23
PRAKTIKUM MIKROPROSESOR MODUL I PENGENALAN MIKROKONTROLER AVR ATMega 8535 LAPORAN AWAL NAMA : Mukh Yasin Nur Supriyadi NPM : 140303130001 WAKTU : ASSISTEN : LABORATORIUM HARDWARE PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER

Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 85

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 85

PRAKTIKUM MIKROPROSESOR

MODUL I

PENGENALAN MIKROKONTROLER AVR ATMega 8535

LAPORAN AWAL

NAMA : Mukh Yasin Nur Supriyadi

NPM : 140303130001

WAKTU :

ASSISTEN :

LABORATORIUM HARDWARE

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER

FMIPA UNPAD

2014

Page 2: Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 85

MODUL 1

Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 8535

I. Tujuan Praktikum

Praktikan mampu memahami fungsi pin I/O pada mikrokontroler AVR sebagai input dan

output.

Praktikan mampu memahami I/O sebagai output untuk mengendalikan LED.

Praktikan mampu memahami pin I/O sebagai input untuk membaca penekanan switch.

II. Teori Dasar

2.1 Pengenalan Mikrokontroler

Suatu mikrokontroller digunakan untuk mengontrol suatu proses atau aspek-aspek dari

lingkungan. Satu contoh aplikasi dari mikrokontroler adalah untuk mengatur rumah kita. Ketika suhu

naik, kontroller membuka jendela dan sebaliknya. Pada masanya, kontroler dibangun dari komponen-

komponen logika secara keseluruhan, sehingga menjadikanya besar dan berat. Setelah itu barulah

dipergunakan mikroprosesor sehingga keseluruhan kontroler masuk kedalam PCB yang cukup kecil.

Mikrokontroler AVR merupakan mikrokontroller berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction

Set Computing) 8 bit. Mikrokontroller AVR didesain menggunakan arsitektur Harvard, dimana ruang

dan jalur bus bagi memory program dipisahkan dengan memori data. Memori program diakses dengan

single-pipelening, dimana ketika sebuah instruksi dijalankan, instruksi lain berikutnya akan di prefetch

dari program memori. AVR mempunyai kepanjangan Advance Versatilc RISC atau Alf and Vegard’s

RISC prosesor yang berasal dari dua nama mahasiswa yaitu Alf-Egil Bogel dan Vergerd Wollan.

AVR memiliki keunggulan dibandingkan mikrokontroller lain, keunggulan mikrokontroller AVR

yaitu AVR memiliki kecepatan eksekusi program yang lebih cepat karena sebagian instruksi

dieksekusi dalam satu siklus clock, lebih cepat dibandingkan dengan mikrokontroller MSC51,

Mikrokontroller AVR memiliki fasilitas yang lengkap (ADC internal, EEPROM internal,

timer/counter, watchdog timer, PWM, port I/O, komunikasi serial, komparartor 12C, dan lain-lain.

Sehingga dengan fasilitas yang lengkap ini, programmer dan designer dapat menggunakanya untuk

berbagai aplikasi sistem elektronika seperti robot, otomasi industri, peralatan telekomunikasi, dan

berbagai keperluan lain. Secara umum mikrokontroller ACR dapat dikelompokan menjadi 3

kelompok, yaitu keluarga AT90Sxx, ATMega, dan Atiny.

Page 3: Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 85

Tabel Jenis Mikrokontroller AVR

Mikrokontroller AVR Memori

Tipe Jumlah pin Flash EEPROM SRAM

Tiny AVR 8 – 32 1 – 2k 64 – 128 0 – 128

AT90Sxx 20 – 44 1 – 8k 128 – 512 0 – 1k

ATMega 32 – 64 8 – 128k 512 – 4k 512 – 4k

Fitur-fitur pada ATMega 8535

Fitur yang dimiliki ATMega 8535 sebagai berikut:

•  Saluran IO sebangak 32 buah

•  ADC 10 bit sebanyak 8 channel

•  Tiga buah timer / counter

•   Memiliki 32 register

•   Watcthdog Timer dengan osicilator internal

•   SRAM sebanyak 512 byte, EEPROM 512 byte, memori flash sebesar 8kb

• Sumber Interrupt internal dan external

• Mempunyai port SPI (Serial Peripheral Interface) dan port USART (Universal

Shyncronous Ashyncronous Receiver Transmitter).

