Click here to load reader
Upload
trinhnhi
View
305
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA
PEMBELAJARAN PELUANG UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS IX SMP SANTO YUSUP
BANDUNG TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuh Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Maria Rosari Sulistyo Putri
NIM. 121414120
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA
PEMBELAJARAN PELUANG UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS IX SMP SANTO YUSUP
BANDUNG TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuh Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Maria Rosari Sulistyo Putri
NIM. 121414120
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA
PEMBELAJARAN PELUANG UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
KONSEP SISWA KELAS IX SMP SANTO YUSUP BANDUNG TAHUN
AJARAN 2015/2016
Oleh :
Maria Rosari Sulistyo Putri
NIM. 121414120
Telah disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
Drs. Th. Sugiarto Pudjohartono, M.T. Tanggal :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRI
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA
PEMBELAJARAN PELUANG UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS IX SMP SANTO YUSUP
BANDUNG TAHUN AJARAN 2015/2016
Dipersiapkan danditulis oleh :
Maria Rosari Sulistyo Putri
NIM. 121414120
Telah dipertahankan di depan panitia penguji
Pada tanggal
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd ..........
Sekretaris : Dr. Hongki Julie, M.Si. ..........
Anggota : Drs. Thomas Sugiarto Pudjohartono, M.T. ..........
Anggota : A. Yudhi Anggoro, M.Si. ..........
Anggota : Febi Sanjaya, M.Sc. ..........
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“So I tell you to ask for what you want in prayer. And if you believe that you have
recieved those things, then they will be yours”- Mark 11:24
Kupersembahkan skripsi ini untuk :
Tuhan Yesus Kristus
Bunda Maria
Kedua orangtua yang aku cintai Agustinus Tri Sulistyo dan Cicilia Sri Handayani
Adikku tersayang Patrick Aditya Sulistyo
Dan almamaterku, Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
DatPERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 November 2016
Penulis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Maria Rosari Sulistyo Putri
NIM : 121414120
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA
PEMBELAJARAN PELUANG UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
KONSEP SISWA KELAS IX SMP SANTO YUSUP BANDUNG TAHUN
AJARAN 2015/2016.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas,
dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 24 November 2016
Yang menyatakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Maria Rosari Sulistyo Putri. 2016. Pengembangan Lembar Kerja Siswa
(LKS) Pada Pembelajaran Peluang Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
Siswa Kelas IX SMP Santo Yusup Bandung Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengembangan LKS
pembelajaran matematika pada materi peluang untuk meningkatkan pemahaman
konsep siswadan (2) mengetahui sejauh mana hasil uji coba terbatas pemanfaatan
LKS pembelajaran matematika pada materi peluang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan
pengembangan. Siklus yang dikembangkan dalam penelitian ini terbatas sampai
dengan siklus uji coba terbatas. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 10
orang siswa kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Penelitian diawali dengan
dilaksanakannya tes penjajagan dan wawancara terbuka dengan guru matematika
yang bersangkutan. Tes penjajagan dan wawancara terbuka tersebut dilakukan
untuk menyusun analisis kebutuhan. Setelah analisis kebutuhan disusun,
berdasarkan pertimbangan dari analisis kebutuhan, disusunlah sebuah perangkat
belajar yang berupa Lembar Kerja Siswa yang kemudian diuji cobakan secara
terbatas pada 10 siswa yang telah dipilih oleh sekolah sesuai dengan permintaan
peneliti. 2) Pemanfaatan LKS pembelajaran matematika pada materi peluang sudah
efektif. Keefektifan ini dapat dilihat dari siswa yang sudah dapat menjawab setiap
soal dengan baik dalam tes penjajagan hasil uji coba pemanfaatan LKS. Walaupun
muncul variasi jawaban bermasalah baru saat tes penjajagan hasil uji coba
pemanfaatan LKS, frekuensi siswa yang melakukan kesalahan tersebut hanya satu
sampai dua orang siswa saja, jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan frekuensi
siswayang melakukan kesalahan pada saat tes penjajagan sebelum uji coba
pemanfaatan LKS.
Kata kunci : tes, LKS, peluang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Maria Rosari Sulistyo Putri. 2016. The Development of Students’
Worksheet (LKS) to the Probability Learning to Increase the Understanding
Concept of IX grader students in St Joseph Junior High School Bandung
academic year 2015/2016. Thesis. Math Education Study Program, Faculty of
Teachers Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
The aim of this research is to (1) find out the development of students’
worksheet in math learning to the probability material and (2) to find out how far
the try out result limits the utilization of students’ worksheet in the probability
learning.
The researcher used the research and developing method. The researcher
also developed the limited try out cycle. The subject of this research is ten IX grader
students of St Joseph Junior High School Bandung academic year 2015/2016.
The result of the research shows that 1) The research begun with the
assessment and open interview tests with the related math teacher. Assessment and
open interview tests were done to arrange analysis needs. When the analysis needs
was arranged, based on consideration from the analysis needs, the students’
worksheet was done that later on it was tested limited to ten IX grader students of
St Joseph Junior High School Bandung academic year 2015/2016 chosen by the
school as requested by the researcher. 2) Students’ worksheet on math learning to
the probability material is effective enough. This effectiveness can be seen from the
students that are able to answer every question well and in the try out result on the
students’ worksheet utilization assessment, the frequency of the students making
mistakes to the assessment test before the try out utilization of the students’
worksheet.
Key words : test, worksheet, probability.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Pembelajaran
Peluang Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas IX SMP Santo
Yusup Bandung Tahun Ajaran 2015/2016” dengan baik.
Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak sekali
pihak yang memberikan dukungan dan dorongan kepada penulis. Maka dengan
sepenuh hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Rohandi, Ph.D selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku ketua Jurusan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku ketua Program Studi Pendidikan Matematika.
4. Drs. Th. Sugiarto Pudjohartono, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing penulis.
Terimakasih atas motivasi dan bimbingannya selama ini.
5. Segenap dosen, staf, dan karyawan Jurusan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
6. Markus Edi Sulisman, S.S. selaku kepala sekolah SMP Santo Yusup Bandung
yang memberikan izin penelitian.
7. Elisabeth Handriyanti, S.Pd. selaku guru matematikaSMP Santo Yusup
Bandung yang telah membantu dalam memberikan informasi yang berguna
dalam penelitian.
8. Sejumlah siswa kelas IX SMP Santo Yusup Bandung yang dipilih untuk
membantu penulis dalam uji coba produk.
9. Drs. Agustinus Tri Sulistyo dan Cicilia Sri Handayani, orang tua penulis yang
selalu memberikan dukungan baik moral dan materil. Terimakasih atas doa,
cinta, dan semangatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
10. Patrick Aditya Sulistyo, adik penulis yang selalu memberikan bantuan,
dukungan, dan semangat.
11. Herman Yosef Cahyono selaku sahabat penulis. Terimakasih atas bantuan,
dukungan, semangat, dan penghiburannya selama proses penulisan skripsi ini
berlangsung.
12. Paduan Suara Mahasiswa “CANTUS FIRMUS”.
13. Teman-teman Program Studi Pendidikan Matematika.
14. Seluruh pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini. Maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi siapa saja yang
membacanya. Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terimakasih dan semoga
skripsi ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
HALAMAN PERSEMBAHAN iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH vi
ABSTRAK vii
ABSTRACT viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Batasan Masalah 5
E. Batasan Istilah 5
F. Manfaat Penelitian 7
G. Sistematika penulisan 7
BAB II LANDASAN TEORI 9
A. Media Pembelajaran 9
B. Lembar Kerja Siswa (LKS) 13
1. Pengertian LKS 13
2. Fungsi LKS 14
3. Manfaat LKS 15
4. Jenis-jenis LKS 16
5. Langkah-langkah Pembuatan LKS 19
6. Kriteria LKS 20
7. Kelebihan dan Keunggulan LKS 20
C. Peluang 24
1. Percobaan dan Hasil Percobaan 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
2. Ruang Sampel 26
3. Titik Sampel 26
4. Kejadian 26
5. Peluang Kejadian 27
D. Kerangka Berfikir 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32
A. Jenis Penelitian 32
B. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian 33
1. Subjek Penelitian 33
2. Objek Penelitian 33
C. Bentuk Data 33
1. Data Hasil Tes Penjajagan Untuk Analisis Kebutuhan 33
2. Data Hasil Tes Uji Coba Produk 34
D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 34
1. Metode Pengumpulan Data 34
2. Instrumen Pengumpulan Data 34
E. Teknik Analisis Data 35
1. Analisis Validitas dan Reliabilitas Soal Tes Penjajagan 35
2. Analisis Data Hasil Tes Penjajagan 37
3. Analisis Data Hasil Tes Uji Coba Lembar Kerja Siswa
(LKS) 37
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 38
1. Mengurus Perizinan 38
2. Tes Penjajagan 38
3. Penyusunan LKS 38
4. Analisis Data 39
5. Penarikan Kesimpulan 39
G. PenjadwalanWaktu Pelaksanaan Penelitian 39
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA,
ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN 40
A. Pelaksanaan Penelitian 40
B. Tabulasi Data 42
1. Data Untuk Analisis Kebutuhan 42
2. Hasil Uji Coba Produk 47
C. Analisis Data 50
1. Analisis Data Untuk Analisis Kebutuhan 50
2. Analisis Data Hasil Tes Uji Coba Produk 57
D. Pembahasan 61
1. Pembahasan Analisis Data Hasil Tes Penjajagan Untuk
Analisis Kebutuhan 61
2. Pembahasan Analisis HasilTes Uji Coba Produk 63
E. Kelemahan Penelitian 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 66
A. Kesimpulan 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
B. Saran 67
DAFTAR PUSTAKA 68
LAMPIRAN 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan LKS Konvensional dan LKS Interaktif 18
Table 2.2 Kelebihan dan Kekurangan LKS Sesuai Jenisnya 22
Tabel 3.1 Hasil Analisis Validitas Soal Tes Penjajagan 35
Tabel 3.2 Hasil Reliabilitas Soal Tes Penjajagan 36
Tabel 3.3 Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian 39
Tabel 4.1 Perincian Waktu Pelaksanaan Penelitian 42
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Pengerjaan Tes Penjajagan 42
Tabel 4.3 Hasil Pengerjaan Tes Hasil Uji Coba Produk 47
Tabel 4.4 Frekuensi Siswa yang Melakukan Kesalahan Pada
Soal No. 1 50
Tabel 4.5 Frekuensi Siswa yang Melakukan Kesalahan Pada
Soal No. 2 51
Tabel 4.6 Frekuensi Siswa yang Melakukan Kesalahan Pada
Soal No. 3 52
Tabel 4.7 Jawaban Bermasalah dari Tes Penjajagan Untuk
Analisis Kebutuhan 53
Tabel 4.8 Tabel Analisis Kebutuhan 55
Tabel 4.9 Tabel Pembanding Tes Penjajagan Sebelum dan
Sesudah Pengujicobaan LKS 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
Lampiran A.1 70
Lampiran A.2 71
Lampiran B
Lampiran B.1 72
Lampiran B.2 74
Lampiran C
Lampiran C.1 80
Lampiran C.2 90
Lampiran C.3 95
Lampiran D
Lampiran D.1 155
Lampiran D.2 156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu pelajaran penting yang harus
dikuasai oleh setiap siswa dari jenjang pendidikan dasar, menengah, dan
bahkan hingga jenjang perguruan tinggi. Penguasaan konsep merupakan hal
utama yang diperlukan dalam menguasai setiap materi dalam pelajaran
matematika. Penguasaan konsep dalam pelajaran matematika bersifat
bertahap dan berkesinambungan. Seorang siswa akan mampu menguasai
konsep di sekolah menengah apabila ia mampu menguasai konsep di jenjang
pendidikan dasar. Karena berkesinambungan itulah, ketika siswa tidak
menguasai konsep-konsep yang diajarkan pada jenjang pendidikan dasar,
maka akan timbul banyak hambatan dalam menguasai konsep-konsep pada
jenjang pendidikan menengah.
Pemahaman konsep, atau penguasaan konsep yang diberikan kepada
siswa di setiap kegiatan pembelajaran melibatkan 3 hal yang tidak
terpisahkan, yaitu : kurikulum, siswa, dan guru. Kurikulum adalah
perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu
lembaga penyelenggaraan pendidikan yang berisi rancangan pembelajaran
yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang
pendidikan. Penyusunan kurikulum disesuaikan dengan keadaan dan
kemampuan setiap jenjang pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan
kerja. Lama waktu dalam suatu kurikulum biasanya disesuaikan dengan
maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum
ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan
tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Di Indonesia, kurikulum terus berkembang seturut perkembangan
zaman, mulai dari kurikulum 1947 hingga kurikulum terbaru yaitu
kurikulum 2013. Dari informasi dan pengamatan yang peneliti dapatkan saat
mengikuti mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Matematika, setiap
kurikulum ada aspek-aspek yang terus dikembangkan demi semakin
baiknya pendidikan di Indonesia. Misalnya saja perubahan dari kurikulum
1994 ke kurikulum 2004. Pada kurikulum 1994 pendidikan di Indonesia
menggunakan sistem caturwulan dan lalu berubah ke sistem semester saat
menggunakan kurikulum 2004. Dilihat dari perkembangannya, semakin
baru kurikulum, semakin menuntut siswa untuk lebih aktif dalam
pembelajaran. Hal ini mulai terlihat dari mulai masuknya kurikulum ke
kurikulum 2004. Pada kurikulum 1994, pembelajaran terpusat pada guru,
sedangkan mulai kurikulum 2004, siswa sudah mulai diminta untuk aktif,
dan begitu selanjutnya hingga kurikulum 2013.
Siswa juga merupakan faktor penting berjalannya suatu kegiatan
pembelajaran dimana suatu pemahaman konsep diberikan. Siswa yang aktif
dan semangat dalam kegiatan pembelajaran akan sangat mendukung
kegiatan pembelajaran yang baik dan efektif. Namun keaktifan siswa dan
semangat siswa dalam kegiatan pembelajaran itu juga ditentukan oleh guru
mata pelajaran yang bersangkutan. Guru dituntut untuk lebih kreatif dan
menyenangkan dalam setiap kegiatan pembelajaran dewasa ini. Apa lagi
matematika merupakan mata pelajaran yang menjadi momok menakutkan
bagi siswa. Oleh karena itu guru dituntut untuk bisa lebih kreatif dalam
kegiatan pembelajaran. Kekreatifan guru bisa ditunjang dengan
menggunakan media. Ada berbagai macam media yang dapat digunakan
oleh guru, misalnya alat peraga (contoh : dadu, uang logam), hingga media
berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Alat peraga dibutuhkan untuk
menguatkan pemahaman siswa akan suatu materi dalam pembelajaran
matematika. Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
belajar yang memuat pokok bahasan tertentu yang disusun secara sistematis,
operasional, dan terarah untuk digunakan siswa.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil salah satu bab dalam mata
pelajaran matematika, yaitu Peluang yang dipelajari di jenjang pendidikan
SMP kelas IX (dalam kurikulum 2006). Sampai saat ini masih banyak
ditemui adanya miskonsepsi dalam penyampaian konsep peluang.
Miskonsepsi dalam penyampaian konsep peluang di sini akan
mempengaruhi penguasaan konsep siswa terhadap materi peluang.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk membuat suatu produk
berupa modul atau LKS yang diharapkan dapat membantu siswa dalam
pemahaman materi peluang, selain itu diharapkan LKS ini juga dapat
membantu guru dalam penyampaian materi peluang kepada para siswa.
Peneliti memilih SMP Santo Yusup Bandung untuk melakukan uji
coba LKS yang dibuat oleh peneliti. Peneliti memilih sekolah tersebut
karena di SMP Santo Yusup Bandung, materi peluang diajarkan di kelas IX
pada semester dua. Namun karena menjelang Ujian Nasional (UN), materi
peluang ini diajarkan di semester satu, tentunya dengan cara cepat karena
singkatnya waktu dan semua materi di semester satu dan dua diajarkan di
semester satu. Berdasarkan tes penjajagan (terlampir) dan hasil wawancara
dengan guru yang bersangkutan (terlampir), siswa/i di SMP ini kurang
berusaha untuk berlatih mengerjakan soal secara mandiri dan dasar konsep
matematika yang mereka miliki, yang diajarkan saat jenjang pendidikan
dasar dulu sangatlah lemah. Banyak siswa yang belum paham akan operasi
hitung seperti perkalian dan pembagian. Dalam penjumlahan dan
pengurangan pun masih banyak kesalahan yang dilakukan oleh siswa.
Menurut guru yang bersangkutan, hal-hal di atas tersebut terjadi karena
siswa sudah tidak tertarik dengan pelajaran matematika. Melihat adanya hal
tersebut, pengajaran peluang dengan cara cepat dan dikejar waktu seperti itu
sangatlah tidak efektif bagi para siswa. Banyak hal dalam peluang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
harus mereka pahami sebelum mereka terjun untuk melakukan pemecahan
masalah atau soal-soal peluang.
Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk membuat suatu perangkat
pembelajaran berupa LKS yang efektif dalam pengajaran peluang dan dapat
menarik minat siswa untuk mau belajar dan mampu memahami materi
peluang. Dengan adanya perangkat pembelajaran ini, diharapkan adanya
peningkatan pemahaman konsep peluang pada siswa/i kelas IX SMP Santo
Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,
maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pengembangan LKS pembelajaran matematika pada
materi peluang untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa di kelas
IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016 ?
2. Sejauh mana hasil uji coba terbatas pemanfaatan LKS pembelajaran
matematika pada materi peluang untuk siswa kelas IX SMP Santo Yusup
Bandung tahun ajaran 2015/2016 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis menentukan tujuan
penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengembangan LKS pembelajaran matematika pada
materi peluang untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa di kelas
IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Untuk mengetahui sejauh mana hasil uji coba terbatas pemafaatan LKS
pembelajaran matematika pada materi peluang untuk siswa kelas IX
SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016.
D. Batasan Masalah
Penelitian ini membahas tentang pengembangan LKS pembelajaran
matematika pada materi peluang demi meningkatkan pemahaman konsep
pada beberapa siswa kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran
2015/2016.
E. Batasan Istilah
1. Peluang
Menurut KBBI, peluang berarti kesempatan. Dalam matematika,
peluang sering juga dikenal dengan nama probabilitas. Munculnya
peluang atau probabilitas berawal dari para penjudi yang meminta
bantuan para ahli matematika untuk mengatur siasat optimum bagi
permainan judi. Para ahli matematika tersebut antara lain adalah Pascal,
Leibniz, Fermat, dan James Bernoulli. Seiring perkembangan zaman
ilmu peluang tidak hanya digunakan untuk permainan judi saja,
melainkan juga untuk politik, bisnis, ramalan cuaca, dan penelitian
ilmiah (Sumber : Pengantar Statistika Edisi 3, Ronald E. Walpole).
Wikipedia Bahasa Indonesia mengemukakan :
Peluang atau kebolehjadian atau dikenal juga sebagai probabilitas
adalah cara untuk mengngkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa
suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Buku An Introduction to
Probability Theory and Its Applications mengatakan : “Probability is a
mathematical dicipline with aims akind to those”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Media
Menurut KBBI, media berarti perantara, alat, sarana. Media
merupakan hal penting yang selalu digunakan dalam matematika.
Misalnya seperti papan berpaku yang menjadi media dalam mempelajari
perkalian.
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu sumber belajar
yang memuat pokok bahasan tertentu yang disusun secara sistematis,
operasional, dan terarah untuk digunakan siswa. LKS biasanya berupa
petunjuk, langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, suatu tugas yang
diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang
akan dicapainya (Depdiknas; 2004; 18). Trianto (2008 : 148)
mendefinisikan bahwa Lembar Kerja Siswa adalah panduan siswa yang
digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan dan pemecahan
masalah.
Sehingga penelitian dengan judul Pengembangan Lembar Kerja
Siswa (LKS) Pada Pembelajaran Peluang Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Peluang Siswa Kelas IX SMP Santo Yusup
Bandung Tahun Ajaran 2015/2016 merupakan suatu upaya pembuatan
produk berupa LKS yang akan digunakan pada pembelajaran matematika
dengan materi peluang yang ditujukan untuk meningkatkan pemahaman
konsep pada siswa kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran
2015/2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi :
1. Siswa
Siswa dapat meningkatkan pemahaman konsep pada materi
peluang dan tidak hanya menghafal rumus saja. Selain itu siswa juga
dapat mengetahui detail-detail istilah dalam materi peluang sehingga
tidak terjadi lagi miskonsepsi.
2. Guru
Diharapkan LKS ini dapat membantu guru dalam menyampaikan
konsep tentang peluang kepada siswa sehingga tidak terjadi lagi adanya
miskonsepsi.
3. Peneliti
Melalui terlaksananya penelitian ini penulis mampu menjawab
semua permasalahan yang ada. Selain itu, penulis mendapatkan bekal
pengetahuan baru sebagai calon guru matematika.
G. Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri atas 5 bab yang masing-masing akan membahas :
1. BAB I Pendahuluan
Pada Bab I penulis menyajikan latar belakang penulisan, rumusan
masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, batasan istilah, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
2. BAB II Landasan Teori
Pada Bab II ini berisi tentang teori-teori yang melandasi penelitian
ini.
3. BAB III Metodologi Penelitian
Bab III menyajikan jenis penelitan, subjek penelitian, objek
penelitian, bentuk data, metode dan instrumen pengumpulan data, teknik
analisis data, prosedur pelaksanaan penelitian, dan penjadwalan waktu
pelaksanaan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
4. BAB IV Analisis dan Pembahasan
Pada Bab IV penulis menyajikan pelaksanaan penelitian. Tabulasi
data, analisis data, pembahasan, dan kelemahan penelitian.
5. Bab V Penutup
Bab ini akan menyajikan kesimpulan dari penelitian yang telah
dilakukan dan dipaparkan pada bab sebelumnya. Selain itu bab ini juga
menyajikan beberapa saran yang dapat diberikan oleh penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah
berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘ pengantar’. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan. Gerlach dan Ely (dalam Azhar Arsyad, 2014:3) mengatakan bahwa
media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini,
guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih
khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal.
AECT (Association Of Education and Communication Technology,
1977, dalam Sundayana, 2015 : 4-5) memberikan batasan tentang media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan
pesan atau informasi. Apabila media membawa informasi yang
mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media
pengajaran. Sejalan dengan batasan tersebut, Hamidjojo (dalam Azhar
Arsyad, 2014 : 4) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara
yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan pendapat sehingga
pendapat tersebut sampai kepada penerima yang dituju. Pengertian lain
menyebutkan bahwa media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi
menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang
berfungsi dan digunakan untuk pesan pembelajaran. Media pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi pembelajaran (Bovee,
1997, dalam Sundayana,2015:5-6).
Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2014 : 4) mengemukakan bahwa
pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi
pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain itu, media
pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran
data, dan memadatkan informasi.
Secara umum, Sadiman (1993:16, dalam Sundayana, 2015:7-8)
menyatakan bahwa media mempunyai fungsi :
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.
3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa
dengan sumber belajar.
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.
5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan
menimbulkan persepsi yang sama.
6. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
7. Pembelajaran dapat lebih menarik.
8. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori
belajar.
9. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
10. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
11. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun
diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
12. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan.
Menurut Kamp dan Dayton (1985:28, dalam Sundayana, 2015:9)
media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama, yaitu:
1. Memotivasi minat atau tindakan. Dapat direalisasikan dengan teknik
drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahiran minat
dan merangsang para siswa.
2. Menyajikan informasi. Isi dan bentuk penyajian ini bersifat amat
umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan, atau pengetahuan latar
belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik
motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para
siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya
sebatas persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental atau
terbatas pada perasaan senang, netral, atau tidak senang.
3. Memberi instruksi, untuk tujuan instruksi dimana informasi yang
terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak
atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga
pembelajaran dapat terjadi.
Mengingat banyaknya media dalam pembelajaran, maka perlu untuk
melakukan pengelompokan terhadap berbagai media pendidikan yang ada.
Pengelompokan ini bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam
memahami prinsip penggunaan, perawatan, dan pemilihan media dalam
proses pembelajaran. Menurut Wina Sanjaya (2006:170) media
pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi
tergantung dari sudut mana melihatnya.
1. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam :
a. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja atau
media yang hanya memiliki unsur suara saja, seperti radio dan
rekaman suara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja dan tidak
mengandung unsur suara. Contohnya : film slide, foto,
transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang
dicetak seperti media grafis, dan lain sebagainya.
c. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung
unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat,
misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan
lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan
lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur media yang
pertama dan media yang kedua secara sekaligus.
2. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke
dalam :
a. Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak, seperti
radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-
hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa
harus menggunakan ruangan khusus.
b. Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan
waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.
3. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi dalam
:
a. Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip,
transparansi, dsb. Jenis media demikian memerlukan alat
proyeksi khusus seperti film projector untuk memproyeksikan
film, slide projector untuk memproyeksikan film slide, overhead
projector (OHP) untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa
dukungan alat proyeksi semacam ini, maka media tidak akan
berfungsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan,
radio, dan lain sebagainya.
Pendapat lain dikemukakan oleh Rudy Brets (dalam Wina Sanjaya,
2006: 212), yang mengklasifikasikan media menjadi tujuh, yaitu :
a. Media audiovisual gerak, seperti : film bersuara, pita video, film
pada televisi, televisi, dan animasi.
b. Media audiovisual diam, seperti : halaman suara dan sound slide.
c. Audio semi gerak, seperti : tulisan jauh bersuara.
d. Media visual gerak, seperti : film bisu.
e. Media visual diam, seperti : gambar, foto, lukisan, halaman cetak.
f. Media audio, seperti : radio, telepon, pita audio.
g. Media cetak, seperti : buku, modul, bahan ajar mandiri.
Berdasarkan paparan di atas, media pembelajaran mempunyai sifat
auditif, visual, dan audiovisual. Dengan sifat-sifat tersebut, memungkinkan
media pembelajaran untuk mencakup berbagai kemampuan siswa, baik
siswa yang berkemampuan visual, auditori, maupun kinestetis. Jika semua
kemampuan siswa dapat tercakup oleh media pembelajaran, maka
penyampaian pesan atau materi akan lebih efektif, kualitas pembelajaran
dapat meningkat, dan kegiatan pembelajaran pun akan lebih menarik.
Namun dalam penelitian ini, media pembelajaran yang diambil merupakan
media pembelajaran visual diam berupa Lembar Kerja Siswa (LKS).
B. Lembar Kerja Siswa (LKS)
1. Pengertian LKS
Sumber belajar merupakan bahan/materi untuk menambah
ilmu pengetahuan yang mengandung hal baru bagi siswa. Lembar
Kerja Siswa adalah sumber belajar penunjang yang dapat meningkatkan
pemahaman siswa mengenai materi yang harus mereka kuasai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
(Senam,2008). LKS merupakan alat bantu untuk menyampaikan pesan
kepada siswa yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.
LKS akan memudahkan guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran dan mengefektifkan waktu, serta akan menimbulkan
interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran.
Ardiwinata (dalam Djamarah, 1995:49) berpendapat bahwa sumber-
sumber belajar itu dapat berasal dari manusia, buku, media massa,
lingkungan dan media pendidikan. Dengan demikian, LKS dapat
dikategorikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat digunakan
siswa.
Depdiknas (2008) menyatakan bahwa LKS adalah lembaran
yang berisikan pedoman bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan yang
terprogram. Lembaran ini berisi petunjuk, tuntunan pertanyaan dan
pengertian agar siswa dapat memperluas serta memperdalam
pemahamannya terhadap materi yang dipelajari. Sehingga dapat
dikatakan bahwa LKS merupakan salah satu sumber belajar yang
berbentuk lembaran yang berisikan materi secara singkat, tujuan
pembelajaran, petunjuk mengerjakan pertanyan-pertanyaan dan
sejumlah pertanyaan yang harus dijawab siswa. Menurut Sriyono
(1992), Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah salah satu bentuk program
yang berlandaskan atas tugas yang harus diselesaikan dan berfungsi
sebagai alat untuk mengalihkan pengetahuan dan keterampilan
sehingga mampu mempercepat tumbuhnya minat siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
2. Fungsi LKS
Menurut Sudjana (dalam Djamarah dan Zain, 2000), fungsi LKS
adalah :
a. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar
yang efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Sebagai alat bantu untuk melengkapi proses belajar mengajar
supaya lebih menarik perhatian siswa.
c. Untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa
dalam menangkap pengertian-pengertian yang diberikan guru.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi lebih aktif dalam pembelajaran.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan
pada siswa.
f. Untuk mempertinggi mutu belajar mengajar, karena hasil belajar
yang dicapai siswa akan tahan lama, sehingga pelajaran
mempunyai nilai tinggi.
Menurut Prianto dan Harnoko (1997), fungsi LKS antara lain:
a. Mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar.
b. Membantu siswa dalam mengembangkan konsep.
c. Melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan proses
belajar mengajar.
d. Membantu guru dalam menyusun pelajaran.
e. Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
f. Membantu siswa memperoleh catatan tentang materi yang
dipelajari melalui kegiatan belajar.
g. Membantu siswa untuk menambah informasi tentang konsep yang
dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
3. Manfaat LKS
Menurut Tim Instruktur PKG (dalam Indriati, 2005:10),
manfaat LKS dalam pengajaran matematika adalah :
a. Merupakan alternatif bagi guru untuk mengarahkan pengajaran
atau memperkenalkan suatu kegiatan tertentu sebagai variasi
belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Dapat mempercepat pengajaran dan mempersingkat waktu
penyajian materi pelajaran sebab LKS ini dapat disiapkan diluar
jam pelajaran.
c. Memudahkan penyelesaian tugas perorangan, kelompok, atau
klasikal karena tidak setiap peserta didik dapat memahami
persoalan itu pada keadaan bersamaan.
d. Mengoptimalkan penggunaan alat bantu pengajaran.
e. Membangkitkan minat belajar siswa jika LKS disusun secara
menarik.
Penggunaan media LKS ini diharapkan dapat memberikan
manfaat dalam proses pembelajaran, hal ini seperti yang dikemukakan
oleh Azhar Arsyad (2005) yaitu :
a. Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga proses
belajar semakin lancar dan dapat meningkatkan hasil belajar.
b. Meningkatkan motivasi siswa dengan mengarahkan perhatian
siswa, sehingga memungkinkan siswa belajar sendiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya.
c. Penggunaan media dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang,
dan waktu.
d. Siswa akan mendapatkan pengalaman yang sama mengenai suatu
peristiwa dan memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan
lingkungan sekitar.
4. Jenis-jenis LKS
Menurut Sadiq (dalam Widiyanto, 2008:14) dalam LKS dapat
dikategorikan menjadi 2, yaitu sebagai berikut:
a. Lembar Kerja Siswa Tak Berstruktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Lembar kerja siswa tak berstruktur adalah lembaran yang
berisi sarana untuk materi pelajaran, sebagai alat bantu kegiatan
peserta didik yang dipakai untuk menyampaikan pelajaran. LKS
merupakan alat bantu mengajar yang dapat dipakai untuk
mempercepat pembelajaran, memberi dorongan belajar, berisi
sedikit petunjuk, tertulis atau lisan untuk mengarahkan kerja pada
peserta didik.
b. Lembar Kerja Siswa Berstruktur
Lembar kerja siswa berstruktur memuat informasi, contoh dan
tugas-tugas. LKS ini dirancang untuk membimbing peserta didik
dalam satu program kerja atau mata pelajaran, dengan sedikit atau
sama sekali tanpa bantuan pembimbing untuk mencapai sasaran
pembelajaran. Pada LKS telah disusun petunjuk dan
pengarahannya. LKS ini tidak dapat menggantikan peran guru
dalam kelas. Guru tetap mengawasi kelas, memberi semangat dan
dorongan belajar dan memberi bimbingan pada setiap siswa.
Contoh LKS berstruktur :
1) LKS konvensional
LKS ini yang sekarang digunakan di sekolah-sekolah
pada umumnya yang berupa print out dalam bentuk buku.
2) LKS Interaktif
LKS ini dibuat dan dijalankan dengan bantuan perangkat
keras komputer atau CD player. LKS ini dapat memberikan
respon umpan balik bagi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Tabel 2.1
Perbedaan LKS Konvensional dan LKS Interaktif
No Perbedaan LKS Konvensional LKS Interaktif
1 Materi
Disajikan dalam
bentuk deskriptif
Disajikan dalam
bentuk pertanyaan
yang dapat
mengkonstruk
pemahaman
peserta didik
2 Gambar,grafik,
tulisan
Disajikan dalam
keadaan diam
Disajikan bergerak
danlangkah per
langkah,
ketikapeserta didik
tidak
mengertidapat
diulang.
3 Komunikasi
Dilakukan dengan
satu arah
Dua arah (ketika
peserta didik
memberikan
jawaban atau
respon LKS ini
akan memberikan
umpan balik)
4 Isi
Menekankan
banyak pada soal-
soal.
Menekankan pada
penanaman konsep
matematika, soal
hanya dijadikan
sebagai pengantar
pemahaman
peserta didik.
5 Tampilan
Disajikan pada
lembaran kertas.
Disajikan lebih
menarik dengan
tampilan gambar
yang disukai siswa
dan tampilannya
lebih hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
5. Langkah-langkah Pembuatan LKS
Langkah-langkah dalam membuat LKS menurut Laili
Rahmawati (2006:25) adalah sebagai berikut :
a. Membuat LKS Konvensional
1) Menganalisis Kurikulum
Pada tahap ini hal yang dilakukan berupa identifikasi
kurikulum matematika SMP dengan indikator pencapain hasil
belajar.
2) Membuat Peta Kebutuhan dan Judul-judul LKS
Menyusun peta kebutuhan LKS yaitu menyusun materi
yang dibutuhkan untuk mencapai indikator yang akan
dicapai, kemudian menentukan Judul-judul yang akan dibuat
di LKS.
