If you can't read please download the document
Upload
vanque
View
246
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Pengembangan Sistem Informasi Manufaktur Celana Jeans
Pada CV. Anugrah
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
Muhammad Iqbal Hadi
106093003103
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/ 1432 H
ii
Pengembangan Sistem Informasi Manufaktur Celana Jeans
Pada CV. Anugrah
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
Muhammad Iqbal Hadi
106093003103
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/ 1432 H
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, September 2011
Muhammad Iqbal Hadi
ABSTRAK
MUHAMMAD IQBAL HADI , Pengembangan Sistem Informasi Manufaktur Celana Jeans
Pada CV. Anugrah, di bawah bimbingan BAPAK BAYU WASPODO dan BAPAK BAKRI
LA KATJONG.
Perkembangan teknologi informasi memberikan peran komputer yang semula lebih
ditekankan sebagai mesin penghitung (calculating machine), saat ini telah berkembang
sebagai mesin yang dapat membantu berbagai kegiatan manusia. Kemampuan komputer
semakin canggih dalam mengolah data yang berasal dari suara, gambar, teks, grafik, bahkan
video menjadi informasi yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan operasional dan
manajerial, dalam pengambilan keputusan. CV. Anugrah merupakan perusahan yang
bergerak di bidang manufacturing celana jeans. Perusahaan tersebut memproduksi berbagai
jenis celana dengan berbagai macam model. Dan pada setiap bulannya diproduksi sekitar
12.000 potong celana. Proses manufaktur yang ada dimulai dari proses penerimaan bahan
dasar dari berbagai supplier, proses pembuatan pola, penjahitan, laundry dan finishing
(seperti pemberian merk dan pengepakan). Namun dalam setiap tahapan proses manufaktur
tersebut data yang ada masih menggunakan media pencatatan buku besar. Hal tersebut tidak
sebading dengan jumlah produksi yang demikian besar, sehingga penyampaian informasi
tersebut memakan waktu yang cukup lama dan sering kali terjadi kesalahan dalam
penyampaian informasi mengenai data yang dibutuhkan, baik itu data : jumlah bahan dasar,
data pola, data celana mentah (celana yang telah dijahit), data celana yang telah dilaundry dan
data hasil produksi. Bahkan terdang terjadi penyelewengan yang disebabkan ketidak sesuaian
antara jumlah bahan yang dikeluarkan dengan jumlah celana jadi. Oleh karena itu, dengan
adanya sistem informasi manufaktur ini diharapkan dapat memcahkan permasalahan di atas.
Metode pengumpulan data penelitian dengan observasi, wawancara dan dokumenter, serta
metode pengembangan sistem menggunakan System Development Life Cycle (SDLC) secara
terstruktur dengan DFD, ERD, STD sebagai alat perancangan sistem. Menggunakan PHP
sebagai bahasa pemrograman dan My SQL sebagai media penyimpanan basisdatanya.
Kata kunci : Sistem Informasi, SDLC, DFD, ERD, STD, PHP, dan MySQL.
V Bab + xxvi Halaman + 158 Halaman + 10 tabel + 45 Gambar + Daftar Pustaka + 4
Lampiran
Daftar Pustaka : 22 (2001-2010)
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.........
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
karunia, rahmat dan kekuatan juga segala petunjuk dan kemudahansehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul Pengembangan
Sistem Informasi Manufaktur Celana Jeans Pada CV. Anugrah. Shalawat serta
salam selalu kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW,
beserta keluarganya dan sahabatnya, dan para pengikutnya.
Skripsi ini berjudul Pengembangan Sistem Informasi Manufaktur
Celana Jeans Pada CV. Anugrah, yang disusun untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menyelesaikan program S1 pada Program Studi Sistem Informasi di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada Kesempatan yang berbahagia ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Mereka yang berdedikasi tinggi diantaranya:
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., selaku dekan Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Nuraeni Hidayat., MMSI., selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
viii
3. Bapak Zainul Arham M.Si., selaku sekretaris Program Studi Sistem
Informasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bayu Waspodo MM, Ir. Bakri La Katjong MT, M.Kom selaku dosen
pembimbing yang senantiasa sabar dan selalu meluangkan waktunya di
tengah-tengah berbagai kesibukannya untuk membimbing penulis dalam
proses penysunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosesn Program Studi Sistem Informasi yang tidak mungkan
penulis sebutkan satu persatu.
6. Staff karyawan Fakultas Sains dan Teknologi dan Prodi Sistem Informasi
(Ibu Fitroh, Ibu Tari, Ibu Syariah, Pak Amin, dan semuanya)
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Saran dan
kritik yang membangun dan untuk kesempurnaan skripsi ini sangat penulis
harapkan.
Jakarta, September 2011
Penulis
Muhammad Iqbal Hadi
ix
Teruntuk
Skripsi ini terkhusus penulis persembahkan kepada mereka yang yang
telah mendukung, baik moril maupun materil, baik melalui doa ataupun support
dalam menyelesaikan skripsi ini.
1. Teruntuk Mamah dan Ayah. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan
rahmat, rahim dan ampunan-Nya kepada mereka. Amiin.
2. Teruntuk Adik-adikku, Nabilah, Riri, Dela dan Ilfan. Dukungan dan
pertanyaan-pertanyaan kalianlah yang selalu membuat penulis termotivasi
untuk cepat menyelesaikan studi S1. Semoga kalian bisa cepat-cepat
menyusul.Amiin
3. Teruntuk Nurdianah selaku orang terdekat penulis. Terimakasih atas
semangat, motivasi, bantuan dan pengorbanannya selama ini.
4. Teruntuk teman-teman satu perjuangan, M. Iman, Irwan, Khabib, Fadly,
Ali, Cumi, Ziah, Nanda, Anis, Noval, Okky, Eneng, Nia, Bubun dan
seluruh teman-teman U- Can- C. Terima kasih atas segala bantuan dan
semangatnya.
5. Teruntuk Tea, M. Iman dan Miss S yang telah banyak membantu dan
memberikan masukan-masukan kepada penulis dalam pengerjaan skripsi
ini.
6. Teman-teman seperjuangan Prodi Sistem Informasi UIN angkatan 2006.
Terimakasih untuk semua kenangan terindahnya.
7. Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis, baik langsung maupun
tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.
