27
Pengertian Membaca Cepat Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai. Menurut Bowman and Bowman (1991: 265) dalam padepokan- it.com membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning). Sri Hastuti mengungkapkan bahwa membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses memahami makna yang tersirat dan tersurat, melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis. Membaca merupakan salah satu hal yang kompleks. DePotter menyatakan dalam bukunya sebagai berikut. Walaupun membaca merupakan proses yang kompleks, tu merupakan salah satu hal yang dapat dicapai oleh otak manusia. Sebagian besar kita belajar pada usia enam atau tujuh tahun dengan perkembangannya kemampuan mental diusia dewasa, kita bahkan mampu mengatasi tantangan yang lebih besar. (DePotter, 2009). Membaca dapat diartikan sebagai salah satu ketrampilan berbahasa yang dianggap sebagai proses memahami makanya yang terdapat dalam kata-kata yang tertulis dan dapat menjadi sarana untuk pembelajaran sepanjang hayat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, membaca cepat diartikan sebagai membaca dalam hati dengan tujuan memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (Depdiknas, 2008). Sedangkan techonly13.wordpress.com menyatakan membaca cepat adalah sistem membaca dengan memperhitungkan waktu baca dan tingkat pemahaman terhadap bahan yang dibacanya. Pengertian tersebut tidak jauh berbeda dengan id.forums.wordpress.com yang mengartikan bahwa membaca cepat adalah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan dengan menggunakan gerakan mata dan dilakukan tanpa suara yang bertujuan untuk memperoleh informasi secara tepat dan cermat dalam waktu singkat. Jadi dapat disimpulkan bahwa membaca cepat merupakan kegiatan membaca yang memprioritaskan waktu dengan menggunakan gerakan mata, dibaca dalam hati, dan memiliki tujuan untuk mendapatkan

Pengertian Membaca Cepat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bahasa Indonesia

Citation preview

Page 1: Pengertian Membaca Cepat

Pengertian Membaca Cepat

Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai. Menurut Bowman and Bowman (1991: 265) dalam padepokan-it.com membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning). Sri Hastuti mengungkapkan bahwa membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses memahami makna yang tersirat dan tersurat, melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis. Membaca merupakan salah satu hal yang kompleks. DePotter menyatakan dalam bukunya sebagai berikut.

Walaupun membaca merupakan proses yang kompleks, tu merupakan salah satu hal yang dapat dicapai oleh otak manusia. Sebagian besar kita belajar pada usia enam atau tujuh tahun dengan perkembangannya kemampuan mental diusia dewasa, kita bahkan mampu mengatasi tantangan yang lebih besar. (DePotter, 2009).

Membaca dapat diartikan sebagai salah satu ketrampilan berbahasa yang dianggap sebagai proses memahami makanya yang terdapat dalam kata-kata yang tertulis dan dapat menjadi sarana untuk pembelajaran sepanjang hayat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, membaca cepat diartikan sebagai membaca dalam hati dengan tujuan memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (Depdiknas, 2008). Sedangkan techonly13.wordpress.com menyatakan membaca cepat adalah sistem membaca dengan memperhitungkan waktu baca dan tingkat pemahaman terhadap bahan yang dibacanya.

Pengertian tersebut tidak jauh berbeda  dengan id.forums.wordpress.com yang mengartikan bahwa membaca cepat adalah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan dengan menggunakan gerakan mata dan dilakukan tanpa suara yang bertujuan untuk memperoleh informasi secara tepat dan cermat dalam waktu singkat.

Jadi dapat disimpulkan bahwa membaca cepat merupakan kegiatan membaca yang memprioritaskan waktu dengan menggunakan gerakan mata, dibaca dalam hati, dan memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi yang banyak dengan tingkat pemahaman yang tinggi terhadap bahan yang dibacanya dalam waktu yang singkat.

Imron Rosidi mengemukakan bahwa membaca cepat adalah perpaduan kemampuan motorik (gerakan mata) atau kemampuan visual dengan kemampuan kognitif seseorang dalam membaca. Membaca cepat merupakan perpaduan antara kecepatan membaca dengan pemahaman isi bacaan (http://guru-umarbakri.blogspot.com).

B. Faktor Penghambat Membaca Cepat

Dalam melakukan kegiatan membaca cepat, ada beberapa hal yang dapat menghambat kegiatan tersebut. Penghambat membaca cepat ini biasanya diturunkan karena kegiatan membaca yang dilakukan sewaktu masih kecil. Kebiasaan-kebiasaan membaca waktu kecil menjadi terbawa sampai dewasa.

Page 2: Pengertian Membaca Cepat

Membaca dengan bersuara (vokalisasi), menggerakkan bibir, menunjuk kata demi kata dengan jari, menggerakkan kepala dari kiri ke kanan, seperti dilakukan semasa kanak-kanak, merupakan kegitan yang menghambat (Soedarso, 2002:5). Selain hambatan tersebut, ada hambatan yang sulit diatasi adalah regresi dan subvokalisasi.

Soedarso menjelaskan lebih rinci tentang hambatan-hambatan diatas sebagai berikut:

1.      Vokalisasi

Vokalisasi atau membaca dengan bersuara adalah salah satu hal yang mampu menghambat kecepatan dalam membaca cepat. Jika seseorang membaca dengan bersuara, maka seseorang melakukan dua pekerjaan sekaligus sehingga akan menghambat kecepatan membaca sekaligus pemahaman yang diperoleh (mualim.blogdetik.com). Itu berarti bahwa kita mengucapkan kata demi kata secara lengkap.

2.      Gerakan Bibir

Menggerakkan bibir ketika kita sedang membaca akan membuat kecepatan membaca kita melambat. Itu sama saja dengan kita membaca dengan bersuara. Soedarso menambahkan kecepatan seseorang yang membaca dengan bersuara ataupun dengan gerakan bibir hanya seperempat dari kecepatan seseorang yang membaca secara diam (Soedarso, 2002:5).

3.      Gerakan Kepala

Kebiasaan menggerakkan kepala saat membaca merupakan kebiasaan yang timbul pada masa kanak-kanak. Kebiasaan itu timbul karena dulu jangkauan mata kita sewaktu masih kecil, kurang mencukupi. Setelah dewasa, walaupun jangkauan mata kita sudah mencukupi, kita sulit meninggalkan kebiasaan menggerakkan kepala karena sudah sering dilakukan.

