91
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SUBTEMA AYO CINTA LINGKUNGAN KELAS IV (Tesis) Oleh APRIYANA PASCA SARJANA MAGISTER KEGURUAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2018

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SUBTEMA AYO CINTA

LINGKUNGAN KELAS IV

(Tesis)

Oleh

APRIYANA

PASCA SARJANA MAGISTER KEGURUAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

TAHUN 2018

Page 2: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

THE DEVELOPMENT OF SOCIAL ATTITUDE ASSESSMENTINSTRUMENT IN THEMATICAL LEARNING SUB-THEME“LET US LOVE OUR ENVIRONMENT” AT THE FOURTH

GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL

ABSTRACT

by

Apriyana

The aim of this research is to produce the decent, valid and reliable social attitudeassesment’s instrument at the fourth grade of elementary school. This researchwas used Research and Development (R&D) method with Borg and Gall’sapproach. In collecting the data the researcher was used questionnaires.Population of this research are 24 teachers ini Anggrek’s Cluster. The sample thentaken by using purposive random sampling with 12 teachers as a total sample.Furthermore, 3 teachers is taken as limited testing subject, 7 teachers aspreliminary field testing testing subject, 12 teachers as field testing subject, with30 students as assesment’s object. The data was analyzed to measure theinstrument’s content validity with expert judgement. Gregory’s formula also usedto test the empirical validity then measure reliability by Cohen Kappa’s formula.Furthermore, result of this research shows that the social attitude assesment’sinstrument that developed is valid and reliable.

Key words: Instrument Development, Social Attitude Assessment, ThematicLearning

Page 3: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIALPADA PEMBELAJARAN TEMATIK SUBTEMA AYO CINTA

LINGKUNGAN KELAS IV

ABSTRAK

Oleh

Apriyana

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk instrumen penilaiansikap sosial di kelas IV SD yang layak, valid dan reliabel. Metode yang digunakanadalah penelitian dan pengembangan(Research & Development R&D), denganpendekatan Borg dan Gall.Alat pengumpul data menggunakan lembar angket.Populasi penilitian ini 24 guru yang tergabung dalam Gugus Anggrek.Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive random sampling denganjumlah sampel 12 guru. Selanjutnya ditetapkan 3 siswa sebagai subjek ujiterbatas, 9 siswa sebagai subjek uji diperluas dan 12 guru untuk uji lapangan,dengan 30 siswa sebagai objek penilaian. Data dianalisis untuk mengukurkelayakan isi melalui persentase penilaian ahli. Selanjutnya pengukuran validitasempiris menggunakan rumus Gregory dan uji reliabilitas instrumen dengan rumusCohen Kappa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen penilaian sikapsosial yang dikembangkan bersifat layak, valid dan reliabel.

Kata Kunci : Pengembangan Instrumen, Penilaian Sikap Sosial, PembelajaranTematik

Page 4: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SUBTEMA AYO CINTA

LINGKUNGAN KELAS IV

Oleh

APRIYANA

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

MAGISTER PENDIDIKAN

Pada

Program Pasca Sarjana

Program Studi Magister Keguruan Guru SD

PASCA SARJANA MAGISTER KEGURUAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

TAHUN 2018

Page 5: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA
Page 6: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA
Page 7: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA
Page 8: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Apriyana lahir di Bandar Lampung,

pada tanggal 2 April 1991, anak kedua dari dua bersaudara dari

pasangan dari Hi. Zainuddin dan Ibu Hj. Hartini.

Adapun riwayat pendidikan yang telah ditempuh yaitu

menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1

Langkapura dan lulus pada tahun 2003, kemudian melanjutkan studi di SMP

Negeri 25 Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2006, selanjutnya menempuh

Pendidikan Menengah Atas di SMA Negeri 4 Bandar Lampung dan lulus pada

tahun 2009. Selanjutnya penulis melanjutkan kuliah S-1 di Universitas Lampung

jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan lulus pada tahun 2013.

Melalui tes masuk program Pasca Sarjana Universitas Lampung selanjutnya

penulis mendaftar program Pasca Sarjana Universitas Lampung pada tahun 2014

semester genap, pada Program Studi Magister Keguruan Guru SD (MKGSD)

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Page 9: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

MOTTO

If you have knowledge, let others light their candles at it

(Margaret Fuller )

Page 10: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai rasa syukur kepada Allah SWT dan

sang penuntun kita kejalan yang benar yakni Rosululah SAW. Serta terima kasih

kepada:

1. Orang tuaku tercinta Bapak H. Zainuddin dan Ibu Hj. Hartini yang telah

membesarkan dan mendidik dengan pengorbanan dan kasih sayang serta

selalu mendukungku. Do’a serta restumu adalah anugerah terindah dalam

hidupku, serta tiap tetesan keringatmu adalah semangat bagiku.

2. Suamiku, Raden Putra, S.T. terimakasih selalu mengingatkanku dan

memotivasi untuk menyelesaikan study magisterku

3. Kakakku Zohar Saputra S.T., dan Rismalia, S.Kep. Ners terimakasih selalu

memberikan motivasi, untaian do’a dan nasehatnya.

4. Orang-orang yang kusayangi dan semua rekan-rekan yang selalu memberikan

motivasi dan membantuku hingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik

Page 11: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

viii

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala limpahan

rahmad, taufik, dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini

yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Sosial Pada

Pembelajaran Tematik Ayo Cinta Lingkungan Kelas IV SD” sebagai syarat

meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Magister Keguruan Guru

Sekolah Dasar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada Tesis ini. Penyelesaian ini

tidak lepas dari bimbingan, dan petunjuk dari berbagi pihak, oleh sebab itu penulis

mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas

Lampung, yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan

di Pascasarjana Universitas Lampung.

2. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memfasilitasi dan

memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan di Pascasarjana

Universitas Lampung.

3. Bapak Prof. Drs. Mustofa, MA.,Ph.D., selaku Direktur Pasca Sarjana

Universitas Lampung yang telah memfasilitasi dan memberikan kesempatan

untuk menempuh pendidikan di Pascasarjana Universitas Lampung.

Page 12: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

ix

4. Bapak Dr. Riswandi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memfasilitasi

dan memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan di Pascasarjana

Universitas Lampung.

5. Bapak Dr. Alben Ambarita, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Magister

Keguruan Guru Sekolah Dasar dan selaku penguji I yang telah telah

memberikan sumbang saran untuk penyempurnaan tesis ini.

6. Bapak Dr. Darsono, M.Pd., selaku dosen penguji II yang telah telah

memberikan saran dalam penyusunan tesis ini.

7. Ibu Dr. Adelina Hasyim, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dalam penyususnan tesis, serta saran dan motivasi

terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.

8. Ibu Dr. Lilik Sabdaningtyas, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dalam penyususnan tesis, serta saran dan motivasi

terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini

9. Bapak Dr. Edi Purnomo, M.Pd., selaku Tim Uji Ahli Evaluasi dan Materi atas

ketersediaannya dan keihklasannya meluangkan waktu untuk memberikan

bimbingan, saran dan kritik membangun.

10. Bapak Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., selaku Tim Uji Ahli Bahasa atas

ketersediaannya dan keihklasannya meluangkan waktu untuk memberikan

bimbingan, saran dan kritik membangun.

11. Bapak/Ibu dosen dan staf karyawan Pascasarjana Universitas Lampung, yang

telah membantu dan memfasilitasi sampai tesis ini selesai.

Page 13: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

x

12. Bapak Nusyirwan Zakki, M.M., selaku kepala sekolah SD Negeri 1 Palapa

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksakan penelitian.

13. Dewan guru SD Negeri 1 Palapa, SD Negeri 2 Palapa dan SD Negeri 2

Gotong Royong yang membantu dalam pelaksanaan penelitian.

14. Kepada keluargaku Program Studi MKGSD angkatan 2014 semester genap

terkhusus untuk Janie Irma Suryani, Vivin Nurul Huidayah, Metri Setyaning

Komala Sari, Rini Hartati, yang telah memberikan bantuan, motivasi dan

dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini.

15. Penulis mengucapakan banyak terimaksih kepada semua yang terlibat dalam

penyusunan tesis ini yang belum disebutkan di atas.

Penulis menyadari mungkin masih terdapat kekurangan dalam penulisan tesis ini,

maka penulis meminta maaf bila ada kata-kata yang kurang sesuai dengan

pembaca. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat

khususnya dalam dunia pendidikan.

Bandar Lampung, Januari 2019

Penulis

Apriyana

Page 14: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

xi

xi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvDAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang ...................................................................................... 1B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 8C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 8D. Rumusan Masalah ................................................................................. 8E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 9F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 10G. Spesifikasi Produk ................................................................................. 11

II. KAJIAN PUSTAKAA. Kajian Teori .......................................................................................... 14

1. Instrumen Penelitian ..................................................................... 141.1. Pengertian Instrumen Penelitian................................................ 141.2. Tahap Pengembangan Instrumen Penelitian Sikap ................... 151.3. Karakteristik Instrumen Penelitian …………………………… 181.4. Regulasi Penulisan Instrumen…… …………………………… 19

2. Sikap Sosial ..................................................................................... 202.1. Pengertian Sikap Sosial ............................................................ 202.2. Dimensi Sikap Sosial ................................................................ 232.3. Teknik dan Metode Penilaian Sikap Sosial............................... 28

3. Pembelajaran Tematik .................................................................. 323.1. Pengertian Pembelajaran Tematik............................................. 323.2. Manfaat Pembelajaran Tematik ................................................ 333.3. Prinsip Pembelajaran Tematik .................................................. 353.4. Karakteristik Pembelajaran Tematik ......................................... 38

B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 40C. Kerangka Pikir Penelitian ................................................................... 42D. Hipotesis Penelitian ........ ............................ ........................................ 45

III. METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian .................................................. 47B. Prosedur Penelitian ………………………………………………….... 48C. Definisi Konseptual dan Operasional .................................................... 54

Page 15: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

xii

xii

D. Subjek Penelitian.................................................................................... 56E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 57F. Instrumen Penelitian …………………….............................................. 58G. Teknik Analisis Data ………………………………………………… . 63

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ENELITIADAN ASANA. Hasil Penelitian ...................................................................................... 66

1. Hasil Penelitian Awal ...................................................................... 662. Hasil Perencanaan ………………………….. ................................. 673. Hasil Pengembangan Draf Produk ……………………………….. 694. Hasil Uji Coba Tahap Awal…………………………………….. ... 735. Revisi Produk…………………………………………………….. . 756. Hasil Uji Coba Empiris………………………………………….. .. 767. Hasil Uji Lapangan……………………………………………….. 778. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ……………………………..... 78

B. Pembahasan............................................................................................ 81C. Keterbatasan Penelitian.......................................................................... 87

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARANA. Kesimpulan ........................................................................................... 88B. Implikasi................................................................................................. 89C. Saran....................................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 92LAMPIRAN...................................................................................................... 97

Page 16: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1.1 Hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Instrumen

Penilaian Sikap Sosial ............................................................................ .... 61.2 Perbandingan Spesifikasi Produk Instrumen Penilaian

Sikap Sosial yang Dikembangkan dengan InstrumenPenilaian Sikap Sosial Konvesional ............................................................ 13

3.1 Perhitungan Jumlah Subjek Analisis Kebutuhan.......................................... 563.2 Kisi-kisi Angket Kebutuhan......................................................................... 593.3 Kisi-kisi Validasi Ahli.......................................... ....................................... 603.4 Kisi-Kisi Angket Respon Guru.......................................... .......................... 613.5 Pedoman Penskoran Lembar Penilaian Ahli Evaluasi, Ahli Media,

dan Ahli Praktisi.......................................................................................... 623.6 Kriteria Kelayakan Instrumen Penilaian Sikap Sosial.................................. 623.7 Indeks Keeratan Kesepakatan.................................... .................................. 654.1 Kelayakan Aspek Materi dan Evaluasi oleh Ahli.................................... .... 744.2 Kelayakan Aspek Bahasa dan Penyajian oleh Ahli.................................... . 754.3 Respon guru Terhadap instrumen Sikap sosial.................................... ........ 774.4 Cross matrix Tabulasi penilai 1 dan Penilai 2.............................................. 794.5 Cross Matrix Tabulasi Antar Raters............................................................. 80

Page 17: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman2.1 Kerangka Berpikir Penelitian....................................................................... 443.1 Model desain R&D Borg and Gall (1983) ................................................... 483.2 Langkah Pengembangan Produk .................................................................. 49

Page 18: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Angket Analisis Kebutuhan Penelitian Sikap SosialPada Pembelajaran Tematik Kelas IV SD ...................................... 96

2 Hasil Rekap Analisis Kebutuhan..................................................... 993 Lembar validasi Ahli Materi/Evaluasi ........................................... 1004 Lembar validasi Ahli Materi Bahasa.............................................. 1035 Angket Respon Guru...................................................................... 1066 Rekapitulasi hasil Angket Respon Guru pada uji kelompok

Kelompok terbatas menggunakan penilaian yangsudah dikembangkan...................................................................... 107

7 Rekapitulasi hasil Angket Respon Guru Kelompokterbatas menggunakan penilaian yang konvensional .................... 108

8 Rekapitulasi hasil Angket Respon Guru Kelompokdiperluas menggunakan penilaian yang dikembangkan ................ 109

9 Rekapitulasi hasil Angket Respon Guru Kelompokyang diperluas menggunakan penilaian konvensional…………… 110

10 Tabulasi Uji Instrumen……………………………….………… .. 11111 Uji Validitas dengan Gregory ……………………….………… .. 11512 Uji Reliabilitas Instrumen dengan Cohen Kappa …….………….. 116

Page 19: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pembelajaran yang bertujuan

untuk mengembangkan dan mengaktualisasikan segenap potensi diri yang

dimiliki oleh siswa. Mengingat pentingnya pencapaian tujuan pendidikan

tersebut maka pemerintah secara berkisanambungan terus berupaya

meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang salah satu di antaranya

adalah melalui perubahan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum Nasional 2013. Perubahan ini

menjadi penting terutama untuk menjaga relevansi dan kemutakhiran

kurikulum yang ada di Indonesia dengan perkembangan dan tingkat

persaingan global yang semakin kompleks.

