Upload
ardhila-chadarisman
View
268
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 1/26
PENGENALAN INDUSTRI EPC
Industri EPC yaitu industri melakukan rekayasa (engineering) dari suatu plant,
melakukan pembelian (procure) barang2/ equipment yang terkait dan kemudian mendirikannya /
membangun (construct). EPC lah yang menjembatani dan mengkordinasikan seluruh bagian
yang terkait dalam pembangunan suatu plant, mulai dari licensor, vendor, shipper, bahkan
sampai operator.
Suatu perusahaan EPC tidak harus melakukan E-P-C nya sekaligus. Sangat normal jika
terdapat EPC yang hanya mengambil Engineering (bertindak sebagai konsultan engineering
saja), Engineering dan Pocurement atau hanya Construction saja
Proses siklus pada industri EPC:
1. Owner mengumumkan rencana pendirian plant baru
2. Owner mengundang EPC company yang berminat untuk menyampaikan profil
perusahaan (fase Pra Kualifikasi)
3. Owner mengumumkan siapa-siapa saja yang lolos dari Pra Kualifikasi dan berhak
mengikuti proses tender EPC dan melakukan proses Invitation To Bid (ITB)
4. EPC company yang lolos mengambil dokumen tender dari Owner dan mendapat
penjelasan tentang peraturan yang harus dipatuhi5. Dalam rentang tertentu, EPC company tersebut menyampaikan proposal teknis dan
rencana bagaimana merancang, membeli dan mengkonstruksi
6. Jika lolos, maka mereka harus menyampaikan proposal komersial (berapa estimasi
ongkos dan harga pembangunan plant tersebut)
7. Perusahaan EPC yang terbaik akan menandatangani kontrac bersama owner
8. Jika menang, maka Owner akan meng -award project tersebut ke EPC terpilih dengan
kesepakatan harga yang di point 6 dan kualifikasi teknis dan rencana/waktu di point 5
9. EPC mulai mengerjakan proses E-P-C nya yang jauh lebih mendetail daripada saat
proposal tadi.
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 2/26
Dalam project management khususnya di industri EPC, terdapat Succes Parameter dan
Critical Issue yangterdapat dalam tiap tahapan, berikut adalah success parameter dan criticall
Issue dalam Industri EPC
Tahapan Succes Parameter Critical Issue
Engineering
y save, enviromentally
frienly
y available material
y constructable
y spec/drawing defined
y testtable
y operable
y maintanable
y expandable
y systematic
y on schedule
y within budget
y incomplete soil
investigation data
y engineered equipment
y deliverable approval
Procurement
y fit to spec / drawing
y inspection and test are
defined
y documentation is
detailed
y traceable
y easy and safe for
delivery
y on schedule
y within budged
y long lead items
y letter of credit
y (migas) inspection /
certification
y import duties
y material traceability
y vendor document
Construction y fit to drawing y Accessibility to site
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 3/26
y work plant and
schedule are clear
y save enviromentaly
friendly
y inspecton and test are
define
y documentation is
detiled
y traceable
y on schedule
y within budged
y change in subsurface
condition
y chang in season
condition
y material traceability
y enviromentally impac
y interfacing with other
facilities
y field changes
y (migas) inspection and
certification
Commissioning
y handover document is
completed
y save and
enviromentally
friendly
y produce suitable
product
y operable and
maintanable
y on schedule
y completeness of
document
y avaibility of input
material
y readlines of users
y (migas) inspection and
certification
dari target sukses dan permasalahan yang sering terjadi tersebut maka solusi yang dapat
dilakukan yaitu:
y cordination document control traceability
y expediting project control (schedule/cost)
y quality control (QA/QC)
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 4/26
y quantity surveyor (variation)
y contract administration
y verification of invoice
y settlement of claims
y close out report
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 5/26
PERKEMBANGAN INDUSTRI OIL DAN GAS DI INDONESIA
A. Produksi Minyak
Produksi Minyak di Indonesia, energi migas masih menjadi andalan utama perekonomian
Indonesia, baik sebagai penghasil devisa maupun pemasok kebutuhan energi dalam negeri.
Pembangunan prasarana dan industri yang sedang giat-giatnya dilakukan di Indonesia, membuat
pertumbuhan konsumsi energi rata-rata mencapai 7% dalam 10 tahun terakhir. Peningkatan yang
sangat tinggi, melebihi rata-rata kebutuhan energi global, mengharuskan Indonesia untuk segera
menemukan cadangan migas baru, baik di Indonesia maupun ekspansi ke luar negeri. Cadangan
terbukti minyak bumi dalam kondisi depleting, sebaliknya gas bumi cenderung meningkat. .
