34
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teori Ekonomi Mikro akan mampu mengembangkan suatu dasar yang kuat atas konsep-konsep perekonomian pasar, seperti pemahaman tentang hakekat dan metoda pembuatan keputusan yang dilakukan oleh konsumen, produsen dan pemerintah, yang harus memilih di antara sumberdaya yang terbatas, beserta seluruh kendala yang ada, seperti persaingan tidak sempurna. Pemahaman mengenai kerangka institusional perekonomian di dalam sistem ekstrim maupun campuran. Berarti menyangkut analisis cara-cara produsen mengorganisasikan bisnis, peranan serikat pekerja dalam pasar tenagakerja, peranan pajak dalam pilihan-pilihan ekonomi langsung, dan dampak regulasi pemerintah pada keputusan produksi. Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan 1

Pengertian Inflasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Inflasi

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangTeori Ekonomi Mikro akan mampu mengembangkan suatu dasar yang kuat atas konsep-konsep perekonomian pasar, seperti pemahaman tentang hakekat dan metoda pembuatan keputusan yang dilakukan oleh konsumen, produsen dan pemerintah, yang harus memilih di antara sumberdaya yang terbatas, beserta seluruh kendala yang ada, seperti persaingan tidak sempurna. Pemahaman mengenai kerangka institusional perekonomian di dalam sistem ekstrim maupun campuran. Berarti menyangkut analisis cara-cara produsen mengorganisasikan bisnis, peranan serikat pekerja dalam pasar tenagakerja, peranan pajak dalam pilihan-pilihan ekonomi langsung, dan dampak regulasi pemerintah pada keputusan produksi.Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam pasar, dan tidak satupun diantara mereka memiliki kapasitas untuk mempengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan analisa yang lebih mendalam untuk memahami persamaan penawaran-permintaan terhadap suatu barang. B. Rumusan Masalah

Apa pengertian inflasi ? Bagaimana macam-macam inflasi?

Apa pengertian pertumbuhan ekonomi?

Apa masalah-masalah pertumbuhan ekonomi?

Apa pengertian pengangguran?

Bagaimana interaksi dengan perekonomian dunia?

Apa yang dimaksud dengan siklus ekonomi?

C. TujuanAgar penulis maupun pembaca mampu mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai peranan ilmu ekonomi (mikro) ke dalam lingkungan sosio-politik kita secara lebih nyata.

BAB II

PEMBAHASAN

1. INFLASI

A. Pengertian Inflasi Inflasi adalah kecendrungan naiknya harga umum barang dan rasa secara terus-menerus akibat tidak adanya keseimbangan arus barang dan arus uang.Dalam pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu Negara yang mengalami inflasi memiliki ciri-ciri berikut :

a. Harga-harga barang pada umumnya dalam keadaan naik terus-menerus.

b. Jumlah uang yang beredar melebihi kebutuhan.

c. Jumlah barang relatif sedikit.

d. Nilai uang (daya beli uang) turun

B. Ciri-ciri inflasi :1. harga barang dan jasa naik secara terus menerus2. jumlah yang beredar melebihi kebutuhan 3. jumlah barang relatif sedikit 4. nilai uang (daya beli uang) turunApakah inflasi itu berbahaya? Inflasi dalam jumlah yang wajar itu bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat, tetapi jika laju inflasinya tidak terkendali maka akan menimbulkan masalah dalam perekonomian. Ada beberapa hal yang menjadi alasan inflasi menimbulkan permasalahan: inflasi dapat menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi, karena harga bahan baku dalam produksi semakin tinggi inflasi mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota masyarakat

inflasi dapat menyebabkan penurunan output produksi dan cenderung menurunkan peluang terbukanya kesempatan kerja (bisa jadi, ada pemutusan hubungan kerja)

C. Macam-Macam Inflasi dan Penyebabnya1. Menurut parah atau tidaknya inflasi :a) Inflasi ringan, yaitu inflasi di bawah 10% per tahun b) Inflasi sedang, yaitu antara 10% - 30% per tahunc) Inflasi berat, yaitu antara 30% - 100% per tahun d) Inflasi sangat berat (Hiperinflasi), yaitu di atas 100% per tahun2. Menurut penyebabnya :a. Demand Pull Inflation Inflasi yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah permintaan akan barang dan jasa. Perhatikan grafik berikut.

