Upload
rizka-febriyanti
View
8
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan
Citation preview
Pengertian Saliva
Saliva merupakan cairan yang sangat penting di rongga mulut yang dihasilkan oleh
kelenjar saliva mayor dan minor. Saliva memiliki peranan menegakkan diagnosa
dalam bidang Kedokteran Gigi, Fisiologi, Internal Medicine, Endocrinology,
Pediatrics, Immunology, Clinical Pathology, Forensic Medicine, Psycology dan
Sport Medicine. (Ganong, W.F. 2008)
Komposisi Saliva
a. Komponen anorganik terbanyak adalah sodium, potassium (sebagai kation),
khlorida, dan bikarbonat (sebagai anion-nya).
b. Komponen organik pada saliva meliputi protein yang berupa enzim amilase,
maltose, serum albumin, asam urat, kretinin, mucin, vitamin C, beberapa asam
amino, lisosim, laktat.
c. Selain itu, saliva juga mengandung CO2,O2, dan N2, dan juga mengandung
immunoglobin, IgA dan IgG dengan konsentrasi rata-rata 9,4 dan 0,32 mg%.
d. Saliva terdiri dari; 99,5% air dan 0.05% serosa. Fisik produksinya 1500
ml/hari, dengan PH=7,0(6,2-7,6).
Metode Pengumpulan Saliva
Saliva relatif mudah diperoleh dalam jumlah yang cukup untuk keperluan
analisis, biaya penyimpanan dan pengirimannya juga lebih rendah dibandingkan
dengan pemeriksaan serum dan urin. Teknik pengambilan saliva yang non-invasif
akan mengurangi kecemasan dan ketidaknyamanan pasien. (Corkill, G., Rapley, R. 2008)
Komponen multifaktorial dalam saliva tidak hanya melindungi integritas
jaringan rongga mulut, tapi juga memberikan petunjuk terjadinya penyakit atau
kondisi sistemik dan lokal. Biormarker saliva seringkali dieksplorasi untuk
memonitoring kesehatan dan diagnosis dini suatu penyakit. Biomarker saliva, seperti
kalikrein, faktor pertumbuhan epidermal, dan p53 diperkirakan sebagai penanda
tumor dalam keganasan pada payudara, ovarium, paru-paru, dan usus besar..
Pemeriksaan menggunakan saliva sebagai alat diagnostik membuka jalan bagi
berbagai pengujian dan penelitian klinis. Molekul-molekul yang disebutkan di atas
juga dinyatakan sebagai penanda tumor potensial dalam karsinoma sel squamous
rongga mulut. (Corkill, G., Rapley, R. 2008)
Isolasi DNA
Isolasi DNA merupakan langkah yang tepat untuk mempelajari DNA.
Prinsipnya ada dua, yaitu sentrifugasi dan presipitasi. Sentrifugasi merupakan teknik
untuk memisahkan campuran berdasarkan berat molekul komponennya. Molekul
yang mempunyai berat molekul besar akan berada di bagian bawah tabung dan
molekul ringan akan berada pada bagian atas tabung. Hasil sentrifugasi akan
menunjukkan dua macam fraksi yang terpisah, yaitu supernatan pada bagian atas dan
pelet pada bagian bawah. Presipitasi merupakan langkah yang dilakukan untuk
mengendapkan suatu komponen dari campuran.
Metode pengumpulan saliva yang tidak distimulasi yaitu :
Pasien disarankan untuk tidak makan dan minum 1 jam sebelum dilakukan
pengumpulan saliva. Merokok, mengunyah permen karet dan minum kopi juga
dilarang selama jam ini. Subjek disarankan untuk berkumur-kumur beberapa kali
dengan air dan kemudian beristirahat selama lima menit. Kemudian instruksikan
kepada subjek untuk meminimalkan gerakan dari mulut selama proses pengumpulan
saliva. Sebelum memulai pengumpulan saliva mintalah subjek untuk menelan.
Kemudian instruksikan pada subjek untuk meletakkan tabung di samping mulut.
Biarkan mulut sedikit terbuka dan biarkan saliva mengalir ke tabung. Selama
pengumpulan saliva mata harus tetap terbuka .
DNA EXTRACTION METODE
1.Organic Extraction
2.Chelex Extraction
3. FTA Paper
.
Daftar pustaka
Ganong, W.F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC: Jakarta
Corkill, G., Rapley, R. 2008. The Manipulation of Nucleic Acids: Basic Tools and
Techiques in Molecular Biomethods Handbook Second Edition. Ed: Walker, J.M.,
Rapley, R. Humana Press, NJ,USA.