Pengembangan Paragraf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknik pengembangan paragraf

Citation preview

PowerPoint Presentation

Contoh paragraf deduktif:Kosa kata memegang peranan dan merupakan unsur yang paling mendasar dalam kemampuan berbahasa, khusus dalam karang mengarang. Jumlah kosa kata yang dimiliki oleh seseorang akan menjadi petunjuk tentang pengetahuan seseorang. Di samping itu jumlah kosa kata yang dikuasai seseorang, juga akan menjadi indikator bahwa orang itu mengetahui sekian banyak konsep. Semakin banyak kosa kata yang dikuasai, semakin tinggi pula pengetahuan seseorang. Dengan demikian, seorang penulis akan mudah memilih kata kata yang tepat atau cocok untuk mengungkapkan gagasan yang ada di dalam pikirannya.Contoh paragraf induktifPada waktu anak memasuki dunia pendidikan, pengajaran bahasa Indonesia secara metodologis dan sistematis bukanlah merupakan halangan baginya untuk memperluas dan memantapkan bahasa daerahnya. Setelah anak didik meninggalkan kelas, ia kembali menggunakan bahasa daerah, baik dalam pergaulan dengan temantemannya atau dengan orang tuanya. Ia merasa lebih intim dengan bahasa daerah. Jam sekolah berlangsung beberapa jam. Baik waktu istirahat maupun di antara jamjam pelajaran, unsur-unsur bahasa daerah tetap menerobos. Ditambah lagi jika sekolah itu bersifat homogen dan gurunya pun penutur asli bahasa daerah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan si anak terhadap berbahasa daerahnya akan melaju terus dengan cepat.ParagrafSebuah Paragraf dibangun oleh:Satu Gagasan Pokok,Beberapa Gagasan Penunjang.

Gagasan Pokok, dituang ke dalam kalimat Topik (Kalimat Pokok).

Gagasan Penunjang, Kedalam kalimat kalimat penunjang / penjelas.

Jadi, setiap paragraf terdiri dari:

kalimat topik dan kalimat kalimat penunjang.

Letak Kalimat PokokBerdasarkan Letak Kalimat Pokoknya, ada beberapa macam paragraf, yaitu:

Paragraf Deduktif,Paragraf Induktif,Paragraf Campuran,Paragraf Tanpa Kalimat Pokok.1. Paragraf DeduktifParagraf deduktif dimulai dengan pernyataan tentang kalimat pokok kemudian disusul dengan sejumlah rincian yang menjelaskan/mendukung kalimat topik tersebut.

2. Paragraf InduktifParagraf induktif dimulai dengan sejumlah rincian / kalimat penunjang pada awal paragraf dan kalimat pokoknya berada di akhir paragraf.

3. Paragraf CampuranParagraf ini meletakan kalimat pokoknya di awal dan di ulangi pada akhir paragraf dengan kalimat yang bervariasi. Pengulangan ini berfungsi untuk menegaskan kalimat pokok.

Bentuk paragraf ini sering digunakan jika isi paragraf tersebut sangat kompleks, sehingga memerlukan pengulangan dan penegasanContoh paragraf campuranPeningkatan taraf pendidikan para petani dirasakan sama pentingnya dengan usaha peningkatan tarf hidup mereka. Petani yang berpendidikan cukup, dapat mengubah sistem pertanian tradisional misalnya bercocok tanam hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, menjadi petani modern yang produktif. Petani yang berpendidikan cukup, mampu menunjang pembangunan secara positif. Mereka dapat memberikan umpan balik yang setimpal terhadap gagasan-gagasan yang dilontarkan perencana pembangunan, baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah. Itulah sebabnya, peningkatan taraf pendidikan para petani dirasakan sangat mendesak.4. Paragraf tanpa kalimat pokokBiasanya seluruh kalimat yang membangun paragraf sama kedudukannya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik.

Bentuk paragraf ini biasanya dijumpai dalam karangan narasi (yang berbentuk cerita) atau deskripsiContoh paragraf tanpa kalimat pokokKeributan ayam berkeruyuk-keruyuk bersahut-sahutan mengendur. Kian lama kian berkurang. Akhirnya tinggal satu-satu saja terdengar kokok yang nyaring. Dan ayam-ayam itu sudah mulai turun dari kandangnya, pergi keladang dan pelataran. Dengung dan raung lalu lintas jalan raya kembali menggila seperti kemarin. Raung klakson mobil dan desis kereta api bergema-gema menerobos ke relung-relung rumah di sepanjang jalan. Sayup-sayup terdengar dentang lonceng gereja menyongsong hari baru dan menyatakan selamat tinggal pada hari kemarinPengembangan ParagrafPengembangan Paragraf Menulis paragraf memerlukan penyusunan dan pengekspresian gagasan-gagasan penunjang.Gagasan pokok dari sebuah paragraf hanya akan jelas kalau diperinci dengan gagasan-gagasan penunjang.Kalimat topik harus mengandung masalah atau problem. Dengan adanya masalah pada kalimat topik, maka akan timbul pertnyaan: siapa, apa, kapan, di mana, mengapa. Yang bisa dijelaskan atau di uraikan pada kalimat-kalimat penunjang.

Hal hal yang harus di perhatikan dalam pengembangan paragrafPengembangan paragraf yang memperhatikan unsur kesatuan dan kepaduan (koheren), harus memperhatikan hal-hal berikut:

1. Susunlah kalimat topik dengan baik jangan terlalu spesifik. Contoh: A . Semester yang lalu saya mendapat nilai D dalam mata kuliah Bahasa Inggris

B. Semester yang lalu saya mendapat nilai D dalam pelajaran Bahasa Inggris, karena ada perselisihan

Dalam contoh A, kalimatnya terlalu spesifik sehingga akan kurang dapat menjelaskan atau membuktikannya di kalimat-kalimat penunjang.

Dalam contoh B, pernyataan itu menuntut uraian atau penjelasan mengapa atau apa alasan gurunya memberikan nilai jelek. Yang bisa dikembangkan dalam kalimat kalimat penunjang152. Tempatkanlah kalimat topik dalam posisi menyolok dan jelas dalam sebuah paragraf

Kalimat topik berisi inti paragraf. Oleh sebab itu, kita harus meletakannya pada posisi yang paling menonjol.

Salah satu cara ialah menempatkan kalimat topik pada awal paragraf maka dengan mudah pembaca dapat mengetahui apa yang akan dibicarakan penulis.

3. Tunjanglah (dukunglah) kalimat topik tersebut dengan detail-detail atau perincian-perincian yang tepat

Detail pendukung atau gagasan penunjang dari sebuah paragraf merupakan spesifik dari suatu fakta yang mendukung kalimat topik

Detail pendukung dapat berupa contoh contoh, statistik atau pendapat dari orang-orang tertentu4. Gunakan kata transisi di dalam dan diantara paragraf.

kata-kata transisi atau frase dibutuhkan untuk menghubungkan isi paragraf sebelumnya dengan paragraf berikutnya agar pembaca tidak bingung.

Contoh:Sampah menimbulkan masalah yang rumit terutama di kota-kota besar seperti jakarta. Kota metropolitan Jakarta yang berpenduduk 7 juta itu menghasilkan 14.000 m3 sampah setiap hari. Ditambah lagi pola hidup yang sederhana yang masyarakatnya biasanya mencari kemudahan dalam masalah pembuangan sampah dan kotoran. Mereka membuang sampah atau kotoran di tempat-tempat terbuka, seperti: selokan, tanah kosong, kebun, empang, dan sungai.Lain halnya di desa. Pembuangan sampah dengan cara di atas, yang relatif sedikit dalam situasi alam yang luas, kurang menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Namun budaya jorok yang demikian akan jelas kelihatan akibatnya bila terjadi di kota-kota vesar yang berpenduduk padatFrase yang membuka paragraf kedua dengan lain halnya, adalah kata transisi yang mempersiapkan pembaca pada kenyataan bahwa paragraf tersebut menjelaskan hal yang berbeda dengan paragraf sebelumnya walaupun saling berhubungan.19Teknik Pengembangan Paragraf

Menendang bola dengan sepatu, baru dikenalnya sekitar 1977. Saat itu ia baru lulus dari STM Negeri 3 jurusan elektro. Yang pertama sekali melatihnya adalah Halilintar. Dari sini prestasinya terus menanjak hingga kemudian ia dapat bergabung dengan klub PMC sampai sekarang. Tahun 1984 ia pernah dipanggil untuk memperkuat PSSI ke Merdeka Games di Malaysia. Waktu dipanggil lagi untuk turnamen di Brunei tahun 1985, ia gagal memenuhinya, karena kakinya cedera.Secara alamiah: dalam teknik ini penulis menggunakan urutan yang logis. Urutan yang membawa pembaca dari satu titik ke titik lainnya dan urutan waktu yang menggambarkan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.

Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman sesuai dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan Carterpillar. Di samping Carterpillar, Ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak kalah saing dalam bidang ini. Produksi Jepang yang khas di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya (Gorys Keraf, 1980). 2. Klimaks dan antiklimaks: Klimaks: Gagasan utama mula-mula diperinci dengan gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya kemudian ke yang paling tinggiAntiklimaks: kebalikan dari klimaks. Gagasannya dari tinggi ke rendah3. Umum-Khusus atau khusus-UmumUmum-khusus: Gagasan utama (pokok) diletakan di awal paragraf kemudian di ikuti dengan perincianKhusus-Umum: perincian-perincian diletakan di awal paragraf dan kalimat topik ada di akhir paragraf

Bentuk Paragraf berdasarkan Fungsi isinyaPerbandingan dan pertentanganUntuk menambah kejelasan sebuah paparan kadang-kadang penulis berusaha membandingkan atau mempertentangkan yang menunjukan persamaan dan perbedaan dua halContoh:Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusaha tampil di muka umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Kalau keluar kota paling senang mengenakan pakaian yang praktis. Ia menyenangi topi dan scraf. Lain halnya dengan Margareth Thatcher. Sejak menjadi pemimpin partai konservatif, ia melembutkan gaya berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus dua kali setahun. Ia lebih cenderung berbelanja di tempat yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke pernikahan, ke pemakaman dan upacara resmi pembukaan parlemen.2. Analogi

Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan yang belum atau kurang dikenal umum. Gunanya untuk menjelaskan yang kurang dikenal tersebutContoh:Filsafat dapat diibaratkan sebagai pasukan marinir yang merebut pantai untuk pendaratan pasukan infantri. Pasukan infranti ini di ibaratkan sebagai ilmu pengetahuan yang diantaranya terdapat ilmu. Filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan. Setelah itu ilmulah yang membelah gunung dan merambat hutan, menyempurnakan kemenangan ini menjadi pengetahuan yang dapat diandalkan. Filsafat menyerahkan daerah yang sudah dimenangkannya itu kepada pengetahuan-pengetahuan lainnya. Setelah penyerahan dilakukan, maka filsafat pun pergi kembali menjelajah laut lepas, berspekulasi dan meneratas3. Contoh-contoh

Sebuah generelasi yang terlalu umum sifatnya agar dapat memberikan penjelasan kepada pembaca, kadang-kadang memerlukan contoh-contoh yang konkret.

ContohDalam rangka mengejar ketinggalan desa baik dalam bidang pembangunan ataupun dalam bidang pengetahuan, berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah. ABRI masuk desa (AMD) sudah lama kita kenal. Hasilnya pun lumayan, misalnya perbaikan jalan, pembuatan jembatan, peugaran kampung. Contoh lain KKN yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Hasil-hasil yang positif telah pula dinikmati oleh desa yang bersangkutan, misalnya: peningkatan pengeahuan masyarakat, pemberantas buta aksara, perbaikan dalam bidang kesehatam, dan lain-lain. Akhir-akhir ini surat kabar juga diusahakan masuk desa, walaupun hasilnya masih belum keliatan. Barangkali perlu pula dipikirkan program selanjutnya, misalnya bahasa nasional (bahasa indonesia) masuk desa4. Sebab-Akibat

Dalam hal ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama dan akibat sebagai pikiran penjelas. Dapat juga sebaliknya, akibat sebagai pikiran utama dan untuk memahami akibat ini dikemukakan sejumlah penyebab sebagai perinciannya

ContohJalan Kebon Jati akhir-akhir ini kembali macet dan semarawut. Lebih dari separuh jalan kendaraan kembali tersita oleh kegiatan perdagangan dan kaki lima. Untuk mengatasinya, pemerintah akan memasang pagar pemisah antara jalan kendaraan dengan trotoar. Pagar ini juga berfungsi sebagai batas pemasangan tenda pedagang kaki lima tempat mereka diijinkan berdagang. Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan, sehingga menimbulkan kemacetam lalu lintas.5. Definisi Luas

Untuk memberikan batasan tentang sesuatu, kadang-kadang penulis menguraikan dengan beberapa kalimat bahkan beberapa paragraf. Hal ini dapat dipelajari lebih mendalam dalam definisi.ContohPompa hidran (hydraulicran) ialah sejenis pompa yang dapat bekerja secara kontinu tanpa menggunakan bahan bakar atau energi tambahan dari luar. Pompa ini bekerja dengan memanfaatkan tenaga aliran air yang berasal dari sumber air, dan mengalirkan sebagian air tersebut ke tempat yang lebih tinggi. Bagian utama sistem pompa ini ialah pipa pemasukan, katub limbah, katub pengantar, katub udara, ruang udara, dan pipa pengeluaran. Pada dasarnya air dapat dipompakan karena adanya perubahan energi kinetis air jatuh, yang menimbulkan tenaga yang cukup tinggi dalam ruang udara, sehingga sanggup mengangkat dan mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi permukaannya. Desain katub limbah dan katub pemasukan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi bergantian.6. Klasifikasi

Dalam pengembangan paragraf, kadang kadang kita mengelompokan hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokan ini diperinci lagi lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecilContohDalam karang-mengarang atau tulis-menulis, dituntut beberapa kemampuan antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau penyajian. Yang termasuk kemampuan kebahasaan ialah kemampuan menerapkan ejaan, pungtuasi, kosa kata, diksi, dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemapuan pengembangan ialah kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan yang sistematik.

Thank You