13
93 Artikel diterima 25/10/2013; disetujui 2/2/2014 Jurnal Pendidikan Humaniora Vol. 3 No. 2, Hal 93-105, Juni 2015 Tersedia Online di http://journal.um.ac.id/index.php/jph pISSN: 2338-8110/eISSN: 2442-3890 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan Hendri Murti Susanto 1) , Willem Mantja 2) , Ibrahim Bafadal 2) , Ahmad Sonhadji 2) 1) Departemen Teknologi InformasiPPPPTK BOE 2) Manajemen PendidikanUniversitas Negeri Malang Jl.Teluk Mandar, Tromol Pos Arjosari Malang Jawa Timur. E-mail: [email protected] Abstract: This study aims to: (1) Build a model school information data processing and management information system; (2) find the specifications of software, hardware, and brainware that suit the needs, and (3) Information System of Teachers and Education Personnel Integrated (SI-PINTER). This study uses a descriptive model of development, namely the development of framework approach- end-user development, and using testing phases of a product by combination trials of Borg and Gall. The program specification software is using fourth generation tools technique. The test is done to look at the effectiveness, efficiency and attractiveness of the product. The data in this qualitative test contains discussions and black box testing; as well as quantitative data from the questionnaire and field test. Experimental results show the effectiveness and maximum efficiency of the SI-PINTER, as well as the ability to triangulate the data generated by the 3 modules. Key Words: management information systems, educators and education personnel, vocational high schools Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) membangun model proses pengolahan data informasi sekolah dan Sistem Informasi Manajemen; (2) menemukan spesifikasi software, hardware, dan brain- ware yang sesuai dengan kebutuhan, dan (3) aplikasi Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Ke- pendidikan Terpadu (SI-PINTER). Penelitian ini menggunakan model pengembangan deskriptif, yaitu pengembangan kerangka kerja menggunakan pendekatan end-user development, serta uji coba produk menggunakan kombinasi tahapan uji coba Borg dan Gall. Spesifikasi program software menggunakan teknik fourth generation tools. Uji coba dilakukan untuk melihat tingkat keefektifan, efisiensi dan daya tarik produk yang dihasilkan. Data uji coba ini bersifat kualitatif berisi hasil diskusi dan uji black box; serta data kuantitatif dari hasil kuesioner serta uji lapangan. Hasil uji coba menunjukkan tingkat keefektifan dan efisiensi yang maksimal dari SI-PINTER, serta kemampuan triangulasi data yang dihasilkan oleh 3 modul tersebut. Kata kunci: sistem informasi manajemen, pendidik dan tenaga kependidikan, sekolah menengah kejuruan Pendidik atau guru yang profesional tidak lahir dari bentukan sistem, namun guru profesional lahir karena kepribadian yang matang dan berkembang, kesadar- an akan pentingnya ilmu pengetahuan dan kecintaan- nya terhadap profesi yang ditekuninya. Tilaar (1998) memberikan empat ciri utama guru profesional: (1) memiliki kepribadian yang matang dan berkembang; (2) mempunyai keterampilan membangkitkan minat peserta didik; (3) memiliki penguasaan ilmu pengeta- huan dan teknologi yang kuat; dan (4) sikap profesio- nalisme berkembang secara berkesinambungan. Hasil pendataan guru pada tahun 2012 yang dila- kukan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Ma- nusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Ke- budayaan (BPSDMPK dan PMP Kemdikbud), ter- catat ada 159.256 guru SMK di Indonesia. Pada ta- hun 2007 di jenjang SMK terdapat 19.320 “kelas” dalam 6.500 SMK yang tergolong dalam 13 rumpun bidang/program keahlian. Hal ini berarti bahwa diper- lukan SDM pendidik yang memiliki keilmuan dan ke- terampilan (skill) yang sesuai dengan rumpun bidang/

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan

Susanto, Mantja, Bafadal, Sonhadji—Pengembangan Sistem Informasi Manajemen.....93

93Artikel diterima 25/10/2013; disetujui 2/2/2014

Jurnal Pendidikan HumanioraVol. 3 No. 2, Hal 93-105, Juni 2015

Tersedia Online di http://journal.um.ac.id/index.php/jphpISSN: 2338-8110/eISSN: 2442-3890

Pengembangan Sistem Informasi ManajemenPendidik dan Tenaga Kependidikan

Hendri Murti Susanto1), Willem Mantja2), Ibrahim Bafadal2), Ahmad Sonhadji2)

1)Departemen Teknologi Informasi–PPPPTK BOE2)Manajemen Pendidikan–Universitas Negeri Malang

Jl.Teluk Mandar, Tromol Pos Arjosari Malang Jawa Timur. E-mail: [email protected]

Abstract: This study aims to: (1) Build a model school information data processing and managementinformation system; (2) find the specifications of software, hardware, and brainware that suit theneeds, and (3) Information System of Teachers and Education Personnel Integrated (SI-PINTER).This study uses a descriptive model of development, namely the development of framework approach-end-user development, and using testing phases of a product by combination trials of Borg and Gall.The program specification software is using fourth generation tools technique. The test is done tolook at the effectiveness, efficiency and attractiveness of the product. The data in this qualitativetest contains discussions and black box testing; as well as quantitative data from the questionnaireand field test. Experimental results show the effectiveness and maximum efficiency of the SI-PINTER,as well as the ability to triangulate the data generated by the 3 modules.

Key Words: management information systems, educators and education personnel, vocational highschools

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) membangun model proses pengolahan data informasisekolah dan Sistem Informasi Manajemen; (2) menemukan spesifikasi software, hardware, dan brain-ware yang sesuai dengan kebutuhan, dan (3) aplikasi Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Ke-pendidikan Terpadu (SI-PINTER). Penelitian ini menggunakan model pengembangan deskriptif, yaitupengembangan kerangka kerja menggunakan pendekatan end-user development, serta uji coba produkmenggunakan kombinasi tahapan uji coba Borg dan Gall. Spesifikasi program software menggunakanteknik fourth generation tools. Uji coba dilakukan untuk melihat tingkat keefektifan, efisiensi dandaya tarik produk yang dihasilkan. Data uji coba ini bersifat kualitatif berisi hasil diskusi dan ujiblack box; serta data kuantitatif dari hasil kuesioner serta uji lapangan. Hasil uji coba menunjukkantingkat keefektifan dan efisiensi yang maksimal dari SI-PINTER, serta kemampuan triangulasi datayang dihasilkan oleh 3 modul tersebut.

Kata kunci: sistem informasi manajemen, pendidik dan tenaga kependidikan, sekolah menengahkejuruan

Pendidik atau guru yang profesional tidak lahir daribentukan sistem, namun guru profesional lahir karenakepribadian yang matang dan berkembang, kesadar-an akan pentingnya ilmu pengetahuan dan kecintaan-nya terhadap profesi yang ditekuninya. Tilaar (1998)memberikan empat ciri utama guru profesional: (1)memiliki kepribadian yang matang dan berkembang;(2) mempunyai keterampilan membangkitkan minatpeserta didik; (3) memiliki penguasaan ilmu pengeta-huan dan teknologi yang kuat; dan (4) sikap profesio-nalisme berkembang secara berkesinambungan.

Hasil pendataan guru pada tahun 2012 yang dila-kukan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Ma-nusia Pendidikan dan Kebudayaan dan PenjaminanMutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Ke-budayaan (BPSDMPK dan PMP Kemdikbud), ter-catat ada 159.256 guru SMK di Indonesia. Pada ta-hun 2007 di jenjang SMK terdapat 19.320 “kelas”dalam 6.500 SMK yang tergolong dalam 13 rumpunbidang/program keahlian. Hal ini berarti bahwa diper-lukan SDM pendidik yang memiliki keilmuan dan ke-terampilan (skill) yang sesuai dengan rumpun bidang/

Page 2: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan

94 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 93-105

Volume 3, Nomor 2, Juni 2015

program keahlian dalam SMK serta SDM pendidikSMK yang perlu untuk terus di upgrade keterampilandan kemampuannya. Untuk itu diperlukan sistem in-formasi manajemen bidang pendidik dan tenaga ke-pendidikan di SMK yang dapat memetakan SDMsesuai dengan kompetensi dan tingkat kebutuhan, se-hingga prinsip orang yang tepat di tempat dan waktuyang tepat merupakan salah satu jawaban untukmenghasilkan lulusan SMK yang mumpuni dan terse-rap oleh pasar dunia usaha dan industri.

Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang padatiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”,dan “manajemen”. Sistem merupakan kumpulan ele-men yang saling berhubungan satu sama lain yangmembentuk satu kesatuan dalam usaha mencapaisuatu tujuan. Informasi adalah hasil pemrosesan datayang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebutmenjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakanpengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh oranguntuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fak-ta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbe-da satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya ma-sing-masing. Manajemen terdiri dari proses atau kegi-atan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan sepertimerencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arahtindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, meng-koordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapaitujuan yang telah ditetapkan. Sehingga SIM sebagaisistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran(output) dengan menggunakan masukan (input) danberbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tu-juan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.

Pelayanan pendidikan di institusi pendidikan khu-susnya atau pelayanan dalam organisasi pada umum-nya dapat lebih tepat sasaran dan lebih cepat bilamenggunakan fasilitas teknologi informasi. Penggu-naan teknologi informasi dalam organisasi dapat me-nimbulkan perubahan terhadap struktur organisasidan proses kerja (Turban, 2004). Turban (2004) me-nyatakan bahwa penerapan teknologi informasi mem-bawa dampak perubahan yang mendasar pada orga-nisasi termasuk di dalamnya struktur pelaporan, su-pervisi, substansi pekerjaan, dan pembagian kerja.Selain itu, Turban juga menyatakan bahwa pengguna-an teknologi informasi dapat meningkatkan produkti-vitas dari para manajer, meningkatkan supervisi, danmenurunkan jumlah manajer level menengah sehing-ga didapatkan struktur organisasi yang lebih rata (flat-ter organizational hierarchi). Struktur organisasiini lebih bersifat horizontal, lebih desentralistik, lebihkoordinatif, sifat tugas lebih sempit, serta rasio stafprofesional lebih besar.

Turban (2004) menyatakan bahwa tugas paramanajer mengalami perubahan yang mendasar de-ngan diterapkannya penggunaan teknologi informa-si. Hal tersebut lebih memungkinkan manajer untukbekerja dengan jumlah staf yang lebih besar yangberpartisipasi dalam proses pengambilan keputusantanpa menggunakan komunikasi tradisional (rapatkerja dalam satu ruang dan satu waktu). Hal ini diper-kuat oleh Loudan & Loudon (2004) yang menyatakanbahwa dengan digunakannya sistem informasi me-mungkinkan para manajer lebih terbuka terhadap per-ubahan. Para manajer juga dapat mengindentifikasi-kan permasalahan dan kesempatan lebih awal danlebih tepat sehingga dapat membuat keputusan yanglebih baik. Turban juga menyatakan bahwa denganpenerapan teknologi informasi membuat para mana-jer terbebas dari rutinitas dan dapat lebih terfokuspada kegiatan perencanaan.

Berdasarkan pemikiran bahwa antara sistem,informasi dan manajemen dapat dihubungkandan menjadi suatu kesatuan yang utuh maka dilaku-kan pengembangan sistem informasi manajemen pen-didik dan tenaga kependidikan berbasis teknologi in-formasi terpadu (SI-PINTER). SI-PINTER yang di-kembangkan meliputi (1) Modul Data Induk Pendi-dik dan Tenaga Kependidikan (PTK), modul ini berisibiodata PTK, pendidikan formal, pendidikan non for-mal, sertifikasi, diklat yang pernah diikuti, penelitianyang pernah dilakukan, pengalaman kerja, serta jen-jang kepangkatan. Modul ini membantu manajemensekolah dalam memetakan guru berdasarkan datayang akurat dan sesuai kompetensinya; (2) ModulPresensi Guru dan Karyawan, modul ini berfungsiuntuk merekam kehadiran (datang-pulang) guru dankaryawan di sekolah. Kehadiran ini diformulasikandalam ukuran akumulasi jam dalam satu bulan yangdipenuhi oleh seorang guru dan dapat dijadikan acuandalam pemberian penghargaan/insentif, serta dapatdijadikan dasar untuk mengukur tingkat kebenarandata (akuntabilitas) guna kepentingan sertifikasi guru.Dampak pendamping yang diharapkan dari modulini adalah untuk mengurangi tingkat konflik antar indi-vidu (manajemen sekolah-guru dan guru-staf TU);(3) Modul Jurnal Mengajar yang dilaksanakan olehguru, modul ini merekam aktivitas mengajar yangdilakukan guru dan aktivitas administrasi/ ketatausa-haan dengan output berupa laporan: rekapitulasi jammengajar, materi (standar kompetensi, kompetensidasar) yang disampaikan pada siswa, kesesuaian an-tara jam mengajar dengan jam kehadiran pada modulpresensi, serta memudahkan kepala sekolah dalammelakukan supervisi. Produk program aplikasi sistem

Page 3: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan

Susanto, Mantja, Bafadal, Sonhadji—Pengembangan Sistem Informasi Manajemen.....95

informasi pendidik dan tenaga kependidikan sekolahmerupakan sistem yang terpadu/terintegrasi berbasisteknologi komputer.

Adapun tujuan dari Penelitian dan Pengembang-an ini adalah (1) membangun suatu model prosespengolahan data informasi sekolah yang mencakupTransaction Processing System (TPS) dan SistemInformasi Manajemen (SIM) di SMKN 8 Malang,(2) menemukan spesifikasi software, hardware, danbrainware yang sesuai dengan kebutuhan pengem-bangan SIM di SMKN 8 Malang, dan (3) terwujudnyaproduk program aplikasi sistem informasi pendidikdan tenaga kependidikan sekolah yang terpadu de-ngan sistem presensi dan jurnal mengajar berbasisteknologi komputer, yaitu Sistem Informasi Pendidikdan Tenaga Kependidikan Terpadu (SI-PINTER).

METODE

Dalam pengembangan kerangka kerja sisteminformasi ini, pengembang menggunakan pendekatanend-user development dengan pertimbangan bahwapendekatan ini digunakan untuk merancang sistempengolahan transaksi dan sistem informasi berskalakecil-menengah, dan cocok digunakan untuk meran-cang sistem dekstop berskala kecil-menengah, se-perti lingkup sistem SMK. Selain itu, pendekatan enduser development memiliki beberapa kelebihan, meli-puti (1) aplikasi yang dibutuhkan akan dapat diselesai-kan dengan lebih cepat karena dikembangkan sendirioleh pemakai sistem, (2) kebutuhan pemakai sistemdapat lebih terpenuhi karena dapat dikembangkansendiri oleh pemakai, tentunya dalam hal ini pemakaiakan lebih mengerti atau memahami kebutuhan infor-masi sendiri bila dibandingkan dengan dikembangkanoleh pihak lain, (3) menambah atau meningkatkanpartisipasi aktif pemakai dalam proses pengembang-an sistemnya sehingga akan ada kepuasan sendiridari pemakai sistem, dan (4) menambah kualitas pe-mahaman pemakai terhadap aplikasi yang dikem-bangkan serta teknologi yang digunakan dalam sistem.Secara teknis, proses pengembangannya melibatkantenaga system analyst dan software programmerserta pihak sekolah sebagai narasumber requirementneed sekaligus pengguna sistem aplikasi.

Selain menggunakan end user development,pengembang memadukannya dengan metodologi sis-tem informasi yang dikemukakan oleh Olle, dkk(1991). Penggunaan metodologi sistem informasi da-lam suatu pengembangan menurut Olle, dkk. me-ngandung makna bahwa digunakannya pendekatan

metodik terhadap perencanaan sistem informasi, ana-lisis, desain, konstruksi, dan uji coba produk. Hal inimemberi implikasi bahwa target yang hendak dicapaiadalah spesifikasi rancangan atau disebut dengan pro-duk rancangan (design product). Selanjutnya, sebu-ah produk rancangan dapat diperoleh melalui suatuproses rancangan dan sebelum rancangan tersebutdibuat perlu dilakukan analisis terhadap lingkungantempat produk rancangan itu digunakan. Berdasarkanpengertian ini, perencanaan sistem informasi dalamkonteks studi pengembangan ini mengarah pada iden-tifikasi kebutuhan sistem informasi pada SMK untukmemecahkan berbagai masalah administratif, teruta-ma yang berkenaan dengan administrasi pendidik dantenaga kependidikan.

