96
PENENTUAN PERMEABILITAS MAGNET MELALUI PERCOBAAN INDUKSI MAGNET DENGAN LOGGER LITE SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh : SRI MUGI LESTARI 132150006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PUROREJO 2017 i

PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

PPEENNEENNTTUUAANN PPEERRMMEEAABBIILLIITTAASS MMAAGGNNEETT MMEELLAALLUUII PPEERRCCOOBBAAAANN IINNDDUUKKSSII MMAAGGNNEETT

DDEENNGGAANN LLOOGGGGEERR LLIITTEE

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

SSRRII MMUUGGII LLEESSTTAARRII

132150006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PUROREJO 2017

i

Page 2: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …
Page 3: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …
Page 4: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

PERNYATAAN SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Sri Mugi Lestari NIM : 1312150006 Program Studi : Pendidikan Fisika

menyatakan bahwa yang tertilis di dalam skripsi ini benar-benar hasil

karya sendiri, bukan plagist karya orang lain, baik sebagian maupun

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi

ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Apabila terbukti/dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil plagiat,

saya bersedia bertanggung jawab secara hukum yang diperkarakan oleh

Universtas Muhammadiyah Purworejo.

Purworejo, 08 Juli 2017 Yang membuat pernyataan,

Sri Mugi Lestari

iv

PC1
Stamp
Page 5: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

Pendidikan bukanlah segalanya tapi segalanya berawal dari pendidikan.

Serumit apapun masalah yang kita hadapi. Sebesar apapun tantangan yang menghalang. Seberat apapun beban yang diemban. Sehebat apapun impian yang sulit ditaklukkan. Sungguh, semua itu bisa kita selesaikan asal ada ketekunan dan kesungguhan.

Seorang muslim tidak akan berhenti berusaha, bekerja keras dan berikhtiar hingga kakinya menginjak pintu surga.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Allah SWT yang selalu memberikan berkah dan anugerah-Nya.

Bapak dan ibuku tercinta yang telah memberikan doa yang senantiasa mengiringi langkahku.

Saudara-saudaraku mas Dwi Kusuma, mas Bagus Suhendro, mas Anas, mas Faud, mas Hendro, mas Cahyo, mas Bayu, mas fuat, mas Erwin, mbak Dwi, mbak Ecca, Ella, Kokom, Yulli, Jannah, Nilla, Arrif, Gandhy dan Resty yang selalu di sampingku dan memberi semangat.

Sahabat-sahabat terbaikku dan teman-teman Fisika Semester 8 angkatan 2013.

Page 6: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas

limpahan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Penentuan Permeailitas Magnet Melalui Percoaan Induksi

Magnet dengan Logger Lite.

Keberhasilan pelaksanaan penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Yuli Widiono, M.Pd., Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo yang

telah memberikan izin dan rekomendasi kepada penulis mengadakan penelitian

untuk penyusunan skripsi ini.

2. Eko Setyadi Kurniawan, M.Pd.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika yang telah memberikan izin penelitian.

3. Yusro Al Hakim S. SI, M. Sc., selaku pembimbing I dan Siska Desy F., M.Si.,

selaku Pembimbing II yang telah banyak membimbing, mengarahkan,

memotivasi dengan penuh kesabaran dan tidak mengenal lelah, serta mengoreksi

skripsi ini dengan penuh ketelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

vi

Page 7: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

vii

4. H. Arif Maftukhin, M.Pd., selaku dosen pemiming mata kuliah praktikum fisika

dasar 2 di Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan izin

untuk melaksanakan penelitian.

5. Beragai pihal yang telah memerikan motivasi dan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Fisika yang tidak dapat penulis

seutkan satu persatu.

Penulis hanya dapat berdoa semoga Allah SWT membalas berlipat ganda atas

budi baik yang telah diberikan. Semoga skripsi ini berguna agi penulis khususnya

dan pemaca umumnya.

Purworejo, 08 Juli 2017

Penulis,

Sri Mugi Lestari NIM. 132150006

PC1
Stamp
Page 8: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

ABSTRAK

Sri Mugi Lestari. 2017. Penentuan Permeabilitas Magnet Melalui Percobaan Induksi Magnet dengan Logger Lite. Sekripsi. Purworejo: Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Dalam mempelajari pokok bahasan magnet konsep permeabilitas magnet μ belum banyak dibahas secara khusus.Permeabilitas magnet yang sering dibahas adalah permeabilitas hampa udara 0μ yang nilainya T.m/A. Nilai permeabilitas benda-benda

7104 −×πμ , ternyata tidak sama dengan permeabilitas hampa.

Oleh karena itu, diperlukan eksperimen dalam mempelajari magnet ini untuk memperoleh pemahaman yang memadai tentang konsep-konsep yang terkandung di dalamnya.

Alat eksperimen terdiri dari probe ware berupa software Logger lite, solenoida, power supply dan dua jenis bahan feromagnetik yaitu besi baja dan besi putih dengan sisi yang sama. Penentuan permeabilitas bahan dilakukan dengan menempatkan bahan pada solenoida memvariasi arus listrik yang mengalir pada solenoida dan mencatat medan induksi yang ditimbulkan . Selanjutnya dari set data i terhadap B ini dilakukan regresi linier. Permeabilitas bahan ditentukan dari grafik.

)(i)B(

Kata kunci :Permeabilitas magnet, feromagnetik, logger lite.

viii

Page 9: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................v PRAKATA ..................................................................................................... vi ABSTRAK .................................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................ viii DAFTAR TABEL ...........................................................................................x DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii DAFTAR SIMBOL ....................................................................................... iv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah .....................................................................5 C. Batasan Masalah ..........................................................................6 D. Rumusan Masalah ........................................................................6 E. Tujuan Penelitian .........................................................................7 F. Manfaat Penelitian .......................................................................7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................9

A. Kajian Teoritik .............................................................................9 1. Hakikat Fisiska..........................................................................9 2. Pembelajaran Fisika dengsn Metode Eksperimen .................11 3. Kajian Teori ............................................................................13

a. Kemagnetan ........................................................................13 b. Medan magnet ....................................................................14 c. Hukum Biot-Savart .............................................................15 d. Feromagnetik ......................................................................17 f. Permeabilitas .......................................................................20

B. Tinjauan Pustaka .........................................................................21 C. Kerangka Berfikir ......................................................................22

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................28

A. Desain Penelitian ........................................................................28

B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................31

ix

Page 10: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rancangan data penelitian ........................................................................................ 30

Tabel 2. Kisi angket validasi alat ............................................................................................. 32

Tabel 3. Kisi angket mahasiswa terhadap alat ......................................................................... 33

Tabel 4. Skala kategori data penelitian .................................................................................... 43

Tabel 5. Kriteria persentase dan criteria kualitatif program .................................................... 44

Tabel 6. Data hasil pengukuran medan magnet pada solenoid kosong ................................... 46

Tabel 7. Data hasil pengukuran medan magnet pada besi baja ............................................... 47

Tabel 8. Data hasil pengukuran medan magnet pada besi putih .............................................. 48

Tabel 9. Data hasil validasi alat peraga oleh dosen ahli .......................................................... 48

Tabel 10. Data hasil respon mahasiswa terhadap alat peraga .................................................. 49

xi

Page 11: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fisika merupakan salah satu cabang dari sains. Tujuan pembelajaran

fisika selain untuk memahami konsep-konsep fisika dan keterkaitannya juga

ditujukan untuk menumbuhkan nilai serta sikap ilmiah. Selain itu, pada

penjelasan pasal 77I bagian (e) PP Nomor 32 Tahun 2013 dinyatakan bahan

kajian ilmu pengetahuan alam khususnya fisika dimaksudkan untuk

mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis siswa

terhadap lingkungan alam dan sekitarnya.

Perkembangan pendidikan sangatlah berpengaruh terhadap

perkembangan suatu negara. Pendidikan menjadi salah satu dasar untuk

menciptakan manusia yang berpotensi dan berkualitas. Melalui pendidikan

manusia dididik agar mempunyai keahlian dan keterampilan sehingga

menjadikan manusia yang terampil bekerja, kreatif, inovatif dan produktif

Fisikawan mengamati fenomena alam dan berusaha menemukan pola

dan prinsip yang menghubungkan fenomena-fenomena ini. Pola ini disebut

teori fisika atau, ketika mereka sudah benar-benar terbukti dan digunakan

luas, disebut hukum atau prinsip fisika. Perkembangan teori fisika

memerlukan kreativitas dalam setiap tahapnya. Fisikawan harus belajar untuk

mengajukan pertanyaan yang tepat, merancang percobaan untuk mencoba

menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, dan menarik kesimpulan yang tepat

dari hasilnya (Young dan Freedman, 2002: 1-2).

Page 12: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

2

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat saat ini

banyak dipengaruhi oleh temuan dibidang fisika material melalui temuan

piranti mikroelektronika yang mampu memuat banyak informasi yang sangat

kecil. Fisika sebagai ilmu yang mempelajari fenomena alam, memberikan

pelajaran yang baik bagi manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum

alam. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta pengurangan

dampak bencana alam tidak akan dapat berjalan secara optimal tanpa

pemahaman yang baik tentang fisika.

Pada kegiatan penyelidikan dalam fisika dapat diwujudkan dengan

menggunakan kegiatan eksperimen, ataupun kajian teoritis dengan selalu

berdasarkan pada metode ilmiah. Dari rangkaian kegiatan itu akan dapat

dihasilkan suatu kebenaran berupa konsep, asas, teorema ataupun hukum

serta tetapan yang dapat diakui secara umum. Untuk keperluan pendidikan,

pendekatan pengajaran fisika melalui penemuan merupakan strategi belajar

mengajar yang menuntut melakukan sesuatu agar selama proses belajar

mengajar berlangsung dapat memahami konsep, asas, teori dan hukum-

hukum fisika secara benar.

Kegiatan eksperimen diwujudkan dengan kegiatan praktikum yang

dilakukan oleh mahasiswa ( calon pendidik). Kegiatan praktikum yang

dimaksud disini pengalaman belajar yang memungkinkan mahasiswa

berinteraksi dengan material samapai kepada observasi fenomena.

