8
PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017 “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner” Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017 Hidayati et al., Pengembangan Media tentang Sel 167 available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/ PENGEMBANGAN MEDIA TENTANG SEL DARI BAHAN DAUR ULANG MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS VII DI MTS SA AL-HIDAYAH BATU Amin Hidayati 1 , Mohamad Amin 2 , Ainur Rofieq 3 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang 2 Dosen Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No.5 Malang 3 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang Email: [email protected] ABSTRAK Pembelajaran IPA di sekolah menengah adalah memahami, menemukan, dan menjelaskan konsep dan prinsip dalam IPA sehingga guru harus kreatif dan aplikativ. Materi Sistem Organisasi Kehidupan yang merupakan salah satu materi yang abstrak, selain dengan menggunakan mikroskop yang pelaksanaannya kurang efisien dibutuhkan suatu media pembelajaran. Bahan bekas dapat dijadikan media pembelajaran yang mudah, murah, dan dapat mengurangi jumlah sampah dilingkungan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Pengembangan atau Research and Development (R&D) menurut Borg & Gall (1983) yang dilaksanakan sampai tujuh tahapan dengan subjek 20 siswa kelas VII di MTs Al-Hidayah Batu. Berdasarkan uji kelayakan dari validator dinyatakan sangat layak dan efektif. Berdasarkan uji eksperimen terjadi peningkatan penguasaan konsep siswa yaitu pada uji coba skala kecil nilai rata-rata nilai pretest 26,67 meningkat menjadi 71,09 setelah menggunakan media (postest), dan pada uji coba skala besar nilai rata-rata pretest 29,41 meningkat menjadi 80,37 setelah menggunakan media (postest). Kata kunci: Pengembangan Media Sel, Bahan Bekas, Penguasaan Konsep ABSTRACT Learning natural science subject in secondary schools is to understand, find, and explains the concepts and principles in natural science so that the teacher should be creative and applicative. Life Organization System material which is one of material that quite abstract, besides using microscope which is less efficient in implementation, it is required a teaching media. Waste product/ material can be used as a teaching media of learning that is easy, inexpensive, and can reduce the amount of litter in the environment. This type of research is Research and Development (R & D) by Borg and Gall (1983) which is applied up to seven stages with 20 subjects in the seventh grade students of MTs Al-Hidayah Batu. Based on the decent test of the validator, the media is feasible and effective. Based on the experimental test increase students' mastery level of concepts, the small-scale testing of the average value pretest 26,67 value increased to 71.09 after using the media (post-test), and on a big scale trial pretest average value 29,41 increased to 80, 37 after using the media (post-test). Keywords: Media Development Cell, Materials Used, Concept Mastery Pembelajaran dalam upaya mempersiapkan sumber daya manusia abad 21 didasarkan pada konsep belajar sebagaimana dirumuskan oleh komisi UNESCO dalam wujud “the four pillars education”, yaitu belajar untuk mengetahui. belajar melakukan sesuatu, belajar hidup bersama sebagai dasar untuk berpartisipasi dan bekerjasama dengan orang lain dalam keseluruhan aktivitas kehidupan manusia, dan belajar menjadi dirinya, Pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar, bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap itu diperoleh peserta didik (Haryono, 2006). Tujuan pembelajaran IPA adalah agar siswa dapat memahami, menemukan dan menjelaskan konsep-konsep, prinsip-prinsip dalam IPA (Rosmaini, 2004). ruang lingkup mata pelajaran SMP pada materi IPAyang abstrak diantaranya adalah sistem organisasi kehidupan. Materi sel yang tersaji pada buku-buku cenderung abstrak, sedangkan perkembangan siswa SMP berada pada fase transisi dari kongkrit ke formal/abstrak (Depdiknas, 2004). Tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai salah satunya dengan adanya alat bantu yang mendukung kegiatan pembelajaran yaitu berupa media sel untuk mencapai tujuan pada materi Sistem Organisasi Kehidupan. Pada dasarnya, setiap objek yang ada di lingkungan sekitar dapat dijadikan media pembelajaran dan sumber belajar bagi siswa, tidak terkecuali barang bekas atau yang sering disebut sebagai sampah yang dapat didaur ulang. Menurut Nurani (2012) barang bekas atau sampah dapat ditemukan di lingkungan sekitar, dan tidak membutuhkan biaya besar. Kegiatan daur ulang sampah dalam pembelajaran memiliki manfaat mampu menumbuhkan keaktifan siswa karena bentuk, warna dan tekstur yang beragam, sehingga mampu merangsang keaktifan siswa dalam menguasai konsep. Hasil analisis kebutuhan pengembangan media tentang sel dengan menggunakan bahan bekas untuk peningkatan penguasaan konsep siswa materi Sistem Organisasi Kehidupan pada siswa kelas VII berdasarkan survey di MTs SA Al-Hidayah Batu yang dilakukan peneliti pada tanggal 6 Oktober 2016 dengan menggunakan angket secara diskriptif kuantitatif berdasarkan skala Guttman menunjukkan 80%

PENGEMBANGAN MEDIA TENTANG SEL DARI BAHAN DAUR …

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA TENTANG SEL DARI BAHAN DAUR …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017 “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”

Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)

Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

Hidayati et al., Pengembangan Media tentang Sel 167

available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/

PENGEMBANGAN MEDIA TENTANG SEL DARI BAHAN DAUR ULANG MATERI

SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN

KONSEP SISWA KELAS VII DI MTS SA AL-HIDAYAH BATU

Amin Hidayati

1, Mohamad Amin

2, Ainur Rofieq

3

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang

2Dosen Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No.5 Malang

3Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang

Email: [email protected]

ABSTRAK

Pembelajaran IPA di sekolah menengah adalah memahami, menemukan, dan menjelaskan konsep dan prinsip dalam

IPA sehingga guru harus kreatif dan aplikativ. Materi Sistem Organisasi Kehidupan yang merupakan salah satu

materi yang abstrak, selain dengan menggunakan mikroskop yang pelaksanaannya kurang efisien dibutuhkan suatu

media pembelajaran. Bahan bekas dapat dijadikan media pembelajaran yang mudah, murah, dan dapat mengurangi jumlah sampah dilingkungan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Pengembangan atau Research and Development

(R&D) menurut Borg & Gall (1983) yang dilaksanakan sampai tujuh tahapan dengan subjek 20 siswa kelas VII di

MTs Al-Hidayah Batu. Berdasarkan uji kelayakan dari validator dinyatakan sangat layak dan efektif. Berdasarkan uji

eksperimen terjadi peningkatan penguasaan konsep siswa yaitu pada uji coba skala kecil nilai rata-rata nilai pretest 26,67 meningkat menjadi 71,09 setelah menggunakan media (postest), dan pada uji coba skala besar nilai rata-rata

pretest 29,41 meningkat menjadi 80,37 setelah menggunakan media (postest).

Kata kunci: Pengembangan Media Sel, Bahan Bekas, Penguasaan Konsep

ABSTRACT Learning natural science subject in secondary schools is to understand, find, and explains the concepts and principles in natural science so that the teacher should be creative and applicative. Life Organization System

material which is one of material that quite abstract, besides using microscope which is less efficient in

implementation, it is required a teaching media. Waste product/ material can be used as a teaching media of

learning that is easy, inexpensive, and can reduce the amount of litter in the environment. This type of research is Research and Development (R & D) by Borg and Gall (1983) which is applied up to seven stages with 20 subjects in

the seventh grade students of MTs Al-Hidayah Batu. Based on the decent test of the validator, the media is feasible

and effective. Based on the experimental test increase students' mastery level of concepts, the small-scale testing of

the average value pretest 26,67 value increased to 71.09 after using the media (post-test), and on a big scale trial pretest average value 29,41 increased to 80, 37 after using the media (post-test).

Keywords: Media Development Cell, Materials Used, Concept Mastery

Pembelajaran dalam upaya mempersiapkan

sumber daya manusia abad 21 didasarkan pada konsep

belajar sebagaimana dirumuskan oleh komisi UNESCO

dalam wujud “the four pillars education”, yaitu belajar

untuk mengetahui. belajar melakukan sesuatu, belajar

hidup bersama sebagai dasar untuk berpartisipasi dan

bekerjasama dengan orang lain dalam keseluruhan

aktivitas kehidupan manusia, dan belajar menjadi dirinya,

Pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu

menghasilkan kemampuan untuk belajar, bukan saja

diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan dan

sikap itu diperoleh peserta didik (Haryono, 2006).

Tujuan pembelajaran IPA adalah agar siswa dapat

memahami, menemukan dan menjelaskan konsep-konsep,

prinsip-prinsip dalam IPA (Rosmaini, 2004). ruang

lingkup mata pelajaran SMP pada materi IPAyang abstrak

diantaranya adalah sistem organisasi kehidupan.

Materi sel yang tersaji pada buku-buku cenderung

abstrak, sedangkan perkembangan siswa SMP berada

pada fase transisi dari kongkrit ke formal/abstrak

(Depdiknas, 2004). Tujuan pembelajaran tersebut dapat

dicapai salah satunya dengan adanya alat bantu yang

mendukung kegiatan pembelajaran yaitu berupa media sel

untuk mencapai tujuan pada materi Sistem Organisasi

Kehidupan.

Pada dasarnya, setiap objek yang ada di

lingkungan sekitar dapat dijadikan media pembelajaran

dan sumber belajar bagi siswa, tidak terkecuali barang

bekas atau yang sering disebut sebagai sampah yang

dapat didaur ulang. Menurut Nurani (2012) barang bekas

atau sampah dapat ditemukan di lingkungan sekitar,

dan tidak membutuhkan biaya besar. Kegiatan daur

ulang sampah dalam pembelajaran memiliki manfaat

mampu menumbuhkan keaktifan siswa karena bentuk,

warna dan tekstur yang beragam, sehingga mampu

merangsang keaktifan siswa dalam menguasai konsep.

Hasil analisis kebutuhan pengembangan media

tentang sel dengan menggunakan bahan bekas untuk

peningkatan penguasaan konsep siswa materi Sistem

Organisasi Kehidupan pada siswa kelas VII berdasarkan

survey di MTs SA Al-Hidayah Batu yang dilakukan

peneliti pada tanggal 6 Oktober 2016 dengan

menggunakan angket secara diskriptif kuantitatif

berdasarkan skala Guttman menunjukkan 80%

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA TENTANG SEL DARI BAHAN DAUR …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017 “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”

Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)

Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

Hidayati et al., Pengembangan Media tentang Sel 168

available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/

pembelajaran dengan menggunakan media konvensional

(ceramah) pada materi Sistem Organisasi Kehidupan,

77,26% pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

media pada materi Sistem Organisasi Kehidupan, 63,63%

pengetahuan tentang media dengan menggunakan bahan

bekas dan sebesar 94,4% siswa membutuhkan media dari

bahan bekas pada materi Sistem Organisasi Kehidupan.

Berdasarkan hasil wawancara dan angket yang

dilakukan di kelas VII dan guru IPA MTs SA Al-Hidayah

Batu dapat diketahui bahwa media yang digunakan guru

adalah media jadi (beli) namun pada materi Sistem

Organisasi Kehidupan ini media sudah tidak layak dan

mengakibatkan penggunaan media yang belum maksimal

sehingga perlu adanya pengembangan media dengan

menggunakan bahan bekas untuk materi Sistem

Organisasi Kehidupan yang memfasilitasi terbangunnya

peningkatan penguasaan konsep siswa. Keberadaan

barang bekas disekitar yayasan juga dirasakan sangat

menggangu kebersihan dan kenyamanan lingkungan

hidup. Sampah bisa dimanfaatkan menjadi media

berbahan barang bekas. Guru IPA sebagai mitra peneliti

juga sangat mendukung upaya pencapaian kondisi

tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah Menghasilkan

media tentang sel dari bahan bekas materi Sistem

Organisasi Kehidupan untuk meningkatkan penguasaan

konsep siswa Kelas VII di MTS SA Al-Hidayah Batu dan

Menganalisis validitas dan efektivitas media tentang sel

dari bahan bekas materi Sistem Organisasi Kehidupan

untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa Kelas VII

di MTs SA Al-Hidayah Batu.

Media pembelajaran ini adalah Media tentang sel

yang dibentuk 3D (trhee dimension) dengan bahan barang

bekas yang didesain sekreatif mungkin dan unik terdiri

dari sel tumbuhan dan hewan pada materi Sistem

Organisasi Kehidupan. Media disajikan beserta buku

panduan cara membuat dan cara penggunaan media yang

berisi keterangan gambar di setiap media yang

ditampilkan beserta struktur dan fungsi sel media dari

bahan bekas yang rapi dan unik. Media bisa di

aplikasikan di dalam atau di luar ruangan dengan

kapasitas ideal media sebanyak ±5 orang (1 kelompok).

Penelitian ini dibatasi pada subyek penelitian ini di

ujicobakan pada 20 siswa kelas VII di MTs SA Al-

Hidayah Batu yang telah menerima materi sistem

organisasi kehidupan. Bahan bekas yang digunakan

adalah botol plastik, tutup botol, jas hujan bekas, kardus,

papan, kawat, kabel bekas, kaleng.

Media bahan bekas tentang sel adalah media atau

alat bantu pembelajaran yang menggunakan atau dibuat

dari bahan-bahan bekas. Bahan Bekas atau daur ulang

merupakan pengelolaan sampah padat yang terdiri atas

pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian,

dan pembuatan produk bekas yang baru kembali dengan

kata lain proses daur ulang adalah upaya untuk

menjadikan produk yang bernilai dari bahan yang sudah

tidak terpakai sebelumnya.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan

karena dalam penelitian ini dikembambangkan suatu

media pembelajaran dan di ujicobakan pada skala kecil

dan skala besar. Sasaran penelitian ini adalah validasi

media pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan

konsep siswa pada materi sistem organisasi kehidupan

pada Sekolah Menengah Pertama kelas VII. Uji skala

kecil melibatkan 3 siswa yang merupakan perwakilan dari

siswa (pintar, sedang, rendah) yang dipilih secara Cluster

sampling kemudiarandom sampling. Uji skala besar

melibatkan seluruh siswa kelas VII di MTs SA Al-

Hidayah batu yaitu 20 siswa. Rancangan media ajar

dikembangkan dengan model Borg and Gall (1981)

penelitian ini terbatas pada tahap ketujuh Profesional

Product Revision (penyempurnaan produk hasil uji coba

lapangan). Secara garis besar dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Penelitian dan pengumpulan data (Research and

information collecting)Pada tahap ini dilakukan

kegiatan analisis kebutuhan melalui survei lapangan,

analisis rpp dan observasi lingkungan wawancara pada

guru IPA dan siswa mengenai pembelajaran IPA

materi sistem organisasi kehidupan, peneliti juga

melakukan analisis RPP guru pada materi Sistem

Organisasi Kehidupan. Pada bagian ini diperoleh

substansi materi yang akan disampaikan dalam

pengembangan media sel dari bahan bekas dari data

hasil survei wawancara guru dan siswa, analisis

lapangan dan analisis RPP yang disebut konsep

esensisal

2. Perencanaan (Planning), yaitu hasil need assesment

dari survei lapangan yaitu wawancara guru, siswa,

observasi analisis lingkungan, dan analisis RPP, maka

selanjutnya dilakukan eksplanasi substansi-substansi

materi melalui studi pustaka terhadap beberapa

sumber bacaan. Pada tahap ini perencanaan 1)

menentukan KD dan indikator, 2) menentukan

konsep-konsep materi Sistem Organisasi

Kehidupanpada sub babSel sebagai unit struktural dan

fungsional kehidupan, 3) mendesainukuran dan bentuk

media, 4) menyusun berbagai komponen pada media

dengan menggunakan bahan bekas yang meliputi

langkah-langkah atau cara menggunakan media.

3. Pengembangan draf produk (Develop preliminary

form of product), peneliti melakukan proses

pembuatan media, sertamencermati sekaligus

memperhatikan kebenaran materi, penulisan

maupunpenempatan organel dan konsep kesesuaian

materi. Setelah selesai, langkah terakhir adalah

finishing produk. Hasil akhir dari tahap ini adalah

menghasilkan draft model sebagai produk awal dan

dikonsultasikan pada pembimbing.

4. Uji coba lapangan awal (Preliminary field testing),

yaitu melakukan uji coba lapangan awal dalam skala

terbatas, Uji coba ini dilakukan pada 3 siswa yang

mewakili siswa berkemampuan pintar, sedang dan

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA TENTANG SEL DARI BAHAN DAUR …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017 “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”

Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)

Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

Hidayati et al., Pengembangan Media tentang Sel 169

available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/

rendah di kelas VII MTs SA Al-Hidayah Batu dari

jumlah populasi 20 siswa. Pada tahap ini dilakukan tes

pretest dan postest.

5. Merevisi hasil uji coba (Main product revision), yaitu

melakukan perbaikan terhadap produk awal yang

dihasilkan berdasarkan hasil uji coba awal, draf

produk yang telah direvisi dan diujicobakan setelah

revisi disebut produk hipotetik. Pada tahap ini juga

dilakukan uji validator dengan tujuan untuk

mengetahui efektivitas media sel dari bahan bekas

6. Uji coba lapangan (Main field testing), uji coba utama

yang melibatkan seluruh subjek uji coba kelas VII di

MTs Al-Hidayah Batu kecuali 3 siswa yang sudah

mengikuti pada uji coba lapangan awal tidak boleh

ikut sehingga uji coba lapangan berjumlah 17 siswa

yang semula 20 siswa. Produk hipotetik diujicobakan

pada skala yang lebih luas (penelitian eksperimen)

untuk mengetahui keefektivan media sel dari bahan

bekas dengan desain one group pretest-postest

7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan

(Operational product revision). Setelah melewati

proses uji coba ahli media dan ahli materi, uji terbatas,

dan penelitian eksperimen, selanjutnya dilakukan

perbaikan akhir terhadap media hingga menjadi

produk akhir yang siap dan layak digunakan dalam

pembelajaran. Setelah penyempurnaan produk

didapatkan hasil produk final berupa media sel dari

bahan bekas yang telah di uji cobakan. Produk siap

diproduksi secara masal pada tahap selanjutnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian dan Pengumpulan Data (Research

and information Collecting) . Studi pendahuluan

meliputi survei lapangan di MTs SA Al-Hidayah Batu

dengan wawancara siswa dan guru terkait materi

sistem organisasi kehidupan dan keadaan lingkungan

di MTs SA Al-Hidayah Batu untuk mengetahui

potensi bahan-bahan bekas yang digunakan dalam

pembuatan media sel dari bahan bekas, analisis RPP

mengenai tujuan dan indikator untuk melandasi

kegunaan media, dan studi pustaka. Hasil dari

komponen data tersebut kemudian dihasilkan

konsep esensial yang digunakan sebagai dasar dalam

merencanakan dan mengembangkan materi yang

akan disampaikan dalam media sel dari bahan

bekas. Adapun hasil dari studi pendahuluan adalah

sebagai berikut :

Pokok Bahasan Struktur Organisasi Kehidupan Sub Materi

Keberagaman pada sistem organisasi kehidupan

mulai dari tingkat sel sampai organisme serta

komposisi utama penyusun sel

Struktur dan fungsi organel penyusun sel

hewan

Struktur dan fungsi organel penyusun sel

tumbuhan

Perbedaan struktur tumbuhan dan hewan Perbedaan organel penyusun sel tumbuhan

dan sel hewan

2. Hasil Perencanaan (Planning)

Setelah dipaparkan hasil analisis kebutuhan kemudian

dieksplanasi dengan studi pustaka sehingga dihasilkan

konsep yang akan disampaikan dalam pengembangan

media sel dari bahan bekas dapat dilihat pada gambar 4.2.

Perancangan media yang dilakukan meliputi 1)

menentukan organel meliputi nama dan fungsi organel sel

hewan dan sel tumbuhan, 2) menentukan bentuk organel

pada hewan dan organel pada tumbuhan, 3) menentukan

penggunaan media, 4) Percobaan menggunakan media

apakah sudah sesuai dengan pembelajaran IPA.

Pengembangan media sel dari bahan bekas perlu

dilakukan karena tidak efektifnya metode dan

keterbatasan pada media yang digunakan pada materi

sistem organisasi kehidupan.

Materi hasil wawancara guru dan siswa,yakni:

Struktur dan Fungsi Sel Hewan dan Sel

Tumbuhan

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Hasil observasi analisis lingkungan,yakni:

Sampah dipilah dan dikumpulkan untuk dijual

Bahan bekas yang seharusnya dijual dapat

dimanfaatkan sebagai bahan membuat media

Pengembangan media sel dari bahan bekas

perlu dilakukan karena tujuan dan indikator

materi sistem organisasi kehidupan dibutuhkan

alat atau media untuk menyelidiki struktur sel

yang obyeknya bisa dilihat kalau dengan alat

bantu seperti mikroskop,

Indikator yang diambil yakni:

Struktur dan fungsi organel penyusun sel

hewan

Struktur dan fungsi organel penyusun sel

tumbuhan

Perbedaan organel penyusun sel tumbuhan

dan sel hewan

Survei Lapangan

Analisis RPP

Gambar 1. Skema Hasil Need assessment

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA TENTANG SEL DARI BAHAN DAUR …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017 “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”

Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)

Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

Hidayati et al., Pengembangan Media tentang Sel 170

available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/

Hasil Need assessment

Pokok Bahasan Struktur Organisasi Kehidupan Sub Materi

Keberagaman pada sistem organisasi kehidupan

mulai dari tingkat sel sampai organisme serta

komposisi utama penyusun sel

Struktur dan fungsi organel penyusun sel hewan

Struktur dan fungsi organel penyusun sel tumbuhan

Perbedaan struktur tumbuhan dan hewan Perbedaan organel penyusun sel tumbuhan dan sel

hewan

Konsep pada buku panduan penggunaan media harus memperlihatkan:

Fungsi Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Cara menggunakan media sel hewan dan sel tumbuhan dari bahan bekas

Cara membuat media sel hewan dan sel tumbuhan dari bahan bekas

Gambar 2 Skema Eksplanasi hasil Need assesment dengan studi pustaka

3. Pengembangan Draf Produk (Develop preliminary

form of product)

(1) menentukan nama, struktur dan fungsi setiap organel

yang dimiliki oleh sel hewan dan sel tumbuhan (2)

menentukan bentuk organel pada hewan dan organel pada

tumbuhan (3) menentukan panduan penggunaan media

agar media efektiv, (4) percobaan menggunakan media.

Struktur organel sel tumbuhan.

Fungsi organel penyusun sel tumbuhan

Organel pada sel tumbuhan yaitu: Nukleus,

ribosom, retikulum endoplasma, aparatus

golgi, vakuola, mitokondria, plastida,

sitoplasma, membran plasma, dinding sel.

Bentuk sel tumbuhan seperti dalam buku

Campbell (2008):

Struktur organel sel hewan.

Fungsi organel penyusun sel hewan.

Organel pada sel tumbuhan yaitu: Nukleus,

ribosom, retikulum endoplasma, badan

golgi, mitokondria, lisosom, sitoplasma,

membran plasma, flagela

Bentuk sel hewan seperti dalam buku

Campbell (2008):

Konsep pada Media Sel Tumbuhan

harus memperlihatkan:

Konsep Media Sel Hewanharus

memperlihatkan:

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA TENTANG SEL DARI BAHAN DAUR …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017 “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”

Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)

Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

Hidayati et al., Pengembangan Media tentang Sel 171

available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/

(a) (b)

Gambar 3. Struktur dan fungsi (a) sel hewan dan (b) sel tumbuhan dari bahan bekas

(a) (b)

Gambar 4.Buku panduan penggunaan media sel dari bahan bekas untuk (a) guru (b) siswa

4. Hasil Uji Coba Lapangan Awal (Preliminary field

testing)

Pada bagian ini akan dipaparkan hasil penilaian media

oleh siswa yaitu sejumlah 3 siswa yang mencerminkan

karakteristik populasi sasaran berdarkan tingkat prestasi

(pintar, sedang, rendah) kelas VII MTs SA Al-Hidayah

Batu.

Pengisian angket oleh siswa dilaksanakan pada tanggal 15

April 2017. Angket berisi 15 item soal. Hasil penilaian

media dalam tahap uji coba terbatas oleh siswa dapat

dilihat pada tabel 1

Tabel 1. Data Hasil Uji Coba Skala Kecil

No Nama Hasil Penilaian Selisih

Sebelum Sesudah

1. Annisa Shava N.A 46,67 86,67 40

2. Asa Gesang L.R 26,67 73,3 46,63

3. Bukhri Muslim 6,67 53,3 46,63 Rata-rata 80,01/3= 26,67 213,27/3= 71,09 127,26/3=42,42

Berdasarkan data yang diperoleh seperti pada tabel

4.3 diketahui bahwa media sel dari bahan bekas mampu

meningkatkan rata-rata nilaipostest terhadap rata-rata nilai

pretest (dari rata-rata 26,67 menjadi 71,09). Ada kenaikan

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA TENTANG SEL DARI BAHAN DAUR …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017 “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”

Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)

Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

Hidayati et al., Pengembangan Media tentang Sel 172

available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/

rata-rata nilaipostest terhadap rata-rata nilai pretest

sebesar 42,42. Nilai tersebut merupakan nilai

kebermaknaan siswa (effect size) ketika belajar

menggunakan media hasil pengembangan. Hal ini

membuktikan terjadinya peningkatan pemahaman siswa

tentang konsep struktur dan fungsi sel.

5. Hasil Revisi Uji Coba Lapangan Awal (Main product

revision)

Pada tahap uji coba lapangan media belum revisi,

hanya perekatan pada media agar tetap kuat.

Uji ahli media dan ahli materi dilakukan untuk

penilian efektivitas media yang dikembangkan peneliti.

Hasil penilaian ahli materi oleh dosen pengampu mata

kuliah Biologi Sel yaitu Bapak Dr. Ainur Rofieq, M.Kes.

Pengisian angket oleh ahli media dilaksanakan pada

tanggal 7 April 2017. Validasi data ahli materi

menggunakan instrumen angket dengan 15 item aspek

penilaian yang meliputi aspek keefektifan, isi/materi,

daya tarik, dan bahasa dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Data Hasil Penilaian oleh Ahli Materi

No Aspek Penilaian Persentase Kualifikasi

1. Keefektifan aspek isi/materi 84% Baik

2. Keefektifan aspek bahasa 85% Sangatbaik

3. Daya tarik aspek isi/materi 90% Sangatbaik

4. Daya tarik aspek bahasa 90% Sangatbaik

Hasil penilaian ahli materi oleh dosen ahli media

dan sumber pembelajaran yaitu Bapak Prof. Dr. Agr.

Moh. Amin. S.Pd, M.Si. Pengisian angket oleh ahli media

dilaksanakan pada tanggal 14 April 2017. Validasi data

ahli media dengan menggunakan instrumen angket

dengan 15 item aspek penilaian yang meliputi aspek

keefektifan, penyajian, daya tarik, dan tampilan media

dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil Penilaian Media oleh Ahli Media

No Aspek Penilaian Persentase Kualifikasi

1. Keefektifan aspek tampilan 80% Baik 2. Keefektifan aspek penyajian 93% Sangat Baik

3. Daya tarik aspek tampilan 95% Sangat Baik

4. Daya tarik aspek penyajian 100% Sangat Baik

6. Hasil Uji Coba Lapangan (Main Field Testing)

Hasil uji coba lapangan (eksperimen) dari produk

hipotetik untuk melihat efektifitas sebelum dan sesudah

penggunaan media sel dari bahan bekas terhadap

peningkatan penguasaan konsep siswa. Subyek

penelitian adalah semua siswa kelas VII MTs yang

berjumlah 17 siswa. Mula-mula siswa diberikan 15 soal

pretest pilihan ganda tentang Sel sebagai unit struktur

organisasi kehidupan dan diberi waktu 30 menit untuk

menjawab. Selanjutnya, siswa diminta untuk

mempelajari sel dengan media sel tumbuhan dan sel

hewan dari bahan bekas selama 30 menit. Setelah siswa

mempelajari sel, siswa diminta untuk mengerjakan soal

yang sama untuk data postest.

Tabel 4. Data Hasil Uji Eksperimen dengan pretest-postest one group

No Nama Hasil Penilaian Selisih

Sebelum Sesudah

1. Annisa Shava N.A 26,67 80 53,33

2. Asa Gesang L.R 26,67 80 53,33

3. Bukhri Muslim 6,67 66,67 60

4. Duwi Nupita Sari 66,67 93,3 26,63 5. Hifni 33,33 73,3 40

6. Syauqi 33,33 73,3 40

7. Robbi Atul M. 60 93,3 33,3

8. Sa’i 26,67 80 53,33 9. Tri Devi Kusuma P. 40 93,3 53,3

10. A.Ferdinand Sinaga 20 73,3 53,3

11. Alfina Avrilita 33,33 80 46,67

12. Risky Hendri M. 20 73,3 53,3 13. Kharisma Nur Aini 20 80 60

14. Hamila 33,33 93,3 59,97

15. Oktavia Putri R. 20 80 60

16. Attalariq Ferdynand 20 80 60 17. M. Syauqi Ziyad 13,33 73,3 59,97

Rata-rata 500/17= 29,41 1366,37/17= 80,37 866,43/17=50,96

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA TENTANG SEL DARI BAHAN DAUR …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017 “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”

Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)

Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

Hidayati et al., Pengembangan Media tentang Sel 173

available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/

0

20

40

60

80

100

Uji Coba Skala Kecil Uji Coba Skala Besar

Pretest

Postest

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa

media sel dari bahan bekas mampu meningkatkan rata-

rata nilaipostest terhadap rata-rata nilai pretest (dari rata-

rata 29,41 menjadi 80,37). Ada kenaikan rata-rata

nilaipostest terhadap rata-rata nilai pretest sebesar 50,96.

Nilai tersebut merupakan nilai kebermaknaan siswa

(effect size) ketika belajar menggunakan media hasil

pengembangan. Hal ini membuktikan terjadinya

peningkatan pemahaman siswa tentang konsep struktur

dan fungsi sel. Grafik peningkatan penguasaan konsep

dapat dilihat pada gambar 4.13

Gambar 4.13 Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa: (1)

penggunaan media sel dari bahan bekas dapat

meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi

Sistem Organisasi Kehidupan, (2) pengembangan produk

media sel dari bahan bekas dapat memenuhi kurikulum

dan KD 3.4 kelas VII mata pelajaran IPA, (3) Media sel

dari bahan bekas yang dikembangkan dapat dikategorikan

layak untuk digunakan dalam media pembelajaran untuk

meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi

Sistem Organisasi Kehidupan.

7. Penyempurnaan Produk Hasil Uji Lapangan

(Operational Product Revision)

Pada tahap penyempurnaan produk ini dilakukan

berdasarkan hasil uji eksperimen dan dihasilkan produk

akhir media sel tumbuhan dan sel hewan dari bahan bekas

yang telah melewati prosedur uji eksperiemen dan sudah

memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam

kegiatan pembelajaran.

PENUTUP

Kesimpulan

1. Hasil pengembangan produk yaitu media sel dari

bahan bekas dibuat berdasarkan hasil need assesment

meliputi studi lapangan dan analisis RPP. Media

dibuat dalam ukuran 35cm x 30cm x 30cm,

disesuaikan dengan bentuk sel tumbuhan dan sel

hewan digunakan untuk menggambarkan sel hewan

dan sel tumbuhan dari bentuk yang menyerupai

sebenarnya untuk siswa SMP/MTs kelas VII.

2. Media tentang sel dari bahan bekas berdasarkan

validitas dan efektivitas dikategorikan layak dengan

kualifikasi tinggi dan dapat diaplikasikan sebagai

media pembelajaran untuk materi Sistem Organisasi

Kehidupan

3. Media sel dari bahan bekas yang dikembangkan dapat

meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi

Sistem Organisasi Kehidupan, hal ini berdasarkan

pada uji coba skala kecil dan eksperimen. Pada uji

skala kecil meningkat pada nilai rata-ratapostest

terhadap rata-rata nilai pretest (dari rata-rata 26,67

menjadi 71,09). Sedangkan pada uji eksperimen

meningkat pada nilai rata-ratapostest terhadap rata-

rata nilai pretest (dari rata-rata 29,41 menjadi 80,37)

dapat dikatakan bahwa penggunaan media sel dari

bahan bekas efektif meningkatkan penguasaan konsep

siswa.

Dengan pengembangan media berbasis penelitian

kekinian, akan memberikan penguatan pengembangan

pendidikan yang dilandasi oleh perkembangan keilmuan

IPA secara kontekstual (Amin, 2010; Amin, 2015 dan

Amin, 2016).

Saran

Bagi peneliti untuk selanjutnya diharapkan dapat

melanjutkan penelitian pengembangan ini kedalam tahap

uji pelaksanaan lapangan, penyempurnaan produk akhir,

diseminasi dan implementasi.

DAFTAR RUJUKAN

Amin, M. 2010. Implementasi Hasil-Hasil Penelitian

Bidang Biologi Dalam Pemebelajaran. Proseding

Seminar Biologi. Vol.1 No.7. diakses dari

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/prosbio/articl

e/view/1202

Amin, M. 2015. Biologi sebagai Sumber Belajar untuk

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA TENTANG SEL DARI BAHAN DAUR …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL III TAHUN 2017 “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisipliner”

Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK)

Universitas Muhammadiyah Malang, tanggal 29 April 2017

Hidayati et al., Pengembangan Media tentang Sel 174

available at http://research-report.umm.ac.id/index.php/

Generasi Masa Kini dan Mendatang yang

Berintegritas dan Berperadapan Tinggi. Pidato

Pengukuhan Guru Besar. Kemristekdikti.

Universitas Negeri Malang.

Amin, M. 2016. Pesatnya Perkembangan Biologi dan

Tantangan Pembelajarannya pada Abad 21.

Makalah utama pada Seminar Nasional Sains

Teknologi dan Pembelajarannya di Universitas

Muhammadiyah Surakarta. 21 Mei 2016.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Borg, W.C & Gall, M.D. 1984. Educational Research An

Introduction. New York and London: Longman

Campbell, N. A, J. B. Reece & Mitcell. 2008. Biologi

Edisi Kedelapan Jilid I. Jakarta: Erlangga

Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Materi Pelatihan

Terintegrasi Pelajaran Sains. Jakarta: Bagian

Proyek Pengembangan dan Sistem Pengendalian

Haryono, Y., Mujiburrahman. Pengembangan Multi

Media Pembelajaran Menulis dan Membaca

Permulaan Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar. Jurnal

Kependidikan. Vol. 13 (4) 383-391

Nurani, Y. 2012. Pengembangan Media Daur Ulang

Berbasis Kecerdasan Jamak dalam Peningkatan

Keterampilan Hidup Anak Usia Dini. Jurnal

Cakrawala Pendidikan. Vol. 1(1) 67-81

Rosyada, D. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung

Persada.