x
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ........................................................................................................................ ii
Lembar Persetujuan Pembimbing ........................................................................................... iii
Lembar Persetujuan Penguji .................................................................................................... iv
Lembar Pernyataan ................................................................................................................ v
Abstrak .................................................................................................................................. vi
Kata Pengantar ....................................................................................................................... vii
Lembar Persembahan ............................................................................................................. ix
Daftar Isi ................................................................................................................................ x
Daftar Gambar ....................................................................................................................... xvi
Daftar Tabel ........................................................................................................................... xviii
Daftar Simbol.......................................................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 3
1.3 Batasan Masalah ................................................................................................ 4
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 5
1.6 Metode Penelitian .............................................................................................. 6
1.7 Sistematika Penulisan ........................................................................................ 7
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................... 9
2.1 Pengertian Pengembangan Sistem ....................................................................... 9
2.2 Konsep Dasar Sistem .......................................................................................... 9
2.2.1 Definisi Sistem .................................................................................... 9
xi
2.2.2 Karakteristik Sistem ............................................................................ 10
2.2.3 Klasifikasi Sistem ................................................................................. 12
2.3 Konsep Dasar Informasi ...................................................................................... 14
2.3.1 Definisi Informasi ................................................................................ 14
2.3.2 Test Kebutuhan Informasi .................................................................... 14
2.3.3 Kualitas Informasi ............................................................................... 15
2.3.4 Informasi dan Tingkat manajemen ........................................................ 16
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi .......................................................................... 17
2.4.1 Definisi Sistem Informasi .................................................................... 17
2.4.2 Komponen Sistem Informasi ............................................................... 17
2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi Manufaktur ....................................................... 18
2.5.1 Pengertian Sistem Informasi Manufaktur .............................................. 18
2.5.2 Model Sistem Informasi Manufaktur .................................................... 20
2.2.5.1 Subsistem Input dalam Sistem Informasi Manufaktur ........... 20
2.2.5.2 Subsistem Output dalam Sistem Informasi Manufaktur ......... 21
2.6 Konsep Dasar Sistem Produksi ........................................................................... 22
2.6.1 Definisi Sistem Produksi ...................................................................... 22
2.6.2 Fungsi Produksi .................................................................................... 22
2.7 Persediaan........................................................................................................... 23
2.7.1 Definisi Persediaan ............................................................................... 23
2.7.2 Fungsi Persediaan ................................................................................. 24
2.7.3 Masalah Umum Persediaan................................................................... 24
2.7.4 Masalah Khusus Persediaan .................................................................. 25
2.8 Konsep Commanditaire Venootschap (CV) ......................................................... 25
2.8.1 Pengertian Commanditaire Venootschap (CV) ..................................... 25
2.8.2 Perbeaan CV dengan PT ....................................................................... 26
2.8.3 Karakteristik CV .................................................................................. 28
xii
2.9 Konsep Dasar Basis Data .................................................................................... 29
2.9.1 Definisi Basis Data ............................................................................... 29
2.9.2 Jenjang Basis Data ................................................................................ 29
2.9.3 Manfaat Basis Data............................................................................... 30
2.9.4 Database management System (DBMS) ............................................... 32
2.9.4.1 Fitur-fitur DBMS ................................................................. 32
2.9.4.2 Keunggulan DBMS .............................................................. 33
2.9.4.3 Kelemahan DBMS ................................................................ 34
2.9.4.4 Komponen DBMS ................................................................ 35
2.9.4.2 Contoh DBMS ...................................................................... 36
2.10 Metode Pengumpulan Data ................................................................................. 37
2.10.1 Studi Pustaka ........................................................................................ 37
2.10.2 Observasi ............................................................................................. 37
2.10.3 Wawancara ........................................................................................... 37
2.11 Konsep Siklus Hidup Pengembangan Sistem ...................................................... 37
2.12 Perangkat Pemodelan Perancangan Terstruktur ................................................... 44
2.12.1 Flowchart ............................................................................................. 44
2.12.1.1 Macam-macam Flowchart .................................................... 45
2.12.1.2 Simbol-simbol Flowchart ..................................................... 46
2.12.2 Data Flow Diagram (DFD) .................................................................. 47
2.12.2.1 Pengertian DFD .................................................................... 47
2.12.2.2 Diagram Konteks .................................................................. 47
2.12.2.3 Diagram Nol (zero) ............................................................... 47
2.12.2.3 Diagram Rinci ...................................................................... 48
2.12.2.4 Elemen Dasar DFD ............................................................... 48
2.12.3 Kamus Data .......................................................................................... 49
xiii
2.12.4 Entity Relationship Diagram (ERD) ..................................................... 50
2.12.4.1 Elemen-elemen ERD ............................................................ 51
2.12.4.2 Notasi ERD .......................................................................... 55
2.12.5 Normalisasi .......................................................................................... 55
2.12.6 State Transition Diagram (STD)........................................................... 57
2.13 Black Box Testing ............................................................................................... 58
2.14 Jaringan Komputer .............................................................................................. 59
2.14.1 Jaringan Menurut Rentang Geografis .................................................... 59
2.14.2 Kepemilikan jaringan ........................................................................... 60
2.15 Perangkat Lunak yang Digunakan ....................................................................... 61
2.15.1 Pemrograman PHP ............................................................................... 61
2.15.2 XAMPP ................................................................................................ 62
2.15.3 Apache ................................................................................................. 63
2.15.4 MySQL ................................................................................................. 63
2.15.5 Macromedia Dreamweaver CS 3 .......................................................... 64
2.15.6 Adobe Photoshop CS 3 ......................................................................... 65
2.15.7 Browser ................................................................................................ 66
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 66
3.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................................ 66
3.1.1 Pengamatan (observasi) ....................................................................... 66
3.1.2 Wawancara .......................................................................................... 68
3.1.3 Dokumenter ......................................................................................... 69
3.2 Metodologi Pengembangan Sistem .................................................................... 70
3.4 Kerangka Penelitian ........................................................................................... 73
xiv
BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................................... 75
4.1 Tahapan Perencanaan Sistem ............................................................................. 75
4.1.1 Tahap Menyadari Masalah .................................................................... 75
4.1.2 Tahap Mendefinisikan Masalah ........................................................... 81
4.1.3 Tahap Menentukan Tujuan Sistem ....................................................... 82
4.1.4 Tahap Mendefinisikan Kendala Sistem ................................................ 82
4.2 Tahapan Analisis Sistem .................................................................................... 83
4.2.1 Mendefinisikan Kebutuhan Sistem ....................................................... 83
4.2.2 Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem ............................................... 83
4.2.3 Menganalisis Sistem Berjalan .............................................................. 86
4.2.3.1 Flowchart Sistem Berjalan ................................................... 88
4.2.4 Menyiapkan Usulan Rancangan Sistem ............................................... 89
4.2.4.1 Flowchart Sistem yang Diusulkan ........................................ 89
4.2.4.2 Proses Bisnis yang Diusulkan .............................................. 90
4.3 Tahapan Rancangan Sistem ................................................................................ 90
4.3.1 Membuat Rancangan Sistem yang Terinci ............................................ 90
4.3.1.1 Data Flow Diagram (DFD) ................................................... 91
4.3.1.1.1 Diagram Konteks .................................................. 91
4.3.1.1.2 Diagram Nol (zero) ............................................... 95
4.3.1.1.3 Diagram Level 1 Proses 2.0 ................................... 99
4.3.1.1.4 Diagram Level 1 Proses 3.0 ................................... 99
4.3.1.1.5 Diagram Level 1 Proses 4.0 ................................... 100
4.3.1.1.6 Diagram Level 1 Proses 5.0 ................................... 100
4.3.1.1.7 Diagram Level 1 Proses 6.0 ................................... 101
4.3.1.1.8 Diagram Level 1 Proses 7.0 ................................... 101
4.3.1.2 Kamus Data ........................................................................ 102
4.3.1.2.1 Kamus Data Penjelasan Pada Proses ...................... 102
4.3.1.2.2 Kamus Data Penjelasan Pada Data Store ............... 104
xv