Keterangan: Grafik di atas menunjukkan hubungan antara harga barang (P), jumlah yang diminta dan ditawarkan (Q), dan keseimbangan harga (E). Terjadinya Demand Pull Inflation ketika permintaan akan barang dan jasa meningkat, maka kurva permintaan total (D) bergeser dari D1D1 ke D2D2. Ketika itu para pedagang akan mengambil keuntungan dengan menaikkan harga barang dari P1 ke P2. Sehingga pada saat itu, terjadi inflasi dan menimbulkan harga keseimbangan baru dari E1 ke E2. Contoh kasus: Mendekati hari raya Idul Fitri, masyarakat berbondong-bondong ke pasar atau supermarket untuk membeli kue lebaran. Ketika sebelum lebaran harga kue dibanderol Rp 15.000,00. Karena pedangang mengambil kesempatan itu untuk memperoleh laba yang lebih tinggi, maka pedagang menaikkan menjadi Rp 25.000,00 dan menambah pasokan barang yang dijual. Mau tidak mau sang pembeli menyetujuinya meskipun harganya lebih tinggi Rp 10.000,00. Kejadian seperti ini dikatakan sebagai Demand Pull Inflation. b. Cost Push InflationYaitu inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi

Keterangan:

Grafik di atas menunjukkan perilaku produsen ketika menghadapi situasi dimana harga produksi mengalami peningkatan. Ketika terjadi kenaikan harga produksi maka produsen akan menaikkan harga dari P1 ke P2 tetapi dia justru akan menurunkan jumlah barang/jasa yang dihasilkan dari Q1 ke Q2 sehingga akan menggeser kurva penawaran dari S1S1 menjadi S2. Hal ini dilakukan agar produsen tidak terus merugi sambil menunggu harga produksi kembali turun.

Contoh kasus:

Di Magetan ada banyak perajin dari bahan baku kulit. Ketika harga kulit naik, maka ongkos produksi sepatu, tas dll juga akan mengalami kenaikan. Keadaan ini disebut dengan inflasi. Agar perajin tidak merugi, mereka akan menaikkan harga jual produknya. Perajin juga akan mengurangi jumlah produk yang dihasilkan, karena takut dengan harga tinggi konsumen enggan membeli. Jika ini dibiarkan terus terjadi, maka perajin untuk mengurangi beban produksi, maka mereka akan berpikir untuk mengurangi jumlah karyawannya dan seterusnya. Kejadian seperti ini disebut dengan Cost Push Inflation. Cost Push Inflation terjadi karena 2 hal: kenaikan harga (baik faktor produksi maupun harga barang lain) disebut Price Push Inflation Permintaan kenaikan upah atau gaji karyawan (Wage Push Inflation)c. Inflasi karena bencana alam yang menyebabkan rusaknya barang barang produksisehinga menyebabkan harga naikd. Inflasi karena defisit anggaran belanja, biasanya untuk mengurangi beban subsidi makapemerintah membuat kebijakan menaikkan harga. Contoh: BBM e. Inflasi campuran, yaitu inflasi yang terjadi disebabkan oleh kombinasi (campuran) antara unsur inflasi tarikan