Pengalaman belajar yang dibuat mungkin memiliki tingkat sruktur yang

berbeda dan ditentukan oleh buku pegangan kegiatan praktikum. Mungkin

Page 13: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

3

juga pengalamanya mencakup fase perencanaan dan perancangan, analisis

dan implementasi serta aplikasinya seperti halnya fase saat berlangsungnya

kegiatan. Kegiatan laboratorium dapat dilakukan oleh mahasiswa baik secara

individual ataupun kelompok kecil dan definisi ini tidak termasuk demontrasi

kelompok besar, kunjungan kemusium atau kegiatan lapangam.

Sampai saat ini pembelajaran praktikum fisika dasar khususnya di

Universitas Muhammadiyah Purworejo masih sangat dibutuhkan untuk

menjelaskan materi kemagnetan khusnya sub bab permeabilitas magnet,

karena belum ada praktikum khusus permeabilitas magnet. Magnet sebagai

bagian pokok bahasan fisika merupakan komponen yang banyak

dimanfaatkan banyak orang dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan

magnet sangat penting terutama dalam rangkaian proses energi. Melalui

medan magnet bentuk energi listrik dapat berubah menjadi energi gerak yang

sering disebut motor dan sebaliknya energi gerak dapat diubah menjadi energi

listrik yang sering disebut generator.

Magnet sebagai bagian pokok bahasan fisika merupakan komponen

yang banyak dimanfaatkan banyak orang dalam kehidupan sehari-hari.

Penggunaan magnet sangat penting terutama dalam rangkaian proses energi.

Melalui medan magnet bentuk energi listrik dapat berubah menjadi energi

gerak yang sering disebut motor dan sebaliknya energi gerak dapat diubah

menjadi energi listrik yang sering disebut generator.

Alat-alat elektronika seperti televisi, pengeras suara, komputer dan bel

listrik juga menggunakan prinsip kemagnetan. Komponen di dalam alat

Page 14: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

4

elektronik tersebut terdapat koil-koil kawat dengan jumlah lilitan yang besar

dan jarak yang begitu dekat sehingga tiap lilitan merupakan simpal (loop)

lingkaran yang sebidang. Kuat arus yang mengalir pada koil kawat tersebut

menghasilkan medan magnet. Dengan demikian, medan magnet

sesungguhnya menjadi dasar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Medan magnet merupakan bidang kajian yang penting untuk

dipelajari. Namun keabstrakan yang dimiliki medan magnetik dan

pembelajaran yang disampaikan secara teoritis sering kali menyebabkan

materi ini sulit dipahami oleh sebagian siswa (Suryadi, 2009). Medan magnet

dapat didefinisikan sebagai ruang di mana suatu benda mengalami gaya

magnetik yang besar dan arahnya dilukiskan sebagai garis-garis khayal yang

disebut garis-garis gaya magnetik (Supiyanto, 2006). Gaya magnetik dapat

ditimbulkan oleh benda-benda yang bersifat magnetik dan juga arus listrik

yang bergerak.

Konsep permeabilitas μ masih sangat abstrak dipelajari. Banyak

buku fisika yang belum membahas secara khusus tentang permeabilitas μ .

Biasanya permeabilitas hampa 0μ langsung menempel pada rumus yang

nilainya 7104 −×π T.m/A. Sehingga banyak kalangan yang mempelajari

tentang magnet sulit untuk memahami materi permeabilitas. Oleh karena itu,

magnet sebagai salah satu materi Fisika memerlukan hasil eksperimen yang

akurat dalam Praktikum Fisika Dasar 2 untuk memperoleh pemahaman yang

memadai tentang konsep-konsep yang terkandung di dalam permeabilitas

magnet μ itu sendiri.

Page 15: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

5

Nilai permeabilitas benda-benda μ , ternyata tidak sama dengan

permeabilitas hampa. Permeabilitas magnet adalah angka yang menunjukkan

tingkat kemudahan suatu bahan untuk dijadikan magnet. Jika solenoida dialiri

arus maka udara yang berada di dalam solenoida bertindak sebagai bahan

yang dimagnetisasi. Karakteristik magnetik dari udara adalah 0μ . Jika dalam

solenoida diisi bahan lain seperti besi, baja dan lain-lain karakteristik

magnetik dari bahan tersebut adalah μ .

Keabstrakan konsep permeabilitas, mulai saat ini sudah harus

dipahami karena dengan percobaan sederhana yang dilengkapi alat ukur yang

dibutuhkan maka sudah dapat memberikan gambaran yang jelas tentang

permeabilitas ini.

Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul “Penentuan Permeabilitas Magnet Melalui Percobaan Induksi

Magnet Dengan Logger Lite”. Keunggulan penelitian ini adalah sebagai

pengkajian sifat kemagnetan setiap jenis besi sehingga dapat diketahui

bagaimana kualitas besi-besi tersebut. Dan pada penelitian ini pembacaan

data langsung terbaca oleh konputer denagn aplikasi logger lite sehingga

praktikan tidak perlu mencatat hasil praktikumnya.

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan-permasalahan yang muncul dari uraian latar belakang

masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Belum tersedianya alat penentu permeabilitas magnet.

Page 16: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

6

2. Konsep permeabilitas udara 0μ maupun permeabilitas bahan μ belum

banyak dijelaskan dalam buku-buku ajar.

3. Menggunakan percobaan yang dilengkapi alat untuk menentukan nilai

permeabilitas magnet bahan.

4. Nilai permeabilitas magnet μ untuk beberapa batang feromagnetik.

5. Perlu adanya suatu kajian untuk mengetahui nilai permeabilitas magnet

bahan μ

6. Pembelajaran Praktikum Fisika Dasar 2 masih bersifat konvensional

dengan alat manual.

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari luasnya permasalahan yang terdapat dalam penelitian

ini, maka penelitian melakukan pembatasn masalah sebagai berikut:

1. Penelitian hanya pada penentuan permeabilitas magnet batang

feromagnetik.

2. Pengaruh yang diteliti adalah kelayakan dari alat penentu permeabilitas

sebagai media pembelajaran pada materi kemagnetan.

3. Mahasiswa Pendidikan Fisika Semester 2

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kelayakan alat peraga alat untuk menentukan permeabilitas

magnet?

Page 17: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

7

2. Berapakah nilai permeabilitas magnet untuk batang feromagnetik?

3. Bagaimana respon praktikan terhadap alat percobaan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai

tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kelayakan alat penentu permeabilitas magnet.

2. Menentukan nilai permeabilitas magnet pada beberapa batang

ferromagnetik

2. Mengetahui respon mahasiswa terhadap alat percobaan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pembelajaran fisika

yang berbentuk eksperimen untuk memperoleh penguasaan konsep

fisika menjadi lebih maksimal terutama mengenai permeabilitas magnet

pada bahan feromagnetik

2. Dengan bereksperimen mendorong mahasiswa lebih aktif belajar dan

lebih mudah memahami materi pelajaran fisika serta lebih berminat

terhadap pembelajaran fisika

Page 18: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

8

3. Metode pengajaran praktikum dapat digunkan sebagai metode

pelengkap pembelajaran selain metode konvensional

4. Modul pembelajaran hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu

aktivitas pembelajaran pada pokok bahasan permeabilitas magnet

5. Untuk mengetahui lebih jauh fenomena dan peristiwa kemagnetan yang

bersifat abstrak serta memperdalam pengetahuan tentang materi

kemagnetan khususnya subpoin permeabilitas

6. Sebagai acuan peneliti selanjutnya khususnya mengenai penentuan

permeabilitas.

Page 19: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran Fisika

Menurut pandangan para filosof, sains adalah suatu cara berfikir untuk

memahami suatu gejala alam, suatu cara untuk menyelidiki gejala alam dan

sebagai batang tubuh keilmuan yang diperoleh dari suatu penyelidikan. Oleh

karena itu, sains dapat didefinisikan sebagai ilmu yang dirumuskan, dalam

artian keilmuan yang diperoleh dengan aturan main standar atau baku

(Supriyadi, 2006; 1).

Fisikawan mengamati fenomena alam dan berusaha menemukan pola dan

prinsip yang menghubungkan fenomena-fenomena ini. Pola ini disebut teori

fisika atau, ketika mereka sudah benar-benar terbukti dan digunakan luas, disebut

hukum atau prinsip fisika. Perkembangan teori fisika memerlukan kreativitas

dalam setiap tahapnya. Fisikawan harus belajar untuk mengajukan pertanyaan

yang tepat, merancang percobaan untuk mencoba menjawab pertanyaan12

pertanyaan itu, dan menarik kesimpulan yang tepat dari hasilnya (Young dan

Freedman, 2002: 1-2).

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat saat ini

banyak dipengaruhi oleh temuan di bidang fisika material melalui temuan

piranti mikroelektronika yang mampu memuat banyak informasi yang sangat

kecil. Fisika sebagai ilmu yang mempelajari fenomena alam, memberikan

pelajaran yang baik bagi manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum

Page 20: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

10

alam. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta pengurangan

dampak bencana alam tidak akan dapat berjalan secara optimal tanpa

pemahaman yang baik tentang fisika.

Menurut Marthen Kanginan (2013: 6) ilmu yang mempelajari gejala

alam disebut sains. Sains berasal dari bahasa Latin yang berarti

“mengetahui”. Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu, di antaranya adalah

fisika. Fisika mempelajari gejala-gejala alam, seperti gerak, kalor, cahaya,

bunyi, listrik, dan magnet. Semua gejala tersebut adalah bentuk dari “energi”.

Fisika adalah ilmu yang mempelajari hubungan materi dan energi.

Berdasarkan definisi menurut ahli pendidikan yang telah diuraikan di

atas, maka dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pembelajaran fisika

adalah proses interaksi antara guru dan siswa sebagai subjek dan pusat

pembelajaran dengan menggunakan fasilitas tertentu yang terjadi secara

interaktif, organik dan konstruktif dalam mempelajari gejala-gejala alam yang

merupakan benda tidak hidup dari aspek wujud dengan perubahan-perubahan

yang bersifat sementara yang mencakup hubungan antara materi dan energi.

Pembelajaran fisika memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam proses

pembelajaran yang diklasifikasikan dalam tiga domain yaitu kognitif, afektif,

dan psikomotorik. Kognitif adalah domain yang menekankan pada

pengembangan kemampuan dan keterampilan intelektual. Afektif adalah

domain yang berkaitan dengan pengembangan perasaan, sikap, nilai, dan

emosi. Sedangkan psikomotorik adalah domain yang berkaitan dengan

kegiatan-kegiatan atau keterampilan motorik (Abdul Majid, 2014: 44).

