173
PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS BUDAYA LOKAL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA UNTUK SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 KALASAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Disusun oleh: Alfonsus Riski Susanto 161414095 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS

BUDAYA LOKAL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA

UNTUK SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 KALASAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh:

Alfonsus Riski Susanto

161414095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

i

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS

BUDAYA LOKAL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA

UNTUK SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 KALASAN

SKRIPSI

HALAMAN JUDUL

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh:

Alfonsus Riski Susanto

161414095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan hati yang bersukacita dan penuh dengan rasa syukur, penulis

mempersembahkan skripsi ini untuk:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas segala kasih dan berkat yang luar biasa

serta pendampingan di setiap hidupku.

Kedua orang tua Heribertus Suparyoto dan Fransiska Romana Sriparyantini

dan Kakak Antonius Widianto yang selalu memberikan dukungan dan

semangat.

Teman teristimewa dalam hidupku Carolin Meisela Chosy Pamungkas yang

selalu mengingatkan dan memotivasi hidupku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

v

MOTTO

“Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh

pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia,

terutama mereka yang percaya.”

(1 Timotius 4:10)

“Mampu menerima hasil perjuangan apa adanya adalah bijaksana, tetapi mau

bangkit dengan apa adanya adalah luar biasa”

(Andrie Wongso)

“Take It Slow, Make It Flow, Let It Glow”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

viii

ABSTRAK

Alfonsus Riski Susanto, 2020. Pengembangan Modul Matematika Dengan

Konteks Budaya Lokal Pada Materi Segiempat dan Segitiga Untuk Siswa

Kelas VII B SMP Negeri 1 Kalasan. Skripsi. Program Studi Pendidikan

Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini menghasilkan produk pengembangan yaitu berupa modul

matematika dengan konteks budaya lokal pada materi segiempat dan segitiga untuk

siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kalasan. Tujuan dari penelitian ini adalah

mengetahui proses pengembangan modul matematika dengen konteks budaya lokal

pada materi segiempat dan segitiga untuk siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Kalasan.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Research and Development

(R&D). Langkah-langkah pengembangan pada penelitian ini mengadopsi langkah-

langkah 4D yang dikemukakan Thiagarajan (1974). Langkah-langkah tersebut

terdiri dari empat tahapan meliputi: tahap pendefinisian (define), perancangan

(design) dan pengembangan (development). Namun pada penelitian ini hanya

dilakukan sampai tahap pengembangan. Subjek uji coba pada penelitian ini adalah

29 siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Kalasan. Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara

kualitatif digunakan untuk data yang diperoleh dari wawancara dan angket terbuka,

sedangkan analisis secara kuantitatif digunakan untuk data yang diperoleh dari

validasi ahli dan angket tertutup.

Hasil dari penelitian ini adalah kualitas modul matematika yang dirancang

memperoleh kriteria kevalidan baik dari segi materi dengan rata-rata 4,0 dari 5,0

dan memperoleh kriteria kevalidan sangat baik dari segi media dengan rata-rata

4,38 dari 5,0. Sedangkan dari segi kepraktisan modul ditinjau dari respon siswa

yang memperoleh kriteria baik dengan rata-rata 3,99 dari 5,0. Modul matematika

dengan konteks budaya lokal yang telah dirancang dapat menambah wawasan dan

pengetahuan siswa yang belum pernah diketahui sebelumnya dalam pembelajaran

matematika. Hal yang disukai siswa dari modul matematika dengan konteks budaya

lokal ini meliputi penyajian modul yang menyenangkan, kalimat penjelasan mudah

dipahami dan tidak membuat bosan serta gambar yang disajikan menarik. Hal yang

kurang disukai dari modul matematika dengan konteks budaya lokal adalah masih

terdapat penjelasan yang kurang dapat dipahami siswa dan penyajian contoh soal

yang terlalu sedikit dibandingkan dengan latihan soal.

Kata kunci : Modul, Research and Development, kualitas, respon, segiempat dan

segitiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

ix

ABSTRACT

Alfonsus Riski Susanto, 2020. Development of Mathematics Module With Local

Cutlural Context on Quadrilateral and Triangel for 7th Grade Junior High

School of SMP Negeri 1 Kalasan. .

This research resulted in a development product in the form of a mathematics

module with local cultural context on the material of quadrilateral and triangles

for grade VII students of SMP Negeri 1 Kalasan. The objectives of this research is

to know the process of developing a mathematics module with the local cultural

context on the material of quadrilateral and triangles for grade 7th junior high

school of SMP Negeri 1 Kalasan.

This study uses a Research and Development (R&D) type of research by

adopting the 4D model proposed by Thiagarajan 1974. The steps in this study

include: defining, designing, developing and disseminating. However, this research

was only carried out until the development stage. The test subjects in this study were 29

students of class VII B SMP Negeri 1 Kalasan. The data analysis technique used in this

research is qualitative and quantitative analysis. Qualitative analysis is used for data

obtained from open questionaires and interviews, while quantitative analysis is used for

data obtained from validation and closed questionnaires.

The result of this research is that the quality of the mathematics module that

has been designed obtains good validity criteria in terms of material with an

average of 4.0 out of 5.0 and obtains very good validity criteria in terms of media

with an average of 4.38 out of 5.0. Meanwhile, in terms of module practicality from

the students' responses, the module obtains good criteria with an average of 3.99

out of 5.0. The mathematics module with local cultural context that has been

designed can increase students' insights and knowledge which have never been

known before in learning mathematics. What that the students like about the

mathematics module with the local cultural context includes the presentation of the

module is interesting, the explanatory sentences are easy to understand and do not

make students bored, and the pictures are presented interestingly. What is less liked

about the mathematics module with the local cultural context is that there are still

explanations that cannot be understood by students and the presentation of sample

questions is too little compared to the exercises.

Keyword : Module, Reseacrch and Development, quality, responses, quadrirateral

and triangle

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

MOTTO .................................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6

C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7

D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7

E. Pembatasan Masalah .................................................................................... 7

F. Penjelasan Istiah ........................................................................................... 7

G. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 10

A. Penelitan dan Pengembangan ..................................................................... 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

xiv

B. Etnomatematika.......................................................................................... 11

C. Budaya Lokal ............................................................................................. 13

D. Bahan Ajar ................................................................................................. 14

E. Modul ......................................................................................................... 16

F. Kualitas Modul ........................................................................................... 23

G. Materi Pembelajaran ............................................................................... 25

H. Kerangka Berpikir .................................................................................. 41

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 43

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 43

B. Subjek Penelitian dan Objek Pengembangan ............................................. 44

C. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 44

D. Prosedur Pengembangan ............................................................................ 44

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 49

F. Instrumen Penelitian................................................................................... 50

G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 54

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN ............................... 59

A. Perizinan dan Pelaksanaan ......................................................................... 59

B. Hasil Penelitian dan Pengembangan .......................................................... 60

C. Pembahasan ................................................................................................ 89

D. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 101

A. Kesimpulan .............................................................................................. 101

B. Saran ......................................................................................................... 103

LAMPIRAN ........................................................................................................ 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Siswa ................................................. 50

Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Lembar Angket ..................................................................... 51

Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Lembar Validasi Segi Materi ............................................... 52

Tabel 3. 5 Kisi-Kisi Lembar Validasi Segi Media ................................................ 53

Tabel 3. 6 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa ........................................................... 54

Tabel 3. 7 Konversi Skor Angket .......................................................................... 55

Tabel 3. 8 Presentase dan Kriteria Sumber Belajar............................................... 56

Tabel 3. 9 Konversi Data Kuantitaif ke Data Kualitatif........................................ 57

Tabel 3. 10 Rentang Skor Konversi Data Kuantitatif ........................................... 57

Tabel 4. 1 Peaksanaan Penelitian dan Pengembangan .......................................... 59

Tabel 4. 2 Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 1 Kalasan ........................................ 62

Tabel 4. 3 Respon Siswa Terhadap Penggunaan Buku Paket ............................... 62

Tabel 4. 4 Hasl Wawancara Terkait Sumber Belajar Siswa ................................. 63

Tabel 4. 5 Hasil Angket Penggunaan Buku Paket Siswa dan Ketertarikan

Terhadap Modul Yang Dikembangkan ................................................................. 65

Tabel 4. 6 Hasil Wawancara Siswa Terkait Kesulitan Belajar dan Saran

Pengembangan ...................................................................................................... 66

Tabel 4. 7 Hasil Wawancara Siswa Terkait Penerapan Etnomatematika ............. 69

Tabel 4. 8 Kompetensi Dasar ................................................................................ 70

Tabel 4. 9 Analisis Tugas ...................................................................................... 71

Tabel 4. 10 Penyajian Materi Modul Matematika Berbasis Etnomatematika ...... 74

Tabel 4. 11 Hasil Revisi Desain Awal Draft 1 Dosen Pembimbing ..................... 76

Tabel 4. 12 Hasil Revisi Guru Matematika ........................................................... 78

Tabel 4. 13 Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................. 81

Tabel 4. 14 Respon Peserta Didik Terhadap Modul ............................................. 82

Tabel 4. 15 Hasil Respon Siswa Terhadap Modul ................................................ 83

Tabel 4. 16 Hasil Pertanyaan Terbuka .................................................................. 84

Tabel 4. 17 Hasil Validasi Materi ......................................................................... 86

Tabel 4. 18 Hasil Validasi Ahli Media................................................................. 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

xvi

Tabel 4. 19 Kelebihan dan Kekurangan Produk ................................................... 87

Tabel 4. 20 Revisi Akhir Draft 2 Produk .............................................................. 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Jajargenjang ABCD.......................................................................... 26

Gambar 2. 2 Jajargenjang ABCD.......................................................................... 27

Gambar 2. 3 Persegi Panjang KLMN ................................................................... 28

Gambar 2. 4 Persegi Panjang KLMN ................................................................... 28

Gambar 2. 5 Persegi ABCD .................................................................................. 29

Gambar 2. 6 Trapesium ABCD ............................................................................. 30

Gambar 2. 7 Trapesium ABCD ............................................................................. 32

Gambar 2. 8 Belah Ketupat ABCD ....................................................................... 33

Gambar 2. 9 Layang-Layang KLMN .................................................................... 34

Gambar 2. 10 Segitiga ABC.................................................................................. 36

Gambar 2. 11 Segitiga Sama Kaki ........................................................................ 36

Gambar 2. 12 Segitiga Sama Sisi .......................................................................... 37

Gambar 2. 13 Segitiga Sebarang ........................................................................... 38

Gambar 2. 14 Segitiga Lancip ............................................................................... 38

Gambar 2. 15 Segitiga Tumpul ............................................................................. 39

Gambar 2. 16 Segitiga Siku-Siku .......................................................................... 39

Gambar 2. 17 Segitiga ABC.................................................................................. 40

Gambar 2. 18 Segitiga XYZ.................................................................................. 40

Gambar 2. 19 Segitiga ABC.................................................................................. 41

Gambar 2. 20 Segitiga ABC.................................................................................. 41

Gambar 3. 1 Bagan Prosedur Pengembangan Modul ........................................... 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian......................................................................... 108

Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .......................... 109

Lampiran 3 Angket Siswa Analisis Define ......................................................... 110

Lampiran 4 Pedoman Wawancara Siswa Analisis Define .................................. 113

Lampiran 5 Angket Analisis yang Diisi Siswa ................................................... 115

Lampiran 6 Hasil Angket Analisis Define .......................................................... 116

Lampiran 7 Hasil Wawancara Siswa .................................................................. 117

Lampiran 8 Lembar Validasi Modul ................................................................... 122

Lampiran 9 Lembar Evaluasi Modul Oleh Siswa ............................................... 126

Lampiran 10 Hasil Validasi Ahli Materi ............................................................. 129

Lampiran 11 Hasil Validasi Media ..................................................................... 130

Lampiran 12 Hasil Respon Siswa ....................................................................... 131

Lampiran 13 Modul Matematika Berbasis Etnomatematika .............................. 133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kegiatan yang memiliki tujuan untuk

mencerdaskan kehidupan setiap individu dengan mengembangkan potensi

dirinya melalui proses pembelajaran. Pada proses pembelajaran terdapat

usaha sadar manusia untuk mengembangkan potensi diri. Pada proses

pembelajaran terdapat usaha sadar manusia untuk mengembangkan potensi

diri. Usaha peserta didik yang dilakukan secara terus-menerus bukan semata-

mata untuk hari ini saja melainkan untuk menghadapi dunia di masa depan.

Sama seperti yang diungkapkan Driyarkara, dimana ada kehidupan,

bagaimanapun juga di situ pasti ada pendidikan (Dwi Siswoyo, 1996).

Kurikulum merupakan hal penting dan menjadi dasar dari proses

pendidikan yang disusun oleh para ahli untuk sebuah proses pembelajaran

yang terstruktur. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang digunakan di

Indonesia dimana kurikulum tersebut bertujuan untuk mempersiapkan orang

Indonesia yang memiliki kemampuan untuk menjadi pribadi yang taat,

produktif, kreatif, inovatif dan afektif yang dapat berkontribusi terhadap

bangsa dan dunia (Permendikbud, 2013). Penerapan kurikulum 2013 pada

proses pembelajaran didasarkan pada pembelajaran berpusat pada siswa

untuk menguasai kompetensi dasar dan inti sehingga siswa dapat memahami

seluruh konsep. Oleh sebab itu, kreatif menjadi tuntutan seorang guru dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

2

menuntut peserta didik untuk belajar mandiri sehingga memiliki kemampuan

dalam memecahkan berbagai macam persoalan.

Salah satu bidang ilmu yang memiliki peranan dalam dunia pendidikan

dan dalam menghadapi masalah kehidupan sehari-hari adalah matematika.

Sesuai dengan pendapat yang kemukakan oleh Skemp (dalam Khotimah dan

Yunarti, 2019) bahwa “mathematics is also a valuable and general-purpose

technique for satisfying other needs. It is widely known to be an essential tool

for science, and commerce; and for entry to many prefessions”. Matematika

merupakan salah satu bidang ilmu yang sangat berperan dalam perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Pembelajaran matematika menuntut pada kemampuan berpikir kreatif

dan eksploratif dimana setiap individu harus mampu mengenali serta

memahami peran matematika dalam kehidupan, sehingga dapat mengambil

keputusan dengan dasar yang kuat melalui pemanfaatan matematika

sehingga menjadi berguna. Hal ini menjadi alasan penempatan matematika

sebagai salah satu mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di sekolah

dalam menciptakan individu yang berkualitas. Meskipun demikian, di

sekolah masih banyak peserta didik yang memiliki anggapan bahwa

matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit dan menakutkan.

Indonesia memiliki berbagai macam kebudayaan, hal ini nyata bahwa

Indonesia memiliki ratusan bahasa, ras dan suku di dalamnya. Selain itu,

Indonesia juga memiliki banyak peninggalan-peninggalan bersejarah yang

bersumber dari kebiasaan atau suatu budaya dari daerah tertentu. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

3

pembelajaran matematika, hal yang berkaitan dengan budaya disebut

etnomatematika.

Shierly (dalam Marsigit dkk, 2014) berpandangan bahwa

etnomatematika yaitu matematika yang tumbuh dan berkembang dalam

masyarakat sesuai dengan kebudayaan setempat. Hal ini menunjukan bahwa

matematika terdapat dalam kehidupan sehari-hari khususya dalam budaya.

Rudhito, dkk (2019) juga megemukakan bahwa etnomatematika merupakan

kegiatan mengkaji aspek matematik dalam suatu budaya masyarakat.

Sehingga dalam aktivitas pembelajaran, siswa dapat melakukan kegiatan

mengkaji aspek matematis yang terdapat dalam budaya di sekitarnya.

Menurut Fatimah, penerapan etnomatematika dalam pembelajaran sebagai

saran untuk memotivasi, menstimulus siswa serta dapat mengatasi kejenuhan

dan kesulitan dalam belajar matematika. Dengan adanya pembelajaran

berbasis etnomatematika siswa dapat mengeksplorasi budaya yang ada

disekitar mereka sehingga siswa dapat memperkaya pengetahuan matematika

yang telah ada. Selain itu, kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia tidak

tertinggalkan oleh siswa pada generasi milenial.

Salah satu materi yang terdapat pembelajaran matematika SMP kelas

VII adalah materi segitiga dan segi empat. Materi segitiga dan segi empat

termasuk dalam salah satu cabang dari matematika yaitu geometri. Belajar

geometri merupakan hal yang penting bagi siswa karena dapat menjadikan

siswa dapat menyelesaikan masalah-masalah pengukuran dan bentuk. Van de

Walle (dalam Khoiri, 2014) mengungkapkan bahwa terdapat lima alasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

4

pentingnya memperlajari geometri, seperti (1) geometri membantu manusia

memiliki aspirasi yang utuh tentang dunianya, (2) eksplorasi geometri dapat

membantu mengembangkan ketrampilan pemecahan masalahnya, (3)

geometri memerankan peranan utama dalam matematika lainnya, (4)

geometri banyak digunakan orang dalam kehidupan sehari-hari, (5) geometri

menyenangkan. Dengan banyaknya geometri yang digunakan masyarakat

dalam kehidupan sehari-hari, berarti geometri juga tidak akan terlepas dengan

budaya yang ada dalam masyarakat. Konsep geometri dalam kebudayaan

dapat ditemui dalam bangunan-bangunan, bentuk tarian, hingga kerajinan-

kerajinan.

Pembelajaran matematika dapat dikatakan berhasil apabila hasil belajar

peserta didik mencapai hasil yang optimal. Upaya dalam pencapaian hasil

yang optimal yaitu dukungan semua komponen pembelajaran. Salah satu

komponen pembelajaran adalah bahan ajar yang digunakan oleh guru. Bahan

ajar merupakan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara

lengkap dan sistematis sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang

digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dalam

menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik

dalam kegiatan belajar mengajar, guru diharapkan dapat memperhatikan

penggunaan bahan ajar yang sesuai dengan konteks pembelajaran.

Pemanfaatan bahan ajar dalam pembelajaran mengakibatkan keinginan,

minat baru dan meningkatkan motivasi kegiatan belajar bahkan berpengaruh

secara psikologis terhadap peserta didik (Komala Sari dkk, 2016). Bahan ajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

5

yang dapat dikembangan oleh seorang guru adalah modul. Modul adalah

kesatuan yang utuh, terdiri dari serangkaian kegiatan belajar yang secara

nyata telah memberikan hasil belajar yang efektif dalam mencapai tujuan

belajar yang telah dirumuskan secara jelas dan spesifik (Kurniati, 2016).

Modul yang dikembangkan sendiri oleh seorang pendidik dirasa dapat

memiliki pengaruh yang baik bagi pembelajaran karena pengembangan

modul dapat menyesuaikan karakteristik siswa dan budaya sekitar. Menurut

Santyasa (dalam Somayasa dkk, 2013) keuntungan yang diperoleh dari

pembelajaran dengan modul adalah meningkatkan motivasi peserta didik,

dapat mengetahui keberhasilan dalam memahami materi dan dapat mencapai

hasil sesuai dengan kemampuannya .

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika SMP Negeri 1

Kalasan, pembelajaran dilaksanakan dengan metode presentasi. Penggunaan

media telah dimaksimalkan oleh guru dalam menyampaikan materi seperti

penggunaan power point, alat peraga maupun penggunaan media kuis online

dalam pembelajaran. Penggunaan bahan ajar seperti buku paket yang tersedia

tidak digunakan dengan maksimal, buku paket yang tersedia terkadang hanya

digunakan untuk mengerjakan latihan soal. Dalam proses pembelajaran

belum pernah ada modul yang dibuat sendiri oleh pendidik karena adanya

keterbatasan waktu. Hal ini disebabkan karena dalam buku paket tersebut

terdapat hal-hal yang masih sulit dipahami dalam proses pembelajaran.

Respon siswa terhadap pembelajaran tergolong baik, siswa dapat mengikuti

proses pembelajaran secara aktif. Namun, hasil belajar yang diperoleh tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

6

sesuai dengan yang diharapkan oleh guru. Hasil belajar yang siswa peroleh

tergolong rendah sehingga hal ini tidak selaras dengan proses pembelajaran

yang terjadi di dalam kelas.

Berdasarkan permasalahan di atas, perlu adanya pengembangan modul

matematika dengan konteks budaya lokal sebagai bahan ajar. Dengan

pengembangan modul ini, siswa dapat belajar secara mandiri untuk

mengeksplorasi, memahami materi dan berlatih memecahkan suatu masalah.

Sehingga siswa dapat berpikir secara kreatif, inovatif dan memiliki

pengolahaan konsep yang baik dan nantinya akan menciptakan individu yang

berkualitas dan memiliki kemauan untuk berkembang dalam menghadapi

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Modul

Matematika Dengan Konteks Budaya Lokal Pada Materi Segiempat dan

Segitiga untuk Siswa Kelas VII B SMP Negeri 1 Kalasan”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi

permasalahan sebagai berikut.

Pengembangan bahan ajar berupa modul belum pernah dirancang oleh

pendidik untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam pembelajaran di kelas dan

belajar mandiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

7

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengembangkan modul matematika dengan konteks

budaya lokal pada materi segiempat dan segitiga untuk siswa kelas VII

B SMP Negeri 1 Kalasan ?

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui proses pengembangan modul matematika dengan konteks

budaya lokal pada materi segiempat dan segitiga untuk siswa kelas VII

B SMP Negeri 1 Kalasan.

E. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan karena mengingat keterbatasan waktu,

tenaga, biaya dan pengetahuan penelitian. Pembatasan masalah ini dilakukan

sehingga ruang lingkup permasalahan lebih jelas dan tidak meluas namun

tidak akan mengurangi sifat ilmiah dari suatu permasalahan. Peneliti

melakukan pembatasan masalah pada hal berikut :

1. Peneliti mengembangkan modul matematika dengan konteks budaya

lokal yang memiliki kualitas valid dan praktis untuk siswa kelas VII B

SMP Negeri 1 Kalasan.

2. Peneliti membahas tentang respon peserta didik yang menggunakan

modul matmatika dengan konteks budaya lokal pada materi segitiga

dan segi empat.

F. Penjelasan Istiah

Untuk menghindari kesalahan persepsi dalam memahami penelitian ini,

maka perlu adanya penjelasan istilah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

8

1. Modul

Modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang agar dapat

digunakan untuk belajar secara mandiri oleh peserta pembelajaran.

2. Segiempat dan Segitiga

Segiempat adalah poligon yang tepat memiliki empat sisi.

Segitiga adalah gabungan dari tiga buah ruas garis yang terbentuk dari

tiga titik yang tidak segaris.

3. Kualitas modul

Kualitas modul pada penelitian ini merupakan penialain mutu

suatu modul yang ditinjau dari kevalidan dan kepraktisan.

4. Respon Siswa

Respon siswa merupakan tanggapan terhadap rangsangan atau

stimulus dari suatu hal (penggunaan modul).

G. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat bagi :

1. Peserta Didik

Peserta didik dapat belajar secara mandiri dalam mengeksplorasi,

memahami materi segitiga dan segiempat serta berlatih memecahkan

suatu masalah yang berkaitan dengan materi segitiga dan segi empat.