4.      Menunjuk dengan Jari

Kegiatan membaca dengan menunjukkan jari ini juga merupakan kebiasaan membaca yang dibawa sejak kecil. Dulu kita melakukan hal ini karena untuk menjaga agar tidak ada kata yang terlewatkan. Akan tetapi, setelah dewasa, sudah barang tentu kemampuan membaca kita semakin meningkat kebiasaan ini tetap dilakukan karena sudah menjadi kebiasaan. Padahal membaca dengan menggunkan telunjuk jari atau benda lain dapat menghambat kecepatan membaca kita. Cara membaca dengan menunjuk dengan jari atau benda lain itu sangat menghambat membaca sebab gerakan tangan lebih lambat daripada gerakan mata (Soedarso, 2002:7).

5.      Regresi

Arif Wijaya menyatakan regresi ialah terjadinya pengulangan-pengulangan gerak mata pada unit-unit bahasa yang telah dibaca (arifwijaya.blogdetik.com). Hal tersebut biasanya terjadi karena kurang memahami kalimat yang dibacanya. Kebiasaan tersebut menjadi hambatan yang sangat serius dalam membaca.

Page 3: Pengertian Membaca Cepat

Regresi sering diiringi oleh beberapa sebab diantaranya adalah:

a.       Kurang percaya diri terhadap apa yang sedang di baca.

b.      Merasa ada sesuatu yang tertinggal.

c.       Salah persepsi.

d.      Terpaku pada detail.

e.       Mempersoalkan tentang salah cetak, yakin ada salah ejaan, dan kata sulit.

Menurut Soedarso (2002:6) melamun merupakan penyebab kebiasaan regresi. Melamun disebabkan karena kurang konsentrasi saat membaca. Sehingga menyebabkan ingin kembali mengulang kata atau kalimat yang telah dibaca.

6.      Subvokalisasi

Subvokalisasi ini adalah suara yang biasa “ikut membaca” di dalam pikiran kita. Jadi waktu kita membaca, di dalam pikiran kita seperti ada suara yang menyuarakan bacaan itu (kiwod.com). Menurut Dwi, subvokalisasi ini juga menghambat karena kita jadi lebih memperhatikan bagaimana melafalkan daripada berusaha memahami ide yang dikandung dalam kata-kata yang kita baca (dwi-n10tangsel.blogspot.com). Kebiasaan subvokalisasi ini akan menjadi penghambat pembaca dalam melakukan kegiatan membaca cepat, karena pembaca menjadi tidak fokus pada ide pokok bacaan tetapi terpecah menjadi cara pelafalannya juga.

C. Cara Mengatasi Hambatan

Walaupun dalam membaca cepat terdapat berbagai hambatan, tetapi ada cara untuk meminimalisasi hambatan tesebut. Berikut ini adalah cara-cara untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan yang dapat berpengaruh dalam kecepatan membaca, daitaranya:

1.      Vokalisasi

Soedarso mengungkapkan cara untuk menghilangkan kebiasaan vokalisasi ini dapat dilakukan dengan cara menyiulkan suara dengan bibir, sementara itu aktifitas membaca tetap berlangsung. Pada waktu yang sama tangan diletakkan pada leher, dan diusahakan tidak ada getaran pada leher.

2.      Gerakan Bibir

Kebiasaan menggerakkan bibir ketika membaca dapat dihilangkan dengan melakukan kegiatan:

a.       Merapatkan bibir kuat-kuat, dan menekankan lidah ke langit-langit mulut.

b.      Mengunyah permen karet.

Page 4: Pengertian Membaca Cepat

c.       Mengambil pensil atau sesuatu yang lain yang cukup ringan, lalu menjepit dengan kedua bibir (bukan gigi), diusahakan agar pensil itu tidak bergerak.

d.      Mengucapkan berulang-ulang, kata “satu, dua, tiga”.

e.       Bibir dalam posisi bersiul, tetapi tidak bersuara.

3.      Gerakan Kepala

Untuk menghilangkan kebiasaan gerakan kepala saat membaca dapat dilakukan cara sebagai berikut:

a.       Meletakkan telunjuk jari ke pipi, dan menyandarkan siku tangan ke meja selama membaca. Apabila terasa tangan terdesak oleh gerakan kepala, maka gerakan itu harus segera dihentikan.

b.      Memegang dagu dengan tangan seperti memegang-megang jenggot dan bila kepala bergerak, maka gerakan itu harus segera dihentikan.

c.       Meletakkan ujung telunjuk jari di hidung, maka bila kepala bergerak, maka gerakan itu harus segera dihentikan (Soedarso, 2002:6).

4.      Menunjuk dengan Jari

Kebiasaan menunjuk dengan jari ketika membaca dapat dihilangkan dengan melakukan kebiasaan menggunakan kedua tangan memegang buku yang dibaca, atau memasukkan tangan ke saku selama membaca.

5.      Regresi

Kebiasaan regresi ketika membaca dapat dihilangkan dengan  melakukan cara sebagai berikut:

a.       Menanamkan kepercayaan diri. Jangan berusaha mengerti setiap kata atau kalimat dalam bacaan tersebut. Jangan terpaku pada detail, terus saja membaca jangan ikuti godaan untuk kembali ke belakang.

b.      Menghadapi bahan bacaan tanpa perasaan ragu terhadap kesalahan yang dilakukan, jika dalam keadaan membaca, bacalah. Apa yang sudah ketinggalan, tinggalkan.

6.      Subvokalisasi

Cara menghilangkan subvokalisasi dalam membaca memang tidak mungkin, tetapi masih dapat diusahakan dengan cara melebarkan jangkauan mata sehingga satu fiksasi (pandangan mata) dapat menangkap beberapa kata sekaligus dan langsung menyerap idenya daripada melafalkanya.

Page 5: Pengertian Membaca Cepat

Christiana Ratri Yuliani dalam gubuk.sabda.org menyebutkan meskipun ada banyak masalah yang bisa menjadi penghambat dalam belajar membaca cepat, tidak berarti tidak ada jalan keluarnya. Berikut ini ada beberapa langkah yang bisa digunakan untuk membantu mengatasi masalah-masalah dalam membaca cepat.

1.      Miliki kosakata yang luas

Jika saat ini Anda masih memiliki kosakata yang terbatas, ada cara-cara yang bisa ditempuh untuk mengatasinya, yaitu dengan menyiapkan catatan kata-kata baru yang belum Anda ketahui. Setelah itu, carilah artinya di dalam kamus. Perbendaharaan kata yang banyak sangat membantu dalam memahami suatu bacaan.

