Upload
nguyenkiet
View
239
Download
3
Embed Size (px)
Pengembangan Model – PAUD
Holistik Integratif Swakelola
Masyarakat di Lembata dan Sikka
Putri Mumpuni
Koordinator Proyek ECCD – Plan Indonesia
Pertemuan Kuartal II GKIA - Jakarta
7 Juni 2012
Grobogan PU
Nagekeo PU
Dompu PUSoe PU
Kefa PU
Jakarta (CO)
Kebumen PU
Rembang PU
Sikka PU
KALIMANTAN
MALAYSI
A
BRUNEI
SINGAPOR
E
MALAYSIA
AUSTRALI
A
PAPU
A
SULAWE
SI MALUK
U
SUMATRA
Lembata PU
JAVA
BALI
PACIFIC OCEAN
CELEBES
SEA
TIMOR
SEA
INDIAN OCEAN
SOUTH CINA SEA
Proyek PAUD HI Swakelola
Masyarakat - 2010 - 2014
Pengembanganmodel PAUD HI
swakelolamasyarakat
berdampak besardengan biaya rendah
(low cost) yang menargetkan anakusia 0 - 8 tahun dan
orang tuanya di kabupaten Sikka,
Lembata dan Kefa -NTT
Latar Belakang Proyek PAUD HI
Swakelola Masyarakat
Lebih dari 5 tahun Plan Indonesia
menjalankan program PAUD HI yang berfokus
pada pengembangan pos/sekolah, membuat
modul, melatih kader dan membuat KIE
bersama pemerintah.
Ditemukan dalam evaluasi program: kurikulum
dan metode yang dilakukan tidak sepenuhnya
sesuai kondisi pedesaan yang memiliki
keterbatasan sumberdaya.
Hasil Analisa Situasi 2010
oleh Puskris UI, Plan Indonesia dan
Review Kurikulum di Indonesia
Temuan Analisa Situasi
• Ada para pelaku pelayanan/stakehoder PAUD HI
• Pemimpin masyarakat memiliki perspektif positif tentang pentingnya PAUD HI
• Pelayanan Posyandu dan Pos PAUD sudah berjalan
• Akses dan ketersediaan pra-sekolah yang terstruktur
• Masalah enrollment dan kehadiran anak di SD
Cont.
• Orang tua melakukan pengasuhan yang lebih fokus
pada kebutuhan fisik.
• Pemahaman yang beranekaragam tentang tingkah
laku “nakal” pada anak
• Tantangan dalam disiplin : masih menggunakan
kekerasan
• Masalah kesehatan anak : kasus malnutrisi, ‘pire”berhubungan dengan nutrisi, tingkat praktek menyusui
yang rendah, isu kesehatan pre dan post kelahiran,
infeksi saluran pernafasan, malaria dsb
Posyandu sebagai pintu masuk untuk proyek
PAUD HI
• Posyandu mencapai anak
usia 0 – 5 tahun tanpa
kecuali.
• Umumnya posyandu sudah
memiliki ruangan/infrastruktur
• Kader posyandu umumnya
sudah dilatih dan dapat
menjadi pemimpin/champion
di masyarakat untuk isu
PAUD HI
• Posyandu dengan Pokjanal
sebagai payung PKK,
BPKKB dan Departemen
kesehatan
Temuan 2010
• Angka tinggal kelas tahun 2010
• Anak yang akses Pos PAUD 2011 (usia 4 – 6 tahun)
Detail Lembata (5 Kabupaten – 17
desa)
Sikka (8 Kabupaten – 13
desa)
Kelas I 20% 19%
Kelas II 18%
Detail Lembata (5 Kabupaten –
17 desa)
Sikka (8 Kabupaten –
13 desa)
Total anak 826 1443
Akses Pos PAUD 700 922
Belum akses 126 (15%) 451 (31%)
AgeLembata Sikka
Male Female Male Female
0 - 14 18,301 16,292 46,052 39,819
15 - 64 25,363 33,168 77,585 94,341
> 65 3,828 5,392 8,299 9,840
47,492 54,852 131,936 144,000
102,344 275,936
Lembata Sikka
Puskesmas 8 21
Pustu 28 65
Posyandu
Pratama 2 341
Madya 298 129
Purnama 12 45
Mandiri 0 16
% Visitation Rate 84% 85.78%
Lembata Sikka
House
Total Number 23,038 52,497
Number of Investigated 14,890 30,196
% Health 60.69% 43.89%
Latrine
Number of HH 26,667 69,346
% of Ownership 67.86% 56.63%
%of Health 52.95% 63.86%
Lembata Sikka
Maternal Woman
Total Number 2,523 6,954
% Help by Health Provider 77.13% 95.04%
Pregnant Woman
Total Number 2,643 8,229
% K1 98.79% 95.13%
% K4 84.03% 60.07%
Exclusive Breast feeding 29.54% 83.45%
Family Planning
Productive Couples 12,814 38,795
% New Acceptor 10.57% 11.62%
% Active Acceptor 60.75% 56.92%
Lembata Sikka
Infant Mortality Rate
Birth Rate 2,482 6,829
