2
Pengertian Cooler Cooler adalah suatu alat yang berfungsi untuk mencegah terjadinya over heating (panas berlebihan) dengan cara mendinginkan suatu fraksi panas dengan menggunakan media cairan dingin sehingga akan terjadi perpindahan panas dari fluida yang panas ke media pendingin tanpa adanya perubahan suhu. Alat pendingin biasanya menggunakan media air, dalam prosesnya air pendingin tidak mengalami kontak langsung dengan fraksi panas tersebut, karena fraksi panas mengalir di dalam pipa sedangkan air pendingin berada di luar pipa. Jenis-Jenis Cooler Cooler terdiri dari beberapa jenis, dengan proses yang berbeda-beda, khusus pada indstri migas jenis cooler yang biasa digunakan ialah Shell dan Tube Cooler dan Box Cooler. Berikut penjelasanya: 1. Sheel dan Tube Cooler Pada cooler jenis ini, proses pendinginan fraksi dilakukan dengan cara mengalirkan fraksi panas melalui pipa, sedangkan air pendingin dialirkan melalui shell sehingga akan mengalami kontak langsung dengan dengan permukaan pipa yang berisi fraksi panas dan panas dari fraksi tersebut akan diserap oleh aliran air. 2. Box Cooler Jenis cooler ini sangat efisien karena prosesnya yang cukup mudah, di dalam alat ini terdapat coil ( sejenis pipa tetapi memiliki banyak lubang-lubang kecil) yang digunakan untuk mengalirkan fluida panas, sedangkan air pendingin akan mengisi box cooler dan menutupi coil tersebut, maka akan terjadi penyerapan panas oleh air pendingin, sehingga fraksi yang keluar dari box cooler telah sesuai dengan panas yang diinginkan. Masalah Pada Air Pendingin Permasalahan yang sering muncul biasanya disebabkan oleh sumber bahan baku air pendingin tersebut, misalnya saja dari laut maupun dari waduk. Apabila pengontrolan sumber air bahan baku tidak dilakukan dengan efektif makan akan menimbulkan efek negatif pada proses seperti

Pengertian Cooler

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengertian Cooler

Citation preview

Pengertian CoolerCooler adalah suatu alat yang berfungsi untuk mencegah terjadinya over heating (panas berlebihan) dengan cara mendinginkan suatu fraksi panas dengan menggunakan media cairan dingin sehingga akan terjadi perpindahan panas dari fluida yang panas ke media pendingin tanpa adanya perubahan suhu. Alat pendingin biasanya menggunakan media air, dalam prosesnya air pendingin tidak mengalami kontak langsung dengan fraksi panas tersebut, karena fraksi panas mengalir di dalam pipa sedangkan air pendingin berada di luar pipa.

Jenis-Jenis CoolerCooler terdiri dari beberapa jenis, dengan proses yang berbeda-beda, khusus pada indstri migas jenis cooler yang biasa digunakan ialah Shell dan Tube Cooler dan Box Cooler. Berikut penjelasanya:

1. Sheel dan Tube CoolerPada cooler jenis ini, proses pendinginan fraksi dilakukan dengan cara mengalirkan fraksi panas melalui pipa, sedangkan air pendingin dialirkan melalui shell sehingga akan mengalami kontak langsung dengan dengan permukaan pipa yang berisi fraksi panas dan panas dari fraksi tersebut akan diserap oleh aliran air.2. Box CoolerJenis cooler ini sangat efisien karena prosesnya yang cukup mudah, di dalam alat ini terdapat coil ( sejenis pipa tetapi memiliki banyak lubang-lubang kecil) yang digunakan untuk mengalirkan fluida panas, sedangkan air pendingin akan mengisi box cooler dan menutupi coil tersebut, maka akan terjadi penyerapan panas oleh air pendingin, sehingga fraksi yang keluar dari box cooler telah sesuai dengan panas yang diinginkan.Masalah Pada Air PendinginPermasalahan yang sering muncul biasanya disebabkan oleh sumber bahan baku air pendingin tersebut, misalnya saja dari laut maupun dari waduk. Apabila pengontrolan sumber air bahan baku tidak dilakukan dengan efektif makan akan menimbulkan efek negatif pada proses seperti krusakan pada alat, meningkatnya biaya perawatan alat dan dapat mengurangi transfer panas. Berikut beberapa masalah yang disebabkan oleh air pendingin:1. KorosiKorosi merupakan proses elektrokimia dimana logam kembali ke bentuk alaminya sebagai oksida. Kerusakan yang disebabkan oleh korosi pada sistem pendingin ialah terjadinya penyumbatan pada pipa, adanya kontaminasi terhadap fraksi yang diinginkan akibat dari kebocoran karena korosi dan menurunnya proses perpindahan panas. Cara untuk mengatasi korosi ini bisa dilakukan dengan penambahan bahan kimia ke dalam aliran seperti kromat, silikat dan nitrat ferosianida yang dapat meleberkuan lapisan penyebab korosi sehingga terbawa keluar oleh arus aliran.2. ScaleScale ialah munculnya lapisan padat berupa materin inorganik seperti magnesium silicate, calsium carbonat dan silica yang terbentuk karena adanya pengendapan. penyebab dari adanya pengendapan ini yaitu terhambatnya proses pengaliran dalam pipa dan menghambat perpindahan panas. Cara untuk mengatasi scale yaitu dengan menambah kuat arus aliran dan dapat juga ditambahkan bahan kimia seperti calsium carbonat.3. FoulingYaitu adanya akumulasi material solid atau pembentukan lapisan deposit pada permukaan pipa seperti lapisan kristal dan lapisan sedimen yang tentunya dapat menghambat proses perpindahan panas. Fouling ini dapat dicegah maupun dikendalikan dengan menggunakan klorin, garam arganometal dan ammonium kuartener4. Biological ContaminationMasalah ini disebabkan oleh pertumbuhan mikroba yang tidak terkontrol yang dapat menyebabkan pembentukan deposit padat. Mikroba dapat masuk kedalam alat melalui makeup water atau bisa juga melalui udara. Cara mengatasi masalah ini ialah dengan melakukan steriliasi untuk merendahkan potensi melekatnya mikrooganisme seperti lumut serta membuuh mikroorganisme tersebut menggunakan bahan kimia misalnya saja dengan klor, peroksida dan senyawa amina yang dapat mengikis lumut tersebut.