Upload
lynhan
View
242
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES
ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN
DAN KARAKTER PEDULI SOSIAL BERBASIS FILM KARAKTER DI SMP
( Uji Coba Terbatas pada Siswa Kelas VII B dan VIII A SMP Negeri 2
Playen Gunungkidul Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 )
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh :
Yohanes Bili Cahyadi
NIM : 141114017
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES
ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN
DAN KARAKTER PEDULI SOSIAL BERBASIS FILM KARAKTER DI SMP
( Uji Coba Terbatas pada Siswa Kelas VII B dan VIII A SMP Negeri 2
Playen Gunungkidul Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 )
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh :
Yohanes Bili Cahyadi
NIM : 141114017
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
“Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning Hyang sukmo”
“Orang-orang hebat dibidang apapun bukan baru bekerja karena mereka
terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka
bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi.”
(Ernest Newman)
“Memilihlah dengan tanpa penyesalan” – Mary Anne Radmacher
“Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu
melakukannya”
– Yohanes 13:17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERSEMBAHAN
Tak perlu ragu, gaduh, ataupun takut,
Selama masih ada cahaya harapan yang menemaniku,
Di sanalah aku bertemu dengan mimpi, cita, dan cinta.
Karya ini saya persembahkan bagi
Tuhan Yesus andalanku dan orang-orang yang kucintai.
Yang senantiasa menjadi pendengar keluh kesahku
menjadi sumber semangat dan kekuatan bagiku
serta menemani perjuangan dan perjalanan hidupku.
Kupersembahkan untuk kedua orang tuaku dan keluargaku
Yang telah memberikan dukungan dan selalu senantiasa mendoakanku
Dari awal hingga akhir proses studi.
Keluarga dan kekasih tercinta,
Fransiscus Xaverius Supaya, Bernadetha Tukini, Yusup Agus Suryono,
Chisilia Cahyaningsih, Maria Arinta Gameliana yang terimut Nikolas Abimael
Suryagajendra, dan Amanda Natalia Sianipar
yang selalu menginspirasi, memberi semangat dan memotivasi perjalanan hidupku.
Serta semua dosen BK, para sahabat, teman seperjuangan
di Prodi BK angkatan 2014
Universitas Sanata Dharma dan semua pihak
Yang telah terlibat selama penulis menjalankan proses studi.
Terima Kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES
ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN
DAN KARAKTER PEDULI SOSIAL BERBASIS FILM KARAKTER DI
SMP
( Uji Coba Terbatas pada Siswa Kelas VII B dan VIII A SMP Negeri 2
Playen Gunungkidul Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 )
Yohanes Bili Cahyadi
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini bertujuan: 1) Mengembangkan prototipe soal tes asesmen
pendidikan karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial berbasis film
karakter yang efektif; 2) Menguji kualitas soal tes penelitian karakter peduli
lingkungan dan karakter peduli sosial meliputi validitas, reliabilitas, daya beda,
dan tingkat kesukaran; 3) Mengukur capaian hasil pendidikan karakter peduli
lingkungan dan karakter peduli sosial berdasarkan hasil uji coba penggunaan
prototipe, soal tes yang dikembangkan pada siswa kelas VII B dan VIII A di SMP
Negeri 2 Playen Gunungkidul Yogyakarta. 4) Menganalisis efektivitas
penggunaan prototipe soal tes hasil pendidikan karakter peduli lingkungan dan
karakter peduli sosial berdasarkan penilaian siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan Model
Borg and Gall. Subjek penelitian ini berjumlah 64 siswa kelas VII B dan VIII A di
SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul Yogyakarta. Instrumen penelitian berupa Tes
Karakter Peduli Lingkungan dan Tes Karakter Peduli Sosial. Tes ini berbentuk
pilihan ganda dengan respon bergradasi yang berjumlah 20 item untuk masing-
masing karakter dan angket penilaian efektivitas model menurut siswa. Teknik
analisis uji kualitas butir soal tes menggunakan pendekatan teori respon butir atau
Item Respon Theory (IRT) model Rasch, sedangkan capaian hasil karakter siswa
di analisis dengan teknik deskriftif kategori.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Telah tersusun 20 item soal tes
karakter peduli lingkungan dan soal tes karakter peduli social berbasis film
karakter; 2) Hasil uji reliabilitas dan validitas soal tes kedua karakter tersebut
menunjukkan soal tes karakter peduli lingkungan dan soal tes karakter peduli
sosial berbasis film cukup baik dan efektif untuk mengukur karakter peduli
lingkungan dan karakter peduli sosial; 3) Berdasarkan penggunaan tes ini
diketahui sekitar 91% siswa mencapai karakter peduli lingkungan pada kategori
tinggi dan 9% pada kategori sedang. Sedangkan dalam karakter peduli sosial
sebagian besar siswa mencapai 94% pada kategori tinggi dan 6% pada kategori
rendah. 4) Sebagian besar siswa menilai penggunaan prototipe soal tes memiliki
kualitas efektivitas yang tinggi untuk mengukur karakter peduli lingkungan dan
karakter peduli sosial.
Kata kunci: prototipe, soal tes asesmen, pendidikan karakter, peduli
linhgkungan, peduli sosial, film karakter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE ASSESSMENT RESULT TEST PROTOTYPE DEVELOPMENT OF
ENVIRONMENT CARING AND SOCIAL CARING CHARACTER
EDUCATION BASED ON CHARACTER MOVIE IN JUNIOR HIGH
SCHOOL
(Limited Trial on Class VII B and VIII A students of SMP Negeri 2 Playen
Gunungkidul Yogyakarta Year 2016/2017)
Yohanes Bili Cahyadi
Sanata Dharma University
2018
This research was aimed to: 1) Develop an effective environment caring
and social caring character education assessment result test prototype. 2) Check
the quality of the environment caring and social caring character test that include
validity, reliability, appropriateness, and difficulty level. 3) Measure the
environment caring and social caring character education achievement based on
the trial result of the test prototype developed for class VII B and VIII A students
of SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul Yogyakarta. 4) Analyze the effectiveness in
using the environment caring and social caring character test prototype based on
students’ judgement.
This research was a research and development using Borg and Gall model.
The research subject was 64 students from class VII B and VIII A of SMP Negeri
2 Playen Gunungkidul Yogyakarta. The research instrument was environment
caring character education result test and social caring education result test
which is a multiple choice test with respond using grade with 20 items for each
character and the effectiveness measurement based on the students’ judgement.
The analysis of test items quality was using Item Respond Theory (IRT) approach
Rasch model and students character achievement measured using category
descriptive analysis.
The research result shows that: 1) The test was already arranged with 20
items of environmental caring character and 20 items of social caring character,
both based on character movie. 2) The reliability and validity check on bot
character test shows that either environment caring character test and social
character test based on character movie was considered good and effective to
measure the environment caring and social caring character; 3) Based on the test
result, It was showed that about 91% students achieve the environment caring
character in high category and 9% on medium category. In the other hand, in
social caring, most students or 94% were on high category and 6% on low
category. 4) Most students think that the use of the prototype had a high
effectiveness quality for measuring the environment caring and social caring
character.
Keywords: prototype, assessment test question, character education,
environment caring, social caring, character movie.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
kasih-Nya sehingga Peneliti mampu menyelesaikan tugas akhir dengan judul
“Pengembangan Prototipe Soal Tes Hasil Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan
dan Karakter Peduli Sosial Berbasis Film Karakter Di SMP ( Uji Coba Terbatas
pada Siswa Kelas VII B dan VIII A SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul
Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 )” dengan baik dan ancar.
Peneliti menyadari bahwa terdapat banyak pihak yang ikut terlibat dalam
mendampingi, membimbing , mengingatkan, mendukung Peneliti
menyelesaiakan tugas akhir ini. Oleh karena itu, Peneliti mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Gendon Barus, M. Si. selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah sabar,
memberi dukungan dan bimbingan sehingga Peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini.
3. Segenap Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling atas bimbingan
dan pendampingan selama Peneliti menempuh studi.
4. Stefanus Priyatmoko atas pelayanan yang diberikan dengan kesabaran dan
keramahannya selama Penulis menempuh studi di Program Studi
Bimbingan dan Konseling.
5. Bapak Fransiscus Xaverius Supaya dan Ibu Bernadetha Tukini selaku
orang tua yang telah membiayai, memberikan dukngan, doa, serta nasihat
kepada Peneliti selama menempuh studi.
6. Kakak, adik, saudara dan pacar yang selalu memberikan dukungan,
semangat, motivasi, doa serta nasihat untuk Peneliti.
7. Seluruh pihak di SMP Negeri 2 Playen yang telah berkenan dan
memberikan dukungan dalam melaksanakan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PIBLIKASI ............................ vii
ABSTRAK .................................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR. .................................................................................................. x
DAFTAR ISI. ................................................................................................................ xii
DAFRAT TABEL ....................................................................................................... xvi
DAFRAT GAMBAR .................................................................................................. xix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 8
C. Pembatasan Masalah ........................................................................................... 9
D. Rumusan Masalah ............................................................................................. 10
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 11
F. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan....................................................... 12
G. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 13
H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan. .................................................... 14
I. Definisi Istilah ................................................................................................... 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................... 18
A. Hakikat Evaluasi, Asesmen, dan Tes .......................................................... 18
1. Pengertian Evaluasi, Asesmen, dan Tes ............................................... 18
2. Tujuan dan Fungsi Asesmen .................................................................. 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3. Rauang Lingkup Asesmen ..................................................................... 21
4. Prinsip-prinsip Asesmen ........................................................................ 21
5. Jenis-jenis Asesmen ................................................................................ 22
6. Teknik - Teknik Asesmen ...................................................................... 23
7. Tes Sebagai Teknik Asesmen ................................................................ 24
B. Hakikat Pendidikan Karakter .................................................................... 25
1. Pengertian Karakter ................................................................................ 25
2. Pengertian Pendidikan Karakter ............................................................ 26
3. Tujuan, Fungsi dan Prinsip-Prinsip Pendidikan Karakter ................. 27
C. Hakikat Karakter Peduli Lingkungan ....................................................... 30
1. Pengertian Karakter Peduli Lingkungan .............................................. 30
2. Manfaat Karakter Peduli Lingkungan .................................................. 31
3. Tantangan Karakter Peduli Lingkungan .............................................. 33
4. Aspek-aspek Karakter Peduli Lingkungan .......................................... 35
5. Karakteristik Individu Berkarakter Peduli Lingkungan ..................... 36
D. Hakikat Karakter Peduli Sosial .............................................................. 37
1. Pengertian Karakter Peduli Sosial......................................................... 37
2. Manfaat Karakter Peduli Sosial ................................................................. 37
3. Tantangan Karakter Peduli Sosial ......................................................... 38
4. Aspek-aspek Karakter Peduli Sosial ..................................................... 39
5. Karakteristik Individu Berkarakter Peduli Sosial ............................... 40
E. Asesmen Pendidikan Karakter ................................................................... 40
1. Pengertian Asesmen Pendidikan Karakter ........................................... 40
2. Manfaat Asesmen Pendidikan Karakter ............................................... 41
3. Teknik-teknik Asesmen Pendidikan Karakter ..................................... 42
4. Tes: Kekuatan dan Kelemahannya Dalam Pendidikan Karakter ...... 42
5. Prinsip-prinsip Pengembangan dan Penggunaan Tes
dalam Pendidikan Karakter.................................................................... 46
F. Hakikat Media Film dan Pendidikan Karakter ...................................... 53
1. Karakteristik Media Film Karakter ....................................................... 53
2. Kekuatan-kekuatan Media Film dalam Pendidika Karakter ............. 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Film dalam Pendidikan Karakter
................................................................................................................... 57
4. Film Sebagai Media Asesmen .............................................................. 57
G. Kajian Penelitian yang Relevan ...................................................................... 58
H. Kerangka Pikir ................................................................................................... 59
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 61
A. Model Pengembangan .................................................................................... 61
B. Prosedur Pengembangan ............................................................................... 61
1. Potensi dan Masalah ............................................................................... 62
2. Mengumpulan Informasi ........................................................................ 63
3. Desain Produk .......................................................................................... 63
4. Validasi Desain ........................................................................................ 64
5. Revisi Desain ........................................................................................... 64
6. Uji Coba Produk ...................................................................................... 64
C. Uji Coba Produk .............................................................................................. 65
1. Desain Uji Coba ...................................................................................... 65
2. Tempat Penelitian dan Subjek Uji Coba Produk ................................ 66
3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................... 67
4. Teknik Analisis Data .............................................................................. 74
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................................ 84
A. Hasil penelitian ................................................................................................ 84
1. Prototipe Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan
Karakter Peduli Lingkungan dan Karakter Peduli Sosial yang
Diujikembangkan dalam Penelitian ini ................................................... 84
2. Hasil Uji Kualitas ( Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran,
Dan Daya Beda) Soal Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan dan
Karakter Peduli Sosial Berbasis Film yang Diujicobakan dalam
Penelitian di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul ........................................ 87
a. Validitas ................................................................................................ 88
b. Reliabilitas ............................................................................................ 93
c. Tingkat Kesukaran ................................................................................ 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
d. Daya Beda ............................................................................................. 97
3. Gambaran Capaian Hasil Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan dan
Karakter Peduli Sosial Berdasarkan Penggunaan Prototipe Soal Tes
Karakter Peduli Lingkungan dan Karakter Peduli Sosial Berbasis Media
Film di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul ............................................... 106
4. Efektivitas Penggunaan Prototipe Soal Tes Pendidikan Karakter
Peduli Lingkungan dan Karakter Peduli Sosial Berdasarkan
Penilaian Siswa di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul pada Siswa
Kelas VII B dan VIII A ........................................................................... 112
B. Pembahasan .................................................................................................... 117
1. Prototipe yang dikembangkan dalam Penelitian .................................. 117
2. Uji Kualitas Soal Tes Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan dan
Karakter Peduli Sosial Berbasis Film yang Diujicobakan
dalam Penelitian di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul .......................... 119
3. Gambaraan Capaian Hasil Berdasarkan Penggunaan Prototipe
Soal Tes Berbasis Media Film di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul ...... 122
4. Efektivitas Penggunaan Prototipe Soal Tes Berdasarkan
Penilaian Peserta Didik di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul ................. 123
BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 125
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 125
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 126
C. Sasaran .............................................................................................................. 128
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 129
LAMPIRAN................................................................................................................. 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ............................................... 12
Tabel 2.1 Jumlah Subjek Uji Coba Penelitian ....................................................... 66
Tabel 2.2 Kisi-Kisi Soal Tes Karakter Peduli Lingkungan.................................... 71
Tabel 2.3 Kisi-Kisi Soal Tes Karakter Peduli sosial .............................................. 72
Tabel 2.4 Norma Kategorisasi PAP Tipe I Pada Gambaran
Capaian Asesmen Hasil Pendidikan....................................................... 80
Tabel 2.5 Norma Kategorisasi Nilai Reliabilitas Person dan
Item Model Rasch .................................................................................. 81
Tabel 2.6 Contoh Hasil Hitung Daya Beda ............................................................ 82
Tabel 2.7 Kategorisasi Tingkat Kesukaran Item ................................................... 83
Tabel 3.1 Contoh Prototipe Soal Tes Berbasis Media Film
Karakter Peduli Lingkungan .................................................................. 85
Tabel 3.2 Contoh Prototipe Soal Tes Berbasis Media Film
Karakter Peduli Sosial ............................................................................ 86
Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Soal Tes
Karakter Peduli Lingkungan .................................................................. 88
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Soal Tes
Karakter Peduli Sosial ............................................................................ 90
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Efektivitas Model Penilaian
Menurut Siswa ....................................................................................... 92
Tabel 3.6 Reliabilitas Tes Item Karakter Peduli Lingkungan ............................... 93
Tabel 3.7 Reliabilitas Tes Item Karakter Peduli Sosial ......................................... 94
Tabel 3.8 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tes
Karakter Peduli Lingkungan .................................................................. 95
Tabel 3.9 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tes
Karakter Peduli Sosial ............................................................................ 96
Tabel 3.10 Daya Beda Soal Tes Karakter Peduli Lingkungan yang
Memiliki Tingkat Kesukaran Rendah .................................................. 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 3.11 Daya Beda Soal Tes Karakter Peduli Lingkungan yang
Memiliki Tingkat Kesukaran Sedang .................................................. 98
Tabel 3.12 Daya Beda Soal Tes Karakter Peduli Lingkungan yang
Memiliki Tingkat Kesukaran Tinggi .................................................... 99
Tabel 3.13 Rekapitulasi Daya Beda Butir Soal Tes
Karakter Peduli Lingkungan .............................................................. 100
Tabel 3.14 Daya Beda Soal Tes Karakter Peduli Sosial yang
Memiliki Tingkat Kesukaran Rendah .............................................. 101
Tabel 3.15 Daya Beda Soal Tes Karakter Peduli Sosial yang
Memiliki Tingkat Kesukaran Sedang................................................. 102
Tabel 3.16 Daya Beda Soal Tes Karakter Peduli Sosial yang
Memiliki Tingkat Kesukaran Tinggi .................................................. 103
Tabel 3.17 Rekapitulasi Daya Beda Butir Soal Tes
Karakter Peduli Sosial ....................................................................... 104
Tabel 3.18 Rekapitulasi Hasil Uji Kualifikasi Butir Tes
Karakter Peduli Lingkungan .............................................................. 105
Tabel 3.19 Rekapituasi Hasil Uji Kualifikasi Butir Tes
Karakter Peduli Sosial ....................................................................... 106
Tabel 3.20 Norma Kategorisasi Gambaran Capaian Hasil
Karakter Peduli Lingkungan dan Karakter Peduli Sosial
Siswa kelas VII B dan VIII A
SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul ................................................... 107
Tabel 3.21 Data Distribusi Capaian Skor Siswa
Karakter Peduli Lingkungan .............................................................. 108
Tabel 3.22 Data Distribusi Capaian Skor Siswa
Karakter Peduli Sosial ........................................................................ 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 3.24 Rekapitulasi Hasil Validasi Efektivitas Penggunaan
Soal Tes Karakter Peduli Lingkungan dan Karakter
Peduli Sosial Menurut Siswa
SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul ................................................... 113
Tabel 3.25 Kategorisasi EfektivitasPenilaian Soal Tes Pendidikan
Karakter PAP Tipe I ........................................................................... 114
Tabel 3.26 Efektivitas Penggunaan Soal Tes
Karakter Peduli Lingkungan dan Karakter Peduli Sosial
Menurut Siswa ................................................................................... 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pikir ........................................................................ 60
Gambar 2.1 Prosedur Pengembangan Penelitian .................................................. 62
Gambar 3.1 Alur Pembuatan Soal Tes Karakter Peduli Lingkungan
dan Soal Tes Karakter Karakter Peduli Sosial ................................... 87
Gambar 3.2 Print Out Hasil Uji Fit Model Soal Tes
Karakter Peduli Lingkungan .............................................................. 89
Gambar 3.3 Print Out Hasil Uji Fit Model Soal Tes
Karakter Peduli Sosial ....................................................................... 91
Gambar 3.4 Grafik Profile Capaian Hasil
Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan ......................................... 107
Gambar 3.5 Komposisi Kategorisasi Capaian
Karakter Peduli Lingkungan Siswa Kelas VII B dan VIII A ........... 108
Gambar 3.6 Grafik Profile Capaian Hasil
Pendidikan Karakter Peduli Sosial ................................................... 110
Gambar 3.7 Komposisi Kategorisasi Capaian
Karakter Peduli Sosial Siswa Kelas VII B dan VIII A .................... 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Penilaian Siswa ................................................................... 134
Lampiran 2 Lembar Penilaian Guru .................................................................... 135
Lampiran 3 Tingkat Kesukaran dan Uji Validitas
Soal Tes Karakter Peduli Lingkungan ............................................ 136
Lampiran 4 Tingkat Kesukaran dan Uji Validitas
Soal Tes Karakter Peduli Sosial ..................................................... 137
Lampiran 5 Reliabilitas Tes Item Karakter Peduli Lingkungan .......................... 138
Lampiran 6 Reliabilitas Tes Item Karakter Peduli Sosial ................................... 139
Lampiran 7 Daya Beda Karakter Peduli Lingkungan .......................................... 140
Lampiran 8 Daya Beda Karakter Peduli Sosial ................................................... 144
Lampiran 9 Tabulasi Data Karakter Peduli Lingkungan Kelas VII B ................. 147
Lampiran 10 Tabulasi Data Karakter Peduli Lingkungan Kelas VIII A ............ 148
Lampiran 11 Tabulasi Data Karakter Peduli Sosial Kelas VII B......................... 149
Lampiran 12 Tabulasi Data Karakter Peduli Sosial Kelas VIII A ...................... 150
Lampiran 13 Dokumentasi ................................................................................... 151
Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian ....................................................................... 152
Lampiran 15 Surat Pernyataan Kesediaan Mitra ................................................ 153
Lampiran 16 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ....................................... 154
Lampiran 17 Presensi Siswa ................................................................................ 155
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah atau fokus penelitian, rumusan masalah,
tujuan penelitian, spesifikasi produk yang dikembangkan, manfaat
penelitian, dan definisi istilah yang digunakan dalam penelitian ini.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan karakter merupakan hal yang sangat penting perannya
dalam berbangsa dan bernegara, oleh sebab itu lemahnya karakter akan
menyebabkan kurangnya generasi penerus bangsa. Pendidikan karakter
juga memiliki fungsi sebagai penggerak dan kekuatan sehingga bangsa ini
dapat memiliki kualitas sebagai bangsa yang besar. Di sisi lain, karakter
tidak datang dengan sendirinya, namun harus dibangun dan dibentuk untuk
menjadikan Indonesia yang bermartabat. Dalam pelaksanaannya,
pendidikan karakter harus diwujudkan secara nyata melalui tahapan-
tahapan yang membangun karakter melalui pendidikan guna membuat
bangsa ini memiliki karakter yang kuat.
Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa (Depdiknas, 2003). Sementara itu, Menteri Pendidikan
Nasional dalam memperingati hari pendidikan nasional pada 2 Mei 2010
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mengatakan bahwa tema yang diangkat yaitu “Pendidikan Karakter Untuk
Keberadaban Bangsa”. Pemerintah berharap agar pendidikan di Indonesia
dapat menerapkan dan mewujudkan pendidikan karakter sesuai dengan
undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 3 yaitu mewujudkan
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Melihat realitas yang terjadi di masyarakat kita sekarang ini,
khususnya dalam lembaga pendidikan, konsep karakter atau moral masih
sebatas pengetahuan. Karakter diajarkan dengan definisi-definisi, istilah,
konsep, dan lainnya yang berkaitan dengan knowledge (pegetahuan), tapi
masih kurang dalam aktualisasinya. Melihat fenomena degradasi moral
yang belakangan ini sering terjadi, dalam pendidikan karakter di dunia
pendidikan cenderung dibaikan bahkan seringkali luput dari pusat
perhatian di berbagai lembaga pendidikan umumnya terutama di sekolah.
Kondisi tersebut dapat muncul dari akibat kurangnya perhatian tenaga
pendidik dan perhatian keluarga untuk menanamkan nilai karakter dalam
perilaku kehidupan remaja sehari-hari.
Meskipun dalam penerapannya pendidikan karakter tidak
menjamin generasi muda memiliki nilai moralitas, namun pemerintah
terus berusaha melakukan perubahan signifikan dalam kurikulum
pendidikan, termasuk memasukkan program ekstrakurikuler untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
membantu proses pembentukan karakter anak bangsa yang memiliki jiwa
tangguh atau semangat pantang menyerah, bermartabat luhur dan
berkarakter. Untuk mendukung hal tersebut, sampai saat ini pemerintah
masih terus berusaha untuk mengembangkan kurikulum yang tepat bagi
peserta didik di lembaga pendidikan, baik sekolah maupun perguruan
tinggi. Meskipun demikian penerapan pendidikan karakter belum berjalan
secara optimal dalam dunia pendidikan bagi peserta didik dan hal tersebut
berpengaruh terhadap kepribadian peserta didik yang mengalami
hambatan dalam pembentukan karakter di sekolah.
Mengingat pentingnya pendidikan karakter dalam dunia
pendidikan untuk membentuk generasi yang berkualitas maka pendidikan
karakter merupakan salah satu alat untuk membimbing seseorang menjadi
orang yang lebih baik, sehingga mampu membentengi dirinya dari
pengaruh tidak baik. Penerapan pendidikan karakter yang merupakan
landasan yang kokoh untuk melaksanakan secara operasional pendidikan
budaya dan karakter bangsa sebagai prioritas program Kementerian
Pendidikan Nasional 2010-2014, yang dituangkan dalam Rencana Aksi
Nasional Pendidikan Karakter (2010): pendidikan karakter disebutkan
sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral,
pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh
warga sekolah untuk memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan,
memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam
kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Untuk itu, melalui kebijakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai
pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 perlu disambut gembira dan
didukung semua pihak. Pendidikan karakter bukan hanya penting, tetapi
mutlak dilakukan oleh setiap bangsa jika ingin menjadi bangsa yang
beradab. Fakta membuktikan bahwa bangsa-bangsa yang maju bukan
disebabkan bangsa tersebut memiliki sumber daya alam yang berlimpah,
melainkan bangsa yang memiliki nilai karakter unggul seperti kejujuran,
kerja keras, tanggung jawab, kepedulian, tolong menolong, disiplin, dan
yang lainnya.
Untuk itu, berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional jelas
bahwa pendidikan karakter berlaku untuk semua jenjang pendidikan, salah
satunya adalah di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), pendidikan
karakter harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan
tersebut. Maka disinilah perlunya peran dari semua pihak untuk
menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter yang sangat penting bagi
siswa agar lahir kesadaran bersama untuk membangun karakter generasi
muda bangsa ini yang kokoh.
Kesadaran pendidikan karakter dari sekolah diharapkan juga diikuti
oleh pihak keluarga, masyarakat, media massa, dan seluruh elemen bangsa
secara internasional, diharapkan terjadi sinergi kekuatan dalam
membangun bangsa ini demi lahirnya generasi muda penerus masa depan
bangsa yang berkarakter serta berkepribadian kuat dan cerdas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Salah satu karakter yang tidak kalah penting untuk ditanamakan
pada diri peserta didik sejak dini ialah sikap kepedulian sosial dan
kepedulian lingkungan. Terkait nilai karakter kepedulian sosial yang
dimiliki generasi penerus bangsa ini seiring dengan perkembangan zaman,
di era globalisasi ini nilai-nilai kepedulian sosial terus mengalami
degradasi, khususnya dikalangan generasi muda atau kalangan pelajar.
Nilai-nilai kepedulian sosial yang saat ini mulai luntur contohnya sikap
acuh tak acuh, sikap ingin menang sendiri, tidak setia kawan dan lain
sebagainya. Penyebab lunturnya nilai-nilai tersebut sangat beragam,
diantaranya karena sosial atau status sosial, karena sikap egois masing-
masing individu, kurangnya sikap toleransi, simpati dan empati.