2.      Sikap tubuh

Membaca cepat memang memerlukan konsentrasi yang tinggi. Tidak jarang pembaca justru berada dalam posisi tegang. Kondisi yang seperti ini justru menjadi penghambat. Untuk itu, ambilah posisi santai saat membaca.

3.      Membaca sepintas lalu

Dengan membaca sepintas lalu, Anda bisa mengantisipasi hal-hal yang mungkin akan terjadi.

4.      Konsentrasi

Konsentrasi yang penuh menghindarkan Anda dari melamun atau pikiran yang melayang-layang. Kesulitan dalam berkonsentrasi menunjukkan kecepatan membaca yang rendah. Untuk itu, usahakan agar selalu berkonsentrasi ketika membaca cepat.

5.      Retensi/mengingat kembali informasi dari bacaaan

Mengingat kembali informasi yang baru saja Anda baca bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan, diskusi, maupun menulis kembali informasi yang sudah diterima.

6.      Tujuan dari membaca itu sendiri

Dengan menentukan tujuan dari membaca, Anda akan mengetahui apakah bacaan tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda atau seperti yang Anda inginkan.

7.      Motivasi

Motivasi yang jelas dalam membaca akan memengaruhi tingkat pemahaman bacaan. Jika Anda sudah memiliki motivasi yang jelas dalam membaca suatu bacaan, Anda akan lebih mudah menyerap informasi dalam bacaan tersebut. Untuk itu, tumbuhkanlah motivasi dalam membaca.

Page 6: Pengertian Membaca Cepat

1. Menangkap dan mengenali kata

Dalam proses membaca, mata bertindak sebagai indra yang menangkap kata-kata dalam bahan bacaan. Kata-kata tersebut kemudian dikirim ke otak untuk dikenali sebagai sebuah kosa kata, kelompok kata, maupun pemahaman sebuah kalimat.

Ternyata otak manusia mampu memproses kata-kata dengan baik bahkan ketika urutannya dibolak-balik. Coba Anda simak teks berikut:

Kmaemuapn mbecmaa cpeat trkeiat eart dngean kmaemuapn mngelnaei ktaa. Mnuasia mngenelai breabgai ktaa lweat bkuu dan tlisaun ynag dbiacaayn. Ktaa-ktaa tbuesret dsimiapn dlaam mmorei oatk dan aakn dinalkei lbeih cpeat ktikea dtemuikan kmblaei pdaa baahn baacan ynag brau.

Libeh habet lgai tnyatera uturan ktaa tdiak tlaleru ptineng aslaakn psoisi hruuf preatma dan trekahir tdiak bruebah. Adna hnaya ckuup mngelnaei hruuf preatma dan trekahir tdai kmeduian dnegan kmemapaun laur baisa aakn mngeanilnya sbegaai sbeauh ktaa spereti ynag Adna bcaa skeranag. Ini mneuurt rsiet ynag prenah dlikaukan Uinvertisas Cmabrigde, Ingrigs.

Sekarang bandingkan dengan teks aslinya

Kemampuan membaca cepat terkait erat dengan kemampuan mengenali kata. Manusia mengenali berbagai kata lewat buku dan tulisan yang dibacanya. Kata-kata tersebut disimpan dalam memori otak dan akan dikenali lebih cepat ketika ditemukan kembali pada bahan bacaan yang baru.

Lebih hebat lagi ternyata urutan kata tidak terlalu penting asalkan posisi huruf pertama dan terakhir tidak berubah. Anda hanya cukup mengenali huruf pertama dan terakhir tadi kemudian dengan kemampuan luar biasa akan mengenalinya sebagai sebuah kata seperti yang Anda baca sekarang. Ini menurut riset yang pernah dilakukan Universitas Cambridge, Inggris.

Apa yang Anda rasakan ketika membaca kedua teks tadi? Kebanyakan orang tidak akan mengalami kesulitan berarti untuk membaca teks pertama. Mungkin kecepatannya akan lebih lambat karena teks tersebut dibolak-balik. Walaupun demikian teks tersebut masih cukup mudah dibaca dan dikenali sebagai kosa kata yang telah kita kenali sebelumnya.

Tulisan yang dibolak-balik tadi sekaligus menjadi bukti bahwa Anda mampu membacanya. Inilah prinsip yang akan kita gunakan dalam membaca cepat yakni mengenali kata demi kata dengan kecepatan tinggi sehingga Anda bisa terus berpindah ke kata berikutnya sambil membangun pemahaman dan konteks bahan bacaan.

Dalam membaca cepat kemampuan mengenali kata adalah dasar. Ketika Anda melihat sekumpulan huruf lewat mata dan mengirimkan ke otak, maka akan ada proses pengenalan terhadap kata-kata tersebut terlebih jika Anda pernah mengenal kosa kata tersebut sebelumnya. Itu mengapa orang yang rajin membaca memiliki kecepatan yang relatif lebih cepat dibandingkan orang yang jarang baca karena kekayaan kosa kata yang telah dimiliki

Page 7: Pengertian Membaca Cepat

sebelumnya. Dalam teknik membaca cepat, kita akan melatih kecepatan mengenali berbagai kosa kata tersebut.

Berikut latihan yang dapat Anda lakukan. Coba lihat tulisan pada kolom pertama (paling kiri) kemudian temukan kata yang sama pada 4 kolom berikutnya. Lakukan proses ini dengan cepat dan sekali lirik. Semakin cepat dan akurat Anda mengenalinya berarti semakin cepat pula kemampuan asosiasi Anda terhadap kata-kata tersebut.

1. Latihan mengenali kata

Lakukan latihan tersebut dengan cepat. Rasakan mata Anda berpindah cepat dari kolom acuan ke kolom yang harus ditemukan.

2. Latihan mengenali kelompok kata

Latihan kedua adalah mengenali kelompok kata (frasa). Anda telah mengenal kata-kata ini sebelumnya. Sama seperti latihan sebelumnya lakukan dengan cepat untuk menemukan frasa yang sama pada kolom pertama di ketiga kolom lainnya.

Latihlah kedua hal di atas sampai Anda dapat mengenali dengan cepat sebuah kata dan kelompok kata (frasa). Dengan demikian, ketika proses membaca cepat dilakukan, pengenalan kata tidak tertinggal. Ibarat seorang pembalap, meskipun berkendara dengan kecepatan tinggi, Anda tetap awas atas apa-apa yang ada di depan, kiri dan kanan.

