Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG
GERHANA DI KELAS X SMA NEGERI COLOMADU
KABUPATEN KARANGANYAR
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1
pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh :
RIZKI KOZANGGA PUTRA
A610140040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
i
ii
iii
1
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI
KELAS X SMA NEGERI COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengembangkan media pembelajaran
analog gerhana pada materi sistem tata surya dalam ruang kehidupan di kelas X
SMA Negeri Colomadu Kabupaten Karanganyar (2) Mengetahui peningkatan
pembelajaran pada materi sistem tata surya dalam ruang kehidupan dengan
menggunakan media analog gerhana. Penelitian ini merupakan penelitian R&D
(Research and Development) yang menggunakan model rancangan
pengembangan Dick & Carry yaitu ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation, dan Evaluation). Desain yang digunakan pra eksperimen,
bentuknya One-Group Pretest-Postest Design. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah dokumentasi, observasi, tes, dan angket. Uji prasyarat analisis
data menggunakan uji validitas, uji normalitas dan uji reliabilitas. Uji analisis
data menggunakan uji T (T-Test) untuk menjawab hipotesis. Hasil penelitian
menunjukan bahwa (1) Pengembangan media pembelajaran analog gerhana
melalui tahapan analisis uji kebutuhan guru dan peserta didik, melakukan desain
produk pembuatan media analog gerhana dengan membuat sketch pada bola
plastik yang digambar dan diwarnai serta diberi lampu pada bola mataharinya,
mengembangkan media analog dengan menyempurnakan produk yaitu media
analog gerhana serta diuji oleh ahli materi dan ahli media, implementasi media
analog ditujukan kepada peserta didik kelas X IPS 2 SMA N Colomadu dalam
bentuk penelitian eksperimen yaitu menilai produk yang dikembangkan, tahap
evaluasi dilakukan dengan menyebarkan angket penilaian produk kepada peserta
didik kelas X IPS 2 SMA N Colomadu (2) Hasil pengujian T-Test, Data pretest
dan posttest menunjukkan nilai signifikan 0,000 yang berarti < 0,05. Hal ini
dapat diambil keputusan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, Hasil perhitungan
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah
menggunakan media pembelajaran analog gerhana, ditunjukkan dengan rata-rata
nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran
analog gerhana dapat meningkatkan pembelajaran pada materi sistem tata surya
dalam ruang kehidupan di SMA N Colomadu. Pembelajaran di kelas X IPS 2
mengalami peningkatan pembelajaran sebesar 18,17% setelah menggunakan
media pembelajaran analog gerhana.
Kata Kunci : media analog, gerhana, sistem tata surya
Abstract
The purpose of this study was to (1) Developing eclipse analog instructional
media on solar system material in class X SMA N Colomadu Karanganyar (2)
Knowing the increase of learning test on solar system material using eclipse
instructional media. This research was R&D (Research and Development) study
that used the Dick & Carry development design model, namely ADDIE
2
(Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). The design
was pre-experimental, in the form of One-Group Pretest-Postest Design. Data
collection techniques were documentation, observation, tests, and
questionnaires. The prerequisite test for data analysis uses validity, normality
and reliability test. The data analysis uses the T-test to answer the hypothesis.
The results showed that (1) Development of an eclipse analog instructional
media through the stages of test needs of teachers and students, designing eclipse
analog media product by making sketches on a drawn and colored plastic ball
and given a light on the sun ball, developing analog media with perfecting the
product that was eclipse analog media and tested by material experts and media
experts, the implementation of analog media was addressed to students of class
X IPS 2 SMA N Colomadu in the form of experimental research that was
assessing developed products, the evaluation stage was carried out by
distributing product assessment questionnaires to class students X IPS 2
Colomadu SMA N (2) T-Test, pretest and posttest results showed a significant
value of 0,000 which means <0.05. This decision could be taken that Ho was
rejected and Ha was accepted. The calculation results show that there are
significant differences before and after using an eclipse analog instructional
media, indicated by an average pretest value of 66.83 and an average posttest
value of 85.00. means that the eclipse analog instructional media can improve
learning on the material of the solar system in the life space at SMA N
Colomadu. Learning in class X IPS 2 had increased by 18.17% after using an
eclipse analog instructional media.