Lebih lanjut, lingkungan terdekat merupakan faktor yang paling
berpengaruh besar dalam menentukan tingkat kepedulian sosial seseorang.
Lingkungan terdekat yang dimaksud adalah keluarga, sekolah, teman-
teman, dan lingkungan masyarakat tempat seseorang tersebut tumbuh. Dari
lingkungan tersebutlah seseorang mendapat nilai-nilai tentang kepedulian
sosial. Kepedulian sosial bukanlah untuk mencampuri urusan orang lain,
tetapi lebih pada ikut merasakan yang dirasakan orang lain serta membantu
menyelesaikan permasalahan yang di hadapi orang lain dengan tujuan
kebaikan.
Selanjutnya mengenai nilai pendidikan karakter tentang kepedulian
lingkungan dimana nilai karakter tersebut berupa sikap dan tindakan yang
selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
sekitarnya. Selain itu, dalam mengembangkan sikap kepedulian terhadap
lingkungan untuk mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi. Pada kurun waktu terakhir ini masalah
lingkungan terus menjadi agenda pembicaraan di banyak negara terutama
di Indonesia. Pencemaran dan kerusakan lingkungan di muka bumi sampai
isu global warming yang memicu perubahan suhu permukaan bumi
menjadi masalah yang signifikan bagi setiap negara. Penyebabnya
merupakan kerusakan lingkungan yang semakin parah. Kerusakan
lingkungan terjadi sebagai akibat dari sikap peduli manusia terhadap
lingkungan masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sikap
maupun perilaku manusia yang kurang peduli dengan lingkungan, seperti
membuang sampah sembarangan, illegal logging, lahan hijau yang
dirombak menjadi perumahan, pembakaran ladang gambut untuk
perkebunan, pembakaran hutan, serta peningkatan volume kendaraan
semakin tinggi.
Untuk itu, permasalahan pendidikan karakter yang selama ini ada
di SMP perlu segera dikaji, dan dicari altenatif-alternatif solusinya, serta
perlu dikembangkan suatu model pelaksanaandan evaluasinya secara lebih
operasional dan efektif sehingga mudah diimplementasikan di sekolah.
Padahal pemerintah belum mengembangkan suatu sistem penilaian,
pengukuran, maupun evaluasi pendidikan karakter yang terstandar untuk
mengevaluasi proses dan hasil pendidikan karakter terintegrasi di SMP.
Cara-cara umum yang banyak dilakukan guru untuk penilaian pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
karakter siswa di sekolah lebih menekankan pada penggunaan teknik
observasi, skala sikap, dan penerapan sistem poin. Cara-cara penilaian
tersebut mengandung banyak kelemahan seperti subjektif, sporadik,
persepsional, inkonsistensi, kurang sistematik, dan mengundang banyak
perdebatan.
Penelitian dan pengembangan ini bermaksud menghasilkan Model
Asesmen Pendidikan Karakter di SMP Berbasis Media Film Karakter yang
dapat dimanfaatkan dan diinternalisasikan untuk mengukur hasil
pendidikan karakter dan memetakan upaya perbaikan/optimalisasi
pelaksanaan pendidikan karakter di SMP. Media film dipilih sebagai basis
asesmen ini karena aspek sikap, afeksi, akomodasi, dan perilaku
berkarakter lebih mudah direfleksikan melalui media film dibanding cara-
cara/media asesmen lainnya. Dalam penelitian ini, asesmen pendidikan
karakter dirancang dengan memvisualisasikan dilema moral yang terjadi di
kalangan remaja, khususnya yang berkaitan dengan karakter peduli
lingkungan dan peduli sosial melalui potongan film karakter dengan durasi
1-2 menit, kemudian berdasarkan isi potongan film itu, siswa diminta
menjawab soal-soal yang menyertainya.
Berdasarkan permasalahan yang timbul terkait Pendidikan
Karakter di atas peneliti melakukan penelitian dan pengembangan
(Research and Development) bimbingan konseling bertujuan untuk
menghasilkan prototype soal-soal tes asesmen pendidikan karakter
berbasis media film karakter yang diujicobakan pada siswa kelas VII B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
dan VIII A SMP NEGERI 2 Playen SMP dengan mengangkat judul
“Pengembangan Prototipe Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan
Karakter Peduli Lingkungan Dan Karakter Peduli Sosial Berbasis
Film Karakter Pada Siswa SMP Negeri 2 Playen Tahun Ajaran
2016/2017”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan masalah dalam latar belakang yang dikemukakan di
atas, masalah yang menjadi perhatian peneliti dapat diidentifikasikan
berbagai masalah sebagai berikut :
1. Pendidikan karakter nasional yang memiliki fungsi mengembangkan
dan membentuk karakter anak bangsa yang bermartabat belum
diwujudkan secara optimal.
2. Pemerintah dalam mendesain kurikulum belum mengorientasikan
kurikulum pendidikan karakter secara integral ke semua materi
pelajaran.
3. Pendidikan karakter yang dilakukan belum sampai pada tingkatan
internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
4. Pemerintah belum memikirkan evaluasi pendidikan karakter yang
mencakup penilaian, pengukuran, maupun evaluasi yang terstandar
untuk mengevaluasi proses dan hasil pendidikan karakter.
5. Media pendidikan karakter yang selama ini menjadi perhatian dalam
dunia pendidikan baru sebatas pada gambar dan cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
6. Belum ditemukan soal-soal tes pendidikan karakter yang efektif
digunakan untuk melakukn asesmen hasil pendidikan karakter peduli
lingkungan dan karakter peduli sosial.
7. Perlu pengembagan prototipe soal tes hasil asesmen pendidikan
karakter peduli lingkungan dan peduli karakter sosial berbasis film.
8. Belum ada penelitian terkait pengembangan pototipe soal tes asesmen
hasil pendidikan karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial
di SMP Negeri 2 Playen, Gunungkidul.
9. SMP Negeri 2 Playen belum mengembangkan dan memiliki penilaian
terkait pendidikan karakter peduli lingkungan dan karakter peduli
sosial.
C. Pembatasan Masalah atau Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini, mengingat adanya keterbatasan penelitian
maka fokus kajian diarahkan untuk menjawab masalah-masalah pada butir
6, 7, 8, dan 9 dengan mengkaji capaian karakter peduli lingkungan dan
karakter peduli sosial siswa SMP Negeri 2 Playen, Gunungkidul melalui
pengembangan prototipe soal tes hasil asesmen pendidikan karakter peduli
lingkungan dan karakter peduli sosial berbasis film.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, dirumuskan
permasalahan yang menjadi fokus penelitian dan pengembangan (research
and development) ini sebagai berikut :
1. Seperti apa prototipe soal tes asesmen hasil pendidikan karakter peduli
lingkungan dan karakter peduli sosial yang efektif untuk dikembangkan
di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul pada siswa kelas VII A dan VIII
A?
2. Seberapa baik kualitas soal tes pendidikan karakter peduli lingkungan
dan karakter peduli sosial berbasis film yang dianalisis menggunakan
nilai validitas, reliabilitas, daya beda dan, tingkat kesukaran di SMP
Negeri 2 Playen Gunungkidul pada siswa kelas VII B dan VIII A?
3. Seperti apa gambaran capaian hasil pendidikan karakter peduli
lingkungan dan karakter peduli sosial berdasarkan hasil uji coba
prototipe di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul Negeri 2 Playen
Gunungkidul pada siswa kelas VII B dan VIII A?
4. Seberapa efektif penggunaan prototipe soal tes pendidikan karakter
peduli lingkungan dan karakter peduli sosial berdasarkan penilaian guru
dan murid di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul pada siswa kelas VII
B dan VIII A?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan proses pengembangan prototipe soal tes hasil
pendidikan karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial yang
efektif untuk diujicobakan pada siswa kelas VII B dan VIII A di SMP
Negeri 2 Playen Gunungkidul.
2. Menguji kualitas soal tes penelitian pendidikan karakter peduli
lingkungan dan karakter peduli sosial berbasis film mengenai validitas,
reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran yang diujicobakan pada
siswa kelas VII B dan VIII A di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul.
3. Memperoleh gambaran capaian hasil pendidikan karakter peduli
lingkungan dan karakter peduli sosial berdasarkan hasil uji coba
penggunaan prototipe model soal tes dilakukan pada siswa kelas VII B
dan VIII A di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul.
4. Menganalisis efektivitas penggunaan prototipe soal tes pendidikan
karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial berdasarkan
peniliaian siswa kelas VII B dan VIII A di SMP Negeri 2 Playen
Gunungkidul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Produk yang dikembangkan adalah prototipe soal hasil tes asesmen
pendidikan karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial berbasis
film.
Tabel 1. 1
Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
1. Nama Produk Prototipe Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan Karakter
Peduli Lingkungan dan Karakter Peduli Sosial Berbasis
Media Film di SMP Negeri 2 Playen
2. Bentuk
Produk
Soal-soal tes berbasis potongan-potongan film yang
memuat karakter peduli lingkungan dan peduli sosial.
3. Fungsi
Produk
Alat tes untuk melakukan asesmen hasil pendidikan
karakter di SMP yang berdampak implikatif pada
manajemen pengembangan program (merencanakan,
mendesain, mengimplementasikan, dan mengevaluasi
program) pendidikan karakter di SMP
4. Kriteria
efekti-vitas
model
Aplikatif, fisibel, realistik, akurat, komprehensif, praktis,
ekonomis, dan mudah digunakan konselor/guru BK
berkolaborasi dengan guru mata pelajaran di SMP
5. Komponen
model
1. Identifikasi nilai dalam program pendidikan karakter
2. Identifikasi dan pemilihan film yang bermuatan
karakter.
3. Perancangan (designing) pemotongan film
bermuatan karakter dan soal tes relevan.
4. Software asesmen pendidikan karakter berbasis film
karakter di SMP.
5. Penentuan kriteria, norma scoring, dan penyusunan
rubrik penilaian.
6. Implementasi asesmen dan evaluasi hasil pendidikan
karakter di SMP.
6. Pengguna
produk/model
Pembuat kebijakan, Pengembang dan pelaksana
pendidikan karakter di SMP (pemerintah, kepala sekolah,
konselor/guru BK, dan guru mata pelajaran di SMP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat untuk
semua pihak, baik itu manfaat secara teoritis maupun secara praktis.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dihrapkan mampu memberikan sumbangan informasi
dan pengetahuan dalam bidang asesmen hasil pendidikan karakter
peduli lingkungan dan karakter peduli sosial di sekolah, khususnya di
SMP seluruh Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pemerintah
Penelitian ini memberikan sumbangan dalam mengukur hasil
pendidikan karakter dan memetakan upaya perbaikan atau
optimalisasi pelaksanaan pendidikan karakter di SMP pada skala
nasional di Indonesia.
b. Bagi sekolah dan guru
Penelitian ini memberikan sumbangan yang baik dalam penilaian
pendidikan karakter, khususnya karakter peduli lingkungan dan
karakter peduli sosial dan. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi
tolak ukur yang dapat digunakan sekolah untuk mengetahui,
memahami, dan melaksanakan program pendidikan karakter
melalui soal tes asesmen berbasis media film.
c. Bagi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Penelitian ini dapat meningkatkan karakter peduli lingkungan dan
karakter peduli sosial agar siswa mampu mengaplikasikan di dalam
kehidupan sehari-hari.
d. Bagi peneliti
Peneliti dapat mengetahui efektivitas model asesmen pendidikan
karakter melalui prototipe soal tes berbasis film karakter untuk
menilai capaian hasil pendidikan karakter siswa SMP Negeri 2
Playen. Selain itu, peneliti dapat berlatih mengaplikasikan prosedur
penelitian pengembangan (research and development) di sekolah
sebagai bekal penelliti di kemudian hari
e. Bagi peneliti lain
Prosedur penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain sebagai
refrensi dalam mengembangkan penelitian dengan model
pendidikan karakter di sekolah.
H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
Asumsi-asumsi yang timbul dalam penelitian dan pengembangan
(Research and Development) yaitu.
1. Sekolah yang dipakai untuk ujicoba produk ini sudah menerapkan
pendidikan karakter terintergrasi namun bisa jadi belum
menyelenggarakan assesmen hasil pendidikan karakter dengan cara
tes.
2. Subjek ujicoba produk penelitian ini diasumsikan dapat dengan cermat
menonton tayangan film dan dapat membaca soal dari LCD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3. Layar monitor film dan soal tes ditempatkan sedemikian rupa
sehingga dapat terlihat dengan jelas oleh testi (tidak silau, faktor
pencahayaan yang baik, siswa tidak bisu, buta dan tuli).
4. Sekolah tempat implementasi model memiliki fasilitas penayangan
video dan speaker yang berkualitas baik.
5. Ada film atau video mencerminkan karakter yang cocok dengan soal
yang ingin disajikan.
6. Rumusan pertanyaan/pernyataan soal tes dan distraktor (opsi jawaban)
diformulasikan sedemikian rupa sehingga memuat pertimbangan
moral dan dilema moral sejauh mungkin pada level moral action.
Keterbatasan yang timbul dalam penelitian dan pengembangan
(Research and Development) yaitu
1. Dalam mencari film karakter peneliti tidak mudah menemukan film
yang tepat dengan judul penelitian tes hasil asesmen.
2. Keterbatasan waktu peserta didik saat membaca dan menjawab
pertanyaan yang ditampilkan setelah penanyangan film.
3. Keterbatasan peneliti dalam membuat pertanyaan dengan kata-kata
sederhana dan mudah dipahami oleh siswa SMP.
4. Keterbatasan fasilitas yang dimiliki sekolah seperti speaker, LCD dan
proyektor karena penelitian prototipe soal tes asesmen pendidikan
karakter membutuhkan fasilitas tersebut agar siswa maksimal
menjawab pertanyaan soal-soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
5. Peserta didik tidak mau membaca dengan cepat pertanyaan yang
ditampilkan setelah penanyangan potongan film sehingga kekurangan
waktu untuk menjawab.
6. Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti apakah benar-benar memuat
upaya peningkatan dilema moral karakter kedisiplinan dan karakter
kemandirian.
I. Definisi Istilah
Beberapa istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini dapat
didefinisikan sebagai berikut:
1. Prototipe soal dalam penelitian ini adalah bentuk fisik pertama dari
suatu objek yang direncanakan, dibuat dalam suatu proses produksi,
mewakili bentuk dan dimensi dari objek yang asli dan digunakan untuk
objek penelitian dan pengembangan lebih lanjut.
2. Asesmen merupakan proses untuk mengetahui apakah proses dan hasil
dari suatu program kegiatan telah sesuai dengan tujuan atau kriteria
yang ditetapkan.
3. Pendidikan karakter merupakan upaya mendorong peserta didik
mengembangkan nilai-nilai karakter yang dimilikinya sehingga peserta
didik mampu menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya,
sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang religius, nasionalis,
produktif, dan kreatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4. Karakter peduli lingkungan merupakan sikap yang diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari untuk melestarikan, memperbaiki dan mencegah
kerusakan dan pencemaran lingkungan.
5. Karakter peduli sosial merupakan bentuk sikap yang ditujukan melalui
tindakan nyata. Tindakan tersebut melibatkan orang lain yang
menimbulkan konsekuensi positif, seperti tindakan memberi bantuan.
6. Penggunan film sebagai media film adalah potongan-potongan video
yang bisa menghasilkan suara pandang dan dengar yang ditayangkan
dengan media elektronik.
7. Peserta didik SMP merupakan orang yang belum dewasa dan memiliki
sejumlah potensi dasar yang masih perlu dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi landasan teori yang dijadikan dasar untuk membangun
kerangka konsepsual. Berdasarkan judul penelitian, maka dalam bab ini peneliti
akan mengemukakan beberapa konsep yang berhubungan dengan variabel
penelitian, yaitu hakekat evaluasi, asesmen dan tes, hakekat pendidikan karakter,
asesmen pendidikan karakter, hakikat media film, dan kajian penelitian yang
relevan.
A. Hakekat Evaluasi, Asesmen, dan Tes
1. Pengertian Evalusai, Asesmen, dan Tes
a. Pengertian Evaluasi
Ralph Tyler (Arikunto, 2013) menegaskan evaluasi adalah sebuah
proses pengumpulan data untuk menentukan sejuah mana, dalam hal apa,
dan bagian mana tujuan tercapai. Dengan kata lain, evaluasi sebagai
proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang
diperoleh melalui pengukuran hasil belajar. Jadi, evaluasi sebagai proses
menilai sesuaitu yang didasarkan pada kriteria atau tujuan yang telah
ditetapkan, yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan keputuasan atas
obyek yang dievaluasi.
Departemen Pendidikan Nasional (2003) mengartikan evaluasi
sebagai kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang
telah terjaga atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan dengan
keputusan.
b. Pengertian Asesmen
Linn dan Grounlund (Uno dan Koni, 2012: 1) menegaskan
asesemen (penilaian) adalah prosedur yang digunakan untuk
mendapatkan informasi tentang belajar siswa (observasi, rata-rata
pelaksanaan tes tertulis) dan format penilaian kemajuan belajar. Asesmen
juga dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan non pengukuran
untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu.
Selain itu, asesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk
mendapatkan informasi yang digunakan dalam rangka membuat
keputusan-keputusan mengenai para peserta didik, kurikulum, program-
program, dan kebijakan pendidikan, metode dan atau instrumen
pendidikan lainnya oleh suatu badan, lembaga yang menyelenggarakan
suatu aktivitas tertentu.
Asesmen sering disebut sebagai salah satu bentuk penilaian,
sedangkan penilaian merupakan salah satu kompenen dalam evaluasi.
Tindakan suatu pengukuran yang bersifat kuantitatif dan penilaian yang
bersifat kualitatif adalah bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari
assesmen.
c. Pengertian Tes
Arikunto (2012) menegaskan tes adalah suatu cara untuk
melakukan penilaian yang berbentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
siswa. Jawaban yang diberikan siswa terhadap pertanyan-pertanyaan itu
dianggap sebagai informasi terpercaya yang mencerminkan
kemampuannya. Informasi tersebut dinyatakan sebagai masukan yang
penting untuk mempertimbangkan siswa. Jadi, tes adalah alat atau
prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu
dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
2. Tujuan dan Fungsi asesmen
a. Tujuan Asesmen
Adapun tujuan asesmen kebutuhan dilakukan menurut Sumardi &
Sunaryo (2006) adalah :
1) Memperoleh data yang relevan, objektif, akurat dan komprehensif
tentang kondisi anak saat ini.
2) Mengetahui profil anak secara utuh terutama permasalahan dan
hambatan belajar yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-
kebutuhan khususnya, serta daya dukung lingkungan yang
dibutuhkan anak.
3) Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi
kebutuhan-kebutuhan khususnya dan memonitor kemampuannya.
b. Fungsi Asesmen
Poerwanti (2001: 38) mengatakan fungsi asesmen ada empat yaitu:
1) Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai
suatu kompetensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2) Membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan
tentang langkah pemilihan program, pengembangan kepribadian dan
penjurusan.
3) Menemukan kesulitan belajar dan prestasi yang bisa dikembangkan
serta sebagai alat diagnosis perlu tidak siswa mengikuti remedial
atau program pengayaan.
4) Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang
telah dilakukan ataupun yang sedang berlangsung.
3. Ruang Lingkup Asesmen
Uno, Hamzah, dan Satria Koni (2012:17) isi model penilaian kelas ini
meliputi konsep dasar penilaian kelas, teknik penilaian, langkah-langkah
pelaksanaan penilaian, pengolahan hasil penilaian serta pemanfaatan dan
pelaporan hasil penilaian. Dalam konsep penilaian, akan dijelaskan apa yang
dimaksud dengan penilaian, manfaat penilaian, fungsi penilaian, dan rambu-
rambu penilaian. Teknik penilaian akan menjelaskan berbagai cara dan alat
penilaian.
4. Prinsip-prinsip Asesmen
Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 menjelaskan bahwa penilaian
hasil belajar pada peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Objektif bermakna penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi
faktor subjektivitas penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b. Terpadu bermakna penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
c. Ekonomis bermakna penilaian yang efisien dan efektif dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
d. Transparan bermakna prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel bermakna penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada
pihak intenal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur,
dan hasilnya.
f. Edukatif bermakna mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
5. Jenis-jenis Asesmen
Asesmen dikategorikan menjadi dua menurut Blaustein (dalam
Sudjana: 2008) yaitu:
a. Asesmen Konvensional
Biasanya menggunakan paper and pencil test atau disebut dengan
asesmen formal atau asesmen konvensional. Disebut demikian karena
metode inilah yang biasa digunakan oleh guru. Metode paper and pencil
test hanya dapat mengukur kemampuan kognitif peserta didik namun
belum dapat mengukur hasil belajar peserta didik secara holistik. Soal-
soal tes tradisional dibagi menjadi 2 tipe yaitu selected response
items (soal pilihan ganda dan benar-salah, memungkinkan siswa memilih
jawaban di antara alternatif yang tersedia) dan constructed-response
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
item (esai atau jawaban pendek mengisi titik-titik, mengharuskan siswa
memberikan jawabannya sendiri).
b. Asesmen Berbasis Kinerja
Asesmen ini menginginkan siswa dapat mengerjakan tugas
tertentu seperti menulis esai, melakukan eksperimen, menginterpretasi
solusi untuk masalah atau menggambarkan sesuatu. Siswa mengerjakan
beragam tugas selama beberapa hari, bukan tugas yang dapat diakses
beberapa menit. Hal ini merupakan upaya mengukur berbagai macam
keterampilan dan proses intelektual yang kompleks. Asesmen kinerja
bisa dalam bentuk portofolio siswa atau penilaian dalam proses belajar
mengajar misalkan dalam kerja kelompok, eksperimen, atau diskusi
kelompok.
Menurut Uno dan Koni (2012) jenis-jenis asesmen dilaksanakan
dalam berbagai teknik, seperti: penilaian kinerja (performance), penilaian
sikap, dan penilaian tertulis (paper and pencil test, penilaian proyek, dan
penilaian diri/self assessment).
6. Teknik-teknik Asesmen
Pengumpulan informasi tentang kemajuan belajar siswa terhadap
pencapaianstandar kompetensi dan kompetensi dasar dapat dilakukan dengan
teknik tes dan non tes. Poerwati (2001) menegaskan teknik-teknik asesmen
yaitu:
a. Teknik tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan oleh orang
yang diberi tes dan berdasarkan hasil tugas-tugas tersebut akan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
ditarik kesimpulan tentang aspek tertentu pada orang tersebut. Alat tes ini
memberikan tekanan pada dimensi kuantitatif dari berbagai aspek dalam
tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan mengukur berapa
banyak dari aspek tertentu terdapat pada seseorang.
b. Teknik non tes adalah alat pengumpulan data yang dilakukan denga
observasi baik secara langsung ataupun tak langsung, angket, wawancara,
dan sosiometri. Teknik non tes digunakan sebagai pelengkap dan
digunakan sebagai pertimbangan tambahan dalam pengambilan
keputusan penentuan kualitas hasil belajar.
7. Tes sebagai Teknik Asesmen
Arikunto (2012) menegaskan tes adalah prosedur pengukuran yang
sengaja dirancang secara sistematis untuk mengukur atribut tertentu
dilakukan dengan prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas dan
spesifik, sehingga hasilnya relatif ajeg bila dilakukan dalam kondisi yang
relatif sama. Respon subjek atas tes merupakan perilaku yang ingin diketahui
dari penyelenggaraan tes karena tes mengukur perilaku, sebagai manifestasi
atribut psikologis atau tingkah laku individu yang akan diukur.
Tes sebagai teknik asesmen dapat meyediakan informasi-informasi
objektif yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penentuan
keputusan yang harus diambil pendidik terhadap proses dan hasil belajar. Tes
ini dilakukan sebelum, saat, dan akhir pembelajaran, sehingga bergulir tanpa
henti (dynamic assesment).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
B. Hakikat Pendidikan Karakter
1. Pengertian Karakter
Menurut Samani dan Hariyanto (2013: 41) karakter dimaknai
sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup
dan bekerja sama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa,
dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat
membuat keputusan dan siap bertanggungjawab setiap akibat dari
keputusannya.
Karakter adalah perilaku yang tampak dalam kehidupan sehari-
hari baik dalam bersikap maupun dalam bertindak. Sementara itu,
Douglas (Samani, 2013: 41) menegaskan "character isn't inherited. One
builds its daily by the way one thinks and acts, thougth by thought, action
by action."
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kelima dalam situs
offline, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dengan orang lain. Dengan demikian, dapat
dipahami bahwa karakter identik dengan akhlak, sehingga karakter
merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang universal yang meliputi
aktivitas manusia, baik dalam rangka berhubungan dengan Tuhan,
dirinya, sesama manusia, maupun dengan lingkungannya, yang terwujud
dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan
norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa karakter
merupakan cerminan dari kepribadian secara utuh dari seseorang:
mentalitas, sikap, cara berpikir, dan perilaku berdasarkan norma-norma
agama, budaya, adat istiadat sehingga seseorang berusaha melakukan hal
yang baik dalam bentuk nyata di kehidupan sehari-hari.
2. Pengertian Pendidikan Karakter
Zubaedi (2013) menjelaskan pendidikan karakter dimaknai
sebagai upaya penanaman kecerdasan dalam berpikir, penghayatan dalam
bentuk sikap, dan pengalaman dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan
nilai-nilai luhur yang menjadi jati dirinya, diwujudkan dalam interaksi
dengan Tuhan, diri sendiri, antar sesama, dan lingkungannya. Nilai-nilai
luhur tersebut antara lain: kejujuran, kemandirian, sopan santun,
kemuliaan sosial, kecerdasan berpikir, dan berpikir logis.
Menurut David Elkind dan Freddy Sweet (Zubaedi, 2013: 15),
"character education is the deliberate effort to help people understand,
care obout, and act upon core ethical value" artinya pendidikan karakter
adalah usaha sadar untuk membantu manusia memahami, peduli, dan
melaksanakan nilai-nilai etika.
Beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
karakter merupakan upaya mendorong peserta didik mengembangkan
nilai-nilai karakter yang dimilikinya sehingga peserta didik mampu
menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
anggota masyarakat dan warga negara yang religius, nasionalis,
produktif, dan kreatif.
Thomas Lickona (dalam Heri Gunawan 2014:23) mendefinisikan
pendidikan karakter adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian
seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam
tindakan nyata seseorang yaitu tingkah laku yang baik, jujur,
bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras dan
sebagainya. Elkind & Sweet (dalam Heri Gunawan 2014:23)
mendefinisikan pendidikan karakter adalah upaya yang disengaja untuk
membantu memahami manusia, peduli dan inti atas nilai-nilai etis/susila.
