Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN
NEGARA DAN SISTEMPEMERINTAHAN
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi dan Bisnis Manajemen 02 90003 Panti Rahayu, SH, MH
Abstract
Negara adalah suatu bentuk organisasi yang terdiri dari rakyat, wilayah dan pemerintahan yang berdaulat ditambah dengan pengakuan dari negara lain. Sedangkan sistem pemerintahan adalah suatu cara sekelompok orang dalam menjalankan kekuasaan dan wewenangnya dalam suatu negara.
Kompetensi
Mahasiswa sebagai warganegara dapat memahami secara lebih mendalam pengetahuan tentang negaranya sehingga dapat berperan secara maksimal dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Pengertian Negara
NEGARA
Negara merupakan asosiasi manusia yang hidup dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama. Tujuan terakhir dari setiap negara adalah menciptakan
kebahagiaan rakyatnya. Nah, Zona Siswa pada kesempatan kali ini akan mecoba
untuk mengulas secara lengkap mengenai pengertian negara, unsur-unusr
terbentuknya negara, dan sifat-sifat negara. Semoga bermanfaat.
A.Pengertian Negara
Negara berbeda dengan bangsa. Jika bangsa merujuk pada kelompok orang atau
persekutuan hidup, sedangkan negara merujuk pada sebuah organisasi sekelompok
orang yang berada di dalamnya. Istilah negara merupakan terjemahan dari kata
bahasa Inggris, state; bahasa Belanda dan Jerman, staat, serta bahasa Prancis,
etat. Kata-kata tersebut diambil dari bahasa Latin, status atau statum, yang berarti
keadaan yang tegak serta tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak
serta tetap. Di Indonesia, istilah negara berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu nagari
atau nagara yang berarti wilayah atau penguasa.
Secara terminologi, negara diartikan sebagai oraganisasi tertinggi di antara suatu
kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu hidup dalam daerah
tertentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat. Pengertian ini mengandung
nilai konstitutif dari sebuah negara yang menyaratkan adanya unsur dalam sebuah
negara yaitu rakyat, wilayah, kedaulatan dan pengakuan dari negara lain.
Berikut ini pendapat beberapa pakar kenegaraan berikut ini tentang negara.
1. AristotelesMenurut Aristoteles, negara (polis) adalah suatu persekutuan dari keluarga dan desa
untuk mencapai kehidupan yang sebaikbaiknya.
2014 2 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
2. Mac IverNegara adalah persembatanan (penarikan) yang bertindak lewat hukum yang
direalisasikan oleh pemerintah yang dilengkapi dengan kekuasaan untuk memaksa
dalam satu kehidupan yang dibatasi secara teritorial mempertegak syaratsyarat lahir
yang umum dari ketertiban sosial.
3. LogemanNegara adalah organisasi kemasyarakatan yang dengan kekuasaannya bertujuan
untuk mengatur dan mengurus masyarakat tertentu.
4. Ibnu ChaldunNegara adalah masyarakat yang mempunyai wazi’ dan mulk (kewibawaan dan
kekuasaan).
5.Max WeberNegara adalah suatu masyarakat yang memonopoli penggunaan kekerasan fisik
secara sah dalam suatu wilayah).
6.BellefroidNegara adalah suatu persekutuan hukum yang menempati suatu wilayah untuk
selama-lamanya dan dilengkapi dengan suatu kekuasaan tertinggi untuk
menyelenggarakan kemakmuran rakyat sebesar-besarnya.
7. Harold J. LaskiNegara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena memiliki wewenang
yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung daripada individu atau
kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat.
8.J.J. RousseauNegara adalah perserikatan dari rakyat bersama-sama yang melindungi dan
mempertahankan hak masing-masing diri dan harta benda anggota-anggota yang
tetap hidup dengan bebas merdeka.
2014 3 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
9. Roger H. SoltauNegara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan
bersama atas nama masyarakat.
10. KrannenburgNegara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan
atau bangsanya sendiri.
B. Unsur-unsur Terbentuknya Negara
Unsur-unsur negara adalah bagian yang penting untuk membentuk suatu negara,
sehingga negara memiliki pengertian yang utuh. Jika salah satu unsur tidak
terpenuhi, maka tidak sempurnalah negara itu. Negara dapat memiliki status yang
kokoh jika didukung oleh minimal tiga unsur utama, yaitu rakyat, wilayah, dan
pemerintah berdaulat. Selain itu, ada satu unsur tambahan, yaitu pengakuan dari
negara lain.
1. RakyatSuatu negara harus memiliki rakyat yang tetap. Rakyat merupakan unsur terpenting
dari terbentuknya negara. Rakyat menjadi pendukung utama keberadaan sebuah
negara. Hal ini karena rakyatlah yang merencanakan, mengendalikan, dan
menyelenggarakan sebuah negara. Dalam hal ini rakyat adalah semua orang yang
berada di wilayah suatu negara serta tunduk pada kekuasaan negara tersebut.
