76
Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati EDISI 06 | 2014 MEDIA KOMUNIKASI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Kulit KACANG untuk Sumber ENERGI Mewujudkan PEMUKIMAN TRANSMIGRASI Yang Terang Benderang Kulit KACANG untuk Sumber ENERGI

Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN

efficient energy, preserving the natural

efficient energy, preserving the natural

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN

ME

DIA

KO

MU

NIK

ASI K

EM

EN

TE

RIA

N E

NE

RG

I DA

N SU

MB

ER

DA

YA

MIN

ER

AL

ED

ISI 06

| 20

14

Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar

KUOTA Tak Terlewati

Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar

KUOTA Tak Terlewati

E D I S I 0 6 | 2 0 1 4

M E D I A K O M U N I K A S I K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D A Y A M I N E R A L

Kulit KACANG untuk Sumber

ENERGI

Mewujudkan PEMUKIMAN

TRANSMIGRASI Yang Terang Benderang

Kulit KACANG untuk Sumber

ENERGI

Page 2: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati
Page 3: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

editorial

Para pembaca yang kami hormatiIntegritas adalah sebuah keniscayaan. Berbekal nilai tersebut, sejak awal terbentuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia senantiasa mengawal pengelolaan energi di tanah air. Berbekal nilai yang sama, Kementerian ESDM selalu berupaya mengedepankan kepentingan masyarakat luas, terutama agar berkah yang dialirkan sumber-sumber energi di Indonesia dapat dinikmati seluas-luasnya oleh seluruh lapisan masyarakat.

Karenanya, dalam menghadapi tantangan dan peluang pengelolaan energi di tanah air, Kementerian ESDM selalu mempelajari berbagai aspek terkait. Hal ini dilakukan agar setiap himbauan, kebijakan maupun peraturan yang ditelurkan mampu menaungi segenap kepentingan secara baik dan proporsional. Tidak hanya itu, ragam keputusan yang diambil pun diharapkan dapat menjadi pemecah masalah yang berkonsep “win-win solution”.

Dan tentu saja, pro dan kontra akan terjadi. Hal ini tidak dapat dihindari, meskipun dalam kadar yang terkecil. Namun, menghadapi kondisi ini, kunci penting yang perlu dipahami adalah kesadaran setiap elemen bangsa untuk mau berkontribusi aktif menjalankan ataupun sekedar memahami arti positif dari ragam keputusan tersebut. Melalui alur pemikiran yang jernih dan cara pandang yang benar, sekiranya semua hal tersebut tidak akan sulit tercapai.

Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dalam momentum saat ini adalah pemahaman terhadap arti penting pengelolaan subsidi energi terhadap kepentingan bangsa yang lebih luas. Tidak hanya melihat kepentingan jangka pendek, namun justru memandang jauh ke depan. Hanya melalui proses pemahaman inilah maka upaya membangun masa depan Indonesia, khususnya terkait pengelolaan energi, akan terbentuk dengan cepat dan minim kendala.

Perlu dipahami, bahwa kondisi serupa juga dialami oleh sebagian besar negara-negara sahabat di seluruh belahan dunia. Suka atau tidak, siap atau tidak, ragam kendala seputar krisis energi sudah hadir secara nyata dihadapan. Apabila tidak diantisipasi sejak dini dan melakukan langkah-langkah strategis terintegrasi, maka bukan tidak mungkin kondisi ini akan semakin akut hingga akan berdampak pada hal-hal yang tidak diinginkan bersamaa.

Oleh karenanya, melalui media komunikasi ini, kami mencoba menempa kembali kesadara kita semua untuk semakin kuat meyakini bahwa kontribusi sekecil apapun yang kita lakukan, dipastikan akan membawa kebaikan untuk bersama. Salah satu contoh kecilnya adalah mulai mengimplementasikan pada diri sendiri upaya penghematan energi secara bertumbuh dan berkelanjutan.

Mulai dari yang kecil dan sederhana. Matikan lampu pada saat tidak digunakan, adalah realisasi mudah yang tak perlu pemikiran panjang. Berjalan kaki pada perjalanan dekat dan menggunakan BBM Non Subsidi adalah contoh positif lainnya. Percayalah, bahwa sentuhan kecil hati Anda akan mampu merubah wujud dunia menuju kondisi yang lebih baik lagi. Yakinkan diri Anda, bahwa bersama-sama kita pasti bisa menebar kebaikan hakiki. Setujukah Anda?

Selamat MenyimakRedaksi

PENANGGUNG JAWAB Sekretaris Jenderal

M. Teguh Pamudji

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan KeuanganIr. Bambang Gatot Ariyono, M.M

Staf Ahli Bidang Komunikasi dan sosial Kemasyarakatan

Ir. Ronggo Kuncahyo, M.M

Kepala Pusat Komunikasi PublikDr. Ir. Saleh Abdurrahman, M.Sc

Kepala Biro HukumSusyanto, SH. MH

Kepala Pusat Data dan Teknologi ESDM

Agung Wahyu Kencoro

Kepala Biro Perencanaan dan Kerja SamaDr. Ir. Ego Syahrial, M.Sc

REDAKTUR Kepala Bagian Tata Usaha, Puskom

Ir. Dwi Purwanto

Kepala Sub Bagian Rencana dan Keuangan, PuskomBambang Widjiatmiko

Kepala Sub Bagian Umum, PuskomArid Riza Abadi, S.Sos

Vagunaldi, S.KomBunga Adi Mirayanti, S.I.KomDian Eka Puspitasari, S.Sos.

EDITOR Indra Tauhid C. S., M.A., Dian Lorinsa, S.IP.,

Judhi Purdhiyanto, Amna, S.Sos., Safii,

DESAIN GRAFIS & FOTOGRAFER Melati Larasati Oktaviani, Didit Adiono,

Adi Noorfajarudin, Prawira, Akbar Alfiannto, Arif Suryadi

ALAMAT Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Jl. Medan Merdeka Selatan No. 18 Jakarta 10110

Tromol Pos: 1344/JKT 10013Tel. / Faks: (021) 344 0649email: [email protected]

KESDM

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN

effi cient energy, preserving the natural

effi cient energy, preserving the natural

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN

ME

DIA

KO

MU

NIK

ASI K

EM

EN

TE

RIA

N E

NE

RG

I DA

N SU

MB

ER

DA

YA

MIN

ER

AL

ED

ISI 06

| 20

14

Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar

KUOTA Tak Terlewati

Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar

KUOTA Tak Terlewati

E D I S I 0 6 | 2 0 1 4E D I S I 0 6 | 2 0 1 4

M E D I A K O M U N I K A S I K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D A Y A M I N E R A L

Kulit KACANG untuk Sumber

ENERGI

Mewujudkan PEMUKIMAN

TRANSMIGRASI Yang Terang Benderang

Kulit KACANG untuk Sumber

ENERGI

Mag_ESDM EDISI 6_2014_COVER.indd 1 10/18/2014 5:39:04 PM

3edisi 06 I 2014

Page 4: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

3 EDITORIAL

6 SURAT ANDA

8 LENSA• Wakil Menteri ESDM Buka Lima

Diklat Di Pusdiklat Migas• Halal Bi Halal Keluarga Besar Di

Lingkungan ESDM• Pengendalian BBM Bersubsidi• Seluruh Pegawai Bekerja Untuk

Kesejahteraan Rakyat• Peringatan Hari Kemerdekaan

Republik Indonesia Ke-69 • Penghargaan Energi Ke-4 2014• Tidak Ada Pembatasan BBM

Bersubsidi• Mewujudkan Pemukiman

Transmigrasi Yang Terang Benderang• Penganugerahan Tanda Kehormatan

Satyalancana Wira Karya Dan Satyalancana Karya Satya

14 SAJIAN UTAMA• Pengendalian BBM Bersubsidi Agar

Kuota Tak Terlewati

18 WACANA• Logam Tanah Jarang Merupakan

Kekayaan Sumber Daya Alam Yang Terabaikan

• Bahan Bakar Berbasis Bakteri yang Banyak Terdapat di Usus Manusia

20 ENERGI MIX • Energi Listrik Hasil Fotosintesis

32 REGULASI• Maksimalkan Energi Panas Bumi• Kemudahan Menggarap Usaha

Penyediaan Tenaga Listrik Dari PLTA

26 MIGAS• Tidak Ada Pembatasan BBM

Bersubsidi• Kurangi Penyalahgunaan, Jam

Operasi SPBU Diatur• ICP Juli 2014 Turun• Pemerintah Pantau Pengendalian

BBM BERSUBSIDI• MRU PLUIT Mulai Beroperasi• RUU APBN 2015: Subsidi Energi

Rp363,5 Triliun• Menteri ESDM Resmikan FSO

Gagak Rimang

• Dirjen Migas Buka Farmout Forum Indonesia 2014

• Terurai, Antrean Di SPBU

34 KETENAGALISTRIKAN• HALAL BI HALAL di Dirjen

Ketenagalistrikan• Pemerintah Harapkan Kajian-Kajian

Ketenagalistrikan Dari Perguruan Tinggi

• Dirjen Ketenagalistrikan Serahkan Penghargaan Satyalancana Karya Satya

• Sesditjen Ketenagalistrikan Beri Pembekalan Kepada CPNS KESDM

• Pemerintah Harapkan Partisipasi Aktif Stakeholder Bidang Standardisasi Ketenagalistrikan

• Direktur Teknik Dan Lingkungan Membuka Forum Komunikasi Dan Pembinaan Inspektur Ketenagalistrikan

• PLN Batam Tidak Disubsidi Dan Tidak Lagi Gunakan Solar

• Gunakan CNG, PLN Batam Untung Rp50 Milyar

• LEBARAN, Beban Listrik PLN Turun Signifikan

daftar isi

14SAJIAN UTAMA

Pengendalian BBM BersubsidiAgar Kuota Tak Terlewati

Bermotor. Berdasarkan

22REGULASI

MaksimalkanEnergi Panas Bumi

4 edisi 06 I 2014

Page 5: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

40 BADAN GEOLOGI • Gunung SLAMET Siaga

42 MINERBA • Penganugerahan Kinerja Instansi

Pemerintah Tahun 2013 Direktorat Jenderal Mineral Dan Batubara

• Penilaian Akuntabilitas Yang Mendongkrak Kinerja

• Peningkatan Pengawasan Perusahaan Pemegang Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B)

• Tren Penurunan Harga Batubara Acuan Masih Berlanjut

46 EBT• PLTP PATUHA Unit I Segera

Beroperasi• Kompor Tungku Sehat Hemat Energi• Program Energi Baru Terbarukan

Dan Konservasi Energi Di Kawasan Transmigrasi

• Penggunaan Bahan Bakar Nabati Untuk Pesawat Udara

• Penandatanganan Dokumen Pendanaan PLTA Rajamandala

• Mempermudah Investor Mengembangkan PLTA

50 BALITBANG • Kerja Sama Badan Litbang ESDM

Dengan BPPT• Kunjungan Delegasi UNEP Ke

P3TKEBTKE• PUSLITBANG tekMIRA Turut Serta

Pada RITECH EXPO 2014• KAN Lakukan Surveilen Pada

Laboratorium Pengujian Puslitbang tekMIRA

• Forum Group Discussion PPPGL - ITS

• PPPGL Berpartisipasi Pada SAIL RAJA AMPAT 2014

• Peringatan Hut Kemerdekaan RI Ke-69 Di Lingkungan PPPGL

54 BADIKLAT• Diklat Evaluasi Dokumen AMDAL

Angkatan II• Pusdiklat MINERBA Selenggarakan

Diklat Kepemimpinan Tingkat III• Diklat Pengelolaan K3• Pusdiklat MINERBA Selenggarakan

DUA DIKLAT Di Manokwari

45MINERBATren PenurunanHarga BatubaraAcuan Masih Berlanjut

62POTENSIKulit KacangUntuk SumberEnergi

72KESELAMATANPerhatikan Kesehatan SertaKeselamatan Kerja

• Sertifi kasi Juru Ukur Tambang Angkatan III dan IV

• Diklat Teknologi Batubara Bersih

58 TEKNOLOGI • Energi Listrik Masa Depan Dari

Hydrino• ANALISIS BAUKSIT dengan THERMO

SCIENTIFIC NITON Seri XL3 GOLDD+, Memungkinkan Analisis Elemen Ringan Dengan Cepat

62 POTENSI• Kulit Kacang untuk Sumber ENERGI• Jerami Minyak BIJI RAPA Sebagai

BIOFUEL

66 LINGKUNGAN • Klorinasi Air Limbah• Mengelola Abu Batu Bara

70 KESELAMATAN • Instalasi Dan Peralatan Listrik Harus Baik• Perhatikan Kesehatan Serta

Keselamatan Kerja

74 GLOSSARY

E d i s i 0 6 | 2 0 1 4

5edisi 06 I 2014

Page 6: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

surat pembaca

GLOBAL GEOPARK NETWORK UNESCO Beberapa waktu lalu Indonesia sukses memasukkan Gunung Batur menjadi Global Geopark Network (GGN) UNESCO. Dan rencananya Pemerintah juga telah mengusulkan beberapa kawasan lagi di Indonesia untuk masuk dalam CGN. Bisa dijelaskan keuntungan apa jika suatu kawasan masuk dalam Global Geopark Network (CGN) UNESCO. Terima kasih.

Budi Susanto – Semarang

Bapak Budi Susanto YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Keuntungan yang diperoleh jika satu kawasan dinyatakan sebagai GGN UNESCO antara lain promosi secara internasional melalui bendera UNESCO tanpa harus disertai pembiayaan besar. Tidak itu saja, penetapan geopark nasional menjadi GGN UNESCO akan menjadi ikon baru pariwisata Indonesia yang berbasis masyarakat dan konservasi sehingga dapat lebih menarik wisatawan mancanegara berkunjung serta menarik minat investor luar negeri.

Salam redaksi

IZIN PENGGELARAN PIPA PENYALUR UNTUK LAUTRedaksi yang terhormat, kami ingin mengetahui apa saja persyaratan untuk mengurus Izin Penggelaran Pipa Penyalur untuk Laut. Mohon dapat diberikan informasinya. Terima kasih.

Dita Amanda – Manado

Ibu Dita Amanda YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Untuk mengetahui informasi yang Ibu butuhkan bisa menghubungi Ruang Pelayanan Investasi Migas Terpadu,Gedung Plaza Centris Lantai 1. Jl HR Rasuna Said Kav. B-5 Jakarta Selatan, atau dapat mengakses informasi tersebut melalui www.migas.esdm.go.id

Salam redaksi

KEMIRI SUNANBeberapa tahun belakangan Pemerintah mulai mengembangkan kemiri sunan sebagai sumber Bahan Bakar Nabati (BBN) penghasil biodiesel. Hal tersebut dilakukan untuk mengembangkan energi alernatif. Mohon dapat dijelaskan secara singkat tentang kemiri sunan tersebut. Terima kasih.

Putri Andini – Malang

Ibu Putri Andini YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Kemiri Sunan adalah tanaman yang memiliki perakaran tunggang dengan kanopi yang rapat dan lebar. Tinggi tanaman dapat mencapai 15 meter

Dan tanaman tersebut dapat hidup sampai usia diatas 75 tahun. Mempunyai karakteristik seperti kandungn minyaknya tinggi, pertumbuhannya relatif cepat, wilayah pengembangannya luas, produktivitasnya tinggi dan cocok sebagai tanaman konservasi. Kemiri Sunan memiliki potensi sebagai sumber energi alternaif. Dari 100 pohon kemiri sunan dapat diperoleh minyak biodiesel 10ton/tahun.

Salam redaksi

6 edisi 06 I 2014

Page 7: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

Untuk kritik, saran maupun artikel dapat dikirimkan ke: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Jl. Medan Merdeka Selatan No.18 - Jakarta 10110, Tromol Pos : 1344/JKT 10013Tel. / Faks. (021) 344 0649, email. [email protected]

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN OTECSaya memerlukan data tentang kelebihan dan kekurangan dari OTEC (ocean thermal energy conversation) atau konversi energi termal lautan. Mohon dapat dijelaskan secara singkat mengenai hal tersebut. Terima kasih.

Surahman – Cirebon

Bapak Surahman YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Kelebihan dari OTEC adalah penggunaannya tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya, tidak membutuhkan bahan bakar, biaya operasi rendah dan produksi listrik stabil. Selain itu penggunaannya juga dapt dikombinasikan dengan fungsi lainnya seperti menghasilkan air pendingin, produksi air minum, suplai air untuk aquaculture, ekstrasi mineral dan produksi hidrogen secara elektrolisi. Sementara itu kekurangannya antara lain belum ada analisa mengenai dampaknya terhadap lingkungan serta biaya pembangunannya yang tidak murah.

Salam redaksi

ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD)Dalam aktifitas di area pertambangan seorang pekerja biasanya harus dilengkapi dengan Alat Perlindungan Diri (APD). Bisa dijelaskan secara singkat berkenaan dengan hal tersebut. Terima kasih.

Andi Cahyono – Riau

Bapak Andi Cahyono YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Alat Pelindung Diri (APD) atau dalam Bahasa Inggris disebut Personal Protective Equipment (PPE) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh / sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. Alat pelindung diri merupakan kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering controls) dan administratif (work practice controls) tidak dapat dilakukan dengan baik.

Salam redaksi

SAGUPemerintah terus mengembangkan Bahan Bakar Nabati (BBN) sebagai penghasil biodiesel, salah satunya berasal dari sagu. Hal ini dilakukan untuk mencari energi alernatif pengganti energi fosil. Mohon dapat dijelaskan secara singkat tentang sagu tersebut. Terima kasih.

Wahyu Abadi – Padang

Bapak Wahyu Abadi YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Sagu (Metroxylon sagu Rottb.) merupakan tanaman asli Indonesia. Menurut Balai Penelitian Tanaman Palma-Badan Litbang Pertanian-Kementerian Pertanian Indonesia, luas area tanaman sagu sekitar 1,128 juta hektar (ha) atau 51,3% dari luas area sagu dunia. Sagu berpotensi dijadikan sumber energi dn sumber energi terbarukan yang dihasilkan adalah etanol. Kandungan pati dalam sagu terdiri atas kadar amilosa 23% sampai 27%,amilopektin 70% hingga 80% serta etanol 30% hingga 60%. Sagu bisa dimanfaatkan sebagai campuran dengan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium atau disebut biooetanol. Bioetanol sebagai campuran Premium tidak mengandung timbal dan tidak menghasilkan emisi hidrokarbon sehingga ramah lingkungan.

Salam redaksi

7edisi 06 I 2014

Page 8: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

LENSA

HALAL BI HALAL Keluarga Besar Di Lingkungan ESDMHalal bi halal keluarga besar di lingkungan ESDM merupakan acara rutin yang diselenggarakan Kementerian ESDM dengan mengundang seluruh pejabat dilingkungan Kementerian ESDM, BUMN dan stakeholder sektor ESDM.

Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Susilo Siswoutomo beserta Ibu mengawali rangkaian acara halal bi halal keluarga besar sektor ESDM

dengan berjabat tangan saling bermafaatan dengan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik dan Panglima TNI, Moeldoko (07/08).

“Saya beserta Istri mengucapkan selamat hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh karyawan, seluruh stakeholder ESDM baik yang hadir disini maupun yang tidak hadir disini,” ujar Menteri ESDM dalam sambutannya. “Hari ini kita berhalal bi halal dan saya khusus mengundang Panglima TNI dan Kepolisian untuk hadir karena kami menyadari bahwa seluruh kegiatan ESDM adalah kegiatan yang masuk kategori proyek-proyek vital , baik sektor energi mapun sektor pertambangan, hampir semuanya proyek vital,” lanjut Menteri.

Sebagai kegiatan rutin tahunan, acara halal bihalal ini diselenggarakan oleh Kementerian Energi Dan Sumber Daya Manusia sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa menyusul selesainya ibadah puasa Ramadhan selama sebulan penuh. Selain itu juga diharapkan menjadi salah satu forum untuk mendekatkan para stakeholders sektor ESDM.

Wakil Menteri ESDM BUKA LIMA DIKLAT

DI PUSDIKLAT MIGASWakil Menteri Energi dan Sumber

Daya Mineral (Wamen ESDM) Susilo Siswoutomo membuka secara resmi 5 diklat yang diselenggarakan oleh

Pusdiklat Migas.

Turut mendampingi pada acara tersebut Kepala Badan Diklat ESDM Djadjang Sukarna, Kepala Pusdiklat Migas Zainal Arifin, Manajemen Pertamina

Hulu Energi, Manajemen Exxon Mobil Cepu Ltd dan Total E&P Indonesie.

Dalam sambutannya Wamen ESDM menyampaikan agar SKK Migas menginstruksikan KKKS untuk lebih berperan serta dalam pengembangan sumber daya manusia melalui program CSR untuk masyarakat. Wamen ESDM juga menyarankan agar Badiklat ESDM lebih banyak melaksanakan diklat untuk industri dan masyarakat. Dan jika diperlukan juga bisa bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja dan instansi lainnya.

Terkait dengan uji kompetensi, dalam hal ini LSP PPT Migas di bawah Pusdiklat Migas, Wamen ESDM mengharapkan agar LSP PPT Migas mampu mejadi lembaga sertifikasi yang berkualitas beriringan dengan diklat untuk menyiapkan tenaga kerja teknis dalam rangka menyongsong era pasar bebas. Sementara itu kepada peserta diklat, Wamen ESDM berpesan sebagai generasi penerus bangsa, selain belajar untuk fokus, juga harus belajar berorganisasi, belajar menjadi pemimpin dan yang dipimpin, belajar untuk selalu berusaha, dan belajar bersosialisasi.

Kelima diklat itu adalah Diklat Pemboran Tingkat Operator Lantai Bor baik program Exxon Mobil Cepu Ltd, maupun program Pertamina PHE ONWJ (dilaksanakan mulai tanggal 25 Agustus sampai dengan 29 Oktober 2014), Diklat Operator Pesawat Angkat untuk Juru Ikat Beban (Rigger) dan Crane Mobil (dilaksanakan mulai tanggal 19 Agustus hingga 02 September 2014) dan program Aparatur Negara, Diklat Teknis Kegiatan Usaha Hulu Migas Konvensional dan Non Konvensional (dilaksanakan pada tanggal 25 hingga 29 Agustus 2014).

8 edisi 06 I 2014

Page 9: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

Pengendalian BBM BERSUBSIDIMenteri ESDM Jero Wacik menyampaikan keterangan pers di Kementerian ESDM terkait pengendalian BBM bersubsidi yang dilakukan sejak 1 Agustus 2014 (05/08).

Dalam kesempatan tersebut

Menteri didampingi oleh Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi A. Edy Hermantoro, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Sommeng serta Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya

Pada kesempatan tersebut Menteri menjelaskan, subsidi energi tahun 2014 yang terdiri dari subsidi BBM dan listrik mencapai Rp 350 triliun. Pada saat ini, subsidi BBM yang seharusnya diberikan kepada masyarakat kurang mampu. Namun sebanyak 77% dinikmati oleh masyarakat menengah ke atas yang sebenarnya tidak berhak mendapatkannya. Semua pihak sepakat, subsidi harus dikurangi agar dapat digunakan untuk membangun infrastruktur seperti sekolah, rumah sakit dan fasilitas umum lainnya.

Berdasarkan hasil pembahasan dengan DPR, disepakati bahwa pada APBN-P 2014, kuota BBM bersubsidi sebesar 46 juta KL atau turun dibandingkan APBN 2014. Hal ini membuat pemerintah harus melakukan kebijakan agar penggunaan BBM bersubsidi tersebut tidak melebih kuota. Hingga semester I tahun 2014, realisasi penyaluran BBM bersubsidi mencapai 22,91 juta kilo liter (KL) lebih tinggi dari kuota yang direncanakan sebesar 22,81 juta KL. Sementara di periode yang sama pada tahun 2013 sebesar 22,74 juta KL.Kenaikan volume BBM bersubsidi ini, antara lain disebabkan oleh pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor. Berdasarkan data GAIKINDO dan AISI dalam 3 tahun terakhir, rata-rata angka penjualan mobil mencapai 1,1 juta unit/tahun dan motor 7,6 unit/tahun.

Menteri menambahkan berdasarkan perhitungan BPH Migas jika tidak dilakukan pengendalian, kuota BBM bersubsidi jenis Solar akan habis pada November 2014. Sedangkan jenis bensin Premium, akan habis pada 19 Desember. Untuk itu, pemerintah cq BPH Migas melakukan pengendalian penggunaan BBM bersubsidi melalui Surat Edaran BPH Migas Nomor 937/07/Ka. BPH/2014 tanggal 24 Juli 2014.

Instruksi surat tersebut diantaranya : Memberikan pelayanan kepada nelayan yang kapalnya di bawah 30 GT. Tujuannya agar Pertamina bisa menekan konsumsi BBM Solar sebanyak 20% dan tepat sasaran dinikmati oleh nelayan kecil, Instruksi kepada Pertamina dan badan usaha lain untuk menyediakan BBM non subsidi di setiap outlet SPBU di seluruh tanah air, Kebijakan ini agar segera disosialisasikan ke seluruh SPBU, bekerja sama dengan Hiswana Migas.

LENSA

Seluruh PEGAWAI BEKERJA untuk

KESEJAHTERAAN RAKYAT

Dengan semangat proklamasi 17 Agustus 1945, para pegawai di Kementerian ESDM diminta untuk melaksanakan tugas yang diemban untuk semata-

mata kesejahteraan rakyat. Hal tersebut disampaikan Menteri ESDM Jero Wacik saat menyampaikan amanat pembina

upacara dalam upacara hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia,

Minggu (17/8).

Upacara yang digelar di halaman Gedung Sekretariat

Jenderal KESDM tersebut dihadiri pula oleh Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jarman dan para pejabat Eselon I dan II unit-unit Kementerian ESDM.

Menteri ESDM dalam amanat tersebut mengajak seluruh peserta upacara untuk mendukung suksesi kepemimpinan hasil pemilu tahun 2014 dan melanjutkan pembangunan yang selama ini telah dilaksanakan, khususnya pembangunan sektor ESDM. Tujuan pembangunan adalah menuju masyarakat yang sejahtera,” ujarnya. Hal tersebut sesuai dengan tema peringatan proklamasi kemerdekaan RI ke-69 yaitu ‘Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 Kita Dukung Suksesi Kepemimpinan Nasional Hasil Pemilu 2014 Demi Kelanjutan Pembangunan Menuju Indonesia yang Makin Maju dan Sejahtera’.

Jero Wacik mengingatkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Dalam proses renegosiasi kontrak-kontrak pertambangan, Wacik meminta untuk tidak takut dengan perusahaan-perusahaan asing asalkan benar-benar untuk kesejahteraan rakyat. “Kita bangsa besar, kita bangsa yang berdaulat.Kalau dahulu pada tahun-tahun 1945 para pahlawan berjuang dengan bambu runcing berani menghadapi penjajah, maka sekarang kita harus lebih berani menghadapi perusahaan-perusahaan manapun didunia,” ungkapnya. Wacik mengingatkan seluruh pegawai Kementerian ESDM untuk rela dan ikhlas dan tidak berhitung-hitung dalam bekerja.

9edisi 06 I 2014

Page 10: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

LENSA

Penghargaan ENERGI KE-4 2014Pada acara Penganugerahan Penghargaan Energi Ke-4 2014, Menteri ESDM Jero Wacik menganugerahkan penghargaan bagi para pelaku atau pengembang energi di Indonesia. Acara tersebut berlangsung di Balai Kartini, Jakarta (18/08).

Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Kementerian terkait seperti Kementerian BUMN, perwakilan dari Kepala Daerah atau Pemerintah Daerah, para penerima penghargaan energi sendiri meliputi Perguruan Tinggi, Asosiasi dari berbagai element, dan para pemangku kepentingan dilingkungan ESDM.

Penghargaan Energi ini ditujukan untuk menggugah kesadaran masyarakat dan mendorong peran aktif pemangku kepentingan dalam melakukan diversifikasi, konservasi dan budaya hemat energi serta memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan yang secara nyata telah berkarya dalam menciptakan inovasi dan pengembangan teknologi sektor energi.

Tujuannya agar pemanfaatannya dapat berdampak besar dalam pengaplikasiannya di kegiatan usaha itu sendiri seperti pengembangan, penyediaan, dan pemanfaatan energi dengan prinsip diversifikasi dan atau konservasi energi sebagaimana ikut serta mendorong program penghematan dan pemanfaatan energi terbarukan yang di canangkan oleh pemerintah.

Tema Penghargaan Energi Tahun 2014 ini adalah “Kearifan Lokal Menuju Kemandirian Energi”. Tema ini dipilih karena sejalan dengan Kebijakan Kementerian ESDM yang telah dituangkan dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 4051 K/07/MEM/2013 tanggal 27 Desember 2013 tentang Penetapan Catur Darma Energi, yaitu Darma ke-3 adalah Kembangkan secara masif energi baru terbarukan dan Darma ke-4 adalah Hemat energi.

Penerima Penghargaan Energi Prakarsa Perorangan Tahun 2014:1. Amin, Pontianak, Kalimantan Barat;2. Sopyan Hadi, Bengkalis, Riau;3. Suhargo, Magetan, Jawa Timur;

Penerima Penghargaan Energi Prakarsa Kelompok Masyarakat Tahun 2014:1. Prof. Dr. Erliza Hambali dan Tim, Bogor, Jawa Barat;2. Koperasi “SAE” PUJON, Malang, Jawa Timur;3. Universitas Islam Riau, Pekan Baru, Riau;

Penerima Penghargaan Energi Pratama Tahun 2014:1. PT. Duta Pudak Lestari, Muaro Jambi, Jambi;2. PT. Odira Energy Persada, Bekasi, Jawa Barat;3. PT. Semen Indonesia, Gresik, Jawa Timur;4. PT. Wilmar Bioenergi Indonesia, Dumai, Riau

Penerima Penghargaan Energi Prabawa Tahun 2014:1. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah;2. Pemerintah Kabupaten Badung;3. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas;4. Pemerintah Kabupaten Lombok Utara;5. Pemerintah Kabupaten Pasaman

Peringatan HARI KEMERDEKAAN

REPUBLIK INDONESIA

KE-69Para pimpinan dan

pegawai Kementerian Energi Dan Sumber Daya

Mineral melaksanakan apel upacara dalam rangka

memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan

Republik Indonesia (HUT RI) ke-69 (17/08). Bertindak sebagai pembina upacara adalah Menteri ESDM Jero

Wacik.

HUT RI ke 69 kali ini mengusung tema Dengan Semangat Proklamasi 17

Agustus 1945 Kita Dukung Suksesi Kepemimpinan Nasional Hasil Pemilu 2014 Demi Kelanjutan Pembangunan Menuju Indonesi Yang Makin Maju Dan Sejahtera. Menurut Menteri terdapat beberapa makna yang terkandung didalam tema tersebut, diantaranya makin maju dan menuju Indonesia yang makin sejahtera maka itulah menjadi tujuan pembanguan Indonesia.

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan tanda kehormatan Satya Lencana Wira Karya, Satya Lancana Karya Satya dan SK Kenaikan Pangkat. Selain itu juga diberikan Beasiswa Super Semar dan santunan pendidikan tahun 2014 dari Dharma Wanita Persatuan Kementerian ESDM oleh ibu Tresna Jero Wacik.

10 edisi 06 I 2014

Page 11: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

LENSA

Mewujudkan PEMUKIMAN TRANSMIGRASI Yang Terang BenderangKementerian ESDM terus mendukung upaya-upaya yang dilakukan Kemenakertrans dalam rangka mewujudkan sasaran permukiman transmigrasi yang terang benderang sebagai salah satu kebutuhan dasar masyarakat.

Hak ini tentunya untuk lebih memacu berkembangnya kegiatan produktif di bidang ekonomi, sosial dan kemasyarakatan yang sekaligus mendorong

terwujudnya kemandirian energi secara nasional. Saat ini baru 37% wilayah transmigrasi yang mendapat fasilitas penerangan.

Dalam membangun lokasi transmigrasi, sama dengan nenek moyang kita yaitu dekat dengan sungai. Dan ini dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik. ”Jadi listrik ada disekitar kita, itulah bahasa kemandirian energi di kawasan transmigrasi, jangan berteori, kerja sekarang ,” ujar Menteri ESDM di Kantor Kementerian Tenaga Kera Dan Transmigrasi (15/08). “Jadi kalau ada sungai, ada desa, desanya tidak ada listriknya, ada sungai maka akan masuklah Menteri ESDM disitu, masuklah Dirjen Energi Terbarukan disitu,” jelas Wacik.

Menteri menambahkan, selain memanfaatkan sungai sebagai sumber energi juga dapat memanfaatkan kotoran ternak menjadi sumber energi. “Jika disana ada peternakan sapi maka kotorannya dapat dijadi sumber energi (biogas), jika kita punya sapi lima ekor, itu diolah kotorannya jadi biogas, jadi kira-kira lima rumah cukup untuk masak, kemandirian yang seperti inilah yang sebetulnya yang diharapkan pemerintah,” ujar Wacik.

Sementara itu Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengungkapkan, dari 3.082 pemukiman transmigrasi, hanya 37 persen lokasi transmigrasi yang terfasilitasi penerangan listrik. Diharapkan dengan kerjasama yang dijalin dengan Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, akan dapat mewujudkan seluruh wilayah transmigrasi terang benderang pada tahun 2015 mendatang.

Tidak Ada PEMBATASAN BBM

BERSUBSIDIBeberapa waktu lalu Wakil Menteri

Energi Dan Sumber Daya Mineral, Susilo Siswoutomo menegaskan, tidak ada

kebijakan pemerintah untuk membatasi BBM Bersubsidi, konsumsi BBM Bersubsidi sesuai

dengan kuota yang sudah ditetapkan antara DPR dengan Pemerintah.

Agar konsumsi BBM Bersubsidi tidak melebihi

kuota yang sudah ditentukan, maka Pemerintah melakukan berbagai upaya antara lain mengendalikan distribusi dan membatasi jam buka SPBU didaerah rawan penyalahgunaan. “Saya mau meluruskan informasi yang berkembang di koran-koran, di TV-TV, yang di media itu seolah-olah ada pembatasan BBM, ga ada itu cerita pembatasan, yang ada itu adalah pengendalian. Jadi fokus yang kita lakukan didalam peraturan yang kemarin kita keluarkan terkait BBM itu adalah dalam rangka untuk mencukupkan yang tidak cukup”, ujar Wamen ESDM, Susilo Siswoutomo (08/08).

APBN-P 2014 menyatakan, kuota BBM Bersubsidi jenis Solar dan Premium untuk tahun 2014 sebanyak 46 juta kiloliter, hingga bulan Juli 2014, telah terdistribusi sebanyak 23,9 juta kiloliter, sehingga kuota yang tersedia hanya sekitar sisanya selama 5 bulan itu sisanya kira-kira tinggal 22,1 juta kiloliter premium dan solar.” Itu harus dicukupkan sampai akhir Desember, kalau tidak dikendalikan seperti biasa, diperkirakan pada akhir November habis itu, oleh karena itu kita melakukan pengendalian,” ujar Wamen.

Pemerintah juga akan menghilangkan Solar Bersubsidi di kota-kota besar khususnya di P. Jawa sedangkan untuk wilayah Indonesia Timur tidak diberlakukan. Oleh karena itu Pemerintah dan BPH Migas akan berkoordinasi dengan pihak terkait.

Sementara ini terkait denganwilayah Jakarta Pusat tidak lagi menjual solar, Wamen beralasan karena di Jakarta Pusat tidak banyak diliwati truk-truk dan mobil barang. Sedangkan untuk premium, masih dapat dibeli disemua wilayah Indonesia kecuali di SPBU-SPBU yang berlokasi di jalan tol.” Intinya kebijakan ini adalah pembelajaran,” pungkas Wamen.

11edisi 06 I 2014

Page 12: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

Penganugerahan Tanda Kehormatan SATYALANCANA WIRA KARYA DAN SATYALANCANA KARYA SATYA

Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69 Kementerian ESDM diisi dengan pelaksanaan upacara bendera sekaligus pemberian penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya dan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia. Bertindak sebagai pembina upacara, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM), Jero Wacik (17/8).

LENSA

Dalam tema “Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Dukung Suksesi Kepemimpinan

Nasional Hasil Pemilu 2014 Demi Kelanjutan Pembangunan Menuju Indonesia Yang Makin Maju dan Sejahtera” kali ini, Jero Wacik menganugerahkan tanda kehormantan Satyalancana Wira Karya kepada 11 (sebelas) orang pegawai dan Satyalancana Karya Satya kepada 3 (tiga) orang pegawai sebagai penerima simbolis dari jumlah total 432 (empat ratus tiga puluh dua) orang pegawai di lingkungan Kementerian ESDM.

Dasar hukum penganugerahan tanda kehormatan ini adalah Pasal 15 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Sedangkan ketentuan pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

Dalam PP Nomor 35 Tahun 2010 Pasal 18, disebutkan bahwa tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya diberikan

kepada seseorang yang berjasa memberikan darma baktinya yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia, sehingga dapat dijadikan teladan bagi orang lain. Seseorang yang menerima penganugerahan tanda kehormatan ini adalah seseorang yang mampu melaksanakan tugas pokok dengan penuh kesetiaan, pengabdian, kejujuran, kecakapan, kedisiplinan, dan tanggung jawab serta memiliki keteladanan sikap dan perilaku, baik di dalam kedinasan maupun di luar lingkungan kerjanya dan memiliki jasa-jasa yang ada hubungannya dengan tugas pekerjaan.

Pada tahun 2014 ini, tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya dianugerahkan kepada pegawai di lingkungan KESDM berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 59/TK/Tahun 2014 tanggal 6 Agustus 2014, yaitu (tabel 1)

Sedangkan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya dalam PP Nomor 35 Tahun 2010 Pasal 22 disebutkan bertujuan untuk menghargai Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, negara

12 edisi 06 I 2014

Page 13: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

LENSA

No. Nama, Jabatan Unit Utama

1. Ir. Bambang Gatot Ariyono, M.M.Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Sekretariat Jenderal

2. Ir. Toto Ridwan, M.T.Widyaiswara Madya Badan Diklat ESDM

3. Drs. Deden Sukarna, M.M.Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal DEN

4. Ir. Munir AhmadDirektur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan

5. Dr. Ir. Bambang Tjahjono Setiabudi, M.Sc.Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Ditjen Mineral dan Batubara

6. Ir. Toegas Soegeng Soegiarto, M.T.Direktur PTK Akamigas Badan Diklat ESDM

7. Ir. Muhamad Hendrasto, M.Sc.Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi

8. Ir. Gede Suantika, M.Sc.Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi Badan Geologi

9. Khoirul HudaPengamat Gunungapi Badan Geologi

10. Budi PriantoPengamat Gunungapi Badan Geologi

11. Ananto Bagus KuncoroPengamat Gunungapi Badan Geologi

No. Unit Utama

Tanda KehormatanSatyalancana Karya Satya

JumlahX

TahunXX

TahunXXX

Tahun1. Sekretariat Jenderal 8 37 5 502. Ditjen Minyak dan Gas Bumi 14 15 3 323. Ditjen Ketenagalistrikan 8 12 1 214. Ditjen Mineral dan Batubara 1 30 14 455. Ditjen EBTKE 7 7 1 156. Inspektorat Jenderal 3 8 1 127. Badan Geologi 10 37 44 918. Badan Litbang ESDM 8 53 32 939. Badan Diklat ESDM 14 37 10 6110. Sekretariat Jenderal DEN 0 6 2 811. BPH Migas 0 4 0 4

Jumlah Total 73 246 113 432

dan pemerintah serta dengan penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan, dan disiplin serta terus-menerus paling singkat 10 (sepuluh) tahun, 20 (dua puluh) tahun, atau 30 (tiga puluh) tahun.

Tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya yang diberikan kepada pegawai di lingkungan Kementerian ESDM pada tahun 2014 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 70/TK/Tahun 2014 tanggal 11 Agustus 2014 dengan rincian, yaitu: (tabel 2)

Dengan penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya dan

Satyalancana Karya Satya ini,diharapkan dapat menjadi motivasi bagi pegawai lain di lingkungan Kementerian ESDM untuk meningkatkan prestasi dan pengabdiannya kepada negara dan bangsa, pemerintah, dan masyarakat. Sedangkan kepada penerima tanda kehormatan untuk dapat memberikan teladan bagi pegawai lain dalam hal kesetiaan, pengabdian, kejujuran, kecakapan, kedisiplinan, dan tanggung jawab, sehingga dapat meningkatkan kinerja masing-masing pegawai. Bersamaan dengan penganugerahan tanda kehormatan dalam rangkaian upacara bendera HUT Kemerdekaan

Sumber: Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian ESDM, 2014.

Republik Indonesia ini, diserahkan Surat Keputusan Menteri ESDM tentang Kenaikan Pangkat pegawai terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2014 kepada 10 (sepuluh) orang pegawai sebagai penerima simbolis oleh Menteri ESDM, dan kemudian dilanjutkan dengan penyerahan Beasiswa Supersemar dan santunan pendidikan tahun 2014 dari Dharma Wanita Persatuan Kementerian ESDM oleh ibu Tresna Jero Wacik kepada anak-anak berprestasi pegawai di lingkungan Kementerian ESDM.

Tabel 1

Tabel 2

13edisi 06 I 2014

Page 14: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

SAJIAN UTAMA

Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati14 edisi 06 I 2014

Page 15: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

SAJIAN UTAMA

Belum lama ini, pemerintah mengambil sejumlah langkah strategis guna mengendalikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hal ini mutlak diperlukan untuk menjaga premium dan solar bersubsidi tidak melampaui kuota yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014.

APBN-P 2014 menyatakan, kuota BBM bersubsidi jenis solar dan premium untuk tahun 2014 sebanyak 46 juta kiloliter (kl). Hingga

bulan Juli 2014, telah terdistribusi sebanyak 23,9 juta kl. Sisanya kira-kira 22,1 juta kl untuk jenis premium dan solar.

Kenaikan volume BBM bersubsidi ini antara lain disebabkan oleh pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), dalam tiga tahun terakhir, rata-rata angka penjualan mobil

kuota BBM bersubsidi hingga semester I tahun ini sebesar 22,1 juta kl hanya cukup untuk lima bulan ke depan. “Oleh karena itu, kami melakukan pengendalian,” ujar Susilo Siswoutomo.

Berbagai langkah pengendalianSejak beberapa waktu lalu, pemerintah telah menyusun sejumlah langkah strategis untuk mengendalikan BBM bersubsidi. Salah satu kebijakan untuk mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pengendalian Penggunaan BBM. Aturan ini memuat antara lain larangan penggunaan BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas, pertambangan, kehutanan, perkebunan dan transportasi laut nonpelayanan rakyat dan nonperintis. Perkiraan penghematan dari implementasi regulasi ini adalah 0,46 juta kl.

Mulai tahun ini, pemerintah juga akan menghilangkan solar bersubsidi di kota-kota besar, khususnya di Pulau Jawa, sedangkan untuk wilayah Indonesia Timur tidak diberlakukan. Regulasi ini, misalnya, terlihat saat Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengeluarkan surat nomor 937/07/Ka BPH/2014 mengenai pengendalian jenis BBM tertentu. Dalam surat edaran tersebut, diinstruksikan kepada badan usaha Pelaksana Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu (P3JBT) untuk tidak menyalurkan solar bersubsidi per 1 Agustus 2014 di Jakarta Pusat. Selanjutnya, pada tanggal 4 Agustus 2014, badan usaha diinstruksikan menerapkan batas waktu pelayanan

mencapai 1,1 juta unit per tahun dan motor 7,6 unit per tahun. Untuk tahun 2014, target penjualan mobil adalah 1,25 juta unit dan target penjualan motor 8 juta unit.

Selain itu, masih lebarnya disparitas harga antara BBM bersubsidi dan nonsubsidi telah mengakibatkan migrasi pengguna BBM nonsubsidi ke BBM bersubsidi.

Tambah pula, lebarnya disparitas ini turut menyebabkan masih banyaknya tindak penyalahgunaan BBM bersubsidi, khususnya jenis minyak solar.

Tersisa lima bulanOleh karena itu, diperlukan upaya yang sungguh-sungguh agar kuota BBM bersubsidi tidak melebihi kuota yang sudah ditetapkan pemerintah bersama DPR. Pemerintah pun telah menyiapkan dan menerapkan sejumlah langkah strategis.

“Saya mau meluruskan informasi yang berkembang di koran-koran, di TV-TV, yang di media itu seolah-olah ada pembatasan BBM, tidak ada itu cerita pembatasan. Yang ada itu adalah pengendalian. Jadi, fokus yang kami lakukan di dalam peraturan yang kami keluarkan terkait BBM itu adalah dalam rangka untuk mencukupkan yang tidak cukup”, ujar Susilo Siswoutomo, Jumat, (8/8/2014).

Ia meneruskan, kuota BBM pada APBN-P 2014 diusahakan tidak terlewati sampai akhir Desember. Kalau tidak dikendalikan seperti biasa, diperkirakan pada akhir November kuota tersebut sudah terlampaui. Dengan kata lain, sisa

15edisi 06 I 2014

Page 16: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

minyak solar untuk wilayah Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Bali (cluster tertentu). Dalam aturan ini, badan usaha dilarang menjual BBM bersubsidi jenis solar pada pukul 08.00–18.00. Cluster tersebut difokuskan di kawasan industri, pertambangan, perkebunan, dan wilayah yang dekat pelabuhan, yang rawan penyalahgunaan solar bersubsidi. Adapun di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di jalur utama distribusi logistik tidak diberlakukan pembatasan waktu penjualan solar bersubsidi. Lalu, per 6 Agustus 2014, badan usaha diminta agar tidak menyalurkan bensin premium dan menggantinya dengan Pertamax atau Pertamax Plus di rest area jalan tol.

Pemerintah dan BPH Migas juga akan berkoordinasi dengan gubernur, wali kota, dan bupati seluruh Indonesia serta seluruh stakeholder lain dari Aceh sampai Papua untuk mengendalikan kuota itu.

“Intinya kebijakan ini adalah pembelajaran”, kata Susilo Siswoutomo.

“Dengan kondisi tersebut, masyarakat diharapkan dapat memahami pelaksanaan kebijakan pengendalian

BBM bersubsidi. Melalui kebijakan itu, penyediaan BBM bersubsidi bisa cukup sampai dengan 31 Desember 2014,” ujar Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir, Jumat (1/8/2014).

Tak hanya itu, BPH Migas juga akan melakukan pengawasan dengan target penghematan penggunaan BBM bersubsidi jenis minyak solar sebanyak 0,5 juta kl. Program konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG) juga diperkirakan akan memberikan penghematan terhadap penggunaan premium sebesar 0,09 juta kl.

“Atas dasar itulah, kami menyiasati atau mengatur agar kuota sebesar 46 juta kl yang ditetapkan dalam APBN-P 2014 bisa cukup hingga akhir Desember,” tambah Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng, Senin (4/8/2014) di ruang kerjanya.

Rawan penyalahgunaanBerbagai langkah di atas ditetapkan dengan sejumlah pertimbangan. Pengurangan jam operasi SPBU bisa menjadi contohnya. Terhitung sejak tanggal 4 Agustus 2014, jam operasi pelayanan SPBU-SPBU di

beberapa lokasi yang terindikasi sering terjadi penyalahgunaan BBM bersubsidi, utamanya solar, dikurangi dari sebelumnya 24 jam menjadi pukul 8 pagi sampai 6 sore. Hal ini dilakukan karena penyalahgunaan seringkali dilakukan pada malam hari di daerah perkebunan, pertambangan, dan industri. Penyalahgunaan BBM bersubsidi terindikasi yang paling besar adalah jenis solar. Penyalahgunaan terjadi karena disparitas harga yang terlampau jauh.

“Biasanya, yang selalu jadi masalah selama ini terutama penyalahgunaan. Penyalahgunaan yang paling besar adalah solar, diselundupkan untuk dipakai di pertambangan, di perkebunan. Truk yang mengangkut sawit dan segala macam yang seharusnya tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi ternyata dipakai dengan segala macam caranya. Oleh karena itu, kami ketatkan daerah mana yang rawan terhadap penyalahgunaan”, ujar Susilo Siswoutomo.

Wamen melanjutkan, “Oleh karena itu, daerah-daerah yang memang rawan itu dibatasi jam kerja SPBU-nya”. “Karena kalau malam itu banyak terjadi

SAJIAN UTAMA

16 edisi 06 I 2014

Page 17: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

SAJIAN UTAMA

transaksi (yang ilegal). Kebijakan ini diberlakukan terbatas, tidak seluruh Indonesia dan kami sudah punya daftarnya (wilayah-wilayah yang sering terjadi penyalahgunaan) dan sudah dikirim ke seluruh penjuru. Kami juga sudah meminta kepada Pertamina untuk pasang iklan di mana-mana, di masing-masing koran lokal SPBU-SPBU yang membatasi jam kerja. Jadi, bukan membatasi jumlahnya, tetapi sesuai dengan kuota masing-masing tadi ,” lanjutnya.

Kebijakan ini, lanjut Wamen, tidak akan merugikan pengusaha karena hanya diberlakukan di daerah tertentu. Intinya, langkah ini diambil untuk mengurangi “kebocoran” penggunaan BBM bersubsidi. Mengenai solar untuk nelayan, Wamen menegaskan, pengendalian hanya berlaku bagi pengguna kapal besar (di atas 30 Gross Tonnage/GT). Untuk nelayan kecil, BBM bersubsidi tetap tersedia.

Mengurai antrean di SPBUMenteri ESDM Jero Wacik menghimbau, masyarakat tidak perlu resah atas pengendalian BBM bersubsidi ini. Pasalnya, pembatasan ini hanya diterapkan pada sebagian kecil SPBU di wilayah-wilayah tertentu pula.

“Masyarakat Indonesia tidak perlu resah karena pengendalian ini hanya

dilakukan pada sektor terbatas. Jangan berpikir BBM bersubsidi dicabut dan harganya naik. Ini hanya dikendalikan dan tidak di seluruh Indonesia dan tidak juga di seluruh SPBU,” kata Jero Wacik di suatu kesempatan.

Pengendalian BBM bersubsidi memang sempat menimbulkan antrean panjang di sejumlah SPBU di berbagai kota di Indonesia. Namun, sesuai dengan arahan pemerintah, Pertamina melakukan normalisasi pasokan BBM bersubsidi kepada masyarakat agar tidak terjadi potensi antrean yang berkepanjangan.

Ali Mundakir mengatakan, dengan mencermati perkembangan situasi yang terjadi di masyarakat, Pertamina mulai Selasa malam (26/8/2014), memutuskan untuk melakukan normalisasi pasokan BBM bersubsidi kepada masyarakat sehingga tidak ada lagi pemotongan pasokan, baik untuk premium maupun solar. Namun demikian, penyaluran tetap akan dilakukan secara terukur dan terarah sesuai dengan kondisi masing-masing daerah.

“Terhitung mulai malam ini (Selasa, 26/8/2014), penyaluran BBM bersubsidi ke SPBU dilakukan normalisasi untuk memulihkan situasi. Adapun, potensi terlampauinya kuota BBM subsidi dalam APBN-P 2014 yang menjadi dasar pengaturan penyaluran sebelumnya,

maka pemerintah akan memutuskan solusi kebijakan yang tidak akan merugikan Pertamina,” ungkapnya.

Perlu didukungSementara itu, pengamat energi Pri Agung Rakhmanto menilai, sejumlah langkah pembatasan penjualan BBM bersubsidi jenis solar dan premium yang dilakukan oleh pemerintah sudah cukup realistis. “Beberapa langkah pembatasan yang telah dan akan dilakukan cukup realistis, dalam arti layak dan bisa diterapkan,” ungkapnya di Jakarta, Senin (4/8/2014). Meski begitu, lanjutnya, kebijakan tersebut harus dilakukan evaluasi apakah bisa menekan konsumsi BBM bersubsidi sesuai kuota APBN-P 2014 sebesar 46 juta kl atau bahkan lebih besar lagi. Langkah evaluasi, menurut Direktur ReforMiner Institute itu, juga diperlukan untuk menentukan langkah selanjutnya, seperti kebijakan perluasan cakupan kebijakan tersebut.

“Sebagai upaya pengendalian, kebijakan ini patut didukung. Hanya, pemerintah harus lebih baik dalam sosialisasi dan pengawasannya di lapangan,” ucapnya.Terkait kebijakan pembatasan BBM bersubsidi ini, Bank Indonesia (BI) menilai apa yang ditempuh pemerintah merupakan bagian tindakan positif yang pantas untuk didukung.

“Saya melihat itu adalah bagian dari pemerintah untuk menjaga agar BBM bersubdisi alokasi kuotanya terpenuhi. Kami sambut baik inisiatif menjaga kuota itu. Semoga ini mampu menjaga isu kenaikan konsumsi,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo, Senin (4/8/2014). Agus melanjutkan, dibatasinya konsumsi BBM bersubsidi, terlebih untuk solar, akan dapat memberikan peluang bagi pemerintah baru nantinya untuk menentukan berbagai macam kebijakan. Selain itu, pembatasan konsumsi BBM bersubsidi ini tidak akan mempengaruhi tingkat inflasi pada 2014.

Kebijakan pembatasan BBM bersubsidi dikeluarkan agar kuota BBM bersubsidi sebesar 46 juta kl bisa cukup sampai dengan akhir 2014. Kementerian Keuangan sudah mengeluarkan kebijakan yang berisi tidak akan membayarkan klaim subsidi atas kelebihan kuota BBM.

17edisi 06 I 2014

Page 18: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

WACANA

Unsur-unsur LTJ mempunyai ciri istimewa yaitu mampu bereaksi dengan unsur-unsur lain untuk menghasilkan sesuatu yang baru. LTJ

mampu menghasilkan neomagnet yaitu magnet berkekuatan tinggi mencapai 10-20 kali magnet biasa sehingga memungkinkan munculnya dinamo kuat yang mampu menggerakkan mobil. LTJ

mampu meningkatkan kemampuan material berupa kekuatan, kekerasan, dan ketahanan terhadap panas sehingga mineral ini ditambahkan pada pembuatan baja berkekuatan tinggi.

LOGAM TANAH JARANG Merupakan KEKAYAAN SUMBER DAYA ALAM Yang TerabaikanAbad 21 bisa jadi akan menjadi abad Logam Tanah Jarang (LTJ). Pada abad yang didominasi teknologi canggih ini, peranan LTJ akan sangat menentukan. LTJ akan menjadi kunci masa depan dunia, karena mineral ini sangat dibutuhkan dalam teknologi modern. LTJ merupakan bahan baku untuk pembuatan produk berteknologi canggih dan berkekuatan tinggi.

18 edisi 06 I 2014

Page 19: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

WACANA

LTJ juga digunakan sebagai bahan pembuat superkonduktor, laser, optik elektronik, glass dan keramik. Mineral ini juga dibutuhkan dalam pembuatan berbagai peralatan vital militer, mulai dari sonar kapal perang, alat pembidik meriam tank, hingga perangkat pelacak sasaran pada peluru kendali. Pendek kata, hampir semua produk berteknologi tinggi saat ini, mulai dari televisi, telepon seluler, sampai mobil hibrida dan perangkat pemandu rudal nuklir membutuhkan LTJ. Tidak heran untuk memenuhi kebutuhan material produksi tersebut, keperluan LTJ dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun 2009, permintaan pasar LTJ dunia mencapai 134.000 ton, sementara kapasitas produksinya baru 124.000 ton. Tahun 2012, kebutuhan dunia mencapai 180.000 ton. Sayangnya, mineral LTJ merupakan mineral langka, walaupun bisa ditemukan di seluruh muka bumi, namun unsur-unsur LTJ tidak dapat ditemukan secara bebas.

LTJ yang terdiri dari 17 unsur logam tersebut menyatu dengan mineral yang lain, dan pemisahannya membutuhkan proses yang amat rumit. Ke 17 unsur logam tersebut meliputi skandium (Sc), yitrium (Y), lantanum (La), serium (Ce), praseodimium (Pr), neodimium (Nd), prometium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), disprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), tulium (Tm), iterbium (Yb), dan lutetium (Lu). Sebagai negara yang menguasai 97% LTJ dunia, China mampu mengoptimalkan pemanfaatan LTJ untuk menunjang perkembangan industri mereka. Dengan produksi LTJ yang besar dan kemampuan menggunakannnya, China mampu membangun industri elektronik nasional yang kuat. Saat ini, China menguasai hampir semua lini industri dengan harga yang sangat kompetitif, mulai dari industri elektronik seperti komponen komputer, televisi, monitor dan handycam hingga industri manufaktur seperti industri baja, otomotif dan lainnya. Sadar akan pentingnya LTJ dalam menghasilkan produk teknologi tinggi dengan nilai tambah yang tinggi, sejak tahun 2007 China menurunkan kuota ekspor secara bertahap sehingga pada 2010 ekspor LTJ China tinggal 50% dibanding tahun 2005.

Potensi LTJ di Indonesia Indonesia diperkirakan memiliki potensi Logam Tanah Jarang dalam jumlah cukup besar, baik sebagai produk itu sendiri maupun sebagai mineral ikutan dari berbagai tambang mineral di Indonesia. Menurut Peneliti dari Pusat Pengembangan Geologi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Erni Rifandriyah Arief, LTJ dapat ditemukan di Bangka-Belitung (Babel), Kalimantan, Sulawesi dan Papua dengan perkiraan total potensi mencapai 1,5 miliar ton.

Di Babel, jumlah deposit LTJ diperkirakan mencapai tujuh juta ton. LTJ di Babel merupakan logam yang ada di mineral ikutan pertambangan timah atau tailing. Mineral-mineral itu menjadi produk sampingan (slag) pengolahan bijih timah oleh tambang-tambang timah di kepulauan tersebut. Cadangan LTJ di Babel muncul dalam audit Badan Pemeriksa Keuangan terhadap PT Timah dan PT Koba Tin, dua perusahaan tambang yang beroperasi di Babel. Menurut data 2006, PT Timah memiliki 408.877 ton monazite (mengandung 50-78% oksida tanah jarang), 57.488 ton xenotime (mengandung 54-65% REO), dan 309.882 zircon (mengandung ittrium dan cerium). Sementara PT Koba Tin hingga September 2007 memiliki stok monazite sebesar 174.533 ton. Sayangnya, mineral tailing dari sisa tambang timah tersebut hanya disimpan di gudang, tidak diolah. Pemerintah belum menetapkan LTJ sebagai sasaran eksplorasi, sehingga stok mineral mengandung LTJ itu dibiarkan teronggok begitu saja. Yang menyedihkan, onggokan mineral mengandung LTJ itu dijual ramai-ramai oleh masyarakat dengan harga sangat murah Rp2.000-Rp10.000 per kg kepada orang-orang asing yang datang ke Bangka. Padahal menurut Peneliti dari Pusat Pengembangan Geologi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Erni Rifandriyah Arief, monasit yang mengandung LTJ ini seharusnya dihargai mahal bisa mencapai Rp7 juta per kg.

Bahkan menurut perusahaan pemasok LTJ asal Australia, Arafura Resources, harga europium oksida - salah satu oksida LTJ – bisa mencapai 3410 US$ (sekitar Rp40 juta) per kilogram. Karena

mahalnya harga mineral LTJ, ada risiko stok mineral LTJ itu diselundupkan keluar oleh orang-orang yang mengerti nilai sesungguhnya mineral ini. Pengelolaan LTJ di Indonesia Di Indonesia, pengelolaan Logam Tanah Jarang memang masih sedikit, selain itu Industri pengolahan LTJ di Indonesia juga masih terhambat banyak kendala. Salah satunya adalah sumber LTJ berada bersama logam utama hasil tambang, sedangkan sumber sekunder terbawa sisa proses (tailing, filtrat) sehingga lebih sulit diekstraksi. Di samping itu, penguasaan teknologi LTJ di Indonesia belum mencapai skala komersial.

Sampai saat ini penelitian tentang LTJ belum optimal. Di Indonesia belum ada penelitian khusus yang menggali potensi dan pemanfaatan LTJ. Penelitian masih dilakukan secara parsial, dan setiap instansi berjalan sendiri-sendiri, padahal dalam penelitian LTJ ini diperlukan adanya sinergi. Pemerintah nampaknya belum melihat potensi LTJ ini. Kegiatan eksplorasi lanjutan untuk mengetahui berapa sesungguhnya cadangan logam tersebut yang Indonesia miliki belum pernah dilakukan. Survei keekonomian penambangan LTJ ini juga belum pernah dilakukan, apalagi membahas teknologi pemurnian LTJ itu pada skala industri. Untuk mengembangkan LTJ diperlukan kemitraan dan sinergi antara peneliti, pemegang kebijakan maupun para pemangku kepentingan lainnya. Untuk itu perlu disiapkan semacam road map penelitian dan pengolahan LTJ, sehingga mampu mendorong pengembangan hilirisasi industri nasional yang memiliki nilai tambah tinggi. Kita sudah memulai dengan perbaikan undang-undang sektor minerba, UU No.4/2009, yang menargetkan peningkatan nilai tambah atas SDA mineral dan batubara melalui kewajiban pengolahan dan pemurnian dalam negeri. Implementasinya seharusnya sejak 2014 ini, meskipun tampaknya pasti terlambat karena berbagai kepentingan, termasuk tekanan dari Freeport dan Newmont. Namun keterlambatan ini mestinya tidak mengurangi komitmen kita sebagai bangsa untuk memperoleh nilai tambah optimal dari SDA mineral yang kita miliki, termasuk nilai tambah dari LTJ.

19edisi 06 I 2014

Page 20: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

ENERGI MIX

Bahan Bakar Berbasis Bakteri yang Banyak Terdapat di Usus ManusiaKeterbatasan bahan bakar fosil di masa depan tengah menjadi perhatian warga dunia. Upaya mencari sumber energi alternatif pun digelorakan. Salah satunya berasal dari bakteri yang umumnya dapat ditemui di usus manusia.

20 edisi 06 I 2014

Page 21: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

ENERGI MIX

Gabungan ilmuwan Finlandia dan Inggris telah menemukan cara menghasilkan propana terbarukan.

Caranya dengan menggunakan bakteri yang secara luas ditemukan dalam usus manusia. Temuan ini dianggap cukup potensial untuk menuju bentuk bahan bakar komersial di masa depan. “Meskipun sejauh ini kami hanya memproduksi dalam jumlah yang kecil, tapi bahan bakar alternatif yang kami produksi langsung siap digunakan dalam mesin,” jelas peneliti dari Departemen Ilmu Kehidupan Imperial College London bernama Patrik Jones. Propana merupakan bahan bakar yang lebih bersih sebab kandungan karbonnya lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Sejauh ini, propana sudah banyak digunakan dalam bahan bakar umum, misalnya dalam bentuk bahan bakar gas cair (LPG) untuk sistem pemanas sentral sampai mobil. Propana juga sudah diadopsi sebagai produk sampingan dalam proses gas alam dan penyulingan minyak tanah. Sayangnya bahan bakar fosil ini terbatas, suatu hari bakal habis.

“Bahan bakar fosil sumbernya terbatas dan kami harus punya cara baru untuk memenuhi permintaan energi yang terus meningkat,” kata Jones dalam pernyataan tentang riset itu sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.

Dalam riset yang telah dipublikasikan di Jurnal Nature Communications ini, tim ilmuwan dari Imperial College London (Inggris) dan Universitas Turku (Finlandia) menggunakan bakteri Escherichia coli atau populer E.coli untuk menginterupsi proses biologi yang mengubah asam lemak jadi membran sel. Proses itu dirancang untuk menghasilkan propana. Selanjutnya, peneliti menggunakan enzim guna mengubah asam lemak dalam proses biologi yang berbeda. Alhasil, bakteri membuat energi propana terbarukan yang siap digunakan, bukan menggunakan membran sel.

Laman Science Daily menjelaskan, dalam proses mengubah asam lemak menjadi membran sel, peneliti bisa menghilangkan asam butirat, senyawa berbau yang merupakan komponen penting dalam produksi propana. Untuk menghentikan proses ini, peneliti menemukan varian baru enzim yang disebut thioesterase. Enzim ini secara khusus menargetkan asam lemak dan melepaskan dari proses alami.

Lalu, peneliti menggunakan enzim bakteri kedua yang disebut CAR,untuk mengubah asam butirat menjadi Butyaldehyde. Belakangan, peneliti menambahkan enzim aldehida-deformylating oxygenase (ADO), yang dikenal secara alami membuat

hidrokarbon, untuk membentuk propana.

Pada ujicoba sebelumnya, penggunaan enzim ADO sempat mengecewakan. Tapi, ilmuwan di Imperial menemukan, dengan merangsang ADO menggunakan elektron, peneliti mampu secara substansial meningkatkan kemampuan katalitik enzim, dan akhirnya menghasilkan propana. Ilmuwan sebenarnya memiliki beberapa pilihan untuk mengembangkan bahan bakar alternatif. Misalnya, memanfaatkan ganggang yang bisa menghasilkan biodiesel. Tapi, Jones mengatakan untuk

skenario ganggang itu butuh energi dan biaya yang besar. Sementara itu, kata Jones, tantangan utama ilmuwan adalah bagaimana mengembangkan proses energi terbarukan yang murah dan berkelanjutan secara ekonomi.

“Kami memilih propana karena ini bisa dipisahkan dari proses alaminya dengan energi minimal dan cocok dengan infrastruktur yang ada,” kata Jones. Jones mengatakan, tingkat propana yang dihasilkan oleh timnya sekarang seribu kali lebih rendah daripada yang akan diperlukan untuk mengubahnya menjadi produk komersial. Jadi, sekarang mereka bekerja memperbaiki prosesnya.

Jones mengakui, upaya timnya memang masih sangat awal. Tapi, ilmuwan memprediksi dalam lima sampai 10 tahun lagi produksi komersial bahan bakar alternatif ini sangat mungkin dilakukan.

“Saat ini, kami belum sepenuhnya memahami bagaimana tepatnya molekul bahan bakar terbentuk, jadi sekarang kami berusaha menemukan bagaimana sebenarnya proses ini berjalan. Saya berharap lima sampai sepuluh tahun lagi kami bisa mencapai proses yang secara komersial layak yang akan secara berlanjut memenuhi kebutuhan energi kita,” katanya.

21edisi 06 I 2014

Page 22: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

ENERGI MIX

Energi Listrik Hasil FOTOSINTESIS Energi listrik dari hasil fotosintesis air? Bagaimana wujudnya? Ide energi listrik ini berasal dari fotosintesis tumbuhan, hanya hasilnya listrik.

22 edisi 06 I 2014

Page 23: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

Fotosistesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan,

terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil. Pada tumbuhan umumnya, fotosintesis dilakukan dengan memanfaatkan karbon dioksida dan air serta menghasilkan produk buangan oksigen. Fotosintesis sangat penting bagi semua kehidupan aerobik di bumi karena selain untuk menjaga tingkat normal oksigen di atmosfer, fotosintesis juga merupakan sumber energi bagi hampir semua kehidupan di bumi, baik secara langsung (melalui produksi primer) maupun tidak langsung (sebagai sumber utama energi dalam makanan mereka).

Belum lama ini, para ahli kimia dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat mengembangkan ide fotosistesis untuk menghasilkan listrik. Mereka menggunakan tenaga matahari untuk memisahkan air menjadi gas hidrogen dan oksigen. Kemudian, oksigen dan hidrogen ini akan menggerakkan generator sel bahan bakar (fuel cell) menjadi energi listrik.

Pemisahan air menjadi hidrogen dan oksigen dipercepat dengan katalisator yang terdiri atas logam kobalt, fosfat, dan elektroda yang diletakkan di dalam air. Ketika elektroda dialiri listrik (bisa dari panel surya atau kincir angin), kobalt dan fosfat membentuk lapisan tipis film pada elektroda, selanjutnya terhimpun menjadi oksigen.

Kombinasi dengan katalis yang lain, yaitu platinum, akan menghasilkan hidrogen dari air tadi. Katalis bekerja dalam temperatur kamar pada pH air normal sehingga mudah pula diimplementasikan. Dengan listrik dari panel surya setinggi enam meter, Nocera mengklaim katalisatornya dapat memisahkan air menjadi oksigen dan hidrogen kurang dari empat jam. Keduanya dialirkan ke generator sel bahan bakar yang menghasilkan energi listrik hasil fotosintesis air ini sekitar 30 kWh atau cukup untuk satu rumah.

Studi mengenai sumber energi dari fotosistesis bukan kali di atas saja. Studi terkini dari ilmuwan Berkeley Lab - Joint Center for Artificial Photosynthesis (JCAP) menyatakan, hampir 90% elektron yang dihasilkan material hibrid dirancang untuk menyimpan energi surya pada molekul hidrogen melalui fotosintesis buatan.

Ahli kimia dan peneliti utama Berkeley Lab’s Physical Biosciences Division Gary Moore menyampaikan, penelitian ini telah dikembangkan untuk mengkatalis produksi bahan bakar hidrogen dari sinar matahari. Pimpinan studi analisis efisiensi bahan Photocathode unik ini meneruskan, material hibrid yang terbentuk dari semikonduktor Gallium Phosphide

ENERGI MIX

dengan katalis Cobaloxime akan menghasilkan molekul bahan bakar hidrogen. Material ini memiliki potensi untuk mengatasi salah satu tantangan utama dalam penggunaan fotosintesis buatan guna menghasilkan bahan bakar hidrogen terbarukan.

Menurut Moore, masalah energi terbarukan masih terkendala dengan masalah penyimpanan. Maksudnya, ketersediaan intermiten sinar matahari, di mana manusia membutuhkan suatu cara untuk menggunakan energi matahari sepanjang hari, khususnya di waktu malam.

Pendekatan penyerapan cahaya digambarkan dengan produksi bahan bakar hidrogen dalam material tunggal untuk menempatkan elektron Photoexited, di mana nantinya akan disimpan dalam ikatan kimia. Daun bionik memproduksi bahan bakar padat energi dari sinar matahari, air, dan pemanasan karbon dioksida tanpa produk sampingan selain oksigen. Materi ini merupakan energi alternatif berkelanjutan untuk menggantian bahan bakar fosil.

Sejak tahun lalu, ilmuwan meneliti Photocathode dengan hybrid Gallium Phosphide yang mampu menyerap cahaya. Penyerapan cahaya ini ditujukan untuk menghasilkan Photocurrents lebih tinggi dari semikonduktor yang umumnya hanya menyerap sinar ultraviolet. Material Cobaloxime juga berlimpah di bumi. Dengan kata lain, materi ini merupakan pengganti katalis yang jauh lebih murah daripada katalis logam mulia, seperti platinum yang sering digunakan pada generator surya.

Efisiensi bukan satu-satunya pertimbangan untuk menerapkan aplikasi teknologi bahan bakar generator surya, tetapi daya tahan dan skalabilitas komponen, penargetan selektivitas reaksi juga penting. Bahan bakar hidrogen menawarkan peluang besar terutama mengakatalisis transformasi kimia kompleks, yang juga mengurangi karbo dioksida.

23edisi 06 I 2014

Page 24: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

REGULASI

Maksimalkan ENERGI PANAS BUMISeperti diketahui jika Indonesia merupakan salah satu negara yang dikaruniai potensi sumber daya alam yang menakjubkan.

24 edisi 06 I 2014

Page 25: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

REGULASI

Mulai dari minyak bumi, timah, nikel, gas alam, batubara hingga panas bumi ada di

bumi Indonesia. Menurut salah satu survei, sektor pertambangan selain menyumbangkan nilai ekspor nasional namun juga menyumbangkan produk domestik bruto serta menyumbangkan pendapatan dalam bentuk pajak dan pungutan bukan pajak bagi berbagai tingkat pemerintahan. Sektor ini juga memberikan lapangan pekerjaan yang cukup besar, baik yang terlibat secara langsung dalam proses produksi, maupun dalam berbagai produk dan jasa pendukung pertambangan.

Meskipun sektor pertambangan sudah memberikan sumbangan penting bagi perekonomian Indonesia, namun sektor ini tentunya dapat lebih ditingkatkan lagi sumbangannya pada pembangunan nasional dan regional. Hal ini terlihat dari masih banyaknya daerah yang belum diekplorasi, dan secara geografis masih banyak daerah yang merupakan area paling prospektif untuk dikembangkan sebagai wilayah pertambangan. Pemerintah mengharapkan agar investasi baru dalam bidang pertambangan dapat menjadi sumber penting dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, terutama di wilayah-wilayah yang agak sulit dijangkau, seperti Papua dan Indonesia bagian timur.

Namun seiring dengan berjalannya waktu kondisi cadangan energi fosil Indonesia yang semakin menipis. Keadaan ini tentunya harus mulai menghilangkan ketergantungan kepada energi fosil dan beralih dengan menggunakan serta meningkatkan peranan energi baru terbarukan (EBT). Energi Baru Terbarukan akan terus dioptimalkan pemanfaatannya oleh Pemerintah, selain karena alasan penghematan anggaran negara juga alasan ketahanan energi (security energy). Dalam Peraturan Presiden Nomor 05 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) mengamanatkan target pemanfaatan Energi Bersih dan Terbarukan (EBT) sebesar 17% dari total Bauran Energi Nasional (BEN) pada tahun 2025.Target ini akan diperbaharui melalui penetapan Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang telah disiapkan oleh Dewan Energi Nasional (DEN) dengan jumlah target

pemanfaatan EBT ditetapkan sebesar 25% dari jumlah BEN di tahun 2025.

Dan salah satu energi baru terbarukan yang terus digalakkan oleh pemerintah saat ini yaitu energi panas bumi. Dan Indonesia merupakan negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia. Indonesia memiliki potensi panas bumi hampir 30 ribu gigawatt hours (Gwh) atau sekitar 40 persen dari potensi panas bumi dunia.

Dan beberapa waktu lalu Rancangan Undang-Undang (RUU) Panas bumi telah disahkan menjadi sebuah undang-undang. Hal tersebut diharapkan pemanfaatan panas bumi lebih berkembang dan meningkat sehingga dapat menjadi sumber energi pengganti energi fosil.

Namun dalam perjalanannya energi yang ramah lingkungan ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Dengan berbagai kendala pemanfaatan potensi panas bumi Indonesia saat ini masih terbilang kecil, yaitu sebesar 1.341 MW, atau kurang dari 5 persen.

“Hambatan yang paling besar mengapa panas bumi tidak berkembang selama ini adalah dua hal penting. Pertama undang-undangnya, dalam undang-undang yang lama tentang panas bumi, panas bumi disebut sebagai pertambangan dan pertambangan itu dilarang didalam hutan. Sedangkan panas bumi itu semuanya didaerah hutan karena itulah panas bumi terhambat,” ujar Menteri ESDM di Gedung DPR Jakarta (26/08). “Undang-undang ini sekarang mengamanahkan bahwa panasbumi bukan pertambangan, panas bumi adalah panas bumi,” imbuh Menteri.

Kedua adalah masalah harga. Selama ini harga panas bumi itu terlalu murah padahal menurut Menteri untuk melakukan pengeboran beresiko, sehingga tidak masuk hitungan.” Sekarang saya sudah mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM No. 17 Tahun 2014 Tentang Pembelian Tenaga Listrik Dari PLTP Dan Uap Panas Bumi. Wilayah satu disekitar USD 11-15 sen per kwh. Untuk diwilayah dua itu USD 17-23 sen per kwh, ini harga bagus, tinggi sudah, kemudian di wilayah tiga USD 25-29 sen per kwh”, paparnya.

Lokasi Indonesia yang berada di ring of fire dunia dengan banyaknya gunung api selain memberikan dampak yang berbahaya juga namun juga memberikan anugerah akan tersedianya energi yang ramah lingkungan yaitu panas bumi. " Kita mempunyai gunung berapi 127 buah, terbanyak gunung berapi diseluruh dunia, negara yang paling banyak punya gunung api itu Indonesia, dulu kita berpikirnya kalau kalau gunung berapi itu bencana alam, artinya poin saya kita punya gunung berapi banyak sekali, logikanya dibawah

tanah Indonesia ada magma, logika berikutnya apa, disebelah magma itu ada panas bumi, logika berikutnya panas bumi itu bisa menjadi listrik, teknologinya sudah ada, mudah”, jelas Menteri ESDM.

Berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian ESDM, potensi panas bumi yang ada di Indonesia mencapai hampir 30 ribu Gigawatt hours (Gwh) atau setara dengan 40 persen cadangan dunia. Dan jika dimanfaatkan secara maksimal akan dapat menjadi sumber energi alternatif untuk kebutuhan listik 30 tahun kedepan.

Dengan bergulirnya undang – undang panas bumi yang telah disahkan, diharapkan dapat lebih memanfaatkan energi tersebut sebagai pengganti energi fosil yang kian hari makin menipis keberadannya. Selain itu kebijakan tersebut dapat lebih mendorong minat para investor untuk menanamkaninvestasinya di sektor energi panas bumi nasional. Dengan penciptaan iklim usaha yang makin kondusif, diharapkan sektor energi dapat lebih berperan dalam menggerakkan roda ekonomi nasional dan memberikan andil bagi kesejahteraan masyarakat.

25edisi 06 I 2014

Page 26: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

REGULASI

Kemudahan Menggarap Usaha PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK Dari PLTAIndonesia harus mulai meninggalkan kebiasaan untuk bergantung pada minyak bumi, selain cadangan minyak bumi yang semakin menipis namun juga makin membebani perekonomian negara.

26 edisi 06 I 2014

Page 27: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

REGULASI

Berkaitan dengan hal tersebut Pemerintah mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan energi alternatif yang tentunya

ramah lingkungan. Seperti diketahui jika Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan yang melimpah. Mulai dari panas bumi (potensi 30.000 MW), kemudian energi air (potensi 75.000 MW), serta energi hijau lain seperti angin, biomassa, matahari yang total potensinya 50.000 MW. Tidak itu saja Indonesia juga mempunyai uranium dengan potensi yang cukup melimpah. Oleh karena itu tidak salah rasanya jika pasokan energi listrik nasional kedepan hanya bisa diamankan dengan mengembangkan listrik dari energi baru terbarukan.

Terkait dengan hal tersebut maka pemerintah membidik target menggunakan energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional ditingkatkan dari sekitar 5 persen pada 2011 menjadi 17 persen pada tahun 2025. Tidak itu saja, beberapa waktu lalu Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral membuat gebrakan untuk menggenjot ketersediaan pasokan energi listrik di Indonesia. Gebrakan tersebut yaitu memberikan kemudahan – kemudahan kepada investor untuk menggarap usaha penyediaan tenaga listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan PLTA yang memanfaatkan waduk, bendungan dan saluran irigasi berkapasitas sampai dengan 10 Megawatt (MW).

Semua kemudahan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pembelian Tenaga Listrik dari PLTA

oleh PT PLN (Persero) dan Permen ESDM Nomor 22 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Permen ESDM Nomor 12 tentang Pembelian Tenaga Listrik dari PLTA oleh PT PLN (Persero).

Dan belum lama ini digelar sosialisasi kedua Peraturan Menteri ESDM tersebut dengan melibatkan para pelaku usaha penyedia tenaga listrik dan para pemangku kepentingan di Medan, Sumatera Utara (29/08). Acara tersebut dibuka dan dipimpin oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Rida Mulyana. "Ada kemudahan bagi investor untuk membangun pembangkit listrik, namun ada juga juga sanksi yang tegas bagi investor yang lalai. Yang komitmen membangun akan beruntung, sebaliknya yang main-main akan kena sanksi," ujar Rida.

Menurut Rida dalam kedua Permen tersebut, kemudahan diberikan mulai dari pengurusan perizinan, birokrasi dan lainnya baik dari pemerintah maupun PLN. Kemudian, PLN wajib membeli energi dari pembangkit mini yang dibangun dengan harga yang kompetitif dan ada ruang negosiasi.

Sedangkan investor yang diberi ruang membangun, yakni badan usaha milik nasional (BUMN), BUMD, badan usaha swasta berbadan hukum Indonesia, koperasi dan swadaya masyarakat. "Bisa dengan PLTA memanfaatkan tenaga air dari waduk, bendungan, saluran irigasi," jelasnya.

Selain itu juga diberi kemudahan lainnya yaitu adanya kenaikan harga pembelian PLN dari PLTA dan pembelian PLN dari PLTA yang memanfaatkan waduk, bendungan dan atau saluran irigasi berkapasitas sampai dengan 10 MW.

"Ada pengaturan harga yang jelas di kapasitas tegangan menengah (10 MW) dan tegangan rendah (250 kw) per lokasi atau wilayah provinsi. Harga yang ditetapkan telah melalui kajian-kajian yang dipastikan menguntungkan investor. Untungnya lagi, harga pembelian bisa dinegosiasi," papar Dirjen EBTKE.

Dalam kesempatan tersebut, turut dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam Gubernur Sumatera Utara Akhir Lubis yang mewakili Gubernur Sumatera Utara.

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam Gubernur Sumatera Utara Akhir Lubis yang mewakili Gubernur Sumatera Utara menyatakan Sumatera Utara sangat mendukung digalakkannya pembangunan PLTA. Sebab Indonesia khususnya Sumatera Utara, menurutnya kaya akan potensi sumber daya air. Sumatera Utara saat ini membutuhkan energi listrik untuk mengatasi defisit hingga 350 MW. "Pasokan energi Sumut hanya sekitar 1.400 MW. Ini membuat masyarakat dan pelaku usaha resah. Pertumbuhan ekonomi menjadi tidak efektif," ungkapnya.

Dengan digulirkannya kedua Peraturan Menteri tersebut diharapkan dapat memenuhi pasokan listrik bagi masyarakat. Meski begitu impelementasi kedua Permen tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya sinergi dan kerja sama dengan stakeholder dan pengembang.

Dengan mengembangkan serta menggunakan energi baru terbarukan seperti energi air, diharapkan untuk masa yang akan datang dapat menjamin pasokan energi serta mengurangi beban subsidi pemerintah.

27edisi 06 I 2014

Page 28: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

MIGAS

TIDAK ADA Pembatasan BBM

BersubsidiWakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya

Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo menegaskan, tidak ada kebijakan pemerintah untuk membatasi bahan bakar

minyak (BBM) bersubsidi.

Konsumsi BBM bersubsidi sesua dengan kuota yang sudah ditetapkan antara DPR dan

pemerintah. Agar konsumsi BBM Bersubsidi tidak melebihi kuota yang sudah ditentukan, maka pemerintah melakukan berbagai upaya antara lain mengendalikan distribusi dan membatasi jam buka Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerah rawan penyalahgunaan.

“Saya mau meluruskan informasi yang berkembang di koran-koran, di TV-TV, yang di media itu seolah-olah ada pembatasan BBM, tidak ada itu cerita pembatasan. Yang ada itu adalah pengendalian. Jadi, fokus yang kami lakukan di dalam peraturan yang kami keluarkan terkait BBM itu adalah dalam rangka untuk

mencukupkan yang tidak cukup”, ujar Susilo Siswoutomo, Jumat, (8/8/2014).

APBN-P 2014 menyatakan, kuota BBM bersubsidi jenis solar dan premium untuk tahun 2014 sebanyak 46 juta kiloliter (kl). Hingga bulan Juli 2014, telah terdistribusi sebanyak 23,9 juta kl sehingga kuota yang tersedia hanya sekitar lima bulan. Sisanya kira-kira 22,1 juta kl untuk jenis premium dan solar.

“Itu harus dicukupkan sampai akhir Desember. Kalau tidak dikendalikan seperti biasa, diperkirakan pada akhir November habis. Oleh karena itu, kami melakukan pengendalian,” ujar Susilo Siswoutomo.

Pemerintah juga akan menghilangkan solar bersubsidi di kota-kota besar, khususnya di Pulau Jawa, sedangkan untuk wilayah Indonesia Timur tidak diberlakukan. Pemerintah dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) akan berkoordinasi dengan gubernur, wali kota, dan bupati seluruh Indonesia serta seluruh stakeholder lain dari Aceh sampai Papua untuk mengendalikan kuota itu.

“Intinya kebijakan ini adalah pembelajaran”, pungkas Susilo Siswoutomo.

28 edisi 06 I 2014

Page 29: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

MIGAS

Kurangi Penyalahgunaan, JAM OPERASI SPBU DIATURSejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di berbagai wilayah terindikasi sering terjadi penyalahgunaan bahan bakar umum (BBM) bersubsidi. Maka, sejak tanggal 4 Agustus 2014, jam operasi pelayanan SPBU-SPBU di beberapa lokasi dikurangi.

Sejumlah SPBU di wilayah-wilayah terindikasi penyalahgunaan BBM bersubsidi sebelumnya beroperasi 24 jam. Dengan

adanya aturan tersebut, maka jam operasi SPBU-SPBU itu hanya mulai pukul 08.00 hingga pukul 18.00. Penyalahgunaan BBM bersubsidi terindikasi yang paling besar adalah jenis solar. Penyalahgunaan seringkali dilakukan pada malam hari di daerah perkebunan, pertambangan, dan industri. Penyalahgunaan terjadi karena disparitas harga yang terlampau jauh.

“Biasanya, yang selalu jadi masalah selama ini terutama penyalahgunaan. Penyalahgunaan yang paling besar adalah solar, diselundupkan untuk dipakai di pertambangan, di perkebunan. Truk yang mengangkut sawit dan segala macam yang seharusnya tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi ternyata dipakai dengan

segala macam caranya. Oleh karena itu, kami ketatkan daerah mana yang rawan terhadap penyalahgunaan,” ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo, Jumat (8/8/2014). Wamen melanjutkan, “Oleh karena itu, daerah-daerah yang memang rawan itu, dibatasi jam kerjanya SPBU, yang biasanya 24 jam,” lanjut Susilo Siswoutomo.

Pengaturan jam operasional ini karena umumnya penyalahgunaan dilakukan pada malam hari.

“Karena kalau malam itu banyak terjadi transaksi (yang ilegal). Kebijakan ini diberlakukan terbatas, tidak seluruh Indonesia dan kami sudah punya daftarnya (wilayah-wilayah yang sering terjadi penyalahgunaan) dan sudah dikirim ke seluruh penjuru. Kami juga

sudah meminta kepada Pertamina untuk pasang iklan di mana-mana, di masing-masing koran lokal SPBU-SPBU yang membatasi jam kerja. Jadi, bukan membatasi jumlahnya, tetapi sesuai dengan kuota masing-masing tadi,” ujar Wamen.

Kebijakan ini, tambah Wamen, tidak akan merugikan pengusaha. “Tidak ada cerita bahwa pengusaha dirugikan. Di mana dirugikannya? Yang dibatasi adalah di daerah-daerah pertambangan saja sehingga dengan langkah tersebut akan dapat dikurangi kebocoran-kebocoran,” imbuh Wamen.

Mengenai solar untuk nelayan, Wamen menegaskan, “Khusus untuk nelayan, diprioritaskan. Memang, jumlahnya kami kurangi karena biasanya dipakai oleh yang besar-besar, yang di atas 30 Gross Tonnage (GT). Tapi, nelayan di bawah 30 GT, tidak dibataskan”.

29edisi 06 I 2014

Page 30: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

MIGAS

ICP Juli 2014 Turun

Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan, harga rata-rata minyak mentah Indonesia bulan Juli 2014 mencapai

US$104,63 per barel atau turun US$4,32 per barel dari bulan sebelumnya yang mencapai US$108,95 per

barel. Sementara itu, harga Minas/SLC bulan Juli 2014 mencapai US$105,06 per barel, turun sebesar US$6,55

per barel dari bulan sebelumnya, yakni US$111,61 per barel.

Penurunan harga rata-rata minyak mentah Indonesia tersebut sejalan dengan penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang diakibatkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah permintaan minyak

global mengalami penurunan. Menurut data Internasional Energy Agency (IEA) bulan Juli 2014, perkiraan permintaan minyak mentah global periode Januari–Desember 2014 sebesar 92,7 juta barel per hari atau mengalami penurunan sebesar 135.000 barel per hari dari perkiraan bulan sebelumnya.

Faktor berikutnya ialah kenaikan produksi minyak mentah. Berdasarkan laporan IEA bulan Juli 2014, produksi minyak mentah Non-OPEC bulan Juni 2014 secara umum menunjukkan kenaikan sebesar 55.000 barel per hari dibandingkan bulan Mei 2014. Demikian pula total suplai minyak mentah dunia di bulan Juni 2014 secara umum mengalami kenaikan sebesar 20.000 barel per hari.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak terjadi karena penurunan permintaan minyak mentah jenis direct burning di Jepang, fuel oil, dan gas oil diesel di Cina serta kondisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Cina yang lebih rendah dibanding perkiraan pada bulan sebelumnya.

Selengkapnya, harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Juli 2014, sebagai berikut:

WTI (Nymex) mencapai US$102,39 •per barel, turun sebesar US$2,76 per barel dari bulan sebelumnya sebesar US$106,16 per barel.Brent (ICE) mencapai US$108,19, •turun sebesar US$3,78 per barel dari US$111,97 per barel pada bulan sebelumnya.Basket OPEC mencapai US$105,61 •per barel, turun sebesar US$2,28 per barel dari US$107,89 per barel pada bulan sebelumnya.

MRU PLUIT Mulai Beroperasi Kebijakan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) terus berlanjut. Tidak hanya itu, dukungan berbagai pihak, termasuk BUMN, pun mengalir. PT Perusahaan Gas Negara, Rabu (13/8/2014), misalnya, secara resmi menempatkan fasilitas pengisian bahan bakar gas, yaitu Mobile Refueling Unit (MRU) di wilayah waduk Pluit, Jakarta Utara.

Kehadiran MRU di wilayah ini diharapkan dapat memudahkan akses pengguna transportasi untuk mendapatkan BBG sebagai energi yang ramah lingkungan, efisien, dan bersumber dari dalam negeri. MRU di Waduk Pluit ini dapat

melayani 500 kendaraan per hari.

Kepala Komunikasi Korporat PGN Ridha Ababil dalam siaran pers mengatakan, penempatan MRU di Waduk Pluit ini bertepatan dengan momentum berlangsungnya forum wali kota se-Asia Pasifik yang saat ini sedang berlangsung di Jakarta.

“Forum wali kota se-Asia Pasifik ini merupakan titik awal penting bagi Jakarta untuk segera mempercepat program pemanfaatan energi secara lebih masif, baik untuk perumahan maupun transportasi. PGN siap bekerja sama dengan pemerintah DKI Jakarta

30 edisi 06 I 2014

Page 31: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

MIGAS

Pemerintah PANTAU PengendalianBBM BERSUBSIDIDipimpin Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) A. Edy Hermantoro, pemerintah menggelar rapat monitoring pelaksanaan pengendalian penggunaan BBM bersubsidi yang dilaksanakan sejak 1 Agustus 2014 di Gedung Migas, Selasa (12/8/2014).

Hadir dalam pertemuan tersebut, wakil dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Himpunan Pengusaha

Minyak dan Gas (Hiswana Migas), Organda, Kementerian BUMN, Pertamina, Kementerian Perhubungan, Kementerian Informatika dan Komunikasi, Pemda DKI Jakarta serta instansi terkait lainnya.

“Pertemuan bertujuan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan pengendalian penggunaan BBM bersubsidi sekaligus sosialisasi kepada instansi terkait lainnya,” kata Edy.

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan paparan mengenai pelaksanaan dan hambatan yang ditemui dalam pengendalian penggunaan BBM bersubsidi oleh BPH Migas dan Pertamina serta mendengarkan masukan dari berbagai pihak. Diharapkan, kebijakan ini dapat menekan penggunaan BBM bersubsidi dari kuota yang ditetapkan DPR, yaitu 46 juta kiloliter (kl).

Disampaikan pula mengenai keputusan Kepala BPH Migas yang mengizinkan dua SPBU di Jakarta Pusat menjual BBM bersubsidi jenis solar kepada kendaraan umum jenis metromini. Surat persetujuan itu ditandatangani Senin (11/8/2014) dan berlaku efektif keesokan harinya.

Pada pertemuan itu dibahas pula keberhasilan program Kartu Survei untuk mengendalikan penggunaan BBM bersubsidi, terutama solar, di wilayah Batam

melalui penyediaan infrastruktur gas bumi, seperti yang sudah kami lakukan selama ini,” katanya.

PGN bersama pemerintah DKI Jakarta akan terus melakukan upaya peningkatan pemanfaatan energi gas bumi ke berbagai sektor kehidupan, seperti perumahan dan transportasi. Langkah strategis ini merupakan bagian dari program jangka panjang PGN untuk menjadikan gas bumi sebagai energi baik di seluruh negeri.

Konsep Eco-City yang akan dikembangkan Jakarta, lanjut Ridha, membutuhkan komitmen, konsistensi, dan partisipasi semua pihak, baik pemerintah, pelaku usaha maupun masyarakat. Oleh karena itu, PGN berharap upaya peningkatan penggunaan gas bumi di Jakarta mendapat dukungan positif dari para stakeholders tersebut.

oleh Pertamina dan pemda setempat yang telah dilakukan sejak 10 Maret 2014. Caranya, setiap kendaraan yang berhak memperoleh BBM bersubsidi jenis solar, yaitu sebanyak 30 liter per hari, diberikan semacam kartu survei. Pada kartu ini, akan dicatat volume pembeliannya oleh petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Setiap akhir bulan, konsumen harus mengembalikan kartu untuk diganti kartu bulan yang baru. Kebijakan ini terbukti efektif menekan penyalahgunaan.

Pengendalian penggunaan BBM bersubsidi ini merupakan tindak lanjut APBN-P 2014 yang menetapkan kuota BBM bersubsidi turun dari 48 juta kiloliter (kl) menjadi 46 juta kl. Pemerintah tidak diperbolehkan menambah anggaran subsidi BBM tahun 2014 akibat kenaikan volume BBM bersubsidi.

Untuk itu, selain dilakukan revisi kuota BBM bersubsidi per kabupaten/kota menjadi 46 juta kl, dilakukan langkah-langkah pengendalian. Salah satunya ialah melakukan pembatasan jam operasi waktu pelayanan untuk jenis BBM jenis solar di wilayah Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Bali (cluster tertentu) pukul 08.00–18.00 sejak tanggal 4 Agustus 2014. Langkah lainnya ialah menghentikan penyaluran BBM jenis premium di jalan tol mulai 6 Agustus 2014, tidak menjual BBM jenis solar di SPBU di wilayah Jakarta Pusat mulai 1 Agustus 2014, dan penyaluran BBM jenis solar untuk nelayan diutamakan bagi kapal nelayan yang berukuran di bawah 30 Gross Tonnage (GT) untuk menekan volume sebesar 20% sejak 4 Agustus 2014.

31edisi 06 I 2014

Page 32: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

MIGAS

RUU APBN 2015: Subsidi Energi Rp363,5 TriliunPresiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan RUU APBN 2015 dan Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR, Jumat (15/8/2014). Mengenai asumsi ICP, diperkirakan sebesar US$105 per barel, lifting minyak bumi sekitar 845.000 barel per hari dan gas bumi sekitar 1.248 ribu barel setara minyak per hari. Adapun subsidi energi sebesar Rp363,5 triliun.

Presiden mengutarakan, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, penyusunan anggaran belanja Kementerian

Negara dan Lembaga dalam RAPBN 2015 masih bersifat baseline. Substansi utamanya hanya memperhitungkan kebutuhan pokok penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat memberikan ruang gerak yang luas bagi pemerintah baru untuk melaksanakan program-program kerja yang direncanakan.

“Setelah tanggal 20 Oktober mendatang, saya yakin bahwa

pemerintah baru akan memiliki ruang dan waktu yang cukup untuk memperbaiki anggaran dan memasukkan berbagai program yang akan dilaksanakan lima tahun mendatang,” katanya.

Dalam pidatonya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menekankan perlunya optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), khususnya dari PNBP sumber daya alam melalui upaya pencapaian target produksi, transparansi pengelolaan, dan efisiensi produksi.

Mengenai subsidi, ia menggarisbawahi perlunya peningkatan efektivitas

kebijakan anggaran subsidi yang tepat sasaran melalui pengendalian besaran subsidi, baik subsidi energi maupun subsidi nonenergi.

“Pemerintah menyadari bahwa dalam pelaksanaannya, penyaluran subsidi yang seharusnya ditujukan kepada masyarakat berpendapatan rendah, sebagian juga masih dinikmati oleh masyarakat yang mampu secara ekonomi. Oleh karena itu, sejumlah kebijakan yang selama ini telah dilakukan untuk meningkatkan efisiensi energi dan juga alokasi yang lebih tepat sasaran perlu terus dilakukan dalam tahun 2015. Untuk melanjutkan kebijakan tersebut, perlu diambil langkah-langkah kebijakan berupa peningkatan efisiensi subsidi energi melalui ketepatan target sasaran, penyaluran subsidi nonenergi secara lebih efisien, penajaman penetapan sasaran dan penyaluran dengan memanfaatkan data kependudukan yang lebih valid serta pengendalian konsumsi BBM bersubsidi,” paparnya.

Khusus mengenai anggaran Kementerian ESDM tahun 2015, dialokasikan sebesar Rp11,3 triliun yang direncanakan untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dan bioenergi.

32 edisi 06 I 2014

Page 33: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

MIGAS

Menteri ESDM Resmikan FSO GAGAK RIMANG Perkembangan proyek minyak dan gas bumi (migas) Banyu Urip, Blok Cepu yang terletak di Bojonegoro, Jawa Timur, hingga minggu ketiga Agustus 2014 ini mencapai 90%. Salah satu kemajuan dalam pengembangan Banyu Urip adalah fasilitas Floating Storage and Offloading (FSO) yang diresmikan namanya oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik di Galangan Kapal Sembawang, Singapura, Selasa (19/8/2014).

Hadir pada kesempatan tersebut, Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro, Pelaksana

Tugas Kepala SKK Migas J. Widjonarko, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura Andri Hadi, Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Tuban Fathul Huda, dan Vice President ExxonMobil Development Company Raymond Jones.

Menurut J. Widjonarko dalam siaran persnya, dengan perkembangan terkini proyek, SKK Migas berharap lapangan Banyu Urip dapat berproduksi secara penuh sebesar 165.000 barel per hari pada Maret 2015. Peningkatan produksi dari lapangan ini menjadi tulang punggung pencapaian target produksi minyak dalam APBN Tahun 2015 sebesar 845.000 barel per hari.

“Semua pihak harus mendukung penuh agar proyek berjalan sesuai rencana,” katanya.

Saat ini, produksi lapangan Banyu Urip sebesar 30.000 barel minyak per hari. Per akhir Agustus atau awal September 2014 ini, produksi ditargetkan naik 10.000 barel minyak per hari yang berasal dari tambahan fasilitas produksi awal.

“Produksi akan naik bertahap hingga mencapai puncak produksi sebesar 165.000 barel per hari,” kata dia.

Sesuai rencana pengembangan lapangan (plan of development/PoD), investasi di Proyek Banyu Urip mencapai US$2,525 miliar, dengan rincian untuk pembangunan fasilitas produksi sebesar US$2,188 miliar dan pengeboran sumur

sebanyak US$337 juta. Pembangunan fasilitas dibagi ke dalam lima kontrak EPC (engineering, procurement, and construction/rekayasa, pengadaan, dan konstruksi), yakni fasilitas produksi utama (Central Production Facility/CPF), pipa darat (onshore) 72 km, pipa laut (offshore) dan menara tambat (mooring tower), FSO serta fasilitas infrastruktur.

Presiden Mobil Cepu Ltd. (MCL) Jon M. Gibbs menyampaikan dukungan terhadap langkah SKK Migas untuk peningkatan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Terkait kelima kontrak EPC, konsorsiumnya dipimpin oleh perusahaan Indonesia. Tidak hanya itu, terdapat 450 perusahaan subkontraktor nasional dan lokal yang dilibatkan. Dari jumlah itu, 85% di antaranya merupakan perusahaan lokal dari Bojonegoro dan Tuban.

“Terdapat lebih dari 10.000 pekerja Indonesia yang 60% di antaranya adalah pekerja yang berasal dari Bojonegoro dan Tuban,” kata Jon.

Project Executive MCL Daniel Wieczynski menambahkan, bahwa prioritas utama MCL adalah menyelesaikan proyek secara aman dan andal. “Kami bangga dengan pencapaian tim FSO yang telah mencapai kinerja keselamatan berkelas dunia dengan tidak ada waktu kerja yang hilang selama lebih dari delapan juta jam kerja. MCL terus berkomitmen untuk terus mencapai kemajuan dalam pelaksanaan setiap kegiatan EPC dan pengeboran agar selesai sesuai target produksi puncak lapangan ini pada 2015,” tambah Dan.

Kapal FSO diperbaiki oleh konsorsium EPC-4, yang dipimpin oleh perusahaan

Indonesia, PT Scorpa Pranedya yang bermitra dengan Sembawang Shipyard di Singapura. Kapal FSO tersebut diberi nama Gagak Rimang dan berbendera Indonesia.

Gagak Rimang adalah nama seekor kuda milik Adipati Arya Jipang, yang pada abad ke-16 kekuasaannya meliputi wilayah yang kini adalah

Cepu, Blora, Bojonegoro, dan Tuban. Nama Gagak Rimang dipilih karena melambangkan kekuatan dan keandalan. FSO Gagak Rimang yang memiliki kapasitas lebih dari 1,7 juta barel tersebut akan menyimpan minyak mentah yang telah diolah dari fasilitas pengolahan pusat di Bojonegoro. FSO ini akan dikaitkan pada sebuah menara tambat yang tertanam di dasar laut. Cadangan migas di blok Cepu sendiri ditemukan sejak 2001. Kontrak kerja sama Blok Cepu ditandatangani pada 17 September 2005 dengan MCL sebagai operator. MCL, anak perusahaan dari Exxon Mobil Corporation, memegang 45% saham partisipasi, bersama Pertamina EP Cepu yang memegang 45% saham dan Badan Kerja Sama Blok Cepu (BKS) dengan 10% saham. Rencana pengembangan lapangan disetujui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada 15 Juli 2006. Cadangan minyak di Lapangan Banyu Urip diperkirakan sebesar 450 juta barel.

33edisi 06 I 2014

Page 34: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

MIGAS

Dirjen Migas Buka FARMOUT

FORUM INDONESIA 2014

Ditandai dengan pemukulan gendang, Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya mineral (ESDM) A. Edy

Hermantoro didampingi Direktur Pembinaam Usaha Hulu Migas Naryanto Wagimin, membuka secara resmi Farmout

Forum Indonesia ke 4 di Conrad Hotel dan Resort, Nusa Dua, Bali, Kamis (21/8/2014).

Acara ini merupakan sarana untuk memberikan informasi potensi geologi migas Indonesia, khususnya blok migas yang dioperasikan oleh suatu perusahaan atau operator perminyakan kepada calon potensial investor.

Informasi ini berguna untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi melalui berbagi informasi risiko, potensi geologi serta konsep eksplorasi dan eksploitasi.

“Dari sisi orang yang punya uang, mereka melihat adanya kemungkinan untuk mendapatkan uang di kemudian hari jika ada penemuan migas. Dari sisi pihak yang menawarkan, mereka bukan mencari keuntungan, tapi kebanyakan hanya sharing the pain atau berbagi risiko,” ujar A. Edy Hermantoro.

Dia memaparkan, biasanya perusahaan migas yang telah melakukan pengeboran salah satu sumur dan hasilnya nihil atau dry hole, semangatnya langsung turun. Padahal, masih ada potensi migas yang dapat dikembangkan serta batas waktu yang diberikan pemerintah kepada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) juga masih panjang. Pada saat itulah, banyak perusahaan migas menawari investor untuk ikut dalam kegiatan migasnya.

“Kegiatan ini bukan dalam rangka cari untung, tetapi ada potensi untuk menemukan cadangan migas. Jadi mempertemukan para ahli, orang yang punya uang serta sharing the risk,” tambahnya.

Pemerintah juga mengharapkan melalui acara ini dapat diperoleh cadangan-cadangan baru sehingga dapat mengurangi penurunan produksi migas di Indonesia.

“Seperti botol berisi air. Jika airnya sudah habis, maka datang botol berisi air berikutnya. Demikian terus-menerus. Itu yang kami harapkan,” ujar Edy.

Memperoleh investor baru dengan cara farmin-farmout, bukan hal baru di dunia migas. Bahkan, di negara-negara yang mengandung sistem royalti dan pajak, sahamnya diperjualbelikan seperti di bursa. Kepemilikannya dapat berganti setiap saat karena tidak memerlukan persetujuan pemerintah. Berbeda dengan Indonesia yang menganut sistem Kontrak Bagi Hasil, masih memerlukan persetujuan pemerintah sebagai pemegang otoritas sumber daya alam.

Pembukaan (disclose) data dalam rangka pengalihan, penyerahan, dan pemindahtanganan sebagian atau seluruh hak dan kewajiban KKKS kepada pihak lain juga wajib mendapat izin Menteri ESDM. KKKS tidak dapat mengalihkan sebagian hak dan kewajibannya secara mayoritas kepada pihak lain yang bukan afiliasinya dalam jangka waktu tiga tahun pertama masa eksplorasi.

Farmout Forum Indonesia tahun 2014 merupakan penyelenggaraan forum yang ketiga. Tahun ini, acara itu diikuti sekitar 150 peserta dengan partisipasi pengunjung dan sponsor bidang migas dari berbagai negara. Acara yang merupakan kerja sama Ditjen Migas Kementerian ESDM dengan The Jakarta Scout Check (JSC) ini diisi oleh diskusi panel, pameran, forum bisnis, dan sebagainya.

“Kami formulasikan ke arah pasar. Orang yang tertarik, tidak perlu ke luar negeri. Kami selenggarakan di sini, disediakan wadahnya,” tambah Edy.

Kegiatan tahun 2014 ini diikuti oleh 10 perusahaan yang menawarkan 20 blok migas. Blok-blok yang ditawarkan, antara lain Offshore North X-PSC, East Java Basin Offshore Anugerah PSC, East Seruway PSC, Bawean PSC, Citarum, Batu Gajah, Andaman III, North Baturaja dan Telen serta Makassar Straits.

34 edisi 06 I 2014

Page 35: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

MIGAS

Terurai, ANTREAN DI

SPBUTerbatasnya kuota BBM bersubsidi memaksa pemerintah

untuk melakukan pengendalian distribusinya. Hal ini menyebabkan terjadinya antrean di beberapa lokasi

untuk mendapatkan BBM bersubsidi. Pemerintah sudah menginstruksikan kepada Pertamina untuk menormalisasikan

kondisi tersebut dengan perhitungan agar antrean dapat ditiadakan.

“Dengan adanya jumlah kuota BBM bersubsidi yang dibatasi untuk diturunkan pemerintah dan DPR tahun ini hanya boleh 46 juta kiloliter (kl) dari semula 48 juta kl, maka tentu harus dilakukan pengendalian. Dalam percobaan pengendalian kemarin ternyata mengakibatkan terjadinya antrean sehingga kami melihat ini perlu diadakan perbaikan,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik saat sidak ke salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Cideng, Jakarta Barat, Rabu (27/8/2014).

Melihat kondisi demikian, Pemerintah mengintruksikan Pertamina untuk menyuplai SPBU-SPBU yang terlihat antrean agar segera terurai dengan memasok BBM bersubsidi dan nonsubsidi.

“Per hari ini, tadi jam 12, saya sudah mendapat laporan dari 100% yang kemarin SPBU mengalami antrean, sudah tinggal 15% dan diperkirakan malam ini akan semua lancar,” tutur Jero Wacik.

Untuk menghindari kejadian sama berulang, Menteri ESDM berpesan, agar masyarakat jangan panic. Stok BBM,

baik bersubsidi maupun nonsubsidi cukup.

Bahkan, ketersediaannya mencapai 18 hari.

Sesuai dengan arahan pemerintah, Pertamina melakukan normalisasi pasokan BBM bersubsidi kepada masyarakat agar tidak terjadi potensi antrien yang berkepanjangan. Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, dengan mencermati perkembangan situasi yang terjadi di masyarakat, Pertamina mulai Selasa malam (26/8/2014), memutuskan untuk melakukan normalisasi pasokan BBM bersubsidi kepada masyarakat. Jadi, tidak ada lagi pemotongan pasokan, baik untuk premium maupun solar. Namun demikian, penyaluran tetap akan dilakukan secara terukur dan terarah sesuai dengan kondisi masing-masing daerah. “Terhitung mulai malam ini, penyaluran BBM bersubsidi ke SPBU dilakukan normalisasi untuk memulihkan situasi. Adapun, potensi terlampauinya kuota BBM bersubsidi dalam APBN-P 2014 yang menjadi dasar pengaturan penyaluran sebelumnya, maka pemerintah akan memutuskan solusi kebijakan yang tidak akan merugikan Pertamina,” ungkapnya.

Terjadinya antrean pembelian BBM bersubsidi ini merupakan dampak pengurangan pasokan sebagai tindak lanjut penurunan kuota BBM bersubsidi oleh DPR dari 48 juta kl menjadi 46 juta kl. Sejak tanggal 1 Agustus 2014, pemerintah melakukan pengendalian penggunaan BBM bersubsidi agar dapat mencukupi hingga akhir tahun.

35edisi 06 I 2014

Page 36: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

KETENAGALISTRIKAN

Pemerintah Harapkan KAJIAN-KAJIAN KETENAGALISTRIKAN dari Perguruan TinggiPertumbuhan kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia sejak tahun 2010 cukup tinggi. Masuknya berbagai pembangkit listrik yang masuk dalam program percepatan pembangkit listrik 10.000 MW tahap I, pembangkit-pembangkit dari anggaran PLN maupun IPP terus menambah kapasitas dan meningkatkan rasio elektrifikasi Indonesia.

Namun, pertumbuhan kapasitas tersebut belum mampu mencukupi pertumbuhan konsumsi listrik. Untuk itu, pemerintah terus

mengeluarkan kebijakan untuk menambah kapasitas pembangkit listrik, khususnya berbasis energi baru terbarukan (EBT) sembari mengharapkan kajian-kajian dari para akademisi.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Ir Arief Indarto dalam Seminar Nasional Energi dan Ketenagalistrikan yang diselenggarakan Jurusan Teknik Elektro Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (7/8). Menurut Arief, kapasitas pembangkit listrik di Indonesia hingga awal tahun 2014 adalah 50.665 GW, dan pertumbuhan konsumsi energi listrik hingga akhir tahun 2013 adalah 7,8%. Sedangkan rasio elektrifikasi mencapai 80,51%, sehingga masih terdapat 19,49 % masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan akses terhadap listrik.

Arief berharap mahasiswa maupun Dosen terus meningkatkan kajian-kajian yang berhubungan dengan pembangunan ketenagalistrikan, sehingga studi tersebut dapat dimanfaatkan bagi pembangunan ketenagalistrikan di Indonesia. Studi perencanaan supply dan demand pembangkit listrik menjadi prioritas, sebab akademisi mampu memikirkan hingga hal-hal teknis yang kadang luput dari perhatian pemerintah. “Sangat penting bagi kita untuk mengetahui keekonomian suatu pembangkit dalam suatu sistem secara menyeluruh,” ungkap Arief. Menurutnya, pemerintah sebagai pembuat kebijakan sangat mengharapkan masukan-masukan teknis dari para akademisi.

Dirjen Ketenagalistrikan Serahkan Penghargaan Satyalancana Karya Satya

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Ir Jarman MSc memberikan penghargaan Presiden Republik Indonesia kepada 46 karyawan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan yang mendapatkan Satyalancana Karya Satya(SLKS), Senin (18/8).

Penghargaan ini diberikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden RI Nomor : 53/TK/Tahun 2013 dalam rangka peringatan hari proklamasi kemerdekaan RI

ke-69.

Satyalancana Karya Satya adalah sebuah tanda penghargaan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang telah berbakti selama 10 atau 20 atau 30 tahun lebih secara terus menerus dengan menunjukkan kecakapan, kedisiplinan, kesetian dan pengabdian, sehingga dapat dijadikan teladan bagi setiap pegawai lainnya. Satyalancana Karya Satya dibagi dalam tiga kelas, yaitu SLKS 10 Tahun, SLKS 20 Tahun, dan SLKS 30 Tahun. Bentuk dan warna pita penghargaan ini adalah warna dasar biru, dengan lima lajur abu –abu. Medali warna perunggu untuk tanda kehormatan SLKS 10 Tahun, warna perak untuk tanda kehormatan SLKS 20 tahun, serta warna emas untuk tanda kehormatan SLKS 30 Tahun.

Nama-nama pegawai yang mendapatkan tanda kehormatan SLKS tahun 2014 adalah sebagai berikut :Penghargaan SLKS 30 Tahun :

1 Ir. Emy Perdanahari, M.Sc, Ph.D.2 Drs. Tri Handoko, MA3 Winsisma Wansyah, SH4 Suyanto, SE5 Bastari, SH6 Warsini7 Sri Suharyati Agus Winarni8 Ayatullah9 Noer Riyani10 Agus Syarif Hidayat11 Nelly Haryati12 Gunandar Limartajaya13 Sukarsih14 Dwi Kussufeb Dwinanto15 Sugino16 Agus Iriansyah17 Sinaryadi18 Sulasto, S.AP.19 Muchammad Muchtar20 Adar21 Suwarno22 Achmad Yusuf Haryono23 Sahri Mahmud24 Miran25 Moh. Nur

Penghargaan SLKS 20 Tahun

1 Ir. Jarman, M.Sc

2 Ir. Arief Indarto, M.M.

3 Ir. Jisman P. Hutajulu, MM

4 Ir. Budianto Hari Purnomo, MM

5 Ir. Agus Bahagianto

6 Ir. Edy Sampeliling

7 Zaenal

8 Emi Tursilah

9 Heppy Ari Kusuma

Penghargan SLKS 10 Tahun :

1 Felix Rudianto, ST2 Andi Winarno, ST, MT3 Yeni Rachmawati, SE, ME4 Heru Setiawan, ST5 Yeni Gusrini, ST6 Muhadi, ST, MT7 C. Ripura Sewana Sigit, ST8 Albert Hasudungan Patuan ST MSc9 Fitriyeni, SE10 Muhammad Nur Taufik, ST, MBA11 Iva Prasetyo Kusumaning Ayu, SE, ME12 I l h a m, ST

36 edisi 06 I 2014

Page 37: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

KETENAGALISTRIKAN

Sesditjen Ketenagalistrikan Beri PEMBEKALAN KEPADA CPNS KESDM

Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Arief Indarto secara berturut-turut memberikan pembekalan kepada para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian ESDM pada sesi

pengenalan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK).

HALAL BI HALAL di Dirjen Ketenagalistrikan

Seluruh karyawan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) berkumpul di Lobby Gedung Utama, Senin (4/8) pagi, untuk

bersilaturahmi setelah libur Hari Raya Idul Fitri 1435 H.

Seluruh karyawan yang terdiri dari para Pegawai Negeri Sipil, tenaga kontrak, pramusaji, jasa kebersihan hingga keamanan tersebut bersalam-salaman untuk memohon maaf lahir dan batin. Silaturahmi dimulai dengan menyalami Dirjen

ketenagalistrikan Jarman beserta Ibu, para Direktur, pejabat dan seluruh karyawan. Hadir pula dalam kesempatan tersebut para stakeholder sub sektor ketenagalistrikan.

Dalam sambutannya, Dirjen mengingatkan bahwa fungsi Ditjen Ketenagalistrikan selain sebagai perumus peraturan perundang-undangan dan kebijakan sektor ketenagalistrikan, juga menjalankan fungsi pengguna anggaran APBN sub sektor ketenagalistrikan. Jarman berharap momentum hari raya Idul Fitri ini

dapat membawa semangat baru untuk meningkatkan kinerja yang berhubungan dengan ketiga fungsi tersebut.Tak lupa Dirjen mewakili seluruh pimpinan Kementerian ESDM dan Ditjen Ketenagalistrikan memohon maaf lahir dan batin atas segala kesalahan yang diperbuat, baik sengaja maupun tidak sengaja.

supply. Sesditjen juga memaparkan komposisi energy mix pembangkitan tenaga listrik pada tahun 2013, dimana batubara sebesar 51,6%, gas 23,6%, BBM 12,5%, tenaga air 7,7%, dan Panas bumi 4,4%.

Dalam kesempatan tersebut, Arief juga memaparkan alur investasi ketenagalistrikan yang melibatkan beberapa instansi lain seperti Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), PT PLN (Persero), hingga pemerintah daerah. Ia mengungkapkan bahwa kewenangan Ditjen Ketenagalistrikan sesuai UU Nomor 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan adalah untuk mengurus Izin Usaha Penyediaan tenaga Listrik (IUPL), pengurusan

Acara yang diselenggarakan oleh Biro Kepegawaian dan Organisasi KESDM ini digelar

di Hotel Puncak Raya, Bogor, Jawa Barat. Sesi pengenalan DJK sendiri diselenggarakan setiap hari Rabu, mulai 20 Agustus hingga 17 September 2014. Arief memulai presentasi dengan mengenalkan tugas dan fungsi, serta struktur organisasi Ditjen Ketenagalistrikan, dilanjutkan dengan pemaparan program dan capaian kerja sektor ketenagalistrikan, lalu diakhiri dengan tanya jawab.

Dalam pemaparan capaian kinerja, Sesditjen memaparkan bahwa total kapasitas terpasang pembangkit listrik hingga Juni 2014 mencapai sebesar 50.655 MW, dimana komposisi pembangkit PLN adalah 71%, IPP 20%, PPU 4%, dan Izin Operasi non BBM sebesar 5%. Konsumsi energi listrik pada akhir tahun 2013 disampaikan sebesar 188 TWh, dimana konsumsi rumah tangga sebesar 41%, Industri 34%, Bisnis 19%, dan Publik 6%. “Rasio elektrifikasi kita pada akhir tahun 2013 sebesar 80,51%,” ujar Arief. Ia menambahkan bahwa di beberapa daerah mengalami keterbatasan pasokan tenaga listrik, dimana demand lebih besar daripada

Rencana Impor Barang, hingga penerbitan Sertifikat Laik Operasi (SLO).

Selain itu, juga dipaparkan pokok-pokok kebijakan fiskal terkait subsidi listrik dalam tahun 2014, seperti meningkatkan efisiensi anggaran subsidi listrik dan ketepatan target sasaran melalui penyesuaian tarif untuk golongan tertentu, meningkatkan rasio elektrifikasi, menurunkan susut jaringan, serta menurunkan komposisi pemakaian BBM dalam pembangkitan listrik. Dengan memahami tugas dan fungsi serta program-program dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, diharapkan para CPNS mendapatkan bekal untuk mendukung tugas dan fungsi masing-masing CPNS di tempat kerjanya.

Dalam sesi diskusi beberapa peserta menanyakan kebijakan terkait kurangnya pasokan listrik di beberapa daerah, khususnya di daerah asal mereka masing-masing, hingga pertanyaan mengenai kebijakan-kebijakan unggulan Ditjen Ketenagalistrikan untuk melistriki masyarakat tidak mampu. Selepas acara, Arief Indarto menyalami seluruh CPNS serta memberikan mereka semangat untuk bekerja dengan lebih baik seusai pembekalan ini.

37edisi 06 I 2014

Page 38: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

KETENAGALISTRIKAN

Direktur Teknik dan Lingkungan Membuka FORUM KOMUNIKASI DAN PEMBINAAN INSPEKTUR KETENAGALISTRIKAN

Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Agoes Triboesono membuka acara Forum Komunikasi Pembinaan Inspektur Ketenagalistrikan seluruh Indonesia yang diadakan di Makassar, Selasa (26/8).

Forum yang dilaksanakan setiap tahun ini bertujuan agar terbentuk koordinasi yang baik antar inspektur ketenagalistrikan pusat

dan daerah. Acara yang melibatkan inspektur ketenagalistrikan dari pusat dan daerah ini dihadiri juga oleh Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan dan perwakilan dari pejabat Kementerian ESDM.

Dalam sambutannya, Agoes Triboesono menyampaikan bahwa selama ini terjadi kurangnya koordinasi antara pusat dan daerah dikarenakan minimnya inspektur ketenagalistrikan di daerah, bahkan banyak daerah yang belum memiliki isnpektur ketenagalistrikan. Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan mengharapkan agar daerah juga dapat mengadakan inspektur ketenagalistrikan sesuai dengan UU 30 Tahun 2009, selain untuk mempermudah komunikasi juga dapat membantu tugas pemerintah dalam proses inspeksi. Dengan jumlah inspektur yang hanya sekitar 50 orang, pemerintah pusat sangat kesulitan untuk mengawasi seluruh daerah di Indonesia.

Pemerintah Harapkan Partisipasi Aktif

Stakeholder BIDANG STANDARDISASI

KETENAGALISTRIKANPemerintah melalui Direktorat Jenderal

Ketenagalistrikan Kementerian ESDM mengharapkan partisipasi aktif para pemangku kepentingan

(stakeholder) di bidang standardisasi ketenagalistrikan.

Menghadapi persaingan global, bidang keselamatan dan

standardisasi teknik di Indonesia harus membaik dan siap bersaing dengan negara tetangga. Hal tersebut disampaikan Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Agoes Triboesono saat membuka pertemuan stakeholder standardisasi ketenagalistrikan, Jumat (22/8). Acara yang digelar di Hotel Bidakara Jakarta ini dihadiri pula oleh Presiden International Electrotechnical Commission (IEC) dan Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Menurut Agoes, acara pertemuan para pemangku kepentingan di bidang standardisasi ini penting untuk berbagi informasi dan mengklarifikasi isu-isu yang berkembang dalam bidang standardisasi teknik ketenagalistrikan. Saat ini, kebutuhan tambahan kapasitas pembangkit listrik di Indonesia sebesar 5.000 MW per tahun. “Untuk itu, usaha penunjang ketenagalistrikan yang meliputi bidang standardisasi tidak hanya diperlukan tapi juga sangat penting dan vital,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa peralatan-peralatan yang berhubungan dengan keselamatan ketenagalistrikan menjadi hal yang sangat penting. “Peralatan tersebut harus memenuhi Standard Nasional Indonesia (SNI),” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut Agoes mengingatkan bahwa tahun 2015 memasuki ASEAN Free Trade Area (AFTA), dimana peralatan-peralatan ketenagalistrikan Indonesia harus bersaing dengan pasar luar negeri, khususnya negara-negara ASEAN. Untuk itu, standardisasi dalam negeri harus bagus dan mengikuti standard internasional. Untuk itu, partisipasi aktif para pemangku kepentingan sangat diperlukan agar dapat bersaing dengan baik.

Sebagai instansi teknis di bidang ketenagalistrikan, salah satu tugas Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan adalah melaksanakan kebijakan perumusan dan penerapan standar ketenagalistrikan. Untuk memenuhi ketersediaan SNI bidang ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan bekerjasama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) dalam merumuskan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) dan menjadi sekretariat panitia teknis bidang ketenagalistrikan sebagai perpanjangan tangan dari Badan Standardisasi Nasional.

38 edisi 06 I 2014

Page 39: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

KETENAGALISTRIKAN

Gunakan CNG, PLN Batam Untung Rp50 MilyarSetelah beralih dari solar ke gas sebagai bahan bakar pembangkit, PLN Batam mencatat peningkatan keuntungan hingga Rp50 milyar per tahun.

Seluruh pembangkit listrik di Batam saat ini tidak lagi menggunakan BBM sebagai bahan bakar. Dari 340 MW daya mampu yang tersedia, 110 MW (30%) dihasilkan

dari batubara dan sisanya 230 MW (70%) dihasilkan dari gas. “Tahun 2013, saya memulai program CNG gas, karena saat itu kita kelebihan pasokan gas. CNG-nya kita gunakan untuk menggantikan bahan bakar pembangkit disekitar Batam yang masih menggunakan solar,” ujar Direktur Utama Direktur Utama Bright PLN Batam, Dadan Koerniadipoera, Kamis (21/8).“Dengan 6 MW, kita kirim CNGnya kesana, PLN dalam satu tahun dapat menghemat 50 milyar, sehingga dapat membantu pemerintah mengurangi konsumsi BBM khususnya di sektor pembangkit,” lanjut Dadan. “Kedepan, saya akan bikin LNG (liqued natural gas).Kenapa saya punya cita-cita seperti itu, karena kedepan saya juga akan ada jatah gas tambahan untuk Tanjung Uncang. LNG-nya dibangun disebelah Tanjung Uncang, dan CNG akan kita jalankan bersamaan dengan LNG,” harap Dadan. Tahun 2015 mendatang, akan dibangun pembangkit listrik 190 MW di Batam berbasis PLTGU.Karena pelanggannya belum ada, maka pasokan gas yang tersedia akan dimanfaatkan untuk diolah menjadi CNG untuk menggantikan pembangkit-pembangkit listrik yang masih menggunakan solar.

PLN Batam TIDAK DISUBSIDI dan TIDAK

LAGI GUNAKAN SOLAR

Hampir 14 tahun PLN Batam tidak lagi menikmati subsidi dari pemerintah, dan sejak tahun 2012 lalu juga tidak lagi menggunakan

solar sebagai bahan bakar pembangkit.

Pasokan listrik untuk Pulau Batam dihasilkan dari pembangkit listrik batubara (PLTU) dan gas (PLTG). Daya mampu PLN Batam saat ini 340 MW, dengan

beban puncak sebesar 324 MW, sehingga selisih yang kecil tersebut membuat Batam masih rentan terjadi pemadaman.Dengan pembangunan PLTG Tanjung Uncang (2 x 42,5 MW) diharapkan dapat memperbesar selisih daya mampu yang ada. “Tahun 2000, PLN Batam dinyatakan sebagai anak perusahaan PLN dan sejak saat itu pula tidak lagi menikmati subsidi,”ujar Direktur Utama PLN Batam Dadan Koerniadipoera. Kamis (21/8).Dadan menjelaskan kenapa tidaklagi menggunakan BBM sebagai bahan bakar pembangkit, karena menurutnya penggunaan BBM sangat mahal dan merugikan PLN Batam. Kondisi kelistrikan Batam saat ini, beban puncak 324 MW daya mampu dari gas dan batubara ada diangka 340 MW, dengan komposisi pembangkit di PLN Batam 70% berbahan bakar gas dan 30% batubara. “Tidak ada pembangkit di Batam yang menggunakan BBM sebagai bahan bakar pembangkit, solar digunakan hanya untuk memanaskan mesin dan kalau terjadi pemadaman (blackout) atau gangguan-gangguan,” lanjut Dadan. Dengan tidaklagi menggunakan BBM dan beralih ke bahan bakar lain seperti gas dan batubara, tentunya PLN Batam selain mendapat berbagai macam keuntungan juga membantu pemerintah mengurangi pemakaian BBM.

39edisi 06 I 2014

Page 40: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

BADAN GEOLOGI

Peningkatan status dilakukan setelah dilakukan pemantauan visual dan instrumental serta potensi ancaman bahaya

Gunung Slamet. Secara visual dalam satu minggu terakhir, aktivitas Gunung Slamet terus meningkat dengan ditandai dengan kejadian lontaran lava pijar, suara dentuman, dan gemuruh hingga terdengar sampai di Pos PGA Slamet. Peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik Gunung Slamet didominasi oleh gempa letusan dan gempa hembusan. Selain itu, energi kegempaan (RSAM) menunjukkan peningkatan dan data geokimia berupa suhu mata air panas di lokasi Sicaya dan Pandansari cenderung sedikit meningkat walaupun berfluktuasi. Data deformasi mengindikasikan adanya tekanan relatif kecil akibat pergerakan magma.

Selama periode bulan Juni sampai Agustus 2014, gempa yang terekam adalah gempa letusan, gempa hembusan, gempa vulkanik dalam (VA), gempa vulkanik dangkal (VB), gempa tektonik lokal, gempa tektonik jauh, dan tremor harmonik, dengan didominasi gempa letusan dan hembusan.

Jumlah gempa letusan cenderung meningkat selama Juni–Agustus 2014.

Pada bulan Juni 2014 terekam 29 kali gempa letusan atau rata-rata sekitar satu kejadian/hari. Pada bulan Juli 2014 terekam 653 kali gempa letusan atau rata-rata sekitar 21 kejadian/hari. Pada bulan Agustus 2014 dari tanggal 1–11 Agustus 2014 terekam 474 kali atau rata-rata sekitar 43 kejadian/hari.

Jumlah gempa hembusan juga cenderung meningkat walaupun sedikit berfluktuasi selama Juni–Agustus 2014. Pada bulan Juni 2014 terekam 3685 kali atau rata-rata sekitar 123 kejadian/hari. Pada bulan Juli 2014 terekam 7660 kali atau rata-rata sekitar 247 kejadian/hari. Pada tanggal 1–11 Agustus 2014 terekam 5020 kali atau rata-rata sekitar 456 kejadian/hari.

Gunungapi Slamet adalah gunungapi strato berbentuk kerucut dengan tinggi puncaknya 3432 meter di atas permukaan laut. Lokasi Gunung Slamet secara administratif masuk ke dalam lima wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, gunung ini terletak pada posisi 7o 14’ 30” Lintang Selatan dan 109o 12’ 30” Bujur Timur.

Erupsi gunung ini berpotensi terjadi. Ancaman di dalam radius empat km

dari pusat erupsi menghasilkan material berukuran abu sampai lapili (berukuran 1–4 cm), lontaran batu pijar, dan hujan abu lebat. Material erupsi abu vulkanik dapat mencapai jarak 10 km atau lebih (bergantung besar dan arah angin) dari pusat erupsi. Erupsi yang menghasilkan aliran lava dan awan panas berpotensi terjadi di dalam radius empat km. Potensi terjadinya lahar dapat berasal dari endapan abu/material erupsi dan curah hujan tinggi. Lahar berpotensi terjadi di lembah-lembah sungai yang berhulu di Gunung Slamet.

Selanjutnya, PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah yang ada di puncak Gunung Slamet dalam radius empat km dari kawah aktif. Masyarakat yang berada dalam Kawasan Rawan Bencana II (KRB II) untuk selalu waspada dan memperhatikan perkembangan Gunung Slamet yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. PVMBG selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (BPBD Provinsi), BPBD Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Purbalingga tentang aktivitas Gunung Slamet.

Gunung SLAMET SiagaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Slamet dari waspada (level II) ke siaga (level III). Peningkatan status ini mulai berlaku efektif pada Selasa, 12 Agustus 2014 sejak pukul 10:00 WIB.

40 edisi 06 I 2014

Page 41: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

KETENAGALISTRIKAN

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF

& RAMAH LINGKUNGAN

hemat energi dan sekaranglah saatnya....

jangan sampai anak cucu kita tidak dapat menikmati terangnya kehidupan.

Page 42: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

MINERBA

Acara ini merupakan suatu kegiatan yang dilatar belakangi dengan pelayanan publik yang akuntable, yang merupakan perwujudan kewajiban suatu

instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan baik keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.

Penyampaian pokok-pokok penting tentang lakip oleh Bapak R. Sukhyar, diantaranya :

LAKIP adalah laporan wajib yang harus dilaporkan secara •tertulis sebagai gambaran akuntabilitas suatu instansi.

Harus ada • “Shifting Paradigma” bahwa akuntabilitas kinerja adalah berapa besar kinerja yang dihasilkan dan kinerja tambahan yang diperlukan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai pada akhir periode perencanaan (new paradigm)/ me-rupiah-kan kinerja – outcome basis.

Komponen LAKIP adalah rencana kinerja, penetapan •kinerja dan pengukuran kinerja.

LAKIP mengkomunikasikan pencapaian kinerja DJMB atau •kinerja Direktorat lingkup DJMB selama tahun 2013.

Capaian kinerja (• performance result) 2013 dibandingkan dengan penetapan kinerja (performance agreement) sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan instansi.

Penganugerahan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 Direktorat Jenderal Mineral Dan BatubaraDirektorat Jenderal Mineral dan Batubara menggelar acara Penganugerahan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 Ditjen MINERBA, yang bertempat di Padjadjaran Suite Bogor Nirwana Residence, Rabu (20/8).

Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja •(performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa mendatang.

“Ultimate Goals”• dari LAKIP adalah menjadi cermin atas kinerja saat ini sekaligus menjadi benchmark untuk forecast kinerja pada masa mendatang.

LAKIP DJMB TAHUN 2013 berdasarkan penilaian ITJEN •KESDM memperoleh grade A (sangat baik) dengan kumulatif nilai 81,56 mengalami kenaikan 3,56 poin dari LAKIP tahun 2012 sebesar 78 poin.

Penganugerahan kinerja yang dibagi menjadi dua kategori pemenang, yaitu:

Kategori pemenang Favorit diraih oleh Sekretariat •Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara dengan total nilai 84, dengan tim penilai dari perwakilan unit-unit dilingkungan Ditjen Minerba.

Kategori pemenang Juara Utama, dengan tim penilai •dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Biro Perencanaan dan Kerjasama – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dengan hasil sebagai berikut:

Juara I dengan total nilai 81.125 diraih oleh Sekretariat o Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Juara II dengan total nilai 80.625 diraih oleh Direktorat o Pembinaan Pengusahaan Mineral Juara III dengan total nilai 76.375 diraih oleh Direktorat o Pembinaan Program Mineral dan Batubara Juara Harapan I dengan total nilai 76 diraih oleh o Direktorat Pembinaan Pengusahaan Batubara Juara Harapan II dengan total nilai 73.875 diraih oleh o Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara

Harapan yang besar dari adanya penganugerahan kinerja ini memberikan aura positif kepada unit eselon II di lingkungan Ditjen Minerba untuk lebih dapat meningkatkan outcome kinerja.

42 edisi 06 I 2014

Page 43: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

MINERBA

Penilaian AKUNTABILITAS yang

Mendongkrak KINERJAPenganugerahan kinerja yang telah dilaksanakan Rabu

(20/8),memberikan makna yang tersirat pada seluruh peserta yang hadir, baik dari Tim Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja

khususnya dan seluruh pegawai dilingkungan Ditjen Minerba umumnya.

Semangat untuk memberikan hasil outcome yang tersirat pada LAKIP dengan konsep akuntable dan

informatif ini menjadi lebih bergaung ketika Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan, Kementerian PAN dan RB hadir dan menyampaikan bahwa LAKIP adalah ujung dari kinerja yang harus lebih di tekankan lagi adalah mekanisme kinerja untuk mencapai LAKIP yang akuntable dan outcome yang nyata dan terukur.

Dukungan moril yang diperlihatkan dengan kehadiran Direktur Jenderal Mineral dan Batubara dan para eselon II di lingkungan Ditjen Minerba, serta Kepala Bagian Analisis dan Evaluasi – KESDM ini sepenuhnya memberi semangat tersendiri kepada para penyusun LAKIP bahwa betapa pentingnya laporan akuntabilitas kinerja ini.Diharapkan ke depannya, akan disampaikan hasil yang lebih baik dengan menekankan mekanisme kinerja untuk memberikan pencapaian kinerja

yang tepat guna dan tepat sasaran.Antusias keikutsertaan unit dilingkungan Ditjen Minerba terlihat dengan adanya Tim Penilai dari perwakilan unit eselon II dilingkungan Ditjen Minerba.Suatu proses kinerja yang langsung dinilai dan dilihat outcome capaian kinerja untuk didiskusikan guna meraih Juara Favorit. Acara ini dilanjutkan dengan

paparan para perwakilan eselon II untuk memaparkan realisasi hasil kinerja tahun 2013 dan realisasi semester I tahun 2014. Penyampaian yang ditujukan meliputi review dari penetapan kinerja dan indikator kinerja ini merupakan tindak lanjut dari arahan Inspektorat Jenderal- KESDM dan Kemenpan, dan RB.

43edisi 06 I 2014

Page 44: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

Peningkatan Pengawasan Perusahaan Pemegang

Kontrak Karya(KK) dan Perjanjian Karya

Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B)

Bertempat di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berlangsung acara Koordinasi dan Supervisi atas

Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara, Rabu (27/8).

Acara ini dihadiri oleh Perusahaan Pemegang Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian Karya

Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dan dipimpin langsung oleh Ketua KPK, yang didampingi oleh pejabat Eselon 1 Kementerian Lembaga terkait dan juga Kabareskrim.

Pada kesempatan ini, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), R. Sukhyar menyampaikan bahwa masih terdapat beberapa perusahaan yang belum memenuhi kewajibannya terkait dengan kegiatan pengusahaan pertambangan mineral dan batubara. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari upaya

peningkatan pengawasan pada 109 perusahaan pemegang Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang dilakukan Ditjen Minerba bersama KPK. Tercatat sebanyak 19 Perusahaan KK (Pra Produksi) dan 8 Perusahaan KK (Operasi Produksi) masih kurang bayar kewajiban iuran tetap, 17 Perusahaan PKP2B (Pra Produksi) kurang bayar kewajiban iuran tetap serta 24 Perusahaan PKP2B (Operasi Produksi) kurang bayar kewajiban Royalti dan Iuran Tetap.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Dirjen Minerba KESDM), R. Sukhyar mengingatkan kepada pelaku usaha pemegang KK dan PKP2B

harus segera memenuhi kewajiban PNBP, selambat-lambatnya sudah harus melunasi seluruh hutang pada tanggal 31 Oktober 2014. Apabila sampai dengan jangka waktu tersebut belum dilunasi, Dirjen Minerba akan memberikan status lalai (default) dan/atau melakukan pengakhiran (termination) sesuai ketentuan KK dan PKP2B. Perusahaan pemegang KK dan PKP2B juga wajib menyampaikan Rencana Reklamasi dan Rencana Pascatambang, serta menempatkan Jaminan Reklamasi dan Jaminan Pascatambang sesuai dengan surat peringatan/teguran yang telah dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara.

MINERBA

44 edisi 06 I 2014

Page 45: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

Tren Penurunan HARGA BATUBARA Acuan Masih BerlanjutHarga Batubara Acuan (HBA) untuk penjualan langsung (spot) yang berlaku tanggal 1-31 Agustus 2014 pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB vessel) adalah USD 70,29/Ton.

Nilai HBA adalah rata-rata dari 4 indeks harga batubara yang umum digunakan dalam perdagangan batubara, yaitu Indonesia Coal Index, Platts Index, New Castle Export Index, dan New Castle Global Coal Index. HBA menjadi acuan harga batubara pada kesetaraan nilai kalor 6.322 kkal/kg Gross As Received (GAR), kandungan air (total moisture) 8%, kandungan sulphur 0,8% as received (ar), dan kandungan abu (ash) 15% ar. Berdasarkan HBA kemudian dihitung Harga Patokan Batubara (HPB) yang dipengaruhi oleh kualitas batubara, yaitu nilai kalor, kandungan air, kandungan sulphur, dan kandungan abu sesuai dengan merek dagang batubara yang disebut HPB Maker. HPB Maker terdiri dari 8 merek dagang batubara yang sudah umum dikenal dan diperdagangkan. HPB Marker Agustus 2014 untuk 8 merek dagang utama dalam USD/Ton adalah sebagai berikut :

Gunung Bayan I : 75,341. Prima Coal : 76,052. Pinang 6150 : 68,663. Indominco IM_East : 57,594. Melawan Coal : 56,185. Enviro Coal : 53,036. Jorong J-1 : 42,707. Ecocoal : 39,098.

Selain 8 merek dagang batubara ini, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara setiap bulan menetapkan HPB untuk merek dagang batubara lainnya, antara lain: Trubaindo HCV_HS, ArutminSatui, Mandiri A, IBP 5500, Sungkai, dan PIC Coal. Untuk bulan Agustus 2014 terdapat penambahan satu HPB Marker, sehingga jumlah HPB Marker menjadi 65 merek dagang batubara. Daftar 65 HPB Marker batubara secara lengkap dapat dilihat di portal www.minerba.esdm.go.id. Dalam hal penjualan batubara dilakukan secara jangka tertentu (term), yaitu penjualan batubara untuk jangka waktu 12 bulan atau lebih. Oleh karena itu, harga batubara mengacu pada rata-rata 3 Harga Patokan Batubara terakhir pada bulan dimana dilakukan kesepakatan harga batubara dengan faktor pengali yaitu: fakor pengali 50% untuk Harga Patokan Batubara bulan terakhir, faktor pengali 30% untuk Harga Patokan Batubara satu bulan sebelumnya dan faktor pengali 20% untuk Harga Patokan Batubara dua bulan sebelumnya.

Sebagaimana dirilis dalam portal www.minerba.esdm.go.id. HBA bulan Agustus 2014 turun sebesar USD 2,16 atau turun 3% dibandingkan

dengan HBA Juli 2014 USD 72,45. Penurunan HBA pada bulan Agustus 2014 ini lebih besar daripada penurunan HBA pada Juli 2014 yang hanya USD 1,19 atau 2%.

Turunnya HBA Agustus 2014 melanjutkan kembali tren penurunan HBA yang sebelumnya terjadi pada 5 bulan pertama tahun 2014, yaitu Januari- Mei 2014 dan sempat naik tipis saat HBA Juni 2014, namun kembali turun pada HBA Juli 2014 yang berlanjut turun pada HBA Agustus 2014. Bila dirinci sejak Januari 2014, maka HBA untuk 8 bulan pertama

tahun 2014 adalah sebagai berikut: HBA Januari 2014 sebesar USD 81,90 yang turun pada Februari 2014 USD 80,44; kemudian turun kembali pada Maret 2014 USD 77,01; selanjutnya pada April 2014 turun menjadi USD 74,81; dan pada Mei 2014 turun menjadi USD 73,60.

Selanjutnya, penurunan HBA terhenti pada HBA Juni 2014 yang naik tipis menjadi USD 73,64; kemudian tren penurunan berlanjut kembali pada HBA Juli 2014 menjadi USD 72,45 dan berlanjut turun pada Agustus 2014 menjadi USD 70,29. Bila dibandingkan dengan HBA bulan yang sama pada tahun 2013 yaitu Agustus 2013 USD 76,70, maka HBA Agustus 2014 turun cukup signifikan sebesar USD 6,41 atau turun 8%.

MINERBA

45edisi 06 I 2014

Page 46: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

PLTP PATUHA Unit I Segera

BeroperasiPada bulan Oktober mendatang

rencananya pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Patuha

unit I akan mulai beroperasi. “Bulan depan Patuha dalam tahap sinkronisasi meliputi tes loading ke frekuensi mencoba pengaliran listrik, kira-kira 3-4 hari, kemudian baru Oktober bisa commercial of date (COD),” ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Rida Mulyana di sela acara halal bihalal Kementerian ESDM (07/08).

Rencana produksi tenaga listrik kumulatif dalam 1 tahun adalah 482 giga watt hours (Gwh). Produksi listrik yang dihasilkan oleh PLTP Patuha unit 1 akan disalurkan menjadi jaringan transmisi listrik utama Jawa-Madura-Bali (Jamali) PLN.

Dirjen EBTKE menjelaskan pengembangan PLTP Patuha unit I ini merupakan salah satu agenda rencana aksi 100 hari kabinet indonesia bersatu jilid II (KIB II). “KESDM kan dapat 7 agenda, dari 7 itu Ditjen EBTKE dapat 2, yaitu masuk program ini yaitu Patuha dan Sarulla,”jelas Rida.

Sementara itu terkait Sarulla Rida menambahkan jika pada bulan September mendatang sudah mulai dilaksanakan pengeboran sumur. PLTP Sarulla unit I ini ditargetkan beroperasi pada 2016 dan pada 2018 ditargetkan seluruh unit bisa beroperasi dengan kapasitas penuh 330 MW.

EBT

KOMPOR TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGIBertempat di Gedung Ditjen EBTKE Direktur Jenderal EBTKE Rida Mulyana meluncurkan program kompor tungku sehat hemat energi (THSE)/Clean Stove Initiative (CSI) (14/08).

Ini merupakan program kerjasama antara Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Ditjen EBTKE KESDM) dengan Bank Dunia (World Bank).

Saat ini terdapat 24 juta rumah tangga yang menggunakan kompor tungku konvensional. “Program ini secara bertahap, akan memperkenalkan tungku sehat dan hemat energi berbahan bakar biomassa kepada 24,5 juta keluarga atau 40 persen rumah tangga di Indonesia yang masih menggunakan tungku tradisional,” ujar Rida.

Akibat dari masih digunakannya tungku konvensional ini menyebabkan kematian dini sebanyak 165 ribu jiwa karena menghirup udara (asap) di dalam rumah. “Melihat kondisi ini, kami menggandeng bank dunia merancang program ini, dengan pendanaan dari bank dunia sebesar US$490.000 dimana US$190.000 untuk pengembangan sumber daya manusia disalurkan melalui BRI dan US$300.000 hibah kepada Ditjen EBTKE untuk penguatan kelembagaan dan orang untuk pengembangan program ini,”tutur Rida. Meski begitu program ini baru akan menyasar pada 10.000-20.000 kepala keluarga dimana sebagai pilot project akan digunakan di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta dengan harga kompor Rp250.000-Rp300.000 per unit.

Program ini akan melengkapi usaha Pemerintah lainnya yakni program konversi minyak tanah ke elpiji sebagai bahan bakar memasak utama. Namun banyak masyarakat perdesaan yang masih menggunakan kayu bakar karena keterbatasan jangkauan program konversi elpiji ini. Saat ini isu penggunaan energi fosil yang tidak ramah lingkungan dan perubahan iklim sudah menjadi perhatian bersama.

Inisiatif tungku sehat dan hemat energi ini, merekomendasikan penggunaan dengan pendekatan Pendanaan Berbasis Hasil (PBH) untuk mempromosikan tungku yang sehat dan hemat energi. Skema insentif yang inovatif ini diharapkan mampu mengembangkan pasar tungku sehat dan hemat energi secara berkelanjutan.

46 edisi 06 I 2014

Page 47: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

Penandatanganan tersebut dilakukan di Gedung Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (P2MKT),

Kemenakertrans, Jakarta dan disaksikan oleh Menteri ESDM, Jero Wacik serta Menakertrans Muhaimin Iskandar.

Dalam kesempatan tersebut juga,dilakukan penandatangan Perjanjian Kerjasama antara Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM dan Ditjen Pembinaan

Pengembangan dan Kawasan Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tentang program yang sama.

Dalam kata sabutannya Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, “Dengan ditandatanganinya Kesepahaman Bersama dan Perjanjian Kerja Sama ini diharapkan terjadi sinkronisasi kegiatan diantara kedua kementerian dalam rangka pengelolaan energi baru, terbarukan dan konservasi energi di kawasan transmigrasi dan dapat menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat.”

Tujuan kerjasama yang diwujudkan dalam nota kesepahaman ini diharapkan terjadi sinkronisasi kegiatan diantara kedua kementerian dalam rangka pengelolaan energi baru, terbarukan dan konservasi energi di kawasan transmigrasi, sehingga dapat menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat.

EBT

Program ENERGI BARU TERBARUKAN

dan KONSERVASI ENERGI di

KAWASAN TRANSMIGRASI

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) bersama Kementerian

Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) melakukan penandatangan

nota kesepahaman (MoU) Program Pengelolaan Energi Baru, Terbarukan dan

Konservasi Energi di Kawasan Transmigrasi (14/08).

47edisi 06 I 2014

Page 48: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

Penggunaan BAHAN BAKAR NABATI Untuk

PESAWAT UDARA

Beberapa waktu lalu Pemerintah melalui Direktorat Jenderal

Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dtjen EBTKE) dan Direktorat Jenderal (Ditjen

Perhubungan Udara) melakukan sebuah program kerjasama. Kerjasama ii terkait dengan

penerapan penggunaan bahan bakar nabati untuk pesawat udara

(Aviation Biofuel) pada tahun 2016 dengan estimasi baurannya

sebesar 2 persen (26/08).

Direktur Bioenergi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, pasokan aviation biofuel memang belum ada

pabrik untuk mengolahnya. Meski begitu dirinya meminta BUMN (Pertamina) dalam hal ini untuk membangun pabrik biofuel. “Ini kan memberi pesan supaya pabriknya segera dibuat. Pemerintah Komit kesana. Ini kickoff, kita mendorong BUMN Pertamina untuk membuatnya. Kita menghitung kalau 2 persen itu membutuhkan 100ribu kiloliter (KL) BBN,” ujar Dadan.

Menurutnya, persoalan yang dialami Pertamina selama ini masih belum ada penyerapan dikarenakan belum ada produsen. Sementara itu dari sisi harga juga masih belum komersil. “Tapi kedepannya pasti turun Harga itu mengikuti bahan baku, kalau sawitnya mahal ya harganya jadi mahal. Nilai harga sekarang lebih mahal 70 persen tapi kalau dicampur 2 persen, Pertamina menghitung penambahan per liternya Rp.200-300,- untuk orang yang naik pesawat,” tutupnya.

EBT

Penandatanganan Dokumen PENDANAAN PLTA RAJAMANDALAPT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) dan PT Rajamandala Electric Power (PT REP) (pengembang proyek IPP PLTA Rajamandala) telah menandatangani Berita Acara Efektifitas Perjanjian Jual Beli Listrik (power purchase agreement /PPA) yang mempersyaratkan Penutupan Pembiayaan untuk mendanai pembangunan Proyek PLTA Rajamandala (1x47) MW.

Pembiayaan proyek dilakukan dengan skema International Project Financing, melalui sindikasi JBIC/Japanese Bank for International Cooperation dan Mizuho Bank Tokyo sebagai lender. Pinjaman

pembiayaan proyek Rajamandala ini dilaksanakan tanpa adanya Jaminan Kelayakan Usaha (JKU) dari Pemerintah Indonesia. Sebagai pengganti JKU dari Pemerintah, REP menggunakan jaminan yang diterbitkan oleh Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA). MIGA merupakan salah satu badan milik World Bank yang berpusat di Washington DC yang memberikan fasilitas asuransi investasi bagi pendanaan proyek PLTA Rajamandala.

“Penggunaan skema pembiayaan yang tanpa JKU dari Pemerintah Indonesia merupakan kemajuan yang sangat berarti bagi pembangunan pembangkit di Indonesia. Dengan digunakannya skema ini, berarti ada perbaikan tingkat kepercayaan lender terhadap bisnis ketenagalistrikan di Indonesia dari semula memerlukan keterlibatan Pemerintah secara langsung menjadi tanpa keterlibatan Pemerintah secara langsung dan untuk ke depan diharapkan cara ini dapat digunakan untuk proyek kelistrikan lainnya, sehingga pembangunan kelistrikan dapat berjalan lebih cepat lagi” ujar Direktur Utama PLN Nur Pamudji dalam siaran persnya usai melakukan penandatanganan (21/08).

PLTA Rajamandala akan dibangun di sungai Citarum, desa Cihea Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur dan akan menghasilkan energi listrik rata-rata sebesar 181 Giga Watt hour (GWh) per tahun atau setara dengan produksi listrik yang dihasilkan oleh 70 juta liter BBM.

48 edisi 06 I 2014

Page 49: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

EBT

Mempermudah INVESTOR MENGEMBANGKAN PLTA

Dalam rangka mempercepat ketersediaan pasokan energi listrik di Indonesia, termasuk di Sumaera Utara, Kementerian ESDM memberikan kemudahan kepada para investor untuk menggarap usaha penyediaan tenaga listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan PLTA yang

memanfaatkan waduk, bendungan dan saluran irigasi berkapasitas sampai dengan 10 Megawatt (MW).

Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 12 Tahun 2014

tentang Pembelian Tenaga Listrik dari PLTA oleh PT PLN (Persero) dan Permen ESDM Nomor 22 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Permen ESDM Nomor 12 tentang Pembelian Tenaga Listrik dari PLTA oleh PT PLN (Persero).

Terkait hal tersebut beberapa waktu lalu telah dilakukan sosialisasi kedua Permen ESDM tersebut dengan melibatkan para pelaku usaha penyedia tenaga listrik dan para pemangku kepentingan di Medan, Sumatera Utara (29/08). Kegiatan tersebut dibuka dan dipimpin oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Rida Mulyana serta dihadiri . Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam Gubernur Sumatera Utara Akhir Lubis yang mewakili Gubernur Sumatera Utara.

"Ada kemudahan bagi investor untuk membangun pembangkit listrik, namun ada juga juga sanksi yang tegas bagi

investor yang lalai. Yang komitmen membangun akan beruntung, sebaliknya yang main-main akan kena sanksi," papar Rida. Menurutnya dalam kedua Permen itu, kemudahan diberikan mulai dari pengurusan perizinan, birokrasi dan lainnya baik dari pemerintah maupun PLN. Kemudian, PLN wajib membeli energi dari pembangkit mini yang dibangun dengan harga yang kompetitif dan ada ruang negosiasi.

Sedangkan Investor yang diberi ruang membangun, yakni badan usaha milik nasional (BUMN), BUMD, badan usaha

dan pembelian PLN dari PLTA yang memanfaatkan waduk, bendungan dan atau saluran irigasi berkapasitas sampai dengan 10 MW. "Ada pengaturan harga yang jelas di kapasitas tegangan menengah (10 MW) dan tegangan rendah (250 kw) per lokasi atau wilayah provinsi. Harga yang ditetapkan telah melalui kajian-kajian yang dipastikan menguntungkan investor. Untungnya lagi, harga pembelian bisa dinegosiasi,"jelas Dirjen EBTKE.

Dalam kesempatan itu juga disajikan paparan tentang tata perizinan usaha penyedia tenaga listrik, model perjanjian

swasta berbadan hukum Indonesia, koperasi dan swadaya masyarakat. "Bisa dengan PLTA memanfaatkan tenaga air dari waduk, bendungan, saluran irigasi," imbuh Rida.

Selain itu juga adanya kenaikan harga pembelian PLN dari PLTA

pembelian tenaga listrik, pengelolaan sumber daya air secara nasional dan Sumut, dan mekanisme penerbitan sertifikat laik operasi yang disampaikan oleh masing-masing pejabat berwenang.

49edisi 06 I 2014

Page 50: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

PUSLITBANG tekMIRA Turut Serta Pada RITECH EXPO 2014

Kerja Sama BADAN LITBANG ESDM

Dengan BPPTBadan Litbang ESDM melakukan penandatanganan kerja sama dengan Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi Kementerian Riset dan Teknologi (BPPT).

BALITBANG

Pada puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang jatuh pada taggal 11 Agustus 2014, Kementerian Riset dan Teknologi menyelenggarakan pameran RITECH EXPO 2014. Pada perhelatan tersebut Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara (tekMIRA) turut serta dalam pameran yang dhadiri oleh Wakli Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. H. Boediono, M.Ec.

Ini merupakan kesepakatan bersama tentang pengkajian dan pengembangan teknologi di

bidang pengolahan dan pemanfaatan energi dan sumber daya manusia. Penandatangananyang dilaksanakan di Gedung II BPPT, Jakarta ini dilakukan oleh Sekretaris Badan Litbang ESDM Yanni Kussuryani mewakili Kepala Badan Litbang ESDM dan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Kementerian Riset dan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto (21/08).

Yanni Kussuryani dalam sambutannya berharap agar kerjasama ini dalam waktu dekat dapat ditindaklanjuti, yaitu dengan kegiatan Pembuatan Basic

Engineering Design. Pembuatannya diambil dari hasil penelitian dan pengembangan proses Pembuatan Kiserit dari Mineral Dolomit Kapasitas 10.000 ton/tahun pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara.

Tujuan dilakukan kerja sama ini yaitu untuk melakukan pengkajian dan pengembangan teknologi dalam bidang pengolahan dan pemanfaatan energi dan sumber daya mineral dalam mendukung kemandirian bangsa di bidang energi dan sumber daya mineral.

Sementara itu ruang lingkup kerja sama itu diantaranya (1) Pengkajian dan

pengembangan teknologi di bidang energi dan sumberdaya mineral; (2) Pengujian, pemanfaatan fasilitas dan sumber daya manusia; (3) Melakukan penelitian dan pengembangan, perekayasaan dan rancang bangun di bidang teknologi pengolahan dan pemanfaatan mineral dan batubara yang up to date, efektif, efisien dan berwawasan lingkungan; (4) Melakukan penelitian dan pengembangan, perekayasaan dan rancang bangun dibidang teknologi penambangan mineral dan batubara yang sesuai dengan kaidah good mining practices; (5) Melaksanakan pengkajian tekno ekonomi dan kebijakan mineral dan batubara terkini.

50 edisi 06 I 2014

Page 51: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

BALITBANG

Kunjungan Delegasi UNEP

KE P3TKEBTKEPusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru,

Terbarukan dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE), Jakarta mendapat kunjungan Delegasi United Nations Environtment Programme (UNEP) yang berasal dari Australia, Filipina, Thailand, Myanmar, Kamboja, Srilanka, Bhutan (21/08). Para peserta delegasi

tersebut merupakan perwakilan Kementerian Energi dan lembaga masyarakat yang terkait dengan industri lampu.

Tujuan diselenggarkan acara ini yaitu untuk memperkenalkan dan melayani kebutuhan informasi hasil litbang tekMIRA agar dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa, masyarakat,

pihak-pihak stakeholders. Hal ini tentunya selaras dengn visi dan misi Puslitbang tekMIRA dan Balitbang ESDM, serta mendukung peranan Kementerian ESDM. Keikutsertaan tekMIRA dalam pameran ini memiliki sasaran yaitu tersampaikannya informasi mengenai hasil kegiatan litbang tekMIRA, khususnya kegiatan litbang gasifikasi batubara untuk PLTD sistem dual fuel.

Kegiatan pameran ini ternyata mendapat respon positif dari pengunjungyag hadir. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan, klarifikasi, dan saran dari para pengunjung yang singgah di stand pameran tekMIRA. Hasil dari pameran ini perlu ditindaklanjuti dalam rangka perbaikan/peningkatan kegiatan hasil litbang teknologi mineral dan batubara. Dengan demikian dapat terwujud sinergi antara pelaku litbang dengan kebutuhan masyarakat, serta pemangku kepentingan terkait yang merupakan kunci keberhasilan suatu litbang agar dapat mencapai skala komersil/industri.

Pimpinan delegasi UNEP, Steve Coyne menyatakan kunjungan ini merupakan

bagian dari Workshop yang diselenggarakan oleh Alites Asia bersama UNEP bagi pemerintah dan lembaga masyarakat di kawasan Asia Pasific. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan memperkuat sistem pengawasan, verifikasi dan penegakan sistem penerangan. Workshop kali ini difokuskan pada peningkatan kapasitas laboratorium penguji di setiap wilayah.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Bidang Penyelenggaran dan Sarana Penelitian dan Pengembangan, P3TKEBTKE, Irsan Pasaribu menyampaikan bahwa P3TKEBTKE telah memiliki

laboratorium pengujian keamanan lampu hemat energi (Compact Flourescent Lamp-CFL) sesuai standar dari SNI 04-6504-2001 dan laboratorium pengujian kimia untuk menguji tingkat kandungan mercuri sesuai metode standar IEC 62321 dan IEC 62554. Laboratorium tersebut memberikan dukungan terhadap pengawasan dan program verifikasi lampu hemat energi di Indonesia.

Di sini para peserta delegasi berkesempatan mengamati prosedur dan proses pengujian lampu di laboratorium, yakni ruang penuaan lampu (lamp aging room) di Laboratorium Uji Lampu, uji kalibrasi di Laboratorium Kalibrasi dan ruang uji AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) di Laboratorium Kimia.

51edisi 06 I 2014

Page 52: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

BALITBANG

FORUM GROUP DISCUSSION PPPGL - ITS

Bertempat di LPPM ITS ( Institut Teknologi Sepuluh November ) Surabaya, PPPGL mengadakan Forum Group Discussion dengan tema Pemanfaatan Arus Laut sebagai energi

baru terbarukan (11/08).

Acara ini dibuka oleh Kepala Pusat PPPGL, DR. Susilohadi dan dihadiri oleh BPPT, P3TKEBKE, ITS,

ASELI, Mahasiswa/i ITS, PPPGL, Ditjen EBTKE, dan peserta lainnya.

DR. Susilohadi dalam sambutannya memberikan arahan mengenai pentingnya Forum Group Discussion (FGD) untuk pembahasan pemanfaatan arus laut sebagai Energi yang dapat dimanfaatkan untuk masyarakat, mengingat kebutuhan energi khususnya dipulau-pulau terpencil, yang sulit dijangkau oleh stakeholder dibidang energi.

Sementara itu pemaparan diskusi dilakukan oleh beberapa peneliti dan perekayasa, diantaranya adalah DR. Irwandi dari BPPT, yang menjelaskan mengenai kegiatan yang telah dilakukan

oleh BPPT dalam pemanfaatan energy arus yang telah dilaksanakan sebelumnya. Sedangkan dari PPPGL, dipresentasikan oleh Dra. Ai Yuningsih yang memaparkan mengenai potensi energi laut di Indonesia, dan DR.Evie H. Soedjono, penjelasannya mengenai rencana kerja PPPGL Tahun 2015 untuk mendukung penelitian dan

pengembangan energi arus laut pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Selain itu dalam FGD juga dilakukan pemaparan oleh perwakilan ITS dengan memberikan beberapa pilihan dan metodologi dalam pemilihan teknologi arus yang dapat dipergunakan untuk pengembangan energi arus tersebut.

KAN Lakukan SURVEILEN Pada Laboratorium Pengujian

PUSLITBANG tekMIRA

Komite Akreditasi Nasional (KAN) melakukan surveilen di Laboratorium Pengujian Puslitbang tekMIRA (25/08). Surveilen yang dilakukan oleh KAN merupakan salah satu bentuk

pengawasan dari lembaga tersebut terhadap sertifikat ISO/IEC 17025 : 2005 yang telah diberikan pada Laboratorium Pengujian Puslitbang tekMIRA pada tahun 2012.

Acara ini dibuka oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Sarana Litbang di Bandung, Ir.

Sariman selaku Deputi Manajer Puncak mewakili Kepala Puslitbang tekMIRA. Hadir dalam acara tersebut Manajer Mutu, Agus Miswanto, SE, M.Si, Asesor Kepala Dr. Aminudin Sulaeman, para pejabat eselon III dan IV, para Manajer Teknis, dan personil Laboratorium Pengujian Puslitbang tekMIRA.

Dalam sambutan Ir. Sariman menyampaikan ucapan terima kasih pada KAN atas pengakuan terhadap Laboratorium Pengujian Puslitbang

tekMIRA dengan di terbitkannya Sertifikat ISO/IEC 17025 : 2005. Pada Surveilen ini diharapkan saran dan rekomendasi dalam rangka perbaikan

berkelanjutan sistem mutu untuk konsisten dalam menerapkan ISO/IEC 17025:2005 di Laboratorium Pengujian Puslitbang tekMIRA. Dalam kesempatan yang sama Asesor Kepala menjelaskan berbagai hal terkait audit surveilen meliputi tujuan audit, jadwal dan ruang lingkup audit yang akan dilaksanakan.

Pada acara penutupan dibacakan hasil ketidaksesuaian oleh Asesor Kepala yang perlu ditindak lanjuti oleh Laboratorium Pengujian Puslitbang tekMIRA dalam waktu yang sudah disepakati oleh Asesor Kepala dengan Deputi Manajer Puncak Ir. Sariman.

52 edisi 06 I 2014

Page 53: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

PPPGL Berpartisipasi Pada SAIL RAJA AMPAT 2014

Di tahun 2014 ini kegiatan Sail Indonesia kembali dilaksanakan, dan kali ini mengambil lokasi di kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat. Tema yang diusung oleh Sail Raja Ampat

adalah “Membangun Bahari, Menuju Raja Ampat ke Pentas Wisata Dunia”.

BALITBANG

Peringatan HUT KEMERDEKAAN RI KE-69 Di Lingkungan PPPGL

Bertempat dilapangan upacara Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL), Bandung, dilaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun

Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69 (17/08).

Salah satu kegiatan yang dilakukan di Sail Raja Ampat adalah parade kapal sejumlah negara sahabat yang dipusatkan di Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Sail Raja Ampat dilaksanakan dari tanggal 18 – 23 Agustus 2014.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL), sebagai salah satu anggota Dewan Kelautan Indonesia (DEKIN) setiap tahun sejak dilaksanakannya kegiatan Sail Bunaken pada tahun 2009 tidak pernah ketinggalan untuk berpartisipasi pada kegiatan Sail Indonesia.

Pada Sail Raja Ampat 2014 ini, PPPGLberpartisipasi dalam kegiatan Pameran Potensi Daerah Raja Ampat yang merupakan salah satu bagian rangkaian acara sail. Stand pameran PPPGL menampilkan beragam informasi kegiatan yang sudah dilaksanakan dan berbagai peralatan survei yang selama ini menjadi tulang punggung pelaksanaan litbang. Selain menampilkan poster-poster, stand PPPGL juga dilengkapi dengan berbagai publikasi ilmiah dan peta yang dibagian kepada para pengunjung pameran.

Bertindak sebagai Inspektur upacara Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, Dr.Ir.SusiloHadi, dengan komandan upacara Dwi Hartanto,

dari Bagian Tata Usaha. Upacara bendera ini dihadiri oleh seluruh Pegawai dilingkungan PPPGL.

Dalam sambutan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang dibacakan oleh Inspektur Upacara, diinformasikan bahwa dalam rangka pemberian anugerah Penghargaan Energi 2014 yang akan diberikan pada tanggal 18 Agustus 2014, agar semangat para Penerima Penghargaan Energi 2014 yang terdiri dari kategori penerima Prakarsa Perorangan, Prakarsa Kelompok Masyarakat, Pratama, maupun Prabawa, dapat dijadikan penyemangat keberlangsungan kegiatan yang mendukung dalam sektor energi.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pemberian bea siswa kepada 9 peserta penerima beasiswa pendidikan yang merupakan putra-putri dari pegawai PPPGL dari mulai jenjang pendidikan SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Selamat Hari Kemerdekaan RI ke-69.

53edisi 06 I 2014

Page 54: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

BADIKLAT

Diklat EVALUASI DOKUMEN AMDAL Angkatan IIBalai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) menyelenggarakan Diklat Evaluasi Dokumen AMDAL angkatan II di Hotel Kaisar, Jakarta, mulai tanggal 11 – 16 Agustus 2014. Salah satu tujuan diselenggarakannya diklat ini yaitu untuk embinaan PNS/ Aparatur dalam rangka menunjang pemerintahan dan pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral sub sektor pertambangan dan batubara.

AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada

tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan. Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL yaitu meliputi aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.

Melalui Diklat Evaluasi Amdal Untuk Kegiatan Pertambangan ini diharapkan mampu menghasilkan sumber daya

manusia yang mempunyai kemampuan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penganalisaan dampak lingkungan pada suatu kegiatan pertambangan.

Sementara itu 12 peserta yang mengikuti diklat ini berasal dari : (1) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 3 orang, (2) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Gayo Lues sebanyak 2 orang, (3) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Dairi sebanyak 1 orang, (4) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pasaman Barat, (5) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat sebanyak 1

orang, (6)Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten kota Palangka Raya sebanyak 1 orang, (7)Dinas Perindagtamben Kota Padang sebanyak 1 orang, (8) Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Murung Jaya 1 orang, dan (9) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Tengah 1 orang.

Untuk materi dalam diklat ini disampaikan oleh para ahli yang berasal dari BLH kota Sawahlunto, Universitas Andalas, Pusat Pergerakan ECO Region Kalimantan, Balai Diklat Tambang Bawah Tanah, Kementrian Lingkungan Hidup, dan Universita Gajah Mada.

54 edisi 06 I 2014

Page 55: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

BADIKLAT

Pusdiklat MINERBA Selenggarakan Diklat

KEPEMIMPINAN TINGKAT III

Kepala Badan Diklat Djajang Sukarna membuka acara Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepemimpinan Tingkat III yang di gelar oleh Pusdiklat Minerba (11/08). Diklat ini penting

dilaksanakan untuk menjadikan aparatur negara yang kompeten dan professional, termasuk di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM).

Diklat FUNGSIONAL INSPEKTUR TAMBANG Angkatan VI dan VIIDirektur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara selaku Kepala Inspektur Tambang Bambang Susigit membuka Pendidikan dan pelatihan (Diklat) Fungsional Inspektur Tambang (IT) Angkatan VI dan VII di Gedung Pusdiklat Minerba, Bandung (11/08). Hadir dalam acara tersebut Kepala Pusdiklat Minerba, Hedi Hidayat serta Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat, Dedi Rustandi.

Jumlah peserta Diklat IT kali ini sebanyak 28 orang yag berasal dari Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, pun Direktorat Jenderal Panas Bumi.

Pelatihan ini akan berlangsung selama 68 hari (mulai 11 Agustus – 17 Oktober 2014). Pada pelatihan tersebut akan dilakukan praktik lapangan ke PT. Antam, Tbk., Pongkor, serta beberapa perusahaan tambang di Provinsi Kalimantan Timur.

Kegiatan ini merupakan upaya Pusdiklat Mineral dan Batubara mencetak 1.000 inspektur tambang hingga akhir 2014. “Hingga saat ini, setidaknya ada sekitar 900 inspektur terdidik, sementara yang sudah diangkat sebanyak 77 orang,” ujar Bambang Susigit.

Acara pembukaan yang dilaksanakan di Gedung Pusdiklat Minerba ini diikuti oleh

23 peserta yang berasal dari Sekretariat Jenderal (Setjen) KESDM, Setjen Dewan

mengembangkan kompetensi kepemimpinan taktikal pada pejabat struktural eselon III. Pasalnya, pejabat ini akan berperan melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansi masing-masing.

Diklat kepemimpinan ini akan berlangsung selama 93 hari dan pelaksanaan terbagi atas dua pembelajaran. Pembelajaran klasikal (di kelas) 240 jam pertemuan (JP) atau 28 hari kerja, dan 585 JP atau 65 hari di tempat kerja masing-masing.

Energi Nasional, Direktorat Jenderal (Ditjen) Minyak dan Gas Bumi, Ditjen Ketenagalistrikan, juga Ditjen Mineral dan Batubara. Termasuk juga Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Badan Geologi, Badan Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Diklat Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Badan Pengatur Hilir Migas dan Pusdiklat Geologi.

Menurut Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat, Dedi RUstandi, kegiatan ini bertujuan

55edisi 06 I 2014

Page 56: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

BADIKLAT

Pusdiklat MINERBA Selenggarakan DUA DIKLAT Di ManokwariPusdiklat Minerba menyelenggarakan pelatihan dan Pendidikan (Diklat) Evaluasi RKAB Perusahaan Pertambangan dan Diklat Manajemen Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara di Manokwari, Papua Barat.

Tujuan dari Diklat Evaluasi RKAB Perusahaan Pertambangan yaitu untuk mempersiapkan tenaga evaluator Rencana Kerja Anggaran Biaya dalam meningkatkan profesionalisme

kerja pengelolaan pertambangan. Sedangkan Diklat Manajemen Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara bertujuan untuk membekali peserta dengan teknik-teknik pengelolaan lingkungan, serta meningkatkan kemampuan aparatur pengawas, dan kemampuan pengelola lingkungan pada perusahaan pertambangan.

Kedua diklat tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Papua Barat diwakili Untung Widodo selaku Kepala Bidang (18/08). Untuk diklat Manajemen Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara dilaksanakan pada 18-22 Agustus 2014, sementara itu diklat Evaluasi RKAB Perusahaan Pertambangan dilaksanakan pada 18-23 Agustus 201, di Manokwari, Papua Barat.

Para peserta Diklat Manajemen Lingkungan Pertambangan akan diberikan materi tentang Regulasi Kebijakan, Perencanaan, Perencanaan, dan lainnya. Sedangkan Diklat Evaluasi RKAB akan diberikan materi Kebijakan Pengusahaan Pertambangan Minerba, Aplikasi Penyusunan RKAB Perusahaan Pertambangan, Teori Penyusunan Anggaran, dan beberapa materi lainnya.

Jumlah peserta dalam Diklat Manajemen Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara tercatat berjumlah 20 orang. Sementara peserta Diklat Evaluasi RKAB Perusahaan Pertambangan berjumlah 15 orang. Kesemuanya berasal dari Dinas Pertambangan dan Energi, Kantor Lingkungan Hidup, dan beberapa dinas terkait lainnya di kabupaten/kota se-provinsi Papua Barat.

Pusdiklat Mineral dan Batubara menyelenggarakan pedidikan dan pelatihan (Diklat) pengelolaan K3 yang dilaksanakan pada 18 – 29 Agustus 2014.

Kegiatan diklat tersebut dibuka oleh Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan Maman Suparman di Gedung Pusdiklat Mineral dan Batubara (18/08). Sebanyak

16 peserta berbagai perusahaan pertambangan di seluruh Indonesia turut serta menjadi peserta diklat tersebut.

Para peserta selama pelatihan akan diberikan materi Sistem Manajemen K3, Peraturan Perundang-undangan K3 Pertambangan, Tata Cara Penambangan, Alat Pelindung Diri, dan lainnya. Sementara itu metode pembelajarannya berupa pembahasan materi, diskusi, tanya jawab, studi kasus, pre dan post-test.

Penyelenggaran diklat ini berkaitan dengan pentingnya untuk memahami pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Meski menjadi tanggung jawab seluruh komponen perusahaan, dan bukan hanya tertumpu pada manajer, namun pengelolaan K3 yang baik haruslah mengikuti pola manajemen baku (plan, organizing, leadership, dan controlling). Tidak itu saja, semua hal tersebut juga harus berbasis risiko, dapat diaudit, dan mencakup semua kegiatan pencegahan kecelakaan. Oelh karenanya unsur leadership mengharuskan level manajer/pengelola memahami dengan jelas semua tahapannya.

56 edisi 06 I 2014

Page 57: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

BADIKLAT

Diklat TEKNOLOGI BATUBARA BERSIHPusdiklat Minerba menyelenggarakan diklat teknologi batubara bersih di Palangkaraya (25/08). Diklat ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas yang diwakili Ferra Murati selaku Kepala Bidang Pertambangan Umum.

Penylenggaraan diklat ini berkaitan dengan semakin pentingnya batubara dalam menggerakkan perekonomian dunia sebagai salah satu sumber

energi yang melimpah, selain minyak bumi dan gas alam. Meski begitu penggunaannya mendapat banyak kritik dari aktivis lingkungan lantaran dianggap polutif. Di lain pihak, pemanfaatan batubara sebagai sumber energi ternyata terus meningkat seiring menurunnya produksi minyak bumi. Sebagai solusi, dibutuhkan pemanfaatan sumber daya ini sebagai sumber energi menggunakan teknologi batubara bersih (advanced coal technology).

Diklat yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti sebanyak 15 peserta dari Dinas Pertambangan dan Energi provinsi, kabupaten/kota se-Provinsi Kalimantan Tengah. Para peserta diklat dibekali dengan beragam materi diantaranya mengenai Kebijakan Batubara, Pengetahuan Dasar Batubara (Ganesa dan Parameter Kualitas BB), Teknologi Pembakaran, dan Konsep Teknologi Batubara Bersih. Selain itu peserta juga diberikan materi tentang Penerapan Teknologi Batubara Bersih dan Transportasi Batubara di Indonesia.

Sertifikasi JURU UKUR TAMBANG

Angkatan III dan IV

Pusdiklat Mineral dan Batubara menyelenggarakan Pendidikan dan

Pelatihan (Diklat) Sertifikasi Juru Ukur Tambang Angkatan III dan IV yang berlangsung pada tanggal 18 – 29

Agustus 2014. Acara ini dibuka oleh Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat, Maman Suparman, di Gedung

Pusdiklat Minerba (18/08).

Sebanyak 31 peserta yang berasal dari seluruh perusahaan pertambangan di Indonesia mengikuti diklat ini. Matri yang diberikan yaitu Pengetahuan

Dasar Geologi, Pengetahuan Dasar K3 Pertambangan, Peta Pengelolaan Lingkungan Pertambangan, dan Pengetahuan Lindungan Lingkungan Pertambangan.

Para peserta juga akan diajarkan sketsa gambar kecelakaan tambang, tanggung jawab dan tanggung gugat juru ukur tambang, pengukuran titik kontrol dan situasi dengan total station, praktik awal pengukuran dengan total station, dan beberapa materi penting lainnya. Termasuk di dalamnya praktik pengukuran, serta diakhiri dengan ujian tertulis dan lisan.

Dengan mengikuti diklat ini para peserta diharapkan dapat lebih memahami dan mengerti peran dan tanggung jawab sebagai juru ukur sesuai ketentuan yang berlaku. Sehingga mereka akan dapat melaksanakan tugasnya dengan hasil yang memenuhi standar dan memiliki sertifikat juru ukur tambang.

57edisi 06 I 2014

Page 58: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

ENERGI LISTRIK Masa Depan Dari

HYDRINOSemua sepertinya akan segera menjadi kenyataan, dimana sebuah sumber daya baru yang hampir tidak terbatas yang nyaris tidak memiliki biaya apapun, hanya menggunakan sedikit air untuk menjadikannya bahan bakar dan menghasilkan sedikit sekali sisa. Apabila masih terdapat kekurangan, maka hal ini juga akan merevolusi fisika modern.

Randel Mills atau Dr. Mill s, seorang dokter dari Harvard yang juga belajar rekayasa elektronika pada MIT, mengklaim telah

menciptakan sebuah prototipe sumber daya yang dapat menghasilkan panas 1000 kali lebih banyak daripada bahan bakar biasa. Ilmuwan independen telah menyelidiki klaim Dr. Mills dengan perusahaannya, Blacklight Power Inc, untuk menjadikan idenya menjadi produk energi. Masalahnya adalah, menurut hukum mekanika quantum, hukum yang membawahi tentang sifat-sifat atom, ide ini secara teoritis tidaklah mungkin fisikawan itu cukup konservatif. Tidaklah mudah untuk meyakinkan mereka akan perubahan teori yang telah diterima sekitar 50 - 60 tahun. Saya tidak berpikir teori Mills harus diterima,” kata Jan Naudts, seorang fisikawan teori dari Universitas Antwerp. Seperti apa fisika yang diklaim oleh Dr. Mills dapat menghasilkan bentuk baru hidrogen, atom paling sederhana, dengan hanya satu proton dikelilingi oleh satu elektron. Pada teori ‘hydrino’ ini elektron berjarak lebih dekat dengan proton daripada biasanya, dan formasi baru ini menghasilkan energi yang luar biasa besarnya.

TEKNOLOGI

Proses yang digunakan untuk merubah bentuk dari hidrogen menjadi hydrino dan akan melepaskan energi yang sangat besar, maka energi inilah yang diambil dan diubah menjadi listrik. Blacklight Power Inc, telah mengembangkan metode untuk mendorong atom-atom pada hidrogen ke suatu tingkat dimana banyak ilmuwan menyanggah keberadaan tingkatan tersebut.

58 edisi 06 I 2014

Page 59: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

Menurut Blacklight, energi yang dihasilkan dari perpindahan atom-atom hidrogen bisa menghasilkan listrik seharga 1 sen per kWh. Jauh lebih murah dari listrik yang dihasilkan batubara. Perusahaan tersebut menyatakan bisa melakukannya tanpa menghasilkan polusi, dan proses yang berjalan sendiri hanya dengan menambahkan air. Hal itu, terkesan hanya seperti sebuah penipuan ilmiah yang dibesar-besarkan. Dan seperti kebohongan ilmiah yang dilakukan oleh banyak perusahaan, hasilnya tidak pernah keluar dari laboratorium riset mereka. Akan tetapi sebaliknya, Blacklight justru menyatakan telah mendapatkan pendanaan sebesar US$ 60 juta, termasuk US$ 10 juta dari perusahaan listrik Conectiv dan PacifiCorp, dan sejumlah penyandang

dana lainnya seperti Shelby Brewer, asisten sekretaris energi nuklir masa pemerintahan Ronald Reagen dan Michael Jordan, CEO Electronic Data Systems, untuk menghasilkan energi masa depan tersebut. Proses yang dimiliki Blacklight sekarang ini dinamakannya ‘’Blacklight Process’’, yang mulanya ditemukan oleh Mills di tahun 1991. Mills menyatakan telah menemukan cara untuk menghasilkan molekul yang disebut hydrino. Secara teori, hydrino adalah sebuah bentuk atom hidrogen dimana elektron-elektronnya telah memasuki orbit yang lebih rendah. Artinya, atom tersebut mengandung energi yang lebih sedikit. Mills bahkan menyatakan tidak hanya berhasil menghasilkan hydrino, namun juga telah berhasil menangkap energi yang dilepaskan selama proses perubahan bentuk dari hidrogen, dan mengubahnya

dalam bentuk energi listrik.

Menurut Mills, ketika hydrino dibuat

melalui reaksi antara

hidrogen dengan

sebuah katalis,

maka

akan dihasilkan energi yang lebih dari cukup untuk mesuplai energi bagi proses elektrolisis pada air, dan menghasilkan lebih banyak hidrogen. Kelebihan energinya, sebagian besar digunakan untuk menghasilkan listrik, dan proses tersebut berulang dengan sendirinya. Satu-satunya tambahan dari luar yang diperlukan adalah katalis, yang berfungsi merubah hidrogen menjadi hydrino, dan panas. Panas ini juga akan dihasilkan dengan sendirinya setelah reaksi dimulai. Hydrino sendiri tampaknya bersifat non-reaktif dan bisa dilepaskan begitu saja ke udara, karena lebih ringan daripada Helium, atau hydrino-hydrino tersebut bisa diproses menjadi bahan kimia unik. Hanya saja, hingga kini tingkatan energi hidrogen menurut para ahli fisika kuantum sudah pada tingkat terendahnya. Menurut Douglas Osheroff, pemenang Nobel fisika dari Standford University, elektron-elektron pada hidrogen telah berada pada orbit terendahnya, dan tidak mungkin bergerak pada orbit yang lebih rendah. Sementara itu, Randy Booker, profesor fisika dari University of North Carolina menyatakan Greenpeace telah meminta bantuan dia dan beberapa dosen di fakultasnya untuk mengevaluasi teknologi tersebut di tahun 2005. Booker bersama rekan-rekannya telah beberapa kali memasuki laboratorium Blacklight di Cranbury, New Jersey untuk memvalidasi proses yang dilakukan Blacklight. Booker menjelaskan bahwa metode ilmiah yang dilakukan Blacklight sudah benar, mulai dari pengukurannya hingga prosedurnya. Bahkan Booker menambahkan bahwa apa yang ditemukan Mills bisa menjadi teori baru yang revolusioner, jauh melampaui fisika kuantum. Booker, dalam beberapa kali kunjungannya ke

laboratorium Blacklight telah melihat proses pembangkitan energi

listrik yang menghasilkan 2 kW. Kendati demikian, proses

tersebut masih harus melalui public demonstration agar diterima lebih banyak orang dan kalangan ilmiah. Saat ini, Blacklight sedang mengerjakan fasilitas prototipnya di New Jersey dan diharapkan bisa cepat selesai. Bersamaan dengan itu, proses pembangkitan energinya juga akan ditingkatkan menjadi 50 kW.

TEKNOLOGI

59edisi 06 I 2014

Page 60: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

TEKNOLOGI

ANALISIS BAUKSIT dengan THERMO SCIENTIFIC NITON Seri XL3 GOLDD+, Memungkinkan ANALISIS ELEMEN RINGAN dengan CEPATSecara global, bauksit adalah sumber utama dari ore aluminium (Al) dan industri besar di banyak negara, termasuk China, Australia, dan Brazil. Dengan demikian, penilaian kadar terhadap konsentrasi Al merupakan perhatian pokok dalam tambang, sama seperti kebutuhan untuk menentukan konsentrasi unsur-unsur penalti. Tujuan yang diinginkan adalah melakukan semua analisis dengan cara yang memaksimalkan produktivitas.

60 edisi 06 I 2014

Page 61: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

TEKNOLOGI

Analisis Al, silikon (Si), dan besi (Fe) memberikan tantangan yang unik. Analisis yang akurat terhadap ketiganya sangat penting bagi penilaian ore atau pemahaman terhadap pengaruhnya pada pengolahan dan produksi logam utama yang

diminati. Sebelumnya, mengukur unsur-unsur ringan seperti Al dan Si di lapangan tanpa helium (He) atau sistem vakum tidak dapat dilakukan. Hal ini seringkali berarti penundaan yang memakan biaya dan penurunan produktivitas ketika menunggu hasil laboratorium.

Dengan diperkenalkannya Thermo Scientific Niton XL3 dengan teknologi detektor drift area besar yang dioptimalkan secara geometris (GOLDD™), unsur-unsur ringan dapat dianalisis dengan persiapan sampel yang minimal, yang memungkinkan diambilnya keputusan cepat di tambang. Selain itu, data Fe diperoleh dengan cepat dengan tingkat presisi dan akurasi yang tinggi. Konsentrasi seluruh unsur yang diminati sekarang ada di ujung jari Anda, yang memungkinkan diambilnya keputusan yang meminimalisir waktu yang terbuang.

Alat Analisa Niton® Seri XL3 GOLDD+ dengan kinerja terkemuka, dengan mudah dapat menganalisis unsur-unsur dari magnesium (Mg) hingga uranium (U), memenuhi seluruh kebutuhan eksplorasi dan pertambangan. Instrumen tersebut memudahkan dilakukannya analisis tren dengan rata-rata pembacaan secara waktu-riil, atau dengan kemudian mengunduh hasil-hasil nya ke komputer. Alat tersebut menyampaikan analisis unsur bagi eksplorasi dan produksi logam, baik itu logam dasar, logam mulia, ataupun logam tanah jarang, secara cepat dan akurat.

Instrumen superior tersebut memberikan manfaat utama sebagai berikut:• Kimiawi instan untuk ore, batuan, dan potongan bor• Secara signifikan mengurangi jumlah sampel yang harus

dikirim untuk analisis laboratorium• Alat pengambilan keputusan di ujung jari Anda• Konsentrasi ore dapat dilacak secara langsung• Analisis Al, Fe, Si, serentak ditambah dengan 25 unsur lainnya• Analisis cepat terhadap konsentrasi ketidakmurnian

Empat belas bahan referensi yang bersertifikat (Certified Reference Materials/ CRM) dan standar-standar internal perusahaan dikemas ke dalam sebuah standar

sampel XRF, yang dilengkapi dengan film polipropilen dan diukur selama 120 detik (pada filter untuk unsur ringan Al dan Si) dan 30 detik (pada filter utama untuk Fe), dengan menggunakan Niton XL3 900 GOLDD+ analyzer. Waktu analisis dapat bervariasi tergantung pada persyaratan presisi. Thermo Scientific Niton XL3 GOLDD+ adalah sebuah instrumen yang ideal untuk analisis tambang atau lapangan yang cepat.

Koefisien korelasi dan repeatabilitas untuk elemen utama dalam analisis bauksit menunjukkan akurasi dan presisi yang sangat baik dari alat portabel Niton XL3 900 GOLDD, yang mengindikasikan bahwa Niton XL3 GOLDD adalah instrumen yang ideal untuk analisis tambang atau lapangan yang cepat. Kimiawi instan yang disediakan oleh alat ini memungkinkan pengguna membuat keputusan penting tanpa membuang banyak waktu, sehingga proyek dapat terus berjalan dan produktif.

Selain itu, alat ini memberikan informasi yang meminimalisir biaya dan waktu pengiriman sampel untuk analisis dan meningkatkan penghematan. Alat analisa Thermo Scientific Niton XRF adalah tambahan yang bagus bagi setiap proses dalam masa pertambangan. Alat analisa Thermo Scientific Niton XL3 GOLDD memberikan analisis yang cepat untuk Logam-logam Intensif, Logam Mulia, atau bahkan Elemen Tanah Langka (Rare Earth Elements).

61edisi 06 I 2014

Page 62: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

Produk bio briket yang berasal dari kulit kacang tanah ini memiliki prospek yang dapat diandalkan. Pemanfaatan

limbah kulit kacang tanah menjadi briket sangat menguntungkan bagi petani maupun konsumen yang banyak mengonsumsi kacang tanah. Pembuatan briket dari limbah kulit kacang tanah dengan perekat tepung tapioka melalui proses karbonisasi ini berguna sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil atau kayu bakar.

Kacang Tanah (Arachis hypogea L) merupakan sejenis spesies kacang-kacangan dari famili Fabaceae. Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika tumbuh secara perdu setinggi 30 cm hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki), dan mengeluarkan daun-daun kecil.

Menurut hasil penelitian Balai Penelitian Kacang-kacangan di Bogor, telah ditemukan empat macam varietas unggul dari kacang tanah. Varietas gajah, banteng, macan, dan kijang merupakan varietas unggul yang dikembangkan oleh Balai Penelitian Kacang-kacangan Bogor. Tanaman ini biasanya ditanam di sawah atau tegalan secara tunggal atau ganda dalam sistem tumpang sari (Facruddin, 2000).

Bahan perekat berfungsi untuk menarik air dan membentuk tekstur yang padat atau menggabungkan antara dua bahan yang akan direkatkan. Pemilihan dan penggunaan bahan perekat dilakukan berdasarkan beberapa hal antara lain memiliki daya serap yang baik terhadap air, harganya relatif murah serta mudah didapatkan. Kekuatan perekat dipengaruhi oleh sifat perekat, alat, dan teknik perekatan yang digunakan.

Kulit Kacang untuk Sumber ENERGIDibuang sayang. Itulah kulit kacang tanah. Selain isinya untuk konsumsi, kulit kacang tanah bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif.

POTENSI

62 edisi 06 I 2014

Page 63: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

Pencampuran perekat yang baik akan menghasilkan kekuatan rekat yang baik disertai kuat yang cukup. Pemberian tekanan di samping memberi kekuatan juga meratakan bahan perekat pada permukaan bahan serta memasukkan perekat tersebut ke dalam pori-pori.

Kulit kacang tanah melalui proses karbonisasi dapat diubah menjadi bentuk arang. Kemudian, dilakukan penambahan bahan perekat tepung tapioka dan dicetak menjadi briket yang berguna sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar. Pembuatan briket dari limbah kulit kacang tanah dengan perekat tepung tapioka melalui proses dipotong dua bagian. Lalu, dijemur. Setelah itu, dilakukan proses karbonisasi selama 90 menit dengan suhu 2000C, 2250C, 2500C, 2750C, dan 3000C. Arang yang terbentuk ditumbuk dan diayak untuk menyeragamkan ukuran (40 mesh). Selanjutnya, arang ditimbang masing-masing 25 gram, 50 gram, 75 gram, 100 gram, dan 125 gram. Berikutnya, dicampurkan perekat dan dicetak. Briket yang terbentuk diangin-anginkan selama 24 jam. Kemudian, dikeringkan dengan oven pada suhu 100 0C selama satu jam. Selanjutnya, dianalisis nilai kalor, kadar abu, kadar air, dan warna nyala.

Nilai kalor tertinggi yang dihasilkan dari briket arang kulit kacang tanah pada berat arang 75 gram dengan suhu karbonisasi 2500C adalah 6536,98 kcal/kg. Kadar air terendah dihasilkan pada berat arang 125 gram dengan suhu karbonisasi 3000C sebesar 2,014%, sedangkan kadar abu terendah dihasilkan pada berat arang 75 gram dengan suhu karbonisasi 2000C sebesar 7,39 %.

Pemanfaatan kulit kacang untuk energi juga telah dilakukan oleh Edy Gunarto sejak bertahun-tahun silam. Cara kerjanya, kulit kacang itu dia masukkan ke dalam sebuah drum besar. Lalu, dibakarnya selama sekitar dua jam. Agar cepat dingin, arang kulit kacang itu kemudian dijemur. Setelah dihancurkan hingga menyerupai tepung, adonan itu diaduk dengan lem kanji. Proses terakhir adalah mencetaknya menjadi briket siap pakai.

Briket produksi karya warga Dusun Plebengan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta ini sudah dipasarkan ke berbagai kota, seperti Surabaya dan Jakarta. Sebagian besar pelanggannya adalah kalangan industri rumah tangga.

Gagasan membuat briket kulit kacang muncul ketika Edy menghadapi banyaknya sampah kulit kacang di daerahnya. Sampah itu dibiarkan berserakan di pinggir jalan atau dibuang begitu saja di kebun-kebun. Di rumahnya sendiri, sampah kulit kacang juga tidak kalah banyaknya. Apalagi isterinya adalah pengepul kacang tanah.

“Bila panen tiba, banyak petani yang menjual kacang kepada istri saya. Setelah dikupas, oleh isteri saya, lalu dijual kepada pedagang pasar tradisional, terutama di Beringharjo. Jadi, sampah kulit kacang di rumah selalu menumpuk,” katanya.

Sampah kulit kacang itu makin menumpuk ketika Edy berhasil membuat alat pengupas kacang dengan kapasitas dua kuintal per hari. Alat itu terus dia sempurnakan hingga kapasitasnya mencapai 1,5 ton per hari. Alat itu dibuatnya setelah mengamati alat perontok padi karena prinsip kerjanya hampir sama.

“Dengan bantuan alat pengupas, kacang tanah yang tertampung semakin banyak. Tidak hanya dari petani di Bantul, tetapi juga dari wilayah Gunung Kidul dan Kulon Progo. Itu membuat usaha isteri saya berkembang pesat. Dampak lainnya, ya semakin menumpuknya sampah kulit kacang di rumah kami,” ujarnya.

Awalnya, Edy hanya menjual sampah kulit kacang itu kepada para perajin tahu seharga Rp30.000 sampai Rp35.000 per truk. Oleh perajin, kulit kacang dipakai sebagai bahan bakar mengolah tahu. Setelah mendapat informasi dari berbagai sumber, seperti buku dan pelatihan tentang pembuatan briket, dia pun tertarik membuat briket kulit kacang.

“Saat itu yang diperkenalkan adalah pembuatan briket dari serbuk gergaji. Namun, karena bahan bakunya di tempat saya sulit dan yang tersedia kulit kacang, ya saya coba saja,” cerita Edy.

Selama masa eksperimen, Edy masih mencampur kulit kacang dengan serbuk gergaji. Dia khawatir, kalau semua bahan bakunya dari kulit kacang, briketnya tidak bisa sempurna. Lambat laun dia mulai meninggalkan serbuk gergaji dan hanya menggunakan kulit kacang.

Keuletan dan ketelatenan Edy melakukan eksperimen membawanya pada satu kesimpulan, yakni briket bisa dibuat dari semua jenis limbah organik. Selain kulit

kacang, briket juga bisa dibuat dari bahan baku lainnya, seperti cangkang jarak, tempurung kelapa, dan tongkol jagung.

Dalam sehari Edy bisa memproduksi sekitar 70 kilogram briket. Setiap 1 kg briket membutuhkan sekitar 2 kg kulit kacang. Jadi, dalam sehari kebutuhan bahan bakunya mencapai 180 kg kulit kacang. Selain memanfaatkan sampah kulit kacang milik sendiri, Edy juga membeli dari petani.

“Produksinya memang belum terlalu tinggi, padahal permintaannya cukup banyak. Salah satu kendalanya adalah peralatan yang kami gunakan sebagian besar masih tradisional. Kalau saja ada investor yang tertarik, mungkin usaha ini bisa dikembangkan lebih maksimal mengingat potensi sampah organik di sini sangat besar,” ujar Edy.

Keuletan Edy dalam mengembangkan usahanya ternyata mendapat respons positif. Dia berhasil menggondol juara pertama tingkat nasional kategori pengembangan entrepreneurship yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia bekerja sama dengan Citi Peka bertahun-tahun silam.

Menurut dia, briket buatannya mirip dengan briket batu bara. Setiap 1 kg briket bisa menghasilkan panas hingga sekitar dua jam. Menggunakan briket untuk bahan bakar memasak juga terhitung lebih irit dibandingkan dengan memakai minyak tanah. Perbandingannya bisa sampai tiga kali lipat lebih murah. Selain lebih irit, briket kulit kacang juga tidak menimbulkan asap dan jelaga sehingga tidak mengotori dinding dan peralatan memasak.

POTENSI

63edisi 06 I 2014

Page 64: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

POTENSI

Jerami Minyak BIJI RAPA Sebagai BIOFUELBentuknya cantik dengan warna mencolok. Tanaman ini juga berkhasiat untuk kesehatan. Tambah pula, tanaman ini bisa digunakan sebagai sumber energi alternatif.

64 edisi 06 I 2014

Page 65: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

POTENSI

Itulah tanaman rapa. Baru-baru ini, ilmuwan menganggap jerami tanaman minyak biji rapa sebagai salah satu sumber energi alternatif penting di masa depan. Jerami

minyak biji rapa kebanyakan tidak lagi digunakan petani, hanya sebagai kompos dan tempat tidur hewan ternak. Tetapi, dengan memanfaatkan jerami minyak biji rapa akan menghasilkan energi alternatif biofuel terbarukan.

Bahan bakar hayati atau biofuel adalah setiap bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Bahan bakar hayati atau biofuel terutama diperoleh dari biji rapa, jagung, atau tebu. Minyak rapa biasanya digunakan sebagai minyak goreng atau sebagai minyak dressing selada.

Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik, atau pertanian. Ada tiga cara untuk pembuatan biofuel: pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga, limbah industri, dan pertanian); fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen untuk menghasilkan biogas (mengandung hingga 60% metana), atau fermentasi tebu atau jagung untuk menghasilkan alkohol dan ester; dan energi dari hutan (menghasilkan kayu dari tanaman yang cepat tumbuh sebagai bahan bakar).

Biofuel menawarkan kemungkinan memproduksi energi tanpa meningkatkan kadar karbon di atmosfer karena berbagai tanaman yang digunakan untuk memproduksi biofuel mengurangi kadar karbon dioksida di atmosfer, tidak seperti bahan bakar fosil yang mengembalikan karbon yang tersimpan di bawah permukaan tanah selama jutaan tahun ke udara. Dengan begitu, biofuel lebih bersifat carbon neutral dan sedikit meningkatkan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer (meski timbul keraguan apakah keuntungan ini bisa dicapai di dalam praktiknya). Penggunaan biofuel mengurangi pula ketergantungan pada minyak bumi serta meningkatkan keamanan energi.

Minyak biji rapa sendiri telah lama digunakan di Asia Barat, Asia Tengah, dan Eropa sebagai minyak untuk lampu. Minyak biji rapa juga dipakai untuk memasak sebagai pengganti minyak babi. Pada akhir Perang Dunia II, minyak biji rapa sangat terbatas pemanfaatannya disebabkan kandungan asam erukat dan glukosinolat yang tinggi dan selalu menyertai senyawa penyebab rasa pahit pada minyak. Akhir tahun 1960-an ditemukan satu kultivar Brassica Napus L (suku kubis-kubisan atau Brassicaceae; dikenal dari salah satu kelompoknya yang menjadi tumbuhan penghasil minyak penting dunia, yaitu rapa rapa) asal Polandia yang menghasilkan kadar asam

erukat sangat rendah. Sejak saat, itu penanaman Brassica Napus mulai meluas.

Terkait pemanfaatan biofuel, ilmuwan dari Institute of Food Research mencari cara bagaimana mengubah jerami dari minyak biji rapa menjadi energi alternatif biofuel. Penemuan awal menunjukkan bagaimana proses pembuatan biofuel bisa diproduksi lebih efisien serta bagaimana meningkatkan produksi jerami minyak biji rapa dapat ditingkatkan.

Dengan menggunakan fasilitas Biorefinery Centre di Norwich Research Park, ilmuwan melihat peluang untuk membuka gula yang terikat dalam struktur jerami minyak biji rapa. Pada tahap pra-perawatan akan terfokus pada ledakan uap yang melibatkan tekanan atau “memasak” biomassa untuk mendongkrak reaksi kimia.

Proses ini menggunakan variasi suhu dan durasi ledakan uap. Kemudian, menggunakan berbagai teknik fisik dan

biokimia untuk mengkarakterisasi efek berbagai jenis gula sebelum dan setelah sakarifikasi. Jumlah selulosa yang diubah menjadi glukosa akan meningkat. Efisiensi sakarifikasi juga berhubungan dengan hilangnya gula tertentu dan pembentukan selanjutnya dari produk turunan gula.

Dalam studi lebih lanjut, para ilmuwan menemukan faktor kunci yang menentukan efisiensi sakarifikasi. Salah satu senyawa tertentu (asam uronic) membatasi tingkat kinerja enzim. Hasil akhir erat kaitannya dengan penghapusan xilan, salah satu komponen umum yang terdapat pada dinding sel tanaman. Banyaknya lignin berhubungan positif dengan jumlah gula

yang tersedia. Singkatnya, temuan ini akan membantu peningkatan efisiensi minyak biji rapa agar bisa dikonversi menjadi sumber energi alternatif biofuel.

Studi ini mungkin juga meningkatkan jerami minyak biji rapa yang berguna untuk mengurangi kadar asam uronic pada biomassa. Pada umumnya, minyak biji rapa dikembangkan untuk meningkatkan hasil biji dan ketahanan terhadap penyakit tanpa melihat efeknya pada jerami.

Jerami dari tanaman seperti gandum, barley, dan minyak biji rapa dipandang sebagai sumber potensial energi biomassa untuk meningkatkan produksi biofuel generasi kedua. Setidaknya produksi di Inggris mencapai sekitar 12 juta ton jerami minyak biji rapa.

Minyak dari tanaman sejenis bunga matahari ini sekarang makin sering digunakan sebagai bahan bakar motor diesel yang dimodifikasi. Masalahnya, jika kekentalannya terlalu tinggi, minyak dari biji rapa juga dapat merusak mesin diesel. Itu terjadi jika minyak biji rapa diproduksi sendiri oleh petani petani. Solusinya adalah pengolahan di pabrik berteknologi canggih.

Meski belum dikenal luas di Indonesia, tanaman rapa tidak mustahil dikembangkan di Indonesia. Selain memiliki estetika menarik, tanaman ini juga bermanfaat bagi kesehatan manusia. Satu lagi, tanaman ini berpotensi untuk dijadikan biofuel

65edisi 06 I 2014

Page 66: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

LINGKUNGAN

KLORINASI AIR LIMBAH

Klorinasi tidak hanya dilakukan di dalam proses pengolahan air bersih dan air minum. Klorinasi juga bisa bermanfaat untuk pengolahan air limbah.

66 edisi 06 I 2014

Page 67: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

LINGKUNGAN

fungsi alkohol, sifat fenol berbeda dengan alkohol. Fenol mempunyai gugus hidroksi yang terikat pada karbon tak jenuh. Fenol mempunyai keasaman yang tinggi karena cincin aromatik yang bergandengan kuat dengan oksigen dan cenderung memutuskan ikatan antara oksigen dan hidrogen. Fenol juga berpotensi sebagai desinfektan.

Salah satu kriteria parameter kualitas air adalah biological oxygen (BOD). BOD ialah tingkat permintaan oksigen oleh makhluk hidup dalam air tersebut. Jadi, semakin tinggi nilainya, maka semakin banyak mikrobanya dan membuat nilai dissolve oxygen (DO) turun. Dengan kata lain, semakin tinggi nilai BOD, maka akan semakin rendah kualitas air. Klorinasi dapat mengurangi konsentrasi BOD. Aplikasi klorin pada air limbah dapat membantu mengurangi BOD melalui dua cara. Pertama, dengan cara mengoksidasi zat-zat organik. Kedua, dengan cara memproduksi senyawa (baik melalui reaksi substitusi maupun adisi) yang inert atau resisten terhadap bakteri.

Hal yang sangat penting dalam penggunaan klorin adalah dosis yang tepat. Salah satu indikasi dari dosis klorin berlebihan adalah terjadinya foaming (yang juga berlebihan). Fenomena ini terjadi akibat banyaknya bakteri menguntungkan yang mati sehingga mereka terpacu untuk tumbuh dengan lebih cepat. Untuk itu, perlu dilakukan monitoring yang rutin serta pencarian dosis yang sesuai melalui uji coba laboratorium.

Selain itu, kegunaan klorinasi ialah sebagai desinfeksi air limbah. Dengan penambahan Cl2 dapat menurunkan kandungan sianida, misalnya pada limbah cair tepung tapioka. Mengingat kapasitasnya sebagai desinfektan dan oksidator, klorinasi juga memiliki kekurangan karena dapat membunuh bakteri yang diperlukan dalam pengolahan serta pembentukan senyawa-senyawa trihalometan (THM) yang bersifat karsinogenik.

Tambah lagi, klorinasi dapat menyisihkan ammonia. Ammonia adalah gas yang tidak berwarna dengan ciri khas bau yang menyengat hidung. Ammonia penting untuk organisme di bumi karena memiliki manfaat terkait makanan dan pupuk, juga berperan di dunia farmasi dan produk kebersihan komersial. Walaupun dipakai luas di berbagai industri, ammonia adalah zat yang berbahaya dan bersifat kaustik (merusak kulit dan menimbulkan iritasi).

Klorinasi juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja proses penyisihan minyak dan lemak dengan cara memecah ikatan emulsi sehingga lemak dapat terapung dan lebih mudah disisihkan. Untuk menghindari genangan (ponding) serta perkembangbiakan lalat pada unit trickling filter, klorinasi juga disa digunakan.

Tak hanya itu, klorinasi juga berguna agar menghilangkan fenol. Fenol adalah senyawa turunan benzena yang salah satu atom hidrogennya tersubstitusi oleh gugus hidroksi (-OH). Dengan demikian fenol mempunyai rumus molekul C6H5OH. Walaupun mempunyai gugus

Ca(OCl)2 yang dikenal dengan nama kaporit merupakan senyawa yang banyak digunakan untuk membunuh bakteri atau mikroorganisme.

Ca(OCl)2 mengandung klorin (Cl2) sebesar 60%. Klorin ini banyak digunakan dalam pengolahan limbah industri, air kolam renang, dan air minum di negara-negara sedang berkembang karena sebagai desinfektan, biayanya relatif murah, mudah, dan efektif. Di pasaran, kaporit dijual dalam keadaan bebas dengan harga yang murah.

Klorinasi (chlorination) adalah proses pemberian klorin ke dalam air yang telah menjalani proses filtarsi dan merupakan langkah yang maju dalam proses purifikasi air. Klorinasi merupakan salah satu bentuk pengolahan air yang bertujuan untuk membunuh kuman dan mengoksidasi bahan-bahan kimia dalam air. Kadar sisa klor sebagai produk klorinasi dipengaruhi oleh beberapa bahan kimia yang bersifat reduktor terhadap klor yang mengakibatkan kadar sisa klor dalam air tidak cukup untuk membunuh bakteri. Senyawa-senyawa klor yang umum digunkan dalam proses klorinasi antara lain, gas klorin, senyawa hipoklorit, klor dioksida, bromine klorida, dihidroisosianurate, dan kloramin.

Pemberian klorin ke dalam air limbah dapat dilakukan menggunakan diffuser atau chlorine induction mixing unit. Kemudian air limbah dan klorin akan bersama-sama berada di dalam tangki kontak klorin untuk memberi kesempatan klorin melakukan aksinya.

Selain membunuh kuman, ada beberapa kegunaan klorinasi di dalam pengolahan air limbah yang dikutip dari buku White’s Handbook of Chlorination and Alternative Disinfectants, 5th Edition. Salah satu kegunaan itu adalah mengatasi bau air limbah maupun udara sekitar. Kegunaan lainnya ialah menghindari kondisi septik (mikroorganisme aktif).

Klorinasi juga berguna untuk mengatasi sludge bulking pada sistem lumpur aktif. Sludge bulking adalah suatu kondisi di mana solid sukar untuk mengendap sehingga proses pemisahan solid dan liquid menjadi sangat sulit. Pada kondisi seperti ini maka solid dapat terbawa ke saluran efluen dan menyebabkan penurunan kualitas efluen. Sludge bulking merupakan salah satu masalah utama yang ditemukan pada sistem lumpur aktif.

67edisi 06 I 2014

Page 68: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

Salah satu sumber energi yang dinilai tak ramah lingkungan ialah batu bara. Batu bara dapat digunakan sebagai sumber energi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pembakaran pada PLTU umumnya turut menghasilkan dua jenis limbah, fly ash dan bottom ash. Namun, melalui pengolahan, kedua jenis limbah ini bisa bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis.

LINGKUNGAN

68 edisi 06 I 2014

Page 69: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

sehat dikonsumsi, akumulasi kandungan logam berat dalam tanah pertanian pada akhirnya juga akan bermigrasi pada air dan udara melalui proses pencucian hasil pertanian, irigasi maupun proses penguapan. Tanah, air, dan udara pun tercemar.

Akhir dekade ini, mulai terpikirkan oleh para peneliti untuk memanfaatkan limbah seperti halnya fly ash sebagai bahan pengganti pupuk kimia buatan dalam dunia pertanian. Hal ini mengingat akan kandungan mineral yang tinggi dalam fly ash. Selain itu, pemanfaatan fly ash sebagai alternatif pengganti pupuk kimia buatan dapat mengurangi efek negatif penggunaan pupuk kimia buatan yang pada akhirnya mampu mengurangi

pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara.

Pemanfaatan fly ash sebagai pupuk alternatif pengganti pupuk kimia buatan dilakukan dengan mencampurkan langsung dengan tanah yang akan dipersiapkan untuk lahan pertanian. Secara umum, tanah yang telah dicampur dengan fly ash memiliki densitas yang lebih ringan dan kepadatan yang lebih kecil serta sifat konduktivitas hidroliknya lebih rendah. Selain itu, tanah yang menyerap fly ash lebih banyak kandungan airnya dibandingkan tanah yang masih belum dicampur bahan lain. Penambahan fly ash pada tanah pertanian mampu meningkatkan mikroporositas tanah dan meningkatkan kemampuan

Fly ash adalah limbah padat yang terbawa keluar oleh aliran gas pembakaran serta ditangkap dengan mengunakan elektrostatik

precipitator. Sebagian dari limbah (abu) yang dihasilkan dari proses pembakaran di PLTU akan menempel pada dinding-dinding pipa boiler. Abu ini terakumulasi, memadat dan suatu saat akan jatuh ke bagian bawah boiler. Abu yang jatuh ini dikenal dengan sebutan bottom ash. Untuk mencukupi berbagai kebutuhan manusia, berbagai cara dilakukan di hampir seluruh bidang kehidupan. Tak terkecuali di bidang pertanian. Penggunaan pupuk kimia buatan pada lahan pertanian adalah salah satu cara

untuk meningkatkan produktivitas. Tapi, pemberian pupuk kimia buatan membuat lahan pertanian mencapai titik jenuhnya sehingga juga berakibat menurunkan kesuburan dan produktifitas lahan pertanian. Selain itu pemberian pupuk kimia buatan pada lahan pertanian atau tanaman pertanian juga mempengaruhi kualitas hasil pertanian yang cenderung berpengaruh buruk bagi kesehatan manusia.

Penggunaan pupuk kimia buatan yang akhir-akhir ini semakin meningkat menyebabkan akumulasi kandungan logam berat dan zat radionuklida dalam tanah. Pada akhirnya, kandungan zat-zat tersebut dalam tanah akan terserap oleh tanaman pertanian. Selain tidak

tanah untuk mengikat air. Dengan kondisi tersebut, para petani mampu menghemat penggunaan air untuk irigasi lahan pertanian. Perubahan sifat tanah pertanian yang telah dicampur dengan fly ash ini akan sangat cocok untuk diterapkan pada lahan pertanian tadah hujan. Tidak hanya itu, penurunan tingkat kepadatan tanah yang telah dicampur dengan fly ash mengakibatkan tanah pertanian menjadi lebih gembur. Keuntungan lainnya penerapan fly ash bagi tanah pertanian, mampu membantu pertumbuhan bakteri tanah dan mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanaman pertanian, contohnya Pseodomunas striata dan bakteri Rhizobium sp. Pertumbuhan sejumlah bakteri pada tanah yang terserap fly ash itu mampu melakukan fitoekstraksi logam-logam berat agar tidak terserap oleh tanaman pertanian serta mampu mencegah proses pelepasan logam berat dalam media air saat pelaksanaan proses pencucian tanaman pertanian.

Itu baru fly ash. Jenis limbah batu bara lainnya, bottom ash, juga memiliki beragam manfaat. Jika digabungkan, maka kedua dapat dimanfaatkan untuk campuran semen, aspal mix, batako, cone block, paving block, genteng, dan sebagainya.

Sayangnya fly ash dan bottom ash ini masih tergolong limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) menurut PP Nomor 18 Tahun 1999 jo PP Nomor 5 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3 Ketentuan dan Pelaksanaanya. Hal ini menyebabkan pemanfaatannya masih untuk kalangan terbatas. Namun, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun tidak lama lagi akan rampung. Kebijakan ini menyediakan ruang bagi perusahaan penghasil limbah untuk mengelola limbahnya dengan baik sekaligus turut melindungi manusia dan lingkungan.

Di samping itu, perkembangan teknologi turut berperan dalam terwujudnya RPP ini. Maksudnya, suatu limbah yang sebelumnya merupakan limbah B3 dapat diolah sehingga tidak lagi termasuk limbah B3 melalui teknologi tertentu. Dalam hal ini, fly ash dan bottom ash berpotensi untuk tidak lagi digolongkan limbah B3 secara murni.

LINGKUNGAN

69edisi 06 I 2014

Page 70: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

KESELAMATAN

70 edisi 06 I 2014

Page 71: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

KESELAMATAN

Perkembangan teknologi yang bergulir dengan cepat tentunya membutuhkan sokongan energi listrik yang mumpuni. Energi listrik juga

mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Dan sebagai penyedia energi listrik, pemerintah perlu terus meningkatkan ketersediaan listrik sejalan dengan perkembangan pembangunan agar tersedia tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, merata, dan bermutu. Dan tentu saja perlu melindungi para pengguna listrik tersebut bahaya yang mungkin timbul dari penggunaan listrik tersebut. Untuk itu maka pemerintah mewajibkan seluruh instalasi listrik hingga tingkat rumah tangga harus memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Dan dalam rangka mewujudkan instalasi tenaga listrik yang aman, andal, dan akrab lingkungan, maka setiap instalasi tenaga listrik yang akan beroperasi wajib memiliki sertifikat laik operasi.

Oleh karenanya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberlakukan prosedur akreditasi dan sertifikasi ketenagalistrikan (ASK). Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 5 Tahun 2014 tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan.

Peraturan Menteri ESDM yang telah diundangkan pada tanggal 4 Februari 2014 tersebut mengatur pelaksanaan akreditasi dan sertifikasi terhadap Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik. Peraturan ini berperan penting dalam menunjang kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik untuk mewujudkan penyediaan tenaga listrik yang andal, aman, dan ramah lingkungan. Selain itu, Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik harus mampu memberikan pelayanan yang profesional sesuai dengan klasifikasi dan kualifikasi yang dimiliki.

Sementara itu bagi para pengguna peralatan listrik dan pemanfaat listrik maka instalasinya perlu mempunyai kualitas yang tidak saja baik namun juga sesuai standar yang telah ditentukan. Sementara itu untuk produk-produk

peralatan dan pemanfaat tenaga listrik yang SNI-nya telah diberlakukan wajib maka sebelum diperjualbelikan harus wajib memiliki sertifikat produk. Peralatan dan pemanfaatan tenaga listrik yang telah memperoleh sertifikat produk antara lain MCB, kotak kontak, tusuk kontak, dan saklar.

Keamanan instalasi tenaga listrik pada dasarnya ditentukan mulai dari tahap perencanaan, desain, pabrikasi, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, hingga pada tahap pengoperasian dan pemeliharaan instalasi. Dan untuk mendapatkan instalasi yang aman, semua tahap-tahap tersebut harus dilaksanakan dengan baik sesuai standar yang ada.

Dalam penggunaannya energi listrik juga perlu diperhatikan dengan cermat. Hal ini untuk menghindari bahaya yang mungkin timbul dari penggunaan energi listrik tersebut. Karena seperti dikatahui jika selain memberi manfaat energi listrik juga mempunyai potensi yang dapat membahayakan para penggunanya. Kebakaran merupakan salah satu bahaya yang harus diwaspadai. Hal ini dapat terjadi karena energi listrik menimbulkan panas, dan jika panas ini berlebihan mengakibatkan isolasi dari kabel listrik menjadi rusak yang bahkan akan timbul api yang dapat menjadi kebakaran.

Namun dengan melakukan tindakan pencegahan hal semacam itu dapat diminimalisir. Hal ini tentunya akan melindungi para pengguna listrik agar terhindar dari bahaya yang mungkin dapat ditimbulkan akibat pemakaian listrik tersebut. Tidak itu saja, dengan peralatan dan pemanfaat tenaga listrik ditambah dengan instalasi tenaga listrik yang berkualitas sesuai standar, maka diharapkan tercaai penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik yang tidak saja aman, namun juga andal, dan akrab lingkungan.

71edisi 06 I 2014

Page 72: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

KESELAMATAN

PERHATIKAN KESEHATAN SERTA KESELAMATAN KERJAPERHATIKAN KESEHATAN SERTA KESELAMATAN KERJAKemajuan sebuah perusahaan, misalnya persahaan pertambangan, ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah peranan mutu tenaga kerjanya. Berkaitan dengan hal tersebut maka selain adanya perhatian dari perusahaan tersebut namun juga perlu adanya perhatian dari pemerintah. Dimana pemerintah berperan dalam memfasilitasi degan membuat peraturan atau aturan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.

72 edisi 06 I 2014

Page 73: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

KESELAMATAN

Di kalangan pemerintah maupun pengusaha faktor keselamatan kerja telah menjadi perhatan sejak lama. Hal ini menjadi

penting karena keterkaitannya dengan kinerja karyawan, dan pada gilirannya akan tertuju pada kinerja perusahaan. Dengan semakin tersedianya fasilitas keselamatan kerja tentunya akan semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.

Seperti diketahui jika pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan. Hal ini tentunya tidak hanya mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja namun juga

berujung pada meningkatnya efisiensi dan produktivitas kerja. Terjadinya kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, namun juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan. Semua itu pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.

Setiap individu tentunya membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan dalam melakukan suatu pekerjaan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, karena jika seseorang mengalami sakit atau kecelakaan dalam bekerja tentu akan berdampak pada diri, keluarga dan lingkungannya. Salah satu komponen yang dapat meminimalisir kecelakaan

dalam kerja adalah tenaga kesehatan. Hal ini karena seorang tenaga kesehatan mempunyai kemampuan untuk menangani korban dalam kecelakaan kerja serta dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk menyadari pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja.

Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, Indonesia memiliki beragam sektor industri salah satunya adalah pertambangan. Pertambangan memainkan peran yang sangat penting dalam pembangunan nasional. Tidak itu saja, sektor ini memberikan peran yang sangat signifikan dalam perekonomian nasional, baik dalam sektor fiscal, moneter, maupun sektor riil. Peran tersebut terlihat jelas dimana pertambangan menjadi salah satu sumber penerimaan negara; berkontribusi dalam pembangaunan daerah, baik dalam

bentuk dana bagi hasil maupun program community development atau coorporate social responsibility; memberikan nilai surplus dalam neraca perdagangan; meningkatkan investasi; memberikan efek berantai yang positif terhadap ketenagakerjaan; dan menjadi salah satu sumber energi dan bahan baku domestik.

Sebagai sebuah industri yang padat modal padat teknologi dan memiliki risiko yang besar, tentunya perlu adanya implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan pertambangan. Ini tentunya dilakukan untuk menunjang kelancaran operasi, menghindari terjadinya kecelakaan kerja, kejadian berbahaya dan penyakit akibat kerja. Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja akan menjadi suatu masalah yang besar bagi kelangsungan suatu usaha.

Dan jika kehilangan sumber daya manusia, tentunya kan merupakan kerugian yang sangat besar. Hal ini karena manusia adalah satu-satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun.

Upaya pencegahan dan pengendalian bahaya kerja dapat dilakukan dengan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja. Dengan menerapkan K3 diharapkan tingkat kecelakaan akan menurun, sehingga kompensasi terhadap kecelakaan juga menurun, dan biaya tenaga kerja dapat berkurang. Selaras degan hal itu, penerapan K3 yang efektif akan dapat meningkatkan produktivitas kerja sehingga dapat meningkatkan hasil produksi. Dan pada gilirannya hal tersebut

dapat mendorong semua tempat kerja/industri maupun tempat-tempat umum merasakan perlunya dan memiliki budaya K3 untuk diterapkan disetiap tempat dan waktu. Dengan demikian K3 akan menjadi salah satu budaya industrial.

Dengan melaksanakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) tentunya akan terwujud perlindungan terhadap tenaga kerja dari risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di area tempat kerja. Dengan dilaksanakannya perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) kesehatan dan keselamatan kerja (K3), diharapkan akan tercipta tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan tenaga kerja yang produktif. Dengan demikain tentunya hal tersebut tentunya akan meningkatkan produktivitas kerja dan produktivitas perusahaan.

73edisi 06 I 2014

Page 74: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

A- Acid mine water (air asam tambang) Air tambang yang mengandung asam sulfat lemah yang dihasilkan dari reaksi organik atau anorganik dari material yang mengand-ung pirit dengan air dan oksigen - Acidizing (Pengasaman) Proses pemasukan asam ke dalam formasi gamping yang mengandung minyak dan gas bumi untuk memperbaiki permeabilitas agar memudahkan pengaliran minyak dan gas bumi kedalam lubang sumur. - Adit (terowongan buntu) Jalan masuk utama ke tambang bawah tanah, berupa terowongan buntu yang dibuat mendatar dan menghubungkan tempat bawah tanah dengan udara luar atau permukaan bumi. - Age (Umur) Zaman Geologi Suatu jangka waktu sejarah bumi yang dicip-takan oleh bentuk kehidupan yang penting/ dominant/ kejadian tertentu. - Agglomerate (gumpalan) Butiran padat yang saling bergumpal den-gan kuat sebagai produk proses aglomerasi

B- Banka drill (bor bangka) Bor tumbuk manual dipergunakan untuk mengambil percontoh atau menguji cebakan aluvial yang terdapat pada kedalaman 30 - 35 m. - Barometer (barometer) Alat untuk mengukur tekanan absolut udara - Base rock (batuan dasar) Batuan yang berada langsung di bawah lapisan batuan yang ekonomis untuk ditam-bang - Basin (cekungan) Daerah cekungan yang luas terdiri atas batuan sediment dan yang karena konfigur-asinya dapat merupakan tempat tampungan minyak. - Basin (Cekungan) Daerah cekungan yang luas terdiri atas batuan sediment dan yang karena konfigur-asinya dapat merupakan tempat tampungan minyak.

C- Caking coal (batubara muai) Batubara yang mempunyai sifat mengem-bang jika dipanaskan - Calorie (kalori) "Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 derajat; 1 kalori = 4.19 joule" - Calorie (Kalori) Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 C dari 14,5 C menjadi 15,5 C - Calorific Value (Nilai Panas) (lihat heating value) - Cap Rock (batuan tudung) Formasi (lapisan batuan) yang berada lang-sung diatas batuan reservoir dan sifatnya kedap fluida.

D- Dead Oil (Minyak Mati) Minyak bumi yang pada dasarnya tidak mengandung gas lagi. - Dead Weight Ton (DWT) (Ton Bobot Mati) Berat air dalam ukuran ton yang dipindah-kan oleh bagian badan kapal yang tercelup di dalam air dalam keadaan muatan penuh dikurangi berat kapal. - Dead well (Sumur Mati) Sumur yang tidak berproduksi. - Depletion (Economic) Deplesi (ekonomi) penurunan nilai ekonomi reservoir minyak/ gas bumi akibat pengambilan volume. - Development Well (Sumur Pengem-bangan) Sumur yang dibor didaerah yang telah terbukti mengandung minyak atau gas dengan tujuan mendapatkan produksi yang diinginkan.

F- Fault (sesar/ Patahan) Lapisan batuan yang terputus dan bergeser dari posisi semula (Keatas, kebawah atau

kesamping). - Fault (sesar/ Patahan) Lapisan batuan yang terputus dan bergeser dari posisi semula (Keatas, kebawah atau kesamping). - Feedstock (Bahan baku) Bahan utama yang dimasukkan kedalam pabrik untuk diolah lebih lanjut. - Ferrite( ferit) Bahan bersifat magnetik yang terdiri atas oksida-oksida logam; salah satu logam bervalensi tiga" - Ferro-silicon (ferosilikon) "Paduan besi silikon dengan kadar Si bervariasi antara 25 - 95 % umumnya digunakan sebagai bahan deoksidasi pada (proses) pencetakan barang dari logam baja; tembaga; atau perunggu."

G- Gallon (Galon Amerika) Satuan ukuran isi yang besarya sama den-gan 231 in3 atau 3.785 liter. - Garnerite (garnerit) Bijih nikel dengan berat jenis 2,3-2,8 dan mengandung nikel lebih dari 24% - Gas Cap (Tudung Gas) Gas bebas yang berada diatas minyak dalam reservoir. - Gas Cap Drive (Dorongan Tudung Gas) Tekanan tudung gas yang mendorong min-yak masuk ke dalam sumur melalui pori-pori batuan. - Gas Injection (Injeksi Gas) Gas alam yang dimasukkan ke dalam reservoir melalui sumur injeksi agar tekanan reservoir tersebut dapat dipertahankan.

H- Halite (halit) Mineral garam dengan rumus kimia NaCl, mempunyai system kristal kubus. - Hard coal (batubara tua) Jenis batubara yang mempunyai nilai kalor lebih tinggi dari 5200 kkal/kg - Heat Exchanger (Alat Pertukaran Panas) Alat pengalih panas satu fluida ke fluida lain, atau peralatan yang berupa susunan pipa yang memindahkan panas dari fluida panas ke fluida yang lebih dingin dengan menghantarkannya lewat dinding pipa. - Heating value (Nilai Panas) Banyaknya panas yang terjadi pada pemba-karan sempurna dari sejumlah satu satuan berat atau satuan volume bahan bakar. - Heavy Ends (Fraksi Berat) Bagian minyak bumi yang bertitik didih tinggi hasil proses destilasi.

I- Igneus rock ( batuan beku) Batuan yang berasal dari pembekuan magma - Illuminating Oil (Minyak Lampu) (lihat burning oil) - Indonesian mining jurisdiction (wilayah hukum pertambangan Indonesia) Wilayah seluruh kepulauan Indonesia, tanah di bawah perairan dan paparan benua (continental shelf) kepulauan Indonesia. - Inertinite (inertinit) Kelompok maseral batu bara yang bila di bakar bersifat lembam (inert) artinya tidak menampakkan sifat plastisitas atau hanya menunjukkan sedikit kecenderungan aglu-nitas/melekat selama pengkokasan, terdiri atas makrinit, semifusit fusinit dan skleroti... - Injection/ input Well (Sumur injeksi) Sumur untuk memasukkan fluida ke dalam reservoir dibawah tanah.

J- Jet bit (Pahat Jet) Pahat bor yang mempunyai lubang khusus yang memungkinkan lumpur pengeboran dapat disemprotkan dengan kecepatan tinggi kearah formasi yang sedang dibor. - Jet Perforating (Pelubangan jet) Pembuatan lubang yang menembus se-lubung sumur dengan menggunakan bahan peledak unutk mendapatkan pelubangan ynag dalam dan terarah agar fluida mengalir ke dalam sumur melalui lubang tersebut. - Jig (jig) Alat yang digunakan untuk memisahkan mineral berat dari yang ringan dengan prinsip gravitasi dan gerak isap-tekan dalam

media air - Joint (Batang) Satuan yang dipakai untuk menghitung banyaknya pipa dalam suatu rangkaian, rata-rata berukurn 6 - 9 meter.

K- Kaolin (kaolin) Jenis lempung yang sebagian besar terdiri dari mineral kaolinit, bila dibakar berwarna putih atau keputih-putihan digunakan seba-gai bahan dasar keramik dan penggunaan lainnya. - Kerosene (Minyak tanah/ kerosin) Jenis minyak yang lebih berat dari fraksi bensin dan mempunyai berat jenis antara 0.79 dan 0.83 pada suhu 15C, dipakai untuk lampu dan kompor. - Kick (tendangan) Kenaikan tekanan secara mendadak pada kolom Lumpur pengeboran yang disirkulasi-kan karena tekanan yang lebih tinggi dalam formasi yang sedang dibor, harus cepat-cepat dikuasai untuk mencegah semburan liar. - Killed steel (baja tuntas) Baja yang telah mengalami proses deoksi-dasi, sehingga tidak terjadi pelepasan gas pada saat pembekuan - Kinematik Viscosity (Viskositas Kinema-tik). Nilai hasil bagi viskositas mutlak den-gan kerapatan (berat jenis) pada suhu saat pengukuran viskositas, dinyatakan dengan satuan metric (Strokes dan sentistrokes).

L- Laterization (laterisasi) Pelapukan selektif pada kondisi tropis yang menyebabkan pengayaan mineral tertentu - Leaching (pelindian) Pengambilan mineral berharga dengan cara melarutkan pelarut tertentu pada bijih - Leasing (kontrak sewa) System penyewaan barang modal dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perjanjian tertulis. - Life of mine (umur tambang ) Waktu yang dihitung dari jumlah cadangan dibagi dengan produksi tambang pertahun - Light Ends/ Light (Fraksi Ringan) Produk cair yang pertama-tama keluar dari kolom suling minyak.

M- Magma (magma) Lelehan silikat pijar, air dan gas dalam larutan, mengandung berbagai unsir kimia pembentuk batuan yang berada dalam perut bumi. - Major Company (Perusahaan minyak Transnasional) Perusahaan yang pada taraf internasional berperan aktif pda semua tahap kegiatan industri minyak dan gas bumi secara besar-besaran. - Map scale (skala peta) Perbandingan jarak antara 2 titik di peta dengan jarak mendatar dua tempat yang sebenarnya di lapangan. - Matte (mat) Senyawa logam dengan belerang yang merupakan produk antara dalam suatu proses ektraksi pirometallurgi - Mechanical Octane Number (Angka Oktan Mekanis) Perubahan kebutuhan angka oktan akibat perubahan rancang mesin, seprti ruang bakar, manifold, pewaktuan katup, dan pendinginan.

N- Naphtha (Nafta) Sulingan minyak bumi ringan dengan titik didih akhir yang tidk melebihi 220C - Natural coke (kokas alam) Cebakan batubara yang mengalami proses pengubahan secara alamiah oleh adanya suatu sumber panas yang menyebabkan terbentuknya kokas karena hilangnya sebagian besar zat terbang. - Natural Gas (Gas Bumi) Semua jenis hidrokarbon berupa gas yang dihasilkan dari sumur mencakup gas tambang basah, gas pipa selubung, gas residu setelah ekstraksi hidrokarbon cair dan gas basah, dan gas nonhidrokarbon

yang tercampur secara alamiah. - Natural Gasoline (Bensin Alam) Campuran hidrokarbon yang terkondensasi dari gas bumi dan yang distabilkan untuk mendapatkan trayek didih yang cocok untuk dipadukan dengan bensin kilangan, juga dipakai sebagai bahan pelarut. - Net calorie value (nilai kalor bersih) Panas pembakaran batubara dikurangi dengan panas untuk penguapan kandun-gan air.

O- Ocean coal (batubara laut) Batubara yang terletak di bawah dasar laut - Octane Number (Angka Oktan) "Angka yang menunjukkan nilai antiketuk relative bensin dan kecenderungan bahan bakar cair untuk berdetonasi; ditujunjuk-kan oleh persentase volume iso oktan dalam campurannya dengan normal heptana yang mengakibatkan intensitas ketukan yang sama dalam... - Offshore Drilling (Pengeboran lepas pantai). Pengeboran yang dilakukan di laut atau di danau besar. - Oil Base Mud (Lumpur Dasar Minyak) Lumpur pengeoran dengan padatan lempung yang teraduk di dalam minyak yang dicampur dengan 1 sampai dengan 5 persen air. - Oil In Place (Minyak di tempat) jumlah minyak bumi yang diperkirakan ada dalam reservoir dan belum pernah diproduksi.

P- Packer (Penyekat) Alat semacam sumbat yang dapat mengembang untuk memisahkan ruangan annulus diantara rangkaian pipa dan selubung. - Pan (dulang) Alat prospeksi tradisional untuk mencuci mineral berat rombakan seperti emas, kasiterit, dan intan - Paraffin (Parafin) Hidrokarbon jenuh dengan rantai terbuka. - Paraffin Base Crude Oil (Minyak Bumi Parafinik). Minyak bumi yang hidrokarbonnya terdiri atas parafin. - Paraffin Destilate (Sulingan Parafin) Sulingan minyak bumi yang mengandung kristal lilin sebelum proses pengawalili-nan yang menghasilkan lilin parafin dan minyak parafin.

Q- Quaicksand (pasir apung) Pasir yang jenuh air, sehingga mudah bergerak atau berpindah - Quarry (kauri) Sistem penambangan terbuka khusus untuk bahan galian industri seperti penambangan batu gamping, batu pualam., andesit, dan granit.

R- Ramp (jalur angkut) Lubang bukaan pada tambang bawah tanah, benbentuk sprial yang meng-hubungkan beberapa daerah produksi sebagai prasarna pengangkutan. - Ration (nisbah) Perbandingan antara dua besaran yang dapat dinyatakan dalam angka - Reclamation (reklamasi) Upaya mengembalikan fungsi lingkungan hidup di bekas daerah pertambangan menjadi daerah yang berdaya guna. - Recovery ( Perolehan) Jumlah volume Hidrokarbon yang telah dihasilkan atau diperkirakan dapat dihasil-kan dari suatu reservoir. - Recycling (Gas) Injeksi Gas ulang Memompakan kembali gas yang diproduk-sikan kedalam reservoir untuk meningkat-kan perolehan minyak.

S- SAE. (Society of Automotive Engineers) Number (Angka SAE). Angka retensi dalam system klasifikasi minyak lumas dinya-takan dalam angka SAE 5W, 10W, 20W, 30W, 40W dan seterusnya yang merupa-kan angka petunjuk bahwa angka yang lebih tinggi berkorelasi dengan kekentalan yang lebih tinggi pada suhu retensi.

!"#$$%&'

EDIT___ESDM Magazine.indd 74 5/12/12 5:33 PM

Page 75: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati
Page 76: Pengendalian BBM BERSUBSIDI Agar KUOTA Tak Terlewati

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN

efficient energy, preserving the natural

efficient energy, preserving the natural

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN

ME

DIA

KO

MU

NIK

ASI K

EM

EN

TE

RIA

N E

NE

RG

I DA

N SU

MB

ER

DA

YA

MIN

ER

AL

ED

ISI 05

| 20

14

Lampu Kuning Kuota BBM

Bersubsidi 2014

Lampu Kuning Kuota BBM

Bersubsidi 2014

E D I S I 0 5 | 2 0 1 4

M E D I A K O M U N I K A S I K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D A Y A M I N E R A L

Renegosiasi BerhasilDilakukan BAGIHARGA JUAL GASTANGGUH

Penghapusan SubsidiLISTRIK Dengan

Penyesuaian TARIFTENAGA LISTRIK

Renegosiasi BerhasilDilakukan BAGIHARGA JUAL GASTANGGUH

Penghapusan SubsidiLISTRIK Dengan

Penyesuaian TARIFTENAGA LISTRIK