28
PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN DI SEKOLAH DASAR MOTIF HIAS PADA BATIK CAP KHAS KOTA BLITAR Oleh Yeni Dwi Rahmawati NIM 209153421739 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILANDI SEKOLAH DASAR

MOTIF HIAS PADA BATIK CAP KHAS KOTA BLITAR

OlehYeni Dwi RahmawatiNIM 209153421739

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN KSDP

PRODI S I PGSD

Pebruari 2011

Page 2: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayat-Nya sehingga Pengembangan Materi Seni Budaya dan Keterampilan di

SD ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan

Pendidikan Kesenian SD. Dalam penyusunan tugas ini, penulis tidak terlepas dari

bantuan beberapa pihak. Maka dari itu ucapan terima kasih penulis sampaikan

kepada:

1. Drs. Sumanto, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan

Pendidikan Kesenian SD yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam

penyusunan makalah ini.

2. Teman-teman S1 PGSD Kelas G Mandiri 2009 yang telah memberikan

dukungan kepada penulis, sehingga penyusunan makalah ini dapat

terselesaikan.

Namun demikian, penulis sadar bahwa penulisan makalah ini belum

sempurna, maka dari itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat

penulis harapkan demi penyempurnaan penulisan makalah ini selanjutnya.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Blitar, Pebruari 2011

Penyusun

Page 3: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................iii

MATERI..................................................................................................1

Page 4: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

A. PENDAHULUAN

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006 Kelas V

Semester II Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di Sekolah Dasar salah

satu bidang materinya adalah Seni Rupa, dengan Standar Kompetensi

Mengapresiasi karya seni rupa dan Kompetensi Dasar Mengidentifikasi jenis

motif hias pada karya seni rupa Nusantara daerah setempat. Dalam hal ini materi

yang akan saya kembangkan adalah mengenai jenis motif hias pada batik cap khas

Blitar.

Blitar sebagai salah satu tempat kerajinan batik cap, memiliki keunggulan

dan kelebihan dari daerah lain. Keunggulan tersebut karena motif dan coraknya

menggambarkan ikon-ikon yang ada di kota Blitar. Sehingga banyak diminati

oleh masyarakat di seluruh Jawa Timur.

Batik Cap adalah salah satu jenis hasil proses produksi batik yang

menggunakan canting cap. Batik merupakan kekayaan bangsa Indonesia, saat ini

telah berkembang, baik lokasi penyebaran, teknologi dan desainnya. Dewasa ini

penggunaan batik sebagai bahan sandang sudah mulai membudaya dikalangan

masyarakat. Kain batik yang semula hanya dipakai untuk pakaian tradisional kini

banyak dipakai dalam dunia fashion, mulai dari pakaian pesta, pakaian santai,

sepatu, seragam kerja atau sekolah, bahkan juga digunakan untuk perlengkapan

rumah tangga.

Oleh karena itu Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan perlu ajarkan

di Sekolah Dasar karena memiliki keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan

terhadap kebutuhan perkembangan siswa. Mata pelajaran Seni Budaya dan

Keterampilan memberikan pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi

dan berapresiasi. Melalu materi jenis motif pada batik cap khas Blitar, diharapkan

siswa dapat meningkatkan kreativitasnya dalam mengapresiasi karya seni rupa

dan mengenal jenis motif hias pada batik cap khas Blitar sehingga pembelajaran

dapat lebih bermakna.

Page 5: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

B. TEORI

Nian S. Djoemena (1990:1) berpendapat “bahwa membatik sama

dengan melukis diatas sehelai kain putih. Sebagai alat melukis dipakai canting

dan sebagai bahan melukis dipakai cairan malam”. Menurut Konsensus Nasional

12 maret 1996, “Batik adalah karya seni rupa pada kain, dengan pewarnaan

rintang, yang menggunakan lilin batik sebagai perintang warna”. Menurut

Konsensus tersebut dapat diartikan bahwa yang membedakan batik dengan tekstil

pada umumnya adalah proses pembuatannya (Riyanto, dkk.1997:4).

Dari pendapat diatas dapat dikemukakan bahwa batik adalah suatu

karya seni pada sehelai kain dengan berbagai corak dan warna yang dibuat

dengan alat yang berupa canting dengan menggunakan lilin batik atau malam

sebagai perintang warnanya kemudian dicelupkan pada zat warna.

Seni batik dapat dilihat dari berbagai aspek, antara lain :

1) Perkembangannya

a. Batik tradisional

b. Batik modern

c. Batik lukis

2) Ragam hias dan tata warnanya

a. Batik Vorstenlanden

b. Batik Pesisir

3) Proses pembatikan

a. Batik tulis

b. Batik cap (Nian S. Djoemena, 1990:2).

Dalam perkembangannya, batik digolongkan menjadi 3 macam yaitu :

1) Batik Tradisional

Batik tradisional adalah batik yang motifnya sudah ada sejak jaman

dahulu dan susunan isen batik tradisional umumnya selalu berulang dan

mempunyai sifat tetap. Batik tradisional susunan motifnya terikat oleh suatu

ikatan tertentu dengan isen-isen tertentu. Pembuatan kain batik tradisional

dapat dilakukan dengan dua macam cara yaitu batik tulis dan batik cap. Kain

batik tradisional umumnya memiliki warna-warna khusus sebagai warisan

Page 6: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

nenek moyang yang turun temurun. Umumnya motif pada kain batik

tradisional diberi nama dan mempunyai arti khusus yang berhubungan dengan

kepercayaan masyarakat setempat, kapan digunakan dan siapa saja yang

menggunakannya tanpa mengurangi segi keindahan dari kain batik tersebut.

2) Batik Modern

Batik modern ialah batik yang motifnya bebas (corak dan isen tidak

selalu tetap dan tidak ada yang diulang). Jenis isen batik modern sangat

banyak sehingga sukar untuk membuat patokan-patokan seperti batik yang tak

terbatas.

3) Batik Lukisan

Batik lukisan atau kontemporer adalah batik yang motifnya dibuat

dengan lilin batik yang dilakukan secara spontan, biasanya dilakukan tanpa

pola bagi pelukis-pelukis yang telah mahir dan dibuat pola kerangka atau

coretan bagi pelukis yang belum mahir atau kurang berpengalaman. Variasi

dan penyempurnaan batik tulis atau digabung dengan batik cap. Hasil batik

lukis biasanya untuk keperluan-keperluan dekorasi sehingga pekerjaan

membatik lukis tidak perlu dikerjakan pada kedua belah muka kain, melainkan

hanya sebelah muka saja.

Riyanto,dkk (1997:8) berpendapat bahwa menurut sifat ragam hias

dan komposisi pewarnaan batik, batik dibagi menjadi dua kelompok yaitu

batik vorstenlanden dan pesisir.

1) Batik Vorstenlanden dari daerah Surakarta dan Yogyakarta, yang ciri-ciri

ragam hiasnya bersifat simbolis dengan latar belakang kebudayaan Hindu-

Jawa. Komposisi warna terdiri dari sogan, indigo (biru), hitam dan

putih.

2) Batik pesisir adalah semua batik yang dihasilkan atau dibuat oleh daerah-

daerah di luar Surakarta dan Yogyakarta, memiliki ciri ragam hias bersifat

naturalistis dengan latar belakang pengaruh dari berbagai budaya,

termasuk budaya asing, komposisi warna beraneka ragam.

Menurut Murtihadi dan Mukminatun (1979:55) bahwa proses membatik

dibedakan menjadi dua yaitu batik tulis dan dan batik cap:

1) Batik tulis

Page 7: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

Batik tulis yaitu kain batik yang proses pengerjaannya menggunakan alat

canting untuk memindahkan lilin cair pada permukaan kain guna menutupi

bagian tertentu yang dikehendaki agar tidak terkena zat warna.

2) Batik cap

Batik cap yaitu kain batik yang pengerjaannya dilakukan dengan cara

mencapkan lilin batik cair pada kain atau mori dengan alat cap berbentuk

stempel dari plat tembaga yang sekaligus memindahkan pola ragam hias.

Batik Blitar termasuk batik daerah pesisir yang menggunakan warna-

warna yang beraneka ragam. Batik Balitar di Blitar memproduksi

batik modern. Proses pembuatannya menggunakan sistem cap. Penemuan batik

cap berpengaruh positif pada efisiensi proses produksi. Sebatang cap merupakan

himpunan ragam hias yang terdiri atas garis dan titik serta bidang lelehan malam.

Pembuatan ragam hias itu memakan waktu relatif lama apabila dilakukan dengan

teknik tulis. Cap berfungsi untuk memperpendek jangka waktu penyelesaian

ragam hias batik.

C. BENTUK

Batik cap yang diproduksi di Batik Balitar memiliki beberapa motif antara

lain:

1) Motif Sekar Jagat

Untuk motif sekar jagat, menggambarkan seluruh ikon-ikon yang ada di

kota Blitar. Seperti makam bung karno, kendang sentul, dan agro wisata, seperti

sumber udel, water park, serta kuliner-kuliner yang menjadi makanan khas kota

Blitar.

Page 8: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

2) Motif Sekar Jagat Air

Motif sekar jagat air ini hampir sama dengan motif sekar jagat diatas, yang

membedakan adalah pada sekelilingnya diberi motif seperti air. Motif sekar jagat

air juga menggambarkan ikon-ikon yang ada di kota blitar, seperti yang

disebutkan di atas.

3) Motif Koi

Motif koi, menggambarkan ikan koi, yang sekarang menjadi andalan

masyarakat di kota Blitar.

4) Motif Bintang Pancasila

Page 9: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

Motif bintang Pancasila, menggambarkan buah blimbing yang dibelah

menjadi lima bagian dan saling berkaitan, sedangkan pancasila diambilkan dari

ritual grebeg Pancasila.

5) Motif Bintang Pancasila campur Untung-untung

Motif bintang pancasila campur untung-untung hampir sama seprti motif

bintang pancasila hanya saja disekelilingnya diberi motif untung-untung. Motif ini

juga menggambarkan buah belimbing yang dibelah menjadi lima dan saling

berkaitan, sedangkan Untung-untung adalah mainan anak-anak yang diminati di

kota Blitar.

6) Motif Untung-untung

Motif untung-untung adalah mainan anak-anak yang digemari di kota

Blitar.

Page 10: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

7) Motif Sumbergempol

Motif sumbergempol ini menggambarkan bunga gempol yang merupakan

asal nama sumbergempol, Sumbergempol sendiri merupakan nama sebuah

kecamatan di kota Blitar.

8) Motif Bunga

Motif bunga menggambarkan bunga-bunga yang indah, seperti bunga

sepatu, mawar, dll.

Page 11: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

9) Motif Kupu-kupu

Motif kupu-kupu menggambarkan kupu-kupu yang indah.

D. MEDIA

a. Bahan

Kain mori prima samporis

Malam

Water glass

b. Alat

Meja khusus cap

Loyang lapis 3

Canting cap

Kompor gas

Supit

Geblek

Pati kanji

Caustik (soda api)

Page 12: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

E. FUNGSI

Kain batik cap khas kota Blitar memiliki fungsi sebagai berikut :

untuk pakaian tradisional (sebagai jarit, selendang)

dalam dunia fashion, mulai dari pakaian pesta, pakaian santai, sepatu, seragam

kerja atau sekolah, bahkan juga digunakan untuk perlengkapan rumah tangga

(seperti sprei, gordin, bantalan kursi, taplak dan sebagainya).

batik dapat membawa pesan,

sebagai identitas bangsa,

pembawa misi budaya,

menunjukkan strata/status, dan

memberikan image.

F. VISUALISASI

Langkah-langkah dalam membuat batik cap adalah sebagai berikut:

1. Memotong kain mori sesuai ukuran yang akan dibuat.

2. Kain putih yang akan dibatik dapat diberi warna dasar sesuai selera kita atau

tetap berwarna putih dengan teknik kuas.

3. Setelah diberi warna dasar lalu kain mori diletakkan di atas meja khusus cap.

4. Malam direbus hingga mencair dan dijaga agar suhu cairan malam ini tetap

dalam kondiri 60 s/d 70 derajat Celcius.

Page 13: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

5. Canting Cap lalu dimasukkan kedalam cairan malam tadi (kurang lebih 2 cm

bagian bawah canting cap yang tercelup cairan malam).

6. Canting Cap kemudian di-cap-kan (di-stempel-kan) dengan tekanan yang

cukup di atas kain mori yang telah disiapkan tadi.

7. Setelah proses penge-cap-an selesai dengan berbagai kombinasi canting cap

yang digunakan, selanjutnya kain mori akan dilakukan proses pewarnaan,

dengan menggunakan kuas.

Page 14: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

8. Setelah di beri warna lalu dijemur dengan posisi di jepit.

9. Lalu mengunci warna dengan menggunakan water glass.

10. Dijemur lagi.

11. Dicuci dan dibilas

Page 15: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

12. Setelah mendapat warna yang dikehendaki, maka kain harus mengalami

proses pengerjaan lagi yaitu malam yang masih ketinggalan di mori harus

dihilangkan, caranya dengan dimasukkan kedalam air mendidih yang disebut

Nglorod.

13. Sehingga akan nampak 2 warna, yaitu warna dasar asli kain mori yang tadi

tertutup malam, dan warna setelah proses pewarnaan tadi.

14. Proses terakhir dari pembuatan batik cap adalah proses pembersihan dan

pencerahan warna dengan soda.

15. Selanjutnya dijemur lagi sampai kering lalu disetrika.

G. NILAI ESTETIS

1) Motif Sekar Jagat

1. Komposisi

a. Jenis dan wujud seni: dua dimensi

b. Unsur seni

Garis: motif hias ini membentuk motif dengan pola garis lengkung,

oval, dan berombak. Melalui pola tersebut tampak satu kesatuan motif

hias yang indah.

Page 16: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

Bidang: motif hias pada batik memiliki bidang dengan keserasian yang

menarik, pengrajin memadukan warna yang satu dengan warna yang

lain. Selain itu menempatkan bentuk yang satu dengan yang lain.

Ruang: kesan ruang tidak tampak, karena hampir di semua bidang

dipenuhi oleh motif.

Warna: warnanya hijau, corak warna yang diberikan sangat beragam,

ada yang cerah, gelap, dan kontras.

Tekstur: motif hias pada batik teksturnya sangat halus, hal ini dapat

dirasakan apabila dipegang.

c. Struktur penataan: dalam kain batik terdapat motif hias yang ditata

sedemikian rupa membentuk pola yang sama, sampai menutupi semua

bidang pada kain batik.

2. Makna/nilai estetis

a. Suasana: motif batik tersebut menciptakan suasana yang indah.

b. Gagasan: motif batik tersebut mengandung gagasan mengenai seluruh

ikon-ikon yang ada di kota Blitar. Seperti makam bung karno, kendang

sentul, dan agro wisata, seperti sumber udel, water park, serta kuliner-

kuliner yang menjadi makanan khas kota Blitar.

c. Pesan: pesan yang terkandung dalam motif batik ini adalah bahwa kita

harus bangga memiliki tempat-tempat wisata yang menarik.

3. Penampilan

a. Bakat: untuk membuat batik motif sekar jagat diperlukan bakat khusus

agar menghasilkan batik yang indah dan memiliki nilai seni.

b. Keterampilan: dalam membuat batik motif sekar jagat sangat dibutuhkan

ketelatenan maupun kesabaran agar dapat menghasilkan batik yang indah

dan rapi.

c. Sarana: bahan yang digunakan adalah kain mori prima samporis, malam,

dan water glass. Sedangkan alatnya antara lain meja khusus cap, loyang

Page 17: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

lapis 3, canting cap, kompor gas, supit, geblek, pati kanji, dan caustik

(soda api).

2) Motif Koi

1. Komposisi

a. Jenis dan wujud seni: dua dimensi

b. Unsur seni

Garis: motif hias ini membentuk motif dengan pola garis lengkung,

dan berombak. Melalui pola tersebut tampak satu kesatuan motif hias

yang indah.

Bidang: motif hias pada batik memiliki bidang dengan keserasian yang

menarik, pengrajin memadukan warna yang satu dengan warna yang

lain. Selain itu menempatkan bentuk yang satu dengan yang lain.

Ruang: kesan ruang tidak tampak, karena hampir di semua bidang

dipenuhi oleh motif.

Warna: warnanya merah, hijau, hitam, kuning, dan putih.

Tekstur: motif hias pada batik teksturnya sangat halus, hal ini dapat

dirasakan apabila dipegang.

c. Struktur penataan: dalam kain batik terdapat motif hias yang ditata

sedemikian rupa membentuk pola yang sama, sampai menutupi semua

bidang pada kain batik.

2. Makna/nilai estetis

a. Suasana: motif batik tersebut menciptakan suasana ikan-ikan koi yang

sedang bergerombol.

Page 18: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

b. Gagasan: motif batik tersebut mengandung gagasan mengenai ikan koi

yang merupakan andalan masyarakat di kota Blitar.

c. Pesan: pesan yang terkandung dalam motif batik ini adalah bahwa ikan koi

dapat dijadikan sebagai motif batik.

3. Penampilan

a. Bakat: untuk membuat batik motif ikan koi diperlukan bakat khusus agar

menghasilkan batik yang indah.

b. Keterampilan: dalam membuat batik motif ikan koi sangat dibutuhkan

ketelatenan maupun kesabaran agar dapat menghasilkan batik yang indah

dan rapi.

c. Sarana: bahan yang digunakan adalah kain mori prima samporis, malam,

dan water glass. Sedangkan alatnya antara lain meja khusus cap, loyang

lapis 3, canting cap, kompor gas, supit, geblek, pati kanji, dan caustik

(soda api).

3) Motif Bintang Pancasila

1. Komposisi

a. Jenis dan wujud seni: dua dimensi

b. Unsur seni

Garis: motif hias ini membentuk motif dengan pola garis lengkung,

oval, dan berombak. Melalui pola tersebut tampak satu kesatuan motif

hias yang indah.

Bidang: motif hias pada batik memiliki bidang dengan keserasian yang

menarik, pengrajin memadukan warna yang satu dengan warna yang

lain. Selain itu menempatkan bentuk yang satu dengan yang lain.

Page 19: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

Ruang: kesan ruang tidak tampak, karena hampir di semua bidang

dipenuhi oleh motif.

Warna: warnanya kuning, cokelat, dan hitam.

Tekstur: motif hias pada batik teksturnya sangat halus, hal ini dapat

dirasakan apabila dipegang.

c. Struktur penataan: dalam kain batik terdapat motif hias yang ditata sedemikian

rupa membentuk pola yang sama, sampai menutupi semua bidang pada kain

batik.

2. Makna/nilai estetis

a. Suasana: motif batik tersebut menciptakan suasana yang indah.

b. Gagasan: motif batik tersebut mengandung gagasan mengenai buah

blimbing yang dibelah menjadi lima bagian dan saling berkaitan.

c. Pesan: batik tersebut mengandung pesan bahwa kita harus menghargai

tradisi yaitug grebek pancasila.

3. Penampilan

a. Bakat: untuk membuat batik motif bintang pancasila diperlukan bakat

khusus agar menghasilkan batik yang indah dan memiliki nilai seni.

b. Keterampilan: dalam membuat batik motif bintang pancasila sangat

dibutuhkan ketelatenan maupun kesabaran agar dapat menghasilkan batik

yang indah dan rapi.

c. Sarana: bahan yang digunakan adalah kain mori prima samporis, malam,

dan water glass. Sedangkan alatnya antara lain meja khusus cap, loyang

lapis 3, canting cap, kompor gas, supit, geblek, pati kanji, dan caustik

(soda api).

Page 20: PENGEMBANGAN MATERI SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

H. PENUTUP

Observasi ini saya lakukan di Sentra Industri Kecil Kerajinan Batik

“Batik Balitar”, tepatnya di Jl. Borobudur No 28 Blitar. Profil pengrajin sekaligus

pemilik dari industri kecil ini adalah bapak Nanang Pramadi, lahir di Blitar 27

April 1968. Bapak Nanang sukses menjalankan usahanya sejak tahun 2007 dan

sampai sekarang telah mempunyai 5 karyawan.