Selain daripada itu, peningkatan kualitas pendidikan juga memerlukan

upaya peningkatan kualitas sistem penilaian. Semakin tinggi mutu dari

sistem penilaian yang digunakan semakin akurat pula potret kemajuan dan

perkembangan hasil belajar peserta didik dapat diperoleh dan dipetakan.

Artinya, strategi dan arah peningkatan mutu pendidikan ke depan akan

sangat bergantung pada sejauh mana akurasi proses penilaian dan evaluasi

hasil belajar dapat dicapai.

Page 20: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

2

Sebagai bagian penting dari perangkat kurikulum, sistem penilaian yang

berkualitas sudah seharusnya dapat secara akurat memotret kekuatan dan

kelemahan dalam proses pembelajaran sebagai bentuk upaya diagnosis dan

perbaikan proses pembelajaran. Oleh sebab itu, melalui Permendikbud No.

23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan pemerintah

merumuskan sejumlah kriteria penilaian ideal, yang di antaranya bersifat

komprehensif meliputi penilaian atas kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara berimbang.

Implementasi dari Permendikbud ini sekaligus mempertegas adanya

pergeseran paradigma dalam melakukan penilaian, yakni dari penilaian

berbasis tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil ujiannya

saja), menuju penilaian autentik (mengukur kompetensi sikap, keterampilan,

dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil). Pergeseran paradigma ini

tentu saja membawa sejumlah implikasi dan masalah baru terutama bagi

guru selaku pelaksana proses penilaian hasil belajar peserta didik di kelas.

Menurut Ridwan (2016:1), “implikasi dan masalah utama yang dihadapi

oleh guru berkaitan dengan perubahan paradigma penilaian ini pada

umumnya berkisar pada pemahaman guru tentang penilaian yang

seharusnya dilakukan”.

Pada umumnya guru di Indonesia hanya mengenal instrumen penilaian

berupa tes dan menganggap bahwa penilaian hanya perlu dilakukan setelah

peserta didik menyelesaikan proses belajar. Selain itu, guru telah terbiasa

menggunakan penilaian berbasis angka (numeris) semata, sehingga

Page 21: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

3

penilaian secara kualitatif yang mencakup informasi tentang kelemahan dan

kelebihan peserta didik sangat sulit untuk dilakukan. Lebih jauh lagi, guru

masih cenderung terperangkap dalam pradigma penilaian parsial yang

didominasi oleh ranah pengetahuan sehingga belum optimal dalam

menjangkau wilayah kompetensi sikap dan keterampilan.

Proses dan penilaian hasil belajar dalam paradigma parsial sebagaimana

yang diuraikan di atas apabila tidak segera diubah dan diperbaiki sejatinya

dapat berdampak secara sistemik terhadap kualitas pendidikan secara

keseluruhan. Disadari atau tidak, proses dan penilaian hasil belajar yang

tidak berimbang ini kerap kali membentuk kepribadian yang terbelah (split

personality) dalam diri peserta didik. Banyak didapati fakta di masyarakat

tentang adanya beberapa profil dari output pendidikan yang tampak unggul

dalam kecerdasan akademis ternyata memiliki kelemahan fundamental

dalam kecerdasan emosional-spiritual yang ditunjukkan melalui

kecenderungan bersikap destruktif terhadap lingkungan sosialnya dalam

keadaan-keadaan tertentu. Kondisi ini jelas memprihatinkan karena

kontradiktif dengan tujuan pendidikan yang sejak awal dimaksudkan untuk

mengaktualisasikan segenap potensi yang dimiliki peserta didik secara utuh

dan terintegrasi yang tidak terbatas pada pengembangan wilayah potensi

intelektualitas dan kognisi melainkan juga mencakup dinamika emosional,

sikap sosial-spiritual, dan domain perilaku.

Berdasarkan hasil pengamatan tahap awal, permasalahan yang diuraikan di

atas juga nyata terjadi di Sekolah Dasar (SD) yang berada di Kota Bandar

Page 22: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

4

Lampung. Penelitian awal yang dilakukan pada SD di Gugus Anggrek

menunjukkan bahwa guru-guru di sana masih kesulitan melakukan

improvisasi dalam menggunakan instrumen penilaian. Guru masih terbatas

menggunakan instrumen tes yang bersifat kuantitatif dan masih kesulitan

dalam melakukan penilaian non-tes yang bersifat mendalam dengan kriteria

kualitatif. Fakta pengamatan yang ada juga menunjukkan bahwa guru masih

kesulitan dalam menggunakan apalagi menyusun instrumen penilaiannya

secara mandiri khususnya yang berkaitan dengan penilaian sikap sosial

siswa. Kondisi ini terlihat dari minimnya jumlah dan variasi dokumen

penilaian yang ditemukan di lapangan.

Hasil wawancara terhadap 4 orang guru kelas IV di Gugus tersebut

mengonfirmasi kondisi objektif yang serupa, yakni tidak semua guru di

sekolah-sekolah tersebut memiliki instrumen penilaian yang memadai.

Sebagian guru yang telah memiliki instrumen penilaian pun mengaku lebih

cenderung menilai aspek kognitif siswa daripada aspek sikap. Para guru

yang diwawancarai tersebut mengungkapkan bahwa mereka sebenarnya

sudah menyadari betul soal urgensi dari penilaian sikap sosial terutama

untuk menggali profil dan karakteristik peserta didik yang dapat dijadikan

sebagai umpan balik (feedback) dalam mengembangkan rencana

pembelajaran ke depannya. Namun penilaian tersebut urung dan enggan

dilakukan secara serius karena guru masih mengalami kesulitan dalam

menggunakan apalagi mengembangkan instrumen penilaian yang sesuai

kebutuhan.

Page 23: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

5

Selanjutnya dari penjelasan para guru tersebut juga diperoleh informasi

bahwa dalam melaksanakan penilaian sikap sosial peserta didik guru masih

terbatas pada pengamatan kasar yang terlihat tanpa memanfaatkan

instrumen penilaian. Aspek-aspek penilaian sikap siswa oleh para guru pun

diambil hanya dengan mengacu pada lembar penilaian yang ada dalam buku

guru. Padahal, lembar penilaian yang tercantum di dalam buku guru tersebut

masih jauh dari tuntutan standar penilaian yang ditetapkan oleh pemerintah.

Lembar penilaian tersebut belum mencakup indikator keseluruhan dari

kompetensi dasar yang ditetapkan dan masih jauh dari variasi kebutuhan

objektif para guru di lapangan.

Lembar penilaian sikap sosial yang digunakan oleh guru menunjukkan

bahwa masih banyak aspek-aspek penilaian sikap yang tidak representatif

menggambarkan realitas dari objek penilaian. Pada dimensi sikap teliti,

misalnya, belum terwakili secara lengkap dan menyeluruh mengenai batasan

operasional dari sikap teliti beserta indikator-indikatornya yang tampak

secara empiris (observable). Akibatnya, penilaian akan menjadi bias karena

tidak ada batasan dan indikator yang jelas mengenai sikap teliti itu sendiri.

Kondisi ini memungkinkan hasil penilaian yang dilakukan menjadi tidak

valid atau tidak dapat menangkap gambaran sebenarnya dari objek yang

dinilai.

Selanjutnya analisis kebutuhan dilakukan terhadap 24 orang guru Kelas IV

dari 6 sekolah yang ada di Gugus Anggrek yakni SDN 1 Palapa, SDN 2

Page 24: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

6

Palapa, dan SD 2 Gotong Royong. Berikut adalah hasil analisis kebutuhan

guru terhadap pengembangan instrumen penilaian sikap sosial:

Tabel 1.1 Hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan InstrumenPenilaian Sikap Sosial

PertanyaanTanggapan Tanggapan

Ya TidakYa(%) Tidak (%)

1. 20 4 83,33 16,662. 20 4 83,33 16,663. 18 6 75,00 25,004. 10 14 41,66 58,335. 10 14 41,66 58,33

6. 8 16 33,33 66,667. 24 0 100 08. 8 16 33,33 66,669. 9 15 37,50 62,5010. 22 2 91,66 8,33

Hasil analisis kebutuhan tersebut semakin memperkuat urgensi dari

pengembangan instrument sikap sosial yang akan dilakukan. Penilaian atas

kebutuhan guru menunjukkan bahwa rata-rata skor persentase guru yang

menyetujui dilakukannya pengembangan instrumen penilaian sikap sosial

pada pembelajaran tematik di kelas IV adalah sebesar 91,66%. Data ini

menggambarkan bahwa 22 dari 24 guru di tiga sekolah tersebut secara

objektif menyadari perlu dan pentingnya pengembangan instrumen

penilaian sikap sosial yang lengkap, akurat, dan mudah digunakan. Para

guru juga menyampaikan alasan dari pentingnya pengembangan instrumen

penilaian ini tidak saja untuk memenuhi kebutuhan pragmatis guru dalam

mengikuti arus perubahan kurikulum melainkan juga karena keprihatinan

mereka terhadap rendahnya sikap sosial yang ditunjukkan oleh siswa. Siswa

Page 25: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

7

dinilai sering mengabaikan sikap sosialnya, sebab apa yang mereka kejar di

sekolah hanya sekedar angka rapor dan kelulusan semata.

Arti penting dari pengembangan instrumen penilaian sikap sosial yang

dirasakan oleh guru ini juga sejalan dengan apa yang diungkapkan Mardapi

(2008:102), ”keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor

sangat ditentukan oleh kondisi sikap siswa”. Lebih jauh Darmansyah (2014:

12) mengatakan bahwa, “kurangnya perhatian terhadap sikap sosial

menimbulkan masalah dalam kecerdasan emosi siswa. Siswa yang sulit

mengontrol emosi, akan mengalami kesulitan belajar dan bergaul terhadap

lingkungan sosialnya”. Pendapat-pendapat tersebut mengisyaratkan

pentingnya pengembangan instrumen penilaian sikap sosial siswa agar guru

dapat mengantisipasi masalah-masalah pembelajaran yang mungkin

ditimbulkan oleh sikap sosial siswa yang keliru. Melalui pengembangan

instrumen penilaian sikap sosial diharapkan guru dapat secara akurat

memotret profil objektif dari karakteristik dan kemajuan hasil belajar siswa

secara komprehensif dan mendalam, tidak saja pada penilaian hasil kognisi

melainkan pada sikap dan perilaku sosialnya.

Berdasarkan pengungkapan kebutuhan guru akan adanya instrumen

penilaian sikap sosial siswa yang valid, reliabel, dan mudah digunakan

maka penulis bermaksud mengembangkan instrumen penilaian sikap sosial

pada pembelajaran tematik subtema ayo cinta lingkungan kelas IV.

Page 26: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa

masalah sebagai berikut:

1. Guru lebih sering menilai aspek kognitif .

2. Guru melaksanakan penilaian sikap sosial peserta didik melalui

pengamatan kasar yang terlihat tanpa menggunakan instrumen yang

sudah ada.

3. Guru tidak pernah membuat instrumen penilaian sikap sosial yang sesuai

kebutuhan.

4. Instrumen yang tersedia tidak memiliki pedoman penskoran yang jelas

sehingga guru merasa sukar menggunakannya.

5. Pada pengamatan kasar yang dilakukan guru masih sukar menghilangkan

kecendrerungan hubungan personal dengan peserta didik sehingga terjadi

bias penilaian.

C. Pembatasan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, penulis membatasi masalah

Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Sosial Pada Pembelajaran

Tematik Subtema Ayo Cinta Lingkungan Kelas IV.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

Page 27: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

9

1. Apakah instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan pada

pembelajaran tematik subtema ayo cinta lingkungan di kelas IV layak

digunakan?

2. Apakah instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan pada

pembelajaran tematik subtema ayo cinta lingkungan di kelas IV SD

memenuhi persyaratan validitas?

3. Apakah instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan dalam

pembelajaran tematik subtema ayo cinta lingkungan di kelas IV SD

memenuhi persyaratan reliabilitas?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat ditentukan tujuan dari penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kelayakan instrumen penilaian sikap social yang

dikembangkan pada pembelajaran tematik subtema ayo cinta lingkungan

untuk guru di kelas IV SD.

2. Mengetahui validitas instrumen penilaian sikap sosial yang

dikembangkan pada pembelajaran tematik subtema ayo cinta lingkungan

di kelas IV SD.

3. Mengetahui reliabilitas instrumen penilaian sikap sosial yang

dikembangkan pada pembelajaran tematik subtema ayo cinta lingkungan

di kelas IV SD.

Page 28: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

10

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian dan pengembangan ini diharapkan dapat memberi manfaat,

antara lain:

1. Manfaat Teoritik

Penelitian dan pengembangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat

secara teoritis, yakni turut berkontribusi dan memberikan sumbangsih

pemikiran dan pengembangan konsepsi evaluasi dan penilaian dalam ilmu

pendidikan khususnya berkaitan dengan inovasi berupa pengembangan

instrumen penilaian sikap sosial yang valid, reliabel, dan mudah

digunakan. Penelitian dan pengembangan ini diharapkan juga dapat

bermanfaat sebagai sumber inspirasi dan landasan konsepsional yang

terpercaya bagi penelitian-penelitian lanjutan terutama yang berkaitan

dengan upaya pengembangan instrumen penilaian sikap sosial.