3) Menulis LKS
Pada tahap ini yang dilakukan adalah menulis LKS
dalam bentuk naskah, naskah ini kemudian dikonsultasikan
kepada para pakar. Hal ini dilakukan agar LKS yang disusun
tidak ada kesalahan pada isinya. Ketika naskah tersebut
terdapat kesalahan maka naskah segera diperbaiki.
b. Membuat LKS Interaktif
Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah mendesain LKS
dengan menggunakan program aplikasi Macromedia Flash Pro 8.
Desain ini kemudian diberi animasi supaya lebih menarik tetapi
tetap memperhatikan aturan-aturan yang ada. Setelah itu desain
diubah ke format exe untuk digabung dengan web yang akan
diupload ke internet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
6. Kriteria LKS
Untuk membuat atau menentukan sebuah LKS yang baik, ada
beberapa petunjuk yang harus diperhatikan. Jones (dalam
Indriati,2005:9) menyatakan LKS yang baik untuk diberikan kepada
peserta didik, haruslah :
a. Bahasanya Komunikatif
LKS yang dibuat menggunakan bahasa yang menarik, tidak
membingungkan siswa dan mudah dimengerti.
b. Format dan Gambar harus Jelas
Format yang dipakai meliputi tampilan, penggunaan animasi
dan gambar background yang sesuai dengan materi.
c. Mempunyai Tujuan yang Jelas
Dapat menyampaikan ide pokok yang terkandung dalam LKS.
d. Memiliki isian yang memerlukan pemikiran dan pemprosesan
informasi.
Dalam LKS ini siswa dilatih mencari dan menemukan
jawaban.
7. Kelebihan dan Kekurangan LKS
LKS memiliki keunggulan, seperti yang dikatakan oleh Hartati
(2003) sebagai berikut:
a. Membantu siswa untuk mengembangkan dan memperbanyak
kesiapan.
b. Dapat membangkitkan kegairahan belajar siswa.
c. Mampu mengarahkan cara belajar siswa, sehingga lebih memiliki
motivasi yang kuat untuk belajar giat.
d. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang
dan maju sesuai dengankemampuan masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
LKS memiliki kelemahan sebagai berikut:
a. Soal-soal yang tertuang pada lembar kerja siswa cenderung
monoton, bisa muncul bagian berikutnya maupun bab setelah itu.
b. LKS hanya melatih siswa untuk menjawab soal, tidak efektif tanpa
ada sebuah pemahaman konsep materi secara benar.
c. Di dalam LKS hanya bisa menampilakan gambar diam tidak bisa
bergerak, sehingga siswa terkadang kurang dapat memahami
materi dengan cepat.
d. Menimbulkan pembelajaran yang membosankan bagi siswa jika
tidak dipadukan dengan media yang lain.
Cara mengatasi kekurangan tersebut, antara lain:
a. Guru diharapkan membuat LKS yang memiliki soal-soal yang
beragam, sehingga soal-soal tidak kebanyakan terulang-ulang.
b. Untuk menghindari siswa yang hanya dilatih untuk mengerjakan
soal sebaiknya guru mempunyai buku pegangan selain LKS dan
didalam LKS tidak hanya soal-soal yang wajib dikerjakan oleh
siswa tetapi sejumlah kegiatan-kegiatan lapang untuk peserta didik
juga perlu.
c. Guru bisa memadukan antara media cetak dengan media-media
yang menunjang, misalnya audio-visual.
d. Untuk menghindari kebosanan guru sebaiknya menggabung media
satu dengan yang lain.
Berikut merupakan rangkuman dari kelebihan dan kekurangan
LKS sesuai dengan jenisnya :
Tabel 2.2
Kelebihan dan Kekurangan LKS Sesuai Jenisnya
No Jenis LKS Kelebihan Kekurangan
1 Tak Berstruktur
a. Dalam LKS tak
berstruktur hanya berisi
a. Materi yang
disampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
petunjuk-petunjuk
kegiatan yang
disampaikan secara
tertulis ataupun lisan,
oleh karena itu guru
perlu untuk sepenuhnya
membantu siswa dalam
penggunaan LKS ini,
sehingga siswa aktif
berinteraksi dengan
guru.
b. Soal latihan yang
diberikan dapat berasal
dari kegiatan yang telah
mereka lakukan.
c. Melibatkan gerak
motorik dan diskusi
dengan sesama,
diharapkan dengan hal
terrsebut siswa dapat
dengan udah memahami
materi.
cenderung tidak
runtut. Hal ini
memungkinkan
terjadinya
pemahaman siswa
yang berantakan jika
penggunaan LKS
tidak dikawal dengan
baik.
b. Jika digunakan untuk
pembelajaran materi
baru dan tanpa
pengawalan atau
pembimbingan yang
benar, siswa akan
kebingungan.
2 Berstruktur
a. Materi tersampaikan
secara rinci dan tertata.
Pemahaman siswa
dibangun secara runtut.
b. Langkah-langkah
kegiatan terpapar secara
jelas, sehingga siswa
dapat berlatih mandiri
dan membangun
kebiasaan belajar
mandiri.
a. Memberikan kesan
jenuh bagi siswa yang
sudah memahami
materi.
b. Dalam LKS
berstruktur materi
disampaikan dengan
rinci dan instruksi
terpapar dengan jelas
sehingga interaksi
antara guru dan siswa
bersifat pasif (Indriati
, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Dari pemaparan di atas, LKS merupakan sumber belajar penunjang
yang berfungsi untuk meningkatkan pemahaman siswa, baik LKS tak
berstruktur ataupun berstruktur, baik LKS konvensional ataupun interaktif,
LKS sebaiknya dirancang semenarik mungkin agar siswa semakin tertarik
untuk belajar dan pemahaman konsep mereka akan suatu materi semakin
meningkat. Melihat dari kelebihan dan kekurangan dari masing-masing
LKS yang telah dipaparkan, peneliti membuat suatu LKS semi terstruktur
yang sifatnya merupakan perpaduan dari beberapa kelebihan LKS
berstruktur dan tak berstruktur. LKS semi terstruktur ini digunakan untuk
memperbaiki pemahaman siswa yang masih salah setelah mengalami
pembelajaran tentang materi peluang sebelumnya.
Berikut merupakan ciri-ciri dari LKS semi terstruktur :
a. Kegiatan yang disajikan menuntun siswa untuk memahami materi
secara runtut dan rinci.
b. Menyajikan kegiatan lapangan, atau kegiatan yang menuntut gerak
motorik siswa.
c. Soal yang diberikan sesuai dengan kegiatan yang siswa alami
sebelumnya dan kemudian tingkat kesulitannya bertambah.
d. Penggunaan LKS memerlukan bimbingan dari guru. Tidak dalam
semua bagian kegiatan LKS, melainkan beberapa kegiatan saja
seperti kegiatan diskusi.
LKS semi terstruktur ini menyajikan kegiatan yang membawa
pemahaman siswa yang rinci dan tertata lewat kegiatan-kegiatan yang ada.
Dimulai dari membawa siswa untuk dapat membedakan peristiwa yang
pasti dan mustahil, lalu melakukan percobaan yang menuntut gerak motorik
mereka, selanjutnya diskusi bersama dengan guru dan teman sekelas, lalu
mengerjakan soal latihan. Soal latihan yang disajikan di dalam LKS semi
berstruktur ini pun sesuai dengan kegiatan yang siswa alami sebelumnya
dan kemudian tingkat kesukarannya bertambah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Dalam LKS yang telah disusun oleh peneliti ini guru dituntut untuk
mengawal dan membimbing pemakaian LKS dengan baik agar pemahaman
yang diterima siswa pun rinci dan tertata, dengan begitu diharapkan
timbulnya komunikasi yang aktif antara guru dengan siswa. Selain itu,
kegiatan dalam LKS menuntut gerak motorik siswa dan mengajak siswa
untuk berdiskusi dengan guru dan teman-teman sekelasnya.
C. Peluang
Peluang (probability) adalah pernyataan numerik tentang
kemungkinan dari suatu kejadian yang dapat terjadi. Dalam hal ini peluang
dapat dijadikan sebagai suatu ukuran terhadap kepastian dan ketidakpastian.
Peluang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya
seseorang akan memilih jalan yang kemungkinan macetnya kecil agar dapat
sampai tempat tujuannya tepat waktu, ramalan cuaca memprediksikan
besarnya persentase kemungkinan turunnya hujan, atau hal yang lebih serius
seperti para medis memprediksikan orang-orang dengan diet tertentu
mempunyai kemungkinan yang tinggi untuk terkena penyakit jantung. Dari
contoh-contoh tersebut dapat kita lihat bahwa peluang sangatlah erat
hubungannya dengan keadaan kita sehari-hari.
Terdapat beberapa istilah matematika yang terkait dengan peluang
yang harus dipelajari, antara lain :
1. Percobaan dan Hasil Percobaan
Percobaan adalah suatu situasi atau keadaan melakukan
perlakuan yang berulang-ulang dibawah kondisi tertentu (Richard
Lungan, 2006:128). Misalnya :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
a. Percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam sebanyak satu
kali.
b. Percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam sebanyak dua
kali.
c. Percobaan pelemparan dua buah dadu bermata enam sebanyak
satu kali.
d. Percobaan pelemparan sebuah mata uang logam sebanyak satu
kali.
e. Percobaan pelemparan dua buah mata uang logam sebanyak satu
kali.
Hasil percobaan adalah hasil yang didapat dari percobaan yang
dilakukan. Misalnya :
a. Percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam. Misalkan saja
sebuah dadu bermata enam dilemparkan sebanyak satu kali, lalu
diberikan persoalan seperti :
1) Sebutkanlah apa saja hasil percobaan yang muncul dari
percobaan pelemparan dadu bermata enam sebanyak 1 kali!
Jawab : - munculnya mata dadu 1
- munculnya mata dadu 2
- munculnya mata dadu 3
- munculnya mata dadu 4
- munculnya mata dadu 5
- munculnya mata dadu 6
2. Ruang Sampel
Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil percobaan
yang mungkin. Ruang sampel biasanya dilambangkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
lambang S. Misalnya, pada sebuah kepingan mata uang logam yang
bersisi A dan G yang dilambungkan sebanyak dua kali, maka ruang
sampel dari percobaan ini adalah :
S = {AA, AG, GA, GG}
3. Titik Sampel
Titik sampel ialah unsur-unsur dari ruang sampel. Misalnya :
AA, AG, GA, dan GG yang merupakan titik sampel pada pelemparan
sekeping mata uang logam bersisi A dan G, sebanyak dua kali.
4. Kejadian
Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel yang
mempunyai ciri tertentu, atau dengan kata lain kejadian adalah
himpunan dari hasil percobaan yang diharapkan. Misalnya,
kejadian sekurang-kurangnya satu G muncul jika sebuah mata uang
logam dilambungkan sebanyak dua kali yang berturut-turut
dinamakan L1, maka :
L1 = {AG, GA, GG}
Kejadian dibedakan atas kejadian sederhana dan kejadian
majemuk. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
a. Kejadian Sederhana
Kejadian sederhana mempunyai hanya satu ciri atau
karakter. Misalnya, terpilihnya satu kartu berwarna hitam,
apabila satu set kartu bridge.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b. Kejadian Majemuk
Kejadian majemuk ialah suatu kejadian yang sekurang-
kurangnya mempunyai hanya dua ciri atau karakter. Misalnya,
terpilihnya kartu As berwarna merah (dua ciri, As dan merah)
merupakan kejadian majemuk jika satu kartu dipilih secara acak
dari satu set kartu bridge.
5. Peluang Kejadian
Peluang sebuah kejadian adalah sebuah ukuran kemungkinan
dari kejadian yang muncul. Pada banyak situasi, ada dua cara untuk
menentukan peluang kejadian. Cara pertama yaitu melalui analisis
logis dari situasi atau disebut probabilitas teoretis, dan cara kedua
dihasilkan melalui kumpulan data atau disebut probabilitas
eksperimental.
Aty Herawati (2009:2) menjelaskan peluang kejadian teoretis
dan peluang kejadian empirik sebagai berikut :
a. Probabilitas Teoretis
Misalkan sebuah peristiwa E dapat terjadi sebanyak n kali
diantara S peristiwa yang saling eksklusif dan masing-masing
terjadi dengan kesempatan yang sama, maka peluang peristiwa
E terjadi ditulis dalam notasi
𝑃(𝐸) =𝑛(𝐸)
𝑛(𝑆)
Contoh : Dadu memiliki enam sisi sehingga, satu sisi mata 1,
satu sisi mata 2, satu sisi mata 3, satu sisi mata 4, satu sisi mata
5, dan satu sisi mata 6. Lalu, dadu bermata enam tersebut
dilempar sebanyak 1 (satu) kali. Misalkan kejadian munculnya
mata 1 dinamakan E, maka peluang kejadian E adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
𝑃(𝐸) =𝑛(𝐸)
𝑛(𝑆)
𝑃(𝐸) =1
6
Maka peluang kejadian E adalah 1
6 .
b. Probabilitas Eksperimental
Jika diperhatikan frekuensi relatif tentang terjadinya
sebuah peristiwa untuk sejumlah percobaan, maka peluang
peristiwa itu adalah limit dari frekuensi relatif apabila jumlah
percobaan di perbesar sampai tak hingga banyaknya
dan ditulis dalam notasi
𝑃(𝐸) = Lim𝑛(𝑆)→∞
𝑛(𝐸)
𝑛(𝑆)
Contoh : Koin mempunyai 2 sisi sehingga peluang muncul salah
satu sisi jika dilempar sabanyak 1 kali adalah ½. Jika dilempar
sebanyak 2 kali, belum tentu kedua sisi muncul bergantian,
tetapi jika pelemparan dilakukan semakin banyak, maka
peluangnya akan semakin mendekati ½.
Berikut merupakan contoh persoalan terkait peluang :
Percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam. Misalkan
saja sebuah dadu bermata enam dilemparkan sebanyak satu kali,
lalu diberikan persoalan seperti :
1) Sebutkanlah hasil percobaan apa saja yang muncul dari
percobaan pelemparan dadu bermata enam sebanyak 1
kali!
Jawab : - munculnya mata dadu 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
- munculnya mata dadu 2
- munculnya mata dadu 3
- munculnya mata dadu 4
- munculnya mata dadu 5
- munculnya mata dadu 6
2) Jika kejadian munculnya mata dadu genap diberi nama
L1, tuliskanlah kejadian L1!
Jawab :
L1 = { 2, 4, 6 }
3) Jika kejadian munculnya mata dadu prima diberi nama L2,
tuliskanlah kejadian L2!
Jawab :
L2 = { 2, 3, 5 }
4) Mungkinkah muncul mata dadu 7 dalam percobaan
pelemparan sebuah dadu bermata enam?
Jawab : - Tidak, karena dadu hanya memiliki mata satu,
dua, tiga, empat, lima, dan enam.
Dari paparan tentang peluang di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran peluang kepada siswa seharusnya dimulai dari percobaan.
Dengan begitu, siswa dapat paham pengertian peluang yang sesungguhnya
dan secara mendalam, bukan hanya sekadar hafalan rumus semata.
D. Kerangka Berfikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Media pembelajaran merupakan sarana penting untuk mempermudah
jalannya suatu kegiatan pembelajaran. Dengan media pembelajaran, semua
siswa dengan berbagai kemampuan (auditif, visual, maupun kinestetis)
dapat memahami apa yang disampaikan kepada mereka. Lembar kerja siswa
(LKS) merupakan salah satu media pembelajaran yang sering digunakan
dalam kegiatan pembelajaran di dalam maupun di luar kelas dewasa ini,
baik LKS tak berstruktur ataupun LKS berstruktur, baik berupa LKS
konvensional ataupun LKS interaktif. Karena merupakan media
pembelajaran, idealnya LKS dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa
dengan segala jenis kemampuan. Misalkan saja pemahaman konsep siswa
tentang materi peluang. Idealnya peluang dipelajari atau diajarkan dengan
terlebih dahulu mengenalkan siswa mengenai percobaan. Berawal dari
percobaan itulah siswa akan mengetahui apa itu hasil percobaan, ruang
sampel, titik sampel, kejadian, hingga akhirnya peluang kejadian. Jika
disampaikan secara sistematis, maka siswa akan paham dan bukan hanya
sekadar hafal rumus. Maka dari itu, dibutuhkan media pembelajaran untuk
membantu meningkatkan pemahaman siswa akan konsep materi peluang
secara runtut dan sistematis.
Oleh karena itu, pada penelitian ini akan disusun suatu produk berupa
Lembar Kerja Siswa untuk materi peluang yang nantinya akan diuji cobakan
pada siswa/i kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016.