Page 21: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

11

Menurut Bloom (Agus Suprijono, 2014: 6) domain kognitif adalah

knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,

menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis

(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,

merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai).

Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan

respons), valuing (nilai), organization (organisasi), dan characterization

(karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan

rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik,

sosial, manajerial, dan intelektual.

2. Pembelajaran fisika dengan metode eksperimen

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006; 196), metode eksperimen

adalah metode pemberian kesempatan peserta didik perorangan maupun

kelompok untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Dengan

metode ini peserta didik diharapkan sepenuhnya dapat terlibat merencanakan

eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, memecahkan masalah

yang dihadapinya secara nyata dan membuktikannya sendiri secara langsung

terhadap sesuatu yang dipelajari.

Adapun kekurangan dan kelebihan metode eksperimen adalah sebagai

berikut:

a. Kekurangan metode eksperimen:

1) Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak semua peserta didik

berkesempatan mengadakan eksperimen

Page 22: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

12

2) Eksperimen memerlukan waktu yang lama, peserta didik harus menanti

untuk melanjutkan pelajaran

3) Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan

teknologi

b. Kelebihan metode eksperimen: 1. Metode ini dapat membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau

kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima

kata guru dan buku.

2. Peserta didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi

eksplorasi (menjelajah) tentang ilmu dan teknologi.

3. Dengan metode ini diharapkan terbina manusia yang dapat membawa

terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang

bermanfaat bagi kesejahteraan manusia.

Pembelajaran siswa dengan eksperimen diajarkan kepada siswa agar

terbiasa berlatih dalam memecahkan persoalan dan diperoleh sesuai materi yang

telah diperoleh sebelumnya, artinya karkteristik yang dimilki IPA atau sains

merupakan pengetahuan teoritis digunakan oleh para ilmuan untuk menelaah

gejal-gejala alam, melalui observasi eksperimen untuk menemukan konsep dan

prinsip sains.

1. Menerima kata guru dan buku.

2. Peserta didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi

eksplorasi (menjelajah) tentang ilmu dan teknologi.

Page 23: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

13

3. Dengan metode ini diharapkan terbina manusia yang dapat membawa

terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang

bermanfaat bagi kesejahteraan manusia.

Pembelajaran siswa dengan eksperimen diajarkan kepada siswa agar

terbiasa berlatih dalam memecahkan persoalan dan diperoleh sesuai materi yang

telah diperoleh sebelumnya, artinya karkteristik yang dimilki IPA atau sains

merupakan pengetahuan teoritis digunakan oleh para ilmuan untuk menelaah

gejal-gejala alam, melalui observasi eksperimen untuk menemukan konsep dan

prinsip sains.

3. Kajian Teori Permeabilitas Magnet

a. Kemagnetan

Benda yang dapat menarik logam-logam tertentu disebut magnet.

Macam-macam magnet antara lain magnet batang, magnet ladam dan magnet

jarum. Magnet dapat diperoleh dengan cara buatan.

Gambar 1. Magnetisasi baja oleh arus listrik

Jika baja digosok dengan sebuah magnet dengan menggosokkannya

dalam arah yang tetap, maka baja itu akan menjadi magnet. Baja atau besi

dapat pula dimagnetisasi oleh arus listrik sebagaimana pada gambar 1. Baja

Page 24: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

14

atau besi itu dimasukkan ke dalam kumparan kawat, kemudian ke dalam

kumparan kawat dialiri arus listrik yang searah.

b. Medan magnet

Medan magnet dikatakan ada dalam suatu ruang, jika muatan listrik yang

bergerak dalam ruang tersebut mengalami gaya tertentu (gaya bukan gesekan)

selama muatan itu bergerak. Muatan yang bergerak melalui medan magnet

mengalami gaya yang disebabkan oleh medan tersebut, dengan syarat vektor

(Halliday, 1978: 240). Medan magnet dapat didefinisikan sebagai ruang di

mana suatu benda mengalami gaya magnetik yang besar dan arahnya

dilukiskan sebagai garis-garis khayal yang disebut garis-garis gaya magnetik

seperti ditunjukkan pada gambar 2 (Supiyanto, 2006:113).

Gambar 2. Pola garis khayal magnet

Garis gaya magnetik merupakan garis khayal lintasan kutub utara

magnet-magnet kecil apabila dapat bergerak dengan bebas. Garis gaya magnet

selalu memancar dari kutub utara ke kutub selatan dan tidak pernah

memotong.

Page 25: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

15

c. Hukum Biot-Savart

Hasil pengamatan besar induksi magnetik di sekitar penghantar yang

dialiri arus yang ditemukan oleh Biot dan Savart saat penelitian untuk pertama

kalinya adalah sebagai berikut:

a. Sebanding dengan kuat arus listrik )(i

b. Sebanding dengan panjang elemen kawat penghantar )(dl

c. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik itu ke elemen

kawat penghantar (1/r2)

d. Sebanding dengan sinus sudut apit antara arah arus dan garis

penghubung titik itu ke elemen kawat penghantar )(sinθ

Penerapan hukum Biot-Savart medan magnetik pada solenoida

Solenoida adalah kumparan kawat dengan panjang lebih daripada

diameter lilitannya. Bila solenoide dialirkan arus listrik, di dalam selenoide

terjadi medan magnet. Medan magnetik solenoida pada dasarnya adalah medan

magnetik pada sederetan N simpal arus identik yang ditempatkan

berdampingan.

Gambar 3. Garis-garis medan magnet dari suatu solenoida

Gambar 3 menunjukkan garis-garis medan magnet untuk solenoida

panjang yang digulung rapat. Di dalam solenoida, garis-garis medan ini hampir

sejajar dengan sumbunya dan berjarak rapat dan seragam, menandakan adanya

Page 26: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

16

medan magnetik yang kuat. Di luar solenoida, garis-garis medannya kurang

rapat. Garis-garis ini memancarkan dari satu ujung dan mengumpul pada ujung

yang lain. Garis-garis medan magnet seperti ini identik dengan garis-garis

medan magnet pada magnet batang (Tippler, 1991:254).

Menurut Kanginan (1992) untuk menentukan besarnya induksi

magnetik di pusat kumparan solenoida yang panjangnya l dan jumlah lilitan N

adalah

ilNB 0μ

= (2.1)

Dengan =B kuat medan magnetik di titik P (Wb/m2 atau T)

=0μ permeabilitas ruang hampa (T.m/A)

=i kuat arus (A)

=l panjang solenoida (m)

=N jumlah lilitan

Sedangkan besar induksi magnetik di ujung solenoida adalah

ilN

B20μ

= (2.2)

Dari persamaan (7) nilai permeabilitas ruang hampa dapat ditentukan dengan

persamaan

iNBl20 =μ (2.3)

Page 27: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

17

d. Feromagnetik

Feromagnetik adalah bahan-bahan yang dapat ditarik oleh magnet

atau peka terhadap magnet (Didik, 2007:26). Sedangkan menurut Tipler

(1991; 333) bahan feromagnetik merupakan bahan yang memiliki nilai

suspensibilitas magnetik mχ positif, yang sangat tinggi.

Menurut Wariyono (2008) bahan feromagnetik dapat digolongkan lagi

menjadi:

1. Bahan feromagnetik keras, misalnya baja dan alcomax (logam paduan

besi) sangat sukar dijadikan magnet, tetapi setelah menjadi magnet

bahan-bahan feromagnet keras ma

2. Mampu menyimpan sifat magnetik dalam jangka waktu yang lama.

Oleh karena itu, bahan-bahan feromagnetik keras umumnya digunakan

untuk membuat magnet permanen.

3. Bahan feromagnetik lunak, misalnya besi dan mumental logam paduan

nikel. Lebih mudah dijadikan magnet tapi sifat magnetiknya pun mudah

hilang (hanya bertahan sementara waktu). Bahan feromagnetik lunak

umumnya digunakan untuk membuat elektromagnetik (magnet listrik)

karena bahan-bahan ini hanya bersifat magnet selama arus listrik

melalui kawat yang dililitkan pada bahan. Begitu arus listrik diputus,

sifat magnetik bahan ini hilang.

Bahan feromagnetik baja pada dasarnya mempunyai komposisi besi

(Fe) dengan tambahan unsur karbon (C) sampai dengan 1,67%. Bila kadar

unsur karbon lebih dari 1,67% maka material tersebut biasanya disebut sebagai

Page 28: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

18

besi cor. Makin tinggi kadar karbon dalam baja akan mengakibatkan baja

tersebut sukar dilas, keliatan berkurang dan kuat leleh serta kuat tariknya akan

naik.

Bahan feromagnetik ini kaya akan kandungan momen-momen dipol

magnet. Momen dipol magnet berasal dari gerak orbit dan gerak spin elektron-

elektron yang tidak berpasangan (elektron bebas, free electrons) pada bahan.

Jika bahan feromagnet dipaparkan dibawah pengaruh medan magnet luar, maka

momen-monen dipol magnet tersebut cenderung mensearahkan diri dengan

arah medan magnet luar.

Dalam beberapa kasus, penyearahan ini dapat bertahan sekalipun

medan pemagnetannya telah dihilangkan. Akibatnya bahan ini akan menjadi

magnet sebagaimana dikenal dengan magnet buatan. Ini terjadi karena momen

dipol magnetik atom dari bahan-bahan ini mengerahkan gaya-gaya yang kuat

pada atom tetangganya sehingga dalam daerah ruang yang sempit momen ini

disearahkan satu sama lain sekalipun medan luarnya tidak ada lagi.

Teori feromagnetik pertama kali dikemukakan oleh Pierre Weiss, yang

berkhusus pada hipotesis berikut:

1. Suatu sampel bahan feromagnetik berisi sejumlah daerah kecil yang

disebut ranah (domain), yang termagnetisasi secara spontan. Besar

magnetisasi spontan sampel bahan itu secara keseluruhan ditentukan

oleh jumlah vektor dari momen-momen magnetik domain.

2. Magnetisasi masing-masing domain disebabkan oleh adanya perputaran

EB , yang cenderung menghasilakan susunan dipol-dipol atomik yang

Page 29: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

19

sejajar. Medan pertukaran EB dianggap sebanding dengan magnetisasi M

masing-masing domain.

Apabila memagnetkan batang besi panjang dengan menempatkan

batang besi tersebut di bagian dalam solenoida dan secara bertahap

meningkatkan arus dalam gulungan solenoida, maka medan magnet di pusat

batang diberikan oleh persamaan:

MBB app 0μ+= (2.4)

Dengan M adalah magnetisasi bahan dan Bapp adalah medan magnet terpasang

yang besarnya:

nIBapp 0μ= (2.5)

Pada bahan feromagnetik, medan magnetik M0μ akibat momen

magnetik ini sering beberapa ribu kali lebih besar daripada medan

pemagnetan appB

e. Permeabilitas

Permeabilitas dapat diartikan tingkatan magnetisasi bahan dalam

merespon secara linear terhadap medan H . Dalam satuan SI, permeabilitas

adalah konstanta yang diketahui sebagai konstanta magnetik dan mempunyai

nilai eksak. Jika solenoida dialiri arus maka udara yang berada pada solenoida

tersebut bertindak sebagai bahan yang dimagnetisasi, dan angka yang terkait

dengan ini disebut 0μ .

Nilai permeabilitas benda-benda, ternyata tidak sama dengan

permeabilitas hampa. Pemagnetan (M) bergantung pada riwayat perlakuan

Page 30: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

20

bahan sebelumnya, dan dapat bernilai besar sekalipun medan yang

dikerahkannya nol, pemagnetan ini tidak begitu saja terkait dengan medan

yang dikerahkan )( appB . Maka nilai M dan Bapp adalah sejajar dan M sama

dengan nol apabila Bapp nol. Dengan demikian nilai suseptibilitas magnet atau

ukuran kemudahan bahan magnetik dijadikan magnet dapat dituliskan dengan

persamaan:

)/( 0μχ appm BM = (2.6)

Dan

nInIBMBB mmappapp μχμχμ =+=+=+= )1()1( 00 (2.7)

Dengan

0)1( μχμ m+= (2.8)

Persamaan μ diatas disebut permeabilitas dari bahan. Sedangkan

)1( mmK χ+= yaitu permeabilitas relatif mK merupakan bilangan tanpa

dimensi dan dapat didefinisikan oleh:

appmm B

BK =+== χμμ 1

0

(2.9)

Dengan

mK = Permeabilitas relatif suatu zat.

μ = permeabilitas zat itu

μ 0 = permeabilitas hampa.

(Tipler, 1991: 335)

Page 31: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

21

Untuk bahan paramagnetik μ nilainya lebih besar dari pada 0μ untuk

bahan diamagnetik μ lebih kecil dari 0μ sedangkan untuk feromagnetik μ

seringkali jauh lebih besar dari 0μ (Sears dan Zemansky, 1954).

B. Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang permeabilitas bahan belum banyak yang melakukan

namun berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang mendasari

penelitian ini.

Pujowiyanto (2007) yang meneliti tentang “Analisis Karalteristik

Magnetisasi Bahan FCD Setelah Mengalami Proses Quenhing”, diperoleh

variasi suhu 300oC, 400oC, 500oC, 600oC, 700oC, 800oC, 900oC, 1000oC,

dengan lama proses quenching 30 menit.

Evina Pratiwi Adi (2008) melakukan penelitian tentang “Pengaruh pH

(Derajat Keasaman Terhadap Permeabilitas Larutan”. Dari penelitian

tersebut, dapat disimpulkan bahwa pH dari larutan HCl sebanding dengan

kuat medan magnetnya, sedangngkan pH dari larutan NaOH berbanding

terbalik dengan kuat medan magnetnya. Karena semakin tinggi tingkat

keasamanya maka permeabilitas larutan akan semakin baik.`

Dari penelitian yang dilakukan oleh Suryadi (2009) tentang

“Pemanfaatan Uap Air Sebagai Sensor Suhu Berbasis Kerentanan Magnet”

diperoleh bahwa desain sensor suhu berbasis sifat magnetik uap air dapat

menunjukkan adanya hubungan intensitas magnetisasi terhadap medan H

dan hubungan linear antara kerentanan magnet uap air terhadap perubahan

Page 32: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

22

suhu yang menunjukkan bahwa uap air merupakan suatu bahan yang berada

diantara diamagnetik dan paramagnetik.

C. Kerangka Berpikir

Meurut Kanginan, Matin (2014:11) Fisika ( Bahasa Yunani) physikos,

“alamiah”, dan physis, “alam” adalah sains atau ilmu tentang alam dalam

makna yang terluas. Dalam mempelajari alam semesta sebagai gejala yang

meruang dan mewaktu tidak dapak hanya belajar teori saja. Akan tetapi

membutuhkan media atau alat dalam memantapkan konsep alam. Dengan alat

praktikum diharapkan dapat mememahami materi kemagneten khususnya

pada permeabilitas.

Dalam pembelajaran Fisika Dasar di Universitas Muhammadiyah

Purworejo dosen jarang menjelaskan materi kemagnetan khususnya

permeabilitas magnet secara detail. Pada Mata Kuliah Praktikum Fisika Dasar

II belum ada Praktikum Permeabilitas Magnet karena laboratorium nelum

memiliki alat kemagnetan secara lengkap. Sehingga peneliti berusaha

merancang dan membuat alat permabilitas dan pembacaan data menggunakan

computer dengan batuan aplikasi logger lite magnet untuk menjelaskan

pokok bahasan permeabilitas materi kemagnetan.

Alat sebelumnya dirancang dan dibuat oleh peneliti dan kemudian alt

tersebut diuji validitas dengan melakukan kalibrasi alat di laboraturium dan

uji validasi oleh ahli. Kemudian peneliti melakukan uji coba di Universitas

Muhammadiyah Purworejo pada Mahasiswa Pendidikan Fisiska semester 2.

Page 33: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

23

Alat ini telah diuji coba di Universitas Muhammadiyah Purworejo pada

Mahasiswa Pendidikan Fisiska semester 2 akan dilihat bagaimana tanggapan

mahasiswa saat praktikum terhadap alat penentu permeabilitas magnet

dengan logger lite.

Penelitian ini menyelidiki tentang pemanfaatan medan magnet untuk

mengetahui permeabilitas magnet berbagai jenis besi. Permeabilitas magnet

adalah angka yang menunjukkan tingkat kemudahan suatu bahan untuk

dijadikan magnet. Pada penelitian penentuan permeabilitas bahan feromagnet

kini akan diteliti 3 jenis batang besi dengan kadar besi yang berbeda untuk

mengetahui perbedaan nilai permeabilitasnya.

Penentuan permeabilitas bahan dilakukan dengan memvariasi arus

listrik (i) yang mengalir pada solenoida dan mencatat medan induksi yang

ditimbulkan (B), selanjutnya dari set data i terhadap B ini dilakukan regresi

linier. Permeabilitas bahan ditentukan dari slope grafik.

Page 34: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitia

Penelitian yang dilakukan yaitu penelitian ekspretimen untuk

mengetahui kelayakan alat penentuan permeabilitas magnet pada percobaan

induksi magnet berbasis komputer dalam proses pembelajaran praktikum.

Namun perancangan alat ini sebagimana langkah-langkah penelitian

pengembangan. Penelitian terdiri atas kajian temuan-temuan terkait

pemeabilitas magnet pada percobaan induksi magnet. Melakukan uji coba

atau observasi lapangan sesuai dengan latar dimana prodak tersebut akan

digunakan, merancang alat dan melakukan revisi uji lapangan. Selanjutnya

menghasilkan produk yang siap digunakan untuk praktikum.

Tahap penelitian alat ini seperti tahap penelitian pengembangan. Menurut

Sugiyono (2010:407) bahwa metode penelitian pengembangan adalah

metode penelitian yang bertuuan untuk menghasilkan suatu produk dan

menguji keefektifan produk tersebut. Menurutnya ada sepuluh langkah

penelitaian dan pengembangan, yaitu: (1) potensi dan masalah; (2)

pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validitas desain; (5) revisi desain;

(6) uji coba produk; (7) revisi produk; (8) uji coba pemakaian; (9) revisi

produk; (10) produk masal. Dalam penelitian ini peneliti hanya akan

melakukan langkah satu sampai langkah tujuh.

Page 35: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

25

ini peneliti hanya akan melakukan langkah satu sampai langkah tujuh,

dapat dilihat pada gambar 4

Gambar 4. Diagram blok dari desain penelitian

Studi Literatur untuk Mencari

Potensi dan Masalah

Pengumpulan Data dengan

Observasi Awal

Perencanaan

Pembuatan

Validasi

Revisi Alat

Uji Coba Terbatas

Revisi Alat

Analisis Kebutuhan Analisis Laboratorium

Materi Praktikum

Model Ptaktikum

Kegiatan Perencanaan pembuatan alat

Penetapan materi pokok bahasan

Menyiapkan alat dan bahan

Merangkai alat dan bahan

Validasi ahli alat peraga

Dilakukan di Laboratorium Universitas

Muhammadiyah Purworejo pada Mahasiswa

Pendidikan Fisiska semester 2

Revisi produk awal

Analias dan revisi produk

Analisis dan Revisi Produk

Hasil : Data observasi

Hasil : Penentuan desain alat

Hasil : Alat tahap awal

Hasil : Revisi hasil validasi alat

Hasil : Data hasil uji coba terbatas dan revisi

Produk Akhir

Page 36: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

26

Adapun diagram blok dari desain alat penelitian ditunjukkan pada

gambar 5.

Gambar 5. Desain alat penelitian

Pada eksperimen ini menggunakan sumber tegangan tetap sebesar 12

volt. Solenoida digunakan sebagai pembangkit medan magnet, besi

dimasukkan pada ruang solenoida besarnya medan magnet dapat diukur

dengan menggunakan gaussmeter. Nilai yang tertera pada amperemeter

divariasikan yang mana nilai tersebut sebanding dengan nilai besarnya medan

magnet yang tertera pada gaussmeter.

Rangkaian penentuan permeabilitas magnet dapat dibuat skema

seperti terlihat pada gambar 6.

Sumber Tegangan Sampe

lSolenoida

Sensor arus Sensor MedanMagnet

Interface Komputer

Sensor tegangan

Page 37: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

27

Gambar 6. Skema rangkaian penentuan permeabilitas magnet bahan ferromagnet

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Pendidikan Fisika

Universitas Muhammadiyah Purworejo pada Mata Kuliah Praktikum Fisika

Dasar II jalan Plaosan, Purworejo dimulai pada bulan April sampai dengan

bulan Mei tahun 2017.

