52
Perwakafan Tanah Perwakafan Tanah (Makalah Disampaikan pada Workshop Manajemen Pertanahan (Makalah Disampaikan pada Workshop Manajemen Pertanahan di Jogja Plaza Hotel, 8-10 Agustus 2008) di Jogja Plaza Hotel, 8-10 Agustus 2008) UU Nomor 41 Tahun 2004 UU Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf Jo. PP Nomor 42 tentang Wakaf Jo. PP Nomor 42 Tahun 2006 tentang Tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU Nomor 41 Pelaksanaan UU Nomor 41 Tahun 2004 Tahun 2004

Pengertian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perwakafan Tanah (Makalah Disampaikan pada Workshop Manajemen Pertanahan di Jogja Plaza Hotel, 8-10 Agustus 2008). UU Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf Jo. PP Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU Nomor 41 Tahun 2004. Pengertian. Perbuatan hukum wakif; - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Pengertian

Perwakafan TanahPerwakafan Tanah

(Makalah Disampaikan pada Workshop Manajemen Pertanahan di (Makalah Disampaikan pada Workshop Manajemen Pertanahan di Jogja Plaza Hotel, 8-10 Agustus 2008)Jogja Plaza Hotel, 8-10 Agustus 2008)

UU Nomor 41 Tahun 2004 UU Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf Jo. PP Nomor tentang Wakaf Jo. PP Nomor

42 Tahun 2006 tentang 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU Nomor 41 Pelaksanaan UU Nomor 41

Tahun 2004Tahun 2004

Page 2: Pengertian

PengertianPengertian

Perbuatan hukum Perbuatan hukum wakif;wakif; untuk untuk memisahkan dan/atau memisahkan dan/atau

menyerahkanmenyerahkan;; sebagaian harta benda miliknya;sebagaian harta benda miliknya; untuk dimanfaatkan untuk dimanfaatkan selamanya atau selamanya atau

untuk jangka waktu tertentu;untuk jangka waktu tertentu; sesuai dengan kepentingannya guna sesuai dengan kepentingannya guna

keperluan keperluan ibadah dan/atau ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariahkesejahteraan umum menurut syariah

Page 3: Pengertian

Hak-hak tanah untuk keperluan Hak-hak tanah untuk keperluan suci dan sosialsuci dan sosial

Psl. 49 ayat (1) UUPA: “Hak milik atas Psl. 49 ayat (1) UUPA: “Hak milik atas badan-badan badan-badan keagamaan dan sosialkeagamaan dan sosial sepanjang digunakan untuk usaha sepanjang digunakan untuk usaha dalam bidang keagamaan dan sosial dalam bidang keagamaan dan sosial diakui dan dilindungidiakui dan dilindungi. Badan-badan . Badan-badan tersebut tersebut dijamin pula akan dijamin pula akan memperoleh tanah yg cukup untuk memperoleh tanah yg cukup untuk bangunan dan usahanyabangunan dan usahanya dalam dalam bidang keagamaan dan sosial”.bidang keagamaan dan sosial”.

Page 4: Pengertian

Jenis Haknya dan pengaturan Jenis Haknya dan pengaturan WakafWakaf

Psl. 49 ayat (2) UUPA: “Untuk keperluan Psl. 49 ayat (2) UUPA: “Untuk keperluan peribadatan dan keperluan suci lainyaperibadatan dan keperluan suci lainya berdasarkan ketentuan Pasal 14 ayat (1) b berdasarkan ketentuan Pasal 14 ayat (1) b diberikan diberikan tanah yang dikuasai langsung tanah yang dikuasai langsung oleh Negaraoleh Negara dengan dengan Hak PakaiHak Pakai”.”.

Psl. 49 ayat (3) UUPA: Psl. 49 ayat (3) UUPA: Perwakafan Tanah Perwakafan Tanah Milik dilindungi dan diaturMilik dilindungi dan diatur dengan dengan PP;PP;

Diterbitkan PP No. 28 Tahun 1977Diterbitkan PP No. 28 Tahun 1977 ttg ttg Perwakafan Tanah Milik Jo. Perwakafan Tanah Milik Jo. PMDN No. 6 PMDN No. 6 TahunTahun 19771977 ttg Tata Cara Pendaftaran ttg Tata Cara Pendaftaran Tanah Mengenai Perwakafan Tanah MilikTanah Mengenai Perwakafan Tanah Milik

Page 5: Pengertian

Pengaturan Masalah WakafPengaturan Masalah Wakaf SE Sekretaris Gubernent Pertama tgl 31-1-SE Sekretaris Gubernent Pertama tgl 31-1-

1905 NO. 435 Jo Bijblad 1905 No. 61961905 NO. 435 Jo Bijblad 1905 No. 6196 ttg ttg Toetich op den bouw van Toetich op den bouw van Mohammadaansche bedehuizen; (Kpd Para Mohammadaansche bedehuizen; (Kpd Para Bupati Di Jawa dan Madura agar membuat Bupati Di Jawa dan Madura agar membuat Daftar Rumah-rumah Ibadat Islam)Daftar Rumah-rumah Ibadat Islam)

SE Sekretaris Gubernement tgl 4-7-1931 No. SE Sekretaris Gubernement tgl 4-7-1931 No. 3088 Jo/ Bijblad 1931 No.133903088 Jo/ Bijblad 1931 No.13390 ttg Toezieht ttg Toezieht Van en Regeering op Mohammadaansche Van en Regeering op Mohammadaansche bedehuizen Vrijdog diensten en wakaps. bedehuizen Vrijdog diensten en wakaps. (Kpd Para Bupati Di Jawa dan Madura agar (Kpd Para Bupati Di Jawa dan Madura agar membuat Daftar Rumah-rumah Ibadat Islam membuat Daftar Rumah-rumah Ibadat Islam dicatat apakah diperoleh dari wakaf atau dicatat apakah diperoleh dari wakaf atau tidak)tidak)

Page 6: Pengertian

Pengaturan Masalah WakafPengaturan Masalah Wakaf

SE Sekretaris Gubernement tgl 24-12-1934 SE Sekretaris Gubernement tgl 24-12-1934 No.13390No.13390 tentang Toezieht van de Regeering tentang Toezieht van de Regeering op Mohammedaansche bedehuizen, Verijdog op Mohammedaansche bedehuizen, Verijdog diensten en wakaps; (Peran Para Bubati untuk diensten en wakaps; (Peran Para Bubati untuk menyelesaian sengketa atau perselisihan menyelesaian sengketa atau perselisihan mengenai tempat pelaksanaan Shalat jum’at);mengenai tempat pelaksanaan Shalat jum’at);