2. Pendidik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

9

Pendidik dapat terbantu dalam proses pembelajaran matematika dan

memiliki ketersediaan modul pembelajaran pada materi segitiga dan

segi empat untuk peserta didik kelas VII SMP N 1 Kalasan.

3. Peneliti

Peneliti dapat menambah pengetahuan dalam pengembangan bahan

ajar berupa modul matematika, khususnya pengembangan modul

terkait materi segitiga dan segi empat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitan dan Pengembangan

Borg and Gall (1998) menyatakan bahwa dalam bidang pendidikan

pengertian penelitian dan pengembangan (R & D) merupakan proses atau

metode yang digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan produk

yang tidak hanya berupa benda seperti buku, teks, film pembelajaran atau

software komputer, tetai juga berupa metode mengajar, program pendidikan

atau program pengembangan staf. Penelitian dan pengembangan (R & D)

memiliki fungsi untuk memvalidasi dan mengembangkan produk atau

kebijakan yang telah ada. Selain itu menurut Richey and Kelin (2010)

penelitian dan pengembangan (R & D) adalah kajian yang sistematis tentang

bagaimana membuat rancangan suatu produk, mengembangkan atau

memproduksi produk tersebut dan mengevaluasi kinerja produk tersebut

dengan tujuan diperoleh data yang empiris yang digunakan sebagai dasar

untuk membuat produk, alat-alat atau model yang dapat digunakan dalam

pembelajaran (Sugiyono, 2019:28). Dapat disimpulkan pengertian penelitian

dan pengembangan adalah cara ilmiah untuk meneliti, merancang,

memproduksi dan menguji validitas produk yang telah dihasilkan.

Dalam penelitian ini, peneliti mengadopsi model penelitian dan

pengembangan yang dikemukakan oleh Thiagarajan 1974 (dikutip dalam

Sugiyono 2019). Thiagarajan mengemukakan bahwa langkah-langkah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

11

penelitian dan pengembangan disingkat dengan 4D, yang merupakan

kepanjangan dari Define, Design, Development and Dissemiation. Namun

pada penelitian ini, peneliti hanya melakukan langkah-langkah penelitian dan

pengembangan hingga tahaan development. Berikut penjelasan setiap

langkah tersebut:

Define (pendefinisian) merupakan kegiatan analisis kebutuhan

yang dilakukan melalui penelitian dan studi literatur. Selain itu,

kegiatan ini untuk menetapkan produk apa yang akan

dikembangkan beserta spesifikasi produk.

Design (perancangan) berisi kegiatan membuat rancangan

terhadap produk yang telah ditetapkan.

Development (pengembangan) merupakan kegiatan membuat

rancangan produk menjadi sebuah produk dan menguji validitas

produk hingga menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi

yang ditetapkan.

Dissemination (diseminasi) merupakan penyebarluasan produk

yang telah teruji untuk dimanfaatkan lembaga lain.

B. Etnomatematika

D’Ambrosio seorang matematikawan Brasil pada tahun 1977

menytakan definisi etnomatematika adalah : The prefix ethno is today

accepted as a very broad term that refers to the socialcultural context and

therefore includes language, jargon and codes of behavior, myths and

symbol. The derivation of mathema is difficult , but tends to mean to explain,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

12

to know, to understand and to do activities such as chipering, measuring,

classifying, inferring and modeling. The suffix tics derived from techne and

has the same root as technique (Wahyuni dkk, 2013). Secara bahasa dapat

diartikan sebagai : awalan “ethno’ diartikan sebagai sesuatu yang sangat luas

yang mengacu pada konteks sosial budaya, bahasa, jargon, kode perilaku,

mitos dan simbol. “Mathema” berarti menjelaskan, mengetahui, memahami

dan melakukan kegiatan seperti pengkodean, mengukur, mengklasifikasi,

menyimpulkan dan pemodelan. Kata terakhir yaitu ‘tics’ berasal dari techne

dan bermakna sama seperti teknik.

Menurut Suwarsono (Arwanto, 2017) Etnomatematika adalah studi

tentang matematika yang muncul atau digunakan dalam kelompok-kelompok

etnis tertentu. Suwarsono (2015: 9-10) juga menyebutkan hal-hal yang dikaji

dalam etnomatematika yaitu:

1. Lambang-lambang, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan

ketrampilan-ketrampilan matematis yang ada pada kelompok-

kelompok bangsa, suku ataupun kelompok masyarakat lainnya.

2. Perbedaan ataupun kesamaan dalam hal-hal yang bersifat

matematis antara suatu kelompok masyarakat dengan masyarakat

lainnya dan faktor-faktor yang ada di belakang perbedaan atau

kesamaan tersebut.

3. Hal-hal menarik atau spesifik yang ada pada suatu kelompok atau

beberapa kelompok masysarakat tertentu, misalnya cara berpikir,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

13

cara bersikap, cara berbahasa dan sebagainya yang berkaitan

dengan matematika.

4. Berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat yang berkaitan

dengan matematika, misalnya literasi keuangan (financial

literacy) dan kesadaran ekonomi (economics awareness),

keadilan sosial (social justice), kesadaran budaya (cultural

awareness), demokrasi (democracy) dan kesadaran politik

(politic awareness).

C. Budaya Lokal

Parsudi Suparlan (1981) mengatakan bahwa budaya adalah keseluruhan

pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, yang digunakan untuk

mengintepretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan untuk

menciptakan dan mendorong terwujudnya kelakuan. Sedangkan Daoed

Joesoef (1982) menyatakan bahwa budaya merupakan sistem nilai dan ide

yang dihayati oleh sekelompok manusia di suatu lingkungan hidup tertentu

dan dalan kurun waktu tertentu. Salah satu budaya lokal yang terdapat di

Indonesia adalah budaya Jawa. Budaya Jawa adalah budaya tradisional

Indonesia yang sudah cukup tua, dianut secara turun temurun oleh penduduk

di sepanjang wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur (dalam Sedyawati 2003).

Ernest Casssier membagi jangkauan kebudayaan menjadi lima aspek,

yaitu 1) kehidupan spiritual, 2) bahasa dan kesusastraan, 3) kesenian, 4)

sejarah dan 5) ilmu pengetahuan. Sehingga perwujudan dari kebudayaan

adalah benda-benda yang bersifat nyata seperti pola-pola perilaku, bahasa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

14

peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni dan lain-lain yang berguna

untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan masyarakat

setempat.

D. Bahan Ajar

Menurut Depdiknas (2007) bahan ajar merupakan seperangkat materi

yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga

tercipta lingkungan / suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar

(dikutip dalam Rahmita, 2016). Sugrianto juga mengemukakan bahwa bahan

ajar adalah bahan atau materi yang disusun oleh guru dan digunakan peserta

didik dalam pembelajaran (dikutip dalam Arlitasari dkk, 2013). Selain itu,

Macomber (dikutip dalam Gede Nurjaya, 2012) mengemukakan dalam

pandangan tradisional bahan ajar merupakan “subject matter”. Bahan ajar

pada saat itu disebut dengan materi pelajaran dan dikatakan sebagai suatu

bulatan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dari satuan-satuan

materi pelajaran. Sedangkan pandangan modern menganggap bahwa bahan

ajar adalah alat dan media yang memberi peluang pada siswa untuk

memperoleh pengalaman belajar. Dengan melalui bahan ajar tersebut, siswa

akan memperoleh pengalaman belajar yang berhubungan dengan fakta-fakta

dalam kehidupan, model-model kehidupan hingga simbol-simbol dalam

kehidupan.

Bahan ajar memiliki fungsi antara lain (Siti Aisyah dkk, 2020):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

15

1. Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam

proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang

seharusnya diajarkan pada siswa.

2. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam

proses pembelajaran, sekaligus substansi kompetensi yang seharusnya

dipelajari atau dikuasainya.

3. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.

Prastowo (2012) menjelaskan bahwa bahan ajar memiliki manfaat sebagai

berikut (dalam :

Manfaat bagi pendidik:

1. Membantu pelaksanaan kegiatan pembelajaran

2. Bahan ajar dapat dijadikan sebagai karya bagi pendidik

3. Menambah penghasilan jika karya tersebut diterbitkan

Manfaat bagi siswa:

1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik

2. Siswa mendapatkan kesempatan lebih banyak untuk belajar secara

mandiri

3. Siswa mendapatkan kemudahan dalam mempelajari kompetensi yang

dikuasainya

Tocharman (2009) menyebutkan jenis-jenis bahan ajar adalah sebagai

berikut: (Nugraha dkk, 2013)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

16

1. Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti

handout, buku, modul, LKS, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar,

dan non cetak (non printed).

2. Bahan ajar dengar (audio) seperti radio, piringan hitam dan CD-audio.

3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk,

film.

4. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti

CAI (Computer Assisted Instruction), CD multimedia pembelajaran

interaktif dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

E. Modul

Warwich (1996) mendefinisikan modul sebagai suatu unit kurikulum

yang lengkap dan dapat ditambah dengan tugas-tugas atau tujuan jangka

panjang. Modul sebagai bahan pembelajaran memiliki struktur yang khas

terdiri dari pendahuluan yang berisi uraian singkat tentang cakupan materi

modul, tujuan pembelajaran dan urutan materi (dikutip dalam Gede Nurjaya,

2012).

Dalam depdiknas (2008) dijelaskan bahwa modul merupakan bahan

ajar cetak yang dirancang agar dapat digunakan untuk belajar secara mandiri

oleh peserta pembelajaran. Modul dapat disebut juga media belajar mandiri

karena di dalam modul terdapat petunjuk-petunjuk yang lengkap yang

memungkinkan siswa belajar mandiri tanpa kehadiran pengajar. Bahasa, pola

dan kelengkapan yang terdapat dalam modul telah dirancang hingga seolah-

olah merupakan ‘bahasa pengajar’ atau guru yang menyampaikan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

17

dalam bentuk teks. Penulisan modul memiliki tujuan sebagai berikut (dalam

Depdiknas 2008):

1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu

verbal.

2. Mengatasi keterbatasan waktu , ruang dan daya indera, baik bagi siswa,

peserta diklat maupun guru.

3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti meningkatkan

motivasi belajar, mengembangkan kemampuan siswa dalam

berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya

dan memungkinkan siswa untuk belajar mandiri sesuai kemampuan dan

minatnya.

4. Memungkinkan siswa untuk dapat mengukur dan mengevaluasi secara

mandiri hasil belajarnya

Daryanto (2013: 9) menyebutkan bahwa untuk menghasilkan modul

yang baik, pengembangan modul harus memperhatikan karakteristik-

karakteristik antara lain:

1. Self Instruction

Self Instruction merupakan karakteristik modul dimanaa dengan

karakter tersebut memungkinkan seseorang untuk belajar secara

mandiri dan tidak tergantung pada pihak lain. Dalam memenuhi

karakter self instruction, maka modul tersebut harus:

a. Memuat tujuan pembelajaran yang jelas dan dapat

menggambarkan pencapaian kompetensi dasar;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

18

b. Memuat materi pembelajaran yang dikemas dalam unit-unit kecil

atau spesifik, sehingga memudahkan untuk dipelajari secara

tuntas;

c. Tersedia contoh dan ilustrasi yang memperjelas pemaparan

materi pembelajaran;

d. Tersedia soal-soal latihan , tugas dan sejenisnya yang dapat

digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan peserta didik;

e. Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana

atau konteks tugas dan lingkungan sekitar;

f. Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif;

g. Terdapat rangkuman materi pembelajaran;

h. Terdapat instrumen penilaian yang memungkinkan siswa

melakukan penilaian secara mandiri (self assesment);

i. Terdapat umpan balik atas penilaian mandiri, sehingga siswa

mengetahui tingkat penguasaan materi;

j. Terdapat informasi rujukan/pengayaan/referensi yang

mendukung suatu materi pembelajaran

2. Self Contained

Self contained berarti seluruh materi pembelajaran dari satu unit

kompetensi atau sub kompetensi terdapat dalam satu modul secara utuh.

Tujuanya adalah memberikan kesempatan bagi siswa untuk

mempelajari materi secara tuntas, karena materi pembelajaran dikemas

dalam satu kesatuan yang utuh. Jika harus dilakukan pembagian atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

19

pemisahan materi dari satu kompetensi dasar, sebaiknya hal ini

dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keluasan kompetensi

dasar yang harus dikuasai peserta didik.

3. Stand Alone

Berdiri sendiri (Stand Alone) yaitu karakteristik dimana suatu modul

tidak bergantung pada media/bahan ajar lain atau tidak harus

digunakanbersama-sama dengan media/bahan ajar lain. Dengan

menggunakan modul, siswa tidak perlu bahan ajar yang lain untuk

mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada modul tersebut. Jika

siswa masih menggunakan dan bergantung pada media/bahan ajar

lainnya, maka bahan ajar tersebut tidak dikategorikan sebagai modul

yang berdiri sendiri

4. Adaptive

Adaptive berarti modul yang dirancang hendaknya dapat beradaptasi

atau memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perkembangan ilmu

dan teknologi. Modul dikatakan adaptif jika modul tersebut dapat

menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

luwes digunakan di berbagai perangkat keras.

5. User Friendly

User Friendly memiliki arti bersahabat atau akrab dengan

penggunanya. Modul yang diharapkan hendaknya dapat membantu dan

bersahabat dengan peserta didik mulai dari instruksi, paparan informasi

hingga kemudahan peserta didik dalam merespon dan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

20

modul sesuai dengan keinginan. Selain itu, salah satu bentuk user

friendly adalah penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti

dan penggunaan istilah-istilah yang bersifat umum.

Untuk menghasilkan modul yang bermutu dan mampu memerankan

fungsinya dalam pembelajaran yang efektif, modul dikembangkan dengan

memperhatikan beberapa elemen-elemen yang menjadi syaratnya. Elemen

mutu modul pembelajaran antara lain (Daryanto, 2013:13):

a. Format

Beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan format modul :

Gunakan format kolom (tunggal atau multi) yang proporsional.

Penggunaan kolom tunggal atau multi harus sesuai dengan bentuk

dan ukuran kertas yang digunakan.

Gunakan format kertas (vertikal atau horisontal) dengan

memperhatikan tata letak dan format pengetikan.

Gunakan tanda-tanda (icon) yang yang mudah ditangkap dan

bertujuan untuk menenkankan pada hal-hal yang dianggap

penting atau khusus.

b. Organisasi

Tampilkan peta atau bagan yang menggambarkan cakupan materi

pembelajaran dalam modul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

21

Organisasikan isi materi pembelajaran dengan urutan dan

susunan yang sistematis, sehingga memudahkan peserta didik

dalam menggunakan modul.

Naskah, gambar dan ilustrasi disusun dan ditempatkan

sedemikian rupa sehingga informasi mudah dimengerti oleh

siswa.

Organisasikan antar bab, antar unit dan antar paragrap dengan

susunan dan alur yang memudahkan siswa untuk memahaminya.

Organisasikan antar judul, sub judul dan uraian materi sehingga

mudah diikuti siswa.

c. Daya tarik

Daya tarik modul dapat ditempatkan di beberapa bagian seperti :

Bagian sampul (cover) depan, dengan mengkombinasikan warna,

gambar, bentuk dan ukuran huruf yang serasi.

Bagian isi modul dapat diberikan berupa gambar, ilustrasi,

pecetakan huruf tebal, miring, garis bawah atau warna yang dapat

merangsang siswa untuk belajar

Tugas dan latihan dikemas sedemikian rupa agar menarik

d. Bentuk dan Ukuran Huruf

Bentuk dan ukuran huruf memiliki persyaratan sebagai berikut :

Bentuk dan ukuran huruf yang digunakan adaalah bentuk dan

ukuran huruf yang mudah dibaca dan sesuai dengan karakter

umum siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

22

Gunakan perbandingan huruf yang proporsional antar judul, sub

judul dan isi naskah.

Hindari penggunaan huruf kapital pada seluruh teks karena

menyulitkan peserta didik dalam membaca

e. Ruang kosong (spasi)

Ruang kosong atau spasi dapat berguna untuk menambah kontras

penampilan pada modul. Ruang kosong hendaknya digunakan dan

ditempatkan secara proporsional sehingga dapat digunakan siswa untuk

menambahkan catatan penting dan memberikan kesempatan jeda pada

peserta didik. Ruang kosong dapat ditempatkan di beberapa tempat :

Ruang kosong dapat ditempatkan di sekitar judul bab dan sub bab

Batas tepi (margin), batas tepi yang luas akan memaksa perhatian

siswa untuk masuk ke tengah-tengah halaman

Ruang kosong antar kolom

Pergantian antar bab atau bagian

f. Konsistensi

Usahakan tidak menggabungkan beberapa cetakan dengan bentuk

dan ukuran huruf yang bervariasi

Jarak ruang kosong konsisten. Jarak antara judul dengan baris

pertama, jarak antara judul dengan teks utama.

Tata letak pengetikan konsisten, baik pola pengetikan maupun

margin/ batas-batas pengetikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

23

Dalam mengembangan sebuah produk perlu memperhatikan proses

pertumbuhan perilaku siswa yang disebabkan oleh adanya stimulus dari

lingkungan. Berhubungan dengan hal tersebut, dalam mengembangkan

modul dapat dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip seperti

(dikutip dalam Depdiknas, 2008):

1. Memberikan peserta didik secara jelas hasil belajar yang menjadi tujuan

pembelajarannya, sehingga mereka dapat menyiapkan harapan dan

dapat menimbang untuk diri untuk melihat apakah dirinya sudah

mencapai tujuan harapanya atau belum mencapainya pada saat

pembelajaran dengan menggunakan modul.

2. Menguji peserta didik untuk dapat menentukan ketercapaian siswa

dalam mencapai tujuan pembelajaran.

3. Bahan ajar atau produk yang dibuat perlu diurutkan sedemikian rupa

sehingga memudahkan peserta didik untuk mempelajarinya. Urutan

bahan ajar tersebut adalah materi yang disjikan dari mudah ke sulit, dari

yang belum diketahui menjadi diketahui dan dari pengetahuan ke

penerapan.

4. Menyediakan umpan balik bagi peserta didik , sehingga mereka dapat

memantau proses belajar dan mendapatkan perbaikan jika diperlukan.

F. Kualitas Modul

Hasil dari penelitian dan pengembangan dapat berupa model atau

perangkat pembelajaran. Dalam memperoleh hasil pengembangan yang

berkualitas diperlukan adanya penilaian dari para ahli dan respon dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

24

pengguna produk. Menurut Nieveen (1999) kualitas produk berupa bahan ajar

harus memenuhi tiga kriteria yaitu kevalidan, kepraktisan dan keefektifan

(dikutip dalam Purboningsih, 2015). Berikut merupakan penjelasan dari

keriteria kualitas sebuah bahan ajar.

1. Kevalidan

Kevalidan atau kesahihan merupakan aspek pertama dalam

penentuan kualitas produk pembelajaran. Perangkat pembelajaran

harus didasarkan pada materi atau pengetahuan (validitas isi) dan semua

komponen harus dihubungkan satu sama lain (validitas konstruk).

Kevalidan dari suatu produk penelitian dan pengembangan yaitu

meliputi validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi dapat

ditunjukan oleh suatu produk pengembangan yang didasari oleh

kurikulum yang relevan atau produk yang dikembangkan berdasar pada

rasional teoritik yang kuat (dikutip dalam Havis, 2013). Menurut Van

de Akker (1999), validitas konstruk mengacu pada tingkat desain

intervensi yang didasarkan pada pengetahuan state of the art dan

berbagai macam komponen dan berbagai macam komponen yang

berkaitan antara satu dengan lainnya (dikutip dalam Havis, 2013).

2. Kepraktisan

Menurut Nieveen (1999) kepraktisan dapat dilihat dari penjelasan

guru dan pakar-pakar lainnya dalam memberikan pertimbangan bahwa

materi mudah dan dapat digunakan oleh siswa (dalam Havis, 2013).

Selain itu, aspek kepraktisan ini merupakan penilaian yang dihasilkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

25

dari pengguna produk. Suatu produk dapat dikatakan peaktis apabila

hasil uji kepraktisan produk pembelajaran yang dikembangkan

memperoleh respon positif dari siswa (Nasution dkk, 2016).

3. Keefektifan

Aspek keefektifan dalam pengembangan merupakan hal yang

penting untuk mengetahui tingkat penerapan teori dalam situasi

tertentu. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat

keefektifan. Van de Akker (1999) menyatakan bahwa keefektifan

mengaacu pada tingkatan konsistensi pengalaman dengan tujuan

belajar. Nieveen juga menjelaskan bahwa dalam mengukur tingkat

keefektifan dari tingkat penghargaan siswa dalam mempelajari program

dan muncul adanya kesadaran siswa untuk terus menggunakan produk

tersebut (dalam Havis, 2013).

G. Materi Pembelajaran

Segiempat

Segiempat adalah poligon yang tepat memiliki empat sisi (Alexander,

2014: 170).

1. Jajargenjang

Jajargenjang adalah segiempat dimana kedua pasang sisi yang

berhadapan sejajar (Alexander, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

26

Gambar 2. 1 Jajargenjang ABCD

Beberapa sifat yang dimiliki jajar genjang sebagai berikut

(Alexander, 2014)

1. Diagonal sebuah jajargenjang membagi dua jajargenjang menjadi

dua segitiga yang kongruen.

𝐵𝐷̅̅ ̅̅ membagi dua menjadi ∆𝐴𝐵𝐷 ≅ ∆𝐵𝐶𝐷

𝐴𝐶̅̅ ̅̅ membagi dua menjadi ∆𝐴𝐵𝐶 ≅ ∆𝐴𝐶𝐷

2. Sudut yang berhadapan sama besar.

∠𝐴𝐵𝐶 = ∠𝐴𝐷𝐶 dan ∠𝐷𝐴𝐵 = ∠𝐵𝐶𝐷

3. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang.

𝐴𝐵̅̅ ̅̅ = 𝐶𝐷̅̅ ̅̅ dan 𝐵𝐶̅̅ ̅̅ = 𝐷𝐴̅̅ ̅̅

4. Kedua diagonal saling membagi dua sama panjang.

𝐴𝐶̅̅ ̅̅ membagi dua diagonal 𝐵𝐷̅̅ ̅̅ menjadi 𝐵𝑂̅̅ ̅̅ = 𝑂𝐷̅̅ ̅̅

𝐵𝐷̅̅ ̅̅ membagi dua diagonal 𝐴𝐶̅̅ ̅̅ menjadi 𝐴𝑂̅̅ ̅̅ = 𝑂𝐶̅̅ ̅̅

5. Dua sudut yang berurutan berpelurus

Jumlah dua sudut berurutan 180°

𝑚∠𝐴𝐵𝐶 + 𝑚∠𝐵𝐶𝐷 = 𝑚∠𝐵𝐶𝐷 + 𝑚∠𝐴𝐷𝐶 = 𝑚∠𝐴𝐷𝐶 +

𝑚∠𝐷𝐴𝐵 = 𝑚∠𝐷𝐴𝐵 + 𝑚∠𝐴𝐵𝐶 = 180°

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

27

6. Dua pasang sisi sejajar sama panjang

Keliling dan Luas Jajargenjang

Keliling Jajargenjang

Keliling poligon adalah jumlah dari panjang semua sisi-

sisinya (Alexander, 2014). Keliling suatu jajargenjang adalah

jumlah semua panjang sisinya atau dua kali jumlah panjang sisi

yang berlainan (Husein, 2007).