C. Variabel Penelitian

Variabel Menurut Sugiono (2013: 61) “variabel penelitian adalah

suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

Batang ferromagnet

Power supply

Sensor medan

Sensor arus

Interfac

Komputer

A

V

Sensor tegangan

Page 38: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

28

kemudian ditarik kesimp ulannya”. Berdasarkan definisi tersebut variabel

penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, dan kemudian

ditarik kesimpulan. Dinamakan variabel karena ada variasi, variabel yang

tidak ada variasinya bukan sebagai variabel.

Sedangkan menurut Sunanto, dkk (2005: 12) “variabel adalah suatu

atribut atau ciri-ciri mengenai sesuatu diamati dalam penelitian”. Karena

variabel adalah sesuatu yang dapat diamati maka variabel dapat berupa benda

atau kejadian yang dapat diamati dan diukur. Dalam penelitian ini terdapat

dua variabel penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel bebas

Menurut Sunanto, dkk (2005: 12) “Variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi variabel terikat”. Pada penelitian ini yang menjadi variabel

bebas adalah arus listrik (i).

2. Varabel Terikat

Menurut Sunanto, dkk (2005: 12) “Variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi oleh variabel bebas”. Pada penelitian ini yang menjadi variabel

terkait adalah induksi medan magnet (B.)

D. Definisi Operasiomal

1. Permeabilitas Magnet

Permeabilitas magnet adalah angka yang menunjukkan tingkat kemudahan

suatu bahan untuk dijadikan magnet.

Page 39: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

29

2. Fluk Magnet

Garis medan magnet yang arahnya berasal dari utara menuju selatan sebuah

magnet

3. Medan Magnet

Medan magnet adalah ruang di mana suatu benda mengalami gaya magnetik

yang besar dan arahnya dilukiskan sebagai garis-garis khayal yang disebut

garis-garis gaya magnetik (Supiyanto, 2006:113)

4. Arus Listrik

Arus listrik adalah laju aliran muatan listrik yang melalui suatu luasan

penampang lintang (Tippler, 2001b:138).

E. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini

digunakan beberapa metode, yaitu:

1. Metode Wawancara

Metode wawancara dilakukan dengan lembar wawancara laboran

untuk mengidentifikasi masalah alat-alat yang digunakan dalam Praktikum

Fisika Dasar II

2. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh daftar nama

mahasiswa yang termasuk dalam populasi dan sampel penelitian, serta foto

mahasiswa pada saat proses praktikum berlangsung.

Page 40: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

30

3. Metode Angket

Dalam penelitian ini hasil angket merupakan jawaban dari mahasiswa

untuk mengetahui respon kelayakan alat penentu permeabilitas magnet

melalui perconaan induksi magnet berbasis dengan logger lite.

4. Metode Pengambilan Data

a. Susun alat-alat menjadi rangkaian sistem perangkat penelitian sebagaimana

pada gambar 5.

b. Pasang batang besi baja sebagai inti solenoida.

c. Ukur panjang solenoida dan menghitung jumlah lilitan pada solenoida.

d. Atur tampilan komputer sampai tertampil nilai arus, tegangan dan medan

magnet.

e. Hidupkan sumber tegangan.

f. Variasikan nilai arus listrik mulai dari 0 ampere sampai grafik pada tampilan

software Logger lite menunjukkan posisi konstan. Simpan tampilan software

Logger lite tersebut sebagai data.

Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah medan magnet dan

kuat arus. Penelitian ini dirancang mengikuti Tabel 1.

Table 1. Rancangan data penelitian

No. Waktu (s)

Tegangan (V)

Arus I (A)

Medan Magnet B (T)

1 2 3 4 5 6 7 8

Page 41: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

31

9 10 11 12 13 14 15

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur atau menjaring data dalam penelitian.Instrumen penelitian

digunakan untuk mengukur variabel-variabel penelitian. Instrumen disusun

berdasarkan indikator-indikator yang diturunkan dari kajian teoritik.

Indikator-indikator tersebut kemudian disusun menjadi kisi-kisi yang

selanjutnya dijabarkan kedalam butir-butir pertanyaan.

Menurut Sugiyono (2011: 49) instrumen penelitian adalah suatu alat

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Jadi instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam melakukan

pengukuran, dalam hal ini alat untuk mengumpulkan data pada suatu

penelitian.

a. Validasi produk

Validasi produk didapatkan dari data berulang hasil uji coba alat

penentu permeabilitas. Dari data tersebut, dicari nilai ralatnya dan hasil ralat

Page 42: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

32

dibandingkan dengan dasar teori. Validasi produk digunakan untuk

mengetahui kelayakan alat.

b. Lembar Validasi Produk

Sebelum dilakukan uji coba terbatas, produk yang dikembangkan sebelumnya

divalidasi dengan menggunakan lembar validasi produk. Lembar validasi

produk untuk dosen ahli. Lembar ini digunakan untuk melakukan validasi

instrumen produk. Kisi-kisi diajukan dalam angket ini disajikan pada tabel 2.

Tabek 2. Kisi angket validasi alat

Indikator Pernyataan

Tampilan 1,2,3

Kemudahan 4,5,6

Kejelasan 7,8,9

Prosedur Praktek 10,11,12

c. Lembar Angket Respon Mahasiswa

Lembar angket respon mahasiswa ini digunakan untuk mengetahui

respon mahasiswa terhadap alat penentu permeabilitas. Angket ini diberikan

pada mahasiswa di akhir praktikum kisi-kisi pertanyaan yang di ajukan

dalam angket ini disajikan pada tabel 3.

Tabel 3.Kisi-kisi angket respon mahasiswa terhadap alat penentu

permeabilitas melalui percobaan induksi magnet berbasis komputer

No. Indikator Tujuan Nomor Butir Pertanyaan

Jumlah Butir Pertanyaan

1. Kemudahan Mengetahui kemudahan mahasiswa dalam menggunakan

1,2,3 3

Page 43: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

33

alat penentu permeabilitas magnet melalui percobaan induksi magnet dengan logger lite

2. Kejelasan Mengetahui kejelasan alat penentu permeabilitas magnet melalui percobaan induksi magnet dengan logger lite pada saat praktikum

4,5,6 3

3. Kesesuaian Mengetahui kesesuaian alat penentu permeabilitas magnet melalui percobaan induksi magnet dengan logger lite materi dengan praktikum

7,8,9 3

4. Keterampilan Mengetahui keterampilan mahasiswa dalam menggunakan alat penentu permeabilitas magnet melalui percobaan induksi magnet dengan logger lite

10,11,12,13 4

5. Kemenarikan Mengetahui kemenariakan

14,15, 2

Page 44: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

34

alat penentu permeabilitas magnet melalui percobaan induksi magnet dengan logger lite

d. Modul Praktikum

Modul praktikum ini digunakan untuk petunjuk pelaksanaan

praktukum mahasiswa. Setelah mahasiswa melaksanakan praktikum dengan

alat tersebut, maka mahasiswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan pada

lembar angket respon.

2. Alat penelitian

a. Solenoida, terlihat pada gambar 7 digunakan sebagai pembangkit medan

magnet.

b. Sumber tegangan Direct Current (PS-6A), digunakan sebagai pemasok arus

listrik pada solenoida ditunjukkan pada gambar 8.

Gambar 7. Solenoida

Penghubung arus listrik

Tempat sensor medan magnet

Solenoida

Page 45: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

35

Gambar 8. Power Supply

c. Perangkat lunak (software)

Perangkat lunak yang digunakan adalah Logger Lite, dengan alat

pendukung yang terdiri dari:

i. Labquest, sebagai penghubung antara Curent Probe Sensor, Voltage Probe

Sensor dan Magnetik Field Sensor ke komputer, labquest yang digunakan

adalah labquest mini merk Vernier seperti yang ditampilkan pada gambar

9.

ii. Curent Probe Sensor dan Voltage Probe Sensor yang ada pada alat energy

sensore. Sensor arus dan sensor tegangan sebagai pengganti amperemeter

dan volt meter, agar data langsung terbaca oleh komputer dan

dimungkinkan pula mendapatkan hasil yang lebih akurat. Dalam hal ini

digunakan sensor arus keluaran merk Vernier seperti pada gambar 10.

Page 46: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

36

Gambar 9. Labquest Mini

Gambar 10. Curent probe sensor dan Voltage Probe Sensor

iii. Magnetik Field Sensor, sensor medan magnet digunakan sebagai

pengganti gaussmeter agar data secara otomatis tertampil di komputer dan

mudah untuk dianalisis, serta bisa didapatkan pula hasil yang lebih baik.

Sama seperti sensor arus dan sensor tegangan, sensor medan magnet ini

juga menggunakan alat keluaran pabrikan Vernier seperti pada gambar 11.

Page 47: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

37

Gambar 11. Sensor medan magnet

d. Notebook PC, terlihat pada gambar 12 sebagai penerjemah data digital

yang dikirim dari sensor ke PC melalui Logger Lite. Pada penelitian ini

digunakan Notebook PC dengan spesifikasi Intel Core i3, 2 GB of RAM,

RIM Virtual Serial Port V2 (COM 3. COM 4), dengan sistem operasi

windows 7.

3. Bahan penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah besi baja, besi beton

dan besi putih seperti yang ditunjukkan pada gambar 13. Ukuran dari bahan-

bahan ini telah disesuaikan yaitu panjang masing-masing jenis bahan 4,51 cm

dan diameter masing-masing jenis bahannya 0,48 cm.

Page 48: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

38

Gambar 12. Netbook PC Gambar 13. Bahan Ferromagnet (besi putih)

2. Prosedur penelitian

Penelitian ini dilakukan mengikuti prosedur seperti diagram alir

yang tampak pada gambar 16.

Besi Putih

Page 49: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

39

Gambar 14. Flowchart penelitian

Mulai

Merangkai Alat Penelitian

Memasukan Bahan Ferromagnetik pada Selenoida

Memvariasikan nilai arus

Menganalisis Data

Memperoleh Nilai Permeabilias Magnet

Membuat Modul

Selesai

Memperoleh Data Medan Magnet

Page 50: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

40

G. Analisis Data

1. Analisis validasi alat

a. Penentuan nilai permeabilitas magnet µ

Metode yang digunakan pada penentuan permeabilitas magnet

penentuan permeabilitas magnet pada berbagai macam merk besi yaitu

dengan menggunakan persamaan linear garis lurus, yaitu dengan analisis

regresi linear yang dapat disajikan dalam grafik. Grafik linear atau garis lurus

yang mempunyai model baxy += , di mana x adalah variabel bebas yang

terletak pada sumbu datar dan y adalah variabel terikat yang terletak pada

sumbu tegak. Sedangkan aadalah kemiringan (gradien) garis dan b adalah

titik potong garis lurus dengan sumbu tegak.