2. Manfaat Praktis

a. Pendidik

Sebagai sarana dalam melakukan penilaian Sikap Sosial pada

Pembelajaran Tematik Subtema Ayo Cinta Lingkungan Kelas IV dan

sebagai acuan guru dalam mengembangkan instrumen penilaian sikap

sosial.

b. Pengelola Sekolah

Menjadi informasi dan sumbangan pemikiran dalam upaya

meningkatkan mutu penilaian sikap sosial di sekolah.

Page 29: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

11

c. Peneliti

Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menambah

pengetahuan tentang penelitian Pengembangan Instrumen Penilaian

Sikap Sosial Pada Pembelajaran Tematik Subtema Ayo Cinta

Lingkungan Kelas IV.

d. Peserta Didik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong peserta didik untuk

menginternalisasikan dan menunjukkan sikap sikap yang positf selama

proses pembelajaran sebagai paradigma baru dalam pembelajaran.

G. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan ini memiliki

spesifikasi khusus yang bersifat inovatif. Pengembangan instrumen penilaian

sikap sosial yang dikembangkan ini dilaksanakan pada pembelajaran tematik

di kelas IV subtema ayo cinta lingkungan.

Instrumen penilaian yang dikembangkan ini memiliki dua rentang penilaian

menurut skala Guttman. Teknik penilaian yang digunakan adalah teknik

observasi langsung dengan pendekatan bersifat autentik yakni meliputi

keseluruhan proses dan hasil belajar. Aspek-aspek penilaian terdiri dari 5

aspek yang dari masing-masing aspek tersebut selanjutnya dikembangkan

berbagai indikator penilaian yang relevan dengan subtema pembelajaran.

Aspek-aspek tersebut kemudian diisi dengan tanda ceklis berdasarkan keadaan

objektif dari peserta didik sebagai objek penilaian.

Page 30: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

12

Hasil penilaian yang dilakukan selanjutnya diikuti dengan pencantuman nilai,

predikat, deskripsi lengkap, dan rekomendasi tertulis kepada siswa tentang

aspek-aspek mana saja dari sikap sosial yang harus diperbaiki oleh siswa.

Catatan dan rekomendasi ini dibuat dua arah agar guru juga dapat mengambil

manfaat dari penilaian yang dilakukan terutama mengenai langkah-langkah

taktis yang perlu diambil pada pembelajaran kedepannya.

Berdasarkan uraian di atas dapat diterangkan bahwa produk yang

dikembangkan terdiri dari tiga bagian utama sebagai berikut:

1. Pemetaan kompetensi dasar. Pemetaan kompetensi ini penting dalam

menjaga relevansi antara kompetensi yang diharapkan dengan indikator

penilaian. Semakin relevan indikator penilaian yang diturunkan dari

kompetensi dasar semakin tinggi tingkat akurasi instrumen penilaian yang

dikembangkan.

2. Lembar observasi. Bagian ini memuat petunjuk penilaian, rentang nilai, dan

teknik penyekoran. Pada bagian inti dari lembar observasi ini terdapat

beberapa kolom yang berisi indikator-indikator yang diturunkan dari aspek

sikap sosial yang hendak dinilai beserta skor yang mungkin diperoleh.

3. Lembar penilaian dan rekomendasi. Bagian ini memuat kolom deskripsi

dan rekomendasi. Kolom deskripsi merupakan ulasan diagnostik tertulis

dari guru dalam menerjemahkan informasi yang diperoleh dari lembar

observasi berkaitan dengan kelebihan dan kelemahan sikap sosial yang

dimiliki oleh siswa. Selanjutnya, kolom rekomendasi merupakan kolom

tambahan yang berada di bawah kolom deskripsi yang harus diisi oleh guru

berupa uraian tertulis tentang hal-hal yang harus dilakukan dan dihindari

Page 31: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

13

oleh siswa dalam rangka mempertahankan dan memperbaiki sikap sosial

yang dimilikinya.

Adapun perbandingan antara spesifikasi produk yang dikembangkan dengan

instrument konvensional dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 1.2 Perbandingan Spesifikasi Instrumen Penilaian Sikap Sosialyang Dikembangkan dengan Instrumen Penilaian Sikap SosialKonvensional

Spesifikasi Instrumen PenilaianKonvensional

Spesifikasi Instrumen SikapSosial yang Dikembangkan

Belum mencantumkan petunjukpenggunaan yang terperinci

Petunjuk penggunaan ditampilkansecara jelas dan detail

Belum ada batasan yang jelas tentangsikap sosial yang diukur

Definisi operasional masing-masingvariable sikap sosial pada setiappembelajaran dijelaskan secaraterperinci

Tidak terdapat indikator-indikatorpengukuran sikap sosial yang jelas

Indikator penilaian yangdikembangkan jelas danrepresentatif dalam mengukurvariable sikap sosial yangditentukan

Tidak ada hubungan yang jelasantara pembelajaran dan variablesikap sosial yang diukur denganindicator penilaian yangdikembangkan

Terdapat kejelasan hubungan antarapembelajaran, variable sikap sosialyang diukur, dengan indikator-indikator penilaian yangdikembangkan

Page 32: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Instrumen Penilaian

1.1. Pengertian Instrumen Penilaian

Secara umum, instrumen merupakan alat bantu yang dapat

digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan

pengukuran. Penjelasan ini sejalan dengan apa yang dijelaskan Eko

(2012:51) bahwa, “instrumen merupakan pedoman tertulis tentang

wawancara, pengamatan, atau daftar pertanyaan yang dipersiapkan

untuk memperoleh informasi dari responden”. Menurut Farida

(2008:102), “instrumen penilaian adalah alat untuk merekam

informasi yang akan dikumpulkan antara lain lembar observasi,

kuesioner, tes, ceklis, dan lain-lain”.

Menurut Eko (2012:52), “instrumen dapat dibedakan menjadi dua

jenis; 1) instrumen tes dan; 2) instrumen non tes”. Pembedaan ini,

selain daripada pembedaan atas jenis data yang diperoleh juga

didasari atas perbedaan teknik atau metode pengumpulan data yang

digunakan oleh penilai. Berdasarkan karakteristiknya, penilaian

afektif/ sikap menggunakan instrumen non tes. Dilihat dari kata

yang menyusunnya, maka non tes dapat diartikan sebagai teknik

Page 33: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

15

penilaian yang dilakukan tanpa menggunakan tes. Sehingga teknik

ini cenderung menitikberatkan pengumpulan data melalui

pengamatan secara teliti dan tanpa menguji peserta didik.

Instrumen non tes biasanya dilakukan untuk mengukur hasil belajar

yang berkenaan dengan soft skill, terutama yang berhubungan

dengan apa yang dapat dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik dari

apa yang diketahui atau dipahaminya. Melalui teknik non tes maka

penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakuakan dengan

tanpa menguji peserta didik, melainkan dilakukan dengan

menggunakan skala sikap, pengamatan secara sistematis

(observation), melakukan wawancara (interview), menyebarkan

angket (questionnaire), dan memeriksa atau meneliti dokumen-

dokumen (documentary analysis). Teknik non tes ini pada

umumnya memegang peranan penting dalam rangka mengevaluasi

hasil belajar peserta didik dari segi ranah sikap hidup (affective

domain).

1.2. Tahap Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap

Menurut Harun dan Mansur (2009:204) dalam mengembangkan

instrumen penilaian non tes khususnya instrumen penilaian sikap

setidaknya memerlukan sepuluh langkah yang harus diikuti yaitu (1)

menentukan spesifikasi instrumen, (2) menulis instrumen, (3)

menentukan skala instrumen, (4) menentukan sistem penskoran, (5)

menelaan instrumen, (6) melakukan uji coba,(7) menganilisis

Page 34: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

16

instrumen, (8) merakit instrumen, (9) melaksanakan pengukuran

dan, (10) menafsirkan hasil pengukuran.

Ridwan (2016:157) menjabarkan pengembangan instrumen penilaian

sikap ke dalam 3 tahapan antara lain tahap perencanaan, tahap

menilai instrumen penilaian sikap, dan tahap pelaksanaan penilaian.

Penjelasan lengkapnya adalah sebagai berikut.

a. Tahap Perencanaan

Beberapa langkah yang harus dipenuhi dalam merencanakan

penilaian sikap adalah sebagai berikut:

1) Menentukan kompetensi atau aspek sikap yang akan dinilai.

2) Menentukan komponen sikap yang akan dinilai.

3) Menyusun indikator tampilan sikap yang diharapkan sesuai

dengan kompetensi yang akan diukur.

4) Merencanakan waktu penilaian.

5) Menentukan teknik penilaian yang sesuai dengan indikator

sikap yang akan diukur.

6) Menyusun rubrik penilaian sikap berupa kriteria kunci yang

menunjukkan capaian indikator.

7) Membuat lembar penilaian sikap.

b. Tahap Penilaian Instrumen Penilaian Sikap

Penilaian sikap dapat dilakukan secara mandiri, meminta

bantuan teman sejawat, menggunakan panduan penilaian

instrumen yang tersedia, maupun menggunakan penilaian dan

Page 35: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

17

validasi ahli. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah

sebagai berikut:

1) Kesesuaian instrument penilaian sikap dengan pengukuran

aspek sikap.

2) Kesesuaian instrument sikap dengan cakupan sikap yang

dituntut pada kompetensi inti dan kompetensi dasar.

3) Kesesuaian instrument sikap dengan kompetensi yang akan

diukur.

4) Indikator memuat indikator sikap yang dapat diobservasi.

5) Instrumen dapat digunakan dengan mudah untuk merekam

sikap peserta didik.

6) Butir pernyataan pada instrumen memiliki makna yang jelas

dan tidak ambigu.

7) Setiap butir pernyataan pada instrumen merupakan kalimat

lengkap dan utuh.

c. Tahap Pelaksanaan Penilaian

Beberapa langkah yang harus dipenuhi dalam melaksanakan

penilaian sikap adalah sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan kompetensi sikap yang harus dimiliki

oleh peserta didik

2) Guru menyampaikan kriteria dan indikator penilaian

kepada peserta didik.

3) Guru menampilkan format penilaian yang akan digunakan

dan menjelaskan cara penilaian sikap.

Page 36: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

18

4) Guru melakukan pengamatan terhadap tampilan sikap

peserta didik selama pembelajaran di kelas.

5) Penilai mengidentifikasi sikap atau mencocokkan sikap

yang diamati dengan kriteria pada lembar penilaian yang

digunakan.

6) Penilai melakukan pencatatan atau membandingkan sikap

yang diamati dengan rubrik penilaian untuk setiap kriteria

yang dinilai.

7) Guru memberi skor berdasarkan isian lembar penilaian dan

penilai menentukan tingkat capaian sikap peserta didik.

1.3. Karakteristik Instrumen Penilaian

Arifin Dalam Kunandar (2013: 82) menyatakan bahwa, “kakarter

instrumen yang baik adalah valid, reliabel relevan, representatif,

praktis, deskrimitatif, spesifik dan proposional”. Berikut penjelasan

masing-masing karakteristik tersebut:

a. Valid. Artinya jika benar-benar mengukur apa yang hendak

diukur secara tepat.

b. Reliabel artinya jika instrumen mempunyai hasil yang relatif

stabil.

c. Relevan artinya harus sesuai dengan KD dan indikator yang

ditetapkan.

d. Representatif artinya mewakili seluruh materi yang disampaikan.

e. Praktis artinya mudah digunakan secara administrasi dan teknis.

f. Diskrimitatif artinya dapat menunjukan perbedaan.

Page 37: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

19

g. Spesifik artinya digunakan khusus untuk objek yang dievaluasi.

h. Proposional artinya memiliki tingkat kesulitan yang proposional.

1.4. Regulasi penulisan Instrumen

Depdiknas (2008:19) dalam penulisan soal instrumen non tes,

penulis butir soal harus memperhatikan ketentuan/kaidah

penulisannya, kaidahnya adalah seperti berikut ini.

a. Materi

1) Pernyataan harus sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-

kisi.

2) Aspek yang diukur pada setiap pernyataan sudah sesuai dengan

tuntutan dalam kisi-kisi.

b. Konstruksi

1) Pernyataan dirumuskan dengan singkat dan jelas

2) Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan dengan

objek yang dipersoalkan atau kalimatnya merupakan

pernyataan yang diperlukan saja.

3) Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda.

4) Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa

lalu.

5) Kalimatnya bebas dari pernyataan yang faktual atau dapat

diinterpretasikan sebagai fakta.

6) Kalimatnya bebas dari pernyataan yang dapat diinterpretasikan

lebih dari satu cara.

7) Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin disetujui atau

Page 38: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

20

dikosongkan oleh hampir semua responden

8) Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara lengkap.

9) Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak pasti seperti

semua, selalu, kadang-kadang, tidak satupun, tidak pernah.

c. Bahasa

1) Bahasa harus komunikatif dan sesuai dengan jenjang

pendidikan responden.

2) Soal harus menggunakan bahasa Indonesia baku.

3) Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.

2. Sikap Sosial

Sebelum memaparkan konsep penilaian sikap sosial yang komprehensif

perlu dijelaskan terlebih dahulu konsep dasar sikap sosial disertai

analisis terhadap komponen-komponen yang ada pada konsep tersebut.

2.1. Pengertian Sikap Sosial

Secara umum dapat juga dikatakan bahwa sikap merupakan ekspresi

nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.

Mar’at dalam Abdul (2015:163) menuturkan, “sikap merupakan

suatu keadaan kesediaan untuk bangkitnya motif”. Oleh sebab itu

sikap ada sebelum adanya tindakan/ aktivitas. Sikap merupakan

kecenderungan atau predisposisi dari tingkah laku dan perbuatan.