Page 8: Pengertian Membaca Cepat

Latihan membaca cepat

Kedua latihan di atas dapat Anda download dalam versi PDF di latihan-mengenali-kata-dan-frasa

2. Latihan Mempercepat Gerakan Mata

Setelah Anda melatih kecepatan mengenali kata dengan akurat, sekarang kita akan mulai berlatih mempercepat gerakan mata. Dalam proses membaca seseorang melakukannya dengan menangkap kata per kata atau bahkan suku kata per suku kata.

Perhatikan contoh berikut. Inilah yang biasanya dilakukan banyak orang ketika membaca.

Tidak hanya itu kadangkala proses membaca bisa menjadi jauh lebih lambat jika ada proses mengeja per suku kata. Ini yang biasanya dilakukan ketika seorang anak mulai belajar membaca.

Dalam membaca cepat kita akan melatih menangkap dua, tiga, empat atau bahkan lima kata sekaligus sehingga mempercepat proses pembacaan.

Ini adalah yang saya lakukan ketika berlatih membaca cepat sekitar tahun 1997 dulu. Caranya adalah dengan membuat garis lurus vertikal di buku atau bahan bacaan. Dengan demikian,

Page 9: Pengertian Membaca Cepat

keseluruhan teks akan terbagi menjadi beberapa bagian. Cara ini baik dipakai untuk melatih membiasakan mata melihat sekelompok kata sekaligus.

Perhatikan contoh tulisan berikut yang diberi garis putus-putus sehingga membaginya menjadi empat kelompok. Untuk tulisan lengkap dapat Anda download di sini dalam format PDF.

Sumber: Republika, Rabu, 28 April 2004Penulis: Yuswohady, Chief of Corporate & Strategy Practice MarkPlus&Co

Cara membacanya adalah paksakan mata Anda mengikuti kelompok yang dibuat oleh garis tadi. Dengan demikian, ketika pada baris pertama, Anda akan membaca kata “fenomena pria” sekaligus pada kolom pertama, kata “metroseksual yang kini” pada kolom kedua, kata “melanda seluruh dunia” pada kolom ketiga, dan kata “termasuk di kota-kota” pada kolom keempat. Lakukan hal yang sama pada baris-baris berikutnya.

Dengan cara ini, Anda akan memaksa mata melihat kelompok kata sesuai lebar garis yang Anda tentukan. Lakukan pergerakan tersebut dengan berirama sampai Anda terbiasa dengan pola 4 kali melihat dalam satu baris. Selanjutnya jika Anda sudah merasa mantap, jangkauan bisa diperlebar dengan melihat 3 kali dalam satu baris. Lakukan terus menerus sampai Anda dapat membaca dengan pola seperti itu tanpa perlu dibantu garis.

Sampai nantinya Anda bisa melakukannya dalam 2 kali lihat per baris atau bahkan beberapa orang bisa membacanya cukup 1 kali lihat perbaris. Cukup menantang bukan?

Page 10: Pengertian Membaca Cepat

Contoh berikut ini mirip seperti tadi, bedanya tulisan dibagi dalam tiga kelompok saja. Artinya Anda harus mampu menangkap lebih banyak kata sekaligus dalam setiap kali pergerakan mata. Untuk tulisan lengkap dapat Anda download di sini dalam format PDF.

2. Membaca Cepata. Pengertian Membaca CepatNurhadi ( 1987:31-32) menyatakan “membaca cepat dan efektif ialah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan, dengan tidak meninggalkan pemahaman terhadap aspek bacaannya”.Muchlisoh (1992:149) mengatakan bahwa:Membaca cepat bukan berarti jenis membaca yang ingin memperoleh jumlah bacaan atau halaman yang banyak dalam waktu yang singkat. Pelajaran ini diberikan dengan tujuan agar siswa sekolah dasar dalam waktu yang singkat dapat membaca secara lancar dan dapat memahami isinya secara tepat dan cermat. Jenis membaca ini dilaksanakan tanpa suara.

Berbeda dengan pendapat-pendapat sebelumnya, Supriyadi (1995:128) mengatakan bahwa “membaca cepat adalah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan mata dalam membaca”.Saleh Abbas (2006:108) menyatakan “membaca cepat adalah membaca sekejap mata, selayang pandang. Tujuannya adalah dalam waktu yang singkat pembaca memperoleh informasi secara cepat dan tepat”.Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa membaca cepat adalah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan dengan menggunakan gerakan mata dan dilakukan tanpa suara yang bertujuan untuk memperoleh informasi secara tepat dan cermat dalam waktu singkat.

Page 11: Pengertian Membaca Cepat

b. Pemahaman dalam Membaca CepatDalam membaca cepat terkandung pemahaman yang cepat pula. Bahkan pemahaman inilah yang menjadi pangkal tolak pembahasan, bukannya kecepatan. Akan tetapi, bukan berarti membaca lambat akan meningkatkan pemahaman. Bahkan orang orang yang biasa membaca lambat untuk mengerti suatu bacaan akan dapat mengambil manfaat yang besar dengan membaca cepat. Seorang pembaca yang baik akan mengatur kecepatan dan memilih jalan terbaik untuk mencapai tujuannya. Kecepatan membaca sangat tergantung pada bahan dan tujuan membaca, serta sejauh mana keakraban dengan bahan bacaan. Kecepatan membaca harus seiring dengan kecepatan memahami bahan bacaan.Supriyadi (1995:127) menyatakan “keterampilan membaca yang sesungguhnya bukan hanya sekedar kemampuan menyuarakan lambang tertulis dengan sebaik-baiknya namun lebih jauh itu adalah kemampuan memahami dari apa yang tertulis dengan tepat dan cepat”.“Seorang pembaca cepat tidak berarti menerapkan kecepatan membaca itu pada setiap keadaan, suasana, dan jenis bacaan yang dihadapinya”(Nurhadi, 1987:32).Soedarso (1988:18) mengatakan “kecepatan membacapun harus fleksibel. Artinya, kecepatan tidak harus selalu sama. Adakalanya kecepatan itu diperlambat. Hal itu tergantung pada bahan dan tujuan kita membaca”.Supriyadi (1995:142) menyatakan “bahan bacaan untuk pelajaran membaca cepat hendaknya bahan bacaan yang pernah dibaca atau bahan bacaan yang diperkirakan dekat dan akrab dengan kehidupan pembaca”.Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Sadar akan berbagai tujuan, tingkat kesulitan bahan bacaan, serta keperluan membacanya saat itu. Karena kesadaran itu akan sangat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman terhadap isi bacaan.

c. Kegunaan Membaca CepatDepdikbud (2005:7) mengatakan:Ada berbagai kegunaan yang terkandung dari kemampuan membaca cepat, diantaranya adalah (1) membaca cepat menghemat waktu, (2) membaca cepat menciptakan efesiensi, (3) semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk melakukan hal-hal rutin, maka semakin banyak waktu yang tersediauntuk mengerjakan hal penting lainnya, (4) membaca cepat memiliki nilai yang menyenangkan/ menghibur, (5) membaca cepat memperluas cakrawala mental, (6) membaca cepat membantu berbicara secara efektif, (7) membaca cepat membantu dalam menghadapi ujian, (8) membaca cepat meningkatkan pemahaman, (9) membaca cepat menjamin untuk selalu mutakhir, dan (10) membaca cepat dapat dikatakan sebagai tonikum mental.

d. Penghambat Kecepatan MembacaDepdikbud (2005:26) mengemukan:Beberapa kebiasaan umum negatif yang lumrah terdapat pada pembaca yang biasa ataupun pembaca yang lambat, hal itu antara lain (1) meneliti materi bacaan secara berlebihan dan melakukan subvokalisasi, (2) tidak berusaha mengurangi gangguan waktu dan interupsi, dan (3) membiarkan stress mengganggu disaan pembaca dihadapkan pada materi bacaan yang terlampau banyak ataupun membiarkan adanya kesulitan fisik lainnya yang berkaitan dengan membaca, seperti dyslexia.

e. Kebiasaan Positif yang Dapat Menunjang Peningkatan Membaca CepatDepdikbud (2005:26) mengemukakan bahwa “kebiasaan positif yang harus dikembangkan atau

Page 12: Pengertian Membaca Cepat

perkuat dalam membaca antara lain (1) meningkatkan motivasi, (2) meningkatkan konsentrasi, (3) meningkatkan daya ingat dan daya panggil ulang, (4) meningkatkan pemahaman.”f. Peningkatan Kemampuan Membaca CepatKemampuan membaca cepat bukanlah kemampuan yang diperoleh karena bakat, karena “membaca cepat adalah sebuah keterampilan” (Nurhadi, 2004:26). Seirama dengan itu Depdikbud (2005:5) menyatakan bahwa:Membaca cepat adalah sebuah keterampilan. Keberhasilan anda dalam menguasai teknik ini sangat bergantung pada sikap anda sendiri, tingkat keseriusan anda, dan kesiapan untuk mencoba melatihkan teknik tersebut. Untuk itu anda harus; 1) berkeinginan untuk memperbaiki; 2) merasa yakin bahwa anda akan dapat melakukan hal itu.

Berdasarkan pernyataan di atas maka usaha peningkatan kemampuan kemampuan membaca cepat membutuhkan seragkaian latihan secara bertahap yang dirancang unuk menghilangkan kebiasaan negatif dalam membaca dan sekaligus menonjolkan positifnya.Depdikbud (2005:26) mengungkapkan:Ada beberapa upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat seseorang. Beberapa upaya tersebut adalah (1) mengurangi subvokalisasi, (2) mengurangi kebiasaan menunda dan interupsi, (3) mengurangi stres, (4) meningkatkan konsentrasi, (5) meningkatkan daya ingat dan daya panggil ulang, (6) menggunakan pola pemanggilan ulang.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat, seseorang memerlukan latihan dengan menerapkan berbagai metode pendukung. Salah satu metode yang dapat mendukung upaya kearah peningkatan kemampuan membaca cepat adalah dengan menerapkan metode speed reading.

3. Metode Speed Readinga. Pengertian Speed ReadingSoedarso, Speed Reading (Gramedia, cet. 11,2004) mengatakan “metode speed reading merupakan semacam latihan untuk mengelola secara cepat proses penerimaan informasi”. Seseorang akan dituntut untuk membedakan informasi yang diperlukan atau tidak. Informasi itu kemudian disimpan dalam otak.Speed reading juga merupakan keterampilan yang harus dipelajari agar mampu membaca lebih cepat sekaligus memahami semua yang terkandung di dalam bacaan yang bersangkutan. Tidak ada orang yang dapat membaca cepat karena bakat. Maka itu harus dipahami bahwa membaca cepat bukanlah melulu cepat memecah kode dan segera menyelesaikan sebuah buku. Membaca cepat adalah bagaimana kita dapat membaca dengan pemahaman yang lebih baik dalam waktu lebih cepat serta mengingatnya dengan baik pula. Bersamaan dengan hal tersebut di atas Supriyadi (1995:127) menyatakan “keterampilan membaca yang sesungguhnya bukan hanya sekedar kemampuan menyuarakan lambang tertulis dengan sebaik-baiknya namun lebih jauh adalah kemampuan memahami dari apa yang tertulis dengan tepat dan cepat”.Dengan menggunakan teknik speed reading para siswa diharapkan dapat lebih efesien dalam menggunakan waktu dalam belajar. Data survey menunjukkan bahwa lima dari empat puluh siswa yang telah mampu menggunakan pola speed reading dapat memahami suatu bacaan dengan sama baiknya dengan siswa yang belum menguasai speed reading. Dengan pola pelatihan yang kontiniu diharapkan para siswa dapat membaca dengan kecepatan hingga 800 kata per menit tanpa menghilangkan makna bacaan.

Page 13: Pengertian Membaca Cepat

b. Langkah-langkah Speed ReadingNurhadi (2004:26) menyatakan “membaca cepat dapat dilakukan dengan cara (1) persiapkan pencatat waktu (arloji), perhatikan pada saat anda mulai membaca, (2) hitung berapa lama (menit) anda menyelesaikan teks tersebut; kemudian, (3) dengan jumlah lama waktu itu (…menit,…detik) lihatlah kedalam tabel kecepatan membaca”..Format Daftar Kecepatan MembacaWaktu mulai : …menit…detikWaktu berakhir : …menit…detikLama/Waktu Kecepatan1 menit 00 detik… 600 kata/menit…Nurhadi (2004: 19-21)Widodo Santoso dalam MUTU Vol. IV No. 03 Edisi Oktober-Desember 1995:42 menyatakan langkah-langkah latihan kecepatan membaca adalah:1.) Siswa secara klasikal diberi bacaan (wacana) yang sama.2.) Bagi siswa kelas I dan II tugas membaca bergantian tiap siswa, dan bagi siswa kelas III sampai dengan VI membaca dalam hati/pemahaman secara bersama.3.) Masing-masing siswa menghitung jumlah kata yang telah dibaca selama batas waktu yang telah ditetapkan. Jika dikhawatirkan siswa tidak jujur, dapat diadakan tanya jawab tentang isi wacana atau kalimat terakhir yang dibacanya.4.) Menghitung rata-rata jumlah kata yang telah dibaca masing-masing siswa dalam setiap menit.5.) Guru membuat tabel kecepatan membaca dan siswa menuliskan banyaknya kata setiap latihan.Tabel Kecepatan MembacaNo. Nama Murid Banyak kata yang dibaca selama 1 menit Rata-rata tiap menit123

Widodo Santoso dalam MUTU Vol. IV No. 03 Edisi Oktober-Desember 1995:42.

4. Pengajaran Membaca Cepat dengan Menggunakan Metode Speed Readinga. Perencanaan Pengajaran Membaca Cepat dengan Menggunakan Metode Speed ReadingSebelum melaksanakan proses belajar mengajar suatu pokok bahasan tertentu, guru dituntut untuk membuat perencanaan pengajaran (Supriyadi, 1995:159). Semakin baik perencanaan yang dibuat, semakin mudah pelaksanaan pengajarannya sehingga semakin tinggi hasil belajar mengajar yang dicapai.Perencanaan pengajaran yang dipersiapkan guru dituangkan dalam wujud satuan pelajaran (satpel) yang sepenuhnya berpedoman kepada GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) (Supriyadi, 1995:162). Apabila pernyataan tersebut kita sesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sekarang, maka perencaan pengajaran yang dipersiakan guru dituangkan dalam wujud rencana pelaksanaan pengajaran (RPP) yang sepenuhnya berpedoman kepada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang telah ditetapkan oleh badan standar nasional pendidikan (BSNP). Dalam KTSP sudah dicantumkan kolom-kolom yang memuat informasi: standar kompetensi dan kompetensi dasar, program (kelas, semester).

Page 14: Pengertian Membaca Cepat

Melihat wujud kurikulum yang demikian, terdapat pokok-pokok masalah yang perlu diperhatikan guru dalam merencanakan persiapan mengajarnya, yaitu:1.) bagaimana menjabarkan tujuan yang masih bersifat umum tersebut (standar kompetensi dan kompetensi dasar) ke dalam rumusan yang lebih operasional, jelas dan sederhana (indikator)?,2.) bagaimana menetapkan sumber dan bahan pengajaran (pokok bahasan) beserta uraiannya?,3.) bagaimana menetapkan teknik atau metode kegiatan belajar mengajar yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut?,4.) bagaimana menetapkan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut?,5.) bagaimana bentuk evaluasi yang akan dikembangkan untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan di atas?.

b. Pelaksanaan Perencanaan Pengajaran Membaca Cepat dengan Menggunakan Metode Speed ReadingSetelah selesai menyelesaikan pembuatan persiapan/perencanaan mengajar, selanjutnya memasuki tahap pelaksanaan rencana tersebut di dalam kegiatan nyata dalam kelas. Untuk melaksanakan program pengajaran tersebut, tentu saja perlu diperhatikan hal-hal berikut:1.) Kurikulum yang bersangkutan dengan membaca cepat;2.) mempertimbangkan alokasi waktu yang tersedia;3.) pemanfaatan berbagai sumber dan sarana yang terdapat di lingkungan sekolah atau lingkungan sekitarnya;4.) sifat pokok bahasan membaca cepat itu sendiri, (Supriyadi, 1995:166)Langkah-langkah proses belajar mengajar (PBM) yang dikelola guru hendaknya dapat mengarahkan siswa terhadap pencapaian tujuan pengajaran membaca cepat seperti yang telah dirumuskan dalam indikator. Melalui pendekatan keterampilan proses dengan menerapkan metode speed reading, proses belajar mengajar dijadikan sarana bagi penggalian, pembinaan, dan pengembangan kemampuan dasar masing-masing siswa. Oleh karena itu itu titik berat proses belajar mengajar ditekankan pada aktivitas siswa yang menunjang peningkatan kemampuan membaca cepatnya. Instruksi-instruksi, tugas, saran, perintah, penjelasan guru, dan sejenisnya hendaklah jelas sehinga dapat dipahami siswa. Dan yang tidak kalah penting dari hal-hal di atas ialah bahwa hasil dari proses belajar mengajar membaca cepat ini hendaknya dapat dinilai, baik dalam prosesnya, maupun hasil belajar yang diperoleh siswa. Dan pada akhirnya diharapkan siswa kita dapat menunjukkan hasil belajar membaca cepat dalam wujud yang lebih konkret. Misalnya grafik kemajuan membaca cepat siswa dan sebagainya yang dapat dipajangkan. Cara seperti ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

c. Penilaian-penilaian Pengajaran Membaca Cepat dengan Menggunakan Metode speed readingSupriyadi (1995:167) menyatakan “penilaian ini dapat dilakukan terhadap dua hal, yaitu penilaian terhadap proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dan penilaian terhadap hasil belajar siswa. Penilaian terhadap proses dapat dilacak dari segi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.”Penilaian terhadap perencanaan dapat diarahkan terhadap komponen-komponen rencana pelaksanaan pengajaran seperti indikator, proses belajar mengajar (yang terintegrasi di dalamnya bahan, metode, media, sumber, dan sarana), dan evaluasi. Apakah komponen-komponen tersebut relevan dengan pokok bahasan membaca dan tuntutan pengajaran membaca?.Penilaian terhadap pelaksanaan pengajaran membaca ditujukan terhadap tingkat kesesuaian

Page 15: Pengertian Membaca Cepat

kegiatan yang dilakukan dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dan bagaimana proses kegiatan itu berlangsung. Adakah kegiatan tersebut mengembangkan keterampilan proses dan membaca cepat ?. Bagaimana dengan pengembangan konsep dan nilai, serta penegmbangan keterampilan siswa, apakah hal tersebut tampak dalam aktivitas siswa?. Kegiatan ini diiringi dengan pemberian umpan balik oleh guru, baik secara individual maupun kelompok. Bentuknya dapat berupa bantuan, petunjuk, penghargaan, dan lain-lain sehingga hal ini dapat tercermin dari kegiatan siswa seperti berikut:1.) siswa membaca mandiri,2.) siswa menjadi tutor sebaya dalam menjelaskan kosakata sulit bagi kawan-kawannya,3.) siswa membuat laporan kemampuan membaca cepatnya,4.) siswa mengulang bahan bacaan yang telah diberikan untuk lebih meningkatkan kemampuannya dalam membaca cepat.Penilaian terhadap hasil belajar siswa terutama diarahkan kepada (1) penguasaan konsep, (2) pengembangan sikap dan nilai, dan (3) penguasaan keterampilan. (Supriyadi, 1995:168)Siswa dianggap telah menguasai konsep apabila mereka telah dapat menafsirkan dan membuat ringkasan isi wacana, serta melahirkan gagasannya sendiri mengenai sub pokok bahasan tersebut dengan bahasa dan imajinasinya sendiri. Penumbuhan sikap dan nilai tercermin dari sikap berani mengeluarkan pendapat, berdisiplin, jujur, dan lain-lain. Penguasaan keterampilan dapat terlihat pada kemampuan mencari dan menemukan ide paragraf, kemampuan membaca dengan kecepatan yang memadai, kemampuan melahirkan kembali (berbicara), dan sebagainya.

B. KERANGKA TEORITISMembaca cepat merupakan salah satu keterampilan membaca yang perlu ditumbuhkembangkan dalam diri siswa semenjak dini. Karena membaca cepat sangat penting dimiliki oleh siswa guna menghadapi perkembangan teknologi informasi yang semakin hari semakin canggih.Kemampuan membaca cepat dapat ditingkatkan melalui latihan yang dilaksanakan secara bertahap dan kontiniu, karena membaca cepat bukanlah bakat ataupun kemampuan warisan. Oleh karena itu, kecepatan membaca hendaklah diajarkan dan dilatihkan secara terus menerus semenjak dini sampai waktu yang tak terbatas seiring dengan perkembangan teknologi.Banyak ahli yang menawarkan berbagai teknik/metode agar seseorang mampu dan memiliki kemampuan membaca cepat. Salah satu diantaranya adalah metode yang dikenal dengan speed reading.Speed reading merupakan metode praktis, sederhana, dan terbaru yang akan mengantarkan seseorang kepada kemampuan membaca cepat yang maksimal. Peningkatan kemampuan membaca cepat dengan speed reading ditempuh dengan tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap Pra Bacaa. Menyiapkan stopwatch atau jamb. Menyampaikan tujuan membacac. Menyampaikan teknik dan mekanisme membacad. Mengenalkan topik/ judul bacaane. Memfokuskan perhatian siswa pada judul untuk diinterpretasikanf. Menginventarisasi interpretasi siswag. Siswa secara klasikal diberi bacaan (wacana) yang sama.h. Perhatikan pada saat anda mulai membaca, catat waktunya.

Page 16: Pengertian Membaca Cepat

2. Tahap Saat Bacaa. Membaca teks

3. Pasca Bacaa. Mencatat waktu selesai membacab. Menjawab pertanyaanc. Mencek jawaban pertanyaand. Hitung berapa lama (menit) anda menyelesaikan teks tersebut, konversikan waktu membaca (…menit,…detik) lihatlah kedalam tabel kecepatan membaca.e. Mengkonversikan tingkat pemahaman

onsep ADIL Menurut Islam, oleh Ir. Fadholi, Msi

  � َق�ْو�ٍم ��آُن َن �َش �ْم� %ُك �ْج�ِر'َم�َن َي � َو�َال �ِق'ْس�ِط' 'اْل ِب َه�َد�اء �َش 8ِه' 'ّل ْل �َق�ْو%اَم'يَن � �ْوا �ْوُن ُك � �ْوا آَم�َن �%ِذ'َيَن اْل @َه�ا َي

� َأ �ا َي ��ْوُن �ْع�َم�ّل َت 'َم�ا ِب Eيِر' ِب �َخ �8ِه اْلّل 'ُن% ِإ �8ِه اْلّل � %ِق�ْوا َو�اَت %ِق�ْو�ى 'ّلَّت ْل �ُب ��َق�ِر َأ �ُه�ْو � �ْوا اْع�َد'ْل � �ْوا �ْع�َد'ْل َت % �َال َأ ْع�ّل�ى

 

 

Hai orang-orang yang beriman,

hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk

berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 O you who believe,

you shall be absolutely equitable, and observe GOD, when you serve as witnesses. Do not be provoked by your conflicts with some people into committing injustice. You shall be absolutely equitable, for

it is more righteous. You shall obse.” (QS. Al-Maidah (5):8)

Pengertian Adil-Adapun pengertian adil itu sendiri adalah sebagaimana

yang diterangkan oleh Ibnu Qoyyim : "Orang yang adil itu ialah orang yang jika marah, kemarahannya

itu tidak menjerumuskannya kepada kebatilan. Dan apabila ia senang, kesenangannya itu tidak

mengeluarkannya dari kebenaran." (Risalah Tabukiyah  hal. 63., Tahqiq Abu Abdirrahman Aqil bin

Muhammad bin Zaid Al-Muqthiri Al-Yamani, Maktabah Dar Al-Quds, Shan'a, Yaman, cet. 1 th. 1411 H /

1990 M).

Page 17: Pengertian Membaca Cepat

Terdapat beberapa pengertian yang di buat oleh Ulamak tentang adil:

1.   Secara kebahasaan al-adl dapat diartikan sebagai keseimbangan.

2.   Secara keagamaan diartikan sebagai ‘meletakkan sesuatu pada tempatnya’.

3.   Kata al-adl dalam fiqh, yaitu daya psikologis yang menolak perbuatan buruk dan mendorong

perbuatan baik.  

4.   Adil berarti menerima hak tanpa lebih dan memberikan hak orang lain tanpa kurang.

5.   Adil berarti memberi hak setiap orang yang berhak tanpa lebih dan tanpa kurang dan menghukum

orang yang jahat atau melanggar hukum setara dengan kesalahannya.

Konsep Keadilan

1.   Keadilan intelektual (al-‘adl al-fikri), adalah pemikiran seseorang yang berani menyatakan

bahwa sesuatu sebagai kebenaran atau kesalahan yang secara objektif karena memang benar atau

salah, bukan karena pertimbangan subjektif dan tendensial lain.

2.   Keadilan terhadap diri sendiri. Menegakkan keadilan pada diri sendiri itu hendaklah berani

mengakui kesalahan dirinya sendiri dan bersedia menerima akibat daripada kesalahan tersebut.

Keadilan pada diri sendiri itu dapat dipelihara apabila seseorang itu mempunyai ilmu tentang yang

benar (hak) dan yang salah (batil).

Bentuk lain adil adalah Tawazun (keseimbangan) meliputi fisik, akal, dan ruhani.

Sabda Nabi yang artinya: Berlaku adillah walaupun ke atas diri kamu.

3.   Adil kepada orang lain. Keadilan kepada orang lain artinya menyempurnakan hak mereka dan

melaksanakan hukum secara saksama antara mereka, membela orang yang teraniaya dan

menghukum orang yang bersalah. Ini berdasarkan ayat Al-Quran An Nahl Ayat 90, Artinya:

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum

kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi

pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

Sabda Nabi : (hakim) itu ada tiga jenis ; dua daripadanya masuk ke Neraka dan satu daripadanya

masuk ke Syurga. Lelaki (hakim) yang tahu perkara yang benar, lalu ia menghukum berlandaskan

kebenaran tersebut, maka ia masuk ke Syurga. Dan lelaki (hakim) yang tidak tahu perkara yang benar,

lalu ia menjalankan hukuman atas kejahilannya, maka ia masuk ke Neraka.

Page 18: Pengertian Membaca Cepat

1. Ridho1. a. Pengertian Ridho2. b. Jenis-jenis Ridho

Kata Ridho berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata rodiya yang berarti senang, suka, rela. Ridho merupakan sifat yang terpuji yang harus dimiliki oleh manusia. Banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa Allah SWT ridho terhadap kebaikan hambanya

Ridha (ى� menurut kamus al-Munawwir artinya senang, suka, rela. Dan bisa diartikan ( ِر'َضRidho/rela adalah nuansa hati kita dalam merespon semua pemberian-NYA yang setiap saat selalu ita rasakan. Pengertian ridha  juga ialah menerima dengan senang segala apa yang diberikan oleh Allah s.w.t. baik berupa peraturan ( hukum ) atau pun qada’ atau sesuatu ketentuan dari Allah s.w.t

Allah swt berfirman

Artinya:”Allah berfirman: “Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadapNya. Itulah keberuntungan yang paling besar”.(QS. Al-Maidah:119)

Jadi ridho adalah perilaku terpuji menerima dengan senang apa yang telah diberikan Allah kepadanya, berupa ketentuan  yang diberikan kepada manusia.

Dalam kehidupan seserorang ada beberapa hal yang harus menampilkan sikap ridha, minimal empat macam berikut ini:

1. 1. Ridha terhadap perintah dan larangan Allah

Artinya ridha untuk mentaati Allah dan Rasulnya. Pada hakekatnya seseorang yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat, dapat diartikan sebagai pernyataan ridha terhadap semua nilai dan syari’ah Islam.

1. 2. Ridha terhadap taqdir Allah.

Ada dua sikap utama bagi seseorang ketika dia tertimpa sesuatu yang tidak diinginkan yaitu ridha dan sabar. Ridha merupakan keutamaan yang dianjurkan, sedangkan sabar adalah keharusan dan kemestian yang perlu dilakukan oleh seorang muslim.

Perbedaan antara sabar dan ridha adalah sabar merupakan perilaku menahan nafsu dan mengekangnya dari kebencian, sekalipun menyakitkan dan mengharap akan segera berlalunya musibah. Sedangkan ridha adalah kelapangan jiwa dalam menerima taqdir Allah swt. Dan menjadikan ridha sendiri sebagai penawarnya. Sebab didalam hatinya selalu tertanam sangkaan baik (Husnuzan) terhadap sang Khaliq bagi orang yang ridha ujian adalah pembangkit semangat untuk semakin dekat kepada Allah, dan semakin mengasyikkan dirinya untuk bermusyahadah kepada Allah.

Page 19: Pengertian Membaca Cepat

1. 3. Ridha terhadap perintah orang tua.

Ridha terhadap perintah orang tua merupakan salah satu bentuk ketaatan kita kepada Allah swt. karena keridhaan Allah tergantung pada keridhaan orang tua,  sebagaiman perintah Allah dalam Q.S. Luqman (31) ayat 14. Bahkan Rasulullah bersabda : “Keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah tergantung murka orang tua”. Begitulah tingginya nilai ridha orang tua dalam kehidupan kita, sehingga untuk mendapatkan keridhaan dari Allah, mempersyaratkan adanya keridhaan orang tua. Ingatlah kisah Juraij, walaupun beliau ahli ibadah, ia mendapat murka Allah karena ibunya tersinggung ketika ia tidak menghiraukan panggilan ibunya.

1. 4. Ridha terhadap peraturan dan undang-undang Negara

Mentaati peraturan yang belaku merupakan bagian dari ajaran Islam dan merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah swt. karena dengan demikian akan menjamin keteraturan dan ketertiban sosial. sebagaimana firman Allah yang terdapat dalam Q.S. an-Nisa:59. Ulil Amri artinya orang-orang yang diberi kewenangan, seperti ulama dan umara (Ulama dan pemerintah). Ulama dengan fatwa dan nasehatnya sedangkan umara dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Termasuk dalam ridha terhadap peraturan dan undang-undang negara adalah ridha terhadap peraturan sekolah, karena dengan sikap demikian, berarti membantu diri sendiri, orang tua, guru dan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian mempersiapkan diri menjadi kader bangsa yang tangguh.

1. c. Dalil tentang Ridho

yang artinya:”Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan RasulNya kepada mereka, dan berkata: “Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah,” (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).(QS. At-Taubah:59)

1. d. Contoh Perilaku Ridho

Δ   Dalam suatu kisah Abu Darda’, pernah melayat pada sebuah keluarga, yang salah satu anggota keluarganya meninggal dunia. Keluarga itu ridha dan tabah serta memuji Allah swt. Maka Abu Darda’ berkata kepada mereka. “Engkau benar, sesungguhnya Allah swt. apabila memutuskan suatu perkara, maka dia senang jika taqdirnya itu diterima dengan rela atau ridha.

Begitu tingginya keutamaan ridha, hingga ulama salaf mengatakan, tidak akan tampak di akhirat derajat yang tertinggi daripada orang-orang yang senantiasa ridha kepada Allah swt. dalam situasi apapun.

Δ   Dalam riwayat dikisahkan  sebagai berikut ; pada suatu hari Ali bin Abi Thalib r.a. melihat Ady bin Hatim bermuram durja, maka Ali bertanya ; “Mengapa engkau tampak bersedih hati ?”. Ady menjawab ; “Bagaimana aku tidak bersedih hati, dua orang anakku terbunuh dan mataku

Page 20: Pengertian Membaca Cepat

tercongkel dalam pertempuran”. Ali terdiam haru, kemudian berkata, “Wahai Ady, barang siapa ridha terhadap taqdir Allah swt. maka taqdir itu tetap berlaku atasnya dan dia mendapatkan pahalaNya, dan barang siapa tidak ridha terhadap taqdirNya maka hal itupun tetap berlaku atasnya, dan terhapus amalnya”.