Dari persamaan (5) untuk bahan selain udara maka permeabilitas

bahan μ dari induksi magnet yang ditimbulkan,

ilNB

2μ=

(3.0)

Dengan memisalkan yB = dan xi = , maka alN

=2μ

maka diperoleh

persamaan baxy += , sehingga

Nal2=μ

(3.1)

Jika nilai permeabilitas magnet solenoida kosong 0μ tidak sesuai

dengan nilai 0μ pada teori maka perlu adanya nilai konversi κ . Dimana

nilai konversi ini dijadikan nilai pengali pada hasil perhitungan nilai

Page 51: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

41

permeabilitas magnet bahan yang diperoleh saat penelitian untuk

mendapatkan nilai permeabilitas bahan yang lebih tepat.

percobaan

teori

0

0

μμκ =

(3.2)

b. Ralat nilai permeabilitas magnet μ

1. Penentuan ralat dengan menggunakan grafik

Dalam setiap pengukuran pasti terdapat kesalahan atau ketidakpastian.

Untuk menentukan beberapa nilai medan magnet dari berbagai variasi arus,

dianalisis beberapa kesalahan atau ketidakpastian supaya mendapatkan hasil

yang dapat dipercaya. Nilai ralat dapat diperoleh dari slop grafik antara arus

terhadap medan magnet B dengan ix = dan By = akan diperoleh

persamaan baxy ii +=ˆ dengan persamaan:

( )( )∑ ∑

∑∑ Σ−= 22

ii

iiii

xxN

yxyxNa (3.3)

Hasil dari persamaan di atas dapat digunakan untuk menentikan

pasangan titik-titik )( ii yx yang akan memberi garis lurus pendekatan terbaik.

Ketidakpastian y , a dan b didapat dengan persamaan:

2)ˆ( 2

ˆ −−

= ∑N

yyS ii

y (3.4)

Ketidakpastian ini disebut standard error of estimation atau taksiran terbaik

simpangan baku (ralat baku estimasi), sehingga:

( )∑ ∑−= 22ˆ

ii

yaxxN

NSS (3.5)

Page 52: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

42

2. Penentuan ralat dengan rumus perambatan

Pada perhitungan penentuan permeabilitas dilakukan berulang-ulang

maka ralat menggunakan rumus perambatan. Sehingga nilai ralatnya dapat

diperoleh dengan persamaan

( ) ( )22

22

la Sl

Sa

S ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

∂∂+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

∂∂= μμ

μ (3.6)

2. Uji Validasi

a. Analisis Hasil Validasi Alat dari Dosen Ahli

Melakukan uji reliabilitas, yang mengandung maksud keajegan dari

instrumen (tes) yang digunakan untuk memperoleh data penelitian. Metode

pengujian reliabilitas menggunakan Percentage Agreement (PA). Percentage

Agreement merupakan persentase kesesuaian nilai antara penilai pertama dan

kedua terhadap instrumen, digunakan untuk mengukur keterlaksanaan

pembelajaran selama menggunakan produk. Percentage Agreement dapat

ditentukan dengan persamaan sebagai berikut: = 1 − 100% (3.7)

keterangan : PA = Persentase keterlaksanaan (angka persentase) A = Skor yang lebih tinggi dari pengamat (skor hasil

pengumpulan data) B = Skor yang lebih rendah dari pengamat (skor ideal)

Skala dari data penelitian dibagi menjadi empat kategori, dapat

dilihatpada tabel 4.

Page 53: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

43

Tabel 4. Skala katagori data penelitian

Skor persentase (℅) Inter presentasi

0-25 Tidak Reliabiliti

25-50 Kurang Reliabiliti

50-75 Cukup Reliabiliti

75-100 Sangat Reliabiliti

b. Analisis Respon Praktikan (Mahasiswa)

Data kuantitatif skor penelitian yang diperoleh dari hasil pengisian

angket respon praktikan dianalisis dengan acuan yang diadaptasi dengan

menggunakan skala Likert yang nantinya akan dideskripsikan secara

kualitatif. Skala yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini ada

empat skala, yaitu:

a. Sangat setuju (SS) Dengan skor 4

b. Setuju (S) dengan skor 3

c. Tidak setuju (TS) dengan skor 2

d. Sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1

Dari total skor yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan

skormaksimal yang mungkin tercapai dan diinterpresentasikan dengan criteria

pada tabel 5:

Tabel 5. Kriteria Presentase dan Kriteria Kualitatif Program NO. Presentase Kriteria

1 81-100 Sangat baik 2 61-80 Baik 3 41-60 Cukup

Page 54: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

44

4 21-40 Kurang

5 0-20 Kurang sekali

Data dalam penelitian ini berupa daftar cek (check list) respon

mahasiswa terhadap penggunaan alat dalam proses praktikum. Data yang

telah diperoleh dihitung kemudian disajikan secara deskripsi pesentas.

Penyajian deskripsi persentase melalui table yang berisi tentang hal-hal yang

diukur menurut Galim Purwanto (2016 : 102-104) besarnya persentase adalah = 100(3.8)

Keterangan :

NP : Skor mentah yang diperoleh

R : Skor maksimum ideal

SM : Nilai persen yang diharapkan atau dicari

Page 55: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah

Purworejo dengan instrumen seperti yang telah dijelaskan pada bab III. Data

dihasilkan dari angket respon mahasiswa terhadap alat, angket validasi alat

dan data dari hasil penggunaan alat.

Rancangan alat terdiri dari beberapa instrumen antara lain, sumber

tegangan DC (PS-6A), solenoida dengan panjang 0,055 m dan jumlah lilitan

sebanyak 119, softwere Logger lite, sensor medan magnet merk vernier

dengan rentan (0,32-0,4)mT, labquest mini merk vernier, dan sensor arus dan

sensor tegangan yang terdapat dinsensor energy merk vernier. Bahan yang

digunakan pada penelitian ini adalah 2 buah batang besi yaitu besi baja dan

besi putih dengan masing-masing sisi 4,51 cm. Pada gambar 19 tampak

desain alat penentuan permeabilitas magnet.

Gambar 15. Desain alat penelitian terdiri dari: (a) Power supply (b) Voltage probe sensor (c) Magnetik field sensor (d) Solenoida (e) Voltage probe sensor (f) Interface (g) Notebook PC

(a)

(f)

(e)

(g)

(b) (c) (d)

Page 56: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

46

Setelah mendapatkan data hasil penelitian dan respon, peneliti

melakukan beberapa macam pengolahan data penelitian sebagai berikut:

a. Data dari Validasi Alat

1. Permeabilitas ruang hampa

Data hasil pengukuran medan magnet pada solenoida kosong tersaji

dalam lampiran 1. Dari data hasil pengukuran dapat dibuat grafik hubungan

antara arus listrik (I) dengan medan magnet (B) sebagaimana dilihat pada

gambar 20dengan acuan tabel sebagai berikut :

Tabel 6. Data hasil pengukuran medan magnet pada solenoida kosong No. Waktu (s) I (A) V (V) B (mT) 1 1 0,202533578 0,368742369 0,028717948 2 1,05 0,223901099 0,412698413 0,03067155 3 1,1 0,240384615 0,437118437 0,032039071 4 1,15 0,251984127 0,466422466 0,034383394 5 1,2 0,269383394 0,505494505 0,038485958 6 1,25 0,277625153 0,515262515 0,037509157 7 1,3 0,298382173 0,559218559 0,04102564 8 1,35 0,305708181 0,564102564 0,04043956 9 1,4 0,323412698 0,603174603 0,044151403 10 1,45 0,338369963 0,637362637 0,044932844 11 1,5 0,363095238 0,686202686 0,050207569 12 1,55 0,370115995 0,705738706 0,050598289 13 1,6 0,387820513 0,73015873 0,052942612 14 1,65 0,40460928 0,769230769 0,054896214 15 1,7 0,417429792 0,788766789 0,054700853 16 1,75 0,427503053 0,813186813 0,056654455

Dari grafik tersebut dapat ditentukan nilai permeabilitas magnet ruang

hampa sebesar 9102437,9 −×=μ T.m/A. Karena nilai hasil penelitian ini

tidak sesuai dengan nilai teori maka dicari nilai konversi atau permeabilitas

relatifnya )(κ diperoleh nilai 587636,13=κ . Nilai permeabilitas relatif

Page 57: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

47

tersebut selanjutnya dijadikan pengali untuk nilai permeabilitas magnet bahan

yang diteliti. Nilai ralat permeabilitas magnet diperoleh nilai akhir

permeabilitas magnet ruang hampa sebesar 70 10)4,34( −×±= πμ T.m/A.

2. Permeabilitas besi baja

Data hasil pengukuran medan magnet pada besi baja tersaji dalam

lampiran 1. Dari data tersebut dibuat grafik hubungan antara arus listrik (I)

dan medan magnet (B) sebagaimana dapat dilihat pada gambar 21 dengan

acuan tabel sebagai berikut:

Tabel 7. Data hasil pengukuran medan magnet pada besi baja. No. Waktu (s) I (A) V (V) B (mT) 1 0,7 0,014194139 0,002442002 0,129719167 2 0,75 0,02457265 0,017094017 0,138119655 3 0,8 0,034340659 0,041514042 0,147106224 4 0,85 0,041971917 0,056166056 0,153943831 5 0,9 0,052960928 0,075702076 0,161562878 6 0,95 0,063644689 0,1001221 0,168791205 7 1 0,071886447 0,10989011 0,176996333 8 1,05 0,081959707 0,134310134 0,186178262 9 1,1 0,091422466 0,153846154 0,193211229 10 1,15 0,107600733 0,183150183 0,207863243 11 1,2 0,117063492 0,207570208 0,21528693 12 1,25 0,137210012 0,231990232 0,230915746 13 1,3 0,146367521 0,256410256 0,238144073 14 1,35 0,164072039 0,295482295 0,252210007 15 1,4 0,178724054 0,315018315 0,266471301 16 1,45 0,18513431 0,339438339 0,270769225

Dari grafik tersebut dapat ditentukan nilai permeabilitas magnet

pada besi baja sebesar 610)08,02394,8( −×±=μ T.m/A.