Campbel dalam Notoadmodjo (2003: 29) mengemukakan bahwa

sikap sosial adalah “a syndrome of response consistency with regard

to sosial objects”. Artinya sikap adalah sekumpulan respon yang

konsisten terhadap obyek sosial. Notoadmodjo (2003: 124)

Page 39: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

21

mengemukakan bahwa sikap (attitude) adalah merupakan reaksi atau

respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau

obyek.

Secara lebih terperinci, Eagle dan Chaiken dalam Wawan dan Dewi

(2010: 20) mengemukakan bahwa sikap dapat diposisikan sebagai

hasil evaluasi terhadap obyek sikap yang diekspresikan ke dalam

fungsi kognitif, afektif (emosi) dan perilaku. Dari definisi-definisi di

atas menunjukkan bahwa secara garis besar sikap terdiri dari

komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan

pembicaraan dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi

respon sesuai dan tidak sesuai) dan emosi (menyebabkan respon-

respon yang konsisten). Menurut Elliott dan Gresham dalam Davies

(2014: 3) Kategori kunci dari keterampilan sosial meliputi

komunikasi, kerjasama, penegasan, tanggung jawab, empati,

keterlibatan, dan pengendalian diri.

Menurut Abdul (2015:165), “sikap sosial adalah kecenderungan

seseorang dalam bertindak secara efektif dalam berinteraksi dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya”. Ahmadi (2014:152) berpendapat, “sikap sosial

adalah kesadaran individu yang menentukan perbuatan nyata dan

berulang-ulang terhadap objek sosial”. Maksud dari penyataan ini

adalah sikap sosial membutuhkan penunjukkan yang secara

frekuensi berulang-ulang terhadap satu objek sosial. Sedangkan yang

Page 40: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

22

dimaksud dengan objek sosial di sini meliputi setiap entitas sosial,

baik simbol interaksi, individu maupun kelompok masyarakat.

Contoh dari pernyataan di atas adalah penghormatan sekelompok

orang terhadap bendera atau penghargaan individu atas jasa orang

lain terhadapnya.

Pendapat di atas juga didukung oleh Sarwono (2010:202), “sikap

sosial adalah sikap yang ada pada sekelompok orang yang

ditunjukkan pada suatu objek yang menjadi perhatian seluruh

anggota kelompok tersebut”. Menurutnya, objek tersebut bisa berupa

benda, kelompok orang, nilai-nilai sosial, pandangan hidup, hukum,

lembaga masyarakat, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, Menurut Chaplin dalam Kartini Kartono (2006: 469)

menjelaskan sikap sosial dalam tiga jenis:

(1) Satu predisposisi atau kecenderungan seseorang untukbertingkah laku dengan cara tertentu terhadap orang lain, (2)satu pendapat umum, dan, (3) satu sikap yang terarah padatujuan-tujuan sosial, sebagai lawan dari sikap yang terarah padatujuan-tujuan pribadi.

Berdasarkan penuturan Sudarsono (1997:216) diperoleh keterangan

bahwa sikap sosial dalam konsepsinya merupakan, “sikap atau

perbuatan yang tegas dari seseorang atau kelompok di dalam

keluarga atau masyarakat”.

Berdasarkan uraian di atas, sikap sosial sesungguhnya merupakan

kecenderungan individu dalam membentuk pendapat umum dan

perilaku sadarnya sebagai respons yang konsisten terhadap suatu

Page 41: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

23

objek atau situasi sosial tertentu yang diekspresikan ke dalam fungsi

kognitif, afektif (emosi) dan perilaku.

2.2. Dimensi Sikap Sosial

Ridwan (2016:133) dimensi sikap sosial yang termuat dalam

kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

Aspek sikap yang perlu dinilai dalam implementasi kurikulum2013 mencakup komponen sebagai berikut: jujur, sopan santun,percaya diri, gotong royong, toleransi, tanggung jawab, dandisiplin. Namun, beberapa komponen sikap lain yang dianggappenting dapat dinilai, misalnya: kerja sama, peduli, ingin tahu,dan sebagainya.

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti mengambil beberapa dimensi

sikap sosial yang paling relevan dengan tema dan KD untuk

selanjutnya dikembangkan. Dimensi-dimensi siakap sosial tersebut

antara lain sebagai berikut:

Kompetensi Dimensi Penilaian

Sikap Sosial 1. Santun

2. Disiplin

3. Tanggung Jawab

4. Gotong Royong

5. Percaya Diri

6. Peduli

a. Santun

Sikap santun adalah sikap yang memiliki keterkaitan dengan

tradisi atau adat yang berkembang dalam suatu konteks sosial

tertentu. Sikap santun mencerminkan penafsiran atas nilai dan

Page 42: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

24

norma yang berkembang. Menurut Taryati (1994:71) sopan

santun adalah:

Tata cara atau aturan yang turun menurun dan berkembangdalam suatu budaya masyarakat, yang bermanfaat dalampergaulan dengan orang lain agar terjalin hubungan yangakrab, saling pengertian, hormat menghormati, menurutadat yang telah ditentukan.

Menurut pengertian di atas, sikap santun sangat erat kaitannya

dengan norma dan tradisi yang dikembangkan oleh budaya dalam

masyarakat tertentu. Artinya, sikap santun selalu relatif terhadap

konteks sosial budaya dimana suatu norma ditradisikan dan

dilembagakan di dalamnya. Pendapat ini sesuai dengan

pemaparan Nengah (2013:105) yang menyatakan bahwa “santun

adalah, tata cara atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat”.

Selain dari pengertian di atas, santun juga dapat dipahami dalam

perspektif manusia sebagai subjek kesantunan. Pengertian

semacam ini melihat kesantunan sebagai sifat-sifat spesifik yang

melekat dan tampak dalam diri manusia. Yuni (2013:86),

misalnya, mendefinisikan santun sebagai “manusia yang baik

budi bahasanya, tingkah lakunya, sabar, tenang, dan sopan”. Pada

pengertian yang demikian, santun didekati sebagai sejumlah

karakteristik pribadi yang dapat memberi ketentraman dan

ketenangan terhadap orang lain.

b. Disiplin

Secara umum disiplin dapat diartikan sebagai sikap taat dan patuh

terhadap tata tertib yang berlaku. Pendapat yang demikian

Page 43: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

25

sebangun dengan apa yang disampaikan Yuni (2013:86), “disiplin

diartikan mengikuti tata tertib, ketatan, dan kepatuhan dalam

mengikuti peraturan”.

Secara lebih luas, disiplin didekati maknanya sebagai sebuah

sikap mental. Sudarsono (2008:32) mengatakan, “disiplin adalah

upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau

masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan

terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan

kesadaran yang muncul dari dalam hatinya”. Berdasarkan

pengertian ini dapat dipahami bahwa disiplin bukan semata sikap

taat dan patuh terhadap peraturan, melainkan sebuah kesadaran

atau kehendak sadar individu untuk menaati peraturan tersebut

dengan alasan dan motif personal yang kuat.

Sebangun dengan pendapat di atas, Drever (1986: 245)

mengungkapkan bahwa, “disiplin adalah kemampuan

mengendalikan perilaku yang berasal dari dalam diri seseorang

sesuai dengan hal-hal yang telah diatur dari luar norma yang

sudah ada”.

c. Tanggung Jawab

Menurut Sudarsono (2008:7) “tangung jawab berarti, “kewajiban

memberikan jawaban yang merupakan perhitungan atas semua

hal yang terjadi”. Lebih lanjut Wibowo (2012:106)

mengungkapkan “tanggung jawab merupakan suatu bentuk sikap

Page 44: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

26

dan prilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan

kewajibanya baik terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkumgan

alam, lingkungan sosial, negara dan Tuhan”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa tangung jawab adalah sikap dan prilaku seseorang untuk

melakukuan tugas dan kewajiabnan yang seharusnya dilaksankan

terhadap dirisendiri, masyarakat, dan lingkungannya.

d. Gotong Royong

Gotong royong merupakan sikap kewargaan (citizenship).

Menurut konteks Bangsa Indonesia, gotong royong merupakan

tradisi, bahkan lebih jauh, ia merupakan instrumen terpenting dari

ideologi pembangunan nasional. Secara umum, gotong royong

memiliki keterkaitan erat dengan sikap dan perilaku bekerja sama

(kooperatif), yang tidak saja dilandasi oleh faktor materiil, namun

juga moril bahkan spirituil. Berdasarkan perspektif ini, gotong

royong bisa dikatakan lebih spesifik daripada konsep kerjasama.

Kusnadi (2006: 16) menyebutkan bahwa, “gotong royong

merupakan sikap positf yang perlu dipertahankan sebagai suatu

perwujudan kebiasan melakukan kebiasan secara bersama- sama”.

Opini tersebut sejalan dengan yang dikatakan oleh Yuni (2013:

86) yang meana mengatakan bahwa “gotong royong memilki arti

berkerja bersama– sama dalam menyelesaikan perkerjan dengan

cara berbagi tugas”.

Page 45: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

27

Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa gotong

royong adalah bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai

tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong menolong

secara ikhlas.

e. Percaya Diri

Menurut Yani (2016:86), “percaya diri adalah sikap percaya

terhadap kemampuan sendiri untuk mengerjakan suatu

perkerjaan”. Pernyataan tersebut senada dengan apa yang

disampaikan oleh Bafadal (2016:5) yang memberi pengertian

percaya diri sebagai, “keyakinan atas kemampuan sendiri untuk

melakukan kegiatan atau tindakan”. Sedangkan Abdul

(2015:168) mengatakan bahwa percaya diri adalah, “kondisi

mental atau psikologis seseorang yang memberi keyakinan kuat

untuk berbuat atau bertindak”.

f. Peduli

Peduli merupakan sikap keberpihakan individu untuk melibatkan

diri dalam persoalan, keadaan, atau kondisi yang terjadi di sekitar.

Menurut perspektif Antroposentris, kepedulian dan sikap peduli

timbul atas dasar minat atau ketertarikan untuk membantu

masalah orang lain. Selain penjelasan di atas, sikap peduli juga

bisa didekati sebagai sikap memperhatikan dan bertindak proaktif

dalam menjaga kondisi dan keadaan di lingkungan sekitar.

Page 46: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

28

2.3. Teknik dan Metode Penilaian Sikap Sosial

Penilaian sikap pada dasarnya merupakan penilaian yang dilakukan

untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap dari peserta

didik. Dalam kurikulum 2013, kompetensi sikap sosial masuk

menjadi kompetensi inti, yakni kompetensi inti 2 (KI 2). Menurut

Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 pengukuran sikap yang harus

dilakukan oleh guru adalah observasi perilaku, penilaian diri,

penilaian teman sejawat, dan laporan pribadi (Jurnal). Abdul

(2015:169) menjelaskan masing-masing teknik penilaian tersebut

sebagai berikut.

a. Observasi Perilaku

Pengamatan atau observasi(observation) adalah suatu teknik

yang dilakukandengancaramengadakanpengamatansecara

telitiserta pencatatan secara sistematis. Pengertian ini didukung

oleh pendapat Kunandar (2014:121) yang menyatakan bahwa:

Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukansecara berkesinambungan dengan menggunakan indra,baik secara langsung maupun tidak langsung denganmemanfaatkan instrumen yang berisi sejumlah indikatorperilaku yang diamati.

Observasi dapat dilaksanakan secara efektif jika pengamat

betul-betul dapat mengikuti kegiatan kelompok sehingga dapat

menghayati dan merasakan seperti apa yang dirasakan orang-

orang dalam kelompok yang diamati. Ada 3 jenis observasi

yang dijelaskan sebagai berikut:

Page 47: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

29

1. Observasi Partisipan,yaitu observasi yang dilakukan oleh

pengamat, tetapi dalam pada itu pengamat memasuki dan

mengikuti kegiatan kelompok yang sedang diamati.

Observasi partisipan dilaksanakan sepenuhnya jika pengamat

betul-betul mengikuti kegiatan kelompok, bukan hanya

pura-pura. Dengan demikian ia dapat menghayati dan

merasakan seperti apa yang dirasakan orang-orang dalam ke

lompok yang diamati.

2. Observasi Sistematik, yaitu observasi dimana faktor-faktor

yang diamati sudah didaftar secara sistematis,dan sudah

diatur menurut kategorinya. Berbeda dengan observasi

partisipan,maka dalam observasi sistematik ini pengamat

berada diluar kelompok. Dengan demikian maka pengamat

tidak dibingungkan oleh situasi yang melingkungi dirinya.

3. Observasi Eksperimental, yaitu observasi yang terjadi jika

pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok. Dalam hal

ini ia dapat mengendalikan unsur-unsur penting dalam

situasi sedemikianrupa sehingga situasi itu dapat diatur

sesuai dengan tujuan evaluasi.

b. Penilaian diri

Menurut Ridwan (2016:159), “penilaian diri merupakan salah

satu strategi penilaian yang sangat diperlukan untuk melakukan

refleksi atas kompetensi yang dimiliki”. Abdul (2015)

menjelaskan bahwa, “penilaian diri merupakan teknik penilaian

Page 48: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

30

dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan

kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks ketercapaian

kompetensi”. Penilaian diri meliputi tiga proses yang mencakup

peran peserta didik dalam mengamati dan menafsirkan perilaku

dirinya sendiri. Ketiga proses tersebut dapat dipaparkan sebagai

berikut:

1. Peserta didik menghasilkan pernyataan sendiri yang berfokus

pada aspek sikap yang dirasakan dan ditampilkannya sehari-

hari.

2. Peserta didik membuat pertimbangan sendiri dengan

menentukan bagaimana sikap yang seharusnya dapat tercapai.