Prenatal Mortality 40 73
Total 2,522 6,902
% Infant Mortality Rate 1.59% 1.06%
Total Number of Toddler 9,563 20,709
Children Nutrition Status
Severe under weight 5.40% 6.70%
Under weight 28.40% 30.60%
Normal 65.60% 62%
Immunization
BCG 90.32% 80.27%
DPT1+HB1 94.58% 97.21%
DPT3+HB3 88.54% 90.86%
Polio 91.56% 93.03%
Measles 91.56% 94.44%
Drop Out 3.16% 2.85%
Dr. Frances Aboud mereview kurikulum
PAUD HI: Buku KIA, BKB dan 9 Pesan di
Adituka
No Item Konvensional Pendekatan Baru
1 Kurikulum
Tematik/ berbasis tema Berbasis Kompeten
2 Daily Routine
Tidak terstruktur, kurang transisi antar kegiatan
Terstruktur, ada transisi antar kegiatan
3 Monitoring Individual Lingkungan di sekitar anak
4Tema
Kegiatan
Guru memberi instruksi
Kombinasi antara guru dan anak-anak
5
Peran Guru/Kader Dominan Fasilitator
6Peran Orang
Tua Tidak jelasAktif – termasuk di dalam
program
7Transisi ke
SD Tidak jelasJelas – focus keberhasilan
anak di SD
Tujuan Proyek (Goal)
Kesejahteraan anakusia dini (kesehatan,
perkembangan/pembelajaran dan
perlindungan) meningkat bagi anak-
anak target melaluilayanan PAUD Holistik
Integratif
Objective I
Kelompok Pengasuhan Anak (KPA)
Anggota KPA membuat
aksi bersama/masyarakat
untuk meningkatkan
kesejahteraan anak
Objective II
Pos PAUD
Semua anak usia 4 – 6
tahun berpartisipasi di
Pos PAUD yang
berkualitas setidaknya 1
sampai 2 tahun sebelum
masuk ke SD
Objective III
Transisi ke Sekolah Dasar
Semua anak usia kelas I
dan II berpartisipasi
dalam kegiatan berbasis
sekolah dan masyarakat
untuk meningkatkan
prestasi anak dan
mengurangi tinggal kelas
di SD
Objective IV
Sektor formal dan
informal berkolaborasi
bekerja untuk
meningkatkan
kesejahteraan anak (0
sampai 8 tahun)
Target Proyek
Target Pencapaian Posyandu 99 99 KPA 75 65
Pos PAUD 40 13 SD 26 13 Anak 2370 390
Kader/guru Pos PAUD 80 42 Kader /fasilitator KPA 73 73 Bidan 31 40 Guru SD 52 26
Orang Tua 1125 1144
Perubahan Perilaku
• 42 aksi masyarakat sudah mulai terbentuk dari KPA
(42 aksi dari 65 KPA)
• 8 Pos PAUD baru dibuka/diaktifkan kembali oleh
masyarakat di Sikka berintegrasi dengan Posyandu
• 50% sampai 80% anggota KPA mempraktekkan
pengasuhan yang didapat di KPA
• 71%(Sikka) dan 85% (Lembata) anak usia 4 – 6 tahun
mengakses Pos PAUD
Cont.
• Orang tua bekerja bersama guru/kader Pos PAUD
• Pos PAUD menggunakan kegiatan harian (Daily
Routine) yang meliputi kegiatan terstruktur dan
kegiatan bebas
• Menyediaan APE berbahan lokal
• Kegiatan koordinasi rutin dilakukan dari level desa
sampai tingkat Nasional
• Kelas Expecting Parent bersama bidan dilakukan
dengan metode diskusi dua arah bersama orang tua
Pembelajaran dan Rencana ke depan
• Koordinasi antar sektor sangat diperlukan dalam
menyediakan layanan PAUD HI
• KPA dijadikan sebagai strategi untuk menghasilkan
pemimpin/champion yang mendorong usaha
peningkatan kesejahteraan anak usia dini
• Strategi scaling up diperlukan untuk memberi akses
bagi semua anak mendapatkan pelayanan PAUD HI
• Program anak usia dini harus dimulai dari 0 sampai 8
tahun untuk memastikan transisi anak ke SD berjalan
dengan baik
Cont.
• Memastikan ayah/bapak ikut aktif berperan dalam
usaha PAUD HI
• Memastikan perlindungan anak, gender, dan inklusi
menjadi pengarusutamaan dari program PAUD HI
• Kondisi dan konteks lokal harus diperhatikan dalam
membangun program PAUD HI : Lembata pelayanan
Pos PAUD lebih di dominasi dilakukan di TK (Taman
Kanak-kanak) karena kebijakan pemerintah setempat.
Sikka pelayanan PAUD HI terintegrasi di Posyandu.
Terima
kasih