Page 58: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

48

3. Permeabilitas besi putih

Data hasil pengukuran medan magnet pada besi baja tersaji dalam

lampiran 1 pada data IV. Dari data tersebut dapat dibuat grafik hubungan

antara arus listrik (I) dan medan magnet (B) sebagaimana dilihat pada gambar

23.

Tabel 8. Data hasil pengukuran medan magnet pada besi baja. No. Waktu (s) I (A) V (V) B (mT) 1 0,95 0,014194139 0,002442002 0,082832721 2 1 0,032203907 0,026862027 0,113894991 3 1,05 0,045940171 0,061050061 0,131672769 4 1,1 0,058760684 0,085470085 0,155506712 5 1,15 0,071581197 0,10989011 0,180317456 6 1,2 0,081959707 0,129426129 0,200439556 7 1,25 0,089285714 0,139194139 0,209816845 8 1,3 0,106990232 0,168498168 0,24576312 9 1,35 0,114010989 0,192918193 0,258461533 10 1,4 0,123168498 0,207570208 0,274481068 11 1,45 0,139346764 0,236874237 0,304371178 12 1,5 0,149725275 0,256410256 0,326642239 13 1,55 0,164377289 0,280830281 0,351843704 14 1,6 0,17506105 0,305250305 0,363956036 15 1,65 0,181776557 0,31990232 0,385250297

Dari slope grafik tersebut dapat ditentukan nilai permeabilitas magnet

pada besi baja diperoleh 510)002,0854,1( −×±=μ T.m/A.

b. Data Validasi oleh Ahli

Data hasil penilaian dosen ahli disajikan dalam tabel 9 .

Tabel 9. Validasi alat praga oleh ahli NO. Aspek Penilaian Nilai Keterangan

1. Tampilan 87.50% Sangat Baik

2. Kemudahan 85% Sangat Baik

Page 59: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

49

3. Kejelasan 81.25% Sangat Baik

4. Prosedur Praktek 93.75% Sangat Baik

Hasil validasi ahli menujukan masih ada revisi sebagai berikut:

1. Untuk mevariasi selonoid

2. Untuk mevariasi magnet batang

c. Respon Mahasiswa Terhadap Alat

Data hasil respon mahasiswa terhadap alat peraga penentu

permeabilitas magnet dan buku panduan penggunaan alat diperoleh dari

lembar angket yang diisi mahasiswa pendidikan fisika semester 2. Data hasil

respon mahasiswa disajikan dalam tabel 10

Tabel 10. Respon mahasiswa terhadap alat peraga NO. Mahasiswa Rerata Persentase Keterangan 1. A 2,9 72,5% Baik 2. S 2,93 73,25% Baik 3. C 2,6 65% Baik 4. D 3,46 86,5% Sangat Baik 5. E 3,2 80% Sangat Baik 6. F 3,53 88,25% Sangat Baik 7. G 3,4 85% Sangat Baik 8. H 3,06 76,5% Baik 9. I 3,13 78,35% Baik 10. J 3,53 88,25% Sangat Baik 11. K 2,86 71,5% Baik 12. L 3,33 83,25% Sangat Baik 13. M 3,26 81,5% Sangat Baik 14. N 3,0 75% Baik 15. O 3,66 91,5% Sangat Baik 16. P 3,66 91,5% Sangat Baik 17. Q 3,46 86,5% Sangat Baik 18. R 3,4 85% Sangat Baik

Page 60: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

50

Hasil respon mahasiswa dari lima poin yang persentasenya tidak

mencapai 100% yaitu poin empat tentang desin alat sebesar 63,16% dan poin

lima belas tentang kemasan alat sebesar 73,68%.

B. Analisis Data

a. Data dari Validasi Alat

1. Permeabilitas ruang hampa

Dari data hasil pengukuran dapat dibuat grafik hubungan antara arus

listrik (I) dengan medan magnet (B) sebagaimana dilihat pada gambar 20.

Gambar 16. Grafik hubungan antara arus dengan medan magnet pada ruang hampa

Berdasarkan pencocokkan data I terhadap B secara linier diperoleh persamaan

000002,00001,0 += xy (3.9)

y = 0,0001x + 2E-06R2 = 0,991

0,000028

0,000035

0,000042

0,000049

0,000056

0,2 0,25 0,3 0,35 0,4I (A)

B (T)

Page 61: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

51

dengan nilai 991,02 =R . Dari grafik tersebut dapat ditentukan nilai

permeabilitas magnet ruang hampa mengikuti persamaan Nal2=μ sebesar

9102437,9 −×=μ T.m/A.

Karena nilai hasil penelitian ini tidak sesuai dengan nilai teori maka

dicari nilai konversi atau permeabilitas relatifnya )(κ dengan menggunakan

persamaan:

587636,13102437,9

1049

7

0

0 =×

×== −

−πμ

μκeksperimen

teori

(4.0)

sehingga diperoleh nilai 587636,13=κ . Nilai permeabilitas relatif

tersebut selanjutnya dijadikan pengali untuk nilai permeabilitas magnet bahan

yang diteliti. Nilai ralat permeabilitas magnet mengikuti persamaan lNa

2μ= .

Berdasarkan persamaan baxy +=ˆ maka :

0000004,000001,0ˆ += ixy

)( aS dapat dicari dengan memasukkan nilai a dan b. Nilai x adalah

nilai arus listrik (I) dan y adalah nilai medan magnet (B). Dengan n adalah

banyaknya data, maka:

Page 62: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

52

( )

5

25

22ˆ

9

ˆ

2

ˆ

1072341,3

)102258852,5()703598786,1(16161003007,1

1003007,12161048546,1

2)ˆ(

×=

−×=

−=

×=−×=

−−

=

∑ ∑

a

a

ii

ya

y

y

iiy

S

S

xxnnSS

S

S

nyy

S

Dengan demikian nilai )00004,00001,0()( ±=±= aSaa A/T.

maka diperoleh nilai akhir permeabilitas magnet ruang hampa

70 10)4,34( −×±= πμ T.m/A.

Dengan n adalah banyaknya data, maka:

( )

5

25

22ˆ

9

ˆ

2

ˆ

1072341,3

)102258852,5()703598786,1(16161003007,1

1003007,12161048546,1

2)ˆ(

×=

−×=

−=

×=−×=

−−

=

∑ ∑

a

a

ii

ya

y

y

iiy

S

S

xxnnSS

S

S

nyy

S

Dengan demikian nilai )00004,00001,0()( ±=±= aSaa A/T.

Page 63: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

53

2. Permeabilitas besi baja

Dari data tersebut dibuat grafik hubungan antara arus listrik (I) dan

medan magnet (B) sebagaimana dapat dilihat pada gambar 21.

Gambar 17. Grafik hubungan antara arus dengan medan magnet pada besi baja

Berdasarkan pencocokkan data I terhadap B secara linier diperoleh

persamaan

0001,00008,0 += xy (4.1)

dengan nilai 9997,02 =R . Dari grafik tersebut dapat ditentukan nilai

permeabilitas magnet ruang hampa mengikuti persamaan Nal2=μ

11900007216,0

119)0451,0)(0008,0(2

=

=

μ

μ

71006387,6 −×=μ Tm/A

y = 0,0008x + 0,0001R 2 = 0,9997

0,000129

0,000179

0,000229

0,000279

0,014 0,034 0,054 0,074 0,094 0,114 0,134 0,154 0,174 I (A)

B (T)

Page 64: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

54

Dengan nilai 587636,13=κ maka permeabilitas magnet pada besi baja:

71006387,6587636,13 −××=

×=

baja

baja

μ

μκμ

6102394,8 −×=bajaμ Tm/A

dengan ralatnya mengikuti persamaan (21). 0001,00008,0ˆ += ixy

Dimana n adalah banyaknya data, maka:

( )

000101624,0)513125763,1()189513292,0(16

161018944,2

1018944,22161071113,6

2)ˆ(

25

22ˆ

9

ˆ

2

ˆ

=−

×=

−=

×=−

×=

−−

=

∑ ∑

a

a

ii

ya

y

y

iiy

S

S

xxnnSS

S

S

nyy

S

Maka nilai permeabilitas magnet pada besi baja sebesar

610)08,02394,8( −×±=μ T.m/A.

Dengan demikian nilai )0001,00008,0()( ±=±= aSaa A/T.

( ) ( )

( ) ( )

( )( ) ( )( )00000025,0108078,1100328,1107454,5

22

1087

22

22

22

22

−−− ×+××=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

∂∂+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

∂∂=

μ

μ

μμμ

S

SNaS

NlS

Sl

Sa

S

la

la

81073223,7 −×=μS Tm/A

Page 65: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

55

Maka nilai permeabilitas magnet pada besi baja sebesar

610)08,02394,8( −×±=μ T.m/A.

3. Permeabilitas besi putih

Dari data tersebut dapat dibuat grafik hubungan antara arus listrik (I)

dan medan magnet (B) sebagaimana dilihat pada gambar 23.

Gambar 18. Grafik hubungan antara arus dengan medan magnet pada besi putih

Berdasarkan pencocokkan data I terhadap B secara linier diperoleh

persamaan :

0008,00025,0 += xy (4.2)

dengan nilai 9841,02 =R . Dari grafik tersebut dapat ditentukan nilai

permeabilitas magnet ruang hampa mengikuti persamaan:

y = 0,0018x + 5E-05R2 = 0,9989

0,000075

0,000175

0,000275

0,000375

0,01 0,05 0,09 0,13 0,17 I (A)

B (T)

Page 66: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

56

AmT

Nal

/.1036437,1119

00016236,0119

)0451,0)(0018,0(2

2

6−×=

=

=

=

μ

μ

μ

μ

Dengan nilai maka permeabilitas magnet pada besi putih:

61036437,1587636,13 −××=

×=

besiputih

besiputih

μ

μκμ

Dimana 00005,00018,0ˆ += ixy . Dengan n adalah banyaknya data, maka:

( )

5

26

22ˆ

10

ˆ

2

ˆ

1041129,2

)548382173,1()198775137,0(15151075841,4

1075841,42151094352,2

2)ˆ(

×=

−×=

−=

×=−×=

−−

=

∑ ∑

a

a

ii

ya

y

y

iiy

S

S

xxnnSS

S

S

nyy

S

Dengan demikian nilai )00002,00018,0()( ±=±= aSaa A/T.