Page 4: Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 85

Konfigurasi pin AVR ATMega 8535

PDIP

Konfigurasi kaki (pin) ATMega 8535

Konfigurasi pin ATMega 8535 dengan kemasan 40 pin DIP (Dual In-Line package) dapat

dilihat pada gambar diatas. Dari gambar diatas dapat dijelaskan fungsi dari masing-masing pin

ATMega 8535 sebagai berikut:

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya.

2. GND merupakan pin Ground

3. Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin ADC

4. Port B (PB0....PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus yaitu timer/counter,

komparator Analog dan SPI.

5. Port C (PC0....PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus yaitu komparator

analog dan timer Oscillator.

6. Port D (PD0....PD7) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus yaitu komparator analog dan

interupt eksternal serta komunikasi serial.

7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroller.

8. XTAL 1 dan XTAL 2 merupakan pin masukan clock eksternal.

9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.

10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC.

Page 5: Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 85

2.2. Pemrograman mikrokontroller AVR ATMega 8535

Pengembangan sebuah sistem menggunakan mikrokontroller AVR buatan ATMEL

menggunakan software AVR STUDIO dan Code Vision AVR. AVR STUDIO merupakan software

khusus untuk bahasa assembly. Sedangkan Code Vision AVR merupakan software C-Corss Compiler,

dimana program dapat ditulis dalam bahasa C, Code Vision memiliki IDE (Integrated Development

Environment) yang lengkap, dimana penulisan program, compile, link, pembuatan code mesin

(assembler) dan download program ke chip AVR dapat dilakukan pada code vision, selain itu ada

fasilitas itu ada fasilitas terminal, yaitu untuk melakukan komunikasi serial dengan mikrokontroller

yang sudah diprogram. Proses download program IC mikrokontroller AVR dapat menggunakan sistem

download secara ISP (In-System Programing). In-System Programmable flash on-chip mengijinkan

memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI.

#include <mega8535.h>

#include <delay.h>

#define sensor PINA.0

#define servo PORTB.0

// variabel global

Unsigned int i,j;

Void main (void)

{

// variabel local

Char data_rx;

DDRA=0x00;

PORTA=0XFF;

DDRA=0XFF;

PORTB=0x00;

While (1)

{

.........

.........

.........

};

}

Page 6: Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 85

Penjelasan :

Prosessor(#): digunakan untuk memasukan (include) text dari file lain, mendefinisikan marco

yang dapat mengurangi beban kerja pemograman dan meningkatkan legibility source code (mudah

dibaca).

#define: digunakan untuk mendefinisikan macro

Contoh:

#define ALFA 0xff

#define SUM (a,b) a+b

#define Sensor PINA.2

#define Pompa PORTB.0

• Komentar

Penulisan komentar untuk beberapa baris komentar sekaligus

/*

..........komentar

..../*

Penulisan untuk satu baris saja

//.........komentar.........

Input Output Mikrokontroller AVR ATMega 8535

Mikrokontroller AVR ATMega 8535 terdiri dari empat buah port yaitu port A (PA), portB

(PB), portC (PC) dan portD (PD) yang semuanya dapat diprogram sebagai input ataupun output. Pin

I/O pada mikrokontroller VR dapat konfigurasi sebagai input atau output, dengan cara mengubah isi

I/O register Data Direction Register.

Misalnya, jika ingin port B dikonfigurasikan sebagai output, maka Data Direction Register

portB (DDRB) harus diset sebagai 0xFFH (sama dengan 255). Jika sebagai input maka 0x00H (sama

dengan 0).

Contoh :

DDRB = 255; //portB dikonfigurasikan sebagai output. Yaitu PB0-

PB7.

DDRD = 0x00; //portD dikonfigurasikan sebagai input.