Keywords: analog media, eclipse, solar system
1. PENDAHULUAN
Pendidikan pada hakikatnya adalah proses pematangan kualitas hidup. Melalui
proses tersebut diharapkan manusia dapat memahami arti dan hakikat hidup,
serta untuk apa dan bagaimana menjalankan tugas hidup dan kehidupan secara
benar. Fokus pendidikan diarahkan pada pembentukan kepribadian unggul
dengan menitikberatkan pada proses pematangan kualitas logika, hati,
ketrampilan, akhlak, dan keimanan. Puncak pendidikan adalah tercapainya titik
kesempurnaan kualitas hidup. Dalam pengertian dasar, pendidikan adalah
proses menjadi, yakni menjadikan seseorang menjadi dirinya sendiri yang
tumbuh sejalan dengan bakat, watak, kemampuan, dan hati nurani secara utuh.
Pendidikan tidak dimaksudkan untuk mencetak karakter dan kemampuan
peserta didik sama seperti gurunya. Proses pendidikan diarahkan pada proses
3
berfungsinya semua potensi peserta didik secara manusiawi agar mereka
menjadi dirinya sendiri yang mempunyai kemampuan dan kepribadian unggul
(Malik, 2013:2).
Cara melaksanakan pendidikan Indonesia sudah tentu tidak bisa terlepas
dari tujuan pendidikan di Indonesia, sebab pendidikan Indonesia yang
dimaksud di sini ialah pendidikan yang dilakukan di Bumi Indonesia untuk
kepentingan bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan bangsa Indonesia tertera
dalam Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 sebagai berikut:
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, beraklak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (UURI, No. 20 tahun 2003, h.5). Dalam setiap jenjang
pendidikan di Indonesia, semuanya punya tujuan yang sama yaitu untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, agar terhindar dari jurang kebodohan. Dalam
melaksanakan pembelajaran,guru selalu menggunakan media yang dapat
membantu dalam proses pembelajaran agar pembelajaran menjadi menarik dan
sampai ke peserta didik.
Pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap peserta didik. Dalam pemakaian media pembelajaran, guru
diharapkan untuk lebih aktif agar materi yang disampaikan guru dipahami dan
dimengerti oleh peserta didik. Oleh karena itu, Guru sebagai fasilitator harus
lebih kreatif dalam mengembangkan media-media yang akan digunakan dalam
pembelajaran supaya peserta didik tidak bosan dalammenerima pembelajaran
yang diberikan oleh guru. Media yang digunakan guru harus sesuai dengan
materi yang akan diberikan kepada peserta didik agar materi bisa diserap
dengan maksimal dan lebih efisien. Dengan menggunakan media analog
tentang terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan diharapkan peserta
4
didik dapat menambah ilmu tentang proses gerhana yang terjadi secara alami di
alam semesta.
SMA Negeri Colomadu Kabupaten Karanganyar adalah sekolah
menengah atas negeri yang ada di Kecamatan Colomadu. Sekolah ini sudah
menggunakan kurikulum 2013 (kurtilas) untuk kelas X sampai kelas XII,
dimana pada kurikulum tersebut menuntut peserta didik untuk lebih aktif,
sehingga mata pelajaran geografi diperlukan bagi keberhasilan transisi peserta
didik yang membentuk karakter bangsa yang sesuai dengan prinsip dan
semangat kebangsaan. Semangat ini yang harus terus dijaga kepada siswa yang
menjadi penerus bangsa, agar semangat dalam menerima pembelajaran dan
bisa menambah pengetahuan, terlebih pengetahuan yang berhubungan dengan
ruang angkasa seperti peristiwa terjadinya gerhana.Pengetahuan peserta didik
terhadap ilmu tentang gerhana dirasa masih kurang, siswa hanya mengetahui
perbedaan antara gerhana bulan dan gerhana matahari saja tanpa mengetahui
proses yang terjadi di dalamnya maupun istilah-istilah yang berkaitan dengan
gerhana secara maksimal. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti,di SMA
Negeri Colomadu belum menggunakan media pembelajaran analog gerhana.
Oleh sebab itu dengan menggunakan media pembelajaran analog gerhana
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan uraian
masalah tersebut peneliti ingin meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
materi sistem tata surya dalam ruang kehidupan dengan penelitian yang
berjudul: “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG
GERHANA DI KELAS X SMA N COLOMADU KABUPATEN
KARANGANYAR”
2. METODE
Penelitian ini mengunakan metode Research and Development (R&D) yaitu
suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru
atau menyempurnakan suatu produk yang telah ada sebelumnya dan dapat
dipertanggungjawabkan. Prosedur penelitian dan pengembangan ini diadaptasi
dari langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh
Dick & Carry yang disebut ADDIE (Analysis, Design, Development or
5
production, Implementation or delivery, and Evaluations). Desain penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra eksperimen dengan bentuk
desainnya One-Group Pretest-Posttest Design. Desain ini dinilai lebih akurat
dalam desain pra-eksperimen karena dapat membandingkan dengan keadaan
sebelum diberi perlakuan (Sugiyono, 2017: 111).