( ) ( )22

22

la Sl

Sa

S ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

∂∂+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

∂∂= μμ

μ

( ) ( )

( )( ) ( )( )00000025,0101519,9108143,5107454,5

22

10107

22

22

−−− ×+××=

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=

μ

μ

S

SNaS

NlS la

81037245,2 −×=μS Tm/A

Page 67: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

1(=μ

b. Data

perme

lemba

ahli m

1. Unt

2. Unt

Walau

Maka nila

00,0854,1 ±

a Validasi ol

Data hasi

eabilitas ma

ar angket ya

Ga

Data hasil

menujukan m

tuk mevaria

tuk mevaria

upun masih

74.00%76.00%78.00%80.00%82.00%84.00%86.00%88.00%90.00%92.00%94.00%

T

Nilai

ai permea

510)02 −× T.m

leh Ahli

il penilaian

agnet dan

ang diisi ole

ambar 19. G

penilaian d

masih ada re

asi selonoid

asi magnet b

ada revisi,

Tampilan K

abilitas m

m/A.

n dosen

buku pand

eh dosen ahl

Grafik valid

dosen ahli

evisi sebaga

d

batang

alat dapat d

Kemudahan

magnet pad

ahli terhad

duan penggu

li yang diny

dasi alat per

disajikan d

ai berikut:

digunakan d

Kejelasan

da besi

dap alat p

unaan alat

yatakan dala

raga oleh do

alam tabel

demgan baik

Prosedur Praktek

As

baja dipe

peraga pe

diperoleh

am gambar

osen ahli

9, hasil va

k.

N

spek Penilai

57

eroleh

nentu

h dari

24.

alidasi

Nilai

an

Page 68: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

c. Data

perme

lemba

respon

menca

Respon Ma

Data has

eabilitas ma

ar angket y

n mahasisw

apai 100%.

Gamb

70%72%74%76%78%80%82%84%86%

Nilai

ahasiswa

il respon

agnet dan

yang diisi

wa terhadap

Dapat dilih

bar 20. Gra

mahasisw

buku pand

mahasiswa

alat dari lim

hat pada gam

afik respon

wa terhada

duan penggu

pendidikan

ma aspek pe

mbar 25.

mahasiswa

ap alat p

unaan alat

n fisika se

enilaian per

terhadap al

A

peraga pen

diperoleh

emester 2.

rsentasenya

lat peraga

N

Aspek Penila

58

nentu

h dari

Hasil

tidak

Nilai

ian

Page 69: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

desain

perme

kemag

C. Pe

B

respon

sebag

1. Val

pen

ana

pen

me

Gamb

Dari data

n dan kema

eabilitas su

gnetan pada

embahasan

Berdasarkan

n mahasisw

gai berikut:

lidasi Alat

Dalam

ngumpulan

alisis matem

nelitian, da

edan magne

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Ke

Nilai

bar 21. Gra

a yang dipe

asan alat per

udah dapat

a sub materi

n Hasil Pen

n tujuan pen

wa terhadap

m penentuan

data diamb

matis. Setel

ata yang sud

et seperti te

elayakan Isi

afik respon

eroleh men

raga. Akan

digunakan

i permeabili

elitian

nelitian yaitu

p alat pera

n nilai perm

bil dengan a

lah alat tera

dah diserta

erlihat pada

KelayakaPenyajian

mahasiswa

nunjukan pe

tetapi seca

n untuk m

itas magnet

u untuk men

ga, maka d

meabilitas m

alat Logger

angkai dan

ai grafik hu

a lampiran

n n

KelaBa

terhadap m

erlu adanya

ra keseluru

enjelaskan

t.

ngetahui ke

dilakukan b

magnet pad

r Lite dan d

dijalankan

ubungan aru

2 langsung

ayakan ahasa

Asp

modul prakti

a perbaikan

uhan alat pen

pokok bah

elayakan ala

bebrapa lan

da penelitian

dianalisis de

sesuai pro

us listrik de

g tertampil

N

pek Penilaia

59

ikum

n dari

nentu

hasan

at dan

ngkah

n ini,

engan

osedur

engan

pada

ilai

an

Page 70: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

60

layar komputer yang telah dihubungkan pada Logger Lite tersebut. Dari

grafik tersebut dapat diketahui nilai lNa 2μ= yaitu dengan mengambil

titik-titik puncaknya dan dihasilkan grafik linear pada yang disajikan pada

lampiran 2. Grafik hubungan arus listrik (x) dengan medan magnet (y)

menunjukkan linear yang bagus karena nilai R2 yang mendekati 1.

Nilai a untuk solenoida kosong adalah )00004,00001,0( ±=a T/A,

besi baja )0001,00008,0( ±=a A/T dan besi putih )00002,00018,0( ±=a

A/T. Selanjutnya nilai a digunakan untuk menentukan nilai permeabilitas

magnet (perhitungan pada lampiran 4). Maka nilai permeabilitas untuk

ruang hampa adalah 70 10)34,04( −×±= πμ T.m/A. Sedangkan untuk

masing-masing bahan yang diteliti yaitu besi baja 610)08,024,8( −×±=μ

T.m/A dan besi putih 510)002,085,1( −×±=μ T.m/A.

Dari data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa dari kedua bahan

feromagnetik yang digunakan besi putih memiliki nilai permeabilitas

magnet paling besar. Hal ini disebabkan besi putih memiliki kandungan

unsur karbon (C) paling sedikit dibanding kedua bahan yang lain. Besi ini

sangat cocok digunakan untuk bahan elektromagnetik.

2. Validasi oleh Ahli

Setelah validasi alat, peneliti melakukan validasi ahli. Dimana

validasi ahli terhadap alat dan panduan praktikum memperoleh nilai dari

masing-masing aspek yang diteliti yaitu tampilan 87,50%, kemudahan

85%, Kejelasan 81,25% dan prosedur praktek 93,75%. Dari nilai yang

Page 71: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

61

diperoleh menunjukan bahwa alat dan panduan praktikum sudah dapat

digunakan dengan baik. Hanya saja karena nilai belum mencapai 100%

maka masih memerlukan penyempurnaan.

3. Respon Mahasiswa terhadap Alat

Setelah melakukan validasi alat dan validasi ahli, tahab berikutnya

adalah pengambilan respon. Pengambilan respon diperoleh dari mahasiswa

pendidika fisika semester 2 di Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Dengan jumlah peserta 18 yang terdiri dari 1 laki-laki dan 17 perempuan.

Dimana dari pengambilan respon mahasiswa terhadap alat

memperoleh nilai dari masing-masing aspek yang diteliti yaitu kemudahan

81%, kejelasan 82%, keamanan85%, ketrampilan82% dan kemenariakan

75%. Dan dari pengambilan respon mahasiswa terhadap panduan praktikun

memperoleh nilai dari masing-masing aspek yang diteliti yaitu kelayakan isi

93,78%, kelayakan penyajian 92,18% dan kelayakan bahasa 98,43%. Dari

respon mahasiswa terhadap alat dan panduan praktikum menunjukan sudah

baik hanya saja masih perlu diperbaiki lagi.

Page 72: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

62

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Bardasarkan hasil analisis data validasi alat dan hasil uji validasi ahli

serta mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan dimuka, dapat

disimpulkan bahwa :

1. Berdasarkan validasi kelayakan alat peraga oleh dosen ahli mendapatkan

nilai secara keseluruhan 3,37 termasuk dalam kategori baik dengan

Percentage Agreement (PA) sebesar 84,25% sehingga dapat digunakan

dalam proses pembelajaran setelah dilakukan revisi.

2. Permeabilitas magnet untuk solenoida kosong atau permeabilitas udara

adalah )1034,0104( 770

−− ×±×= πμ T.m/A. Sedangkan untuk bahan

feromgnet yang diteliti yaitu besi putih )10002,01085,1( 55 −− ×±×=μ

T.m/A dan besi baja )1008,01024,8( 66 −− ×±×=μ T.m/A.

3. Dari hasil penelitian penentuan permeabilitas magnet bahan feromagnetik

dapat diketahui bahwa alat dapat bekerja dengan cukup baik. Dengan uji

validasi ahli memperoleh nilai 3,33 dan 3,41 ini menunjukan hasil yang

baik serta persentase respon mahasiswa sebesar 75,62%. Hal tersebut

ditunjukkan dengan alat yang dapat digunakan untuk menentukan nilai

permeabilitas magnet pada ruang hampa dan bahan feromagnetik.

Page 73: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

63

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengajukan saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran fisika dengan melalui kegiatan laboratorium dapat

dioptimalkan dengan penyediaan alat-alat laboratorium yang lebih

lengkap sertadapat berfungsi dengan baik.

2. Pada penelitian ini pengujian alat eksperimen baru dilakukan dengan dua

bahan feromagnetik dengan pengembangan alat tersebut berupa modul

pembelajaran, diharapkan pada penelitian berikutnya jenis bahan serta

ukuran bahan penelitian yang lebih bervariasi lagi.

3. Alat yang telah dibuat diharapkan pula dapat diujikan pada para siswa

sehingga pemahaman konsep permeabilitas magnet dapat terukur

dengan baik.

4. Alat eksperimen penentuan permeabilitas magnet ini dapat digunakan

sebagai alternatif pembelajaran selain model pembelajaran konvensional.

Page 74: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

65  

 

Page 75: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

66  

 

Page 76: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

67  

 

Page 77: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

68  

 

Page 78: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

69  

 

Page 79: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

70  

 

Page 80: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

71  

 

Page 81: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

72  

 

Page 82: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

73  

 

Page 83: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

74  

 

Page 84: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

75  

 

 

 

 

 

 

Page 85: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

76  

 

Page 86: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

77  

 

Page 87: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

78  

 

Page 88: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

79  

 

Page 89: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

80  

 

 

Page 90: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

81  

 

 

Page 91: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

82  

 

 

Page 92: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

105  

 

 

 

Page 93: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

106  

 

 

 

Page 94: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

107  

 

 

 

Page 95: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

108  

 

 

 

Page 96: PENGEMBANGAN EKSPERIMEN PENENTUAN PERMEABILITAS …

109