Prosedur Pengembangan

Mengacu pada metodologi pengembangan Olle,dkk. (1991) maka dirumuskan lima langkah prosedurpengembangan sistem informasi sebagai berikut (1)perencanaan sistem informasi, yang meliputi identifikasitujuan lembaga dan kebutuhan informasi; (2) analisiskelembagaan yang memusatkan analisis rinci terha-dap lembaga dan aktivitas administrasi pendidik dantenaga kependidikan; (3) rancangan sistem yang me-liputi spesifikasi sistem dan subsistem, termasuk ele-men-elemen data dan komponen-komponen sistemdan subsistem; (4) konstruksi rancangan (pemro-graman); dan (5) uji coba rancangan produk, yaitutes program aplikasi.

Adapun langkah-langkah pengembangannyameliputi (1) tahap perencanaan sistem informasi yangmencakup identifikasi tujuan dan kebutuhan informa-si; (2) tahap analisis profil lembaga dan aktivitas ad-ministrasi yang mencakup rancangan dan analisisprofil lembaga dan administrasi; (3) tahap rancanganmodel struktur sistem informasi; tahap konstruksi ran-cangan/pemrograman; dan (4) tahap uji coba produkpengembangan.

Tahap Perencanaan Sistem Informasi

Data dalam pengembangan tahap ini mengacupada semua materi yang dikumpulkan peneliti di la-pangan yang mencakup catatan yang dibuat oleh pe-neliti melalui wawancara, observasi, dan penelusuranterhadap dokumen yang ada. Peneliti menggunakantiga teknik pengumpulan data yang direkomendasikanoleh Marshal dan Rossman (1989), yaitu studi doku-mentasi, wawancara, dan observasi. Wawancara yang

Page 4: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan

96 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 93-105

Volume 3, Nomor 2, Juni 2015

dilakukan berupa wawancara tidak terstruktur, yaituwawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggu-nakan pedoman wawancara yang telah tersusun seca-ra sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan data-nya. Pedoman wawancara yang digunakan berupagaris-garis besar permasalahan yang akan ditanya-kan (Sugiyono, 2010).

Tahap Analisis Profil Lembaga dan AktivitasAdministrasi

Pada tahap ini dilakukan analisis profil lembagadan aktivitas administrasi sekolah, termasuk konstrain.Analisis ini mencakup analisis aktivitas tingkat hierar-ki (kepala sekolah, waka, kajur, guru), tingkat struktu-ral (kepala tata usaha, staff tata usaha), dan tingkatoperasional (unit-unit operasi kegiatan lembaga). Ta-hap ini mencakup fokus analisis kelembagaan, tujuananalisis kelembagaan, kegunaan analisis kelembaga-an.

Tahap Rancangan Model Struktur SistemInformasi

Rancangan model struktur sistem informasi danrancangan sistem informasi mencakup dua tipe sis-tem sebagai berikut. (1) Sistem pengolahan transaksi,meliputi transaction processing system (TPS) DataInduk PTK, TPS Jurnal Pengajaran, dan TPS Pre-sensi Guru Karyawan. (2) Sistem informasi manaje-men mencakup sub sistem the internal feedback,quality control loop, the market future loop, theexternal feedback loop, dan the pending re-sources loop. Konstruksi Rancangan/Pemogramanmelingkupi spesifikasi konstruksi peracangan dilaku-kan dengan mengikuti model dan/atau pendekatanend user development dengan menggunakan fourthgeneration tools. Kegiatan ini menghasilkan spesifi-kasi produk program uji coba.

Tahap Uji Coba Produk

Secara garis besar dibagi menjadi empat subtahap, meliputi (1) tahap I, antara lain (a) draf pe-ngembangan, angket tanggapan, input pengguna, (b)pengembangan aplikasi, (c) uji coba black box, revisiaplikasi tahap I; (2) tahap II, meliputi (a) review olehpengguna, (b) angket tanggapan, (c) revisi aplikasitahap II; (3) tahap III, meliputi (a) uji coba lapangan,(b) revisi aplikasi tahap III, dan (4) tahap IV berupaproduk akhir.

Untuk melihat efektivitas, efisiensi, dan keterta-rikan produk, ketiga kriteria keberhasilan produk inidilihat dari dua sisi, yaitu verifikasi dan validitas. Veri-fikasi diukur dengan menilai tingkat kesesuaian fung-sionalitas dari perencanaan dibanding dengan hasilyang dicapai pada masing-masing komponen/modulyang ada, sedangkan tingkat validitas dengan mengu-kur kesesuaian hasil pengembangan dengan tujuanpengembangan sistem melalui analisis kuantitatif se-derhana. Verifikasi perangkat lunak menghasilkanbukti objektif bahwa output desain fase tertentu daridevelopment life cycle perangkat lunak menemukansemua kebutuhan yang telah ditetapkan untuk faseitu dengan pengecekan konsistensi, kelengkapan, dankebenaran perangkat lunak serta dokumentasi yangmendukungnya. Validasi merupakan konfirmasi de-ngan pengujian dan ketetapan bukti objektif bahwaspesifikasi perangkat lunak sesuai untuk kebutuhanpengguna dan tujuan penggunaannya, serta kebutuh-an tertentu yang diimplementasikan melalui perang-kat lunak dapat dipenuhi secara konsisten. Indikatorefektivitas menurut Bodnar (2000) bahwa indikatorefektivitas sistem informasi berbasis teknologi seba-gai berikut: (1) keamanan data, (2) waktu (kecepatandan ketepatan), (3) ketelitian, (4) variasi laporan/out-put, dan (5) relevansi. Sehingga data yang digunakanadalah hasil kuesioner yang diberikan kepada pararesponden. Indikator efisiensi menurut Bodnar (2000)dilihat dari sisi rancangan produk, spesifikasi produk,dan kesesuaian produk dengan pengguna, data berupahasil kuesioner yang disebarkan kepada responden.

Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam uji sesuai dengankriteria keberhasilan yang ditetapkan, digunakan duajenis pendekatan, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Pen-dekatan kualitatif digunakan pada uji coba tahap I(review pengguna), sedangkan pendekatan kuantita-tif digunakan pada uji coba tahap II (laboratoriumterbatas atau uji oleh pengguna). Jika ditinjau dariteknik penentuan subjek uji coba maka cara yang di-gunakan adalah purposive sampling karena semuaresponden adalah pengguna sistem aplikasi yang di-kembangkan.

Teknik Analisis Data

Ada dua teknis analisis yang digunakan padauji coba produk pengembangan ini, yakni analisis kuan-titatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif dilaku-

Page 5: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan

Susanto, Mantja, Bafadal, Sonhadji—Pengembangan Sistem Informasi Manajemen.....97

kan pada data yang bersifat kuantitatif yang dijaringdari jawaban responden terhadap pertanyaan (kuesi-oner) dengan alternatif jawaban yang telah ditentukandengan cara nonstatistik. Cara non-statistik menurutArikunto (2006) disebut juga dengan analisis statistiksederhana, yaitu dengan menarik kesimpulan dari su-atu penelitian dengan cara menetapkan proporsi, per-sentase, dan rasio. Dalam pengembangan ini diguna-kan deskripsi dengan rata-rata dan persentase.

Instrumen untuk mengukur efektivitas merujukpada Bodnar (Bodnar, 2000) bahwa indikator efekti-vitas sistem informasi berbasis teknologi sebagai beri-kut. (1) Keamanan data. Keamanan yang berhu-bungan dengan pencegahan bencana, baik karenabencana alam, tindakan disengaja, maupun kesalahanmanusia. (2) Waktu (kecepatan dan ketepatan). Halyang berhubungan dengan kecepatan dan ketepataninformasi dalam hubungannya dengan permintaan pe-makai. (3) Ketelitian. Ketelitian yang berhubungandengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaraninformasi. Pada volume data yang besar biasanyaterdapat dua jenis kesalahan, yakni kesalahan penca-tatan dan kesalahan perhitungan. (4) Variasi laporan/output. Output yang berhubungan dengan keleng-kapan isi informasi. Hal ini tidak hanya mengenaivolumenya, tetapi juga mengenai informasinya. (5)Relevansi. Relevansi yang menunjukkan manfaat yangdihasilkan dari produk/keluaran informasi, baik dalamanalis data, pelayanan, maupun penyajian data.

Analisis kualitatif dilakukan terhadap data berupasaran dan komentar yang dilontarkan informan secaralisan maupun secara tertulis dan juga oleh para ahlidan calon pengguna dan atau personil pengoperasian(operator data entry).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Tujuan Lembaga dan KebutuhanInformasi

Hasil penelitian awal ini merumuskan akan ke-butuhan sistem informasi sekolah terpadu yang fokusdalam hal pendidik dan tenaga kependidikan (PTK).Sistem informasi sekolah terpadu adalah aplikasikomputer yang digunakan untuk membantu manaje-men sekolah (kepala sekolah dan wakil kepala seko-lah), serta PTK dalam mengelola data transaksionalyang berkenaan dengan PTK, serta sebagai pendu-kung dalam proses pengambilan keputusan. Sistemini dirancang dan dibuat untuk membantu dalam pem-rosesan data transaksional PTK sehari-hari namun

tidak untuk menggantikan fungsi orang-orang yangada di sekolah, karena selain mengumpulkan data,aplikasi juga menghasilkan ringkasan data (pivot ta-ble) yang berfungsi sebagai informasi pendukung da-lam pengambilan keputusan, sedangkan pengambilankeputusan sendiri tetap berada di tangan pihak mana-jemen sekolah.

Sistem Pendataan PTK

Sistem pendataan selama ini dilakukan secaramanual dalam arti sudah menggunakan komputer, na-mun sebatas sebagai alat pengganti mesin ketik, yaitumenggunakan aplikasi Microsoft Excel. Dengan sis-tem pendataan seperti ini, dokumen disimpan dan ter-sebar di beberapa tempat, yaitu pada bagian tata usa-ha, wakil kepala sekolah bidang tendik, wakil kepalasekolah bidang kurikulum. Kondisi ini pada akhirnyamenyulitkan pihak manajemen untuk melakukan kon-solidasi data terkait dengan kebutuhan informasi PTK.Terlebih pemutakhiran data belum tentu dilakukanpada masing-masing bagian tersebut sehingga seringmuncul informasi PTK yang tidak sesuai saat dilaku-kan konsolidasi.

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa se-cara perangkat keras dan infrastruktur, perangkatpendukung penerapan sistem aplikasi berbasis kom-puter sudah memadai, terlebih sudah terkoneksinyaantar gedung/ruangan di sekolah baik berupa intranetmaupun internet.

Rancangan Sistem

Perancangan sistem informasi sekolah terpaduini merupakan suatu sistem yang dikembangkan untukmemudahkan pihak manajemen sekolah dan PTKuntuk mengelola data transaksional PTK dan meng-hasilkan informasi yang mendukung kebutuhan mana-jemen sekolah. Terdiri atas tiga modul seperti padaGambar 1, yaitu (a) buku induk PTK, (b) presensikehadiran PTK, dan (c) jurnal mengajar. Tiga modulini diintegrasikan secara terpadu dalam satu sistembasis data terpusat dan terkoneksi melalui jaringanintranet local area network (LAN) ataupun jaring-an nir kabel (wifi) dan internet di lingkungan sekolahsehingga mampu memberikan informasi yang cepat,terkini, efektif dan efisien bagi manajemen sekolahdan pihak-pihak yang berkaitan sesuai dengan hakakses dan kepentingannya.

Modul Buku Induk PTK merupakan aplikasiyang dirancang untuk merekam data induk PTK, me-

Page 6: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan

98 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 93-105

Volume 3, Nomor 2, Juni 2015

liputi biodata, tempat tugas, riwayat pendidikan for-mal, riwayat pendidikan non formal, riwayat menga-jar, riwayat pekerjaan, riwayat keluarga, sertifikasi,karya tulis, organisasi profesi yang diikuti, penulisanbuku, studi banding, workshop/seminar/lokakarya,tes bahasa, diklat, penghargaan, beasiswa, tunjangan,per-lindungan/asuransi, serta fitur pivot table yaitusuatu fitur yang memungkinkan pihak penggunaaplikasi un-tuk melakukan analisis terhadap data PTK

Tabel 1. Daftar Server di SMKN 8 Malang

No Nama Spesifikasi Kegunaan

1 Router Mikrotik RB 1100 AH Router Utama

2

Server KKPI

Prosesor : Dual Core 2,6 a) Ujian KKPI

RAM : 2 Gb

HDD : 80 Gb

3

Server Jeni

Prosesor : Xeon X3210 3,12 a) Ujian Jeni

RAM : 1 Gb

HDD : 80 Gb

4

Server Proxy

Prosesor : Core 2 Duo a) Proxy Server

RAM : 3 Gb b) Portal Sekolah

HDD : 500 Gb

5

Server Data

Prosesor : Dual Core 2,6 a) Data Center Sekolah

RAM : 2 Gb b) Web

HDD : a. 80 Gb

b. 500 Gb

6 Jaringan Local Area Network / Intranet

Kabel UTP Menghubungkan antar gedung / bagian ruangan di sekolah

Wireless Layanan hotspot pada beberapa titik di sekolah

7 Jaringan Internet Bandwidth : 10 Mb, Telkom Speedy

Gambar 1. SI-PINTER dengan 3 Modul Terintegrasi

Data Induk PTK

Presensi

Jurnal

dari berbagai sudut pandang/dimensi kebutuhaninformasi PTK.

Modul Presensi PTK merupakan aplikasi yangdirancang untuk merekam dan mengolah data presen-si secara elektronik. Data yang direkam berupa jamhadir dan jam pulang. Modul ini menggunakan mesinpemindai sidik jari (fingerprint reader) sebagai alatpemasukan data. Selanjutnya data pada mesin fin-gerprint ditampilkan di layar monitor sekaligus dire-

Page 7: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan

Susanto, Mantja, Bafadal, Sonhadji—Pengembangan Sistem Informasi Manajemen.....99

kam dalam basis data terpusat. Ada beberapa keung-gulan yang dapat diraih melalui pola ini, yaitu (a) PTKtidak dapat menitipkan presensinya kepada PTK lainkarena alat input-nya berupa pemindai sidik jari yangdi-input oleh si pemilik sidik jari secara langsung,(b) tingkat kepercayaan terhadap proses input datapresensi menjadi tinggi karena tidak ada lagi “sistemrapelan” presensi dan tidak memungkinkan terjadinyarekayasa terhadap data input, (c) data input presensidirekam secara otomatis di dalam mesin pemindai sidikjari yang berfungsi sebagai rekaman riil dan backupdata serta sekaligus direkam secara real time dalambasis data terpusat, sehingga memungkinan data terse-but untuk dilihat dari manapun selama dalam jangkauanlocal area network (LAN) ataupun jaringan nirkabel(wifi) maupun internet di sekolah. Data hasil inputdari finger print reader tersebut selanjutnya diolahuntuk menghasilkan rekaman kehadiran PTK dalamformat laporan harian, mingguan, dan bulanan.

Modul Jurnal Mengajar merupakan aplikasi yangdirancang untuk merekam data mengajar guru sesuaidengan jadwal yang berlaku. Aplikasi ini berfungsiuntuk menjawab pertanyaan “kalau sudah direkamkehadirannya, lantas bagaimana cara memantau me-ngenai apa yang dilakukan guru selama di sekolah?”.Rekaman jurnal mengajar yang berisi ID guru, namaguru, sebagai pengajar/atau guru pengganti, mata pel-ajaran, kelas, jam pelajaran ke berapa, tanggal meng-ajar, siswa yang hadir/tidak hadir, serta uraian kompe-tensi pelajaran yang disampaikan di kelas saat itu;untuk selanjutnya data tersebut akan dibandingkandengan rekaman kehadiran guru di sekolah.

Dengan pemahaman logika sederhana bahwadurasi waktu mengajar seorang guru seharusnya ber-ada di antara jam masuk dan jam pulang guru terse-but, maka dapat (a) dihitung jam efektif mengajarseorang guru, (b) mengoptimalkan SDM melaluipengaturan jam mengajar, serta (c) melakukan salahsatu fungsi supervisi oleh kepala sekolah dengan caramenelaah data historis jurnal mengajar guru tersebuttanpa harus merekap terlebih dahulu secara manual.Mantja (2008) mengatakan bahwa supervisi diartikansebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang dila-kukan untuk perbaikan proses belajar mengajar(PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang diwujud-kan oleh supervisi, yaitu perbaikan (guru murid) danpeningkatan mutu pendidikan. Mantja memandangsupervisi sebagai kegiatan untuk perbaikan (guru mu-rid) dan peningkatan mutu pendidikan.

Triangulasi dengan memanfaatkan sumber ada-lah membandingkan dan mengecek balik derajat ke-

percayaan suatu informasi yang diperoleh melaluiwaktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualita-tif (Patton,1987). Adapun untuk mencapai kepercaya-an itu, maka ditempuh langkah sebagai berikut (1)membandingkan data induk PTK dengan data presen-si; (2) membandingkan data induk PTK dengan datajurnal mengajar; dan (3) membandingkan data presen-si dengan data jurnal mengajar.

Konstruksi Rancangan

Konstruksi rancangan dalam bentuk programaplikasi sistem informasi sekolah terpadu merupakankoleksi dari kumpulan menu dan sub menu yang di-customize dari perangkat lunak untuk mempermudahpengguna dalam menggunakan sistem. Modul aplikasimerupakan komponen yang menjembatani bagaimanasistem dan pengguna dapat berinteraksi dimana sis-tem akan mengotomasi tugas/prosedur yang telahdidefinisikan. Saat ini, banyak program aplikasi dikem-bangkan menggunakan bahasa pemrograman berori-entasi objek. Bahasa pemrograman tersebut sepertiPHP atau Java, Delphi, Visual Basic, dan lain-lainyang dikombinasikan dengan Oracle, SQL Server,MySQL atau MS Access yang berfungsi sebagaisoftware basis data.

Ada beberapa hal yang dijadikan pertimbanganpeneliti dalam menentukan bahasa pemrogramanyang digunakan, yaitu (a) merupakan bahasa pemro-graman tingkat tinggi yang mudah dipahami dan di-mengerti oleh manusia (readable); (b) dapat dikem-bangkan dengan terstruktur dan sistematis; (c) Pow-erful dalam menghasilkan berbagai platform aplikasidesktop, seperti Windows 32 bit, Windows 64 bit,Mac OS X, dan Aplikasi Mobile iOS; (d) dukunganoleh banyak partner, yang secara aktif dan up todate selalu  mengembangkan  tool dan kompo-nen untuk membuat aplikasi yang dihasilkan menjadilebih terlihat profesional; (e) menghasilkan produkaplikasi yang stabil; dan (f) dapat digunakan untukmembuat berbagai macam jenis aplikasi (VCL Appli-cation, Control Panel Application, Package, Dy-namic Library Link, Service Application dan Mo-bile Application. Dengan pertimbangan tersebut,maka pilihan bahasa pemrograman adalah Delphi.Di satu sisi, Embarcadero Technologies sebagai pe-ngembang Delphi sudah mengeluarkan Delphi versifree (gratis) yang fitur-fiturnya sudah memenuhi ke-butuhan peneliti dalam mengembangkan aplikasi sis-tem informasi sekolah terpadu.

Page 8: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan

100 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 93-105

Volume 3, Nomor 2, Juni 2015

Basis data yang digunakan adalah MySQL, de-ngan beberapa pertimbangan bahwa MySQL meru-pakan relation database management system (RD-BMS) open source dengan kinerja yang cepat, kon-sisten, handal, dan mudah penggunaannya. MySQLsering digunakan oleh banyak pihak, baik pengem-bang web individu maupun organisasi besar sepertiYahoo, Alcatel-Lucent, Google, YouTube danZappos.com. MySQL dipakai guna memobilisasi ke-butuhan bisnis dan perangkat lunak yang tinggi.MySQL juga telah menjadi generasi aplikasi baruyang dibangun dengan mengusung istilah LAMP (Li-nux, Apache, MySQL, PHP/Perl/Phyton), karenaMySQL mampu berjalan di lebih dari 20 platformtermasuk Linux, Mac OS, Solaris, HP-UX, IBMAIX, dan Windows (http://www.mysql.com)

Perancangan Basis Data

Basis data adalah kumpulan data (elementer)yang secara logis berkaitan dalam mempresentasikanfenomena/fakta secara terstruktur dalam domain ter-tentu untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu.Basis data adalah kumpulan data yang saling berhu-bungan, memberikan refleksi fakta-fakta yang terda-pat di organisasi. Basis data mendeskripsikan pernya-taan organisasi/sistem. Perancangan basis data meru-pakan titik sentral pengembangan aplikasi sistem ba-sis data SIM secara keseluruhan. Tujuan perancang-an basis data SIM adalah sebagai berikut. (a) Meme-nuhi semua requirements yang berkaitan dengan isiatau content data dan informasi yang diperlukan olehpengguna. (b) Memberikan representasi struktur datayang efektif, efisien dan mudah dimengerti oleh peng-guna. (c) Menghindari duplikasi data (redundancy)dan ketidakkonsistenan (inkonsistensi) data. (d)Mendukung setiap requirements yang erat kaitannyadengan pemrosesan data dan kecepatan kinerja sis-tem.

Teknik yang digunakan pada perancangan basisdata dibagi menjadi dua, yaitu perancangan basis datatingkat logik dan perancangan basis data tingkat fisik.Perancangan basis data secara logik dimulai denganpembuatan model konseptual dari organisasi dan se-luruhnya tak bergantung pada rincian implementasi,seperti perangkat lunak DBMS (Database Manage-ment System), program aplikasi, bahasa pemrogram-an, platform perangkat keras, dan pertimbangan fisiklainnya. Model konsep ini kemudian dipetakan menja-di model data secara logik yang telah dipengaruhimodel data target basis data seperti model relasional.

Dalam perancangan basis data secara logik, dapatdilakukan dengan cara menerapkan normalisasi ter-hadap struktur tabel yang telah diketahui dan dilan-jutkan dengan membuat model Entity-Relationship(ER). Model data secara logik merupakan sumberinformasi perancangan fisik. Model ini memungkinkanpeneliti untuk merancang basis data yang efisien. Pe-rancangan basis data secara fisik adalah prosesmemproduksi deskripsi implementasi basis data padapenyimpanan sekunder, mendeskripsikan struktur-struktur penyimpanan dan metode-metode pengak-sesan dalam meningkatkan efektivitas pengaksesan.Pada tahap ini, perancangan fisik telah ditujukan un-tuk sistem DBMS tertentu. Perancangan basis datatingkat fisik sudah dikaitkan dengan platform danperangkat lunak sistem manajemen basis data dimanabasis data diimplementasikan.

Perancangan Aplikasi

Aplikasi SI-PINTER dirancang dan diimplemen-tasikan dengan menggunakan bahasa pemrogramanDelphi. Aplikasi ini merupakan aplikasi dekstop multiuser berbasis Windows. Sistem operasi Windows di-gunakan dengan pertimbangan semua komputer diSMKN 8 Malang berlisensi sistem operasi Windows,sehingga tidak perlu penambahan biaya untuk sistemoperasi. Adapun multi user bermakna bahwa aplikasiini menerapkan konsep basis data terpadu denganbanyak pemakai yang dapat mengakses dalam satuwaktu.

Delphi merupakan bahasa pemrograman yangmemungkinkan diimplementasikan aplikasi SI-PINTER dengan dengan berbagai platform Windows(Windows XP, Windows 7 32 bit, Windows 7 64 bit,Windows 8). Delphi juga memiliki berbagai komponenyang memungkinkan membangun aplikasi yang kom-pleks dan preofesional, beberapa komponen yang sa-ngat menunjang dalam perancangan aplikasi SI-PINTER adalah (a) komponen myDAC untuk berko-munikasi dengan berbagai basis data, termasuk my-SQL sebagai basis data yang digunakan dalam pe-ngembangan ini; (b) komponen Fast Report yangberfungsi untuk membuat format-format laporan ce-tak yang profesional; serta (c) komponen DevEx-press yang berfungsi untuk mengolah data secaratabuler dan menampilkannya dalam bentuk grid (per-paduan kolom dan baris, seperti pada aplikasi Micro-soft Excel) serta memiliki fitur analisis data secarapivot table dan drill down. Pemanfaatan data tran-saksi, untuk selanjutnya tidak hanya berfungsi sebagai

Page 9: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan

Susanto, Mantja, Bafadal, Sonhadji—Pengembangan Sistem Informasi Manajemen.....101

data yang ditumpuk dalam basis data (data historis),dengan menggunakan aplikasi SI-PINTER data ter-sebut juga dapat dimanfaatkan dalam proses analisa(pivot table), dimana proses analisasi tersebut dilaku-kan dengan berbagai macam dimensi/sudut pandangsesuai dengan kebutuhan informasi yang diinginkan.Kemudahan dalam melakukan pivot tabel ini memu-dahkan pihak pengguna aplikasi dalam melakukananalisa data PTK, berbagai sudut pandang informasiyang dihasilkan akan memudahkan manajemen seko-lah dalam memperoleh informasi guna mendukungdalam pengambilan keputusan terkait dengan PTK.Penggunaan pivot table akan meningkatkan kemam-puan menggali keterkaitan antar data (drill-down)dan dapat didapatkan laporan analisis yang sesuaikebutuhan (Mc. Leod, 2006).

Pengujian Produk Pengembangan

Pengujian (uji coba) produk berupa sistem infor-masi manajemen PTK Terpadu (SIM PTK Terpadu)hasil pengembangan dimaksudkan untuk menguji ak-septabilitas produk dengan mengumpulkan data yangdapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkantingkat keefektifan, efisiensi dan daya tarik produkyang dihasilkan.

Uji coba ini dilakukan dengan cara menguji veri-fikasi aplikasi menggunakan uji black box, sedang-kan tingkat validitas dilaksanakan melalui tahap, yaknireviu oleh pengguna aplikasi dan uji coba lapangan.Verifikasi diukur dengan menilai tingkat kesesuaianfungsionalitas dari perencanaan dibanding dengan ha-sil yang dicapai pada masing-masing komponen/modulyang ada, sedangkan tingkat validitas dengan mengu-kur kesesuaian hasil pengembangan dengan tujuanpengembangan sistem melalui analisis kuantitatif se-derhana.

Pressman (2005) menyatakan bahwa verifikasidan validasi adalah istilah yang sering digunakan da-lam perangkat lunak dan penting untuk memahamibahwa ada perbedaan antara keduanya, tetapi jugadi-pahami bahwa keduanya merupakan aktivitas yangsaling melengkapi. Verifikasi perangkat lunak meng-hasilkan bukti objektif bahwa output desain fase ter-tentu dari development life cycle perangkat lunakmenemukan semua kebutuhan yang telah ditetapkanuntuk fase itu dengan pengecekan konsistensi, ke-lengkapan, dan kebenaran perangkat lunak serta do-kumentasi yang mendukungnya. Validasi merupakankonfirmasi dengan pengujian dan ketetapan bukti ob-jektif bahwa spesifikasi perangkat lunak sesuai untuk

kebutuhan pengguna dan tujuan penggunaannya, ser-ta kebutuhan tertentu yang diimplementasikan mela-lui perangkat lunak dapat dipenuhi secara konsisten.

Uji black box dilakukan oleh pengguna perang-kat lunak dengan memerhatikan input dan output-nya saja. Apabila hasil output telah sesuai denganinput yang di uji, maka perangkat lunak telah lulusuji. Uji coba ini bertujuan untuk menunjukkan fungsiaplikasi (perangkat lunak) tentang cara beroperasi-nya, apakah pemasukan dan keluaran data telah ber-jalan sebagaimana yang diharapkan dan apakah in-formasi yang disimpan secara eksternal selalu dijagakemutakhirannya. Pengujian black box berfokus pa-da persyaratan fungsional perangkat lunak.

Perlakuan dalam uji coba SI-PINTER terdiri dari(1) instalasi basis data dan aplikasi SI-PINTER padakomputer dan dilakukan uji black box, (2) melakukandemo produk hasil pengembangan, diskusi terarahdan penyebaran kuesioner dengan pengguna aplikasi(pihak manajemen sekolah dan calon operator aplika-si), dan (3) melakukan workshop, kegiatan ini dilaku-kan untuk memberi wawasan pengetahuan tentangSI-PINTER kepada seluruh pengguna (kepala seko-lah, wakil kepala sekolah, para guru, dan operatorTeknologi Informasi di SMKN 8 Malang) tentangketerampilan penggunaan sistem aplikasi. Pada kegi-atan ini, pengembang mempresentasikan produk SI-PINTER kepada peserta dan setelah itu mempersi-lakan peserta mencoba dan menelusuri produk terse-but. Pada akhir sesi, dilakukan diskusi dan pesertadiberi kuesioner sebagai bahan masukan untuk pe-ngembang. Secara keseluruhan, alur uji coba produkpengembangan seperti pada Gambar 2.

Penyajian dan Analisis Data Uji Coba ProdukPengembangan

Uji Black Box

Hasil uji black box terhadap aplikasi SI-PIN-TER, yang terdiri atas modul data induk PTK, modulpresensi PTK, dan modul jurnal mengajar menunjuk-kan sebagai berikut. (1) Verifikasi fungsional dilaku-kan dengan mengisikan data yang sesuai dan tidaksesuai, aplikasi merespon sesuai dengan perilakuyang dirancang. Tiap-tiap fungsi dalam aplikasi diujidengan melakukan input, proses, dan output, hasil-nya sesuai dengan rencana desain. Sesuainya masing-masing fungsi dalam aplikasi menggambarkan bahwamodul-modul aplikasi sudah sesuai dengan yang di-rencanakan. (2) Untuk uji coba input data, aplikasi

Page 10: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan

102 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 93-105

Volume 3, Nomor 2, Juni 2015

mampu membedakan bahwa input yang dapat diteri-ma dan yang ditolak. Sebagai contoh dalam aplikasiada fungsi yang menghendaki input data berupa alfa-bet, namun diisi dengan numerik, maka fungsi meno-lak data input tersebut dan memberi informasi kepadaoperator tentang kesalahan pengisian data tersebut.(3) Sistem peka terhadap nilai input tertentu, terutamayang berkenaan dengan data numerik dan tanggal.(4) Volume data yang dapat ditoleransi oleh sistembasis data adalah sebesar 60.000 tabel dan sekitar5.000.000.000 (5 miliar) record, 64 indeks per ta-bel. Dengan kemampuan ini, untuk menyimpan dataPTK dalam satu sekolah atau bahkan dalam 1 pro-vinsi/ nasional sudah memadai. (5) Kombinasi dataterhadap pengoperasian sistem aplikasi tidak mengu-rangi performasi aplikasi, dalam pengertian bahwaaplikasi akan secara otomatis mendeteksi validitasdata dan memprosesnya tanpa mengurangi performa-nya dalam sisi waktu proses dan kualitas data.

Paparan data uji black box menunjukkan apli-kasi berfungsi sesuai dengan desain rencana.

Uji Coba Pengguna Aplikasi

Uji coba pengguna aplikasi ini bertujuan untukmelakukan validasi produk aplikasi dari sisi pengguna

dengan menggunakan data dummy (data uji coba),bahwa aplikasi sudah melakukan apa yang benar-benar disyaratkan oleh pengguna. Adapun yangdimaksud pengguna disini adalah pihak dari SMKN8 Malang yang meliputi kepala sekolah, wakil kepalasekolah, kepala program studi, perwakilan guru danoperator. Berikut paparan data dari hasil uji cobapengguna aplikasi. (1) Modul data induk PTK, disa-rankan untuk dilengkapi dengan fasilitas mengambilfoto PTK secara langsung menggunakan media inputkamera digital atau webcam. (2) Modul PresensiPTK, disarankan untuk dilengkapi dengan fasilitas:(a) menampilkan status presensi PTK, yaitu masukatau pulang, (b) Adanya fitur tambahan berupa shortmessage service (SMS) yang dapat ditampilkan olehaplikasi saat PTK melakukan presensi, sehingga in-formasi penting kegiatan-kegiatan sekolah dapat sela-lu diketahui oleh PTK setiap datang/pulang, (b) ada-nya fitur mencetak presensi bulanan sesuai dengankebutuhan laporan dinas pendidikan. (3) Modul JurnalMengajar, disarankan untuk dilengkapi dengan fasili-tas: (a) mengisi kegiatan PTK selain jam mengajar,(b) pengisian data ketidakhadiran siswa dilengkapidengan nomor induk siswa (NIS) dan nama siswa.

Gambar 2. Skema Rancang Uji Coba Produk

Draf Pengembangan Angket tanggapan Pengguna

Input pengguna Pengembangan aplikasi

Hasil pengembangan Uji coba Black box Hasil uji coba black box

Input validasi Revisi aplikasi I

Review pengguna Angket tanggapan Revisi aplikasi II

Uji coba lapangan Revisi aplikasi III

Produk Akhir

Page 11: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan

Susanto, Mantja, Bafadal, Sonhadji—Pengembangan Sistem Informasi Manajemen.....103

Paparan data diatas pada aplikasi SI-PINTERdisempurnakan dengan menambahkan fitur-fitur se-suai dengan masukan pengguna. Revisi dilakukan pa-da modul data induk PTK, Presensi PTK, dan JurnalMengajar.

Uji Coba Lapangan

Uji coba lapangan dilakukan untuk mengukurkestabilan, efektivitas, efisiensi, dan kebermanfaatanproduk aplikasi bagi SMKN 8 Malang. Aplikasi SIMPTK Terpadu di instalasi dalam jaringan intranetsekolah, yaitu server basis data dan pada komputerdi bagian tata usaha, kepala sekolah, wakil kepalasekolah bidang PTK, wakil kepala sekolah bidangmanajemen mutu, dan komputer di ruang guru.

Uji coba lapangan diawali dengan workshoppada hari Sabtu, tanggal 02 Juli 2011 dengan mengun-dang pihak manajemen sekolah, PTK, dan operatordi aula SMKN 8 Malang. Selanjutnya, peneliti me-nyampaikan gambaran tentang aplikasi SI-PINTER,mendemonstrasikan cara mengoperasikan aplikasi,mengajari cara mengoperasikan, dan memberi ke-sempatan uji coba mengoperasikan aplikasi kepadasetiap peserta yang hadir. Selanjutnya disepakati bah-wa pihak SMKN 8 Malang akan menjalankan aplika-si SI-PINTER sesuai dengan aktivitas PTK masing-masing selama 3 bulan (periode bulan Agustus, Sep-tember, dan Oktober 2011) untuk kemudian dilihathasilnya berdasarkan data transaksi yang ada sertamenginventarisasi kendala-kendala yang muncul sela-ma uji coba 3 bulan tersebut disertai dengan penye-baran kuesioner pada 12 responden sebagai berikut:(1) kepala sekolah, (2) wakil kepala sekolah bidangPTK, (3) wakil kepala sekolah bidang manajemenmutu, (4) 4 orang guru, (5) 2 orang petugas tata usaha,dan (6) 3 orang operator aplikasi.

Hasil uji coba menunjukkan bahwa ada keterpa-duan antara data pada modul Presensi, Jurnal Meng-ajar, dan Data Induk PTK. Hasil uji coba selama 3bulan (Agustus, September, dan Oktober 2011) de-ngan jumlah pengguna sebanyak 86 orang menunjuk-kan bahwa sistem aplikasi dapat merekam data tran-saksional bulanan sesuai dengan periode bulan dantahun kegiatan yang berlangsung, serta melakukanauto summary dan sikronisasi antar tabel guna meng-hasilkan informasi sesuai dengan kebutuhan dan hakaksesnya.

Dari uraian data transaksi yang ada menunjuk-kan bahwa aplikasi SI-PINTER stabil digunakan seti-ap hari selama 3 bulan uji coba lapangan, yang ber-makna bahwa aplikasi mampu dijalankan terus-me-

nerus setiap hari dengan basis data terpusat. Khususpada perangkat pemindai sidik jari, pola pemindaiansidik jari yang dilakukan aplikasi secara real timeserta adanya fasilitas download data secara lang-sung memberikan jaminan kestabilan alat pemindai.

Tingkat efektivitas dan efisiensi dari SI-PINTERyang diterapkan pada SMKN 8 Malang menunjukkanhasil yang maksimal, kebermanfaatan aplikasi ini da-pat dilihat dari mudahnya pihak sekolah dalam meng-akses informasi berkenaan dengan data PTK, khu-susnya dari sisi kedalaman informasi pada modul datainduk PTK, kehadiran PTK, jurnal mengajar, sertasummary dan triangulasi data yang dihasilkan oleh 3modul tersebut.

Kekurangan yang dirasa pada SI-PINTER ada-lah bahwa aplikasi harus disalin pada masing-masingkomputer yang akan digunakan. Hal ini wajar karenaaplikasi yang dibangun berjenis desktop, namun halitu ditebus dengan tingginya kualitas tampilan layar,menu, dan hasil cetak kertas/print out yang lebihdetail.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

SI-PINTER adalah aplikasi sistem informasiyang memudahkan pihak manajemen sekolah danPTK untuk mengelola data transaksional PTK danmenghasilkan informasi yang mendukung kebutuhanmanajemen sekolah dalam mengambil keputusan. Halini sesuai dengan pendapat Morphet (Morphet, Johns& Reller, 1982) bahwa untuk menjamin tercapainyatujuan yang telah ditetapkan, setiap organisasi harusmempunyai kemampuan dalam pengambilan kepu-tusan. Pengambilan keputusan merupakan kegiatanutama dalam organisasi. Pentingnya pengambilan ke-putusan dalam suatu organisasi terlihat jelas padapendapat Perrone (1968) yang menyatakan bahwapengambilan keputusan merupakan kegiatan inti darimanajemen dan jantung dari kegiatan administratif(Mitchel, 1978).

SI-PINTER terdiri atas tiga modul, yaitu (a) bu-ku induk PTK, (b) presensi kehadiran PTK, (c) jurnalmengajar. Sumber dasar dari sistem informasi menu-rut Mc Leod (2006) dan Susanto (2007) adalah pe-nyatuan hardware, software, brainware, dan sum-ber data yang dikelola/diatur melalui sumber dayapendukung dan diarahkan pada penyediaan informasiyang tepat, akurat, cepat, dan terpercaya. Tiga modulini diintegrasikan secara terpadu dalam satu sistem

Page 12: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan

104 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 93-105

Volume 3, Nomor 2, Juni 2015

basis data terpusat dan terkoneksi melalui jaringanintranet local area network (LAN) ataupun jaring-an nirkabel (wifi) dan internet di lingkungan sekolahsehingga mampu memberikan informasi yang akurat,terkini, efektif dan efisien bagi manajemen sekolahdan pihak-pihak yang berkaitan sesuai dengan hakakses dan kepentingannya.

Pengembangan aplikasi SI-PINTER denganmenggunakan metode end user development dipadu-kan dengan metodologi sistem informasi yang dikemu-kakan oleh Olle, dkk. (1991) yaitu pendekatan meto-dik terhadap perencanaan sistem informasi, analisis,desain, konstruksi, dan uji coba produk, serta menga-daptasi dan mengkombinasikan tahapan uji coba teoriBorg dan Gall (1983) untuk tahap uji coba produk.Spesifikasi teknis dari SI-PINTER adalah seperti padaTabel 2.

Karakteristik dari SI-PINTER adalah sebagaiberikut. (1) Terdiri atas 3 modul yang terintegrasi.(2) Terkoneksi melalui jaringan local area network(LAN). (3) Menggunakan basis data terpusat, dima-na terjadi integrasi dan relasi dari masing-masing ta-bel basis data pada 3 modul yang dibuat. (4) Informa-si dapat diakses secara langsung, real time, dan akuratdengan dukungan basis data terpusat dan adanya ja-ringan LAN.

Temuan dalam studi pengembangan di SMKN8 Malang adalah sebagai berikut. (1) PengembanganSI-PINTER dengan menggunakan metode bottomup (berawal dari kebutuhan end user menuju topmanajemen) memberikan jaminan keterpakaian apli-kasi dalam jangka panjang dibanding dengan metodetop bottom. Secara empiris terlihat dalam rekamanrecord basis data SI-PINTER dari waktu ke waktusemakin lengkap dan jumlah datanya sesuai dengantransaksi operasional yang terjadi, hal ini menunjukkantingkat keajegan pemakaian aplikasi yang tinggi. Enduser merasa kebutuhannya terpenuhi secara efektifdan efisien, serta menciptakan kejelasan informasidan suasana kenyamanan bekerja dalam lingkup or-

ganisasi sekolah. (2) Dalam pelaksanaan implemen-tasi suatu sistem informasi terpadu, strategi imple-mentasi secara bertahap (moduler) lebih signifikantingkat keberhasilan implementasinya (terlihat dalamrekaman record basis data SI-PINTER dari waktuke waktu semakin lengkap dan jumlah datanya sesuaidengan operasional trasaksi yang terjadi), tetapimembutuhkan waktu yang lebih lama dibanding im-plementasi secara menyeluruh dan serentak. Hal inisejalan dengan pendapat Indrajit (2002) yang menya-takan bahwa implementasi suatu sistem baru secaramoduler akan menemui halangan dari sisi SDM, ka-rena mengubah kebiasaan karyawan dalam melaku-kan pekerjaan sehari-hari. Halangan (resistance) iniakan jauh lebih mudah ditangani dalam suatu imple-mentasi moduler karena SDM-nya yang ada relatifsedikit dan cukup terisolasi. Implementasi secara mo-duler juga lebih memudahkan user dalam memahamisecara detail pengoperasian aplikasi, disisi lain mo-duler lebih memudahkan pengembang dalam menelu-suri (debug) sumber kesalahan dalam source codeaplikasi, satu-satunya kekurangan dari teknik modulerini adalah durasi implementasi yang lebih lama diban-ding implementasi secara paralel.

Saran Pemanfaatan Produk, Diseminasi, danPengembangan Produk

Saran Pemanfaatan

Pertama, bagi pendidik dan tenaga kependidikandi SMKN 8 Malang, SI-PINTER merupakan aplika-si yang memudahkan PTK dalam merekam dan me-ngelola (sendiri) data induk pegawai beserta aktivitaskeprofesiannya, diharapkan memudahkan PTK da-lam mengarsip dan mengolah data sesuai tingkat ke-butuhan informasi. Kedua, bagi SMKN 8 Malang,SI-PINTER dapat diimplementasikan dengan me-merhatikan aspek sosialisasi fungsi dan manfaat SI-PINTER kepada seluruh warga organisasi sekolah,komitmen, serta kesiapan sumber daya manusia.

Tabel 2. Spesifikasi Teknis SI-PINTER

No Nama Detail Keterangan 1 Nama Sistem Informasi Manajemen Pendidikn dan Tenaga Kependidikan

Terpadu (SI-PINTER) 2 Jenis / Tipe Sistem Informasi TPS dan SIM 3 Deskripsi Suatu sistem informasi yang berfungsi sebagai sarana dalam pendataan

PTK dan menjalankan kegiatan rutinitas aktivitas PTK. 5 Teknologi Aplikasi berbasis desktop 6 Bahasa Pemograman Delphi, components: myDAC, DevExpress, FastReport 7 Basis data mySQL Free Version 8 Arsitektur Client – Server

Page 13: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan

Susanto, Mantja, Bafadal, Sonhadji—Pengembangan Sistem Informasi Manajemen.....105

Saran Diseminasi

Aplikasi SI-PINTER merupakan aplikasi SIMyang dibangun dengan karakteristik organisasi SMKN8 Malang yang majemuk dari sisi SDM, baik dari maje-muk dari sisi SDM dengan bidang/program studi, matapelajaran, dan SDM dengan jadwal/jam mengajar.Tentu saja instansi/sekolah lain yang memiliki tingkatkemajemukan SDM lebih kecil atau setara denganSMKN 8 Malang (jenjang pendidikan dasar dan me-nengah) dapat menggunakan SI-PINTER. Imple-mentasi SI-PINTER dapat diterapkan, antara lainkepada (a) satuan tingkat pendidikan (sekolah) SI-PINTER dapat diimplementasikan dengan memer-hatikan tingkat kompleksitas organisasi sekolah danjumlah SDM-nya, serta aspek sosialisasi fungsi danmanfaat SI-PINTER kepada seluruh warga organi-sasi sekolah, komitmen, serta kesiapan sumber dayamanusia, (b) bagi dinas pendidikan setingkat kabupa-ten/kota dan atau propinsi, secara desain dan kon-struksi basis data SI-PINTER sudah memungkinkanuntuk diimplementasikan pada seluruh sekolah dalamcakupan dinas pendidikan kabupaten/kota dan ataupropinsi, dengan memperhatikan kesiapan sumber da-ya manusia; (c) BPSDMPK dan PMP Kemdikbud,dengan melengkapi data sekolah pada level kabupa-ten/kota, propinsi, SI-PINTER sudah memungkinkanuntuk diimplementasikan pada seluruh sekolah dalamcakupan nasional, dengan memperhatikan kesiapansumber daya manusia.

Saran Pengembangan

Pertama, aplikasi SI-PINTER dapat dikembang-kan sesuai dengan model/format kebutuhan dataPTK level kabupaten/kota/propinsi/nasional (dinaspendidikan/Kemdikbud), sehingga proses entry dataPTK yang sama tidak perlu dilakukan berulang-ulangoleh operator, namun cukup melakukan export/im-port data guna memenuhi kebutuhan data dalam ska-la yang lebih luas. Hal ini dapat dilakukan denganmenambahkan fitur konsolidasi basis data antar levelmenggunakan media jaringan intranet/internet.

Kedua, perlunya dikembangkan modul untukmelengkapi SI-PINTER menjadi sistem aplikasi ter-padu yang memenuhi lingkup Standar Nasional Pendi-dikan, meliputi (1) standar isi, (2) standar proses, (3)

standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dantenaga kependidikan (sudah, berupa hasil penelitiandan pengembangan SI-PINTER), (5) standar saranadan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standarpembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.Pengembangan modul ini dapat dilakukan tanpamenggunakan platform aplikasi yang sama (desk-top/web), tapi cukup dengan melengkapi dan mengin-tegrasikan tabel-tabel pada basis data yang sudahada dengan yang tabel-tabel baru.

DAFTAR RUJUKAN

Bodnar, George H., dan Hopwood, W (Amir Abadi Jusufdan Rudi M Tambunan, Penerjemah). 2000. SistemInformasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Indrajit, R.E. 2002. Strategi Implementasi Sistem Informa-si, Renaissance Research Center, http://www. indra-jit.org.

Mc. Leod, R. Jr & George, P. S. 2006. Sistem InformasiManajemen, edisi ke 9. Jakarta: Indkes.

Mitchel, T.R. 1978. People in Organization: Understand-ing Their Behavior. New York: McGraw-Hill.

Morphet, E.L., Johns, R.L. & Reller,T.L. 1982. EducationalOrganization and Administration: Concepts,Practices and Issues. Englewood Cliffs, NewJersey: Prentice-Hall Inc.

Olle, T.W., Hagelstein, J., & MacDonald, I.G. 1991. Informa-tion Systems Methodologies: A Framework forUnderstanding. (2nd ed.). Wokingham, England:Addison-Wesley Publishing Company.

Pressman, R.S. 2005. Software Enginering: A Practition-ers Approach. R. S. Pressman & Associates, Inc.

Patton, M. Q. 1987. How To Use Qualitative Methods InEvaluation. Newbury Park, CA: Sage.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D. Bandung: Penerbit ALFABETA.

Susanto, A., 2007. Sistem Informasi Manajemen, Konsepdan Pengembangannya, Edisi 3. Bandung: LinggaJaya.

Tilaar, H.A.R. 1998. Beberapa Agenda Reformasi Pendi-dikan Nasional dalam Perspektif Abad 21.Magelang: Tera Indonesia.

Turban, E. & Rainer, R.K & Potter, R.E. 2004. Introductionto Information Technology. New Jersey: JohnWiley & Sons. Inc.