3. Peserta didik melakukan refleksi diri, menafsirkan tingkat

pencapaian sikap dan perilaku, serta menghayati kepuasan

hasil refleksi dirinya.

c. Penilaian Antar Teman

Menurut Kunandar (2014:144) Penilaian antar teman merupakan

penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat

pencapaian kompetensi sikap sosial dengan cara meminta

peserta didik untuk saling menilai satu sama lain. Abdul

(2015:174) menuturkan, “penilaian antarpeserta didik

merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik

untuk saling menilai temannya terkait dengan pencapaian

kompetensi, sikap, dan perilaku keseharian peserta didik”.

Page 49: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

31

Penilaian jenis ini penting agar guru dapat melakukan penilaian

secara lebih komprehensif dan objektif. Keterbatasan guru

dalam mengobservasi semua peserta didik dapat diatasi dengan

melakukan penilaian sikap antar teman oleh masing-masing

peserta didik. Penilaian antarteman ini juga dapat dilakukan

dalam pembelajaran berkelomasi kelompok yang tujuannya tak

lain adalah untuk menggali informasi siswa anggota kelompok

dan untuk mempertimbangkan pencapaian hasil belajar secara

akurat dan adil.

d. Jurnal

Jurnal pada dasarnya merupakan catatan guru yang bersifat

autentik terhadap sikap dan perilaku siswa di dalam maupun di

luar kelas. Senada dengan pengertian tersebut, Ridwan

(2016:156) menjelaskan, “jurnal merupakan catatan guru yang

berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan

kelemahan peserta didik di dalam dan di luar kelas”. Berdasakan

penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa jurnal merupakan

catatan yang berkesinambungan berdasarkan hasil observasi

yang dilakukan oleh guru dalam rentang waktu tertentu (Abdul,

2015:176).

Catatan-catatan yang termaktub di dalam jurnal tesebut

kemudian dapat dijadikan pedoman dan panduan bagi guru

untuk melakukan pembinaan dan bimbingan terhadap peserta

didik. Melalui jurnal ini juga guru dapat memiliki profil setiap

Page 50: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

32

peserta didik sehingga guru dapat terus memantau

perkembangan sikap dan perilaku peserta didik dari waktu ke

waktu secara objektif.

3. Pembelajaran Tematik

3.1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran di sekolah dasar dilaksanakan dengan menggunakan

pembelajaran tematik. Pernyataan tersebut sesuai dengan tuntutan

Kurikulum 2013 yang menghendaki bahwa kompetensi di jenjang

pendidikan dasar dikembangkan melalui pembelajaran tematik

dalam semua mata pelajaran. Menurut Depdiknas (dalam Trianto,

2010: 79) pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran

termasuk salah satu tipe/jenis dari pada model pembelajaran

terpadu. Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model

pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan

beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman

bermakna kepada siswa.

Ahmadi dan Amri (2014: 94) menjelaskan bahwa pembelajaran

tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema

untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat

memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Sedangkan

menurut Rusman (2012: 254) pembelajaran tematik merupakan

salah satu model pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang

merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa

Page 51: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

33

baik secara individual maupun kelompok aktif menggali dan

menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik,

bermakna dan otentik.

Kunandar (2014: 46) menjelaskan bahwa pembelajaran tematik

merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan

berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai

tema. Daryanto dan Herry Sudjendro (2014: 81) menegaskan bahwa

pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi

sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam proses pembelajaran

dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat dinyatakan

bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang

menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran

maupun kompetensi sehingga dapat memberikan pengalaman yang

bermakna kepada siswa. Pernyataan tersebut digunakan oleh peneliti

sebagai dasar pengetahuan dalam melakukan penelitian tentang

pelaksanaan penilaian autentik dalam pembelajaran tematik.

3.2. Manfaat Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik sebagai salah satu tuntutan dalam penerapan

Kurikulum 2013 di sekolah dasar memberikan berbagai manfaat

bagi siswa. Daryanto (2014: 4)menjelaskan bahwa ada empat

manfaat pembelajaran tematik, yaitu:

a. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan

Page 52: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

34

b. indikator serta isi mata pelejaran akan terjadi penghematan,

karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan

dihilangkan.

c. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab

isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat,

bukan tujuan akhir.

d. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat

pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-

pecah.

e. Dengan adanya perpaduan antar mata pelajaran maka penguasaan

konsep akan semakin baik dan meningkat.

Sementara itu, manfaat pembelajaran tematik menurut Kemendikbud

dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD

Kelas I (2015:188) adalah:

a. Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.

b. Menggunakan kelompok bekerjasama, berkolaborasi, belajar

kelompok, dan memecahkan konflik sehingga mendorong siswa

untuk memecahkan masalah sosial dengan saling menghargai.

c. Mengoptimalisasi lingkungan belajar sebagai kunci dalam

menciptakan kelas yang ramah otak.

d. Siswa secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi.

e. Proses pembelajaran di kelas mendorong siswa berada di dalam

format ramah otak.

f. Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat

Page 53: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

35

diaplikasikan langsung oleh siswa dalam kehidupannya sehari-

hari.

g. Siswa yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan

program belajar dapat dibantu oleh guru dengan cara memberikan

bimbingan khusus dan menerapkan pronsip belajar tuntas.

h. Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan

guru untuk menwujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan

variasi cara penilaian.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dinyatakan bahwa

pembelajaran tematik mempunyai banyak manfaat. Manfaat-manfaat

tersebut antara lain suasana kelas menjadi menyenangkan,

mendorong siswa untuk dapat memecahkan permasalahan sosial,

lingkungan belajar dapat dioptimalisasikan, siswa dapat

mengaplikasikan materi dalam kehidupannya, siswa mempelajari

konsep secara utuh, dan penguasaan konsep akan semakin baik dan

meningkat. Manfaat pembelajaran tematik tersebut dijadikan acuan

dalam penelitian pelaksanaan penilaian autentik dalam pembelajaran

tematik.

3.3. Prinsip Pembelajaran Tematik

Kurniawan (2011: 96) menjelaskan bahwa prinsip adalah sesuatu

yang sifatnya mendasar, sangat penting, selalu ada dalam situasi dan

kondisi serupa sehingga keberadaannya penting dipahami karena

berfungsi untuk memberikan pedoman. Dengan demikian, prinsip

Page 54: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

36

pembelajaran tematik adalah sesuatu yang sifatnya mendasar, sangat

penting, selalu ada dalam pembelajaran tematik, dan berfungsi

sebagai pedoman dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

tematik Kurikulum 2013.

Ada beberapa prinsip dalam pembelajaran tematik yang dapat

dijadikan sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran

tematik yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Kurniawan

(2011: 97) mengungkapkan bahwa pembelajaran tematik

mempunyai beberapa prinsip penting, yaitu:

a. Berpusat pada anak,

b. Pengalaman langsung,

c. Pemisahan mata pelajaran tidak jelas,

d. Penyajian beberapa mata pelajaran dalam satu proses

pembelajaran,

e. Fleksibel,

f. Bermakna dan utuh,

g. Mempertimbangkan waktu dan ketersediaan sumber,

h. Tema terdekat dengan anak, dan

i. Pencapaian kompetensi dasar bukan tema.

Selanjutnya, Daryanto dan Herry Sudjendro (2014: 86) menjelaskan

bahwa ada dua prinsip penting dalam pembelajaran tematik. Prinsip-

prinsip pembelajaran tematik tersebut antara lain:

a. Prinsip-prinsip dalam penggalian tema

Page 55: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

37

1. Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah

dapat digunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran.

2. Tema harus bermakna, artinya tema yang dipilih untuk dikaji

harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya.

3. Tema yang dipilih harus disesuaikan dengan tingkat

perkembangan psikologi siswa sehingga sesuai dengan tingkat

berpikir siswa.

4. Tema yang dikembangkan harus mewadahi sebagian besar

minat dan kebutuhan siswa sehingga siswa dapat

mengembangkan kemampuannya secara optimal.

5. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-

peristiwa autentik yang benar-benar terjadi dalam rentang

waktu belajar siswa sehingga siswa dengan mudah mengaitkan

materi yang dipelajari dengan kehidupannya.

6. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum

yang berlaku serta harapan masyarakat (asas relevansi).

7. Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan

ketersediaan sumber belajar.

b. Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran tematik

1. Guru hendaknya tidak bersikap otoriter dan menjadi single

actor yang mendominasi pembicaraan dalam proses belajar

mengajar.

2. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas

dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama

Page 56: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

38

kelompok.

3. Guru perlu mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang

sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan.

4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan

evaluasi diri disamping penilaian diri.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat dinyatakan bahwa

prinsip-prinsip pembelajaran tematik menjadi ciri khas dan pedoman

dalam pelaksanaan pembelajaran tematik Kurikulum 2013. Apabila

pembelajaran tematik dapat dilakukan dengan konsisten mengikuti

prinsip-prinsipnya maka kualitas pembelajaran tematik akan lebih

efektif. Prinsip pembelajaran tematik yang dimaksudkan dalam

penelitian ini yaitu prinsip dalam penggalian tema dan prinsip

pelaksanaan pembelajaran tematik, karena prinsip-prinsip tersebut

lebih jelas sehingga mudah dipahami.

3.4. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki beberapa karakteristik. Daryanto

(2014: 5) menjelaskan bahwa sebagai suatu model pembelajaran di

sekolah dasar yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013,

pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik yaitu:

a. Berpusat pada siswa, yaitu siswa ditempatkan sebagai subyek

belajar.Guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yang

memfasilitasi siswadengan memberikan kemudahan-kemudahan

kepada siswa dalam melakukan aktivitas belajar.

Page 57: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

39

b. Memberikan pengalaman langsung sehingga siswa dapat

memahami hal- hal yang abstrak melalui sesuatu yang nyata atau

konkret.

c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas sehingga fokus

pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang

paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, yaitu konsep-

konsep dari berbagai mata pelajaran dikaitkan dalam suatu proses

pembelajaran melalui tema.

e. Bersifat fleksibel, yaitu guru dapat mengaitkan bahan ajar dari

satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain.

f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa

untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

Pendapat senada juga disampaikan oleh Kurniawan (2011: 92) serta

Ahmadi dan Sofan (2014: 94) yang mengungkapkan bahwa

karakteristik pembelajaran tematik yaitu berpusat pada siswa,

memberikan pengalaman langsung kepada siswa, pemisahan antar

mata pelajaran tidak nampak, menyajikan konsep dari berbagai mata

pelajaran dalam proses pembelajaran, bersifat luwes (fleksibel), dan

hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan

kebutuhan siswa.

Page 58: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

40

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat dinyatakan bahwa

karakteristik pembelajaran tematik sesuai dengan tuntutan

Kurikulum 2013 yang menghendaki agar siswa lebih produktif,

kreatif, inovatif, dan afektif karena dalam pembelajaran tematik

segala kegiatan dalam pembelajaran berpusat pada siswa dan

disesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa. Karakteristik

pembelajaran tematik Kurikulum 2013 ini akan sangat berguna bagi

peneliti sebagai sumber pengetahuan yang dijadikan sebagai dasar

dalam melakukan penelitian pelaksanaan penilaian autentik dalam

pembelajaran tematik.

B. Penelitian Yang Relevan

Adapun penelitian yang telah dilakukan dan mendukung penelitian dan

pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Retnawati (2016:78) menyatakan bahwa para guru mengalami kesulitan

dalam menerapkan penilaian dalam kurikulum 2013 salah satu nya

adalah mengembangkan instrumen penilaian sikap.

2. Davies (2012:413) berjudul “menyatakan bahwa keterampilan sosial

yang baik akan menghasilkan emosional yang positif.

3. Zsolnai (2013:125) menyatakan guru perlu mencontohkan sikap-sikap

yang baik karena siswa paling dipengaruhi oleh contoh yang ada di

sekitarnya.

4. Hasil penelitian William (2011:19) menyatakan, “sosial attitudes are

important for preparing young people to mature and succeed in their

Page 59: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

41

adult roles within the family, workplace, and community”. Maksudnya,

sikap sosial sangat penting untuk mempersiapkan anak menuju dewasa

dan kesuksesan mereka dalam keluarga , tempat kerja dan masyarkat.

5. Hasil penelitian Sutama (2015:27) menunjukkan bahwa aspek penilaian

sikap yang tiap indikator di nilai tiap rubriknya akan sesuai asas penilaian

kurikulum 2013 jika valid, adil, komprehensif dan kontinuitas, terbuka,

sistematis, berbasis kriteria,Akuntabel, dan edukatif.

6. Guners, Yildrim, dan Yilmaz (2016: 455) menyimpulkan bahwa dengan

menggunakan skala ukur hasil pengembangan yang valid dan reliable

peneliti dapat memeriksa hubungan antara efikasi diri yang dimiliki guru

dengan berbagai variable yang memainkan peran penting dalam

pendidikan.

7. Hasil penelitian Nathaniel (2014: 30) ” menyimpulkan bahwa

pengembangan rubrick beserta tingkat validitas dan reliabilitasnya dalam

pembelajaran sangat bergantung pada pengembangan indikator yang

dilakukan oleh guru.

8. Menurut hasil penelitian Gulikers (2015: 11) menyatakan bahwa dalam

menyusun instrument penelitian autentik guru harus mengembangkan

indikator-indikator yang diturunkan dari 5 dimensi penilaian yakni

penugasan, konteks fisis, konteks sosial, hasil capaian, dan criteria.