Dalam beberapa tahun belakangan ini penyediaan BBM dalam negeri tidak dapat seluruhnya
dipenuhi oleh kilang minyak domestik, hampir 20%-30% kebutuhan minyak bumi dalam negeri
sudah harus diimpor dari luar negeri. Hal ini menyebabkan kebutuhan impor minyak bumi ini
diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang terus
meningkat dan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri yang diharapkan semakin membaik
ditahun-tahun mendatang. Berikut ini adalah gambar konsumsi minyak bumi di Indonesia.
Gambar 1. grafik perbandingan produksi dan konsumsi energi di Indonesia
Potensi sumber daya minyak dan gas bumi Indonesia masih cukup besar untuk
dikembangkan terutama di daerah-daerah terpencil, laut dalam, sumur-sumur tua dan kawasan
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 6/26
Indonesia Timur yang relatif belum dieksplorasi secara intensif. Namun dikarenakan peraturan
pemerintah yang menyulitkan investor untuk berinvestasi di Indonesia menyebabkan produksi
minyak di Indonesia akan terus mengalami penurunan hingga 2015. Sesuai data yang dimiliki BP
MIGAS penurunan jumlah produksi minyak per hari tersebut disebabkan penurunan produksi
dari lapangan existing lebih cepat dari
perkiraan. Sekitar 90 persen dari total produksi minyak Indonesia dihasilkan dari lapangan
yang usianya lebih dari 30 tahun, sehingga dibutuhkan investasi yang cukup besar untuk
menahan laju penurunan alaminya. Hal ini juga didukung dengan upaya menahan laju penurunan
produksi pada lapangan tua tersebut, yang mencapai 12 persen per tahun, gagal dilaksanakan.
Berikut ini perkiraan produksi minyak bumi di Indonesia.
Gambar2. prediksi produksi minyak bumi di Indonesia
Dalam lima tahun terakhir, ladang-ladang minyak Indonesia terus menua. Dengan sistim
otonomi daerah yang berjalan sekarang ini, sulit bagi perusahaan minyak asing untuk beroperasi
karena berhadapan dengan raja-raja kecil di daerah. Sementara itu, kebutuhan dalam negeri
sudah melebihi kapasitas produksi. Pemerintah dalam hal ini Pertamina memang telah memiliki
refinery di Pangkalan Brandan, Dumai, Plaju, Balongan, Cilacap, Balikpapan, serta
Kasim/Papua. Akan tetapi, beberapa kilang baru perlu dibangun dalam waktu dekat untuk
mencukupi permintaan konsumsi dalam negeri yang terus menunjukkan trend meningkat.
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 7/26
B. Produksi Gas
Indonesia juga merupakan salah satu negara yang kaya akan gas bumi. Sampai dengan
pertengahan tahun 1970-an, gas dianggap bukan sebagai komoditi yang menguntungkan,
sehingga hanya digunakan pada kebutuhan yang terbatas. Infrastruktur transmisi dan distribusi
gas pada periode tersebut juga terbatas. Seiring dengan kemajuan teknologi dan permintaan gas
yang meningkat di pasar dunia, maka eksploitasi gas mulai dilaksanakan dan Indonesia termasuk
salah satu eksportir gas terbesar di dunia. Pada industri gas dunia Indunesia menempati peringkat
ketujuh dengan mampu memproduksi gas sebesar 112 Tcf pada tahun 2008. Dengan produksi
gas tersebut diperkirakan Indonesia mampu menyuplai kebutuhan gas dunia hingga 50 tahun
mendatang.
Sumber daya minyak dan gas berlokasi di 128 basin yang terbentuk dari endapan
diseluruh Indonesia.Hanya 38 basin yang sudah dieksplorasi. Ada 15 basin yang sudah
memproduksi hidrokarbon : 3 di bagian Timur Indonesia, bernama basin Salawati dan Bintuni di
Papua, dan basin Bula di Maluku. Kedua belas basin lainnya berlokasi di bagian barat
Indonesia.Delapan basin memiliki hydrocarbon, namun belum memproduksi.Basin yang lainnya,
kebanyakan terletak di sebelah timur Indonesia, sudah dibor namun tidak berujung pada suatu
pencarian.
Dalam upaya untuk meningkatkan produksi minyak dan gas secara nasional, upaya
pemboran baik eksplorasi untuk menemukan cadangan baru maupun pemboran sumur pengembangan atau produksi terlihat kecendrungan meningkat pada periode 2005-2009. Sejak
resesi dunia 2008±2009, pasar gas alam global mengalami penurunan permintaan hampir di
seluruh wilayah dunia. Hal ini adalah yang pertama kali terjadi sejak era 1960-an. Kondisi di
pasar gas alam dunia memang masih menunjukkan anomali seiring dengan menurunnya
permintaan dan ditemukannya sumber gas alam baru non konvensional di wilayah Amerika
Serikat. Harga gas alam dunia di pasar spot menunjukkan trend penurunan, sementara harga jual
berdasarkan kontrak jangka panjang (sistem yang umum digunakan di Eropa dan Asia)
cenderung mengikuti level harga minyak dunia yang kini mencapai kisaran $80 ± 90 per barrel.