4.3.1.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ..................................... 108
4.3.1.4 Normalisasi .......................................................................... 109
4.3.2 Membuat Rancangan Antar Muka Sistem ............................................. 123
4.3.2.1 Perancangan Struktur Menu ................................................. 123
4.3.2.2 STD ..................................................................................... 128
4.3.2.3 Perancangan Antar Muka ..................................................... 135
4.4 Tahap Penerapan Sistem .................................................................................... 147
4.4.1 Menyiapkan Sumber Daya Perangakat Keras ........................................ 147
4.4.2 Menyiapkan Sumber Daya Perangakat Lunak ....................................... 149
4.4.3 Pengujian ............................................................................................. 150
BAB V PENUTUP ................................................................................................................ 157
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 157
5.2 Saran .................................................................................................................. 158
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 159
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Manufaktur ................................................................... 20
Gambar 2.2 Proses Transformasi Produksi ............................................................................. 24
Gambar 2.3 Jenjang Basis Data ............................................................................................... 30
Gambar 2.4 Komponen-komponen yang Menyusun Lingkungan DBMS ................................ 36
Gambar 2.5 Diagram Relationship Unary .............................................................................. 52
Gambar 2.6 Diagram Relationship Binary ............................................................................... 52
Gambar 2.7 Diagram Relationship Ternary ............................................................................. 53
Gambar 2.8 Cara Kerja Bowser .............................................................................................. 66
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian .............................................................................. 74
Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV. Anugrah ........................................................................ 77
Gambar 4.2 Logo CV. Anugrah .............................................................................................. 77
Gambar 4.3 Flowchart Sistem yang Berjalan .......................................................................... 88
Gambar 4.4 Flowchart sistem yang Diusulkan ....................................................................... 89
Gambar 4.5 Proses Bisnis yang Diusulkan ............................................................................. 91
Gambar 4.6 Diagram Konteks ............................................................................................... 91
Gambar 4.7 Diagram Level Zero ............................................................................................. 95
Gambar 4.8 Diagram Level 1 Proses 2.0.................................................................................. 99
Gambar 4.9 Diagram Level 1 Proses 3.0.................................................................................. 99
Gambar 4.10 Diagram Level 1 Proses 4.0 ................................................................................ 100
Gambar 4.11 Diagram Level 1 Proses 5.0 ................................................................................ 100
Gambar 4.12 Diagram Level 1 Proses 6.0 ................................................................................ 101
Gambar 4.13 Diagram Level 1 Proses 7.0 ................................................................................ 101
Gambar 4.14 Entity Relationship Diagram .............................................................................. 108
Gambar 4.15 Struktur Menu Bagian Inventory ...................................................................... 123
Gambar 4.16 Struktur Menu Bagian Pemolaan ........................................................................ 124
ix
Gambar 4.17 Struktur Menu Bagian Penjahitan ....................................................................... 125
Gambar 4.18 Struktur Menu Bagian Laundry ......................................................................... 126
Gambar 4.19 Struktur Menu Bagian Finishing ........................................................................ 127
Gambar 4.20 Struktur Menu Manager ..................................................................................... 128
Gambar 4.21 STD Bagian Inventory ....................................................................................... 129
Gambar 4.22 STD Bagian Pemolaan ...................................................................................... 130
Gambar 4.23 STD Bagian Penjahitan ...................................................................................... 131
Gambar 4.24 STD Bagian Laundry ......................................................................................... 132
Gambar 4.25 STD Bagian Finishing ........................................................................................ 133
Gambar 4.26 STD Manager .................................................................................................... 134
Gambar 4.27 Layout Form Login ........................................................................................... 135
Gambar 4.28 Layout Form Menu Utama ................................................................................ 135
Gambar 4.29 Layout Form Inventory....................................................................................... 136
Gambar 4.30 Layout Form Laporan Bahan Dasar .................................................................... 137
Gambar 4.31 Layout Form Proses Pemolaan ........................................................................... 138
Gambar 4.32 Layout Form input Pemolaan ............................................................................ 139
Gambar 4.33 Layout Form Laporan Pola ................................................................................. 140
Gambar 4.34 Layout Form Jahitan .......................................................................................... 141
Gambar 4.35 Layout Form Input Penjahitan .......................................................................... 141
Gambar 4.36 Layout Form Laporan Jahitan ............................................................................ 142
Gambar 4.37 Layout Form Laundry ...................................................................................... 143
Gambar 4.38 Layout Form Input Laundry ............................................................................. 144
Gambar 4.39 Layout Form Laporan laundry........................................................................... 144
Gambar 4.40 Layout Form Finishing...................................................................................... 145
Gambar 4.41 Layout Form Input Finishing ............................................................................ 145
Gambar 4.42 Layout Form Laporan Finishing ....................................................................... 146
Gambar 4.44 Layout Form Laporan Produksi ......................................................................... 147
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar Sejumlah DBMS Terkenal ............................................................................ 36
Tabel 4.4. Tabel Hasil Pengujian Account Bagian Inventory ................................................... 150
Tabel 4.5. Tabel Hasil Pengujian Account Bagian Pemolaan ................................................... 151
Tabel 4.6. Tabel Hasil Pengujian Account Bagian Penjahitan .................................................. 152
Tabel 4.7. Tabel Hasil Pengujian Account Bagian Laundry ..................................................... 153
Tabel 4.8. Tabel Hasil Pengujian Account Bagian Finishing .................................................... 154
Tabel 4.9. Tabel Hasil Pengujian Account Manager ................................................................ 155
xi
DAFTAR SIMBOL
Flowchart Flow Direction Symbol
(Ladjamudin, 2005)
No Simbol Keterangan
1.
Simbol arus / flow, yaitu simbol
yang menyatakan jalannya arus
suatu proses
2.
Simbol communication link, yaitu
simbol yang menyatakan transmisi
data dari satu lokasi ke lokasi lain
3.
Simbol connector, yaitu simbol yang
berfungsi menyatakan sambungan
dari proses ke proses lainnya dalam
halaman yang sama
4.
Simbol offline connector, yaitu
simbol yang menyatakan sambungan
dari proses ke proses lainnya dalam
halaman yang berbeda
xii
Flowchart Processing Symbol
(Ladjamudin, 2005)
No Simbol Keterangan
1. Simbol Process, yaitu simbol yang
menunjukkan pengolahan yang
dilakukan oleh komputer.
2. Simbol Manual Operation, yaitu
simbol yang menunjukkan
pengolahan yang tidak dilakukan
oleh komputer
3. Simbol Decision yaitu simbol untuk
kondisi yang akan menghasilkan
beberapa kemungkinan jawaban / aksi
4. Simbol Predefined Process yaitu
simbol untuk mempersiapkan
penyimpanan yang akan digunakan
sebagai tempat pengolahan di dalam
storage
5.
Simbol Terminal yaitu simbol untuk
permulaan atau akhir dari suatu
program
xiii
6. Simbol Off-line Storage yaitu simbol
yang menunjukkan bahwa data di
dalam symbol ini akan disimpan
7. Simbol Manual Input yaitu simbol
untuk pemasukan data secara manual
on-line keyboard
8. Simbol Keying Operation yaitu
simbol operasi dengan menggunakan
mesin yang mempunyai keyboard
Flowchart Input / Output Symbol
(Ladjamudin, 2005)
No Simbol Keterangan
1. Simbol input / output , menyatakan
proses input atau output tanpa
tergantung jenis peralatannya
2. Simbol magnetig-tape unit yaitu
simbol yang menyatakan input
berasal pita magnetic atau output
disimpan ke pita magnetic.
xiv
3. Simbol punched card yaitu Simbol
yang menyatakan input berasal dari
kartu atau output ditulis ke kartu.
4. Simbol disk and on-line storage yaitu
Simbol untuk menyatakan input
berasal dari disk atau output disimpan
ke disk
5. Simbol display yaitu simbol yang
menyatakan peralatan output yang
digunakan yaitu layar, plotter, printer,
dan sebagainya
6. Simbol transmittal tape yaitu simbol
untuk menyatakan input berasal dari
mesin jumlah/hitung
7. Simbol dokumen yaitu simbol yang
menyatakan input berasal dari
dokumen dalam bentuk kertas atau
output dicetak ke kertas
xv
Elemen Dasar DFD (Data Flow Diagram)
(Ladjamudin, 2005)
No Simbol Keterangan
1.
Kesatuan luar (external entity)
2.
Arus data (data flow)
3.
Proses (process)
4.
Simpanan data (data store)
xvi
Notasi Notasi Kamus Data
(Kendall dan Kendall, 2003)
No Simbol Keterangan
1. = Tanda sama dengan artinya terdiri dari
2. + Tanda plus artinya dan
3. { } Menunjukkan elemen elemen repetitif, juga disebut kelompok
berulang atau tabel tabel.
4. [ ] Menunjukkan salah satu dari dua situasi tertentu. Satu elemen bisa ada
sedangkan elemen lainnya juga ada
tetapi tidak bisa kedua-duanya ada
secara bersamaan
5. ( ) Menunjukkan suatu elemen yang bersifat pilihan, elemen yang bersifat
pilihan bisa dikosongkan pada layar
masukan
xvii
Simbol ERD (Entity Relationship Diagram)
(Ladjamudin, 2005)
No. Simbol Keterangan
1.
Himpunan entitas
2.
Atribut sebagai key
3.
Himpunan relasi
4.
Link
xviii
Simbol STD (State Transition Diagram)
(Munawar, 2005)
No. Simbol Keterangan
State chart diagram, simbol segi
empat yang setiap pojoknya
dibuat rounded. Titik awalnya
lingkaran solid yang diarsir dan
diakhiri dengan mata.
State variable
Nama
Activities
Penambahan detail ke state ,
yaitu menambahkan detail ke
dalam simbol tersebut dengan
membagi menjadi tiga area yaitu
: nama state, state variable, dan
activity
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi memberikan peran komputer yang
semula lebih ditekankan sebagai mesin penghitung (calculating machine), saat ini
telah berkembang sebagai mesin yang dapat membantu berbagai kegiatan
manusia. Kemampuan komputer semakin canggih dalam mengolah data yang
berasal dari suara, gambar, teks, grafik, bahkan video menjadi informasi yang
dapat digunakan untuk membantu kegiatan operasional dan manajerial, dalam
pengambilan keputusan (Suprianto, 2005).
Manajemen manufaktur menggunakan komputer baik sebagai sistem
konseptual maupun sebagai suatu elemen dalam produksi fisik. Computer-Aided
Design (CAD), Computer Aided Manufacturing (CAM), dan robotik semuanya
menggambarkan cara menggunakan teknologi komputer dalam sistem fisik
(McLeod, 2004).
CV. Anugrah merupakah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
manufacturing celana jeans. Celana yang diproduksi merupakan celana-celana
model terkini yang lebih dikhususkan untuk anak-anak muda. Jenisnya pun
bermacam-macam seperti : celana pensil, standar, celana pendek dan sebagainya.
Celana yang diproduksi mencapai 12.000 potong pada setiap bulannya. Proses
pembuatan celana tersebut dimulai dari penerimaan bahan dasar oleh bagian
inventory, lalu di olah menjadi potongan-potongan pola, kemudian dijahit sampai
2
berbentuk celana, setelah itu dibawa ke laundry untuk proses pewarnaan dan
pelembutan (dimana proses tersebut dilakukan oleh pihak lain). Setelah dilaundry
celana dibawa ke bagian finishing untuk dilakukan proses penyelesaian dan
kemudian pengepakan. Setelah semua proses selesai celana tersebut siap untuk
dipasarkan.
Karena begitu banyaknya jumlah dan jenis celana yang diproduksi oleh
CV. Anugrah, pencatatan data celana dan jenisnya pun begitu kompleks. Belum
lagi mengenai data penerimaan bahan dasar dari berbagai supplier dengan
berbagai jenis bahan dengan jumlah puluhan ribu meter. Namun dalam setiap
tahapan proses tersebut, data : penerimaan bahan dasar yang mencapai puluhan
ribu meter setiap bulannya, potongan-potongan pola (lembaran bahan yang telah
berbentuk pola), celana yang telah dijahit (celana mentah), celana yang telah
dilaundry (celana matang), celana jadi, dan celana rusak atau hilang belum
tersusun dan tersimpan dalam suatu database. Data tersebut saat ini masih
tersimpan dalam sebuah pembukuan sehingga jika data tersebut dibutuhkan sulit
untuk ditemukan dan memakan waktu yang cukup lama, bahkan kadang tidak
dapat ditemukan kembali karena terjadi kesalahan dalam pencatatannya. Serta
terkadang terjadi ketidak sesuaian antara celana jadi dengan jumlah bahan yang
keluarkan, dan belum adanya laporan bulanan mengenai jumlah penerimaan dan
pengeluaran bahan dasar, jumlah biaya penjahitan, jumlah biaya laundry dan
jumlah celana yang telah diproduksi.
Berdasarkan uraian di atas, penulis menganggap perlu adanya
pengembangan suatu sistem informasi manufaktur pada CV. Anugrah untuk
3
mengatasi masalah-masalah yang ada. Sistem ini hanya bersifat intern, yang
berarti pengguna sistem ini hanya untuk instansi dalam CV. Anugrah saja.
Dengan alasan-alasan tersebut di atas, maka penulis menyusun skripsi dengan
judul PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
CELANA JEANS PADA CV. ANUGRAH.
1.2 Rumusan Masalah
Penggunaan sistem informasi manufaktur pada CV. Anugrah akan
memberikan kemudahan pada karyawan dalam melaksanakan tugasnya secara
cepat dan benar. Seperti data penerimaan bahan dasar dari supplier, data bahan
dasar yang keluarkan untuk pemolaan, data hasil pemolaan, data penjahitan, data
laundry, data celana jadi dan data celana rusak ataupun hilang dapat terdeteksi
secara detail. Serta kemudahan dalam pengecekan barang pada setiap tahapannya
dan pembuatan laporan bulanan persediaan barang mulai dari bahan mentah
sampai barang jadi dapat terlihat secara detail. Sehingga dapat meminimalisir
kesalahan-kesalahan yang ada yang dapat merugikan CV. Anugrah. Dari hal
tersebut di atas, maka permasalahan yang dihadapi dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana sistem yang akan dibuat dapat mendeteksi secara cepat dan
akurat mengenai jumlah barang dan jenis barang mulai dari bahan
mentah sampai jadi dalam setiap tahapan prosesnya?
2. Bagaimana membangun suatu sistem informasi manufaktur untuk
sebuah perusahaan, dimana suatu sistem informasi tersebut dapat
4
membantu memasukkan data barang dari bahan mentah sampai jadi,
serta pencarian data barang tersebut secara cepat dan akurat?
3. Bagaimana mengembangkan suatu informasi manufaktur yang dapat
memberikan informasi kepada manager secara cepat dan akurat
mengenai persediaan barang mulai dari bahan mentah sampai barang
jadi?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam skripsi yang akan peneliti buat ini mencakup :
1. Peneliti hanya membahas sistem informasi manufaktur pada divisi
produksi di CV. Anugrah.
2. Peneliti hanya membahas perhitungan jumlah barang dari bahan mentah
sampai barang jadi baik yang sedang diproduksi ataupun yang telah
diproduksi, perhitungan biaya penerimaan bahan dasar, perhitungan
biaya pemolaan, biaya jahitan, perhitungan biaya laundry, pembuatan
laporan produksi dan laporan setiap tahapan produksi.
3. Program aplikasi dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman
PHP 5.0 dan MySQL sebagai database-nya.
4. Peneliti menggunakan metode pengembangan sistem SDLC (System
Development Life Cycle) sampai ke tahapan implementasi yakni
pengkodingan dari perancangan sistem.
5. Proses bisnis dimulai dari tahap penerimaan bahan dasar, pemolaan,
penjahitan, laundry, finishing sampai laporan produksi.
5
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penulis dalam penelitian ini yaitu:
1. Terwujudnya sistem informasi manufaktur yang dapat menghemat
tenaga dan waktu karyawan dalam menjalankan tugasnya.
2. Memberikan kemudahan bagi karyawan CV. Anugrah dalam
melaksanakan tugasnya secara benar dan cepat.
3. Benar-benar dapat mendeteksi mengenai jumlah dan jenis barang pada
setiap prosesnya.
4. Meminimalisir kemungkinan tindakan penyelewengan yang dilakukan
karyawan.
1.5 Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis:
a. Mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang
berhubungan dengan disiplin ilmu yang diperoleh pada
dunia perusahaan manufacturing.
b. Mampu membuat analisis dan perancangan sistem informasi
manufaktur pada perusahaan manufaktur dan menyusun
laporannya secara baik dan sistematis.
2. Bagi Perusahaan
Untuk diaplikasikan pada kegiatan pengecekan jumlah dan jenis
barang dari bahan mentah sampai barang jadi, penginputan data
barang serta pembuatan laporan bulanan persedian dan jumlah
produksi sehingga kerja karyawan dapat lebih cepat dan benar.
6
3. Bagi Fakultas
Memberikan sumbangan pemikiran dan menambah referensi pada
perpustakaan mengenai sistem informasi manufaktur di perusahaan
manufaktur.
4. Bagi Masyarakat.
Memberikan informasi dan gambaran mengenai sistem informasi
manufaktur pada bagian produksi dan persediaan di perusahaan
manufaktur.
1.6 Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut :
1. Tahap pengumpulan data
a. Studi Pustaka.
Merupakan pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan
judul skripsi melalui membaca buku-buku dari perpustakaan dan
mencari referensi artikel dari internet.
b. Pengamatan (Observasi).
Pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data di mana
peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang
mereka saksikan selama penelitian (Gulo, 2010).
7
c. Wawancara.
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti
dengan manager, kabag inventory dan kepala divisi produksi pada
CV. Anugrah (Gulo, 2002).
2. Tahap analisis dan perancangan pembuatan perangkat lunak.
Dalam pembuatan sistem informasi manufaktur mengenai
persediaan barang ini penulis menggunakan metodologi pengembangan
sistem SDLC (System Development Life Cycle) dengan model waterfall,
yang meliputi beberapa tahapan diantaranya (McLeod, 2004) :
Tahapan perencanaan sistem
Tahapan analisis sistem
Tahapan rancangan sistem
Tahapan penerapan sistem
Tahapan penggunaan sistem
1.7 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam memahami skripsi ini, maka penulis
menyusun penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
8
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini membahas berbagai konsep dan dasar-dasar teori yang
menunjang dalam kaitan dengan topik analisis dan perancangan sistem informasi
manufaktur pada CV. Anugrah Subsistem persediaan barang.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi metodologi penelitian yang menguraikan tentang langkah-
langkah pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi pustaka.
Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan teknik analisis data dalam pembuatan
perangkat lunak menggunakan SDLC model waterfall.
BAB IV : PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan mengenai langkah-langkah dalam pembuatan
sistem informasi manufaktur pada CV. Anugrah subsistem persediaan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan serta saran yang
dapat membantu pengembangan sistem informasi ini di masa yang akan datang.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pengembangan Sistem
Definisi pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang
baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki
sistem yang telah ada (Jogiyanto, 2005).
2.2 Konsep Dasar Sistem
2.2.1 Definisi Sistem
Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan
atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Teori sistem secara
umum pertama kali diuraikan oleh Kenneth Boulding yang menekankan
pentingnya perhatian terhadap setiap bagian yang membentuk sebuah sistem.
Sitem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Elemen terintegrasi berarti
bagian-bagian yang penting yang berbeda sama sekali yang disatukan menjadi
suatu kebulatan atau totalitas (McLeod, 2004).
Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel
yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain (Al
Fatta, 2007).
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen
atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Jogiyanto, 1999).
10
Jadi dapat disimpulkan sistem adalah sekumpulan elemen yang terintegrasi
satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan.
2.2.2 Karakteristik Sistem
Model umum sebuah sistem adalah input, process, dan output. Hal ini
merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem
dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem
memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut
bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik sistem yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
1. Komponen Sistem (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-
komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap
subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem (boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem
dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan
yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem (environment)
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.
11
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga
bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan
merupakan energi bagi sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar
tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang
merugikan harus dikendalikan kalau tidak maka akan mengganggu
kelangsungan hidup sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut
penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain.
Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk
subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat
terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang
dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
Contoh program adalah maintenance input yang digunakan untuk
mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah
menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.
Contoh, sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi.
12
Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan
keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
7. Pengolah Sistem (proses)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah
masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi, sistem ini akan
mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh
pihak manajemen.
8. Sasaran Sistem (objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti. Kalau suatu sistem
tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu
sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah
direncanakan (Sutabri, 2005).
2.2.3 Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan
komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus
yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat
diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya (Sutabri, 2005) :
1. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang
berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan
sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem
13
komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi
personalia, dan lain-lain.
2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang
malam, pergantian musim, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan
manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan
mesin, yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis
komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut
penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem deterministik dan sistem probabilistik
Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut
sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang
tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer
yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilistik.
4. Sistem terbuka dan sistem tertutup
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis
tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini
14
menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya
(Sutabri, 2005).
2.3 Konsep Dasar Informasi
2.3.1 Definisi Informasi
Menurut McLeod diambil dari buku Ladjamudin informasi adalah data
yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat
pengolah informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer atau
kombinasinya (Ladjamudin, 2005).
Informasi adalah data yang telah diatur sehingga memiliki makna dan nilai
bagi penerimanya (Turban, 2006).
Menurut Davis diambil dari buku Mulyanto informasi adalah data yang
telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya
untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang (Mulyanto,
2009).
Jadi dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diolah menjadi
bentuk yang lebih berarti sehingga memiliki makna dan nilai bagi penerimanya
untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang.
2.3.2 Test Kebutuhan Informasi
Terdapat empat test untuk menjelaskan sebuah pesan yang spesifik dalam
informasi, yakni sebagai berikut (Ladjamudin, 2005):
1. Kepada siapa (pembuat keputusan) informasi ditujukan.
2. Untuk kebutuhan spesifik apa informasi ditujukan.
15
3. Sejauh mana informasi dapat digunakan untuk mendeteksi dan
memecahkan masalah.
4. Sejauh mana (kapan) tingkat pembuatan keputusan.
2.3.3 Kualitas Informasi
Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau
ditentukan oleh enam hal sebagai berikut :
1. Relevan (relevancy), yaitu seberapa jauh tingkat relevansi informasi
tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan
kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu
menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini dan
masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu
dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja.
2. Akurat (accuracy), suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh
kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan (completeness), seluruh
pesan telah benar atau sesuai (correctness), serta pesan yang disampaikan
sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh user (security).
3. Tepat Waktu (timeliness), yaitu berbagai proses dapat diselesaikan dengan
tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat
waktu.
4. Ekonomis (economy), informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual
yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut
minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas
terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.
16
5. Efisien (efficiency), informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun
kalimat yang sederhana (tidak berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan
romantis), namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam,
atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang
menerimanya.
6. Dapat dipercaya (reliability), artinya informasi tersebut berasal dari
sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah teruji tingkat
kejujurannya. Misalkan output suatu program komputer, bisa
dikategorikan sebagai reliability, karena program komputer akan
memberikan output sesuai dengan input yang diberikan, dan outputnya
tidak pernah dipengaruhi oleh iming-iming jabatan, ataupun setumpuk
nilai rupiah (Ladjamudin, 2005).
2.3.4 Informasi dan Tingkat Manajemen
Berdasarkan tingkatan manajemen, informasi dapat dikelompokkan
berdasarkan penggunanya, yakni sebagai berikut :
1. Informasi Strategis
Digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup
informasi eksternal (tindakan pesaing, langganan), rencana perluasan
perusahaan dan sebagainya.
2. Informasi Taktis
Digunakan untuk mengambil keputusan jangka menengah, mencakup
informasi trend penjualan yang dapat dipakai untuk menyusun rencana-
rencana penjualan.
17
3. Informasi Teknis
Digunakan untuk keperluan operasional sehari-hari, informasi persediaan
stok, retur penjualan dan laporan kas harian.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna
bagi manajemen, maka analisis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan
informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk
masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya
(Ladjamudin, 2005).
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.4.1 Definisi Sistem Informasi
Menurut Hall diambil dari buku Kadir, sistem informasi adalah sebuah
rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokan, diproses menjadi
informasi, dan didistribusikan kepada pemakai (Kadir, 2003).
Sistem informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan
tertentu (Turban, 2006).
Jadi dapat disimpulkan sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur
formal yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan,
menganalisis, dan menyebarkan informasi kepada pemakai.
2.4.2 Komponen Sistem Informasi
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti :
1. Perangkat keras (hardware) : mencakup peranti-peranti fisik seperti
komputer dan printer.
18
2. Perangkat lunak (software) atau program : sekumpulan instruksi yang
memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
3. Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan
pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan
sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5. Basis data (database) : sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang
berkaitan dengan penyimpanan data.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data : sistem penghubung yang
memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses
oleh sejumlah pemakai (Kadir, 2003).
2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi Manufaktur
2.5.1 Pengertian Sistem Informasi Manufaktur
Menurut OBrien diambil dari buku Kadir, sistem informasi manufaktur
merupakan sistem yang digunakan untuk mendukung fungsi produksi, yang
mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian
proses untuk memproduksi barang atau jasa (Kadir, 2003).
Menurut McLeod diambil dari buku Kadir, berbagai istilah lain sering kali
digunakan sebagai pengganti sistem informasi manufaktur antara lain :
ROP (reorder point), yakni suatu sistem yang mendasarkan keputusan
pembelian berdasarkan titik pemesanan kembali (reorder point).
Merupakan sistem informasi manufaktur yang paling sederhana.
19
MRP (material requirements planning), yakni suatu sistem yang dapat
dipakai untuk merencanakan kebutuhan berbagai bahan baku yang
diperlukan dalam proses produksi.
MRP II (material resources planning), yakni suatu sistem yang
memadukan MRP dengan penjadwalan produksi dan operasi pada bengkel
kerja (shop floor operation). Sistem ini tidak mengontrol mesin dalam
bengkel kerja, melainkan sistem informasi ini hanya mencoba
memperkecil sediaan dan memperkerjakan mesin secara efektif.
JIT (Just-in-time), yakni suatu pendekatan yang menjaga arus bahan baku
melalui pabrik agar selalu dalam keadaan minimum dengan mengatur
bahwa bahan baku tiba di bengkel kerja pada saat diperlukan atau tepat
pada waktunya (just in time).
CIM (computer integrated manufacturing) merupakan suatu sistem yang
menggabungkan berbagai teknik untuk menciptakan proses manufaktur
yang luwes, cepat dan menghasilkan produk yang berkualitass tinggi
secara efisien (Kadir: 2003).
20
2.5.2 Model Sistem Informasi Manufaktur
Model sistem informasi manufakur digambarkan sebagai berikut (McLeod,
2004) :
Sistem Informasi
Akuntansi
Subsistem intelejen
industri
Subsistem rekayasa
industri
Database
Subsistem
produksi
Subsistem
biaya
Subsistem
kualitas
Subsistem
persediaan
Subsistem
input
Subsistem
output
Pengguna
Sumber
internal
Sumber
lingkungan
Data Informasi
Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Manufaktur
(McLeod, 2004)
2.5.2.1 Subsistem Input dalam Sistem Informasi Manufaktur
Subsistem input dalam sistem informasi manufaktur terdiri dari :
1. Sistem informasi akuntansi
21
Sistem informasi akuntansi mengumpulkan data intern yang menjelaskan
operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi
perusahaan dengan pemasok.
2. Subsistem industrial engineering
Subsistem industrial engineering menyerupai subsistem penelitian
pemasaran karena terutama terdiri dari proyek-proyek pengumpulan data
khusus. Dua subsistem itu berbeda karena subsistem industrial
engineering mengumpulkan data dari dalam perusahaan bukannya dari
lingkungan.
3. Subsistem intelijen manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur mengumpulkan data dari lingkungan.
Pemasok dan serikat pekerja merupakan tanggung jawab khusus
manufaktur (McLeod, 2004).
2.5.2.2 Subsistem Output dalam Sistem Informasi Manufaktur
Subsistem output dalam sistem informasi manufaktur terdiri dari :
1. Subsistem produksi
Subsistem produksi mengukur proses dalam hal waktu-menelusuri arus
kerja dari langkah ke langkah berikutnya.
2. Subsistem persediaan
Subsistem persediaan mengukur volume aktivitas produksi saat persediaan
diubah dari bahan mentah menjadi barang dalam proses dan akhirnya
barang jadi.
3. Subsistem kualitas
22
Subsistem kualitas mengukur kualitas material saat material tersebut
diubah.
4. Subsistem biaya
Subsistem biaya mengukur biaya yang terjadi dalam proses produksi
(McLeod, 2004).
2.6 Konsep Dasar Sistem Produksi
2.6.1 Definisi Sistem Produksi
Sistem produksi merupakan kumpulan dari subsistem-subsistem yang
saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output
produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal
dan informasi, sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan
berikut hasil sampingannya seperti limbah, informasi, dan sebagainya (Nasution,
2008).
2.6.2 Fungsi Produksi
Aktivitas produksi sebagai suatu bagian dari fungsi organisasi perusahaan
bertanggung jawab terhadap pengolahan bahan baku menjadi produksi jadi yang
dapat dijual. Untuk melaksanakan fungsi produksi tersebut, diperlukan rangkaian
kegiatan yang akan membentuk suatu sistem produksi. Ada tiga fungsi utama dari
kegiatan kegiatan produksi yang dapat kita identifikasi, yaitu (Nasution, 2008):
Proses produksi, yaitu metode dan tehnik yang digunakan dalam mengolah
bahan baku menjadi produk.
Perencanaan produksi, yaitu merupakan tindakan antisipasi dimasa
mendatang sesuai dengan periode waktu yang direncanakan.
23
Pengendalian produksi, yaitu tindakan yang menjamin bahwa semua
kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan telah dilakukan sesuai
dengan target yang telah ditetapkan(Nasution, 2008).
2.7 Persediaan
2.7.1 Definisi Persediaan
Persediaan adalah sumber daya menganggur (idle resources) yang
menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut tersebut
adalah berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran
pada sistem distribusi ataupun kegiatan konsumsi pangan pada sistem rumah
tangga.
Dalam sistem manufaktur, persediaan terdiri dari 3 bentuk sebagai berikut:
Dilihat dari jenisnya, ada 4 macam persediaan secara umum yaitu :
1. Bahan baku (raw materials) adalah barang-barang yang dibeli dari
pemasok (supplier) dan akan digunakan atau diolah menjadi produk jadi
yang akan dihasilkan oleh perusahaan.
2. Bahan setengah jadi (work in process) adalah bahan baku yang sudah
diolah atau dirakit menjadi komponen namun masih membutuhkan
langkah-langkah lanjutan agar menjadi produk jadi.
3. Barang jadi (finished goods) adalah barang jadi yang telah selesai
diproses, siap untuk disimpan di gudang barang jadi, dijual, atau
didistribusikan ke lokasi-lokasi pemasaran.
24
4. Bahan-bahan pembantu (supplies) adalah barang-barang yang dibutuhkan
untuk menunjang produksi, namun tidak akan menjadi bagian pada produk
akhir yang dihasilkan perusahaan (Nasution, 2008).
BAHAN BAKUBarang
Setengah Jadi BARANG JADI
PROSES
PRODUKSI
Gambar 2.2 Proses Transformasi Produksi
(Nasution, 2008)
2.7.2 Fungsi Persediaan
Fungsi utama persediaan adalah menjamin kelancaran mekanisme
pemenuhan permintaan barang sesuai dengan kebutuhan konsumen sehingga
sistem yang dikelola dapat mencapai kinerja (performance) yang optimal
(Nasution, 2008).
2.7.3 Masalah Umum Persediaan
Dua masalah umum yang dihadapi suatu sistem di dalam mengelola
persediaanya adalah sebagai berikut:
1. Masalah kuantitatif, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan penentuan
kebijaksanaan persediaan.
2. Masalah kualitatif, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan sistem
pengoperasian persediaan yang akan menjamin kelancaran pengelolaan
sistem persediaan (Nasution, 2008).
25
2.7.4 Masalah Khusus Persediaan Dalam Sistem manufaktur
Pada sistem manufaktur, ada hubungan langsung antara tingkat persediaan,
jadwal produksi dan permintaan konsumen. Oleh karena itu perencanaan dan
pengendalian persediaanya harus terintegrasi dengan peramalan permintaan,
jadwal induk produksi, dan pengendalian produksi. Selain kondisi di atas, sistem
manufaktur mempunyai 3 bentuk persediaan, yaitu persediaan bahan baku, barang
setengah jadi dan barang jadi.
Masalah utama persediaan bahan baku adalah menentukan berapa jumlah
pemesanan yang ekonomis (economic order quantity) yang akan menjawab
persoalan berapa jumlah bahan baku dan kapan bahan baku itu dipesan sehingga
dapat meminimasi ordering cost dan holding cost (Nasution, 2008).
2.8 Konsep Comanditaire Venootschap (CV)
2.8.1 Pengertian CV (Commaditair Vennootschap )
Persekutuan dengan jalan meminjam uang atau disebut juga persekutuan
komanditer, persekutuan yang di adakan antar seorang sekutu atau lebih yang
bertanggung jawab secara pribadi dan untuk seluruhnya dengan seorang atau lebih
sebagai peminjam uang.
Jadi pada persekutuan komanditer (Commaditair Vennootschap) atau
limited partnerhip, terdapat satu atau beberapa orang sekutu komanditer. Sekutu
komanditer hanya menyerahkan uang, barang atau tenaga sebagai pemasukan
pada persekutuan komanditer. Sekutu komanditer yang hanya meminjamkan
26
modal kepada Persekutuan, tidak turut campur tangan dalam pengurusan dan
penguasaan dalam persekutuan.
2.8.2 Perbedaan CV dengan PT
Bentuk Perusahaan :
Perseroan Terbatas ( PT )
1. Bentuk Perusahaan Nomor 1 yang paling populer di Indonesia
2. Banyak digunakan untuk kegiatan usaha Kecil, Menengah atau Besar
3. PT adalah bentuk perusahaan yang berbadan hukum
Perseroan Komanditer ( CV )
1. Bentuk perusahaan Nomor 2 yang banyak digunakan olel UKM usaha kecil
dan menengah
2. CV adalah badan usaha bukan badan hukum
Dasar Hukum Pendirian Perusahaan :
Perseroan Terbatas ( PT )
Pendirian PT harus sesuai dengan Undang-Undang PT Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas
Perseroan Komanditer ( CV )
Tidak ada Undang-Undang atau peraturan yang secara khusus mengatur tentang
Pendirian Perseroan Komanditer atau CV
Pendiri Perseroan :
Perseroan Terbatas ( PT )
1. Jumlah pendiri perseroan minimal 2 (dua) orang
2. Para pendiri Perseroan adalah Warga Negara Indonesia
27
3. Warga negara asing dapat menjadi pendiri untuk Perseroan yang didirikan
dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA)
Perseroan Komanditer ( CV )
1. Jumlah pendiri perseroan minimal 2 (dua) orang
2. Para pendiri Perseroan harus warga Negara Indonesia
Nama Perseroan :
Perseroan Terbatas (PT)
Pemakaian Nama PT diatur dalam pasal 16 Undang-Undang PT nomor 40 tahun
2007
1. Nama Perseroan harus didahulukan dengan frase PERSEROAN
TERBATAS atau disingkat PT
2. Nama Perseroan tidak boleh sama atau mirip dengan nama PT yang sudah
ada dan berdiri di wilayah Republik Indonesia seperti yang diatur oleh peraturan
Pemerintah No.26 Tahun 1998
Perseroan Komanditer (CV)
Tidak ada Undang-undang atau peraturan yang secara khusus mengatur tentang
Pemakaian Nama Perseroan Komanditer atau CV
Artinya : Kesamaan atau kemiripan nama Perseroan diperbolehkan
Modal Perusahaan :
Perseroan Terbatas (PT)
Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 2007 modal dasar perseroan
ditentukan sebagai berikut :
28
1. Modal dasar minimal Rp.50.000.000 (lima puluh juta) kecuali ditentukan lain
oleh Undang-undang atau Peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan kegiatan
usaha tersebut di Indonesia
2. Dari modal tersebut minimal 25% atau sebesar Rp.12.500.000 harus sudah
ditempatkan dan disetor oleh para pendiri Perseroan selaku Pemegang Saham
Perseroan
Perseroan Komanditer (CV)
Di dalam Akta CV tidak disebutkan besarnya Modal Dasar, Modal ditempatkan
atau Modal disetor.
Artinya:
1. Tidak ada kepemilikan saham di dalam anggaran dasar cv
2. Besarnya penyetoran modal ditentukan dan dicatat sendiri secara terpisah
oleh para pendiri
Bukti penyetoran modal oleh para pendiri yang terdiri dari Persero Aktif dan
Persero Pasif dapat dibuat perjanjian sendiri yang disepakati oleh masing-masing
pihak
2.8.3 Karakteristik CV
Karakateristik dari perusahaan ini reriko usaha sepenuhnya ditanggung
sepenuhnya oleh Persero Aktif selaku pengurus, sementara Persero Pasif hanya
bertanggung jawab sebatas modalnya saja.
29
2.9 Konsep Dasar Basis Data
2.9.1 Definisi Basis Data
Basis data atau database adalah sekumpulan objek di dalam sistem yang
berfungsi menyimpan data (Budiharto, 2006).
Secara konsep basis data atau database adalah kumpulan dari data-data
yang membentuk suatu berkas (file) yang saling berhubungan (relation) dengan
tata cara tertentu untuk membentuk data baru atau informasi (Supriyanto, 2005).
2.9.2 Jenjang Basis Data
Suatu bangunan basis data memiliki jenjang sebagai berikut (Supriyanto,
2005) :
1. Karakter, merupakan bagian data terkecil yang berupa angka, huruf, atau
karakter khusus yang membentuk sebuah item data atau field. Contoh : A,
B, C, D, 1, 2, 0, =, , dan sebagainya.
2. Field/item, merupakan representasi suatu atribut dari record
(rekaman/tupel) yang sejenis yang menunjukkan suatu item dari data.
Contoh field nama (berisi data nama-nama pegawai), field alamat (bersisi
data alamat-alamat pegawai), field departemen (berisi data bagian atau
spesifikasi pekerjaan), dan lain sebagainya.
3. Record/rekaman/tupel, merupakan kumpulan dari field membentuk suatu
record atau rekaman. Record menggambarkan suatu unit data individu
yang tertentu. Contoh file pegawai, dimana tiap-tiap recordnya berisi
kumpulan data nama, alamat, dan departemen yang dapat mewakili tiap-
tiap data.
30
4. File, merupakan kumpulan dari record-record yang menggambarkan satu
kesatuan data yang sejenis. Contoh file pegawai berisi data tentang semua
yang berhubungan dengan pegawai seperti nama pegawai, alamat pegawai,
departemen, jabatan, dan sebagainya.
5. Database, merupakan kumpulan dari file atau tabel yang membentuk suatu
database. Contoh database pegawai PT. Maju Terus terdiri atas file
pegawai, file gaji, file golongan, dan sebagainya.
Gambar 2.3 Jenjang Basis Data
(Supriyanto, 2005)
2.9.3 Manfaat Basis Data
Manfaat yang diperoleh dari penyusunan basis data atau database yaitu
untuk (Supriyanto, 2005) :
Basis Data
File
Karakter
Field/Item
Record/Rekaman
/Tupel
31
1. Mengatasi kerangkapan (redundancy) data. Penyimpanan data
yang sama pada beberapa tempat selain dapat menyulitkan
pemakai tentang aktualisasi data juga memboroskan tempat
penyimpanan, maka basis data akan mendeteksi dan
menghindari jika terjadi kerangkapan data.
2. Menghindari terjadinya inkonsistensi data. Akibat lain jika
terjadi kerangkapan data, maka jika terjadi perubahan pada data
yang satu sedangkan yang lain tidak dirubah akan terjadi
ketidakkonsistenan data.
3. Mengatasi kesulitan dalam mengakses data. Memudahkan jika
suatu saat akan diambil atau dicetak data yang memiliki kriteria
tertentu.
4. Menyusun format yang standar dari sebuah data. Data yang
sama pada file yang berbeda harus memiliki format data berupa
tipe dan jangkauannya harus sama. Ketidaksamaan format data
akan mengakibatkan sulitnya pengaksesan data yang lain.
5. Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user) sebuah
database bisa dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh
banyak pengguna (multiuser).
6. Melakukan perlindungan dan pengamanan data (data security).
Setiap data hanya bisa diakses atau dimanipulasi oleh pihak
yang diberi otoritas dengan memberikan login dan password
terhadap masing-masing data.
32
7. Menyusun integritas dan independensi data. Basis data
merupakan data kompleks yang bisa diintegrasikan, sehingga
kita bisa memanipulasi untuk mendapatkan berbagai bentuk
lembar kerja dan laporan yang kita inginkan.
2.9.4 Database Management System (DBMS)
Database Management System (DBMS) adalah perangkat lunak sistem
yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan
mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien. DBMS dapat
digunakan untuk mengakomodasi berbagai macam pemakai yang memiliki
kebutuhan akses yang berbeda-beda (Kadir, 2003).
2.9.4.1 Fitur-Fitur DBMS
Umumnya DBMS menyediakan fitur-fitur sebagai berikut (Kadir, 2003) :
1. Independensi data-program
Karena basis data ditangani oleh DBMS, program dapat ditulis sehingga
tidak tergantung pada struktur data dalam basis data. Dengan kata lain,
program tidak akan terpengaruh sekiranya bentuk fisik data diubah.
2. Keamanan
Keamanan dimaksudkan untuk mencegah pengaksesan data oleh orang
yang tidak berwenang.
3. Integritas
Hal ini ditujukan untuk menjaga agar data selalu dalam keadaan yang
valid dan konsisten.
33
4. Konkurensi
Konkurensi memungkinkan data dapat diakses oleh banyak pemakai tanpa
menimbulkan masalah.
5. Pemulihan (recovery)
DBMS menyediakan mekanisme untuk mengembalikan basis data ke
keadaan semula yang konsisten sekiranya terjadi gangguan perangkat
keras atau kegagalan perangkat lunak.
6. Katalog sistem
Katalog sistem adalah deskripsi tentang data yang terkandung dalam basis
data yang dapat diakses oleh pemakai.
7. Perangkat produktivitas
Untuk menyediakan kemudahan bagi pemakai dan meningkatkan
produktivitas, DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktivitas
seperti pembangkit query dan pembangkit laporan.
2.9.4.2 Keunggulan DBMS
Keunggulan DBMS adalah sebagai berikut (Kadir, 2003) :
1. Mengendalikan/mengurangi duplikasi data.
2. Menjaga konsistensi dan integritas data.
3. Memudahkan pemerolehan informasi yang lebih banyak dari data yang
sama disebabkan data dari berbagai bagian dalam organisasi dikumpulkan
menjadi satu.
4. Meningkatkan keamanan data dari orang yang tak berwenang.
5. Memaksakan penerapan standar.
34
6. Dapat menghemat biaya karena data dapat diipakai oleh banyak
departemen.
7. Menanggulangi konflik kebutuhan antar pemakai karena basis data di
bawah kontrol administrator basis data.
8. Meningkatkan tingkat respon dan kemudahan akses bagi pemakai akhir.
9. Meningkatkan produktivitas pemrogram.
10. Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data.