Berdasarkan hasil observasi melalui tes penjajagan yang dilakukan oleh
peneliti, siswa belum paham makna dari percobaan, hasil percobaan, ruang
sampel, titik sampel, dan kejadian yang merupakan dasar dari pemahaman
konsep materi peluang. Hal tersebut berdampak pada ketidakpahaman siswa
akan arti dari peluang kejadian dan mereka juga akhirnya melakukan
kesalahan dalam perhitungan peluang kejadian.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti menyusun LKS untuk
materi peluang yang mempunyai sifat berupa gabungan dari beberapa jenis
LKS. LKS yang disusun merupakan LKS semi terstruktur. Tidak terlalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
banyak materi tertulis di dalam LKS ini, hanya merupakan catatan-catatan
kecil yang sangat penting dan mendasar dalam materi peluang. Pada awal
LKS ini, akan diberikan persoalan yang meminta siswa melakukan sebuah
percobaan. Dari percobaan tersebut, diharapkan pesan yang akan
disampaikan peneliti dapat dipahami oleh para siswa, baik yang
berkemampuan auditoris, visual, maupun kinestetis. Peneliti akan
memberikan pendampingan dalam uji coba LKS ini. Pada akhir LKS ini
siswa akan diberikan beberapa soal mengenai peluang. Selanjutnya hasil
pekerjaan siswa hasil menjawab soal-soal peluang dari LKS tersebut akan
dibandingkan dengan hasil kerja mereka saat tes penjajagan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk berupa
LKS yang dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep
peluang pada siswa/i kelas IX SMP Santo Yusup Bandung Tahun Ajaran
2015/2016. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode
Penelitian dan Pengembangan atau disebut juga Research and Development
(R&D). Penelitian dan Pengembangan merupakan suatu metode penelitian
yang digunakan untuk meneliti, merancang, memproduksi, dan menguji
validitas suatu produk secara ilmiah (Sugiyono, 2015:30).
Dalam Penelitian dan Pengembangan, terdapat beberapa langkah,
anatara lain :
Namun dalam penelitian ini, peneliti berhenti pada Revisi Tahap 1.
Potensi &
Masalah
Studi Literatur
Pengumpulan
Informasi
Rancanga
n Produk
Validasi
Desain
Revisi
Desain
Diseminasi
dan
Implementasi
Pembuatan
Produk
Uji Coba
Lapangan
Operasional
Revisi
Produk 3
Uji Coba
Lab
Utama
Uji Coba
Terbatas
Revisi
Produk 2
Revisi
Produk I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
B. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Santo Yusup Bandung,
tepatnya pada siswa/i kelas IX tahun ajaran 2015/2016. Karena
penelitian ini merupakan penelitian terbatas, maka yang dibutuhkan
hanyalah 10 orang siswa. Materi penelitian ini adalah Peluang yang
sebelumnya sudah dipelajari oleh para siswa kelas IX SMP Santo
Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016 pada semester satu (1).
Namun berdasarkan hasil tes penjajagan yang telah dilakukan oleh
peneliti, siswa masih belum memahami konsep dari materi peluang.
Oleh karena itulah peneliti membuat suatu produk berupa Lembar
Kerja Siswa (LKS) untuk meningkatkan pemahaman siswa yang akan
dikembangkan lewat uji coba pada siswa/i kelas IX SMP Santo Yusup
Bandung tahun ajaran 2015/2016.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian dari penelitian ini adalah lembar kerja siswa
(LKS) yang akan dikembangkan dan diujicobakan pada siswa/i kelas
IX SMP Santo Yusup Bandung Tahun Ajaran 2015/2016.
C. Bentuk Data
1. Data Hasil Tes Penjajagan Untuk Analisis Kebutuhan
Data hasil tes penjajagan untuk analisis kebutuhan ini
didapatkan dengan memberikan beberapa soal kepada para siswa
untuk mengetahui sejauh mana letak pemahaman siswa akan materi
peluang. Setelah data hasil tes penjajagan didapatkan, data tersebut
digunakan peneliti untuk menyusun analisis kebutuhan. Analisis
kebutuhan yang telah disusun berdasarkan data hasil tes penjajagan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
akan digunakan peneliti sebagai masukan utama untuk menyusun
produk yang berupa Lembar Kerja Siswa untuk membantu siswa
dalam pembelajaran materi peluang.
2. Data Hasil Tes Uji Coba Produk
Data hasil tes uji coba produk diperoleh dengan cara
memberikan beberapa soal setelah uji coba produk dilaksanakan. Tes
yang diberikan kepada siswa ini bertujuan untuk mengukur sejauh
mana produk yang disusun oleh peneliti berhasil membantu siswa
dalam memahami materi peluang.
D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Data hasil tes dalam penelitian ini ada dua, yaitu data hasil tes
penjajagan dan data hasil tes uji coba LKS. Untuk data hasil tes
penjajagan, metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui
pemberian soal-soal berbentuk essay tentang materi peluang. Untuk
data hasil tes uji coba LKS, metode yang digunakan berupa
pendampingan saat penggunaan LKS dan memberikan soal-soal
berbentuk essay yang ada pada akhir LKS.
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Soal Tes Penjajagan
Pada penelitian ini siswa diminta untuk mengerjakan
beberapa soal essay yang berkenaan dengan materi peluang.
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa (LKS) dalam penelitian ini merupakan
LKS semi terstruktur, yaitu perpaduan dari LKS berstruktur dan
LKS tak berstruktur. Tidak terlalu banyak materi tertulis di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
LKS ini, hanya merupakan catatan-catatan kecil yang sangat
penting dan mendasar dalam materi peluang. Pada awal LKS ini,
akan diberika persoalan yang meminta siswa melakukan sebuah
percobaan, dan pada akhir LKS ini siswa akan diberikan beberapa
soal mengenai materi peluang.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
antara lain :
1. Analisis Validitas dan Reliabilitas Soal Tes Penjajagan
Analisis validitas dan reliabilitas soal tes penjajagan ini
dilakukan untuk mengetahui kesesuaian soal tes penjajagan dengan
materi yang diajarkan/dibahas, selain itu untuk menghindari
terjadinya kesalahan kalimat dalam soal yang menyebabkan
terjadinya miskonsepsi. Soal tes penjajagan ini berupa soal essay.
Peneliti meminta pertimbangan ahli yang berkaitan dengan penelitian
ini untuk menganalisis validitas dan reliabilitas soal tes penjajagan ini,
yaitu dosen pembimbing dan guru matematika kelas IX SMP Santo
Yusup Bandung.
Berikut merupakan hasil analisis validitas soal tes penjajagan :
Tabel 3.1
Hasil Analisis Validitas Soal Tes Penjajagan
No.
Soal Validitas Keterangan
1
a 0,41389 Cukup
b 0,623123 Tinggi
c 0,407427 Cukup
d 0,77491 Tinggi
e 0,77491 Tinggi
f 0,455359 Cukup
g 0,455359 Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2
a 0,423404 Cukup
b 0,401152 Cukup
c 0,423404 Cukup
d 0,502898 Cukup
e 0,77491 Tinggi
f 0,517757 Cukup
g 0,395444 Rendah
3
a 0,423404 Cukup
b 0,72403 Tinggi
c 0,263629 Rendah
d 0,80287 Sangat Tinggi
e 0,77491 Tinggi
f 0,295584 Rendah
g 0,295584 Rendah
Tabel 3.2
Hasil Reliabilitas Soal Tes Penjajagan
Perhitungan pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 tercantum pada
lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Analisis Data Hasil Tes Penjajagan
Setelah tes penjajagan selesai dilaksanakan, peneliti
menganalisis data hasil jawaban tes penjajagan siswa. Analisis ini
dilakukan untuk memperkuat latar belakang penelitian ini dan sebagai
dasar pertimbangan peneliti dalam penyusunan LKS. Tes penjajagan
ini berupa soal essay, terdiri dari 3 soal yang masing-masing
mempunyai 7 sub soal. Dalam analisis ini, pertama-tama peneliti
membagi masing-masing soal ke dalam 4 indikator, yaitu: a)
menuliskan percobaan yang berbeda, b) menyebutkan hasil percobaan
yang mungkin, c) menuliskan hasil percobaan yang diharapkan, dan
d) menghitung peluang kejadian. Dari analisis ini peneliti dapat
mengetahui kesalahan apa saja yang dilakukan siswa dan hal apa saja
yang dibutuhkan siswa untuk meningkatkan pemahaman konsep
mengenai peluang, selain itu hasil analisis ini juga dapat menjadi
pedoman peneliti dalam menyusun LKS.
3. Analisis Data Hasil Tes Uji Coba Lembar Kerja Siswa (LKS)
Analisis data hasil tes uji coba LKS dilakukan untuk mengetahui
sampai sejauh mana LKS yang disusun oleh peneliti dapat
meningkatkan pemahaman konsep siswa mengenai materi peluang.
Peneliti melakukan perbandingan hasil tes penjajagan dengan hasil tes
uji coba dengan membuat tabel perbandingan dan berdasarkan pada
butir soal yang sama. Peneliti membedakan variasi jawaban
bermasalah siswa serta frekuensi siswa yang melakukan kesalahan
antara sebelum uji coba produk dan setelah uji coba produk.
Perbandingan ini bertujuan untuk dapat melihat secara jelas
bagaimana progres siswa setelah uji coba pemakaian produk. Hasil
analisis ini akan menjadi pedoman bagi peneliti untuk
mengembangkan dan memperbaiki LKS yang disusunnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Ada beberapa tahapan yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan
penelitian ini, antara lain :
1. Mengurus Perizinan
Sebelum melakukan penelitian di SMP Santo Yusup Bandung,
peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada kepala sekolah SMP
Santo Yusup Bandung dan guru matematika yang bersangkutan secara
lisan. Setelah mendapatkan perizinan, peneliti meminta sekretariat
jurusan untuk membuatkan surat perizinan pelaksanaan penelitian di
SMP Santo Yusup Bandung yang akan diserahkan kepada kepala
sekolah sebagai permohonan izin secara resmi untuk melaksanakan
penelitian.
2. Tes Penjajagan
Tes penjajagan ini dilakukan untuk memperkuat latar belakang
dalam penelitian ini. Selain itu, tes penjajagan ini juga digunakan oleh
peneliti sebagai dasar dalam penyusunan LKS, peneliti dapat
mengetahui LKS seperti apa yang dibutuhkan oleh siswa, serta
dijadikan sebagai pembanding dengan hasil tes uji coba LKS dalam
tahap analisis data.
3. Penyusunan LKS
Dalam penyusunan LKS peneliti melakukannya dalam beberapa
tahap, yaitu :
a. Melakukan Tes Penjajagan.
b. Menganalisis Hasil Tes Penjajagan.
c. Menyusun LKS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
4. Analisis Data
Setelah mendapatkan data hasil tes uji coba LKS, peneliti
menganalisis dan mengevaluasi data tersebut salah satu caranya
adalah dengan membandingkan data hasil tes penjajagan dengan data
hasil tes uji coba LKS. Hasil analisis data digunakan untuk
mengembangkan LKS yang telah disusun oleh peneliti.
5. Penarikan Kesimpulan
Setelah melakukan analisis data, peneliti akan menarik
kesimpulan. Kesimpulan ini akan menunjukkan bagaimana kualitas
LKS yang disusun oleh peneliti, dari kesimpulan ini pula peneliti
dapat mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dari LKS
yang telah disusunnya.
G. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian
Tabel 3.3
Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian
Waktu Pelaksanaan Deskripsi Kegiatan
Januari 2016
Melakukan perizinan penelitian
pada kepala sekolah SMP Santo
Yusup Bandung dan guru
matematika yang bersangkutan
secara lisan (informal).
Maret 2016
Melakukan perizinan kepada
kepala sekolah SMP Santo Yusup
Bandung dan guru matematika
yang berangkutan secara resmi
(formal) dengan meyerahkan
surat permohonan izin
pelaksanaan penelitian yang telah
dibuat oleh sekretariat jurusan.
Melakukan tes penjajagan.
April 2016 Menyusun Lembar Kerja Siswa
(LKS).
April 2016 s.d Mei 2016 Melakukan uji coba LKS di SMP
Santo Yusup Bandung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA,
DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 10 orang siswa kelas IX SMP Santo
Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 6 orang siswa laki-
laki dan 4 orang siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan dalam 2 tahap.
Tahap pertama merupakan tes penjajagan untuk analisis data kebutuhan
pada siswa dan wawancara terbuka dengan guru matematika yang
bersangkutan. Tes penjajagan awal untuk analisis data kebutuhan dan
wawancara ini dilakukan untuk mengetahui letak kesalahan, kesulitan, dan
faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dan
mengalami kesulitan dalam materi peluang. Sebelum tes penjajagan awal
dimulai, peneliti menyusun soal-soal tes penjajagan dan berkonsultasi
dengan dosen pembimbing.
Setelah soal tes penjajagan dinilai cukup layak dan dapat diujikan
pada siswa, peneliti melakukan tes penjajagan awal pada 10 orang siswa
yang telah dipilih. Selama pengetesan soal tes, peneliti mengawasi seluruh
siswa agar tidak ada siswa yang bekerja sama atau mencontek. Karena jika
mereka mencontek atau bekerja sama, hasil dari tes penjajagan tidak akan
akurat, dan itu akan mempengaruhi analisis kebutuhan yang akan digunakan
peneliti untuk menyusun produk penelitian. Setelah letak kesalahan,
kesulitan, dan faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan
dan mengalami kesulitan dalam materi peluang didapatkan, peneliti
menyusun sebuah lembar kerja siswa yang akan diujikan kepada siswa
untuk mengetahui sejauh mana lembar kerja siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
yang disusun oleh peneliti tersebut dapat membantu siswa dalam
meningkatkan pemahaman dalam materi peluang.
Sebelum produk disusun, peneliti melakukan perhitungan validasi dan
reliabilitas soal. Setelah peneliti melakukan validasi butir soal sesuai dengan
jawaban siswa, peneliti menemukan beberapa butir soal yang validitasnya
rendah, hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1. Namun, soal-soal tersebut
tidak dapat diganti karena, antara lain :
Soal-soal tersebut mengungkap dan menguji pemahaman siswa akan
inti dari materi peluang.
Soal-soal tersebut digunakan peneliti untuk mengetahui sampai sejauh
mana produk berpengaruh terhadap pemahaman siswa akan materi
peluang.
Secara redaksional, tidak ditemukan kata-kata atau kalimat yang
membingungkan siswa.
Tahap penelitian selanjutnya adalah uji coba pemakaian lembar kerja
siswa (LKS) secara bertahap selama beberapa hari. LKS dikumpulkan pada
peneliti di akhir pelajaran setelah satu tahap selesai dipelajari. Pada tahap
terakhir, dalam kegiatan terakhir LKS, peneliti memberikan tes akhir untuk
pada siswa. Tes akhir ini merupakan tes penjajagan untuk mengetahui
sejauh mana LKS dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman dalam
materi peluang. Soal tes uji coba produk ini sama dengan soal tes penjajagan
awal. Peneliti memberikan soal yang sama karena peneliti ingin melihat
perbandingan perkembangan siswa dengan sangat jelas, dan dengan
pertimbangan tes penajagan awal sudah dilakukan 2,5 bulan sebelumnya.
Waktu pelaksanaan penelitian secara rinci dapat dilihat pada Tabel
4.1.
Tabel 4.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Perincian Waktu Pelaksanaan Penelitian
Waktu Kegiatan
7 Maret 2016 Tes penjajagan awal untuk analisa
kebutuhan
8 Maret 2016 Wawancara terbuka dengan guru
matematika yang bersangkutan
April-Mei 2016 Penyusunan lembar kerja siswa (LKS) dan
soal tes akhir.
23 Mei-25 Mei 2016 Penguji cobaan lembar kerja siswa (LKS)
dan soal tes akhir pada 10 orang siswa
kelas IX SMP Santo Yusup Bandung
tahun ajaran 2015/2016.
26 Mei 2016 Tes penjajagan setelah uji coba produk
guna mengetahui kualitas produk dan efek
produk bagi siswa.
B. Tabulasi Data
1. Data Untuk Analisis Kebutuhan
Data untuk analisis kebutuhan berupa hasil pengerjaan tes
penjajagan yang dikerjakan oleh siswa. Berikut merupakan tabel
rangkuman hasil pengerjaan siswa :
Tabel 4.2
Rangkuman Hasil Pengerjaan Tes Penjajagan
Soal Jawaban Siswa
1. Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G sebanyak satu
kali :
a. Tuliskan dua hasil
percobaan berbeda! AG dan GA, AGAG, GGAA S3, S4,
S7, S8
Gambar dan Angka S2, S6
𝐴
𝐺,
𝐺
𝐴,
𝐴
2,
𝐺
2 S5, S9
Tidak menjawab S10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Dilempar dan Dijatuhkan S1
b. Jika setelah dilempar
logam tersebut jatuh
dengan posisi tegak
berdiri, apakah bisa
didapatkan sebuat hasil?
Ya S2
Logam yang dilempar tidak dapat
menentukan hasil percobaannya S10
Tidak S1, S3,
S4, S5,
S6, S7,
S8, S9
c. Sebutkanlah hasil
percobaan yang mungkin! Angka dan Gambar S1, S4,
S6, S7,
S9, S10
Angka S3
𝐺𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎,
1
2 S5
Sebuah dadu dilempar dan
muncul angka mata dadu 1-6
S2
AG, GA S8
d. Tuliskan semua hasil
percobaan yang
dikehendaki keluar sisi A!
Dijatuhkan S1
Tidak menjawab S10
Pecahan S3, S5,
S7, S8,
S9
A, G, Gambar ; B, C, D, E, F S2, S4,
S6
e. Jika kejadian munculnya
sisi A diberi nama L1,
tuliskan lah kejadian L1!