Sehingga terjadi disperansi harga yang tinggi antara spot dengan kontrak jangka panjang. Berikut
ini dapat dilihat untuk perkembangan industri gas alam di dunia.
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 8/26
Gambar3. Perkembangan Terakhir Pasar Gas Alam Dunia
(dalam bcm atau tcf)
Walaupun kondisi permintaan diperkirakan masih akan lemah, pasokan infrastruktur gas
alam akan terus meningkat dalam beberapa waktu mendatang. Hal ini disebabkan baru
berjalannya berbagai proyek yang sudah diputuskan untuk dilaksanakan sebelum resesi kemarin
terjadi (saat harga minyak bumi melonjak hingga diatas $100 per barrel). Investasi di bidang gas
alam umumnya memiliki lead time yang panjang. Sehingga sampai 2015 diperkirakan pasar gas
alam dunia masih akan mengalami oversupply. Untuk jangka panjang, permintaan akan energi
cenderung akan meningkat dimana 90% dari peningkatan permintaan tersebut akan berasal dari
kawasan negara berkembang dengan China, India dan Timur Tengah sebagai penggerak. Khusus
untuk gas alam, dalam jangka panjang permintaan diperkirakan akan meningkat secara global
hingga tahun 2020. Mengingat perkembangan ekonomi dan teknologi yang akan mendorong
banyak pembangkit listrik berbasis BBM dan batu bara untuk beralih memakai gas alam yang
dipandang lebih ramah lingkungan.
Gas balance disusun sebagai dasar bagi para Stakeholders dalam rangka memberikan
gambaran kemampuan pasokan gas bumi di Indonesia. Gas balance ini diharapkan dapat menjadi
acuan untuk Rencana Penyediaan Gas Bumi Nasional dalam rangka pemenuhan kebutuhan gas
bumi Nasional yang akan memberikan sebesar-besarnya manfaat bagi Negara. Gas balance Bumi
Indonesia ini memuat informasi mengenai kondisi ketersediaan dan kebutuhan gas bumi
termasuk potensi pasokan dan kebutuhan yang diperlukan bagi Stakeholders dalam perencanaan
pengembangan investasi. Gas balance akan menjadi satu-satunya acuan dalam mengetahui
tingkat kebutuhan dan melakukan perencanaan pasokan dan kebutuhan gas bumi.
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 9/26
GAS BALANCED INDONESIA 2010-2015
Gambar4. Gas Ballace, exxisting supply+project Suply
and contrcted demand until 2015
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 10/26
Gambar5. Gas Ballace, exxisting supply+project Suply
and contrcted demand + commited demand until 2015
Potensi gas bumi yang dimiliki Indonesia berdasarkan status tahun 2008 mencapai 170
TSCF dan produksi per tahun mencapai 2,87 TSCF, dengan komposisi tersebut Indonesia
memiliki reserve to production (R/P) mencapai 59 tahun.
Cadangan gas ini diperkirakan belum akan bertambah kecuali ditemukan cadangan
potensial baru. Cadangan besar terakhir yang ditemukan adalah cadangan di lapangan Tangguh.
Tidak adanya cadangan potensial ini mempengaruhi aktivitas pengeboran pengembangan dalam
beberapa tahun terakhir.
Satuan Dalam Industri Gas
Satuan yang umum dipakai dalam industri gas juga spesifik. Volume gas umumnya
dinyatakan dengan standard cubic feet (scf), yaitu kondisi standar pada 600F dan 14,7 psia.
Singkatan M mengacu pada nilai 103; sedangkan MM, B, dan T mengacu pada nilai 106, 109, dan
1012. Hal ini yang sedikit membedakan antara satuan dalam industri gas dengan satuan SI. Untuk
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 11/26
molar flow, satuan yang biasa dijumpai adalah MMSCF (Million Million Standard Cubic Feet)
atau MMSCFD (Million Million Standard Cubic Feet per Day). Satuan umum yang biasa
digunakan untuk energi adalah MMBTUD dan BBTU. Sebagai informasi, gas alam tidak dijual
berdasarkan nilai volume atau molar flow nya. Gas alam dihargai berdasarkan nilai energi atau
Heating Value-nya (US$/MMBTU).