2. WilayahAdanya wilayah merupakan suatu keharusan bagi negara. Wilayah adalah tempat
bangsa atau rakyat suatu negara tinggal dan menetap. Wilayah yang dimaksud
dalam hal ini meliputi daratan, lautan, udara, ekstrateritorial, dan batas wilayah
negara.Wilayah merupakan unsur kedua setelah rakyat. Dengan adanya wilayah
yang didiami oleh manusia, negara akan terbentuk. Jika wilayah tersebut tidak
ditempati secara permanen oleh manusia, mustahil untuk membentuk suatu negara.
2014 4 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
Wilayah memiliki batas wilayah tempat kekuasaan negara itu berlaku. Wilayah suatu
negara sebagai berikut.
Wilayah daratan, meliputi seluruh wilayah daratan dengan batasbatas tertentu
dengan negara lain.
Wilayah lautan, meliputi seluruh perairan wilayah laut dengan batas-batas
yang ditentukan menurut hukum internasional.
Wilayah udara atau dirgantara, meliputi wilayah di atas daratan dan lautan
negara yang bersangkutan.
3. Pemerintahan yang BerdaulatKedaulatan sangat diperlukan bagi sebuah negara. Tanpa kedaulatan, sebuah
negara tidak akan berdiri tegak. Negara tidak memiliki kekuasaan untuk mengatur
rakyatnya sendiri, terlebih mempertahankan diri dari negara lain. Oleh karena itu,
kedaulatan merupakan unsur penting berdirinya negara. Jadi, pemerintah yang
berdaulat berarti pemerintah yang mempunyai kekuasaan penuh untuk memerintah
baik ke dalam maupun ke luar.
Kedaulatan suatu negara mempunyai empat sifat sebagai berikut.
Permanen. Artinya, kedaulatan itu tetap ada pada negara selama negara itu
tetap ada (berdiri) sekalipun mungkin negara itu mengalami perubahan
organisasinya.
Asli. Artinya, kedaulatan itu tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih
tinggi, tetapi asli dari negara itu sendiri.
Bulat/tidak terbagi-bagi. Artinya, kedaulatan itu merupakan satusatunya
kekuasaan yang tertinggi dalam negara dan tidak dapat dibagi-bagi. Jadi,
dalam negara hanya ada satu kedaulatan.
Tidak terbatas/absolut. Artinya, kedaulatan itu tidak dibatasi oleh siapa pun
sebab apabila bisa dibatasi berarti ciri kedaulatan yang merupakan
kekuasaan tertinggi akan hilang.
4. Pengakuan dari Negara Lain
2014 5 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
Pengakuan dari negara lain diperlukan sebagai suatu pernyataan dalam hubungan
internasional. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya ancaman dari dalam
(kudeta) atau campur tangan negara lain. Selain itu, pengakuan dari negara lain
diperlukan untuk menjalin hubungan terutama dalam bidang ekonomi, politik, sosial,
budaya, dan pertahanan keamanan.
Macam-macam bentuk pengakuan ialah sebagai berikut.
Pengakuan de facto, artinya pengakuan menurut kenyataan. Suatu negara
diakui karena memang secara nyata telah memenuhi unsur-unsurnya sebagai
negara.
Pengakuan de jure, artinya pengakuan berdasarkan hukum. Dalam hal ini,
suatu negara diakui secara formal memenuhi persyaratan yang ditentukan
oleh hukum internasional untuk dapat berpartisipasi aktif dalam tata
pergaulan internasional.
C. Sifat Negara
Miriam Budiardjo menyatakan bahwa setiap negara mempunyai sifatsifat berikut:
1. Memaksa Sifat memaksa artinya negara mempunyai kekuasaan untuk memaksa kekerasan
fisik secara sah. Tujuannya ialah agar peraturan perundangundangan ditaati,
ketertiban dalam masyarakat tercapai, serta anarki (kekacauan) alam masyarakat
dapat dicegah. Alat pemaksanya bermacam-macam, seperti polisi, tentara, dan
berbagai persenjataan lainnya. Contohnya, setiap warga negara harus membayar
pajak. Orang yang menghindari kewajiban ini dapat dikenakan denda atau harta
miliknya disita, bahkan dapat dikenakan hukuman kurungan.
2. MonopoliSifat monopoli yaitu hak negara guna melaksanakan sesuatu sesuai dengan tujuan
2014 6 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
bersama dari masyarakat. Contohnya, menjatuhkan hukuman kepada setiap warga
negara yang melanggar peraturan, menjatuhkan hukuman mati, mewajibkan warga
negaranya untuk mengangkat senjata jika negaranya diserang musuh, memungut
pajak, menentukan mata uang yang berlaku dalam wilayahnya, serta melarang
aliran kepercayaan atau aliran politik tertentu yang dinilai bertentangan dengan
tujuan masyarakat.
3. Mencakup semuaSifat mencakup semua berarti semua peraturan perundang-undangan (misalnya
keharusan membayar pajak) barlaku untuk semua orang tanpa terkecuali. Hal ini
memang diperlukan karena kalau sesorang dibiarkan berada di luar ruang lingkup
aktivitas negara, maka usaha negara kearah tercapainya cita-cita negara.
Model Sistem Pemerintahan I. Pengertian Sistem Pemerintahan
Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan
pemerintahan. Kata system merupakan terjemahan dari kata system (bahasa
Inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan
Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah.
kata-kata itu berarti:
a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatau
b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, atau,
Negara.
c. Pemerintahan adalaha perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah
Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang
dilakukan oleh badan-badan legislative, eksekutif, dan yudikatif di suatu Negara
dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Dalam arti yang sempit,
2014 7 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
pemerintaha adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif
beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Sistem
pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai
komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan memengaruhi
dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan. Kekuasaan dalam suatu Negara
menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu Kekuasaan Eksekutif yang
berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau kekuasaan menjalankan
pemerintahan; Kekuasaan Legislatif yang berati kekuasaan membentuk undang-
undang; Dan Kekuasaan Yudikatif yang berati kekuasaan mengadili terhadap
pelanggaran atas undang-undang. Komponen-komponen tersebut secara garis
besar meliputi lembaga eksekutif, legislative dan yudikatif. Jadi, system
pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga negara, hubungan
antar lembaga negara, dan bekerjanya lembaga negara dalam mencapai tujuan
pemerintahan negara yang bersangkutan.
Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau tujuan
negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi
segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social. Lembaga-
lembaga yang berada dalam satu system pemerintahan Indonesia bekerja secara
bersama dan saling menunjang untuk terwujudnya tujuan dari pemerintahan di
negara Indonesia.
Dalam suatu negara yang bentuk pemerintahannya republik, presiden adalah kepala
negaranya dan berkewajiban membentuk departemen-departemen yang akan
melaksakan kekuasaan eksekutif dan melaksakan undang-undang. Setiap
departemen akan dipimpin oleh seorang menteri. Apabila semua menteri yang ada
tersebut dikoordinir oleh seorang perdana menteri maka dapat disebut dewan
menteri/cabinet. Kabinet dapat berbentuk presidensial, dan kabinet ministrial.
a. Kabinet Presidensial
Kabinet presidensial adalah suatu kabinet dimana pertanggungjawaban atas
kebijaksanaan pemerintah dipegang oleh presiden. Presiden merangkap jabatan
sebagai perdana menteri sehingga para menteri tidak bertanggung jawab kepada
2014 8 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
perlemen/DPR melainkan kepada presiden. Contoh negara yang menggunakan
sistem kabinet presidensial adalah Amarika Serikat
dan Indonesia
b. Kabinet Ministrial
Kabinet ministrial adalah suatu kabinet yang dalam menjalankan kebijaksaan
pemerintan, baik seorang menteri secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama
seluruh anggota kebinet bertanggung jawab kepada parlemen/DPR. Contoh negara
yang menggunakan sistem kabinet ini adalah negara-negara di Eropa Barat.
Apabila dilihat dari cara pembentukannya, cabinet ministrial dapat dibagi menjadi
dua, yaitu cabinet parlementer dan cabinet ekstraparlementer.
Kabinet parlementer adalah suatu kabinet yang dibentuk dengan memperhatikan
dan memperhitungkan suara-suara yang ada didalam parlemen. Jika dilihat dari
komposisi (susunan keanggotaannya), cabinet parlementer dibagi menjadi tiga, yaitu
kabinet koalisi, kabinet nasional, dan kabinet partai.
Kabinet Ekstraparlementer adalah kebinet yang pembentukannya tidak
memperhatikan dan memperhitungkan suara-suara serta keadaan dalam
parlemen/DPR.
Sistem pemerintahan negara dibagi menjadi dua klasifikasi besar, yaitu:
1. sistem pemerintahan presidensial;
2. sistem pemerintahan parlementer.
Pada umumnya, negara-negara didunia menganut salah satu dari sistem
pemerintahan tersebut. Adanya sistem pemerintahan lain dianggap sebagai variasi
atau kombinasi dari dua sistem pemerintahan diatas. Negara Inggris dianggap
sebagai tipe ideal dari negara yang menganut sistem pemerintahan parlemen.
2014 9 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
Bhakan, Inggris disebut sebagai Mother of Parliaments (induk parlemen), sedangkan
Amerika Serikat merupakan tipe ideal dari negara dengan sistem pemerintahan
presidensial.
Kedua negara tersebut disebut sebagai tipe ideal karena menerapkan ciri-ciri yang
dijalankannya. Inggris adalah negara pertama yang menjalankan model
pemerintahan parlementer. Amerika Serikat juga sebagai pelopor dalam sistem
pemerintahan presidensial. Kedua negara tersebut sampai sekarang tetap konsisten
dalam menjalankan prinsip-prinsip dari sistem pemerintahannya. Dari dua negara
tersebut, kemudian sistem pemerintahan diadopsi oleh negara-negara lain dibelahan
dunia.
Klasifikasi sistem pemerintahan presidensial dan parlementer didasarkan pada
hubungan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Sistem pemerintahan disebut
parlementer apabila badan eksekutif sebagai pelaksana kekuasaan eksekutif
mendapat pengawasan langsung dari badan legislatif. Sistem pemerintahan disebut
presidensial apabila badan eksekutif berada di luar pengawasan langsung badan
legislatif.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini ciri-ciri, kelebihan serta kekurangan dari sistem
pemerintahan parlementer.
Ciri-ciri dari sistem pemerintahan parlementer adalah sebagai berikut :
1. Badan legislatif atau parlemen adalah satu-satunya badan yang anggotanya
dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Parlemen memiliki
kekuasaan besar sebagai badan perwakilan dan lembaga legislatif.
2. Anggota parlemen terdiri atas orang-orang dari partai politik yang
memenangkan pemiihan umum. Partai politik yang menang dalam pemilihan
umum memiliki peluang besar menjadi mayoritas dan memiliki kekuasaan
besar di parlemen.
3. Pemerintah atau kabinet terdiri dari atas para menteri dan perdana menteri
sebagai pemimpin kabinet. Perdana menteri dipilih oleh parlemen untuk
melaksakan kekuasaan eksekutif. Dalam sistem ini, kekuasaan eksekutif
2014 10 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
berada pada perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Anggota kabinet
umumnya berasal dari parlemen.
4. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang
mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen. Hal ini berarti bahwa
sewaktu-waktu parlemen dapat menjatuhkan kabinet jika mayoritas anggota
parlemen menyampaikan mosi tidak percaya kepada kabinet.
5. Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala
pemerintahan adalah perdana menteri, sedangkan kepala negara adalah
presiden dalam negara republik atau raja/sultan dalam negara monarki.
Kepala negara tidak memiliki kekuasaan pemerintahan. Ia hanya berperan
sebgai symbol kedaulatan dan keutuhan negara.
6. Sebagai imbangan parlemen dapat menjatuhkan kabinet maka presiden atau
raja atas saran dari perdana menteri dapat membubarkan parlemen.
Selanjutnya, diadakan pemilihan umum lagi untuk membentukan parlemen
baru.
Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer:
Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi
penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena
kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.
Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan public
jelas.
Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga
kabinet menjadi barhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer :
Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas
dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh
parlemen.
2014 11 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bias ditentukan
berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet
dapat bubar.
Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota
kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena
pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat
mengusai parlemen.
Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif.
Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi
bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.
Dalam sistem pemerintahan presidensial, badan eksekutif dan legislatif memiliki
kedudukan yang independen. Kedua badan tersebut tidak berhubungan secara
langsung seperti dalam sistem pemerintahan parlementer. Mereka dipilih oleh rakyat
secara terpisah.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini ciri-ciri, kelebihan serta kekurangan dari sistem
pemerintahan presidensial.
Ciri-ciri dari sistem pemerintaha presidensial adalah sebagai berikut.
1. Penyelenggara negara berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala
negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tidak dipilih oleh parlemen,
tetapi dipilih langsung oleh rakyat atau suatu dewan majelis.
2. Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertangungjawab
kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau
legislatif.
3. Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Hal itu dikarenakan
presiden tidak dipilih oleh parlemen.
4. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem
parlementer.
5. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan.
Anggota parlemen dipilih oleh rakyat.
6. Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen.
2014 12 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial :
Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada
parlemen.
Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu.
Misalnya, masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun,
Presiden Indonesia adalah lima tahun.
Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu
masa jabatannya.
Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena
dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.
Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial :
Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat
menciptakan kekuasaan mutlak.
Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar
antara eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas
dan memakan waktu yang lama.
Pengaruh Sistem Pemerintahan Satu Negara Terhadap Negara-negara Lain
Sistem pemerintahan negara-negara didunia ini berbeda-beda sesuai dengan
keinginan dari negara yang bersangkutan dan disesuaikan dengan keadaan bangsa
dan negaranya. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, sistem pemerintahan
presidensial dan sistem pemerintahan parlementer merupakan dua model sistem
pemerintahan yang dijadikan acuan oleh banyak negara. Amerika Serikat dan
Inggris masing-masing dianggap pelopor dari sistem pemerintahan presidensial dan
sistem pemerintahan parlementer. Dari dua model tersebut, kemudian dicontoh oleh
negara-negara lainnya.
Contoh negara yang menggunakan sistem pemerintahan presidensial: Amerika
Serikat, Filipina, Brasil, Mesir, dan Argentina. Dan contoh negara yang
2014 13 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
menggunakan sistem pemerintahan parlemen: Inggris, India, Malaysia, Jepang, dan
Australia.
Meskipun sama-sama menggunakan sistem presidensial atau parlementer, terdapat
variasi-variasi disesuaikan dengan perkembangan ketatanegaraan negara yang
bersangkutan. Misalnya, Indonesia yang menganut sistem pemerintahan
presidensial tidak akan sama persis dengan sistem pemerintahan presidensial yang
berjalan di Amerika Serikat. Bahkan, negara-negara tertentu memakai sistem
campuran antara presidensial dan parlementer (mixed parliamentary presidential
system). Contohnya, negara Prancis sekarang ini. Negara tersebut memiliki presiden
sebagai kepala negara yang memiliki kekuasaan besar, tetapi juga terdapat perdana
menteri yang diangkat oleh presiden untuk menjalankan pemerintahan sehari-hari.
Sistem pemerintahan suatu negara berguna bagi negara lain. Salah satu kegunaan
penting sistem pemerintahan adalah sistem pemerintahan suatu negara menjadi
dapat mengadakan perbandingan oleh negara lain. Suatu negara dapat
mengadakan perbandingan sistem pemerintahan yang dijalankan dengan sistem
pemerintahan yang dilaksakan negara lain. Negara-negara dapat mencari dan
menemukan beberapa persamaan dan perbedaan antarsistem pemerintahan.
Tujuan selanjutnya adalah negara dapat mengembangkan suatu sistem
pemerintahan yang dianggap lebih baik dari sebelumnya setelah melakukan
perbandingan dengan negara-negara lain. Mereka bisa pula mengadopsi sistem
pemerintahan negara lain sebagai sistem pemerintahan negara yang bersangkutan.
Para pejabat negara, politisi, dan para anggota parlemen negara sering
mengadakan kunjungan ke luar negeri atau antarnegara. Mereka melakukan
pengamatan, pengkajian, perbandingan sistem pemerintahan negara yang
dikunjungi dengan sistem pemerintahan negaranya. Seusai kunjungan para anggota
parlemen tersebut memiliki pengetahuan dan wawasan yang semakin luas untuk
dapat mengembangkan sistem pemerintahan negaranya.
Pembangunan sistem pemerintahan di Indonesia juga tidak lepas dari hasil
mengadakan perbandingan sistem pemerintahan antarnegara. Sebagai negara
dengan sistem presidensial, Indonesia banyak mengadopsi praktik-praktik
pemerintahan di Amerika Serikat. Misalnya, pemilihan presiden langsung dan
2014 14 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
mekanisme cheks and balance. Konvensi Partai Golkar menjelang pemilu tahun
2004 juga mencontoh praktik konvensi di Amerika Serikat. Namun, tidak semua
praktik pemerintahan di Indonesia bersifat tiruan semata dari sistem pemerintahan
Amerika Serikat. Contohnya, Indonesia mengenal adanya lembaga Majelis
Permusyawaratan Rakyat, sedangkan di Amerika Serikat tidak ada lembaga
semacam itu.
Dengan demikian, sistem pemerintahan suatu negara dapat dijadikan sebagai bahan
perbandingan atau model yang dapat diadopsi menjadi bagian dari sistem
pemerintahan negara lain. Amerika Serikat dan Inggris masing-masing telah mampu
membuktikan diri sebagai negara yang menganut sistem pemerintahan presidensial
dan parlementer seara ideal. Sistem pemerintahan dari kedua negara tersebut
selanjutnya banyak ditiru oleh negara-negara lain di dunia yang tentunya
disesuaikan dengan negara yang bersangkutan.
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA(I)
Pembukaan UUD 1945 Alinea IV menyatakan bahwa kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang
terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat. Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik. Berdasarkan hal itu dapat disimpulkan bahwa
bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya
adalah republik.
Selain bentuk negara kesatuan dan bentuk pemerintahan republik, Presiden
Republik Indonesia memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan sekaligus
kepala pemerintahan. Hal itu didasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi,
“Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut
Undang-Undang Dasar.” Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia
menganut sistem pemerintahan presidensial. Apa yang dimaksud dengan sistem
pemerintahan presidensial? Untuk mengetahuinya, terlebih dahulu dibahas
mengenai sistem pemerintahan.
2014 15 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
a. Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Sebelum
Diamandemen.
Pokok-pokok sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945
sebelum diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci
pokok sistem pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.
1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).
2. Sistem Konstitusional.
3. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
4. Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah
Majelis Permusyawaratan Rakyat.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
6. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak
bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.
Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan, sistem pemerintahan
Indonesia menurut UUD 1945 menganut sistem pemerintahan presidensial. Sistem
pemerintahan ini dijalankan semasa pemerintahan Orde Baru di bawah
kepemimpinan Presiden Suharto. Ciri dari sistem pemerintahan masa itu adalah
adanya kekuasaan yang amat besar pada lembaga kepresidenan. Hampir semua
kewenangan presiden yang di atur menurut UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa
melibatkan pertimbangan atau persetujuan DPR sebagai wakil rakyat. Karena itu
tidak adanya pengawasan dan tanpa persetujuan DPR, maka kekuasaan presiden
sangat besar dan cenderung dapat disalahgunakan. Mekipun adanya kelemahan,
kekuasaan yang besar pada presiden juga ada dampak positifnya yaitu presiden
dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan pemerintahan sehingga mampu
menciptakan pemerintahan yang kompak dan solid. Sistem pemerintahan lebih
2014 16 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
stabil, tidak mudah jatuh atau berganti. Konflik dan pertentangan antar pejabat
negara dapat dihindari. Namun, dalam praktik perjalanan sistem pemerintahan di
Indonesia ternyata kekuasaan yang besar dalam diri presiden lebih banyak
merugikan bangsa dan negara daripada keuntungan yang didapatkanya.
Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan
sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu disusun pemerintahan yang
konstitusional atau pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi. Pemerintah
konstitusional bercirikan bahwa konstitusi negara itu berisi
1. adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif,
2. jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga negara.
Berdasarkan hal itu, Reformasi yang harus dilakukan adalah melakukan perubahan
atau amandemen atas UUD 1945. dengan mengamandemen UUD 1945 menjadi
konstitusi yang bersifat konstitusional, diharapkan dapat terbentuk sistem
pemerintahan yang lebih baik dari yang sebelumnya. Amandemen atas UUD 1945
telah dilakukan oleh MPR sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001,
dan 2002. berdasarkan UUD 1945 yang telah diamandemen itulah menjadi
pedoman bagi sistem pemerintaha Indonesia sekarang ini.
b. Sistem pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Setelah
Diamandemen
Sekarang ini sistem pemerintahan di Indonesia masih dalam masa transisi. Sebelum
diberlakukannya sistem pemerintahan baru berdasarkan UUD 1945 hasil
amandemen keempat tahun 2002, sistem pemerintahan Indonesia masih
mendasarkan pada UUD 1945 dengan beberapa perubahan seiring dengan adanya
transisi menuju sistem pemerintahan yang baru. Sistem pemerintahan baru
diharapkan berjalan mulai tahun 2004 setelah dilakukannya Pemilu 2004.
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah
negara terbagi dalam beberapa provinsi.
2. Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem pemerintahan
presidensial.
2014 17 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden
dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.
4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada
presiden.
5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan
merupakan anggota MPR. DPR memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan
mengawasi jalannya pemerintahan.
6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan
dibawahnya.
Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan
parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-
kelemahan yang ada dalam sistem presidensial. Beberapa variasi dari sistem pemerintahan presidensial di Indonesia adalah sebagai berikut;
1. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR.
Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara
tidak langsung.
2. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR.
3. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR.
4. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-
undang dan hak budget (anggaran)
Dengan demikian, ada perubahan-perubahan baru dalam sistem pemerintahan
Indonesia. Hal itu diperuntukan dalam memperbaiki sistem presidensial yang lama.
Perubahan baru tersebut, antara lain adanya pemilihan secara langsung, sistem
bikameral, mekanisme cheks and balance, dan pemberian kekuasaan yang lebih
besar kepada parlemen untuk melakukan pengawasan dan fungsi anggaran.
Sebagai bahan perbandingan dibawah ini ada referensi tentang sistim pemerintahan
di negara Australia.
2014 18 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
Sistem pemerintahan Australia
Sistem pemerintahan Australia dibangun di atas tradisi demokrasi liberal.
Berdasarkan nilai-nilai toleransi beragama, kebebasan berbicara dan berserikat, dan
supremasi hukum, lembaga-lembaga Australia dan praktik-praktik pemerintahannya
mencerminkan model Inggris dan Amerika Utara. Pada saat yang sama, mereka
khas Australia.
Pemerintah yang bertanggungjawab
Salah satu demokrasi yang tertua dan lestari di dunia, Persemakmuran Australia
didirikan pada 1901 ketika bekas koloni Inggris ini – kini enam negara bagian –
sepakat untuk menjadi federasi. Praktik dan prinsip demokrasi yang membentuk
parlemen kolonial pra-federasi (seperti ‘satu orang, satu suara’ dan hak pilih wanita)
diberlakukan oleh pemerintah federal Australia yang pertama.
Koloni Australia mewarisi tradisi pemilu dari Inggris yang mencakup hak pilih
terbatas dan pemungutan suara umum dan ganda. Pelanggaran seperti suap dan
intimidasi pemilih mendorong perubahan pemilihan umum. Australia mempelopori
reformasi yang menopang praktik pemilu demokrasi modern.
Pada 1855, Victoria memperkenalkan pemilihan umum secara rahasia, yang
menjadi terkenal di seluruh dunia sebagai ‘pemilu Australia’. Pada 1856, Australia
Selatan menghapuskan persyaratan profesional dan harta serta memberi hak pilih
kepada seluruh pria dewasa, kemudian pada 1892 memberi wanita dewasa hak
pilih. Pada dasawarsa 1890an koloni-koloni tersebut memberlakukan prinsip satu
suara per orang, menghentikan praktik pemungutan suara ganda.
Pemerintah Australia didasarkan pada parlemen yang dipilih secara populer dengan
dua majelis: Dewan Perwakilan dan Senat.
Para menteri yang diangkat dari kedua majelis ini menjalankan fungsi eksekutif, dan
keputusan kebijakan dibuat dalam rapat-rapat Kabinet. Selain pengumuman
keputusan, diskusi Kabinet tidak disebarluaskan. Para menteri terikat oleh prinsip
solidaritas Kabinet, yang sangat mencerminkan model Inggris yakni Kabinet
2014 19 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
bertanggungjawab kepada parlemen.
Walaupun Australia adalah bangsa yang merdeka, Ratu Elizabeth II dari Inggris
secara resmi juga merupakan Ratu Australia. Ratu menunjuk Gubernur Jenderal
(atas saran dari Pemerintah Australia terpilih) untuk mewakilinya. Gubernur Jenderal
memiliki kekuasaan yang luas, tetapi berdasarkan konvensi hanya bertindak atas
saran para menteri dalam hampir semua urusan.
UUD tertulis
Seperti Amerika Serikat namun berbeda dengan Inggris, Australia memiliki
undangundang dasar tertulis. UUD Australia merumuskan tanggung jawab
pemerintah federal, yang mencakup hubungan luar negeri, perdagangan,
pertahanan dan imigrasi. Pemerintah negara bagian dan teritori bertanggungjawab
atas semua urusan yang tidak dilimpahkan kepada Persemakmuran, dan mereka
juga mematuhi prinsip pemerintah yang bertanggungjawab. Di negara bagian, Ratu
diwakili oleh seorang Gubernur untuk setiap negara bagian.
Pengadilan Tinggi Australia menangani sengketa antara Persemakmuran dan
negara bagian. Banyak keputusan pengadilan memperluas kekuasaan dan
tanggung jawab konstitusional pemerintah federal.
UUD Australia hanya dapat diubah dengan persetujuan pemilih melalui suatu
referendum nasional di mana seluruh orang dewasa yang masuk dalam daftar
pemilih harus ikut serta.
Rancangan undang-undang yang berisi amandemen pertama-tama harus disahkan
oleh kedua majelis parlemen tersebut atau, dalam situasi tertentu saja, hanya oleh
salah satu majelis parlemen. Setiap perubahan UUD harus disetujui oleh mayoritas
ganda – mayoritas pemilih nasional dan mayoritas pemilih di mayoritas negara
bagian (sekurangnya empat dari enam negara bagian). Jika satu atau bebeberapa
negara bagian tertentu terkena dampak isi referendum tersebut, mayoritas pemilih di
negara-negara bagian tersebut juga harus menyetujui perubahan tersebut. Ini sering
disebut dengan kaidah ‘tiga mayoritas’.
2014 20 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
Ketentuan mayoritas ganda membuat perubahan UUD menjadi sulit. Sejak federasi
berdiri pada 1901, hanya delapan dari 44 usulan amandemen UUD yang disetujui.
Pemilih pada umumnya enggan mendukung apa yang mereka pandang sebagai
peningkatan kekuasaan pemerintah federal.
Negara bagian dan teritori juga boleh menyelenggarakan referendum.
Kedaulatan parlementer
UUD Australia menjabarkan kekuasaan pemerintah dalam tiga bagian – legislatif,
eksekutif dan yudikatif – tetapi menegaskan bahwa anggota legislatif harus juga
anggota eksekutif. Pada kenyataannya, parlemen mendelegasikan wewenang
penyusunan undang-undang yang luas kepada eksekutif.
Pemerintah dibentuk di Dewan Perwakilan Rakyat oleh partai yang mampu meraih
mayoritas di majelis tersebut.
Partai minoritas seringkali menjadi penyeimbang kekuasaan di Senat, yang
berfungsi sebagai majelis kaji ulang keputusan-keputusan pemerintah. Para senator
dipilih untuk masa bakti enam tahun, dan dalam satu pemilihan umum biasa hanya
separuh senator yang menghadapi pemilih.
Di semua parlemen Australia, pertanyaan dapat diajukan tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu, dan menerapkan giliran yang ketat antara pertanyaan pemerintah
dan Oposisi kepada para menteri selama Waktu Tanya- Jawab. Oposisi
menggunakan pertanyaan untuk mencecar pemerintah. Pemerintahan memberi
kesempatan kepada para menteri untuk menjelaskan kebijakan dan tindakan
pemerintah secara positif, atau untuk menyerang Oposisi.
Apa pun yang diucapkan di parlemen dapat disebarluaskan dengan berimbang dan
akurat tanpa kekhawatiran akan tuntutan pencemaran nama baik. Keriuhan Waktu
Tanya-Jawab dan debat parlemen disiarkan dan diberitakan secara luas. Ini
2014 21 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
membantu membangun reputasi debat publik yang tangguh di Australia, dan
berfungsi sebagai kendali informal atas kekuasaan eksekutif.
Kekerapan pemilihan umum
Pemilihan umum nasional harus diselenggarakan dalam jangka waktu tiga tahun
sejak sidang pertama parlemen federal yang baru. Masa bakti rata-rata parlemen
sekitar dua setengah tahun. Pada praktiknya, pemilihan umum diadakan ketika
Gubernur Jenderal menyetujui permintaan dari Perdana Menteri, yang memilih
tanggal pemilihan umum.
Partai yang berkuasa berganti rata-rata setiap lima tahun sejak federasi berdiri pada
1901, akan tetapi masa bakti pemerintah sangat bervariasi. Partai Liberal memimpin
koalisi dengan masa bakti paling lama — 23 tahun — dari 1949 hingga 1972.
Sebelum Perang Dunia II, beberapa pemerintahan bertahan kurang dari satu tahun,
tetapi sejak 1945 hanya terjadi tujuh kali pergantian pemerintahan.
Pemungutan suara
Seluruh warga negara yang berusia di atas 18 tahun wajib memberikan suaranya
dalam pemilihan umum pemerintah federal atau negara bagian, dan kemangkiran
dari pemilu dapat berujung pada denda atau tuntutan pidana.
Partai
Seperti halnya di negara lain, partai politik Australia dan kegiatan internalnya
umumnya tidak diatur, namun disiplin internal partai sangat ketat. Australia memiliki
sistem resmi pendaftaran partai dan pelaporan kegiatan partai melalui Komisi
Pemilihan Australia dan komisi setara di tingkat negara bagian dan teritori.
Australia memiliki empat partai politik utama. Partai Buruh Australia (ALP) adalah
partai sosial demokrat yang didirikan oleh gerakan buruh Australia. ALP telah
berkuasa sejak akhir 2007. Partai Liberal adalah partai sayap kanan tengah. Partai
Nasional Australia, sebelumnya Partai Negeri, adalah partai konservatif yang
mewakili kepentingan pedesaan. Partai Hijau Australia adalah partai sayap kiri dan
2014 22 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
lingkungan.
Partai politik utama Australia memiliki tata cara terstruktur untuk melibatkan anggota
mereka dalam pengembangan kebijakan partai atas isu tertentu. Politisi terpilih
jarang yang menentang partai mereka di parlemen.
Meskipun para komentator Australia mengamati bahwa pemilihan umum semakin
bersifat ‘presidensial’ dalam arti beberapa metode kampanye Amerika telah
digunakan, struktur dasar sistem Australia cenderung menekankan posisi kebijakan
daripada kepribadian perorangan politisi.
Seperti halnya di negara demokrasi lainnya, biaya kampanye pemilu dan sumber
dana kegiatan politik menjadi isu di Australia. Sejak 1984, sistem pendanaan publik
(dikelola oleh Komisi Pemilihan Umum Australia) dan keterbukaan kampanye
pemilihan umum telah diterapkan. Partai harus meraih sedikitnya 4 persen dari
suara yang sah dalam pemilihan yang mereka ikuti untuk menerima dana publik.
Partai-partai harus mengungkapkan pengeluaran kampanye dan sumber-sumber
sumbangan di atas batas yang sudah ditentukan.
Calon perorangan juga harus mengungkapkan sumber sumbangan di atas batas
tertentu. Partai dan perorangan yang mengikuti pemilihan umum tidak secara
berturut-turut harus mengungkapkan hadiah dan sumbangan yang diterima di selang
kampanye.
Hubungan antar tingkattingkat pemerintahan
Parlemen negara bagian tunduk kepada UUD nasional dan konstitusi negara bagian.
Hukum federal mengalahkan hukum negara bagian yang tidak selaras dengannya.
Dalam praktiknya, kedua tingkat pemerintahan bekerja sama dalam banyak bidang
di mana negara bagian dan teritori secara resmi bertanggungjawab, seperti
pendidikan, transportasi, kesehatan dan penegakan hukum. Pajak penghasilan
ditetapkan secara federal, dan debat antar tingkat pemerintahan mengenai akses ke
2014 23 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
penerimaan dan fungsi pengeluaran yang tumpang tindih adalah corak permanen
politik Australia. Lembaga pemerintah daerah dibentuk melalui perundang-undangan
di tingkat negara bagian dan teritori.
Dewan Pemerintahan Australia (COAG) adalah forum untuk memprakarsai,
mengembangkan dan menerapkan reformasi kebijakan nasional yang menuntut
tindakan kerja sama antar tiga tingkat pemerintahan: nasional, negara bagian atau
teritori, dan daerah. Sasarannya mencakup penanganan isu besar dengan kerja
sama dalam reformasi struktural pemerintah dan reformasi untuk mencapai ekonomi
nasional yang terintegrasi dan efisien serta pasar tunggal nasional.
COAG terdiri dari perdana menteri, perdana menteri negara bagian, ketua menteri
teritori, dan presiden Asosiasi Pemerintah Daerah Australia.
Selain itu, dewan menteri (terdiri dari menteri nasional, negara bagian dan teritori,
dan bila relevan, perwakilan pemerintah daerah dan pemerintah Selandia Baru dan
Papua Nugini) bertemu secara teratur untuk mengembangkan dan menerapkan
tindakan antar-pemerintah di bidang-bidang kebijakan khusus.
Fakta-fakta kunci
Persemakmuran Australia didirikan pada 1901 ketika bekas koloni Inggris ini
– sekarang enam negara bagian – sepakat untuk mendirikan federasi.
Walaupun Australia merupakan negara demokrasi parlementer yang merdeka
penuh, Ratu Elizabeth II dari Inggris secara resmi juga merupakan Ratu
Australia.
Seluruh warga negara yang berusia di atas 18 tahun harus memberikan
suaranya baik pada pemilihan umum pemerintah federal maupun negara
bagian.
Daftar Pustaka
2014 24 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
1. Srijanti, A Rahman HI dan Purwanto SK, 2009. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa. Graha Ilmu, Jakarta.
2. Darmodihardjo, dkk. 1991. Santiaji Pancasila (Suatu Tinjauan Filosofis, Historis dan Yuridis Konstitusional). Usaha Nasional, Surabaya.
3. Nuansa Aulia, 2006. UUD 1945 Sebelum dan Setelah Amandemen.
au
2014 25 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
2014 26 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
2014 27 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
2014 28 Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearningPANTI RAHAYU, SH, MH http://www.mercubuana.ac.id