L1; L2, L3, L4, L5 ; A ; 𝐿1
2
S2, S3,
S4, S5,
S6, S8,
S9
Dijatuhkan S1
GAGA S7
Tidak menjawab S10
f. Berapakah peluang
kejadian muncul sisi A? Satu kali ; 1 ; 4 S1, S2,
S3, S4,
S5, S10
1
2 S7, S8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
GGG S6
1
𝐴 S9
g. Berapakah peluang
kejadian muncul sisi G? AAA S6
1
2 S7, S8
1
𝐺 ;
1
7 S9, S3
Satu kali ; 7 S1, S2,
S4, S5,
S10
2. Dari percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam sebanyak satu kali :
a. Tuliskan tiga hasil
percobaan berbeda! Pecahan S3, S4,
S5, S7,
S8, S9
Ganjil, genap, prima ; Dilempar ;
Dijatuhkan
S1, S6,
S10
Angka / gambar S2
b. Jika setelah dilempar dadu
tersebut jatuh dengan
posisi miring, apakah bisa
didapatkan sebuat hasil?
Tidak S1, S3,
S8
Bisa S4, S5,
S6, S7,
S9, S10
Tidak karena dengan tegak ada
dua pilihan jadi tidak ada
hasilnya
S2
c. Sebutkanlah hasil
percobaan yang mungkin! Pecahan S3, S5,
S7, S8,
S9, S10
Gambar atau angka S4
Ganjil, genap, prima ; muncul
sebuah mata dadu bermata 1-6 ;
angka mata dadu
S1, S2,
S6
d. Tuliskan semua hasil
percobaan yang
dikehendaki keluar mata
dadu genap!
Tidak menjawab S10
A3, A5 S2
Pecahan S3, S4,
S5, S7,
S8, S9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Ganjil dan prima ; muncul
sebuah dadu bermata 2, 4, 6
S1, S6
e. Jika kejadian munculnya
mata dadu ganjil diberi
nama A1, tuliskan lah
kejadian A1!
Tidak menjawab S10
A3, A5 S2
1,3,5,A,2,4,6,A2 ; jika dikocok
dan dilempar yang muncul dadu
mata dadu dua ; 3 ; dilempar
S1, S3,
S6, S9
Pecahan S4, S5,
S7, S8
f. Berapakah peluang
kejadian muncul mata
dadu ganjil?
3 ; 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13 S2, S3,
S4, S5,
S6
Lebih dari satu kali S1
1
6,
3
6,
5
6,
4
6 S7, S8,
S9, S10
g. Berapakah peluang
kejadian muncul mata
dadu prima?
3 ; 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13 S2, S3,
S4, S5,
S6
1
6,
3
6,
5
6,
4
6
S7, S8,
S9, S10
Lebih dari satu kali S1
3. Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G dan sebuah dadu
bermata enam secara bersamaan sebanyak satu kali :
a. Tuliskan lima hasil
percobaan berbeda! Saat dadu dilempar bersamaan
dengan logam muncul bermata :
3 dan gambar, 4 dan angka, 5
dan gambar, 6 dan angka, 1 dan
gambar
S1
Pecahan S4, S5,
S7, S8,
S9
B, C, D, E, F ; Logam dilempar ;
angka, gambar, prima, genap,
ganjil ; dapat menentukan angka,
menentukan angka genap/ganjil,
terjatuh dan mengeluarkan bunyi
saat terjatuh
S2, S3,
S6, S10
b. Jika setelah dilempar
logam tersebut jatuh
dengan posisi tegak
Bisa S4, S5,
S10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
berdiri dan dadu jatuh
dengan posisi miring,
apakah bisa didapatkan
sebuat hasil?
Tidak S1, S3,
S7, S8,
S9
Tidak dapat hasilnya karena
miring, dan tidak tegak ; Bila
logam tidak bisa, dadu bisa S2, S6
c. Sebutkanlah hasil
percobaan yang mungkin! Angka, gambar, dadu bermata
1-6 ; A dan G, prima, ganjil,
genap ; dapat jatuh
S1, S3,
S6, S7,
S10
Tidak menjawab S2, S4
Pecahan S5, S8,
S9
d. Tuliskan semua hasil
percobaan yang
dikehendaki keluar sisi A
dan mata dadu prima!
Tidak menjawab S4, S10
Pecahan S5, S7,
S8, S9
1, 3, 5 S1, S2,
S3
G / genap, ganjil S6
e. Jika kejadian munculnya
mata dadu ganjil dan sisi
logam G diberi nama M1,
tuliskanlah kejadian M1!
G,genap, prima, genap S6, S7
Munculnya gambar dalam
logam, munculnya mata dalam
dadu
S1
Tidak menjawab S10
M1, M2, M3, M4, M5, 1, 3, 5 S2, S3,
S4, S9
Pecahan S5, S8
f. Berapakah peluang
kejadian muncul sisi A
pada logam dan mata dadu
ganjil?
1, 3, 5, ganjil, AAA, AGA S1, S5,
S7, S8,
S9, S10
1
1,
1
6,
3
6,
5
21, satu kali
S2, S3,
S6
Tidak menjawab S4
g. Berapakah peluang
kejadian muncul sisi G
pada logam dan mata dadu
ganjil?
1, 3, 5, ganjil, AAA, AGA S1, S5,
S7, S8,
S9, S10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
1
1,
1
6,
3
6,
5
21, satu kali
S2, S3,
S6
Tidak menjawab S4
Selain tes penjajagan, peneliti juga melakukan wawancara
terbuka dengan guru matematika yang bersangkutan. Wawancara
terbuka ini dilakukan dengan maksud untuk memperkuat dan
memperdetail kesulitan dan faktor kesalahan seperti apa yang dialami
oleh siswa.
Dalam wawancara terbuka, guru matematika yang bersangkutan
mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
kesalahan yang sering dilakukan siswa adalah kurangnya daya juang
pada siswa. Guru matematika yang bersangkutan menyatakan bahwa
siswa seringkali tidak mau berlatih soal-soal dan tidak berusaha
memahami materi yang diberikan, sehingga seringkali siswa mudah
lupa dan tidak paham akan materi yang telah diajarkan.
2. Hasil Uji Coba Produk
Data hasil uji coba produk berupa hasil pengerjaan tes yang
diberikan kepada siswa setelah pengujicobaan produk yang disusun
oleh peneliti. Berikut merupakan tabel hasil pengerjaan tes hasil uji
coba prooduk :
Tabel 4.3
Hasil Pengerjaan Tes Hasil Uji Coba Produk
Soal Jawaban Siswa
1. Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G sebanyak satu kali
:
a. Tuliskan dua hasil
percobaan berbeda! Munculnya A. Munculnya G /
Munculnya A dan munculnya
G / Munculnya Angka dan
munculnya Gambar
S1-S10
b. Jika setelah dilempar logam
tersebut jatuh dengan posisi Tidak S1-S10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
tegak berdiri, apakah bisa
didapatkan sebuat hasil?
c. Sebutkanlah hasil percobaan
yang mungkin! Munculnya A. Munculnya G /
Munculnya A dan munculnya
G / Munculnya Angka dan
munculnya Gambar
S1-S10
d. Tuliskan semua hasil
percobaan yang dikehendaki
keluar sisi A!
A S1-S10
e. Jika kejadian munculnya sisi
A diberi nama L1, tuliskan
lah kejadian L1!
L1 = {A} S1-S9
L1 = {L1} S10
f. Berapakah peluang kejadian
muncul sisi A?
1
2 S1-S10
g. Berapakah peluang kejadian
muncul sisi G?
1
2 S1-S10
2. Dari percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam sebanyak satu kali :
a. Tuliskan tiga hasil
percobaan berbeda! Munulnya mata dadu 1,
munculnya mata dadu 2,
munculnya mata dadu 3
S1, S2, S4-
S10
Munculnya, munculnya,
munculnya
S3
b. Jika setelah dilempar dadu
tersebut jatuh dengan posisi
miring, apakah bisa
didapatkan sebuat hasil?
Tidak S1-S10
c. Sebutkanlah hasil percobaan
yang mungkin! Munculnya mata dadu 1, 2, 3,
4, 5, 6
S1-S4, S5-
S10
Munculnya 1, 2, 3 S5
d. Tuliskan semua hasil
percobaan yang dikehendaki
keluar mata dadu genap!
Munculnya mata dadu 2,
munculnya mata dadu 4,
munculnya mata dadu 6 / 2, 4,
6
S1-S10
e. Jika kejadian munculnya
mata dadu ganjil diberi
nama A1, tuliskan lah
kejadian A1!
A1={1,3,5} S1, S2, S5-
S10
A1={A} S4
A1 = 1, 3, 5 S3
f. Berapakah peluang kejadian
muncul mata dadu ganjil?
1
2 S1-S3, S5-
S10
Munculnya mata dadu = 1,3,5 S4
g. Berapakah peluang kejadian
muncul mata dadu prima?
1
2 S1-S10
3. Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G dan sebuah dadu
bermata enam secara bersamaan sebanyak satu kali :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
a. Tuliskan lima hasil
percobaan berbeda!
- Munculnya sisi A dan mata
dadu 1
- Munculnya sisi A dan mata
dadu 2
- Munculnya sisi G dan mata
dadu 1
- Munculnya sisi G dan mata
dadu 2
- Munculnya sisi G dan mata
dadu 6
(dan variasi jawaban lainnya)
S1-S10
b. Jika setelah dilempar logam
tersebut jatuh dengan posisi
tegak berdiri dan dadu jatuh
dengan posisi miring,
apakah bisa didapatkan
sebuat hasil?
Tidak
S1-S10
c. Sebutkanlah hasil percobaan
yang mungkin!
- Munculnya sisi A dan mata
dadu 1
- Munculnya sisi A dan mata
dadu 2
- Munculnya sisi A dan mata
dadu 3
- Munculnya sisi A dan mata
dadu 4
- Munculnya sisi A dan mata
dadu 5
- Munculnya sisi A dan mata
dadu 6
- Munculnya sisi G dan mata
dadu 1
- Munculnya sisi G dan mata
dadu 2
- Munculnya sisi G dan mata
dadu 3
- Munculnya sisi G dan mata
dadu 4
- Munculnya sisi G dan mata
dadu 5
- Munculnya sisi G dan mata
dadu 6
S1—S5,
S8-S10
Munculnya A, munculnya G,
munculnya mata dadu
1,2,3,4,5,6
S6
Munculnya A dengan mata
dadu 1,2,3,4,5,6
Munculnya G dengan mata
dadu 1,2,3,4,5,6
S7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
d. Tuliskan semua hasil
percobaan yang dikehendaki
keluar sisi A dan mata dadu
prima!
- Munculnya sisi A dan mata
dadu 2
- Munculnya sisi A dan mata
dadu 3
- Munculnya sisi A dan mata
dadu 5
S1-S7, S9,
S10
Munculnya A2, munculnya
A3, munculnya A5 S8
e. Jika kejadian munculnya
mata dadu ganjil dan sisi
logam G diberi nama M1,
tuliskan lah kejadian M1!
M1 = {G1, G3, G5} S1, S2, S4-
S10
Tidak menjawab S3
f. Berapakah peluang kejadian
muncul sisi A pada logam
dan mata dadu ganjil?
1
4 S1-S10
g. Berapakah peluang kejadian
muncul sisi G pada logam
dan mata dadu ganjil?
1
4 S1-S10
C. Analisis Data
1. Analisis Data Untuk Analisis Kebutuhan
Mengacu dari tabel 4.2 di bawah ini merupakan tabel yang
menguraikan jumlah siswa yang melakukan kesalahan :
Tabel 4.4
Frekuensi Siswa yang Melakukan Kesalahan Pada Soal No. 1
Percobaan pelemparan mata uang logam bersisi A dan G
sebanyak satu kali
Indikator B S Keterangan
a) Menuliskan dua
hasil percobaan
yang berbeda
2 8
Sebagian besar siswa
tidak paham maksud
menuliskan hasil
percobaan yang berbeda.
Sebagian besar siswa
menjawabnya dengan
bilangan pecahan dan
sebagian siswa menjawab
dengan AG, GA, atau
AGAG.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
b) Menyebutkan
hasil percobaan
yang mungkin 5 5
Sebagian besar siswa
sudah menjawab dengan
benar, namun siswa
lainnya menjawab
dengan biangan pecahan
atau AG, GA
c) Menuliskan hasil
percobaan yang
diharapkan - 10
Siswa sama sekali belum
paham tentang hasil yang
diharapkan
Siswa belum memahami
arti dari istilah kejadian
dalam materi peluang
d) Menghitung
peluang kejadian
2 8
Sebagian besar siswa
masih melakukan
kesalahan dalam
perhitungan peluang
kejadian dan terlihat
sekali siswa hanya asal
menjawab
Keterangan : B = Benar S = Salah
Tabel 4.5
Frekuensi Siswa yang Melakukan Kesalahan Pada Soal No. 2
Percobaan pelemparan dadu bermata 6 sebanyak satu kali.
Indikator B S Keterangan
a) Menuliskan tiga
hasil percobaan
yang berbeda
1 9 Sebagian besar siswa
belum paham maksud
yang diminta oleh soal
b) Menyebutkan
hasil percobaan
yang mungkin
1 9 Sebagian besar siswa
menjawabnya dengan
bilangan pecahan
c) Menuliskan hasil
percobaan yang
diharapkan
2 8 Sudah ada siswa yang
memahami makna dari
hasil yang diharapkan
- 10 Siswa sama sekali
belum paham tentang
hasil yang diharapkan
d) Menghitung
peluang kejadian
3 7 Sebagian besar siswa
melakukan kesalahan
dalam perhitungan
peluang kejadian
2 8
Keterangan : B = Benar S = Salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 4.6
Frekuensi Siswa yang Melakukan Kesalahan Pada Soal No. 3
Percobaan pelemparan dadu bermata 6 dan mata uang logam
bersisi A dan G sebanyak satu kali.
Indikator B S Keterangan
a) Menuliskan
lima hasil
percobaan
yang berbeda
1 9 Siswa belum paham maksud
yang diminta oleh soal
b) Menyebutkan
hasil
percobaan
yang
mungkin
- 10
Sebagian besar siswa
menjawabnya dengan
bilangan pecahan
c) Menuliskan
hasil
percobaan
yang
diharapkan
- 10
Siswa sama sekali belum
paham tentang hasil yang
diharapkan
d) Menghitung
peluang
kejadian - 10
Seluruh siswa melakukan
kesalahan dalam
perhitungan peluang
kejadian
Keterangan : B = Benar S = Salah
Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa siswa masih belum
paham akan materi peluang. Dari Tabel 4.4, yang merupakan analisis
jawaban dari soal nomer 1 pada tes penjajagan, sangatlah terlihat
bahwa siswa masih belum memahami apa arti dari percobaan, hasil
percobaan, kejadian, dan lain sebagainya. Ketidak pahaman siswa
akan materi peluang juga terlihat jelas pada Tabel 4.5 yang merupakan
hasil analisis jawaban dari soal nomer 2 pada tes penjajagan, dan
Tabel 4.6 yang merupakan hasil analisis jawaban dari soal nomer 3
pada tes penjajagan.
Berdasarkan tabel 4.4 , 4.5, dan 4.6 peneliti menguraikan bentuk
kesalahan atau jawaban bermasalah yang dilakukan siswa pada
pengerjaan tes penjajagan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 4.7
Jawaban Bermasalah dari Tes Penjajagan Untuk Analisis
Kebutuhan
Soal Jawaban Bermasalah Jumlah
Siswa
1. Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G sebanyak satu kali :
a. Tuliskan dua hasil percobaan
berbeda! Tidak ada jawaban
Jawaban berupa pecahan : 𝐴
2,
𝐺
2,
𝐴
𝐺,
𝐺
𝐴,
1
2
Dilempar dan dijatuhkan
AGAG, GGAA
AG dan GA
8 dari
10
b. Jika setelah dilempar logam
tersebut jatuh dengan posisi tegak
berdiri, apakah bisa didapatkan
sebuat hasil?
Logam yang dilempar tidak
dapat menentukan hasil
percobaannya
Ya dapat, karena masih dapat
diketahui angkanya
2 dari
10
c. Sebutkanlah hasil percobaan yang
mungkin! AG, GA
𝑔𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟
𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎
1
2
Angka
Sebuah dadu dilempar, dan
muncul angka mata dadu 1- 6
4 dari
10
d. Tuliskan semua hasil percobaan
yang dikehendaki keluar sisi A! Tidak ada jawaban
Dijatuhkan
B, C, D, E, F
Pecahan
Gambar
A,G
10 dari
10
e. Jika kejadian munculnya sisi A
diberi nama L1, tuliskan lah
kejadian L1!
Tidak ada jawaban
Pecahan
Dijatuhkan
GAGA
10 dari
10
f. Berapakah peluang kejadian
muncul sisi A? Satu kali
4
1
𝐴
1
GGG
8 dari
10
g. Berapakah peluang kejadian
muncul sisi G? Satu kali
7
1
7,
1
𝐺
AAA
8 dari
10
2. Dari percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam sebanyak satu kali :
a. Tuliskan tiga hasil percobaan
berbeda! Dapat menghasilkan angka
secara acak
10 dari
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Dadu terjatuh dan membalik
setelah dilempar
Dadu dapat dilempar
2
6 ,
3
6 ,
1
6
b. Jika setelah dilempar dadu
tersebut jatuh dengan posisi
miring, apakah bisa didapatkan
sebuat hasil?
Bisa 10 dari
10
c. Sebutkanlah hasil percobaan yang
mungkin! Dadu dilempar dan jatuh
membalik dan dadu itu
menentukan angka
1
6
6 hasil
9 dari
10
d. Tuliskan semua hasil percobaan
yang dikehendaki keluar mata
dadu genap!
Tidak ada jawaban
2
6 ,
4
6 ,
6
6
3 hasil
10 dari
10
e. Jika kejadian munculnya mata
dadu ganjil diberi nama A1,
tuliskan lah kejadian A1!
Tidak ada jawaban
Jika dikocok dan dilempar
yang muncul dadu mata dadu
2
1
6 ,
3
6 ,
5
6
10 dari
10
f. Berapakah peluang kejadian
muncul mata dadu ganjil?
1
6
3 kali Lebih dari 1 kali
10 dari
10
g. Berapakah peluang kejadian
muncul mata dadu prima?
1
5
3 kali
Lebih dari 1 kali
10 dari
10
3. Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G dan sebuah dadu
bermata enam secara bersamaan sebanyak satu kali :
a. Tuliskan lima hasil percobaan
berbeda! Logam dilempar
B,C,D,E,F
{a,1} , {g,2} , {A,3}
1
6 dan
1
2
Angka, gambar, prima, genap,
ganjil.
AGAG, GGAA
9 dari
10
b. Jika setelah dilempar logam
tersebut jatuh dengan posisi tegak
berdiri dan dadu jatuh dengan
posisi miring, apakah bisa
didapatkan sebuah hasil?
Bisa 6 dari
10
c. Sebutkanlah hasil percobaan yang
mungkin! Tidak ada jawaban
Gambar
10 dari
10
d. Tuliskan semua hasil percobaan
yang dikehendaki keluar sisi A
dan mata dadu prima!
1,3,5 10 dari
10
e. Jika kejadian munculnya mata
dadu ganjil dan sisi logam G Munculnya gambar dalam
logam, munculnya mata dalam
dadu
10 dari
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
diberi nama M1, tuliskan lah
kejadian M1! M2, M3, M5
f. Berapakah peluang kejadian
muncul sisi A pada logam dan
mata dadu ganjil?
5
21
1
10 dari
10
g. Berapakah peluang kejadian
muncul sisi G pada logam dan
mata dadu ganjil?
6
21
1,3,5
10 dari
10
Berdasarkan tabel 4.4 sampai 4.7,serta pemaparan hasil
wawancara terbuka dengan guru matematika yang bersangkutan,
peneliti menganalisis kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh siswa.
Tabel 4.8
Tabel Analisis Kebutuhan
Analisis Tes Penjajagan Analisis Wawancara
Guru Kebutuhan
Analisis ini berdasarkan
dari tabel 4.4 sampai 4.7.
Siswa belum
memahami dasar-dasar
dari materi peluang
seperti percobaan,
hasil percobaan, ruang
sampel, titik sampel,
kejadian, hingga
peluang kejadian.
Pengertian siswa akan
istilah-istilah dalam
peluang masih rancu.
Kurangnya daya
juang pada diri
siswa.
Siswa tidak
mencoba untuk
menalar terlebih
dahulu maksud dari
soal yang ada
Dari analisis tes penjajagan
dan analisis wawancara
guru, hal-hal yang
dibutuhkan oleh siswa untuk
memahami materi peluang
adalah :
1) Penyampaian materi
peluang yang sistematis.
2) Mengajak siswa untuk
berdiskusi dan
memberikan mereka
rangsangan untuk mau
menalar setiap
membahas istilah-istilah
dalam materi peluang.
3) Mengajak siswa untuk
turut serta dalam
kegiatan pembelajaran.
Tabel 4.8 di atas menjadi masukan utama yang digunakan
peneliti untuk menyusun produk yang berupa Lembar Kerja Siswa
(LKS). Butir-butir dalam kolom kebutuhan dalam tabel 4.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
ditindaklanjuti dalam LKS dengan bentuk kegiatan demi kegiatan
yang menuntun siswa mempelajari materi peluang secara tahap demi
tahap agar siswa dapat benar-benar memahami setiap bagian dari
materi peluang. Berikut merupakan desain LKS yang telah disusun
peneliti :
LEMBAR KERJA SISWA
Kegiatan 0 : Diskusi Kelas(Pada tahap ini, siswa diajak berdiskusi
tentang beberapa hal yang pasti atau mustahil terjadi. Setelah hal yang
pasti atau mustahil telah mereka pahami, peneliti memberikan satu
soal yang belum bisa dikatakan pasti atau mustahil terjadi, yang
dijadikan awal untuk pembahasan pada kegiatan selanjutnya)
Kegiatan 1 : Percobaan Berpasangan(Berawal dari soal yang belum
bisa dipastikan pasti atau mustahil terjadi pada kegiatan sebelumnya,
peneliti merancang suatu percobaan yang harus dilakukan siswa
secara berpasangan pada kegiatan ini. Hasil dari kegiatan ini akan
menjadi pembahasan pada kegiatan selanjutnya)
Kegiatan 2 : Diskusi Kelas(Kegiatan ini mengajak siswa untuk
menemukan dan mengutarakan arti dari istilah-istilah dalam materi
peluang dengan cara peneliti mengajak mereka berefleksi pada
kegiatan sebelumnya)
Kegiatan 3 : Diskusi Kelas (Peluang Empirik)(Dalam kegiatan ini
peneliti mengajak kelas / siswa berdiskusi mengenai peluang secara
empirik sesuai dari kegiatan yang telah mereka lakukan)
Kegiatan 4 : Mengerjakan Latihan Soal(Kegiatan ini merupakan
tahap akhir dari LKS. siswa diminta untuk mengerjakan beberapa soal
secara individu dan dilarang mencontek serta bekerja sama. Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
ini dimaksudkan untuk menguji dan mengetahui sejauh mana LKS
berpengaruh terhadap pemahaman siswa akan materi peluang)
Desain LKS di atas mengacu pada analisis kebutuhan (Tabel
4.8), terlihat dari kegiatan demi kegiatan yang dimulai dari hal paling
dasar dan berkesinambungan secara runtut, hal tersebut sesuai dengan
kebutuhan nomor 1 pada tabel. Dari kegiatan-kegiatan dalam LKS,
siswa turut serta langsung dalam pembelajaran dan berdiskusi
bersama seperti pada kebutuhan nomor 2 dan 3 pada tabel. Jadi,
produk berupa LKS ini merupakan tindak lanjut dari analisis
kebutuhan yang telah disusun sebelumnya.
2. Analisis Data Hasil Tes Uji Coba Produk
2 bulan setelah tes penjajagan dilakukan, peneliti
mengujicobakan LKS yang telah disusun peneliti kepada 10 orang
siswa yang sama seperti saat peneliti memberikan tes penjajagan.
Setelah pembelajaran menggunakan LKS dilakukan selama 3 hari,
peneliti memberikan soal yang sama seperti saat tes penjajagan.
Tabel 4.9
Tabel Pembanding Jawaban Bermasalah Siswa Antara Tes
Penjajagan Sebelum dan Sesudah Penguji Cobaan LKS
Soal
Sebelum Uji Coba Produk Setelah Uji Coba Produk
Variasi Jawaban
Bermasalah
Frekuensi
Siswa yang
Melakukan
Kesalahan
Variasi
Jawaban
Bermasalah
Frekuensi
Siswa yang
Melakukan
Kesalahan
1. Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G sebanyak satu kali :
a. Tuliskan
dua hasil
percobaan
berbeda!
Tidak ada
jawaban
Jawaban berupa
pecahan : 𝐴
2,
𝐺
2,
𝐴
𝐺,
𝐺
𝐴,
1
2
8 dari 10 - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Dilempar dan
dijatuhkan
AGAG, GGAA
AG dan GA
b. Jika setelah
dilempar
logam
tersebut
jatuh
dengan
posisi
tegak
berdiri,
apakah
bisa
didapatkan
sebuat
hasil?
Logam yang
dilempar tidak
dapat
menentukan
hasil
percobaannya
Ya dapat
karena, masih
dapat diketahui
angkanya
2 dari 10 - -
c. Sebutkanla
h hasil
percobaan
yang
mungkin!
AG, GA
𝑔𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟
𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎
1
2
Angka
Sebuah dadu
dilempar, dan
muncul angka
mata dadu 1- 6
4 dari 10 - -
d. Tuliskan
semua
hasil
percobaan
yang
dikehenda
ki keluar
sisi A!
Tidak ada
jawaban
Dijatuhkan
B, C, D, E, F
Pecahan
Gambar
A,G
10 dari 10 - -
e. Jika
kejadian
munculnya
sisi A
diberi
nama L1,
tuliskan lah
kejadian
L1!
Tidak ada
jawaban
Pecahan
Dijatuhkan
GAGA 10 dari 10
L1 = {L1}
1 dari 10
f. Berapakah
peluang
kejadian
muncul sisi
A?
Satu kali
4
1
𝐴
1
GGG
8 dari 10
Tidak
menjawab 1 dari 10
g. Berapakah
peluang
kejadian
muncul sisi
G?
Satu kali
7
1
7,
1
𝐺
AAA
8 dari 10
Tidak
menjawab 1 dari 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2. Dari percobaan pelemparan sebuah dadu bermata enam sebanyak satu kali :
a. Tuliskan
tiga hasil
percobaan
berbeda!
Dapat
menghasilkan
angka secara
acak
Dadu terjatuh
dan membalik
setelah
dilempar
Dadu dapat
dilempar
2
6 ,
3
6 ,
1
6
10 dari 10
Munculnya,
munculnya,
munculnya
1 dari 10
b. Jika setelah
dilempar
dadu
tersebut
jatuh
dengan
posisi
miring,
apakah
bisa
didapatkan
sebuat
hasil?
Bisa
10 dari 10 - -
c. Sebutkanla
h hasil
percobaan
yang
mungkin!
Dadu dilempar
dan jatuh
membalik dan
dadu itu
menentukan
angka
1
6
6 hasil
9 dari 10
Muncul 1, 2,
3
1 dari 10
d. Tuliskan
semua
hasil
percobaan
yang
dikehenda
ki keluar
mata dadu
genap!
Tidak ada
jawaban
2
6 ,
4
6 ,
6
6
3 hasil 10 dari 10 - -
e. Jika
kejadian
munculnya
mata dadu
ganjil
diberi
nama A1,
tuliskan lah
kejadian
A1!
Tidak ada
jawaban
Jika dikocok
dan dilempar
yang muncul
dadu mata dadu
2
1
6 ,
3
6 ,
5
6
10 dari 10
1, 3, 5
A1 = {A}
2 dari 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
f. Berapakah
peluang
kejadian
muncul
mata dadu
ganjil?
1
6
3 kali Lebih dari 1
kali
10 dari 10
Munculnya
mata dadu =
1, 3, 5 1 dari 10
g. Berapakah
peluang
kejadian
muncul
mata dadu
prima?
1
5
3 kali
Lebih dari 1
kali
10 dari 10 - -
3. Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G dan sebuah dadu bermata
enam secara bersamaan sebanyak satu kali :
a. Tuliskan
lima hasil
percobaan
berbeda!
Logam
dilempar 9 dari 10 - -
b. Jika setelah
dilempar
logam
tersebut
jatuh
dengan
posisi
tegak
berdiri dan
dadu jatuh
dengan
posisi
miring,
apakah
bisa
didapatkan
sebuah
hasil?
Bisa
6 dari 10 - -
c. Sebutkanla
h hasil
percobaan
yang
mungkin!
Tidak ada
jawaban
Gambar 10 dari 10 - -
d. Tuliskan
semua
hasil
percobaan
yang
dikehenda
ki keluar
sisi A dan
mata dadu
prima!
1,3,5
10 dari 10
Munculnya
mata dadu 2,
munculnya
mata dadu 3,
munculnya
mata dadu 5
1 dari 10
e. Jika
kejadian
munculnya
mata dadu
Munculnya
gambar dalam
logam,
munculnya
10 dari 10 Tidak
menjawab 1 dari 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
ganjil dan
sisi logam
G diberi
nama M1,
tuliskan lah
kejadian
M1!
mata dalam
dadu
M2, M3, M5
f. Berapakah
peluang
kejadian
muncul sisi
A pada
logam dan
mata dadu
ganjil?
5
21
1
10 dari 10 - -
g. Berapakah
peluang
kejadian
muncul sisi
G pada
logam dan
mata dadu
ganjil?
6
21
1,3,5
10 dari 10 - -
D. Pembahasan
1. Pembahasan Analisis Data Hasil Tes Penjajagan Untuk Analisis
Kebutuhan
Berdasarkan tabel 4.7, sangat terlihat bahwa masih banyak
siswa yang melakukan kesalahan dalam pengerjaan soal-soal materi
peluang. Kesalahan tersebut pun dilakukan oleh sebagian besar siswa
yang dijadikan objek dalam penelitian ini. Seperti yang telah dibahas
sebelumnya pada validitas dan reliabilitas instrumen pada Tabel 3.1
dan Tabel 3.2, serta pelaksanaan penelitian, secara redaksional, tidak
ditemukan kata-kata atau kalimat yang membingungkan siswa.
Peneliti menduga bahwa kesalahan yang dilakukan siswa karena
siswa sama sekali belum paham akan istilah-istilah dalam materi
peluang.
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, seperti yang terlihat
dalam Tabel 4.7 sebenarnya memiliki variasi yang sama pada setiap
butir soal. Misalnya saja pada butir soal 1a, 2a, dan 3a dimana siswa
diminta untuk menuliskan beberapa hasil percobaan berbeda,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
sebagian besar siswa menjawab dengan bilangan pecahan. Siswa juga
masih melakukan kesalahan mengenai hasil percobaan yang pasti dan
tidak pasti terjadi seperti yang ditanyakan dalam butir soal nomor 1b,
2b, dan 3b. Ketika siswa diminta untuk menyebutkan hasil percobaan
yang mungkin seperti pada butir soal 1c, 2c, dan 3c, sebagian besar
siswa juga menjawabnya dengan bilangan pecahan. Bahkan ketika
diminta untuk menuliskan hasil percobaan yang dikehendaki dan
menuliskan kejadian, sebagian besar siswa menjawabnya dengan
bilangan pecahan pula. Dalam poin f dan g di setiap nomornya, ketika
ditanyakan mengenai peluang kejadian yang muncul dari suatu
percobaan, masih banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam
melakukan perhitungan.
Dari penjabaran di atas, peneliti memahami bahwa yang
dipahami siswa mengenai materi peluang hanya berkaitan dengan
bilangan pecahan. Sebagian besar siswa belum mengenal dengan baik
istilah-istilah dalam materi peluang, sehingga mereka seringkali
melakukan kesalahan. Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan bagi
peneliti dalam menyusun produk yang berupa perangkat pembelajaran
dalam bentuk Lembar Kerja Siswa atau LKS. LKS ini diharapkan
dapat memperbaiki dan memberikan pemahaman akan materi peluang
secara runtut dan rinci bagi siswa. Sehingga tidak terjadi lagi
kesalahan-kesalahan seperti menuliskan hasil percobaan dengan
bilangan pecahan. Peneliti mengajak siswa untuk mempelajari
peluang tahap demi tahap lewat kegiatan-kegiatan yang terurut dan
saling berkesinambungan yang telah disusun dalam LKS. Hal ini
peneliti lakukan agar siswa benar-benar paham mengenai materi
peluang dan memperbaiki miskonsepsi yang selama ini terjadi, serta
agar pemahaman siswa akan materi peluang bukan hanya sekedar
hafalan rumus semata.
2. Pembahasan Analisis Hasil Tes Penjajagan Setelah Uji Coba Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Setelah produk berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) disusun,
peneliti mengujicobakan LKS kepada 10 orang siswa yang sama yang
sebelumnya telah diberi tes penjajagan 2,5 bulan sebelumnya. Ketika
penguji cobaan LKS, peneliti membimbing siswa secara langsung.
Pada kegiatan awal LKS dimulai, peneliti mengajak siswa untuk
berdiskusi kegiatan apa saja yang mungkin dan mustahil terjadi dalam
kehidupan nyata. Selanjutnya, peneliti meminta siswa untuk
berpasangan berdua-dua untuk melakukan suatu percobaan
pelemparan mata uang logam. Kegiatan selanjutnya dalam LKS
peneliti mengajak siswa untuk berdiskusi bersama untuk mengerti dan
memahami istilah-istilah dalam materi peluang berdasarkan
pengalaman mereka saat melakukan percobaan dalam kegiatan
sebelumnya.
Pada kegiatan akhir LKS, peneliti memberi soal yang sama
dengan soal tes penjajagan awal (untuk analisis kebutuhan) kepada
siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan untuk melihat
dampak penggunaan LKS terhadap tingkat pemahaman siswa
mengenai materi peluang. Saat tes pada kegiatan terakhir LKS
berlangsung, siswa diwajibkan untuk mengerjakan tes secara individu,
tidak boleh bekerja sama dan mencontek.