11. Meningkatkan konkurensi (pemakai data oleh sejumlah data) tanpa
menimbulkan masalah kehilangan informasi atau integritas.
12. Meningkatkan layanan backup dan recovery.
2.9.4.3 Kelemahan DBMS
Kelemahan DBMS, yaitu (Kadir, 2003) :
1. Kompleksitas yang tinggi membuat administrator dan pemakai akhir harus
benar-benar memahami fungsi-fungsi dalam DBMS agar dapat diperoleh
manfaat yang optimal. Kegagalan memahami DBMS dapat mengakibatkan
keputusan rancangan yang salah, yang akan memberikan dampak serius
bagi organisasi.
2. Ukuran penyimpanan yang dibutuhkan oleh DBMS sangat besar dan
memerlukan memori yang besar agar bisa bekerja secara efisien.
3. Rata-rata harga DBMS yang handal sangat mahal.
4. Terkadang DBMS meminta kebutuhan perangkat keras dengan spesifikasi
tertentu sehingga diperlukan biaya tambahan.
35
5. Biaya konversi sistem lama (yang mencakup biaya pelatihan staf dan biaya
untuk jasa konversi) ke sistem baru yang memakai DBMS terkadang
sangat mahal melebihi biaya untuk membeli DBMS.
6. Kinerjanya terkadang kalah dengan sistem yang berbasis berkas. Hal ini
bisa dipahami karena DBMS ditulis supaya dapat menagani hal-hal yang
bersiafat umum.
7. Dampak kegagalan menjadi lebih tinggi karena semua pemakai sangat
bergantung pada ketersediaan DBMS. Akibatnya, kalau terjadi kegagalan
dalam komponen lingkungan DBMS akan membuat operasi dalam
organisasi tersendat atau bahkan terhenti (Kadir, 2003).
2.9.4.4 Komponen Lingkungan DBMS
Komponen-komponen yang menyusun lingkungan DBMS terdiri atas
(Kadir, 2003) :
1. Perangkat keras
2. Perangkat lunak
3. Data
4. Prosedur
5. Orang
36
Gambar 2.4 Komponen-komponen yang menyusun lingkungan DBMS
(Kadir, 2003)
2.9.4.5 Contoh DBMS
Beberapa contoh DBMS terkenal dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Daftar sejumlah DBMS terkenal
(Kadir, 2003)
No DBMS Perusahaan
1. Acces Microsoft Corporation
2. DB2 IBM
3. Informix IBM
4. Ingres Computer Associate
5. MySQL The MySQL AB Company
6. Oracle Oracle Corporation
7. PostgreSQL www.postgresql.com
8. Sybase Sybase Inc.
37
2.10 Metode Pengumpulan Data
2.10.1 Studi Pustaka
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti
untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah
yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-
buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan
disertasi, peraturan, ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-
sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain (Bintarto, 2002).
2.10.2 Observasi
Pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data di mana
peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka
saksikan selama penelitian (Gulo, 2010).
2.10.3 Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan
responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam
hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan
pola media kata secara verbal (Gulo, 2010).
2.11 Konsep Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi
Siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle)
adalah penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan sistem atau subsistem
informasi berbasis komputer (McLeod,2004). SDLC model waterfall memiliki
beberapa tahapan, yaitu (McLeod,2004) :
1. Tahap Perencanaan Sistem
38
Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap perencanaan sistem,
yaitu:
a. Menyadari masalah
Kebutuhan akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh
manajer perusahaan, non-manajer, dan elemen-elemen
dalam lingkungan perusahaan. Spesialis informasi dari unit
jasa informasi jarang menjadi pencetusnya, karena mereka
tidak selalu berada di tempat untuk mengamati gejala-
gejala permasalahan.
b. Mendefinisikan masalah
Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus
memahaminya dengan baik agar dapat mengatasi
permasalahan itu. Namun, manajer tidak berusaha untuk
mengumpulkan semua informasi pada titik ini. Sebaliknya,
manajer hanya mencari untuk mengidentifikasikan letak
permasalahan dan penyebabnya. Manajer membutuhkan
bantuan analis sistem untuk bekerjasama.
c. Menentukan tujuan sistem
Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar
tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk
memuaskan pengguna. Pada titik ini, tujuan hanya
dinyatakan secara umum. Selanjutnya tujuan-tujuan
tersebut akan dibuat lebih spesifik.
39
d. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem
Sistem baru tidak akan beroperasi bebas dari kendala.
Beberapa kendala ditimbulkan oleh lingkungan. Kendala
tersebut penting diidentifikasi sebelum sistem benar-benar
mulai dikerjakan. Dengan cara ini, baik rancangan sistem
maupun kegiatan proyek akan ada di antara kendala ini.
e. Membuat studi kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-
faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem
untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Studi
kelayakan meliputi :
1) Teknis : tersediakah perangkat keras dan lunak untuk
melaksanakan pemrosesan yang diperlukan?
2) Pengembalian ekonomis : dapatkah sistem yang
diajukan dinilai secara keuangan dengan
membandingkan kegunaan dan biayanya?
3) Pengembalian non-ekonomis : dapatkah sistem yang
diajukan dinilai berdasarkan keuntungan yang tidak
dapat diukur dengan uang?
4) Hukum dan etika : akankah sistem yang diajukan
beroperasi dalam batasan hukum dan etika?
40
5) Operasional : apakah rancangan sistem seperti itu akan
didukung oleh orang-orang yang akan
menggunakannya?
6) Jadwal : mungkinkah penerapan sistem dalam waktu
yang ditetapkan?
Analis sistem mengumpulkan informasi yang diperlukan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan
mewawancarai beberapa orang yang berkepentingan dalam
area pemakai.
2. Tahap Analisis Sistem
Pada saat perencanaan telah selesai dan mekanisme pengendalian
telah berjalan, tim proyek beralih pada tahapan analisis dari sistem
yang telah ada. Tahap-tahap yang dilakukan pada tahapan analisis
sistem, yaitu :
a. Mendefinisikan kebutuhan informasi
Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan
terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi,
wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan dan
survey. Pada titik ini, analis mengumpulkan dokumentasi
dari sistem yang ada. Analis menelaah dokumentasi yang
mungkin telah disiapkan pada awal pengembangan sistem
yang sekarang dan menambahkan dokumentasi baru jika
perlu.
41
b. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
Begitu kebutuhan informasi manajer didefinisikan,
sekarang dapat ditentukan secara tepat apa yang harus
dicapai oleh sistem.
c. Menyiapkan usulan rancangan
Analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk
membuat keputusan meneruskan atau menghentikan untuk
kedua kalinya. Disini, manajer harus menyetujui tahap
rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di
dalam usulan rancangan.
3. Tahap Rancangan Sistem
Dengan memahami sistem yang ada dan persyaratan-persyaratan
sistem baru, maka tahapan selanjutnya adalah membahas rancangan
sistem baru. Langkah-langkah tahap rancangan sistem, yaitu :
a. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci
Analis bekerjasama dengan pemakai dan
mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-
alat yang dijelaskan dalam modul teknis.
b. Memilih konfigurasi yang terbaik
Sekarang analis harus memilih konfigurasi (bukan merek
atau model) peralatan komputer yang akan memberikan
hasil terbaik bagi sistem untuk mencapai tujuannya.
42
4. Tahap Penerapan Sistem
Tahap penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan
mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang
menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Tahapan-tahapan dalam
penerapan sistem yaitu :
a. Mendapatkan sumber daya perangkat keras
Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai
jenis peralatan komputer yang terdapat pada konfigurasi
yang disetujui. Ketika semua usulan telah diterima dan
dianalisis, komite pengarah memilih satu pemasok atau
lebih. Spesialis informasi memberikan dukungan bagi
keputusan ini dengan mempelajari usulan dan membuat
rekomendasi. Setelah disetujui, perusahaan melakukan
pemesanan.
b. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak
Saat perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri
perangkat lunak aplikasinya, programmer menggunakan
dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem sebagai titik
awal. Programmer dapat menyiapkan dokumentasi yang
lebih terinci. Pengkodean dilakukan, dan program diuji.
Hasil akhirnya adalah software dari program aplikasi.
43
5. Tahap Penggunaan Sistem
Tahap penggunaan sistem terdiri dari 5 langkah, yaitu :
a. Menggunakan sistem
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang
diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
b. Memelih