SE Sekretaris Gubernement tgl 27-5- 1935 SE Sekretaris Gubernement tgl 27-5- 1935 No1273/ANo1273/A sebagaimana dimuat dalam Bijblad sebagaimana dimuat dalam Bijblad 1935 No.13480 ttg Toezieht van de Regeering 1935 No.13480 ttg Toezieht van de Regeering op Mohammedaansche bedehuizen en op Mohammedaansche bedehuizen en Wakaps.(Memuat tentang Prosedur Wakaps.(Memuat tentang Prosedur Perwakafan)Perwakafan)

Page 7: Pengertian

Pengaturan Wakaf pada jaman Setelah Pengaturan Wakaf pada jaman Setelah Kemerdekaan RIKemerdekaan RI

SE Jawatan Urusan Agama tgl. 8 Oktober SE Jawatan Urusan Agama tgl. 8 Oktober 1956 No. 3/D/19561956 No. 3/D/1956 ttg Wakaf yang bukan ttg Wakaf yang bukan milik Kemesjidan; milik Kemesjidan;

Surat Edaran Jawatan Urusan Agama Surat Edaran Jawatan Urusan Agama Nomor 5/D/1956 ttg ProsedurNomor 5/D/1956 ttg Prosedur Perwakafan Perwakafan Tanah;Tanah;

PP Nomor 28 Tahun 1977 ttg Perwakafan PP Nomor 28 Tahun 1977 ttg Perwakafan Tanah Milik;Tanah Milik;

PMA Nomor 1 Tahun 1978PMA Nomor 1 Tahun 1978 ttg Peraturan ttg Peraturan Pelaksanaan PP Nomor 28 Tahun 1977 ttg Pelaksanaan PP Nomor 28 Tahun 1977 ttg Perwakafan Tanah Milik; Perwakafan Tanah Milik;

SKB Kepala BPN- Menteri Agama RI No 422 SKB Kepala BPN- Menteri Agama RI No 422 Tahun 2004/3/SKB/BPN/2004Tahun 2004/3/SKB/BPN/2004 tentang tentang Sertipikasi Tanah Wakaf.Sertipikasi Tanah Wakaf.

Page 8: Pengertian

Perbedaan PP No. 28/1977 dgn Perbedaan PP No. 28/1977 dgn UU No. 41 Tahun 2004UU No. 41 Tahun 2004

NoNo PP No. 28/1977 Jo. PMA PP No. 28/1977 Jo. PMA No. 1 Tahun 1978No. 1 Tahun 1978

UU No.41 Tahun 2004UU No.41 Tahun 2004

1.1. Substansi:Substansi:

Wakaf Tanah Milik Wakaf Tanah Milik untuk jangka waktu untuk jangka waktu selama-lamanyaselama-lamanya

HBW tidak bergerak HBW tidak bergerak (termasuk tanah) dan (termasuk tanah) dan benda tidak bergerak benda tidak bergerak (uang dan selain uang), (uang dan selain uang), untuk jangka waktu untuk jangka waktu selamanya dan jangka selamanya dan jangka waktu tertentuwaktu tertentu

2.2. Untuk pendaftaran Untuk pendaftaran HBW memerlukan HBW memerlukan SKPT (Psl. 9 ayat (5) c .SKPT (Psl. 9 ayat (5) c .

Tidak memerlukan SKPTTidak memerlukan SKPT

Page 9: Pengertian

Lanjutan Perbedaan PP28/1977 Lanjutan Perbedaan PP28/1977 dgn UU 41 Tahun 2004dgn UU 41 Tahun 2004

3.3. Tidak dikenal Tidak dikenal Tim Penilai Tim Penilai Tanah Pengganti Tanah Pengganti HBWHBW

Ada Tim Penilai Tanah Ada Tim Penilai Tanah Pengganti BHW yg Pengganti BHW yg dituangkan dalam SK dituangkan dalam SK Bupati/WalikotaBupati/Walikota

4.4. Peran BWI tidak Peran BWI tidak adaada

Peran BWI sangat penuh Peran BWI sangat penuh dalam Perubahan Status dalam Perubahan Status Hukum HBWHukum HBW

5.5. Sarana Sarana Penyelesaian Penyelesaian Sengketa HBW Sengketa HBW hanya melalui hanya melalui PAPA

Sarana PS HBW dpt Sarana PS HBW dpt ditempuh melalui ditempuh melalui Musyawarah, Mediasi, Musyawarah, Mediasi, Arbitrase Syari’ah dan PA Arbitrase Syari’ah dan PA atau Mahkamah Syari’ahatau Mahkamah Syari’ah

Page 10: Pengertian

Lanjutan Perbedaan PP28/1977 Lanjutan Perbedaan PP28/1977 dgn UU 41 Tahun 2004dgn UU 41 Tahun 2004

6.6. Ruang lingkup Ruang lingkup Ppengaturan Ppengaturan terbatas pada terbatas pada perwakafan Sosial perwakafan Sosial untuk umum atas untuk umum atas tanah miliktanah milik

Meliputi perwakafan Meliputi perwakafan jenis Wakaf Ahli jenis Wakaf Ahli maupun wakaf Khairimaupun wakaf Khairi

7.7. Hak atas tanah yg Hak atas tanah yg dapat dijadikan dapat dijadikan HBW tidak HBW tidak bergerak berupa bergerak berupa tanah dibatasi tanah dibatasi khusus Hak milikkhusus Hak milik

HM, HGU, HGB atau HM, HGU, HGB atau HP di atas tanah HP di atas tanah Negara atau di atas Negara atau di atas tanah HM, HM tanah HM, HM Sarusun Sarusun

Page 11: Pengertian

Jenis WakafJenis Wakaf Wakaf AhliWakaf Ahli, yaitu wakaf yang pengelolaan , yaitu wakaf yang pengelolaan

dan pemanfaatan harta benda wakaf dan pemanfaatan harta benda wakaf diperuntukan untuk kesejahteraan umum diperuntukan untuk kesejahteraan umum terbatasterbatas untuk sesama (kaum kerabat) untuk sesama (kaum kerabat) berdasarkan hubungan darah (nasab) atau ahli berdasarkan hubungan darah (nasab) atau ahli waris dari wakif; waris dari wakif; Dalam hal sesama kerabat Dalam hal sesama kerabat dari wakif ahli telah punahdari wakif ahli telah punah, maka secara , maka secara hukum beralih statusnya menjadi wakaf khairi hukum beralih statusnya menjadi wakaf khairi yg peruntukannya ditetapkan oleh Menteri yg peruntukannya ditetapkan oleh Menteri Agama berdasarkan pertimbangan BWIAgama berdasarkan pertimbangan BWI

Wakaf khairiWakaf khairi yang dimaksudkan bahwa yang dimaksudkan bahwa pengelolaan dan pemanfaatan harta benda pengelolaan dan pemanfaatan harta benda wakaf untuk kepentingan umum sesuai tujuan wakaf untuk kepentingan umum sesuai tujuan dan fungsi wakafdan fungsi wakaf

Page 12: Pengertian

Unsur WakafUnsur Wakaf

Wakif;Wakif; Nazhir;Nazhir; Harta Benda Wakaf;Harta Benda Wakaf; Ikrar Wakaf;Ikrar Wakaf; Peruntukan harta benda wakaf;Peruntukan harta benda wakaf; Jangka waktu WakafJangka waktu Wakaf

Page 13: Pengertian

WakifWakif Pihak yang mewakafkan harta benda miliknya;Pihak yang mewakafkan harta benda miliknya; Jenis WakifJenis Wakif : 1) perseorangan; : 1) perseorangan;

2) organisasi;2) organisasi;

3) badan hukum3) badan hukum

Syarat Wakif PreseoranganSyarat Wakif Preseorangan: 1) dewasa; 2) : 1) dewasa; 2) berakal sehat; 3) tidak terhalang melakukan berakal sehat; 3) tidak terhalang melakukan perbuatan hukum; dan 4) pemilik sah harta perbuatan hukum; dan 4) pemilik sah harta benda wakafbenda wakaf

Sedangkan wakif untuk Organisasi dan badan Sedangkan wakif untuk Organisasi dan badan hukum disyaratkanhukum disyaratkan harta benda wakaf milik harta benda wakaf milik org./badan hukum sesuaianggaran dasar org./badan hukum sesuaianggaran dasar org./badan hukum ybs.org./badan hukum ybs.

Page 14: Pengertian

NahzirNahzir Pihak yang menerimaPihak yang menerima harta benda harta benda

wakaf dari Wakif untuk wakaf dari Wakif untuk dikelola dan dikelola dan dikembangkandikembangkan sesuai dengan sesuai dengan peruntukannya;peruntukannya;

Jenis NahzirJenis Nahzir: 1) Perseorangan; : 1) Perseorangan; 2) Organisasi; atau 3) Badan hukum 2) Organisasi; atau 3) Badan hukum

Syarat Nahzir perseoranganSyarat Nahzir perseorangan: 1) WNI; : 1) WNI; 2) beragama Islam; 3) dewasa; 2) beragama Islam; 3) dewasa; 4) amanah; 5) mampu secara jasmani 4) amanah; 5) mampu secara jasmani dan rohani; dan 6) tidak terhalang dan rohani; dan 6) tidak terhalang melakukan perbuatan hukum. melakukan perbuatan hukum.

Page 15: Pengertian

Persyaratan NahzirPersyaratan Nahzir OrganisasiOrganisasi: 1) pengurus organisasi : 1) pengurus organisasi

memenuhi persyaratan Nahzir memenuhi persyaratan Nahzir perseorangan; 2) organisasi bergerak di perseorangan; 2) organisasi bergerak di bidang sosial, pendidikan, kemasyarakatan bidang sosial, pendidikan, kemasyarakatan dan/atau keagamaan Islamdan/atau keagamaan Islam

Badan hukumBadan hukum: 1) pengurus organisasi : 1) pengurus organisasi memenuhi persyaratan Nahzir memenuhi persyaratan Nahzir perseorangan; perseorangan;

2) dibentuk sesuai dgn peraturan perundang-2) dibentuk sesuai dgn peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan 3) bergerak di undangan yang berlaku; dan 3) bergerak di bidang sosial, pendidikan, kemasyarakatan bidang sosial, pendidikan, kemasyarakatan dan/atau keagamaan Islamdan/atau keagamaan Islam

Page 16: Pengertian

Tugas NahzirTugas Nahzir

Melakukan pengadministrasian harta Melakukan pengadministrasian harta benda wakaf;benda wakaf;

Mengelola dan mengembangkan harta Mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan, benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi dan peruntukannya;fungsi dan peruntukannya;

Mengawasi dan melindungi harta Mengawasi dan melindungi harta benda wakaf;benda wakaf;

Melaporkan pelaksanaan tugas Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Badan Wakaf Indonesia (BWI);kepada Badan Wakaf Indonesia (BWI);

Page 17: Pengertian

Imbalan dan pembinaan NahzirImbalan dan pembinaan Nahzir

Nahzir dapat menerima imlabalan dari Nahzir dapat menerima imlabalan dari hasil bersih atas pengelolaan dan hasil bersih atas pengelolaan dan pengembanganpengembangan harta benda wakaf yang harta benda wakaf yang besarnya besarnya tidak melebihi 10 % (sepuluh tidak melebihi 10 % (sepuluh persen);persen);

Pembinaan Nahzir dilakukan oleh Pembinaan Nahzir dilakukan oleh Menteri Menteri Agama dan Badan Wakaf Indonesia;Agama dan Badan Wakaf Indonesia;

Nahzir Nahzir harus terdaftarharus terdaftar pada Departemen pada Departemen Agama dan Badan Wakaf IndonesiaAgama dan Badan Wakaf Indonesia

Page 18: Pengertian

Hal-hal yang berkaitan dgn NahzirHal-hal yang berkaitan dgn Nahzir

Harta benda wakaf Harta benda wakaf harus didaftarkanharus didaftarkan atas atas nama Nahzir;nama Nahzir;

Terdaftarnya harta benda wakaf atas nama Terdaftarnya harta benda wakaf atas nama Nahzir Nahzir tidak membuktikan kepemilikan tidak membuktikan kepemilikan NahzirNahzir atas harta benda wakaf; atas harta benda wakaf;

Penggantian Nahzir tidak mengakibatkan Penggantian Nahzir tidak mengakibatkan peralihan harta benda wakaf yang peralihan harta benda wakaf yang bersangkutanbersangkutan

Masa bakti NahzirMasa bakti Nahzir adalah 5 (lima) tahun adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembalidan dapat diangkat kembali

Page 19: Pengertian

Nahzir PerseoranganNahzir Perseorangan Ditunjuk oleh Wakif dgn memenuhi Ditunjuk oleh Wakif dgn memenuhi

persyaratan menurut UU persyaratan menurut UU (UU No. 41 Tahun (UU No. 41 Tahun 2004);2004);

Nahzir wajib didaftarkan pada Nahzir wajib didaftarkan pada Departemen Departemen Agama, BWI melalui KUA; jika tidak ada Agama, BWI melalui KUA; jika tidak ada KUA, maka pada KUA terdekat, Kantor KUA, maka pada KUA terdekat, Kantor Depag, atau perwakilan BWI pd Depag, atau perwakilan BWI pd provinsi/Kab/Kotaprovinsi/Kab/Kota;;

BWI menerbitkan BWI menerbitkan tanda bukti pendaftaran tanda bukti pendaftaran Nahzir;Nahzir;

Nahzir perseorangan harus merupakan Nahzir perseorangan harus merupakan suatu kelompok yang terdiri 3 9tiga) orang, suatu kelompok yang terdiri 3 9tiga) orang, dan salah seorang diangkat sebagai Ketua;dan salah seorang diangkat sebagai Ketua;

Salah seorang Nahzir Salah seorang Nahzir hrs bertempat tinggal hrs bertempat tinggal di Kec. Tempat benda harta wakaf berada.di Kec. Tempat benda harta wakaf berada.

Page 20: Pengertian

Lanjutan Nahzir PerseoranganLanjutan Nahzir Perseorangan

Nahzir berhenti dari kedudukannya Nahzir berhenti dari kedudukannya apabilaapabila: 1) meningggal dunia; 2) : 1) meningggal dunia; 2) berhalangan tetap; 3) mengundurkan diri; berhalangan tetap; 3) mengundurkan diri; atau 4) diberhentikan oleh BWI;atau 4) diberhentikan oleh BWI;

Jika nahzir berhenti dari kedudukannya, Jika nahzir berhenti dari kedudukannya, maka maka Nahzir lainnya berkewajiban Nahzir lainnya berkewajiban melaporkan kepada KUA untuk diteruskan melaporkan kepada KUA untuk diteruskan kepada BWI dalam jangka waktu 30 hari kepada BWI dalam jangka waktu 30 hari sejak berhentinya Nahzir. Disamping itu sejak berhentinya Nahzir. Disamping itu juga memberitahukan kepada Wakif atau juga memberitahukan kepada Wakif atau Ahli waris Wakif apabila Wakif sudah Ahli waris Wakif apabila Wakif sudah meningggal.meningggal.

Page 21: Pengertian

Harta Benda WakafHarta Benda Wakaf

Harta benda wakafHarta benda wakaf adalah harta benda adalah harta benda yang memiliki daya tahan lama dan/atau yang memiliki daya tahan lama dan/atau manfaat jangka panjang serta mempunyai manfaat jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi menurut syariah yang nilai ekonomi menurut syariah yang diwakafkan oleh wakif;diwakafkan oleh wakif;

Syarat harta bendaSyarat harta benda yang akan diwakafkan yang akan diwakafkan adalah 1) dimiliki dan dikuasai oleh wakif adalah 1) dimiliki dan dikuasai oleh wakif secara sah; 2) bebas dari segala sitaan, secara sah; 2) bebas dari segala sitaan, perkara, sengketa; 3) Tidak sedang perkara, sengketa; 3) Tidak sedang dijaminkan.dijaminkan.

Page 22: Pengertian

Macam Harta Benda WakafMacam Harta Benda Wakaf Benda tidak bergerakBenda tidak bergerak: : 1) hak atas 1) hak atas

tanah sesuai dgn ketentuan peruu tanah sesuai dgn ketentuan peruu yang berlaku baik yang sudah maupun yang berlaku baik yang sudah maupun yang belum terdaftar;yang belum terdaftar; 2) bangunan 2) bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah;atas tanah; 3) tanaman atau benda 3) tanaman atau benda lain yang berkaitan dgn tanah;lain yang berkaitan dgn tanah; 4) Hak 4) Hak Milik atas Satuan Rumah Susun sesuai Milik atas Satuan Rumah Susun sesuai dgn ketentuan peruu yang berlaku;dgn ketentuan peruu yang berlaku; 5) 5) benda tidak bergerak lain sesuai benda tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peruu dengan ketentuan syariah dan peruu yg berlakuyg berlaku

Page 23: Pengertian

Hak Atas tanah yang dapatHak Atas tanah yang dapatdiwakafkandiwakafkan

Hak Milik atas tanah baik yang sudah atau Hak Milik atas tanah baik yang sudah atau belum terdaftar;belum terdaftar;

Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha, atau Hak Pakai di atas Tanah Negara;atau Hak Pakai di atas Tanah Negara;

Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai di Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai di atas Hak Pengelolaan atau Hak Milik, atas Hak Pengelolaan atau Hak Milik, yang diperoleh dari yang diperoleh dari Instansi Pemerintah, Instansi Pemerintah, Pemda, BUMN, BUMD, Pemerintah DesaPemda, BUMN, BUMD, Pemerintah Desa wajib mendapat wajib mendapat ijin tertulis pemegang HPL ijin tertulis pemegang HPL atau HM;atau HM;

Hak Milik atas Satuan Rumah Susun Hak Milik atas Satuan Rumah Susun

Page 24: Pengertian

Kewajiban Nahzir thd HAT yang belum Kewajiban Nahzir thd HAT yang belum terdaftar/diatas tanah HPL/HMterdaftar/diatas tanah HPL/HM

Mendaftarkan wakaf pada BPN melalui Mendaftarkan wakaf pada BPN melalui Kantah Kab/KotaKantah Kab/Kota untuk memperoleh untuk memperoleh sertipikat tanah HGB, HGU atau Hak pakai sertipikat tanah HGB, HGU atau Hak pakai atas tanah yang diwakafkan;atas tanah yang diwakafkan;

Jika Jika wakaf utk selamanyawakaf utk selamanya, Nahzir mengurus , Nahzir mengurus pelepasan Hak Pengelolan atau Hak Milik pelepasan Hak Pengelolan atau Hak Milik dari pemagang hak ybs.dari pemagang hak ybs. Dalam hal Nahzir Dalam hal Nahzir tidak berhasil memperoleh pelepasan HPL tidak berhasil memperoleh pelepasan HPL atau HM, maka Wakaf atas tanah tersebut atau HM, maka Wakaf atas tanah tersebut tetap berlaku sampai HGB atau HP yang tetap berlaku sampai HGB atau HP yang berada di atas tanah negara berakhir.berada di atas tanah negara berakhir.

Page 25: Pengertian

HM Sarusun yg dapat diwakafkanHM Sarusun yg dapat diwakafkan

Sarusun yang berdiri di atas tanah Sarusun yang berdiri di atas tanah bersama yang berstatus Hak milik bersama yang berstatus Hak milik sesuai dgn ketentuan PerUU sesuai dgn ketentuan PerUU mengenai Rumah Susun (UU Nomor mengenai Rumah Susun (UU Nomor 14 Tahun 1985).14 Tahun 1985).

Page 26: Pengertian

Macam Harta benda wakafMacam Harta benda wakaf

Benda bergerakBenda bergerak, , merupakan harta benda merupakan harta benda yang tidak bisa habis karena dikonsumsiyang tidak bisa habis karena dikonsumsi meliputi: 1) Uang; 2) Logam mulia; 3) Surat meliputi: 1) Uang; 2) Logam mulia; 3) Surat berharga; 4) Kendaraan; 5) Hak atas berharga; 4) Kendaraan; 5) Hak atas kekayaan intelektual; 6) Hak sewa; dan 7) kekayaan intelektual; 6) Hak sewa; dan 7) benda bergerak lain sesuai dengan benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peruu yang berlaku ketentuan syariah dan peruu yang berlaku (mushaf, buku, kitab, Kapal (dgn bobot msti (mushaf, buku, kitab, Kapal (dgn bobot msti di bawah 20 ton, Pesawat terbang, Mesin di bawah 20 ton, Pesawat terbang, Mesin atau peralatan industri yang tidak tertancap atau peralatan industri yang tidak tertancap pada bangunan).pada bangunan).

Page 27: Pengertian

Surat Berharga dan HAKISurat Berharga dan HAKI

Surat berharga meliputi: 1) Saham; 2) Surat berharga meliputi: 1) Saham; 2) Surat Utang Negara; 3) Obligasi pada Surat Utang Negara; 3) Obligasi pada umumnya; dan 4) Surat berharga umumnya; dan 4) Surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang;lainnya yang dapat dinilai dengan uang;

HAKI meliputi: 1) Hak Cipta; 2) Hak HAKI meliputi: 1) Hak Cipta; 2) Hak Merk; 3) Hak paten; 4) Hak Desain Merk; 3) Hak paten; 4) Hak Desain Industri; 5) Hak Rahasia dagang; 6) Hak Industri; 5) Hak Rahasia dagang; 6) Hak Sirkuit terpadu; 7) Hak Perlindungan Sirkuit terpadu; 7) Hak Perlindungan varietas tanaman; dan atau 8) hak varietas tanaman; dan atau 8) hak lainnya lainnya

Page 28: Pengertian

Peruntukan Harta Benda WakafPeruntukan Harta Benda Wakaf Sarana dan Kegiatan Ibadah;Sarana dan Kegiatan Ibadah; Sarana dan Kegiatan Pendidikan dan Sarana dan Kegiatan Pendidikan dan

Kesehatan;Kesehatan; Bantuan fakir miskin, anak terlantar, Bantuan fakir miskin, anak terlantar,

yatim piatu, beasiswa;yatim piatu, beasiswa; Kemajuan dan peningkatan ekonomi Kemajuan dan peningkatan ekonomi

umat; dan atauumat; dan atau Kemajuan kesejahteraan umum yg Kemajuan kesejahteraan umum yg

tdk bertentangan dgn syariah dan tdk bertentangan dgn syariah dan Peruu yg berlakuPeruu yg berlaku

Page 29: Pengertian

Ikrar WakafIkrar Wakaf Ikrar Wakaf dilaksanakan oleh Wakif Ikrar Wakaf dilaksanakan oleh Wakif

kepada Nahzir kepada Nahzir di hadapan Pejabat di hadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW);Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW);

Ikrar Wakaf dapat dinyatakan Ikrar Wakaf dapat dinyatakan secara lisan secara lisan dan/atau tertulisdan/atau tertulis yang dituangkan dalam yang dituangkan dalam AIW oleh PPAIW;AIW oleh PPAIW;

Akta Ikrar Wakaf atau kehendak Wakif Akta Ikrar Wakaf atau kehendak Wakif untuk mewakafkan harta benda wakaf untuk mewakafkan harta benda wakaf dituangkan dalam bentuk dituangkan dalam bentuk Akta Ikrar Wakaf Akta Ikrar Wakaf (AIW)(AIW) sesuai dgn jenis harta benda yang sesuai dgn jenis harta benda yang diwakafkan, diselenggarakan dalam diwakafkan, diselenggarakan dalam Majelis Ikrar WakafMajelis Ikrar Wakaf yang dihadiri oleh yang dihadiri oleh Wakif, Mauquf Alaih, dan sekurang-Wakif, Mauquf Alaih, dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang saksi.kurangnya 2 (dua) orang saksi.

Page 30: Pengertian

Bagaimana jika Wakif telah meninggal dunia Bagaimana jika Wakif telah meninggal dunia atau tidak diketahui lagi keberadaannya, atau tidak diketahui lagi keberadaannya, dan perbuatan wakaf belum dituangkan dan perbuatan wakaf belum dituangkan

dalam Akta Ikrar Wakaf (AIW)dalam Akta Ikrar Wakaf (AIW)

Dibuatkan Akta Ikrar Wakaf dengan Dibuatkan Akta Ikrar Wakaf dengan syarat: 1) perbuatan wakaf sudah syarat: 1) perbuatan wakaf sudah diketahui berdasarkan berbagai diketahui berdasarkan berbagai petunjuk (qarinah) dan disaksikan petunjuk (qarinah) dan disaksikan oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang saksi.orang saksi.

Page 31: Pengertian

Isi Akta ikrar WakafIsi Akta ikrar Wakaf

Nama Identitas Wakif;Nama Identitas Wakif; Nama Identitas Nahzir (perseorangan, Nama Identitas Nahzir (perseorangan,

Organisasi/pengurus, badan Organisasi/pengurus, badan hukum/direksi);hukum/direksi);

Nama dan Identitas Saksi;Nama dan Identitas Saksi; Data dan keterangan harta benda Data dan keterangan harta benda

wakaf;wakaf; Peruntukan harta benda wakaf; danPeruntukan harta benda wakaf; dan Jangka waktu wakaf.Jangka waktu wakaf.

Page 32: Pengertian

Pejabat Pembuat Akta Ikrar WakafPejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf(PPAIW)(PPAIW)

Untuk wakaf harta Untuk wakaf harta benda tidak bergerak benda tidak bergerak berupaberupa tanah tanah : : Kepala KUA dan/atau pejabat Kepala KUA dan/atau pejabat yang menyelenggarakan urusan wakafyang menyelenggarakan urusan wakaf;;

Untuk wakaf Untuk wakaf benda bergerak selain uangbenda bergerak selain uang: : Kepala KUA dan/atau Pejabat lain yang Kepala KUA dan/atau Pejabat lain yang ditunjuk oleh Menteri Agama (Pejabat yg ditunjuk oleh Menteri Agama (Pejabat yg menyelenggarakan urusan wakaf atau menyelenggarakan urusan wakaf atau Notaris)Notaris);;

Untuk Wakaf Untuk Wakaf benda bergerak berupa uangbenda bergerak berupa uang: : Pejabat Lembaga Keuangan Syariah (paling Pejabat Lembaga Keuangan Syariah (paling rendah setingkat Kepala Seksi LKS yang rendah setingkat Kepala Seksi LKS yang ditunjuk oleh Menteri Agama;ditunjuk oleh Menteri Agama;

Page 33: Pengertian

Notaris sebagai PPAIW ?.Notaris sebagai PPAIW ?.

Notaris bertindak sebagai PPAIW Notaris bertindak sebagai PPAIW dimungkinkan untuk membuat Akta dimungkinkan untuk membuat Akta Ikrar wakaf (AIW) baik benda tidak Ikrar wakaf (AIW) baik benda tidak bergerak berupa bergerak berupa tanah, bangunan tanah, bangunan dan tanaman, serta benda bergerak dan tanaman, serta benda bergerak berupa uang maupun selain uangberupa uang maupun selain uang berdasarkan berdasarkan Pasal 37 ayat (4) PP Pasal 37 ayat (4) PP Nomor 42 Tahun 2006;Nomor 42 Tahun 2006;

Persyaratan Notaris sebagai PPAIW Persyaratan Notaris sebagai PPAIW ditetapkan oleh Menteri Agamaditetapkan oleh Menteri Agama

Page 34: Pengertian

Tata Cara Pembuatan AIWTata Cara Pembuatan AIW

Wakif, MasyarakatSaksi, Desa

PPAIW Nahzir

Majelis AKta IkrarWakaf (Majelis AIW)

Wakif, Nahzir, Mauquf Alaih,2 orang saksi, PPAIW

Berita AcaraSerah Terima

Page 35: Pengertian

Tata Cara Pendaftaran danTata Cara Pendaftaran danPengumuman HBWPengumuman HBW

PPAIW/LKS-PWUPPAIW/LKS-PWU atas nama Nahzir atas nama Nahzir mendaftarkan harta benda wakaf kepada mendaftarkan harta benda wakaf kepada Instansi yang berwenang (BPN, BWI, Instansi yang berwenang (BPN, BWI, Kantor Depag Setempat) Kantor Depag Setempat) paling lambat 7 paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak AIW (tujuh) hari kerja sejak AIW ditandatangani;ditandatangani;

LKS-PWULKS-PWU mendaftarkan wakaf uang mendaftarkan wakaf uang kepada Menteri kepada Menteri paling lambat 7 (tujuh) paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak diterbitkan Sertifikat hari kerja sejak diterbitkan Sertifikat Wakaf Uang;Wakaf Uang;

Page 36: Pengertian

Persyaratan Pendaftaran WakafPersyaratan Pendaftaran WakafBenda Tidak Bergerak (Tanah)Benda Tidak Bergerak (Tanah)

Dilaksanakan Dilaksanakan berdasarkan AIW atau APAIW;berdasarkan AIW atau APAIW; Melampirkan Melampirkan Sertipikat Tanah atau Sertipikat Tanah atau

Sertipikat HM Sarusun atau Tanda bukti Sertipikat HM Sarusun atau Tanda bukti kepemilikan tanah lainnya;kepemilikan tanah lainnya;

Surat Pernyataan dari Wakif bahwa Surat Pernyataan dari Wakif bahwa tanah tanah tidak dalam sengketa, perkara, sitaan, tidak dalam sengketa, perkara, sitaan, dijaminkan yg diketahui oleh Kepala dijaminkan yg diketahui oleh Kepala Kalurahan/Desa dan dikuatkan oleh Camat Kalurahan/Desa dan dikuatkan oleh Camat setempatsetempat;;

Izin dari Pejabat yang berwenangIzin dari Pejabat yang berwenang dalam hal dalam hal tanahnya berasal dari tanahnya berasal dari Instansi Pemerintah, Instansi Pemerintah, Pemda, BUMN/D, Pemerintah Desa.Pemda, BUMN/D, Pemerintah Desa.

Page 37: Pengertian

Lanjutan Persyaratan PT WakafLanjutan Persyaratan PT Wakaf

Izin dari pejabat di Bidang Izin dari pejabat di Bidang PertanahanPertanahan apabila dalam Sertipikat apabila dalam Sertipikat Tanahnya dan SK Pemberian haknya Tanahnya dan SK Pemberian haknya diperlukan Izin pelepasan/peralihan;diperlukan Izin pelepasan/peralihan;

Izin dari Pemegang HPL atau HMIzin dari Pemegang HPL atau HM dalam hal HGB atau HP yg dalam hal HGB atau HP yg diwakafkan di tas tanah HPL atau diwakafkan di tas tanah HPL atau HM.HM.

Page 38: Pengertian

Pendaftaran Sertifikat WakafPendaftaran Sertifikat Wakaf

Tanah sudah berstatus HM didaftarkan Tanah sudah berstatus HM didaftarkan menjadi Tanah Wakaf An. Nahzir;menjadi Tanah Wakaf An. Nahzir;

Tanah HM yang diwakaf sebagian Tanah HM yang diwakaf sebagian harus dilakukan pemecahan sertipikat harus dilakukan pemecahan sertipikat terlebih dahulu, kemudian didaftarkan terlebih dahulu, kemudian didaftarkan An. Nahzir;An. Nahzir;

Tanah belum berstatus HM yg berasal Tanah belum berstatus HM yg berasal dari Tanah Hak Adat langsung dari Tanah Hak Adat langsung didaftarkan An Nahzir;didaftarkan An Nahzir;

Page 39: Pengertian

Lanjutan PT WakafLanjutan PT Wakaf

Terhadap Tanah HGB, HGU dan HP di atas Terhadap Tanah HGB, HGU dan HP di atas tanah Negaratanah Negara yang telah mendapat yang telah mendapat persetujuan pelepasan dari Pejabay yang persetujuan pelepasan dari Pejabay yang berwenang di bidang pertanahan berwenang di bidang pertanahan didaftarkan An. Nahzir;didaftarkan An. Nahzir;

Terhadap Tanah Negara yg diatasnya Terhadap Tanah Negara yg diatasnya berdiri Bangunan Masjid, Mushala, Makamberdiri Bangunan Masjid, Mushala, Makam didaftarakan An. Nahzir;didaftarakan An. Nahzir;

Pejabat di Bidang Pertanahan kab/Kota Pejabat di Bidang Pertanahan kab/Kota setempat mencatat perwakafan tanah ybs setempat mencatat perwakafan tanah ybs pada pada Buku Tanah dan Sertipikatnya.Buku Tanah dan Sertipikatnya.

Page 40: Pengertian

Perubahan Status Hukum HBWPerubahan Status Hukum HBW

HBW yang HBW yang telah diwakafkan dilarangtelah diwakafkan dilarang: : 1) dijadikan jaminan; 2) disita; 1) dijadikan jaminan; 2) disita; 3)dihibahkan; 4) dijual; 5) diwariskan; 3)dihibahkan; 4) dijual; 5) diwariskan; 6) ditukar; atau 7) dialihkan dalam 6) ditukar; atau 7) dialihkan dalam bentuk pengalihan hak lainnya.bentuk pengalihan hak lainnya.

Perubahan status HBW dalam bentuk Perubahan status HBW dalam bentuk penukaran dilarang kecualipenukaran dilarang kecuali dengan dengan izin tertulis dari Menteri Agama izin tertulis dari Menteri Agama berdasarkan persetujuan berdasarkan persetujuan pertimbangan BWI.pertimbangan BWI.

Page 41: Pengertian

Pertukaran HBWPertukaran HBW

Pertimbangan Pemberian Izin Tertulis dari Pertimbangan Pemberian Izin Tertulis dari Menag:Menag:

a. digunakan untuk kepentingan umum a. digunakan untuk kepentingan umum sesuai RUTR berdasarkan perUU dan sesuai RUTR berdasarkan perUU dan tidak bertentangan dgn prinsip Syariah;tidak bertentangan dgn prinsip Syariah; b. HBW tidak dapat dipergunakan sesuai b. HBW tidak dapat dipergunakan sesuai dgn Ikrar Wakaf; atau dgn Ikrar Wakaf; atau c. penukaran dilakukan untuk keperluanc. penukaran dilakukan untuk keperluan keagamaan secara langsung dan keagamaan secara langsung dan

mendesak.mendesak.

Page 42: Pengertian

Lanjutan Pertimbangan Izin Tertulis Lanjutan Pertimbangan Izin Tertulis Penukaran HBWPenukaran HBW

HBW memiliki sertipikat atau bukti HBW memiliki sertipikat atau bukti kepemilikan sah sesuai dengan Per kepemilikan sah sesuai dengan Per UU; danUU; dan

Wajib ditukar dengan Harta Benda Wajib ditukar dengan Harta Benda Penukar (pengganti) yang manfaat Penukar (pengganti) yang manfaat dan nilai sekurang-kurangnya sama dan nilai sekurang-kurangnya sama dengan HBW semula.dengan HBW semula.

Page 43: Pengertian

Tim Penilai HBWTim Penilai HBW Tim Penilai Tim Penilai dibentuk dengan SK oleh dibentuk dengan SK oleh

Bupati/ Walikota;Bupati/ Walikota; Anggota terdiriAnggota terdiri dari: 1) Pem. Kab/Kota; dari: 1) Pem. Kab/Kota;

2)Kantor Pertanahan Kab/Kota; 3) MUI 2)Kantor Pertanahan Kab/Kota; 3) MUI Kab/Kota; 4) Kantor Depag Kab/Kota; 5) Kab/Kota; 4) Kantor Depag Kab/Kota; 5) Nahzir tanah wakaf yang bersangkutan.Nahzir tanah wakaf yang bersangkutan.

HB penukar (pengganti) HB penukar (pengganti) memiliki NJOP memiliki NJOP sekurang-kurangnya sama dengan NJOP sekurang-kurangnya sama dengan NJOP HBW; danHBW; dan

HB penukar/pengganti berada di wilayah HB penukar/pengganti berada di wilayah yg yg strategis dan mudah untuk strategis dan mudah untuk dikembangkan.dikembangkan.

Page 44: Pengertian

Tata Cara Penukaran HBWTata Cara Penukaran HBW

Nahzir mengajukan permohonan Nahzir mengajukan permohonan tukar ganti kpd Menag melalui KUA tukar ganti kpd Menag melalui KUA setempat dgn menyebutkan alasan setempat dgn menyebutkan alasan perubahan status/tukar-menukar;perubahan status/tukar-menukar;

Kepala KUA meneruskan Kepala KUA meneruskan permohonan kpd Kepala Kantor permohonan kpd Kepala Kantor Depag Kab/Kota;Depag Kab/Kota;

Kepala Kantor Depag mengusulkan Kepala Kantor Depag mengusulkan Tim Penilai yg dituangkan dalam SK Tim Penilai yg dituangkan dalam SK Bupati/Walikota;Bupati/Walikota;

Page 45: Pengertian

Lanjutan Tata Cara Penukaran Lanjutan Tata Cara Penukaran HBWHBW

Berdasarkan Hasil Tim Penilai, Kepala Berdasarkan Hasil Tim Penilai, Kepala Kantor Depag Kab/Kota meneruskan Kantor Depag Kab/Kota meneruskan permohona kpd Kepala Kantor Wilayah permohona kpd Kepala Kantor Wilayah Depag Provinsi untuk selanjutnya diteruskan Depag Provinsi untuk selanjutnya diteruskan kpd Menag RI;kpd Menag RI;

Setelah mendapat izin tertulis dari Menag, Setelah mendapat izin tertulis dari Menag, tukar menukar HBW dapat dilaksanakan dan tukar menukar HBW dapat dilaksanakan dan hasilnya dilaporkan oleh Nahzir ke Kantor hasilnya dilaporkan oleh Nahzir ke Kantor Pertanahan Kab/Kota untuk didaftarkan Pertanahan Kab/Kota untuk didaftarkan dalam rangka penerbitan Sertipikat Tanah dalam rangka penerbitan Sertipikat Tanah Wakaf;Wakaf;

Page 46: Pengertian

Badan Wakaf Indonesia (BWI)Badan Wakaf Indonesia (BWI) Dibentuk untuk Dibentuk untuk mengembangkan dan mengembangkan dan

memajukanmemajukan perwakafan Nasional; perwakafan Nasional; Merupakan Merupakan lembaga independenlembaga independen dalam dalam

melaksanakan tugasnya; melaksanakan tugasnya; Berkedudukan di Ibukota Negara RNKRI dan Berkedudukan di Ibukota Negara RNKRI dan

dapat dibentuk dapat dibentuk perwakilan di Provinsi, perwakilan di Provinsi, Kab/KotaKab/Kota sesuai dgn kebutuhan; sesuai dgn kebutuhan;

Terdiri dari Terdiri dari Badan PelaksanaBadan Pelaksana (pelaksana (pelaksana tugas) dan tugas) dan Dewan PertimbanganDewan Pertimbangan (pengawas (pengawas pelaksanaan tugas BWI); dan Anggota (20-pelaksanaan tugas BWI); dan Anggota (20-30 Orang dr unsur masyarakat) dgn masa 30 Orang dr unsur masyarakat) dgn masa jabatan 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat jabatan 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Page 47: Pengertian

Tugas dan Wewenang BWITugas dan Wewenang BWI Melakukan Melakukan pembinaan thd Nahzirpembinaan thd Nahzir dalam dalam

mengelola dan mengembangkan HBW;mengelola dan mengembangkan HBW; Melakukan pengelolaan dan pengembangan Melakukan pengelolaan dan pengembangan

HBW dalam HBW dalam skala Nasional dan internasionalskala Nasional dan internasional;; Memberikan Memberikan persetujuan dan/atau izin atas persetujuan dan/atau izin atas

perubahan peruntukan dan status hukumperubahan peruntukan dan status hukum HBW;HBW;

Memberhentikan dan menggantiMemberhentikan dan mengganti Nahzir; Nahzir; Memberikan Memberikan persetujuan atas penukaranpersetujuan atas penukaran

HBW;HBW; Memberikan Memberikan saran dan pertimbangansaran dan pertimbangan kpd kpd

Pemerintah dalam menyusun kebijakan Pemerintah dalam menyusun kebijakan perwakafanperwakafan

Page 48: Pengertian

Penyelesaian Sengketa WakafPenyelesaian Sengketa Wakaf

Ditempuh melalui Musyawarah untuk Ditempuh melalui Musyawarah untuk mencapai mufakat;mencapai mufakat;

Jika upaya penyelesaian melalui Jika upaya penyelesaian melalui musyawarah tidak tercapai/berhasil, musyawarah tidak tercapai/berhasil, sengketa dapat diselesaikan melalui sengketa dapat diselesaikan melalui mediasi (Ps dgn bantuan pihak ketiga mediasi (Ps dgn bantuan pihak ketiga mediator yg disepakati para pihak yg mediator yg disepakati para pihak yg bersengketa), Arbitrase Syariah atau bersengketa), Arbitrase Syariah atau Pengadilan Agama atau Mahkamah Pengadilan Agama atau Mahkamah Syariah;Syariah;

Page 49: Pengertian

Kewenangan Pengadilan AgamaKewenangan Pengadilan Agama

Ps. 49 UU Nomor 7 Tahun 1989 Jo. UU Ps. 49 UU Nomor 7 Tahun 1989 Jo. UU Nomor 3 Tahun 2006 ttg Perubahan Atas Nomor 3 Tahun 2006 ttg Perubahan Atas UU No. 7 Tahun 1989 Ttg Peradilan Agama UU No. 7 Tahun 1989 Ttg Peradilan Agama “ PA bertugas dan berwenang memeriksa, “ PA bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara memutus dan menyelesaikan perkara ditingkat pertama antara orang-orang ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang:yang beragama Islam di bidang:a. Perkawinan; b. Waris; c. Wasiat;a. Perkawinan; b. Waris; c. Wasiat;

d. Hibah; d. Hibah; e. Wakaf;e. Wakaf; f. Zakat; g. Infaq; f. Zakat; g. Infaq; h. Shadaqah; h. Shadaqah; i. Ekonomi Syari’ah. i. Ekonomi Syari’ah.

Page 50: Pengertian

Ekonomi Syari’ahEkonomi Syari’ah Bank Syari’ah;Bank Syari’ah; Lembaga keuangan Mikro Syari’ah;Lembaga keuangan Mikro Syari’ah; Asuransi syari’ah, Reasuransi Syari’ah;Asuransi syari’ah, Reasuransi Syari’ah; Reksadana Syari’ah;Reksadana Syari’ah; Obligasi Syari’ah dan Surat berharga Obligasi Syari’ah dan Surat berharga

berjangka syari’ah;berjangka syari’ah; Sekuritas Syari’ah, pembiayaan Syari’ah;Sekuritas Syari’ah, pembiayaan Syari’ah; Penggadaian Syari’ahPenggadaian Syari’ah Dana Pensiun Lembaga Keuangan Dana Pensiun Lembaga Keuangan

Syari’ah; danSyari’ah; dan Bisnis Syari’ah.Bisnis Syari’ah.

Page 51: Pengertian

Daftar ReferensiDaftar Referensi Boedi Harsono, Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia,Hukum Agraria Indonesia, Jakarta: Jakarta:

DJambatan, 1992;DJambatan, 1992; Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Himpunan Peraturan Perundang-Undangan

Pertanahan Tahun 2003Pertanahan Tahun 2003, Direktorat Hukum , Direktorat Hukum Pertanahan BPN;Pertanahan BPN;

Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Pertanahan Tahun 2004Pertanahan Tahun 2004, Direktorat Hukum , Direktorat Hukum Pertanahan BPN;Pertanahan BPN;

Sunindhia, Y.W. dan Ninik Wiyanti, Sunindhia, Y.W. dan Ninik Wiyanti, Pembaruan Hukum Pembaruan Hukum Agraria Beberapa PemikiranAgraria Beberapa Pemikiran, Jakarta: Bina Aksara, , Jakarta: Bina Aksara, 1988.1988.

UU Nomor 41 Tahun 2004 tentang UU Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf Wakaf PP Nomor 42 Tahun 2006 tentang PP Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Pelaksanaan

UU Nomor 41 Tahun 2004UU Nomor 41 Tahun 2004

Page 52: Pengertian