Penelitian dilaksanakan di SMAN Colomadu Kabupaten Karanganyar.
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPS 2 SMAN
Colomadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2019/2020 yang berjumlah
30 peserta didik. Sampel penelitian ini menggunakan sampel proporsional
artinya pengambilan sampel memperhatikan pertimbangan unsur – unsur atau
kategori dalam populasi penelitian. Berdasarkan hal tersebut maka kelas X (30
peserta didik) dijadikan sampel karena mempertimbangkan materi yang
digunakan dalam penelitian yaitu sistem tata surya dalam ruang kehidupan.
Teknik dan instrumen pengumpulan data penelitian ini yaitu observasi, tes,
dokumentasi, dan angket. Uji prasyarat analisis data menggunakan uji validitas,
uji normalitas dan uji realibilitas. Kemudian uji analisis datanya menggunakan
uji T (T-Test) untuk menjawab hipotesis.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Analisis Data
3.1.1 Analisis data uji kebutuhan
Uji kebutuhan ini menggunakan angket dengan 5 pertanyaan terkait
kebutuhan dan kriteria media pembelajaran analog. Angket tersebut
diberikan kepada peserta didik dan guru mata pelajaran Geografi
untuk mengetahui kebutuhan dan kriteria media yang akan
dikembangkan. Berdasarkan hasil angket dan wawancara yang telah
dilakukan dengan guru mata pelajaran Geografi yaitu ibu Tri Utami
Yuliarsih S,Pd, Beliau menjelaskan belum menggunakan media
pembelajaran analog. Proses belajar mengajar di kelas hanya
menggunakan metode konvensional seperti ceramah. Hal itu tentu
membuat peserta didik mudah bosan. Hasil analisis angket uji
kebutuhan peserta didik menunjukan bahwa peserta didik menyetujui
penggunaan media diperlukan dalam kegiatan pembelajaran dan
memicu pembelajaran yang efektif, menarik dan menyenangkan
ditunjukkan dengan presentase 83%, kemudian 90% peserta didik
menyebutkan bahwa penggunaan media pembelajaran akan
6
memudahkan dalam pembelajaran di kelas, 93% peserta didik belum
pernah menggunakan media analog dalam pembelajaran, dan 100%
peserta didik menyetujui jika dalam pembelajaran Geografi
khususnya pada materi sistem tata surya dalam ruang kehidupan
mengembangkan media analog.
3.1.2 Hasil Penilaian/validasi media pembelajaran oleh ahli materi dan
media.
Penilain/validasi menggunakan angket dengan 5 pertanyaan terkait
kualitas media analog. Berikut adalah hasil penilaian/validasi media
analog.
Sumber : Peneliti (2019)
Gambar 1. Grafik hasil hasil validasi uji ahli materi dan ahli
media
Berdasarkan grafik di atas hasil validasi media analog memiliki
nilai 4,2 dari ahli materi dan 4,3 dari ahli media. Kemudian apabila
dihitung nilai rata-ratanya adalah 4,25. Penilaian media ini termasuk
dalam kategori baik dari skala 1-5. Oleh karena itu media analog
dinyatakan layak digunakan untuk penelitian.
Ahli Materi 4.2
Ahli Media 4.3
Rata - Rata 4.25
3.8
4
4.2
4.4
4.6
Ahli Materi Ahli Media Rata - Rata
7
3.1.3 Hasil validasi dan realibilitas instrumen
Validasi instrumen materi sistem tata surya dalam ruang kehidupan
dilakukan untuk mengetahui tingkat ke validan butir soal yang telah
dibuat. Soal yang telah valid digunakan sedangkan soal yang tidak
valid tidak digunakan. Validitas instrumen dilakukan di MAN 3
Boyolali, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa
Tengah. Instrumen terdiri dari 30 butir soal yang telah disusun sesuai
indikator, dengan jumlah siswa sebanyak 25. Kriteria butir soal yang
valid adalah apabila nilai r hitung lebih tinggi atau sama dengan r
tabel. Berikut hasil dari uji instrumen soal di MAN 3 Boyolali.
Tabel 2 Hasil validasi instrumen penelitian No
Soal
r hitung Keterangan No
Soal
r hitung Keterangan
1 0,378 TIDAK VALID 16 0,147 TIDAK VALID
2 0.506 VALID 17 0,528 VALID
3 0,570 VALID 18 0,010 TIDAK VALID
4 0,613 VALID 19 0,425 VALID
5 0,414 VALID 20 0,368 TIDAK VALID
6 0,456 VALID 21 0,337 TIDAK VALID
7 0,456 VALID 22 0,290 TIDAK VALID
8 0,245 TIDAK VALID 23 0,457 VALID
9 0,606 VALID 24 0,447 VALID
10 0,605 VALID 25 0,189 TIDAK VALID
11 0,252 TIDAK VALID 26 0,319 TIDAK VALID
12 0,545 VALID 27 0,040 TIDAK VALID
13 0,678 VALID 28 0,365 TIDAK VALID
14 0,457 VALID 29 0,368 TIDAK VALID
15 0,033 TIDAK VALID 30 0,604 VALID
Sumber : Peneliti, 2019
3.1.4 Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan data hasil belajar antara pretest dan posttest,
peningkatan pembelajaran peserta didik sangat terlihat setelah
menggunakan media analog.
Tabel 4 Hasil Belajar Peserta Didik
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1
Pretest 66,83 30 12,98562 2,37084
posttest
85,00 30 8,54602 1,56028
Sumber : Peneliti, 2019
8
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata nilai pretest adalah
66,83 dan rata-rata nilai posttest adalah 85,00. Berdasarkan data
hasil belajar antara pretest dan posttest, hasil belajar peserta didik
terlihat meningkat sebanyak 18,17% setelah menggunakan media
analog pada pembelajaran Geografi materi tata surya dalam ruang
kehidupan.
3.1.5 Uji Hipotesis
Hasil uji normalitas data menujukan data berdistribusi normal yaitu
nilai pretest dan posttest > 0,05. Langkah selanjutnya adalah
pengujian hipotesis dengan menggunakan uji T (t-test). Uji paired
samples T test digunakan untuk mengetahui perbedaan rata rata dari
dua sample yaitu pretest dengan posttest. Pengambilan keputusan
pada uji ini berdasarkan nilai probabilitas atau nilai signifikansinya.
Jika sig > 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak dan jika sig < 0,05
maka Ho ditolak, Ha diterima. Hasil uji hipotesis menggunakan uji T
dapat disajikan pada tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5 Hasil uji T
Sumber : Peneliti, 2019
Berdasarkan Tabel 5 mengenai hasil pengujian T-test data pretest
dan posttest menunjukkan nilai signifikan 0,000. Hal ini dapat
diambil keputusan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terjadi
peningkatan pembelajaran gerhana di SMA N Colomadu Kabupaten
Karanganyar setelah adanya penelitian dan pengembangan media
analog materi sistem tata surya dalam ruang kehidupan.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pengembangan media pembelajaran analog di SMA N Colomadu .
Paired Samples Test
T Df Sig. (2-tailed)
Pair 1 pretest – postest -8,302 29 .000
9
Proses awal pengembangan media analog, dilakukan analisis
angket kebutuhan peserta didik dan guru untuk mengetahui kriteria
media pembelajaran Geografi di SMAN Colomadu Kabupaten
Karanganyar. Hasil uji kebutuhan tersebut menunjukkan bahwa
mereka menyetujui adanya pengembangan media analog.
Selanjutnya peneliti menyusun rancangan desain produk,
merancang proses pembelajaran, dan membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Desain produk kemudian
direalisasikan mengunakan beberapa bahan yaitu bubur kertas,
triplek, sterofoam, lem “fox”, bola plastik, cat, jeruji bekas, besi
pada payung bekas dan lampu.
Tahap selanjutnya media analog ini dinilai oleh ahli materi dan
ahli media. Bapak Wahyu Widiyatmoko, S.Pd, M.Sc sebagai
validator ahli materi dan validator ahli media. Hasil validasi media
analog menunjukkan nilai 4,2 dari ahli materi dan 4,3 dari ahli
media. Kemudian apabila dihitung nilai rata-ratanya adalah 4,25.
Penilaian media ini termasuk dalam kategori baik dari skala 1-5.
Oleh karena itu media analog dinyatakan layak digunakan untuk
penelitian. Selanjutnya peneliti melakukan validasi instrumen
materi sistem tata surya dalam ruang kehidupan. Hal itu dilakukan
untuk mengetahui tingkat ke validan butir soal yang telah dibuat.
Soal yang telah valid digunakan sedangkan soal yang tidak valid
tidak digunakan. Validitas instrumen dilakukan di MAN 3
Boyolali, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa
Tengah. Instrumen terdiri dari 30 butir soal yang telah disusun
sesuai indikator, dengan jumlah siswa sebanyak 25. Hasil uji
validasi instrumen yang dihitung menggunakan SPSS
menunjukkan bahwa soal yang valid berjumlah 16 soal. Uji
realibilitas juga dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan
stabilitas data yang digunakan. Hasil uji realibilitas instrumen
menunjukkan bahwa butir soal reliable atau layak digunakan.
10
Kemudian tahap Implementasi media analog ditujukan kepada
peserta didik kelas X IPS 2 SMAN Colomadu. Peserta didik
berjumlah 30 anak. Implementasi media analog di SMAN
Colomadu dilakukan pada saat jam ke 3 - 4 mata pelajaran
Geografi. Pembelajaran dilakukan dengan waktu 2 x 40 menit. Jam
pertama hanya perkenalan dan melakukan pretest.
Selanjutnya untuk jam kedua dilakukan pembelajaran
menggunakan media analog dengan metode cooperative learning
menggunakan strategi Group Investigation yang ditulis oleh Isjoni
pada tahun 2007. Implementasi dilakukan dalam bentuk penelitian
eksperimen. Penelitian eksperimen dilakukan dengan mengukur
tingkat pemahaman peserta didik terhadap media pembelajaran
materi sistem tata surya dalam ruang kehidupan .Kemudian dari
hasil penelitian eksperimen dilakukan uji T (t-test) untuk
mengetahui signifikansi perbedaan tingkat pemahaman peserta
didik sebelum media analog di tampilkan (pretest) dan sesudah
media analog ditampilkan (posttest). Apabila terdapat perbedaan
yang signifikan maka media analog dianggap dapat meningkatkan
pemahaman anak tentang materi sistem tata surya dalam ruang
kehidupan. Selanjutnya Evaluasi merupakan langkah terakhir dari
penelitian dan pengembangan ini. Evalusi ini dilakukan dengan
menyebarkan angket penilaian kepada sebagian responden atau
peserta didik kelas X SMAN Colomadu. Hal tersebut untuk data
evaluasi penyempurnaan produk akhir.
3.2.2 Peningkatan Pembelajaran pada materi sistem tata surya dalam ruang
kehidupan Menggunakan media pembelajaran Analog
Peningkatan pembelajaran pada materi sistem tata surya dalam ruang
kehidupan menggunakan media pembelajaran analog pada penelitian
dan pengembangan ini dapat ditunjukkan berdasarkan hasil belajar
dan Uji T. Hasil belajar menunjukkan adanya peningkatan rata – rata
antara pretest dan posttest. Rata-rata nilai pretest adalah 66,83 dan
11
rata-rata nilai posttest adalah 85,00. Hal tersebut menunjukkan
bahwa penggunaan media pembelajaran analog dapat meningkatkan
hasil belajar yang positif. Penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian dari Rusdiyanto (2017), pada penelitiannya yang berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Analog Tentang Patahan Pada
Bencana Gempa Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana Di SMP Negeri 1
Klaten”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan
media analog tentang patahan terbukti dapat meningkatkan kualitas
hasil pembelajaran pada ekstrakurikuler sekolah siaga bencana. Hal
ini dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar siswa
yang cukup signifikan yaitu sebelum menggunakan media
pembelajaran nilai rata-rata siswa 72,1 dan setelah menggunakan
media pembelajaran menjadi 91,6. Hal tersebut menunjukkan bahwa
media analog mampu mempengaruhi tingkat belajar siswa.
