Upload
trinhque
View
222
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN
GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI KAJIAN LINGKUNGAN
PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS III SD N 3 BANDUNGHARJO
KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN
TAHUN 2011
SKRIPSI
Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
DWI ADI SUSILO
6102909196
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
ii
SARI
Dwi Adi Susilo. 2011. Pengembangan Model Pembelajaran Keseimbangan
Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Kajian Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas III SD Negeri 3 Bandungharjo Tahun 2011. Skripsi Jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing (1) Dra. Endang Sri Harnani, M.Kes dan Pembimbing (2)
Drs. Hermawan, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak dalam Penjasorkes melalui kajian lingkungan persawahan.
Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan dari Borg dan Gall yang telah divariasi, yaitu : (1)
melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, termasuk observasi lapangan dan kajian pustaka, (2) Mengembangkan bentuk produk awal yaitu model
pembelajaran keseimbangan gerak melalui kajian lingkungan persawahan, (3) Evaluasi para ahli dengan menggunakan dua ahli Penjasorkes dan satu ahli
pembelajaran, serta uji coba skala kecil dengan menggunakan lembar kuesioner dan konsultasi serta evaluasi yang selanjutnya hasil dianalisis, (4) Revisi produk
pertama, revisi produk berdasarkan dari hasil evaluasi ahli dan uji coba skala kecil. Revisi ini digunakan untuk perbaikan terhadap produk awal yang dibuat oleh
peneliti, (5) Uji coba skala besar di lingkungan persawahan, (6) Hasil produk akhir yang dilakukan berdasarkan uji coba skala besar, (7) Hasil akhir pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak siswa kelas III SD Negari 3 Bandungharjo yang dihasilkan melalui revisi uji coba skala besar.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diperoleh dari evaluasi ahli (dua ahli Penjasorkes dan satu ahli pembelajaran), uji coba skala
kecil (12 siswa) dan uji coba skala besar (41 siswa). Data berupa hasil penilaian mengenai kualitas produk, saran untuk perbaikan produk, dan hasil pengisian
kuesioner oleh siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif persentase untuk mengungkap aspek psikomotorik, kognitif dan afektif siswa setelah
menggunakan produk. Dari hasil uji coba skala kecil diperoleh data evaluasi ahli yaitu, ahli
Penjasorkes I didapat 70% (baik), ahli Penjasorkes II didapat 72% (baik), dan ahli pembelajaran didapat 75% (baik) dan untuk uji coba skala kecil dari kuesioner siswa
didapat 93,33% (sangat baik). Sedangkan dari hasil uji coba skala besar diperoleh data evaluasi ahli yaitu, ahli Penjasorkes I didapat 81% (baik), ahli Penjasorkes II
didapat 80% (baik), dan ahli pembelajaran didapat 76% (baik) dan untuk uji coba skala kecil dari kuesioner siswa didapat 91,95% (sangat baik). Dari data yang ada,
maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak dalam Penjasorkes melalui kajian lingkungan persawahan ini dapat digunakan
bagi siswa SD Negeri 3 Bandungharjo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Berdasarkan hasil penelitian di atas, diharapkan bagi guru Penjasorkes di
Sekolah Dasar untuk menggunakan produk pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak dalam Penjasorkes melalui kajian lingkungan persawahan.
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa isi dari skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya
tulis ilmiah yang telah saya susun sendiri dan bukan merupakan hasil jiplakan dari
karya tulis ilmiah orang lain. Berbagai pendapat serta temuan dari orang ataupun
pihak lain yang ada di dalam karya tulis ilmiah ini dikutip dan dirujuk
berdasarkan pedoman kode etik etika penyusunan karya tulis ilmiah. Semoga
karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Semarang, Agustus 2011
Peneliti
Dwi Adi Susilo
NIM. 6102909196
iv
PENGESAHAN
Telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Pada hari :
Tanggal :
Panitia Ujian
Dewan Penguji
Ketua
Drs. Said Junaidi, M. Kes
NIP. 19690715 199403 1 001
Sekretaris
Drs. Hermawan Pamot Raharjo, M. Pd
NIP. 19651020 199103 1 002
1. Dra. Heny Setyawati, M. Si (Ketua)
NIP. 19670610 199203 2 001
2. Dra. Endang Sri Hanani, M. Kes (Anggota)
NIP. 19590603 198403 2 001
3. Drs. Hermawan, M. Pd (Anggota)
NIP. 19670610 199203 2 001
3.
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad (Q.S. Al Mujadilah,
58:11)
Kerja keras adalah gerbang kesuksesan.
Kita tidak akan berarti apa-apa jika tidak bermanfaat bagi orang lain
PERSEMBAHAN
Dengan segenap rasa syukur saya persembahkan skripsi ini untuk :
1. Yang tercinta kedua orang tua saya (Bapak Suwarno dan Ibu
Sri Rahayu), yang tiada henti selalu memberikan segala
dukungan, doa restu, cinta dan kasih sayang, nasehat,
bimbingan serta motivasi.
2. Yang tercinta istri (Tina Ariwirawati) dan anak saya
(Herlintang Habib Khairan) yang selalu menemani dalam suka
dan duka.
3. Kakak (Nur Hayati dan Sudarto) dan adik-adikku (Allip Damai
Kiswara, Susi Purwandari, Khafiq Andri Prasetyo, dan Dyan
Ari Wibowo) yang selalu mendorong sehingga terwujud karya
tulis ilmiah ini.
vi
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas berkat rahmat serta hidayah Allah SWT penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Model Pembelajaran
Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Kajian Lingkungan Persawahan
Pada Siswa Kelas III SD Negeri 3 Bandungharjo Tahun 2011. Dengan demikian
penulis juga dapat menyelesaikan studi program Sarjana, di Jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri
Semarang.
Dengan selesainya penulisan skripsi ini, maka penulis menyampaikan
ucapkan terima kasih yang tiada terhingga, diantaranya kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
kepada peneliti menjadi mahasiswa UNNES,
2. Drs. H. Harry Pramono, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini,
3. Drs. Hermawan Pamot Raharjo, M. Pd. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan dorongan dan semangat serta ijin
untuk menyelesaikan skripsi ini,
4. Dra. Endang Sri Hanani, M. Kes selaku Pembimbing Utama yang telah sabar
dan teliti dalam memberikan petunjuk, dorongan, dan motivasi serta
membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini,
vii
5. Drs. Hermawan, M. Pd, selaku Pembimbing Pendamping yang telah
memberikan petunjuk, dorongan, dan motivasi serta membimbing penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini,
6. Budi Santosa, S. Pd selaku ahli pembelajaran memberikan petunjuk,
dorongan, dan motivasi serta membimbing penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini,
7. Siswowati Eko Rahayu, S. Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 3
Bandungharjo yang telah memberi ijin penelitian dan membimbing
terselenggaranya kegiatan penelitian di SD Negeri 3 Bandungharjo.
8. Seluruh Guru dan siswa III SD Negeri 3 Bandungharjo yang telah membantu
dan mendukung dalam melaksanakan kegiatan penelitian dengan lancar.
9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PJKR, FIk, UNNES yang telah memberikan
bekal ilmu dan pengetahuan kepada peneliti hingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini,
10. Ayah ibuku tercinta dan seluruh keluargaku yang telah memberikan dukungan
materiil dan spiritual kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini,
11. Teman-teman S1 PGPJSD angkatan 2009 transfer dari D2 yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Khususnya Galih
Setiyawan dan Yuni Lestari serta teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan
satu persatu.
12. Istri dan anakku yang tercinta terima kasih selalu memberi suport dan
semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
viii
13. Semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu terima kasih atas kerjasama
serta dukungannya selama penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati, bahwa laporan yang tersusun dan
tersaji ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis dengan tangan terbuka
menerima kritik dan sumbang saran yang membangun senantiasa penulis
harapkan.
Semoga laporan ini dapat berguna dan memberikan manfaat sebagai mana
yang diharapkan.
Semarang, Agustus 2011
Peneliti
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
SARI…. .................................................................................................... ii
PERNYATAAN ......................................................................................... iii
PENGESAHAN ......................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI.............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
1.2. Permasalahan........................................................................ 6
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................. 6
1.4. Spesifikasi Produk ............................................................... 7
1.5. Pentingnya Pengembangan ................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR ................... 9
2.1. Kajian Pustaka ..................................................................... 9
2.1.1. Pengertian Model Pengembangan ................................ 9
2.1.2. Pengertian Pembelajaran ............................................. 10
2.1.3. Pengertian Pembelajaran Inovatif ................................ 10
x
2.1.4. Pengertian Pembelajaran PAKEM ............................... 11
2.1.5. Pengertian Pendidikan Jasmani .................................... 12
2.1.6. Pengertian Model Pembelajaran................................... 13
2.1.7. Pengertian Keseimbangan ........................................... 14
2.1.8. Pengertian Lingkungan................................................ 16
2.1.9. Pengertian Pemanfaatan Lingkungan Persawahan ........ 17
2.1.10.SK dan KD Penjasorkes SD......................................... 18
2.2. Kerangka Berpikir ................................................................ 21
BAB III METODE PENGEMBANGAN ................................................... 24
3.1. Model Pengembangan .......................................................... 24
3.2. Prosedur Pengembangan ....................................................... 26
3.2.1. Analisis Kebutuhan.................................................... 27
3.2.2. Pembuatan Produk Awal ............................................ 27
3.2.3. Uji Coba Produk ........................................................ 27
3.2.4. Revisi Produk Pertama ............................................... 28
3.2.5. Uji Coba Skala Besar ................................................. 28
3.2.6. Revisi Produk Akhir .................................................. 28
3.2.7. Hasil Akhir ................................................................ 28
3.3. Uji Coba Produk ................................................................... 29
3.3.1. Desain Uji Coba ........................................................ 29
3.3.2. Subyek Uji Coba ....................................................... 30
3.3.3. Jenis Data .................................................................. 31
xi
3.3.4. Instrumen Pengumpulan Data .................................... 31
3.3.4. Instrumen Pengumpulan Data .................................... 34
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN ........................................................ 35
4.1. Hasil Data Uji Coba .............................................................. 35
4.1.1. Data Analisis Kebutuhan............................................ 35
4.1.2. Deskripsi Draf Produk awal ....................................... 36
4.1.3. Validasi Ahli ............................................................. 31
4.1.4. Data Uji Coba Skala Kecil ......................................... 44
4.1.5. Data Uji Coba Skala Besar ......................................... 58
4.1.6. Analisis Data ............................................................. 60
4.2. Pembahasan .......................................................................... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 81
5.1. Kesimpulan .......................................................................... 81
5.2. Saran ................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 85
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel I Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner Ahli ................. 32
Tabel II Skor Jawaban Kuesioner “Ya” dan “Tidak” ............................. 33
Tabel III Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner Ahli ................ 33
Tabel IV Klasifikasi Persentase ............................................................. 34
Tabel V Data Hasil Keseluruhan dari Evaluasi Ahli, Uji Coba Skala Kecil,
dan Uji Coba Skala Besar........................................................ 79
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Macam-macam Gerakan Pembelajaran Latihan Keseimbangan Gerak .... 15
2. Prosedur Pengembangan Model Keseimbangan Gerak dalam Penjasorkes
Melalui Kajian Lingkungan Persawahan ................................................ 26
3. Pola Pengembangan Model Keseimbangan Gerak dalam Penjasorkes
Melalui Kajian Lingkungan Persawahan ................................................ 39
4. Kegiatan Pos I Berjalan di Atas Pematang Sawah .................................. 48
5. Kegiatan Pos II Berjalan di Atas Pematang Sawah yang Diberi Bambu
Sepanjang 7 m ...................................................................................... 49
6. Kegiatan Pos III Berjalan Satu Kaki Diangkat Secara Bergantian ........... 49
7. Kegiatan Pos IV Berpasangan Dengan Kaki Ditekuk Ssila dan Tangan
Bertepuk Silang .................................................................................... 50
8. Kegiatan Pos V dengan Sikap Berdiri Satu Kaki Tekuk Sila ................... 51
9. Kegiatan Pos V dengan Sikap Berdiri Satu Kaki Tekuk Samping ........... 53
10. Kegiatan Pos V dengan Sikap Berdiri Satu Kaki Lurus ke Depan ........... 55
11. Kegiatan Pos V dengan Sikap Kapal Terbang ........................................ 57
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Usulan Penetapan Pembimbing ............................................................. 87
2. SK Dosen Pembimbing ......................................................................... 88
3. Surat Ijin Penelitian .............................................................................. 90
4. Surat Keterangan Penelitian (Uji Coba Skala Kecil) ............................... 91
5. Surat Keterangan Penelitian (Uji Coba Skala Besar)............................... 92
6. Lembar Evaluasi dan Kuesioner untuk Ahli ........................................... 93
7. Lembar Evaluasi dan Kuesioner untuk Siswa ......................................... 98
8. Hasil Pengisian Kuesioner Ahli Penjasorkes dan Ahli Pembelajaran Skala
Kecil .............................................................................................. 105
9. Saran Perbaikan, Komentar serta Saran Umum Model Pembelajaran
Keseimbangan Gerak ............................................................................ 106
10. Hasil Pengisian Kuesioner Ahli Penjasorkes dan Ahli Pembelajaran Skala
Besar .............................................................................................. 107
11. Saran Perbaikan, Komentar serta Saran Umum Model Pembelajaran
Keseimbangan Gerak ............................................................................ 108
12. Daftar Siswa Kelas III SD Negeri 3 Bandungharjo (Uji Coba Skala Kecil) 109
13. Jawaban Kuesioner Aspek Psikomotorik, Kognitif, dan Afektif Siswa Kelas
III Uji Coba Skala Kecil ........................................................................ 110
14. Hasil Kuesioner Angket Aspek Psikomotorik, Kognitif, dan Afektif Siswa
Kelas III Uji Coba Skala Kecil .............................................................. 113
xv
15. Data Hasil Uji Coba Skala Kecil (N = 12) .............................................. 116
16. Analisis Data Hasil Uji Coba Skala Kecil (N = 12) ................................ 119
17. Daftar Siswa Kelas III SD Negeri 3 Bandungharjo (Uji Coba Skala Besar) 123
18. Jawaban Kuesioner Aspek Psikomotorik, Kognitif, dan Afektif Siswa Kelas
III Uji Coba Skala Besar ....................................................................... 125
19. Hasil Kuesioner Angket Aspek Psikomotorik, Kognitif, dan Afektif Siswa
Kelas III Uji Coba Skala Besar .............................................................. 131
20. Data Hasil Uji Coba Skala Besar (N = 41) ............................................. 137
21. Analisis Data Hasil Uji Coba Skala Besar (N = 41) ................................ 140
22. Dokumentasi ........................................................................................ 144
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan sekarang kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum tersebut merupakan kurikulum
operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan.
Tujuannya memberikan peluang dan kesempatan kepada pihak sekolah untuk
berpartisipasi aktif dalam pengambilan kebijakan mengenai pengembangan dan
penyelenggaraan pendidikan sehingga diharapkan mampu memberdayakan semua
potensi yang dimiliki. Dengan kebijakan ini, sekolah diharapkan dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini memuat beberapa mata
pelajaran yang diajarkan dalam pendidikan. Satu diantaranya adalah mata
pelajaran Penjasorkes. Pengertian Penjasorkes adalah suatu proses pendidikan
seseorang sebagai perseorangan maupun anggota masyarakat yang dilakukan
secara sadar dan sistematik berupa permainan, perlombaan dan kegiatan intensif
dalam rangka memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal melalui
berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan
dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak.
Mata pelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar (SD) merupakan bagian
integral dari pendidikan keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek
kebugaran jasmani, ketrampilan gerak, ketrampilan berpikir kritis, ketrampilan
2
sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olah raga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional. Ini berarti, mata pelajaran tersebut juga mempunyai peran
unik dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Karena selain dapat digunakan
untuk pengembangan aspek fisik dan psikomotor, juga ikut berperan dalam
pengembangan aspek kognitif dan afektif secara serasi dan seimbang.
Salah satu permasalahan kurang berkembangnya proses pembelajaran
Penjasorkes di sekolah adalah terbatasnya sarana dan prasarana pembelajaran
yang tersedia di sekolah, baik terbatas secara kuantitas maupun kualitasnya.
Permasalahan tersebut semakin mendalam dan berpengaruh secara signifikan
terhadap proses pembelajaran Penjasorkes, karena kurang didukung oleh tingkat
kemampuan, kreativitas dan inovasi para guru Penjasorkes selaku pelaksana
khususnya dalam pengembanagan model pembelajaran.
Ditengarai bahwa guru Penjasorkes dalam melaksanakan proses
pembelajaran bersifat konvensional yang cenderung monoton, tidak menarik, dan
membosankan, sehingga peserta didik tidak memiliki semangat dan motivasi
dalam mengikuti pelajaran Penjasorkes. Dampak dari itu secara tidak disadari
akan mempengaruhi terhadap tingkat kesegaran jasmani dan penguasaan
keterampilan gerak peserta didik yang semestinya dapat dikembangkan sesuai
perkembangan gerak seusianya. Dengan demikian potensi peserta didik akan tidak
berkembang secara optimal pada masanya, dan pada akhirnya kurang optimal pula
3
dalam mendukung dan memberikan kontribusi bibit-bibit atlet potensi yang dapat
dikembangkan pada pembinaan prestasi olahraga kedepan.
Pengembangan model pembelajaran Penjasorkes merupakan salah satu
upaya membantu menyelesaikan permasalahan terbatasnya sarana dan prasarana
pembelajaran Penjasorkes di sekolah. Dari hasil pengamatan selama ini,
pengembangan model pembelajaran Penjasorkes yang dilakukan oleh para guru
Penjasorkes dapat membawa suasana pembelajaran yang inovatif, dengan
terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan dapat memotivasi peserta didik
untuk lebih berpeluang untuk mengeksploitasi gerak secara luas dan bebas, sesuai
tingkat kemampuan yang dimiliki. Biarpun pengembangan model pembelajaran
Penjasorkes yang ada masih terbatas dalam lingkup lingkungan fisik di dalam
sekolah, dan belum dikembangkan pada pemanfaatan lingkungan fisik luar
sekolah, yang sebenarnya memiliki potensi sebagai sumber belajar yang efektif
dan efisien.
Lingkungan fisik luar sekolah yang merupakan salah satu sumber belajar
yang efektif dan efisien, selama ini belum dapat dioptimalkan oleh para guru
Penjasorkes dalam pembelajarannya. Guru Penjasorkes masih berkutat dalam
lingkungan fisik dalam sekolah, biarpun dengan berbagai persoalan dan
keterbatasannya. Para guru lupa bahwa lingkungan fisik di luar sekolah ada situasi
dan kondisi yang menarik di alam bebas berupa lahan kosong, persawahan,
perkebunan, hutan, perbukitan, sungai, pantai, perumahan, dan lain-lain, yang jika
dimanfaatkan secara optimal melalui pengembangan model pembelajaran akan
4
dapat membantu para guru dalam meningkatkan pembelajaran Penjasorkes yang
inovatif.
Dari permasalahan-permasalahan tersebut di atas, maka dipandang penting
adanya pengembangan model pembelajaran Penjasorkes yang perlu dilakukan di
Sekolah Dasar. Sebut saja sebuah SD Negeri 3 Bandungharjo Kecamatan Toroh
Kabupaten Grobogan terletak kurang lebih 15 km dari pusat kabupaten Grobogan,
letaknyapun berada di dalam pedesaan masyarakat. Lingkungan disekitar SD
Negeri 3 Bandungharjo terdapat area persawahan.
Adanya lingkungan fisik di luar sekolah yaitu area persawahan dengan
memanfaatkan pematang sawah tersebut sangat memungkinkan untuk
dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Di dalam kaitannya dengan
pemanfaatan lingkungan persawahan, penulis akan mengembangkan model
pembelajaran ketrampilan keseimbangan gerak, yang semua aktivitas geraknya
sangat erat kaitannya dengan semua komponen-komponen ranah yang terkandung
dalam Penjasorkes yaitu fisik, afektif, psikomotorik, dan kognitif. Ranah fisik,
dimana dalam keseimbangan gerak siswa mampu melakukan aktifitas fisik yang
mendukung kegiatan secara keseluruhan. Ranah afektif, selama pelaksanaan
keseimbangan gerak berlangsung setiap siswa mempunyai emosional yang
berbeda-beda yang harus seorang guru pahami, apakah dalam melakukan
keseimbangan gerak seorang siswa mampu mengendalikan emosinya ataukah
tidak. Ranah psikomotorik, seorang guru juga harus memahami psikologi seorang
siswa saat mengikuti pelaksanaan kegiatan keseimbangan gerak. Ranah kognitif,
siswa mampu berpikir untuk mengatur strategi selama pelaksanaan kegiatan
5
keseimbangan gerak berlangsung. Selain itu, siswa diajarkan untuk mampu
bekerja sama dan mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Keseimbangan adalah
kemampuan mempertahankan sikap tubuh atau bagian tubuh tanpa gangguan pada
keseimbangan. Keseimbangan yang dilakukan di persawahan ini dimaksudkan
agar siswa tidak jenuh dengan keadaan didalam sekolah.
Berdasarkan uraian di atas diharapkan adanya peran guru dalam
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak agar dapat menciptakan
suatu model pembelajaran dalam bentuk pembelajaran baru yang bertujuan agar
dapat menarik minat siswa sehingga siswa tidak merasa cepat bosan, akan lebih
termotivasi dan bergairah dalam mengikuti proses pembelajaran Penjasorkes di
Sekolah Dasar.
Dari latar belakang di atas, peneliti dapat memberikan alasan mengapa
permasalahan tersebut perlu untuk diteliti yaitu :
1. Penjasorkes di Sekolah Dasar (SD) pada hakekatnya mempunyai arti, peran,
dan fungsi yang penting dan strategis dalam upaya pengembangan
ketrampilan gerak siswa.
2. Paradigma pembelajaran Penjasorkes dahulu lebih menekankan anak harus
bisa menguasai teknik yang diberikan dengan baik, namun paradigma
pembelajaran Penjasorkes yang berkembang sekarang yang terpenting adalah
anak sudah mau bergerak dan bergembira merupakan tujuan utama dari
Penjasorkes yang baik.
6
3. Agar siswa mampu mengenal lebih dahulu arti penting olahraga pada
umumnya serta Penjasorkes pada khususnya sehingga tujuan dari Penjasorkes
dapat tercapai dengan baik.
Dengan demikian penulis selaku guru Penjasorkes secara langsung
mengangkat judul “Pengembangan Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak
Dalam Penjasorkes Melalui Kajian Lingkungan Persawahan”, sebagai wahana
penciptaan pembelajaran Penjasorkes yang inovatif, untuk menjadikan
pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan, yang sekaligus bermanfaat
bagi perkembangan dan pertumbuhan peserta didik.
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah :
“Bagaimana penerapan pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam Penjasorkes melalui kajian lingkungan persawahan pada siswa kelas
III SD Negeri 3 Bandungharjo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Tahun
2011 ?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui hasil pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam Penjasorkes melalui kajian lingkungan persawahan
pada siswa kelas III SD Negeri 3 Bandungharjo Kecamatan Toroh Kabupaten
Grobogan Tahun 2011.
7
1.4 Spesifikasi Produk
Produk yang diharapkan akan dihasilkan melalui penelitian pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak dalam Penjasorkes melalui kajian
lingkungan persawahan yang sesuai dengan karakteristik siswa SD serta dapat
mengembangkan semua aspek pembelajaran (kognitif, afektif, psikomotor) secara
efektif dan efisien, juga dapat meningkatkan intensitas fisik sehingga derajat
kebugaran jasmani siswa dapat terwujud serta dapat mengatasi kesulitan dalam
pengajaran keseimbangan gerak.
Produk yang dihasilkan diharapkan akan bermanfaat sebagai referensi
tambahan dalam dunia pendidikan . Adapun Manfaat dari produk antara lain :
1. Mengaktifkan siswa dalam pembelajaran Penjasorkes,
2. Sebagai khasanah dan informasi ilmiah yang berkaitan dengan masalah
pengembangan model pembelajaran bagi guru Penjasorkes,
3. Mengatasi semua keterbatasan sarana dan prasarana dalam pembelajaran
keseimbangan gerak.
1.5 Pentingnya Pengembangan
Pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak dalam
Penjasorkes melalui kajian lingkungan persawahan bagi siswa SD ini sangat
penting untuk dilakukan, mengingat pembelajaran keseimbangan gerak yang
dilakukan oleh guru Penjasorkes selama ini masih jauh dari yang diharapkan.
8
Pemecahan masalah pembelajaran dapat melalui penerapan model
pembelajaran. Dalam bentuk variasi dalam pembelajaran yang diharapkan dapat
digunakan serta dapat membantu guru Penjasorkes, sehingga kualitas
pembelajaran dapat meningkat dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1. Kajian Pustaka
Sebagai acuan berpikir secara ilmiah dalam rangka untuk pemecahan
permasalahan, pada kajian pustaka ini dimuat beberapa pendapat para pakar.
Selanjutnya secara garis besar akan diuraikan tentang :
Pengertian Model Pengembangan, Pengertian Pembelajaran, Pengertian
Pembelajaran Inovatif, Pengertian Pembelajaran PAKEM, Pengertian Pendidikan
Jasmani, Pengertian Model Pembelajaran, Pengertian Keseimbangan, Pengertian
Lingkungan, Pemanfaatan Lingkungan Persawahan, Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar Penjasorkes SD.
2.1.1 Pengertian Model Pengembangan
Penelitian pengembangan biasanya disebut pengertian berbasis
pengembangan (research-based development) merupakan jenis penelitian yang
tujuan penggunaannya untuk pemecahan masalah praktis. Penelitian
pengembangan merupakan jenis penelitian yang berorientasi pada produk, dan
diharapkan dapat menjembatani kesenjangan penelitian yang lebih banyak
menguji teori ke arah menghasilkan produk-produk yang langsung dapat
digunakan oleh pengguna.
Menurut Borg & Gall (1983) penelitian pengembangan adalah salah satu
proses yang banyak digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran, yang pada
10
dasarnya prosedur penelitian pengembangan terdiri dari dua tujuan utama, yaitu ;
(1) mengembangkan produk dan (2) menguji produk untuk mencapai tujuan.
Tujuan pertama disebut sebagai fungsi pengembangan, sedangkan tujuan ke dua
disebut sebagai fungsi validasi.
2.1.2 Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa,
baik di dalam maupun di luar kelas dengan menggunakan berbagai sumber belajar
sebagai bahan kajian (Anna Poedjiadi, 2007:75).
Pembelajaran pada hakekatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk
membelajarkan siswanya (mengarahkan interksi siswa dengan sumber belajar
lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. (Trianto, 2009:17),
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
pembelajaran adalah proses interaksi secara sadar yang dilakukan oleh guru dan
siswa, baik di dalam maupun di luar kelas dengan menggunakan berbagai sumber
belajar sebagai bahan dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.
2.1.3 Pengertian Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran merupakan terjemahan dari learning yang artinya belajar
atau pembelajaran. Jadi, pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang dikemas
oleh pembelajar atas dorongan gagasan barunya yang merupakan produk dari
learning how to learn untuk melakukan langkah-langkah belajar, sehingga
memperoleh kemajuan hasil belajar.
11
Pembelajaran inovatif juga mengandung arti pembelajaran yang dikemas
oleh guru atau instruktur lainnya yang merupakan wujud gagasan atau teknik yang
dipandang baru, agar mampu memfasilitasi siswa untuk memperoleh kemajuan
dalam proses dan hasil belajar.
2.1.4 Pengertian Pembelajaran PAKEM
Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) adalah
salah satu pembelajaran inovatif yang memiliki karakteristik aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan.
Aktif yaitu pengembang pembelajaran ini beranggapan bahwa belajar
merupakan proses aktif merangkai pengalaman untuk memperoleh pemahaman
baru. Siswa aktif terlibat di dalam proses belajar mengkonstruksi sendiri
pemahamannya. Kreatif yaitu dimana pengembanganya juga dirancang untuk
mampu mengembangkan kreativitas. Pembela haruslah memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, inisiatif, dan kreativitas serta kemandirian siswa sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologisnya. Efektif yaitu
menyiratkan bahwa pembelajaran harus dilakukan sedemikian rupa untuk
mencapai semua hasil belajar yang telah dirumuskan. Karena hasil belajar itu
beragam, karakteristik efektif dari pembelajaran ini mengacu kepada penggunaan
berbagai strategi yang relevan dengan hasil belajarnya. Menyenangkan yaitu
pembelajaran yang dilaksanakan haruslah dilakukan dengan tetap memperhatikan
suasana belajar yang menyenangkan.
12
2.1.5 Pengertian Pendidikan Jasmani
Beley dan Field (dalam Suranto, dkk., 1994) mendefinisikan pendidikan
jasmani sebagai proses yang menguntungkan dalam penyesuaian dari belajar
gerak, neuro-muscular, intelektual, sosial, kebudayaan, baik emosional dan etika
sebagai akibat yang timbul sesuai pilihannya melalui aktivitas fisik yang
menggunakan sebagian besar otot tubuh.
Willian, Brownell dan Vernier mengindikasikan bahwa dalam pendidikan
jasmani, kegiatan-kegiatan jasmani tertentu yang terpilih akan dapat membentuk
sikap yang berguna bagi pelaku (dalam Aip Syarifuddin dan Muladi, 1993)
J.B. Nash mendefinisikan pendidikan jasmani sebagai sebuah aspek dari
proses pendidikan keseluruhan dengan menggunakan/menekankan pada aktivitas
fisik yang mengembangkan fitness, fungsi organ tubuh, kontrol neuro-muscular,
kekuatan intelektual, dan pengendalian emosi. (dalam Suranto, dkk., 1994).
Pendidikan jasmani yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan pada
hakekatnya adalah proses pendidikan yang melibatkan interaksi antara anak didik
dengan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik
untuk meningkatkan keterampilan motorik dan nilai-nilai fungsional yang
mencakup aspek kognitif, afektif, dan sosial. Aktivitas tersebut dipilih dan
disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak SD. Melalui kegiatan pendidikan
jasmani diharapkan anak tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat dan
bugar, serta perkembangan pribadi secara harmonis (Cholik dan Lutan, 1997).
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkankan bahwa
Pendidikan Jasmani adalah sebuah aspek dari proses pendidikan keseluruhan
13
dengan menggunakan/menekankan pada aktivitas fisik yang mengembangkan
fitness, fungsi organ tubuh, kontrol neuro-muscular, kekuatan intelektual, dan
pengendalian emosiproses yang menguntungkan dalam penyesuaian dari belajar
gerak, neuro-muscular, intelektual, sosial, kebudayaan, baik emosional dan etika
sebagai akibat yang timbul sesuai pilihannya melalui aktifitas fisik yang
menggunakan sebagian besar otot tubuh, melibatkan interaksi antara anak didik
dengan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik
untuk meningkatkan keterampilan motorik dan nilai-nilai fungsional yang
mencakup aspek kognitif, afektif, dan sosial.
2.1.6 Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan
kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan
suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Model pembelajaran yang diintrodusir oleh Joyce dan Weil (1986) adalah
istilah lain yang memiliki kaitan makna/pengertian dengan strategi pembelajaran.
Secara umum, istilah model diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda
yang sesungguhnya, seperti globe adalah model dari bumi, replica pesawat
terbang yang biasa dipajang di travel/biro-biro perjalanan adalah model dari
pesawat terbang, dsb. Secara khusus istilah “model” diartikan sebagai kerangka
konseptual yang digunakan dalam melakukan sesuatu kegiatan. Dengan mengacu
kepada pengertian khusus tersebut, model pembelajaran, menurut Joyce dan Weil
14
(1986) adalah “kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu
dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para
pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran”.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkankan bahwa model
pembelajaran adalah sebagai penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran dibuat dengan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran
dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
2.1.7 Pengertian Keseimbangan
Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap tubuh atau
bagian tubuh tanpa gangguan pada keseimbangan (Dirjen Pendidikan Luar
Sekolah, Pemuda dan Olahraga, 1997:7).
Keseimbangan ditinjau dari segi fisiologi dapat diartikan sebagai
kemampuan seseorang dalam mengendalikan organ-organ syaraf otot dalam
mempertahankan posisi yang dikehendaki.
Latihan keseimbangan bertujuan untuk mempertinggi perasaan kerja otot
dan mempunyai arti dan kegunaan yang besar dalam pembentukan sikap dan
gerak. Di samping itu latihan keseimbangan juga mempunyai nilai yang besar
terhadap pertumbuhan, ketangkasan, dan prestasi (Tamat dan Mirman,
2001:3.30).
15
Menurut Tim Abdi Guru (2006:26) dalam pembelajaran latihan
keseimbangan gerak di kelas III Sekolah Dasar, ada 4 macam gerakan yaitu :
1. Sikap berdiri satu kaki tekuk sila,
Mengangkat satu kaki menggunakan dua tangan.
Kaki diangkat hingga ke pangkal paha.
Pertahankan selama 10 detik secara bergantian.
2. Sikap berdiri satu kaki tekuk samping,
Mengangkat satu kaki kanan ke samping dengan
lutut lurus. Tangan kanan memegang kaki kanan.
Tangan kiri lurus menjaga keseimbangan.
Dapat dilakukan dengan cara kaki bergantian.
3. Sikap berdiri satu kaki lurus ke depan,
Berdiri tegak, dan perlahan-lahan luruskan
kaki ke depan dengan ujung kaki lancip.
Peganglah pita dengan kedua tangan dan
bentangkan di bawah tungkai kakimu yang terangkat.
4. Sikap kapal terbang.
Lakukan dengan meniru sikap kapal terbang, berdiri
dengan satu kaki dan kaki yang lain luruskan ke
belakang. Ambilah pita dan bentangkan dengan kedua
tanganmu. Gerak-gerakan ujung pita dengan tangan.
Gambar 1. Macam-macam Gerakan Pembelajaran Latihan
Keseimbangan Gerak
16
2.1.8 Pengertian Lingkungan
Lingkungan yaitu situasi yang tersedia di mana pesan itu diterima oleh
siswa. Lingkungan terdiri atas lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan fisik
seperti gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, studio, auditorium, taman
dan lain-lain. Lingkungan non fisik seperti penerangan sirkulasi udara dan lain-
lain.
Selanjutnya lingkungan yang disebut sebagai media belajar adalah tempat
atau ruangan yang dapat mempengaruhi siswa. Tempat dan ruangan tersebut ada
yang dirancang (by Design) khusus untuk tujuan pengajaran, misalnya gedung
sekolah ruang perpustakaan dan laboratorium, studio dan sebagainya. selain itu
ada juga tempat atau ruangan yang bukan dirancang secara khusus atau hanya
dimanfaatkan sebagai media belajar untuk tujuan pengajaran, seperti gedung dan
peninggalan sejarah, bangunan industri lingkungan pertanian, museum, pasar,
tempat rekreasi dan lain-lain.
Menurut Semiawan (1990:96) ada empat media belajar yang berkenaan
langsung dengan lingkungan sebagai berikut:
a. Masyarakat kota atau desa sekeliling sekolah,
b. Lingkungan fisik di sekitar sekolah,
c. Bahan sisa yang tidak terpakai dan barang bekas yang terbuang yang dapat
menimbulkan pemahaman lingkungan,
d. Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dimanfaatkan cukup menarik
perhatian siswa.
17
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkankan bahwa
pemanfaatan lingkungan sebagai media belajar mempunyai berbagai arti penting
diantaranya lingkungan mudah dijangkau, biayanya relatif murah, objek
permasalaha dalam lingkungan beraneka ragam dan menarik serta tidak pernah
habis. Dalam pemanfaatan media belajar termasuk lingkungan oleh siswa sangat
tergantung pada bimbingan dan arahan dari guru. Berarti di sini guru berfungsi
sebagai fasilitator, komunikator, motivator dan manager. Fungsi guru seperti
inilah yang sangat diharapkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Di sekitar
sekolah terdapat berbagai macam media belajar yang dapat dimanfaatkan oleh
guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian siswa akan
lebih mengenal lingkungannya, pengetahuan siswa akan lebih autentif, sifat
verbalisme pada siswa dapat dikurangi serta siswa akan lebih aktif dan lebih
banyak berlatih.
2.1.9 Pemanfaatan Lingkungan Persawahan
Pada dasarnya proses pembelajaran Penjasorkes tidak hanya dapat
dilakukan di lapangan saja, melainkan ada beberapa cara yang sesuai khusus agar
siswa mampu menerima materi dengan baik. Untuk itu perlu adanya sebuah
terobosan baru untuk memudahkan siswa dalam menerima materi dan juga
memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran Penjasorkes, yakni
melalui pengembangan model pembelajaran dengan kajian lingkungan
persawahan.
18
Persawahan adalah lahan atau area untuk pertanian. Dalam aktivitas
pemanfaatan persawahan itu adalah pematang sawahnya. Pematang sawah akan
digunakan sebagaimana sesuai dengan latihan keseimbangan pada siswa kelas III.
Siswa akan berbaris di pematang sawah dan melakukan latihan keseimbangan
secara serentak dengan aba-aba dari guru.
2.1.10 Standar Kompetensi dan Kompetensi Penjasorkes SD
Cakupan Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada
SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan
sportivitas dan kesadaran hidup sehat (BSNP,2006).
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral
dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek
kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan
sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung
seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di
sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui
aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara
sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina
19
pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus
membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogis, dan tidak
ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia
untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah
dengan perkembangan zaman.
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu
pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan
ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti,
seni, psikomotor, serta life skill.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-
sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang
seimbang.
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di SD bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih,
20
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik,
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar,
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis,
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan,
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan, eksplorasi
gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti,
rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis
lapangan, bulu tangkis, dan bela diri, serta aktivitas lainnya,
2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya,
3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya,
4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic
serta aktivitas lainnya,
21
5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan
bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya,
6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,
berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung,
7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat,
merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat,
mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan
berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan
aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.
Standar Kompetensi yang dipergunakan pada penelitian ini adalah Standar
kompetensi mempratikan gerak senam lantai, senam ketangkasan dasar dan nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya. Kompetensi dasarnya adalah mempratikan
keseimbangan dalam bentuk senam lantai dasar, serta nilai keselamatan, disiplin,
dan keberanian. Terdapat empat indikator yaitu melakukan sikap berdiri satu kaki
ditekuk sila, sikap berdiri satu kaki tekuk samping, sikap berdiri satu kaki lurus ke
depan, dan sikap kapal terbang.
2.2. Kerangka Berpikir
Pendidikan jasmani pada hakekatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam
kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan
jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, dari
22
pada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan
mentalnya. Pada kenyataannya, Pendidikan Jasmani adalah suatu bidang kajian
yang sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih
khusus lagi, Pendidikan Jasmani berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia
dan wilayah pendidikan lainnya: hubungan dari perkembangan tubuh fisik dengan
pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap
wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang
menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti Pendidikan
Jasmani yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia.
Materi mata pelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar yang meliputi :
Permainan dan olahraga, Aktivitas pengembangan, Aktivitas senam, Aktivitas
ritmik, Aktivitas air, Pendidikan luar kelas, dan Kesehatan disajikan untuk
membantu siswa agar memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara
melakukan gerakan secara aman, efisien dan efektif.
Sesuai dengan Kompetensi Dasar dalam Kurikulum Penjasorkes di SD,
siswa dihaparkan dapat melakukan gerakan keseimbangan dengan model
pembelajaran yang dikembangkan. Pada kenyataannya dalam proses pembelajaran
keseimbangan gerak di SD masih dikemas secara klasikal di halaman sekolah.
Konsekuensi yang terjadi dari pelaksanaan pembelajaran tersebut adalah
dijumpainya siswa yang tidak senang, bosan, dan kurang aktif bergerak dalam
pembelajaran Penjasorkes.
Pembelajaran keseimbangan gerak dengan kajian lingkungan di pematang
persawahan merupakan salah satu upaya yang harus diwujudkan. Pengembangan
23
model pembelajaran keseimbangan gerak dalam Penjasorkes melalui kajian
lingkungan persawahan diharapkan mampu membuat siswa lebih aktif bergerak
dalam berbagai situasi dan kondisi yang sangat menyenangkan dalam
pembelajaran.
24
BAB III
METODE PENGEMBANGAN
3.1. Model Pengembangan
Penelitian ini merupakan pengembangan yang bertujuan menghasilkan
produk berupa model pembelajaran keseimbangan gerak dalam Penjasorkes
melalui kajian lingkungan persawahan bagi siswa Sekolah Dasar (SD).
Menurut Borg dan Gall dalam Sugiyono (2009:9), penelitian dan
pengembangan merupakan metode yang digunakan untuk mengembangkan atau
memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tujuh
langkah utama, yaitu :
1. Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, termasuk
observasi lapangan dan kajian pustaka,
2. Mengembangkan bentuk produk awal yaitu model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam Penjasorkes melalui kajian lingkungan
persawahan,
3. Evaluasi para ahli dengan menggunakan dua ahli Penjasorkes dan satu ahli
pembelajaran, serta uji coba skala kecil dengan menggunakan lembar
kuesioner dan konsultasi serta evaluasi yang selanjutnya hasil dianalisis secara
mendalam,
25
4. Revisi produk pertama, revisi produk berdasarkan dari hasil evaluasi ahli dan
uji coba skala kecil. Revisi ini digunakan untuk perbaikan terhadap produk
awal yang dibuat oleh peneliti,
5. Uji coba skala besar di lingkungan persawahan dengan menggunakan
pengembangan model pembelajaran yang sudah direvisi atas hasil uji coba
skala kecil yang dilakukan sebelumnya,
6. Hasil produk akhir yang dilakukan berdasarkan uji coba skala besar,
7. Hasil akhir pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak dalam
Penjasorkes melalui kajian lingkungan persawahan pada siswa kelas III SD
Negari 3 Bandungharjo yang dihasilkan melalui revisi uji coba skala besar.
26
3.2. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan pada model pembelajaran keseimbangan gerak
dalam Penjasorkes melalui kajian lingkungan persawahan ini, dilakukan melalui
beberapa tahap.
Tahapan-tahapan tersebut, antara lain :
Analisis Kebutuhan
Kajian Pastaka Observasi dan Wawancara
Pembuatan Produk Awal
Tinjauan Ahli Penjasorkes Uji Coba Skala Kecil
Dan Ahli Pembelajaran 12 Siswa Kelas III
SD N 3 Bandungharjo
Revisi Produk Awal
Uji Coba Skala Besar
Siswa Kelas III SD N 3 Bandungharjo
Revisi Produk Akhir
Produk Akhir Pengembangan model keseimbangan gerak
dalam penjasorkes melalui kajian lingkungan persawahan
Gambar 2. Prosedur Pengembangan Model Keseimbangan Gerak dalam
Penjasorkes Melalui Kajian Lingkungan Persawahan
27
3.2.1 Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian
ini. Langkah ini bertujuan untuk menentukan apakah pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak dalam Penjasorkes melalui kajian lingkungan
persawahan ini dibutuhkan atau tidak. Pada tahap ini peneliti mengadakan
observasi terhadap siswa kelas III di SD Negeri 3 Bandungharjo Kecamatan
Toroh Kabupaten Grobogan tentang pelaksanaan olahraga keseimbangan gerak
dengan cara melakukan pengamatan lapangan tentang proses pembelajaran dan
aktivitas fisik siswa.
3.2.2 Pembuatan Produk Awal
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut, maka langkah selanjutnya
adalah pembuatan produk pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam Penjasorkes melalui kajian lingkungan persawahan. Dalam
pembuatan produk yang dikembangkan, peneliti membuat produk berdasarkan
kajian teori yang kemudian dievaluasi oleh dua ahli Penjasorkes dan satu ahli
pembelajaran. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri 3
Bandungharjo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan.
3.2.3 Uji Coba Produk
Pelaksanaan uji coba produk dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu:
(1) menetapkan desain uji coba, (2) menentukan subyek uji coba, (3) menyusun
instrumen pengumpulan data, dan (4) menetapkan analisis data.
28
3.2.4 Revisi Produk Pertama
Setelah uji coba produk, maka dilakukan revisi produk pertama hasil dari
evaluasi ahli dan uji coba skala kecil sebagai perbaikan dari produk yang telah
diuji cobakan.
3.2.5 Uji Coba Skala Besar
Pada tahap ini dilakukan uji coba skala besar terhadap produk yang
dikembangkan dengan menggunakan subjek uji coba siswa kelas III SD Negeri 3
Bandungharjo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan yang berjumlah 41 siswa.
3.2.6 Revisi Produk Akhir
Revisi produk dari hasil uji coba skala besar yang telah di uji cobakan
siswa pada kelas III SD Negeri 3 Bandungharjo Kecamatan Toroh Kabupaten
Grobogan yang berjumlah 41 siswa.
3.2.7 Hasil Akhir
Hasil akhir produk pengembangan dari uji coba skala besar yang berupa
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak dalam Penjasorkes
melalui kajian lingkungan persawahan.
29
3.3. Uji Coba Produk
Uji coba produk penelitian ini bertujuan untuk memperoleh efektivitas,
efisiensi dan kebermanfaatan dari produk. Langkah-langkah yang di tempuh
dalam pelaksanaan uji coba produk adalah sebagai berikut :
3.3.1 Desain Uji Coba
Desain uji coba yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui tingkat
keefektifan dan segi pemanfaatan produk yang dikembangkan. Desain uji coba
yang dilaksanakan terdiri dari :
3.2.1.1 Evaluasi Ahli
Sebelum produk pembelajaran yang dikembangkan diuji cobakan kepada
subjek, produk yang dibuat dievaluasi (validasi) terlebih dahulu oleh dua ahli
Penjasorkes (Dra. Endang Sri Harnani, M, Kes dan Drs. Hermawan, M. Pd) dan
satu ahli pembelajaran (Budi Santosa, S.Pd).
3.3.1.2 Uji Coba Skala Kecil
Pada tahapan ini produk yang telah direvisi dari hasil evaluasi ahli
kemudian diuji cobakan kepada siswa kelas III SD Negeri 3 Bandungharjo
Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Pada uji coba skala kecil ini
menggunakan 12 siswa sebagai subjeknya.
Pertama siswa diberikan penjelasan tentang variasi pembelajaran
pengembangan ketrampilan gerakan keseimbangan yang kemudian melakukan uji
coba pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak. Setelah selesai
melakukan uji coba siswa mengisi kuesioner tentang pembelajaran yang telah
30
dilakukan. Tujuan uji coba skala kecil ini adalah untuk mengetahui tanggapan
awal dari produk yang dikembangkan.
3.3.1.3 Revisi Produk Pertama
Hasil data dari evaluasi dua ahli Penjasorkes dan satu ahli pembelajaran,
serta uji coba skala kecil tersebut dianalisis. Selanjutnya dijadikan acuan untuk
merevisi produk yang telah dibuat.
3.3.1.4 Uji Coba Skala Besar
Hasil analisis uji coba skala kecil serta revisi produk pertama, selanjutnya
dilakukan uji coba skala besar. Uji coba skala besar ini dilakukan pada siswa kelas
III SD Negeri 3 Bandungharjo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan yang
berjumlah 41 siswa.
Pertama siswa diberikan penjelasan tentang variasi pembelajaran
pengembangan ketrampilan gerakan keseimbangan yang kemudian melakukan uji
coba pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak. Setelah selesai
melakukan uji coba siswa mengisi kuesioner tentang pembelajaran yang telah
dilakukan.
3.3.2 Subjek Uji Coba
Subjek uji coba pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Evaluasi ahli yang terdiri dari ahli dua Penjasorkes dan satu ahli pembelajaran.
2. Uji coba skala kecil yang terdiri 12 siswa kelas III SD Negeri 3 Bandungharjo
Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan .
31
3. Uji coba skala besar yang terdiri dari 41 siswa kelas III SD Negeri 3
Bandungharjo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan.
3.3.3 Jenis Data
Data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang
berupa alasan dalam memilih jawaban dan saran-saran.
3.3.4 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berbentuk
lembar evaluasi dan kuesioner. Lembar evaluasi digunakan untuk menghimpun
data dari para ahli Penjasorkes dan ahli pembelajaran. Kuesioner digunakan untuk
mengumpulkan data dari evaluasi ahli dan uji coba. Alasan memilih kuesioner
adalah jumlah subjek yang relatif banyak sehingga data dapat diambil secara
serentak dan waktu yang singkat. Kepada ahli dan siswa diberikan kuesioner yang
berbeda. Kuesioner ahli dititik beratkan pada produk pertama yang dibuat,
sedangkan kuesioner siswa dititik beratkan pada kenyamanan produk.
Kuesioner yang digunakan untuk ahli berupa sejumlah aspek yang harus
dinilai kelayakannya. Faktor yang digunakan dalam kuesioner berupa kualitas
model pembelajaran ketrampilan keseimbangan gerak. Serta komentar dan saran
umum jika ada. Rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan
“sangat baik” dengan cara dengan memberi tanda “√” pada kolom yang tersedia.
32
Keterangan :
1 : tidak baik
2 : kurang baik
3 : cukup baik
4 : baik
5 : sangat baik
Berikut ini adalah faktor, indikator, dan jumlah butir kuesioner yang akan
digunakan pada kuesioner ahli :
Tabel I
Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner Ahli
No. Faktor Indikator Jumlah
1 Kualitas Model Kualitas produk terhadap standar kompetensi,
keaktifan siswa, dan kelayakan untuk diajarkan
pada siswa SD
15
Kuesioner yang digunakan siswa berupa sejumlah pertanyaan, yang harus
dijawab oleh siswa dengan alternatif jawaban “Ya” dan “Tidak”. Faktor yang
digunakan dalam kuesioner meliputi aspek psikomotor, kognitif, afektif. Cara
pemberian skor pada alternatif jawaban adalah sebagai berikut :
Tabel II
Skor Jawaban Kuesioner „Ya” dan “Tidak”
Alternatif Jawaban Positif Negatif
Ya 1 0
Tidak 0 1
33
Berikut ini adalah faktor-faktor, indikator, dan jumlah butir kuesioner yang
akan digunakan pada siswa :
Tabel III
Faktor, Indikator, dan Jumlah Butir Kuesioner Ahli
No. Faktor Indikator Jumlah
1 Psikomotorik Kemampuan siswa mempraktekkan keseimbangan
gerak di lingkungan pematang persawahan.
10
2 Kognitif Kemampuan siswa memahami variasi
pembelajaran dan pengetahuan tentang model
pengembangan keseimbangan gerak di lingkungan
pematang persawahan
10
3 Afektif Menampilkan sikap dalam melaksanakan model
pengembangan keseimbangan gerak di lingkungan
pematang persawahan, serta nilai kerjasama,
sportifitas, dan kejujuran.
10
3.3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini
adalah menggunakan teknik analisis deskriptif berbentuk persentase. Sedangkan
data yang berupa saran dan alasan memilih jawaban dianalisis menggunakan
teknik analisis kualitatif.
34
Dalam pengolahan data, persentase diperoleh dengan rumus dari
Sukirman, dkk. (2003 : 879), yaitu :
Keterangan :
f = frekuensi relatif / angka persentase
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = jumlah seluruh data
100% = konstanta
Dari hasil persentase yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk
memperoleh kesimpulan data. Pada tabel di bawah ini akan disajikan klasifikasi
persentase. Tabel IV
Klasifikasi Persentase
Persentase Klasifikasi Makna
0 - 20 % Tidak baik Dibuang
20,1 - 40 % Kurang baik Diperbaiki
40,1 % - 70 % Cukup baik Digunakan (bersyarat)
70, 1 - 90 % Baik Digunakan
90,1 - 100 % Sangat baik digunakan
Sumber Guilford (dalam Faqih, 1996 : 57)
35
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN
4.1 Hasil Data Uji Coba
4.1.1 Data Analisis Kebutuhan
Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan pembelajaran yang terjadi
di lapangan terutama berkaitan dengan proses pembelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan, serta bentuk pemecahan dari permasalahan tersebut,
maka perlu dilakukan analisis kebutuhan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara
menganalisis proses pembelajaran yang terjadi sesungguhnya di lapangan,
melakukan observasi pembelajaran dan melakukan studi pustaka/kajian literatur.
Sesuai dengan kompetensi dasar mempratikan keseimbangan gerak dalam
bentuk senam lantai dasar, serta nilai keselamatan, disiplin, dan keberanian.
Kenyataan yang ada dalam proses pembelajaran keseimbangan gerak di SD masih
jauh dari yang diharapkan.
Pada proses pembelajaran keseimbangan gerak ditemui beberapa hal, salah
satunya adalah lokasi untuk melaksanakan kegiatan olahraga yang hanya di
halaman sekolah. Sehingga dijumpai siswa yang merasa tidak senang, bosan, dan
malas untuk bergerak.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pembelajaran keseimbangan
gerak yang diberikan oleh guru masih kurang efektif dan kurang menumbuhkan
minat agar aktif bergerak.
36
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian memutuskan untuk
mengembangkan model pembelajaran keseimbangan gerak dengan kajian
lingkungan persawahan yang sesuai bagi siswa SD. Peneliti mengharapkan
produk yang dihasilkan nanti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
keseimbangan gerak, sehingga diharapkan dapat membantu guru Penjasorkes
dalam memberikan pembelajaran keseimbangan gerak lebih bervariasi dengan
menggunakan produk yang dihasilkan ini.
4.1.2 Deskripsi Draf Produk Awal
Setelah menentukan produk yang akan dikembangkan berupa model
pembelajaran keseimbangan gerak dengan kajian lingkungan persawahan yang
sesuai bagi siswa SD. Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah produk dengan
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Analisis tujuan dan karakteristik pembelajaran keseimbangan gerak,
2. Analisis karakteristik siswa,
3. Mengkaji literatur tentang prinsip-prinsip atau cara membuat atau
mengembangkan model pembelajaran keseimbangan gerak,
4. Menetapkan prinsip-prinsip untuk pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak,
5. Menetapkan tujuan, isi dan strategi pengelolaan pembelajaran,
6. Pengembangan produser pengukuran hasil pembelajaran,
7. Menyusun produk awal model pembelajaran keseimbangan gerak.
37
Setelah melalui proses desain dan produksi maka dihasilkan produk awal
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak yang sesuai bagi siswa
SD. Berikut ini adalah draf produk awal pembelajaran keseimbangan gerak yang
sesuai bagi siswa SD sebelum divalidasi oleh ahli dan guru Penjasorkes Sekolah
Dasar :
DRAF PRODUK AWAL PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN
KESEIMBANGAN GERAK SISWA KELAS III SDN 3 BANDUNGHARJO
I. Pengertian Pembelajaran Keseimbangan Gerak
Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap tubuh atau
bagian tubuh tanpa gangguan pada keseimbangan (Dirjen Pendidikan Luar
Sekolah, Pemuda dan Olahraga, 1997:7).
Keseimbangan ditinjau dari segi fisiologi dapat diartikan sebagai
kemampuan seseorang dalam mengendalikan organ-organ syaraf otot dalam
mempertahankan posisi yang dikehendaki.
II. Tujuan Pembelajaran Keseimbangan Gerak
Tujuan pembelajaran keseimbangan gerak adalah kelompok siswa akan
melewati setiap pos dengan berjalan dan sesampainya di pos mereka akan
melaksanakan gerakan keseimbangan sesuai dengan petunjuk yang tertuliskan
pada masing-masing pos.
38
Adapun tujuan dari pembelajaran pengembangan model keseimbangan
gerak di pematang persawahan adalah :
1. Dapat melatih tubuh agar tidak jatuh,
2. Untuk mempertinggi perasaan kerja otot,
3. Memiliki arti dan kegunaan yang sangat besar dalam pembentukan sikap
gerak,
4. Mempengaruhi pertumbuhan, ketangkasan dan prestasi,
5. Dapat mengetahui variasi dalam pembelajaran keseimbangan gerak,
6. Siswa dapat mengenal berbagai macam rintangan yang ada ( pematang sawah,
bambu, bendera dan lain-lain) pada saat melasanakan pembelajaran di
pematang sawah.
Dalam pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah akan dibagi
menjadi 5 pos, yaitu :
1. Pos 1 (Berjalan di atas pematang sawah),
2. Pos 2 (Berjalan di atas pematang sawah yang diberi bambu sepanjang 7 m),
3. Pos 3 (Berjalan satu kaki di angkat secara bergantian),
4. Pos 4 (Berpasangan kaki ditekuk sila dan tangan bertepuk silang),
5. Pos 5 (Melaksanakan 4 sikap keseimbangan).
Dalam pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah tersebut dari
pos 1 sampai pos 5 setiap kelompok akan melakukan tugas sesuai dengan
petunjuk yang ada di setiap posnya.
39
III. Pola atau Gambar Pembelajaran Keseimbangan Gerak
L
a
p
a
n
g
a
n
S
t
a
r
t
POS I ( BERJALAN DI ATAS PEMATANG SAWAH )
Pematang Sawah
POS II ( BERJALAN DI ATAS BAMBU YANG BERADA DI PEMATANG SAWAH )
Pematang Sawah Bambu
POS III ( BERJALAN SATU KAKI DIANGKAT SECARA BERGANTIAN)
Pematang Sawah
40
Gambar 3. Pola Pengembangan Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak
dalam Penjasorkes Melalui Kajian Lingkungan Persawahan
IV. Cara atau Urutan Pembelajaran Keseimbangan Gerak
Terdapat 3 kelompok yaitu kelompok jagung, padi, dan kedelai. Kelompok
jagung baris di lapangan dekat dengan persawahan. Setelah mendapat panggilan
dari guru atas nama kelompokkya, maka kelompok jagung segera berjalan di atas
pematang sawah menuju pos I, jika aba-aba peluit dibunyikan maka dari saatnya
kelompok jagung mulai melaksanakan gerakan sesuai dengan petunjuk pada pos
tersebut. Setelah selesai kelompok jagung harus keluar area pos I dan melanjutkan
POS IV ( BERPASANGAN KAKI DITEKUK SILA TANGAN BERTEPUK SILANG )
Pematang Sawah
POS V ( MELAKUKAN 4 SIKAP KESEIMBANGAN )
1
4
3
I
I
2
I
41
ke pos berikutnya sesuai peraturan yang ada. Dilanjutkan kelompok padi dan
kelompok kedelai berurutan melaksanakan tugas sesuai eturan yang ada.
Macam-macam pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak
di pematang sawah yang ada di pos-pos antara lain :
1. Pos I (Berjalan di atas pematang sawah)
Berjalan di atas pematang sawah sambil benyanyi lagu “Gundul-Gundul
Pacul” dengan gerakan kedua tangan tepuk di depan dada kemudian tarik ke
atas, tepuk di depan dada kemudian kedua tangan dibentangkan ke samping
kanan dan kiri, dan tepuk di depan dada kemudian tangan di dorong ke bawah
secara berkelanjutan.
2. Pos II (Berjalan di atas pematang sawah yang diberi bambu sepanjang 7 m)
Berjalan di atas pematang sawah, yang mana di atas pematang tersebut diberi
bambu untuk dilewati setiap kelompok. Setiap kelompok berjalan di atas
bambu sambil benyanyi lagu “Bebek Adus Kali” dengan gerakan kedua
tangan dibentangkan ke samping kanan dan ke samping kiri dengan
melambai-lambai.
3. Pos III (Berjalan satu kaki di angkat secara bergantian)
Berjalan di atas pematang sawah dengan satu kaki diangkat secara bergantian
sambil benyanyi lagu “Bintang Kecil” dengan gerakan kedua tangan diangkat
lurus ke samping kanan dan ke samping kiri.
42
4. Pos IV (Berpasangan kaki ditekuk sila dan tangan bertepuk silang)
Berhadapan dengan teman atau berpasangan dengan satu kaki di tekuk sila
sambil benyanyi lagu “Di Sini Senang Di Sana Senang” dengan gerakan
bertepuk silang dengan pasangan.
5. Pos V (Melaksanakan 4 sikap keseimbangan)
Melakukan gerakan inti dari kegiatan keseimbangan. Setiap kelompok akan
melakukan 4 bentuk sikap keseimbangan yaitu sebagai berikut :
a. Sikap berdiri satu kaki tekuk sila,
b. Sikap berdiri satu kaki tekuk samping,
c. Sikap berdiri satu kaki lurus ke depan,
d. Sikap kapal terbang.
4.1.3 Validasi Ahli
4.1.3.1 Validasi Draf Produk Awal
Produk awal pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak
bagi siswa SD sebelum diuji cobakan dalam uji skala kecil, produk yang
dihasilkan perlu dilakukan validasi oleh para ahli yang sesuai dengan bidang
peneliti ini. Peneliti melibatkan dua ahli Penjasorkes yang berasal dari Dosen
Unnes yaitu Dra. Endang Sri Harnani, M, Kes dan Drs. Hermawan, M. Pd dan
satu ahli pembelajaran Penjasorkes yaitu Budi Santosa, S.Pd.
Validasi dilakukan dengan cara memberikan draf produk awal
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak, dengan disertai lembar
evaluasi untuk ahli Penjasorkes dan ahli pembelajaran Sekolah Dasar. Lembar
43
evaluasi berupa kuesioner yang berisi aspek kualitas pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak, saran serta komentar dari ahli Penjasorkes dan
guru Penjasorkes Sekolah Dasar terhadap pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak. Hasil evaluasi berupa nilai dan aspek kualitas
pemgembangan model pembelajaran dengan menggunakan skala likert 1 sampai 5
caranya dengan mencontreng salah satu angka yang tersedia pada lembar evaluasi.
4.1.3.2 Deskripsi data validasi ahli
Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh para ahli, merupakan
pedoman untuk menyatakan apakah produk pemgembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dapat digunakan untuk uji coba skala kecil dan uji coba skala
besar. Hasil pengisian kuesioner dari para ahli Penjasorkes dan ahli pembelajaran
Sekolah Dasar dapat dilihat pada lampiran 5. Berdasarkan hasil pengisian
kuesioner dari para ahli Penjasorkes dan ahli pembelajaran SD didapat rata-rata
lebih dari 4 (empat) atau masuk dalam kategori penilaian “baik‟. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa pengembanagn model pembelajaran keseimbangan
gerak bagi siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 3 Bandungharjo dapat digunakan
untuk di uji coba skala kecil. Masukan berupa saran dan komentar pada produk
pemgembangan model pembelajaran keseimbangan gerak, sangat diperlukan
pemgembangan model pembelajaran keseimbangan gerak dapat dilihat pada
lampiran 6.
44
4.1.3.3 Revisi Draf produk awal sebelum uji coba skala kecil
Berdasarkan saran dari ahli Penjasorkes dan ahli pembelajaran Sekolah
Dasar pada produk atau model seperti yang telah diuraian di atas, maka dapat
segera dilaksanakan revisi produk. Proses revisi produk berdasarkan saran dari
ahli Penjasorkes dan ahli pembelajaran Sekolah sebagai berikut :
1. Revisi produk atau model yang dilakukan oleh peneliti adalah 4 variasi pos
dilakukan oleh semua siswa,
2. Revisi produk atau model yang dilakukan oleh peneliti adalah pada setiap pos
agar diberi petunjuk dengan cetakan tulisan yang berwarna, tidak hanya
tulisan tangan dengan tujuan agar lebih menarik,
3. Revisi produk atau model yang dilakukan oleh peneliti adalah pada setiap pos
seharusnya jarak antar pos diatur sesuai kebutuhan.
4.1.4 Data Uji Coba Skala Kecil
Setelah produk pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak
divalidasi oleh ahli Penjasorkes dan ahli pembelajaran Sekolah Dasar serta
dilakukan revisi, maka pada tanggal 02 Juni 2011 produk diuji cobakan kepada
siswa kelas III SD Negeri 3 Bandungharjo.
Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi berbagai
permasalahan seperti kelemahan, kekurangan ataupun keefektifan produk saat
digunakan oleh siswa. Data yang diperoleh dari uji coba ini digunakan sebagai
dasar untuk melakukan revisi produk sebelum digunakan pada uji coba skala
besar.
45
Uji coba skala kecil ini juga bertujuan untuk mengetahui peningkatan
perasaan kerja otot siswa sebelum dan sesudah melakukan keseimbangan gerak
dan tanggapan awal dari produk yang dikembangkan.
Uji coba skala kecil ini juga bertujuan untuk mengetahui tanggapan awal
dari produk yang dikembangkan. Data uji coba skala kecil dihimpun dengan
menggunakan kuesioner. Data uji coba skala kecil pembelajaran keseimbangan
gerak dapat dilihat pada lampiran 13.
Berdasarkan data pada hasil kuesioner yang diisi para siswa diperoleh
persentase jawaban yang sesuai dengan aspek yang dinilai sebesar 93,33%.
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka pembelajaran keseimbangan
gerak ini telah memenuhi kriteria “sangat baik” sehingga dapat digunakan untuk
siswa kelas III SD Negeri 3 Bandungharjo.
Keseluruhan data yang didapat dan evaluasi ahli Penjasorkes dan ahli
pembelajaran dan uji coba skala kecil digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki kualitas produk sebelum memasuki tahap uji coba skala besar.
4.1.4.1 Revisi Produk Setelah Uji Coba Skala Kecil
Permasalahan dan kendala yang muncul ketika produk pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak diuji cobakan dalam skala kecil pada
siswa kelas III SD SD Negeri 3 Bandungharjo, perlu untuk dicari solusi dan
pemecahannya.
46
Hal itu sangat perlu dilakukan sebagai perbaikan terhadap model tersebut.
Berikut ini adalah berbagai permasalahan dan kendala, setelah produk diuji
cobakan pada skala kecil :
1. Revisi produk atau model yang dilakukan oleh peneliti adalah 5 variasi pos
dilakukan oleh semua siswa, sehingga anak akan melakukan banyak variasi
gerak dan lagu,
2. Revisi produk atau model yang dilakukan oleh peneliti adalah pada pos 2 yaitu
berjalan di atas rafia diganti bambu agar rintangan untuk keseimbangan jalan
lebih menarik,
3. Revisi produk atau model yang dilakukan oleh peneliti adalah pada pos 4
berjalan sambil satu kaki di tekuk diganti berpasangan saling berhadapan dan
bertepuk silang dengan pasangannya.
4. Revisi produk atau model yang dilakukan oleh peneliti adalah pada setiap pos
seharusnya petunjuk pos diletakan pada awal pelaksanaan atau awal pos.
DRAF SETELAH UJI COBA SKALA KECIL PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK
I. Pengertian Pembelajaran Keseimbangan Gerak
Senam mengandalkan gerak seluruh tubuh sebagai olahraga dasar. Senam
lantai mengandung unsur kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, dan
kelincahan. Senam lantai disebut dengan istilah latihan bebas karena dilakukan
tanpa menggunakan alat. Senam lantai dilombakan untuk putra dan putri.
Gerakannya meliputi mengguling, keseimbangan dan melenting.
47
Latihan pertama senam lantai dasar adalah belajar keseimbangan.
Tujuannya melatih agar tubuh tidak mudah jatuh. Senam dasar perlu dilakukan
sebelum latihan inti. Latihan keseimbangan terdiri atas keseimbangan berdiri dan
duduk. Materi yang dibahas di sini adalah keseimbangan berdiri yang terdiri atas
sikap berdiri satu kaki ditekuk sila, sikap berdiri satu kaki tekuk samping, sikap
berdiri satu kaki lurus ke depan, dan sikap kapal terbang.
Pengembangan model pembelajaran merupakan salah satu usaha guru
agar pembelajaran dapat tercapai, termasuk didalamnya penyesuaian dengan
ukuran tubuh siswa yang sedang belajar. Aspek inilah yang harus dijadikan
prinsip utama dalam mengembangkan model pembelajaran Penjasorkes,
termasuk pembelajaran senam lantai dasar. Esensi pembelajaran adalah
menganalisa sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara
meruntukannya dalam bentuk aktifitas belajar yang potensial untuk
memperlancar siswa dalam proses belajar. Cara ini dimaksudkan untuk
menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa dari yang tadinya tidak bisa
menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya lebih rendah menjadi memiliki tingkat
yang lebih tinggi.
II Peraturan Pelaksanaan Pembelajaran :
Dalam model keseimbangan di pematang sawah dibagi menjadi 5 pos.
Pos-pos tersebut sebagai berikut :
1. POS I
Semua kelompok dibariskan dari start yang bertempat di lapangan sepak bola.
Guru akan memanggil nama kelompok yang akan melaksanakan tugas terlebih
48
dahulu. Tugas di Pos I adalah berjalan di atas pematang sawah sambil
benyanyi lagu “Gundul-Gundul Pacul” dengan gerakan kedua tangan tepuk di
depan dada kemudian tarik ke atas, tepuk di depan dada kemudian kedua
tangan dibentangkan ke samping kanan dan kiri, dan tepuk di depan dada
kemudian tangan di dorong ke bawah secara berkelanjutan sampai kelompok
tersebut menyelesaikan tugas di Pos I.
Gambar 4. Kegiatan Pos I Berjalan di Atas Pematang Sawah
2. POS II
Setiap kelompok akan melanjutkan perjalanannya menuju ke Pos II. Tugas di
Pos II adalah berjalan di atas pematang sawah, yang mana di atas pematang
tersebut diberi bambu untuk dilewati setiap kelompok. Setiap kelompok
berjalan di atas bambu sambil benyanyi lagu “Bebek Adus Kali” dengan
gerakan kedua tangan dibentangkan ke samping kanan dan ke samping kiri
dengan melambai-lambai sampai kelompok tersebut menyelesaikan tugas di
Pos II.
49
Gambar 5. Kegiatan Pos II Berjalan di Atas Pematang Sawah Yang
Diberi Bambu Sepanjang 7 m
3. POS III
Setiap kelompok akan melanjutkan perjalanannya menuju ke Pos III. Tugas di
Pos III adalah berjalan di atas pematang sawah dengan satu kaki diangkat
secara bergantian sambil benyanyi lagu “Bintang Kecil” dengan gerakan
kedua tangan diangkat lurus ke samping kanan dan ke samping kiri sampai
kelompok tersebut menyelesaikan tugas di Pos III.
Gambar 6. Berjalan Satu Kaki Diangkat Secara Bergantian
4. POS IV
Setiap kelompok akan melanjutkan perjalanannya menuju ke Pos IV. Tugas di
Pos IV adalah berhadapan dengan teman atau berpasangan dengan satu kaki di
50
tekuk sila sambil benyanyi lagu “Di Sini Senang Di Sana Senang” dengan
gerakan bertepuk silang dengan pasangan sampai kelompok tersebut
menyelesaikan tugas di Pos IV.
Gambar 7. Berpasangan Dengan Kaki Ditekuk Sila dan Tangan
Bertepuk Silang
5. POS V
Pos V merupakan inti dari kegiatan keseimbangan. Siswa akan melakukan 4
bentuk sikap keseimbangan yaitu sebagai berikut :
A. Sikap berdiri satu kaki tekuk sila,
1. Alat perlengkapan
Dalam melaksanakan keseimbangan ini tidak diperlukan paralatan khusus,
tetapi menggunakan alat bantu berupa topi yang berguna untuk mengetahui
pandangan siswa.
2. Pelaksanaan
Siswa dibariskan menjadi satu banjar di pematang sawah.
Siswa kemudian menempatkan posisinya sesuai dengan kelompok masing-
masing yang berangotakan 10 orang satiap kelompoknya.
51
Tugas siswa adalah melakukan keseimbangan yaitu sikap berdiri satu kaki
yang ditekuk sila yang dilakukan secara berpasangan saling berhadapan.
Tata cara melakukan dengan mengangkat satu kaki menggunakan dua
tangan, kaki diangkat hingga ke pangkal paha,
Ketua kelompok memberikan aba-aba agar siswa bersiap-siap pada
hitungan ke tiga, kemudian siswa melaksanakan keseimbangan yaitu sikap
berdiri satu kaki yang ditekuk sila.
Semua siswa menghitung lamanya pelaksanaan keseimbangan tersebut
pertahankan dari hitungan 1 sampai hitungan 10 dan dilakukan secara
bergantian.
Gambar 8. Kegiatan Pos V dengan Sikap Berdiri Satu Kaki Tekuk Sila
3. Keselamatan
Pelaksanaan keseimbangan sikap berdiri satu kaki yang ditekuk sila relatif
aman apabila ada rasa kepercayaan diri dan tanggung jawab, serta keberanian
dalam melakukannya.
52
4. Tolak Ukur Keberhasilan
Keberhasilan keseimbangan sikap berdiri satu kaki yang ditekuk sila adalah
posisi badan siswa tidak bergoyang dan sesuai dengan aturan yang ada.
5. Penegasan
Tanyakan kepada siswa apa yang dirasakan ketika melaksanakan
keseimbangan sikap berdiri satu kaki yang ditekuk sila. Tekankan bahwa
dengan melalui gerakan keseimbangan sikap berdiri satu kaki yang ditekuk
sila akan menumbuhkan adanya rasa kepercayaan diri dan tanggung jawab,
serta keberanian dalam melakukannya
B. Sikap berdiri satu kaki tekuk samping,
1. Alat perlengkapan
Dalam melaksanakan keseimbangan ini tidak diperlukan paralatan khusus,
tetapi menggunakan alat bantu berupa topi yang berguna untuk mengetahui
pandangan siswa.
2. Pelaksanaan
Siswa dibariskan menjadi satu banjar di pematang sawah.
Siswa kemudian menempatkan posisinya sesuai dengan kelompok masing-
masing yang berangotakan 10 orang satiap kelompoknya.
Tugas siswa adalah melakukan keseimbangan yaitu sikap berdiri satu kaki
yang ditekuk samping yang dilakukan secara berpasangan saling
berhadapan yang dilakukan secara berpasangan saling berhadapan.
53
Tata cara melakukan dengan mengangkat satu kaki kanan ke samping
dengan lutut lurus. Tangan kanan memegang kaki kanan dan tangan kiri
lurus menjaga keseimbangan
Ketua kelompok memberikan aba-aba agar siswa bersiap-siap pada
hitungan ke tiga, kemudian siswa melaksanakan keseimbangan yaitu sikap
berdiri satu kaki yang ditekuk samping.
Semua siswa menghitung lamanya pelaksanaan keseimbangan tersebut
pertahankan dari hitungan 1 sampai hitungan 10 dan dilakukan secara
bergantian.
Gambar 9. Kegiatan Pos V dengan Sikap Berdiri Satu Kaki Tekuk Samping
3. Keselamatan
Pelaksanaan keseimbangan sikap berdiri satu kaki yang ditekuk samping
relatif aman apabila ada rasa kepercayaan diri dan tanggung jawab, serta
keberanian dalam melakukannya.
54
4. Tolak Ukur Keberhasilan
Keberhasilan keseimbangan sikap berdiri satu kaki yang ditekuk samping
adalah posisi badan siswa tidak bergoyang dan sesuai dengan aturan yang ada.
5. Penegasan
Tanyakan kepada siswa apa yang dirasakan ketika melaksanakan
keseimbangan sikap berdiri satu kaki yang ditekuk samping. Tekankan bahwa
dengan melalui gerakan keseimbangan sikap berdiri satu kaki yang ditekuk
samping akan menumbuhkan adanya rasa kepercayaan diri dan tanggung
jawab, serta keberanian dalam melakukannya
C. Sikap berdiri satu kaki lurus ke depan,
1. Alat perlengkapan
Dalam melaksanakan keseimbangan ini tidak diperlukan paralatan khusus,
tetapi menggunakan alat bantu berupa topi yang berguna untuk mengetahui
pandangan siswa dan pita untuk mengetahui ketinggian tangan siswa dalam
melakukan keseimbangan
2. Pelaksanaan
Siswa dibariskan menjadi satu banjar di pematang sawah.
Siswa kemudian menempatkan posisinya sesuai dengan kelompok masing-
masing yang berangotakan 10 orang satiap kelompoknya.
Tugas siswa adalah melakukan keseimbangan yaitu sikap berdiri satu kaki
lurus ke depan yang dilakukan secara berpasangan saling berhadapan.
55
Tata cara melakukan dengan berdiri tegak, dan perlahan-lahan luruskan
kaki ke depan dengan ujung kaki lancip. Peganglah pita dengan kedua
tangan dan bentangkan di bawah tungkai kakimu yang terangkat.
Ketua kelompok memberikan aba-aba agar siswa bersiap-siap pada
hitungan ke tiga, kemudian siswa melaksanakan keseimbangan yaitu sikap
berdiri satu kaki lurus ke depan.
Semua kelompok menghitung lamanya pelaksanaan keseimbangan
tersebut pertahankan dari hitungan 1 sampai hitungan 10 dan dilakukan
secara bergantian.
Gambar 10. Kegiatan Pos V dengan Sikap Berdiri Satu Kaki Lurus ke Depan
3. Keselamatan
Pelaksanaan keseimbangan sikap berdiri satu kaki lurus ke depan relatif aman
apabila ada rasa kepercayaan diri dan tanggung jawab, serta keberanian dalam
melakukannya.
56
4. Tolak Ukur Keberhasilan
Keberhasilan keseimbangan sikap berdiri satu kaki lurus ke depan adalah
posisi badan siswa tidak bergoyang dan sesuai dengan aturan yang ada.
5. Penegasan
Tanyakan kepada siswa apa yang dirasakan ketika melaksanakan
keseimbangan sikap berdiri satu kaki lurus ke depan. Tekankan bahwa dengan
melalui gerakan keseimbangan sikap berdiri satu kaki yang lurus ke depan
akan menumbuhkan adanya rasa keperca
D. Sikap kapal terbang.
1. Alat perlengkapan
Dalam melaksanakan keseimbangan ini tidak diperlukan paralatan khusus,
tetapi menggunakan alat bantu berupa topi yang berguna untuk mengetahui
pandangan siswa dan pita untuk mengetahui ketinggian tangan siswa dalam
melakukan keseimbangan
2. Pelaksanaan
Siswa dibariskan menjadi satu banjar di pematang sawah.
Siswa kemudian menempatkan posisinya sesuai dengan kelompok masing-
masing yang berangotakan 10 orang satiap kelompoknya.
Tugas siswa adalah melakukan keseimbangan yaitu sikap kapal terbang
yang dilakukan secara berpasangan saling berhadapan.
Tata cara melakukan dengan meniru sikap kapal terbang dengan satu kaki
dan kaki yang lain luruskan belakang. Ambilah pita dan bentangkan
dengan kedua tanganmu. Gerak-gerakan ujung pita dengan tangan
57
Ketua kelompok memberikan aba-aba agar siswa bersiap-siap pada
hitungan ke tiga, kemudian siswa melaksanakan keseimbangan yaitu sikap
sikap kapal terbang.
Semua kelompok menghitung lamanya pelaksanaan keseimbangan
tersebut pertahankan dari hitungan 1 sampai hitungan 10 dan dilakukan
secara bergantian.
Gambar 10. Kegiatan Pos V dengan Sikap Kapal Terbang
3. Keselamatan
Pelaksanaan keseimbangan sikap kapal terbang aman apabila ada rasa
kepercayaan diri dan tanggung jawab, serta keberanian dalam melakukannya.
4. Tolak Ukur Keberhasilan
Keberhasilan keseimbangan sikap kapal terbang adalah posisi badan siswa
tidak bergoyang dan sesuai dengan aturan yang ada.
5. Penegasan
Tanyakan kepada siswa apa yang dirasakan ketika melaksanakan
keseimbangan sikap kapal terbang. Tekankan bahwa dengan melalui gerakan
58
keseimbangan sikap kapal terbang akan menumbuhkan adanya rasa
kepercayaan diri dan tanggung jawab, serta keberanian dalam melakukannya
4.1.5 Data Uji Coba Skala Besar
Bardasarkan evaluasi ahli serta uji coba skala kecil langkah berikutnya
adalah uji coba skala besar. Uji coba skala besar bertujuan untuk mengetahui
keefektifan perubahan yang telah dilakukan pada evaluasi ahli serta uji coba skala
kecil apakah pengembangan pembelajaran itu dapat digunakan dalam lingkungan
sebenarnya. Uji coba skala besar dilakukan oleh siswa kelas III SD Negeri 3
Bandungharjo yang berjumlah 41 siswa. Data uji coba skala besar dihimpun
dengan menggunakan kuesioner. Data uji coba skala besar pembelajaran
keseimbangan gerak dapat dilihat pada lampiran 18.
Berdasarkan data pada didapat rata-rata persentase pilihan jawaban yang
sesuai 91,95%. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka pembelajaran
keseimbangan gerak ini telah memenuhi kriteria „sangat baik‟ sehingga dapat
digunakan untuk siswa kelas III SD Negeri 3 Bandungharjo.
4.1.5.1 Revisi Produk Setelah Uji Coba Skala Besar
Permasalahan dan kendala yang muncul ketika produk pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak diuji cobakan dalam skala besar pada
siswa kelas III SD SD Negeri 3 Bandungharjo, perlu untuk dicari solusi dan
pemecahannya.
59
Hal itu sangat perlu dilakukan sebagai perbaikan terhadap model tersebut.
Berikut ini adalah berbagai permasalahan dan kendala, setelah produk diuji
cobakan pada skala besar :
1. Revisi produk atau model yang dilakukan oleh peneliti adalah meningkatkan
alat dan metode yang lebih kreatif lagi,
2. Revisi produk atau model yang dilakukan oleh peneliti adalah pada pos 2
yaitu berjalan di atas bambu tidak harus diletakan di atas pematang sawah
saja, tetapi dapat diletakan di atas parit,
3. Revisi produk atau model yang dilakukan oleh peneliti adalah member i
kesempatan siswa untuk meluapkan kegembiraannya pada akhir kegiatan.
4.1.6 Analisis Data
4.1.6.1 Analisis Hasil Uji Coba Skala Kecil
Pada lampiran 14 akan disajikan analisis data hasil uji coba skala kecil.
Analisis data uji coba skala kecil pembelajaran keseimbangan gerak dapat dilihat
pada halaman 113 sampai halaman 116.
Berdasarkan tabel analisis data pada lampiran 14 hasil uji coba skala kecil
yang diperoleh melalui kuesioner dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Aspek kualitas pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak
didapat persentase 100%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
aspek kualitas pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini
dapat digunakan.
60
2. Aspek melakukan pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah didapat persentase 100%. Berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan maka aspek melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini
dapat digunakan.
3. Aspek bisa atau tidak kesulitan melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak didapat persentase 91,67%. Berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan maka aspek bisa melakukan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak telah memenuhi kriteria sangat baik
sehingga aspek ini dapat digunakan.
4. Aspek merasa mudah melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak didapat persentase 83,33%. Berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan maka aspek merasa mudah pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak telah memenuhi kriteria sangat baik
sehingga aspek ini dapat digunakan.
5. Aspek merasa takut melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak didapat persentase 100%. Berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan maka aspek merasa takut melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak telah memenuhi kriteria sangat baik
sehingga aspek ini dapat digunakan.
6. Aspek merasa senang dalam melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak didapat persentase 100%. Berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan maka aspek dalam melaksanakan pengembangan
61
model pembelajaran keseimbangan gerak telah memenuhi kriteria sangat baik
sehingga aspek ini dapat digunakan.
7. Aspek merasa takut melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk sila didapat
persentase 91,67%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek
merasa takut melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk sila telah memenuhi
kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
8. Aspek mempunyai percaya diri yang tinggi untuk melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap berdiri
satu kaki ditekuk ke samping dan lutut ke depan didapat persentase 75%.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek mempunyai percaya
diri yang tinggi untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk ke samping dan
lutut ke depan telah memenuhi kriteria baik sehingga aspek ini dapat
digunakan.
9. Aspek merasa senang dengan pelaksanaan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak didapat persentase 100%. Berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan maka aspek merasa senang dengan pelaksanaan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak telah memenuhi
kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
10. Aspek konsentrasi untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap sikap kapal terbang didapat persentase
62
91,67%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek konsentrasi
untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak
dalam sikap sikap kapal terbang telah memenuhi kriteria sangat baik
sehingga aspek ini dapat digunakan.
11. Aspek tahu cara melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak sikap berdiri satu kaki ditekuk sila didapat persentase
100%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek tahu cara
melakukan pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak sikap
berdiri satu kaki ditekuk sila telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga
aspek ini dapat digunakan.
12. Aspek tahu tata cara melaksanakan sikap berdiri satu kaki ditekuk ke samping
didapat persentase 91,67%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
aspek tahu tata cara melaksanakan sikap berdiri satu kaki ditekuk ke samping
telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
13. Aspek tahu cara melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak didapat persentase 83,33%. Berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan maka aspek tahu cara melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak telah memenuhi kriteria baik sehingga
aspek ini dapat digunakan.
14. Aspek tahu alat – alat yang digunakan melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak didapat persentase 100%. Berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan maka aspek tahu alat – alat yang digunakan
63
melaksanakan pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak telah
memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
15. Aspek tahu cara melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak didapat persentase 91,67%. Berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan maka aspek tahu cara melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak telah memenuhi kriteria sangat baik
sehingga aspek ini dapat digunakan.
16. Aspek tahu cara untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk ke samping didapat
persentase 83,33%. Berdasarkan criteria yang telah ditetapkan maka aspek
tahu cara untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk ke samping telah
memenuhi kriteria baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
17. Aspek tahu cara melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk sila didapat persentase
100%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek tahu cara
melaksanakan pengembangan model pembelajaran keseimbangan dalam sikap
berdiri satu kaki ditekuk sila yang telah memenuhi kriteria sangat baik
sehingga aspek ini dapat digunakan.
18. Aspek tahu cara untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki lutut ke depan didapat
persentase 91,67%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek
tahu cara untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
64
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki lutut ke depan telah
memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
19. Aspek tugas dari pengawas pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak didapat persentase 83,33%. Berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan maka aspek tugas dari pengawas pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak telah memenuhi kriteria baik sehingga
aspek ini dapat digunakan.
20. Aspek tahu tehnik untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap sikap kapal terbang didapat persentase
100%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek tahu tehnik
untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak
dalam sikap sikap kapal terbang telah memenuhi kriteria sangat baik
sehingga aspek ini dapat digunakan.
21. Aspek merasa gembira setelah melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak sikap berdiri satu kaki ditekuk sila didapat persentase
100%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek merasa gembira
setelah melakukan pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak
sikap berdiri satu kaki ditekuk sila telah memenuhi kriteria sangat baik
sehingga aspek ini dapat digunakan.
22. Aspek sering berlarian di pematang sawah didapat persentase 83,33%.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek sering berlarian di
pematang sawah telah memenuhi kriteria baik sehingga aspek ini dapat
digunakan.
65
23. Aspek merasa senang melakukan berbagai jenis pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak didapat persentase 100%. Berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan maka aspek merasa senang melakukan berbagai
jenis pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak telah
memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
24. Aspek semangat dalam melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak didapat persentase 91,67%. Berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan maka aspek semangat dalam melaksanakan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak telah memenuhi kriteria sangat baik
sehingga aspek ini dapat digunakan.
25. Aspek berani melakukan pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak di pematang sawah bersama temanmu didapat persentase 100%.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek berani melakukan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah
bersama temanmu telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini
dapat digunakan.
26. Aspek dapat menerapkan tata cara untuk melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk ke
samping di pematang sawah didapat persentase 91,67%. Berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan maka aspek dapat menerapkan tata cara untuk
melaksanakan pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak dalam
sikap berdiri satu kaki ditekuk ke samping di pematang sawah telah memenuhi
kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
66
27. Aspek dapat melaksanakan pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk sila di pematang sawah sendirian
didapat persentase 100%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
aspek dapat melaksanakan pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk sila di pematang sawah sendirian
telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
28. Aspek marasa takut untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki lutut ke depan didapat
persentase 91,67%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek
marasa takut untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki lutut ke depan telah
memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
29. Aspek tahu cara melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah yang tepat didapat persentase 100%.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek tahu cara
melaksanakan pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah yang tepat telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga
aspek ini dapat digunakan.
30. Aspek takut untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap sikap kapal terbang di pematang sawah
didapat persentase 83,33%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
aspek takut untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
67
keseimbangan gerak dalam sikap sikap kapal terbang di pematang sawah telah
memenuhi kriteria baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
4.1.6.2 Analisis Hasil Uji Coba Skala Besar
Pada lampiran 19 akan disajikan analisis data hasil uji coba skala besar.
Analisis data uji coba skala besar pada pembelajaran keseimbangan gerak dapat
dilihat pada halaman134 sampai halaman 137.
Berdasarkan data pada lampiran 19 didapat rata-rata persentase pilihan
jawaban yang sesuai 91,95%. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka
pembelajaran keseimbangan gerak ini telah memenuhi kriteria sangat baik
sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas III SD Negeri 3 Bandungharjo.
Berdasarkan tabel analisis data pada lampiran hasil uji coba skala besar
yang diperoleh melalui kuesioner dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Aspek kualitas pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak
didapat persentase 100%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
aspek kualitas pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini
dapat digunakan.
2. Aspek melakukan pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak
di pematang sawah didapat persentase 95,12%. Berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan maka aspek melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini
dapat digunakan.
68
3. Aspek bisa atau tidak kesulitan melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak didapat persentase 92,68%. Berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan maka aspek bisa melakukan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak telah memenuhi kriteria sangat
baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
4. Aspek merasa mudah melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak didapat persentase 80,49%. Berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan maka aspek merasa mudah pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak telah memenuhi kriteria baik sehingga
aspek ini dapat digunakan.
5. Aspek merasa takut melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak didapat persentase 97,56%. Berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan maka aspek merasa takut melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak telah memenuhi kriteria sangat baik
sehingga aspek ini dapat digunakan.
6. Aspek merasa senang dalam melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak didapat persentase 100%. Berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan maka aspek dalam melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak telah memenuhi
kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
7. Aspek merasa takut melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk sila didapat
persentase 97,56%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek
69
merasa takut melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk sila telah
memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
8. Aspek mempunyai percaya diri yang tinggi untuk melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap berdiri
satu kaki ditekuk ke samping dan lutut ke depan didapat persentase 82,90%.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek mempunyai percaya
diri yang tinggi untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk ke samping dan
lutut ke depan telah memenuhi kriteria baik sehingga aspek ini dapat
digunakan.
9. Aspek merasa senang dengan pelaksanaan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak didapat persentase 97,56%. Berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan maka aspek merasa senang dengan pelaksanaan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak telah memenuhi
kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
10. Aspek konsentrasi untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap sikap kapal terbang didapat persentase
82,90%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek konsentrasi
untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam sikap sikap kapal terbang telah memenuhi kriteria baik sehingga
aspek ini dapat digunakan.
70
11. Aspek tahu cara melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak sikap berdiri satu kaki ditekuk sila didapat persentase
100%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek tahu cara
melakukan pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak sikap
berdiri satu kaki ditekuk sila telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga
aspek ini dapat digunakan.
12. Aspek tahu tata cara melaksanakan sikap berdiri satu kaki ditekuk ke
samping didapat persentase 92,68%. Berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan maka aspek tahu tata cara melaksanakan sikap berdiri satu kaki
ditekuk ke samping telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini
dapat digunakan.
13. Aspek tahu cara melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak didapat persentase 90,24%. Berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan maka aspek tahu cara melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak telah memenuhi kriteria sangat baik
sehingga aspek ini dapat digunakan.
14. Aspek tahu alat – alat yang digunakan melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak didapat persentase 87,80%. Berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan maka aspek tahu alat – alat yang digunakan
melaksanakan pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak telah
memenuhi kriteria baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
15. Aspek tahu cara melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak didapat persentase 92,68%. Berdasarkan kriteria yang
71
telah ditetapkan maka aspek tahu cara melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak telah memenuhi kriteria sangat baik
sehingga aspek ini dapat digunakan.
16. Aspek tahu cara untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk ke samping
didapat persentase 87,80%. Berdasarkan criteria yang telah ditetapkan maka
aspek tahu cara untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk ke samping telah
memenuhi kriteria baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
17. Aspek tahu cara melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk sila didapat persentase
90,24%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek tahu cara
melaksanakan pengembangan model pembelajaran keseimbangan dalam
sikap berdiri satu kaki ditekuk sila yang telah memenuhi kriteria sangat baik
sehingga aspek ini dapat digunakan.
18. Aspek tahu cara untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki lutut ke depan didapat
persentase 90,24%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek
tahu cara untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki lutut ke depan telah
memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
19. Aspek tugas dari pengawas pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak didapat persentase 78,05%. Berdasarkan kriteria yang
72
telah ditetapkan maka aspek tugas dari pengawas pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak telah memenuhi kriteria baik sehingga
aspek ini dapat digunakan.
20. Aspek tahu tehnik untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap sikap kapal terbang didapat persentase
100%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek tahu tehnik
untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam sikap sikap kapal terbang g telah memenuhi kriteria sangat baik
sehingga aspek ini dapat digunakan.
21. Aspek merasa gembira setelah melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak sikap berdiri satu kaki ditekuk sila didapat
persentase 100%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek
merasa gembira setelah melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak sikap berdiri satu kaki ditekuk sila telah memenuhi
kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
22. Aspek sering berlarian di pematang sawah didapat persentase 60,98%.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek sering berlarian di
pematang sawah telah memenuhi kriteria cukup baik sehingga aspek ini
dapat digunakan (bersyarat).
23. Aspek merasa senang melakukan berbagai jenis pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak didapat persentase 100%. Berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan maka aspek merasa senang melakukan berbagai
73
jenis pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak telah
memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
24. Aspek semangat dalam melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak didapat persentase 97,56%. Berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan maka aspek semangat dalam melaksanakan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak telah memenuhi kriteria sangat
baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
25. Aspek berani melakukan pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak di pematang sawah bersama temanmu didapat persentase 97,56%.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek berani melakukan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah
bersama temanmu telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini
dapat digunakan.
26. Aspek dapat menerapkan tata cara untuk melaksanakan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki
ditekuk ke samping di pematang sawah didapat persentase 95,12%.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek dapat menerapkan tata
cara untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk ke samping di pematang sawah
telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
27. Aspek dapat melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk sila di pematang
sawah sendirian didapat persentase 95,12%. Berdasarkan kriteria yang telah
74
ditetapkan maka aspek dapat melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk sila
di pematang sawah sendirian telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga
aspek ini dapat digunakan.
28. Aspek marasa takut untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki lutut ke depan didapat
persentase 95,12%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek
marasa takut untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki lutut ke depan telah
memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
29. Aspek tahu cara melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah yang tepat didapat persentase
92,68%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka aspek tahu cara
melaksanakan pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah yang tepat telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga
aspek ini dapat digunakan.
30. Aspek takut untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap sikap kapal terbang di pematang sawah
didapat persentase 87,80%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
aspek takut untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap sikap kapal terbang di pematang sawah
telah memenuhi kriteria baik sehingga aspek ini dapat digunakan.
75
4.2 Pembahasan
Hasil analisis data dari evaluasi ahli Penjasorkes 1 pada skala kecil didapat
rata-rata persentase 70%. Berdasarkan kriteria maka pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ini telah memenuhi kriteria
baik sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas III SD N 3 Bandungharjo.
Faktor yang menjadikan model ini dapat diterima siswa SD adalah dari penilaian
kualitas model pembelajaran yang dilakukan oleh ahli Penjasorkes 1 pada aspek
1,5,6,7,12,13, dan 14 yang telah memenuhi kriteria baik yaitu mendapat point 4.
Selain ketujuh aspek tersebut, ada 8 aspek penilaian kualitas model pembelajaran
yaitu aspek 2,3,4,8,9,10,11,dan 15 yang telah memenuhi kriteria cukup baik
karena masing-masing aspek mendapat point 3.
Hasil analisis data dari evaluasi ahli Penjasorkes 2 pada skala kecil didapat
rata-rata persentase 72%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ini
telah memenuhi kriteria baik sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas III SD
N 3 Bandungharjo. Faktor yang menjadikan model ini dapat diterima siswa SD
adalah dari penilaian kualitas model pembelajaran yang dilakukan oleh ahli
Penjasorkes 2 pada aspek 1,5,6,7,9,11,12,13, dan 14 yang telah memenuhi kriteria
baik yaitu mendapat point 4. Selain kesembilan aspek tersebut, ada 6 aspek
penilaian kualitas model pembelajaran yaitu aspek 2,3,4,8,10 dan 15 yang telah
memenuhi kriteria cukup baik karena masing-masing aspek mendapat point 3.
Hasil analisis data dari evaluasi ahli Pembelajaran pada skala kecil didapat
rata-rata persentase 75%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
76
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ini
telah memenuhi kriteria baik sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas III SD
N 3 Bandungharjo. Faktor yang menjadikan model ini dapat diterima siswa SD
adalah dari penilaian kualitas model pembelajaran yang dilakukan oleh ahli
Penjasorkes 2 pada aspek 2,3,5,7,9,10,11,12,13,14 dan 15 yang telah memenuhi
kriteria baik yaitu mendapat point 4. Selain 11 aspek tersebut, ada 4 aspek
penilaian kualitas model pembelajaran yaitu aspek 1,4,6 dan 8 yang telah
memenuhi kriteria cukup baik karena masing-masing aspek mendapat point 3.
Hasil analisis data uji coba skala kecil didapat rata-rata persentase pilihan
jawaban yang sesuai 93,33%. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ini
telah memenuhi kriteria sangat baik. Faktor yang menjadikan model ini dapat
diterima siswa SD adalah dari semua aspek uji coba yang ada, lebih dari 90%
siswa dapat mempraktikkan dengan baik. Baik dari pemahaman terhadap
peraturan pembelajaran, penerapan sikap dalam pembelajaran dan aktivitas gerak
siswa yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan. Secara
keseluruhan model pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah dapat diterima siswa dengan baik,sehingga dari uji coba skala
kecil model ini dapat digunakan untuk siswa kelas III SD N 3 Bandungharjo.
Hasil analisis data dari evaluasi ahli Penjasorkes 1 pada skala besar
didapat rata-rata persentase 81%. Berdasarkan kriteria maka pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ini telah memenuhi
kriteria baik sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas III SD N 3
77
Bandungharjo. Faktor yang menjadikan model ini dapat diterima siswa SD adalah
dari penilaian kualitas model pembelajaran yang dilakukan oleh ahli Penjasorkes
1 pada aspek 7,9 dan 12 yang telah memenuhi kriteria sangat baik yaitu
mendapat point 5. Selain ketiga aspek tersebut, ada 10 aspek penilaian kualitas
model pembelajaran yaitu aspek 1,2,3,5,6,8,11,13,14 dan 15 yang telah memenuhi
kriteria baik karena masing-masing aspek mendapat point 4. Selain itu aspek
tersebut, ada 2 aspek penilaian kualitas model pembelajaran yaitu aspek 4 dan 10
yang telah memenuhi kriteria cukup baik karena masing-masing aspek mendapat
point 3.
Hasil analisis data dari evaluasi ahli Penjasorkes 2 pada skala besar
didapat rata-rata persentase 80%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ini
telah memenuhi kriteria baik sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas III SD
N 3 Bandungharjo. Faktor yang menjadikan model ini dapat diterima siswa SD
adalah dari penilaian kualitas model pembelajaran yang dilakukan oleh ahli
Penjasorkes 2 pada dari aspek 1 sampai aspek 15 telah memenuhi kriteria baik
yaitu mendapat point 4.
Hasil analisis data dari evaluasi ahli Pembelajaran pada skala besar didapat
rata-rata persentase 76%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ini
telah memenuhi kriteria baik sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas III SD
N 3 Bandungharjo. Faktor yang menjadikan model ini dapat diterima siswa SD
adalah dari penilaian kualitas model pembelajaran yang dilakukan oleh ahli
78
Penjasorkes 2 pada aspek 3,4,5,6,8,9,10,11,12,13,14 dan 15 yang telah memenuhi
kriteria baik yaitu mendapat point 4. Selain 12 aspek tersebut, ada 3 aspek
penilaian kualitas model pembelajaran yaitu aspek 1,2 dan 7 yang telah memenuhi
kriteria cukup baik karena masing-masing aspek mendapat point 3.
Hasil analisis data uji coba skala besar didapat rata-rata persentase pilihan
jawaban yang sesuai 91,95%. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ini
telah memenuhi lriteria sangat baik. Faktor yang menjadikan model ini dapat
diterima siswa SD adalah dari semua aspek uji coba yang ada, lebih dari 90%
siswa dapat mempraktikkan dengan baik. Baik dari pemahaman terhadap
peraturan pembelajaran, penerapan sikap dalam pembelajaran dan aktivitas gerak
siswa yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan. Secara
keseluruhan pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah dapat diterima siswa dengan baik, sehingga dari uji coba skala
besar model ini dapat digunakan untuk siswa kelas III SD N 3 Bandungharjo.
79
Pada table V, berikut ini akan disajikan data hasil keseluruhan dari
evaluasi ahli,uji coba skala kecil, dan uji coba skala besar.
Tabel V
Data Hasil Keseluruhan dari Evaluasi Ahli, Uji Coba Skala Kecil,
dan Uji Coba Skala Besar
NO KOMPONEN HASIL
1. Evaluasi Ahli Skala Kecil
Hasil Evaluasi Ahli Penjasorkes 1
Hasil Evaluasi Ahli Penjasorkes 2
Hasil Evaluasi Ahli Pembelajaran
Didapat persentase skala penilaian 70 %, sehingga
produk modelpembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah dapat digunakan untuk siswa
Sekolah Dasar.
Didapat persentase skala penilaian 72%, sehingga
produk model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah dapat digunakan untuk siswa
Sekolah Dasar.
Didapat persentase skala penilaian 75%, sehingga
produk model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah dapat digunakan untuk siswa
Sekolah Dasar.
2. Uji Coba Skala Kecil Didapat persentase pilihan jawaban yang sesuai
93,33%, sehingga produk model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah dapat
digunakan untuk siswa Sekolah Dasar.
1. Evaluasi Ahli Skala Besar
80
Hasil Evaluasi Ahli Penjasorkes 1
Hasil Evaluasi Ahli Penjasorkes 2
Hasil Evaluasi Ahli Pembelajaran
Didapat persentase skala penilaian 81 %, sehingga
produk modelpembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah dapat digunakan untuk siswa
Sekolah Dasar.
Didapat persentase skala penilaian 80%, sehingga
produk model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah dapat digunakan untuk siswa
Sekolah Dasar.
Didapat persentase skala penilaian 76%, sehingga
produk model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah dapat digunakan untuk siswa
Sekolah Dasar.
3. Uji Coba Skala Besar Didapat persentase pilihan jawaban yang sesuai
91,95%, sehingga produk model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah dapat
digunakan untuk siswa Sekolah Dasar.
81
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil akhir dari kegiatan penelitian pengembangan ini adalah produk
model pembelajaran keseimbangan gerak yang berdasarkan data pada saat uji
coba skala kecil (N=12) dan uji coba skala besar (N=41).
Berdasarkan data hasil uji coba dan pengamatan selama penelitian maka
dilakukan beberapa revisi meliputi :
1. Revisi produk atau model yang dilakukan oleh peneliti adalah 5 variasi pos
dilakukan oleh semua siswa, sehingga anak akan melakukan banyak variasi
gerak dan lagu,
2. Revisi produk atau model yang dilakukan oleh peneliti adalah pada pos 2 yaitu
berjalan di atas rafia diganti bambu agar rintangan untuk keseimbangan jalan
lebih menarik,
3. Revisi produk atau model yang dilakukan oleh peneliti adalah pada pos 4
berjalan sambil satu kaki di tekuk diganti berpasangan saling berhadapan dan
bertepuk silang dengan pasangannya.
4. Revisi produk atau model yang dilakukan oleh peneliti adalah pada setiap pos
seharusnya petunjuk pos diletakan pada awal pelaksanaan atau awal pos.
5. Revisi produk atau model yang dilakukan oleh peneliti adalah pada pos 2
yaitu berjalan di atas bambu tidak harus diletakan di atas pematang sawah
saja, tetapi dapat diletakan di atas parit,
82
6. Revisi produk atau model yang dilakukan oleh peneliti adalah member
kesempatan siswa untuk meluapkan kegembiraannya pada akhir kegiatan.
Berdasarkan analisa hasil pembelajaran, penelitian dan pembahasan dalam
skripsi ini, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Berdasarkan pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah sudah dapat dipraktikkan pada subjek uji coba. Hal itu
berdasarkan hasil analisis data uji coba skala kecil dari evaluasi ahli
Penjasorkes didapat rata-rata persentase 71%, hasil analisis data dari evaluasi
ahli Pembelajaran didapat rata-rata persentase 75%. Berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan maka produk pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah ini telah memenuhi kriteria baik
sehingga dapat digunakan untuk siswa SD Negeri 3 Bandungharjo.
2. Berdasarkan pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah sudah dapat dipraktikkan pada subyek uji coba. Hal itu
berdasarkan hasil analisis data uji coba skala besar dari evaluasi ahli
Penjasorkes didapat rata-rata persentase 80%, hasil analisis data dari evaluasi
ahli Pembelajaran didapat rata-rata persentase 76%. Berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan maka produk pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah ini telah memenuhi kriteria baik
sehingga dapat digunakan untuk siswa SD Negeri 3 Bandungharjo.
3. Produk pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di pematang
sawah sudah dapat digunakan bagi siswa SD di Bandungharjo. Hal itu
berdasarkan hasil analisis data uji coba skala kecil didapat rata-rata persentase
83
pilihan jawaban yang sesuai 93,33% dan hasil analisis data uji coba skala
besar didapat rata-rata persentase pilihan jawaban yang sesuai 91,95%.
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka Produk pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ini telah
memenuhi kriteria sangat baik sehingga dapat digunakan untuk siswa SD
Negeri 3 Bandungharjo.
4. Faktor yang menjadikan pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak di pematang sawah dapat diterima oleh siswa SD adalah dari semua
aspek uji coba yang ada, lebih dari 90% siswa dapat mempraktikkan dengan
baik. Baik dari pemahaman terhadap variasi pembelajaran, penerapan sikap
dalam pembelajaran dan aktivitas gerak siswa yang sesuai dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan. Secara keseluruhan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah dapat diterima siswa
dengan baik, sehingga baik dari uji coba skala kecil maupun dari uji coba
skala besar model ini dapat digunakan bagi siswa SD Negeri 3 Bandungharjo.
5.2 Saran
Adapun saran-saran dari pelaksanaan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak adalah :
1. Bagi guru Penjasorkes di SD diharapkan dapat mengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah sebagai produk yang
telah dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif
penyampaian materi pembelajaran keseimbangan gerak untuk siswa SD.
84
2. Bagi guru Penjasorkes di SD diharapkan dapat menggunakan model
pembelajaran ini untuk dilaksanakan seperti apa yang direncanakan sehingga
dapat mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan dalam
pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
3. Bagi guru Penjasorkes di SD diharapkan dapat mengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah supaya memudahkan
siswa untuk melaksanakan variasi gerakan keseimbangan karena sesuai
dengan karekteristik siswa.
4. Bagi guru Penjasorkes di SD diharapkan dapat mengembangkan model –
model pembelajaran keseimbangan gerak yang lebih menarik lainnya untuk
digunakan dalam pembelajaran keseimbangan gerak di sekolah.
85
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen Pendidikan Luar Sekolah Pemuda dan Olahraga. 1997. Petunjuk Pola
Umum Pembinaan dan Pengembangan Kesegaran Jasmani, Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Kesegaran Jasmani dan
Rekreasi.
Joyce, Bruce & Marsha Weil (1986). Model of Teaching, New Yersey : Prentice
Hall Inc.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia.2006. Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB. Jakarta.
hal. 703
Ribut Wahyu Eriyanti, Pengembangan Kurikulum SD (Jakarta : Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hal.6.23.
Suharsimi Arikunto. 2004. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Soli Abimanyu, 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Hal 3.11.
Tim Abdi Guru, 2006. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SD
Kelas III. Jakarta : Erlangga.
Tisnowati Tamat dan Moekarto Mirman. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan :
Jakarta : Universitas Terbuka, 2001, hal. 3.30.
Tisnowati Tamat dan Moekarto Mirman. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan :
Jakarta : Universitas Terbuka, 2001, hal. 9.39.
86
http://www.blogger.com/feeds/7753941800971126079/posts/default,
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-
teknik-dan-model-pembelajaran/
http://zonainfosemua.blogspot.com/2010/11/pengertian-model-pembelajaran-
dari.html.
http://implementasi-metode-pembelajaran-aktif-kreatif-efektif-dan-
menyenangkan-pada-mata-pelajaran-matemati.htm.
http://Marwansyah » pembelajaran inovatif perlukah.htm.
91
Lampiran 4
PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN
DINAS PENDIDIKAN
UPTD PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN TOROH
SD NEGERI 3 BANDUNGHARJO
Alamat : Ds. Bandungharjo Kec. Toroh Kab.
Grobogan Tlp (0292) 551411
SURAT KETERANGAN
Nomor : 18/VIII/2011
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Sekolah SD Negeri 3 Bandungharjo
menerangkan bahwa :
Nama : DWI ADI SUSILO
NIM : 6102909196
Progdi : PGPJSD / S1 FIK UNNES
Telah melaksanakan penelitian uji coba skala kecil di SD Negeri 3 Bandungharjo
dengan baik tanggal 02 Juni 2011 dengan judul :
” PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN
GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI KAJIAN LINGKUNGAN
PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 3
BANDUNGHARJO KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN
TAHUN 2011 ”
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk menjadikan periksa dan dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Bandungharjo, 02 Juni 2011
Kepala SD Negeri 3 Bandungharjo
SISWOWATI EKO RAHAYU, S.Pd
NIP. 19620430 198201 2 005
92
Lampiran 5
PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN
DINAS PENDIDIKAN
UPTD PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN TOROH
SD NEGERI 3 BANDUNGHARJO
Alamat : Ds. Bandungharjo Kec. Toroh Kab.
Grobogan Tlp (0292) 551411
SURAT KETERANGAN
Nomor : 19/VIII/2011
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Sekolah SD Negeri 3 Bandungharjo
menerangkan bahwa :
Nama : DWI ADI SUSILO
NIM : 6102909196
Progdi : PGPJSD / S1 FIK UNNES
Telah melaksanakan penelitian uji coba skala besar di SD Negeri 3 Bandungharjo
dengan baik tanggal 29 Juni 2011 dengan judul :
” PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN
GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI KAJIAN LINGKUNGAN
PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 3
BANDUNGHARJO KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN
TAHUN 2011 ”
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk menjadikan periksa dan dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Bandungharjo, 29 Juni 2011
Kepala SD Negeri 3 Bandungharjo
SISWOWATI EKO RAHAYU, S.Pd
NIP. 19620430 198201 2 005
93
Lampiran 6
LEMBAR EVALUASI UNTUK AHLI
EVALUASI MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK
DI PEMATANG SAWAH UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI 3
BANDUNGHARJO KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN
Materi Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Materi Pokok : Keseimbangan Gerak
Sasaran Program : Siswa Kelas III SD Negeri 3 Bandungharjo
Evaluator : ………………………
Tanggal : ……………………...
Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu sebagai
para ahli Pendidikan Jasmani terhadap pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah yang efektif dan efisien untuk proses
pembelajaran Penjasorkes bagi siswa usia dini yang kami beri variasi.
Sehubungan dengan hal tersebut kami harapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk
memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai dengan petunjuk di bawah ini :
Petunjuk
Lembar evaluasi ini harus di isi oleh ahli Penjasorkes
Evaluasi mencakup aspekbentuk/model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah, komentar dan saran umum, serta kesimpulan
Rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik”
dengan cara memberikan tanda “√” pada kolom yang tersedia.
Keterangan :
1. Tidak baik
2. Kurang baik
3. Cukup baik
4. Baik
5. Sangat baik
94
Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah
disediakan dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan
yang telah disediakan.
A. Kualitas Model Pembelajaran
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian dengan kompetansi dasar
2 Kejelasan petunjuk dalam permainan
3 Ketetapan memilih bentuk/model
keseimbangan gerak di pematang sawah
4 Kesesuaian alat dan kualitas yang
digunakan
5 Kesesuaian bentuk / model keseimbangan
gerak di pematang sawah
6 Kesesuaian bentuk / model keseimbangan
gerak di pematang sawah sesuai dengan
karakter siswa
7 Mendorong perkembangan aspek fisik
siswa
8 Mendorong perkembangan aspek
kognitif siswa
9 Mendorong aspek psikomotor siswa
10 Mendorong perkembangan aspek afektif
siswa
11 Dapat dilakukan siswa yang terampil
maupun tidak terampil
12 Dapat dilakukan siswa putra maupun
putri
13 Mendorong siswa untuk melatih
keseimbangan gerak
14 Meningkatkan minat dan motivasi siswa
berpartisipasi dalam pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah
15 Aman untuk diterapkan dalam
pembelajaran keseimbangan gerak
di pematang sawah
Skala PenilaianNo Aspek yang dinilai Komentar
95
B. Saran untuk Perbaikan Model Keseimbangan Gerak di Pematang Sawah
Petunjuk
Apabila diperlukan revisi pada model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah, mohon dituliskan pada kolom 2
Alasan diperlukan revisi, mohon dituliskan pada kolom 3
Saran untuk perbaikan mohon ditulis dengan singkat dan jelas pada kolom 4.
No Bagian yang direvisi Alasan direvisi Saran perbaikan
1 2 3 4
C. Komentar dan Saran Umum
96
D. Kesimpulan
Model keseimbangan gerak di pematang sawah ini dinyatakan :
1. Layak untuk digunakan / uji coba skala kecil dan uji coba skala besar tanpa
revisi
2. Layak untuk digunakan / uji skala kecil dan uji coba skala besar dengan revisi
sesuai dengan saran
3. Tidak layak untuk digunakan / uji coba skala kecil dan uji coba skala besar
(Mohon diberikan tanda silang pada nomor sesuai dengan kesimpulan anda)
Semarang, ……………………………
Evaluator
( )
97
Lampiran 7
KUESIONER PENELITIAN UNTUK SISWA
PENGEMBANGAN MODEL KESEIMBANGAN GERAK DI PEMATANG
SAWAH UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI 3 BANDUNGHARJO
KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN
Petunjuk Pengisian Kuisioner
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan sebenar-benarnnya
2. Jawablah secara runtut dan jelas
3. Jawablah pertanyaan tersebut dengan memberilah tanda silang pada huruf
a atau b sesuai dengan pilihanmu
4. Selamat mengisi dan terima kasih
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama Sekolah Dasar : ……………………………………….
Nama Siswa : ……………………………………….
Umur : ……………………………………….
Kelas : ……………………………………….
Jenis Kelamin : ……………………………………….
Nama Orang Tua
a. Ayah : ……………………………………….
b. Ibu : ……………………………………….
Alamat rumah (RT/RW) : ……………………………………….
98
II. PERTANYAAN
A. Psikomotorik
1. Apakah menurut kamu pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak di pematang sawah itu sulit untuk dilakukan ?
a. Tidak b. Ya
2. Apakah kamu bisa melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
3. Apakah kamu merasa kesulitan dalam melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
4. Apakah kamu merasa mudah dalam melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
5. Apakah selama melakukan pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak di pematang sawah kamu merasa takut ?
a. Tidak b. Ya
6. Apakah kamu merasa senang dalam melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
99
7. Apakah kamu merasa takut melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk sila di pematang
sawah ?
a. Tidak b. Ya
8. Apakah kamu mempunyai percaya diri yang tinggi untuk melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap berdiri
satu kaki ditekuk ke samping dan lutut ke depan di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
9. Apakah kamu merasa senang dengan pelaksanaan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
10. Apakah perlu konsentrasi untuk melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap sikap kapal terbang di
pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
100
B. Kognitif
1. Apakah menurut kamu cara melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak sikap berdiri satu kaki ditekuk sila di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
2. Apakah kamu tahu tata cara melaksanakan sikap berdiri satu kaki ditekuk ke
samping di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
3. Apakah kamu cara melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
4. Apakah kamu tahu alat – alat yang digunakan melaksanakan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
5. Apakah kamu tahu cara melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
6. Apakah kamu tahu cara untuk melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk ke
samping di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
101
7. Apakah kamu tahu cara melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk sila di pematang sawah
yang benar ?
a. Tidak b. Ya
8. Apakah kamu tahu cara untuk melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki lutut ke depan
di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
9. Apakah tugas dari pengawas pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
10. Apakah tahu tehnik untuk melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap sikap kapal terbang di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
102
C. Afektif
1. Apakah kamu merasa gembira setelah melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak sikap berdiri satu kaki ditekuk sila di
pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
2. Apakah kamu sering berlarian di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
3. Apakah kamu merasa senang melakukan berbagai jenis pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
4. Apakah kamu semangat dalam melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
5. Apakah kamu berani melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah bersama temanmu ?
a. Tidak b. Ya
6. Apakah kamu dapat menerapkan tata cara untuk melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap
berdiri satu kaki ditekuk ke samping di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
103
7. Apakah kamu dapat melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk sila di pematang
sawah sendirian ?
a. Tidak b. Ya
8. Apakah kamu marasa takut untuk melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki lutut ke
depan di pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
9. Apakah kamu tahu cara melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah yang tepat ?
a. Tidak b. Ya
10. Apakah kamu takut untuk melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap sikap kapal terbang di
pematang sawah ?
a. Tidak b. Ya
104
Lampiran 8
Hasil Pengisian Kuesioner Ahli Penjasorkes dan Ahli Pembelajaran
Skala Kecil
A 1 A 2 G
1 Kesesuaian dengan kompetansi dasar 4 4 3
2 Kejelasan petunjuk dalam permainan 3 3 4
3 Ketetapan memilih bentuk/model 3 3 4
keseimbangan gerak di pematang sawah
4 Kesesuaian alat dan kualitas yang 3 3 3
digunakan
5 Kesesuaian bentuk / model keseimbangan 4 4 4
gerak di pematang sawah
6 Kesesuaian bentuk / model keseimbangan 4 4 3
gerak di pematang sawah sesuai dengan
karakter siswa
7 Mendorong perkembangan aspek fisik 4 4 4
siswa
8 Mendorong perkembangan aspek 3 3 3
kognitif siswa
9 Mendorong aspek psikomotor siswa 3 4 4
10 Mendorong perkembangan aspek afektif 3 3 4
siswa
11 Dapat dilakukan siswa yang terampil 3 4 4
maupun tidak terampil
12 Dapat dilakukan siswa putra maupun 4 4 4
putri
13 Mendorong siswa untuk melatih 4 4 4
keseimbangan gerak
14 Meningkatkan minat dan motivasi siswa 4 3 4
berpartisipasi dalam pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah
15 Aman untuk diterapkan dalam 3 4 4
pembelajaran keseimbangan gerak
di pematang sawah
52 54 56
3.47 3.60 3.73
A 2 : Ahli Penjasorkes
G : Guru Penjasorkes/Ahli Pembelajaran II
Skala Penilaian Ahli dan Guru
Jumlah Skor
Rata-rata
Keterangan : A 1 : Ahli Penjasorkes
No Aspek yang dinilai
105
Lampiran 9
A. Saran Perbaikan Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak
No Responden Ahli Saran
1 Ahli Penjasorkes I Setiap pos tugas siswa harus tahu, jarak antar pos
mohon disesuaikan, petunjuk harus jelas, dan variasi
pelaksanaan ada unsur lari serta bermain
2 Ahli Penjasorkes II Variasi pada pos tertentu dapat diberi variasi yaitu
berpasangan dengan tangan bergandengan sambil
bernyanyi atau bentuk lainnya
3 Ahli Pembelajaran Petunjuk pada setiap pos diletakkan pada awal start
pos tersebut
B. Komentar dan Saran Umum Pembelajaran Keseimbangan Gerak
No Responden Ahli Komentar dan Saran Umum
1 Ahli Penjasorkes I Secara umum bisa dilanjutkan dengan saran dan
penyesuaian di setiap pos diberi variasi (tepuk
tangan, bernyanyi, musik, berhitung, dan lainnya)
2 Ahli Penjasorkes II Pada Pelaksanaan skala besar usahakan lapangan
atau lokasi persawahan diperluas
3 Ahli Pembelajaran Pelaksanaan sudah baik, yang perlu dilaksanakan
salah satu siswa member aba-aba pelaksanaan
106
Lampiran 10
Hasil Pengisian Kuesioner Ahli Penjasorkes dan Ahli Pembelajaran
Skala Besar
A 1 A 2 G
1 Kesesuaian dengan kompetansi dasar 4 4 3
2 Kejelasan petunjuk dalam permainan 4 4 3
3 Ketetapan memilih bentuk/model 4 4 4
keseimbangan gerak di pematang sawah
4 Kesesuaian alat dan kualitas yang 3 4 4
digunakan
5 Kesesuaian bentuk / model keseimbangan 4 4 4
gerak di pematang sawah
6 Kesesuaian bentuk / model keseimbangan 4 4 4
gerak di pematang sawah sesuai dengan
karakter siswa
7 Mendorong perkembangan aspek fisik 5 4 3
siswa
8 Mendorong perkembangan aspek 4 4 4
kognitif siswa
9 Mendorong aspek psikomotor siswa 5 4 4
10 Mendorong perkembangan aspek afektif 3 4 4
siswa
11 Dapat dilakukan siswa yang terampil 4 4 4
maupun tidak terampil
12 Dapat dilakukan siswa putra maupun 5 4 4
putri
13 Mendorong siswa untuk melatih 4 4 4
keseimbangan gerak
14 Meningkatkan minat dan motivasi siswa 4 4 4
berpartisipasi dalam pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah
15 Aman untuk diterapkan dalam 4 4 4
pembelajaran keseimbangan gerak
di pematang sawah
61 60 57
4.07 4.00 3.80
A 2 : Ahli Penjasorkes
G : Guru Penjasorkes/Ahli Pembelajaran II
Skala Penilaian Ahli dan Guru
Jumlah Skor
Rata-rata
Keterangan : A 1 : Ahli Penjasorkes
No Aspek yang dinilai
107
Lampiran 11
A. Saran Perbaikan Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak
No Responden Ahli Saran
1 Ahli Penjasorkes I Tingkatkan alat dan metodenya lebih kreatif lagi,
beri kesempatan siswa untuk meluapkan
kegembiraan pada akhir kegiatan, dan ending dari
percobaan model berikan kesempatan
2 Ahli Penjasorkes II Peningkatan metode dan penggunaan alat agar siswa
merasa senang pada saat pelaksanaan pembelajaran
3 Ahli Pembelajaran Tempat meniti diletakkan di atas parit
B. Komentar dan Saran Umum
No Responden Ahli Komentar dan Saran Umum
1 Ahli Penjasorkes I Pada prinsipnya model ini dapat dilaksanakan untuk
mendorong gerak keseimbangan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran Penjasorkes
2 Ahli Penjasorkes II Pada pengembangan model ini diberikan variasi
yang banyak agar dapat mendorong gerak siswa
dalam keseimbangan
3 Ahli Pembelajaran Pembelajaran sudah berjalan dengan baik, perlu
ditambah kreasi-kreasi yang lain
108
Lampiran 12
DAFTAR SISWA KELAS III SD NEGERI 3 BANDUNGHARJO
UJI COBA SKALA KECIL
No NIS Nama Siswa Jenis Kelamin Usia
1 1584 Mei Joko Prayetno L 11 Tahun
2 1601 Teguh Bayu Saptono L 11 Tahun
3 1623 Fani Miftahul Falah L 10 Tahun
4 1657 Adi Saputra L 9 Tahun
5 1659 David Muhammad Kurniawan L 9 Tahun
6 1668 Miko Prasetyo L 9 Tahun
7 1670 Muhamad Reza Pahlefi L 9 Tahun
8 1673 Mega Muliyana P 9 Tahun
9 1679 Putri P 9 Tahun
10 1683 Saiful Amin L 8 Tahun
11 1684 Tomi Agus Cahyono L 10 Tahun
12 1739 Fanny Rahmawati P 9 Tahun
109
Lampiran 13
JAWABAN KUESIONER ASPEK PSIKOMOTORIK SISWA KELAS III
UJI COBA SKALA KECIL
No Nama Siswa Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mei Joko Prayetno A B A B A B A A B A
2 Teguh Bayu Saptono A B A A A B A A B B
3 Fani Miftahul Falah A B A B A B A B B B
4 Adi Saputra A B A A A B A B B B
5 David Muhammad Kurniawan A B A B A B A B B B
6 Miko Prasetyo A B A B A B A B B B
7 Muhamad Reza Pahlefi A B A B A B A B B B
8 Mega Muliyana A B A B A B A B B B
9 Putri A B A B A B A A B B
10 Saiful Amin A B A B A B A B B B
11 Tomi Agus Cahyono A B B B A B B B B B
12 Fanny Rahmawati A B A B A B A B B B
110
JAWABAN KUESIONER ASPEK KOGNITIF SISWA KELAS III
UJI COBA SKALA KECIL
No Nama Siswa Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mei Joko Prayetno B A A B B B B B B B
2 Teguh Bayu Saptono B B B B B A B B A B
3 Fani Miftahul Falah B B A B B A B A B B
4 Adi Saputra B B B B A B B B B B
5 David Muhammad Kurniawan B B B B B B B B B B
6 Miko Prasetyo B B B B B B B B A B
7 Muhamad Reza Pahlefi B B B B B B B B B B
8 Mega Muliyana B B B B B B B B B B
9 Putri B B B B B B B B B B
10 Saiful Amin B B B B B B B B B B
11 Tomi Agus Cahyono B B B B B B B B B B
12 Fanny Rahmawati B B B B B B B B B B
111
JAWABAN KUESIONER ASPEK AFEKTIF SISWA KELAS III
UJI COBA SKALA KECIL
No Nama Siswa Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mei Joko Prayetno B A B B B B B A B A
2 Teguh Bayu Saptono B A B A B B B A B A
3 Fani Miftahul Falah B A B B B A B A B A
4 Adi Saputra B B B B B B B B B A
5 David Muhammad Kurniawan B A B B B B B A B A
6 Miko Prasetyo B A B B B B B A B B
7 Muhamad Reza Pahlefi B A B B B B B A B A
8 Mega Muliyana B A B B B B B A B A
9 Putri B B B B B B B A B B
10 Saiful Amin B A B B B B B A B A
11 Tomi Agus Cahyono B A B B B B B A B A
12 Fanny Rahmawati B A B B B B B A B A
112
Lampiran 14
HASIL REKAPITULASI ANGKET ASPEK PSIKOMOTORIK
SISWA KELAS III UJI COBA SKALA KECIL
No Nama Siswa Butir Soal
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mei Joko Prayetno 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8
2 Teguh Bayu Saptono 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8
3 Fani Miftahul Falah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
4 Adi Saputra 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
5 David Muhammad Kurniawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
6 Miko Prasetyo 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
7 Muhamad Reza Pahlefi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
8 Mega Muliyana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
9 Putri 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
10 Saiful Amin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
11 Tomi Agus Cahyono 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
12 Fanny Rahmawati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Jumlah 1
2
12 1
1
1
0
12 1
2
1
1
9 12 11
113
HASIL REKAPITULASI ANGKET ASPEK KOGNITIF
SISWA KELAS III UJI COBA SKALA KECIL
No Nama Siswa Butir Soal
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mei Joko Prayetno 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8
2 Teguh Bayu Saptono 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8
3 Fani Miftahul Falah 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 7
4 Adi Saputra 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
5 David Muhammad Kurniawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
6 Miko Prasetyo 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
7 Muhamad Reza Pahlefi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
8 Mega Muliyana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
9 Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
10 Saiful Amin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
11 Tomi Agus Cahyono 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
12 Fanny Rahmawati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Jumlah 1
2
1
1
1
0
1
2
1
1
1
0
12 1
1
1
0
12
114
HASIL REKAPITULASI ANGKET ASPEK AFEKTIF
SISWA KELAS III UJI COBA SKALA KECIL
No Nama Siswa Butir Soal
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mei Joko Prayetno 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
2 Teguh Bayu Saptono 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
3 Fani Miftahul Falah 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
4 Adi Saputra 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
5 David Muhammad Kurniawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
6 Miko Prasetyo 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
7 Muhamad Reza Pahlefi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
8 Mega Muliyana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
9 Putri 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8
10 Saiful Amin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
11 Tomi Agus Cahyono 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
12 Fanny Rahmawati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Jumlah 12 10 12 11 12 11 12 11 12 10
115
Lampiran 15
DATA HASIL UJI COBA SKALA KECIL (N = 12)
No Aspek
Pengembangan Jawaban Presentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Apakah menurut kamu pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah itu sulit untuk
dilakukan ?
Apakah kamu bisa melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ?
Apakah kamu merasa kesulitan dalam melakukan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah ?
Apakah kamu merasa mudah dalam melakukan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ?
Apakah selama melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah kamu merasa takut ?
Apakah kamu merasa senang dalam melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah ?
Apakah kamu merasa takut melaksanakan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap berdiri
satu kaki ditekuk sila di pematang sawah ?
Apakah kamu mempunyai percaya diri yang tinggi untuk
melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk ke
samping dan lutut ke depan di pematang sawah ?
Apakah kamu merasa senang dengan pelaksanaan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah ?
Apakah perlu konsentrasi untuk melaksanakan pengembangan
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
100%
100%
91,67%
83,33%
100%
100%
91,67%
75%
100%
91,67%
116
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
model pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap sikap
kapal terbang di pematang sawah ?
Apakah menurut kamu cara melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak sikap berdiri satu kaki
ditekuk sila di pematang sawah ?
Apakah kamu tahu tata cara melaksanakan sikap berdiri satu
kaki ditekuk ke samping di pematang sawah ?
Apakah kamu cara melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ?
Apakah kamu tahu alat – alat yang digunakan melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah ?
Apakah kamu tahu cara melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ?
Apakah kamu tahu cara untuk melaksanakan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap berdiri
satu kaki ditekuk ke samping di pematang sawah ?
Apakah kamu tahu cara melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan dalam sikap berdiri satu kaki
ditekuk sila di pematang sawah yang benar ?
Apakah kamu tahu cara untuk melaksanakan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap berdiri
satu kaki lutut ke depan di pematang sawah ?
Apakah tugas dari pengawas pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ?
Apakah tahu tehnik untuk melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap sikap kapal
terbang di pematang sawah ?
Apakah kamu merasa gembira setelah melakukan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak sikap
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
100%
91,67%
83,33%
100%
91,67%
83,33%
100%
91,67%
83,33%
100%
100%
117
22
23
24
25
26
27
28
29
30
berdiri satu kaki ditekuk sila di pematang sawah ?
Apakah kamu sering berlarian di pematang sawah ?
Apakah kamu merasa senang melakukan berbagai jenis
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah ?
Apakah kamu semangat dalam melaksanakan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ?
Apakah kamu berani melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah bersama
temanmu ?
Apakah kamu dapat menerapkan tata cara untuk melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak dalam
sikap berdiri satu kaki ditekuk ke samping di pematang sawah ?
Apakah kamu dapat melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki
ditekuk sila di pematang sawah sendirian ?
Apakah kamu marasa takut untuk melaksanakan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap berdiri
satu kaki lutut ke depan di pematang sawah ?
Apakah kamu tahu cara melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah yang
tepat ?
Apakah kamu takut untuk melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap sikap kapal
terbang di pematang sawah ?
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
83,33%
100%
91,67%
100%
91,67%
100%
91,67%
100%
83,33%
Jumlah 2.800,01%
Rata-rata 93,33 %
118
Lampiran 16
ANALISIS DATA HASIL UJI COBA SKALA KECIL ( N = 12 )
No Aspek
Pengembangan Presentase Kriteria Makna
1
2
3
4
5
6
7
8
Apakah menurut kamu pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang
sawah itu sulit untuk dilakukan ?
Apakah kamu bisa melakukan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah ?
Apakah kamu merasa kesulitan dalam melakukan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak di pematang sawah ?
Apakah kamu merasa mudah dalam melakukan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak di pematang sawah ?
Apakah selama melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang
sawah kamu merasa takut ?
Apakah kamu merasa senang dalam melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak di pematang sawah ?
Apakah kamu merasa takut melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk sila di
pematang sawah ?
Apakah kamu mempunyai percaya diri yang tinggi
untuk melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap
berdiri satu kaki ditekuk ke samping dan lutut ke
100%
100%
91,67%
83,33%
100%
100%
91,67%
75%
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
119
9
10
11
12
13
14
15
16
17
depan di pematang sawah ?
Apakah kamu merasa senang dengan pelaksanaan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak di pematang sawah ?
Apakah perlu konsentrasi untuk melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam sikap sikap kapal terbang di pematang
sawah ?
Apakah menurut kamu cara melakukan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak sikap berdiri satu kaki ditekuk sila di
pematang sawah ?
Apakah kamu tahu tata cara melaksanakan sikap
berdiri satu kaki ditekuk ke samping di pematang
sawah ?
Apakah kamu cara melakukan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah ?
Apakah kamu tahu alat – alat yang digunakan
melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah ?
Apakah kamu tahu cara melakukan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah ?
Apakah kamu tahu cara untuk melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk ke
samping di pematang sawah ?
Apakah kamu tahu cara melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
100%
91,67%
100%
91,67%
83,33%
100%
91,67%
83,33%
100%
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
120
18
19
20
21
22
23
24
25
26
dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk sila di
pematang sawah yang benar ?
Apakah kamu tahu cara untuk melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam sikap berdiri satu kaki lutut ke depan
di pematang sawah ?
Apakah tugas dari pengawas pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah ?
Apakah tahu tehnik untuk melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam sikap sikap kapal terbang di pematang
sawah ?
Apakah kamu merasa gembira setelah melakukan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak sikap berdiri satu kaki ditekuk sila di
pematang sawah ?
Apakah kamu sering berlarian di pematang sawah?
Apakah kamu merasa senang melakukan berbagai
jenis pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah ?
Apakah kamu semangat dalam melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak di pematang sawah ?
Apakah kamu berani melakukan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah bersama temanmu ?
Apakah kamu dapat menerapkan tata cara untuk
melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki
91,67%
83,33%
100%
100%
83,33%
100%
91,67%
100%
91,67%
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
121
27
28
29
30
ditekuk ke samping di pematang sawah ?
Apakah kamu dapat melaksanakan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak dalam
sikap berdiri satu kaki ditekuk sila di pematang
sawah sendirian ?
Apakah kamu marasa takut untuk melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam sikap berdiri satu kaki lutut ke depan
di pematang sawah ?
Apakah kamu tahu cara melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak di pematang sawah yang tepat ?
Apakah kamu takut untuk melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam sikap sikap kapal terbang di pematang
sawah ?
100%
91,67%
100%
83,33%
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Jumlah 2.800,01%
Rata-rata 93,33 % Sangat Baik Digunakan
122
Lampiran 17
DAFTAR SISWA KELAS III SD NEGERI 3 BANDUNGHARJO
UJI COBA SKALA BESAR
No NIS Nama Siswa Jenis Kelamin Usia
1 1584 Mei Joko Prayetno L 11 Tahun
2 1601 Teguh Bayu Saptono L 11 Tahun
3 1619 Dedi Kurniawan L 10 Tahun
4 1621 Elga P 10 Tahun
5 1623 Fani Miftahul Falah L 10 Tahun
6 1629 Kinan Fajar Sumirat L 10 Tahun
7 1632 Lia Santika P 10 Tahun
8 1633 Mita Ayu Arinda P 11 Tahun
9 1643 Sutrisno L 10 Tahun
10 1651 Aji Santoso L 9 Tahun
11 1652 Anik Kurnia P 9 Tahun
12 1653 Angga Kus Dwi Antoro L 10 Tahun
13 1654 Anang Makruf L 10 Tahun
14 1656 Aji Setiyawan L 10 Tahun
15 1657 Adi Saputra L 9 Tahun
16 1658 Annisa Putri Wulandari P 9 Tahun
17 1659 David Muhammad Kurniawan L 9 Tahun
18 1660 Diyah Ayu Wulandari P 9 Tahun
19 1663 Hendrik Susanto L 10 Tahun
20 1664 Imam Nahkroni L 9 Tahun
21 1665 Karisma Yogi Noviana P 9 Tahun
22 1667 Mulyono L 10 Tahun
23 1668 Miko Prasetyo L 9 Tahun
24 1669 Miko Setyo Adi Pratama L 9 Tahun
25 1670 Muhamad Reza Pahlefi L 9 Tahun
26 1671 Maulida Septi Nur Khasanah P 9 Tahun
123
27 1673 Mega Muliyana P 9 Tahun
28 1674 Mariyanti P 9 Tahun
29 1675 Niken Putri Larasati P 9 Tahun
30 1676 Nefisa Rohmatin P 9 Tahun
31 1677 Niko Andriyanto L 9 Tahun
32 1678 Putri Listiawati P 9 Tahun
33 1679 Putri P 9 Tahun
34 1680 Ririn Riyanti P 9 Tahun
35 1682 Sugeng Mulyono L 9 Tahun
36 1683 Saiful Amin L 8 Tahun
37 1684 Tomi Agus Cahyono L 10 Tahun
38 1685 Tri Wiono L 9 Tahun
39 1686 Titik Susilowati P 9 Tahun
40 1689 Silva Miratia P 9 Tahun
41 1739 Fanny Rahmawati P 9 Tahun
124
Lampiran 18
JAWABAN KUESIONER ASPEK PSIKOMOTORIK
SISWA KELAS III UJI COBA SKALA BESAR
No Nama Siswa Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mei Joko Prayetno A B A B A B A A B A
2 Teguh Bayu Saptono A B A A A B A A B B
3 Dedi Kurniawan A B A B A B A B B B
4 Elga A B A B A B A B B B
5 Fani Miftahul Falah A B A B A B A B B B
6 Kinan Fajar Sumirat A B A B A B A B B B
7 Lia Santika A B A B A B A B B B
8 Mita Ayu Arinda A B A B A B A B B B
9 Sutrisno A B A B A B A B B B
10 Aji Santoso A B A B A B A B B A
11 Anik Kurnia A B A B A B A B B B
12 Angga Kus Dwi Antoro A A A B A B A B B B
13 Anang Makruf A B A B A B A B B B
14 Aji Setiyawan A B A B A B A B B B
15 Adi Saputra A B A A A B A B B B
16 Annisa Putri Wulandari A B A B A B A B B B
17 David Muhammad Kurniawan A B A B A B A B B B
18 Diyah Ayu Wulandari A B A B A B A A B B
19 Hendrik Susanto A B A B A B A B B A
20 Imam Nahkroni A B A B A B A A B A
21 Karisma Yogi Noviana A B B B A B A B B A
22 Mulyono A B A B A B A B B B
23 Miko Prasetyo A B A B A B A B B B
24 Miko Setyo Adi Pratama A B B B A B A B B B
125
25 Muhamad Reza Pahlefi A B A B A B A B B B
26 Maulida Septi Nur Khasanah A B A A A B A B B B
27 Mega Muliyana A B A B A B A B B B
28 Mariyanti A B A B A B A B B B
29 Niken Putri Larasati A B A B A B A B B B
30 Nefisa Rohmatin A B A B A B A B B B
31 Niko Andriyanto A B A B A B A B B B
32 Putri Listiawati A B A B A B A B B B
33 Putri A B A B A B A A B B
34 Ririn Riyanti A B A A A B A B B B
35 Sugeng Mulyono A B A B A B A B B B
36 Saiful Amin A B A B A B A B B B
37 Tomi Agus Cahyono A B B B A B B B B B
38 Tri Wiono A B A B B B A B B B
39 Titik Susilowati A B A B A B A B B B
40 Silva Miratia A B A B A B A B B B
41 Fanny Rahmawati A B A B A B A B B B
126
JAWABAN KUESIONER ASPEK KOGNITIF
SISWA KELAS III UJI COBA SKALA BESAR
No Nama Siswa Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mei Joko Prayetno B A A B B B B B B B
2 Teguh Bayu Saptono B B B B B A B B A B
3 Dedi Kurniawan B B B B B B B B B B
4 Elga B B A B B B A B B B
5 Fani Miftahul Falah B B A B B A B A B B
6 Kinan Fajar Sumirat B B B B B B B B B B
7 Lia Santika B B B B B B B B B B
8 Mita Ayu Arinda B B B B B B B B B B
9 Sutrisno B B B B B B B B B B
10 Aji Santoso B A B B B B B B B B
11 Anik Kurnia B B A B B B A B B B
12 Angga Kus Dwi Antoro B B B B B B B B B B
13 Anang Makruf B B B B B B B B B B
14 Aji Setiyawan B B B B B B B B B B
15 Adi Saputra B B B B A B B B B B
16 Annisa Putri Wulandari B B B B B B B B B B
17 David Muhammad Kurniawan B B B B B B B B B B
18 Diyah Ayu Wulandari B B B B B B B B B B
19 Hendrik Susanto B B B B B B A B A B
20 Imam Nahkroni B B B B A A B B B B
21 Karisma Yogi Noviana B B B A B B B B B B
22 Mulyono B A B B B B B B A B
23 Miko Prasetyo B B B B B B B B A B
24 Miko Setyo Adi Pratama B B B B B B B B B B
25 Muhamad Reza Pahlefi B B B B B B B B B B
26 Maulida Septi Nur Khasanah B B B B B A B B A B
127
27 Mega Muliyana B B B B A B B B A B
28 Mariyanti B B B B B B B B B B
29 Niken Putri Larasati B B B A B B A A B B
30 Nefisa Rohmatin B B B B B B B B B B
31 Niko Andriyanto B B B B B B B B B B
32 Putri Listiawati B B B B B B B B B B
33 Putri B B B B B B B B A B
34 Ririn Riyanti B B B B B B B B B B
35 Sugeng Mulyono B B B B B A B B A B
36 Saiful Amin B B B B B B B B B A
37 Tomi Agus Cahyono B B B B B B B B A B
38 Tri Wiono B B B B B B B B B B
39 Titik Susilowati B B B B B B B B B B
40 Silva Miratia B B B B B B B B B B
41 Fanny Rahmawati B B B B B B B B B B
128
JAWABAN KUESIONER ASPEK AFEKTIF
SISWA KELAS III UJI COBA SKALA BESAR
No Nama Siswa Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mei Joko Prayetno B A B B B B B A B A
2 Teguh Bayu Saptono B A B A B B B A B A
3 Dedi Kurniawan B A B B B B B A B A
4 Elga B A B B B B B A B A
5 Fani Miftahul Falah B A B B B A B A B A
6 Kinan Fajar Sumirat B A B B B B B A B A
7 Lia Santika B A B B B B B A B A
8 Mita Ayu Arinda B B B B B B B A B A
9 Sutrisno B A B B B B B A B A
10 Aji Santoso B A B B B B B A B A
11 Anik Kurnia B B B B B A B A B A
12 Angga Kus Dwi Antoro B A B B B B B A B A
13 Anang Makruf B A B B B B B A B A
14 Aji Setiyawan B B B B B B B A B A
15 Adi Saputra B B B B B B B B B A
16 Annisa Putri Wulandari B B B B B B B A B A
17 David Muhammad Kurniawan B B B B B B B A B A
18 Diyah Ayu Wulandari B A B B B B B A B A
19 Hendrik Susanto B B B B B B B A B B
20 Imam Nahkroni B A B B A B B A B B
21 Karisma Yogi Noviana B B B B B B B A B B
22 Mulyono B A B B B B B A B A
23 Miko Prasetyo B A B B B B B A B B
24 Miko Setyo Adi Pratama B A B B B B B A B A
25 Muhamad Reza Pahlefi B B B B B B B A B A
26 Maulida Septi Nur Khasanah B A B B B B B B A A
129
27 Mega Muliyana B A B B B B B A B A
28 Mariyanti B A B B B B B A B A
29 Niken Putri Larasati B A B B B B A A A A
30 Nefisa Rohmatin B B B B B B B A B A
31 Niko Andriyanto B A B B B B B A B A
32 Putri Listiawati B A B B B B B A B A
33 Putri B B B B B B B A B B
34 Ririn Riyanti B B B B B B B A B A
35 Sugeng Mulyono B B B B B B A B B A
36 Saiful Amin B A B B B B B A B A
37 Tomi Agus Cahyono B B B B B B B A B A
38 Tri Wiono B B B B B B B A A A
39 Titik Susilowati B B B B B B B A B A
40 Silva Miratia B A B B B B B A B A
41 Fanny Rahmawati B A B B B B B A B A
130
Lampiran 19
HASIL REKAPITULASI ANGKET ASPEK PSIKOMOTORIK
SISWA KELAS III UJI COBA SKALA BESAR
No Nama Siswa Butir Soal
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mei Joko Prayetno 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8
2 Teguh Bayu Saptono 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8
3 Dedi Kurniawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
4 Elga 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
5 Fani Miftahul Falah 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
6 Kinan Fajar Sumirat 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
7 Lia Santika 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
8 Mita Ayu Arinda 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
9 Sutrisno 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
10 Aji Santoso 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
11 Anik Kurnia 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
12 Angga Kus Dwi Antoro 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
13 Anang Makruf 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
14 Aji Setiyawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
15 Adi Saputra 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
16 Annisa Putri Wulandari 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8
17 David Muhammad Kurniawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
18 Diyah Ayu Wulandari 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
19 Hendrik Susanto 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
20 Imam Nahkroni 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8
21 Karisma Yogi Noviana 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8
22 Mulyono 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
23 Miko Prasetyo 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
24 Miko Setyo Adi Pratama 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
131
25 Muhamad Reza Pahlefi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
26 Maulida Septi Nur Khasanah 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
27 Mega Muliyana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
28 Mariyanti 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8
29 Niken Putri Larasati 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
30 Nefisa Rohmatin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
31 Niko Andriyanto 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
32 Putri Listiawati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
33 Putri 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
34 Ririn Riyanti 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
35 Sugeng Mulyono 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
36 Saiful Amin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
37 Tomi Agus Cahyono 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
38 Tri Wiono 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
39 Titik Susilowati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
40 Silva Miratia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
41 Fanny Rahmawati 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
Jumlah 4
1
39 3
8
3
3
40 4
1
4
0
3
4
40 34
132
HASIL REKAPITULASI ANGKET ASPEK KOGNITIF
SISWA KELAS III UJI COBA SKALA BESAR
No Nama Siswa Butir Soal
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mei Joko Prayetno 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8
2 Teguh Bayu Saptono 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8
3 Dedi Kurniawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
4 Elga 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
5 Fani Miftahul Falah 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 7
6 Kinan Fajar Sumirat 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
7 Lia Santika 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
8 Mita Ayu Arinda 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
9 Sutrisno 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
10 Aji Santoso 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
11 Anik Kurnia 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
12 Angga Kus Dwi Antoro 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
13 Anang Makruf 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
14 Aji Setiyawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
15 Adi Saputra 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
16 Annisa Putri Wulandari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
17 David Muhammad Kurniawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
18 Diyah Ayu Wulandari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
19 Hendrik Susanto 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8
20 Imam Nahkroni 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8
21 Karisma Yogi Noviana 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
22 Mulyono 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8
23 Miko Prasetyo 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
24 Miko Setyo Adi Pratama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
25 Muhamad Reza Pahlefi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
26 Maulida Septi Nur Khasanah 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8
133
27 Mega Muliyana 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8
28 Mariyanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
29 Niken Putri Larasati 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 7
30 Nefisa Rohmatin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
31 Niko Andriyanto 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
32 Putri Listiawati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
33 Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
34 Ririn Riyanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
35 Sugeng Mulyono 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8
36 Saiful Amin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
37 Tomi Agus Cahyono 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
38 Tri Wiono 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
39 Titik Susilowati 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
40 Silva Miratia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
41 Fanny Rahmawati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Jumlah 4
1
3
8
3
7
3
6
3
8
3
6
37 3
8
3
2
41
134
HASIL REKAPITULASI ANGKET ASPEK AFEKTIF
SISWA KELAS III UJI COBA SKALA BESAR
No Nama Siswa Butir Soal
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mei Joko Prayetno 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
2 Teguh Bayu Saptono 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
3 Dedi Kurniawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
4 Elga 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
5 Fani Miftahul Falah 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
6 Kinan Fajar Sumirat 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
7 Lia Santika 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
8 Mita Ayu Arinda 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
9 Sutrisno 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
10 Aji Santoso 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
11 Anik Kurnia 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8
12 Angga Kus Dwi Antoro 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
13 Anang Makruf 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
14 Aji Setiyawan 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
15 Adi Saputra 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
16 Annisa Putri Wulandari 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
17 David Muhammad Kurniawan 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
18 Diyah Ayu Wulandari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
19 Hendrik Susanto 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8
20 Imam Nahkroni 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8
21 Karisma Yogi Noviana 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8
22 Mulyono 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
23 Miko Prasetyo 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
24 Miko Setyo Adi Pratama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
25 Muhamad Reza Pahlefi 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
26 Maulida Septi Nur Khasanah 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8
135
27 Mega Muliyana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
28 Mariyanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
29 Niken Putri Larasati 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8
30 Nefisa Rohmatin 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
31 Niko Andriyanto 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
32 Putri Listiawati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
33 Putri 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8
34 Ririn Riyanti 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
35 Sugeng Mulyono 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8
36 Saiful Amin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
37 Tomi Agus Cahyono 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
38 Tri Wiono 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8
39 Titik Susilowati 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
40 Silva Miratia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
41 Fanny Rahmawati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
Jumlah 41 25 41 40 40 39 39 39 38 36
136
Lampiran 20
DATA HASIL UJI COBA SKALA BESAR (N = 41)
No Aspek
Pengembangan Jawaban Presentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Apakah menurut kamu pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah itu sulit untuk
dilakukan ?
Apakah kamu bisa melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ?
Apakah kamu merasa kesulitan dalam melakukan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah ?
Apakah kamu merasa mudah dalam melakukan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ?
Apakah selama melakukan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah kamu merasa takut ?
Apakah kamu merasa senang dalam melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah ?
Apakah kamu merasa takut melaksanakan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap berdiri
satu kaki ditekuk sila di pematang sawah ?
Apakah kamu mempunyai percaya diri yang tinggi untuk
melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk ke
samping dan lutut ke depan di pematang sawah ?
Apakah kamu merasa senang dengan pelaksanaan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah ?
Apakah perlu konsentrasi untuk melaksanakan pengembangan
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
100%
95,12%
92,68%
80,49%
97,56%
100%
97,56%
82,90%
97,56%
82,90%
137
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
model pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap sikap
kapal terbang di pematang sawah ?
Apakah menurut kamu cara melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak sikap berdiri satu kaki
ditekuk sila di pematang sawah ?
Apakah kamu tahu tata cara melaksanakan sikap berdiri satu
kaki ditekuk ke samping di pematang sawah ?
Apakah kamu cara melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ?
Apakah kamu tahu alat – alat yang digunakan melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah ?
Apakah kamu tahu cara melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ?
Apakah kamu tahu cara untuk melaksanakan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap berdiri
satu kaki ditekuk ke samping di pematang sawah ?
Apakah kamu tahu cara melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan dalam sikap berdiri satu kaki
ditekuk sila di pematang sawah yang benar ?
Apakah kamu tahu cara untuk melaksanakan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap berdiri
satu kaki lutut ke depan di pematang sawah ?
Apakah tugas dari pengawas pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ?
Apakah tahu tehnik untuk melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap sikap kapal
terbang di pematang sawah ?
Apakah kamu merasa gembira setelah melakukan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak sikap
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
100%
92,68%
90,24%
87,80%
92,68%
87,80%
90,24%
90,24%
78,05%
100%
100%
138
22
23
24
25
26
27
28
29
30
berdiri satu kaki ditekuk sila di pematang sawah ?
Apakah kamu sering berlarian di pematang sawah ?
Apakah kamu merasa senang melakukan berbagai jenis
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah ?
Apakah kamu semangat dalam melaksanakan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah ?
Apakah kamu berani melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah bersama
temanmu ?
Apakah kamu dapat menerapkan tata cara untuk melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak dalam
sikap berdiri satu kaki ditekuk ke samping di pematang sawah ?
Apakah kamu dapat melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki
ditekuk sila di pematang sawah sendirian ?
Apakah kamu marasa takut untuk melaksanakan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap berdiri
satu kaki lutut ke depan di pematang sawah ?
Apakah kamu tahu cara melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang sawah yang
tepat ?
Apakah kamu takut untuk melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap sikap kapal
terbang di pematang sawah ?
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
60,98%
100%
97,56%
97,56%
95,12%
95,12%
95,12%
92,68%
87,80%
Jumlah 2.758,44%
Rata-rata 91,95%
139
Lampiran 21
ANALISIS DATA HASIL UJI COBA SKALA BESAR ( N=41)
No Aspek
Pengembangan Presentase Kriteria Makna
1
2
3
4
5
6
7
8
Apakah menurut kamu pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang
sawah itu sulit untuk dilakukan ?
Apakah kamu bisa melakukan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah ?
Apakah kamu merasa kesulitan dalam melakukan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak di pematang sawah ?
Apakah kamu merasa mudah dalam melakukan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak di pematang sawah ?
Apakah selama melakukan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang
sawah kamu merasa takut ?
Apakah kamu merasa senang dalam melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak di pematang sawah ?
Apakah kamu merasa takut melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk sila di
pematang sawah ?
Apakah kamu mempunyai percaya diri yang tinggi
untuk melaksanakan pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak dalam sikap
berdiri satu kaki ditekuk ke samping dan lutut ke
100%
95,12%
92,68%
80,49%
97,56%
100%
97,56%
82,90%
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
140
9
10
11
12
13
14
15
16
17
depan di pematang sawah ?
Apakah kamu merasa senang dengan pelaksanaan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak di pematang sawah ?
Apakah perlu konsentrasi untuk melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam sikap sikap kapal terbang di pematang
sawah ?
Apakah menurut kamu cara melakukan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak sikap berdiri satu kaki ditekuk sila di
pematang sawah ?
Apakah kamu tahu tata cara melaksanakan sikap
berdiri satu kaki ditekuk ke samping di pematang
sawah ?
Apakah kamu cara melakukan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah ?
Apakah kamu tahu alat – alat yang digunakan
melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah ?
Apakah kamu tahu cara melakukan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah ?
Apakah kamu tahu cara untuk melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk ke
samping di pematang sawah ?
Apakah kamu tahu cara melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
dalam sikap berdiri satu kaki ditekuk sila di
97,56%
82,90%
100%
92,68%
90,24%
87,80%
92,68%
87,80%
90,24%
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
141
18
19
20
21
22
23
24
25
26
pematang sawah yang benar ?
Apakah kamu tahu cara untuk melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam sikap berdiri satu kaki lutut ke depan
di pematang sawah ?
Apakah tugas dari pengawas pengembangan model
pembelajaran keseimbangan gerak di pematang
sawah ?
Apakah tahu tehnik untuk melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam sikap sikap kapal terbang di pematang
sawah ?
Apakah kamu merasa gembira setelah melakukan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak sikap berdiri satu kaki ditekuk sila di
pematang sawah ?
Apakah kamu sering berlarian di pematang sawah ?
Apakah kamu merasa senang melakukan berbagai
jenis pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak di pematang sawah ?
Apakah kamu semangat dalam melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak di pematang sawah ?
Apakah kamu berani melakukan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak di
pematang sawah bersama temanmu ?
Apakah kamu dapat menerapkan tata cara untuk
melaksanakan pengembangan model pembelajaran
keseimbangan gerak dalam sikap berdiri satu kaki
90,24%
78,05%
100%
100%
60,98%
100%
97,56%
97,56%
95,12%
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Cukup Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
(Bersyarat)
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
142
27
28
29
30
ditekuk ke samping di pematang sawah ?
Apakah kamu dapat melaksanakan pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak dalam
sikap berdiri satu kaki ditekuk sila di pematang
sawah sendirian ?
Apakah kamu marasa takut untuk melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam sikap berdiri satu kaki lutut ke depan
di pematang sawah ?
Apakah kamu tahu cara melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak di pematang sawah yang tepat ?
Apakah kamu takut untuk melaksanakan
pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak dalam sikap sikap kapal terbang di pematang
sawah ?
95,12%
95,12%
92,68%
87,80%
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Jumlah 2.758,44%
Rata-rata 91,95% Sangat Baik Digunakan
143
Lampiran 22
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1. Pelaksanaan pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak uji coba skala kecil sebanyak 12 siswa di pematang sawah
144
Gambar 2. Pelaksanaan pengembangan model pembelajaran keseimbangan
gerak uji coba skala besar sebanyak 41 siswa di pematang sawah
145
Gambar 3. Peneliti memberikan penjelasan dan petunjuk pada siswa
dalam pengisian kuesioner
Gambar 4. Siswa mengisi kuesioner setelah melaksanakan uji coba
pelaksanaan pengembangan model pembelajaran keseimbangan gerak
146
Gambar 5. Pematang sawah untuk melaksanakan uji coba pengembangan
model pembelajaran keseimbangan gerak