9. Menurut hasil penelitian Kankam (2015:68) disimpulkan bahwa

diperlukan pelatihan dan pembangunan kapasitas yang berkelanjutan bagi

guru agar dapat meningkatkan kegunaan instrument penilaian yang

dikembangkan dalam pembelajaran

Page 60: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

42

10. Hasil penelitian Bordoh (2015: 257) menunjukkan bahwa setiap

instrument pembelajaran autentik yang digunakan pasti terbatasi oleh

kebijakan, waktu, dan sumberdaya. Oleh sebab itu, pengembangan perlu

dilakukan agar guru dapat melampaui batasan-batasan yang ada guna

meningkatkan validitas dan reliabilitas penilaiannya dalam proses

pembelajaran.

C. Kerangka Pikir Penelitian

Evaluasi pendidikan dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan

pembelajaran dalam bentuk kemampuan siswa pada tiga aspek, yakni

kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam Kurikulum 2013 yang saat ini

diterapkan, konsep penilaian mencakup pada tiga kompetensi utama yakni

sikap, pengetahuan, dan keterampila. Namun, kenyataan saat ini

menunjukkan bahwa keberhasilan pendidikan hanya diukur melalui

keunggulan kompetensi pengetahuan melalui tes tertulis. Dalam

pembelajaran Tematik, penilaian kemampuan siswa lebih banyak dilakukan

pada pemahaman konsep semata dan tidak sesuai dengan karakteristik

pembelajaran tematik yang lebih menekankan pada pengalaman langsung.

Instrumen penilaian sikap yang digunakan bersifat global/umum dimana

aspek penilaian yang dimuat dalam instrumen penilaian tidak dibedakan

antara satu sikap dengan sikap lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan

instrumen penilaian sikap sosial yang dapat memberikan hasil penilaian

secara valid dan reliabel. Dalam kurikulum 2013 penilaian sikap sosial

merupakan penilaian kompetensi afektif melalui penilaian afektif dengan

Page 61: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

43

instrumen penilaian berupa rubrik dalam bentuk skala penilaian. Instrumen

penilaian dikembangkan melalui 3 tahap yang meliputi pendefinisian,

perancangan, dan pengembangan.

Tahap pendefinisian bertujuan untuk menetapkan masalah dasar melalui

wawancara guru dan kriteria-kriteria yang dijadikan acuan dalam

mengembangkan instrumen penilaian. Sementara tahap perancangan

bertujuan untuk menghasilkan rancangan awal instrumen penilaian yang

dibuat berdasarkan hasil analisis pada tahap pendefinisian. Sedangkan pada

tahap pengembangan dilakukan revisi terhadap rancangan awal instrumen

penilaian melalui kegiatan validasi, sehingga dapat digunakan pada kegiatan

uji coba terbatas dalam kegiatan pembelajaran secara langsung untuk

mendapatkan data respon pengguna terhadap penggunaan instrumen

penilaian. Pada akhirnya dihasilkanlah instrumen penilaian sikap sosial

siswa yang dapat digunakan sebagai instrumen penilaian pada kegiatan

pembelajaran. Instrumen penilaian diharapkan memenuhi aspek materi,

konstruksi dan bahasa.

Berdasarkan respons pengguna terhadap penggunaan instrumen penilaian,

kerangka berpikir tersebut digambarkan dalam bentuk bagan sebagai

berikut:

Page 62: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

44

Masalah Solusi

Fakta yang terjadi Dalam Kurikulum 2013

Dibuat melalui tahapan

Ditemukan Masalah

karenaDihasilkan

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian

Setiap penelitian berangkat dari permasalahan. Permasalahan dalam

penelitian ini terkait dengan munculnya paradigma baru pendidikan yang

menuntut perubahan pada system evaluasi pembelajaran. Evaluasi

pembelajaran harus bersifat komprehensif meliputi seluruh aspek

kepribadian peserta didik baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

Namun pada kenyataannya, aktivitas evaluasi masih didominasi oleh

penilaian aspek kognitif. Pada akhirnya, kegiatan penilaian dan evaluasi

Evaluasi pendidikan mengukurketercapaian tujuan pembelajaran pada 3aspek yakni : kognitif, psikomotor danafektif

Penilaian lebihdominan padaaspek kognitif

Pada pembelajaran tidaksesuai dengankarakteristik pembelajarantematik

Penilaian sikap sosial dalamkegiatan belajar belum efektif

Penilaian dilakukan pada akhirpembelajaran bukan pada prosesserta instrumen penilaian yangbersifat umum dan tidak tidakdibedakan antara satu sikap dengansikap lainnya

Dibutuhkan instrumenpenilaian aspek sikap sosial

Rubrik penilaian yangmemuat kriteria dalambentuk aspek sikapsosialyang akan dinilai

Pendefinisian

Perencanaan

Pengembangan

Instrumen penilaiansikap sosial padapembelajaran tematikyang memenuhipersyaratan layak, valid,dan reliabel

Page 63: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

45

pendidikan tidak sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik.

Masalah paling substansial dari evaluasi pendidikan berpusat pada

penilaian sikap sosial yang belum efektif diterapkan dalam pembelajaran.

Selain itu, penilaian sikap sosial masih dilakukan di akhir proses

pembelajaran sebagaimana penilaian pada aspek kognitif. Tidak hanya itu,

instrumen penilaian sikap sosial masih bersifat umum dan tidak tidak dibedakan

antara satu sikap dengan sikap lainnya.

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengembangkan satu

instrument penilaian sikap sosial. Pengembangan instrument ini didasari

atas criteria-kriteria instrument efektif yang dikembangkan oleh

Kemendikbud dan diuji secara langsung oleh ahli evaluasi dan ahli bahasa.

Pengembangan dilakukan dalam tiga tahap utama yakni pembatasan,

perencanaan dan pengembangan. Pengembangan instrument sikap sosial

ini berakhir pada tahap pengujian lapangan operasional untuk menguji

tingkat kelayakan, validitas, dan reliabilitasnya.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan masalah dan kajian teori yang telah dipaparkan, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian ini adalah:

1. Instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan pada

pembelajaran tematik subtema ayo cinta lingkungan layak digunakan

oleh guru di kelas IV SD.

Page 64: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

46

2. Instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan pada

pembelajaran tematik subtema ayo cinta lingkungan di kelas IV SD

memenuhi persyaratan valid.

3. Instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan pada

pembelajaran tematik subtema ayo cinta lingkungan di kelas IV SD

memenuhi persyaratan reliabel.

Page 65: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

Development (R&D). Penelitian dan pengembangan ini merupakan

penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang akan diuji valid

dan reliabel. Produk yang dikembangkan berupa Pengembangan Instrumen

Penilaian Sikap Sosial Pada Pembelajaran Tematik Subtema Ayo Cinta

Lingkungan Kelas IV. Metode dari penelitian ini yang paling tepat adalah

dengan metode penelitian dan pengembangan. Sejalan dengan apa yang

diungkapkan oleh Borg and Gall (1983:62) Penelitian dan pengembangan

pendidikan (R & D) adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan

dan memvalidasi produk pendidikan. Maka setelah produk itu dibuat,

diujicobakan terhadap kelompok kecil dan kelompok besar. Hal ini

dilakukan untuk mengevaluasi valid dan reliabel dari produk pendidikan

yang akan digunakan. Rancangan pengembangan dengan desain Borg and

Gall yang digunakan mempunyai tujuan untuk mengembangkan dan

memvalidasi produk. Selain itu, tahap-tahap dianggap mudah untuk diikuti.

Page 66: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

48

B. Prosedur Penelitian

Model dari pengembangan tersebut memiliki langkah-langkah sebagai

berikut : (1) pengumpulan informasi penelitian, (2) perencanaan, (3)

mengembangkan bentuk awal produk, (4) uji lapangan tahap awal, (5)

revisi produk utama, (6) uji lapangan utama, (7) revisi produk operasional,

(8) uji lapangan operasional, (9) revisi produk tahap akhir, dan (10)

diseminasi dan implementasi. Secara procedural, maka langkah-langkah

dalam model pengembangan Borg and Gall (183:775) dijabarkan dalam

bagan seperti di bawah ini.

Gambar 3.1. Model desain R&D Borg dan Gall (1983:775)

Desiminasi danimplementasi

(10)

Revisi produktahap akhir

(9)

Revisi produkoperasional

(7)

Uji lapanganoperasional

(8)

Uji lapangan tahapawal(4)

Revisi produkutama

(5)

Uji lapanganutama

(6)

Pengumpulaninformasipenelitian

(1)

Perencanaan(2)

Mengembangkanbentuk awal

produk(3)

Page 67: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

49

Berdasarkan sepuluh langkah yang dikembangkan Borg dan Gall pada

penelitian ini peneliti membatasi penelitian ini hanya sampai pada tahap 8

yakni uji lapangan operasional dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga

serta biaya penelitian, berikut merupakan langkah-langkah yang dilakukan

pada penelitian ini:

PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN

HASIL PRODUK

Gambar 3.2 Langkah pengembangan produk

Perencanaan awalinstrumen penilaiansikap sosial

Studi pendahuluandan analisiskebutuhan

Pengembanganproduk awal

Uji Coba TahapAwal

ProdukUji Empiris Revisi produk

Revisi produk Produk

Uji lapanganRevisi tahap akhir

Instrumen penilaian sikap sosial(Produk Jadi)

Desain produk awal

Page 68: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

50

Berdasarkan gambar diatas terdapat langkah-langkah dalam

mengembangkan instrumen penilaian sikap sosial dalam pembelajaran

tematik berikut adalah penjelasannya :

1. Studi Pendahuluan dan Analisis Kebutuhan

Pada tahapan ini, merupakan awal peneliti mencoba mengumpulkan

berbagai informasi tentang segala hal yang berhubungan dengan

penilaian sikap sosial pada pembelajaran tematik. Studi pendahuluan ini

terdiri dari dua jenis studi:

a. Studi Literatur

Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan konsep-konsep yang

relevan dengan pengembangan instrumen penilaian sikap. Tahap ini

dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai teknik dan

instrumen penilaian yang ideal untuk mengukur dan menafsirkan

tingkat pencapaian kompetensi siswa di kelas IV SD khususnya yang

berkaitan dengan kompetensi sikap sosial. Berdasakan studi pustaka

akan diperoleh pengembangan instrumen penilaian sikap sosial yang

tepat digunakan untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

b. Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan dengan menggunakan tiga jenis teknik

pengumpulan data yakni pengamatan, wawancara, dan angket

(kuesioner). Studi lapangan ini dilakukan pada SD yang berada di

wilayah Gugus Anggrek dan mulai dilakukan pada Januari 2017.

Page 69: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

51

2. Perencanaan Awal Instrumen Penilaian Sikap Sosial

Rancangan awal produk instrumen penilaian sikap sosial ini dibuat

berdasarkan kriteria dan syarat-syarat penyusunan instrumen penilaian

sikap yang baik, yakni syarat didaktik, konstruktif dan syarat teknik.

Instrumen penilaian sikap sosial ini merupakan pengembangan dari

instrumen yang terdapat pada buku guru dengan perubahan berupa

penyesuaian indikator penilaian dengan sikap sosial yang ingin dicapai

dalam tema pembelajaran.

Pengembangan instrumen penilaian sikap sosial ini dibuat sesuai dengan

khas dari penilaian sikap, yang bertujuan untuk memberikan gambaran

terhadap berbagai aktifitas sosial siswa dalam lingkungan kelas secara

khusus dan lingkungan sekolah secara umum.

Pada tahap perencanaan ini peneliti mencoba untuk menganalisis tema

dan sub-tema pada buku guru, menganalisis instrumen dan teknik

penilaian yang digunakan oleh guru, dan menganalisis relevansi

instrumen penilaian dengan tema dan sub tema.

3. Pengembangan Produk Awal

Pengembangan produk awal melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut

dapat dideskripsikan sebagai berikut:

a. Menentukan kompetensi dasar sikap sosial kurikulum 2013, secara

keseluruhan kompetensi sikap yang harus dimiliki siswa kelas IV

yaitu : 1) disiplin, 2) tanggung jawab, 3) Percaya diri, 4)

Menghargai, 5) Cinta Tanah Air, 6) Peduli ,7) Jujur, 8) Kreatif, 9)

Page 70: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

52

Rasa Ingin Tahu,10) Bekerjasama, 11) Kritis, 12) Cermat, 13)

Teliti,14) Tertib, 15) Sopan, 16) Terbuka dan 17) tekun. Kegiatan

pengembangan penilaian sikap sosial ini, dibatasi pada kelima

komponen penilaian yang terdapat pada pembelajaran tematik

subtema Ayo Cinta Lingkungan Kelas IV, adapun ke lima komponen

tersebut meliputi : Disiplin, Tanggung Jawab , Peduli , Gotong

Royong dan Toleransi.

b. Menurunkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam penilaian

c. Menyusun kisi-ki instrumen dengan mengembangkan indikator-

indikator penilaian dari komponen-komponen sikap sosial yang

sudah ditentukan.

d. Menyusun lembar penilaian sikap sosial dan kriteria-kriteria

penilaian berdasarkan KD dan KI.

e. Menentukan skor relatif terhadap kriteria penilaian berdasarkan skala

sikap yang dalam hal ini menggunakan menggunakan rating scale

(sekala bertingkat) dengan skala 1-4.

f. Menyusun pedoman penilaian baik berupa perhitungan skor relatif

terhadap kriteria penilaian maupun deskripsi autentik yang

dikembangkan berdasarkan interpretasi terhadap skor yang

diperoleh.

4. Uji Coba Tahap Awal

Uji lapangan tahap awal ini melibatkan ahli untuk melakukan penilaian

dan validasi atas produk yang dikembangkan. Validasi ahli dilakukan

terutama untuk mengetahui kelayakan instrumen penilaian sikap sosial

Page 71: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

53

yang dikembangankan sebelum dilaksanakan uji coba lapangan utama.

Pelaksanaan uji validasi ahli ini berguna untuk mengetahui kelemahan

instrumen yang telah dikembangkan, yang mana saat ini dilaksanakan

uji validasi ahli peneliti mencoba mengumpulkan berbagai informasi

tentang lembar instrumen yang tengah di validasi oleh validator.

5. Revisi Produk

Setelah memperoleh masukan berupa lembar angket yang telah diisi oleh

validator, peneliti mencoba memahami kelemahan dari pengembangan

instrumen yang dimiliki peneliti kemudian dilakukan perbaikan. Setelah

revisi dan produk dinyatakan layak oleh ahli tahap selanjutnya adalah

melakukan uji lapangan terbatas.

6. Uji Coba Empiris

Pelaksanaan Uji Lapangan Utama melibatkan guru kelas IV sebagai

pengguna atau pemakai produk, tahapan ini merupakan implementasi

hasil pengembangan instrumen penilaian sikap sosial pada guru dan

siswa. Pada uji coba produk ini peneliti hanya mengambil 3-5 guru dari

populasi yang ada. Tujuan dalam pelaksanaan uji coba ini untuk

mendapatkan informasi apakah instrumen penilaian sikap sosial yang

dikembangkan lebih efektif dan efisien dibandingkan instrumen

penilaian sikap sosial sebelumnya.

7. Revisi Produk Utama

Pelaksanan kegiatan uji coba yang dilaksanakan guru SD dalam skala

kecil dengan sebagian kecil sampel yang ada, dimaksudkan untuk

Page 72: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

54

memperoleh keakuratan data yang diinginkan oleh peneliti untuk proses

pengembangan instrumen penelitian untuk proses pengembangan

instrumen penilaian yang sesuai dengan yang diharapkan. Masukan dari

sampel guru terhadap kualitas instrumen penilaian sikap sosial yang

diinginkan sangat dihrapkan.

8. Uji Lapangan

Tahap uji coba produk diperluas ini untuk mengetahui efektifitas produk

dalam penilaian sikap di kelas dengan percobaan tahap pertama (skala

kecil), serta telah mengalami revisi. Tahap ini dengan kata lain produk

dalam uji coba lebih luas. Uji coba tahap ini melibatkan 12 orang guru.

Tahap ini merupakan tahap penerapan produk dalam ujicoba yang lebih

luas dengan tetap memperhatikan kelemahan dan kelebihan dari produk

penelitian.

C. Definisi Konseptual dan Operasional

1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual memberikan penjelasan beberapa variabel penelitian

secara komprehensif sehingga dapat menentukan langkah operasional

selanjutnya. Penjelasan variabel penelitian adalah sebagai berikut.

a. Instrumen Penilaian Sikap Sosial

Instrumen penilaian sikap sosial merupakan alat bantu untuk

mengumpulkan data dan informasi tentang perkembangan sikap sosial

siswa.

b. Pembelajaran Tematik

Page 73: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

55

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema

untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran maupun kompetensi

sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada

siswa.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan

bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Definisi operasional

penting untuk menentukan instrumen untuk pengumpulan

databerdasarkan teori yang telah dikemukakan, dengan demikian definisi

operasional dalam penelitian ini adalah:

a. Instrumen Penilaian Sikap Sosial

Instrumen penilaian sikap sosial merupakan alat bantu yang

dikembangkan secara sistematis untuk mengumpulkan data dan

informasi tentang perkembangan sikap disiplin, tanggung jawab ,

peduli , gotong royong dan toleransi siswa selama proses

pembelajaran.

b. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema

untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran maupun kompetensi

sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada

siswa. Sub tema dalam penelitian ini adalah ayo cinta lingkungan

yang terdiri atas 6 pembelajaran.

Page 74: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

56

D. Subjek Penelitian

1. Subjek Untuk Analisis Kebutuhan

Subjek analisis kebutuhan terhadap pengembangan instrumen sikap

sosial adalah guru di kelas IV SD yang ada dalam Gugus Anggrek

sebanyak 24 orang guru dari keseluruhan 6 sekolah yang terdapat pada

Gugus tersebut. Berikut merupakan tabel yang memuat data guru yang

terlibat sebagai subjek analisis kebutuhan:

Tabel 3.1 Perhitungan Jumlah Subjek Analisis Kebutuhan

No Nama Sekolah Guru Kelas IV1 SD Negeri 1 Palapa 42 SD Negeri 2 Palapa 53 SD 2 Gotong Royong 34 SD Az-Zahra 35 SD Pelita Bangsa 56 SD BPK Penabur 4

Jumlah 24

2. Subjek Untuk Validasi Ahli

Validasi ahli bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk. Data

tersebut diperoleh berdasarkan instrumen validasi sekaligus

memperhatikan saran/kritik/tanggapan validator. Subyek uji kelayakan

atau validator pada penelitian ini terdiri dari satu orang ahli evaluasi dan

satu orang ahli bahasa.

3. Subjek Untuk Uji Empiris

Subjek uji coba empiris terbagi dalam dua kelompok berdasarkan

tahapan dalam pengujian empiris. Pada uji coba skala kecil, subjek

penelitian ditetapkan sebanyak 3 orang guru sedangkan pada uji coba

skala besar subjek yang ditetapkan adalah sebanyak 7 orang guru.

Page 75: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

57

4. Subjek Untuk Uji Lapangan

Subjek uji lapangan terdiri 12 guru yang ada pada Gugus Anggrek dan

menetapkan 2 orang guru di antaranya sebagai pengguna dengan

melibatkan 30 siswa sebagai subjek uji coba. Pemilihan subjek uji

lapangan ini didasari atas kesamaan karakteristik yang antara lain adalah

telah diimplementasikannya kurikulum 2013. Atas kesamaan

karakteristik tersebut peneliti menetapkan 3 dari 6 sekolah sebagai sampe

yakni Penetapan sampel tersebut juga didasari atas kesamaan

karakteristik lain yakni sekolah-sekolah yang ditunjuk merupakan

sekolah negeri yang sama-sama dikelola oleh pemerintah. Setelah itu

peneliti menetapkan 12 guru yang tersebar dalam sekolah-sekolah

tersebut sebagai subjek penelitian. Para guru yang ditetapkan sebagai

subjek penelitian merupakan guru kelas IV SD.

E. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari wawancara oleh guru,validasi ahli

dan pengguna. Data yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah

kevalidan dan reliabel dari instrumen yang dikembangkan.

Pada penelitian ini menggunakan berbagai bentuk teknik pengumpulan data

yang dimanfaatkan untuk memperoleh data dari masing-masing variabel

yang ada. Variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari penilaian

sikap sosial yang dikembangkan pada pembelajaran tematik subtema Ayo

Page 76: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

58

Cinta Lingkungan, adapun ke lima komponen tersebut meliputi: disiplin,

tanggung jawab, peduli, gotong royong dan toleransi.

Prosedur atau cara untuk mengumpulkan data validasi produk instrumen

penilaian kinerja dalam hal ini menggunakan angket kebutuhan, lembar

observasi sikap sosial peserta didik, angket validasi ahli, dan angket respon

guru. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur

sesuatu pada saat penelitian berlangsung. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian kali ini ada dua macam yaitu instrument untuk validasi ahli dan

instrument untuk penilaian guru terhadap instrumen penilaian sikap sosial.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam uji coba

penelitian ini adalah (a) lembar angket kebutuhan (b) lembar validasi ahli

dan (c) lembar angket respon guru.

1. Lembar Angket Kebutuhan

Analisis kebutuhan adalah suatu cara atau metode untuk mengetahui

perbedaan antara kondisi yang diinginkan/seharusnya. Kondisi yang

diinginkan seringkali disebut dengan kondisi ideal, sedangkan kondisi

yang ada, seringkali disebut dengan kondisi riil atau kondisi nyata.

Lembar angket kebutuhan digunakan mengumpulkan informasi dari para

guru tentang kesenjangan yang terjadi pada keadaan riil di lapangan.

Dalam pembuatan angket tersebut peneliti memuat beberapa dimensi

penilaian dan indikator-indikator di dalamnya yang mana tertuang dalam

kisi-kisi dibawah ini.

Page 77: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

59

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Kebutuhan

Dimensi Indikator JumlahButirSoal

No Soal

1. MasalahInstrumenPenilaianSikap Sosial

2. KebutuhanGuruterhadapPengembangan InstrumenPenilaianSikap Sosial

Pengalaman gurudalam pembelajarantematik Kurikulum2013

1 1

Pengalaman gurudalammengimplementasikanpenilaian sikap sosial

5 2,3,4,5,6

Persepsi guruterhadap teknispengembanganinstrument penilaiansikap sosial

3 7,8,9

Persepsi guruterhadappengembanganinstrument penilaiansikap sosial

1 10

2. Lembar Validasi Ahli

Lembar validasi ahli digunakan untuk mengukur kevalidan instrumen

yang dikembangkan. Dalam penelitian ini dilakukan validasi oleh ahli

evaluasi, dan ahli bahasa. Daftar pertanyaan dalam instrumen validasi

digunakan untuk mengetahui apakah instrumen penilaian sikap sosial

yang dikembangkan secara rasional dapat digunakan dengan baik.

Validator diminta memberikan penilaian dengan memberikan pendapat

pada setiap indikator yang dinilai dan memberikan saran bila diperlukan.

Adapun aspek indikatornya dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 78: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

60

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Validasi Ahli

Aspek yang Dinilai Indikator NomorSoal

Materi Rumusan rubrik sesuai denganpenilaian sikap sosial

1

Petunjuk penggunaan jelas 2Butir instrumen mencangkupsemua indikator

3

Keterkaitan anat butir instrumendalam satu penilaian

4

Ketepatan perumusan indikatordalam penilaian yangdikembangkan

5

Materi isi butir instrumen relevandengan kompetensi yang harusdikuasai siswa.

6

isi butir instrumen sesuai dengantingkat perkembangan siswa

7

Ketepatan pemilihan kompetensidalam penilaian yangdikembangkan

8

Cakupan materi isi instrumenmewakili KD

9

Jabaran isi instrumen cukupmemenuhi kurikulum.

10

Bahasa Menggunakan bahasa yang baikdan benar

1

Menggunakan kalimat petunjuk /pedoman yang jelas

2

Tidak menggunakan kata /ungkapan yang bermakna ganda

3

Tidak menggunakan bahasa yangberlaku setempat / tabu

4

Tidak menggunakan kata /ungkapan sara

5

Menyampaikan ide / gagasansecara runtut

6

Jenis font memperjelas penulisan 7Alur petunjuk jelas 8Penggunaan tanda baca sesuaidengan tata bahasa yang baik danbenar

9

Penggunaan istilah sesuai denganKBBI dan YD

10

Page 79: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

61

3. Lembar Angket Respon Guru

Lembar angket respon guru ini berupa daftar pernyataan. Dalam mengisi

lembar angket respon guru ini guru yang bersangkutan sebagai rater.

Daftar pernyataan yang digunakan dalam tahap uji instrumen bertujuan

untuk menghimpun pendapat apakah instrumen yang dikembangkan

dapat digunakan dengan baik atau masih ada hal lain yang perlu

dilakukan pembenahan dari sudut pandang pengguna dan guru. Kisi-kisi

angket respon guru dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Respon Guru

Aspek yangDinilai

Indikator NomorSoal

Kemenarikan Tampilan halaman cover 1Judul yang ditampilkan jelassehingga dapat menggambarkan isi

2

Penempatan tata letak (judul,subjudul,teks, gambar dan nomorhalaman)

3

Kemudahan Pemilihan jenis huruf,ukuran sertaspasi yang digunakan sesuai.

4

Mudah diimplementasikan padapembelajaran.

5

Petunjuk kegiatan dalam instrumenjelas

6

Indikator sikap sesuai dengan KIdan kegiatan pembelajaran

7

Memiliki data identitas untukmempermudah administrasinya

8

Keterbacaan Bahasa yang digunakan jelas danlugas

9

Prosedur penilaian logis dansistematis

10

Kisi-kisi penilaian bahan ajar oleh ahli materi, media, dan pembelajaran

tersebut dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Dosen ahli evaluasi , ahli media, dan guru kelas dengan memberikan

Page 80: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

62

penilaian melalui pedoman penilaian sebagai berikut.

Tabel 3.5 Pedoman Penskoran Lembar Penilaian Ahli Evaluasi,Ahli Media, dan Ahli Praktisi

Kategori SkorSangat Baik 5

Baik 4Cukup Baik 3Kurang Baik 2Tidak Baik 1

Sumber : Sugiyono (2013:135)

Hasil penilaian oleh para ahli dianalisis dengan rumus:

∑ skor hasil respon

X 100%Skor Maksimal

Sumber: Riduan dalam Pratiwi (2015:73)

Dari hasil analisis diperoleh persentase kelayakan sebagai berikut:

Tabel 3.6 Kriteria Kelayakan Instrumen Penilaian Sikap Sosial

No Interval Skor Kategori1. 81 – 100 % Sangat Layak2. 60 – 80 % Layak3. 41 – 60 % Cukup Layak4. 21 – 40 % Tidak Layak5. 0 – 20 % Sangat Tidak Layak

Sumber : Riduan dalam Pratiwi (2015:74)

b. Nilai rata-rata dari para ahli dicocokkan dengan kriteria kelayakanproduk.

Data dari lembar penilaian yang berupa saran atau komentar

digunakan sebagai rujukan untuk merevisi produk yang

dikembangkan. Penghitungan dilakukan manual melalui program

microsoft excel 2010.

Page 81: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

63

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006: 168). Maka

instrumen dikatakan valid apabila instrumen yang digunakan dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur. Data hasil lembar validasi,

memberikan gambaran dan paparan kualitas dari instrumen penilaian

yang dikembangkan.

Untuk mengukur validitas angket menggunakan rumus Gregory

dengan rumus:

= ( + + + )Keterangan:

vc : Validitas konten

A: Sel yang menunjukkan ketidaksetujuan antara dua penilai

B dan C: sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara penilai

D: Sel yang menunjukkan persetujuan yang valid antara dua penilai

Adapun kriteria tingkat validitas konten yang ditunjukkan oleh r

perhitungan rumus di atas adalah sebagai berikut:

0,80 - 1,00 = Sangat tinggi

0,60 - 0,79 = Tinggi

0,40 - 0,59 = Sedang

0,20 - 0,39 = Rendah

0,00 - 0,19 = Sangat rendah

Page 82: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

64

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang reliabel belum tentu valid. Instrumen yang reliabel adalah

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang

sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas menunjukkan

bahwa instrumen dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah cukup baik.

Untuk menentukan relibilitas instrument penilaian sikap sosial maka

digunakan rumus Koefisien Cohen’s Kappa, sebagai berikut:

Dimana:

Pr(a) = Persentase jumlah pengukuran yang konsisten antar rater

Pr(e) = Persentase jumlah perubahan pengukuran antar rater

Koefisien Cohen’s Kappa di atas merupakan ukuran yang menyatakan

konsistensi pengukuran yang dilakukan dua orang penilai (Rater) atau

mengukur konsistensi antar dua alat pengukuran. Koefiseien Cohen's

kappa hanya diterapkan pada hasil pengukuran data kualitatif (Kategorik).

Jika kedua alat tersebut memiliki sensitifitas yang relatif sama maka nilai

koefisien Cohen’s Kappa akan menunjukan nilai mendekati angka satu,

namun jika sensitifitas kedua alat tersebut berbeda maka akan mendekati

nol.

Page 83: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

65

Tabel 3.7 Indeks Keeratan Kesepakatan

Indeks Kesukaran Soal Keterangan< 0,20 Rendah

0,21 – 0,40 Kurang0,41 – 0,60 Cukup0,61- 0,80 Kuat0,81 - 1,00 Sangat kuat

Page 84: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan validasi ahli tentang produk instrumen

penilaian sikap sosial kelas IV SD sebagaimana yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya didapat beberapa keimpulan di antaranya sebagai berikut:

1. Instrumen penilaian sikap sosial layak digunakan oleh guru kelas IV SD.

Kesimpulan ini didapat dari serangkaian uji coba yang telah dilakukan.

Pada uji validasi ahli dinyatakan bahwa produk layak digunakan. Pada uji

coba empiris dan lapangan diperoleh kesimpulan bahwa instrumen

penilaian sikap sosial yang dikembangkan lebih diterima secara positif

oleh para guru daripada instrumen penilaian sikap sosial. Pernyataan ini

mengacu pada beberapa aspek yang diujikan yakni kemenarikan,

kemudahan, dan kejelasan instrumen penilaian yang dikembangkan.

2. Instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan terbukti valid.

Pernyataan ini dibuktikan dengan uji validitas berdasarkan kriteria yang

ditetapkan oleh Gregory. Pada uji validitas tersebut diperoleh Koefisien

Validias Isi (KVI) sebesar 0,8 dengan kategori tingkat validitas sangat

tinggi. Artinya, instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan

terbukti valid digunakan oleh guru untuk mengukur sikap sosial siswa

sesuai kenyataan yang ada.

Page 85: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

89

3. Instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan terbukti reliabel.

Pernyataan ini didukung dengan hasil uji reliabilitas berdasarkan kriteria

yang ditetapkan oleh Cohen Kappa. Pada hasil uji reliabilitas tersebut

diperoleh nilai koefisien Kappa sebesar K=0,75 dengan kriteria sangat

tinggi. Artinya, instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan

terbukti konsistensinya sehingga dapat dipakai oleh guru dalam berbagai

waktu dan keadaan.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa

instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan terbukti valid dan

reliabel, maka implikasi hasil penelitian ini dapat diarahkan pada upaya

penilaian sikap sosial yang objektif.

Instrumen penilaian sikap sosial pada pembelajaran tematik subtema “Ayo

Cinta Lingkungan Kelas IV SD” bersifat layak. Kelayakan ini berimplikasi

pada efektivitas penggunaannya oleh guru. Guru dapat menggunakan

instrument tersebut selama proses pembelajaran berlangsung dan berdampak

pada pengembangan sikap sosial peserta didik.

Instrumen penilaian sikap sosial pada pembelajaran tematik subtema “Ayo

Cinta Lingkungan Kelas IV SD” bersifat valid. Artinya, instrument penilaian

sikap sosial dapat digunakan untuk memotret dimensi-dimensi sikap sosial

selama proses pembelajaran meliputi sikap santun, disiplin, tanggung jawab,

gotong royong, percaya diri, dan peduli sesuai dengan kenyataan yang ada

Page 86: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

90

pada diri siswa. Validitas ini dapat membantu guru untuk mengevaluasi

keunggulan dan kelemahan sikap sosial yang ada dalam diri peserta didik.

Instrumen penilaian sikap sosial pada pembelajaran tematik subtema “Ayo

Cinta Lingkungan Kelas IV SD” yang telah dikembangkan bersifat reliabel.

Artinya, instrument sikap sosial bernilai konsisten. Hasil penilaian ini dapat

digunakan oleh guru untuk mempertimbangkan penilaian dan tindak lanjut

yang diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial peserta didik.

Instrumen penilaian sikap sosial pada pembelajaran tematik subtema “Ayo

Cinta Lingkungan Kelas IV SD” yang dikembangkan dapat digunakan oleh

guru sebagai alat untuk menilai ketercapaian sikap sosial pada siswa.

Instrumen penilaian sikap sosial yang telah dikembangkan dapat digunakan

sebagai sumber informasi tentang perkembangan sikap sosial siswa.

C. Saran

1. Bagi Peserta Didik

Siswa hendaknya juga memberi perhatian dan mempelajari secara seksama

sikap sosial yang diinternalisasikan dan ditunjukkan selama proses

pembelajaran karena pada paradigma baru dalam pembelajaran

menunjukkan pencapaian pembelajaran/ hasil belajar tidak hanya semata

berkenaan dengan penguasaan konsep yang serba kognitif melainkan juga

pembentukan dan pengembangan sikap positif yang ada dalam diri siswa.

Artinya, siswa perlu menyadari bahwa dalam paradigma baru

pembelajaran, siswa berprestasi bukanlah siswa yang cemerlang secara

Page 87: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

91

akademis melainkan juga siswa yang secara simultan mampu

menginternalisasi dan mengaktualisasikan pengembangan siskap positif

yang ada dalam dirinya.

2. Bagi Pendidik

Para guru disarankan untuk menggunakan produk instrumen penilaian

sikap sosial yang dikembangkan sehingga dapat memaksimalkan penilaian

dalam pembelajaran tematik sebagai wujud nyata implementasi kurikulum

2013 di sekolah dasar.

3. Bagi Pengelola Sekolah

Produk pengembangan instrumen penilaian sikap sosial ini dapat dijadikan

salah satu instrumen penilaian yang dapat mendukung kolom penilaian

dalam buku kurikulum 2013. Sebagai institusi pendidikan sekolah

disarankan untuk melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap

instrumen penilaian sikap sosial di sekolahnya masing-masing sesuai

dengan kemampuan guru dan siswa.

4. Bagi peneliti

Keterbatasan peneliti merupakan faktor utama yang menyebabkan produk

belum dapat digandakan secara lebih luas meskipun telah melalui

sejumlah rangkaian pengujian oleh sebab itu disarankan bagi pihak-pihak

yang berkepentingan membantu dan mendukung proses penyebarluasan

instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan peneliti, kepada

sasaran yang lebih luas.

Page 88: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2015. Penilaian Sikap Sosial. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Abdul Majid. 2015. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Remaja RosdaKarya. Bandung.

Ahmadi, Iif Khoiru, Amri, Sofan. 2014. Pengembangan & Model PembalajaranTematik Integratif. Prestasi Pustaka. Jakarta.

Ahmad Yani. 2016. Maindset Kurikulum 2013. Alfabeta. Bandung.

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Direktorat Jenderal PendidikanIslam. Jakarta.

Bafadal, Ibrahim. 2016. Panduan Teknis: Pembelajaran dan Penilaian di SekolahDasar. Kementrian Pendididkan dan Kebudayaan. Jakarta.

Bhisma Murti. 2013. Faliditas dan Reliabilitas Pengukuran. UNS. Semarang.

Bordoh, A., Eshun, et.al. 2015. Social Studies Teachers Knowledge Base inAuthentic Assessment in Selected Senior High Schools in The CentralRegion of Ghana. Journal of Social Science and Humanities. Vol 1. No. 3.Hal 249-257..

Borg, W.R., & Gall, M.D. 1983. Educational research: An introduction.. FourthEdition. New York & London. Longman.

Darmansyah. 2014. Teknik Penilaian Sikap Spritual dan Sosial dalam PendidikanKarakter di Sekolah Dasar 08 Surau Gadang Nanggalo. Jurnal Al-Ta’limUniversitas Negeri Padang. Vol. 21. No. 1. Hal 10-11.

Daryanto dan Sudjendro, Herry. 2014. Siap Menyongsong Kurikulum 2013. GavaMedia. Yogyakarta.

Davies,M. 2014 . Developing Social Skills of Students With Additional NeedsWithin the Context of the Australian Curriculum. Australasian Journal ofSpecial Education. Vol 9 No .1 Pp 1-19.

Page 89: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

93

Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dikmenum.Depdiknas. Jakarta.

Drever,J. 1986. Kamus Psikologi. Alih Bahasa : Simanjuntak. Bina AksaraJakarta.

Eko, Putro Widoyoko. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. PustakaPelajar. Yogyakarta.

Farida, Tayibnapis. 2008. Evaluasi program dan Instrumen Evaluasi. RinekaCipta. Jakarta.

Gulikers, Judith T.M. 2015. The Five Dimensional Framework for AuthenticAssessment, Educational Technology Research and Development.

Guners, Yildrim, dan Yilmaz. 2018. Development of The Rubric Self EfficacyScale. International Journal of Assessment Tools in Education. Vol. 5. No.1. Hal 187-200.

Harun Rasyid dan Mansur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Wacana Prima.Bandung.

Johnson, Daid W., dan Johnson, Robert T. 2002. Meaningfull Assessment, AManageable and Cooperative Process. Boston: Allyn and Bacon.

Kankam, Boadu dan Bernard Yaw. 2015. Training Needs Assessment of CollegeEducation Tutors in the Central Region Ghana. International Journal ofHumanities and Social Science. Vol. 3. No. 10. Hal 247-254.

Kartini, Kartono. 2006. Peran Keluarga Memendu Anak. CV. Rajawali. Jakarta.

Kemendikbud. 2013. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta.

Kemdikbud. 2015. Panduan Penilaian pada Sekolah Menengah Kejuruan.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Kunandar. 2014. Penilaian Autentik: Penilaian Hasil Belajar Peserta DidikBerdasarkan Kurikulim 2013. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Kurniawan, Deni. 2011. Pembelajaran Terpadu. CV Pustaka Cendekia Utama.Bandung.

Kusnadi. 2006. Penilaian dan Evaluasi Pendidikan Universitas NegeriYogyakarta: Yogyakarta.

Mardapi, Djemari. 2004, Penyusunan Tes Hasil Belajar. UNY. Yogyakarta.

Page 90: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

94

Nengah Suandi, Nyoman Sudiana, I Gede Nurjaya. 2013. KeterampilanBerbahasa Indonesia Berorientasi Integrasi Nasional dan Harmoni Sosial.Raja Gravindo. Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.Jakarta.

Owen, Nathaniel. 2014. The Development of Small-Scale Survey Instrument ofUK Teacher to Study Profesional Use of and Attitude to Social Media.International Journal of Research and Method in Education. Vol. 39. No. 2.Hal 170-193.

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Retnawati, Heri. 2016. Vocational High School Teachers’ Difficulties inImplementing the Assessment in Curriculum 2013 in Yogyakarta Provinceof Indonesia. International Journal of Instruction. Vol 9 no.1 pp 35-44.

Ridwan, Abdullah Sani. 2016. Penilaian Autentik. Bumi Aksara. Jakarta.

Rusman, 2012. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan ProfesionalismeGuru. Jakarta. Raja Grafindo Pesada.

Sarwono, S.W. 2010. Psikologi Pembelajaran, Edisi Revisi. PT. Raja Grafindo.Jakarta.

Sudarsono. 1997. Kamus Konseling. Rineka Cipta. Jakarta.

Sudaryono. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Yogyakarta.

Sutama. 2015. Curriculum Management 2013 Mathematic Learning Evaluation atSMP. International Educational Journals. Vol 7 no. 3 pp.164-174

Taryati, 1994. Pembinaan Budaya dalam Lingkungan keluarga Daerah IstimewaYogyakarta. Departermen pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat.

Trianto, 2010, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. PT PrestasiPustaka. Jakarta.

Wawan A., Dewi M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap danPerilaku Manusia. Nuha Medika. Yogyakarta.

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

William G. Huitt (2011). Social Development: Why It Is Important and How ToImpact It .The Intenasional Journal of emotional Education. Vol pp1-19.

Page 91: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA

95

Yuni, Sugiarti. 2013. Analisis dan Perancangan UML (Unifed ModelingLanguange). Graha Ilmu. Yogyakarta.

Zsolnai, Anikó. 2014. Functioning of Social Skills from Middle Childhood toEarly Adolescence in Hungary.The Internasional Journal of EmotionalEducational. Vol 6 no.2 pp 54-68.