Pembelajaran Geografi dengan menggunakan media
pembelajaran analog dapat meningkatkan keseriusan dalam
pembelajaran sehingga siswa tidak mudah jenuh. Hal tersebut
dikarenakan pembelajaran konvensional atau dengan metode
ceramah tanpa adanya media pembelajaran lebih menekankan pada
komunikasi satu arah atau pembelajaran hanya berpusat pada guru
saja. Penggunan media pembelajaran analog menuntut peserta didik
untuk aktif memahami proses terjadinya suatu fenomena yang
langka di ruang angkasa. Peserta didik akan mengetahui bagaimana
suatu gerhana dpt terbentuk, macam macam gerhana, dampak dari
gerhana bagi kehidupan dan sebagainya.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini sudah dilakukan uji
normalitas dan uji T dengan program SPSS. Hasil analisis data
tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media
pembelajaran analog pada mata pelajaran Geografi dapat
meningkatkan pembelajaran pada materi sistem tata surya dalam
12
ruang kehidupan. Hal ini ditunjukkan oleh perhitungan Uji T
menggunakan metode Uji paired samples T test. Uji ini digunakan
untuk mengetahui perbedaan rata rata dari dua sample yaitu pretest
dengan posttest. Hasil pengujian T-test data pretest dan posttest
tersebut menunjukkan nilai signifikan 0,000 yang berarti < 0,05. Hal
ini dapat diambil keputusan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya terjadi peningkatan pembelajaran pada materi sistem tata
surya dalam ruang kehidupan di SMAN Colomadu Kabupaten
Karanganyar setelah adanya penelitian dan pengembangan media
analog materi sistem tata surya dalam ruang kehidupan. Hasil
penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Wisnu
Mohamad (2015) pada penelitiannya yang berjudul “Efektifitas
Penggunaan Media Audio Visual Pada Pembelajaran Geografi
Materi Kelayakan Planet Bumi Bagi Kehidupan Di Kelas X IS SMA
Muhammadiyah 1 Surakarta”. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-
rata post tes pada kelas eksperimen satu sebanyak80.65 ,kelas
eksperimen dua sebanyak 80.65, kelas eksperimen tiga sebanyak
80.87. Sedangkan rata-rata nilai kelas control yang menggunakan
metode konvensional adalah 73.84, dari hasil tersebut dapat dilihat
bahwa peningkatan hasil post tes kelas eksperimen lebih baik
daripada kelas control.
4. PENUTUP
a) Pengembangan media pembelajaran analog gerhana pada materi sistem tata
surya menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design,
Development, Implementation, Evaluation) yang dikembangkan oleh Dick
& Carry. Langkah-langkah pengembangan melalui tahapan analisis uji
kebutuhan guru dan peserta didik, melakukan desain produk pembuatan
media analog gerhana dengan membuat sketch pada bola plastik yang
digambar dan diwarnai serta diberi lampu pada bola mataharinya,
mengembangkan media analog dengan menyempurnakan produk yaitu
media analog gerhana serta diuji oleh ahli materi dan ahli
13
media,implementasi media analog ditujukan kepada peserta didik kelas X
IPS 2 SMAN Colomadu dalam bentuk penelitian eksperimen yaitu menilai
produk yang dikembangkan, tahap evaluasi dilakukan dengan menyebarkan
angket penilaian produk kepada peserta didik kelas X IPS 2 SMAN
Colomadu. Hasil uji validasi ahli materi dan ahli media memiliki nilai rata-
rata sebesar 4,25 yang termasuk dalam kategori baik.
b) Hasil belajar dengan memakai media pembelajaran analog gerhana
diperoleh dari soal pretest dan posttest yang terdiri dari 15 butir soal pilihan
ganda. Hasil pengujian T-Test, Data pretest dan posttest menunjukkan nilai
signifikan 0,000 yang berarti < 0,05. Hal ini dapat diambil keputusan
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah menggunakan
media pembelajaran analog gerhana, ditunjukkan dengan rata-rata nilai
pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran
analog gerhana dapat meningkatkan pembelajaran pada materi sistem tata
surya dalam ruang kehidupan di SMAN Colomadu. Pembelajaran di kelas
X IPS 2 mengalami peningkatan pembelajaran sebesar 18,17% setelah
menggunakan media pembelajaran analog gerhana.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2003. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Malik, Herman. 2013. Fajar Kebangkitan Pendidikan Daerah Tertinggal.
Jakarta: LP3ES.
Mohamad, Wisnu. 2015. Efektifitas Penggunaan Media Audio Visual Pada
Pembelajaran Geografi Materi Kelayakan Planet Bumi Bagi
Kehidupan Di Kelas X IS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.
skripsi. (tidak dipublikasikan) Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Rusdiyanto. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Analog Tentang
Patahan Pada Bencana Gempa Bumi Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana Di
SMP Negeri 1 Klaten. skripsi. (tidak dipublikasikan) Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.