Dari Tabel 4.9, terlihat dengan sangat jelas perbandingan jumlah
siswa yang melakukan kesalahan saat Sebelum Uji Coba Produk dan
pada saat Setelah Uji Coba Produk. Pada kolom Setelah Uji Coba
Produk, frekuensi siswa yang melakukan kesalahan jauh lebih sedikit
dan bahkan pada beberapa butir soal tidak ditemukan siswa yang
melakukan kesalahan. Hal tersebut mengungkapkan bahwa siswa
sudah jauh lebih paham akan materi peluang setelah uji coba
pemakaian produk.
Walaupun begitu, memang, pada hasil tes uji coba produk (pada
kolom Setelah Uji Coba Produk) ditemukan variasi jawaban
bermasalah dalam bentuk lain. Variasi jawaban bermasalah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
muncul tersebut terjadi pada butir soal 1e, 1f, 1g, 2a, 2b, 2e, 2f, 3d,
dan 3e.
Pada butir soal 1e dan 2e, kesalahan yang dilakukan siswa ialah
salah dalam cara penulisan kejadian. Kesalahan ini juga dlakukan
pada tes penjajagan awal, namun bentuk kesalahannya berbeda. Untuk
soal 1f, 1g, dan 3e, bentuk kesalahan yang dilakukan siswa pada tes
hasil uji coba produk adalah siswa tidak menjawab soal yang
diberikan.
Selanjutnya, masih pada kolom Setelah Uji Coba Produk, pada
butir soal 2a, 2c, dan 3d, kealahan yang dilakukan siswa adalah tidak
lengkapnya jawaban siswa. Seperti, saat diminta menuliskan seluruh
hasil percobaan yang mungkin, siswa hanya menjawab sebagian saja.
Lalu pada butir soal 2f, kesalahan yang dilakukan siswa pada tes
uji coba produk adalah ketika siswa ditanyakan peluang kejadian
munculnya mata dadu ganjil, siswa menjawab dengan bentuk :
munculnya mata dadu = 1,3,5.
Variasi-variasi kesalahan jawaban yang dilakukan siswa pada
penjabaran di atas hanya dilakukan oleh satu sampai dua orang siswa
saja. Hal tersebut menjelaskan bahwa siswa sudah jauh lebih paham
mengenai materi peluang.
E. Kelemahan Penelitian
Peneliti mengalami beberapa kesulitan sehingga hasil penelitian
menjadi kurang maksimal. Kelemahan dalam penelitian antara lain :
1. Keterbatasan waktu. Peneliti melakukan penelitian di luar jam
pelajaran sehingga waktu yang tersedia sangat terbatas karena
terkadang ada siswa yang ada kegiatan lain setelah pulang sekolah,
sehingga peneliti harus melakukan penelitian dengan cepat.
2. Peneliti tidak melakukan wawancara dengan siswa untuk
mengetahui pemahaman mereka secara lisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3. Pada kegiatan awal terdapat soal yang menggunakan istilah yang
akan dibahas pada kegiatan selanjutnya.
4. Pada kegiatan diskusi, ada istilah yang sebaiknya disampaikan
langsung kepada siswa karena istilah tersebut merupakan hasil
kesepakatan atau pernyataan pangkal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data dan penjabaran hasil penelitian, dapat ditarik
keimpulan sebagai berikut :
1. Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) untuk meningkatkan
pemahaman konsep materi peluang yang telah disusun oleh peneliti
dan diujicobakan pada kelas IX SMP Santo Yusup Bandung tahun
ajaran 2015/2016 diawali dengan dilaksanakannya tes penjajagan dan
wawancara terbuka dengan guru matematika yang bersangkutan. Tes
penjajagan dan wawancara terbuka tersebut dilakukan untuk
menyusun analisis kebutuhan. Setelah analisis kebutuhan disusun,
berdasarkan pertimbangan dari analisis kebutuhan, disusunlah sebuah
perangkat belajar yang berupa Lembar Kerja Siswa yang kemudian
diuji cobakan secara terbatas pada 10 siswa kelas IXSMP Santo
Yusup Bandung tahun ajaran 2015/2016 yang telah dipilih oleh
sekolah sesuai dengan permintaan peneliti.
Usai uji coba pemanfaatan LKS dilaksanakan, peneliti
memberikan tes penjajagan akhir untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa akan materi peluang setelah uji coba pemanfaatan
LKS.
2. Hasil uji coba terbatas pemanfaatan LKS pembelajaran matematika
pada materi peluang untuk siswa kelas IX SMP Santo Yusup Bandung
tahun ajaran 2015/2016 menunjukkan bahwa siswa sudah jauh lebih
paham dan lebih baik dalam pengerjaan soal-soal materi peluang. Hal
ini ditunjukkan oleh frekuensi siswa yang melakukan kesalahan pada
tes penjajagan hasil uji coba pemanfaatan LKS hanya satu sampai dua
orang siswa saja, jumlah ini jauh lebih sedikit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
dibandingkan frekuensi siswa yang melakukan kesalahan pada saat tes
penjajagan sebelum uji coba pemanfaatan LKS. Walaupun memang
masih muncul beberapa variasi kesalahan baru yang tidak terdeteksi
sebelumnya pada tes penjajagan untuk analisis kebutuhan, namun
frekuensi siswa yang melakukan kesalahan jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan frekuensi siswa yang melakukan kesalahan pada
hasil tes penjajagan awal untuk analisis kebutuhan.
B. SARAN
Peneliti menyampaikan beberapa saran terkait dengan hasil penelitian
sebagai berikut :
1. Bagi para guru dan calon guru, sebaiknya pembelajaran materi
peluang dilakukan secara bertahap dan terurut agar siswa dapat
memahamami dan mengerti istilah-istilah dalam materi peluang
secara mendalam, tidak hanya hafalan rumus saja.
2. Perlu diadakannya tes lisan agar guru mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa dan dapat segera memperbaiki jika ada pemahaman
siswa yang masih salahakan materi peluang.
3. Sebaiknya dalam pembelajaran materi peluang siswa benar-benar
didampingi dengan baik agar pemahaman mereka terurut dan tidak
terjadi miskonsepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
DAFTAR PUSTAKA
A Van de Walle, John. 2007. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah :
Pengembangan Pengajaran (Edisi 6 / Jilid 2). Terjemahan : Elementary adn
Middle School Mathematics Sixth Edition, oleh : Sagara, Gugi Suyono.
2008. Jakarta : Erlangga.
Arif S Sadiman. 1993. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Aty Herawati. 2009. Peluang dan Distribusi Peluang (Modul 6). Yogyakarta :
Universitas Mercu Buana.
Azhar Arsyad. 2014. Media Pembelajaran (Edisi Revisi). Jakarta : RajaGrafindo
Persada.
Azhar Arsyad. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Depdiknas. 2004. Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar Sekolah
Menengah Atas. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat
Pendidikan menengah umum.
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta : Direktorat
Pembinaan SMA, Dirjen Mandikdasmen.
Djamarah, S.B. dan Zain, A. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka
Cipta.
Djamarah, S.B. dan Zain, A. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka
Cipta.
Hartati. 2003. Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas II dalam Menyelesaikan
Soal-Soal Matematika Berbentuk Essay Melalui LKS Buatan Guru di
SLTP Negeri 17 Palembang. Skripsi. Palembang : Universitas Sriwijaya.
Indriati Agustin Andayani. 2005. Kemampuan Siswa Melaksanakan Kegiatan
Belajar Mandiri Terbimbing Melalui Lembar Kerja Siswa (LKS) Buatan
Guru Dalam Pelajaran Matematika Di SMA Negeri 6 Palembang. Skripsi.
Palembang : Universitas Sriwijaya Palembang.
Online. http://ahliswiwite.files.wordpress.com.
Laili Rahmawati. 2006. Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa
SMP Salafiyah Pekalongan Kelas VII Semester II Tahun 2005/2006 dalam
Pembelajaran Garis dan Sudut Melalui Implementasi Metode Inkuiri
dengan Memanfaatkan Lembar Kerja Siswa (LKS). Skripsi. Semarang :
Universitas Negeri Semarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Prianto dan Harnoko. 1997. Perangkat Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud.
Putra, Nusa. 2015. Research & Development Penelitian dan Pengembangan : Suatu
Pengantar. Jakarta : Rajawali Press.
Richard Lungan. 2006. Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Senam, dkk. 2008. Efektifitas Pembelajaran Kimia untuk Siswa SMA Kelas XI
dengan Menggunakan LKS Kimia Berbasis Life Skill. Jurnal Didaktika ;
280-290.
Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta : Rineka Cipta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kulitatif,
dan R&D). Bandung : Alfabeta.
Sugiyono . 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan Research and
Development / R&D. Bandung : Alfabeta.
Sundayana, Rostina. 2015. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran
Matematika. Bandung : Alfabeta.
Trianto. 2008. Mendesain Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning) di Kelas. Jakarta : Cerdas Pustaka Publisher.
Walpole, Ronald E. 1982. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Terjemahan :
Introduction to Statistics 3rd edition, oleh : Bambang Sumantri. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Widiyanto, dkk. 2008. Lembar Kerja Siswa (LKS) Matematika Interaktif Model E-
Learning. Online. Tersedia : www.e-psikologi.com/remaja.
Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN A A.1 Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian
A.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran A.1
Surat Ijin Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran A.2
Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN B B.1 Soal Tes Penjajagan
B.2 Lembar Kerja Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran B.1
Soal Tes Penjajagan
1. Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G sebanyak satu
kali,
a. Tuliskan dua hasil percobaan berbeda!
b. Jika setelah dilempar logam tersebut jatuh dengan posisi tegak berdiri,
apakah bisa didapatkan sebuat hasil?
c. Sebutkanlah hasil percobaan yang mungkin!
d. Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar sisi A!
e. Jika kejadian munculnya sisi A diberi nama L1, tuliskan lah kejadian
L1!
f. Berapakah peluang kejadian muncul sisi A?
g. Berapakah peluang kejadian muncul sisi G?
2. Dari percobaan pelemparan sebuah dadubermata enam sebanyak satu kali,
a. Tuliskan tiga hasil percobaan berbeda!
b. Jika setelah dilempar dadu tersebut jatuh dengan posisi miring, apakah
bisa didapatkan sebuat hasil?
c. Sebutkanlah hasil percobaan yang mungkin!
d. Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar mata dadu
genap!
e. Jika kejadian munculnya mata dadu ganjil diberi nama A1, tuliskan lah
kejadian A1!
f. Berapakah peluang kejadian muncul mata dadu ganjil?
g. Berapakah peluang kejadian muncul mata dadu prima?
3. Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G dan sebuah dadu
bermata enam secara bersamaan sebanyak satu kali,
a. Tuliskan lima hasil percobaan berbeda!
b. Jika setelah dilempar logam tersebut jatuh dengan posisi tegak berdiri
dan dadu jatuh dengan posisi miring, apakah bisa didapatkan sebuat
hasil?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
c. Sebutkanlah hasil percobaan yang mungkin!
d. Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar sisi A dan
mata dadu prima!
e. Jika kejadian munculnya mata dadu ganjil dan sisi logam G diberi
nama M1, tuliskan lah kejadian M1!
f. Berapakah peluang kejadian muncul sisi A pada logam dan mata dadu
ganjil?
g. Berapakah peluang kejadian muncul sisi Gpada logam dan mata dadu
ganjil?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran B.2
Lembar Kerja Siswa (LKS)
LEMBAR KERJA SISWA
Materi : Peluang
Tujuan :
Lembar Kerja Siswa ini mengajak siswa untuk :
Memahami peluang secara sistematis
Kegiatan 0 : Diskusi Kelas
Berilah huruf P jika pasti dan T jika mustahil di akhir kalimat-kalimat
berikut :
1. Semua orang akan meninggal.
2. Laki-laki melahirkan seorang bayi.
3. Kamu mempunyai dua kali ulang tahun pada tahun ini.
4. 1 + 1 = 2
5. Munculnya sisi Angka pada pelemparan sebuah mata uang logam.
Kegiatan 1 : Percobaan Berpasangan
1. Lakukanlah kegiatan ini bersama-sama dengan teman sekelasmu!
2. Siswa berpasangan berdua-dua dengan nomor urut yang berurutan.
3. Siapkanlah sebuah mata uang logam untuk setiap pasang siswa!
4. Setiap siswa melakukan percobaan melambungkan sebuah mata uang
logam dengan jumlah lambungan yang berbeda-beda. Ikuti petunjuk
guru!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
5. Jika teman kalian sedang melakukan lambungan, maka kalian
mencatat hasil yang keluar dari lambungan mata uang logam tersebut
pada tabel berikut ini :
JumlahLemparan Muncul
Angka
Muncul
Gambar
Total
Total
6. Setelah percobaan selesai, laporkanlah hasil yang telah kalian catat
pada tabel kepadaguru.
Kegiatan 2 : Diskusi Kelas
Setelah melakukan kegiatan di atas, apa saja yang sudah kalian ketahui
mengenai peluang? Buka lembar selanjutnya dan berdiskusilah bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Percobaan
Peluang Kejadian
Kejadian
Titik Sampel
Ruang Sampel
Hasil Percobaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Kegiatan 3 : Diskusi Kelas (Peluang Empirik)
Setelah melakukan percobaan pada kegiatan 1, sekarang kita akan
mempelajari mengenai peluang lebih lanjut. Mari membentuk lingkaran dan
berdiskusi bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Kegiatan 4 : Mengerjakan Latihan Soal
LATIHAN !!!
1. Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G sebanyak
satu kali,
a. Tuliskan dua hasil percobaan berbeda!
b. Jika setelah dilempar logam tersebut jatuh dengan posisi tegak
berdiri, apakah bisa didapatkan sebuat hasil?
c. Sebutkanlah hasil percobaan yang mungkin!
d. Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar sisi A!
e. Jika kejadian munculnya sisi A diberi nama L1, tuliskan lah
kejadian L1!
f. Berapakah peluang kejadian muncul sisi A?
g. Berapakah peluang kejadian muncul sisi G?
2. Dari percobaan pelemparan sebuah dadubermata enam sebanyak satu
kali,
a. Tuliskan tiga hasil percobaan berbeda!
b. Jika setelah dilempar dadu tersebut jatuh dengan posisi miring,
apakah bisa didapatkan sebuat hasil percobaan?
c. Sebutkanlah hasil percobaan yang mungkin!
d. Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar mata
dadu genap!
e. Jika kejadian munculnya mata dadu ganjil diberi nama A1,
tuliskan lah kejadian A1!
f. Berapakah peluang kejadian muncul mata dadu ganjil?
g. Berapakah peluang kejadian muncul mata dadu prima?
3. Dari percobaan pelemparan sebuah logam bersisi A dan G dan
sebuah dadu bermata enam secara bersamaan sebanyak satu kali,
a. Tuliskan lima hasil percobaan berbeda!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
b. Jika setelah dilempar logam tersebut jatuh dengan posisi tegak
berdiri dan dadu jatuh dengan posisi miring, apakah bisa
didapatkan sebuat hasil percobaan?
c. Sebutkanlah hasil percobaan yang mungkin!
d. Tuliskan semua hasil percobaan yang dikehendaki keluar sisi A
dan mata dadu prima!
e. Jika kejadian munculnya mata dadu ganjil dan sisi logam G
diberi nama M1, tuliskan lah kejadian M1!
f. Berapakah peluang kejadian muncul sisi A pada logam dan mata
dadu ganjil?
g. Berapakah peluang kejadian muncul sisi Gpada logam dan mata
daduganjil?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN C C.1 Hasil Tes Penjajagan
C.2 Transkrip Wawancara
C.3Lembar Kerja Siswa – Hasil Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran C.1
Hasil Test Penjajagan
Siswa 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Siswa 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Siswa 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Siswa 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Siswa 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Siswa 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Siswa 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Siswa 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Siswa 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Siswa 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran C.2
Transkrip Wawancara
P : Peneliti
G : Guru
P : Selamat pagi, Bu
G : Pagi
P : Boleh diperkenalkan dulunamanya siapa?
G : Oh. Saya Lisa. Saya ngajar di SMP Santo Yusup sudah sejak dari tahun 2007.
P : Gini Bu. Saya kan lagi bikin skripsi soal peluang. Di sini ini mau nanya, waktu
selama Ibu ngajar peluang yang semester ini aja. Kan kemarin saya sudah
melakukan test penjajagan, dari anak-anak yang Ibu pilih itu, menurut Ibu
gimana sih dalam proses pembelajaran peluang mereka?
G : Mmmm... Gimana ya? Kesulitan anak sini itu... Apa ya? Pada saat dijelasin,
ngerti, ngerti, iya, iya, kan pada saat dijelasin sudah pake konsep yang
gampang gitu ya, cara-cara yang gampang. Tapi kupikir kayaknya kelemahan
anak di sini itu, yah daya... daya apa ya? Bukan daya tangkap ya. Dia ngerti
tapi cepet lupa juga. Itu tidak hanya berlaku untuk 10 anak yang kemarin
dipilih. Masih banyak anak-anak yang seperti itu tuh di sini banyak, gak cuma
10 sebetulnya. Jadi, kalo pun sekarang di ini (maksudnya ditest) mungkin yang
masih inget tentang peluang sekarang ini hanya 10 justru (10 anak yang dipilih
untuk menjadi objek penelitian). Jadi mereka tuh ingetnya hanya sebentar gitu.
Ditambah mereka males untuk mau bergerak. Matematika kan harus nyoba
kan. Mereka ga pernah mau nyoba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
P : Tapi kalo, ini Bu saya mau tanya. Kalo misalnya Ibu dalam pembelajaran itu
kan udah pake konsep yang mudah, maksudnya contoh-contoh yang konkrit
juga untuk mereka. Kalau yang Ibu analisa sendiri, selain mereka yang mudah
lupa dan malas untuk mencoba, ada gak sih faktor lain menurut Ibu yang
membuat mereka bisa seperti itu?
G : Gak sih kalo menurut aku. Karena emang dasarnya mereka udah males.
P : Sama matematikanya?
G : Mm. Jadi mau... Contoh, sekarang lagi bahas soal UN. Sudah diajarin cara-cara
cepetnya. Soal UN kan hanya PG kan. Diajarin cara-cara cepet. Udah ngerti?
Oh cuma begitu ya? Oh gampang ya Bu ya? Oh gitu ya? Ngerti, ngerti, ngerti!
(jawaban siswa). Besok test, gak inget lagi. Karena, saya sampai nanya, “Kamu
coba gak sih di rumah?” “Gak Bu.” “Ya baguslah. Terus gimana?”Jadi mmm...
apa ya? Di sini tuh lebih kayak gitu loh. Belajar tuh ya hanya di sini aja. Keluar
dari sini aja ya gak pernah belajar. Di rumah pun ya gak pernah belajar.
P : Jadi lebih ke kesadaran ya Bu ya?
G : (mengangguk)
P : Terus kemaren waktu test penjajagan, mereka ada yang bilang, “Kak ini
susah.” “Loh bukannya kemarin udah belajar sama Bu Lisa?” “Iya kalo sama
Bu Lisa mah ngerti kak.” “Ya kalo sama Bu Lisa ngerti berarti di sini juga
ngerti lah, kan kemaren udah sama Bu Lisa.” “Lupa lagi.” Ya emang bener si
Bu.
G : Ya, mm. Pokoknya batasannya belajar itu pada saat itu, dikasih latihan
ngerjain, kalo latihan dibahas udah bisa. Tapi kalo latihan itu gak sempet
dibahas, dipeerkan, di rumah lupa lagi.
P : Kalo menurut Ibu nih, kira-kira ada ga cara yang ampuh buat mereka?
G : Saya udah ga ngerti dengan anak yang tahun ini?
P : Tahun ini? Yang tahun-tahun dulu gak gitu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
G : Gak begitu. Masih mau kerja, masih mau. Masih ada anak yang datang ke sini
nanya soal UN dari buku atau dari mana. Sekarang saya tungguin gak ada satu
pun yang nanya. Dikasih soal, besok dibahas, tidak dibawa. Luar biasa kan?
Saya berpikir, gak mungkin kamu ngerjain, bawa aja berat. “Ngerjain gak?”
“Gak, Bu.”
P : Kalo misalnya dari tahun ke tahun, emang ini yang paling...susah Bu?
G : (mengangguk)
P : Tapi kalo untuk yang sebelumnya, pernah gak sih Bu ngalamin hal seperti ini?
Maksudnya hal yang sama, saat mereka diterangkan lupa lagi gitu
G : Ya ada, ada. Cuman persentasenya gak banyak. Kalo ini, kemaren kan yang
dipilih hanya 10 ya. Sebenernya yang kaya gitu, kaya kemaren itu, itu lebih
dari segitu. Bisa setengahnya, lebih.
P : Ini kan saya buat LKS untuk memudahkan mereka dalam pembelajaran
peluang. Kalo menurut Ibu, bisa gak ya untuk mereka?
G : Ya itu aku gak ngerti ya, untuk anak-anak ini. Tapi gak cuma pelajaranku sih.
Guru Bahasa Indonesia juga ngeluh. Terus, saya sih selalu bilang gini, sebelum
ke matematika kamu pasti hraus tau Bahasa Indonesia. Kadang anak gak tau
soal. Jadi anak baca terus nanya, ”Ini maksudnya disuruh ngapain sih Bu?”
“Ha? Coba dibaca. Kan ada perintahnya, apa yang diketahui, dan apa yang
ditanya.” “Iya tapi terus gimana sih ini gak ngerti.” “Itu kan nanya tentang
begini, begini, begini...” “Oh iya, iya ngerti.”
Jadi kesimpulannya dimana? Di Bahasa Indonesia kan? Pemahaman Bahasa
Indonesia mereka sangat-sangat kurang. Itu aja.
P : Itu kok bisa sih Bu yang angkatan sekarang kayak gitu?
G : Gak ngerti.
P : Dari kelas 7 kah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
G : Saya ngajar di kelas 9.
P : Oh kelas 9 aja?
G : Iya. Katanya, kelas 7 sekarang lebih parah lagi. Kata guru yang ngajar kelas 7.
Kapan-kapan ngobrol dengan Bu Intan yang mengajar matematika kelas 7.
Katanya, perkalian, pembagian, penjumlahan, pengurangan gak bisa! Kelas 7
SMP! Stres saya. Tahun ini aku stres. Hasil TO nilainya berapa coba? 2, 3, 2,
3. Padahal ini udah TO yang ke tiga. Jadi, gimana coba? Udah yang ke tiga.
Biasanya kalo ke tiga itu makin naik, makin naik, begitu kan? Yang pertama
aja kan ya yang jelek? Yang ke dua kan naik gitu ya, naik lagi, naik lagi gitu
ya. Shock kan kamu?
P : Beban ya Bu? Ini juga jadi bahan pertimbangan saya untuk bikin LKS nya
besok gimana.
G : Jadi coba dikasih soal yang runtut gitu ya. Mulai dari yang gampang. Koin itu
ada berapa kemungkinan.
P : Oiya kemarin ada yang nanya, “Kak, ini maksudnya gimana?” “Ya dibaca kan
di situ ada.” “Ini maksudnya koinnya gimana, Kak?” “ Koin itu ada berapa
sisi?” Harus digituin dulu sih Bu.
G : Nah kan baru ngerti kan? Kalo digituin baru ngerti kan? “Koin tuh ada berapa
sisi?” “Oh iya dua!”
Coba kamu tanya deh ke kelas-kelas itu. Mungkin emang ga ada hubungannya
dengan peluang, tapi sikap anak-anak itu terlihat. Berapa orang yang saya
keluarkan karena gak bawa soal. Kan soal UN kan dikasih dari kita,
difotocopykan kan. Kerjakan di rumah, nanti dibahas. Kalo selama 3 tahun kan
ngajarinnya cara yang bener, maksudnya cara-cara yang sesungguhnya. Begitu
mau UN kan gak pake itu, karena kita butuhnya kan PG kan, kalo pake cara itu
bisa butuh waktu cukup lama gitu ya. Contoh, bikin persamaan garis yang
sejajar atau tegak lurus kan kalau dengan konsep kan bisa 10 baris. Kalau
dengan cara-cara cepet kan cuma dua baris selesai. Dulu berjalannya begini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Saya nemu anak maju ngerjain dengan cara panjang. Oke. Bener. Butuh berapa
langkah, berapa waktu. Kita kan dibatesin UN, Ibu ajarin cara-cara cepet,
besoknya gak dipake, lupa lagi, tanya lagi, diajarin lagi.
P : Ternyata butuhnya banyak banget ya Bu.
G : Mereka tuh lebih ke gimana ya? Baru Jumat kemarin rekoleksi. Diingetin, masa
depanmu ada di tanganmu. Ya cuma buat hari itu aja. Di kelas diingetin ya
besoknya lupa lagi. Orang tua mereka pun sudah angkat tangan. Aku ga ngerti
dengan anak anak ini mah. Parah di bahasa, parah di usaha, parah di itungan,
parah di kemauan. Banyak sih sebetulnya yang seperti itu lagi masih banyak,
sebetulnya gak cuma 10.
P : ya itu Bu mungkin lebih ke usaha. Mungkin untuk LKS ini saya mau bikin
yang lebih agak... Mencoba untuk semenarik mungkin ini beban juga jadinya
buat saya.
G : Silahkan, silakan deh Put, aku mau liat (sambil tertawa)
P : Semoga bisa (sambil tertawa) kalo denger yang kaya gini Bu, aduuuhhhh...
G : Kalo tanya, Ibu ada saran ga. Haduuhhhh, udah mentok deh Put aku, Put. Udah
aku mikirin yang lain deh, Put (sambil tertawa)
P : Berarti emang ya ini beban beran juga buat bikin LKSnya biar lebih ini
(menarik) aja sih ya Bu ya. Kayak gitu aja, Bu. Makasih ya, Bu.
G : Iya sama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran C.3
Lembar Kerja Siswa – Hasil Siswa
Siswa1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Siswa2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Siswa3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Siswa4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Siswa5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Siswa6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Siswa7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Siswa8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Siswa9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Siswa10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN D D.1 Reliabilitas
D.2 Validitas Butir Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran D.1
Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran D.2
Validitas Butir Soal
1a
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 1 29 29 1 841
S2 2 23 46 4 529
S3 1 24 24 1 576
S4 1 20 20 1 400
S5 1 22 22 1 484
S6 2 24 48 4 576
S7 1 28 28 1 784
S8 1 27 27 1 729
S9 1 26 26 1 676
S10 0 14 0 0 196
11 237 270 15 5791
validitas 0,41389
1b
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 2 29 58 4 841
S2 1 23 23 1 529
S3 2 24 48 4 576
S4 2 20 40 4 400
S5 2 22 44 4 484
S6 2 24 48 4 576
S7 2 28 56 4 784
S8 2 27 54 4 729
S9 2 26 52 4 676
S10 1 14 14 1 196
18 237 437 34 5791
validitas 0,623123
1c
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 2 29 58 4 841
S2 1 23 23 1 529
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
S3 1 24 24 1 576
S4 2 20 40 4 400
S5 1 22 22 1 484
S6 2 24 48 4 576
S7 2 28 56 4 784
S8 1 27 27 1 729
S9 2 26 52 4 676
S10 1 14 14 1 196
15 237 364 25 5791
validitas 0,407427
1d
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 1 29 29 1 841
S2 1 23 23 1 529
S3 1 24 24 1 576
S4 1 20 20 1 400
S5 1 22 22 1 484
S6 1 24 24 1 576
S7 1 28 28 1 784
S8 1 27 27 1 729
S9 1 26 26 1 676
S10 0 14 0 0 196
9 237 223 9 5791
validitas 0,77491
1e
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 1 29 29 1 841
S2 1 23 23 1 529
S3 1 24 24 1 576
S4 1 20 20 1 400
S5 1 22 22 1 484
S6 1 24 24 1 576
S7 1 28 28 1 784
S8 1 27 27 1 729
S9 1 26 26 1 676
S10 0 14 0 0 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
9 237 223 9 5791
validitas 0,77491
1f
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 1 29 29 1 841
S2 1 23 23 1 529
S3 1 24 24 1 576
S4 1 20 20 1 400
S5 1 22 22 1 484
S6 1 24 24 1 576
S7 2 28 56 4 784
S8 2 27 54 4 729
S9 1 26 26 1 676
S10 1 14 14 1 196
12 237 292 16 5791
validitas 0,4553593
1g
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 1 29 29 1 841
S2 1 23 23 1 529
S3 1 24 24 1 576
S4 1 20 20 1 400
S5 1 22 22 1 484
S6 1 24 24 1 576
S7 2 28 56 4 784
S8 2 27 54 4 729
S9 1 26 26 1 676
S10 1 14 14 1 196
12 237 292 16 5791
validitas 0,4553593
2a
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 2 29 58 4 841
S2 1 23 23 1 529
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
S3 1 24 24 1 576
S4 1 20 20 1 400
S5 1 22 22 1 484
S6 1 24 24 1 576
S7 1 28 28 1 784
S8 1 27 27 1 729
S9 1 26 26 1 676
S10 1 14 14 1 196
11 237 266 13 5791
validitas 0,4234043
2b
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 2 29 58 4 841
S2 2 23 46 4 529
S3 2 24 48 4 576
S4 1 20 20 1 400
S5 1 22 22 1 484
S6 1 24 24 1 576
S7 1 28 28 1 784
S8 2 27 54 4 729
S9 1 26 26 1 676
S10 1 14 14 1 196
14 237 340 22 5791
validitas 0,4011519
2c
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 2 29 58 4 841
S2 1 23 23 1 529
S3 1 24 24 1 576
S4 1 20 20 1 400
S5 1 22 22 1 484
S6 1 24 24 1 576
S7 1 28 28 1 784
S8 1 27 27 1 729
S9 1 26 26 1 676
S10 1 14 14 1 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
11 237 266 13 5791
validitas 0,4234043
2d
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 2 29 58 4 841
S2 1 23 23 1 529
S3 1 24 24 1 576
S4 2 20 40 4 400
S5 1 22 22 1 484
S6 1 24 24 1 576
S7 1 28 28 1 784
S8 1 27 27 1 729
S9 1 26 26 1 676
S10 0 14 0 0 196
11 237 272 15 5791
validitas 0,5028982
2e
S1 1 29 29 1 841
S2 1 23 23 1 529
S3 1 24 24 1 576
S4 1 20 20 1 400
S5 1 22 22 1 484
S6 1 24 24 1 576
S7 1 28 28 1 784
S8 1 27 27 1 729
S9 1 26 26 1 676
S10 0 14 0 0 196
9 237 223 9 5791
validitas 0,7749097
2f
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 1 29 29 1 841
S2 1 23 23 1 529
S3 1 24 24 1 576
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
S4 1 20 20 1 400
S5 1 22 22 1 484
S6 1 24 24 1 576
S7 2 28 56 4 784
S8 2 27 54 4 729
S9 2 26 52 4 676
S10 1 14 14 1 196
13 237 318 19 5791
validitas 0,5177572
2g
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 1 29 29 1 841
S2 1 23 23 1 529
S3 1 24 24 1 576
S4 1 20 20 1 400
S5 1 22 22 1 484
S6 1 24 24 1 576
S7 2 28 56 4 784
S8 1 27 27 1 729
S9 2 26 52 4 676
S10 1 14 14 1 196
12 237 291 16 5791
validitas 0,3954436
3a
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 2 29 58 4 841
S2 1 23 23 1 529
S3 1 24 24 1 576
S4 1 20 20 1 400
S5 1 22 22 1 484
S6 1 24 24 1 576
S7 1 28 28 1 784
S8 1 27 27 1 729
S9 1 26 26 1 676
S10 1 14 14 1 196
11 237 266 13 5791
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
validitas 0,4234043
3b
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 2 29 58 4 841
S2 2 23 46 4 529
S3 2 24 48 4 576
S4 1 20 20 1 400
S5 1 22 22 1 484
S6 1 24 24 1 576
S7 2 28 56 4 784
S8 2 27 54 4 729
S9 2 26 52 4 676
S10 1 14 14 1 196
16 237 394 28 5791
validitas 0,7240302
3c
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 1 29 29 1 841
S2 0 23 0 0 529
S3 1 24 24 1 576
S4 0 20 0 0 400
S5 1 22 22 1 484
S6 1 24 24 1 576
S7 1 28 28 1 784
S8 1 27 27 1 729
S9 1 26 26 1 676
S10 1 14 14 1 196
8 237 194 8 5791
validitas 0,2636291
3d
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 1 29 29 1 841
S2 1 23 23 1 529
S3 1 24 24 1 576
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
S4 0 20 0 0 400
S5 1 22 22 1 484
S6 1 24 24 1 576
S7 1 28 28 1 784
S8 1 27 27 1 729
S9 1 26 26 1 676
S10 0 14 0 0 196
8 237 203 8 5791
validitas 0,8028704
3e
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 1 29 29 1 841
S2 1 23 23 1 529
S3 1 24 24 1 576
S4 1 20 20 1 400
S5 1 22 22 1 484
S6 1 24 24 1 576
S7 1 28 28 1 784
S8 1 27 27 1 729
S9 1 26 26 1 676
S10 0 14 0 0 196
9 237 223 9 5791
validitas 0,7749097
3f
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 1 29 29 1 841
S2 1 23 23 1 529
S3 1 24 24 1 576
S4 0 20 0 0 400
S5 1 22 22 1 484
S6 1 24 24 1 576
S7 1 28 28 1 784
S8 1 27 27 1 729
S9 1 26 26 1 676
S10 1 14 14 1 196
9 237 217 9 5791
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
validitas 0,2955841
3g
Siswa X Y XY X^2 Y^2
S1 1 29 29 1 841
S2 1 23 23 1 529
S3 1 24 24 1 576
S4 0 20 0 0 400
S5 1 22 22 1 484
S6 1 24 24 1 576
S7 1 28 28 1 784
S8 1 27 27 1 729
S9 1 26 26 1 676
S10 1 14 14 1 196
9 237 217 9 5791
validitas 0,2955841
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI