19
PENGERTIAN AMDAL Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk ditelaah sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan. Sudah barang tentu telaah yang dilakukan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika suatu investasi jadi dilakukan, baik dampak negatif maupun yang berdampak positif. Dampak yang timbul ada yang langsung mempengaruhi pada saat kegiatan usaha/proyek dilakukan sekarang atau baru terlihat beberapa waktu kemudian di masa akan datang. Dampak lingkungan yang terjadi adalah berubahnya suatu lingkungan dari bentuk aslinya seperti perubahan fisik kimia, biologi atau sosial. Perubahan lingkungan ini jika tidak diantisipasi dari awal akan merusak tatanan yang sudah ada, baik terhadap fauna, flora maupun manusia itu sendiri.Oleh karena itu, sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, maka sebaliknya dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang bakal timbul, baik dampak yang bakal timbul, juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi dampak tersebut. Studi inilah yang kita kenal dengan nama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Pengutamaan telaah AMDAL secara khusus adalah meliputi dampak lingkungan disekitarnya, baik di dalam maupun di luar suatu usaha atau proyek, yang akan dijalankan. Artikeberadaan suatu usaha atau proyek akan mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang berada disekitar rencana lokasi, baik dampak rencana usaha dan atau kegiatan terhadap kegiatan yang sudah ada. Dewasa ini penelitian terhadap AMDAL suatu usaha sebelum dijalankan sangat penting. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya lingkungan yang

PENGERTIAN AMDAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

biologi laut

Citation preview

Page 1: PENGERTIAN AMDAL

PENGERTIAN AMDAL

Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk ditelaah sebelum suatu

investasi atau usaha dijalankan. Sudah barang tentu telaah yang dilakukan untuk mengetahui

dampak yang ditimbulkan jika suatu investasi jadi dilakukan, baik dampak negatif maupun yang

berdampak positif. Dampak yang timbul ada yang langsung mempengaruhi pada saat kegiatan

usaha/proyek dilakukan sekarang atau baru terlihat beberapa waktu kemudian di masa akan

datang. Dampak lingkungan yang terjadi adalah berubahnya suatu lingkungan dari bentuk

aslinya seperti perubahan fisik kimia, biologi atau sosial. Perubahan lingkungan ini jika tidak

diantisipasi dari awal akan merusak tatanan yang sudah ada, baik terhadap fauna, flora maupun

manusia itu sendiri.Oleh karena itu, sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, maka

sebaliknya dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang bakal timbul, baik

dampak yang bakal timbul, juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi dampak tersebut.

Studi inilah yang kita kenal dengan nama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).

Pengutamaan telaah AMDAL secara khusus adalah meliputi dampak lingkungan disekitarnya,

baik di dalam maupun di luar suatu usaha atau proyek, yang akan dijalankan. Artikeberadaan

suatu usaha atau proyek akan mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang berada disekitar rencana

lokasi, baik dampak rencana usaha dan atau kegiatan terhadap kegiatan yang sudah ada. Dewasa

ini penelitian terhadap AMDAL suatu usaha sebelum dijalankan sangat penting. Masyarakat

semakin sadar akan pentingnya lingkungan yang sehat, baik terhadap manusia, hewan dan

tumbuh-tumbuhan. Pada akhirnya jika aspek lingkungan dinyatakan tidak layak untuk

dijalankan, maka sebaiknya dibatalkan karena akan memperoleh kerugian lebih besar daripada

manfaatnya. Bahkan analisis mengenai dampak lingkungan hidup sudah merupakan bagian

kegiatan studi kelayakan rencana usaha dan kegiatan yang harus dijalankan. Hasil studi

kelayakan ini nantinya sangat berguna untuk para perencana, serta juga bagi pengambilan

keputusan.Pengertian Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) menurut PP Nomor 27 Tahun

1999 pasal 1 adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu

rencana usaha dan kegiatan. Arti lain analisis dampak lingkungan adalah teknik

untuk menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau

tidak dan jika ya, maka diberikan jalan  laternatif pencegahannya.

(http://id.scribd.com/doc/120612160/AMDAL)

Page 2: PENGERTIAN AMDAL

AMDAL – Latar Belakang, Tujuan, Kegunaan, dan Dasar Pelaksanaannya.

Kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup menurut Undang-undang Nomor

23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah, pengelolaan lingkungan hidup

diselenggarakan atas tanggungjawab negara, asas pembangunan berkelanjutan, dan asas manfaat

untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam

rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia

seluruhnya, yaitu terciptanya keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara manusia dengan

lingkungan, antara manusia dengan Tuhan yang Maha Esa, manusia dengan manusia;

terjaminnya kepentingan generasi saat ini dan akan datang; tercapainya kelestarian fungsi

lingkungan hidup serta terkendalinya pemanfaatan sumberdaya secara bijaksana.

Berdasarkan kebijaksanaan tersebut, Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan (AMDAL), merupakan salah satu

instrumen kebijaksanaan pengelolaan lingkungan.

Pelaksanaan AMDAL terhadap sesuatu rencana usaha atau

kegiatan dimaksudkan untuk mengetahui dampak besar

dan penting, dan menetapkan Rencana Pengelolaan

Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan

(RPL).

Sesuai UU No. 23 tahun 1997 tersebut, dinyatakan bahwa kegiatan yang diperakirakan dapat

menimbulkan suatu dampak besar dan penting pada lingkungan dan sekitarnya diwajibkan

melakukan studi tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Peraturan

pelaksanaa dari Undang-Undang ini dituangkan di dalam Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. 

Tujuan dilaksanakannya Studi ANDAL

1. Mengidentifikasikan rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan terutama yang

berpotensi menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.

2. Mengidentifikasikan komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak besar

dan penting

Page 3: PENGERTIAN AMDAL

3. Memprakirakan dan mengevaluasi rencana usahan dan atau kegiatan yang menimbulkan dampak

besar dan penting terhadap lingkungan hidup.

4. Merumuskan RKL dan RPL.

Kegunaan dilaksanakannya Studi ANDAL

Bagi Pemerintah :

1. Membantu pemerintah dalam proses pengambilan keputusan, perencanaan dan pengelolaan

lingkungan dalam hal pengendalian dampak negatif dan mengembangkan dampak positif yang

meliputi aspek biofisik, sosial ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat.

2. Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan dalam tahap perencanaan rinci pada suatu kegiatan

Pembangunan.

3. Sebagai pedoman dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada suatu kegiatan

Pembangunan.

Bagi Pemrakarsa :

1. Mengetahui permasalahan lingkungan yang mungkin timbul di masa yang akan datang dan cara-

cara pencegahan serta penanggulangan sebagai akibat adanya kegiatan suatu pembangunan.

2. Sebagai pedoman untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan

3. Sebagai bahan penguji secara komprehensif dari kegiatan pengelolaan dan pemantauan

lingkungan untuk kemudian mengetahui kekurangannya.

Bagi Masyarakat

1. Mengurangi kekuatiran tentang perubahan yang akan terjadi atas rencana kegiatan suatu

pembangunan.

2. Memberikan informasi mengenai kegiatan Pembangunan Industri , sehingga dapat

mempersiapkan dan menyesuaikan diri agar dapat terlibat dalam kegiatan tersebut.

3. Memberi informasi tentang perubahan yang akan terjadi, sehingga masyarakat dapat

memanfaatkan dampak positif dan menghindarkan dampak negatif.

4. Sebagai bahan pertimbangan untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan lingkungan.

Pada pelaksanaan studi AMDAL terdapat beberapa komponen dan parameter lingkungan yang

harus dijadikan sebagai sasaran studi, antara lain :

Page 4: PENGERTIAN AMDAL

Komponen Geo-Fisik-Kimia antra lain : Iklim dan Kualitas Udara, Fisiografi, Geologi,

Ruang, Lahan dan Tanah, Kualitas Air Permukaan,

Komponen Biotis antara lain : Flora, Fauna, Biota Sungai, Biota Air Laut

Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya antara lain : Sosial Ekonomi , Sosial Budaya

Komponen Kesehatan Masyarakat antara lain Sanitasi Lingkungan dan Kesehatan

Masyarakat

Peraturan Perundang-Undangan

Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pelaksanaan Studi Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan (AMDAL) antara lain :

1. Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1960 Tentang Pokok -pokok Agraria.

2. Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan

Ekosistem (Lembaran Negara RI Tahun 1990 No. 49 Tahun 1990 Tambahan Lembaran Negara

No 3419).

3. Undang-Undang RI No. 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman

4. Undang-Undang RI No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

5. Undang-Undang RI No. 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1992 No. 115, Tambahan Lembaran Negara No 3501).

6. Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1994 Tentang Pengesahan United Nations Conventation On

Biological Diversity (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Keanekaragaman Hayati

7. Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran

Republik Indonesia Tahun 1997 No. 68 Tambahan Lembaran Negara No. 3699).

8. Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

9. Undang-Undang RI No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan

10. Peraturan Pemerintah RI No. 22 Tahun 1982 Tentang Tata Pengaturan Air.

11. Peraturan Pemerintah RI No. 28 Tahun 1985 Tentang Perlindungan Hutan.

12. Peraturan Pemerintah RI No 35 Tahun 1991 Tentang Sungai.

13. Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun 1996 Tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban, serta

Bentuk dan Tata Cara Peran serta Masyarakat dalam Penataan Ruang.

14. Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah untuk Penggantian.

Page 5: PENGERTIAN AMDAL

15. Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No. 59 Tambahan Lembaran Negara

No.3838).

16. Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

17. Peraturan Pemerintah RI No. 20 Tahun 2001 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Pembangunan

18. Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air.

19. Keputusan Presiden RI No 32 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.

20. Keputusan Presiden RI No 75 Tahun 1990 Tentang Koordinasi Pengelolaan Tata Ruang

Nasional.

21. Keputusan Presiden RI No. 552 Tahun 1993 Tentang Pengadaan Tanah Pelaksanaan

Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

22. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/1988

tentang Pendoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan

23. Keputusan Menteri PU.No 45/PRT/1990 tentang Pengendalian Mutu Air pada Sumber-sumber

Air.

24. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-30/MENLH /7/1992 tentang Panduan

Pelingkupan untuk Penyusunan Kerangka Acuan ANDAL.

25. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 056/1994 tentang Pedoman Mengenai

Ukuran Dampak Penting.

26. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 103.K/008/M.PE/1994 tentang Pengawasan

atas Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan dalam

Bidang Pertambangan dan Energi.

27. Keputusan Menteri PU. No 58/KPTS/1995 Petunjuk Tata Laksana AMDAL Bidang Pekerjaan

Umum.

28. Keputusan Menteri PU.No. 148/KPTS/1995 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan RKL dan

RPL, Proyek Bidang Pekerjaan Umum.

29. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-13/MENLH /3/1995 tentang Baku Mutu

Emisi Sumber Tidak Bergerak.

Page 6: PENGERTIAN AMDAL

30. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-43/MENLH/ 10/1996 tentang Kriteria

Kerusakan Lingkungan Bagi Usaha atau Kegiatan Penambangan Bahan Galian Golongan C Jenis

Lepas di Daratan.

31. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/ 11/1996 tentang Baku

Mutu Tingkat Kebisingan.

32. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-49/MENLH/ 11/1996 tentang Baku

Tingkat Getaran.

33. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-50/MENLH /11/1996 tentang Baku

Tingkat Kebauan.

34. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-45/MENLH/10/1997 tentang Indeks

Standar Pencemar Udara.

35. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-03/MENLH /1/1998 tentang Baku Mutu

Limbah Cair Bagi Kawasan Industri.

36. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha

dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Hidup.

37. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 37 Tahun 2003 tentang Metoda Analisis

Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan.

38. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 110 Tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan

Daya Tampung Beban Pencemaran Air pada Sumber Air.

39. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air

Limbah Domestik.

40. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 142 Tahun 2003 tentang Pedoman Mengenai

Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah ke Air atau

Sumber Air.

41. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. KEP-205/BAPEDAL/07/1996

tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak.

42. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. KEP-299/11/1996 tentang

Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalam Penyusunan AMDAL.

Page 7: PENGERTIAN AMDAL

43. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. KEP-105 tahun 1997 tentang

Panduan Pemantauan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana

Pemantauan Lingkungan (RPL).

44. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 107/BAPEDAL/2/1997

tentang Perhitungan dan Pelaporan serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara.

45. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. KEP-124/12/1997 tentang

Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam Penyusunan AMDAL.

46. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 08 tahun 2000 tentang

Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL.

47. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 09 tahun 2000 tentang

Pedoman Penyusunan AMDAL.

48. Peraturan Daerah terkait yang relevan lainnya dengan studi ini.

Peraturan – peraturan tersebut tergantung / menyesuaikan juga pada jenis kegiatan yang

dilaksanakan/direncanakan.( http://environmentalsanitation.wordpress.com/category/tujuan-

amdal/)

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

merupakan instrumen pengendalian dampak lingkungan yang tergolong tertua di Indonesia

(1982). Bahkan hingga saat ini AMDAL masih dikenal meluas di berbagai lapisan dan golongan

masyarakat. Instrumen ini dengan cepat dikenal karena disosialisasikan secara aktif melalui jalur

pendidikan non-formal (Kursus Dasar, Penyusun dan Penilai AMDAL) maupun secara tidak

langsung melalui jalur penilaian dokumen AMDAL. Dibentuknya Komisi Pusat dan Daerah

untuk penilaian AMDAL, dan adanya persyaratan-persyaratan perijinan yang terkait dengan

Page 8: PENGERTIAN AMDAL

AMDAL, secara tidak langsung telah mendorong banyaknya pihak, khususnya aparatur

pemerintah, yang mengenal istilah AMDAL.

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak

penting suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang

diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau

Kegiatan. Amdal bukan sebagai alat serbaguna   yang dapat menyelesaikan segala persoalan

lingkungan hidup. Efektivitas amdal sangat ditentukan oleh pengembangan berbagai instrument

lingkungan hidup lainnya.

Dalam rangka melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan hidup sebagai upaya

sadar dan berencana mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang

berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup, perlu dijaga keserasian antar

berbagai usaha dan/atau kegiatan. setiap usaha dan/atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan

dampak terhadap lingkungan hidup yang perlu dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga

langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat dipersiapkan

sedini mungkin.

Analisis mengenai dampak lingkungan hidup diperlukan bagi proses pengambilan

keputusan tentang pelaksanaan rencana usaha dan/atau kegiatan yang mempunyai dampak besar

dan penting terhadap lingkungan hidup. Semua jenis usaha dan/atau kegiatan yang berdampak

penting terhadap lingkungan wajib amdal.

Dengan dimasukkannya analisis mengenai dampak lingkungan hidup ke dalam proses

perencanaan suatu usaha dan/atau kegiatan, maka pengambil keputusan akan memperoleh

pandangan yang lebih luas dan mendalam mengenai berbagai aspek usaha dan/atau kegiatan

tersebut, sehingga dapat diambil keputusan optimal dari berbagai alternatif yang tersedia.

Analisis mengenai dampak lingkungan hidup merupakan salah satu alat bagi pengambil

keputusan untuk mempertimbangkan akibat yang mungkin ditimbulkan oleh suatu rencana usaha

dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup guna mempersiapkan langkah untuk

menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan dampak positif.

Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak

besar dan penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki analisis mengenai dampak

Page 9: PENGERTIAN AMDAL

lingkungan hidup. Sebagai bagian dari studi kelayakan untuk melaksanakan suatu rencana usaha

dan/atau kegiatan, analisis mengenai dampak lingkungan hidup merupakan syarat yang harus

dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan. Hal itu merupakan

konsekuensi dari kewajiban setiap orang untuk memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup

serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

Konsekuensinya adalah bahwa syarat dan kewajiban sebagaimana ditentukan dalam rencana

pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pemantauan lingkungan hidup harus dicantumkan

sebagai ketentuan dalam izin melakukan usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan

(http://www.ilmuhutan.com/index.php/ilmu-lingkungan/7-analisis-mengenai-dampak-

lingkungan-amdal)

Pengertian AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan)

Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah hasil studi atau telaah secarah cermat tentang

dampak penting suatu kagiatan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan terhadap

kegiatan atau proyek yang akan dilaksanakan, sedangkan Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan (AMDAL) adalah keseluruhan dari hsil studi yang disusun secara sistematis dan

merupakan satu kesatuan dalam bentuk dokumentasi yang diperlukan dalam proses pengambilan

keputusan.

Page 10: PENGERTIAN AMDAL

Dengan adanya AMDAL pengambil keputusan mencoba melihat :

1. Apakah ada dampak pada kualitas lingkungan hidup yang melampaui batas toleransi yang

sudah ditetapkan

2. Apakah dalam menimbulkan dampak pada proyek lain atau kegiatan lain sehingga dapat

menimbulkan komplik

3. Apakah akan menimbulkan dampak negatif yang tidak dapat ditoleransi serta

membahayakan keselamatan masyarakat

4. sejauhmana pengaruhnya pada pengelolaan lingkungan yang lebih luas.

Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika berdasarkan hasil kajian

AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang

tersedia. Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif lebih

besar daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan

tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang diputuskan tidak layak

lingkungan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya.

( http://nandagokilz1.wordpress.com/2012/12/04/pengertian-amdal-analisis-dampak-

lingkungan/)

Page 11: PENGERTIAN AMDAL

Jenis Usaha/ Kegiatan Wajib AMDAL

Proses penapisan (screening) atau kerap juga disebut proses seleksi kegiatan wajib

AMDAL, adalah proses yang menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun

AMDAL atau tidak.

Menurut Pasal 22 UUPPLH Ayat (1), Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak

penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal. Kemudian dalam Pasal 24 UUPPLH

Dokumen amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 merupakan dasar penetapan keputusan

kelayakan lingkungan hidup.

Ketentuan Umum PP Amdal, Dampak besar dan penting adalah perubahan lingkungan hidup

yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan;

Pasal 22 Ayat (2) menjelaskan, dampak penting dimaksud ditentukan berdasarkan kriteria:

a. besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;

b. luas wilayah penyebaran dampak;

c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;

d. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;

e. sifat kumulatif dampak;

f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau

g. kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 23 Ayat (1) UUPPLH, menjelaskan kriteria usaha dan/atau kegiatan yang berdampak

penting yang wajib dilengkapi dengan amdal terdiri atas:

a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;

b. eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan;

c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan

lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya;

d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan,

serta lingkungan sosial dan budaya;

e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi sumber

daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya;

Page 12: PENGERTIAN AMDAL

f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;

g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;

h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan negara; dan/atau

i. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi

lingkungan hidup.

Pasal 23 Ayat (2) UUPPLH, Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis usaha dan/atau kegiatan yang

wajib dilengkapi dengan amdal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan

Menteri.

Secara rinci kemudian diatur di dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup

(PerMenLH) No. 11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha atau Kegiatan yang Wajib

dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

Lampiran 1 menetapkan berbagai bidang kegiatan yang wajib dilengkapi Amdal, antara lain:

A. Usaha/ kegiatan bidang Pertahanan

B. Usaha/ kegiatan bidang Pertanian

C. Usaha/ kegiatan bidang Perikanan

D. Usaha/ kegiatan bidang Kehutanan

E. Usaha/ kegiatan bidang Perhubungan

F. Usaha/ kegiatan bidang Tekhnologi Satelit

G. Usaha/ kegiatan bidang Perindustriaan

H. Usaha/ kegiatan bidang Pekerjaan Umum

I. Usaha/ kegiatan bidang Sumber Daya Energi dan Mineral

J. Usaha/ kegiatan bidang Pariwisata

K. Usaha/ kegiatan bidang Pengembangan Nuklir

L. Usaha/ kegiatan bidang Pengelolaan Limbah B3

M. Usaha/ kegiatan bidang Rekayasa Genetika

Catatan :

Selain kegiatan yang ada dalam lampiran PermenLH tersebut, kegiatan yang wajib Amdal juga

ditentukan apabila :

• Lokasi usaha/ kegiatan berbatasan / berada di dalam kawasan lindung.

Page 13: PENGERTIAN AMDAL

• Usaha/ kegiatan tersebut ditetapkan oleh gubernur atau bupati/ walikota ditetapkan sebagai

kegiatan yang wajib Amdal.

• Kegiatan yang disetujui oleh menteri LH apabila diajukan secara tertulis oleh gubernur, bupati/

walikota dan/ atau masyarakat untuk ditetapkan sebagai kegiatan yang wajib Amdal.

• Kegiatan yang ditetapkan oleh menteri LH setelah mendengar dan memperhatikan saran serta

pendapat Menteri lain dan/atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang terkait

lainnya.

• Kegiatan yang memiliki ketidakpastian (ketiadaan) kemampuan teknologi yang tersedia untuk

menanggulangi dampak penting negatif yang akan ditimbulkan. (Lampiran 1 PermenLH) akan

dapat digolongkan sebagai kegiatan yang wajib Amdal.

• Khusus untuk bidang rekayasa genetika, ketentuan tentang jenis rencana usaha dan/atau

kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

sebagaimana tercantum dalam Lampiran I huruf M Peraturan Menteri ini berlaku sampai dengan

ditetapkannya Peraturan Presiden yang mengatur Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa

Genetik.

Secara lengkap, dapat di lihat di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup (PerMenLH) No.

11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

Kemudian, dalam Lampiran 3 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup (PerMenLH) No. 11

Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan.

Penapisan jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang tidak terdapat dalam daftar jenis rencana

usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

(http://newberkeley.wordpress.com/2011/07/26/jenis-usaha-kegiatan-wajib-amdal/)

Page 14: PENGERTIAN AMDAL