Berdasarkan gambar 2.1 maka keliling jajargenjang sebagai

berikut.

𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 + 𝐶𝐷 + 𝐷𝐴 atau

𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 2(𝐴𝐵 + 𝐵𝐶)

Luas Jajargenjang

Gambar 2. 2 Jajargenjang ABCD

Berdasarkan gambar 2.2 jajargenjang ABCD memiliki alas

AB dan tinggi DE. Luas jajargenjang dengan alas a dan tinggi b

adalah (Alexander, 2014).

𝐿 = 𝐴𝐵 × 𝐷𝐸

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

28

𝐿 = 𝑎 × 𝑡

2. Persegi panjang

Gambar 2. 3 Persegi Panjang KLMN

Persegi panjang adalah jajargenjang yang sudut-sudutnya

merupakan sudut siku-siku (Alexander, 2014:187).

Gambar 2. 4 Persegi Panjang KLMN

Beberapa sifat yang dimiliki persegi panjang antara lain

(Alexander, 2014):

Keempat sudut persegi panjang merupakan sudut siku-siku

𝑚∠𝑁𝐾𝐿 = 𝑚∠𝐾𝐿𝑀 = 𝑚∠𝐿𝑀𝐾 = 𝑚∠𝑀𝑁𝐾 = 90°

Diagonal pada persegi panjang kongruen

𝐾𝑀̅̅ ̅̅ ̅ ≅ 𝑁𝐿̅̅ ̅̅

Keliling dan Luas persegi panjang

Keliling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

29

Keliling sebuah perssegi panjang adalah jumlah semua

panjang sisinya (Husein, 2007). Berdasarkan gambar 2.1 keliling

persegi panjang adalah

𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 𝐾𝐿 + 𝐿𝑀 + 𝑀𝑁 + 𝑁𝐾

Luas

Luas persegi panjang dengan panjang p dan lebar l adalah

𝐿𝑢𝑎𝑠 = 𝑝 × 𝑙

3. Persegi

Persegi adalah persegi panjang yang memiliki dua sisi berdekatan

sama panjang (Alexander, 2014: 188).

Gambar 2. 5 Persegi ABCD

Sifat yang dimiliki persegi adalah (Alexander, 2014) :

1. Memiliki empat sisi yang sama panjang

𝐴𝐵̅̅ ̅̅ = 𝐵𝐶̅̅ ̅̅ = 𝐶𝐷̅̅ ̅̅ = 𝐷𝐴̅̅ ̅̅

Keliling dan Luas Persegi

Keliling Persegi

Kelililing suatu persegi adalah jumlah semua panjang sisinya

(Husein, 2007). Berdasarkan gambar 2.5, maka keliling persegi

𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 + 𝐶𝐷 + 𝐷𝐴

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

30

Luas Persegi

Luas persegi adalah kuadrat dari panjang sisinya. Berdasarkan

gambar 2.5, diketahui 𝐴𝐵 = 𝐵𝐶 = 𝐶𝐷 = 𝐷𝐴 = 𝑠 dan luas

persegi dinyatakan dengan L, maka luas persegi dinrumuskan

sebagai berikut.

𝐿 = 𝑠 × 𝑠

𝐿 = 𝑠2

4. Trapesium

Trapesium adalah segiempat yang tepat memiliki dua sisi sejajar

(Alexander, 2014:195).

Gambar 2. 6 Trapesium ABCD

Beberapa sifat-sifat umum yang dimiliki trapesium sebagai berikut.

1. Memiliki sepasang sisi sejajar

𝐴𝐵̅̅ ̅̅ ∥ 𝐶𝐷̅̅ ̅̅

2. Jumlah sudut dalam sepihak sama dengan 180°

3. Jumlah keempat sudutnya sama dengan 360°

Berdasarkan definisi trapesium tersebut, maka trapesium dapat

dibedakan menjadi tiga macam trapesium yaitu trapesium sama kaki,

trapesium siku-siku dan trapesium sebarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

31

1) Trapesium sama kaki

Trapesium sama kaki adalah trapesium yang memilii sepasang

sisi yang sama panjang dan mempunyai sepasang sisi sejajar.

2) Trapesium siku-siku

Trapesium siku-siku adalah trapesium yang salah satu sudutnya

merupakan sudut siku-siku.

3) Trapesium sebarang

Trapesium sebarang adalah trapesium yang keempat sisinya tidak

sama panjang.

Keliling dan Luas Trapesium

Keliling Trapesium

Keliling suatu trapesium adalah jumlah semua sisinya (Husein,

2007). Keliling trapesium dapat diperoleh dengan menjumlahkan

panjang sisi-sisinya, berdasarkan gambar 2.7 maka keliling

trapesiun ABCD adalah sebagai berikut.

𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 + 𝐶𝐷 + 𝐷𝐴

Luas Trapesium

Luas trapesium adalah setengah jumlah sisi-sisi yang sejajar

dikalikan dengan tingginya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

32

Gambar 2. 7 Trapesium ABCD

Berdasarkan gambar 2.7 trapesium sama kaki ABCD memiliki

sepasang sisi sejajar 𝐴𝐵 = 𝐶𝐷 dan tinggi DE jika luas trapesium

dinyatakan dengan L, maka luas trapesium adalah sebagai

berikut.

𝐿 =(𝐴𝐵 + 𝐶𝐷) × 𝐷𝐸

2

𝐿 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑗𝑎𝑟 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

2

5. Belah Ketupat

Belah ketupat adalah jajargenjang dengan sisi berdekatan sama panjang

(Alexander, 2014:189).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

33

Gambar 2. 8 Belah Ketupat ABCD

Beberapa sifat yang dimiliki belah ketupat antara lain:

1. Memiliki empat sisi yang sama panjang

𝐴𝐵 = 𝐵𝐶 = 𝐶𝐷 = 𝐷𝐴

2. Kedua diagonal belah ketupat saling tegak lurus

𝐴𝐶̅̅ ̅̅ ⊥ 𝐵𝐷̅̅ ̅̅

3. Diagonal belah ketupat membagi dua tegak lurus satu sama lain

𝐴𝐶̅̅ ̅̅ membagi 𝐵𝐷̅̅ ̅̅ sehingga 𝐵𝑂̅̅ ̅̅ = 𝑂𝐷̅̅ ̅̅

𝐵𝐷̅̅ ̅̅ membagi 𝐴𝐶̅̅ ̅̅ sehingga 𝐴𝑂̅̅ ̅̅ = 𝑂𝐶̅̅ ̅̅

Keliling dan Luas Belahketupat

Keliling Belah Ketupat

Keliling belah ketupat dapat dicari dengan menjumlahkan

keempat sisinya. Berdasarkan gambar 2.8 belahketupat ABCD

memiliki empat sisi yang sama panjang 𝐴𝐵 = 𝐵𝐶 = 𝐶𝐷 = 𝐷𝐴 =

𝑠. Maka rumus keliling belahketupat adalah sebagai berikut.

𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 + 𝐶𝐷 + 𝐷𝐴

𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 𝑠 + 𝑠 + 𝑠 + 𝑠

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

34

𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 4𝑠

Luas Belah ketupat

Luas belah ketupat adalah setengah perkalian panjang

diagonal-diagonalnya. Pada gambar 2.8 diagonal-diagonal belah

ketupat ABCD adalah 𝐴𝐶 = 𝑑1 dan 𝐵𝐷 = 𝑑2. Jika luas belah

ketupat dinyatakan dengan L, maka luas belahbektupat adalah

sebagai berikut.

𝐿 =𝐴𝐶 × 𝐷𝐵

2

𝐿 =𝑑1 × 𝑑2

2

6. Layang-layang

Layang-layang adalah segiempat dengan dua pasang sisi

berdekatan sama panjang (Alexander, 2014: 180).

Gambar 2. 9 Layang-Layang KLMN

Sifat yang dimiliki layang-layang:

Memiliki sepasang sudut yang sama besar

𝑚∠𝑁𝐾𝐿 = 𝑚∠𝐿𝑀𝑁

Keliling dan Luas layang-layang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

35

Keliling layang-layang

Keliling layang-layang adalah jumlah semua panjang

sisinya atau dua kali jumlah panjang sisi berlainan (Husein,

2007). Pada gambar 2.9 layang-layang KLMN, 𝐾𝐿 = 𝐿𝑀 dan

𝐾𝑁 = 𝑀𝑁. Sehingga keliling layang-layang adalah sebagai

berikut.

𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 𝐾𝐿 + 𝐿𝑀 + 𝑀𝑁 + 𝑁𝐾 atau

𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 2(𝐾𝐿 + 𝑀𝑁)

Luas layang-layang

Luas layang-layang adalah setengah perkalian diagonal-

diagonalnya. Pada gambar 2.9 diagonal-diagonal layang-layang

KLMN adalah 𝐾𝑀 = 𝑑1 dan 𝑁𝐾 = 𝑑2. Jika luas layang-layang

dinyatakan dengan L, maka luas layang-layang adalah sebagai

berikut.

𝐿 =𝐾𝑀 × 𝑁𝐿

2

𝐿 =𝑑1 × 𝑑2

2

Segitiga

1. Pengertian Segitiga

Segitiga adalah gabungan dari tiga buah ruas garis yang

terbentuk dari tiga titik yang tidak segaris (Alexander, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

36

Gambar 2. 10 Segitiga ABC

Berdasarkan gambar 2.10, segitiga ABC memiliki tiga buah

sisi yaitu 𝐴𝐵̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐶̅̅ ̅̅ dan 𝐶𝐴̅̅ ̅̅ serta memiliki tiga buah titik sudut yaitu

∠𝐴𝐵𝐶 , ∠𝐵𝐶𝐴 dan ∠𝐶𝐴𝐵.

2. Jenis-Jenis dan Sifat-Sifat Segitiga

Jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya

Ditinjau dari panjang sisinya , ada tiga jenis segitiga yaitu

segitiga sama kaki, segitiga sama sisi dan segitiga sebarang.

a. Segitiga sama kaki adalah segitiga dengan dua sisi

diantaranya sama panjang.

Gambar 2. 11 Segitiga Sama Kaki

Beberapa sifat yang dimiliki segitiga sama kaki

diantaranya:

1) Memiliki dua buah sisi yang sama panjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

37

2) Mempunyai dua buah titik sudut yang sama

besar

3) Mempunyai satu sumbu simetri putar dan satu

sumbu simetri lipat

b. Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga sisinya

sama panjang.

Gambar 2. 12 Segitiga Sama Sisi

Beberapa sifat yang dimiliki segitiga sama sisi

diantaranya:

1) Mempunyai tiga buah sisi yang sama panjang

2) Mempunyai tiga titik sudut yang sama besar

3) Mempunyai tiga sumbu simetri putar dan tiga

sumbu simetri lipat

c. Segitiga sebarang adalah segitiga yang panjang ketiga

sisinya saling berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

38

Gambar 2. 13 Segitiga Sebarang

Beberapa sifat yang dimiliki segitiga sebarang

diantaranya:

1) Ketiga buah sisi segitiga tidak sama panjang

2) Ketiga sudut segitiga tidak sama besar

Jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya

Jenis-jenis segitiga jika ditinjau dari besar sudutnya

dapat dibagi menjadi tiga, yaitu segitiga lancip, segitiga

tumpul dan segitiga siku-siku.

a. Segitiga lancip adalah segitiga yang semua sudutnya

merupakan sudut lancip.

Gambar 2. 14 Segitiga Lancip

Pada gambar 2.14 segitiga ABC merupakan segitiga

lancip dengan 𝑚∠𝐴𝐶𝐵, 𝑚∠𝐶𝐵𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑚∠𝐵𝐴𝐶

adalah sudut lancip yang besarnya antara 0° 𝑑𝑎𝑛 90°.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

39

b. Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu

sudutnya merupakan sudut tumpul.

Gambar 2. 15 Segitiga Tumpul

Pada gambar 2.15 segitiga ABC merupakan segitiga

tumpul dengan salah satu sudutnya merupakan sudut

tumpul yaitu 𝑚∠𝐶𝐴𝐵 > 90°.

c. Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu

sudutnya merupakan sudut siku-siku.

Gambar 2. 16 Segitiga Siku-Siku

Pada gambar 2.16 segitiga ABC merupakan segitiga

siku-siku dengan salah satu sudutnya merupakan

sudut siku-siku yaitu 𝑚∠𝐴𝐶𝐵 = 90°.

3. Jumlah Sudut-Sudut Segitiga

Sudut dalam segitiga

Sudut-sudut dalam segitiga merupakan sudut-sudut

yang berada di dalam sebuah segitiga. Jumlah sudut-sudut

suatu segitiga membentuk sudut yang berpelurus, yaitu

sudut yang besarnya 180°.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

40

Gambar 2. 17 Segitiga ABC

Pada gambar 2.17 segitiga ABC, ∠𝐴𝐶𝐵, ∠𝐶𝐵𝐴,

𝑑𝑎𝑛 ∠𝐵𝐴𝐶 merupakan sudut dalam segitiga.

𝑚∠𝐴𝐶𝐵 + 𝑚∠𝐶𝐵𝐴 + 𝑚∠𝐵𝐴𝐶 = 180°

Sudut luar segitiga

Sudut luar segitiga merupakan jumlah dua sudut dalam

yang tidak berpelurus dengan sudut luar tersebut.

Gambar 2. 18 Segitiga XYZ

Pada gambar 2.18 segitiga XYZ, ∠𝑊𝑋𝑌 merupakan

sudut luar segitiga. Sehingga besar sudut luar segitiga

adalah sebagai berikut.

𝑚∠𝑊𝑋𝑍 = 𝑚∠𝑋𝑍𝑌 + 𝑚∠𝑋𝑌𝑍

4. Keliling dan Luas Segitiga

Keliling Segitiga

Keliling poligon adalah jumlah dari panjang semua

sisi sisi-sisinya (Alexander, 2014). Keliling suatu segitiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

41

adalah jumlah ketiga sisi segitiga tersebut atau jumlah

semua panjang sisinya (Marsigit, 2009).

Gambar 2. 19 Segitiga ABC

Pada gambar 2.19 , keliling suatu segitiga ABC dapat

dirumuskan sebagai berikut.

𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 = 𝐴𝐵 + 𝐵𝐶 + 𝐶𝐴

Luas Segitiga

Gambar 2. 20 Segitiga ABC

Luas segitiga dengan alas segitiga tersebut a dan

tinggi segitiga b adalah

𝐿 =𝑎 × 𝑡

2

H. Kerangka Berpikir

Pengembangan modul sebagai bahan ajar bertujuan untuk memfasilitasi

siswa dalam belajar secara mandiri baik di luar maupun di dalam kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

42

Modul dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan peserta didik dalam belajar

yang dilakukan pada tahap pendefinisian dengan menyesuaikan karakteristik

siswa dan kondisi lingkungan sosial budaya. Modul matematika pada materi

segitiga dan segi empat dikembangkan oleh peneliti karena belum pernah ada

modul matematika yang dibuat sendiri oleh pendidik dengan menyesuaikan

karakteristik peserta didik dan kondisi lingkungan sosial budaya.

Kualitas modul yang dikembangkan memiliki kriteria yaitu kevalidan

dan kepraktisan. Penilaian kualitas modul ini dilakukan oleh ahli materi untuk

mengetahui kevalidan modul dari segi materi dan media. Setelah dilakukan

proses validasi, uji coba lapangan dilakukan untuk mengetahui respon siswa

mengenai penggunaan modul dan mengetahui kepraktisan modul. Dalam uji

coba lapangan, modul yang dikembangkan diharapkan dapat membantu siswa

dalam belajar mandiri dan menambah pengetahuan yang belum diketahui

sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau

R & D (Research and Development). Menurut Sugiyono (2019) metode

penelitian dan pengembangan diartikan sebagai cara ilmiah untuk meneliti,

merancang dan memproduksi dan menguji validitas. Pada penelitian

pengembangan terdapat beberapa jenis model pengembangan dengan

karakteristik yang berbeda-beda. Pada penelitian ini, model yang digunakan

adalah mengadopsi model 4D. Menurut Thiagrajan langkah-langkah

penelitan dan pengembangan disingkat dengan 4D. Penelitian pengembangan

dengan model 4D terdiri dari 4 tahapan utama yaitu Define (Pendefinisian),

Design (Perancangan), Develop (Pengembangan) dan Disseminate

(Penyebaran). Penelitian pengembangan dengan model 4D ini bertujuan

untuk menghasilkan sebuah modul matematika dengan konteks budaya lokal.

Produk yang telah dikembangkan kemudian diuji kelayakan dengan validitas

dan uji coba produk untuk mengetahui tingkat kelayakan dan kualitas produk

tersebut. Pada penelitian ini, peneliti tidak menggunakan seluruh langkah

yang dikemukakan oleh Thiagrajan. Langkah-langkah yang dilakukan

peneliti hanya sampai pada tahap Development.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

44

B. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP N 1 Kalasan

tahun ajaran 2019/2020. Objek pengembangan dari penelitian ini adalah

berupa modul matematika berbasis etnomatematika pada materi segitiga dan

segiempat.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dan pengembangan modul matematika berbasis

etnomatematika pada materi segitiga dan segiempat ini dilaksanakan mulai

dari bulan Maret 2020 hingga Juni 2020. Pelaksanaan penelitian dan

pengembangan ini bertempat di ruang kelas VII SMP N 1 Kalasan dan di

rumah masing-masing (dilakukan secara daring).

D. Prosedur Pengembangan

Adapun prosedur pengembangan modul seperti pada gambar berikut :

Revisi Akhir

Define

(Pendefinisian

)

Design

(Perancangan)

a. Analisis Front-End

b. Analisis Siswa

c. Analisis Konsep

d. Analisis Tugas

e. Perumusan Tujuan

Membuat rancangan :

a. Penyusunan Kerangka

b. Penyusunan Materi

c. Pemilihan Format

Development

(Pengembangan) Revisi Desain Awal

Validasi ahli materi dan

ahli media

Uji Coba Modul

Memperoleh

kerangka

komponen

Modul yang

dikembangkan

(Draftt 1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

45

Gambar 3. 1 Bagan Prosedur Pengembangan Modul

1. Define

Define adalah tahap pendefinisian dalam sebuah penelitian biasa

disebut dengan analisis kebutuhan. Tahap pendefinisian berguna untuk

menemukan kebutuhan-kebutuhan yang terdapat pada proses

pembelajaran dan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan

produk yang dikembangkan. Dalam tahap ini terdiri dari beberapa

langkah yatu:

Analisis Front-End

Pada analisis front-end peneliti melakukan tiga langkah

yaitu observasi kegiatan pembelajaran, wawancara dengan guru

matematika dan wawancara dengan siswa kelas VII. Kegiatan ini

bertujuan untuk memunculkan masalah dasar yang terdapat pada

pembelajaran matematika, sehingga didapatkan gambaran

tentang alternatif penyelesaiannya.

Analisis Siswa

Pada tahap analisis siswa, peneliti melakukan wawancara

terhadap siswa untuk mengetahui karakteristik siswa dan

menggunakan angket sehingga produk yang dikembangkan

sesuai dengan karakteristik siswa.

Analisis Konsep

Analisis konsep bertujuan untuk menentukan isi materi

dalam modul yang akan dikembangkan. Pada tahap analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

46

konsep peneliti melakukan analisis terhadap KI dan KD serta

analisis sumber belajar yang mana akan mendukung dalam

penyusunan bahan ajar.

Analisis Tugas

Analisis tugas bertujuan untuk mengidentifikasi tugas-

tugas utama yang akan dilakukan peserta didik.

Perumusan Tujuan

Perumusan tujuan bertujuan untuk merangkum hasil dari

analisis pada tahap sebelumnya yang kemudian menjadi dasar

dalam penyusunan modul pembelajaran.

2. Design

Tahap design atau perancangan bertujuan untuk merancang

modul pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan yang terangkum

dalam tahap define. Langkah ini akan menghasilkan rancangan awal

produk yaitu draft 1 yang akan diperbaiki sebelum dilakukan validasi

dan uji coba lapangan. Pada tahap ini terdapat tiga langkah yang harus

dilakukan yaitu:

a. Penyusunan Kerangka

Penyusunan kerangka modul dilakukan dengan cara

menyusun garis besar isi modul dan menetapkan langkah-langkah

kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan.

b. Penyusunan Materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

47

Penyusunan materi dalam dalam modul dilakukan dengan

mengidentifikasi pokok-pokok materi pembelajaran yang sesuai

dengan tujuan. Kemudian materi-materi tersebut disusun dengan

urutan yang logis.

c. Pemilihan format (format selection)

Pemilihan format dilakukan agar format yang dipilih sesuai

dengan materi pembelajaran. Pemilihian format bertujuan untuk

mendesain isi modul sehingga modul yang dikembangkan dapat

digunakan siswa denga mudah.

3. Development

Pada tahap development atau pengembangan terdapat empat

langkah yang dilakukan yaitu revisi desain awal, validasi modul, uji

coba pada siswa dan revisi akhir. Tahap ini bertujuan untuk

menghasilkan modul pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan

masukan ahli dan respon siswa.

a. Revisi Desain Awal

Revisi desain awal merupakan langkah yang dilakukan

sebelum produk yang dirancang memasuki tahap validasi ahli dan

uji coba lapangan. Revisi desain awal dilakukan dengan

menkonsultasikan rancangan awal modul (draft 1) pada Dosen

Pembimbing dan Guru Matematika. Sehingga, peneliti

mendapatkan masukan dan saran untuk melakukan perbaikan

pada rancangan awal modul tersebut. Tahap ini akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

48

menghasilkan draft 2 produk yang siap dilakukan validasi dan uji

coba..

b. Validasi ahli (expert apprasial)

Validasi ahli bertujuan untuk memvalidasi (draft 2) produk

berupa modul yang telah dirancang sebelum dilakukan uji coba

pada siswa. Hasil validasi akan digunakan untuk melakukan

revisi produk. Penilaian produk ditinjau dari segi materi dan segi

media yang dilakukan oleh dosen ahli dan seorang guru

matematika.

c. Uji Coba Produk (development testing)

Dalam tahap ini, peneliti melakukan penyebaran draft 2

produk yaitu berupa modul matematika berbasis etnomatematka.

Kegiatan uji coba produk dilakukan untuk mengetahui respon

siswa terhadap modul matematika yang digunakan dalam

pembelajaran secara mandiri. Setelah uji coba oleh siswa,

kemudian peneliti penyebaran angket untuk mengetahui penilaian

siswa dan masukan terhadap modul yang dikembangkan. Hasil

komentar dan masukan siswa kemdian digunakan untuk

melakukan revisi akhir. Sedangkan hasil penilaian siswa pada

angket tertutup digunakan untuk mengetahui tingkat kepraktisan

modul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

49

d. Revisi Akhir

Revisi akhir merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

memperoleh produk akhir yaitu berupa modul matematika

berbasis etnomatematika. Revisi akhir dilakukan berdasarkan

hasil validasi ahli dan respon siswa yang telah diperoleh.