VOH (Output High Voltage) ialah tegangan pada pin I/O mikrokontroller ketika ia

mengeluarkan logika “1” dengan besar sekitar 4.2 V dan arus sebesar 20mA (IOH). Setiap pin I/O

mikrokontroller AVR memiliki internal pull up. Misalnya portB dikonfigurasikan sebagai input dan

internal pull-upnya diaktifkan maka DDRB = 00H dan PORTB = 00H.

DDRB = 0; //portB dikonfigurasikan sebagai input.

PORTB.0 = 0; //internal pull-up

Page 7: Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 85

Untuk mendeteksi input pada salah satu port, dapat digunakan fungsi PINx, sedangkan

mendeteksi per pin pada suatu port dapat digunakan funsi pin x bit.

Contoh:

PORTB = PINC //semua data di portC dikirim ke portB

PORTB.0 = PINC.0; //data di portC.0 dikirim ke portB.0

Tegangan keluaran pada pin I/O mikrokontroller ketika logika “1” besarnya sekitar 4.2 V dan

arusnya 20 mA. Port I/O sebagai output hanya memberikan arus (sourcing) sebesa 20 Ma, keluaran

dari suatu port mikrokontroller hanya dapat mengemudikan perangkat output dengan arus kecil,

sehingga untuk peralatan elektronik yang membutuhkan arus yang besar misalnya untuk

menggerakkan motor perlu diberikan penguat tambahan, oleh karena itu biasanya dipergunakan

penguat lagi berupa transistor atau IC penguat (driver) agar port tersebut tidak terbebani, atau dapat

juga dengan konfigurasi port sebagai sinking current, seperti pada port untuk menyalakan LED, yang

akan menyala saat port diberikan nilai logika low dan mati saat port diberikan nilai logika high.

Program Control

• Perintah if dan if.. else..

Perintah if dan if... else... digunakan untuk melakukan operasi percabangan bersyarat. Fungsi-

fungsi untuk menetapkan kondisi dapat dilihat dalam tabel.

Syntax penulisan if dapat ditulis sebagai berikut:

If  (<expression>)

<statement>;

Else

<statement>;

Jika hasil testing expression memberikan hasil tidak nol statement 1 akan dilaksanakan. Pada

keadaan sebaliknya statement 2 yang akan dilaksanakan. Sebaliknya pemanfaatan perintah if untuk

beberapa kondisi dilakukan dengan menggunakan blok-blok.

• Percabangan Switch

Perintah percabangan if .... else ..... dapat digantikan dengan perintah swicth. Dalam

pernyataan switch, sebuah variabel secara berurutan diuji oleh beberapa konstanta bilangan bulat atau

konstanta karakter, syntax perintah switch dapat dituliskan sebagai berikut:

Page 8: Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 85

Switch (variabel){Case konstanta_1 : statement; Break;Case konstanta_2: statement; Break;Case konstanta_3: statement; Break;Default:}

Hal-hal yang harus diperhatikan :

1. Switch hanya dapat memeriksa variabel terhadap sebuah konstanta, sedangkan if dapat

memeriksa persyaratan perbandingan (lebih besar, lebih kecil, dan seterusnya).

2. Tidak ada 2 konstanta yang sama didalam sebuah switch.

3. Perintah switch jika dimanfaatkan dengan tepat dapat memberikan hasil lebih baik daripada

perintah if .... else .... yang membentuk tangga dan / bersarang.

• Looping (perulangan)

Looping adalah perulangan satu atau beberapa perintah sampai mencapai keadaan tertentu. Ada

tiga perintah looping, yaitu : for .... while.... , dan do.... while....

Syntax loop dor dapat dituliskan sebagai berikut:

• For

Untuk perulangan yang melakukan proses increment

For (nama_variabel = nilai_awal; syarat_loop;

Nama_variabel++)

{

Statement_yang_diulang;

}

Untuk perulangan yang melakukan proses decrement

For (nama_variabel = nilai_awal; syarat_loop;

Nama_variabel --)

{

Statement_yang_diulang;

}

Syarat loop adalah pernyataan relasional yang menyatakan syarat berhentinya perulangan,

biasanya berkaitan dengan variabel control, nama_variabel++ dan nama_variabel --, menyatakan

proses increment dan proses descrement pada variabel control.

Page 9: Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 85

• While

Perintah while dapat melakukan looping apabila persyaratannya benar, syntax perintah while

dapat dituliskan sebagai berikut:

Nama_variabel = nilai_awal;

While (syarat_loop)

{

Statement_yang_akan_diulang;

Nama_variabel++;

}

• Do... while

Perintah while terlebih dahulu melakukan pengujian persyaratan sebelum melakukan looping.

Kadang-kadang hal ini menimbulkan kerepotan-kerepotan yang tidak perlu, misalnya

inisialisasi variabel control. Salah satu solusi adalah dengan menggunakan loop do... while:

Nama_variabel = nilai_awal;

Do

{

Statement_yang_akan_diulang;

Nama_variabel++;

}

While (syarat_loop)

Page 10: Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 85

III. Tugas Pendahuluan

1. Jelaskan perbedaan Mikrokontroler dan Mikroprosesor!

Jawab :

i. Mikroprosesor

a. Bersifat general purpose (berfungsi umum).

b. Mikroprosesor hanya berisikan sepaket chip yang hanya berfungsi sebagai

pengolah data (terdiri dari ALU, PC, SP, register, clock, interrupt, data/address bus)

dari memory.

c. Mikroprosesor tidak memiliki fitur  lainya sehingga untuk dapat beroperasi

harus ditambahkan lagi RAM, I/O dan berbagai peripheral atau device lain tergantung

penggunaannya. Contoh nya seperti processor INTEL atau AMD pada PC.

ii. Mikrokontroler

a. Bersifat specific purpose (berfungsi khusus).

b. Mikrokontroler berisikan sepaket chip lengkap yang terdiri dari fitur-fitur

pengolah data yang juga terdapat dalam mikroprosesor, ditambah RAM,

ROM, I/O, dan fitur lain yang terintegrasi di dalamnya. Contohnya dapat

ditemui pada perangkat otomotif, mesin industri, elektronik dan perangkat-

perangkat lain yang memiliki embedded sistem di dalamnya.

2. Apa bedanya mikrokontroller ATMega 8535, ATMega 8535L, dan ATMega 16 ?

Jawab :

i. ATMega 8535

a. Tegangan catu operasinya 4.5V S/d  5.5V,

b. Tingkat kecepatan mikrokontrollernya 0 – 16 Mhz.

c. Range kemampuan tegangan kerja dan kecepatan clock lebih besar/tinggi

daripada ATMega 8535L

ii. ATMega 8535L

a. Tegangan catu operasinya 2.7V    s/d    5.5V,

b. Tingkat kecepatan mikrokontrollernya 0 – 8 Mhz.

c. Range kemampuan tegangan kerja dan kecepatan clock lebih kecil/rendah

daripada ATMega 8535L

iii. ATMega 16

a. Tidak sestabil seri 8535

Page 11: Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 85

3. Apa saja keunggulan mikrokontroller ATMega 8535 dibandingkan dengan mikrokontroller

lainya ?

Jawab : Harga mikrokontroler ini tergolong murah saat ini jika dilihat dari fasilitas yang

dimilikinya. ATmega8535 memiliki empat port yang dapat digunakan untuk banyak

masukan atau keluaran, memiliki ADC, Timer dan fasilitas lainya. Keuntungan lain

mikrokontroler ini adalah cara memrogramnya juga mudah karena tidak memerlukan

downloader yang sangat merepotkan seperti mikrokontroler generasi sebelumnya karena

dapat diprogram menggunakan sistem minimalnya.

4. Jelaskan fungsi, tujuan dari CODEVISION AVR ?

Jawab : Code Vision AVR merupakan software C-Corss Compiler, dimana program dapat

ditulis dalam bahasa C, Code Vision memiliki IDE (Integrated Development Environment)

yang lengkap, dimana penulisan program, compile, link, pembuatan code mesin (assembler)

dan download program ke chip AVR dapat dilakukan pada code vision, selain itu ada

fasilitas itu ada fasilitas terminal, yaitu untuk melakukan komunikasi serial dengan

mikrokontroller yang sudah diprogram.

Pada dasarnya CODEVISION AVR merupakan sebuah software yang digunakan untuk

kepentingan pemrograman pada Mikrokontroller.

5. Jelaskan Spesifikasi dari ATMega 8535!

Jawab :

a. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yang terdiri atas Port A, B, C dan Db. ADC (Analog to Digital Converter)c. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingand. CPU yang terdiri atas 32 registere. Watchdog Timer dengan osilator internalf. SRAM sebesar 512 byteg. Memori Flash sebesar 8kb dengan kemampuan read while writeh. Unit Interupsi Internal dan Externali. Port antarmuka SPI untuk men-download program ke flashj. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasik. Antarmuka komparator analogl. Port USART untuk komunikasi seria

6. Gambarkan Data Sheet ATMega 8535 beserta fungsi umum dan fungsi khusus dari masing-masing PIN pada port ATMega 8535 ?Jawab:

Page 12: Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 85

Datasheet ATMega 8535

Fungsi PIN secara umum dan khusus :

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya.

2. GND merupakan pin Ground

3. Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin ADC

4. Port B (PB0....PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus yaitu

timer/counter, komparator Analog dan SPI.

5. Port C (PC0....PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus yaitu

komparator analog dan timer Oscillator.

6. Port D (PD0....PD7) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus yaitu komparator analog

dan interupt eksternal serta komunikasi serial.

7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroller.

8. XTAL 1 dan XTAL 2 merupakan pin masukan clock eksternal.

9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.

10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC.

7. Apa yang dimaksud dengan arduino ?

Jawab : Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, yang di

turunkan dari wiring platform, yang di rancang untuk memudahkan penggunaan elektronik

dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor atmel AVR dan softwarenya

memiliki bahasa pemrograman sendiri.

Page 13: Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 85

8. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis arduino!

Jawab:

a. Arduino USB.

Papan Arduino jenis ini menggunakan port USB sebagai antar muka pemrograman

atau komunikasi komputer. Karena menggunakan port USB sebagai antar mukanya, jenis

papan Arduino ini dapat digunakan secara plug and play. Beberapa contoh papan Arduino

dengan port USB, ialah: Arduino Uno, Arduino Duemilanove, Arduino Diecimila,

Arduino NG Rev. C. dan masih banyak lagi

.

b.     Arduino Serial.

Papan Arduino ini menggunakan port serial RS232 sebagai antar muka

pemrograman atau komunikasi komputernya. Penggunan papan Arduino jenis ini cukup

rumit, sehingga dibutuhkan kecakapan yang cukup memadai dari user.

c.     Arduino Mega

Papan Arduino jenis ini merupakan jenis papan Arduino dengan spesifikasi yang

lebih tinggi yang telah dilengkapi dengan tambahan pin digital, pin analog, port serial dan

peripheral lainnya yang dapat meningkatkan kemampuan papan Arduino jenis ini.

Beberapa contoh papan Arduino jenis ini, ialah: Arduino Mega dan Arduino Mega 2560.

d.     Arduino Fio

Papan Arduino jenis ini merupakan jenis papan Arduino yang khusus dikembangkan

untuk keperluan project Nirkabel (Wireless).

e.     Arduino Lilypad

Papan Arduino Lilypad merupakan jenis papan Arduino yang memiliki karakteristik

unik yang tidak dimiliki papan Arduino jenis lain. Papan Arduino Lilypad meiliki bentuk

melingkar yang tidak umum dijumpai pada papan-papan Arduino lainnya. Contoh papan

Arduino jenis ini, ialah: LilyPad 00, LilyPad 01, LilyPad 02, LilyPad 03, dan LilyPad04.

f.     Arduino BT

Papan Arduino jenis ini memiliki kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki oleh papan

Arduino jenis lain. Pada papan Arduino jenis ini telah terpasang modul Bluetooth untuk

komunikasi nirkabel (Wireless).

f.     Arduino Nano

Papan Arduino Nano merupakan jenis papan yang mwmiliki bentuk paling simple

dibandingkan dengan papan Arduino jenis lain. Papan Arduino Nano memiliki bentuk

Page 14: Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 85

compact dengan port USB sebagai antar muka dan media komunikasi dengan komputer.

Arduino Nano juga biasa digunakan bersama breadboard. Contohnya ialah sebagai

berikut; Arduino Nano 3.0 dan Arduino 2.x.

9. Apa kelebihan dan kekurangan arduino?

Jawab :

Kelebihan

Tidak perlu perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah ada bootloader

yang akan menangani upload program dari komputer.

Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna Laptop yang tidak

memiliki port serial/RS323 bisa menggunakan nya.

Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino dilengkapi dengan

kumpulan library yang cukup lengkap.

Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board Arduino.

Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, dll

Kekurangan

10. Buatlah program untuk running led menggunakan arduino !

Jawab:

Page 15: Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 85

11. Download konfigurasi pin Arduino!

Jawab:

Page 16: Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 85

12. Apa yang dimaksud USART ?

Jawab: USART (Universal Synchronous and Asynchronous serial Receiver and Transmitter

), merupakan salah satu mode komunikasi yang dimiliki oleh Mikrokontroler ATMega8535.

USART memiliki 2 pin (RxD dan TxD) untuk Asynchronous dan 3 bit TxD, RxD, xCK

untuk Synchronous.

13. Berapakah arus minimal yang dibutuhkan untuk menyalakan LED?

Jawab : LED berdiameter 3 mm - 5 mm pada umumnya beroperasi 20 mA sampai 30 mA.

14. Download gambar rangkaian LED!Jawab :

Page 17: Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 85

15. Buatlah program untuk meyalakan 4 buah LED secara bergantian!

Jawab :

void setup() {

pinMode(13, OUTPUT );

pinMode(12, OUTPUT );

pinMode(11, OUTPUT );

pinMode(10, OUTPUT);

pinMode(9, OUTPUT);

}

void loop() {

digitalWrite(13, HIGH );

delay(100);

digitalWrite(13, LOW);

delay(100);

digitalWrite(12, HIGH );

delay(100);

digitalWrite(12, LOW );

delay(100);

digitalWrite(11, HIGH);

delay(100);

digitalWrite(11, LOW);

delay(100);

digitalWrite(10, HIGH);

delay(100);

digitalWrite(10, LOW);

delay(100);

digitalWrite(9, HIGH);

delay(100);

digitalWrite(9, LOW);

delay(100);

}

16. Komponen apa saja yang digunakan untuk membuat minimum sistem pada ATMega 8535?

Jawab:

a. Sistem minimum ini meliputi catu daya mikrokontroller (vcc) yang berkisar antara 2,7

V – 5,5 V,

b. Kristal oscillator (opsional) yang berfungsi sebagai referensi kecepatan akses

mikrokontroller (kristal oscillator diperlukan jika menginginkan referensi clock yang

Page 18: Pengenalan Mikrokontroller AVR ATMega 85

tinggi, tapi tanpa kristal oscillator pun mikrokontroler masih dapat bekerja, karena

sudah memiliki referensi clock internal),

c. Referensi ADC (Analog to digital konverter),

d. Tombol reset,

e. Serta port-port I/O.

17. Bahasa apa saja yang digunakan mikrokontroller agar dapat diprogram ?

Jawab: Bahasa Assembly, Bahasa Bascom, Bahasa C dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Ino Suryana, Drs., M.Kom. Modul Praktikum Mikroprosesor, 2014. Laboratorium Hardware Universitas Padjadjaran.

http://r0fqh1.blogspot.com/2012/04/microcontroller-atmega-16.htmlhttp://digitallaboratory.wordpress.com/2010/01/21/apa-beda-atmega-8535-dan-8535l/http://christianto.tjahyadi.com/tag/atmega8535-atmega16-atmega32http://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/keunggulan-atmega-8535/http://ghavianarduino.blogspot.com/2013/09/pengertian-arduino.htmlhttp://afif1609.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-papan-arduino.htmlhttp://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/kelebihan-arduino/http://anotherorion.com/membuat-running-led-dengan-arduino/http://komputasirobotic.blogspot.com/2014/02/membuat-running-led-dengan-arduino-pada.htmlhttp://www.duniaelektronika.net/mikrokontroler-atmega8535-sistem-minimum/