permintaan dan inflasi inflasi dorongan biaya produksif. Inflasi impor (imported inflation). Yaitu inflasi yang terjadi karena pengaruh inflasi dari luar negeri karena adanya perdagangan antarnegara.3. Menurut asal inflasi:a) domestic inflation : inflasi yang berasal dari dalam negeri tanpa adanya pengaruh dari negara lainb) imported inflation : inflasi yang berasa dari luar negeri c) inflasi yang berasal dari defisit anggaran belanja negara D. Cara Mengatasi InflasiAda 3 cara untuk mengatasi inflasi suatu negara atau daerah, diantaranya: a. kebijakan moneter atau sering disebut kebijakan uang ketat (fight money policy)yaitu pengendalian inflasi dengan cara mengendalikan (mengurangi) jumlah uang yang beredar di masyarakat. Ada 5 cara yaitu:1) Politik Diskonto (Discount Policy), yaitu politik bank sentral untuk mempengaruhi jumlah peredaran uang dengan cara menaikkan dan menurunkan tingkat suku bunga bank. Ketika inflasi tinggi maka masyarakat dihimbau untuk menabungkan uangnya di bank agar JUB menurun dengan cara menaikkan tingkat suku bunga2) Politik Pasar Terbuka (Open Market Operation), yaitu dengan jalan menjual surat-surat berharga (berupa Sertifikat Bank Indonesia). 3) Politik kredit selektif, yaitu dengan cara memperketat atau mempersulit pemberian kredit pada masyarakat4) Politik sanering, yaitu dengan cara penyehatan kembali nilai uang b. kebijakan fiskal, yaitu kebijakan pemerintah untuk mengatur anggarannya. Ada 3 cara, yaitu: 1) menaikkan tarif pajak2) menekan pengeluaran pemerintah 3) meminjam dana dari masyarakatc. Kebijakan sektor riil, yaitu melakukan program-program nyata untuk mengendalikan harga dan produksi secara langsung, ada 5 cara, yaitu:1) menurunkan subsidi pemerintah 2) menaikkan atau meningkatkan hasil produksi 3) mengusahakan peredaran barang dalam negeri menjadi lebih banyak, bisa dari meningkatkan kapasitas produksi atau melakukan impor dari luar negeri 4) adanya kebijakan upah 5) menetapkan harga maksimal (price roof) untuk barang-barang tertentu E. Dampak Inflasi Inflasi ini dalam perekonomian dapat menimbulkan dampak positif (keuntungan) dan dampak negetif (kerugian).1 Keuntungan Inflasia. Inflasi akan meningkatkan pendapatan bagi para konglomerat / pengusahab. Inflasi menguntungkan bagi orang yang memiliki kekayaan dalam bentuk barang berharga seperti emas dll, karena saat inflasi harga jual barang berharga pasti juga ikut meningkatc. Buruh yang tergabung dalam serikat kerja yang kuat, dapat menuntut upah naik bahkan bisa melebihi dari tingkat inflasid. Biaya produksi naik sehingga harga komoditi ekspor ikut naik2 Kerugian Inflasi a. Inflasi merugikan orang yang berpendapatan tetapb. Inflasi merugikan investor

c. Inflasi merugikan kreditur (orang yang memberikan pinjaman kepada pihak lain)

d. Daya saing perusahaan melunak

e. Efisiensi menurun karena tingginya biaya produksi

f. Arus impor meningkat sehingga menimbulkan defisit anggaran belanja, neraca perdagangan, dan cadangan devisa

g. Inflasi menimbulkan pengangguran

2. PERTUMBUHAN EKONOMI

A. Pengertian Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya.Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan kerja meningkat.

B. Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi antara lain :

1. Peningkatan Gross Domestic Product (GDP) dan Gross National Product (GNP) dari tahun ke tahun (jangka pendek)2. Kenaikan jumlah barang dan jasa3. Ditemukannya sumber-sumber produktif yang dapat didayagunakan.

C. Manfaat Pertumbuhan EkonomiManfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut: Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651)

D. Masalah Pertumbuhan EkonomiMasalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah global. Bagi masyarakat awam, mungkin negara maju dianggap akan terbebas dari segala macam masalah termasuk masalah ekonomi. Kenyatannya, tak ada satu negara pun di dunia ini yang bisa terbebas dari lingkaran setan tersebut. Mari kita bahas satu per satu masalah ekonomi, seperti apakah yang ada pada masing-masing negara.

Masalah Pertumbuhan Ekonomi di Negara MajuPermasalahan ekonomi di negara maju mungkin dianggap tidak terlalu rumit. Sama halnya seperti orang kaya yang "tak mungkin" akan bermasalah dengan stabilitas perekonomian keluarga. Padahal, negara maju pun tak luput dari masalah ekonomi. Ingin bukti? Lihat saja kondisi Amerika Serikat, salah satu negara adidaya, beberapa tahun terakhir ini dari sisi ekonomi.Kurang lebih tiga tahun yang lalu, publik sempat dikagetkan dengan peristiwa bangkrutnya Lehman Brothers, perusahaan jasa keuangan raksasa dunia. Bangkrutnya perusahaan raksasa tersebut tentu mengakibatkan efek samping yang tak bisa dianggap remeh. Yang merasakan tak hanya Amerika, namun juga hampir semua negara di dunia ini. Ibarat pondasi, Amerika merupakan pondasi utama yang menopang bangunan di atasnya. Ketika ada kerusakan di salah satu bagian pondasi, bangunan di atasnya pun akan ikut goyang. Kebangkrutan salah satu perusahaan raksasa di bidang jasa tersebut ibarat virus. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, perusahaan- perusahaan yang bisa dikategorikan besar juga ikut berjatuhan atau setidaknya "koma". Kondisi perekonomian yang tidak stabil tersebut berimbas ke mana- mana. Nilai saham yang jatuh hingga ke level minus, pengangguran meningkat, dan kriminalitas bertambah banyak.Masalah ekonomi di negara maju berkaitan dengan bagaimana negara maju tersebut mempertahankan kondisi perekonomiannya agar tetap stabil. Dari sisi produktivitas, negara maju adalah negara yang tingkat produktivitasnya tinggi. Banyak produk-produk baru yang bermunculan dari tahun ke tahun. Kualitas jasa yang diberikan juga terus meningkat.Namun, bagaimana cara mempertahankan kedua hal tersebut, itu yang menjadi masalah. Bila kita mengingat terguncangnya beberapa negara adidaya beberapa puluh tahun yang lalu, opini kita pun akan semakin kuat, kalau yang menghancurkan sesuatu yang sudah besar bukanlah kondisi eksternal melainkan internal. Enron, salah satu perusahaan raksasa di bidang energi salah satu contohnya. Siapa yang menduga bahwa perusahaan super raksasa itu bisa habis "hanya" karena pihak manajemennya diduga melakukan moral hazard, yaitu berupa penyalahgunaan atas laporan keuangan. Kesalahan yang seharusnya tidak dilakukan bukan?Jatuhnya Enron saat itu bisa dibilang peristiwa besar yang mengguncang peradaban ekonomi dunia. Karena kebangkrutannya, salah satu kantor akuntan publik (KAP) berskala internasional, yaitu Anderson di-delisting. Sungguh ironis. Lagi- lagi pertanyaannya sama, apakah kebangkrutan Enron tersebut berimbas ke segala aspek kehidupan? Ya, sudah tentu. Negara lain yang sebelumnya sudah memiliki masalah pertumbuhan ekonomi yang cukup serius, kondisinya bertambah parah karena bangkrutnya Enron.Jadi, bila ada yang bilang negara maju itu pasti tak memiliki masalah pertumbuhan ekonomi, hal itu adalah salah besar. Negara maju tetap memiliki masalah ekonomi yang harus diwaspadai. Masalah tersebut bisa diatasi dengan mempertahankan stabilitas ekonomi dan meningkatkan integritas dari pihak-pihak internal, yang biasanya justru menjadi musuh dalam selimut.

Masalah Pertumbuhan Ekonomi di Negara BerkembangBerbeda dengan negara maju, masalah pertumbuhan ekonomi di negara berkembang sangat mudah dilihat. Tak perlu jauh- jauh mencari siapa contoh negara berkembang itu, karena Indonesia sudah bisa kita jadikan bahan analisis. Apa masalah ekonomi yang ada di negara berkembang? Berikut ini adalah beberapa masalahnya.

1. Gempuran produk dan jasa dari luar Poin pertama ini berhubungan dengan perdagangan bebas yang mulai dilakukan oleh banyak negara termasuk negara kita. Mudahnya produk dan jasa dari luar untuk keluar masuk ke negara kita, telah menjadi ancaman tersendiri bagi produsen dalam negeri. Namun, sebenarnya hal tersebut justru menjadi tantangan untuk merangsang kreativitas. Apa jadinya bila kita hidup "sendiri" tanpa ada rival. Tentu perjuangan kita tak akan maksimal. Jadi, persaingan entah dari mana asalnya, sebenarnya adalah sesuatu yang mutlak terjadi dan tak seharusnya kita hadapi secara manja. 2. Kurangnya dukungan pengadaan barang dan jasaMasalah pertumbuhan ekonomi berikutnya di negara berkembang, berhubungan dengan dukungan terhadap pengusaha baru. Banyak pengusaha yang curhat seperti ini, "Bagaimana bisa berkembang coba, belum-belum udah "dipalak" sana-sini dengan alasan kontribusi, keamanan, dan uang kerjasama!" Ya, dilema memang. Di satu sisi, kita disuruh untuk kreatif dengan menciptakan banyak lapangan kerja. Namun di sisi lain, pungutan liar masih ada di mana-mana. Ibarat sebuah kondisi kita sedang berada di dalam sumur. Ketika kita ingin keluar dari sumur yang gelap tersebut, dan ingin merasakan hangatnya sinar matahari, kaki kita ditarik oleh orang-orang yang juga sama-sama berada di dalam sumur. 3. Kurangnya kreativitasSekalipun jumlah orang-orang kreatif meningkat dari waktu ke waktu, namun sejujurnya kita masih kekurangan orang-orang kreatif. Hal itulah yang juga akan menjadi masalah ekonomi. Tak ada kreativitas itu artinya mati. Bila saat ini kita adalah mahasiswa yang baru saja lulus dan tak juga mendapatkan pekerjaan, apa yang akan kita lakukan? Memulai usaha atau bertahan menjadi pengangguran bergengsi? "Malu dong, masa sarjana jualan?" begitu salah satu contohnya. Padahal, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa bisa terus naik karena banyaknya orang-orang kreatif di negara tersebut.Bila tak ada yang kreatif, mungkin tak ada yang akan menciptakan kendaraan dan alat komunikasi. Namun, di negara berkembang, biasanya para penduduknya masih suka mengikuti tren. Kebanyakan dari mereka akan malu bila berjalan sedikit "menyimpang" dari teman-temannya. Hal tersebut bisa jadi, karena negara berkembang biasanya sudah "terbiasa" dijajah oleh bangsa lain. Sehingga pola pikir menurut dan patuh itu sangat membudaya. Sedangkan pola pikir nyeleneh atau tampil beda itu dianggap melanggar aturan. Padahal pola pikir dan sikap nyeleneh yang positif adalah bagian dari kreativitas yang mungkin bisa bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi bangsa.

4. Kurangnya apresiasi terhadap penemuan yang bermanfaat

Masalah pertumbuhan ekonomi lainnya di negara berkembang adalah kurang adanya apresiasi atau dukungan terhadap penemuan-penemuan di bidang ekonomi yang bisa bermanfaat bagi banyak orang. Bahkan, lebih sering mungkin sikap nyinyir yang akan diperlihatkan ketika penemuan tersebut tercipta.

3. PENGANGGURAN

A. Pengertian PengangguranPengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.Pengangguranatautuna karyaadalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalamperekonomiankarena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatanmasyarakatakan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinandan masalah-masalahsosiallainnya.Tingkat penganggurandapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauanpolitikkeamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnyaGNPdan pendapatan per kapita suatunegara. Di negara-negara berkembang sepertiIndonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.B. Jenis & Macam Pengangguran1. Berdasarjan Jam KerjaBerdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam: Pengangguran Terselubung(Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu. Setengah Menganggur(Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu. Pengangguran Terbuka(Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

2. Berdasarkan Penyebab TerjadinyaBerdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam: Pengangguran friksional(frictional unemployment)Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.

Pengangguran konjungtural(cycle unemployment)Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi. Pengangguran struktural(structural unemployment)Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:1. Akibat permintaan berkurang2. Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi3. Akibat kebijakan pemerintah

Pengangguran musiman(seasonal Unemployment)Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya sepertipetaniyang menanti musim tanam,pedagangdurian yang menanti musimdurian. Pengangguran siklikalPengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja. Pengangguran teknologiPengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin. Pengangguran siklusPengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).

C. Penyebab Pengangguran

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlahangkatan kerjatidak sebanding dengan jumlahlapangan pekerjaanyang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalamperekonomiankarena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatanmasyarakatakan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan danmasalah-masalah sosiallainnya.Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlahangkatan kerjayang dinyatakan dalam persen.Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efekpsikologisyang buruk terhadap penganggur dankeluarganya.Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauanpolitik, keamanan dan sosial sehingga mengganggupertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnyaGNPdan pendapatan per kapita suatunegara.

Di negara-negara berkembang sepertiIndonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

D. Akibat PengangguranBagi Perekonomian Negara1. Penurunanpendapatan perkapita.2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektorpajak.3. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan olehpemerintah.

Bagi Masyarakat1. Pengangguran merupakan bebanpsikologisdanpsikis.2. Pengangguran dapat menghilangkanketerampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.3. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilansosialdanpolitik.

E. Cara Mengatasi PengangguranCara Mengatasi Pengangguran StrukturalUntuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah:

Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan. Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.

Cara Mengatasi Pengangguran FriksionalUntuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.

Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya. Deregulasidandebirokratisasidi berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru. Menggalakkan pengembangan sektor informal, sepertihome industry. Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektoragrarisdan sektor formal lainnya. Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya,PLTU,PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.

Cara Mengatasi Pengangguran MusimanJenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara sebagai berikut.

Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.

Cara Mengatasi Pengangguran SiklusUntuk mengatasi pengangguran jenis ini antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.

Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan Meningkatkan daya beli masyarakat.

F. Ciri Ciri Pengangguran Di IndonesiaPengangguran sangatlah melekat terhadap terbatasnya tingkat perekonomian dalam kehidupan pelakunya. Kurangnya kemampuan untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya ditambah dengan tidak adanya pendapatan yang diperoleh, membuat pengangguran memiliki ciri ciri sebagai berikut :

a. Melekatnya dengan tindak kriminal (premanisme), misalnya perampokan, pembegalan, pencurian dll.b. Melekatnya dengan larangan perintah agama, misalnya pelacuran yang dilakukan oleh para wanita disebabkan karena terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia yang mengakibatkan mereka harus bekerja dengan jalan yang kurang disegani.c. Tidak memiliki pendirian dalam hidupnyad. Tidak memiliki penghasilan dan tempat tinggal yang layake. Mudah berputus asaf. Tidak mampu mencukupi kebutuhannyag. Memiliki masalah masalah sosial dalam kehidupannya, dll.

4. INTERAKSI DENGAN DUNIA INTERNASIONALA. Pentingnya Kerjasama Ekonomi InternasionalCakupan kerjasama ekonomi internasional sangat luas. Ada yang langsung memberikan manfaat dan ada yang baru memberikan manfaat dalam jangka panjang. Kerjasama ekonomi yang dapat langsung memberikan manfaat terutama adalah perdagangan internasional. Sedangkan kerjasama yang memberikan manfaat dalam jangka panjang misalnya penanaman modal langsung. Misalnya pengusaha Amerika Serikat yang menanamkan modalnya dalam bidang industri di Indonesia, membutuhkan waktu beberapa tahun sebelum dapat berproduksi.B. Teori-teori Perdagangan InternasionalSebenarnya banyak teori perdagangan internasional. Namun akan dibahas 2 teori yang paling terkenal.1. Teori Keunggulan Absolut (Absolute Advantages)Teori ini dikemukan oleh Adam Smith. Menurut Adam Smith, perdagangan akan meningkatkan kemakmuran bila dilaksanakan melalui mekanisme perdagangan bebas. Melalui mekanisme perdagangan bebas, para pelaku ekonomi diarahkan untuk melakukan spesialisasi dalam upaya peningkatan efisiensi. Menurut Adam Smith, sebaiknya spesialisasi dilakukan berdasarkan pertimbangan keunggulan absolut, yaitu keunggulan yang dilihat dari kemampuan produksi dengan biaya lebih rendah. Sebab bila biaya produksinya lebih rendah, dengan input yang sama dapat dihasilkan output yang lebih banyak. Contoh:Biaya Produksi per Unit Sepeda Motor dan Beras Diukur dengan Jumlah Tenaga Kerja yang Digunakan untuk Memproduksi 1 Unit Output di Indonesia dan JepangNegara Motor (M) Beras (B) Rasio Tukar Domestik Indonesia 60 15 1 M : 4 BJepang 12 24 1 M :

Bagi Indonesia biaya produksi per unit sepeda motor adalah empat kali lebih mahal daripada biaya produksi per unit beras (1 unit = 1 ton). Sebab untuk memproduksi satu unit sepeda motor dibutuhkan 60 tenaga kerja, sedangkan 1 ton beras dibutuhkan 15 tenaga kerja, sehingga rasio tukar domestiknya (berapa ton beras harus dikorbankan untuk memproduksi 1 unit motor) adalah 1:4. Artinya, setiap unit motor nilainya sama dengan 4 ton beras. Bagi Jepang, biaya produksi per unit motor hanya separuh biaya produksi per unit beras. Sebab biaya produksi per unit beras adalah 24, sedangkan per unit motor hanya 12. Dengan demikian rasio tukar domestik adalah 1:1/2; setiap unit motor setara dengan setengah unit beras.2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparatif Advantages)Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo. Contoh:Biaya Produksi per Unit Mobil dan Tekstil Diukur dengan Jumlah Tenaga Kerja yang Digunakan untuk Memproduksi 1 Unit Output di Indonesia dan JepangNegara Mobil (M) Tekstil (T) Rasio Tukar Domestik Indonesia 100 20 1 M : 5 TUSA 25 10 1 M : 2,5 T Tabel di atas menunjukkan bahwa USA memiliki keunggulan absolut dalam produksi mobil maupun tekstil. Untuk memproduksi satu unit mobil, USA hanya membutuhkan 25 tenaga kerja, sedangkan Indonesia 100 tenaga kerja. Untuk memproduksi satu unit tekstil, USA hanya membutuhkan 10 tenaga kerja, Indonesia 20 tenaga kerja. Menurut David Ricardo, Indonesia dan USA dapat melakukan perdagangan bila masing-masing negara memiliki keunggulan komparatif. Berdasarkan tabel di atas di lihat dari rasio tukar domestiknya harga mobil di USA diukur dengan unit tekstil adalah dua kali lebih murah daripada harga mobil di Indonesia. Karena itu biaya ekonomi memproduksi tekstil di USA lebih mahal dibanding di Indonesia. USA memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi mobil, karenanya sebaiknya USA menspesialisasikan diri dalam memproduksi mobil. Sedangkan Indonesia memproduksi tekstil. Keunggulan komparatif USA dalam memproduksi mobil dapat juga dilihat dari tingkat efisiensi relatifnya. Karena untuk memproduksi 1 unit mobil USA hanya membutuhkan 25 tenaga kerja, sementara Indonesia membutuhkan 100 tenaga kerja, maka USA memiliki efisiensi 4 kali lipat dalam produksi mobil. Sedangkan dalam produksi tekstil, USA memiliki efisiensi hanya dua kali lipat. Karena itu sebaiknya USA menspesialisasikan diri dalam produksi mobil, sedangkan Indonesia memproduksi tekstil.5. SIKLUS EKONOMI

A. Anatomi Siklus EkonomiSiklus ekonomi dapat digambarkan sebagai gelombang naik turun aktivitas ekonomi, yang terdiri atas empat elemen :a. Gerakan manaikPemulihan ekonomi ditandai dengan gerakan perekonomian yang menaik. Kadang kadang gerakan menaik ini disebut juga ekspansi bila gerakan menaik ini terjadi selama minimal dua triwulan berturut turut.

b. Titik puncak atau kulminasiEkspansi ekonomi tidak akan terjadi selamanya, suatu ketika gerakan menaik ini mencapai titik tertinggi. Titik ini disebut titik puncak atau kulminasi. Setelah mencapai titik kulminasi, perekonomian akan mengalami penurunan kembali.

c. Gerakan menurunYang dimaksud dengan gerak menurun adalah menurunnya output yang dilihat dari menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi. Kadnang kadang gerakan penurunan ini disebut resesi, bila terjadi selama minimal dua triwulan berturut turut.

d. Titik terendah atau nadirGerakan menurun akan berlanjut hingga mencapai titik yang paling rendah, yang disebut titik nadir. Setelah mencapai titik nadir, perekonomian akan pulih kembali dilihat dari adanya gerakan menaik.B. Durasi Siklus dan Faktor-faktor yang mempengaruhinyaWaktu yang dibutuhkan dalam pergerakan satu siklus telah lama menjadi pengamatan para ahli ekonomi. Mereka menemukan beberapa variasi siklus.

a. Siklus jangka pendek (Kitchin Cycle)Durasi siklus jangka pendek sekitar 40 bulan. Pola siklus ini ditemukan oleh Joseph Kitchin (1923). Itulah sebabnya siklus ini dinamakan siklus Kitchin (Kitchin cycle).Faktor faktor yang diduga mempengaruhi siklus jangka pendek adalah pengaruh alamiah dan adat istiadat atau kebiasaan.

b. Siklus jangka menengah (Juglar Cycle)Durasi siklus jangka menengah adalah berkisar 7-11 tahun. Pola siklus ini pertama kali ditemukan oleh Clement Jugalar (1860)

c. Siklus janka panjang (Kondratief Cycle)Pola siklus jangka panjang pertama kali ditemukan oleh Nikolai D. Kondratief (1925). Durasi siklusnya berkisar 48-60 tahun.

C. Siklus Ekonomi, kesempatan kerja dan inflasia. Siklus ekonomi dan kesempatan kerjaSecara umum ada hubungan positif antara tingkat output dengan kesempatan kerja, terutama bila analisanya janka pendek. Sebab, dalam janka pendek teknologi dianggap konstan, barang modal merupakan input tetap. Sedangkan yang dianggap variabel adalah tenaga kerja. Karenanya pengaruh siklus sangat terasa bagi kesempatan kerja.

b. Siklus ekonomi dan inflasiJika output riil lebih kecil dari output natural , inflasi cenderung menurun dan begitu pula sebaliknya jia output riil lebih besar dari output natural maka inflasi cenderung meningkat. Karenanya pengaruh siklus sangat berpengaruh terhadap inflasi.

D. Pengelolaan Siklus EkonomiKarena siklus ekonomi tidak terhindari, yang dapat dilakukan adalah mengelolah siklus agar dampak negatifnya dapat ditekan seminimal mungkin, sementara pola siklus diusahakan stabil meningkat. Dalam arti, simpangan gerak naik turun output diusahakan tidak terlalu lebar, sementara kecenderungan output jangka panjang terus meningkat.

a. Kebijakan jangka pendekTarget utama jangka pendek adalah mengatasi perbedaan output riil dengan output natural.

b. Kebijakan jangka panjangTarget yang ingin dicapai dalam janka panjang, selain memperkecil simpangan tingkat pertumbuhan ekonomi, juga pencapaian pertumbuhan yang tinggi. Sebab, simpangan yang kecil tidak banyak artinya jika perekonomian bertumbuh lamban.

E. Masalah Siklus Ekonomi Jangka Pendek : Output Gap

Kebijakan FiskalKebijakan fiskal bertujuan menstabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrument utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Dengan kebijakan fiskal pemerintah dapat mengusahakan terhindarnya perekonomian dari keadaan-keadaan yang tidak diinginkan. Seperti keadaan dimana banyak pengangguran, inflasi, neraca pembayaran internasional yang terus menerus defisit dan sebagainya.

Kebijakan MoneterKebijakan moneter pada dasarnya bertujuan untuk mencapai kebijakan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilitas ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang.

F. Kebijakan jangka panjangTarget yang ingin dicapai dalam janka panjang, selain memperkecil simpangan tingkat pertumbuhan ekonomi, juga pencapaian pertumbuhan yang tinggi. Sebab, simpangan yang kecil tidak banyak artinya jika perekonomian bertumbuh lamban. Untuk mengubah kondisi stabil stagnan ke kondisi stabil dengan pertumbuhan dapat digunakan peralatan kebijakan fiskal dan moneter. Jika dalam jangka pendek penekanan tujuan kebijakan fiskal dan moneter adalah stimulasi permintaan, maka dalam jangka panjang lebih diarahkan kepada stimulasi penawaran. Contohnya seperti, pemberian kredit kepada UKM (Usaha Kecil Menengah), alokasi anggaran yang lebih besar kepada pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan kualitas SDM dan kesehatan.BAB III

PENUTUPA. Kesimpulan

Jadi Ekonomi mikro yang diterapkan termasuk area besar belajar, banyak diantaranya menggambarkan metode dari yang lainnya. Regulasi dan organisasi industri mempelajari topik seperti masuk keluar dari firma, inovasi, aturan merek dagang.Hukum dan Ekonomi menerapkan prinsip ekonomi mikro ke pemilihan dan penguatan dari berkompetisi dengan rezim legal dan efisiensi relatifnya. Ekonomi perburuhan mempelajari upah, kepegawaian, dan dinamika pasar buruh.B. SARANBerdasarkan pembahasan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan beberapa saran yang mungkin dapat dipertimbangkan oleh pihak produsen bahwa kepuasan pelanggan sangatlah penting, jika kita kehilangan satu pelanggan saja berarti kita sudah kehilangan kepercayaan dari konsumen yang lainnya karena dari pelanggan dan konsumenlah orang mengetahui produk tersebut, oleh karena itu berusahalah untuk menerima pengaduan dari kata yang bersifat negatif.DAFTAR PUSTAKA R. L. Day (ed.), Costumer Satisfaction, disatisfaction aand Comlaining Behavior, Bloomington, IN: Indiana University Press. Greenberg, J. (1982), Approaching Equity and avoiding inequity in Groups and Organization, J. Greenberg and R. L. Cohen (eds), Equity and justice in Social Behavior, New York, NY: Springer-Verlag.

1