7
PENGENALAN SENYAWA DAN PELARUT ORGANIK Luky Prasetya Darman Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran. Jln. Raya Sumedang Km 21 Jatinangor Sumedang 45363, Jawa Barat. www.fpik.ac.id Email : [email protected] Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang disusun oleh atom hidrogen (H) dan karbon (C). Mempunyai rumus umum C n H 2n+2 , alkena mempunyai rumus umum C n H 2n , sedangkan alkuna mempunyai rumus umum senyawa hidrokarbon dari jenis-jenisnya dan ditambahkan pereaksi untuk mengidentifikasinya serta penambahan pelarut polar dan non-polar untuk mengetahui bagaimana kepolaran dari senyawa-senyawa hidrokarbon. Hasil menunjukkan bahwa ada beberapa hidrokarbon yang larut dalam air, garam, gula, dan hidrokarbon lainnya dan ada juga yang tidak larut. Kata kunci: Senyawa karbon, Hidrokarbon Hydrocarbon compounds are the most simple carbon compounds. From his name, hydrocarbon compounds are carbon compounds which are only composed of atoms of hydrogen and carbon atoms. In everyday life we meet a lot of hydrocarbon compounds, such as kerosene, gasoline, natural gas, plastic and others. Hydrocarbon compounds are produced by atoms of hydrogen (H) and carbon (C). Have a general formula C n H 2n+2 , general formula C n H 2n have alkenes, alkynes have a general formula, while a different types of hydrocarbon compounds and reagents to identify it as well as the added addition of polar solvents and non-polar to find out how moderately polar solvents from hydrocarbon compounds. The results show that there are some hydrocarbon-soluble in water, salt, sugar, and other hydrocarbons and some are not soluble.

Pengenalan Senyawa Dan Pelarut Organik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asd

Citation preview

Page 1: Pengenalan Senyawa Dan Pelarut Organik

PENGENALAN SENYAWA DAN PELARUT ORGANIK

Luky Prasetya Darman

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran.Jln. Raya Sumedang Km 21 Jatinangor Sumedang 45363, Jawa Barat. www.fpik.ac.id

Email : [email protected]

Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang disusun oleh atom hidrogen (H) dan karbon (C). Mempunyai rumus umum CnH2n+2, alkena mempunyai rumus umum CnH2n , sedangkan alkuna mempunyai rumus umum senyawa hidrokarbon dari jenis-jenisnya dan ditambahkan pereaksi untuk mengidentifikasinya serta penambahan pelarut polar dan non-polar untuk mengetahui bagaimana kepolaran dari senyawa-senyawa hidrokarbon. Hasil menunjukkan bahwa ada beberapa hidrokarbon yang larut dalam air, garam, gula, dan hidrokarbon lainnya dan ada juga yang tidak larut.

Kata kunci: Senyawa karbon, Hidrokarbon

Hydrocarbon compounds are the most simple carbon compounds. From his name, hydrocarbon compounds are carbon compounds which are only composed of atoms of hydrogen and carbon atoms. In everyday life we meet a lot of hydrocarbon compounds, such as kerosene, gasoline, natural gas, plastic and others. Hydrocarbon compounds are produced by atoms of hydrogen (H) and carbon (C). Have a general formula CnH2n+2, general formula CnH2n have alkenes, alkynes have a general formula, while a different types of hydrocarbon compounds and reagents to identify it as well as the added addition of polar solvents and non-polar to find out how moderately polar solvents from hydrocarbon compounds. The results show that there are some hydrocarbon-soluble in water, salt, sugar, and other hydrocarbons and some are not soluble.

Key words: Carbon compounds, Hydrocarbons

Page 2: Pengenalan Senyawa Dan Pelarut Organik

PENDAHULUAN

Hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang hanya tersusun atas unsur karbon dan unsur hidrogen dan dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu hidrokarbon alifatik yang mencakup alkana, alkena, dan alkuna dan hidrokarbon aromatik yang mencakup benzena dan senyawa turunannya (Carey, F., 2001: 53). Semua bahan bakar fosil (batu bara, minyak bumi, dan gas) merupakan sumber utama hidrokarbon (Olah, George A and ´Arp´ad Moln´ar, 2003 : 3).

Hidrokarbon (minyak dan gas) mayoritas digunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi dan untuk memanaskan ruangan. Penyulingan minyak bumi menghasilkan bensin, bahan bakar diesel, minyak pemanasan, minyak pelumas, lilin, dan aspal. Relatif kecil (4%) penggunaan minyak bumi untuk bahan baku industri kimia yang menghasilkan bahan-bahan penting untuk kehidupan seharihari, seperti plastik, tekstil, dan farmasi (Olah and ´Arp´ad Moln´ar, 2003 : 23). Penjelasan lebih lengkap tentang minyak bumi dan senyawa-senyawa yang dihasilkannya lewat distilasi fraksinasi akan dibahas pada bab Minyak bumi dan gas alam. Hidrokarbon rantai tak jenuh mempunyai kegunaan penting sebagai bahan dasar industri kimia dan polimer (Olah, George A and ´Arp´ad Moln´ar, 2003 : 43). Hidrokarbon mempunyai turunan senyawa yang sangat banyak sekali, dan boleh dikatakan semua senyawa karbon atau senyawa organik merupakan senyawa turunan hidrokarbon karena unsur utama penyusunnya adalah hidrogen dan karbon. Senyawa turunan hidrokarbon mempunyai kegunaan yang sangat banyak dan mencakup semua bidang kehidupan.

Penggolongan hidrokarbon umumnya berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis ikatannya. Berdasarkan bentuk rantai karbon, hidrokarbon digolongkan menjadi tiga, Hidrokarbon

Alifatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka jenuh (ikatan tunggal). Hidrokarbon Alisiklik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar/tertutup (cincin). Hidrokarbon Aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar (cincin)yang mempunyai ikatan antar atom C tunggal dan rangkap secara selang-seling/bergantian. Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya dibagi menjadi dua, Hidrokarbon jenuh, yaitu senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal. Hidrokarbon tak jenuh, yaitu senyawa hidrokarbon yang memiliki 1 ikatan rangkap dua (alkena), atau lebih dari 1 ikatan rangkap dua (alkadiena), atau ikatan rangkap tiga (alkuna).

BAHAN DAN METODE

Alat yang digunakan antara lain, beaker glass, pipet tetes, tabung reaksi, batang pengaduk,. Bahan-bahan yang digunakan antara lain, metanol, n-heksana, etil asetat, iso propil alkohol, aseton, etanol, air suling, garam dan gula

PROSEDUR PERCOBAANPertama-tama siapkan pelarut

(metanol, n-heksana, etil asetat, iso propil alkohol, asteon, etanol) identifikasi masing-masing sifat pelarut seperti struktur, sifat polar atau non-polar, wujud zat, warna dan bau serta titik didih. Setelah itu, siapkan pelarut untuk diuji dengan pelarut lain dengan cara mencampurkannya di tabung reaksi sebanyak masing-masing 20 tetes.

Setelah percobaan ini dilakukan dengan masing-masing pelarut, selanjutnya siapkan air suling untuk direaksikan dengan pelarut. Seperti halnya dengan mencampurkan dengan sesama pelarut, air dicampurkan dengan pelarut masing-masing 20 tetes di tabung reaksi.

Selanjutnya percobaan dengan garam dan gula apakah garam dan gula dapat larut terhadap pelarut (metanol, n-heksana, etil asetat, iso propil alkohol,

Page 3: Pengenalan Senyawa Dan Pelarut Organik

aseton, etanol) atau tidak dengan cara pertama siapkan tabung reaksi yang berisi dengan pelarut yang diberi label, lalu dimasukkan garam ke masing-masing tabung reaksi dan amati apakah garam larut atau tidak, sama halnya dengan

garam, siapkan 5 tabung reaksi yang berisi masing-masing pelarut yang diberi label dan campurkan dengan gula dan amati apakah gula larut dalam pelarut atau tidak.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Praktikum Pengenalan Senyawa Organik Kelompok 1

Tabel 2. Hasil Praktikum Pengenalan Senyawa Organik Kelompok 2

Tabel 3. Hasil Praktikum Pengenalan Senyawa Organik Kelompok 3

No Pelarut Struktur Polar/Non Polar Wujud Warna dan bau Titik didih Kelarutan di airKemampuan melarutkan

garamKemampuan bercampur

satu sama lain

1 Metanol CH3OH POLAR

CAIR

Bening. Berbau seperti solar

51 Larut Tak Melarutkan Tidak dengan n-heksana

2 N-heksana C6H14 NON POLAR Bening 46 Tak larut Tak MelarutkanTidak dengan metanol dan

etanol3 Etil asetat C4H8O2 NON POLAR Bening 48 Larut Tak Melarutkan Larut semua4 Isopropil alkohol C3H7OH POLAR Bening 66 Larut Tak Melarutkan Larut semua5 Aseton C3H6O POLAR Bening 53 Larut Tak Melarutkan Larut semua6 Etanol C2H5OH POLAR Bening 77 Larut Melarutkan Tidak dengan n-heksana

No Pelarut Struktur Polar/Non Polar Wujud Warna dan bau Titik didih Kelarutan di airKemampuan melarutkan

garamKemampuan bercampur

satu sama lain

1 Metanol CH3OH POLAR

CA

IR Tidak berwarna. Bau

64 Larut Melarutkan Tidak dengan n-heksana

2 N-heksana C6H14 NON POLARTidak

berwarna. Bau bensin

54 Tak larut Tak MelarutkanTidak dengan metanol dan

etanol

3 Etil asetat C4H8O2 NON POLARTidak

berwarna. Bau menyengat

63 Sedikit larut Tak Melarutkan Larut semua

4 Isopropil alkohol C3H7OH POLARTidak

berwarna. Bau menyengat

64 Larut Tak Melarutkan Larut semua

5 Aseton C3H6O POLARTidak

berwarna. Bau menyengat

53 Larut Tak Melarutkan Larut semua

6 Etanol C2H5OH POLARTidak

berwarna. Bau menyengat

75 Larut MelarutkanTidak dengan etil asetat

dan n-heksana

No Pelarut Struktur Polar/Non Polar Wujud Warna dan bau Titik didih Kelarutan di airKemampuan melarutkan

garamKemampuan bercampur

satu sama lain

1 Metanol CH3OH POLAR

CAIR

Bening. Berbau seperti solar

64 Larut Tak Melarutkan Tidak dengan n-heksana

2 N-heksana C6H14 NON POLAR Bening 54 Larut Tak Melarutkan Tidak dengan metanol 3 Etil asetat C4H8O2 NON POLAR Bening 63 Tak Larut Tak Melarutkan Tidak dengan n-heksana4 Isopropil alkohol C3H7OH POLAR Bening 64 Larut Tak Melarutkan Larut semua5 Aseton C3H6O POLAR Bening 53 Larut Tak Melarutkan Larut semua6 Etanol C2H5OH POLAR Bening 73 Larut Melarutkan Tidak dengan n-heksana

Page 4: Pengenalan Senyawa Dan Pelarut Organik

Metanol

Metanol bersifat polar karena metanol larut dalama air yang bersifat polar (like dissolved like) sehingga metanol mempunyai sifat polar. Dalam keadaan ini gula dan garam tidak larut dalam methanol, seharusya methanol dan gula maupun garam sama-sama larut, karena methanol, gula, dan garam sama-sama polar. Kelarutan air dengan methanol juga berlangsung. Tetapi methanol tidak larut dengan pelarut n-heksana

Etanol

Etanol bersifat polar. Rumus umum dari alkohol adalah R – OH. Sama halnya dengan metanol, etanol juga larut dalam air sehingga memiliki sifat polar. Dalam keadaan ini gula dan garam larut dalam etanol, karena etanol, gula, dan garam sama-sama polar. Kelarutan air dengan etanol juga berlangsung, namun etanol tidak larut dengan pelarut n-heksana

Etil asetat

Etil asetat bersifat non-polar karena tidak larut dengan air yang bersifat polar. Dalam keadaan ini gula dan garam tidak larut dalam etil asetat,. Kelarutan air dengan etil asetat tidak berlangsung. Tetapi etil asetat tidak larut dengan pelarut n-heksana

Heksana

n-heksana bersifat non polar. Dalam keadaan ini gula dan garam tidak larut dalam n-heksana, seharusnya n-heksana dengan garam dan gula dapat larut dikarenakan ketiganya bersifat non-polar. Kelarutan dalam air pun tidak terjadi karena keduanya bersifat non polar dan polar, sama halnya dengan metanol dan etanol, terbentuk pemisah yang seperti cincin diantara kedua pelarut tersebut dikarenakan perbedaan sifat dari kedua pelarut ini

Isopropil alkohol

Isopropil alkohol bersifat polar karena larut dalam air yang bersifat polar (like dissolved like). Dalam keadaan ini gula dan garam tidak larut dalam isopropil alkohol, seharusya isopropil dan gula maupun garam sama-sama larut, karena isopropil alkohol, gula, dan garam sama-sama polar. Kelarutan air dengan isopropil alkohol juga berlangsung. Isopropil alkohol larut dengan semua pelarut

Aseton

Aseton bersifat polar. Dalam keadaan ini gula dan garam tidak larut dalam aseton, seharusnya seharusya aseton dan gula maupun garam sama-sama larut, karena aseton, gula, dan garam sama-sama polar. Kelarutan air dengan aseton juga berlangsung. Aseton larut dengan semua pelarut

Kesimpulan Untuk mengetahui sifat polar atau

non-polar suatu larutan, dapat dilakukan pencampuran dengan air yang memiliki sifat polar sehingga jika suatu larutan larut dalam air maka larutan itu bersifat polar, sebaliknya jika larutan tersebut tidak larut dalam air maka larutan tersebut bersifat non-polar. Prinsip ini dinamakan dengan Like Dissolved Like yang berarti suatu zat hanya akan larut pada pelarut yang sesuai. Hasil dari percobaan ini adalah dapat diketahuinya sifat polar atau non polar pelarut mulai dari metanol yakni polar, heksana bersifat non polar, lalu etil asetat bersifat non-polar, lalu isopropil alkohol berisfat polar juga maupun aseton dan etanol yang bersifat polar juga. Selain dapat diketahui larut atau tidaknya dari tiap-tiap pelarut yang dicampur satu sama lain dan juga pelarut-pelarut yang dicampur dengan garam dan gula.

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih kepada Ibu Yeni Mulyani dan Ibu Santi Rukminita atas

Page 5: Pengenalan Senyawa Dan Pelarut Organik

kuliah kimia organik yang telah diberikan, Terima kasih kepada Asisten Dosen yang telah membimbing selama proses praktikum berlangsung dan Terima kasih kepada rekan – rekan kelompok atas kerjasamanya dalam proses pelaksanaan praktikum.

DAFTAR PUSTAKAMolnar, George A. Olah, Arpad. 2003.

Hydrocarbon Chemistry, 2nd Edition.

Jaenuddin, Inayanti. 2015.SENYAWA HIDROKARBON.https://www.academia.edu/5354014/Senyawa_Hidrokarbon, diakses pada 10 April 2015

Clark, Jim. 2015 .Pengantar Alkohol. http://www.chem-is-try.org/materi

_kimia/sifat_senyawa_organik/alkohol1/pengantar_alkohol/, diakses pada 10 April 2015

Utami, Budi. 2015.Penggunaan Senyawa Hidrokarbon Dalam Kehidupan Sehari-Hari. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-sma-ma/penggunaan-senyawa-hidrokarbon-dalam-kehidupan-sehari-hari/, diakses pada 10 April 2015

Yuanita, Dewi Lestari. 2015. HIDROKARBON.http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dewi%20Yuanita%20Lestari,%20S. Si.,%20M.Sc./ HIDROKARBON.pdf, diakses pada 10 April 2015