Berikut ini adalah beberapa istilah penting yang biasa ditemui dalam pemrosesan gas alam :
y Associated gas. Gas alam yang diporoleh dari wells dimana terdapat kandungan crude oil
pada sumur tersebut.
y N on-Associated gas. Gas alam yang diporoleh dari sumur dimana tidak terdapat
kandungan crude oil pada sumur tambang tersebut
y Liquified Petroleum Gas ( L PG). Produk pengolahan gas alam dengan kandungan utama
berupa propana (C3) dan butana (C4) serta sejumlah kecil etana (C2).
y Liquified N atural Gas ( LN G). Komponen hidrokarbon ringan dari gas alam, dengan
kandungan terbanyak berupa metana yang telah dicairkan.
y C ompressed N atural Gas ( CN G). Pengganti untuk bensin, bahan bakar diesel dan bahan
bakar propana. CNG ini dipertimbangkan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah
lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar diatas. Lebih ringan dari udara sehingga
mudah menyebar dengan cepat ketika bocor ataupun tumpah. Dibuat dengan memberi
tekanan pada LNG, di distribusikan menggunakan kontainer (cylindrical atau spherical)
dengan tekanan normal 200±220 bar.
y Dry Gas. Gas yang mengandung kurang dari 0,1 galon kondensat per 1000 CF gas.
y Lean Gas. Gas yang sangat sedikit mengandung senyawa propana (C3) dan yang lebih
berat dari itu, atau juga termasuk aliran gas yang keluar dari unit absorbsi.
y Sales Gas. Gas yang memiliki kualitas yang dapat digunakan untuk konsumsi perumahan
atau industri. Memenuhi spesifikasi perusahaan transmisi perpipaan atau perusahaan
penyaluran. y C ondensate. Fraksi Hidrokarbon cair yang diperoleh dari aliran gas yang memiliki
kandungan penting berupa pentane (C5).
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 12/26
SPESIFIKASI MINYAK BUMI
Minyak dan gas bumi merupakan senyawa hidrokarbon, hal ini dikarenakan keduanya
mempunyai kompposisi utama hidrogen dan karbon. Pada gas bumi terkandung 65-70%berat
karbon, 1-25%berat hidrogen, belerang �0,2%berat, nitrogen 1-15%berat, sedangkan pada
minyak mentah 83-87%berat karbon, 11-25%berat hidrogen, 0-6%berat belerang,0-0,7%berat
nitogen, 0-0,5%berat oksigen, dan logam 0-0,1%berat.
Gas bumi biasanya terdiri dari hidrokarbon alam bertitik didih rendah. Gas bumi dapat
terjadi sebagai gas bebas, yang merupakan fasa bebas daripada minyak bumi, umumnya terdapat
pada bagian atas reservoir yang terisi minyak bumi maupun terlarut dalam minyak bumi.
Metana merupakan hidrokarbon penyusun utama gas bumi. Selain itu terdapat juga etana,
propana, butana, pentanan, heksana, dan dalam beberapa kasus tertentu juga hektana, oktana, dan
nonana dalam jumlah kecil. Pengotoran dalam gas bumi umumnya disebabkan oleh kadar
nitrogen, karbondioksida, hidrogen sulfida, dan juga helium. Kadar karbondioksida dan nitrogen
yang tinggi menyebabkan gas tersebut mempunyai nilai yang lebih rendah karena nilai kalorinya
menjadi rendah, sedangkan keberadaan hidrogen sulfida menyebabkan gasbumi tidak baik
dipergunakan sebagai bahan bakar umum karena bersifat racun dan dapat menyebabkan korosi
dalam pipa.
A. Hakekat Kimia Minyak bumi
Walaupun minyak bumi terutama hanya terdiri dari dua unsur yaitu hidrogen dan karbon
namun kedua unsur ini dapat membentuk berbagai macam senyawa molekuler, baik dengan
rantai sederhana, panjang, struktur melingkar, sampai bercabang kompleks. Molekul hidrokarbon
pada minyak bumi misalnya normal Parafin, iso-parafin, siklo-parafin, aromatik, nafteno
aromatik, hidrokarbon hetero-siklis, dan asfalten.
Minyak bumi dapat mengandung unsur oksigen dalam senyawa oksida asam fenol,
minyakbumi dari formasi paling muda biasanya mengandung asam yang paling tinggi. Senyawa
belerang pada minyak bumi terdapat dalam julah lebih banyak di dalam fraksi molekuler yang
lebih tinggi. Sedangkan senyawa nitrogen didapatkan dalam minyak bumi terutama dalam residu
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 13/26
atau molekul berat dan sebagian terdapat pada benzen dan aspalten. Asal nitrogen ini adalah
biogenik, misalnya dari protein dan pigmen.
B. Spesifikasi gas Alam
Gas alam adalah capuran dari rantai hidrokarbon yang mudah terbakar. Gas alam
didominasi oleh metana (CH4) juga termasuk di dalamnya yaitu etana, propane, buatana, dan
pentane. Komposisi dari gas alam dapat dilihat pada tabel1 dibawah ini.
Tabel 1. Range Komposisi gas alam
Gas alam yang dikirim pada konsumen adalah metana murni. Komponen utama dari gas
alam yaitu metana (CH4), molekul hidrokarbon yang terpendek dan terringan, gas alam juga
mengandung gas yang lebih berat seperti etana, propane butane, begitu juga sulfur dalam jumlah
yang bervariasi
Ummnya, hidrokarbon yang memiliki berat molekul lebih dari metana, karbon dioksida,
dan hydrogen sulfida biasanya di pindah dari gas alam dan digunakan sebagai bahan bakar.
Bagaimanapun juga karena komposisi dari gas alam tidak pernah konstan, maka selalu ada tes
standar yang mana dapat menentukan komposisi dari gas alam.
Umumnya Specific grafity dipakai sebagai kaitannya dengan hidrokarbon. Specific grafity
adalah bagian dari perbandingan antra berat jenis gas alam dengan air.
.
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 14/26
Tabel 2. Specific grafity hidrokarbon gas alam
Pengukuran berat jenis gas alam sendiri relative pada ukuran berat dari hidrokarbon dan
bahan kima lainnya pada volume konstan, dan setiap penyusun gas alam memiliki penyusun
yang unik tergantung rantai karbonnya
Tabel3. C arbon number dan berat jenis hidrokarbon gas alam
Berat jenis gas yang dibandingkan dengan berat jenis udara adalah berat jenis uap (vapour
density) dan hal ini sangat penting dalam karakteristik penyusun gas alam. Sederhananya jika
penyusun gas alam lebih ringan daripada udara maka gas alam tersebut akan menghilang di
udara, sebaliknya jika lebih berat daripada udara gas alam tersebut akan turun ke permukaan
tanah. Dari semua penyusun gas alam, metana adalah gas alam memiliki penyusun berat jenis
lebih kecil dari udara.
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 15/26
Tabel 4. C arbon number dan vapour density (relative ke udara = 1.0)
dari hidrokarbon gas alam
Pada titik didih, terjadi perubahan zat dari cair menjadi gas. Definisi yang lebih baik untuk
titik didih yaitu suhu dimana cairan dan uap (gas) dari suatu substansi dapat menccapai titik
kesetimbangan. Dimana bila panas diterapkan pada cairan, temperature dari cairan akan naik
sampai mencapai tekanan uap dari cairan yang sama dengan tekanan atmosfir sekitar. Pada
kondisi nin tidak ada kenaikan suhu lagi, namun semua energy yang diberikan akan diserap
sebagai panas laten penguapan untuk merubah dari bentuk cair menuju bentuk gas.
Tabel 5. C arbon number dan boiling point dari hidrokarbon gas alam
Titik nyala dari produk minyak bumi umumnya digunakan untuk mendeteksi kontaminasi
(pembakaran). Titik nyala yang lebih rendah sangat diharapkan untuk suatu produk minyak bumi
karena merupakan indicator yang dapat di andalkan bahwa produk tersebut dapat dengan mudah
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 16/26
tekontaminasi dengan lebih mudah menguap. adalah suhu terendah di mana uap minyak bumi
dan produknya dalam camprannya dengan udara akan menyala jika dikenai nyala uji (test flame)
pada kondisi tertentu.
Tabel 6. C arbon number dan flash point hidrokarbon gas alam
Tabel 7. Property umum gas alam
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 17/26
Dalam kegiatan transmisi dan distribusi gas bumi, nilai kalori (heating value) cukup
berperan penting, karena besaran gas yang diukur dalam satuan energi (BTU) sedangkan meter
yang digunakan sebagai custody transfer hanya mengukur jumlah volume (SCF / standard cubic
feet ) yang mengalir. Biasanya, kontrak yang disepakati dalam satuan energy. Secara matematis,
jumlah energi diperoleh dengan mengalikan jumlah volume dengan nilai kalorinya.
Energi (BTU) = Volume (SCF) x Heating Value (BTU/SCF)
Namun di lapangan, setiap unit meter biasanya terpasang pula unit gas chromatography
(GC ) onlineyang dapat menghasilkan data komposisi gas. Kemudian, dengan bantuan flow
computer dapat dihitung besaran energi dari sejumlah volume gas yang mengalir melaluinya.
Kandungan utama gas bumi adalah Metana. Namun, terdapat pula fraksi lainnya dari C2
(etana, C3 (propana) hingga sampai C11. Nilai kalori merupakan nilai panas yang dihasilkan dari
pembakaran sempurna suatu zat pada suhu tertentu. Reaksi pembakaran sempurna hydrocarbon
seperti ini:
CxHy + (x + y/4) O2 ²±> x CO2 + y/2 H2O
Sesuai definisinya, panas pembakaran dihitung seolah-olah reaktan dan hasil reaksi
memiliki suhu yang sama. Biasanya kondisi standar yang dipakai untuk perhitungan nilai kaloriadalah 25 °C dan 1 atm. Seperti kita tahu pada 25 °C dan 1 atm H2O memiliki fase liquid, maka
perhitungan HHV menganggap H2O hasil pembakaran diembunkan menjadi fase liquid,
sehingga selain panas didapat dari pembakaran, diperoleh pula energi dari panas pengembunan
H2O. Kalau perhitungan LHV itu menganggap bahwa H2O tetap pada fase gas pada 25 °C. Jadi
selisih antara HHV dan LHV adalah panas pengembunan H2O pada suhu dan tekanan standar.
Untuk gas bumi, nilai kalori biasanya dinyatakan dalam Btu/scf, dan kita tahu bahwa untuk
gas mol itu proporsional terhadap volume, jadi untuk gas alam semakin banyak fraksi berat
semakin tinggi nilai kalorinya dalam volumetric basis.
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 18/26
BASIC OF METERING SYSTEM
Proses transaksi jual beli minyak mentah merupakan titik kritis yang harus diberi
perhatian lebih. Pegertian dari Custody transfer adalah proses jual beli yang harus dinyatakan sah
oleh pihak penjual dan pembeli serta pihak-pihak yang terkait. Salah satu syarat Custody
transfer adalah digunakannya alat ukur yang sesuai standar. Pada proses transaksi ini semua
pihak yang terlibat harus menyetujui baik dari desain sistem ataupun desain alat ukur yang
dipergunakan. Alat ukur yang digunakan selain harus terkalibrasi juga harus memiliki
keakurasian dan repeability yang tinggi.
Standar yang digunakan dalam transaksi ini American Petroleum Institute (API)
Manual of Petroleum Measurement Standard (MPMS) API MPMS merupakan standar khusus
yang mengatur tentang beberapa sistem yang seharusnya digunakan pada industri hidrokarbon.
Standar API MPMS 5.8 yang disahkan pada tahun 2005 merupakan bagian dari API MPMS dan
didukung dengan beberapa standar lainnya seperti International Organization of Legal
Metrology (OIML) dan (Norsk Sokkels Konkuranseposisjon) NORSOK yang khusus yang
menerangkan desain dasar dari sistem yang menggunakan ultrasonic flow meter (UFM) transit
time sebagai alat utamanya. Sedangkan di Indonesia ini belum ada standar nasional yang
mengatur tentang hal ini.O
leh karena itu perlunya standar nasional yang dapat dijadikan acuanuntuk proses custody metering ini.
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 19/26
Tabel8. Syarat Keakurasian Berdasarkan Standar OIM L R117 (1997)
Beberapa alat yang pada umumnya digunakan untuk mengukur minyak mentah adalah
Turbin Flow meter, coriolis, Positive Displacement (PD) Flow meter dan UFM. Keunggulan
UFM dibandingkan dengan flow meter-flow meter tersebut adalah tingkat keakurasian dan
repeatibily yang relatif lebih tinggi, mampu digunakan dua arah (bidirectional), mampu bekerja
pada beberapa nilai kekentalan, tekanan drop yang rendah dan rentang debit yang lebih lebar,
serta minim perawatan. Namun dari segi harga UFM cenderung lebih mahal dari pada flow
meter yang lain.
Secara garis besar kita mengenal dua macam pengukuran fluida dengan menggunakan
metode Custody transfer yaitu secara statik dan secara dinamik. Pengukuran secara statik apabila pengukuran dilakukan terhadap fluida yang tidak bergerak seperti yang banyak dilakukan
di tangki-tangki darat atau di tanker. Pengukuran dinamik yaitu pengukuran yang dilakukan
terhadap fluida yang bergerak atau yang kita kenal dengan sistem meter.
Terdapat beberapa jenis cara metering gas pada transaksi jual beli gas di industri oil dan
gas. Semua cara bertujuan untuk mendapatkan hasil yang dapat diandalkan dalam pengukuran
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 20/26
yang dapat dikonversi ke sejumlah uang pada transaksi jual beli minyak dan gas bumi. Pada
metering gas pengukuran hanya berdasarkan jumlah volume standar. Tapi jumlah energi akan
berbeda sesuai jenis minyak dan gas yang ditransfer. Itulah mengapa saat ini orang menggunakan
energi pengukuran sebagai standar untuk membeli dan menjual gas.
Ada beberapa jenis metering gas; metering massa, dan metering volume. Dengan
bantuan beberapa standar perhitungan, dapat parameter seperti kepadatan, kompresibilitas, nilai
kalor, dll Parameter ini akan membantu dalam menentukan harga minyak atau gas yang
diperjualbelikan. Beberapa perhitungan dasar yang digunakan dalam turbin gas dan
sistem metering ultrasonik.
f = frequency
kf = k factor (pulse/unit volume)
mf = meter factor
ctsm = correction factor for pipe expansion caused by temperature
cpsm = correction factor for pipe expansion caused by pressure
vog = velocity of gas
d = pipe diameter
L = Line density
S = Standard density
GVF = Gross Volume flow rate
SVF = Standard Volume flow rate
GHV = Gross heating value
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 21/26
KOMPONEN CUSTODY TRANSFER
Berdasarkan dari standar API MPMS 5.8 persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem
pengukur laju alir cairan hidrokarbon menggunakan UFM antara lain:
1. Dalam kasus ini jenis flow meter yang digunakan adalah jenis ultrasonic transit time.
yang disusun dengan skema dasar seperti Gambar 1 (flow meter bisa disesuaikan dengan
budget dan spesifikasi gas yang ditransferkan).
Gambar6. Desain Skid Standar untuk UFM
2. Sebelum memasuki skid kandungan air pada minyak sebaiknya diminimalisir terlebih
dahulu, karena air akan dapat mengurangi keakurasian alat. Besarnya persentase air yang
diperbolehkan tergantung pada karakteristik tiap-tiap alat sesuai standart UFM.
3. Desain dari skid juga harus dapat menahan adanya tekanan yang berlebihan yang
mungkin ditimbulkan oleh penutupan valve secara tiba tiba, oleh karena itu perlunya
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 22/26
penambahan alat lain untuk melepaskan tekanan yang berlebih tersebut misalnya dapat
menggunakan pressure relive valve.
Gambar7. Pressure Relief Valve
4. Untuk sistem yang didesain bidirectional maka pengkondisian fluida juga harus
diterapkan pada kedua sisinya serta harus dikalibrasi untuk masing-masing arahnya. Jika
aliran lebih sering searah maka instrument ukur tekanan,suhu dan densitas harus
ditempatkan pada sisi outputnya (downstream).
5. Tekanan harus dijaga agar tetap berada di atas tekanan uap fluida oleh karena itu
Kelas,material dan dimensi dari pipa dan sambungan harus menyesuaikan dengan kondisi
fluida.
6. Harus diperhatikan juga efek korosi dan erosi yang mungkin ditimbulkan akibat adanya
pengotor dalam fluida salah satunya H2S, H2O, dan lainnya.
7. Maksimum viskositas, maksimum dan minimum suhu ambient harus diperhitungkan agar
sesuai dengan karakteristik alat.
8. Mempertimbangkan terjadinya penumpukan lilin (wax). A pabila dibandingkan dengan
Turbin flow meter atau PD flow meter UFM lebih tidak terpengaruh terhadap akumulasi
lilin ini.
9. Memperhatikan tipe prover dan metode proving.
Prover merupakan sebuah alat untuk kalibrasi flow
meter. Prover yang digunakan dapat berupa ball prover, compact prover atau master meter. Ball prover memiliki dimensi yang
besar dan kuantitas debit terukur yang lebih besar. Namun tipe ini tidak portable dan
tidak dapat dipindah-pindahkan. Sedangkan Compact prover memiliki desain yang lebih
portable sehingga mudah untuk dipindahkan. Ukuran Compact prover yang ada dipasaran
hanya sebesar 16 inch, sehingga hanya cocok untuk mengukur UFM yang memiliki
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 23/26
diameter sama atau lebih kecil dari 16 inch. Master Meter merupakan Flow meter yang
didedikasikan hanya untuk mengkalibrasi flow meter yang lain. Untuk menjamin
keakuratan, Master meter ini sebelumnya sudah terkalibrasi secara sistem dengan ball
prover atau compact prover.
10. Perlunya sistem antar muka dengan sistem lain karena pada umumnya sistem metering
terkait dengan proses yang menyertainya. Pada sistem pipeline pada umumnya sudah
terintegrasi dengan SCADA atau Supervisory Control and Data Acquisition.
11. Penginstalan komponen dan instrument pendukung harus sesuai dengan standar yang ada.
12. Perlunya pengkondisian aliran fluida dengan menggunakan flow conditioning untuk
mengurangi terjadinya olakan (swirl) yang dapat mengurangi keakurasian alat dengan
cara penambahan pipa lurus (spool) sebelum masuk dan sesudah keluar flow meter.
13. Pressure /Flow Control Valve harus diletakkan pada sisi outlet (downstream) dari flow
meter sehingga tidak menyebabkan perubahan pola aliran, dan tekanan di dalam flow
meter. Drain/Vent valve yang dipasang diantara flow meter dan prover harus dilengkapi
dengan double block and bleed valve untuk mencegah terjadinya kebocoran.
14. Peralatan elektronik pendukung seperti Flow computer, power supply dan alat lainnya
harus dipasang pada tempat yang terlindung.
Pengolahan data serta perhitungan pada sistem meter menggunakan flow
computers,GeoFlow
dan Geoprov. Perhitungan volume dilakukanoleh flow
computer secara otomatis selama proses penyerahan berlangsung. Flow computer menerima input-
input dari lapangan seperti dari meter turbine, sensor temperature dan pressure, dan
density meter. Flow computer dilengkapi dengan totalizer, juga ada output ke remote
totalizer atau ke ticket printer.
Gambar7. Flow C omputer
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 24/26
15. Sinyal pada UFM dan pada koneksinya harus terlindungi dari gangguan electromagnetic
Interverence (EMI).
16. Untuk menjaga kelangsungan pengukuran diperlukan sebuah Uninterruptable Power
Supply (UPS) sebagai tenaga cadangan.
17. Untuk memantau dan mengontrol proses penyerahan minyak serta mendistribusikan data
yang diperoleh diperlukan suatu Supervisory Computer. FSO X dilengkapi dengan dual
system (redundancy) Supervisory Computers yang berada di Local Control Room dan
Central Control Room.
Gambar8. Supervisory C omputer
18. Meter factor didapatkan dari hasil pembandingan (proving) antara UFM dengan Prover.
Proses pembandingan ini harus dilakukan saat sistem berjalan pada kondisi stabil
(steady). Perbandingan ini disebut sebagai K faktor dimana menyatakan banyaknya pulsa
per satuan volume aliran (seperti 265 Pulsa/Barrel). K factor ditentukan oleh pabrik
pembuat dengan mensimulasikan volume aliran dan mencatat jumlah pulsa persatuan
volume aliran. (K = n/v)
19. Pada saat pembandinga Prover dan UFM harus dipasang secara seri dengan kondisi aliran
yang sama. Berdasarkan API MPMS 4.8 hasil perbandingan repeatability antara UFM
dan prover seharusnya pada 5 kali percobaan tidak melebihi 0.05%.
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 25/26
20. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada software pengukur atau pengontrol adalah
pengaturan nilai pulsa, zeroing, serta metode koreksi. Performa Ultrasonic flow meter
yang ada dipasaran adalah sebagai berikut:
Akurasi : 0.1% sampai dengan 3%
Repeatability : < 0.02% sampai dengan 1%
Uncertainty : < 0.027% sampai dengan 3%
Tekanan O perasional maks : 3000 psig
Suhu : -300 F sampai dengan 500 F
Jenis Fluida : Minyak mentah, Ethane, Gasoline, LPG
Densitas : 0.04 lb/ft3
sampai dengan 93.6 lb/ft3
Viskositas : 0.1 cSt sampai dengan 650 cSt
Debit aliran : 458.6 barel per jam sampai dengan 171429 barel per jam.
Berikut ini tabel flow range untuk flow meter dengan pipa 6´ dan 12´.
Tabel 9. flow range untuk flow meter dengan pipa 6´ dan 12´
21. Sistem harus dijaga kestabilannya dengan tetap menjaga keamannya, dan memungkinkan
untuk diaudit secara berkala.
5/7/2018 PENGENALAN INDUSTRI EPC - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengenalan-industri-epc 26/26
Sumber
Saeid Mokhatab, ³HA NDBOOK OF NATUR AL GAS TR A NSMISSIO N A ND PR OCESSING´
James G. Speight, Ph.D., D.Sc.´NATUR AL GAS A BASIC HA NDBOOK´
M. Imam Sudrajat, ³K AJIA N C USTODY TRA N SFER MINYAK MENTAH PADA PIPE L I N E
DENGA N MENGGUNAK A N ULTR ASO NIC F LOW METER BERDASAR STA NDAR
API MPMS 5.8´
Biro Riset "LM FEUI ,´A NALISIS INDUSTRI MINYAK DA N GAS DI INDO NESIA:
Masukan bagi Pengelola BUMN ³
Saryono Hadiwidjoyo, ³LO NGTERM INFR ASTRUCTURE DEVELOPMENT PLA N TO
MEET DOMESTIC GAS DEMA ND´
David Morrison, ³MA NAGING INDO NESIA¶S GAS SUPPLY A ND DEMA ND - A N
EXTERNAL PERSPECTIVE´
Andang, ³PR OJECT MA NAGEMENT FOR EPC ± Training 1´