E. Teknik Pengumpulan Data

Berikut ini merupakan beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan

peneliti dalam penelitian dan pengembangan.

1. Wawancara

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

a. Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur adalah teknik pengumpulan data yang

digunakan apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang

informasi yang akan diperoleh. Dalam wawancara terstruktur

peneliti telah mengumpulkan instrumen penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah

disiapkan (Sugiyono:2018)

b. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas

dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang

telah disusun secara sistematis dan lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

50

2. Penyebaran Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Sugiyono mengemukakan bahwa

kusioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti

tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu mengenai yang

bisa diharapkan dari responden (Sugiyono :2019).

F. Instrumen Penelitian

Berikut ini merupakan instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian

dan pengembangan ini.

1. Wawancara

Kegiatan wawancara dilakukan secara terstruktur dan tidak

terstruktur pada tahapan define khusunya pada analisis siswa dan

analisis tugas. Kegiatan wawancara ini dilakukan kepada 3 siswa SMP

Negeri 1 Kalasan.

Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Siswa

No. Aspek Indikator Nomor Butir

Pertanyaan

1. Proses

pembelajaran

Minat siswa terhadap

pembelajaran

matematika

1, 2, 3 dan 4

Kesulitan yang

dialami siswa

5, 6 dan 7

2. Etnomatematika Pembelajaran

disampaikan secara

kontekstual

8 dan 9

Mengetahui

penerapan

matematika dalam

kebudayaan sekitar

10, 11, 12 dan 13

3. Bahan ajar Bahan ajar yang

digunakan guru

14 dan 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

51

Sumber belajar yang

dimiliki siswa

16, 17 dan 18

Ketertarikan siswa

menggunakan bahan

ajar

19 dan 20

2. Angket

Instrumen angket ini diberikan pada tahapan define.

Instrumen ini digunakan untuk menggali informasi pada siswa

mengenai kegiatan pembelajaran, penggunaan bahan ajar secara

mandiri dan pengetahuan tentang etnomatematika.

Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Lembar Angket

No. Aspek Indikator Nomot Butir

Soal

1. Penggunaan bahan

ajar

Sumber belajar mandiri

yang digunakan siswa.

1 dan 2

2. Self Instruction Terdapat tujuan

pembelajaran yang jelas.

3

Memahami materi secara

jelas.

4

Tersedia contoh dan

ilustrasi sesuai dengan

materi.

5 dan 6

Tersedia soal-soal untuk

mengukur penguasaan

materi siswa.

7

Materi disampaikan

berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

8

Bahasa yang digunakan

sederhana.

9

Terdapat instrumen

penilaian.

10

3. Self contained Seluruh materi

pembelajaran termuat

dalam sumber belajar.

11

4. Stand Alone Sumber belajar tidak

bergantung pada sumber

belajar lainnya.

12 dan 13

5. Adaptif Sumber belajar dapat

menyesuaikan

perkembangan ilmu

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

52

pengetahuan dan

teknologi.

6. User friendly Sumber belajar sesuai

dengan kebutuhan siswa.

15 dan 16

7. Ketertarikan Ketertatikan siswa

menggunakan modul.

17 dan 18

Ketertarikan siswa dalam

menggunakan sumber

belajar (modul)

etnomatematika.

19, 20, 21 dan

22

3. Lembar Validasi Desain

Lembar validasi desain ini digunakan peneliti untuk memperoleh

data tentang penilaian ahli terhadap modul pembelajaran yang

dikembangkan. Hasil penilaian ini akan dijadikan sebagai dasar untuk

revisi sebelum diuji cobakan. Lembar validasi ahli ini terdiri dari

lembar validasi segi materi dan validasi segi media. Lembar validasi ini

diisi oleh dua validtor yaitu dosen ahli dari Universitas Sanata Dharma

dan guru matematika SMP Negeri 1 Kalasan.

Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Lembar Validasi Segi Materi

No. Aspek Indikator Nomor Butir

1. Self Instruction

Memuat tujuan

pembelajaran yang jelas

1

Kesesuaian indikator, mater

dan kegiatan pembelajaran

2 , 3 , 4 dan 5

Relevansi latihan soal dan

soal evaluasi dengan

rangkuman

6 , 7 dan 8

Penyajian materi dan

instrumen penilaian

9

2. Self Contained Memuat keseluruhan materi

sesuai dengan kurikulum

2013

10 dan 11

Keruntutan materi 12 dan 13

3. Stand Alone Tidak bergantung pada

media lain

14 dan 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

53

4. Adaptive Fleksibilitas adaptasi pada

perkembangan teknologi

16 dan 17

5. User Friendly Kemudahan instruksi dan

paparan informasi

18 dan 19

Penggunaan kaidah bahasa

yang baik

20

6. Etnomatematika Penyajian materi 21

Kebenaran objek

etnomatematika

22

Kesesuaian etnomatematika

dengan materi

23 dan 24

Kesesuaian etnomatematika

dengan daerah sekitar

25

Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Lembar Validasi Segi Media

No. Aspek Indikator Nomor Butir

1. Format Format kolom 1 dan 2

Ukuran kertas 3

Format tanda 4

2. Organisasi Kelengkapan komponen

modul

5 dan 6

Kejelasan dan keterbacaan 7

Tata letak 8 , 9 dan 10

3. Daya tarik Desain sampul modul 11 dan 12

Desain isi modul 13 dan 14

4. Bentuk dan

ukuran huruf

Perbandingan huruf

proporsional

15

Bentuk huruf jelas dan

proporsional

16 , 17 dan 18

5. Ruang (spasi)

kosong

Ruang kosong 19 dan 20

Spasi teks 21 dan 22

6. Konsistensi Konsistensi penulisan 23

Konsistensi jarak spasi 24

Tata letak 25 dan 26

4. Lembar Respon Siswa

Instrumen penelitian ini berisi angket tertutup dan terbuka.

Angket tertutup pada intrumen ini digunakan untuk mengetahui

kepraktisan modul, sedangkan angket terbuka pada instrumen ini

digunakan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

54

matematika yang telah dikembangkan. Penyusunan angket tertutup

lembar respon peserta didik menggunakan indikator yang lebih

sederhana dibandingkan lembar validasi ahli. Lembar evaluasi modul

matematika diisi oleh siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Kalasan yang

telah menggunakan modul matematika.

Tabel 3. 5 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa

No. Aspek Indikator Nomor Butir

1. Materi Penyajian materi 1, 2 dan 3

Kejelasan instruksi 4

Kemudahan penggunaan

modul

5 , 6 dan 7

Kegiatan dalam modul 8, 9, 10, 11, 12,

13 dan 14

2. Tampilan Halaman sampul modul 15

Kejelasan teks 16 dan 17

Kejelasan gambar 18

3. Etnomatematika Penyajian objek

etnomatematika

19, 20, 21, 22

dan 23

Kesesuaian materi dengan

etnomatematika di sekitar

24

G. Teknik Analisis Data

1. Wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti pada tahap define dan uji coba

produk. Pada tahap define, kegiatan wawancara digunakan peneliti

untuk menggali permasalahan untuk merancang modul pembelajaran.

Data hasil kegiatan wawancara dan observasi kemudian diolah secara

kualitatif dan sealanjutnya penarikan kesimpulan dilakukan secara

deskriptif oleh peneliti.

2. Angket

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

55

Penyebaran angket merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti

pada tahap define. Penyebaran angket dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui respon siswa terhadap sumber belajar berupa buku paket

yang dimiliki siswa dan mengetahui ketertarikan siswa terhadap modul

matematika berbasis etnomatematika. Dalam mengetahui respon siswa

terhadap sumber belajar yang dimiliki siswa, pernyataan-pernyataan

pada angket dibuat berdasarkan karakteristik modul yang terdiri dari

lima aspek yaitu self instruction, self contained, stand alone, adaptive

dan user friendly. Data hasil penyebaran angket merupakan data

kuantitatif dan hasil penilaian dilakukan dengan mengkonversi skor

yang diperoleh ke dalam skala likert (Sugiyono, 2019).

Tabel 3. 6 Konversi Skor Angket

Kriteria Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak Seutuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Setelah hasil penyebaran angket siswa diperoleh, data secara

kuantitatif diolah dengan cara menentukan nilai rata-ratanya dengan

rumus:

𝑃 =∑ 𝑥

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100%

Keterangan:

P : Presentase

∑ 𝑥 : jumlah skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

56

Kemudian langkah berikutnya adalah menkategorikan tabel .... (Siti M

dkk, 2018)

Tabel 3. 7 Presentase dan Kriteria Sumber Belajar

Skor Presentase Intepretasi

85% < 𝑃 ≤ 100% Sangat Baik

70% < 𝑃 ≤ 85% Baik

55% < 𝑃 ≤ 70% Cukup Baik

50% < 𝑃 ≤ 55% Kurang

𝑃 ≤ 50% Sangat Kurang

3. Validasi Desain

Validasi desain merupakan langkah awal pengujian desain

produk sebelum dilakukan uji coba dalam pembelajaran. Data hasil

validasi desain merupakan data yang dihasilkan dari lembar validasi

produk oleh dosen ahli dan seorang guru matematika SMP Negeri 1

Kalasan. Data yang diperoleh dalam validasi desain merupakan data

kualitatif dan kuantitatif. Hasil penilaian secara kualitatif dituliskan

secara deskriptif sedangkan hasil penilaian secara kuantitatif dilakukan

dengan mengkonversi skor yang diperoleh ke dalam skala likert

(Sugiyono,2019) pada tabel 3.7.

Setelah hasil validasi dari para ahli diperoleh, data kuantitatif tersebut

diolah dalam bentuk presentase dengan rumus sebagai berikut.

�̅� =∑ 𝑥

𝑛

Keterangan:

�̅� = 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎

∑ 𝑥 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

57

𝑛 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

Langkah terakhir adalah mengkategorikan hasil perhitungan yang

diperoleh berdasarkan tabel menurut Ihda Nur rahmah (2014 : 182)

pada bawah ini:

Tabel 3. 8 Konversi Data Kuantitaif ke Data Kualitatif

Rentang Skor Nilai Kategori

𝑀𝑖 + 1,8 𝑆𝑏𝑖 < 𝑋 A Sangat Baik

𝑀𝑖 + 0,6 𝑆𝑏𝑖 < 𝑋 ≤< 𝑖 + 1,8 𝑆𝑏𝑖 B Baik

𝑀𝑖 − 0,6 . 𝑆𝑏𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑀𝑖 + 0,6 . 𝑆𝑏𝑖 C Cukup Baik

𝑀𝑖 − 1,8. 𝑆𝑏𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑀𝑖 − 0,6. 𝑆𝑏𝑖 D Tidak Baik

𝑋 ≤ 𝑀𝑖 − 1,8. 𝑆𝑏𝑖 E Sangat Tidak

Baik

Dalam Annisa Wilis C (2018: 74)

Keterangan:

𝑋 = 𝑀𝑒𝑎𝑛 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙

𝑀𝑖 =1

2(𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 + 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙

𝑆𝑏𝑖 =1

6(𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙)

Sehingga diperoleh rentang sebagai berikut:

Tabel 3. 9 Rentang Skor Konversi Data Kuantitatif

Nilai Kategori Rentang Skor

A Sangat Baik 4,2 < 𝑋

B Baik 3,4 < 𝑋 ≤ 4,2

C Cukup Baik 2,6 < 𝑋 ≤ 3,4

D Tidak Baik 1,8 < 𝑋 ≤ 2,6

E Sangat Tidak Baik 𝑋 ≤ 1,8

4. Respon Siswa

Penilaian respon siswa dilakukan setelah produk yang dirancang

telah melalui tahap uji coba lapangan. Penilaian dilakukan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

58

tujuan untuk mengetahui kepraktisan modul dan respon siswa terhadap

penggunaan modul matematika berbasis etnomatematika yang telah

dirancang. Penilaian respon siswa dilakukan dengan melakukan

penyebaran angket yang terdiri dari pernyataan tertutup dan pertanyaan

terbuka. Hasil respon siswa diperoleh secara kuantitatif dan kualitatif.

Hasil respon siswa secara kualitatif disajikan sebagai saran untuk

perbaikan modul. Hasil penilaian secara kuantitatif dilakukan dengan

mengkonversi skor yang diperoleh ke dalam skala likert (Sugiyono,

2019) pada tabel 3.7. Kemudian hasil secara kuantitatif tersebut diolah

dengan menentukan nilai rata-rata pada setiap aspeknya dengan rumus

sebagai berikut.

�̅� =∑ 𝑥

𝑛

Keterangan:

�̅� = rata-rata keseluruhan dari rata-rata tiap aspek

∑ 𝑥 = jumlah perolehan rata-rata tiap aspek

𝑛 = banyak butir pernyataan tiap aspek

Setelah nilai rata-rata tersebut diperoleh kemudian dikategorikan

berdasarkan pada tabel 3.10. Hasil penilaian secara kuantitatif yang

diperoleh selanjutnya digunakan untuk mengukur kepraktisan modul

yang telah dikembangkan. Modul yang dikembangkan dapat dikatakan

praktis jika hasil respon siswa memperoleh penilaian dalam kategori

baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

59

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Perizinan dan Pelaksanaan

Peneliti melaksanakan penelitian dan pengembangan di SMP Negeri 1

Kalasan tahun ajaran 2019/2020. Pelaksanaan penelitian diawali pada Kamis,

5 Desember 2019 untuk menyerahkan surat izin penelitian dan bertemu

Kepala Sekolah, namun Kepala Sekolah sedang tidak di tempat sehingga

peneliti belum mendapat kepastian mengenai perizinan. Kemudian pada

Jumat, 6 Desember 2019 peneliti bertemu dengan Kepala Sekolah untuk

memohon ijin melakukan penelitian dan menyampaikan tujuan penelitian.

Setelah itu, peneliti juga bertemu dengan Guru Matematika SMP Negeri 1

Kalasan untuk menyampaikan prosedur penelitian dan tujuan penelititan yang

akan dilaksanakan. Selain itu, peneliti juga berdiskusi membahas tentang

waktu, prosedur penelitian dan permasalahan yang disesuaikan dengan

penelitian yang akan dilaksanakan.

Setelah melakukan perizinan pada Kepala Sekolah dan melakukan

diskusi dengan guru, peneliti akhirnya mendapat izin dari Kepala Sekolah

SMP Negeri 1 Kalasan. Berikut ini merupakan jadwal pelaksanaan penelitian

yang disajikan pada tabel.

Tabel 4. 1 Peaksanaan Penelitian dan Pengembangan

No. Hari, Tanggal Kegiatan

1. Kamis, 5 Desember

2019

Menyerahkan surat izin penelitian di SMP Negeri

1 Kalasan

2. Jumat, 6 Desember

2019

Peromohonan izin pada Kepala Sekolah dan Guru

Matematika SMP Negeri 1 Kalasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

60

3. Sabtu, 21 Maret

2020

Penyebaran angket dan wawancara siswa untuk

menggali kebutuhan pengembangan modul di

kelas VII SMP Negeri 1 Kalasan.

4. Rabu, 8 April 2020 Penyerahan draft modul pada Dosen Pembimbing

untuk memperoleh masukan terkait modul yang

dikembangkan sebelum tahap validasi dan uji

coba.

5. Selasa, 14 April

2020

Penyerahan draft modul pada Guru Matematika

untuk memperoleh masukan terkait modul yang

dikembangkan sebelum tahap validasi dan uji

coba.

6. Jumat, 8 Mei 2020 Pendistribusian draft 2 modul dan pertemuan 1

pembelajaran matematika pada materi segiempat

dan segitiga.

7. Rabu, 24 Juni 2020 Penyebaran angket respon siswa terkait modul

matematika berbasis etnomatematika.

Surat izin melaksanakan penelitian dapat dilihat pada lampiran 1 dan

surat keterangan telah melakukan penelitian dapat dilihat pada lampiran 2.

B. Hasil Penelitian dan Pengembangan

Hasil dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul matematika

berbasis etnomatematika pada materi segiempat dan segitiga. Penelitian dan

pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4D menurut

Thiagarajan 1974 yang dilakukan dengan empat tahap yaitu define

(pendefinisian), design (perencanaan), develop (pengembangan) dan

disseminate (penyebaran). Berikut ini merupakan tahap-tahap penyusunan

produk berupa modul matematika berbasis etnomatematika.

1. Define (Pendefinisian)

Tahap define merupakan tahap awal yang dilakukan dalam

melakukan pengembangan sebuah produk. Tahap define atau

pendefinisian dalam penelitian ini bisa disebut juga dengan tahap

analisis kebutuhan. Pada tahap define terdapat lima langkah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

61

dilakukan peneliti, yaitu analisis front-end , analisis siswa , analisis

tugas, analisis konsep dan perumusan tujuan.

a. Analisis Front-End

Analisis front-end merupakan analisis yang diperlukan

untuk memunculkan dan menetapkan masalah dasar yang dialami

pendidik dan peserta didik. Sehingga peneliti dapat mengetahui

apakah pengembangan bahan ajar perlu dilakukan atau tidak.

Analisis front-end dilakukan dengan tiga langkah yaitu

wawancara dengan guru matematika, penyebaran kuisioner dan

wawancara dengan siswa.

Wawancara Guru Matematika

Berdasarkan hasil wawancara tidak terstruktur yang

dilakukan peneliti kepada guru matematika SMP Negeri 1

Kalasan, kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru

dilaksanakan dengan metode persentasi. Bahan ajar yang

digunakan guru maupun siswa dalam menunjang proses

pembelajaran hanya buku paket Matematika SMP/MTs kelas VII

semester 2. Selain itu penggunaan buku paket tersebut tidak

dimanfaatkan secara maksimal, buku paket yang tersedia

terkadang hanya digunakan untuk mengerjakan latihan soal dan

memberi tugas pada siswa. Hal ini disebabkan karena dalam buku

paket tersebut terdapat hal-hal yang sulit dipahami baik oleh guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

62

dalam menyampaikan materi pembelajaran maupun siswa dalam

mempelajari materi pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran matematika, guru belum

pernah melakukan pengembangan modul secara mandiri dengan

menyesuaikan karakteristik siswa dan lingkungan sekitar. Selain

itu, hasil belajar yang diperoleh siswa dalam pembelajaran

matematika tergolong rendah dimana hasil belajar pada semester

I memperoleh rerata 63,6. Berikut merupakan hasil belajar siswa

kelas VII B SMP Negeri 1 Kalasan dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4. 2 Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 1 Kalasan

KD Rerata Hasil Belajar

3.2 77,3

3.3 60

3.4 59,1

3.5 57,8

Rerata Total 63,6

Penyebaran Angket Siswa

Hasil penyebaran angket respon siswa terhadap

penggunaan buku paket yang dimiliki siswa diperoleh data pada

tabel berikut.

Tabel 4. 3 Respon Siswa Terhadap Penggunaan Buku Paket

Aspek Presentase Kategori

Self Instruction 81,1% Baik

Self Contained 73% Baik

Stand Alone 64% Cukup Baik

Adaptive 78,4% Baik

User Friendly 75,6% Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

63

Berdasarkan hasil di atas, diperoleh bahwa respon siswa

terhadap buku paket yang dimiliki siswa terdapat satu aspek

masuk ke dalam kategori cukup baik yaitu aspek stand alone.

Stand alone merupakan salah satu karakteristik modul dimana

suatu modul pembelajaran tidak bergantung pada bahan ajar

lainnya atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan

ajar lainnya. Sehingga, ketika menggunakan buku paket tersebut

siswa belum dapat memanfaatkan buku tersebut secara maksimal

dan masih membutuhkan sumber belajar lainnya untuk

mempelajari materi atau mengerjakan tugas.

Wawancara Siswa

Hasil wawancara siswa terkait permasalahan yang terjadi

dalam pembelajaran matematika disajikan sebagai berikut.

Tabel 4. 4 Hasl Wawancara Terkait Sumber Belajar Siswa

Pertanyaan Jawaban

Apakah terdapat bahan ajar

yang digunakan guru dalam

pembelajaran matematika ?

S1: Ada, ada 2 tetapi yang satunya

siswa ada yang sudah punya

ada belum punya.

Ada yang dipinjamin dan

satunya beli.

S2: Iya menggunakan buku paket,

Buku paket yang dipinjamin

sekolah dan ada satu lagi

S3: Iya menggunakan buku paket

Apa sumber belajar yang

Anda gunakan untu belajar

matematika baik di sekolah

maupun di rumah ?

S1:

Kalau yang dipinjamin sekolah

itu saya pakai (buku paket).

Saya juga kadang pakai yang

beli sendiri. Tapi enak yang

dipinjamin sekolah karena

materinya banyak yang keluar.

S2: Buku paket yag dipinjami

sekolah dan buku yang beli

S3: Buku paket itu Kak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

64

Buku seperti apa yang anda

butuhkan untuk belajar

mandiri ?

S3: Buku yang dalamnya berisi

penjelasan yang mudah

dipahami dan tidak membuat

kita bingung, biasanya buku

paket banyak yang kalimatnya

yang susah dipahami.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, diperoleh informasi

bahwa terdapat dua sumber belajar yang digunakan siswa dalam

pembelajaran maupun belajar mandiri yaitu berupa buku paket

(Matematika 1 untuk SMP/MTs Kelas VII dan Matematika

SMP/MTs Kelas VII Semester 2). Dalam menggunakan buku

paket S3 menyebutkan bahwa Ia biasanya menjumpai buku paket

yang kalimatnya sulit untuk dipahami, sehingga membuat Ia

merasa bingung ketika sedang belajar secara mandiri.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

dalam pembelajaran belum pernah ada pengembangan bahan ajar

secara yang dilakukan guru dan sumber belajar yang digunakan

siswa dalam pembelajaran yaitu berupa buku paket tersebut

belum dapat berdiri sendiri atau masih bergantung dengan bahan

ajar lainnya. Selain itu, di dalam buku paket yang digunakan

siswa untuk belajar masih terdapat bagian dan kalimat yang sulit

dipahami sehingga mengakibatkan siswa merasa bingung ketika

belajar.

b. Analisis Siswa

Analisis siswa merupakan analisis yang dilakukan untuk

mengetahui karakteristik siswa kelas VII B SMP Negeri 1

Kalasan. Sehingga modul yang dikembangkan dapat sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

65

dengan karakteristik siswa. Dalam tahap analisis siswa ini peneliti

melakukan kegiatan penyebaran angket dan wawancara

terstruktur pada beberapa siswa SMP Negeri 1 Kalasan. Analisis

siswa yang dilakukan pada penelitian ini meliputi analisis

penggunaan sumber belajar siswa, ketertarikan siswa terhadap

modul, kesulitan siswa dalam belajar matematika dan saran atas

pengembangan modul yang akan dirancang.

Penggunaan Sumber Belajar dan Ketertarikan Siswa

Terhadap Modul

Hasil penyebaran angket terkait penggunaan buku paket

dan ketertarikan siswa terhadap pengembangan modul disajikan

pada tabel 4.5 .

Tabel 4. 5 Hasil Angket Penggunaan Buku Paket Siswa dan

Ketertarikan Terhadap Modul Yang Dikembangkan

Aspek Nomor Butir

Pernyataan

Rata-rata Presentase

Penggunaan bahan

ajar

1 4,64 92,8%

2 3,96 79,2%

Ketertarikan 17 4,48

85,4%

18 4,64

19 4,08

20 4,2

21 4,16

22 4,08

Berdasarkan hasil penyebaran angket analisis siswa kelas

VII B SMP Negeri 1 Kalasan diperoleh presentase 92,8% siswa

menyatakan setuju bahwa memiliki sumber belajar mandiri yang

digunakan siswa dalam belajar dan terdapat 79,2% siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

66

menyatakan setuju bahwa mereka menggunakan sumber belajar

yang mereka miliki untuk belajar secara rutin. Selain itu pada

aspek ketertarikan siswa terhadap pengembangan bahan ajar,

diperoleh presentase sebesar 85,4% siswa menyatakan setuju

dengan adanya pengembangan modul matematika berbasis

etnomatematika.

Hasil wawancara siswa untuk mengetahui karakteristik

siswa dalam pembelajaran matematika disajikan sebagai berikut.

Tabel 4. 6 Hasil Wawancara Siswa Terkait Kesulitan Belajar

dan Saran Pengembangan

Pertanyaan Jawaban

Kesulitan apa yang anda

hadapi dalam belajar

matematika ?

S1: Biasanya itu dalam soal,

contohya soal aljabar saya kurang

bisa memahami. Kalau soal cerita

bisa memahami soalnya tapi

belum bisa menyelesaikan

S2: Kalau mengalami kesulitan itu

kalau waktunya sudah habis jadi

tidak bisa tanya. Sulit ketika

memahami materi, jadi guru

menjelaskan rumus-rumusnya

nah saya bingung ketika

menghadapi soalnya.

S3: Dulu pas semester satu saya

paling ga bisa sama aljabar dan

himpunan. Kalau semester dua

saya bingung materi sudut dan

garis.

Apakah bahan tersebut

digunakan secara efektif

dalam pembelajaran ?

S1: Iya,

Tapi kadang ada yang gak paham

jadi biasanya sama kakak saya.

Ada yang sulit dipahami

S2: Digunakan , untuk mengerjakan

tugas yang diberikan pak guru

S3: Buku digunakan untuk memberi

tugas dan menjelaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

67

Bagaimana anda

memanfaatkan buku yang

anda gunakan untuk

belajar mandiri ?

S2: Kalau di sekolah aku biasanya

mengerjakan tugas yang diberi

pak guru, kalau tidak setelah pak

guru menjelaskan saya mencoba

membaca ulang materi. Kalau di

rumah saya mencoba soal yang

ada di buku paket

S3: Ya dengan cara mempelajarinya

dan kalau ada latihan soal juga

mencoba untuk ngerjain

Apakah anda senang

belajar mandiri dengan

menggunakan buku

paket/modul ?

S2: suka belajar dengan buku paket

S3: Agak suka sih kalo belajar

mandiri, tapi kalau belum paham

bener ya kurang efektif gitu jadi

lebih suka kalu belum paham

gitu bertanya sama yang lebih

paham

Buku seperti apa yang

anda butuhkan untuk

belajar mandiri ?

S1: Yang ada rumus-rumusnya, ada

contoh-contohnya dan ada

gambarnya.

S2: Buku yang rumusnya jelas dan

contoh-contohnya mudah

dipahami . terdapat latihan-

latihan soal.

S3: Buku yang dalamnya berisi

penjelasan yang mudah dipahami

dan tidak membuat kita bingung,

biasanya buku paket banyak yang

kalimatnya yang susah dipahami.

Kesulitan Belajar Siswa

Berdasarkan hasil wawancara, siswa menjelaskan bahwa Ia

mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika, S1

menyatakan bahwa Ia mengalami kesulitan ketika menyelesaikan

permasalahan matematika dalam soal cerita. Kemudian S2

menyatakan jika Ia mengalami kesulitan dalam memahami materi

dalam pembelajaran dan dengan adanya keterbatasan waktu S2

tidak dapat bertanya pada guru tentang materi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

68

Selain itu jika ditinjau dari penggunaan sumber belajar yang

dimiliki siswa, hasil wawancara ketiga siswa (S1, S2, S3)

menjelaskan bahwa terdapat dua sumber belajar yang Ia miliki,

yaitu berupa buku paket peminjaman sekolah dan buku paket

yang dibeli secara mandiri (tabel sebelumnya). Dalam

penggunaan buku paket yang mereka miliki, S2 menjelaskan

bahwa sumber belajar berupa buku paket yang Ia miliki

digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas, mengerjakan latihan

soal dan Ia suka menggunakan buku paket tersebut untuk

mempelajari kembali materi pembelajaran. Kemudian S3 juga

menjelaskan bahwa Ia memanfaatkan buku paket tersebut untuk

mempelajari materi secara mandiri dan mengerjakan latihan soal.

Saran Pengembangan Modul

Adapun saran pengembangan modul yang diharapkan dari

ketiga siswa tersebut tersebut diantaranya S1 dan S2

menyebutkan bahwa Ia mengharapkan dalam modul yang

dikembangkan terdapat rumus-rumus matematika yang jelas dan

terdapat contoh-contoh soal dan latihan soal, serta S1 juga

mengharapkan adanya gambar yang dapat menambah daya tarik

modul pembelajaran. Sedangkan S3 menyebutkan bahwa Ia

mengharapkan modul yang dikembangkan berisi penjelasan yang

mudah dipahami sehingga memudahkan siswa dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

69

Berdasarkan analisis penyebaran angket diatas dapat

disimpulkan bahwa ketertarikan siswa terhadap modul tergolong

tinggi. Sedangkan berdasarkan hasil wawancara, ketiga siswa

mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika dan ketiga

siswa tersebut dapat memanfaatkan sumber belajar yang mereka

miliki untuk belajar secara mandiri, mengerjakan latihan soal

mapun memahami materi yang belum dikuasai.

c. Analisis Konsep

Analisis konsep merupakan analisis yang digunakan untuk

mengidentifikasi konsep pokok yang akan dipelajari siswa

kemudian disusun secara hirarkis dalam materi pembelajaran.

Dalam penelitian dan pengembangan ini modul yang

dikembangkan adalah modul matematika berbasis

etnomatematika pada materi segiempat dan segitiga.

Hasil wawancara siswa terkait penerapan etnomatematika

siswa dalam pembelajaran matematika disajikan sebagai berikut.

Tabel 4. 7 Hasil Wawancara Siswa Terkait Penerapan

Etnomatematika

Pertanyaan Jawaban Siswa

Apakah anda pernah

mengeksplorasi contoh penerapan

matematika dalam kebudayaan ?

S2: Belum pernah

S3: Sepertinya belum

pernah

Apakah anda menyelesaikan

permasalahan matematika yang

terdapat dalam kebudayaan ?

S3: Belum pernah Kak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

70

Berdasarkan hasil kegiatan wawancara yang dilakukan

pada tiga siswa (S1, S2, S3), ketiga siswa tersebut menyatakan

bahwa mereka belum mengenal penerapan matematika dalam

kebudayaan di sekitar. Ketiga siswa tersebut juga menyatakan

bahwa mereka belum pernah mengksplorasi contoh-contoh

penerapan matematika dalam kebudayaan.

Perumusan konsep dilakukan dengan mengidentifikasi hal-

hal yang akan disajikan dalam modul dengan mengacu pada

Kompetensi Dasar pada tabel berikut (Kemendikbud, 2017).

Tabel 4. 8 Kompetensi Dasar

3.11 Mengkaitkan Rumus keliling dan Luas untuk berbagai jenis

segiempat (persegi, persegi panjang, belahketupat,

jajargenjang, trapesium dan layang-layang) dan segitiga

4.11 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan

luas dan keliling segiempat (persegi, persegi panjang,

belahketupat, jajargenjang, trapesium dan layang-layang)

dan segitiga

Sehingga berdasarkan uraian analisis konsep di atas

diperoleh indikator-indikator yang akan di capai dalam

pembelajaran. Berikut merupakan Indikator Pencapaian

Kompetensi yang akan dicapai.

1. Mengenal dan memahami bangun datar segiempat dan segitiga

melalui kebudayaan sekitar

2. Memahami jenis-jenis dan sifat-sifat bagun datar segiempat

dan segitiga

3. Menemukan rumus keliling dan luas segiempat dan segitiga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

71

4. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan

kehidupan sehari hari dan kebudayaan sekitar menggunakan

sifat-sifat segiempat dan segitiga.

5. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari dan kebudayaan sekitar menggunakan

keliling dan luas segitiga dan segiempat.

d. Analisis Tugas

Analisis tugas merupakan analisis yang diperlukan untuk

mengkaji ketrampilan-ketrampilan utama yang dimiliki siswa

dalam penggunaan modul pembelajaran. Berdasarkan analisis

siswa dan analisis konsep, peneliti menentukan tugas-tugas yang

dilakukan siswa dalam belajar mandiri dengan menggunakan

modul melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

Tabel 4. 9 Analisis Tugas

Analisis Siswa Indikator Tugas

1. Siswa

menggunakan

buku paket yang

dimiiki untuk

memahami

kembali materi,

mengerjakan tugas

dan latihan soal.

1. Mengenal dan

memahami

bangun datar

segiempat dan

segitiga melalui

kebudayaan

sekitar

1. Mengamati benda-

benda yang

berbentuk segitiga

dan segiempat

yang terdapat

dalam kehidupan

sehari-hari dan

budaya sekitar

(bangunan

tradisional,

makanan

tradisional, dsb)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

72

2. Siswa

menginginkan

modul yang di

dalamnya terdapat

rumus-rumus yang

jelas, contoh-

contoh soal dan

latihan soal.

2. Memahami jenis-

jenis dan sifat-

sifat bagun datar

segiempat dan

segitiga

3. Menemukan

rumus keliling dan

luas segiempat

dan segitiga.

4. Menyelesaikan

permasalahan

yang berkaitan

dengan kehidupan

sehari hari dan

kebudayaan

sekitar

menggunakan

sifat-sifat

segiempat dan

segitiga.

5. Menyelesaikan

permasalahan

yang berkaitan

dengan kehidupan

sehari-hari dan

kebudayaan

sekitar

menggunakan

keliling dan luas

segitiga dan

segiempat.

2. Mengumpulkan

informasi tentang

sifat-sifat pada

segitiga dan

segiempat.

3. Memahami rumus

luas dan keliling

bangun datar.

4. Menyelesaikan

permasalahan

berkaitan dengan

materi bangun

datar yang terdapat

pada kehidupan

sehari-hari dan

kebudayaan sekitar

e. Perumusan Tujuan

Perumusan tujuan dalam penelitian dilakukan untuk

merangkum hasil analisis konsep dan analisis tugas yang

diperoleh dan menghasilkan tujuan pembelajaran yang

merupakan dasar perancangan modul pembelajaran. Berdasarkan

analisis tersebut, maka tujuan pembelajaran yang akan dicapai

pada modul yang dikembangkan adalah sebagai berikut:

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian segiempat dan segitiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

73

2. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis dan sifat-sifat

segiempat dan segitiga.

3. Siswa mampu menentukan keliling segiempat dan segitiga

4. Siswa mampu menentukan luas segiempat dan segitiga.

5. Siswa mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan

dengan segiempat dan segitiga dalam kehidupan sehari-hari

dan kebudayaan sekitar.

3. Design (Perancangan)

Setelah dilakukan tahap pendefinisian atau define kegiatan

pengembangan modul dilanjutkan dengan tahap design. Tahap design

dalam penelitian ini berisi kegiatan yang dilakukan peneliti untuk

menentukan rancangan isi modul pembelajaran berbasis

etnomatematika yang dikembangkan sehingga diperoleh draft I modul

matematika berbasis etnomatematika. Kegiatan yang dilakukan pada

tahap design adalah penyusunan kerangka modul dan pemilihan format

modul. Berikut merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan peneliti

pada tahap design.

a. Penyusunan Kerangka Modul (Outline)

Pada kegiatan penyusunan kerangka modul, peneliti

menentukan komponen modul menjadi sembilan bagian,

diantaranya:

1) Cover (halaman sampul)

2) Halaman Francis

3) Kata Pengantar

4) Daftar Isi

5) Pendahuluan

6) Peta Konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

74

7) Uraian Materi

8) Daftar Pustaka

b. Penyajian Materi

Penyusunan penyajian materi dalam modul pembelajaran

berbasis etnomatematika didasarkan pada Kompetensi Dasar dan

Indikator Pencapaian Kompetensi yang telah ditetapkan pada

tahap define. Berikut ini merupakan, sistematika penyajian materi

yang telah peneliti tetapkan dalam pengembagan modul berbasis

etnomatematika.

Tabel 4. 10 Penyajian Materi Modul Matematika Berbasis

Etnomatematika

Indikator Disajikan Dalam

Mengenal dan memahami bangun

datar segiempat dan segitiga

melalui kebudayaan sekitar

Penjelasan Istilah

Etnomatematika

Apersepsi

Ayo Mengamati

Memahami jenis-jenis dan sifat-

sifat bagun datar segiempat dan

segitiga

Mengidentifikasi jenis-jenis

segiempat

Mengidentifikasi sifat-sifat

segiempat (persegi, persegi

panjang, jajargenjang,

trapesium, belahketupat dan

layang-layang)

Mengidentifikasi jenis-jenis dan

sifat segitiga berdasarkan

panjang sisi dan besar sudut

Menemukan rumus keliling dan

luas segiempat dan segitiga. Keliling dan Luas

Menyelesaikan permasalahan

yang berkaitan dengan kehidupan

sehari hari dan kebudayaan sekitar

menggunakan sifat-sifat

segiempat dan segitiga. Latihan Soal Segiempat

Latihan Soal Segitiga

Soal Evaluasi Menyelesaikan permasalahan

yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari dan kebudayaan

sekitar menggunakan keliling dan

luas segitiga dan segiempat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

75

c. Pemilihan Format

Pemilihan format pada pengembangan modul berbasis

etnomatematika meliputi pemilihan jenis huruf dan ukuran huruf,

spasi antar baris, format kolom dan ukuran kertas, organisasi,

daya tarik dan ruang kosong. Berikut merupakan penjelasan

mengenai pemilihan format yang dilakukan peneliti dalam

perancangan modul.

1. Jenis huruf yang digunakan pada rancangan modul adalah

Cambria Math. Ukuran teks pada rancangan modul adalah 12

dan disusun secara proporsional antara judul, sub bab dan isi

teks.

2. Jarak spasi antar baris yang digunakan adalah 1,5. Hal ini

bertujuan untuk memudahkan keterbacaan teks

3. Format kolom yang digunakan adalah tunggal. Kemudian

ukuran kertas menyesuaikan dengan ukuran kertas A5.

4. Daya tarik dalam modul ini ditunjukan dengan pada bagian

sampul modul dengan adanya kombinasi warna dan gambar

serta pada isi modul terdapat kombinasi warna pada

pewarnaan tabel.

5. Ruang kosong yang diberikan dalam modul dirancang dengan

proporsi yang tepat. Pemberian ruang kosong bertujuan untuk

memberikan kesempatan untuk siswa untuk memberikan

catatan penting dan kesempatan untuk jeda dalam

mempelajari materi.

4. Develop (Pengembangan)

Tahap pengembangan adalah tahap untuk menghasilkan produk

yaitu berupa modul matematika berbasis etnomatematika yang telah

direvisi berdasarkan masukan para ahli dan data yang diperoleh dari

hasil uji coba. Tahap pengembangan pada penelitian ini terdiri dari tiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

76

tahap, yaitu revisi desain awal, uji cobam lapangan, validasi ahli dan

revisi akhir.

a. Revisi Desain Awal

Revisi desain awal merupakan kegiatan yang dilakukan

peneliti sebelum memasuki tahap validasi ahli dan uji coba

lapangan. Sebelum melakukan langkah revisi desain awal,

peneliti memberikan seluruh rancangan modul matematika

berbasis etnomatematika (draft 1) kepada Dosen Pembimbing

dan Guru Matematika. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan

untuk memperoleh masukan terkait draft 1 modul matematika

yang telah dirancang. Selanjutnya peneliti melakukan revisi

desain awal produk berdasarkan masukan yang diperoleh

sehingga menghasilkan draft 2 modul matematika berbasis

etnomatematika. Berikut ini merupakan revisi desain awal draft 1

produk berdasarkan masukan yang diberikan Dosen Pembimbing

pada tabel dan Guru Matematika pada tabel.

Tabel 4. 11 Hasil Revisi Desain Awal Draft 1 Dosen

Pembimbing

Revisi

Sebelum Sesudah

Masukan : Pada perintah tidak perlu bold

Perbaikan : Tidak dilakukan bold pada perintah

Revisi

Sebelum Sesudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

77

Masukan : Penulisan simbol besar sudut (m) tidak konsisten

Perbaikan : Penulisan besar sudut tidak menggunakan simbol

Revisi

Sebelum Sesudah

Revisi

Sebelum Sesudah

Masukan : Sebaiknya rumus dituliskan terlebih dahulu

Perbaikan : Menuliskan rumus pada penyelesaian contoh soal

Revisi

Sebelum Sesudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

78

Masukan : Berikan spasi pada sub judul baru

Perbaikan : Memberikan spasi pada sub judul baru

Revisi

Sebelum Sesudah

Revisi

Sebelum Sesudah

Masukan : Gunakan gambar yang dibuat sendiri

Perbaikan : Memperbaiki gambar segitiga dan memberi nama pada

segitiga

Tabel 4. 12 Hasil Revisi Guru Matematika

Revisi

Sebelum Sesudah

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengenal bangun datar

segiempat dan segitiga melalui

penerapan segiempat dan

segitiga dalam kehidupan

sehari-hari dan budaya sekitar.

2. Memahami jenis-jenis dan

sifat persegi, persegi panjang,

jajargenjang, trapesium,

belahketupat dan layang-

layang.

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.11.1 Mengenal dan memahami

bangun datar segiempat dan

segitiga

3.11.2 Memahami jenis-jenis dan

sifat-sifat bagun datar segiempat

dan segitiga

3.11.3 Memahami garis-garis

istimewa pada segitiga.

3.11.4 Menemukan rumus keliling

dan luas segiempat dan segitiga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

79

3. Menemukan rumus keliling

dan luas persegi, persegi

panjang, jajargenjang,

trapesium, belahketupat dan

layang-layang.

4. Memahami jenis-jenis segitiga

berdasarkan panjang sisi dan

sudutnya

5. Memahami garis-garis

istimewa pada segitiga.

6. Menemukan rumus keliling

dan luas segitiga.

7. Menentukan keliling dan luas

persegi, persegi panjang,

jajargenjang, trapesium,

belahketupat dan layang-

layang.

8. Menentukan keliling dan luas

segitiga.

9. Menaksir luas bangun datar

tidak beraturan.

10. Menyelesaikan permasalahan

yang berkaitan dengan

kehidupan sehari hari dan

budaya sekitar.

4.11.1 Menyelesaikan

permasalahan yang berkaitan

dengan kehidupan sehari hari dan

budaya sekitar menggunakan

sifat-sifat segiempat dan segitiga.

4.11.2 Menyelesaikan

permasalahan yang berkaitan

dengan kehidupan sehari hari dan

budaya sekitar menggunakan

keliling dan luas segitiga dan

segiempat.

Masukan : Indikator yang ditulis pada modul tidak sesuai indikator

dan menyerupai uraian materi yang akan dibahas

Perbaikan : Memperbaiki Indikator Pencapaian Kompetensi sesuai

dengan Kompetensi Dasar

Revisi

Sebelum Sesudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

80

Masukan : Pada contoh soal terdapat penyelesaian yang menggunakan

teorema pythagoras.

Perbaikan : Mengubah pernyataan yang diketahui pada soal, sehingga

penyelesaian tidak memerlukan teorema pythagoras.

Revisi desain awal pada tahap pengembangan ini

menghasilkan draft 2 modul matematika berbasis

etnomatematika yang selanjutnya dilakukan tahap validasi ahli

dan uji coba lapangan.

b. Uji Coba Lapangan

Setelah modul melaui tahap revisi desain awal dan

dilakukan revisi sesuai masukan Dosen Pembimbing dan Guru

Matematika, maka tahap selanjutnya adalah peneliti melakukan

uji coba produk berupa draft 2 modul matematika berbasis

etnomatematika. Uji coba lapangan dilakukan dengan tujuan

untuk memperoleh masukan berupa respon, reaksi dan komentar

siswa serta mengetahui kepraktisan modul matematika berbasis

etnomatematika yang telah disusun. Pada tahap uji coba lapangan

ini, peneliti melakukan pendistribusian pada 29 siswa kelas VII B

SMP Negeri 1 Kalasan. Draft 2 modul tersebut didistribusikan

pada siswa dengan format file pdf, hal ini dilakukan karena situasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

81

yang terjadi tidak memungkinkan untuk pencetakan modul dan

pendistribusian dalam bentuk tercetak secara langsung.

Uji coba lapangan pada penelitian ini tidak dilaksanakan

dalam pembelajaran secara langsung oleh peneliti karena situasi

yang tidak memungkinkan atau sedang terjadi pandemi covid19.

Sehingga uji coba lapangan dilaksanakan oleh Guru Matematika

pada pembelajaran matematika materi segiempat dan segitiga.

Pembelajaran matematika yang dilaksanakan Guru merupakan

pembelajaran daring, pendistribusian draft 2 modul matematika

berbasis etnomatematika ini dilakukan secara online yaitu melalui

Whatsapp group. Dratft 2 modul yang telah didistribusikan ini

diharapkan dapat membantu siswa dalam melaksanakan

pembelajaran daring dan kegiatan belajar secara mandiri.

Kegiatan pembelajaran daring yang dilaksanakan guru

pada materi segiempat dan segitiga dilakukan sebanyak 2

pertemuan. Berikut disajikan pada tabel 4.4, kegiatan

pembelajaran daring pada materi segiempat dan segitiga.

Tabel 4. 13 Pelaksanaan Pembelajaran

Hari, tanggal Kegiatan yang Dilakukan

Jumat, 8 Mei 2020 Guru mendistribusikan modul

matematika berbasis

etnomatematika (draft 2) melalui

Whatapps Group.

Guru meminta siswa untuk

memahami materi segiempat dan

segitiga secara mandiri dengan

menggunakan modul yang telah

didistribusikan.

Guru meminta siswa untuk

menyampaikan pertanyaan terkait

permasalahan yang dihadapi

siswa dalam memahami materi

segiempat dan segitiga

Jumat, 15 Mei 2020 Guru memberikan jawaban atas

pertanyaan yang disampaikan

siswa pada pertemuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

82

sebelumnya dan melakukan

pembahasan melalui video.

Guru menjelaskan beberapa

contoh soal pada materi segiempat

dan segitiga

Setelah uji coba lapangan dilakukan, selanjutnya peneliti

ingin melihat respon siswa terhadap penggunaan produk

penelitian dan pengembangan berupa modul matematika berbasis

etnomatematika. Pada tahap ini, peneliti melakukan penyebaran

angket untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan

modul matematika yang telah dirancang. Penyebaran angket ini

dilakukan setelah modul yang dirancang tersebut digunakan

siswa dalam pembelajaran matematika secara daring dan belajar

secara mandiri untuk mempersiapkan penilaian akhir tahun.

Angket tersebut berisi pernyataan-pernyataan tertutup dan

terbuka dan disajikan dalam bentuk google form. Pernyataan

tertutup pada angket terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek

kemudahan penyajian materi, aspek tampilan dan aspek

etnomatematika. Selanjutnya peneliti melakukan analisis hasil

penyebaran angket dengan menentukan nilai rata-rata dari

perolehan skor dan dikategorikan sesuai kategori menurut Ihda

Nur rahmah (2014 : 182). Berikut disajikan pada tabel hasil

respon peserta didik.

Tabel 4. 14 Respon Peserta Didik Terhadap Modul

Aspek No Butir Rerata

Penyajian Materi

1 4,00

2 3,93

3 3,83

4 3,79

5 4,07

6 3,83

7 3,79

8 4,10

9 4,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

83

10 4,07

11 3,86

12 4,07

13 4,10

14 3,76

Tampilan

15 4,00

16 4,17

17 4,10

18 4,14

Etnomatematika

19 4,17

20 3,93

21 3,69

22 3,90

23 3,93

24 4,03

Setelah diperoleh rata-rata skor penilaian, selanjutnya hasil

tersebut dikategorikan sebagai berikut.

Tabel 4. 15 Hasil Respon Siswa Terhadap Modul

Aspek Rata-rata Kategori

Penyajian Materi 3,9 Baik

Tampilan 4,1 Baik

Etnomatematika 3,9 Baik

Rata-rata 3,99 Baik

Berdasarkan hasil di atas, hasil penilaian siswa setelah

menggunakan modul matematika berbasis etnomatematika

memperoleh nilai rata-rata 3,99 dengan kategori baik. Sehingga

modul matematika berbasis etnomatematika yang dikembangkan

dapat dikatakan praktis ketika digunakan dalam pembelajaran

maupun belajar mandiri.

Selain pernyataan tertutup pada angket dalam mengetahui

respon siswa, angket yang telah didistribusikan pada siswa juga

terdapat angket terbuka. Pada angket terbuka terdapat tiga

pertanyaan yang meliputi hal yang disukai siswa, hal yang tidak

disukai siswa dan saran dan komentar siswa terhadap modul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

84

Kemudian peneliti merangkum hasil angket terbuka dan disajikan

pada tabel 4.7.

Tabel 4. 16 Hasil Pertanyaan Terbuka

Pertanyaan Jawaban Siswa

Apa saja yang anda sukai dari

modul matematika berbasis

etnomatematika?

Dapat menambah wawasan

dan pengetahuan yang belum

ada di buku matematika

Mudah di baca dan tidak

membuat bosan

Rumusnya mudah dipahami

Contoh etnomatematika

membantu saya memahami

materi

Materi yang mudah dipahami

Contoh soal dan video yang

mudah dipahami

Gambar menarik

Kalimat penjelasan mudah

dipahami dan cukup ringkas

Memudahkan untuk belajar

Penyajian yang

menyenangkan

Apa saja yang anda tidak sukai

dari modul matematika

berbasis etnomatematika?

Contoh soal kurang banyak

Terdapat penjelasan yang

kurang dapat dipahami

Terlalu banyak soal

dibandingkan rumus

penyelesaiannya

Berikan saran dan komentar

terhadap modul matematika

berbasis etnomatematika?

Contoh-contoh soal dapat

diperbanyak

Diberikan sedikit aksen seni

dalam penyajian sehingga

tidak kaku

Lebih banyak soal untuk

latihan

Perbanyak cara

menyelesaikan permasalahan

yang bervariasi

Gambar dibuat lebih menarik

lagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

85

c. Validasi Ahli

Kegiatan validasi ahli merupakan kegiatan yang diperlukan

untuk mengetahui kelayakan modul matematika berbasis

etnomatematika yang ditinjau dari segi materi dan media.

Validasi ahli dilakukan oleh dua validator yang ahli dalam

pembelajaran matematika yaitu seorang dosen pendidikan

Matematika Universitas Sanata Dharma dan seorang guru

Matematika kelas VII SMP Negeri 1 Kalasan. Kegiatan validasi

ini dilakukan dengan mengisi angket (google form) yang terdiri

dari angket tertutup dan terbuka. Angket tertutup pada lembar

validasi ini telah disusun peneliti berdasarkan aspek-aspek

mengenai karakteristik dan elemen mutu modul. Sedangkan

angket terbuka disusun untuk mengetahui kelebihan modul,

kekurangan modul dan saran-saran atas modul yang telah

dikembangkan.

Berikut merupakan hasil validasi angket tertutup modul

matematika berbasis etnomatematika yang telah dilakukan.

1. Validasi Materi

Vaidasi materi dilakukan berdasarkan karakteristik-

karakteristik modul yang terdiri dari lima aspek, yaitu self

instruction, self contained, stand alone, adaptive dan user

friendly. Selain itu juga terdapat aspek etnomatematika guna

mengetahui kesesuaian materi dengan penerapan

etnomatematika. Skor maksimal dari setiap pernyataan adalah 5

sedangkan skor minimum adalah 1, skor yang diperoleh dari hasil

penilaian kedua Validator selanjutnya dicari rerata total dari

setiap aspek. Hasil rerata skor penilaian tersebut selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

86

dikategorikan berdasrkan kelayakannya. Berikut ini data hasil

validasi materi yang disajikan pada tabel.

Tabel 4. 17 Hasil Validasi Materi

Aspek Penilaian Skor

Ahli

Rerata

Total

Kategori

V1 V2

Self Instruction 4,33 3,67 4,0 Baik

Self Contained 4,25 4,25 4,25 Sangat Baik

Stand Alone 4,0 3,5 3,75 Baik

Adaptive 4,5 4,0 4,25 Sangat Baik

Userfriendly 4,0 4,0 4,0 Baik

Etnomatematika 3,5 4,17 3,83 Baik

Rerata Validasi Segi Materi 4,0 Baik

Berdasarkan hasil validasi ahli di atas, dapat dilihat bahwa

masing-masing karakteristik memperoleh penilaian yang

berbeda-beda. Hasil validasi di atas menunjukan bahwa kualitas

pada karakteristik self instruction, stand alone, user friendly dan

etnomatematika termasuk dalam kategori baik. Sedangkan aspek

pada karakterstik self contained dan adaptive termasuk dalam

kategori sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa dengan hasil

penilaian di atas, maka peneliti masih memerlukan perbaikan

untuk menghasilkan produk yang lebih baik.

2. Validasi Media

Validasi media dilakukan untuk mengetahui elemen mutu

modul pembelajaran matematika yang telah dikembangkan.

Angket valudasi media ini terdapat 26 butir pernyataan yang

terdiri dari enam aspek, yaitu format, organisasi, daya tarik,

bentuk dan ukuran huruf, ruang kosong dan konsistensi. Skor

maksimal dari setiap pernyataan adalah 5 sedangkan skor

minimum adalah 1, skor yang dieperoleh dari penilaian dua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

87

Validator selanjutnya dihitung rerata total pada tiap aspek. Hasil

rerata skor penilaian tersebut selanjutnya dikategorikan

berdasrkan kelayakannya. Berikut ini data hasil validasi materi

yang disajikan pada tabel.

Tabel 4. 18 Hasil Validasi Ahli Media

Aspek Penilaian Skor

Ahli

Rerata

Total

Kategori

V1 V2

Format 4,5 4 4,25 Sangat Baik

Organisasi 4,5 4,3 4,42 Sangat Baik

Daya Tarik 4,5 4 4,25 Sangat Baik

Bentuk dan Ukuran

Huruf

4,5 4 4,25 Sangat Baik

Ruang Kosong 5 4,5 4,75 Sangat Baik

Konsistensi 4,5 4,25 4,38 Sangat Baik

Rerata Validasi Media 4,38 Sangat Baik

Berdasarkan hasil validasi media di atas, ditunjukan rata-

rata dari hasil penilaian kedua Validator dan diperoleh hasil

bahwa pada seluruh aspek elemen mutu modul termasuk dalam

kategori sangat Baik

Kelebihan dan Kekurangan Produk

Selanjutnya hasil dari pertanyaan-pertanyaan terbuka

disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4. 19 Kelebihan dan Kekurangan Produk

Pernyataan Hasil

V1 V2

Kelebihan

modul

matematika

berbasis etno

matematika

Menggunakan modul

sebagai media

pembelajaran sudah baik.

Materi yang diberikan

dalam modul sudah

lengkap dan mudah

dipahami.

Materi disusun

sudah sesuai tema

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

88

Kekurangan

modul

matematika

berbasis etno

matematika

Bangun-bangun yang

ditampilkan dalam materi

pembelajaran yang

berkaitan dengan

etnomatematka (atap

rumah joglo, pangung

krapyak, kue ketan dsb)

merupakan bangun-

bangun 3 dimensi,

sementata

pemabahasannya adalah

bangun 2 dimensi

(persegi dan segitiga).

Contoh : ketupat tidak

berbentuk belah ketupat

(ketupat 3 dimensi

sementara belah ketupat

2 dimensi)

Masih ada beberapa

contoh soal yang

belum kontekstual

Hal-hal yang

perlu

ditambahkan

oleh peneliti

untuk

meningkatkan

kualitas

modul

Konteks etnomatematika

yg berhubungan langsung

dengan topik

pembelajaran bisa

dieksplorasi lagi.

Contoh soal yang

kontekstual

d. Revisi Akhir

Tahap revisi akhir merupakan langkah terakhir yang

dilakukan peneliti dalam penelitian dan pengembangan ini.

Dalam tahap ini peneliti melakukan perbaikan terhadap draft 2

modul matematika berbasis etnomatematika berdasarkan hasil

umpan balik dan saran yang diperoleh dari tahap validasi ahli dan

uji coba produk. Revisi ini dilakukan dengan tujuan untuk

memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat pada modul.

Dalam tahap revisi akhir, modul matematika yang telah dilakukan

perbaikan kemudian dikonsultasikan kembali pada Dosen

Pembimbing untuk memperoleh hasil produk yang maksimal.

Hasil dari langkah revisi akhir ini berupa produk modul

matematika berbasis etnomatematika yang cocok untuk siswa dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

89

diimplementasikan pada cakupan yang lebih luas. Berikut

disajikan pada tabel 4.11 hasil revisi akhir produk berdasarkan

masukan para ahli dan responden.

Tabel 4. 20 Revisi Akhir Draft 2 Produk

No Revisi Terletak Pada

1. Menambakan contoh bangun datar persegi

dan persegi panjang.

Modul hal. 4

2. Mengubah contoh soal persegi panjang

menjadi contoh soal dalam konteks

etnomatematika

Modul hal. 10

Contoh no.2

3. Menambahkan contoh soal dengan konteks

etnomatematika

Modul hal. 15

Contoh no.2

3.

Memperbaiki penamaan contoh bangun datar

trapesium (contoh bangun dimensi tiga

menjadi dimensi dua)

Modul hal. 17

4. Menambahkan contoh soal kontekstual Modul hal. 21

Contoh no. 2

5. Menambahkan contoh belah ketupat Modul hal. 23

6. Mengubah contoh soal menjadi contoh soal

kontekstual

Modul hal. 27

Contoh no. 2

7. Mengubah latihan soal menjadi latihan soal

dalam bentuk kontekstual

Modul hal. 34

Soal no. 10

8. Menambahkan contoh segitiga Modul hal. 35

9. Mengubah bentuk soal dalam latihan soal

evaluasi menjadi soal dalam konteks

etnomatematika

Modul hal. 47

Soal no. 1

10. Mengubah bentuk soal dalam latihan soal

evaluasi menjadi soal dalam konteks

etnomatematika

Modul hal. 48

Soal no. 9

11. Mengubah bentuk soal dalam latihan soal

evaluasi menjadi soal dalam konteks

etnomatematika

Modul hal. 49

Soal no.14

Hasil dari tahap revisi akhir yaitu berupa modul matematika

berbasis etnomatematika, dapat dilihat pada lampiran 13.

C. Pembahasan

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk

berupa modul matematika berbasis etnomatematika pada materi segiempat

dan segitiga. Kegiatan penelitian dan pengembangan modul matematika

berbasis etnomatematika ini telah melalui tahap define, design dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

90

development. Kualitas modul yang dikembangkan pada penelitian dan

pengembangan ini adalah valid dan praktis. Selain itu, dalam penelitian ini

peneliti juga melihat respon siswa terhadap penggunaan modul matematika

berbasis etnomatematika yang telah dikembangkan. Berikut ini merupakan

pembahasan kualitas modul dan respon siswa yang diperoleh dari hasil

validasi ahli dan uji coba lapangan.

1. Kualitas Modul

Hasil pengembangan produk yang baik ditentukan dari kualitas

hasil pengembangannya. Nieveen (1999) menjelaskan bahwa kualitas

hasil penelitian dan pengembangan ditentukan oleh beberapa kriteria

yaitu validity (kesahihan), practicality (kepraktisan) dan effectiveness

(keefektifan) (dikutip dalam Purboningsih, 2015). Pada penelitian dan

pengembangan ini, peneliti melihat kualitas modul ditinjau dari segi

kevalidan dan kepraktisan. Maka untuk memperoleh nilai kevalidan

modul tersebut peneliti melakukan penilaian produk oleh para ahli.

Pada penelitian dan pengembangan ini kevalidan modul ditinjau dari

segi materi dan media. Sedangkan kepraktisan modul dilihat dari hasil

respon siswa terhadap penggunan modul matematika. Berbasis

etnomatematika dari aspek kemudahan penyajian materi, tampilan dan

etnomatematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

91

Kevalidan

Validasi Ahli Materi

Validasi materi dilakukan berdasarkan karakteristik-

karakteristik modul pembelajaran dalam Daryanto (2013:9) yaitu

meliputi aspek self instruction, self contained, stand alone,

adaptive dan user friendly. Selain itu dalam validasi materi,

peneliti menambahkan aspek etnomatematika untuk mengetahui

kesesuaian materi dengan penerapan etnomatematika.

Pada validasi materi, secara keseluruhan terdapat 25 butir

pertanyaan yang terbagi dalam 6 aspek di atas. Konversi skor

pada validasi ahli menggunakan teori Likert skala 5 dengan skor

maksimal pada setiap pernyataan angket adalah 5 sedangkan skor

minimum adalah 1. Hasil dari validasi ahli yang diperoleh,

kemudian diolah dengan mencari rata-ratanya. Hasil rata-rata

tersebut kemudian di tabulasikan dan dikategorikan berdasarkan

tabel 3.9. Hasil validasi ahli materi dapat dilihat pada tabel 4.8.

Berdasarkan hasil validasi oleh dua ahli materi pada tabel

4.17, dapat dilihat bahwa pada terdapat dua aspek yang termasuk

dalam kategori ‘sangat baik’, yaitu aspek self contained dan

adaptive. Pada aspek self contained terdapat 4 butir pernyataan

tertutup dengan rerata skor yang diperoleh adalah 4,25 dan pada

aspek adaptive terdapat 2 pernyataan dengan perolehan rerata

skor 4,25. Hal ini berarti menunjukan bahwa modul matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

92

berbasis etnomatematika yang dirancang tersebut telah memuat

materi secara utuh sehingga dapat memberi kesempatan untuk

siswa mempelajari secara utuh pada materi segiempat dan

segitiga. Selain itu, modul yang dirancang memiliki daya adaptasi

yang tinggi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan

fleksibel digunakan di berbagai perangkat keras. Hal ini dapat

ditunjukan dengan adanya beberapa link dalam modul yang dapat

membantu siswa dalam memahami materi segiempat dan

segitiga.

Selain dua aspek di atas , terdapat empat aspek yang masuk

dalam kategori baik, yaitu pada aspek self instruction , stand

alone, user friendly dan aspek etnomatematika. Pada aspek self

instruction terdapat 9 pernyataan dengan rerata yang diperoleh

adalah 4,0 , 2 pernyataan pada aspek stand alone dengan rerata

3,75 , 3 pernyataan pada aspek user friendly dengan rerata 4 dan

pada aspek etnomatematika terdapat 6 pernyataan dengan rerata

3,75. Hal ini menunjukan bahwa modul yang telah dirancang

sudah dapat digunakan tetapi belum dapat memperoleh kualitas

yang maksimal pada aspek tersebut. Dengan adanya modul yang

telah dirancang siswa dapat melakukan belajar mandiri

menggunakan modul tersebut dan modul yang telah dirancang

tidak bergantung pada bahan ajar lainnya. Tetapi tidak menutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

93

kemungkinan siswa dalam mempelajari materi juga

menggunakan bahan ajar lainnya sebagai media pendukung.

Modul matematika berbasis etnomatematika telah

dirancang berdasarkan karakeristik peserta didik yang telah di

analisis pada tahap define, sehingga modul yang telah dirancang

ini dapat bersahabat dengan penggunanya. Petunjuk-petunjuk

yang jelas, penggunaan istilah yang mudah dipahami dan bahasa

yang sederhana telah dibuat semaksimal mungkin.

Selain itu, penyajian modul matematika telah dirancang

dengan konsep yang berbeda pada modul pada umumnya. Modul

matematika ini telah didesain dengan menyesuaikan budaya yang

ada di lingkungan sekitar penggunanya. Modul matematika

dirancang dengan berbasis etnomatematika. Modul ini didesain

dengan maksud untuk memberikan suasana yang berbeda pada

siswa ketika belajar dan juga mengenalkan pada siswa bahwa

penerapan matematika juga terdapat dalam kebudayaan kita.

Dalam modul ini, beberapa contoh-contoh dan permasalahan

yang disajikan adalah contoh-contoh yang terdapat dalam

kebudayaan sekitar siswa.

Secara keseluruhan hasil validasi segi materi yang telah

dilakukan oleh dua Validator memperoleh nilai kevalidan 4,0.

Sehingga dapat disimpulkan, modul matematika berbasis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

94

etnomatematika yang telah dirancang ini ditinjau dari segi materi

termasuk dalam kategori baik.

Validasi Media

Validasi media dilakukan berdasarkan teori dalam

Daryanto (2013:13) yaitu elemen mutu modul yang terdiri dari

enam aspek, yaitu format, organisasi, daya tarik, bentuk dan

ukuran huruf, ruang kosong dan konsistensi. Pada validasi materi,

secara keseluruhan terdapat 26 butir pertanyaan yang terbagi

dalam 6 aspek diatas. Konversi skor pada validasi ahli

menggunakan teori Likert skala 5 dengan skor maksimal pada

setiap pernyataan angket adalah 5 sedangkan skor minimum

adalah 1. Hasil dari validasi ahli yang diperoleh, kemudian diolah

dengan mencari rata-ratanya. Hasil rata-rata tersebut kemudian di

tabulasikan dan dikategorikan menurut tabel 3.9. Hasil validasi

ahli materi dapat dilihat pada tabel 4.18.

Berdasarkan hasil pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa pada

seluruh aspek elemen mutu modul, kevalidan modul dari segi

media termasuk pada kategori sangat baik. Pada aspek format

terdapat 4 pernyataan dengan skor yang diperoleh adalah 4,25.

Kemudian Aspek Organisasi terdiri dari 6 pernyataan dengan

memperoleh nilai kevalidan 4,42, Aspek Daya tarik terdapat 4

pernyataan dengan nilai kevalidan 4,25, Bentuk dan ukuran huruf

terdiri dari 4 pernyataan mempeoroleh nilai 4,25. Selain itu pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

95

aspek ruang kosong dan konsistensi memperoleh rerata masing-

masing 4,75 dan 4,38. Pada aspek format modul matematika telah

dirancang secara proporsional, dengan format kolom yang

digunakan tunggal, format kertas vertikal dan penggunaan

gambar dan huruf yang sesuai dengan peletakannya.

Desain sampul modul telah didesain semenarik mungkin

dengan mengkombinasikan warna, gambar , bentuk huruf dan

ukuran huruf yang menarik dan mudah dibaca. Desain isi modul

dirancang dengan menampilkan gambar, pewarnaan pada

petunjuk-petunjuk dan juga penggunaan tabel yang dapat

memudahkan siswa dalam belajar. Secara keseluruhan, hasil

validasi media yang terdiri enam aspek elemen mutu modul

memperoleh kevalidan 4,38. Sehingga dapat disimpulkan bahwa,

modul berbasis etnomatematika ditinjau dari segi media termasuk

dalam kategori sangat baik.

Kepraktisan

Kepraktisan suatu media pembelajaran ditentukan dari hasil

penilaian pengguna atau pemakainya terkait apakah modul

tersebut mudah dan dapat digunakan. Dalam penelitian ini, untuk

mengetahui kepraktisan dari modul matematika yang telah

dikembangkan peneliti melakukan penyebaran angket respon

pada siswa terhadap penggunaan produk. Modul pembelajaran

yang dikembangkan dikatakan praktis apabila penyebaran angket

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

96

respon siswa memperoleh respon positif dari siswa (Nasution

dkk, 2016). Sehingga pada penelitian ini, kepraktisan dari modul

matematika berbasis etnomatematika ditinjau dari hasil respon

siswa yang diberikan pada siswa setelah siswa menggunakan

modul matematika berbasis etnomatematika.

Angket respon siswa terhadap modul disusun berdasarkan

tiga aspek, yaitu penyajian materi, aspek tampilan dan

etnomatematika. Angket tersebut disusun berdasarkan kisi-kisi

yang terdapat pada tabel 3.6. Pada angket respon siswa, terdapat

24 butir pertanyaan yang terbagi dalam 3 aspek diatas. Konversi

skor pada validasi ahli menggunakan teori Likert skala 5 dengan

skor maksimal pada setiap pernyataan angket adalah 5 sedangkan

skor minimum adalah 1. Hasil dari penilaian siswa yang

diperoleh, kemudian diolah dengan mencari rata-ratanya. Hasil

rata-rata tersebut kemudian di tabulasikan dan dikategorikan

berdasarkan tabel 3.9. Hasil angket respon siswa dapat dilihat

pada tabel 4.15 dan hasil rerata tersebut dikategorikan pada tabel

3.9.

Berdasarkan pada tabel 4.15 dapat dilihat bahwa hasil

angket respon siswa pada aspek penyajian materi diperoleh rerata

3,9 , pada aspek tampilan diperoleh rerata 4,1 sedangakan pada

aspek etnomatematika hasil respon siswa diperoleh rerata 3,9

dengan masing-masing aspek termasuk pada kategori baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

97

Rerata keseluruhan dari ketiga aspek tersebut adalah 3,99.

Sehingga, respon siswa terhadap modul matematika berbasis

etnomatematika termasuk dalam kategori baik dan dapat

disimpulkan modul matematika yang telah dikembangkan

termasuk dalam kriteria praktis.

Kelebihan Produk

Berdasarkan hasil jawaban pertanyaan dari Validator 1 dan

Validator 2 pada tabel 4.19, peneliti menyimpulkan bahwa modul

matematika yang telah dirancang sudah lengkap dan mudah

dipahami. Selain itu materi yang disusun sudah sesuai dengan

tema.

Kekurangan Produk

Berdasarkan hasil jawaban kedua Validator pada tabel 4.10,

peneliti menyimpulkan kekurangan yang terdapat pada modul.

Kekurangan tersebut diantaranya, konteks etnomatematika yang

berhubungan dengan materi pembelajaran belum maksimal,

masih terdapat contoh bangun ruang dimensi tiga dalam modul

matematika dan contoh soal kontekstual yang disajikan dalam

modul masih minim.

2. Respon Siswa

Hasil pertanyaan terbuka yang telah diperoleh dari angket

respon siswa kemudian dirangkum menjadi beberapa poin utama

seperti yang disajikan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

98

Hal yang Disukai dari Modul Matematika Berbasis

Etnomatematika

Penyajian modul yang menyenangkan mudah dibaca dan tidak

membuat bosan

Modul matematika berbasis etnomatematika dapat menambah

wawasan dan pengetahuan yang belum ada pada buku paket

Contoh etnomatematika yang disajikan membantu siswa untuk

memahami materi dan terdapat video rujukan yang mudah

dipahami

Gambar yang disajikan menarik dan kalimat penjelasan mudah

dipahami

Hal yang Kurang Disukai Dari Modul Matematika Berbasis

Etnomatematika

Modul yang dirancang terlalu sedikit contoh soal dan untuk

latihan soal yang terlalu banyak dibandingkan contoh

penyelesaian soal.

Terdapat penjelasan yang kurang dapat dipahami

Saran dan Komentar Terhadap Modul Matematika Berbasis

Etnomatematika

Modul yang dorancang dapat diberikan aksen seni, sehingga

modul tersebut tidak kaku

Gambar yang disajikan dibuat lebih menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

99

Penyajian penyelesaian latihan soal dan pemecahan masalah

diperbanyak dan lebih bervariasi

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk berupa modul

matematika berbasis etnomatematika dengan kualitas valid. Pada

pelaksanaan penelitian dan pengembangan produk ini terdapat beberapa

keterbatasan penelitian yang peneliti temukan. Keterbatasan dalam penelitian

ini diantaranya:

1. Kualitas modul yang dihasilkan dalam penelitian ini hanya ditinjau dari

segi kevalidan dan kepraktisan. Pada penelitian ini peneliti tidak dapat

melaksanakan kegiatan uji coba modul secara langsung karena adanya

keterbatasan waktu. Sehingga peneliti tidak dapat mengukur kualitas

modul dari segi kepraktisan dan keefektifan.

2. Pada tahap uji coba peneliti melakukan pendistribusian modul tanpa

memberikan tugas-tugas pada siswa. Sehingga peneliti tidak dapat

memantau secara langsung penggunaan modul matematika berbasis

etnomatematika oleh siswa dan tidak dapat mengetahui hasil belajar

dari penggunaan modul matematika berbasis etnomatematika oleh

siswa.

3. Judul penelitian ini adalah pengembangan modul matematika dengan

konteks budaya lokal pada materi segiempat dan segitiga untuk siswa

SMP kelas VII B SMP Negeri 1 Kalasan. Judul pada penelitian ini telah

direvisi sesuai dengan saran dosen penguji dengan mengubah modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

100

berbasis etnomatematika menjadi modul dengan konteks budaya lokal.

Sehingga instrumen penelitian yang telah disusun berbeda dengan

judul penelitian, hal ini disebabkan karena instrumen penelitian telah

digunakan terlebih dahulu untuk pengumpulan data dan analisis data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

101

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian dan pengebangan, dpat

diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

Pengembangan modul matematika dengan konteks budaya lokal

dilakukan dengan mengadopsi tahapan penelitian dan pengembangan yang

dikemukakan Thiagarajan (1974) yaitu 4D (Define,Design, Developtmen,

Disseminate). Terdapat tiga tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini,

diantaranya 1) Define (Pendefinisian), tahap ini dilakukan untuk menggali

kebutuhan modul matematika dan menetapkan tujuan pembelajaran dengan

menggunakan modul yang akan dikembangkan, 2) Design (Perancangan),

tahap ini dilakukan untuk menyusun kerangka awal, menyajikan materi dan

pemilihan format modul matematika sehingga diperoleh draft modul, 3)

Develop (Pengembangan), tahap ini dilakukan untuk memperoleh modul

matematika dengan kualitas yang telah ditentukan yaitu valid dan praktis serta

mengetahui respon siswa terhadap penggunaan modul. Kevalidan modul

ditinjau dari hasil proses validasi ahli materi dan ahli media. Sedangkan

kepraktisan modul ditinjau dari hasil angket respon siswa pada proses uji coba

lapangan.

Kualitas modul matematika dengan konteks budaya lokal ditinjau dari

segi materi memperoleh rerata 4,0 dari 5.0 dengan kategori baik. Kualitas

modul matematika dengan konteks budaya lokal ditinjau dari segi media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

102

memperoleh rerata 4,38 dari 5,0 dengan kategori sangat baik. Kepraktisan

modul memperoleh rata-rata 3,99 dengan kategori baik. Sehingga modul yang

dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini memiliki kualitas valid

dan praktis.

Respon siswa terhadap penggunaan modul matematika berbasis

etnomatematika yang diperoleh dari hasil uji coba lapangan terdiri dari hal-

hal sebagai berikut:

Hal yang disukai siswa dari modul matematika berbasis etnomatematika

ini meliputi penyajian modul yang menyenangkan, kalimat penjelasan

mudah dipahami dan tidak membuat bosan serta gambar yang disajikan

menarik. Selain itu modul matematika berbasis etnomatematika dapat

menambah wawasan dan pengetahuan yang belum siswa ketahui

sebelumnya dengan adanya penyajian konteks etnomatematika dalam

materi pembelajaran.

Hal yang kurang disukai dari modul matematika berbasis

etnomatematika adalah masih terdapat penjelasan yang kurang dapat

dipahami siswa dan penyajian contoh soal yang terlalu sedikit

dibandingkan dengan latihan soal.

Saran dan komentar yang diberikan terhadap modul matematika berbasis

etnomatematika meliputi penyajian penyelesaian latihan soal dan

permasalahan perlu diperbanyak, selain modul yang dirancang dapat

diberikan aksen seni sehingga modul akan lebih menarik serta gambar

yang disajikan dibuat lebih menarik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

103

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan,

peneliti memberi saran sebagai berikut

1. Bagi Pendidik

Pendidik dalam mempersiapkan pembelajaran diharapkan dapat

mengembangkan modul atau bahan ajar lainnya yang dapat digunakan

siswa untuk belajar secara mandiri dan aktif dalam pembelajaran.

Selain itu, dengan adanya modul yang dikembangkan secara mandiri

oleh pendidik, modul tersebut dapat dikembangkan dengan

menyesuaikan karakteristik siswa.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Kualitas produk yang dihasilkan pada penelitian dan

pengembangan ini adalah modul matematika berbasis etnomatematika

yang ditinjau dari segi kevalidan dan kepraktisan. Diharapkan peneliti

selanjutnya dapat melakukan penelitian dan pengembangan produk

dengan hasil yang ditinjau dari segi kevalidan, kepraktisan dan

keefektifan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

104

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, S. Dkk. 2020. “Bahan Ajar Sebagai Bagian Dalam Kajian Problematika

Pembelajaran Bahasa Indonesia”. Jurnal Salaka Volume 2 Nomor 1. STIKIP

Muhamadyah Bogor.

Alexander, D. C. & Koeberlein, G. M. 2014. Elementary Geometry For College

Student. Cengage Learning.

Arlitasari, O., dkk. 2013. “Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Berbasis

Salingtemas Dengan Tema Biomassa Sumber Energi Alternatif Terbarukan”.

Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 1 No.1 Universitas Sebelas Maret.

Arwanto, A. 2017. “Eksplorasi Etnomatematika Batik Trusmi Cirebon Untuk

Mengunkap Nilai Filosofi dan Konsep Matematis. Phenomenon: Jurnal

Pendidikan MIPA 7(1).

Cahyaningtyas, A. W. 2018. “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

Berbasis Quantum Learning Untuk Meningkatkan Minat Belajar dan

Pemahaman Konsep Fisika Perserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Depok”.

Universitas Negeri Yogyakarta.

Daryanto. 2013. Menyusun Modul. Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam

Mengajar. Yogyakarta. PT. Gava Media.

Depdiknas. 2008. Penulisan Modul. Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat

Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Departemen

Pendidikan Nasional.

Gazali, R.Y. 2016. “Pengembangan Bahan Ajar Matematka Untuk Siswa SMP

Berdasarkan Teori Belajar Ausubel”. Pythagoras: Jurnal Pendidikan

Matematika Volume 11- Nomor 2. Universitas Negeri Yogyakarta.

Havis, M. 2013. “Penelitian di Bidang Kependidikan Yang Inovatif , Produktif dan

Bermakna”. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

105

Khoiri, M. 2014. “Pemahaman Siswa Pada Konsep Segiempat Berdasarkan Teori

van Hiele”. Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember.

Khotimah, K & Yunarti, T. 2019. “Deskripsi Self-Efficacy Berpikir Kritis

Matematis Siswa Pada Pembelajaran Socrates Saintifik”. Journal of

Mathematic Education volume 1 No.1.

Kurniati, A. 2016. “Pengembangan Modul Berbasis Kontekstual Terintegrasi Ilmu

Keislaman”. Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam. Maret 2016,Vol 4, No 1.

Maridah, S. Dkk. 2018. “Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika

Berbasis Etnomatematika Menggunakan Metode Inkuiri”. Desimal: Jurnal

Matematika, 1(2). Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Marsigit, dkk. 2014. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Etnomatematika

Untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Matematika.

Jurdikmat FMIPA UNY

Marsigit, M. A. 2009. Matematika 1 SMP Kelas VII. PT Galia Indonesia.

Nasution, S. H., dkk. 2016. “Pengembangan Media Pembelajaran Untuk

Mendukung Kemampuan Penalaran Spasial Siswa Pada Topik Dimensi Tiga

Kelas X”. Jurnal KIP. Vol.IV, No.2. Universtias Negeri Malang.

Nugraha,. D. A., dkk. 2013. “ Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi

Sets, Berorientasi Konstruktivistik”. Program Pasca Sarjana Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

Nurjaya, G. 2012. “Pengembangan Bahan Ajar Metode Pembelajaran Bahasa dan

Sastra Indonesia Berbasis Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Untuk

meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Aplikatif Siswa”. Jurnal

Pendidikan Indonesia Vol. 1. No 2. Universitas Pendidikan Ganesha.

Permendikbud. 2013. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs.

Lampiran Permendikbud Nomor 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

106

Purboningsih, D. 2015. ”Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan

Pendekatan Guided Discovery pada Materi Barisan dan Deret Untuk Siswa

SMK Kelas X”. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika

UNY.

Rachmawati, N. 2012. “Ketersediaan dan Pemanfaatan Bahan Ajar Pendidikan

Kewarganegaraan Di SMA Negeri 1 Karanganom Kabupaten Klaten Tahun

Pelajaran 2012/2013”. Universitas Muhamadyah Surakarta.

Rudhito, M.A, dkk. 2019. Matematika Dalam Budaya. Kumpulan Kajian

Etnomatematika. Yogyakarta. Garudhawaca.

Santoso, I. T. 2014. “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Budaya Jawa Untuk

Mengoptimalkan Pendidikan Karakter Pada Anak DI Taman Kanak-Kanak

Negeri Pembina Surakarta”. Universitas Negeri Semarang.

Sari, F.K., dkk. 2016. “Pengembangan Media Pembelajaran (Modul) Berbantuan

Geogebra Pokok Bahasan Turunan”. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan

Matematika. Vol 7, No.2.

Sirate, F. S. 2012. Implementasi Etnomatematika Dalam Pembelajaran

Matematika Pada Jenjang Sekolah Dasar. Sekolah Tinggi Keguruan dan

Ilmu Pendidikan YPUP.

Siswoyo, D. 1996. “Ilmu Pendidikan Dalam Tantanggan”. Cakrawala Pendidikan

Nomor 1.

Somayasa, W dkk. 2013. “Pengembangan Modul Matematika Realistik Disertai

Asesmen Otentik Untuk meningkatkan Hasil Belajar Matematika Peserta

Didik Kelas X SMK Negeri 3 Singaraja”. E-journal Program Pasca Sarjana

Universitas Pendidikan Ganesha

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and

Development). Bandung. Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

107

Suwarsono. 2015. Etnomatematika. Diktat Kuliah Etnomatematika Program

Magister Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Tampomas, H. 2007. Matematika Plus SMP Kelas VII Semester Kedua. PT Ghalia

Indonesia

Wahyuni, A., dkk. 2013. “Peran Etnomatematika Dalam Membangun Karakter

Bangsa”. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

108

LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

109

Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

110

Lampiran 3 Angket Siswa Analisis Define

LEMBAR ANGKET ANALISIS SISWA UNTUK MENGGALI

KEBUTUHAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS

ETNOMATEMATIKA

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Kelas / No.Absen :

Sekolah :

TUJUAN

Angket ini bertujuan untuk memperoleh data terkait penggunaan

media/sumber belajar matematika siswa, baik dalam pembelajaran di sekolah

maupun kegiatan belajar mandiri. Data terkait penggunaan media/sumber belajar

tersebut digunakan untuk menggali kebutuhan modul berbasis etnomatematika.

PETUNJUK UMUM

1. Tulislah terlebih dahulu identitas Anda pada tempat yang sudah disediakan.

2. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan dalam angket ini sebelum Anda

memilih jawaban.

3. Jika ada yang tidak Anda mengerti, bertanyalah pada Guru atau Peneliti.

PETUNJUK PENILAIAN

1. Isilah dengan tanda centang () pada pilihan yang telah disediakan sesuai

dengan jawaban Anda.

2. Kriteria Penilaian :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

R : Ragu-ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Atas kesediaan Anda untuk mengisi lembar angket ini, saya ucapkan terima kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

111

LEMBAR ANGKET :

No. Pernyataan STS TS R S SS

1. Saya memiliki sumber belajar (buku paket,

modul, LKS, dsb) yang digunakan untuk

belajar mandiri.

2. Saya menggunakan sumber belajar yang

saya miliki untuk belajar mandiri secara

rutin.

3. Saya mengerti tujuan pembelajaran dari

sumber belajar tersebut.

4. Saya dapat memahami materi dengan

menggunakan sumber belajar tersebut.

5. Dalam sumber belajar terdapat contoh soal

yang dapat membantu saya dalam

memahami materi matematika.

6. Dalam sumber belajar terdapat ilustrasi

permasalahan yang mendukung materi

pembelejaran.

7. Dalam sumber belajar terdapat soal-soal

yang dapat saya gunakan untuk berlatih

dalam memahami materi matematika.

8. Saya dapat menyelesaikan permasalahan

matematika dalam kehidupan sehari-hari

dengan menggunakan sumber belajar.

9. Saya dengan mudah memahami petunjuk-

petunjuk yang terdapat dalam sumber

belajar.

10. Saya dapat mengukur kemampuan diri saya

sendiri dengan sumber belajar yang saya

miliki.

11. Saya mempelajari seluruh materi dalam

satu bab dengan menggunakan sumber

belajar yang saya miliki.

12. Saya lebih senang menggunakan satu

sumber belajar.

13. Saya menyelesaikan tugas dari guru dengan

sumber belajar yang saya miliki.

14. Sumber belajar yang saya miliki sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

15. Sumber belajar yang saya miliki mudah

digunakan untuk belajar mandiri.

16. Sumber belajar yang saya miiliki sesuai

dengan kebutuhan saya.

17. Saya membutuhkan sumber belajar yang

dapat saya gunakan belajar secara mandiri.

18. Saya membutuhkan modul yang dapat

membantu saya memahami materi

matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

112

19. Saya ingin mengetahui penerapan

matematika dalam kebudayaan.

20. Saya ingin dapat menyelesaikan

permasalahan matematika dalam

kebudayaan.

21. Saya ingin dapat mengeksplorasi penerapan

matematika dalam kebudayaan dengan

bantuan modul.

22. Saya membutuhkan modul berbasis

etnomatematika untuk menyelesaikan

permasalahan yang terdapat dalam

kebudayaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

113

Lampiran 4 Pedoman Wawancara Siswa Analisis Define

PEDOMAN WAWANCARA SISWA UNTUK MENGGALI KEBUTUHAN

MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS ETNOMATEMATIKA

Sekolah : SMP Negeri 1 Kalasan

Hari/ Tanggal :

Tempat :

Nama

Subjek :

TUJUAN

Pedoman wawancara ini bertujuan untuk memperoleh data tentang respon

siswa terhadap pembelajaran matematika dan penggunaan sumber belajar yang

membantu siswa dalam belajar mandiri. Data tersebut digunakan untuk menggali

kebutuhan modul berbasis etnomatematika.

PERTANYAAN WAWANCARA :

Daftar pertanyaan ini ditujukan pada beberapa siswa yang mengikuti kegiatan

pembelajaran matematika.

No. Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana perasaan anda saat

mengikuti pembelajaran matematika ?

2. Apakah anda menyukai mata

pelajaran matematika ?

3. Mengapa anda menyukai/tidak

menyukai mata pelajaran matematika

?

4. Apa saja metode pembelajaran yang

dilaksanakan guru di kelas ?

5. Apakah anda dapat memahami materi

yang disampaikan guru ?

6. Apakah anda mengalami kesulitan

dalam belajar matematika ?

7. Kesulitan apa yang anda hadapi dalam

belajar matematika ?

8. Apakah pembelajaran di kelas

disampaikan dengan konteks dalam

kehidupan sehari-hari ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

114

9. Apakah anda mengetahui penerapan

matematika dalam kehidupan sehari-

hari ?

10. Apakah anda pernah mengeksplorasi

contoh penerapan matematika dalam

kebudayaan ?

11. Apakah anda menyelesaikan

permasalahan matematika yang

terdapat dalam kebudayaan ?

12. Apakah anda lebih dapat memahami

materi matematika yang disampaikan

dalam konteks kebudayaan ?

13. Apakah anda mengetahui penerapan

matematika ada dalam kebudayaan

sekitar kita ?

14. Apakah terdapat bahan ajar yang

digunakan guru dalam pembelajaran

matematika ?

15. Apakah bahan ajar tersebut digunakan

secara efektif dalam pembelajaran ?

16. Apa sumber belajar yang Anda

gunakan untuk belajar matematika

baik di sekolah maupun di rumah ?

17. Buku apa yang anda gunakan untuk

belajar mandiri ?

18. Bagaimana anda memanfaatkan buku

yang anda gunakan untuk belajar

mandiri ?

19. Apakah anda senang belajar mandiri

dengan menggunakan buku

paket/modul ?

20. Buku seperti apa yang anda butuhkan

untuk belajar mandiri ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

115

Lampiran 5 Angket Analisis yang Diisi Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

116

Lampiran 6 Hasil Angket Analisis Define

No

Resp

No Butir Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4

2 4 4 4 2 2 4 4 3 3 3 4 2 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5

3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5

4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3

5 5 4 3 4 5 4 4 3 3 4 5 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5

6 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5

7 5 3 4 4 5 5 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4

8 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4

9 4 3 3 3 4 4 5 4 3 4 3 3 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4

10 5 3 3 3 5 5 5 5 4 5 4 3 4 3 4 5 5 5 4 5 5 4

11 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 3 1 3 4 4 4 5 5 4 4 4 3

12 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3

13 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 5 3 4 4 4 3 3 4 4

14 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3

15 4 3 4 3 5 4 5 4 3 5 4 2 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4

16 5 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 1 5 4 3 3 4 5 5 5 4 3

17 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 5

18 4 4 5 5 4 3 5 4 3 5 4 2 3 4 3 4 4 5 4 3 5 4

19 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 2 4 5 5 4 5 5 3 4 4 4

20 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 3 2 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5

21 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 2 5 5 4 5 4 3 3 2 3 3

22 5 3 4 5 5 5 5 3 4 3 3 2 4 4 4 3 5 5 4 4 3 3

23 5 4 3 3 3 4 4 3 3 4 5 5 2 3 2 2 5 5 5 5 5 5

24 5 4 3 3 5 5 5 4 3 5 5 2 5 3 3 3 4 5 4 4 5 5

25 3 5 4 3 5 5 4 3 5 4 2 2 4 5 5 5 4 4 3 5 3 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

117

Lampiran 7 Hasil Wawancara Siswa

Hasil Wawancara dengan S1

Peneliti : Bagaimana perasaan anda saat mengikuti pembelajaran matematika ?

S1 : Saya itu belum bisa memahami rumus-rumus matematika

Peneliti : Apakah anda menyukai mata pelajaran matematika ?

S1 : Lumayan suka matematika, tetapi saya tidak bisa memahami rumus-rumus

matematika.

Peneliti : Mengapa anda menyukai/tidak menyukai mata pelajaran matematika ?

Karena matematika kalau di pelajaran bisa dilogika.

Peneliti : Apa saja metode pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas ?

S1 : Kalo guru saya biasanya menerangkan, trus ngasih soal juga, kalau diskusi

itu jarang tetapi kadang-kadang diskusi juga.

Peneliti : Apakah anda dapat memahami materi yang disampaikan guru ?

S1 : Sedikit bisa, ada yang sudah bisa dan ada yang belum bisa.

Peneliti : Apakah anda mengalami kesulitan dalam belajar matematika ?

S1 : Sedikit-sedikit

Peneliti : Kesulitan apa yang anda hadapi dalam belajar matematika ?

S1 : Biasanya itu dalam soal, contohya soal aljabar saya kurang bisa

memahami. Kalau soal cerita bisa memahami soalnya tapi belum bisa

menyelesaikan

Peneliti : Apakah pembelajaran di kelas disampaikan dengan konteks dalam

kehidupan sehari-hari ?

S1 : Biasanya itu dalam soal,

contohya soal aljabar saya kurang bisa memahami. Kalau soal cerita bisa

memahami soalnya tapi belum bisa menyelesaikan

Peneliti : Apakah anda mengetahui penerapan matematika dalam kehidupan sehari-

hari ?

S1 : Kalau nerangin itu kadang-kadang pake kehidupan-kehidupan, misalnya

tangga yang kakinya dua itu bisa dijadikan contoh segitia.

Peneliti : Apakah anda pernah mengeksplorasi contoh penerapan matematika dalam

kebudayaan ?

S1 : -

Peneliti : Apakah anda menyelesaikan permasalahan matematika yang terdapat

dalam kebudayaan ?

S1 : Gak pernah,

Peneliti : Apakah anda lebih dapat memahami materi matematika yang disampaikan

dalam konteks kebudayaan ?

S1 : -

Peneliti : Apakah anda mengetahui penerapan matematika ada dalam kebudayaan

sekitar kita ?

S1 : Belum tau

Peneliti : Apakah terdapat bahan ajar yang digunakan guru dalam pembelajaran

matematika ?

S1 : Ada, ada 2 tetapi yang satunya siswa ada yang sudah punya ada belum

punya.

Ada yang dipinjamin dan satunya beli.

Peneliti : Apakah bahan ajar tersebut digunakan secara efektif dalam pembelajaran

?

S1 : Iya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

118

Tapi kadang ada yang gak paham jadi biasanya sama kakak saya. Ada

yang sulit dipahami

Peneliti : Apa sumber belajar yang Anda gunakan untuk belajar matematika baik di

sekolah maupun di rumah ?

S1 : Kalau yang dipinjamin sekolah itu saya pakai. Saya juga kadang pakai

yang beli sendiri. Tapi enak yang dipinjamin sekolah karena materinya

banyak yang keluar.

Peneliti : Buku apa yang anda gunakan untuk belajar mandiri ?

S1 : Kedua buku itu

Peneliti : Bagaimana anda memanfaatkan buku yang anda gunakan untuk belajar

mandiri ?

S1 : Tidak begitu sering digunakan, kalau mengerjakan soal-soal dengan kakak

saya.

Peneliti : Apakah anda senang belajar mandiri dengan menggunakan buku

paket/modul ?

S1 : Kalau belajar mandiri untuk soal yang tidak sulit.

Yang susah minta dijelasin lebih jelas

Peneliti : Buku seperti apa yang anda butuhkan untuk belajar mandiri ?

S1 : Yang ada rumus-rumusnya, ada contoh-contohnya dan ada gambarnya.

Hasil Wawancara dengan S2

Peneliti : Bagaimana perasaan anda saat mengikuti pembelajaran matematika ?

S2 : Biasa aja sih kak.

Peneliti : Apakah anda menyukai mata pelajaran matematika ?

S2 : Kalau seneng iya karena suka matematika

Peneliti : Mengapa anda menyukai/tidak menyukai mata pelajaran matematika ?

S2 : Karena rumusnya pasti juga kayak seru gitu waktu ngerjainna, jadi

tertantang gitu

Peneliti : Apa saja metode pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas ?

S2 : Biasanya itu kalo gak dijelasin di papan tulis ya di LCD, kemudian

mengadakan kuis online.

Lebih sering memberi tugas, terkadang diskusi, tetapi kalau ceramah

jarang

Peneliti : Apakah anda dapat memahami materi yang disampaikan guru ?

S2 : Ya tergantung, karena ketika menjelaskan waktunya terbatas, jadi

biasanya paham gak paham pasti belajar sendiri.

Peneliti : Apakah anda mengalami kesulitan dalam belajar matematika ?

S2 : Iya

Peneliti : Kesulitan apa yang anda hadapi dalam belajar matematika ?

S2 : Kalau mengalami kesulitan itu kalau waktunya sudah habis jadi tidak

bisa tanya. Sulit ketika memahami materi, jadi guru menjelaskan rumus-

rumusnya nah saya bingung ketika menghadapi soalnya

Peneliti : Apakah pembelajaran di kelas disampaikan dengan konteks dalam

kehidupan sehari-hari ?

S2 : Kalau disampaikan dengan contoh paling pak guru hanya memberi

contoh soal dan dijelaskan

Peneliti : Apakah anda mengetahui penerapan matematika dalam kehidupan

sehari-hari ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

119

S2 : Kalau setahu aku sih, itu kalau pedagang menggunakan sistem jual beli

nanti ada untung rugi

Peneliti : Apakah anda pernah mengeksplorasi contoh penerapan matematika

dalam kebudayaan ?

S2 : Belum pernah

Peneliti : Apakah anda menyelesaikan permasalahan matematika yang terdapat

dalam kebudayaan ?

S2 :

Peneliti : Apakah anda lebih dapat memahami materi matematika yang

disampaikan dalam konteks kebudayaan ?

S2 :

Peneliti : Apakah anda mengetahui penerapan matematika ada dalam kebudayaan

sekitar kita ?

S2 : Jujur saja kalau penerapan matematika saya belum tahu

Peneliti : Apakah terdapat bahan ajar yang digunakan guru dalam pembelajaran

matematika ?

S2 : Iya menggunakan buku paket, Buku paket yang dipinjamin sekolah dan

ada satu lagi

Peneliti : Apakah bahan ajar tersebut digunakan secara efektif dalam pembelajaran

?

S2 : Digunakan , untuk mengerjakan tugas yang diberikan pak guru

Peneliti : Apa sumber belajar yang Anda gunakan untuk belajar matematika baik

di sekolah maupun di rumah ?

S2 : Buku paket yag dipinjami sekolah dan buku yang beli

Peneliti : Buku apa yang anda gunakan untuk belajar mandiri ?

S2 : Buku paket itu Kak.

Peneliti : Bagaimana anda memanfaatkan buku yang anda gunakan untuk belajar

mandiri ?

S2 : Kalau di sekolah aku biasanya mengerjakan tugas yang diberi pak guru,

kalau tidak setelah pak guru menjelaskan saya mencoba membaca ulang

materi. Kalau di rumah saya mencoba soal yang ada di buku paket

Peneliti : Apakah anda senang belajar mandiri dengan menggunakan buku

paket/modul ?

S2 : suka belajar dengan buku paket

Peneliti : Buku seperti apa yang anda butuhkan untuk belajar mandiri ?

S2 : Buku yang rumusnya jelas dan contoh-contohnya mudah dipahami .

terdapat latihan-latihan soal

Hasil Wawancara dengan S3

Peneliti : Bagaimana perasaan anda saat mengikuti pembelajaran matematika ?

S3 : Menurut saya sendiri kalau pelajaran matematika itu ya memang

menyenangkan tapi ya ada kalanya susah dan bikin bingung dan hampir

menyerah. Tapi ya pelajaran matematika itu kadang menarik dan ada

sensasinya

Peneliti : Apakah anda menyukai mata pelajaran matematika ?

S3 : Ya lumayan suka Kak,

Peneliti : Mengapa anda menyukai/tidak menyukai mata pelajaran matematika ?

S3 : Soalnya kalau matematika tidak seperti bahasa indonesia atau IPA.

Kalau bahasa indonesia atau IPA kan ada yang mengecoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

120

Peneliti : Apa saja metode pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas ?

S3 : Kalau pelajaran di kelas sih diskusi itu pernah, tapi jarang sekali

dilakukan. Kadang-kadang menampilkan ppt materi , menjelaskan

contoh-contohnya dan terkadang ada kuis

Peneliti : Apakah anda dapat memahami materi yang disampaikan guru ?

S3 : Terkadang bisa memahami sendiri kalau ga bisa memahami biasanya

aku ulang di bimbel atau dirumah

Peneliti : Apakah anda mengalami kesulitan dalam belajar matematika ?

S3 : Ada sih, pelajaran matematika yang membuat aku bingung sendiri.

Peneliti : Kesulitan apa yang anda hadapi dalam belajar matematika ?

S3 : Dulu pas semester satu saya paling ga bisa sama aljabar dan himpunan.

Kalau semester dua saya bingung materi sudut dan garis.

Peneliti : Apakah pembelajaran di kelas disampaikan dengan konteks dalam

kehidupan sehari-hari ?

S3 : Ya misalnya kalau kita belum jelas sama materi yang dijelaskan guru,

biasanya guru akan mengibaratkan benda-benda di sekitar kita untuk

dijadikan contoh yang seperti di materi itu

Peneliti : Apakah anda mengetahui penerapan matematika dalam kehidupan

sehari-hari ?

S3 : Misalnya kalau kita temui materi bangun datar atau bangun ruang kita

bisa mengibaratkan benda-benda yang sama kayak di materi itu.

Misalnya kayak kubus sama kaya kardus kalau balok sama kaya lemari

Peneliti : Apakah anda pernah mengeksplorasi contoh penerapan matematika

dalam kebudayaan ?

S3 : Sepertinya belum pernah

Peneliti : Apakah anda menyelesaikan permasalahan matematika yang terdapat

dalam kebudayaan ?

S3 : Belum pernah Kak

Peneliti : Apakah anda lebih dapat memahami materi matematika yang

disampaikan dalam konteks kebudayaan ?

S3 :

Peneliti : Apakah anda mengetahui penerapan matematika ada dalam kebudayaan

sekitar kita ?

S3 : Belum sih Kak

Peneliti : Apakah terdapat bahan ajar yang digunakan guru dalam pembelajaran

matematika ?

S3 : Iya menggunakan buku paket

Peneliti : Apakah bahan ajar tersebut digunakan secara efektif dalam pembelajaran

?

S3 : Buku digunakan untuk memberi tugas dan menjelaskan

Peneliti : Apa sumber belajar yang Anda gunakan untuk belajar matematika baik

di sekolah maupun di rumah ?

S3 : Buku paket itu Kak

Peneliti : Buku apa yang anda gunakan untuk belajar mandiri ?

S3 : Buku paket

Peneliti : Bagaimana anda memanfaatkan buku yang anda gunakan untuk belajar

mandiri ?

S3 : Ya dengan cara mempelajarinya dan kalau ada latihan soal juga

mencoba untuk ngerjain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

121

Peneliti : Apakah anda senang belajar mandiri dengan menggunakan buku

paket/modul ?

S3 : Agak suka sih kalo belajar mandiri, tapi kalau belum paham bener ya

kurang efektif gitu jadi lebih suka kalu belum paham gitu bertanya sama

yang lebih paham

Peneliti : Buku seperti apa yang anda butuhkan untuk belajar mandiri ?

S3 : Buku yang dalamnya berisi penjelasan yang mudah dipahami dan tidak

membuat kita bingung, biasanya buku paket banyak yang kalimatnya

yang susah dipahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

122

Lampiran 8 Lembar Validasi Modul

LEMBAR VALIDASI MODUL MATEMATIKA BERBASIS

ETNOMATEMATIKA

Materi : Segiempat dan Segitiga

Sasaran : Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kalasan

A. Tujuan

Lembar validasi ini bertujuan untuk mengukur tingkat kevalidan modul

berbasis etnomatematika dari segi materi dan segi media serta mengetahui

pendapat para ahli terkait modul berbasis etnomatematika yang telah disusun.

B. Petunjuk

1. Pengisian lembar validasi ini dilakukan dengan memberi tanda checklist

() pada kolom skor yang sesuai dengan penilaian Bapak/ Ibu.

2. Apabila terdapat kekurangan pada modul matematika yang telah disusun,

mohon kesedian Bapak/ Ibu untuk memberikan saran-saran pada bagian

yang telah disediakan.

C. Kriteria Penilaian

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = cukup setuju

4 = setuju

5 = sangat seuju

D. Penilaian

Penilaian modul dari segi materi

No. Pernyataan Skor

1 2 3 4 5

Self-Instruction

1. Indikator pecapaian kompetensi dan

kompetensi dasar dituliskan secara jelas

2. Kesesuaian antara materi pembelajaran

dengan kompetensi dasar

3. Kesesuaian indikator pencapaian

kompetensi dengan kompetensi dasar

4. Kesesuaian antara materi pembelajaran

dengan indikator pencapaian kompetensi

5. Kegiatan belajar peserta didik yang

terdapat dalam modul dapat membantu

peserta didik memahami materi

6. Soal-soal latihan relevan dengan materi

pembelajaran

7. Soal-soal latihan mampu melatih peserta

didik untuk mengembangkan

kemampuannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

123

8. Terdapat rangkuman yang dapat

membantu peserta didik memahami

materi secara keseluruhan

9. Terdapat umpan balik atas penilaian,

sehingga peserta didik mengetahui

tingkat penguasaan materi

Self-Contained

10. Memuat seluruh materi satu unit

kompetensi dalam satu modul

11. Materi pembelajaran yang dikemas dalam

unit-unit kecil sehingga memudahkan

peserta didik belajar secara tuntas

12. Materi pada modul telah disusun secara

runtut dan sistematis

13. Modul yang telah dirancang dapat

memudahkan peserta didik dalam belajar

mandiri

Stand Alone

14. Modul pembelajaran dapat digunakan

tanpa bantuan media cetak lainnya

15. Modul yang telah dirancang dapat

dipelajari secara mandiri

Adaptive

16. Modul yang dirancang sesuai dengan

perkembangan teknologi

17. Modul yang dirancang membantu peserta

didik untuk memanfaatkan penggunaan

teknologi

User Friendly

18. Penggunaan istilah dan struktur kalimat

pada modul sudah sesuai dengan kaidah

bahasa Indonesia

19. Petunjuk-petunjuk yang diberikan sudah

cukup jelas dan mudah dipahami

20. Bahasa yang digunakan sederhana dan

mudah dipahami

Etnomatematika

21. Penyajian etnomatematika terdapat pada

modul matematika

22. Objek etnomatematika yang digunakan

nyata dan benar

23. Contoh-contoh etnomatematika sesuai

dengan materi segiempat dan segitiga

24. Permasalahan etnomatematika sesuai

dengan materi segiempat dan segitiga

25. Contoh-contoh dan permasalahan

etnomatematika sesuai dengan budaya di

lingkungan sekitar (Jateng, DIY)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

124

Penilaian modul dari segi media

No. Pernyataan Skor

1 2 3 4 5

Format

1. Kolom yang digunakan telah disesuaikan

dengan bentuk dan ukuran kertas

2. Format orientasi kertas yang digunakan

(vertikal/horisontal) sudah tepat

3. Pemilihan ukuran kertas yang digunakan

sesuai dengan isi modul

4. Ukuran huruf , jenis huruf dan margin

proporsional dengan ukuran kertas.

Organisasi

5. Terdapat pendahuluan modul

6. Kegiatan pembelajaran dalam modul telah

disajikan

7. Terdapat latihan soal dan soal evaluasi

8. Terdapat rangkuman materi

9. Terdapat kunci jawaban

10. Terdapat daftar pustaka

11. Penyajian kata mudah dibaca

12. Penyajian kalimat mudah dibaca

13. Penampilan peta konsep menggambarkan

cakupan materi

14. Pengorganisasian isi materi secara

berurutan dan sistematis

15. Pengorganisasian gambar, naskah dan

ilustrasi sudah sesuai

Daya Tarik

16. Susunan dan tata letak (judul, pengarang,

ilustrasi) proporsional

17. Penempatan warna yang memperjelas

fungsi modul

18. Penempatan judul kegiatan belajar, sub

judul dan angka halaman tidak mengganggu

siswa dalam belajar

19. Tata letak gambar dan tulisan pada modul

cukup menarik

Bentuk dan ukuran huruf

20. Ukuran huruf judul lebih dominan dan

proporsional dibandingkan nama pengarang

21. Penggunaan huruf antar judul, sub dan isi

naskah menarik

22. Tidak terlalu banyak kombinasi jenis huruf

23. Penggunaan huruf yang mudah dibaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

125

24. Komposisi warna huruf sudah sesuai

Aspek ruang (spasi) kosong

25. Spasi pada halaman sampul sudah sesuai

26. Spasi pada halaman sudah sesuai

27. Spasi antar kolom sudah proporsional

28. Spasi antar baris sudah proporsional

29. Pergantian antar paragraf dimulai dengan

huruf kapital

Konsistensi

30. Bentuk dan ukuran huruf secara konsisten

dari halaman ke halaman

31. Jarak antar judul dengan baris pertama

konsisten

32. Letak nomor halaman konsisten

33. Letak gambar, ilustrasi, tabel dan bagan

konsisten

E. Komentar

Bapak/Ibu dosen dan guru dimohon untuk memberikan pendapat pada kolom

jawaban yang telah tersedia.

1. Apa kelebihan modul matematika yang telah dirancang ditinjau dari segi

materi dan media ?

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

2. Apa kekurangan dari modul matematika yang telah dirancang tersebut ditinjau

dari segi materi dan media ?

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

3. Hal-hal apa saja yang perlu ditambahkan oleh peneliti untuk meningkatkan

kualitas modul ?

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

F. Kesimpulan

Secara umu modul matematika yang telah disusun ini *) :

1. Tidak layak digunakan

2. Layak digunakan dengan revisi

3. Layak digunakan tanpa revisi

*) lingkari salah satu

Sleman, April 2020

Validator

(..............................................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

126

Lampiran 9 Lembar Angket Respon Siswa

ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MODUL

MATEMATIKA BERBASIS ETNOMATEMATIKA

Nama :

Kelas/No.Absen :

Sekolah :

A. Tujuan

Angket ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap modul matematika

berbasis etnomatematika serta mengetahui pendapat siswa terkait modul berbasis

etnomatematika yang telah disusun.

B. Petunjuk

1. Pengisian angket ini dilakukan dengan memberi tanda checklist () pada kolom

skor yang sesuai dengan penilaian Anda.

2. Apabila terdapat kekurangan pada modul matematika yang telah disusun, mohon

kesedian Anda untuk memberikan saran-saran pada bagian yang telah disediakan.

C. Kriteria Penilaian

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = cukup setuju

4 = setuju

5 = sangat seuju

D. Penilaian

I. Kuisioner tertutup

No. Pernyataan Skor

1 2 3 4 5

Penyajian materi

1. Materi pada modul matematika telah

disusun secara runtut dan sistematis

2. Materi pembelajaran dalam modul

matematika jelas dan mudah dipahami

3. Penyajian kegiatan pembelajaran cukup

jelas dan membantu saya dalam memahami

materi segiempat dan segitiga

4. Instruksi yang terdapat dalam modul

memudahkan saya untuk mempelajari

materi segiempat dan segitiga

5. Modul matematika yang telah dirancang

dapat membantu saya memahami materi

segiempat dan segitiga dengan mudah

6. Modul matematika yang telah dirancang

dapat membantu saya untuk

mengembangkan kemampuan belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

127

7. Modul matematika yang telah dirancang

dapat mendorong saya untuk belajar

matematika secara mandiri

8. Kegiatan mengamati benda di sekitar dapat

mengenalkan pada saya tentang segiempat

dan segitiga

9. Kegiatan mengidentifikasi jenis-jenis dan

sifat bangun datar membantu saya dalam

memahami jenis-jenis dan sifat bangun

datar

10. Saya dapat menemukan rumus luas dan

keliling bangun datar segiempat dan segitiga

dengan bantuan modul matematika.

11. Link video yang disediakan dapat membantu

saya memahami materi segiempat dan

segitiga

12. Contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari

yang terdapat dalam modul memudahkan

saya memahami materi segiempat dan

segitiga

13. Latihan soal yang terdapat dalam modul

matematika dapat membantu saya untuk

berlatih memecahkan permasalahan

matematika

14. Penyajian soal evaluasi dapat membantu

saya mengetahui tingkat kemampuan saya

dan mendorong saya untuk belajar lebih giat

Tampilan

15. Halaman sampul modul jelas dan dapat

menggambarkan isi/materi dalam modul

16. Teks atau tulisan pada modul mudah dibaca

17. Pemilihah jenis dan ukuran huruf sudah

tepat dan memudahkan saya dalam belajar

18. Gambar yang terdapat dalam modul

disajikan dengan jelas dan sesuai dengan

materi segiempat dan segitiga

Etnomatematika

19. Dengan modul matematika saya dapat

mengetahui bahwa matematika ada dalam

kebudayaan sekitar kita

20. Saya dapat menyebutkan contoh-contoh

objek etnomatematika yang ada di sekitar

saya

21. Apersepsi yang disajikan membantu saya

mengenal dan memahami materi segiempat

dan segitiga

22. Contoh-contoh etnomatematika membantu

saya memahami materi segiempat dan

segitiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

128

23. Permasalahan etnomatematika dapat

melatih saya dalam memecahkan persoalan

matematika khususnya pada materi

segiempat dan segitiga

24. Contoh-contoh dan permasalahan

etnomatematika sesuai dengan budaya di

sekitar saya

II. Kuisioner Terbuka

Pendapat dan Evaluasi Siswa

1. Apa saja yang Anda sukai dari modul matematika berbasis etnomatematika

ini ?

Jawab :

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

2. Apa saja yang Anda tidak sukai dari modul matematika berbasis

etnomatematika ini ?

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

3. Berikanlah saran dan komentar terhadap modul matematika berbasis

matematika agar modul dapat diperbaiki !

Jawab :

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

III. Kesimpulan

Menurut Anda modul matematika berbasis etnomatematika ini *)

1. Tidak layak digunakan

2. Layak digunakan dengan perbaikan

3. Layak digunakan tanpa perbaikan

*) lingkari salah satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

129

Lampiran 10 Hasil Validasi Ahli Materi

No.Butir V1 V2 Rata-rata

1 4 4 4,0

2 4 4 4,0

3 5 3 4,0

4 4 4 4,0

5 4 3 3,5

6 5 4 4,5

7 4 4 4,0

8 5 4 4,5

9 4 3 3,5

10 5 5 5,0

11 4 4 4,0

12 4 4 4,0

13 4 4 4,0

14 4 3 3,5

15 4 4 4,0

16 5 3 4,0

17 4 5 4,5

18 4 4 4,0

19 4 4 4,0

20 4 4 4,0

21 3 4 3,5

22 4 4 4,0

23 3 4 3,5

24 3 4 3,5

25 4 5 4,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

130

Lampiran 11 Hasil Validasi Media

No.Butir V1 V2 Rata-rata

1 4 4 4

2 5 4 4,5

3 5 4 4,5

4 4 4 4

5 5 5 5

6 5 5 5

7 4 4 4

8 5 4 4,5

9 4 4 4

10 4 4 4

11 5 4 4,5

12 4 4 4

13 5 4 4,5

14 4 4 4

15 5 4 4,5

16 4 4 4

17 4 4 4

18 5 4 4,5

19 5 4 4,5

20 5 4 4,5

21 5 5 5

22 5 5 5

23 5 5 5

24 4 4 4

25 5 4 4,5

26 4 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

131

Lampiran 12 Hasil Respon Siswa

Responden

Nomor Butir Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 3 3

2 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4

3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3

5 4 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 3 5 5 5 4 5 3 4 3 3 4

6 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4

7 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4

8 4 5 3 5 4 4 5 5 5 5 4 3 5 1 5 5 4 3 5 5 3 3 4 5

9 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5

10 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4

11 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4

12 3 3 4 2 3 4 3 3 2 1 3 4 3 4 3 3 5 3 4 4 3 3 4 5

13 5 4 3 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

15 4 2 3 3 3 3 2 5 3 3 3 4 5 4 4 5 3 4 5 3 3 3 2 4

16 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3

17 4 3 3 4 4 3 3 5 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4

18 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

19 5 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4

20 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

21 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

132

22 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4

23 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5

24 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4

25 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3

26 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 5 5 5 4 3 2 3 3 3

27 3 3 3 4 3 3 3 5 5 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3

28 4 5 4 4 5 3 3 5 4 4 5 5 3 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5

29 3 4 2 3 4 2 4 2 3 3 2 3 4 2 3 5 4 3 4 3 3 3 4 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

133

Lampiran 13 Modul Matematika Dengan Konteks Budaya Lokal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA DENGAN KONTEKS …

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI