Pengenalan Termistor

Embed Size (px)

Citation preview

Pengenalan Termistor, NTC dan PTC12:52 PMSuratno Kenthus1Termistor memang merupakan salahsatu komponen elektronika yang tidak selalu digunakan pada rangkaian-rangkaian elektronika. Tapi masih tergolong bayak juga rangkaian elektronika yang menggunakan komponen Termistor ini, contohnya pada pesawat televisi dan monitor komputer tabung juga sering menggunakannya.

Pengertian atau Definisi Termistor

Asal kata Termistor atau Thermistor dalam bahasa inggris yaitu Thermo dan Resistor yang bermakna Thermally Sensitive Resistor. Jadi Termistor adalah komponen atau sensor elektronika yang berguna ataupun dipakai sebagai pengukur suhu. Orang yang mendapat hak paten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491 atau sebagai penemu Termistor ini adalah Samuel Ruben. Termistor bisa dibuat dalam bentuk yang berbeda-beda, bergantung pada rangkaian elektronika yang akan diukur temperatur suhunya. Dalam sebuah rangkaian elektronika Termistor disimbolkan dengan hurufTH.

Fungsi Termistor

Dari kalimat-kalimat pada pengertian atau definisi Termistor diatas Saya rasa Anda sudah paham apa fungsi dari Termistor ini. Memang benar dari namanya saja sudah dapat ditebak fungsi utama Termistor adalah sebagai pungukur suhu. Lalu apakah suhu badan manusia bisa kita ukur menggunakan termistor, jawabannya tidak karena termistor bukan merupakan alat ukur suhu badan namun ia merupakan komponen elektronika jadi dia diaplikasikan kepada suatu rangkaian elektronika yang akan diukur temperaturnya.

Gambar Termistor dan Simbolnya

Contoh Termistor (NTC)

Contoh 2 Termistor (NTC)

Simbol Termistor

Jenis-jenis Termistor

Termistor atau Thermistor (inggris) ada 2 jenis yakni:

1. NTC (Negative Temperature Coefisient)

NTC merupakan termistor yang mempunyai koefisient negatif. Termistor ini terbuat dari logam oksida yaitu dari serbuk yang halus kemudian dikompress dan disinter pada temperatur yang tinggi. Kebanyakan material penyusun termistor mengandung unsur unsur seperti O3,Cu2 O, Mn2 O3, NiO,CO2, Fe2 O3 TiO2, dan U2 O3. Oksida-oksida tersebut sebetulnya mempunyai resistansi yang cukup tinggi, akan tetapi bisa diubah menjadi semikonduktor dengan menambahkan beberapa unsur lain.2. PTC (Positive Temperature Coefisient)

PTC merupakan termistor dengan koefisien yang positif. Termistor PTC memiliki perbedaan dengan NTC antara lain:1. Koefisien temperatur dari thermistor PTC bernilai positif hanya pada interfal suhu tertentu, sehingga diluar interval tersebut akan bernilai nol atau negatif. Nilai dan koefisien temperatur dari termistor PTC jauh lebih besar dari pada termistor NTC.http://blogelektronikadi.blogspot.com/2012/03/pengenalan-termistor-ntc-dan-ptc.htmlTermistor atau tahanan thermal adalah komponen semikonduktor yang memiliki karakter sebagai tahanan dengan koefisien tahanan temperatur yang tinggi, yang biasanya negatif. Ada 2 jenis termistor yang sering kita jumpai dalam perangkat elektronika yaitu NTC (Negative Thermal Coeffisien) dan PTC (Positive Thermal Coeffisien). Umumnya tahanan termistor pada temperatur ruang dapat berkurang 6% untuk setiap kenaikan temperatur sebesar 1oC. Kepekaan yang tinggi terhadap perubahan temperatur ini membuat termistor sangat sesuai untuk pengukuran, pengontrolan dan kompensasi temperatur secara presisi. Termistor terbuat dari campuran oksida-oksida logam yang diendapkan seperti: mangan (Mn), nikel (Ni), cobalt (Co), tembaga (Cu), besi (Fe) dan uranium (U). Rangkuman tahanannya adalah dari 0,5 W sampai 75 W dan tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ukuran paling kecil berbentuk mani-manik (beads) dengan diameter 0,15 mm sampai 1,25 mm, bentuk piringan (disk) atau cincin (washer) dengan ukuran 2,5 mm sampai 25 mm. Cincin-cincin dapat ditumpukan dan di tempatkan secara seri atau paralel guna memperbesar disipasi daya.

\Dalam operasinya termistor memanfaatkan perubahan resistivitas terhadap temperatur, dan umumnya nilai tahanannya turun terhadap temperatur secara eksponensial untuk jenis NTC ( Negative Thermal Coeffisien).

didefinisikan pada temperature tertentu, misalnya 25oC sebagai berikut :Koefisien temperatur

Teknik Kompensasi Termistor: Karkateristik termistor berikut memperlihatkan hubungan antara temperatur dan resistansi seperti tampak pada gambarberikut.

Untuk pengontrolan perlu mengubah tahanan menjadi tegangan, berikut rangkaian dasar untuk mengubah resistansi menjadi tegangan.

Thermistor dengan koefisien positif (PTC, Positive Thermal Coeffisien) Grafik karakteristik termistor jenis PTC :

Dalam operasinya termistor jenis PTC memanfaatkan perubahan resistivitas terhadap temperatur, dan umumnya nilai tahanannya naik terhadap temperatur secara eksponensial. Cara lain untuk mengubah resistansi menjadi tegangan adalah dengan teknik linearisasi.

Daerah resistansi mendekati linier

Untuk teknik kompensasi temperatur menggunakan rangkaian penguat jembatan lebih baik digunakan untuk jenis sensor resistansi karena rangkaian jembatan dapat diatur titik kesetimbangannya.

Nilai tegangan outputnya adalah :

atau rumus lain yang dapat digunakan untuk menentukan tegangan output :

Sehingga :

Thermistor NTC (Negative Temperature Coeficient)Thermistor adalah salah satu jenis sensor resistor yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh perubahan suhu. Thermistor ada dua jenis yaitu thermistor PTC dan thermistor NTC. Gejala dari thermistor NTC jika semakin tinggi suhu ruangan maka akan semakin rendah nilai dari tahanan thermistor tersebut begitu juga sebaliknya. Sedangkan gejala dari thermistor PTC jika suhu ruangan semakin tinggi maka tahanan juga akan semakin tinggi begitu juga sebaliknya. Banyak produsen power supply menggunakan komponen NTC resistor secara seri dengan saluran. Sebuah resistor NTC menawarkan puluhan ohm perlawanan ketika dingin,dan akan menjadi semakin berkurang nilai tahanannya menuju satu ohm dengan meningkatnya suhu. Fungsi dari Thermistor adalah pelindung rangkaian dari lonjakan arus yang tiba-tiba tinggi. Fungsi utama dari NTC thermistor ini khususnya untuk melindungi komponen dioda jembatan dan capasitorPengujian NTC thermistor menggunakan multimeter dengan arah knob pada ohmmeter X1K :1. Pastikan NTC thermistor terlepas dari rangkaian2. Colokkan kedua probe multimeter pada kedua kaki NTC thermistor (boleh bolak-balik).3. Jika jarum bergerak menuju tahanan tertentu berarti NTC tersebut dalam keadaan baik4. Jika jarum mununjuk pada tahanan yang tak terhingga, dimungkinkan NTC tersebut rusakRangkaian power supply PC sebenarnya terdiri dari beberapa blok yaitu : transient filter (memotong arus berlebih), penyearah (mengubah tegangan ac menjadi tegangan DC, PFC (Power Factor Correction),http://softquadro-teknik.blogspot.com/2011/10/thermistor-ntc-negative-temperature.htmlMENGENAL CARA KERJA DAN KARAKTERISTIK THERMISTORDiposkan olehAhmad TaqianiEmail ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Contoh thermistor NTC

THERMISTORAssalamu'alaikum Warahmatullahi Wbarakaatuh........

Alhamdulillahi robbil 'alamin, segala puji bagi Allah, Rob semesta alam yang masih memberikan kita kesempatan untuk senantiasa memperbaiki diri dan menjadi insan yang bertakwa..Aamiin...

Pada postingan yang lalu kita telah membahas mengenai resistor, kini kita akan membahas beberapa jenis dari resistor, yaitu tentangthermistor Salah satu contoh resistor adalahthermistor Resistor ini resistansinya (nilai tahanannya) berubah seiring berubahnya temperatur lingkungan. ada dua jenis thermistor;negatif temperature coefficient(NTC) danpositif temperature coefficient(PTC). Resistansi NTC mengecil ketika temperatur lingkungan meningkat. Akibatnya arus listrik yang mengalir pada rangkaian menjadi semakin besar. Resistansi PTC meningkat ketika temperatur ruangan meningkat. Pada kenyataannyathermistordidesain sedemikian rupa sehingga perubahan temperatur mengubah resistansi secara teratur (Budiharto, 2005:30).

Sebuahthermistor dibuat dari bahan semikonduktor. Komponen ini dapat dibuat dalam bentuk piringan, batangan atau butiran.Thermistorbutiran memiliki ukuran diameter yang hanya beberapa milimeter. Pada beberapathermistorbutiran, butir semikonduktornya dibungkus oleh sebuah kapsul kaca.

Karena ukurannya yang sangat kecil,thermistorbutiran dapat memberikan reksi yang sangat cepat terhadap perubahan suhu.Thermistormemiliki dua buah kaki terminal.Thermistordigunakan di dalam rangkaian-rangkaian pengukur suhu atau yang memberikan tanggapan-tanggapan tertentu terhadap perubahan suhu. Komponen ini juga dapat digunakan di dalam rangkaian-rangkaian yang akan mengalami gangguan, atau bahkan kerusakan akibat perubahan suhu.Thermistorsecara otomatis akan bekerja untuk menetralkan efek perubahan suhu (Bishop, 2004:66).

Kegunaanthermistorsebagai sensor suhu penggerak kipas pada komputer, termometer listrik, setrika listrik (sebagian memakai bimetal) dan AC. Serta bisa juga untuk pendeteksi kebakaran.TUESDAY, NOVEMBER 29, 2011Rangkaian sensor suhu | Sensor suhu dengan ThermistorEmail ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookThermistor merupakan salah satusensorsuhu yang sangat mudah untuk digunakan, karakteristik dari thermistor ini ialah thermistor akan berubah resistansinya / tahanannya ketika terjadi perubahan suhu disekitarnya.

Dengan karakteristik seperti itu, dengan menggunakan prinsip pembagi tegangan dalam merancang suatusensorsederhana, dapat dibaca perhitungannya di artikel saya sebelumnyaPrinsip Dasar Rangkaian Sensor >> Rangkaian Sensor dengan Pembagi Tegangan. kita dapat merancang dan membuat rangkaian pendeteksi suhu.

Berikut rangkaian sensor suhu

Komponen yang digunakan pada rangkaian sensor suhu diatas1. Baterry2. Thermistor3. Variabel reesistor4. Transistor NPN 2N22225. Relay6. Led 2 BuahPenjelasan rangkaian sensor suhu

Ketika thermistor mendeteksi kenaikan suhu maka resistansi thermistor akan mengecil dan ketika resistansi thermistor lebih kecil dari resistansi variabel resistor sebagai pembagi tegangannya maka akan ada arus yang mengalir ke basistransistor, ketika itu juga relay akan aktif dan led merah [ sebagai indikator panas akan aktif] sebaliknya jika suhu yang dideteksi thermistor kecil maka resistansi pada thermistor akan menjadi besar, dan ketika resistansi thermistor lebih besar dari pembagi tegangannya dalam rangkaian kali ini variabel resistor maka tidak akan ada arus yang mengalir ke basistransistor, relay tidak aktif dan led hijau [ sebagai indikator suhu tidak panas aktif ].

Rangkaian sensor suhu, ketika suhu panasRangkaian sensor suhu, ketika suhu tidak panashttp://all-thewin.blogspot.com/2011/11/rangkaian-sensor-suhu-sensor-suhu.html M.AldrinTujuan Mengubah Tahanan Menjadi Tegangan Pada Pengontrol Suhu

URAIANThermistor merupakan salah satusensorsuhu yang sangat mudah untuk digunakan, karakteristik dari thermistor ini ialah thermistor akan berubah resistansinya / tahanannya ketika terjadi perubahan suhu disekitarnya. Dengan karakteristik seperti itu, dengan menggunakan prinsip pembagi tegangan dalam merancang suatusensorsederhana, kita dapat merancang dan membuat rangkaian pendeteksi suhu maupun pengendali suhu ruangan.

Rangkaian sensor suhu dengan Thermistor

Penjelasan rangkaian sensor suhuKetika thermistor mendeteksikenaikan suhumakaresistansi thermistor akan mengecildan ketika resistansi thermistor lebih kecil dari resistansi variabel resistor sebagai pembagi tegangannya makaakan ada arus yang mengalir ke basistransistor, ketika itu jugarelay akan aktifdan led merah [ sebagai indikator panas akan aktif] sebaliknya jika suhu yang dideteksi thermistor kecil maka resistansi pada thermistor akan menjadi besar, dan ketika resistansi thermistor lebih besar dari pembagi tegangannya dalam rangkaian kali ini variabel resistor maka tidak akan ada arus yang mengalir ke basistransistor, relay tidak aktif dan led hijau [ sebagai indikator suhu tidak panas aktif ].

Rangkaian sensor suhu, ketika suhu panasRangkaian sensor suhu, ketika suhu tidak panas

Rangkaian Pengendali Suhu Ruangan Sederhana (karakteristik R terhadap t):Gambar ACara kerja rangkaian:Saat temperatur masih dingin hambatan thermistor sangat besar dibandingkan dengan R2, sehingga transistor dalam kondisi menghantar, lalu rele kontak (terhubung) sehingga heater (pemanas) menghasilkan panas. Akan tetapi, ketika ruangan menjadi panas, thermistor juga ikut panas sehingga hambatannya turun. Hambatan paralel thermistor dengan R2 menjadi kecil, sehingga tegangan bias Tr juga kecil, mengakibatkan Tr dalam kondisi cut off, rele tidak kontak dan heater tidak bekerja. Akibatnya, suhu ruangan turun. Demikian seterusnya proses akan berulang dari awal dan suhu ruangan menjadikonstan.http://thewizardium.blogspot.com/2012/10/sensor-thermal-dengan-thermistor.html12.16.2009Ikhwanul KhairiElektronika0Kali ini penulis akan menjelaskan tentang Elektronika, Bukan Tips tips lagi seperti postingan penulis sebelumnya. Baiklah, Disini penulis akan menjelaskan 2 jenis Sensor Suhu yaitu Thermistor dan Rtd. Pastinya memiliki perbedaan satu sama lain.Sebelum Penulis memulai masuk kedalam materi,sebaiknya penulis mencantumkan kedua jenis Sensor suhu tersebut beserta Kelebihan dan kekuranganya dalam bentuk "Tabel Perbandingan"

1. THERMISTORAdalahresistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif. Karena suhu meningkat, tahanan menurun dan sebaliknya. Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 % per C) oleh karena itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu. Konfigurasi Thermistor

Overview Sensor temperatur berdasarkan perubahan resistansi semikonduktorterhadap temperatur. Penambahan energi termal yang sama dengan atau melebihi energi gap ? Wg menyebabkan elektron - elektron dalam pita valensi masuk ke pita konduksi dan bebas menghantarkan arus melalui bagian terbesar material tersebut. Energi gap dari material semikonduktor 0,01V - 4V, sebagai contoh silikon yang memiliki energi gap ? Wg = 1,07 Watt. Karakteristik Thermistor. Resistansi tinggi 1kO sampai 100 kO Ukuran fisik (disk, manik-manik, batang) kecil Manik kecil (small bead diameternya 0.005 inchi) respon waktu cepat, untuk thermistor manik 12 detik. Lebih murah daripada RTD Sensitivitas sangat tinggi (1000 kali lebih sensitif daripada RTD) Perubahan resistansi 10% per 0C. Misal resistansi nominal 10 kO maka resistansi akan berubah 1kO untuk setiap perubahan temperatur 1 0C. Tidak sensitif terhadap shock dan vibrasi Thermistor dilindungi capsul (plastik, teflon/material lembam) memperlambat waktu respon karena kontak termal kurang baik.2. RTD (Resistance Temperature Detector) Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dan dapat diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten melalui pendeteksian tahanan. Konfigurasi RTD

Overview Bekerja berdasarkan perubahan resistansi logam karenaperubahan temperatur. Berbagai logam yang sering digunakan untuk RTD platina (linier, sangat mahal, umum dipakai) Nikel (range temperatur lebih rendah, lebih murah, nonlinier) Nickle alloys (range temperatur lebih rendah, lebih murah) Tembaga (range temperatur lebih rendah). Keunggulan dan Kelemahan Resistansi rendah 100O (terbanyak) sampai 1000 O Range operasi lebar (-200 0C sampai 850 0C) Akurasi Tinggi (0,0006 0C sampai 0,1 0C) Repeatability dan stabilitas tinggi Waktu respons lebih lambat (0,5 sampai 5 detik Sensitive terhadap shock dan vibrasi Disupport dengan keramik, glass tube Internal/self heating (joule heating = I2R) Lead wire can be significanthttp://ikhwanpcr.blogspot.com/2009/12/perbedaan-thermistor-dan-rtd.htmlThermistor

Thermistor adalah salah satu jenis sensor suhu yang mempunyai koefisien temperatur yangsangat tinggi. Fungsi utama dari komponen ini dalam suatu rangkaian elektronikadalah untuk mengubah nilai resistansi karena adanya perubahan temperaturdalam rangkaian tersebut. Karakteristik yang demikian ini memungkinkan kitauntuk dapat mengatasi beberapa masalah yang sederhana, seperti misalnya yangberkaitan dengan sensor temperatur, kompensasi temperatur, atau masalah sistem pengaturan yang lain.Thermistor ini dibedakan dalam tiga jenis, yaitu thermistor yang mempunyaikoefisien temperatur negatifyang biasa disingkat NTC (NegativeTemperature Coefficient), thermistor yang mempunyai koefisien temperaturpositif yang biasa disingkat PTC (Positive Temperature Coefficient),dan thermistor yang mempunyai tahanan temperature kritis yang biasa disingkat CTR(Critical Temperature Resistance).Ketiga jenis thermistor ini masing-masing mempunyai kegunaan yang berbeda,karena karakteristik dari ketiga jenis termistor tersebut berbeda antara yang satudengan yang lain. Akan tetapi, pada umumnya, bila kita menyebut katatermistor, maka termistor yang dimaksud adalah termistor NTC. NTC(NegativeTemperature Coefficient)NTC adalah resistor yangmempunyai koefisien temperatur negatif yang sangat tinggi. Thermistor jenis inidibuat dari oksida logam yang terdapat dalam golongan transisi. Oksida-oksida ini sebenarnya mempunyai resistansi yang tinggi, tetapi dapatdiubah menjadi bahan semikonduktor yaitu dengan menambahkan beberapa ionlain (sebagai doping) yang mempunyai valensi yang berbeda. Sedangkanperubahan resistansinya karena pengaruh perubahan temperatur diberikan dalambentuk kurva resistansi sebagai fungsi temperatur. PTC(Positive Temperature Coefficient)PTC merupakan resistor dengankoefisien temperatur positif yang sangat tinggi. Dalam beberapa hal, thermistorPTC berbeda dengan termistor NTC antara lain seperti yang dijelaskan berikutini: Koefisien temperatur dari thermistor PTC benilai positif hanya dalam intervaltemperatur tertentu, sehingga di luar interval tersebul, koefisien temperaturnyabisa bernilai nol atau negatif. Pada umumnya, harga mutlak dari koefisien temperalur dari thermistor PTCjauh lebih besar dari pada thermistor NTC. CTR(Critical Temperature Resistance)Thermislor CTR dibuat dari V2O3yang dipanaskan dengan serbuk oksida Baatau oksida Si dan sebagainya, yang hasilnya dalam bentuk kaca. Thermistor jenisini merupakan resistor yang mempunyai koefisien temperatur negatif yangsangat tinggi. Penurunan resistansi yang drastis karena adanya pengaruh suhutersebut terjadi pada transisi logam-semikonduktor dan berubah-ubah tergantung(sebagai fungsi) dari konsentrasi dopant, yaitu oksida logam, seperti Ge, Ni, W, atau M.

IC Sensor

IC Sensor adalah sensor suhu denganrangkaian terpadu yang menggunakan chipsilikon untuk kelemahan penginderanya.Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat linear. Ada beberapa jenis IC yang sering digunakan sebagai sensor suhu seperti LM135, LM235, LM335. Ketiga jenis IC ini memilki karakter yang berbeda-beda dan penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan kita.

Perbandingan 4 Jenis Sensor Suhu

http://kabar-agro.blogspot.com/2011/11/elektronika-dan-instrumentasi-sensor_19.htmlRANGKAIAN ALARM SENSOR SUHU DENGANTHERMISTORThermistor adalah salah satu jenis yang mempunyai koefisien temperatur yang sangat tinggi. Fungsi utama dari komponen ini dalam suatu rangkaian elektronik adalah untuk mengubah nilai resistansi karena adanya perubahan temperatur dalam rangkaian tersebut. Kali ini kita akan membuat rangkaian sensor suhu dengan thermistor, dimana buzzer/alarm menjadi indikator.Berikut komponen yang digunakan untuk membuat rangkaian sensor suhu dengan thermistor : Power supply 5 volt dan 9 volt Sensor suhu thermistor (NTC) Variabel resistor/potensiometer 10 K Resistor 10 K dan 100 ohm Transistor NPN Relay Buzzer/alarmSetelah semua komponen terkumpul maka saatnya kita merangkai rangkaian sensor suhu dengan thermistor dimana alarm sebagai indikator. Berikut rangkaian alarm sensor suhu :

Gambar Rangkaian alarm sensor suhu dengan thermistorPrinsip kerja dari rangkaian alarm sensor suhu dengan thermistor diatas :1. R3, Thermistor dan VR1 dipasang seri supaya dapat menentukan pembagian tegangan yang sesuai yang akan diberikan ke transistor switching.2. Tegangan supply adalah sama dengan jumlah tegangan yang jatuh pada R3, Thermistor dan VR1. Tegangan pada VR1 paralel terhadap basis transistor, sehingga pada saat tegangan pada VR1 mencapai 0,7 volt maka transistor akan aktif dan mengaktifkan relay sehingga alarm/buzzer akan terenergise .3. Thermistor dipasang pada bagian atas dari VR1 dimaksudkan supaya pada saat suhu naik tegangan pada titik trigger (basis transistor = VR1) akan mengalami kenaikan, dikarenakan thermistor (NTC) tersebut akan mengalami penurunan nilai resistansi seiring dengan kenaikan suhu.4. Anda bisa saja menukar posisi thermistor dengan VR1 dengan tujuan agar rangkaian alarm akan aktif pada saat suhu mengalami penurunan.5. Anda bisa juga meengganti nilai R3 dan VR1 untuk mendapatkan sensitifitas yang sesuai dengan karakteristik thermistor yang anda miliki dan sesuai keinginan anda.CARA KERJA THERMISTORThermistordibuat dari bahan semikonduktor. Cara kerjaThermistoryaitu ketika suhu meningkat maka resistansiThermistorakan menuru. Hal ini karenaThermistorterbuat dari bahan semikonduktor yang mempunyai sifat menghantarkan electron ketika suhu naik.Thermistoryanng paling seering digunakan untuk pengukuran suhu adalahThermistordua kawat meskipun banyak jenisThermistor.

MengukurThermistormenggunakan multitester baikdigital maupun analog pada posisikilo ohm, jikaThermistortidak mempunyai tahanan artinya rusak. Nilai Tranducer harus stabil pada suhu kamar dan menurun ketika ujung tranducer ketika dipanaskan.Setiap penambahan derajatThermistormempunyai perubahan hambatan sangat besar. KetikaThermistordihubungkan ke kontroler adalah cara terbaik untuk mengukurnya.Pada mode VDC pasang kabel multi meter dikabelThermistor.Bila terukur tegangan 5 volt maka artinya tidak ada hubugan atau tahanan padaThermistor,jika tegangan 0 volt makaThermistorshort. Namun jika pada suhu ruangan 25 derajat makaThermistorharus mendapat tegangan sebesar 2,5 volt. Namun ada pula pendingin ruangan yang controllernya menggunakn tegangan 3,3 volt ketika thermistor memutuskan arus dan tegangan 1,7 volt ketika suhu ruangan 25 derajat.http://servisacyogya.blogspot.com/2012/07/cara-kerja-thermistor.htmlSensor TermistorSensor Termistor

Nama termistor berasal dariThermally Sensitive Resistor. Termistor ini merupakan gabungan antara katatermo(suhu) danresistor(alat pengukur tahanan). Termistor (Inggris: thermistor) adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan mendapat hak paten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491.

Prinsip Kerja TermistorPrinsipnya adalah memberikan perubahan resistansi yang sebanding dengan perubahan suhu. Perubahan resistansi yang besar terhadap perubahan suhu yang relatif kecil menjadikan termistor banyak dipakai sebagai sensor suhu yang memiliki ketelitian dan ketepatan yang tinggi.Termistor yang dibentuk dari bahan oksida logam campuran (sintering mixture), kromium, kobalt, tembaga, besi, atau nikel, berpengaruh terhadap karakteristik termistor, sehingga pemilihan bahan oksida tersebut harus dengan perbandingan tertentu. Dimana termistor merupakan salah satu jenis sensor suhu yang mempunyai koefisien temperatur yang tinggi.Prinsip Kerja Termistor

Komponen dalam termistor ini dapat mengubah nilai resistansi karena adanya perubahan temperatur. Dengan demikian dapat memudahkan kita untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik. Termistor dapat dibentuk dalam bentuk yang berbeda-beda, bergantung pada lingkungan yang akan dicatat suhunya. Lingkungan ini termasuk kelembaban udara, cairan, permukaan padatan, dan radiasi dari gambar dua dimensi. Maka, termistor bisa berada dalam alatalat seperti disket, mesin cuci, tasbih (manik-manik), balok, dan satelit. Ukurannya kecil dibandingikan dengan termometer lain, ukurannya

Jenis Jenis TermistorTermistor dibedakan dalam 2 jenis, yaitu

1. Termistor yang mempunyai koefisien negatif, yang disebut NTC (Negative Temperature Coefisient)NTC merupakan termistor yang mempunyai koefisient negatif. Dimana bahannya terbuat dari logam oksida yaitu dari serbuk yang halus kemudian dikompress dan disinter pada temperatur yang tinggi. Kebanyakan pada material penyusun termistor biasa mengandung unsur unsur seperti Mn2 O3, NiO,CO2, O3,Cu2 O, Fe2 O3 TiO2, dan U2 O3.NTC Termistor

Oksida-oksida ini sebenarnya mempunyai resistansi yang sangat tinggi, tetapi dapat diubah menjadi bahan semikonduktor dengan menambahkan beberapa unsur lain yang mempunyai valensi yang berbeda disebut dengan doping dan pengaruh dari resistansinya dipengaruhi perubahan temperatur yang diberikan. Thermistor logam oksida digunakan dalam daerah 200K sampai 700K. Untuk digunakan pada temperatur yang sangat tinggi, thermistor dibuat dari Al2O3 , BeO , MgO.

2. Temistor yang mempunyai koefisien positif yang disebut PTC (Positive Temperature Coefisient).PTC merupakan termistor dengan koefisien yang positif. Termistor PTC memiliki perbedaan dengan NTC antara lain:1.Koefisien temperatur dari thermistor PTC bernilai positif hanya dalam interfal temperatur tertentu, sehingga diluar interval tersebut akan bernilai nol atau negatif2.Harga mutlak dan koefisien temperatur dari termistor PTC jauh lebih besar dari pada termistor NTC.PTC TermistorJenis jenis PTC Jenis pertama terdiri dari thermally sensitif silicon resistors, kadang-kadang disebut sebagai Silistors. Device ini menunjukkan nilai koefisien suhu positif yang cukup seragam (sekitar 0,77% /C) kebanyakan dari silistor melalui berbagai wilayah/rentang operasional, tetapi dapat juga menujukkan koefisien suhu negatif di wilayah temperatur yang melebihi 150 C. Device ini paling sering digunakan untuk kompensasi terhadap device semiconducting silicon dalam kisaran temperature antara -60 C ke 150. Jenis kedua merupakan polycrystalline bahan keramik yang biasanya resistivitasnya tinggi tetapi terbuat dari semiconduktor dengan penambahan dopants. Umumnya dibuat dari campuran barium, timah dan strontium titanates dengan tambahan seperti yttrium, manganese, tantalum dan silika. Device ini memiliki daya tahan-suhu karakteristik negatif yang sangat kecil. Koefisien suhu device ini hingga mencapaisuhu yang kritis, yang disebut sebagai Curie, perubahan atau transisi suhu. Suhu kritis ini merupakan pendekatan, device ini mulai menunjukkan peningkatan, resistansi suhu coefficient positif seperti peningkatan resistansi yang besar.

Cara Penggunaan Sensor TermistorCara penggunaan termistor,sama halnya dengan cara penggunaan thermometer. Hanya perbedaannya adalah termistor digunakan untuk mengukur suhu pada resistor. Ketika termistor mengalami pemanasan atau ketika termistor berada dekat dengan sumber kalor, termistor akan menilai perubahan yang bergantung pada temperatur yang dilingkiupinya.Karakteristirk Termistor

Aplikasi Sensor TermistorTermistor sangat menguntungkan untuk mengukur temperatur, karena disamping harganya yang murah, termistor memiliki resolusi tinggi dan memiliki ukuran dan bentuk yang fleksibel. Nilai mutlak dari hambatannya sangat tinggi jadi untuk kabel yang panjang dan hambatan konstan bisa ditoleransi. Tanggapan yang lambat (1 ms sampai 10s) bukan hal yang merugikan untuk aplikasi umum. Pendeteksi dan pengontrol temperaturTermistor-termistor disediakan sangat murah dan dapat diandalkan sebagai sensor temperaturyang memiliki rentang yang lebar. Contoh-contoh sederhana jarak dari alarm-alarm api pada pendeteksi tumor. Kadang-kadang termistor merupakan bagian dari osilator dan frekwensi keluarannya menjadi fungsi temperatur. CompensasiSebagian besar resistor dan penghubungpada PTC. Termistor dihubungkan pararel dengan NTC yang komponen-komponennya bisa di nonaktifkan dengan bantuan temperatur. Seperti pada relay temperatur dan saklar. Kegunaan pada efek-efek terhadap pemanasan . Sebagai contoh, pengkarakteristikan dengan NTC bias digunakan untuk mengatur tegangan dan pada penundaan dan waktu sirkuit. Pengkarakterisasian dengan PTC digunakan untuk memproteksi gelombang. Pengukuran yang tidak langsung pada parameter-parameter lain. Ketika termistor mengalami pemanasan atau ketika termistor berada dekat dengan sumber kalor, termistor akan menilai perubahan yang bergantung pada temperatur yang dilingkiupinya. Disini bisa dipakai untuk mengatur tingkat pencairan, aliran gas, tingkat pemvakuman dan lain sebagainya. Detektor gelombang yang memiliki panjang gelombang yang lebarAplikasi termistor pada fhoto detektor panjang gelombang dihasilkan pada salah satu detektor suhu yang disebut dengan termistor balometer.Perubahan Nilai Resistansi Termistor Terhadap Temperatur

Termistor Bolometer adalah detektor suhu yang bertentangan dengan detektor kuantum tentang radiasi. Pada bolometer, radiasi diserap oleh material, temperaturnya meningat dan hambatan berubah dan di amati. Termistor bolometer adalah temistor sederhana dengan sebuah mantel khusus untuk lebih efisien dalam menyerap cahaya terutama pada spektrum inframerah. Sering kali film dengan ketebalan 200 dari bismut sering dipakai untuk keperluan ini.

Respon terhadap Gelombang yang memiliki panjang gelombang yang panjang diatas 1000 m masih mungkin terdeteksi. Oksida logam pertama kali muncul pada tahun 1940. dan memakai kristal tunggal Ge dan Si. Termistor bolometer dimulai pada tahun 1960. Sekarang ini dengan penambahan doping Ge pada device lebih mudah.Pada pengoprasian sebenarnya, termistor bolometer lebih cocok untuk panjang gelombang yang pendek sekitar beberapa m, dan sering kali suhunya menurun sampai 4K.http://ilmulistrik.com/sensor-termistor.htmlThermistor

Thermistor atau tahanan thermal adalah alat semikonduktor yang berkelakuan sebagai tahanan dengan koefisien tahanan temperature yang tinggi (William D.Cooper,1999). Nama Thermistor berasal dariThermally Sensitive Resistor.Thermistor memiliki prinsip kerja memberikan perubahan resistansi terhadap perubahan suhu. Thermistor terdiri dari 2 jenis yaitu PTC(Positive Temperature Coefficient)dan NTC(Negative Temperature Coefficieent).Pada thermistor jenis PTC, nilai resistansi berbanding senilai terhadap perubahan suhu.Sedangkan pada NTC, nilai resistansi berbanding terbalik terhadap nilai perubahan suhu.Thermistor PTC terbuat dari material Kristal tunggal sedangkan Thermistor NTC terbuat dari material logam oksida.Hal inilah yang menyebabkan tipe NTC lebih banyak tersedia di pasaran.Beberapa Karakteristik dari Thermistor diantaranya:- - Nilai resistansi tinggi dengan kisaran 30 ohm hingga 41.5Kohm- -Respon waktu terhadap suhu cepat sekitar detik- -Sensitivitas sangat tinggi- -Perubahan resistansi besar- -Harga Relatif murah.http://apardamean.blogspot.com/2013/03/thermistor.html