11
 PENDAHULUAN A. LA T AR BELAKANG Sebagai agama terakhir, Islam diketahui memiliki karekteristik yang khas dibandingkan dengan agama-agama yang datang sebelumnya. Melalui berbagai literatur yang berbicara tentang Islam dapat dijumpai uraian mengenai pengertian agama Islam, sumber, dan ruang lingkup ajarannya serta cara untuk memahaminya. Dalam upaya memahami ajaran Islam, berbagai aspek yang berkenaan dengan Islam itu perlu dikaji secara seksama, sehingga dapat dihasilkan pemahaman Islam yang komprehensif. Hal ini penting dilakukan, karena kualitas pemahaman keIslaman seseorang akan mempengaruhi pola pikir, sikap, dann tindakan keIslaman yang bersangkutan. Kita barangkali sepakat te rhadap kualitas keIslaman seseorang yang benar -benar komprehensif dan berkualitas. Sudah kita ketahui dan pelajari bersama-sama di minggu lalu tentang pengertian agama Islam secara bahasa dan istilah. Sedikit mengulang baha pengertian agama Islam secara bahasa ialah berasal dari bahasa !rab yaitu salima yang mengandung arti selamat dan damai. !gama islam secara istilah ialah nama bagi suatu agama yang berasal dari !llah S"#. Islam adalah agama yang sempurna dan uni$ersal, ia berlaku sepanjang aktu, kapanpun dan di manapun. Islam berlaku untuk semua orang dan untuk seluruh dunia. Maka dari itu, tentunya ajaran Islam memiliki dasar sebagai pondasi yang dijadikan sebagai acuan dan pedoman oleh komunitasnya di seluruh dunia. Dan setiap agama mempunyai tujuan, sumber, ruang lingkup dan karakteristik ajaran yang membedakan dari agama-agama lain. %ah, pada makalah kali ini akan dijelaskan tentang karekteristik ajaran Islam dalam semua bidang kehidupan. B. RUMUSAN MASALAH !dapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah & '. !pak ah pengertian Islam menurut ajaran( ). !pak ah karekteristik ajaran Islam( C. TUJUAN MASALAH !dapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah &

Pengertian Dan Karekteristik Ajaran Islam (1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nhjkj

Citation preview

PENDAHULUANA. LATAR BELAKANGSebagai agama terakhir, Islam diketahui memiliki karekteristik yang khas dibandingkan dengan agama-agama yang datang sebelumnya. Melalui berbagai literatur yang berbicara tentang Islam dapat dijumpai uraian mengenai pengertian agama Islam, sumber, dan ruang lingkup ajarannya serta cara untuk memahaminya. Dalam upaya memahami ajaran Islam, berbagai aspek yang berkenaan dengan Islam itu perlu dikaji secara seksama, sehingga dapat dihasilkan pemahaman Islam yang komprehensif. Hal ini penting dilakukan, karena kualitas pemahaman keIslaman seseorang akan mempengaruhi pola pikir, sikap, dann tindakan keIslaman yang bersangkutan. Kita barangkali sepakat terhadap kualitas keIslaman seseorang yang benar-benar komprehensif dan berkualitas.Sudah kita ketahui dan pelajari bersama-sama di minggu lalu tentang pengertian agama Islam secara bahasa dan istilah. Sedikit mengulang bahwa pengertian agama Islam secara bahasa ialah berasal dari bahasa Arab yaitu salima yang mengandung arti selamat dan damai. Agama islam secara istilah ialah nama bagi suatu agama yang berasal dari Allah SWT. Islam adalah agama yang sempurna dan universal, ia berlaku sepanjang waktu, kapanpun dan di manapun. Islam berlaku untuk semua orang dan untuk seluruh dunia. Maka dari itu, tentunya ajaran Islam memiliki dasar sebagai pondasi yang dijadikan sebagai acuan dan pedoman oleh komunitasnya di seluruh dunia. Dan setiap agama mempunyai tujuan, sumber, ruang lingkup dan karakteristik ajaran yang membedakan dari agama-agama lain. Nah, pada makalah kali ini akan dijelaskan tentang karekteristik ajaran Islam dalam semua bidang kehidupan.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :1. Apakah pengertian Islam menurut ajaran?2. Apakah karekteristik ajaran Islam?

C. TUJUAN MASALAHAdapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :1. Untuk mengetahui pengertian Islam menurut ajaran.2. Untuk mengetahui karakteristik ajaran Islam.

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ISLAM MENURUT AJARANJika kita lihat agama Islam dari segi ajarannya, Islam adalah agama sepanjang sejarah manusia, agama dari seluruh Nabi dan Rasul yang pernah diutus oleh Allah SWT.[footnoteRef:2] Maka dari itu kita di haruskan untuk mematuhi semua perintah Allah SWT dan menjahui semua laranganNYA agar hidup kita dalam perlindunganNYA selamat dan damai dunia maupun akhirat. Seperti halnya umat-umat sebelum kita. Karena Islam adalah agama sepanjang masa, yang berarti bahwa tidak ada agama lain yang patut kita panut kecuali agama Islam. Seperti firman Alla SWT : [2: Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A. Metodologi Studi Islam, cetakan IX, (Jakarta, PT RajaGrafindo, 2004), p.66.]

( : 19)Artinya : Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam.[footnoteRef:3] [3: : 19]

Islam membagi ilmu atau ajaran yang wajibdipelajari ke dalam dua kelompok[footnoteRef:4], yaitu : [4: Ir. Nabiel Fuad Almusawa, M. Si. Pendidikan Agama Islam, cetakan I, (Bandung, Syaamil Cipta Media, 2005), p.9.]

1. Fardhu 'ain,yaitu ilmu atau ajaran yng wajib dipelajari olelh umat muslim tanpa keuali. Jika seorang muslim tidak mengetahui dan mempelajarinya, maka ia berdosa. Mengapa? Hal ini dikarenakan ajarann ini harus dimiliki oleh setiap orang agar kehidupan pribadinya selamat dunia akhirat, dan kehidupan agar kehidupan bermasyaraatpun menjadi terjaga dan berjalan dengan baik.2. Fardhu kifayah, yaitu ilmu yang diwajibkan untuk dipelajari oleh sebagian kaum muslimin sehingga terpenuhinyakecukupan atau kebutuhan akan ajaran tersebut. Jika kecukupan itu tidak tercapai, maka kaum muslimin menjadi berdosa semuanya. Contohnya adalah ilmu-ilmu alam, sosial, hadits, tafsir, bahasa Arab, dan lain-lain.

B. KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM

Istilah karakteristik ajaran Islam terdiri dari dua kata: karakteristik dan ajaran Islam. Kata karakteristik dalam kamus bahasa Indonesia, diartikan sesuatu yang mempunyai karakter atau sifat yang khas. Islam dapat diartikan agama yang diajarkan nabi Muhammad SAW yang berpedoman pada kitab suci al Qur'an dan diturunkan di dunia ini melalui wahyu allah SWT. Berarti karakteristik ajaran Islam dapat diartikan sebagai ciri yang khas atau khusus yang mempelajari tentang berbagai ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia dalam berbagai bidang agama, muamalah (kemanusiaan), yang didalamnya temasuk ekonomi, social, politik, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan disiplin ilmu yang baik dan benar. konsepsi Islam dalam berbagai bidang yang menjadi karakteristiknya itu dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Dalam Bidang Agama

Menurut Nurcholis Majid dalam bukunya, bahwa dalam bidang agama, Islam mengakui adanya pluralisme. Pluralisme menurut Nurcholis adalah sebuah aturan Tuhan yang tidak akan berubah, sehingga juga tidak mungkin dilawan atau diingkari.[footnoteRef:5] Dan Islam adalah agama yang kitab sucinya yang dengan tegas mengakui hak agama lain, kecuali yang berdasarkan paganisme dan syirik. [5: Ibid p.80.]

Memang dan seharusnya tidak perlu mengherankan, bahwa Islam selaku agama besar terakhir, mengklaim bahwa sebagai agama yang memuncaki proses perrtumbuhan dan perkembangan agama-agama tersebut. Tetapi perlu diingat, bahwa justru penyelesaian terakhir yang diberikan Islam sebagai agama terakhir untuk persoalan keagamaan itu ialah ajaran pengakuan akan hak agama-agama itu untuk berada dan untuk dilaksanakan.[footnoteRef:6] Karena itu agama tidak boleh dipaksakan. (QS. Al-Baqara:256). Bahwa Al-Quran juga mengisyaratkan bahwa para penganut berbagai agama, asalkan percaya kepada Tuhan dan hari akhir serta berbuat baik, semuanya akan selamat. (QS. Al-Baqara:62). Inilah yang menjadi dasar toleransi agama yang menjadi ciri khas Islam dalam sejarahnya yang otentik, suatu semangat yang merupakan kelanjutan pelaksanaan ajaran Al-Quran.[footnoteRef:7] [6: Ibid.] [7: Nurcholis Majid, Islam Doktrin dan Peradaban, (Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina, 1992), cet. II, hlm. IXXViii.]

2. Dalam Bidang Ibadah

Secara harfiah ibadah berarti bakti manusia kepada Allah SWT, karena didorong dan dibangkitkan oleh akidah tauhid.[footnoteRef:8] Ibadah adalah sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mentaati segala perintahNya dan menjauhi semua laranganNya. Ibadah ada yang umum ada yang khusus. Yang umum ialah segala amalan yang diizinkan oleh Allah SWT, sedangkan yang khusus adalah yang telah ditetapkan oleh Allah SWT akan perincian-perinciannya, tingkat, dan cara-caranya yang tertentu.[footnoteRef:9] [8: QS. Adz-Dzariyat:56] [9: Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: al-ma'arif, 1977) cet. II hlm 44 dan 47.]

Ibadah yang akan kita bahas saat ini ialah ibadah yang khusu. Dalam Islam diterangkan bahwa dalam beribadah dilarang yang namanya "kreatifitas", sebab meng create atau membentuk suatu ibadah dalam agama Islam dinnnilai sebagai bid'ah yang dikutuk Nabi sebagai kesesatan. Bilangan shalat lima waktu beserta tata cara menggerjakannya ataupun ketentuan ibadah haji dan tata cara mengerjakannya misalkan adalah ibadah yang sudah ditetapkan oleh Allah ketentuan-ketentuan dan segalanya, makasebagai manusia atau penganutnya tidak boleh ikut campur bahkan mengubahnyaKetentuan ajaran Islam yang begitulah yang membuat akal tidak boleh ikut campur tangan, bahkan hak dan otoritas Tuhan sepenuhnya. Hal yang demikian lah yang membuat atau membentuk manusia atau penganut berserah diri, patuh dan tunduk guna mendapatkan kedamaiian dan kesalamatan. Dan itulah yang memmbawa seorang hamba menjadi hamba yang sholeh, mempunyai jiwa yang tenang, rendah hati, menyandarkan diri kepada amal sholeh dan ibadah, dan tidak kepada nasab keturunan, semuanya itu adalah gejala kedamain dan keamanan sebagai pengalaman dari ibadah.[footnoteRef:10] Sedangkan ibadah yang berarti umum akan dibahas di selanjutnya, karena lebih mengarah ke mu'amalah sebagai sesama makhluk hidup. [10: Ahmad Amin, Fajar Islam, (Cirebon: 1967), hlm. 94]

3. Dalam Bidang Akidah

Karakteristik Islam yang dapat diketahui melalui bidang akidah ialahbahwa akidah Islam bersifat murni baik dalam isinnya maupun prosesnya. Yang diakui sebagai Tuhan yang wajib disembah hanyalah Allah SWT.[footnoteRef:11] Murni dalam isinya artinya bahwa keyakinan tersebut sedikitpun tidak boleh melenceng atau diberikan kepada yang lain sealin Allah SWT. Murni dalam prosenya artinya adalah bahwa dalam prosesnya harus langsung tidak boleh diwakilkan atau melalui perantara. Akidah yang seperti iitulah yang akan melahirkan benntuk pengabdian hanya kepada Allah SWT, yang selanjutnya dapat berdampak kepada cara bertingkah laku, dan pada akhirnya berbuat dan menimbulkan amal sholeh. [11: Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A. Metodologi Studi Islam, cetakan kesembilan, (Jakarta, PT RajaGrafindo, 2004), p.84.]

4. Dalam Bidang Ilmu dan Kebudayaan

Karakteristik ajaran Islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersikap terbuka, akomodatif, tetapi juga selekttif. Dari satu segi Islam terbuka dan sangat akomodatif untuk menerima berbagai masukan dari luar, tetapi bersamaan denga itu Islam juga selektif, yakni tidak begitu saja menerima selurh jenis ilmu dan kebbudayaan, melainkan ilmu dfan kebudayaann yang sejalan dengan Islam. Bagaimanapun Islam adalah mata rantai peradaban dunia. Dalam sejarah kita melihat Islam mewariskan peradaban Yunani-Roma di Barat, dan peradaban-peradaban Persia, India, dan China di Timur. Islam bertindak sebagai pewaris utama yang kemudian diambil aliih oleh peradaban Barat sekarang melalui Renaissans. Secara garis besar dapat kita simpulkan bahwa Islam menjadi mata rantai yang penting dalam sejarah peradaban dunia.Karakteristik Islam dalam bidang ilmu pengeahuan dan kebudayaan tersebut dapat dilihat dari 5 ayat pertama surat Al-Alaq. Pada ayat tersebut terdapat kata iqra' yang diulang sebanyak dua kali. Kata tersebut tidak hannya berarti membaca dalamm arti bahasa, tetapi berarti menelaah, mengobservasi, membandingkan, mengukur, mendeskripsikan, menganalisis, dan penyimpulan secara induktif. Semua cara tersebut dapat digunakan dalamm proses mempelajari sesuatu. Hal itu dapat digunakan untuk menngembangkan ilmu pengetahuan. Artinnya Islam mendorong manusia agar memiliki ilmu pengetahuan dengan cara menggunakan akalnya untuk merenung, berpikir dan sebagainya.

5. Dalam Bidang Pendidikan

Sejalan dengan bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan tersebut di atas, Islam juga memiliki ajaran yang khas dalam pendidikan. Islam memandang bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap orang, laki-laki maupun perempuan, dan berlangsung sepanjang hayat. Seperti yang terkutip di hadist Rasul. "Menuntut ilmu itu adalah wajib bagi orang Islam laki-laki dan perempuan. Tuntutlah ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat". Di dalam Islam banyak diketahui metode-metode pembelajaran seperti: ceramah, tanya jawab, diskusi, demontrasi, penugasan, teladan, pembiasaan, karya wisata,cerita, hukuman, nasihat, dan sebagainya.

6. Dalam Bidang Sosial

Ajaran Islam dalam bidang sosial adalah yang paling menonnjol karena seluruh bidang ajaran Islam adalah untuk kesejahteraan manusia. Islam menjunjung tinggi tolong menolong, saling menasehati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, kerukunan antar tetangga, tenggang rasa dan kebersamaan. Menurut penelitian yang dilakukan Jalaluddin Rahmat, Islam ternyata agama yang menekankan urusan muamalah lebih besar daripada urusan ibadah.[footnoteRef:12] Islam ternyata banyak memperhatikan aspek kehidupan sosial dari aspek kehidupan ritual. Islam adalah agama yang menjadikan seluruh bumi ini masjid, tempat mengabdi pada Allah SWT. Muamalah jauh lebih luas dari pada ibadah (dalam arti khusus). [12: Ibid p.89.]

Dalam hadistnya, Rasulullah SAW mengingatkan imam supaya memperpendek shalatnya bila di tengah jamaah ada yang sakit, orang lemah, orang tua, atau orang yang mempunyai keperluan. Istri Rasulullah SAW Siti Aisyah, mengisahkan: Rasulullah SAW shalat di rumah dan pintu terkunci. Lalu aku datang (dalam rijwayat lain aku minta dibbukakan pintu), maka Rasulullah SAW berjalan membuka pintu, kemudian kembali ke tempat shalatnya. Hadist ini diriwayatkan oleh lima orang perawi, kecuali Ibn Majah. Lalu Islam sangat menilai bahwa ibadah berjamaah atau bersama-bersama denggan orang lain lebih tinggi dari pada yang dilakukan secara perorangan, dengan perbandingan 27 derajat. Dari sini kita mengetahui betapa Islam dan ajarannya menjunjung tinggi nilla-nilai sosial.

7. Dalam Bidang Kehidupan Ekonomi

Islam memandng bahwa kehidupan yang harus dijalani seorang manusia adalah kehidupan yang seimbang antara dunia dan akhirat. Urusan dunia dikejar untuk mencapai kehidupan akhirat, dan kehidupan akhirat dicapai dengan dunia. Seperti hadistnabi yang diriwayatkan oleh Ibn Mubarak yangartinya: Bukanlah termasuk orang yang baik diantara kamu adalah orang yang meninggalkan dunia untuk mengejar kehidupan akhirat, dan orang yang meninggalkan akhirat untuk mengejar kehidupan dunia.[footnoteRef:13] Orang yang baik adalah orang yang meraih keduanya secara seimbanng, karena dunia adalah alat untuk menuju akhirat, dan jangan dibalik yakni akhirat dikorbankan untuk urusan dunia. [13: Ibid p.90.]

Dari sini dapat kita lihat bahwa Islam sangat memperhatikan kehidupan dunia, dan kehidupan dunia tidak akan lepas dengan yang namanya ekonomi. Alam raya ini adalah sesuatu yang diciptakan manusia untuk dimanfaatkan manusia bukan malah menjadi obyek sesembahan. Maka cara terbaik untuk mensyukurinnya adalah dengan mengggunakan dan memanfaatkannya dengan baik dan benar untuk keperluan ekonomi yang menopang kehidupan dunia. Dengan demikian bukan hanya semakin mantap iman kita, juga akan merasakan manfaat atas segala ciptaan Tuhan itu. Dari keadaan demikian, maka kita akan memanfaatkan kehidupan dunia untuk beribadah kepada Allah SWT. Dan hasil ekonomi yang kita dapat halal dan berbuah barakah.

8. Dalam Bidang Kesehatan

Ciri khas Islam selanjutnya dapat dilihat dari konsepnya mengenai kesehatan. Ajaran Islam memegang prinsip pencegahan lebih baik daripada penyembuhan. Yang dalam bahasa Arab, prinsip ini berbunyi, al-wiqayah khair min al-'laj.[footnoteRef:14] Untuk menuju pada upaya pencegahan tersebut, Islam menekankan segi kebersihan lahir dan batin. Kabersihan lahir dapat mengambil bentuk kebersihan tempat tinggal, lingkungan sekitar, badan, pakaian, makanan, minuman, dan lain sebagainya. Dalam hubbungan ini kita dapat menelaah ayat Al-Quran yang artinya: Seesungguhnya Allah menyukai orang-oang yang bertaubat dan senang kepada orang-orang yang membersihkan diri.[footnoteRef:15] Bertaubat yang dikemukakan di atas akan menghasilkan keseehatan mental, dan kebersihan lahiriah akan menghasilkan kesehatan fisik. Selanjutnya kita baca lagi ayat Al-Quran yang artinya: Dan bersihkanlah pakaianmu dan tinggalkanlah segala macam kotoran.[footnoteRef:16] [14: Ibid p.91.] [15: QS. Al-Baqarah : 222.] [16: QS. Al-Mudatsir : 4-5.]

9. Dalam Bidang Politik

Ciri ajaran Islam selanjutnya dapat dijketahui melalui konsepsinya dalam bidang politik. Dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 156 terdapat perintah menaati ulil amri yang terjemahannya termasuk penguasa di bidang politik, pemerintah dan negara. Dalam hal ini Islam tidak menerangkan atau menyuruh ketaatan yang buta. Tetapi menghendaki suatu ketaatan yang kritis dan selektif, maksudnya adalah jika pemimpin tersebut berpegang teguh kepada tuntunan Allaj SWT dan RasulNya maka kita patut mentaatinya, tetapi jika pemimpin tersebut bersebalahan dan bertentangan dengan kehendak Allas SWT dan RasulNya maka boleh dikritik atau diberi saran agar kembali ke jalan yang benar dengan cara-cara yang persuasif. Dan jika pemimpin tersebut juga tidak menghiraukan, boleh saja untuk tidak dipatuhi.[footnoteRef:17] [17: Ibid p.92.]

Masalah politik ini selanjutnya berhubungan dengan bentuk pemerintahan. Dalam sejarah kita mengetahui berbagai bentuk pemerintahan, seperti republik yang dipimpi presiden, kerajaan yang dipimppin raja, dan sebagainya. Islam tidak menetapkan bentuk pemerintahan tertentu. Oleh karena itu setiap bangsa boleh menentukan bentuk pemerintahannya masing-masing. Namun, yang terpenting bentuk pemerintahan tersebut digunakan sebagai alat untuk menegakkan keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, keamanan, kedamaian, dan ketentraman masyarakat.

10. Dalam Bidang Pekerjaan

Karakteristik Islam selanjutnya dapat dilihat dari ajarannya mengenai kerja. Islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada Allah SWT. Atas dasar ini maka kerja yang dikehendaki Islam adalah kerja yang bermutu, terarah kepada pengabdian kepada Allah SWT, dan kerja yang bermanfaat bagi orang lain. Untuk itu Islam tidak menekankan pada banyaknya pekerjaan, tetapi pada kualias manfaat kerja. Seperti pada ayat Al-Quran yang artinya adalah Dialah yang menjadikan mati dan hidup supaya Dia menguji kamu siapa di antara kamu yang paling baik amalnya. [footnoteRef:18] Ayat tersebut dengan tegas menerangkan bahwa siapa yang paling baik amalnya, bukan yang paling banyak amalnya. Selain itu amal tersebut juga harus bermanfaat bagi orang lain. Seperti di hadist Rasul bahwa orang yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi yang lainnya. [footnoteRef:19] [18: QS. Al-Mulk: 2.] [19: Hadist kelas 1 KMI.]

Untuk menghasilkan produk pekerjaan yang bermutu, Islam memandang kerja yang dilakukan haruslah profesional, yaitu kerja yang didukung pengetahuan, keahlian, pengalaman, kesungguhan, dan seterusnya. [footnoteRef:20] Suatu pekerjaan yang diserahkan bukan pada ahlinya maka tunggulah kehancurannya.[footnoteRef:21] [20: Ibid p. 93.] [21: Hadist kelas 5 KMI.]

11. Islam Sebagai Disiplin Ilmu

Selain sebagai ajaran yang berkenaan dengan berbagai bidang kehidupan dengan ciri-cirinya yang khas tersebut, Islam juga hadir sebagai sebuah disiplin ilmu, yaitu ilmu keIslaman. Menurut Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Tahun 1985, bahwa yang termasuk disiplin ilmu keIslaman adalah Al-Quran/Tafsir, Hadist/Ilmu Hadist, Ilmu Kalam, Filsafat, Tasawuf, Hukum Islam (Fiqh), Sejarah dan Kebudayaan Islam serta Pendidikan Agama Islam. Inilah yang selanjutnya membawa kepada timbulnya berbagai jurusan dan fakultas di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang tersebar di Indonesia, serta berbagai Perguruan Tinggi Islam swasta lainnya di tanah air.KESIMPULAN

Dari uraian mengenai karakteristik ajaran Islam yang secara dominan ditandai oleh pendekatan normatif, historis dan filosofis tersebut terlihat bahwa ajaran Islam memiliki ciri-ciri secara keseluruhan amat ideal. Islam agama yang mengajarkan perdamaian, toleransi, terbuka, kebersamaan, kerja keras yang bermutu, demokratis, adil, seimbang, antara urusan dunia dan akhirat, berharta, memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah sosial kemasyarkatan, mengutamakan pencegahan daripada penyembuhan dalam bidang kesehatan dengan cara memperhatikan segi kebersihan badan, pakaian, tempat tinggal, lingkungan sekitar, dan sebagainnya. Islam juga telah tampil sebagai sebuah disiplin ilmu keIslaman dengan berbagai cabangnya. Karakteristik Islam yang sedemikian idealnya itu tampak masih belum seluruhnya dijumpai dalam kenyataan umatnya. Antara ajaran Islam yang ideal dan kenyataan umatnya yang demikian itu, masih ada kesenjangan. Hal ini memerlukan pemecahan, antara lain dengan merumuskan kembali metode dan pendekatan dalam memahami agama Islam.

DAFTAR PUSTAKA

Almusawa , Nabiel Fuad, Pendidikan Agama Islam, (Bandung, Syaamil Cipta Media, 2005), cetakan I.Amin , Ahmad, Fajar Islam, (Cirebon: 1967), cetakan I.

Majid , Nurcholis, Islam Doktrin dan Peradaban, (Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina, 1992), cetakan II.

Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, (Jakarta, PT RajaGrafindo, 2004), cetakan IX.Razak , Nasruddin, Dienul Islam, (Bandung: al-ma'arif, 1977), cetakan II.