3. Tujuan, Fungsi, dan Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter
a. Tujuan Pendidikan Karakter
Kemendiknas (2011: 7) menegaskan bahwa pendidikan
karakter bertujuan mengembangkan nilai-nilai yang membentuk
karakter bangsa yaitu Pancasila, meliputi.
1) Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
berhati baik, berpikiran baik, dan berprilaku baik
2) Membangun bangsa yang berkarakter Pancasila
3) Mengembangkan potensi warga negara agar memiliki sikap
percaya diri, bangga pada bangsa dan negaranya serta mencintai
umat manusia.
Fathurrohman, dkk (2013) menyebutkan bahwa tujuan
pendidikan karakter secara khusus, yaitu untuk:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
1) Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang
terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi
karakter bangsa yang religius
2) Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusai
dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter dan
karakter bangsa.
3) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta
didik sebagai generasi penerus bangsa.
4) Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia
yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan.
5) Mengemmbangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai
lingkungan belajar yang aman, jujur, penuhu kreativitas dan
persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tingggi dan
penuh kekuatan.
b. Fungsi Pendidikan Karakter
Kemendiknas (2011: 7) bahwa pendidikan karakter berfungsi:
1) Membangun kehidupan kebangsaan yang multikultural
2) Membangun peradaban bangsa yang cerdas, berbudaya luhur, dan
mampu berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan ummat
manusia; mengembangkan potensi dasar agar berhati baik,
berpikiran baik, dan berperilaku baik serta keteladanan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3) Membangun sikap warganegara yang cinta damai, kreatif, mandiri,
dan mampu hidup berdampingan dengan bangsa lain dalam suatu
harmoni.
c. Prinsip-prinsip Dasar Pendidikan Karakter di Sekolah
Prinsip-prinsip dasar pendidikan karakter di sekolah menurut
Kemendiknas dalam Samani, Muchlas dan Hariyanto (2012:35),
memberikan 10 prinsip untuk mewujudkan pendidikan karakter yang
efektif adalah sebagai berikut:
1) Mempromosikan nilai-nilai dasar etik sebagai basis karakter
2) Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya menckup
pemikiran, peasaan, dan perilaku
3) Menggunankan pendekatan yang tajam, proaktif, dan efektif untuk
membangun karakter
4) Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian
5) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan
perilaku yang baik
6) Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan
menantang yang menghargai semua pesreta didik, membangun
karakter peserta didik, dan membantu peserta didik untuk sukses
7) Mengusahakan tumbuhnya motivasi diripada para peserta didik
8) Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang
berbagai tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada
nilai dasar yang sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
9) Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam
membangun inisiatif pendidikan karakter
10) Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra
dalam usaha membangun karakter
11) Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-
guru karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan
peserta didik
Menurut Fathurrohman (2013) prinsip-prinsip pendidikan karakter
sebagai berikut:
1) Berkelanjutan yang artinya bahwa proses pengemabngan nilai-nilai
karakter merupakan sebuah proses panjang dimulai dari awal peserta
didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan.
2) Pengembangan nilai-nilai karakter terintegrasi melalui setiap mata
pelajaran dan setiap kegiatan kurikuler, ekstrakurikuler, dan
kokurikuler.
3) Nilai karakter tidak diajarkan tapi dikembangkan melalui proses
belajar.
4) Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan
menyenangkan.
C. Hakekat Karakter Peduli Lingkungn
1. Pengertian Karakter Peduli Lingkungan
Sri Narwanti (2011: 30) berpendapat, peduli lingkungan
merupakan sikap dan tindakan yang berupaya mencegah kerusakan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Upaya-upaya tersebut
seharusnya dimulai dari diri sendiri dan dilakukan dari hal-hal kecil
seperti membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon, menghemat
penggunaan listrik dan bahan bakar. Jika kegiatan-kegiatan tersebut
dilakukan oleh semua orang maka akan didapatkan lingkungan yang
bersih, sehat dan terjadi penghematan pada sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharui. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
sikap peduli lingkungan berarti sikap yang diwujudkan dalam kehidupan
sehari-hari untuk melestarikan, memperbaiki dan mencegah kerusakan
dan pencemaran lingkungan.
2. Manfaat Karakter Peduli Lingkungan
Lingkungan hidup yang kurang baik akan mengkibatkan hal hal
yang tidak baik juga . Memberikan pemahaman yang benar termasuk
tentang beberapa penyakit yang ditimbulkan dari lingkungan hidup yang
kurang bersih dan sekaligus membudidayakan gerakan kebersihan yang
teratur sejak dini dapat dijadikan sebagai langkah utama untuk
membiasakan diri peduli terhadap kebersihan lingkungan.
Berikut adalah pentingnya menjaga lingkungan hidup menurut Sri
Narwanti (2011: 30) :
a. Agar lingkungan masyarakat menjadi lebih teratur dan tertata rapih
sehingga terjadi keseimbangan dan keselerasan antara lingkungan
rumah dan alam sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b. Agar masyarakat dapat menghindari sedini mungkin
perkembangbiakan nyamuk dan serangga lain penyerbab munculnya
penyakit yaitu dengan cara membersihkan seluruh selokan dan tong
sampah.
c. Agar lingkungan menjadi lebih bersih dan mendapat pasokan okesigen
lebih banyak
d. Agar dapat terhindar dari serangan polusi udara aayang didalmnya
terdapat efek buruk dari radikal bebas.
e. Menjadikan suasana lebih tenang, tentram dan kondusif (aman)
f. Membuat penghuni (masyarakat) dapat lebih konsentrasi dalam
beraktifitas sehari hari termasuk beradapsi dan bersosialisasi dengan
orang lain.
g. Agar dapat mendidik anak akan usia dini agar lelak dewasa nanti
dapat menjadi terbiasa untuk menjaga lingkungan hidup agar
senantiasa bersih dan tertata rapih.
h. Agar dapat menciptakan kondisi lingkungan yang dapat dibanggakan
dan menjadi salah satu upaya melestraikan budaya kebersihan pada
generasi muda berikutnya
i. Agar dapat meningkatkan pasokan air bersih untuk kebutuhan
masyarakat sehari hari berupa mata air, air sumur atau air tanah yang
diambil menggunakan mesin khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
j. Agar pemandangan sekitarnya nampak lebih indah dan menarik untuk
dipandang
k. Agar menyebabkan masyarkat sekitar semakin mencintai kebersihan
l. Sebagai simbol masyarakat yang berbudaya
m. Agar masyarakat lebih memahami bahwa pengaruh lingkungan
hidup yang bersih dan rapih dapat meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang lebih kreatif bagi seluruh masyarakat dan mampu
memperbaiki kualitas belajar terutama pada anak anak yang masih
sekolah.
n. Meningkatkan kenyamanan , ketertiban dan keamnanan bagi
masyarakat untuk jangka panjang
o. Agar dapat mencegah banjir dan penyebab banjir, karena sampah yang
tidak dibersihkan secara keseluruhan oleh masyarakat dapat
menyumbat saluran air yang membuat air huja tak dapat mengalir
keluar dengan baik.
3. Tantangan Karakter Peduli Lingkungan
Adapun tantanga yang menjadi kendala dalam penenman karakter
peduli lingkungan meliputi:
a. Faktor lingkungan
Lingkunagan dimana seseorang itu berada sangat berpengaruh
terhadap pembentukan karakter yang bersangkutan. Individu yang
tinggal dilingkungan yang masyarakatnya kurang menjaga lingkungan
akan sulit untuk menerima perubahan walaupun perubahan itu kearah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
kebaikan. Lingkungan yang dimaksud bisa berupa lingkungan
keluarga, masyarakat ataupun lingkungan sekitar. Misalnya dalam
lingkungan keluarga, anak terbiasa meniru orang tuanya yang suka
buang sampah/pembungkus makanan seenaknya didalan rumah atau
di halaman.
Orang tua tidak menyediakan tempat sampah dirumah juga
menjadikan anak suka membuang sampah sembaranagan. Sehingga
untuk itu para orang tua hendaknya memberikan contoh yang baik
terutama kepeduliannya terhadap lingkungan atau kebersihan.
b. Faktor hubungan sosial
Karena masyarakat mempunyai tata krama dan tradisi yang harus
dijadikan sebagai habitat tempat tumbuh-kembangnya anak, agar kelak
mereka mempraktekkannya, selain juga mereka bisa menghormatinya.
Tidak seharusnya anak mengasingkan diri dari masyarakat, tetapi
sebaliknya, harus berinteraksi. Orang disekitar harus mampu
memberikan pengaruh, bukannya terpengaruh
Jangan sampai terpengaruh dengan tradisi dan sikap yang buruk
seperti kurang peduli terhadap lingkungan dalam masyarakat tersebut.
Kita harus mengarahkan anak agar tidak mengikuti pergaulan yang
kurang peduli terhadap lingkungan.( Mursi: 2001;23). Pendidikan
karakter peduli lingkungan yang paling dasar sebenarnya terjadi di
lingkungan keluarga sehingga pendidikan disekolah makin terarah dan
terminimalisir segala kendala yang bakal terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
4. Aspek-aspek Karakter Peduli Lingkungan
a. Kerja keras melindungi alam
Kerja keras untuk melindungi alam tidak terbatas hanya dari
segi materiil saja tetapi juga pada penanaman semangat juang,
dedikasi dan kecintaan akan misinya menyelamatkan alam. Kerja
keras harus dipupuk sehingga menjadi kebiasaan (Emil Salim, 1930:
54).
b. Menghargai kebersihan dan kesehatan
Menghargai kebersihan dan kesehatan (Emil Salim, 1930: 54)
berarti menghargai dan menjaga kesehatan dan kebersihan diri sendiri,
masyarakat dan lingkungan. Hal-hal yang dapat dilakukan sebagai
upaya menghargai kebersihan dan kesehatan adalah membuang
sampah pada tempatnya, menutup tempat penampungan air, dan
menyiram kamar mandi setelah digunaakan.
c. Bijaksana dalam menggunakan SDA
Emil Salim, (1930: 54) menjelaskan bahwa orang bijaksana
adalah orang yang menggunakan akal sehat dan pikirannya dalam
bertindak. Dengan menggunakan akal budinya untuk bertindak, orang
akan mendudukkan segala sesuatunya secara proporsional. Masalah
yang sedang dihadapi sekarang bukanlah memakai atau tidak
memakai BBM, pestisida, dll, yang berpotensi mencemari lingkungan,
akan tetapi bagaimana menggunakan Sumber Daya Alam (SDA)
tersebut secara proporsional atau bijaksana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
d. Tanggungjawab terhadap lingkungan
Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan yang seharusnya
dia lakukan untuk diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial,
dan budaya). Orang yang bertanggung jawab akan berusaha
semaksimal mungkin untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya. Tanggung jawab manusia untuk memelihara
kelestarian tata lingkungan. Manusia sebagai makhluk paling mulia,
tidak boleh berbuat sewenang-wenang. Tindakan pengrusakan dan
pemusnahan sumber daya alam merupakan contoh kurangnya rasa
tanggung jawab terhadap lingkungan (Emil Salim, 1930: 54).
5. Karakteristik Individu Berkarakter Peduli Lingkungan
Nenggala (2007:173) berpendapat bahwa karakteristik orang yang
memiliki karakter peduli lingkungan meliputi :
a. Selalu menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
b. Tidak mengambil, menebang atau mencabut tumbuhan dan pohon.
c. Tidak mencoret-coret, menorehkan tulisan pada pohon, meja dan
dinding.
d. Selalu membuang sampah pada tempatnya
e. Tidak membakar sampah di sekitar rumah
f. Melaksanakan kegiatan membersihkan lingkungan.
g. Membersihkan sampah-sampah yang menyumbat saluran air
h. Menimbun barang-barang bekas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
D. Hakekat Karakter Peduli Sosial
1. Pengertian Karakter Peduli Sosial
Pupuh, dkk (2013) menjelaskan bahwa peduli sosial merupakan
sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bagi orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan. Maka dapat diketahui bahwa sikap
peduli sosial berdasarkan konsep pemikiran yang menggerakan sikap dan
terwujud dalam tindakan nyata terhadap orang lain.
Karakter peduli sosial juga dapat diartikan sebagai bentuk sikap
prososial. Dayakisni & Hudaniah (2012) mendefinisikan prososial
sebagai sikap yang memiliki konsekuensi positif pada orang lain, artinya
sikap yang ditujukan oleh seseorang berupa tindakan positif.
Dapat disimpulkan bahwa karakter peduli sosial sebagai bentuk
sikap yang ditujukan melalui tindakan nyata. Tindakan tersebut
melibatkan orang lain yang menimbulkan konsekuensi positif, seperti
tindakan memberi bantuan.
2. Manfaat Karakter Peduli Sosial
Manfaat karakter peduli sosial menurut Eisenberg & Mussen
(Dayakisni & Hudaniah,2012) dijelaskan sebagai berikut :
a) Memupuk sikap yang bersifat positif.
b) Lebih memperhatikan keadaan sekitar dan terjauh dari sikap egois.
c) Mengurangi beban orang lain.
d) Membuat orang lain menjadi bahagia.
e) Tercipta sikap gotong-royong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
f) Menumbuhkan keakraban dan kerukunan.
g) Tercipta pemerataan kesejahteraan.
h) Supaya tidak terjadi kesenjangan sosial.
i) Tercipta lingkungan yang menjunjung tinggi persatuan.
j) Menumbuhkan rasa harmonis di lingkungan sekitar.
3. Tantangan Karakter Peduli Sosial
Tantangan peduli sosial menurut Eisenberg & Mussen (Dayakisni
& Hudaniah,2012) dengan adanya berbagai masalah sosial di lingkungan
masyarakat dapat membawa dampak bagi masyarakat itu sendiri. Dampak
yang muncul juga sangat beragam, baik dampak positif maupun negatif.
Adapun dampak dari adanya permasalahan sosial di masyarakat, antara
lain:
1. Adanya kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin.
2. Meningkatkan kreatifitas masyarakat yang lebih beragam
3. Adanya perpecahan kelompok.
4. Munculnya perilaku menyimpang.
5. Daya saing masyarakat yang terus meningkat
6. Penurunan moral dan sikap di masyrakat
7. Meningkatnya tingkat kriminalitas
8. Meningkatkan pengangguran
9. Munculnya paham-paham radikal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
4. Aspek-aspek Karakter Peduli Sosial
Aspek peduli sosial menurut Eisenberg & Mussen (Dayakisni &
Hudaniah,2012) dipaparkan sebagai berikut :
a. Kejujuran (Honesty)
Kejujuran merupakan sifat ketulusan hati yang melekat pada diri
seseorang, jauh dari sifat bohong dan merugikan.
b. Kerja Sama (Cooperative)
Kerja sama merupakan kegiatan atau usaha yang dilakuakn oleh
beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama.
c. Menyumbang (Donating)
Menyumbang merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang
dengan memberikan sesuatu kepada orang lain, seperti menyumbang
tenaga, pikiran, dan material.
d. Menolong (Helping)
Menolong adalah usaha yang ditunjukan oleh seseorang guna
meringankan beban kesulitan atau penderitaan orang lain.
e. Berbagi(Sharing)
Tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk membagikan sesuatu
kepada orang lain, seperti secara ide dan pengalaman.
f. Kedermawanan (Generosity)
Kedermawanan merupakan kebaikan hati atau kemurahan hati
terhadap sesama manusia dengan menunjukan usaha seperti
menolong orang sakit, memberi sedekah dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
g. Kemampuan Mempertimbangkan Hak dan Kesejahteraan Orang Lain
Seseorang yang memiliki jiwa sosial memiliki kemampuan dalam
bertindak secara bijaksan. Kemampuan tersebut dapat ditunjukan
melalui sikap dalam mempertimbangkan hak dan kesejahteraan setiap
orang.
Ketujuh aspek ini selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk
membuat kisi-kisi pertanyaan karakter kepedulian sosial. Pertanyaan
karakter peduli sosial dibuat berdasarkan dukungan aspek pembentuk
sikap peduli sosial.
5. Karakteristik Individu Berkarakter Peduli Sosial
Karakter peduli sosial menggambarkan kemampuan individu untuk
melibatkan dirinya terhadap situasi sosial di sekitarnya secara spontan.
Sikap peduli dapat dilihat melalui beberapa karakteristik. Karakteristik
peduli sosial menurut Pupuh, dkk (2013) meliputi :
a. Ikut dalam berbagai kegiatan sosial,
b. Memberikan bantuan berupa pinjaman bagi yang membutuhkan,
c. Merancang dan melaksanakan bebragai kegiatan sosial,
d. Menghormati orang lain
e. Membantu teman yang sedang memerlukan bantuan
E. Asesmen Pendidikan Karakter
1. Pengertian Asesmen Pendidikan Karakter
Albertus (2015) menegaskan penilaian pendidikan karakter pada
hakikatnya adalah evaluasi atas proses pembelajaran secara terus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
menerus dari individu untuk menghayati peran dan kebebasannya
bersama orang lain dalam sebuah lingkungan sekolah demi pertumbuhan
integritas moralnya sebagai manusia. Hanya individu yang terbuka pada
pengalaman diri dengan yang lain mampu menentukan apakah dirinya
telah menjadi manusia berkarakter atau bukan.
2. Manfaat Assmen Pendidikan Karakter
Penilaian merupakan kegiatan untuk menentukan pencapaian
hasil pembelajaran yang dapat dikategorikan menjadi tiga ranah, yaitu
ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Setiap peserta didik memiliki
tiga ranah tesebut, hanya kedalamannya tidak sama. Penilaian pada ranah
afektif, seperti ranah lainnya memerlukan data yang bisa berupa
kuantitatif atau kualitatif.
Karakter yang baik melibatkan pemahaman, perhatian, dan
bertindak sesuai dengan nilai-nilai etika. Pendekatan yang holistik
terhadap pengembangan karakter oleh karenannya peserta didik
mengembangkan kognitif, emosi, dan aspek perilaku dari kehidupan
moral. Peserta diidk berkembang untuk memahami nilai-nilai karakter
dengan mempelajari, mendiskusikannya, mengamati model perilaku, dan
memecahkan masalah yang mencakup nilai-nilai tersebut. Asesmen
pendidikan karakter bermanfaat untuk pendidikan karakter seharusnya
membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan
nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3. Teknik-teknik Asesmen Pendidikan Karakter
Airasian (2000) mengatakan metode asesmen dibedakan menjadi
tiga yaitu teknik tertulis (paper-pencil techniques), teknik observasi
(observation techniques), dan teknik pertanyaan lisan (oral questioning
techniques). Teknik tertulis (paper-pencil techniques) mengacu kepada
metode asesmen dimana siswa menuliskan responnya terhadap
pertanyaan-pertanyaan atau masalah-masalah.
Oberavsi adalah suatu proses melihat atau mendengar individu
melakukan suatu aktivitas (observasi proses) atau untuk menilai suatu
produk (observasi produk). Sedangkan teknik pertanyaan lisan adalah
metode asesmen dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada
individu. Menurut Strange (2004) mengatakan metode asesmen
pendidikan karakter dapat dibedakan atas aesemen kuantitatif
(quantitative assessment) dan asesmen kualitatif (qualitative assessment).
Asesmen kuantitatif dapat berbentuk: rubric asesmen diri sendiri (self
assessment rubric), tes tertulis (paper and pencil test), skala bertingkat
asesmen karakter (character assessment rating scale). Sementara itu,
asesmen kualitatif dapat berupa: jurnal siswa, paper, dan unjuk kerja.
4. Tes: Kekuatan dan Kelemahannya dalam Pendidikan Karakter
Permasalahan yang ditemukan adalah bahwa guru mengalami
kesulitan karena pengamatan didasarkan pada prinsip-prinsip yang masih
abstrak dan belum diuraikan dalam definisi-definisi operasional dan
indikator-indikator. Guru mengatakan bahwa yang dinilai adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
keterlibatan di kelas, kepedulian kepada teman, dsb. tetapi belum sampai
pada apa indikatornya. Dalam bahasa sehari-hari, apa yang dilakukan
guru adalah “nilai kira-kira” sesuai dengan apa yang dilihat ketika di
dalam kelas. Besar kemungkinan guru salah menilai atau menilai dengan
subjektivitas yang sangat tinggi berdasarkan like and dislike. Hal itu
sangat merugikan siswa. Dalam pelajaran Character Building, hal
terpenting untuk dilakukan adalah observasi. Namun, observasi memiliki
problem, yaitu subjektivitas yang tinggi. Permasalahan utama dengan
observasi adalah ketiadaan objektivitas oleh pengamatnya (Johnson dan
Johnson 2002: 117).
Arikunto (2003) menegaskan tes objektif adalah tes yang dalam
pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Tes objektif terdapat
kelemahan dan kelebihan, sebagai berikut.
a. Kelebihan tes objektif, yaitu.
1) Lebih respektif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat di
hindari campur tangan unsur-unsur subjektif baik dari segi peserta
didik maupun segi guru yang memeriksa.
2) Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat
memnggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan
teknologi.
3) Pemeriksaan dapat diserahkan orang lain.
4) Dalam pemeriksaan tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi.
5) Untuk menjawab tes objektif tidak banyak memakai waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
6) Reliabilitinya lebih tinggi kalau dibandingkan dengan tes essay,
karena penilainya bersifat objektif.
7) Validitas tes objektif lebih tinggi dari tes essay, karena
samplingnya lebih luas.
8) Pemberian nilai dan cara menilai tes objektif lebih cepat dan mudah
karena tidak menuntut keahlian khusus.
9) Tes objektif tidak memperdulikan penguasaan bahasa, sehingga
mudah dilaksanakan.
b. Kelemahan tes objektif
1) Persiapan untuk menyusun jauh lebih sulit dari pada tes essay
karena soalnya banyak dan harus teliti untuk menghindari
kelemahan-kelemahan yang lain.
2) Soal-soal cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya
pengenalan kembali saja dan sukar untuk mengukur proses mental
yang tinggi.
3) Banyak kesempatan untuk main untung-untungan
4) Kerjasama antar peserta didik pada waktu mengerjakan sol tes
lebih terbuka
5) Peserta didik sering menerka-nerka dalam memberikan jawaban,
karena belum menguasai bahan pelajaran tersebut.
6) Tes sampling yang diajukan kepada peserta didik cukup banyak
dan hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk
menjawabnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
7) Tidak biasa megajak peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi.
8) Banyak memakan biaya, karena lembaran item-item tes harus
sebanyak jumlah pengikut tes.
Beberapa bentuk tes objektif yaitu salah-benar (true-false), pilihan
ganda (multiple choise), isian (completion), jawaban singkat (short
answer), dan menjodohkan (matching). Masing-masing bentuk tes objektif
mempunyai kelebihan dan kelemahan. Salah satu bentuk tes objektif yaitu
pilihan ganda mempunya kelebihan dan kelemahan sebagai berikut.
a. Kelebihan
1) Hasil belajar yangs ederhana sampai yang komplek dapat diukur.
2) Terstruktur dan petunjuknya jelas.
3) Alternatif jawaban yang salah dapat memberikan informasi
diagnostik
4) Tidak dimungkinkan untuk menerka jawaban
5) Penilaian mudah, objektif, dan dapat dipercaya.
b. Kelemahan
1) Menyusunnya membutuhkan waktu yang lama
2) Sulit menemukan pengacau
3) Kurang efektif mengukur beberapa tipe pemecahan masalah,
kemampuan untuk mengorganisir dan mengekspresikan ide
4) Nilai dapat dipengaruhi dengan kemampuan baca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
5. Prinsip-prinsip Pengembangan dan Penggunaan Tes dalam
Pendidikan Karakter
Untuk mendapatkan instrumen tes baik diperlukan sejumlah
langkah pengembangan atau langkah umum konstruksi tes. Menurut
Azwar (2014: 14-20) awal kerja penyusunan atau pengembangan suatu alat
tes dimulai dari :
a. Identifikasi tujuan ukur
Yaitu memilih suatu definisi, mengenali dan memahami dengan
seksama teori yang mendasari konstruk atribut yang hendak diukur.
b. Pembatasan domain ukur
Pembatasan domain dilakukan dengan cara menguraikan konstruk
teoretik atribut yang diukur menjadi beberapa rumusan demensi atau
aspek yang lebih jelas, agar menunjang validitas isi sekala.
c. Oprasionalisasi aspek
Oprasionalisasi aspek diperlukan agar membentuk keprilakuan
yang hendak diukur dapat lebih konkret sehingga penulis item akan
lebih memahami benar arah respon yang harus diungkap dari subjek.
Oprasionalisasi dirumuskan dalam bentuk indikator keperilakuan.
Himpunan indikator-indikator kemudian dituangkan dalam kisi-kisi
atau blue print dan dilengkapi dengan spesifikasi skala, sebagai acuan
bagi penulisan aitem. Sebelum penulisan aitem perancang perlu
menetapkan format stimulus yang hendak digunakan, format ini erat
kaitanya dengan metode penskalaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
d. Penulisan item
Pada tahap awal penulisan item, item dibuat dalam jumlah yang
lebih banyak daripada jumlah yang direncanakan dalam spesifikasi
skala, yaitu sekitar tiga kali lipat dari jumlah item yang digunakan
dalam bentuk final. Tujuannya agar nantinya penyusun skala tidak
kehabisan item akibat gugurnya item-iten yang tidak memenuhi
syarat.
e. Reviu penullisan item
Reviu pertama harus dilakukan oleh penulis item sendiri, yaitu
dengan mengecek ulang setiap item sendiri,apakah telah sesuai
dengan indikator prilaku yang hendak diungkap. Setelah itu reviu
dapat dilakukan oleh orang yang berkompeten atau ahli. Semua item
yang tidak sesuai dengan kaidah atau spesifikasi blue print harus
diperbaiki, dan hanya item-item yang diyakini berfungsi dengan baik
oleh ahli (expert judgmen), yang dapat diloloskan untuk uji empirik.
f. Uji coba bahasa (evaluasi kualitatif)
Kumpulan item yang telah direviu kemudian dievaluasi secara
kualitatif, dengan mengujicobakan pada sekelompok kecil responden
untuk mengetahui apakah kalimat yang digunakan sudah tepat dan
mudah dipahami oleh responden sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh penulis item. pertanyaan-pertanyaan dari responden mengenai
kata-kata dalam item menandakan bahwa kalimat dalamitem masih
kurang komunikatif dan memerlukan perbaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
g. Field tes (evaluasi kuantitatif)
Evaluasi terhadap fungsi item biasa dikenal dengan analisis item
merupakan proses pengujian item secara kuantitatif guna mengetahui
apakah item memenuhi syarat psikometrik untuk disertakan sebagai
bagian dari sekala. Parameter item yang diuji adalah daya beda item
atau daya diskriminasi item.
h. Seleksi item
Pada tahap ini item-item yang tidak memenuhi syarat psikometrik
tidak akan digunakan atau akan diperbaiki lebih dahulu sebelum dapat
digunakan. Sebaliknya item-item yang memenuhi syarat psikometrik
dengan sendirinya akan digunakan dalam skala.
i. Validasi konstruk
Validasi skala merupakan proses yang berkelanjutan, tetapi pada
skala yang digunakan secara terbatas umumnya hanya melalui validasi
isi yang dilakukan oleh ahli (expert judgment) namun sebenarnya
semua sekala harus teruji konstruknya. Skala yang sudah sesuai secara
isi tetap perlu diuji secara empirik apakah konstruk yang digunakan
dari teori sudah didukung dengan data.
j. Kompilasi final
Format final skala dirakit dalam tampilan yang menark namun
tetap memudahkan responden untuk membaca dan menjawabnya.
Dalam bentuk final, skala dilengkapi dengan petunjuk soal dan lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
jawab. ukuran tulisan pada sekala perlu disesuaikan agar tidak ada
kata yang tertinggal atau tidak terbaca.
Menurut Soeharto, (Suwandi, 2010: 57) ada sembilan langkah
dalam pengembangan insrumen tes antara lain:
a. Membuat spesifikasi tujuan (penjelasan tentang pengetahuan,
keterampilan, atau tingkah laku yang akan dideteksi).
b. Menerjemahkan tujuan-tujuan tes dalam istilah-istilah yang
operasional (tes harus mencerminkan isi dan tujuan dalam keadaan
operasional dan sesuai dengan kepentingannya.
c. Merumuskan tujuan dalam kata-taka yang mengambarkan tingkah
laku (observable dan measurable).
d. Merencanakan tes (berapa jumlah butir tes, bagaimana bentuk tes,
dsb).
e. Menulis butir-butir tes dengan format yang dikehendaki
f. Melakukan uji coba butir-butir tes dan menganalisisnya
g. Menyetel tes yang sudah final
h. Standarisasi (proses pengembangan alat kontrol: petunjuk pengerjaan,
waktu pengerjaan, prosedur dan standar penilaian).
i. Memberi atribut pada skor-skor tes (menjelaskan indeks validitas dan
reliabilitas).
Sementara itu, menurut Surapranata, (Suwandi, 2010: 59-64)
prinsip-prinsip pengembangan dan penggunaan tes meliputi:
a. Penentuan tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tahap awal yang sangat penting dalam pengembangan tes
adalah menentukan tujuan. Secara umum tes antara lain
dikembangkan untuk kepentingan penempatan yang terdiri atas
pretes kesiapan dan pretes penempatan, formatif, diagnostik, dan
sumatif.
b. Penyusunan kisi-kisi
Kisi-kisi digunakan untuk menjamin bahwa soal yang
dikembangkan sesuai dengan tujuan yang hendak diukur,
penyusunan kisi-kisi merupakan langkah penting yang harus
dilakukan sebelum penulisan soal. kisi-kisi adalah suatu format
berbentuk matriks yang memuat informasi untuk dijadikan pedoman
dalam penulisan soal atau merakit soal menjadi tes.
c. Penulisan soal
Penulisan soal merupakan salah satu langkah penting untuk
dapat menghasilkan tes yang baik. Penulisan soal adalah
karakteristik yang diuraikan dalam kisi-kisi.
d. Review dan revisi soal
Riview dan refisi soal pada prinsipnya adalah upaya untuk
memperoleh informasi mengenai sejauh mana suatu soal telah
berfungsi (mengukur apa yang hendak diukur sebagaimana
tercantum dalam kisi-kisi) dan telah memenuhi kaidah yang telah
ditetapkan, misalnya kaidah konstruksi, bahasa, dan penulisan soal.
review dan revisi idealnya dilakukan oleh orang lain (bukan si
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
penulis soal) yang terdiri atas suatu tim penelaah yang terdiri atas
ahli-ahli materi, pengukuran dan bahasa.
e. Uji coba dan analisis
Uji coba soal pada prinsipnya adalah upaya untuk
mendapatkan informasi yang empirik mengenai seberapa baik
sebuah soal dapat mengukur apa yang hendak diukur. Informasi
empirik tersebut pada umumnya menyangkut segala hal yang dapat
mempengaruhi validitas soal seperti aspek-aspek keterbacaan soal,
tingkat kesukaran soal, pola jawaban, tingkat daya pembeda,
pengaruh budaya, dan sebagainya. Dari hasil uji coba akan diketahui
apakah suatu soal “lebih berfungsi”. Hasil uji coba tersebut
selanjutnya dianalisis dengan teknik yang telah ditentukan.
f. Perakitan soal
Soal-soal yang baik terbagi hasil dari uji coba dapat dirakit
sesuai dengan kebutuhan tes. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
perakitan antara lain; penyebaran soal, penyebaran tingkat kesukaran
soal, daya pembeda atau validitas soal penyebaran jawaban, dan lay
out tes.
g. Penyajian tes
Hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian tes ini adalah
administrasi penyajian tes yang antara lain meliputi: petunjuk
pengerjaan, cara menjawab, alokasi waktu yang disediakan, ruangan,
tempat duduk peserta didik, dan pengawasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
h. Penskoran
Penskoran atau pemeriksaan atas jawaban peserta didik dan
pemberian angka dilakukan dalam rangka mendapatkan informasi
kuantitatif dari masing-masing peserta didik. Peskoran harus
dilakukan secara objektif.
i. Pelaporan hasil tes
Setelah tes digunakan dan dilakukan penskoran, hasilnya
dilaporkan. Pelaporan dapat diberikan kepada peserta didik yang
bersangkutan, orang tua peserta didik, Kepala Sekolah, dan pihak-
pihak yang berkepentingan.
j. Pemanfaatan hasil tes
Hasil pengukuran yang diperoleh melalui tes berguna sesuai
dengan tujuan dilakukanya tes. Informasi hasil pengukuran dapat
dimanfaatkan untuk perbaikan atau penyempurnaan sistem, proses
atau kegiatan belajar mengajar, mupun sebagai data untuk
mengambil keputusan atau menentukan kebijakan selanjutnya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa prinsip-prinsip pengembangan dan penggunaan tes harus memiliki
langkah-langkah ; seperti, menentukan tujuan dari alat tes yang akan
dibuat, merancang tes (membuat kisi-kisi, merancang butir-butir tes,
format tes, menulis soal tes), mereview dan merevisi soal tes yang akan
digunakan, setelah itu melakukan uji coba dan analisis, soal tes hasil
analisis selanjutnya dirakit menjadi soal-soal tes yang memiliki kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
baik, dan diberikan kepada peserta didik. Setelah itu dilakukan penskoran
dari hasil jawaban peserta didik, hasil penskoran lalu diberikan kepada
peserta didik dan pihak-pihak yang berkepentingan agar dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dan menentukan kebijakan.
F. Hakikat Media Film dalam Pendidikan Karakter
1. Karakteristik Media Film Karakter
Arsyard (2003:48) mengatakan film atau gambar hidup
merupakan gambar-gambar dalam frame. Frame-frame tersebut
diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada
layar terlihat gambar tersebut hidup. Film bergerak dengan cepat dan
bergantian sehingga memberikan visual yang kontinu. Film adalah
serangkaian gambar yang diproyeksikan ke layar pada kecepatan tertentu
sehingga menjadikan urutan tingkatan yang berjalan sehingga
mengambarkan pergerakan yang tampak normal.
Film dapat digunakan sebagai alat audio visual untuk pelajaran,
penerangan, atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan
melalui film antara lain tentang proses terjadi di dalam tubuh kita, proses
yang terjadi dalam suatu industri, kejadian yang terjadi di alam, tata cara
kehidupan di negara asing, berbagai industri dan pertambangan,
mengajarkan suatu ketrampilan, sejarah kehidupan orang-orang besar dan
sebagainya. Jadi, film adalah gambar atau frame yang diproyeksikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
kedalam audio visual yang dapat digunakan untuk materi pembelajaran
dan dapat mendokumentasikan kejadian-kejadian yang ada di sekitar.
Kustandi dan Sutjipto (2013:64) mengatakan film atau gambar
hidup merupakan gambar-gambar dalam frame. Frame-frame tersebut
diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar
terlihat gambar tersebut hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian
sehingga memberikan visual yang kontinu. Film adalah serangkaian
gambar yang diproyeksikan ke layar pada kecepatan tertentu sehingga
menjadikan urutan tingkatan yang berjalan sehingga mengambarkan
pergerakan yang tampak normal.
Selain itu, menurut Undang-undang No 8 Tahun 1992 tentang
perfilman bahwa film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan
media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas
sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan
video, dan atau bahan hasil penemuan teknologi lannya dalam segala
bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau
proses yang lain, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan
dan/atau ditanyangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik,
dan/atau yang lain.
Film merupakan media visual yang dapat digunakan untuk media
pembelajaran dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan karakter.
Film membawa makna khusus untuk menanamkan nilai-nilai yang
bermoral dapat membentuk suatu kepribadian seseorang, khususnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
remaja pada zaman sekarang. Film juga dapat membius untuk
mempengaruhi para penonton, seperti membuat penonton menangis,
tersenyum, ataupun terharu dalam hitungan detik saja. Oleh sebab itu, film
yang bertemakan pendidikan karakter harus diperhatikan penggunaan
sebagai media pembelajaran yang kedepannya menjadi suatu sarana serta
prasarana pembentukan kepribadian bangsa.
Ada beberapa karakteristik film pendidikan yang meliputi
(https://tesispendidikan.com/):
a. Menyiratkan suatu pesan moral yang boleh ditiru serta tidak ditiru
b. Mengikuti norma serta adat istiadat
c. Membentuk karakter disemua lapisan masyarakat
d. Memiliki tujuan yang jelas
e. Merupakan perantara untuk mendapatkan ilmu
f. Memiliki durasi yang terbatas
g. Membentuk mental bangsa yang berkualitas
h. Memiliki unusr-unsur yang dapat dicontoh, misalnya kejujuran
i. Sasaran tepat sesuai dengan kemasan pesan
j. Konflik yang ditampilkan datar
2. Kekuatan-kekuatan Media Film dalam Pendidikan Karakter
Menurut Kustandi & Sutjipto (2013) keuntungan menggunakan
media film sebagai berikut:
a. Film dapat memnyajikan suatu proses dengan lebih efektif
dibandingkan dengan media lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
b. Film dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari peserta
didik ketika membaca, berdiskusi, praktik dan lain-lain. Film
merupakan pengganti alam sekitar, bahkan dapat menunjukkan objek
secara normal yang tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung
berdenyut.
c. Film memungkinkan adanya pengamatan yang baik terhadap suatu
keadaan/peristiwa yang berbahaya jika dilihat secara langsung.
d. Film berguna mengajarkan keterampilan, karena memungkinkan
adanya pengulangan, sehingga keterampilan mampu dipelejari secara
berulang-ulang.
e. Film dapat menyajikan peristiwa kepada kelompok besar, kecil,
heterogen maupun perorangan.
Menurut Kustandi & Sutjipto (2013) keuntungan menggunakan
media film sebagai berikut:
a. Tidak semua peserta didik memiliki kemampuan berpikir yang sesuai
dengan kecepatan sebuha film. pada saat film ditayangkan, gambar-
gambar bergerak terus sehingga tidak semua peserta didik mampu
mengukuti informasi yang ingin disampaikan melalui film tersbut.
b. Film yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
belajar yang diinginkan, kecuali film dan video itu dirancang dan
diproduksi khusu untuk kebutuhan sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Film dalam Pendidikan
Karakter
Guna mengetahui keberhasilan dalam pembelajaran penanaman
nilai-nilai karakter diperlukan instrumen penilaian yang sesuai dengan
tujuannya, dengan cara membandingkan perilaku anak dengan standar
(indikator) karakter yang ditetapkan. Sebelum itu, perlu diketahui langkah
pengembangan instrumen penilaian tersebut. Menurut Gronlund
(Suwandi, 2010) ada enam langkah pengembangan instrumen tes sebagai
berikut:
a. Menentukan tujuan tes
b. Mengidentifikasi hasil belajar yang dimaksudkan
c. Merumuskan hasil belajar yang umum dengan istilah yag khusus
d. Menetapkan garis-garis besar isi mata pelajaran
e. Mempersiapkan tabel spesifikasi
f. Menggunakan tabel spesifikasi dalam mempersiapkan tes
4. Film sebagai Media Asesmen
Peran film sebagai media asesmen menjadi salah satu manfaat
untuk proses penilaian pendidikan karakter. Pemilihan media asesmen
harus didasarkan pada kriteria penilaian yang objektif. Kriteria penilaian
yang objektif dapat melalui film karena film sifatnya konkret (realistis)
yang dapat menunjukkan pokok masalah sesungguhnya sehingga peserta
diidk dpat dibawa ke peristiwa tersebut. Film juga bermanfaat terutama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
untuk mengembangkan pikiran, konsetrasi, menambah daya ingat,
menumbuhkan minat dan motivasi belajar.
Sadiman (1989) mengungkapkan bahwa film terbukti secara
signifikan lebih baik dari media yang lain dalam hal mengingat dan
mampu mempengaruhi emosi para peserta didik. Apapun jenis atau
temanya, film selalu meninggalkan pesan moral kepada masyarakat yang
dapat diserap dengan mudah karena film menyajikan pesan tersebut secara
nyata. Gambar hidup yang ditampilkan di film memberi dampak yang
berbeda dari untaian kata-kata dalam sebuah buku. Mencerna sebuah film
dapat dikatakan lebih mudah daripada mencerna sebuah tulisan. Maka
sebetulnya film sangat strategis dijadikan media komunikasi bagi
masyarakat banyak terutama sebagai media penyampaian pesan untuk
melestarikan suatu budaya.
G. Kajian Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ratna Natalia (2017) dengan judul
"Peranan Penggunaan Media Film Terhadap Minat Siswa dalam Proses
Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di SMP Stella Duce 2
Yogyakarta", menghasilkan bahwa adanya manfaat media film terhadap
minat belajar siswa pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Febrian Adi Nugroho (2015) dengan judul
“Pengembangan Media Pembelajaran IPA Untuk Menanamkan Karakter
Peduli Lingkungan dan Siswa Sekolah Menrngah Pertama” penelitian ini
merupanakan penelitian pengembangan yang berawal dari adanya potensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
dan masalah terkait dengan pendidikan karakter dan masalah guru dalam
penyediana media untuk menanamkan nilai-nilai karakter peduli
lingkungan.
H. Kerangka Pikir
Model tes asesmen hasil pendidikan karakter yang efektif belum ada
di SMP. Kalau pun ada, pedoman penilaian yang digunakan tidak ada
operasional dan penilaian hasil pendidikan karakter masih pada tataran
kognitif sehingga belum mampu menilai atau mengukur karakter siswa sejauh
mana. Perlu adanya model tes asesmen hasil pendidikan karakter yang
mampu menggambarkan dan menanamkan nilai-nilai karakter positif tidak
hanya pada tataran kognitif, tetap juga afeksi hingga pengalaman-pengalaman
nyata. Peneliti menawarkan solusi model tes asesmen hasil pendidikan
karakter berbasis film karakter.
Melalui media film yang bermuatan dilema moral, peserta didik SMP
dapat membayangkan peran karakter-karakter yang baik dalam film yang
bersangkutan untuk menuntunnya pada suatu tindakan nyata dalam
kehidupannya. Soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film ini
juga dapat membantu memberikan kemudahan bagi guru untuk menilai hasil
pendidikan karakter yang dilakukan kepada peserta didik di sekolah.
Karena guru hanya cukup memutarkan video yang di dalamnya sudah
termuat tayangan film karakter kreatif dan inovatif serta pertanyaan dan pilihan
jawaban, yang tersusun secara berdegradasi. Pengembangan prototipe soal tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
asesmen hasil pendidikan karakter kreatif dan inovatif peserta didik di SMP,
diharapkan mampu memberikan kemudahan dan ketepatan dalam menilai
karakter peserta didik. Bagan kerangka pikir dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir
Model Tes Asesmen Hasil
Pendidikan Karakter yang efektif
belum ada
1. Penilaian hasil
pendidikan
karakter yang ada
masih pada taraf
kognitif.
2. Pedoman
penilaian yang
digunakan tidak
operasional
Prototipe Soal Tes Asesmen
Hasil Pendidikan Karakter
Kedisiplinan dan Karakter
Kemandirian Berbasis Film
Karakter di SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini dipaparkan model pengembangan, prosedur pengembangan, dan
uji coba produk (desain uji coba, subjek coba, jenis data, instrumen pengumpulan
data dan tekik analisis data).
A. Model Pengembangan
Jenis Penelitian yang digunakan adalah R & D (Research and Develpment)
yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan penelitian dan pengembangan. R &
D (Research and Develpment) adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tertentu
(Sugiyono, 2010:297). Menurut Syaodih ( 2008:164) mengatakan penelitian R &
D (Research and Develpment) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada,
yang dapat dipertanggungjawabkan. Dapat disimpulkan bahwa R & D (Research
and Develpment) adalah jenis penelitian yang menghasilkan dan mengembangkan
suatu produk tertentu dengan cara yang sistematis.
Penelitian ini disebut penelitian pengembangan dikarenakan peneliti
mengembangkan suatu produk berupa prototipe pengembangan soal tes asesmen
pendidikan karakter peduli lingkungan dan peduli social berbasis film karakter di
SMP.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur Pengembangan ini menggunakan tahapan Penelitian (Research
and Development) menurut Sugiyono (2015). Prosedur pengembangan menurut
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Sugiyono ini dilakukan melalui sepuluh langkah prosedur pengembangan, antara
lain tahap (1) potensi dan masalah, (2) mengumpulkan informasi, (3) desain
produk, (4) validasi desain, (5) perbaikan desain, (6) uji coba produk, (7) revisi
produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) pembuatan produk
masal. Namun, penelitian ini peneliti mengadaptasi beberapa prosedur, meliputi
tahap (1) potensi dan masalah, (2) mengumpulkan informasi, (3) desain produk,
(4) validasi desain, (5) perbaikan desain, dan (6) uji coba produk. Prosedur
pengembangan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Prosedur Pengembangan Penelitian
1. Potensi dan masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi masalah. Potensi adalah
segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah.
Sedangkan masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang
terjadi. . Fenomena masalah yang terjadi saat ini adalah sekolah belum
memiliki alat ukur tes asesmen hasil pendidikan karakter sehingga
pengembangan pendidikan karakter di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul
Revisi
Design
Uji Coba
Produk Validasi
Desain
Potensi dan
Masalah
Desain Produk Mengumpul-
kan Informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
belum optimal. Sebenarnya guru mempunyai potensi untuk melakukan inovasi
baru dalam asesmen pendidikan karakter agar dapat mengetahui sejauhmana
karakter peserta didik berkembang. Masalah ini dapat diatasi melalui R&D
dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola atau sistem
penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi
masalah tersebut.
2. Mengumpulkan informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditinjau secara faktual, maka
selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan
sebagai bahan untuk perencanaan tertentu yang diharapkan dapat mengatasi
masalah tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara, dan menyebarkan angket kepada peserta didik untuk dianalisis
agar memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan
penelitian yaitu memperoleh gambaran capaian karakter peduli lingkungan dan
karakter peduli sosial berdasarkan hasil uji coba penggunaan prototipe soal tes
pendidikan karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial berbasis film
pada peserta didik kelas VII B dan VIII A SMP Negeri 2 Playen
Gunungkidul
3. Desain produk
Desain produk penelitian ini adalah prototipe soal tes asesmen hasil
pendidikan karakter di SMP berbasis media film karakter peduli lingkungan
dan karakter peduli sosial, instrumen model, media audio visual pendidikan
karakter di SMP. Soal tes asesmen ini berisi potongan film yang menampilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dilema moral karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial. Desain
produk ini di awali dengan memilih film-film yang menggambarkan dilema
moral karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial, menyusun
pertanyaan yang sesuai dengan dilema moral dari film karakter, dan merancang
jawaban dengan empat pilihan ganda bergradasi. Siswa melihat tayangan soal
film karakter dengan durasi 1-2 menit untuk karakter peduli lingkungan dan
karakter peduli sosial. Setelah itu, siswa mengambil keputusan atas
pertimbangan gradasi jawaban yang disediakan.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses untuk menilai apakah rancangan kerja
baru atau produk baru, secara rasional akan lebih baik dan efektif dibanding
yang lama. Dikatakan secara rasional, karena validitas di sini masih bersifat
penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi
dilakukan sebelum uji coba produk di lapangan. Validasi ini dapat dilakukan
dengan cara meminta penilaian ahli yang berpengalaman yang terdiri dari
validasi mengenal uji spesifikasi dan uji kualitas produk.
5. Revisi Desain
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para
ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut
kemudian dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain.
6. Uji coba produk
Setelah diketahui kelemahnnya dan diperbaiki, pengujian dapat dilakukan
dengan eksperimen. Hal ini diperlukan karena kadang-kadang apa yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
dikonsepkan belum tentu sesuai dengan kenyataan dilapangan. Pengujian
diberikan kepada peserta didik sebagai pengembangan soal tes asesmen hasil
pendidikan karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial berbasis film
pada siswa SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul. Tujuan dari uji coba produk ini
adalah untuk mengetahui apakah prototipe soal tes asesmen pendidikan
karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial berbasis film karakter ini
memiliki kualitas dan efektif untuk digunakan sebagai alat tes asesmen
pendidikan karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial di SMP
Negeri 2 Playen Gunungkidul.
C. Uji Coba Produk
1. Desain Uji Coba
Uji coba produk merupakan bagian yang penting dalam penelitian
pengembangan, yang dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji
coba produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat
layak digunaka atau tidak. Uji coba produk juga melihat sejauh mana
produk yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan. Pada desain uji
coba produk ini, dibagai menjadi dua tahap, yaitu:
a. Evaluasi Ahli
Tahap evaluasi ahli dilakukan dengan jalan mengambil data
kuisioner dari dosen ahli, selanjutnya hasil dianalisis untuk dijadikan
dasar melakukan revisi produk pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
b. Uji Coba Kelompok Kecil
Uji coba dilakukan pada siswa kelas VII B dan VIII A SMP Negeri 2
Playen Gunungkidul yang berjumlah 64 orang.
2. Tempat Penelitian dan Subjek Uji Coba
Subjek coba ini akan membahas tentang tempat penelitian, subjek
penelitian, objek penelitian, waktu penelitian.
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul
yang beralamat di Jalan Wonosari-Jogja, Desa Gading, Playen,
Gunungkidul, Yogyakarta.
b. Subjek Penelitian
Subjek uji penelitian yang akan diteliti adalah peserta didik kelas VII
B dan VIII A SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul tahun ajaran
2016/2017.
Tabel 2. 1
Jumlah Subjek Uji Coba Penelitian
Kelas Jumlah
VII B 31 orang
VIII A 32 orang
Total 63 orang
c. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah prototipe soal tes asesmen pendidikan
karakter peduli lingkungan dan peduli social berbasis film karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
untuk peserta didik kelas VII B dan VIII A di SMP Negeri 2 Playen
Gunungkidul tahun ajaran 2016/2017.
d. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2017 yang membutuhkan
dua hari untuk menguji prototipe soal asesmen ini di kelas VII B dan
VIII A.
3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
a. Teknik Pengumpulan Data
Dalam uji coba, data digunakan sebagai dasar untuk
menentukan keefektifan, efisiensi, dan daya tarik produk yang
dihasilkan. Jenis yang akan dikumpulkan disesuaikan dengan
informasi yang dibutuhkan tentang produk yang dikembangkan dan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu angket
keterlasanaan dan hambatan asesmen pendidikan karakter, angket
penilaian terhadap model asesmen yang dikembangkan dan validasi
siswa, dan soal-soal tes yang menggambarkan dilema moral yang
menggunakan potongan-potangan film karakter berdurasi satu sampai
dua menit.
Angket keterlaksanaan dan hambatan asesmen pendidikan
karakter di sekolah menengah pertama, diberikan kepada para guru
yang memiliki kaitan erat dengan pendidikan karakter di sekolah.
Angket penilaian terhadap model asesmen yang dikembangkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
tim peneliti, bertujuan agar mengetahui masukan dari para guru mata
pelajaran yang memiliki kaitan erat dengan pendidikan karakter di
sekolah. Angket keterlasanaan dan hambatan asesmen pendidikan
katakter diberikan bersamaan dengan angket penilaian terhadap model
asesmen kepada guru saat tes diberikan kepada para siswa. Validasi
siswa digunakan untuk menilai efektvitas dari pengembangan soal tes,
dapat diberikan pada akhir sesi pengerjaan soal tes.
b. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data tes yang dikembangkan sebagai
teknik pengumpulan data digunakan untuk menguji kualitas soal tes
itu dikumpulkan dan responden penelitian. Pada penelitian ini
instrumen yang dikembangakan yaitu berupa soal-soal yang
menggambarkan dilema moral yang menggunakan potongan-potangan
film karakter berdurasi satu sampai dua menit. Soal dan film yang
diberikan berjumlah 40 soal yaitu soal mengenai pendidikan karakter
peduli lingkungan berjumlah 20 dan soal mengenai pendidikan
karakter peduli sosial berjumlah 20 yang berbentuk pilihan ganda dan
jawaban gradasi atau jawaban seluruhnya mengandung kebenaran
tetapi ada yang paling benar diantara pilihan jawaban. Pertanyaan-
pertanyaan akan ditayangkan di akhir film yang berdurasi satu sampai
dua menit dan siswa menjawab pertanyaan yang mengandung
pendidikan karakter peduli lingkungan dan peduli sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Sebagai contoh, akan ditayangkan potongan film yang
bercerita beberapa perilaku yang menyimpang dalam kehidupan
sehari-hari mulai dari membuang sampah sembarangan, perilaku
vandalisme dan kerusakan alam yang terjadi di sekitar kita.
a. Soal tes hasil pendidikan karakter peduli lingkungan dan karakter
peduli sosial
Menurut Sudjana (2010:35) alat penilaiaan hasil belajar
dapat digolongkan dalam dua jenis yaitu tes uraian dan tes objektif.
Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes objektif. Tes
objektif berupa pilihan berganda (multiple choice) dengan
menggunakan skala jenjang. Tes diberikan kepada siswa yang
berbeda tingkatan (kelas VII B dan kelas VIII A), dalam waktu yang
sama, yang bertujuan untuk melihat perbedaan antara keduanya dan
mendapatkan data yang diperlukan.
Tes yang akan diberikan dalam bentuk cuplikan video yang
didalamnya menggambarkan prilaku karakter peduli lingkungan dan
karakter peduli sosial dan dikemas dengan tampilan pertanyaan dan
pilihan jawaban sehingga siswa tidak lagi membaca dalam bentuk
lembaran. Soal-soal pertanyaan yang disajikan berjumlah 40 butir,
yaitu soal mengenai karakter peduli lingkungan 20 dan soal karakter
karakter peduli sosial inovatif berjumlah 20 butir. Tes yang di
terapkan dalam penelitian ini bersifat tertutup karena hanya
diberikan pernyataan dan pilihan jawaban yang sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
keadaan saat ini dan memiliki kebenaran alternatif jawaban berupa
pilihan ganda yang berdegradasi nilainya mulai dari dari satu hingga
empat. Dimana skor 1 mewakili pilihan jawaban untuk prilaku
karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial yang rendah
dan skor 4 mewakili pilihan jawaban untuk prilaku karakter peduli
lingkungan dan karakter peduli sosial yang tinggi. Berikut bentuk
kisi-kisi soal karakter peduli lingkungan dan peduli sosial dapat
dilihat pada tabel 2.2 dan tabel 2.3 yang terdapat pada halaman 72.
1. Kisi-Kisi Soal Tes Karakter Peduli Lingkungan
Kisi-kisi karakter Peduli Lingkungan sesuai dengan aspek dan
indikator yang telah dijelaskan di halaman 72.
2. Kisi-kisi Soal Tes Karakter Peduli Sosial
Kisi-kisi karakter Peduli Sosial sesuai dengan aspek dan
indikator yang telah dijelaskan di halaman 73.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 2. 2
Kisi-kisi Soal Tes Karakter Peduli Lingkungan
No Aspek Indikator Item
1 Kerja keras
melindungi alam
1.1 Menjaga kebersihan
lingkungan sekitar
29, 36, 38
1.2 Menjaga kelestarian
lingkungan
26, 33
1.3 Tidak menebang pohon
sembarangan
24, 25
2 Menghargai/menjaga
kesehatan dan
kebersihan
2.1 Membuang sampah pada
tempatnya
31, 40
2.2 Membersihkan sampah-
sampah yang menyumbat
aliran air.
39, 34
2.3 Tidak mencorat coret
pohon,batu,jalan atau
dinding
21, 28,
30
3 Bijaksana dalam
menggunakan SDA
3.1 Mematikan alat elektronik
dan menggunakan air
sebaik mungkin.
35,37
4 Bertanggungjawab
terhadap lingkungan
4.1 Merawat hewan 22, 23,
27, 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 2. 3
Kisi-kisi Soal Tes Karakter Peduli Sosial
No Aspek Indikator Item
1 Kejujuran :
Sifat bersikap lurus
hati, tidak berbohong,
tidak curang, tulus,
ikhlas, bersikap apa
adanya
1.1 Siswa memiliki kejujuran,
dorongan hati, dan bersikap secara
spontan yang alami dari dalam diri
1, 2, 20
2 Kerja sama :
Kemampuan untuk
berusaha mencapai
tujuan secara
bersama-sama.
2.1 Siswa sadar bahwa dalam
mencapai tujuan bersama perlu
adanya kerja sama dalam
kelompok
11, 18,
3 Menyumbang :
Tindakan membantu
orang lain dengan
tenaga, pikiran dan
sebagainya
3.1 Siswa memiliki kesediaan diri
untuk berbagi gagasan, ide, tenaga
6, 12, 19
4 Menolong :
Usaha membantu
meringankan beban
orang lain
4.1 Siswa memiliki kemampuan dan
kesediaan untuk membantu orang
lain yang mengalami kesulitan
3, 4, 13
5 Berbagi :
Kesediaan diri untuk
membagi sesuatu
kepada orang lain
5.1 Siswa memiliki kesedihan untuk
berbagi pengalaman, pengetahuan
ide, gagasan, saran kepada orang
lain
9, 10, 17
6 Kedermawaanan :
Siak dan perilaku
yang ditunjukan
berdasarkan kebaikan
hati atau kemurahan
hati terhadap sesama
6.1 Siswa mampu menunjukan
perilaku membantu secara sukarela
kepada orang lain
5, 7, 15
7 Memperjuangkan hak
dan kesejahteraan
orang lain
7.1 Siswa mampu bijaksana dalam
menghadapi hak dan kesejahteraan
orang lain berdasarkan
pengetahuan dan pengalamnnya.
8, 14, 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Penyusunan kisi-kisi dilakukan oleh peneliti dan dikonsultasikan
kepada dosen ahli yang tergabung dalam Tim Dosen Penelitian Sosial,
Humaniora dan Pendidikan (PSHP), untuk divalidasi secara rasional
apakah sudah sesuai atau belum antara aspek, indikator, item dan video
yang digunakan sebagai cara memenuhi validitas konstruk dan validitas
isi.
b. Skala Penilaian Validasi Efektivitas Penggunaan Model Soal Tes yang
Dikembangkan.
Validasi efektivitas model produk yang dimiliki oleh siswa
berbentuk pernyataan checklist menggunakan skala Guttman. Sugiyono
(2016:111) mengatakan bahwa skala pengukuran dengan tipe ini, akan
mendapatkan jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”;
“pernah-tidak pernah”; “positif–negatif”; dan setuju-tidak stuju”. Data
yang diperoleh dapat berupa data interval dan data rasio. Dalam penelitian
ini fokus skala pengukuran yang digunakan ialah mengidentifikasi respon
siswa yaitu ya-tidak. Namun dalam skala yang dipakai sebagai pilihan
respon pelengkap yaitu repon kurang dan tidak tahu. Dalam analisis, kedua
respon tidaak diperhitungkan. Skala guttman digunakan sebagai cara
pengukuran validasi model prototipe soal tes karakter yang dikembangkan
untuk melihat efektivitas dari model pengembangan yang dibuat
berdasarkan penilaian siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari berbagai teknik sesuai
dengan tujuan untuk menguji kualitas butir soal tes karakter yang
dikembangkan, digunakan teknik uji reliabilitas model rasch dengan aplikasi
winstep dan teknik uji IRT dengan model rasch. untuk menganalisis hasil
karakter siswa digunakan teknik deskriptif kategorial. Untuk menganalisis
validasi efektivitas produk digunakan teknik presentase PAP (penilaian acuan
patokan).
a. Validitas
Arikunto (Prijowuntato, 2016: 130) validitas adalah tingkat sesuatu
tes mampu mengukur apa yang hendak diukur. Penelitian ini menggunakan
Validitas Isi dan validasi empirik. Consuello, dkk (Prijowuntato, 2016: 131)
validitas isi adalah derajat tes yang mengambarkan esensi, topik-topik dan
ruang lingkup tes yang dirancang untuk pengukuran.
Senada dengan Arikunto (Prijowuntato, 2016: 130) menegaskan
suatu tes atau instrumen pengukur dikatakan mempunyai validitas yang
tinggi apabila alat yang bersangkutan menjalankan fungsi ukurnya atau
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran. Suatu alat
ukur yang valid, tidak sekedr mampu mengungkapkan data yang tepat akan
tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
a) Validitas Isi
Validitas isi diuji melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur
dengan kesepakatan penilaian dari ahli yang berkompeten dalam
bidangnya atau expert judgement. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas
isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi
(Arikunto,2013). Validitas isi diuji melalui tahap pengujian terhadap isi
alat ukur dengan kesepakatan penilaian dari ahli yang berkompeten dalam
bidangnya atau expert judgement.
Instrumen yang telah dibuat akan dikonsultasikan kepada beberapa
ahli antara lain : Tim Dosen Penelitian Sosial, Humaniora dan Pendidikan
(PSHP) dan dosen pendamping yaitu Dr. Gendon Barus, M.Si. dan Juster
Donal Sinaga M.Pd. Instrumen yang telah dikonsultasikan dan dianggap
layak dipakai, akan diaplikasikan kepada subjek peneliti. Tujuan dari
validasi ini untuk memperoleh kritik dan saran dari para ahli sehingga
dapat diketahui kekurangan dan kelebihan dari produk yang
dikembangkan. Instrumen yang telah dikonsultasikan dan dianggap layak
dipakai, akan diaplikasikan kepada subjek peneliti. Berikut masukan dan
beberapa catatan yang diberikan oleh ahli untuk diperbaiki; “kesesuaian
pernyataan dalam gradasi pilihan jawaban dengan aspek dan indikator,
pemilihan potongan video, sesuaikan skor dengan gradasi pernyataan,
ketepatan durasi tayangan video serta tampilan fonts”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
b) Validitas Empiris
Istilah “validitas empiris” memuat kata “empiris” yang berarti
“pengalaman”. Sebuah instrument dapat dikatakan memiliki validitas
empiris apabila sudah diuji dari pengalaman (Arikunto, 2013).
Penyelidikan validitas tes secara empiris dilakukan dengan menggunakan
prinsip validitas yang berkaitan dengan kriteria, yang dalam hal ini harus
tersedia tes yang standar atau baku. Wright (1999) juga Wright & Master
(1982) dalam (Subali, 2016:136) mengatakan bahwa jika suatu item sesuai
(fit) dengan model yang digunakan (maksudnya seperti model logistik satu
parameter atau dua parameter) maka dapat diartikan bahwa item tersebut
dapat mengukur kemampuan sehingga item tersebut boleh dinyatakan
“valid” sebagai alat ukur. Oleh karena itu, jika semua item sesuai (fit)
terhadap model yang digunakan maka tes yang tersusun atas item-item
yang bersangkutan juga dapat dinyatakan “valid” sebagai alat ukur.
Uji validitas item dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan
program QUEST, yaitu dengan melihat hasil hitung. Penetapan fit tiap
butir soal menggunakan pengujian berdasarkan besarnya nilai INFIT
MNSQ. Dalam hal ini menggunakan kisaran nilai 0,77 s.d 1,30 Dengan
demikian, suatu item menjadi tidak fit menurut Model Rasch bila memiliki
nilai INFIT MNSQ <0,77 dan >1.30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
c) Validitas Soal Tes Asesmen Karakter Peduli Lingkungan dan Karakter
Peduli Sosial
Dalam penelitian ini dilakukan menggunakan model Rasch dengan
bantuan sofware program QUEST. Model Rasch dikembangkan oleh
Georg Rasch. Menurut Sumintono & Widhiarso, (2013:50) model Rasch
merupakan suatu model yang berasal dari teori respon butir atau Item
respon theory (IRT). Georg Rasch mengembangkan satu model analisis
dari teori respon butir pada tahun 1960-an, dengan data mentah berupa
data dikotomi (berupa benar dan salah) yang mengindikasikan kemampuan
responden. Selain data dikotomi, model Rasch juga bisa melakukan
analisis untuk data politomi seperti yang dikembangkan oleh Andrich,
yang tetap berlandaskan pada dua teorema dasar: tingkat kemampuan
seseorang dan tingkat kesulitan item. Model Rasch berasumsi bahwa
kesulitan item adalah sifat yang dipengaruhi oleh jawaban responden, dan
kemampuan seseorang adalah sifat yang dipengaruhi oleh estimasi
kesulitan item (Linacre, 1999).
Analisis dengan model Rasch menghasilkan analisis statistik
kesesuaian (fit statistics) yang memberikan informasi pada peneliti apakah
data yang didapatkan memang secara ideal menggambarkan bahwa orang
yang mempunyai abilitas tinggi memberikan pola jawaban terhadap aitem
sesuai dengan tingkat kesulitannya. Parameter yang digunakan adalah infit
dan outfit dari kuadrat tengah (mean square) dan nilai terstandarkan
(standardized values). Menurut Sumintono dan Widhiarso (2013), infit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
(inlier sensitive atau information weighted fit) adalah kesensitifan pola
respon terhadap aitem sasaran pada responden (person) atau sebaliknya;
sedangkan outfit (outlier sensitive fit) mengukur kesensitifan pola respon
terhadap aitem dengan tingkat kesulitan tertentu pada responden atau
sebaliknya.
Dalam model pengukuran Rasch dengan bantuan program QUEST,
validitas dan reliabilitas suatu instrumen dapat diketahui dengan melihat
analisa-analisa seperti item polarity, unidimensial, pemetaan item-
individu/responden, reliabilitas item-individu, dan beberapa bentuk analisa
yang lainnya. Sehubungan dengan itu, penelitian ini dilakukan untuk
mendapatkan bukti secara empirik tentang validitas dan reliabilitas soal tes
karakter kedisiplinan dan karakter kemandirian berupa data politomi,
menggunakan pengukuran Model Rasch. Berikut ini disajikan rumus yang
digunakan untuk validasi konstruk, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
beda soal tes dalam model Rasch.
𝑃𝑛𝑖1 (𝑥 =1
βn. δi. F ) =
𝑒(𝛽 − [𝛿 + 𝐹])
1 + 𝑒(𝛽 − [𝛿𝑖 + F1])
Keterangan:
𝑃𝑛𝑖1 = Probabilitas dari responden n memilih jawaban item i dengan
benar.
𝑒 = Sebesar 2,7183
𝛽 = Konstanta dengan nilai 1,7
𝛿 = Parameter lokasi butir
F = Tingkat kesulitan item, nilai F berkisar antara -2.0 sampai
dengan +2,0. Apabila nilai bi mendekati -2 maka dapat dikatakan
bahwa item tersebut mudah sementara apabila nilai bi mendekati
+2 maka dapat dikatakan bahwa item tersebut sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
d) Validasi Efektivitas Model
Sedangkan untuk validasi efektivitas penggunaan model soal tes
karakter kedisiplinan dan karakter kemandirian oleh siswa, peneliti
menggunakan deskriptif persentase, kemudian data dikelompokkan
menggunakan kriteria penilaian acuan patokan (PAP) tipe 1, dimana pada
kriteria PAP menurut Masijo (1995: 153) nilai 90%-100% (Sangat Efektif),
80%-89% (Efektif), 65%-79% (Cukup Efektif) 55%-64% (Kurang Efektif),
<55% (Tidak Efektif). Hal ini dilakukan peneliti karena bentuk jawaban
yang disajikan dalam kuesioner validasi efektivitas model pengembangan
soal tes menuntut jawaban tegas yakni ya, tidak, tidak tahu, dan kurang
dengan siswa sebagai penilai dengan rumus sebagai berikut:
Pem =∑𝑓
𝑁100
Keterangan:
Pem : Persentase efektivitas model pengembangan soal tes karakter
kreatif dan inovatif
∑f : Jumlah jawaban setiap item
N : Jumlah responden
Sedangkan untuk uji validitas kuesioner efektivitas model
menggunakan bantuan aplikasi QUEST model Rasch, dengan menggunakan
rumus 1 PL untuk data dikotomus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Keterangan :
Pi(𝜃) = probabilitas bahwa examinee dengan tingkat kemampuan 𝜃
menjawab item i dengan benar.
e = sebesar 2,7183,
D = konstanta dengan nilai 1,7,
bi = tingkat kesulitan item. nilai bi berkisar antara -2,0 sampai dengan
+2,0. Apabila nilai bi mendekati -2 maka dapat dikatakan bahwa
item tersebut mudah sementara apabila nilai bi mendekati +2
maka dapat dikatakan bahwa item tersebut sulit.
Dan hasil penghitungan analisis skor karakter peduli lingkungan dan
karakter peduli sosial yang diperoleh dari soal tes disajikan dalam norma
kategorisasi PAP tipe 1 digunakan pada capaian soal tes karakter peduli
lingkungan dan karakter peduli sosial siswa kelas VII B dan VIII A SMP
Negeri 2 Playen Gunungkidul dapat pada tabel 2.4.
Tabel 2. 4
Norma Kategorisasi PAP Tipe 1 pada Gambaran Capaian Asesmen Hasil
Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan dan Karakter Peduli Sosial
pada siswa kelas VII B dan VIII A SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul
Tahun ajaran 2016/2017
Kriteria Skor Tingkat Reliabel
90% - 100% Sangat Efektif
80% - 89% Efektif
65% - 79% Cukup Efektif
55% - 64% Kurang Efektif
55% Tidak Efektif
b. Reliabilitas Instrumen
Menurut Consuello (Prijowuntato, 2016: 143) reliabilitas adalah
ketepatan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu tes dikatakan andal apabila
alat tes tersebut dapat dipercaya, konsisten atau stabil dan produktif. Pengujian
reliabilitas instrumen pada penelitian ini dihitung menggunakan model Rasch,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
selanjutnya guna mempermudah penafsiran hasil uji reliabilitas statistik,
peneliti menggunakan patokan 0,5 s.d 1,5 untuk nilai mean square, dan -1,9 s.d
1,9 untuk nilai standar deviasi (SD), nilai mean square dan standar deviasi
(SD) untuk melihat apakah reliabilitas tes sudah fit dengan model Rasch.
Sumintono & Widhiarso, (2013:109) untuk melihat nilai reliabilitas person dan
item menurut model Rasch, menggunakan kategori dengan norma kriteria skor
sebagai berikut, dapat dilihat tabel 2.5.
Tabel 2.5 Norma Kategori Nilai Reliabilitas dan Item Model Rasch
Kriteria Skor Tingkat Reliabel
> 0,94 Istimewa
0,91 s.d 0,94 Bagus sekali
0,81 s.d 0,90 Bagus
0,67 s.d 0,80 Cukup
< 0,67 Lemah
c. Taraf Diskriminasi (Pembeda)
Taraf diskiriminasi (pembeda) suatu soal merupakan kemampuan butir
soal itu untuk membedakan siswa yang termasuk kelompok tinggi dengan
siswa yang termasuk kelompok rendah. Diharapkan taraf diskriminasi
(pembeda) dalam suatu instumen tidak terlalu sukar dan juga tidak terlalu
mudah.
Menurut Arikunto (2009), angka yang menunjukkan besarnya daya
pembeda disebut indeks diskriminasi atau D. Pembagian kelompok dapat
dilakukan dengan berbagai macam metode tergantung keperluannya. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
mengetahui daya beda dari soal tes yang dikembangkan, peneliti menggunakan
model Rasch dengan bantuan aplikasi QUEST, maka dapat di lihat pada
tampilan notpet input itanal, dan PT-Biserial. Agar mempermudah cara melihat
daya beda, berikut ditampilkan contoh:
Tebel 2.6
Contoh Hasil Hitung Daya Beda
Item 10: item 10 Infit MNSQ = .88
Disc = .47
Categories 1 2 3 4 missing
Count 7 6 3 48 0
Percent (%) 10.9 9.4 4.7 75.0
Pt-Biserial -.52 -.08 .11 .37
p-value .000 .271 .189 .001
Mean Ability .20 .54 .68 .69 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.33 .01 .11
Error .48 .46 .46
...............................................................
Menurut Subali, (2011) dengan melihat nilai point biserial (indeks daya
beda) untuk skor 1 yang negatif, yakni sebesar -.54, berarti testi yang
memperoleh skor 1, testi yang berkarakter baik < testi yang tidak memiliki
karakter baik. Hal yang sama berlaku untuk skor 2, karena hasilnya juga
negatif. Untuk skor 3, hasilnya positif, yakni +.11, sehingga yang memperoleh
skor 3, testi yang berkarakter baik lebih banyak dibanding testi yang tidak
berkarakter baik, hal yang sama berlaku untuk skor 4 yakni +.37.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
d. Tingkat Kesukaran
Subali 2011, mengatakan, taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes
dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan
benar. Jika banyak subjek peserta tes yang tidak dapat menjawab dengan benar,
maka taraf kesukaran tes tersebut tinggi, sebaliknya jika hanya sedikit dari
subjek yang tidak dapat menjawab dengan benar maka taraf kesukarannya
rendah. Taraf kesukaran tes dinyatakan dalam indeks kesukaran.
Tingkat kesukaran dari soal tes yang telah dibuat maka dapat dilihat
pada Item Estimates (Thresholds) dengan kriteria nilai -2,0 s.d 2,0 dengan
kriteria nilai -2,0 s.d 2,0 apabila jarak/sebaran item maupun responden dibawah
-2,0 maka item dapat dikatakan memiliki tingkat kesukaran yang mudah.
Sedangkan bila jarak/sebaran item maupun responden diatas 2,0 maka item
dapat dikatakan sangat sulit dan responden memiliki kemampuan untuk
menjawab. Sebaran yang diharapkan dari item dan responden ialah antara -2,0
s.d 2,0. Berikut disajikan kategori tingkat kesukaran item.
Tabel 2.7
Kategori Tingkat Kesukaran Item
Kriteria Kategori
>2,0 Sulit
-2,0 s.d 2,0 Sedang
<-2,0 Mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan serta
pembahasan. Struktur paparan hasil penelitian mengikuti urutan rumusan masalah
yang dirumuskan pada BAB I. Dengan cara ini dimaksudkan pertanyaan-
pertanyaan penelitian dapat dijawab secara berurutan.
A. Hasil Penelitian
1. Prototipe Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan Karakter Peduli
Lingkungan Dan Karakter Peduli Sosial yang Diujikembangkan
dalam Penelitian Ini.
Sebagaimana dijelaskan pada bab I, produk yang didesain dalam
penelitian ini berupa prototipe soal tes asesmen pendidikan karakter peduli
lingkungan dan karakter peduli sosial berbasis film karakter, disusun
berdasarkan potongan film (yang diseleksi dari youtube) memuat tayangan
yang mengandung dilema moral, persoalan konflik moral, klarifikasi nilai
yang menggambarkan pendidikan karakter peduli lingkungan dan karakter
peduli sosial. Proses pengembangan prototipe soal tes ini diawali dengan
menyusun pertanyaan yang sesuai dengan dilema moral dari film karakter,
dan menyusun empat pilihan jawaban untuk masing-masing soal tes
berbentuk pilihan ganda dengan jawaban bergradasi yang mencerminkan
tingkat pemahaman, (moral knowing), perasaan (moral afeksion), dan
tindakan/prilaku (moral aksion) siswa diminta mengambil keputusan atas
pertimbangan gradasi yang disediakan. Soal tes ini terdiri dari 20 soal tes
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
karakter peduli lingkungan dan 20 soal tes karakter peduli sosial yang
mengambarkan masing-masing karakter.
Berikut ini disajikan satu contoh prototipe soal tes hasil pendidikan
karakter peduli lingkungan dan satu contoh protipe soal tes hasil
pendidikan karakter peduli sosial; sedangkan bentuk produk utuh
didokumentasikan dalam format softcopy berbentuk VCD (Hak Otoritas
ada pada pengembang; [email protected]) atau 081328714220.
Tabel 3.1
Contoh Soal Tes Karakter Peduli Lingkungan
No Soal 1.
Film : Coret Tembok
https://www.youtube.com/watch?v=3gdsEEdo8RE
Belajar dari tayangan video tersebut apabila kamu
menjumpai orang yang melakukan aksi corat-coret di
tembok seperti itu, apa yang kamu perbuat ?
a. Menyuruh pelakunya untuk mengecat ulang tembok itu.
b. Menegurnya agar tidak mengulangi perbuatannya.
c. Menegur dan mengajak pelakunya untuk mengecat ulang tembok tersebut
dan menasehatinya bahwa aksinya itu merusak keindahan lingkungan.
d. Memberitahukan kepada orangtuanya agar menasehatinya.
Rubrik : ( a= 3, b=2, c=4, d=1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 3.2
Contoh Soal Tes Karakter Pedui Sosial
No Soal 1.
Film : Buku Berantakan Terjatuh
https://www.youtube.com/watch?v=WNdvzoaPBA43
Saling menolong tentunya baik. Dari cuplikan film
tadi, jika saat itu kamu berada di dekat orang yang
ditabrak itu, apa yang kamu lakukan ?
a. Saya langsung membantu memungut atau menata buku tesebut
b. Dengan cepat menegur/menasihati orang yang menabrak dan membantu
menata buku orang yang ditabrak itu
c. Saya menawarkan bantuan kepada orang tesebut
d. Mengajak orang terdekat anda menolong orang tersebut
Rubrik : ( a= 3, b=4, c=2, d=1)
Masing-masing karakter peduli lingkungan dan karakter peduli soaial
dikembangkan menjadi 20 soal tes dalam bentuk pilihan ganda bergradasi. Setiap
nomor soal didasarkan atas dilema moral yang dimuat dalam potongan film
karakter yang ditayangkan mendahului setiap pernyataan soal. Siswa diminta
untuk menyimak penayangan potongan film berdurasi 1-2 menit, kemudian
ditampilkan pernyataan soal dan 4 alternatif jawaban yang mengandung intensitas
pertimbangan moral bergradasi 1-4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Gambar 3.1 Alur Pembuatan Soal Tes Karakter Peduli Lingkungan
dan Soal Tes Karakter Peduli Sosial
2. Hasil Uji Kualitas (Validitas, Reliabilitas, Daya Beda dan Tingkat
Kesukaran) Soal Tes Penelitian Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan
Dan Karakter Peduli Sosial Berbasis Film Yang Diujucobakan Di SMP
Negeri 2 Playen Gunungkidul Pada Siswa Kelas VII B Dan VIII A?
Sebagaimana dipaparkan pada bab III, untuk menguji kualitas soal tes
yang dikembangkan dalam penelitian ( validitas, reliabilitas, daya beda dan
tingkat kesukaran) dan uji fix model digunakan pendekatan teori respon butir
(IRT model Rasch). Berdasarkan data uji coba produk pada siswa kelas VII B
dan VIII A di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul (N=64), diperoleh hasil uji
validitas butir tes karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial sebagai
berikut :
2. Mencari &
menyeleksi film
yang
menggambarkan
dilema moral.
1. Menentukan
aspek, indikator,
dan item kedua
karakter.
3. Menyusun soal tes
dan alternatif jawaban
bergradasi.
4. Melakukan
expert judgment
5. Melakukan
editing film yang
dijadikan soal tes
6. Diujicobakan
pada subjek
penelitian
7. Pengolahan data
soal tes karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
a. Validitas
Uji validitas menurut model Rasch ditentukan oleh kriteria yaitu
INFIT MNSQ (0,77 s.d 1,30). Informasi IRT berupa INFIT MNSQ
sebagai bukti fit atau tidaknya item menurut model Rasch. Berdasarkan
data uji coba produk pada siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 2
Playen Gunungkidul, dengan jumlah (N=64), diperoleh hasil uji
validitas butir tes karakter peduli lingkungan sebagai berikut, dapat
dilihat pada tebel 4.1
Tabel 3.3
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Soal Tes
Karakter Peduli Lingkungan
Item Estimates (Thresholds) In input Order
all on all (N = 64 L = 20 Probability Level= .50)
|----------------|---------|-------------|
| ITEM NAME | INFT | kesimpulan |
| | MNSQ | |
|----------------|---------|-------------|
|1 item 1 | 1.05 | valid |
|2 item 2 | 1.00 | valid |
|3 item 3 | .91 | valid | |4 item 4 | .88 | valid |
|5 item 5 | 1.26 | valid |
|6 item 6 | .97 | valid |
|7 item 7 | .96 | valid |
|8 item 8 | 1.02 | valid |
|9 item 9 | .98 | valid |
|10 item 10 | .88 | valid |
|11 item 11 | 1.04 | valid |
|12 item 12 | .99 | valid |
|13 item 13 | .94 | valid |
|14 item 14 | .96 | valid |
|15 item 15 | 1.04 | valid |
|16 item 16 | .96 | valid |
|17 item 17 | .97 | valid |
|18 item 18 | .97 | valid |
|19 item 19 | 1.19 | valid |
|20 item 20 | 1.17 | valid |
|-------------------------|--------------|
|Mean | 1.00 | |
|SD | .10 | |
|========================================|
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh item memenuhi
kriteria validitas dengan INFIT MNSQ antara 0,88 s.d 1,26 dengan
model Rasch. Dalam hal ini kriteria INFIT MNSQ 0,77 s.d 1,30 dengan
taraf kesalahan atau alpha sebesar 5%. Artinya, soal tes hasil asesmen
berbasis potongan film karakter ini baik untuk mengukur karakter
peduli lingkungan siswa.
Berikut akan disajikan grafik gambaran hasil uji validatas tes
karakter peduli lingkungan dengan kriteria INFIT MNSQ 0,77 s.d 1,30
yang dapat dilihat pada gambar 4.2
Item Fit
3/ 1/18 11:54
all on all (N = 64 L = 20 Probability Level= .50)
INFIT
MNSQ .56 .63 .71 .83 1.00 1.20 1.40
-----------------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+
1 item 1 . | * .
2 item 2 . * .
3 item 3 . * | .
4 item 4 . * | .
5 item 5 . | * .
6 item 6 . * | .
7 item 7 . * | .
8 item 8 . |* .
9 item 9 . *| .
10 item 10 . * | .
11 item 11 . | * .
12 item 12 . *| .
13 item 13 . * | .
14 item 14 . * | .
15 item 15 . | * .
16 item 16 . * | .
17 item 17 . * | .
18 item 18 . * | .
19 item 19 . | * .
20 item 20 . | *
.============================================================================
Gambar 3.2
Print Out Hasil Uji Fit Model Soal Tes Karakter Peduli Lingkungan
Dari gambaran grafik item fit karakter peduli lingkungan tersebut dapat
diketahui bahwa seluruh item berada dalam area fit, karena berada di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
garis putus-putus yaitu antara 0,77 s.d 1,30. item digambarkan dalam bentuk
bintang, dan garis putus-putus berupa titik kecil sacara vertikal nenandakan
posisi nilai skor batas penerimaan item dengan nilai INFT MNSQ, titik bagian
kiri adalah skor 0,77 dan bagian kanan adalah skor 1,30.
Selanjutnya, berikut akan di tampilkan hasil uji validitas tes karakter
peduli sosial pada tabel 3.4 pada halaman 91.
Tabel 3.4
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Soal Tes Karakter Peduli Sosial
Item Estimates (Thresholds) In input Order
all on all (N = 66 L = 20 Probability Level= .50)
|----------------|---------|-------------|
| ITEM NAME | INFT | kesimpulan |
| | MNSQ | |
|----------------|---------|-------------|
|1 item 1 | .86 | valid |
|2 item 2 | 1.08 | valid |
|3 item 3 | 1.02 | valid |
|4 item 4 | .88 | valid |
|5 item 5 | .90 | valid |
|6 item 6 | 1.17 | valid |
|7 item 7 | 1.37 | gugur |
|8 item 8 | .92 | valid |
|9 item 9 | .86 | valid |
|10 item 10 | .96 | valid |
|11 item 11 | 1.00 | valid |
|12 item 12 | 1.01 | valid |
|13 item 13 | .88 | valid |
|14 item 14 | .97 | valid |
|15 item 15 | .82 | valid |
|16 item 16 | .95 | valid |
|17 item 17 | 1.05 | valid |
|18 item 18 | 1.32 | gugur |
|19 item 19 | 1.10 | valid |
|20 item 20 | | gugur |
|----------------|---------|-------------|
|Mean | 1.01 | |
|SD | .15 | |
|========================================|
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 17 item memenuhi
kriteria validitas dengan INFIT MNSQ antara 0,82 sampai dengan 1,10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
model Rasch, sedangkan tiga item gugur karena tidak memenuhi
kriteria validitas.
Berikut akan disajikan grafik gambaran hasil uji validitas tes
karakter peduli sosial dengan kriteria INFIT MNSQ yang dapat dilihat
pada grafik 4.2
Item Fit
20/12/17 13:23
all on all (N = 64 L = 20 Probability Level= .50)
INFIT MNSQ .56 .63 .71 .83 1.00 1.20 1.40
-----------------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+-
1 item 1 . * | .
2 item 2 . | * .
3 item 3 . |* .
4 item 4 . * | .
5 item 5 . * | .
6 item 6 . | * .
7 item 7 . | . *
8 item 8 . * | .
9 item 9 . * | .
10 item 10 . * | .
11 item 11 . * .
12 item 12 . |* .
13 item 13 . * | .
14 item 14 . * | .
15 item 15 . * | .
16 item 16 . * | .
17 item 17 . | * .
18 item 18 . | .*
19 item 19 . | *
.==============================================================================
Gambar 3.3
Print Out Hasil Uji Fit Model Soal Tes Karakter Peduli Sosial
Dari gambaran grafik item fit karakter peduli sosial tersebut dapat
diketahui bahwa 17 item berada dalam area fit, karena berada di dalam garis
putus-putus yaitu antara 0,77 s.d 1,30, sedangkan dua item berada diluar area
fit. Item fit yang berada dalam area fit sesuai dengan nilai INFIT MNSQ.
Sedangkan untuk hasil uji validasi efektivitas model penilaian oleh
siswa dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 3. 5
Hasil Uji Validitas Efektivitas Model Penilaian
Menurut Siswa
QUEST: The Interactive Test Analysis System
--------------------------------------------
Item Estimates (Thresholds) In input Order
20/ 1/18 1:30
all on all (N = 64 L = 30 Probability Level= .50)
ITEM
Name
INFIT
MNSQ
PERNYATAAN
Item 1 1.03 Valid
Item 2 1.04 Valid
Item 3 1.00 Valid
Item 4 .99 Valid
Item 5 .85 Valid
Item 6 .85 Valid
Item 7 1.10 Valid
Item 8 1.22 Valid
Item 9 1.16 Valid
Item 10 1.11 Valid
Item 11 1.00 Valid
Item 12 .85 Valid
Item 13 1.03 Valid
Item 14 .75 Valid
Item 15 1.07 Valid
Item 16 .91 Valid
Item 17 1.21 Valid
Item 18 1.24 Valid
Item 19 1.00 Valid
Item 20 1.01 Valid
Item 21 1.05 Valid
Item 22 .82 Valid
Item 23 .62 Valid
Item 24 1.25 Valid
Item 25 .82 Valid
Item 26 .78 Valid
Item 27 1.05 Valid
Item 28 .84 Valid
Item 29 .91 Valid
Item 30 1.81 Valid
Mean 1.05
SD .30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
b. Reliabilitas
Reliabilitas tes karakter yang dikembangkan dalam penelitian ini
ditetapkan berdasarkan nilai item estimasi dan case estimasi oleh Wrigh &
Master (1982) disebut dengan reliabitas sampel dan tes. Untuk mempermudah
penafsifran hasil uji reliabilitas statistik, peneliti menggunakan patokan
menurut model Rasch, dengan norma kriteria skor sebagai berikut: > 0,94 =
Istimewa , 0,91 s.d 0,94= Bagus sekali, 0,81 s.d 0,90= Bagus, 0,67 s.d 0,80=
Cukup, < 0,67= Lemah. Semakin tinggi nilainya semakin banyak item yang fit
dengan model dan Semakin tinggi nilai case semakin meyakinkan bahwa
pengukuran memberikan hasil yang konsisten.
Berikut hasil hitung reliabilitas item karakter peduli lingkungan:
Tabel 3.6
Reliabilitas Item Karakter Peduli Lingkungan
Summary of item Estimates
|-------------------------|-------|
| Reliability of estimate | .88 |
| --------------------------------|
Dapat diketahui dari hasil hitung reliabilitas item karakter peduli
lingkungan pada tabel , memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,88. Berdasarkan
ketegori model Rasch dapat diketahui bahwa reliabilitas item termasuk dalam
kategori bagus, artinya secara keseluruhan item sesuai dengan model Rasch.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 3.7
Reliabilitas Item Karakter Peduli Sosial
Summary of item Estimates
|-------------------------|-------|
| Reliability of estimate | .92 |
| --------------------------------|
Dapat diketahui dari hasil hitung reliabilitas item karakter peduli sosial pada
tabel , memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,92. Berdasarkan ketegori model
Rasch dapat diketahui bahwa reliabilitas item termasuk dalam kategori bagus
sekali, artinya secara keseluruhan item sesuai dengan model Rasch.
c. Tingkat Kesukaran Karakter Peduli Lingkungan dan Karakter Peduli
Sosial
Sebagaimana dipaparkan pada bab III, untuk mengetahui tingkat
kesukaran dari soal tes yang telah dibuat dapat dilihat pada Item Estimates
(Thresholds) dengan kriteria nilai -2,0 s.d 2,0 apabila jarak/ sebaran item
maupun responden dibawah -2,0 maka item dapat dikatakan memiliki tingkat
kesukaran yang mudah. Sedangkan bila jarak/sebaran item maupun responden
di atas 2,0 maka item dapat dikatakan sangat sulit dan responden memiliki
kemampuan untuk menjawab. Untuk mempermudah membaca hasil tingkat
kesukatan item dari tiap karakter maka digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 3.8
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item Soal Tes Karakter Peduli
Lingkungan
Pada grafik diatas menunjukkan nilai uji tingkat kesukaran item (threshold)
pada karakter peduli lingkungan diperoleh informasi bahwa item dengan nilai
threshold 0,55 termasuk kategori sedang adalah item nomor 4 dengan skor 4,
dimana jarak/sebaran item ini maupun responden di atas 2. Item dengan nilai
threshold -2,72 termasuk kategori paling mudah adalah item nomor 16 dengan
skor 3, dimana jarak/sebaran item ini maupun responden dibawah -2,0. Setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
tanda X mewakili 64 testi/person. Selanjutnya uji tingkat kesukaran item pada
karakter peduli sosial dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Tabel 3.9
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item Soal Tes Karakter Peduli
Sosial
Pada grafik diatas menunjukkan nilai uji tingkat kesukaran (threshold)
item karakter peduli sosial diperoleh informasi bahwa yang paling sukar
adalah item nomor 11 dengan skor 4 karena item ini berada diatas 2. Item
dinyatakan tingkat sedang karena item berada pada rentang nilai 2 s.d -2 yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
item nomor 1 dengan skor 4, dan yang paling mudah item nomor 7 dengan
skor 2 karena item ini berada dibawah -2. Setiap tanda X mewakili 64
testi/person.
d. Daya Beda
Pada bagian ini, peneliti hendak melihat kemampuan butir soal tes
untuk membedakan siswa yang termasuk kelompok berkarakter baik dengan
siswa yang termasuk kelompok tidak baik. Untuk mengetahui daya beda dari
soal tes yang dikembangkan, maka dapat di lihat pada tampilan notpet input
itanal, dan PT-Biserial. Selanjutnya untuk melihat daya beda dari item yang
memiliki tingkat kesukaran tinggi, sedang dan rendah dapat dilihat pada
tabel-tabel berikut :
Tabel 3.10
Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Peduli Lingkungan
yang Memiliki Tingkat Kesukaran Rendah .........................................................................
Item 5: item 5 Infit MNSQ = 1.26
Disc = -.06
Categories 1 2 3 4 missing
Count 7 32 4 21 0
Percent (%) 10.9 50.0 6.3 32.8
Pt-Biserial -.14 -.03 -.29 .09
p-value .132 .398 .010 .240
Mean Ability .76 .60 .34 .65 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -1.00 .83 .98
Error .53 .41 .41
.......................................................................
Berdasarkan tabel diatas dengan melihat nilai point biserial (indeks daya
beda) pada item nomor 5 dengan skor 1 yang negatif, yakni sebesar -,14, berarti
testi yang memperoleh skor 1, testi yang berkarakter peduli lingkungan < testi
yang tidak memiliki karakter peduli lingkungan. Hal yang sama berlaku untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
skor 2 yakni ---0,3 dan skor 3 yakni -0,29, karena hasilnya juga negatif. Pada skor
4, hasilnya positif, yakni +0,09, sehingga yang memperoleh skor 4, testi yang
berkarakter peduli lingkungan lebih banyak dibanding testi yang tidak berkarakter
peduli lingkungan. Berikut ditampilkan tabel daya beda karakter peduli
lingkungan dari item yang memiliki tingkat kesukaran sedang tabel... pada
halaman 65.
Tabel 3.11
Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Peduli Lingkungan
yang Memiliki Tingkat Kesukaran Sedang
.........................................................................
Item 9: item 9 Infit MNSQ = .98
Disc = .33
Categories 1 2 3 4 missing
Count 6 1 15 42 0
Percent (%) 9.4 1.6 23.4 65.6
Pt-Biserial -.13 -.12 .28 .37
p-value .146 .164 .012 .001
Mean Ability .43 .37 .46 .71 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.38 -.29 .21
Error .55 .53 .48
.......................................................................
Berdasarkan tabel diatas dengan melihat nilai point biserial (indeks daya
beda) pada item nomor 9 dengan skor 1 yang negatif, yakni sebesar -,13, berarti
testi yang memperoleh skor 1, testi yang berkarakter peduli lingkungan lebih
sedikit dari testi yang tidak memiliki karakter peduli lingkungan. Hal yang sama
berlaku untuk skor 2, karena hasilnya juga negatif. Pada skor 3, hasilnya positif,
yakni 0,28, sehingga yang memperoleh skor 3, testi yang berkarakter peduli
lingkungan lebih banyak dibanding testi yang tidak berkarakter peduli lingkungan,
hal yang sama berlaku untuk skor 4 yakni +0,37. Berikut ditampilkan tabel daya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
beda karakter peduli lingkungan dari item yang memiliki tingkat kesukaran tinggi
pada halaman 65.
Tabel 3.12
Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Peduli Lingkungan
yang Memiliki Tingkat Kesukaran Tinggi
.........................................................................
Item 18: item 18 Infit MNSQ = .91
Disc = .37
Categories 1 2 3 4 missing
Count 2 5 2 55 0
Percent (%) 3.1 7.8 3.1 85.9
Pt-Biserial -.18 -.27 .27 .43
p-value .081 .015 .015 .000
Mean Ability .35 .37 .14 .67 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.95 -.36 -.26
Error .77 .65 .63
.........................................................................
Berdasarkan tabel diatas dengan melihat nilai point biserial (indeks daya
beda) pada item nomor 18 dengan skor 1 yang negatif, yakni sebesar -,18, berarti
testi yang memperoleh skor 1, testi yang berkarakter peduli lingkungan < testi
yang tidak memiliki karakter peduli lingkungan. Hal yang sama berlaku untuk
skor 2, karena hasilnya juga negatif. Pada skor 3, hasilnya positif, yakni +0,27,
sehingga yang memperoleh skor 3, testi yang berkarakter peduli lingkungan lebih
banyak dibanding testi yang tidak berkarakter peduli lingkungan, hal yang sama
berlaku untuk skor 4 yakni +0,43.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 3.13
Rekapitulasi Daya Beda Butir Soal Tes
Karakter Peduli Lingkungan
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa:
1) Pada item nomor 1, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 16, 17, 18, 19 terdapat dua nilai
negatif dan dua nilai positif.
2) Pada item nomor 2, 4, 5, 14, 15, dan 20 terdapat tiga nilai negatif dan dua
nilai positif.
3) Pada item nomor 11 dan 13 terdapat satu nilai negatif dan tiga nilai positif.
No.
Item
Daya Beda Karakter Peduli Lingkungan
1 2 3 4
1. NA .05 NA -.05
2. -.34 .07 NA .24
3. NA -.37 NA .37
4. -.33 -.25 -.19 .51
5. .14 -.03 -.29 .09
6. NA -.16 -.26 .36
7. -.39 NA -.02 .12
8. NA NA -.06 .06
9. -.13 -.12 -.28 .37
10 -.52 -.08 .11 .37
11. -.29 -.04 -.06 .34
12. -.24 -.12 -.06 .21
13. -.32 -.17 NA .42
14. -.12 -.29 .01 .29
15. NA -.12 NA .12
16. NA -.19 -.19 .24
17. NA -.22 NA .22
18. -.18 -.27 -.27 .43
19. .09 .03 -.07 .00
20. -.14 NA -.05 -.02
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Berikut ditampilkan daya beda karakter kemandirian dari item rendah
hingga tinggi pada halaman 88 sampai halaman 90.
Tabel 3.14
Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Peduli Sosial
yang Memiliki Tingkat Kesukaran Rendah .........................................................................
Item 5: item 5 Infit MNSQ = .90
Disc = .50
Categories 1 2 3 4 missing
Count 2 6 14 42 0
Percent (%) 3.1 9.4 21.9 65.6
Pt-Biserial -.08 .49 -.23 .53
p-value .266 .000 .031 .000
Mean Ability .46 .05 .52 .84 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -1.25 -.46 .21
Error .78 .61 .54
.........................................................................
Berdasarkan tabel diatas dengan melihat nilai point biserial (indeks daya
beda) pada item nomor 5 dengan skor 1 yang negatif, yakni sebesar -,08, berarti
testi yang memperoleh skor 1, testi yang berkarakter peduli sosial < testi yang
tidak memiliki karakter peduli sosial. Hal yang sama berlaku untuk skor 3, karena
hasilnya juga negatif yakni -,23. Pada skor 2, hasilnya positif, yakni +0,49,
sehingga yang memperoleh skor 2, testi yang berkarakter peduli sosial lebih
banyak dibanding testi yang tidak berkarakter peduli sosial, hal yang sama berlaku
untuk skor 4 yakni +0,53.
Berikut ditampilkan tabel daya beda karakter peduli sosial dari item yang
memiliki tingkat kesukaran sedang :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 3.15
Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Peduli Sosial
yang Memiliki Tingkat Kesukaran Sedang
.........................................................................
Item 11: item 11 Infit MNSQ = 1.00
Disc = .00
Categories 1 2 3 4 missing
Count 0 30 28 6 0
Percent (%) .0 46.9 43.8 9.4
Pt-Biserial -.21 -.42 -.44 .02
p-value NA .000 .000 .447
Mean Ability NA .49 .92 .56 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds .56 2.45
Error .47 .62
.........................................................................
..
Berdasarkan tabel diatas dengan melihat nilai point biserial (indeks daya
beda) pada item nomor 11 dengan skor 1 yang negatif, yakni sebesar -,21, berarti
testi yang memperoleh skor 1, testi yang berkarakter peduli sosial < testi yang
tidak memiliki karakter peduli sosial. Hal yang sama berlaku untuk skor 2 yakni -
0,42 dan skor 3 yakni -0,44, karena hasilnya juga negatif. Pada skor 4, hasilnya
positif, yakni +0,2, sehingga yang memperoleh skor 4, testi yang berkarakter
peduli sosial lebih banyak dibanding testi yang tidak berkarakter peduli sosial.
Berikut ditampilkan tabel daya beda karakter peduli sosial dari item yang
memiliki tingkat kesukaran tinggi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel 3.16
Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Peduli Sosial
yang Memiliki Tingkat Kesukaran Tinggi .........................................................................
Item 14: item 14 Infit MNSQ = .97
Disc = .44
Categories 1 2 3 4 missing
Count 12 23 4 25 0
Percent (%) 18.8 35.9 6.3 39.1
Pt-Biserial -.45 -.01 .30 .51
p-value .000 .474 .008 .000
Mean Ability .30 .68 .17 .96 NA
Step Labels 1 2 3 4
Thresholds -.31 .78 .94
Error .44 .41 .40
.........................................................................
.
Berdasarkan tabel diatas dengan melihat nilai point biserial (indeks daya
beda) pada item nomor 14 dengan skor 1 yang negatif, yakni sebesar -,45, berarti
testi yang memperoleh skor 1, testi yang berkarakter peduli sosial < testi yang
tidak memiliki karakter peduli sosial. Hal yang sama berlaku untuk skor 2 yakni -
0,1 karena hasilnya juga negatif. Pada skor 3, hasilnya positif, yakni +0,30,
sehingga yang memperoleh skor 3, testi yang berkarakter peduli sosial lebih
banyak dibanding testi yang tidak berkarakter peduli sosial, hal yang sama berlaku
untuk skor 4 yakni +0,51.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel 3.17
Rekapitulasi Daya Beda Butir Soal Tes
Karakter Peduli Sosial
No.
Item
Daya Beda
1 2 3 4
1. NA NA -.45 .45
2. NA .16 NA -.16
3. NA -.11 NA .11
4. NA -.50 -.03 .38
5. -.08 -.49 -.23 .53
6. NA .10 -.10 NA
7. -.50 .27 .09 -.21
8. -.50 NA .04 .42
9. NA -.34 -.33 .47
10. NA NA -.32 .32
11. NA -.42 .44 -.02
12. .03 NA -.41 .39
13. NA NA -.49 .49
14. -.45 -.01 -.30 .51
15. NA -.63 .02 .37
16. NA -.50 .08 .34
17. NA NA -.10 .10
18. .13 NA NA -.13
19. NA NA -.10 -.10
20. NA NA NA .00
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa:
1) Pada item nomor 1, 2, 4, 5, 6, 9, 11, 15, 16, 17, 19 dan 20 terdapat dua
nilai negatif dan dua nilai positif
2) Pada item nomor 3, 7, 8, 10, 12, 13, 14 dan 18 terdapat tiga nilai negatif
dan satu nilai positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel 3.18
Rekapitulasi Hasil Uji Kualifikasi Butir Soal Tes Karakter Peduli
Lingkungan
No.
Item
Validiti Reliabiliti Tingkat
Kesukaran
Daya Beda Fit
Model INFIT
MNSQ
INFIT t 1 2 3 4
1. 1.05 .3
.88
Rendah NA .05 NA -.05 Fit
2. 1.00 .1 Sedang -.34 .07 NA .24 Fit
3. .91 -1.1 Sedang NA -.37 NA .37 Fit
4. .88 -1.1 Sedang -.33 -.25 -.19 .51 Fit
5. . 1.26 2.0 Sedang .14 -.03 -.29 .09 Fit
6. .97 -.2 Sedang NA -.16 -.26 .36 Fit
7. .96 -.1 Sedang -.39 NA -.02 .12 Fit
8. 1.02 .2 Tinggi NA NA -.06 .06 Fit
9. .98 .0 Sedang -.13 -.12 -.28 .37 Fit
10. .88 -.5 Sedang -.52 -.08 .11 .37 Fit
11. 1.04 .4 Sedang -.29 -.04 -.06 .34 Fit
12. .99 .0 Sedang -.24 -.12 -.06 .21 Fit
13. .94 -.6 Sedang -.32 -.17 NA .42 Fit
14. .96 .0 Sedang -.12 -.29 .01 .29 Fit
15. 1.04 .3 Sedang NA -.12 NA .12 Fit
16. .96 -.3 Rendah NA -.19 -.19 .24 Fit
17. .97 .1 Sedang NA -.22 NA .22 Fit
18. .91 -.2 Sedang -.18 -.27 -.27 .43 Fit
19. 1.19 .9 Sedang .09 .03 -.07 .00 Fit
20. 1.17 .7 Sedang -.14 NA -.05 -.02 Fit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Tabel 3.17
Rekapitulasi Hasil Uji Kualifikasi Butir Soal Tes KarakterPeduli Sosial
3. Gambaran Capaian Hasil Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan dan
Karakter Peduli Sosial Berdasarkan Penggunaan Prototipe Soal Tes Karakter
Peduli Lingkungan dan Karakter Peduli Sosial Berbasis Media Film Pada Siswa
Kelas VII B dan VIII A di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul.
Capaian hasil pendidikan karakter berdasarkan penggunaan prototipe soal tes
karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial siswa disajikan dalam bentuk
kategorisasi tingkat karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial pada siswa
kelas kelas VII B dan VIII A di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul sebagai berikut:
No.
Item
Validiti Reliabliti Tingkat
Kesukaran
Daya Beda Infit
Model INFIT
MNSQ
INFIT t 1 2 3 4
1. .86 -1.9
0,92
Sedang NA NA -.45 .45 Fit
2. 1.08 .4 Sedang NA .16 NA -.16 Fit
3. 1.02 .2 Sedang NA -.11 NA .11 Fit
4. .88 -.1 Sedang NA -.50 -.03 .38 Fit
5. .90 -.4 Sedang -.08 -.49 -.23 .53 Fit
6. 1.17 2.1 Sedang NA .10 -.10 NA Fit
7. 1.37 2.3 Rendah -.50 .27 .09 -.21 Tidak
FIt
8. .92 -.3 Sedang -.50 NA .04 .42 Fit
9. .86 -.3 Sedang NA -.34 -.33 .47 Fit
10. .96 -.3 Sedang NA NA -.32 .32 Fit
11. 1.00 .0 Tinggi NA -.42 .44 -.02 Fit
12. 1.01 .1 Sedang .03 NA -.41 .39 Fit
13. .88 -.5 Sedang NA NA -.49 .49 Fit
14. .97 -.2 Sedang -.45 -.01 -.30 .51 Fit
15. .82 -1.0 Sedang NA -.63 .02 .37 Fit
16. .95 -.3 Sedang NA -.50 .08 .34 Fit
17. 1.05 .7 Sedang NA NA -.10 .10 Fit
18. 1.32 .7 Sedang .13 NA NA -.13 Tidak
Fit
19. 1.00 .8 Sedang NA NA -.10 -.10 Fit
20. NA NA NA .00 Tidak
Fit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel 3.20 Norma Kategorisasi Capaian Hasil Karakter Peduli Lingkungan dan
Karakter Peduli Sosial Siswa Kelas VII B dan VIII A
SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul
Presentase Skor Kategorisasi
90%-100% Sangat Baik
80%-89% Baik
65%-79% Cukup Baik
55%-64% Kurang Baik
Di bawah 55% Buruk
Berikut tingkat capaian karakter peduli lingkungan dan karakter peduli
sosial pada siswa kelas VII B dan VIII A di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul
dipaparkan dalam tabel 4.18 dan digambarkan dalam bentuk grafik 4.4 dan grafik
4.5
Grafik 3.4
Profile Capaian Skor Karakter Peduli Lingkungan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
KELAS VII B KELAS VIII A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Tabel 3.21
Data Distribusi Capaian Skor Karakter
Peduli Lingkungan pada Siswa Kelas VII B dan VIII A
Presentase Skor Kategorisasi kelas VII B kelas VIII A
F % F %
90%-100% Sangat Baik 0 0 0 0
80%-89% Baik 0 0 0 0
65%-79% Cukup Baik 27 84 30 93
55%-64% Kurang Baik 5 15 2 3
Di bawah 55% Buruk 0 0 0 0
Grafik 3.5 Komposisi Kategorisasi Capaian Karakter Peduli Lingkungan
Siswa pada Kelas VII B dan VIII A
Dilihat dari grafik 3.21 profil capaian skor subjek karakter peduli
lingkungan grafik 3.5 diketahui bahwa:
a. Tidak terdapat siswa yang memiliki capaian skor karakter peduli
lingkungan masuk ke dalam kategori baik, 27 siswa yang
memiliki capaian skor karakter peduli lingkungan masuk dalam
0 0
27
5
00 0
30
20
0
5
10
15
20
25
30
35
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk
VIIA VII B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
kategori cukup baik dan ada 5 siswa yang memiliki capaian skor
masuk dalam kategori kurang baik dari kelas VII B.
b. Tidak terdapat siswa yang memiliki capaian skor karakter peduli
lingkungan masuk ke dalam kategori baik, dan 30 siswa yang
memiliki capaian skor karakter peduli lingkungan masuk dalam
kategori cukup baik, dan ada 2 siswa yang masuk memiliki
capaian skor karakter peduli lingkungan masuk dalam kategori
kurang baik dari kelas VIII A.
c. Capaian skor karakter peduli lingkungan siswa-siwi kelas VIII A
memiliki capaian skor rata-rata lebih tinggi diri siswa-siswi kelas
VII B.
d. Tidak terdapat satupun siswa dari masing-masing kelas yang
masuk dalam kategori buruk.
Kemudian penelitian ini juga mendapatkan data distribusi
gambaran capaian skor subjek karakter peduli sosiakl sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Grafik 3.6
Profile Capaian Skor Subjek Karakter Peduli Sosial
Tabel 3.22
Data Distribusi Capaian Skor Siswa Karakter Peduli Sosial
Pada Siswa Kelas VII B dan VIII A
Presentase Skor Kategorisasi kelas VII B kelas VIII A
F % F %
90%-100% Sangat Baik 0 0 0 0
80%-89% Baik 0 0 0 0
65%-79% Cukup Baik 21 65 24 75
55%-64% Kurang Baik 11 34 6 18
Di bawah 55% Buruk 0 0 1 3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Chart Title
KELAS VII B KELAS VIII A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Grafik 3.7 Komposisi Kategorisasi Capaian Peduli Sosial
Siswa pada Kelas VII B dan VIII A
Dilihat dari grafik 3.22 profil capaian skor subjek karakter peduli
sosial dan grafik 3.7 diketahui bahwa:
a. Tidak terdapat siswa yang memiliki capaian skor karakter peduli
sosial, masuk ke dalam kategori baik, dan 21 siswa yang memiliki
capaian skor karakter peduli sosial masuk dalam kategori cukup baik
dan ada 11 siswa yang memiliki capaian skor karakter peduli sosial
masuk dalam kategori kurang baik dari kelas VII B.
b. Tidak terdapat siswa yang memiliki capaian skor karakter peduli
sosial , masuk ke dalam kategori baik, dan 24 siswa yang memiliki
capaian skor karakter peduli sosial masuk dalam kategori cukup baik
dan ada 7 siswa yang memiliki skor karakter peduli sosial kategori
kurang baik dari kelas VIII A.
0 0
21
11
00 0
24
7
1
0
5
10
15
20
25
30
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk
VIIA VII B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
c. Capaian skor karakter peduli sosial siswa-siwi kelas VIII A memiliki
capaian skor rata-rata lebih tinggi diri siswa-siswi kelas VII B.
d. Terdapat 1 siswa yang memiliki capaian skor yang masuk dalam
kategori buruk.
4. Efektivitas Penggunaan Prototipe Soal Tes Pendidikan Karakter Peduli
Lingkungan dan Karakter Peduli Sosial Berdasarkan Penilaian Peserta
Didik Di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul Pada Siswa Kelas VII B
dan VIII A.
Untuk mengukur efektivitas penggunaan prototipe soal tes yang
dikembangkan dalam penelitian ini, kepada siswa disodorkan skala
perseptual. Penggunaan inventori tersebut pada partisipan penelitian
memberikan data sebagai berikut.
a. Penilaian Siswa
Penilaian dari siswa disajikan dalam bentuk presentase (%) di tiap
itemnya serta hasilnya dan menggunakan kategorisasi PAP (Penilaian
Acuan Patokan) tipe 1 untuk menilai efektivitas dari soal tes
pendidikan karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial pada
SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul dapat dilihat tabel 4.24 pada
halaman 98.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Tabel 3.24
Rekepitulasi Hasil Validasi Efektivitas Penggunaan Soal Tes Karakter
Peduli Lingkungan dan Karakter Peduli Sosial Menurut Siswa SMP
Negeri 2 Playen Gunungkidul (N=64)
No
Item
Pernyataan Ya Kurang Tidak Tidak
Tahu
%
Ya
1 Menarik dan asyik 61 3 0 0 95,3
2 Menyenangkan dan menghibur 59 4 1 0 92,2
3 Sangat bermanfaat untuk menyadari kualitas diri 63 1 0 0 98,4
4 Menyadarkan saya untuk memperbaiki perilaku 61 2 1 0 95,3
5 Membuka mata hati/nuraniku 58 6 0 0 90,6
6 Mendorong tekad/keberanian berbuat lebih baik 58 5 0 0 90,6
7 Menimbulkan rasa bersalah dalam diriku 31 19 13 1 48,4
8 Mempermalu diri sendiri 4 9 43 8 6,3
9 Menumbuhkan rasa diri berharga 37 16 8 3 57,8
10 Menelanjangi kelemahan/kekurangan diri 38 9 12 8 59,4
11 Menimbulkan rasa sedih dan prihatin 43 15 5 1 67,2
12 Sangat manfaat mendorong perbaikan perilaku 61 2 1 0 95,3
13 Menimbulkan rasa menyesal 29 20 12 1 45,3
14 Menumbuhkan keinginan menolong orang lain 62 2 0 0 96,9
15 Menumbuhkan rasa bersyukur 63 1 0 0 98,4
16 Menantang diri untuk bertobat dari perilaku
buruk 53 6 2 3 82,8
17 Sangat membosankan/melelahkan 0 9 53 2 0,0
18 Sangat berat dan sulit 0 7 53 4 0,0
19 Soalnya terlalu panjang dan rumit 1 4 58 1 1,6
20 Mendorong keberanian bertanggungjawab 59 4 1 0 92,2
21 Membangkitkan kesadaran menghargai teman 62 2 0 0 96,9
22 Menumbuhkan rasa kemanusiaan dan menolong 63 1 0 0 98,4
23 Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan 61 3 0 0 95,3
24 Menumbuhkan ketaatan terhadap
norma/peraturan 61 0 0 3 95,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
25 Membangkitkan keinginan berusaha/daya juang 56 5 0 3 87,5
26 Sangat baik/sesuai untuk mengukur karakter
siswa 57 5 0 2 89,1
27 Beberapa potongan film/video tidak nyambung
dengan pertanyaan & opsi jawaban 8 14 37 5 12,5
28 Menumbuhkan keinginan berbagi/rela berkorban
59 4 1 0 92,2 29 Mendorong siswa lebih disiplin
58 6 0 0 90,6 30 Waktu mengerjakan terlalu singkat/kurang waktu
8 6 49 1 12,5
Keterangan: Penyataan nomor 8, 17, 18, 19,27, 30, merupakan peryataan
negatif.
Tabel 3.25
Kategorisasi Efektivitas Penilaian Soal Tes
Pendidikan Karakter PAP Tipe I
Presentase Skor Kategorisasi
90%-100% Sangat Efektif
80%-89% Efektif
65%-79% Cukup Efektif
55%-64% Kurang Efektif
Di bawah 55% Tidak Efektif
Tabel 3.26
Kategorisasi Efektivitas Penggunaan Soal Tes Karakter Peduli Lingkungan
dan Karakter Peduli Sosial Menurut Penilaian Siswa
Kualitas Efektivitas Item Efektivitas
Sangat efektif 1, 2, 3, 4, 5, 6, 14, 15, 20, 21, 22, 23, 24, 28, 29
Efektif 16, 25, 26
Cukup efektif 11
Kurang efektif 9, 10
Tidak efektif 7, 13, 17, 18, 19, 27, 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Berdasarkan tabel 4.15 terlihat bahwa siswa (>60%) memilih “ya” pada 20
item positif dan (<30%) memilih “ya” pada 6 item negatif penilaian model
pengembangan soal tes karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial
tersebut. Hasil dari 20 item positif tersebut bila dikonversikan dalam kriteria
Guilford masuk dalam ketegori sedang. Hasil penilaian tersebut diketahui bahwa
siswa benar-benar mengalami pernyataan nomor 3 pada item positif dan kurang
mengalami pernyataan nomor delapan pada item negatif, saat soal tes karakter
dikerjakan. Peneliti menyimpulkan bahwa model pengembangan soal tes karakter
bersahabat dan cinta damai berbasis media film karakter cukup efektif digunakan
untuk siswa di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul.
Berdasarkan tabel di atas sudah sangat menyakinkan bahwa sebagian besar
siswa yang menjadi partisipan dalam penggunaan prototipe soal tes asesmen hasil
pendidikan karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial berbasis film
karakter menilai model pengembanganini efektif. Data tabel di atas diperoleh
informasi bahwa:
a. Pada 15 pernyataan positif siswa (>90%) memilih jawaban “ya”
termasuk kategori sangat efektif dengan rincian sebagai berikut:
1) Pada item nomor 1 terdapat 61 siswa (95%) memilih jawaban “ya”.
2) Pada item nomor 2 terdapat 59 siswa (92%) memilih jawaban “ya”.
3) Pada item nomor 3 terdapat 63 siswa (98%) memilih jawaban “ya”.
4) Pada item nomor 4 terdapat 61 siswa (95%) memilih jawaban “ya”.
5) Pada item nomor 5 terdapat 58 siswa (90%) memilih jawaban “ya”.
6) Pada item nomor 6 terdapat 58 siswa (90%) memilih jawaban “ya”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
7) Pada item nomor 14 terdapat 62 siswa (96%) memilih jawaban “ya”.
8) Pada item nomor 15 terdapat 63 siswa (98%) memilih jawaban “ya”.
9) Pada item nomor 20 terdapat 59 siswa (92%) memilih jawaban “ya”.
10) Pada item nomor 21 terdapat 62 siswa (96%) memilih jawaban “ya”.
11) Pada item nomor 22 terdapat 63 siswa (98%) memilih jawaban “ya”.
12) Pada item nomor 23 terdapat 61 siswa (95%) memilih jawaban “ya”.
13) Pada item nomor 24 terdapat 61 siswa (95%) memilih jawaban “ya”.
14) Pada item nomor 28 terdapat 59 siswa (92%) memilih jawaban “ya”.
15) Pada item nomor 29 terdapat 58 siswa (90%) memilih jawaban “ya”.
b. Pada 2 pernyataan positif siswa (80%-89%) memilih jawaban “ya”
termasuk kategori efektif dengan rincian sebagai berikut:
1) Pada item nomor 16 terdapat 63 siswa (98%) memilih jawaban “ya”.
2) Pada item nomor 25 terdapat 56 siswa (87%) memilih jawaban “ya”.
3) Pada item nomor 26 terdapat 57 siswa (89%) memilih jawaban “ya”.
c. Pada 1 pernyataan positif siswa (65%-79%) memilih jawaban “ya”
termasuk kategori cukup efektif dengan rincian sebagai berikut:
1) Pada item nomor 11 terdapat 43 siswa (67%) memilih jawaban “ya”.
d. Pada 2 pernyataan positif siswa (55%-64%) memilih jawaban “ya”
termasuk kategori kurang efektif dengan rincian sebagai berikut:
1) Pada item nomor 9 terdapat 37 siswa (57%) memilih jawaban “ya”.
2) Pada item nomor 10 terdapat 38 siswa (59%) memilih jawaban “ya”.
e. Pada 7 pernyataan positif siswa (<55%) memilih jawaban “ya” termasuk
kategori tidak efektif dengan rincian sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
1) Pada item nomor 7 terdapat 31 siswa (48%) memilih jawaban “ya”.
2) Pada item nomor 13 terdapat 29 siswa (45%) memilih jawaban “ya”.
3) Pada item nomor 19 terdapat 1 siswa (1 %) memilih jawaban “ya”
4) Pada item nomor 27 terdapat 8 siswa (12%) memilih jawaban “ya”.
5) Pada item nomor 30 terdapat 8 siswa (12%) memilih jawaban “ya”.
Dapat simpulkan bahwa siswa menilai efektivitas soal tes asesmen
hasil pendidikan karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial
berkategori efektif karena siswa menjadi menumbuhkan rasa bersyukur,
menyadarkan saya untuk memperbaiki perilaku, sangat manfaat mendorong
perbaikan perilaku, membangkitkan kesadaran menghargai teman, menumbuhkan
rasa kemanusiaan dan menolong serta berbagai nilai positif lainnya. Jadi berdasarkan
data diatas, soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film karakter efektif
digunakan untuk menilai sejauh mana karakter peduli lingkungan dan karakter
peduli sosial di implementasikan
B. Pembahasan
1. Protoripe Soal Tes yang Dikembangkan dalam Penelitian
Produk yang dikembangkan dan didesain dalam penelitian ini
berupa prototipe soal tes asesmen pendidikan karakter peduli lingkungan
dan karakter peduli sosial berbasis film karakter, disusun berdasarkan
potongan film (yang diseleksi dari youtube) memuat tayangan yang
mengandung dilema moral, persoalan konflik moral, klarifikasi nilai yang
menggambarkan karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial.
Prosedur pengembangan ini menggunakan tahapan penelitian (Research
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
and Development). Menurut Sugiyono, (2013: 298-311) Prosedur
pengembangan dilakukan melalui sepuluh langkah antara lain; (1) Potensi
dan masalah, (2) Pengumpulan informasi, (3) Desain produk, (4) Validasi
desain, (5) perbaikan desain, (6) Uji coba produk, (7) Revisi produk, (8)
Ujicoba pemakaian, (9) Revisi produk, (10) Produk masal. Tetapi
dalampenelitian ini peneliti hanya menngunakan enam langkah dari
prosedur dalam buku Sugiyono.
Proses pengembangan prototipe soal tes ini diawali dengan menyusun
pertanyaan yang sesuai dengan dilema moral dari film karakter, dan
menyusun empat pilihan jawaban untuk masing-masing soal tes berbentuk
pilihan ganda dengan jawaban bergradasi yang mencerminkan tingkat
pemahaman, (moral knowing), perasaan (moral afeksion), dan
tindakan/prilaku (moral aksion) siswa diminta mengambil keputusan atas
pertimbangan gradasi yang disediakan. Soal tes ini terdiri dari 40 soal,
masing-masing karakter mewakili 20 soal tes yang mengambarkan
masing-masing dilema moral karakter. Validasi desain akan dilakukan
sebelum uji coba, soal-soal tes yang dirakit terlebih dahulu di ujikan
kepada tim perancang tes dan di validasi oleh ahli yang berkompeten
dalam bidangnya (expert judgement). Setelah validasi, produk akan di
revisi dan setelah dianggap layak sebagai sebuah soal tes asesmen
pendidikan karakter, barulah diujicoba secara empiris. Setelah di revisi
produk akan di ujicoba kepada siswa/i SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul
untuk mengetahui apakah protipe soal tes asesmen karakter peduli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
lingkungan dan karakter peduli sosial berbasis media film karakter
memiliki kualitas dan efektif untuk mengukur pendidikan karakter. Bentuk
untuk produk soal tes ini didokumentasikan dalam bentuk softcopy dalam
VCD.
Sebelum dilakukan uji coba, soal-soal tes yang dirakit terlebih
dahulu di ujikan kepada tim perancang tes dan di validasi oleh ahli.
Kemudian setelah dianggap layak sebagai sebuah soal tes, barulah
diujicoba secara empiris.
2. Uji Kualitas Soal Tes Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan dan
Karakter Peduli Sosial Berbasis Film Yang Diuji Cobakan Dalam
Penelitian Di SMP Negeri 2 Playen Di Gunungkidul Pada Siswa Kelas
VII B dan VIII A.
Dalam melihat hasil uji kualitas soal tes karakter peduli lingkungan
dan karakter peduli sosial peneliti menggunakan bantuan program
komputer Quest dengan pendekatan (IRT) Rasch model dengan rumus
1PL. Dari hasil uji kualitas soal tes karakter peduli lingkungan dan
karakter peduli sosial diketahui bahwa seluruh item memiliki nilai fit
artinya semua item soal dalam posisi valid, dengan menggunakan (IRT)
Rasch model menggunakan patokan INFIT MNSQ dimana menurut
Adam & Khoo (Subali, 2011) ditetapkan bahwa suatu item atau
testi/case/person dinyatakan fit/valid dengan model dengan batas kisaran
INFIT MNSQ dari 0,77 sampai 1,30. Hasil hitung validitas seluruh item
berada pada nilai 0,85 sampai dengan 1,21 untuk karakter peduli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
lingkungan dan 0,89 sampai dengan 1,14 untuk karakter peduli sosial,
nilai tersebut menggambarkan bahwa seluruh item karakter peduli
lingkungan maupun karakter peduli sosial seluruhnya berada dalam posisi
fit dengan model atau dalam bahasa teori klasik seluruh item valid.
Selanjutnya nilai reliabilitas soal tes karakter peduli lingkungan
dan karakter peduli sosial ditetapkan berdasarkan nilai item estimasi dan
case estimasi oleh Wrigh & Master (Subali, 2011) disebut dengan
reliabitas sampel dan tes. Untuk mempermudah penafsifran hasil uji
reliabilitas statistik patokan yang diggunakan 0,5 s.d 1,5 untuk nilai mean
square, dan -1,9 s.d 1,9 untuk nilai standar deviasi (SD), square dan
standar deviasi (SD) untuk melihat apakah reliabilitas tes sudah fit dengan
model Rasch atau tidak, menggunakan kategori dengan norma kriteria skor
sebagai berikut: > 0,94 = Istimewa, 0,91 s.d 0,94= Bagus sekali, 0,81 s.d
0,90= Bagus, 0,67 s.d 0,80= Cukup, < 0,67= Lemah. Semakin tinggi
nilainya semakin banyak item yang fit dengan model dan Semakin tinggi
nilai case semakin meyakinkan bahwa pengukuran memberikan hasil yang
konsisten. Dari hasil hitung reliabilitas diketahui bahwa reliabilitas sampel
karakter peduli lingkungan maupun karakter peduli sosial berada pada
kategori rendah dan reliabilitas tes berada pada kategori lemah, antara
0,58 sampai 0,0. Tetapi memiliki nilai mean square yang baik yaitu 1.00,
yang menunjukan bahwa item fit dengan model.
Kemudian untuk melihat tingkat kesukaran dari soal tes dengan
model Rasch yang dilambangkan dengan (bi), Subali (2011), nilai bi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
berkisar antara -2,0 sampai dengan +2,0. Apabila nilai bi mendekati -2
maka dapat dikatakan bahwa item tersebut mudah sementara apabila nilai
bi mendekati +2 maka dapat dikatakan bahwa item tersebut sulit. Dari soal
tes seluruh soal karakter yang ada, terdapat 1 item soal karakter peduli
sosial yang memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi, yakni item no 14
sehingga item tersebut tidak cocok untuk digunakan karena tidak dapat
mengukur hasil pendidikan siswa. Sedangkan soal item yang lainnya
masuk dalam ketegori sedang yakni antara 1,8 sampai -1,6 yang artinya
dapat digunakan untuk mengukur hasil pendidikan karakter peduli sosial
siswa. Selain itu, pada karakter peduli lingkungan terdapat 1 item yang
tergolong sangat rendah yakni pada item soal no 5, sehingga item tersebut
juga tidak baik untuk digunakan. Selebihnya item soal karakter peduli
lingkungan lainnya masuk dalam kategori sedang yakni antara 1,8 sampai
-1,9 yang atinya soal-soal tersebut dapat digunakan untuk mengukur
karakter peduli lingkungan siswa.
Antara tingkat kesukaran dan daya beda dalam model Rasch
memiliki keterkaitan, dilihat dari tingkat kesukaran item yang memiliki
tingkat kesukaran tinggi, sedang, dan rendah, maka item-item soal karakter
peduli lingkungan dan karakter peduli sosial menunjukan daya beda yang
jelas yakni antara tiap gradasi pilihan menunjukan skor yang berbeda
mulai dari skor 1 sampai skor 4 memiliki nilai daya beda skor item. selain
itu untuk melihatdaya beda kemampuan siswa dapat dilihat pada grafik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
tingkat kesukaran, yang juga menggambarkan daya beda kemampuan
siswa dalam menjawab soal tes.
3. Gambaran Capaian Hasil Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan
dan Karakter Peduli Sosial Berdasarkan Penggunaan Prototipe Soal
Tes Berbasis Media Film Di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul.
Capaian hasil penggunaan prototipe soal tes pada siswa
menunjukan bahwa ada perbedaan antara siswa kelas VII B dan siswa
kelas VIII A dari tiap karakter. Untuk karakter lingkungan , siswa kelas
VII B memiliki capaian skor rata-rata lebih tinggi diri siswa kelas VIII A.
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil hitung yang meunjukan bahwa terdapat
24 siswa yang memiliki capaian skor dengan kategori tinggi yakni diatas
(>60), dan terdapat 7 siswa memiliki capaian skor dengan ketegori sedang.
untuk siswa-siswa kelas VIII A terdapat 20 siswa yang memiliki capaian
skor dengan kategori tinggi dan 15 orang memiliki capaian skor sedang.
dari hasil tersebut dapat dilihat adanya perbedaan capaian skor karakter
peduli lingkungan dari tiap kelas.
Begitu juga dengan capaian skor pada siswa untuk karakter peduli
sosial , dimana capaian skor karakter peduli sosial pada siswa kelas VIII
A, rata-rata lebih tinggi dari capaian skor siswa kelas VII B. Hal tersebut
dapat dilihat dari hasil hitung, dimana terdapat 22 siswa yang memiliki
capaian skor dengan kategori tinggi yakni (>60), dan 13 siswa yang
memiliki capaian skor karakter dengan kategori sedang. untuk siswa kelas
VII B, terdapat 17 siswa yang memiliki capaian skor karakter peduli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
sosial, masuk ke dalam kategori tinggi dan 14 siswa yang memiliki
capaian skor karakter peduli sosial masuk dalam kategori sedang. Dari
hasil diatas dapat disimpulkan tidak ada satupun siswa dari tiap kelas yang
memiliki capaian skor dengan ketegori rendah di masing-masing karakter.
Hal tersebut menunjukan bahwa dalam diri siswa kelas VII B dan VIII A
di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul memiliki karakter peduli
lingkungan dan karakter peduli sosial yang baik.
4. Efektivitas Penggunaan Prototipe Soal Tes Berdasarkan Penilaian
Guru dan Peserta Didik Di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul.
Efektivitas penggunaan prototipe soal tes, menggunakan kuesioner
berbentuk pernyataan checklist dengan skala Guttman. Sugiyono
(2016:111) mengatakan bahwa skala pengukuran dengan tipe ini, akan
mendapatkan jawaban yang tegas, yaitu “ ya-tidak”; “benar-salah”;
“pernah-tidak pernah”; positif-negatif”; dan stuju-tidak stuju”. Skala
Guttman digunakan dengan tujuan untuk melihat efektivitas dari model
pengembangan yang dibuat berdasarkan penilaian siswa dan guru.
Berdasarkan hasil hitung pada kuisoner efektifitas model oleh siswa
terlihat bahwa siswa (>50%) memilih “ya” pada 24 item positif dan
(<30%) memilih “ya” pada 6 item negatif penilaian model pengembangan
soal tes karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial tersebut.
Hasil dari 24 item positif tersebut bila dikonversikan dalam kriteria
Guilford masuk dalam ketegori sedang. Hasil penilaian tersebut diketahui
bahwa siswa benar-benar mengalami pernyataan pada item positif dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
kurang mengalami pernyataan pada item negatif, saat soal tes karakter
dikerjakan.
Sedangkan berdasarkan hasil hitung kuisoner efektivitas oleh guru
atas terlihat bahwa guru (100%) memilih “ya” pada 10 item positif dan
(0%) memilih “ya” pada 5 item negatif atau (100%) memilih tidak pada 5
item negatif penilaian model pengembangan soal tes karakter peduli
lingkungan dan karakter peduli sosial tersebut, Hasil dari 10 item positif
tersebut bila dikonversikan dalam kriteria Guilford dan penilaian acuan
patokan, masuk dalam ketegori sangat tinggi atau sangat baik. Dari hasil
penilaian siswa dan guru tersebut diketahui bahwa model pengembangan
soal tes karakter peduli lingkungan dan karakter peduli sosial digunakan
untuk siswa di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
BAB V
PENUTUP
Bab ini dipaparkan kesimpulan tentang produk, keterbatasan, dan
saran berdasarkan hasil penelitian.
A. Simpulan Tentang Produk
Beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian
adalah sebagai berikut.
1. Telah tersusun instrumen penilaian hasil pendidikan berupa prototipe 20
butir soal tes asesmen hasil pendidikan karakter peduli lingkungan dan 20
butir soal tes asesmen hasil pendidikan karakter peduli sosial berbasis film
karakter. Intrumen tersusun dari potongan atau cuplikan film yang
mengandung dilema moral karakter peduli lingkungan dan karakter peduli
sosial disertai pernyataan soal dan pilihan jawaban yang disusun
sedemikian rupa dan mengandung nilai moral action agar dapat melihat
karakater yang dimiliki subjek. Bentuk produk didokumentasikan dalam
format softcopy dalam VCD (Hak Otoritas Pengembangan).
2. Hasil uji kualitas (validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda)
soal tes hasil pendidikan karakter peduli lingkungan dan karakter peduli
sosial berbasis media film karakter serta validitas dan reliabilitas kuesioner
validasi efektifitas model yang telah diujicobakan pada siswa kelas VII B
dan VIII A di SMP Negeri 2 Playen Gunungkidul memenuhi syarat
kualifikasi yaitu hasil
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
uji reliabilitas dan validitas menunjukkan semua item soal tes peduli lingkungan
dan karakter peduli sosial ada satu item yang tidak valid tetapi secara keseluruhan
item sesuai dengan model Rasch sedangkan reliabilitas item soal reliabel yaitu
karakter peduli lingkungan 0,88 dan karakter peduli sosial 0,92. Sedangkan 36
item memiliki tingkat kesukaran sedang, 2 item tingkat kesukaran tinggi dan 2
item tingkat kesukaran rendah dan daya beda pada item terdapat daya beda tinggi,
sedang dan rendah
3. Tes ini dapat mengukur capaian skor siswa karena item-item berkisar baik (>90%)
dan cukup baik (80%-89%). 27 siswa kelas VII B berada dalam kategori cukup
baik dan 30 siswa kelas VIII A berada dalam kategori cukup baik untuk karakter
peduli lingkungan. 21 siswa kelas VII B masuk dalam kategori cukup baik dan 24
siswa kelas VIII A masuk dalam kategori cukp baik untuk karakter peduli sosial.
Dan ada beberapa siswa masuk dalam kategori kurang baik (55%-64%).
4. Berdasarkan penilaian subjek uji coba, penggunaan produk prototipe soal tes
diakui efektif karena sebagian siswa mengaku mendapatkan manfaat untuk
membuka mata hati/nurani, menyadarkan siswa untuk memperbaiki perilakunya,
menumbuhkan rasa bersyukur, menumbuhkan ketaatan terhadap norma/peraturan yang
ada di sekolah serta sangat baik/sesuai untuk mengukur karakter siswa.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian pengembangan prototipe soal tes asesmen hasil pendidkan karakter
peduli lingkungan dan karakter peduli sosial di VII B dan VIII A di SMP Negeri 2
playen, Gunungkidul memiliki keterbatasan diantaranya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
1. Keterbatasan peneliti menemukan film-film serta pertanyaan yang disajikan
apakah sudah memuat dilema moral karakter peduli lingkungan dan karakter
peduli sosial serta keterbatasan dalam mengoperasikan program pemotongan film
(Corelvidio).
2. Tidak mudah menemukan film yang tepat menggambarkan karakter peduli
lingkungan dan karakter peduli sosial.
3. Keterbatasan waktu peserta didik saat membaca pernyataan yang ditampilkan
setelah penayangan film. Artinya, siswa yang malas dan lambat membaca
soal akan sulit menjawab pertanyaan karena kehabisan waktu.
4. Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti apakah ini benar-benar menjadi
dilema moral.
5. Kondisi siswa yang tidak fokus dapat mempengaruhi dalam menjawab
pertanyaan.
6. Hilangnya konsentrasi siswa karena terlalu lama memikirkan jawaban yang
tepat sehingga tidak dirasa soal sudah lewat dan berganti pada soal yang
berikutnya.
7. Pemeran film yang disajikan tidak sesuai dengan usia SMP. Dalam hal ini
peneliti menyiasati dengan mengimajinasikan dan mendengarkan suasana
film itu dekat dengan dirinya supaya tergambarkan persoalan dilema moral
pada dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
C. Saran
Berikut merupakan beberapa saran yang dapat peneliti uraikan untuk
pengembangan produk prototipe soal tes yang lebih baik guna
mengoptimalkan dan mengembangkan efektivitas layanan Bimbingan dan
Konseling serta dapat meningkatkan karakter siswa untuk
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Bagi Guru BK
Guru BK lebih banyak menerapkan pendidikan karakter di SMP
Negeri 2 Playen Gunungkidul misalnya kegiatan weekend pendidikan
karakter, outbond, seminar pendidikan karakter dan lain sebagainya.
2. Bagi Peneliti
Peneliti belum melakukan ujicoba intrumen yang digunakan di dalam
penelitian ini sehingga belum dipastikan apakah instrumen memiliki
tingkat kesukaran soal yang sesuai dengan siswa SMP. Oleh karena
itu, bagi para peneliti lain selanjutnya dapat melakukan uji coba alat
instrumen dan menyeusaikan kesukaran alat instrumen dengan
kemampuan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
DAFTAR PUSTAKA
Airasian, P.W. (2000). Assessment in the Classroom. A Concise Approach.
Boston: Mc Graw Hill.
Amir M. Taufiq (2015). Melejitkan semangat intraprenuership di organisasi (corporate
entraprenuership & innovation). Jakarta: Kencana.
Antika, C.R. (2015). TINGKAT KREATIVITAS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
PENEMBANGAN PROGRAM KREATIVITAS. http://www.library.usd.ac.id/
pada tangal 3 April 2017.
Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan di Sekolah. Jakarta:
Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Azwar Saifuddin (2014). Penyusunan skala psikologi (edisi 2). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Barus, Gendon. (2015). Menakar Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi di
SMP.
Cakrawala Pendidikan, Juni 2015, Th XXXIV No. 2.
Barus Gendon, Hastuti Sri .M.M, dkk. (2016). Bimbinggan Klasikal Nuansa Pendidikan
Karakter SMP Kelas IX. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Baharuddin, H. (2014). Pendidikan & Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Crome, Keith, Ruth Farrar and Patrick O’Connor, (2009). What is Autonomous
Learning? Journal IISN: 2040-3674, ISSN-L: 1741-4164, Volume: 9,
Number: 1, Start Page 111-126.
Depdiknas. (2003). Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang sistem
Pendidikan Nasional.
Direktotar pembinaan SMP, Dirjen Mandikdasmen. (2010). Panduan Pendidikan
Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kemendiknas.
Djumena, Erlangga. (2016). Polisi Bekuk Lima Remaja Pelaku Pemerkosaan Ibu Rumah
Tangga di Karawang (tersedia: http://kompas.com) diakses pada tanggal 22
Maret 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Fathurrohman, Pupuh, Suryana, & Fenny Ftriany. (2013). Pengembangan Pendidikan
Karakter. Bandung: Refika Aditama.
Kurniawan, Syamsul. (2013). Pendidikan Karakter; Konsepsi & Implementasinya secara
Terpadu di Lingkungan Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Kemendiknas. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Badan Penelitian
dan Pengmebangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kemendiknas (2010). Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama.
Kustandi, Cecep & Sutjipto, Bambang. (2013). Media Pembelajaran: Manual dan
Digital Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.
Masidjo. (1995) Penilaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanusius.
Mustari Muhamad. (2014). Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada Putra
Noname. (2017). Tertangkap Basah Hendak Mencuri Kopsis SMP Negeri 2 Paron, Dua
Bocah Dipolisikan (tersedia: http://www.siagangawi.com) diakses pada tanggal
22 Maret 2017.
Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013
Prijowuntato Widanarto. S (2016). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Sanata Dharma
university Press.
Poerwanti, e. (2001). Evaluasi Pembelajaran, Modul Akta Mengajar. UMM Press.
Putra Nusa. (2015). Research & Development. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Rizema Sitiatava. (2013). Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Yogyakarta :
DIVA Press.
Subali Bambang & Pujiyati Suyata (2011). Panduan Analisis Data Pengukuran
Pendidikan Untuk Memperoleh Bukti Empirik Kesahihan Menggunakan
Program Quest. Yogyakarta: UNY Press.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian administrasi, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Suprananto & Kusaeri. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sumintono & Widhiarso. (2013). Aplikasi Model Rasch untuk Penelitian Ilmu-Ilmu
Sosial. Cimahi : Trim Komunikata Publishing House.
Suwandi Sarwiji. (2010). Model Assesmen dalam Pembelajaran. Surakarta : Yuma
Pustaka & FKIP UNS.
Sadiman, Arif. (1989). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali
Samani dan Hariyanto. (2013). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Subali Bambang & Pujiyati Suyata (2011). Panduan Analisis Data Pengukuran
Pendidikan Untuk Memperoleh Bukti Empirik Kesahihan Menggunakan
Program Quest. Yogyakarta: UNY Press.
Sudjana, Nana. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Suwandi, Sarwiji. (2010). Model Assesmen dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Sugiyono, (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Stoltz, Paul G.(2000). Adversity Quotient Mengubah Hambatan Menjadi Peluang.
Jakarta: Grasindo.
_____. (2005). Adversity Quotient Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Jakarta:
Grasindo.
_____. (2007). Adversity Quotient Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Jakarta:
Grasindo.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
Uno, Hamzah B. & Koni, Satria. (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
Putri, F. Ade Kurnia. Peningkatan Karakter Peduli Sosial Berbasis Layanan
Bimbingan Klasikal Dengan Pendekatan Experiental Learning (2017).
Yaumi, Muhammad. (2014). Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar, & Implementasi.
Jakarta: Predanamedia Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Zainul & Nasution. (2005). Penilaian Hasil Belajar. Cetakan ke-5. Jakarta: PPAU-
PPAI Universitas Terbuka.
Zuriah Nurul. (2007). Metode penelitian sosial dan pendidikan. Jakarta : PT Bumi
Aksara.
Zubaedi. (2013). Desain Pendidikan Karakter: konsepsi dan Aplikasi dalam Lembaga
Pendidikan. Jakarta: Kencana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 1
LEMBAR PENILAIAAN SISWA
No
Item Menurut saya, tes ini : Ya Kurang Tidak
Tidak
tahu
1 Menarik dan asyik
2 Menyenangkan dan menghibur
3 Sangat bermanfaat untuk menyadari kualitas diri
4 Menyadarkan saya untuk memperbaiki prilaku
5 Membuka mata hati/nurani
6 Mendorong tekad/keberanian berbuat lebih baik
7 Menimbulkan rasa bersalah
8 Mempermalu diri sendiri
9 Menumbuhkan rasa diri berharga
10 Menelanjangi kelemahan/kekurangan diri
11 Menimbulkan rasa sedih dan prihatin
12 Sangat bermanfaat mendorong perbaikan prilaku
13 Menimbulkan rasa menyesal
14 Menumbuhkan keinginan menolong orang lain
15 Menumbuhkan rasa bersyukur
16 Menentang diri untuk bertobat dari prilaku buruk
17 Sangat membosankan/melelahkan
18 Sangat berat dan sulit
19 Soalnya terlalu panjang dan rumit
20 Mendorong keberanian bertanggungjawab
21 Membangkitkan kesadaran menghargai teman
22 Menumbuhkan rasa kemanusiaan dan menolong
23 Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan
24 Menumbuhkan ketaatan terhadap norma/peraturan
25 Membangkitkan keinginan berusaha/daya juang
26 Sangat baik/sesuai untuk mengukur karakter siswa
27 Beberapa potongan film/video tidak menyambung
dengan pertanyaan & opsi jawaban
28 Menumbuhkan keinginan berbagi/rela berkorban
29 Mendorong siswa lebih disiplin
30 Waktu mengerjakan terlalu singkat/kurang waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 2
LEMBAR PENILAIAN GURU
No Pernyataan Ya Tidak Ragu
1. Tes ini sangat kami perlukan untuk menilai karakter siswa
2. Tes ini sangat bermanfaat untuk mengukur hasil karakter
3. Tes ini valid/tepat/cermat untuk mengukur hasil karakter
4. Tes ini lebih baik/berkualitas dibanding cara lain yang sudah
ada
5. Tes ini menyenangkan siswa
6. Tes ini bagus sekali dan perlu disebarkan
7. Tes ini terlalu sulit dikerjakan siswa
8. Tes ini buang-buang waktu
9. Tes ini kurang meyakinkan untuk mengukur karakter siswa
10. Tes ini terlalu panjang dan melelahkan siswa
11. Tes initidak efektif menggambarkan karakter siswa
12. Tes ini baik digunakan setiap mejelang akhir semester
13. Tes ini sangat menginspirasi siswa untuk memperbaiki
karakternya
14. Tes ini mampu mengubah siswa untuk bertobat
15. Tes ini sangat inspiratif bagi siswa untuk berefleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 4
Tebel Tingkat Kesukaran Dan Uji Validitas Karakter Peduli Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 5
Reliabelitas Item Dan Case Karakter Peduli Lingkungan -------------------------------------------------------------------------------
| TOTAL MODEL INFIT OUTFIT |
| SCORE COUNT MEASURE S.E. MNSQ ZSTD MNSQ ZSTD |
|-----------------------------------------------------------------------------|
| MEAN 105.2 36.0 50.00 1.97 1.04 .0 1.00 -.1 |
| P.SD 19.3 .0 6.69 .39 .35 1.8 .34 1.7 |
| S.SD 19.8 .0 6.87 .40 .36 1.8 .35 1.7 |
| MAX. 134.0 36.0 62.47 3.03 1.96 4.1 1.90 3.8 |
| MIN. 66.0 36.0 37.62 1.66 .53 -3.4 .55 -3.2 |
|-----------------------------------------------------------------------------|
| REAL RMSE 2.15 TRUE SD 6.34 SEPARATION 2.95 Item RELIABILITY .87 |
|MODEL RMSE 2.01 TRUE SD 6.39 SEPARATION 3.18 Item RELIABILITY .88 |
| S.E. OF Item MEAN = 1.54 |
-------------------------------------------------------------------------------
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 6
Reliabelitas Item Dan Case Karakter Peduli Sosial -------------------------------------------------------------------------------
| TOTAL MODEL INFIT OUTFIT |
| SCORE COUNT MEASURE S.E. MNSQ ZSTD MNSQ ZSTD |
|-----------------------------------------------------------------------------|
| MEAN 210.9 71.0 50.00 1.30 1.03 -.3 1.01 -.3 |
| P.SD 37.3 .0 5.44 .23 .41 2.9 .40 2.7 |
| S.SD 38.3 .0 5.58 .24 .42 3.0 .41 2.8 |
| MAX. 259.0 71.0 60.56 1.85 1.89 4.2 1.99 4.2 |
| MIN. 132.0 71.0 41.35 1.08 .35 -7.9 .35 -7.6 |
|-----------------------------------------------------------------------------|
| REAL RMSE 1.45 TRUE SD 5.24 SEPARATION 3.61 Item RELIABILITY .91 |
|MODEL RMSE 1.32 TRUE SD 5.28 SEPARATION 3.99 Item RELIABILITY .92 |
| S.E. OF Item MEAN = 1.25 |
-------------------------------------------------------------------------------
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 7
Indeks Daya Beda Karakter Peduli Lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 8
Indeks Daya Beda Karakter Peduli Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 9
Tabulasi Data Karakter Peduli Lingkungan Kelas VII B
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Dea Sinta Ardani P Buruh Islam 4 4 2 1 2 4 3 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 66
2 Aprila Sella Murti P Buruh Islam 4 4 2 1 2 4 3 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 66
3 Sindi Rahmadani P Prtani Islam 4 2 4 1 4 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 68
4 Nisrina aprilia P Pedagang Islam 4 1 2 3 4 3 3 3 4 1 1 3 4 4 2 2 4 4 4 3 59
5 Anggita P Buruh Islam 4 4 4 1 4 3 3 3 4 2 4 3 1 4 4 3 4 2 4 4 65
6 Emilia fitriani P Pedagang Islam 4 1 2 2 2 4 3 3 4 1 1 3 4 4 2 3 4 4 4 4 59
7 Anjar Widyawati P Petani Islam 4 4 2 1 2 3 4 3 4 2 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 63
8 Shafira Nurul arini P Guru Islam 4 4 2 1 2 3 4 3 4 2 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 63
9 Nadia Barokah P Petani Islam 4 4 4 4 1 3 3 3 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 67
10 Sofia Tunisa P Wiraswasta Islam 2 4 4 4 1 3 3 3 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 65
11 Nasya Ghanniyah Kirana P Buruh Islam 4 1 2 1 2 4 3 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 3 4 62
12 Fatimah Ash Syahidah P Wiraswasta Islam 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 2 3 69
13 Nur Rahma Hidayati P Petani Islam 4 1 2 4 2 3 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 64
14 Aprelia Wahyuning G P PNS Islam 4 4 2 1 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 66
15 Ribka Nurhasanah P Petani Islam 4 1 2 2 2 3 3 3 3 1 1 4 2 4 4 4 4 1 3 4 55
16 Alifah Nurapriliana I P Pedagang Islam 4 2 4 4 4 2 3 3 1 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 66
17 M. Ikhsan Nurul Huda L Buruh Islam 4 4 2 2 2 3 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 4 66
18 Danny Fajar Prabowo L Petani Islam 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 72
19 Farhan Fauzan L Petani Islam 4 4 4 4 4 2 4 3 2 1 1 4 2 1 4 4 4 4 3 4 63
20 Dimas Naufal Aldinata L Swasta Islam 4 4 2 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 70
21 M. Kurniawan Wijaya L Buruh Islam 2 4 4 2 4 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 69
22 Dimas Nugraha L Petani Islam 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75
23 Efrans Gading Sylvanus L Swasta Islam 2 4 2 2 4 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 67
24 Rafli Bagas Nugraha L Petani Islam 4 4 2 2 4 4 3 3 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 66
25 Ilyasa Nandar Sasongko L PNS Islam 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 70
26 Nita Afrilia P Petani Islam 4 2 4 4 4 3 3 3 1 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 67
27 Restu Widnibrata L Swasta Islam 4 4 4 4 1 4 3 3 4 1 1 3 1 4 2 4 4 4 3 4 62
28 Amriliya Lestari P Buruh Islam 4 4 2 4 2 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 1 68
29 Suchi Ismawati P Pedagang Islam 4 1 4 4 2 3 3 3 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 3 4 65
30 Nofiana Kusumawati N P Petani Islam 4 4 2 4 2 3 4 3 3 4 1 4 4 4 2 3 4 2 3 4 64
31 Nesya Dellia Andriana P Wiraswasta Islam 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 1 68
32 Madinah Defitri Maulany P Wiraswasta Islam 4 4 4 2 2 3 4 3 4 4 3 3 1 4 2 3 4 4 2 4 64
JumlahNO ITEM
No Nama L/P Pekerjaan Orang Tua Agama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 10
Tabulasi Data Karakter Peduli Lingkungan Kelas VIII A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Yuanda Tria Puspaningrum P Petani Islam 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 72
2 Nurulaila Dorojati S P Wisaswasta Islam 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 73
3 Gilang Putra Alfiyanto L Buruh Islam 4 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 73
4 Cristhoporus Richo Agung L Buruh Katolik 4 4 2 4 2 4 3 3 4 4 1 3 1 4 4 3 4 4 4 4 66
5 Sri Lestari Yudadiningsih P Petani Islam 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 77
6 Sofyan Aji Saputra L Buruh Islam 4 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 72
7 Krisna Lanang Mahesa L Wiraswasta Kristen 4 2 2 4 2 4 3 3 4 4 1 3 4 4 4 3 4 4 4 4 67
8 Anisya Anggraini P Buruh Islam 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 3 4 69
9 Niki Charunia P Petani Islam 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 1 3 1 4 4 3 4 4 3 4 69
10 Elma Putri Fertiana P Petani Islam 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 1 3 4 4 4 3 4 4 3 4 72
11 Tantri Nur Indriyani P Swasta Islam 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 71
12 Nadiah Rahmawati P Petani Islam 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 1 3 1 4 4 4 4 4 1 4 67
13 Bima Kurniadi L Petani Islam 4 4 2 2 4 3 4 3 1 1 2 3 1 4 4 3 2 3 3 4 57
14 Dhito Priambodo L Wiraswasta Islam 4 4 2 2 4 3 4 4 1 4 2 3 1 4 4 3 2 3 3 4 61
15 Gilang Adi Pratomo L Wiraswasta Islam 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 3 1 4 2 3 4 4 3 4 66
16 Muhamad Fauzi L Wiraswasta Islam 4 4 2 2 4 4 4 3 1 4 4 3 1 4 4 3 4 4 3 4 66
17 Khoiurnnisa Fitria Aldira P Pedagang Islam 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 3 4 70
18 Ikhsan Maulana L PNS Islam 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 1 4 4 4 2 3 4 2 3 4 67
19 Akhsan Maulana L PNS Islam 4 4 4 2 3 2 3 3 4 1 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 65
20 Anggraini Nur Rahmawati P Buruh Islam 4 4 2 1 3 2 1 3 3 4 1 1 1 2 4 4 4 2 3 4 53
21 Agnes Roviningrum P Buruh Katolik 4 4 2 1 3 2 4 3 3 4 1 1 1 4 4 4 4 4 3 4 60
22 Erlita Nurmalasari P Petani Islam 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 1 3 1 4 4 3 4 4 4 4 68
23 Fida Wening Palupi P Pegawai BUMD Islam 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 1 4 69
24 Irma Widyastuti P Perangkat Desa Islam 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 2 4 4 3 4 4 1 4 67
25 Enjheli Oni R P Petani Islam 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 3 1 4 2 3 4 4 4 3 66
26 Diyah Nawangsih P P Petani Islam 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 3 1 4 4 3 4 4 4 3 68
27 Rizky Dita Amalia P Petani Islam 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 1 3 1 4 4 3 4 4 4 3 65
28 Aprilia Putri N P Petani Islam 4 4 4 2 2 3 4 3 3 4 1 3 1 4 4 3 4 4 4 3 64
29 Agestya Winda Meliawati P Petani Islam 4 4 4 2 2 3 4 3 3 4 1 3 1 4 4 3 4 4 4 3 64
30 Pamungkas Ramadani L Buruh Islam 4 1 4 2 1 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 64
31 Restantyar Putmida L Pegawai BUMN Islam 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3 3 69
32 Titus Indy Julian L Karyawan Swasta Katolik 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 72
JumlahNo Nama L/P Pekerjaan Orang Tua AgamaNO ITEM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 11
Tabulasi Data Karakter Peduli Sosial Kelas VII B
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Dea Sinta Ardani P Buruh Islam 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 72
2 Aprila Sella Murti P Buruh Islam 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 72
3 Sindi Rahmadani P Prtani Islam 3 4 2 4 4 2 2 1 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 3 4 65
4 Nisrina aprilia P Pedagang Islam 3 4 2 4 4 3 2 1 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 64
5 Anggita P Buruh Islam 4 4 2 4 4 2 2 1 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 66
6 Emilia fitriani P Pedagang Islam 3 4 2 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 70
7 Anjar Widyawati P Petani Islam 4 4 2 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 69
8 Shafira Nurul arini P Guru Islam 4 4 2 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 69
9 Nadia Barokah P Petani Islam 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 4 69
10 Sofia Tunisa P Wiraswasta Islam 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 4 69
11 Nasya Ghanniyah Kirana P Buruh Islam 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 72
12 Fatimah Ash Syahidah P Wiraswasta Islam 3 4 2 4 1 2 4 4 4 4 2 3 4 2 4 4 3 4 4 4 66
13 Nur Rahma Hidayati P Petani Islam 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 2 4 4 2 4 2 3 4 4 4 67
14 Aprelia Wahyuning G P PNS Islam 4 4 2 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 71
15 Ribka Nurhasanah P Petani Islam 3 4 2 2 3 3 1 4 3 3 2 4 4 1 2 2 3 4 4 4 58
16 Alifah Nurapriliana I P Pedagang Islam 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 1 4 2 4 4 4 4 67
17 M. Ikhsan Nurul Huda L Buruh Islam 3 4 4 3 4 2 3 4 4 4 2 4 4 2 3 3 3 4 4 4 68
18 Danny Fajar Prabowo L Petani Islam 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 73
19 Farhan Fauzan L Petani Islam 3 4 2 4 2 2 2 1 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 58
20 Dimas Naufal Aldinata L Swasta Islam 3 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 69
21 M. Kurniawan Wijaya L Buruh Islam 3 4 2 4 3 2 2 4 3 4 3 3 4 2 4 2 3 4 4 4 64
22 Dimas Nugraha L Petani Islam 3 4 2 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 4 4 4 66
23 Efrans Gading Sylvanus L Swasta Islam 3 4 2 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 4 4 68
24 Rafli Bagas Nugraha L Petani Islam 3 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 1 4 4 3 4 3 4 3 4 67
25 Ilyasa Nandar Sasongko L PNS Islam 4 4 2 4 3 2 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 70
26 Nita Afrilia P Petani Islam 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 1 4 2 4 4 3 4 66
27 Restu Widnibrata L Swasta Islam 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 1 3 4 68
28 Amriliya Lestari P Buruh Islam 4 4 2 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 69
29 Suchi Ismawati P Pedagang Islam 4 4 2 4 2 2 4 1 2 3 3 3 3 1 4 2 4 4 4 4 60
30 Nofiana Kusumawati N P Petani Islam 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 3 1 3 4 4 4 4 4 68
31 Nesya Dellia Andriana P Wiraswasta Islam 3 4 2 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 1 4 3 3 4 4 4 67
32 Madinah Defitri Maulany P Wiraswasta Islam 4 4 2 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 70
JumlahNo Nama L/P Pekerjaan Orang Tua AgamaNO ITEM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran 12
Tabulasi Data Karakter Peduli Sosial Kelas VIII A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Yuanda Tria Puspaningrum P Petani Islam 3 4 2 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 70
2 Nurulaila Dorojati S P Wisaswasta Islam 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 71
3 Gilang Putra Alfiyanto L Buruh Islam 3 4 2 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
4 Cristhoporus Richo Agung L Buruh Katolik 3 4 2 4 4 3 2 4 4 4 2 1 4 4 3 3 3 4 4 4 66
5 Sri Lestari Yudadiningsih P Petani Islam 3 4 2 4 4 3 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 70
6 Sofyan Aji Saputra L Buruh Islam 3 4 2 4 4 2 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 69
7 Krisna Lanang Mahesa L Wiraswasta Kristen 3 4 2 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 70
8 Anisya Anggraini P Buruh Islam 3 4 2 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 68
9 Niki Charunia P Petani Islam 3 4 2 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 71
10 Elma Putri Fertiana P Petani Islam 3 4 2 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 72
11 Tantri Nur Indriyani P Swasta Islam 3 4 2 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 69
12 Nadiah Rahmawati P Petani Islam 3 4 2 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 69
13 Bima Kurniadi L Petani Islam 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 4 4 4 4 66
14 Dhito Priambodo L Wiraswasta Islam 3 4 2 4 3 3 2 4 4 4 2 3 3 3 3 2 4 4 4 4 65
15 Gilang Adi Pratomo L Wiraswasta Islam 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 3 4 68
16 Muhamad Fauzi L Wiraswasta Islam 4 4 2 4 4 3 2 4 4 3 2 3 4 2 3 2 4 4 4 4 66
17 Khoiurnnisa Fitria Aldira P Pedagang Islam 3 4 2 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 68
18 Ikhsan Maulana L PNS Islam 3 4 2 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 71
19 Akhsan Maulana L PNS Islam 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 70
20 Anggraini Nur Rahmawati P Buruh Islam 4 4 2 4 4 2 2 4 4 3 3 1 3 2 2 4 3 4 4 3 62
21 Agnes Roviningrum P Buruh Katolik 4 4 2 4 4 2 2 4 4 3 3 1 3 2 4 4 3 4 4 3 64
22 Erlita Nurmalasari P Petani Islam 3 4 2 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 69
23 Fida Wening Palupi P Pegawai BUMD Islam 3 4 2 4 4 3 3 4 4 1 3 3 3 2 4 2 4 4 4 4 65
24 Irma Widyastuti P Perangkat Desa Islam 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 2 2 2 4 4 4 4 65
25 Enjheli Oni R P Petani Islam 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 73
26 Diyah Nawangsih P P Petani Islam 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 4 70
27 Rizky Dita Amalia P Petani Islam 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 72
28 Aprilia Putri N P Petani Islam 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 72
29 Agestya Winda Meliawati P Petani Islam 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 72
30 Pamungkas Ramadani L Buruh Islam 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 71
31 Restantyar Putmida L Pegawai BUMN Islam 3 4 2 2 4 2 2 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 67
32 Titus Indy Julian L Karyawan Swasta Katolik 2 4 2 4 4 2 2 4 2 4 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 65
JumlahNo Nama L/P Pekerjaan Orang Tua AgamaNO ITEM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 13
Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 14
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 15
Surat Pernyataan Kesediaan Mitra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran 16
Surat Keterangan Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 17
Daftar Hadir Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI