47
Pengertian Polimerisasi Adisi Polimerisasi adisi yaitu penambahan unit monomer yang terus menerus dipacu oleh suatu intermediet, yang biasanya berupa radikal, anion atau kation membentuk polimer . Polimerisasi adisi biasanya terjadi pada unit monomer yang mempunyai ikatan rangkap. Reaksi adisi mengakibatkan terbukanya ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Sebagai contoh, etena yang mempunyai ikatan rangkap jika dipanaskan dengan katalis tertentu akan menjadi polimer: Jenis-jenis Polimerisasi Adisi Berdasarkan jenis intermediet, polimerisasi adisi dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu: Polimerisasi adisi radikal bebas Ketika polimerisasi diinisiasi (dipicu) oleh peroksida, radikal bebas akan terbentuk sebagai intermediet. Banyaknya senyawa tak jenuh seperti alkena dan alkadiena membuat polimerisasi adisi dapat dilangsungkan dengan adanya peroksida seperti benzoil peroksida atau asetil peroksida dengan suhu dan tekanan tinggi. Sebagai contoh, polimerisasi etena membentuk polietena diikuti oleh polimerisasi radikal bebas. Reaksi dapat berlangsung pada suhu 350-370 K dan tekanan 1000-2000 atm dengan adanya benzoil peroksida sebagai inisiator. Peroksida menghasilkan radikal bebas yang bereaksi dengan etena membentuk

Pengertian Polimerisasi Adisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jsgsusu

Citation preview

Page 1: Pengertian Polimerisasi Adisi

Pengertian Polimerisasi AdisiPolimerisasi adisi yaitu penambahan unit monomer yang terus menerus dipacu oleh suatu

intermediet, yang biasanya berupa radikal, anion atau kation membentuk polimer. Polimerisasi adisi

biasanya terjadi pada unit monomer yang mempunyai ikatan rangkap. Reaksi adisi mengakibatkan

terbukanya ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.

Sebagai contoh, etena yang mempunyai ikatan rangkap jika dipanaskan dengan katalis tertentu

akan menjadi polimer:

Jenis-jenis Polimerisasi AdisiBerdasarkan jenis intermediet, polimerisasi adisi dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu:

Polimerisasi adisi radikal bebas

Ketika polimerisasi diinisiasi (dipicu) oleh peroksida, radikal bebas akan terbentuk sebagai

intermediet. Banyaknya senyawa tak jenuh seperti alkena dan alkadiena membuat polimerisasi adisi

dapat dilangsungkan dengan adanya peroksida seperti benzoil peroksida atau asetil peroksida

dengan suhu dan tekanan tinggi.

Sebagai contoh, polimerisasi etena membentuk polietena diikuti oleh polimerisasi radikal bebas.

Reaksi dapat berlangsung pada suhu 350-370 K dan tekanan 1000-2000 atm dengan adanya

benzoil peroksida sebagai inisiator.

Peroksida menghasilkan radikal bebas yang bereaksi dengan etena membentuk radikal yang lain,

yang mana berperan dalam tahap propagasi membentuk rantai polimer. Kombinasi rantai polimer

melalui radikal diakhiri saat pereaksi habis.

Polimerisasi adisi kationik

Page 2: Pengertian Polimerisasi Adisi

Polimerisasi adisi kationik terinisiasi oleh asam yang ditambahkan pada senyawa berikatan rangkap

dua membentuk suatu kation. Kation ini akan berperan pada tahap propagasi untuk membentuk

rantai polimer. Contoh polimerisasi adisi kationik adalah pembentukan karet poliisobutilen dari

bahan isobutilena. Asam yang digunakan biasanya adalah asam fosfat dan asam sulfat, yang

berperan sebagai inisitor.

Polimerisasi adisi anionik

Anion dapat berperan sebagai agen inisitor dalam reaksi polimerisasi. Umumnya, senyawa vinil

dapat menjadi anion yang terstabilkan oleh delokalisasi. Contoh senyawa yang dapat mengalami

polimerisasi adisi anionik adalah stirena, diena, metakrilat, vinil piridin, aldehida, epoksida, siloksana

siklis, dan lakton. Hal ini dikarenakan senyawa-senyawa tersebut dapat mengalami delokalisasi

dengan adanya anion. Inisiator yang digunakan untuk polimerisasi adisi anionik adalah logam ionik

maupun kovalen seperti amida, alkoksida, hidroksida, sianida, fosfina, amina, dam senyawa

organometalik.

Hidrogenasi AlkenaDitulis oleh Jim Clark pada 17-10-2007

Halaman ini menjelaskan tentang reaksi yang terjadi antara ikatan karbon-karbon rangkap dalam

alkena dengan hidrogen yang dibantu dengan sebuah katalis logam. Reaksi ini disebut hidrogenasi.

Halaman ini juga mencakup tentang produksi mentega dari lemak dan minyak hewani atau nabati.

Hidrogenasi dalam laboratorium

Hidrogenasi etena

Etena bereaksi dengan hidrogen pada suhu sekitar 150°C dengan adanya sebuah katalis nikel (Ni)

yang halus. Reaksi ini menghasilkan etana.

Reaksi ini tidak begitu berarti sebab etena merupakan senyawa yang jauh lebih bermanfaat dibanding

etana yang dihasilkan! Akan tetapi, sifat-sifat reaksi dari ikatan karbon-karbon rangkap pada etena

juga berlaku pada reaksi ikatan karbon-karbon rangkap yang terdapat pada alkena-alkena yang jauh

lebih kompleks.

Pembuatan mentega dalam skala produksi

Beberapa mentega dibuat dengan menghidrogenasi ikatan karbon-karbon rangkap yang terdapat pada

minyak dan lemak hewani atau nabati. Anda bisa mengetahui keberadaan mentega ini dalam produk-

produk makanan yang dijual sebab daftar komposisi produk makanan tersebut mencatumkan kata-

Page 3: Pengertian Polimerisasi Adisi

kata yang menunjukkan bahwa produk makanan tersebut mengandung "minyak nabati

terhidrogenasi" atau "lemak terhidrogenasi".

Kesan yang terkadang timbul adalah bahwa semua mentega dibuat melalui proses hidrogenasi –

pendapat ini tidak benar.

Lemak dan minyak hewani dan nabati

Lemak dan minyak dari hewan dan tumbuh-tumbuhan merupakan molekul-molekul yang mirip, yang

membedakan hanya titik leburnya saja. Jika senyawanya berwujud padat pada suhu kamar, maka

disebut lemak. Jika berwujud cair sering disebut sebagai minyak.

Titik lebur senyawa-senyawa ini sangat ditentukan oleh keberadaan ikatan karbon-karbon rangkap

(C=C) dalam molekulnya. Semakin tinggi jumlah ikatan C=C, semakin rendah titik leburnya.

Jika senyawanya tidak mengandung ikatan C=C, maka zat tersebut dikatakan jenuh. Lemak jenuh

sederhana biasanya memiliki struktur sebagai berikut:

Molekul-molekul seperti ini biasanya berwujud padat pada suhu kamar.

Jika hanya ada satu ikatan C=C pada masing-masing rantai hidrokarbon, maka zat ini disebut

sebagai lemak tak-jenuh-tunggal (mono-unsaturated) (atau minyak tak-jenuh-tunggal, karena

kemungkinan zat ini berwujud cair pada suhu kamar.)

Sebuah minyak tak-jenuh-tunggal yang sederhana bisa digambarkan sebagai berikut:

Page 4: Pengertian Polimerisasi Adisi

Jika ada dua atau lebih ikatan karbon-karbon rangkap pada masing-masing rantai, maka zat tersebut

dikatan tidak-jenuh-majemuk (polyunsaturated).

Sebagai contoh:

Untuk menyederhanakan, pada semua gambar ini, ketiga rantai hidrokarbon pada masing-masing

molekul dianggap sama. Meskipun tidak harus sama ketiga-tiganya – terkadang terdapat campuran

beberapa jenis rantai dalam molekul yang sama.

Pembuatan mentega

Minyak-minyak nabati sering memiliki kandungan lemak (minyak) tak-jenuh-tunggal (mono-

unsaturated) dan tak-jenuh-majemuk (polyunsaturated) yang tinggi, olehnya itu minyak-minyak nabati

berwujud cair pada suhu kamar. Kandungan lemak dan minyak yang tinggi ini membuat minyak-

minyak nabati mudah tersebar tidak beraturan pada bahan makanan seperti roti, dan tidak cocok

digunakan untuk pemanggangan kue (baking powder).

Anda bisa "mengeraskan" (meningkatkan titik lebur) minyak dengan cara menghidrogenasinya dengan

bantuan katalis nikel. Beberapa kondisi (seperti suhu yang tepat, atau lamanya waktu hidrogen

dilewatkan ke dalam minyak) harus dikontrol dengan hati-hati sehingga beberapa (tidak harus semua)

ikatan karbon-karbon rangkap mengalami hidrogenasi.

Prosedur ini menghasilkan sebuah "minyak yang terhidrogenasi parsial" atau "lemak yang

terhidrogenasi parsial".

Untuk memperoleh tekstur akhir yang diinginkan, anda perlu menghidrogenasi cukup banyak ikatan.

Akan tetapi, ada manfaat kesehatan yang mungkin diperoleh ketika memakan lemak atau minyak tak-

jenuh-tunggal atau tak-jenuh-majemuk ketimbang lemak atau minyak yang jenuh – sehingga semua

ikatan karbon-karbon rangkap yang ada dalam minyak tersebut tidak perlu dihidrogeasi semuanya.

Diagram alir berikut menunjukkan proses hidrogenasi sempurna dari sebuah minyak tak-jenuh-tunggal

yang sederhana.

Page 5: Pengertian Polimerisasi Adisi

Kekurangan hidrogen sebagai sebuah bahan untuk mengeraskan lemak dan minyak

Ada beberapa risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan akibat memakan lemak atau minyak yang

terhidrogenasi. Para konsumen mulai menyadari hal ini, dan pabrik-pabrik yang memproduksi

makanan juga terus mencari cara-cara alternatif untuk mengubah minyak menjadi padatan yang bisa

dioleskan pada makanan.

Salah satu masalah ditimbulkan oleh proses hidrogenasi.

Ikatan-ikatan rangkap pada lemak dan minyak tak-jenuh cenderung membuat gugus-gugus yang ada

di sekitarnya tertata dalam bentuk "cis".

Suhu relatif tinggi yang digunakan dalam proses hidrogenasi cenderung mengubah beberapa ikatan

C=C menjadi bentuk "trans". Jika ikatan-ikatan khusus ini tidak dihidrogenasi selama proses, maka

mereka masih cenderung terdapat dalam produk akhir mentega khususnya pada molekul-

molekul lemak trans.

Konsumsi lemak trans telah terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol (khususnya bentuk LDL

yang lebih berbahaya) – sehingga bisa menyebabkan meningkatnya risiko penyakit jantung.

Proses apapun yang cenderung meningkatkan jumlah lemak trans dalam makanan sebaiknya

dihindari. Baca dengan seksama label makanan, dan hindari makanan apapun yang mengandung

(atau dimasak dalam) minyak terhidrogenasi atau lemak terhidrogenasi.

Kata Pencarian 

Senyawa aldehid dan keton merupakan senyawa yang mengandung gugus karbonil, senyawa ini banyak dijumpai di alam. Beberapa kelompok aldehid antara lain :

Page 6: Pengertian Polimerisasi Adisi

Formaldehid              Aldehid Alifatik          Aldehid Aromatik

 Beberapa kelompok keton

Keton alifatik, alkil, aril keton, keton aromatik, halidaketon siklik

 Beberapa senyawa aldehid dan keton di alam

Benzaldehid               sinamaldehid                  vanillin

(minyak badam)         (kayu manis)                (biji vanili)

Page 7: Pengertian Polimerisasi Adisi

Karvon                   vitamin K                                   Jasmon

(minyak permen)                                           (dari minyak bunga melati)

Tatanama aldehid dan keton

IUPAC diturunkan dari alkana diganti akhiran nal (aldehid) atau on (keton), kadang-kadang digunakan juga nama trivial (perdagangan).

IUPAC   Metanal                   etanal                          propanal

Trivial  : formaldehida           asetaldehida               propionaldehid

IUPAC : propanon                2-butanon                   sikloheksanon

Trivial  : aseton                  etil metil keton

Page 8: Pengertian Polimerisasi Adisi

IUPAC : metil fenil keton                              difenil keton

Trivial : asetofenon                                        benzofenon

Beberapa sifat fisika senyawa karbonil

Metanal berupa gas, senyawa aldehid dan keton dengan jumlah atom C rendah berupa cair.

Benzaldehid berupa cairan tak berwarna dengan rasa seperti buah almond.

Etanal dan propanone larut dalam air dengan membentuk ikatan hidrogen dengan air, sedangkan benzaldehid tdk larut dalam air.

Reaksi pembuatan senyawa karbonil

1. Ozonolisis

2. Oksidasi alkohol

Alkohol primer akan menghasilkan aldehid, alkohol sekunder akan menghasilkan keton

3. Asilasi benzena

Page 10: Pengertian Polimerisasi Adisi

R.A.:    1.  H2 / Pt, Ni atau Pd

                (dapat juga utk reduksi C=C dan CºC)

            2. Na/ Hg dalam etanol

                (dapat juga utk reduksi RX)

            3. LiAlH4, NaBH4

    (LiAlH4, dapat juga utk reduksi asam &  turunannya)

2. Reduksi (menghasilkan alkana)

Clemmensen Reduction / Wolff-Kishner Reduction 

a. Clemmensen reduction: Zn / Hg in conc.HCl

b. Wolff-Kishner reduction: NH2NH2 in NaOH

3.    OksidasiReaksi spesifik untuk aldehid, untuk membedakan dengan keton

  (These are very important tests)

a. Dengan Reagen Fehling

b. Reagent Tollen’s 

Page 11: Pengertian Polimerisasi Adisi

Reagent Tollen’s dibuat dari larutan perak nitrat dan amonia. Disebut juga reaksi pembentuk cermin perak.

   a. Oksidasi dengan KMnO4 menghasilkan asam karboksilat

        b. Oksidasi keton membentuk asam karboksilat 

Reaksi oksidasi ini bukan cara yang baik, oleh karena ikatan yang putus tidak dapat terkontrol.

4. Reaksi pembentukan Iodoform 

Page 12: Pengertian Polimerisasi Adisi

Cocok digunakan untuk  membuktikan adanya Gugus :

Reaksi adisi nukleofilik 

Reaktivitas reaksi adisi nukleofilik 

Faktor yang mempengaruhi:

1. Faktor elektronik akibat pengaruh induksi positif dari gugus alkil menyebabkan karbon karbonil kurang elektro positif.

2. Faktor elektronik  akibat adanya resonansi

Contoh : benzaldehid kurang reaktif akibat adanya resonansi

3. Faktor sterik

Page 13: Pengertian Polimerisasi Adisi

Pada reaksi adisi nukleofil karbon karbonil mengalami perubahan hibridisasi dari  sp2menjadi sp3 sehingga meningkatkan halangan sterik disekitar karbon karbonil. Jika gugus R semakin meruah bentuk intermedietnya juga  menjadi semakin kurang stabil. 

 

a. Reaksi adisi nukleofilik dengan  HCN (or KCN / H+)

 

 mekanisme:

Sianohidrin merupakan zat antara sintetik yang berguna, gugus CN dapat dihidrolisis menjadi gugus karboksil atau esterContoh :

 

 

b. Reaksi adisi nukleofilik dengan NaHSO3

Page 14: Pengertian Polimerisasi Adisi

Dalam keadaan dingin senyawa bisulfit yang terbentuk dapat  mengkristal. Reaksi ini digunakan untuk pemisahan dan identifikasi  senyawa karbonil.  Senyawa karbonil dapat terbentuk kembali dengan penambahan alkali.

c. Adisi nukleofilik dengan ROH (Pembentukan Ketal / Acetal)

Senyawa karbonil dapat terbentuk kembali jika ditambahkan H+ / air. Acetal dan ketal biasa digunakan sebagai cara proteksi gugus fungsi dalam sintesis.

 

5. Reaksi kondensasi

Page 15: Pengertian Polimerisasi Adisi

 

a. Reaksi kondensasi dengan hidroksilamin

 

Aldehid akan membentuk aldoxim, keton akan menghasilkan ketoxim, yang berupa padatan putih. Reaksi ini dapat digunakan untuk identifikasi adanya senyawa karbonil.

b. Reaksi kondensasi dengan hidrazin 

 

d. Reaksi kondensasi dengan 2,4-dinitropenilhidrazin (identifikasi gugus karbonil yang banyak dilakukan)

Page 17: Pengertian Polimerisasi Adisi

Dalam reaksi aldol kondensasi, senyawa karbonil harus mempunyai hidrogen a yang bersifat lebih asam dan karbanion yang terbentuk distabilkan oleh resonansi.

  

Contoh reaksi kondensasi aldol silang

 

Page 18: Pengertian Polimerisasi Adisi

8. Reaksi Cannizaro

 

Dalam reaksi tersebut terjadi peristiwa reaksi dismutase atau disproportionasi, dimana benzaldehid (yang tidak memilik H-a) mengalami reaksi oksidasi sekaligus reduksi.

 

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Poskan Komentar

TURUNAN ASAM KARBOKSILAT :   ESTER Meninggalkan komentarPosted by Emel Seran pada 22 Januari 2012

Ester merupakan kelompok senyawa organik yang memiliki rumus umum RCOOR1. Ester termasuk turunan asam karboksilat yang gugus –OH dalam rumus RCOOH diganti oleh gugus –OR1. Dengan demikian rumus umum ester adalah

 

TATANAMA ESTER

Page 19: Pengertian Polimerisasi Adisi

Pemberian nama pada ester diawali dengan menyebut nama gugus alkil atau aril yang menggantikan atom H dalam gugus –COOH pada asam asam karboksilat induknya kemudian di ikuti nama asam tersebut tanpa menyebut kata asam.

Contoh

Asam induk = CH3CH2CH2COOH

                    IUPAC = asam pentanoat

                    Trivial = asam valerat

Ester = CH3CH2CH2COOC2H5

                     IUPAC = etil pentanoat

                     Trivial = etil valerat

3-metilbutil asetat

Butil butanoat

Benzil butanoat

Page 20: Pengertian Polimerisasi Adisi

 

PEMBUATAN ESTER

Ester dibuat dengan mereaksikan alkohol atau fenol dengan asam karboksilat kemudian direfluks. Fenol yaitu senyawa organik dimana gugus -OH langsung terikat pada cincin benzena. Reaksi pembuatan ester disebut esterifikasi dan reaksi yang terjadi disebutreaksi esterifikasi Fischer. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi reversibel yang sangat lambat, tetapi bila menggunakan katalis asam mineral seperti asam sulfat (H2SO4) dan asam klorida (HCl) kesetimbangan akan tercapai dalam waktu yang cepat. Pola umum dalam pembuatan ini dinyatakan dengan persamaan berikut

RCOOH + R1OH ↔ RCOOR1 + H2O

Dalam reaksi esterifikasi, ion H+ dari H2SO4 berperan dalam pembentukan ester dan juga berperan dalam reaksi sebaliknya yakni hidrolisis ester. Sesuai dengan hukum aksi massa, untuk memperoleh rendemen ester yang tinggi maka kesetimbangan harus bergeser ke arah pembentukkan ester. Untuk mencapai keadaan ini dapat ditempuh dengan cara:

a. Salah satu pereaksi digunakan secara berlebih. Biasanya alkohol dibuat berlebih karena murah dan mudah diperoleh.

b. Membuang salah satu produk dari dalam campuran reaksi

Laju reaksi esterifikasi suatu asam karboksilat bergantung pada halangan sterik dalam alkohol dan asam karboksilatnya. Dengan bertambahnya halangan sterik di dalam zat antara, laju pembentukkan ester akan menurun. Dengan demikian rendemen ester akan berkurang.

Page 21: Pengertian Polimerisasi Adisi

Esterifikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah struktur molekul dari alkohol, suhu dan konsentrasi reaktan maupun katalis. Kereaktifan alkohol terhadap esterifikasi: CH3OH > alkohol primer > alkohol sekunder > alkohol tersier

Kereaktifan asam karboksilat terhadap esterifikasi : HCOOH > CH3COOH > RCH2COOH > R2CHCOOH > R3CCOOH

Selain dibuart dari asam karboksilat, ester juga dapat diperoleh dengan cara mereaksikan suatu klorida asam atau suatu anhidrida asam dengan alkohol atau fenol. Reaksi pembuatan ester dari klorida asam dan anhidrida asam mengikuti pola umum reaksi berikut.

Klorida asam

RCOCl + R1OH → RCOOR1 + HCl

RCOCl + ArOH → RCOOAr + HCl

Anhidrida asam

(RCO)2O + R1OH → RCOOR1 + RCOOH

(RCO)2O + ArOH → RCOOAr + RCOOH

 

REAKSI-REAKSI ESTER

a. Reaksi hidrolisis

Reaksi hidrolisis ester dalam suasana asam menghasilkan asam karboksilat dan alkohol, namun bila reaksi hidrolisis dilangsungkan dalam suasana basa diperoleh garam karboksilat dan alkohol. Hidrolisis ester dengan basa dise4but reaksi Penyabunan (Saponifikasi).

Page 22: Pengertian Polimerisasi Adisi

 

b. Reaksi dengan Amonia

Produk reaksi antara ester dengan amonia adalah suatu amida dan suatu alkohol.Contoh : reaksi antara etil asetat dengan amonia menghasilkan asetamida dan etanol.

CH3COOC2H5 + NH3 → CH3CONH2 + C2H5OH

 

c. Transesterifikasi

Jika suatu ester direaksikan dengan suatu alkohol maka akan diperoleh ester baru dan alkohol baru. Reaksi ini disebut reaksi transesterifikasi yang dapat berlangsung dalam suasana asam dan basa mengikuti pola umum berikut ini.

RCOOR1 + R”OH ↔ RCOOR” + R1OH

Reaksi diatas disebut transesterifikasi karena terjadi pertukaran antara gugus alkil dalam –OR1 pada ester dengan gugus alkil dalam ikatan R”O.

Contoh reaksi antara suatu trigliserida dengan metanol.

Page 23: Pengertian Polimerisasi Adisi

 

d. Reaksi dengan pereaksi Grignard

Reaksi antara suatu ester dengan pereaksi Grignard merupakan cara istimewa dalam pembuatan alkohol tersier. Pola umum dari reaksi ini adalah sebagai berikut.

Bila keton yang diperoleh di atas direaksikan lebih lanjut dengan R’’MgX maka pada akhirnya diperoleh suatu alkohol terseir menurut persamaan reaksi berikut ini.

 

SIFAT FISIKA DAN KEGUNAAN ESTER

Ester yang memiliki 3 sampai 5 atom karbon dapat larut dalam air dan selebihnya tidak larut dalam air. Ester merupakan kelompok senyawa organik yang memiliki aroma yang wangi seperti bunga dan buah sehingga banyak digunakan sebagai pengharum (essence), sarirasa dalam industri makanan dan minuman. Ester yang digunakan biasanya yang berwujud cair pada suhu dan kamar.

Titik leleh dan titik didih ester lebih rendah dibanding asam karboksilat dan alkohol asamnya. Hal ini disebabkan dalam ester tidak terbentuk ikatan hidrogen

Page 24: Pengertian Polimerisasi Adisi

antarmolekulnya sedangkan pada alkohol dan asam karboksilat terjadi ikatan hidrogen antarmolekulnya. Adanya ikatan hidrogen inilah yang menyebabkan titik leleh dan titik didih alkohol asalnya lebih tinggi.

Kelompok ester yang memiliki aroma buah disajikan pada tabel berikut ini, (dikutib dariwikipedia.org).

Strutur Nama Aroma atau terdapat di

Alil hexanoate nenas

Benzil asetat pir , strawberry , melati

butil butirat Nenas

Etil butirat pisang, nanas, stroberi

etil heksanoat nanas, pisang lilin hijau

etil sinamat kayu manis

Etil format cherry, raspberry, strawberry

Etil heptanoat aprikot, ceri, anggur, raspberi

Page 25: Pengertian Polimerisasi Adisi

Etil isovalerat Apel

Etil laktat mentega, krim

Etil nonanoat anggur

Etil pentanoat Apel

Geranil asetat Pelargonium

Karbon Dan Senyawaannya Asam karboksilat dan turunannya, asam

krboksilat, ester, esterifikasi,pembuatan ester, reaksi esterifikasi Fischer, senywa dan zat aroma buah

dan bunga, sifat fisika dan kimia ester,sifat-sifat ester, Transesterifikasi, turunan asam

karboksilat, unsur dalam tubuh manusia, unsur kimia, unsur kimia dalam tubuh, Unsur-unsur di Tubuh

Manusia

Fakta-Fakt

PERUBAHAN MINYAK SETELAH PEMANASAN

Lipida merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organik seperti eter, benzena, dan kloroform. Lemak atau minyak secara kimiawi adalah trigliserida yang merupakan bagian terbesar dari kelompok lipida. Dalam pembentukannya, trigliserida merupakan hasil kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak yang membentuk satu molekul trigliserida dan tiga molekul air (Winarno, 2002). Lemak dan minyak adalah bahan-bahan yang tidak larut dalam air yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Lemak dan minyak digunakan dalam makanan sebagian besar adalah trigliserida yang merupakan ester dari gliserol dan berbagai

Page 26: Pengertian Polimerisasi Adisi

asam lemak. Trigliserida merupakan hasil kondensasi 1 molekul gliserol dengan 3 molekul asam lemak yang berbeda membentuk 1 molekul trigliserida dan 3 molekul air. (Fennema, 1985).

Lemak adalah campuran trigliserida yang berbentuk padat pada suhu kamar, sedangkan minyak adalah campuran trigliserida yang berbentuk cair pada suhu kamar. Hal ini disebabkan lemak tersusun oleh asam lemak jenuh yang tinggi dimana tidak mengandung ikatan rangkap sehingga titik leburnya pun tinggi. Sedangkan minyak tersusun oleh asam lemak tidak jenuh yang tinggi dimana mengandung ikatan rangkap sehingga titik leburnya pun rendah (Winarno, 2002).Minyak dapat digunakan sebagai medium penggoreng bahan pangan. Minyak berfungsi sebagai medium penghantar panas, panambah rasa gurih, penambah nilai gizi dan kalori dalam bahan pangan. Kerusakan minyak selama penggorengan akan mempengaruhi mutu dan nilai gizi bahan yang digoreng. Minyak yang rusak akibat proses oksidasi dan polimerisasi akan menghasilkan bahan pangan dengan rupa yang kurang menarik dan cita rasa yang tidak enak serta kerusakan sebagian  vitamin dalam minyak (Ketaren, 1986). Pada proses penggorengan dengan suhu tinggi , lemak terpapar oksigen secara langsung sehingga asam lemak jenuh akan mengadakan reaksi kimia yaitu :Dengan adanya proses penggorengan dengan suhu tinggi dengan adanya oksigen, asam lemak jenuh akan menyebabkan perubahan, meliputi :1.    Perubahan Kimia:-    Autooksidasi :Oksidasi lemak dan minyak pada suhu kurang dari 100C.-    Polimerisasi thermal: Polimerisasi yang terjadi pada suhu 250C tanpa oksigen.-    Oksidasi: Oksidasi atau pemanasan minyak pada suhu tinggi dengan adanya oksigen. (Ketaren, 1986)2.    Perubahan Fisika-    Peningkatan viskositas, intensitas warna, busa -    Penurunan titik asap Perubahan kimia yang terjadi dalam molekul lemak akibat pemanasan tergantung dari: 1.    Lamanya pemanasan2.    Suhu pemanasan3.    Adanya akselerator4.    Komposisi campuran asam lemak yang terikat dalam molekul trigliserida.5.    Kadar  air6.    Komposisi gizi dari bahan

Polimerisasi merupakan proses dominan dan viskositas minyak akan bertambah besar selama pemanasan minyak tersebut. Derajat ketidakjenuhan minyak yang ditunjukkan oleh bilangan iod. Hal ini berarti terjadi pada penjenuhan ikatan rangkap asam lemak tidak jenuh mula-mula. Hidrostatis lemak dapat juga terjadi dalam proses penggorengan dan dihasilkan asam lemak bebas (Ketaren, 1986).

Page 27: Pengertian Polimerisasi Adisi

Penentuan kualitas minyak atau penentuan tingkat kemurnian minyak dapat diukur dengan angka asam lemak bebas, angka peroksida (tingkat ketengikan) dan kadar air. Sementara untuk penentuan sifat fisik dan kimiawi khas dari minyak dapat dianalisis dengan mengukur angka iodin (tingkat ketidakjenuhan), angka penyabunan, titik cair, titik asap, angka Krischer, angka Polenske dan angka Reichert-Meissl (Sudarmadji, 2007).Angka PeroksidaAngka peroksida adalah mili ekuivalen peroksida yang dihasilkan setiap 100 gram sampel. Angka peroksida merupakan angka terpenting untuk menentukan derajat kerusakan lemak atau minyak. Asam lemak tidak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkapnya sehingga membentuk peroksida (Ketaren, 1986). Angka peroksida adalah gambaran tingkat ketengikan yang disebabkan oleh proses oksidasi. Komponen minyak yang tidak jenuh bereaksi dengan udara bebas menghasilkan senyawa peroksida yang dapat mengisomerisasi dengan air membentuk senyawa-senyawa kompleks termasuk aldehid, keton, asam-asam dengan BM rendah (Murdjiati, G., dkk., 1987). Asam lemak tidak jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkapnya sehingga membentuk peroksida.Prinsip penentuan angka peroksida adalah senyawa yang terdapat dalam minyak akan mengoksidasi KI sehingga terbentuk I2 bebas yang diikat oleh larutan Na-thiosulfat sehingga jumlah thiosulfat equivalen dengan jumlah I2 bebas yang berarti equivalen dengan jumlah senyawa peroksida dalam minyak tersebut (metode iodometri) (Murdjiati, G., dkk., 1987). Reaksi yang terjadi adalah :RCOO-  + KI           ---->         RCO- + H2O + I2 + K+I2 + Na2S2O3     ------->         NaI   + Na2S2O3                                    (Ketaren, 1986)Reaksi yang terjadi merupakan reaksi oksidasi-reduksi yaitu dengan titrasi iodin dan iod bebas dititrasi dengan Natrium Thiosulfat dengan indikator amilum. Rumus angka peroksida : 

(Sudarmadji, 2007)%FFAAngka asam dinyatakan sebagi jumlah miligran KOH yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas  yang terdapat pada satu gram minyak atau lemak .Angka asam yang nesar menunjukkan asam lemak bebas yang bebbas yang berasal dari hidrolisa minyak ataupun karena proses pengolahan yang kurang baik. Makin tinggi angka asam  makin rendah kulitasnya.%FFA=  ml NaOH X N NaOHX BM asam lemak                            ----------------------------------------

                         Berat sampel x 10

Page 28: Pengertian Polimerisasi Adisi

(Sudarmadji,2007)

Indeks RefraksiIndeks bias minyak atau lemak merupakan perbandingan sinus sudut sinar jatuh dan sudut pantul cahaya yang melalui minyak. Pembiasan ini disebabkan karena adanya interaksi antara gaya elektrostatika dan elektromagnet atom-atom dalam molekul minyak. Alat yang digunakan untuk menentukan indeks refraksi adalah refraktometer (Sudarmadji, 2007). 

ViskositasViskositas adalah internal friksi sebuah cairan atau resistensi atau ketidakmauan mengalir suatu cairan. Viskositas berguna untuk mengetahui mutu suatu produk dan juga untuk sarana pengendalian mutu dan untuk mengetahui adanya polimerisasi. Minyak yang dipanaskan viskositasnya akan meningkat. Perubahan viskositas minyak disebabkan reaksi polimerisasi dan siklikasi. Penentuan  viskositas minyak adalah dengan mengukur kecepatan putaran rotor menggunakan Viskotester (Sudarmadji, 2007).

Profil Gas ChromatographyDalam profil GC, senyawa-senyawa yang akan dipisahkan ditempatkan pada situasi dinamik (bergerak) yaitu dengan melakukan pengaliran dan selama itu akan terjadi peristiwa pelarutan, absorpsi atau penguapan (Sudarmadji, 2007). Dalam percobaan ini proses yang ditempuh adalah penguapan. Dengan gas kromatografi, akan dapat ditentukan rasio asam lemak dalam suatu sampel minyak. Setelah penyimpanan atau pemanasan, profil asam lemak suatu minyak akan berubah baik jenis atau konsentrasinya. Komposisi asam-asam lemak suatu lemak atau minyak dapat dilakukan dengan alat Gas Chromatograph (GC). Sebelum sampel minyak disuntikkan ke GC, perlu dilakukan metilasi yaitu menjadikan asam-asam lemak dalam bentuk metil ester. Metode yang umum digunakan adalah metode MetCalfe & Schmitz, 1961. Metode ini menggunakan Boron trifluorida (BF3), kemudian dipanaskan dengan system reflux. Setelah didinginkan kemudian disaring. Kromatografi gas (gas chromatography) merupakan salah satu teknik kromatografi yang paling banyak digunakan dibanding dengan teknik kromatografi yang lain. Bahkan kini dipakai juga untuk preparatif yang langsung dapat dikaitkan dengan alat lain misalnya spektrometri masa untuk menentukan struktur senyawa yang telah dipisahkan. Kromatografi gas (GC) pemisahannya berdasarkan atas dasar partisi sehingga pada GC, penyangga padatnya dilapisi cairan yang bertindak sebagai fasa stasioner (fase cairan). Pemilihan fase cairan biasanya didasarkan atas pedoman Like Dissolves Like (Budiharto, 1990).Penggunaan GC tidak hanya untuk analisis senyawa-senyawa yang relatif mudah menguap seperti senyawa-senyawa hidrokarbon yang sederhana, tetapi juga senyawa-senyawa yang lebih kompleks seperti asam-asam amino, asam lemak, berbagai sterol, dan pestisida. GC sering  digunakan untuk menentukan komposisi asam lemak dalam suatu sampel lemak atau minyak secara tepat. Penggunaan

Page 29: Pengertian Polimerisasi Adisi

untuk analisis tidak saja karena  makin banyaknya fase stasioner tapi juga karena adanya kemungkinan untuk mengadakan modifikasi senyawa yang titik didihnya sangat tinggi, menjadi derivat yang titik didihnya jauh lebih rendah (Budiharto, 1990).

Kadar masing-masing asam lemak dapat ditentukan dengan rumus :% asam lemak =          Luas area sampel X 100%

                                  ----------------------------                             (Luas area total-luas area solven)

 daftar pustaka Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan.UI press:JakartaM

urdijati Gardjito, dkk., 1987. Teknologi Pengolahan Minyak. PAU Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta.Murdijati Gardjito, dkk., 1987. Teknologi Pengolahan Minyak. PAU Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta.Sudarmadji S., Bambang Haryono, Suhardi, 2007 Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta.

mak dan Minyak - XII IPA Sem. IILemak Dan Minyak

Lipid adalah senyawa biomolekul yang dapat dijumpai pada tumbuhan, hewan, dan manusia.

Berdasarkan struktur biomolekul lipid dibagi menjadi:

1. Lipid sederhana: merupakan senyawa ester asam lemak dengan berbagai alkohol. Contoh:

lemak, minyak, lilin.

2. Lipid gabungan: merupakan senyawa ester asam lemak sangat mengikat biomolekul lain.

Contoh: lipoprotein, fosfolipid.

Perbedaan Lemak dan Minyak

Lemak dan minyak merupakan ester trigliserida, perbedaan lemak dan minyak adalah sebagai

berikut:

1. Lemak

a. berfasa padat

b. mengandung asam alkanoat jenuh (C15H31COOH, asam palmitat; C17H35COOH, asam

stearat)

Page 30: Pengertian Polimerisasi Adisi

2. Minyak

a. berfase cair

b. mengandung asam alkanoat tidak jenuh (C17H33COOH, asam oleat; C17H31 – COOH, asam

oleat)

c. terdapat di dalam tumbuh-tumbuhan.

Lemak dan minyak dapat dihidrolisis dalam lingkungan basa kuat menghasilkan gliserol dan

garam dari asam lemak (sabun). Reaksi ini disebut juga saponifikasi (penyabunan).

Lilin

Lilin dapat diperoleh dari lebah madu dan ikan paus atau lumba-lumba. Lilin lebah madu

dikeluarkan oleh lebah madu untuk membuat sarang tempat menyimpan madu. Lilin ini terutama

mengandung mirisil-palmitat.

Lilin yang terdapat pada ikan paus atau lumba-lumba disebut spermaseti yang mengandung setil

palmitat.

Fos folipid

Fos folipid adalah suatu gliserida yang mengandung fosfor dalam bentuk ester asam fosfat, maka

disebut fosfogloserida.

Fosfolipid terdapat dalam kacang kedelai, telur, otak, dan hati. Fosfolipid yang paling umum

adalah lesitin yang banyak digunakan untuk membuat susu instant.

Lipoprotein

Merupakan gabungan lipid dengan protein, terdapat dalam plasma darah dan berperan penting

dalam transportasi lipid.

Struktur dan Tata Nama SenyawaMolekul lemak terbentuk dari gabungan tiga molekul asam lemak dengan satu molekul gliseol. Perhatikan reaksi berikut.

Dalam pemberian nama suatu lemak, tergantung dari nama asam lemak yang diikatnya.

a.       Apabila lemak mengikat asam lemak yang sama, maka pemberian nama senyawa lemak sebagai

berikut.

-          Gliserol + tri asam lemak

Page 31: Pengertian Polimerisasi Adisi

Oleh karena senyawa tersebut terdiri dari asam lemak yang sama yaitu asam stearate, senyawa

tersebut dinamakan gliserol tristearat.

a.       Apabila lemak mengikat asam lemak yang berbeda maka pemberian nama senyawa lemak

seperti berikut.

-          Gliserol + asam lemak menurut letaknya

Contoh : 

Jadi senyawa lemak tersebut dinamakan gliserol palmito stearo oleat.

Lemak tersebut dinamakan gliserol stearopalmito oleat.

Reaksi Lemak dan Minyak

1.      Hidrogenasi Minyak

Ikatan rangkap pada minyak dapat dijenuhkan dengan cara hidrogenasi sehingga menjadi lemak

padat.

Page 32: Pengertian Polimerisasi Adisi

Untuk menunjukkan derajat ketidakjenuhan asam (banyaknya ikatan rangkap) dinyatakan dengan

angka yod, yaitu angka yang menyatakan banyaknya gram yodium yang dapat diadisikan pada 100

gram lemak.

2.    PenyabunanReaksi antara gliserida dengan basa menghasilkan sabun dikenal dengan reaksi penyabunan (saponifikasi).Contoh :

Sabun yang mengandung logam Na (dari lemak + NaOH) disebut sabun keras (sabun cuci), sedang yang mengandung logam K disebut sabun lunak (sabun mandi).Untuk menyatakan banyaknya asam yang terkandung dalam lemak digunakan reaksi penyabunan dengan KOH, yang dinyatakan dengan angka penyabunan, yaitu angka yang menunjukkan berapa mg KOH yang digunakan uuntuk menyabunkan 1 gram lemak.

3.    Reaksi HidrolisisDengan adanya enzim lipase, lemak atau minyak dapat mengalami hidrolisis oleh air pada suhu kamar.

Fungsi lipidAda beberapa fungsi lipid di antaranya:

-          Sebagai penyusun struktur  membran selDalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.

-          Sebagai cadangan energyLipid disimpan sebagai jaringan adipose

-          Sebagai hormon dan vitamin

Page 33: Pengertian Polimerisasi Adisi

Sumber Lemak, Fungsi Lemak dan Jenis-Jenis Lemak 

Info Kesehatan - Mengenal Sumber Lemak, Fungsi Lemak dan Jenis-Jenis Lemak.Tentunya kalian sudah sering mendengar kata lemak, tapi tahukah Anda mengenai apa itu lemak, sumber lemak dan jenis-jenis lemak? Hmmh, saya yakin tidak banyak yang mengetahui soal itu. Karena itulah di artikel ini saya akan berikan penjelasan mengani ketiga hal tersebut.

Jenis-jenis lemak: Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang memiliki efek yang kurang baik bagi kesehatan. Contoh makanan dengan sumber asam lemak jenuh yang tinggi adalah gajih, mentega, dan lemak hewani. 

Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang merupakan sumber nutrisi yang baik untuk kesehatan. Contoh sumber asam lemak tak jenuh terdapat pada minyak zaitun, kacang-kacangan, dan alpukat.

Fungsi lemak bagi tubuh:

1. Sumber cadangan energi yang disimpan dalam tubuh

2. Media untuk transportasi beberapa vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D,E, dan K)

3. Membantu menekan lasa rapar dengan mekanisme memperlambat pengosongan pada lambung sehingga rasa kenyang dapat bertahan lebih lama.

4. Merupakan zat gizi yang menambah citarasa pada makanan.

Beberapa sumber lemak terbaik:1.      Buah Alpukat

Alpukat adalah buah yang memiliki kandungan tinggi lemak. Tetapi Anda tidak perlu khawatir, karena selain daging buahnya yang gurih, alpukat memiliki mengandung lemak baik (HDL).

Page 34: Pengertian Polimerisasi Adisi

Kandungan lutein pada alpukat berkhasiat untuk membantu meningkatkan kualitas kesehatan mata dan kandungan klorofilnya merupakan sumber antioksidan.

2.      Kelapa dan Minyak Kelapa MurniKelapa merupakan sumber lemak yang bagus bagi Anda yang vegetarian. Banyak mengandung vitamin K, E dan zat besi. Vitamin K bagus untuk pertumbuhan tulang dan mempercepat kerja kalsium. Sementara vitamin E bagus untuk kesehatan kulit.

Minyak kelapa dapat menjadi pilihan terbaik sebagai menu makanan penutup yang sehat. Meski kegunaan minyak kelapa masih terus dipelajari, tapi manfaatnya telah diakui ampuh sebagi anti-bakteri, kaya akan vitamin K dan E dan zat besi. Beberapa riset bahkan mengindikasikan, minyak kelapa dapat membantu manajemen berat badan, karena mengurangi stres pada sistem endokrin.

3.      Mentega SheaShea (Vitellaria paradoxa) adalah jenis tanaman yang tumbuh di Afrika. Bijinya bisa diekstrak untuk dimabil minyaknya dan dijadikan mentega yang tinggi kandungan vitamin E dan A yang bisa berfungsi sebagai antioksidan.

4.      Minyak SalviaTerdengar asing di Indonesia karena memang hanya tuumbuh di daratan Meksiko dan Amerika Selatan. Memiliki bunga seperti lavender. Karena warna dan bentuknya yang unik, salvia biasanya hanya digunakan sebagai tanaman hias. Namun minyak astiri yang dihasilkan dari ekstraksi salvia ternyata tinggi kandungan omega 3.

5.      Minyak Biji AnggurMinyak hasil ekstraksi biji anggur menurut beberapa penelitian mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.

6.      Minyak CamalinaTermasuk jenis sayuran seperti kol dan brokoli. Minyak yang dihasilkan memiliki kandungan lemak yang baik, vitamin E dan omega 3 yang tinggi. Bagus sebagai antioksidan.

7.      Ikan (Salmon, sarden, herring, makarel dan tuna)Beberapa jenis ikan mengandung lemak yang sangat baik bagi kesehatan. Salmon, sarden, herring, makarel dan tuna adalah jenis ikan yang mengandung asam lemak omega-3. Lemak pada ikan sangat dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan, perkembangan fungsi otak, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Asam lemak omega-3 juga dapat ditemukan pada tumbuhan laut seperti krill, alga, beberapa tanaman dan minyak kacang. Asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi kolesterol jahat (LDL), meningkatkan kolesterol baik (HDL), mengurangi peradangan dan mengurangi risiko \penyakit jantung, kanker dan diabetes tipe 2.

EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic) adalah tipe asam lemak omega-3 yang banyak ditemukan dalam minyak ikan untuk mengurangi resiko irama jantung abnormal yang mengakibatkan kematian mendadak dan penyakit jantung, menurut hasil studi di University of Maryland Medical Center .

8. Kacang-kacangan atau polong-polongan

Page 35: Pengertian Polimerisasi Adisi

Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang melindungi kesehatan Anda. Orang yang makan kacang secara teratur berisiko lebih rendah untuk meninggal akibat serangan jantung dan stroke ketimbang mereka yang makan sedikit, menurut studi di Harvard School of Public Health.

Kebanyakan jenis kacang-kacangan mengandungan tingkat kolesterol jahat (LDL) yang rendah dan mampu meningkatkan kolesterol baik.

Kenari misalnya, mengandung asam lemak omega-3 yang melindungi Anda dari ritme jantung abnormal yang mematikan dan pembekuan darah. Beberapa contoh jenis kacang yangmengandung omega 3 adalah kacang tanah, kacang merah, almond dan kenari.

Kacang Macadamia. Macadamia merupakan jenis tumbuhan kacang yang banyak hidup di daratan Australia. Minyak macadamia mengandung lemak baik yang mampu menurunkan kadar lemak jahat dalam tubuh. Macadamia juga memiliki kandungan omega 3 dan vitamin E yang tinggi

Pengertian Antioksidan, Sumber dan Manfaat Antioksidan

       Antioksidan merupakan zat yang bermanfaat untuk menghambat serta mencegah proses

oksidas. Antioksidan merupakan penetralisir dari terbentuknya radikal bebas dalam tubuh.

Antioksidan dapat menghambat oksidasi walaupun dalam konsentrasi rendah. Zat ini dibutuhkan

oleh tubuh untuk memerangi pemicu penyakit kronis yaitu radikal bebas. Antioksidan didefinisikan

sebagai senyawa-senyawa yang mencegah sel dari ancaman bahaya radikal bebas oksigen reaktif.

Hal penting mengenai antioksidan

Pasokan antioksidan hendaknya aman dalam pemanfaatannnya dan tidak bersifat toksik dan juga

harus efektif pada konsentrasi rendah antara 0,01-0,02% serta bisa  disediakan dalam harga murah

dan dapat bertahan saat proses pengolahan produk.

Apakah Sumber antioksidan?

Jika dilihat dari asalnya antioksidan dibagi dalam dua jenis yaitu antioksigen yang berasal dari

tubuh atau dsebut juga endogen serta antioksidan dari luar tubuh yang kita sebut eksogen. Kadang-

kadang endogen saja tidak cukup untuk mengatasi stress oksidatif berlebihan. Stres oksidatif

merupakan kondisi saat mekanisme antioksidan belum mencukupi untuk membuat pecah spesi

oksigen reaktif. Oleh karena itulah perlu dibantu oleh eksogen.

Macam-macam Antioksidan

Page 36: Pengertian Polimerisasi Adisi

Jika dilihat dari cara kerjanya antioksidan dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu :

1.    Antioksidan primer yang bereaksi terhadap radikal bebas dan menstabilkannya

2.    Antioksidan sekunderatau antioksidan preventif yang berguna mengurangi laju awal dari suatu reaksi

rantai dan

3.    Antioksidan tersier.

Berdasarkan penelitian Ong et al. sekitar tahun 1995 cara kerja antioksidan selular merupakan

antioksidan yang bisa menyebabkan interaksi langsung dengan oksidan, radikal bebas, serta

oksigen tunggal. Hal ini bisa mencegah terjadinya jenis dari oksigen reaktif serta merubah jenis

oksigen rekatif menjadi kurang toksik sehingga dapat mencegah kemampuan oksigen reaktif dan

memperbaiki kerusakan yang timbul. Oleh karena itulah setelah membaca artikel Pengertian

Antioksidan, Sumber dan Manfaat Antioksidan ini, menjaga kesehatan tubuh tidak hanya cukup

dengan menggunakan pasokan antioksidan dari dalam tubuh atau endogen saja, akan tetapi

dibutuhkan juga antioksidan dari luar tubuh atau eksogen dengan syarat proses pengolahan dari

produk antioksidan ini tidak menyebabkan antioksidan ini rusak, mengingat bahwa manfaat dari

antioksidan ini sangat banyak dan penting.

Jenis Dan Mekanisme Antioksidan

Donor Hidrogen bereaksi dengan radikal peroksi untuk membentuk hidroperoksida, dan mencegah abstraksi

hidrogen dari polimer backbone. Stabilisator fenolik adalah stabilisator paling banyak digunakan dari jenis ini.

Dekomposer hidroperoksida dapat mencegah pemecahan hidroperoksida ke alkoksi yang sangat reaktif membentuk

radikal hidroksi. Senyawa organofosfat yang banyak digunakan dekomposer hidroperoksida.

Page 37: Pengertian Polimerisasi Adisi

Senyawa fosfor trivalen sangat baik sebagai dekomposer dari hidroperoksida. Umumnya, senyawa utama yang

digunakan meliputi fosfit (atau phosphonites) yang digunakan dan akan bereaksi sesuai jumlah fosfat yang

dibutuhkan keseimbangan pada reaksi kimia secara general.

Beberapa dari senyawa ini sensitif terhadap air dan dapat menghidrolisis, yang menyebabkan terbentuknya spesies

asam. Sedangkan penambahan asam dari luar sistem dapat meminimalkan efek dipoliolefin, industri umumnya

dikonversi ke kompound yang tahan terhadap proses hidrolisis.

Radikal scavenger merupakan antioksidan mampu menangkap senyawa radikal. Radikal memakan alkil dan

selanjutnya akan segera menghambat siklus autooxidation. Dalam kondisi kekurangan oksigen ini (misalnya selama

proses ekstrusi) maka radikal scavenger akan berkontribusi secara signifikan terhadap proses stabilisasi polimer.

Scavange alkoksi reaktif dan radikal hidroksil susah untuk terjadi dalam keadaan dan kondisi biasa.

Page 39: Pengertian Polimerisasi Adisi

Manfaat Si Kacang Kedelai

Kedelai merupakan jenis kacang-kacangan yang banyak terdapat di Asia Timur. Kedelai dianggap sebagai sumber protein utama dan lengkapnabati serta minyak nabati dunia karena adanya jumlah asam amino  esensial.   Kedelai   ini   telah  dibudidayakan   sejak  3500   tahun  yang   lalu  di  Asia  Timur.  Kedelai merupakan gudang nutrisi dan bisa mendapat manfaat kesehatan dari sejumlah produk berbasis kedelai seperti susu kedelai, tahu, tauge, kacang, saus, tepung dan kecap.

Dari kandungan gizinya, kedelai yang oleh Jepang dinamakan edamame ini merupakan makanan yang banyak kandungan nutrisinya sebagai sumber protein,   lemak, vitamin, mineral   juga merupakan serat yang paling baik. Tak hanya itu, susunan asam amino pada kedelai lebih lengkap dan seimbang dibanding kacang lainnya.

Kandungan nutrisi   lainnya adalah kalsium, besi,  potasium, dan phosphorus.  Tak ketinggalan, kacang   kedelai   juga   kaya   akan   vitamin   B   kompleks.   Kacang   kedelai   merupakan   salah   satu   yang mengandung protein tinggi, makanan yang berkalsium tinggi ini juga unik karena bebas dari racun kimia.

Kedelai   yang   dikenal   sebagai   makanan   kaya   serat   ini   juga   mengandung lechitin yang   bisa membangun kecerdasan dan daya ingat. lechitin ini sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang seorang anak,   karena   memiliki   kandungan   nutrisi   serta   vitamin   yang   diperlukan   seorang   anak. Lechitin juga memiliki kandungan asam linoleat, asam linolenat, serta asam oleat yang amat sangat diperlukan dan dibutuhkan seorang anak guna tumbuh kembangnya, agar dia sehat, cerdas, dan pintar.

Page 40: Pengertian Polimerisasi Adisi

 

Kandungan protein dari kacang kedelai 11 kali lebih banyak dari pada susu, dua kali lebih banyak dari daging dan ikan, satu setengah kali lebih banyak dari keju. Proteinnya sangat bermanfaat bagi tubuh dalam hal  pembangunan  sel-sel,  misalnya  untuk  anak-anak,  protein  berperan  untuk  perkembangan tubuh dan sel otaknya, dan untuk orang dewasa dapat membangun kembali sel yang rusak bisa akibat luka, memar, dan sebagainya.

Selain itu kedelai memiliki beberapa manfaat lainnya, antara lain :

1.      Antioksidan,   kedelai   mengandung   senyawa   yang   disebut   isoflovan   dimana   bermanfaat   untuk meningkatkan   kesehatan.   Senyawa   ini   bertanggung   jawab   untuk   memperbaiki   sel   dan   mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh polusi, sinar matahari dan proses tubuh yang normal.

2.      Mengurangi   resiko  penyakit   jantung,  protein  dan   isoflovan  hadir  dalam kedelai  dimana  membantu dalam kolestrol  LDL  (kolestrol   jahat)  serta penurunan kemungkinan pembekuan darah.  Hal   ini  pada gilirannya   dapat   mengurangi   resiko   penyakit   jantung   dan   stroke.   Penelitian   menunjukkan   bahwa dengan   mengkomsumsi   susu   yang   mengandung   25   gram   protein   kedelai   selama   sembilan   minggu mengakibatkan penurunan 5% kolestrolo LDL rata-rata.

3.      Mencegah kanker, ioflavin adalah kandungan ajaib kedelai yang mampu mencegah penyakit seperti : kanker payudara, kanker perut dan kanker rahim.

Page 41: Pengertian Polimerisasi Adisi

4.      Membalikkan efek endometriosis, kedelai membantu dalam menunda aksi estrogen alami tubuh, yang bertanggung jawab untuk mengurangi atau mencegah rasa sakit selama menstruasi dan gejala lainnya pada wanita

5.      Mencegah osteoporosis,  protein  kedelai  membantu dalam penyerapan yang  lebih  baik  dari  kalsium dalam   tulang.   Isoflavon   yang   hadir   dalam   makanan   kedelai   berfungsi   untuk memperlambat/menghamabat kerusakan tulang.

6.      Mengatasi gejala menopause, kandungan isoflavon pada kedelai membantu untuk mengatur hormon estrogen.  Penelitian menemukan bahwa isoflavon kedelai  dapat mengurangi  rasa panas pada badan pada wanita menopause.

7.      Menjaga berat badan,  kandungan serat yang tinggi  pada kedelai  sebagai  alat untuk mengatur berat badan. Ini adalah indeks glisemik rendah (GI) makanan yang mengatur gula darah dan fluktuasi insulin, sehingga dapat mengontrol rasa lapar. Hal ini sangat membantu anada dalam proses penurunan berat badan.

8.      Mengatasi Diabetes. Kandungan Lecithin yang bermanfaat sebagai antioksidan akan mampu menjaga sel-sel pada Pankreas untuk tidak mengalami kerusakan akibat oksidasi. Dan mampu meregenerasi sel-sel yang rusak lalu dengan cepat sehingga pankreas akan berfungsi baik kembali dan insulin mampu diproduksi secara maksimal.

Diposkan oleh vonny kalsum   di 18.29 Tidak ada komentar:  

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Posting Lama Beranda

Langganan: Entri (Atom)