Pengertian tentang Faktur

Embed Size (px)

Citation preview

Pengertian tentang FakturWritten By Fajar Fuzhu on Saturday, March 16, 2013 | Saturday, March 16, 2013

Berikut adalah pengertian daripada Faktur :

# Faktur adalah perhitungan penjualan kredit yang diberikan oleh penjual kepada pembeli.Biasanya faktur dibuat rangkap tiga. Lembar pertama diserahkan kepada pembeli, lembar kedua disimpan penjual setelah ditadatangani oleh pembeli, yang kelak akan digunaka sebagai lampiran kuitansi untuk menagih. Lembar ketiga dibiarkan melekat pada buku faktur yang oleh penjual disebut "copy faktur penjualan"# Faktur adalah sebuah perincian pengiriman barang yang mencatat daftar barang, harga, dan hal-hal lain yang biasanya terkait dengan pembayaran.

# Faktur adalah perhitungan penjualan dengan perhitungan pembayaran kemudian. Biasanya pembuatan faktur dilakukan rangkap 3. Salinan pertama berwarna putih dan diserahkan kepada pembeli. Salinan kedua disimpan penjual setelah ditandatangani pembeli dan akan dijadikan lampiran saat penagihan dikemudian hari. Sedangkan salinan ketiga disimpan di dalam buku faktur.

# Faktur adalah salah satu dokumen dasar sebagai bukti pencatatan bagi perusahaan penjual dan perusahaan pembeli. Faktur ini merupakan bukti transaksi penjualan yang dilakukan secara kredit dan biasanya dibuat rangkap.

# Faktur adalah dokumen yang diterbitkan oleh penjual kepada pembeli yang mencantumkan tanggal pengeluaran faktur, tanggal pengiriman barang, uraian barang (berat, ukuran), harga, biaya - biaya lain, jumlah total yang harus dibayar pembeli, syarat penyerahan barang dan syarat pembayaran, dll.

#Invoice/Faktur penjualan yang selanjutnya kita sebut invoice adalah dokumen yang digunakan sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar oleh customer. Dalam bentuk sederhana dikenal dengan nama BON. Padatransaksi yang nominalnya relatif kecil,invoice digunakan langsung sebagai dokumen tagihan sedangkan pada perusahaanyang nominal transaksinyabesar,biasanya dilengkapidengan surat tagihan atau kwitansi.

Perusahaan Jasa juga memerlukan invoice namun kalau cliennya tidak memerlukan detail jasa yang dibayarnya maka cukup pakai kwitansi saja.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Invoice/Faktur :

1) Invoice faktur dibuat sesuai dengandenganbarang yang telah diserahkan/diterima dengan baik oleh customer. Adakalanya barang yang telah dikirim, ditolak/ditolak sebagian/diterima bersyarat oleh customer.Karena itu Invoice faktur dibuat setelah Delivery Order ditandatangani oleh penerima.

2) Satu Order pembelian dapat direalisasikan dalam satu transaksi (satu kali Do/Sj) dan dapat juga direalisasikan secara bertahap (beberapa kali Do/Sj). Banyak kebijakan perusahaan yang menetapkan bahwa pembayaran akan dilakukan setelah order pembelian telah terealisasikan secara keseluruhan sehingga apabila terdapat beberapa kali Do/Sj, makainvoice/Faktur hanya dibuat apabilaorder penjualan telah dipenuhi secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan informasi ringgkas mengenai dokumen-dokumen yang terkait dengan tagihan tersebut. Keperluan tersebut dibutuhkan baik bagi penerima tagiahan maupun pembuat invoice.

Dalam kontrak Orderdalam jangka waktu tertentu kebijakan poin 2tidak berlaku sehingga Invoice dibuat setiapDelivery Order telah ditandatangani oleh penerima.

Pembuatan Invoice secara automatis akan mengupdate buku piutang dagang. Dengan ini dapat diartikan pembuat invoice adalah bagian yang juga mencatat piutang.

Dalam prosedur internal kontrol system akuntansi metode manual disarankan untuk membuat invoice di atas formulir dengan nomor urut tercetak namun dengan sistem akuntansi komputer semakin banyakperusahaan menggunakan nomor komupterisasi. Keunggulan penggunaan nomor tercetak menjamin tidak terjadinya nomor ganda dalam pembuatan Invoice namun apabila terjadi kegagalan, nomor transaksi dicatat pada nomor berikutnya sesuai dengan nomor urut dokumen tercetak.Bila menggunakan nomor urut yang di create komputer perlu pengawasan lebih ketat karena memungkinan terjadinya invoice ganda yang dapat menimbulkan kerugian perusahaan.

Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan screen shot berikut :

Keterangan: Nomor :Nomor urut transaksi. Bila menggunakan fomulirdengan nomor tercetak, maka nomor harussesuai dengan nomor urut formulir Order No : Nomor urut penerimaan order. Setelah Nomor order penjualan diisi, secara otomatis akan diperoleh data customer, nomor PO,detail barang dansatuan yang dipesan. Sehingga invoice tidak perlu lagi mencatat data yang telah tersedia. DO/SJ : Nomor DO/SJ, dapat terdiri dari beberapa nomor. Detail Barang : Tidak selalu detail barang yang direalisasikan sama persis dengan detail barang yang terdapat dalam order penjualan terutama dalam hal jumlah unit, karena itu pembuat invoice dapat melakukanpenyesuaian. Sub total : adalah total dari harga barang yang di create oleh system komputer Diskon : potongan harga yangdiambil dari data order penjualan (dapat di sesuaikan) Ongkos Angkut : Diambil dari data order penjualan ( dapat disesuaikan) Lain-lain : Diambil dari data order penjualan ( dapat disesuaikan) PPn : di create oleh system komputer berdasarkan informasi yang ditetapkan dalamorder penjualan Total : di create oleh sistem komputer Sales Executif : adalah nama sales yang menangani order tersebut yang diperlukan melakukan kordinasi penjualan.

PembuatanInvoice ini berdasarkandata pada Order penjualan, sehingga pembuat Invoice hanya perlu mengisi, Nomor, Order No, Do/Sj dan memilih detail barang dari tabel yang telah dicatat pada order penjualan.

Setelah mengisi data,anda tinggal print :

Invoice (diatas formulir tercetak)Kwitansi (diatas formulir tercetak)Faktur Pajak (diatas formulir tercetak)

Dengan hanya membuat Invoiceberarti juga anda telah mencatat penjualan dan piutang sedangkan untuk jurnal transaksi tidak secara automatis kami lakukan seperti yang dilakukan oleh beberapa sistem akuntansi komputer lainnya. Kami tetap mempertahanan otorisasi bagian yang mencatat jurnal transaksi agar validasi data lebih terjamin.

Walaupun demikian, data untuk jurnal transaksi telah tersedia sehingga bagian Buku besar hanya tinggal memilihmenu Jurnal setelah memverifikasi invoice terkait. Posting ke buku besar dilakukan secara automatis pada saat menerbitkan laporan L/R

Desing invoice harus sesuai dengan bentuk perusahaan. Perusahaan jasa Juga menggunakan Invoice, hanya namanya biasanya disebut Notice namun banyak yang hanya menggunakan Kwitansi.

Pembelian (purchases), rekening ini digunakan untuk mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan pembelian barang dagangan baik secara tunai maupun kredit, apabila perusahaan menggunakan metode pencatatan persediaan barang dengan metode fisik atauperiodik. Jika terjadi pembelian barang dagangan berdasarkan bukti transaksi berupa faktur pembelian atau bukti kas keluar selanjutnya dicatat dalam rekening pembelian di sisi debit.

Persediaan Barang Dagangan (inventory), rekening ini digunakan untuk mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan pembelian barang dagangan baik secara tunai maupun kredit, apabila perusahaan menggunakan metode pencatatan persediaan barang dengan metode perpetual atau terus menerus. Jika terjadi pembelian barang dagangan berdasarkan bukti transaksi berupa faktur pembelian atau bukti kas keluar selanjutnya dicatat dalam rekening persediaan barang dagangan di sisi debit.

Retur Pembelian dan Pengurangan Harga (Purchases return and allowances), rekening ini digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengembalian barang yang telah dibeli tetapi dikembalikan karena barang tidak sesuai dengan yang dipesan atau barang tersebut rusak. Jika terjadi pengembalian/retur barang dagangan yang telah dibelinya maka bukti transaksi berupa nota debit akan dicatat dalam rekening retur pembelian dan pengurangan harga di sisi debit.

SponsorPotongan Pembelian (purchases discount), rekening ini digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi karena ada potongan pembelian. Potongan pembelian ini terjadi jika pembeli membayar harga barang yang dibelinya tersebut dalam jangka waktu (termin) potongan.

Potongan pembelian ini dipengaruhi oleh syarat pembayaran yang ditetapkan oleh penjual. Perusahaan (penjual) sering menerapkan istilah termin pembayaran. Adapun syarat penjualan (termin pembayaran) antara lain:

2/10, n/30 artinya diberikan potongan sebesar 2% dari harga faktur jika pembayaran dilakukan dalam tempo 10 hari sejak tanggal faktur dan jika pembayaran dilakukan setelah periode tersebut (10 hari) maka pembayaran harus dilakukan secara penuh (nominal faktur) dengan batas waktu 30 hari sejak tanggal faktur.Contoh: Pada tanggal 1 Oktober 2006 Toko Saranglaba membeli barang dagangan dari Toko Sejahtera senilai Rp30.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30.

Atas transaksi tersebut dapat dilakukan analisis sebagai berikut. Bagi Toko Saranglaba transaksi tersebut merupakan pembelian secara kredit, jika dibayar tanggal 2 sampai tangga 11 Oktober 2006 maka diberi potongan sebesar 2% X Rp30.000.000,00 = Rp600.000,00 sebagai potongan pembelian. Namun jika dibayar tanggal 12 Oktober 2006 maka tidak diberi potongan atau dibayar sebesar harga faktur Rp30.000.000,00 dan batas terakhir pembayaran sampai 1 November 2006 (jangka 30 hari).

n/15, EOM artinya jumlah rupiah dari harga faktur penjualan harus dibayar 15 hari sesudah akhir bulan (End Of Month) dibuatnya faktur.Contoh: Pada tanggal 1 Oktober 2006 Toko Saranglaba membeli barang dagangan dari Toko Sejahtera senilai Rp30.000.000,00 dengan syarat 2/15, EOM.

Atas transaksi tersebut dapat dilakukan analisis sebagai berikut. Bagi Toko Saranglaba transaksi tersebut merupakan pembelian secara kredit, harga faktur harus dibayar dan tidak diberi potongan (sebesar harga faktur Rp30.000.000,00) batas terakhir pembayaran sampai 15 November 2006.

EOM (End Of Month) artinya faktur tersebut harus dilunasi paling lambat pada akhir bulan pembelian.Contoh: Pada tanggal 1 Oktober 2006 Toko Saranglaba membeli barang dagangan dari Toko Sejahtera senilai Rp30.000.000,00, dengan syarat EOM (End Of Month).Atas transaksi tersebut dapat dilakukan analisis sebagai berikut. Bagi Toko Saranglaba transaksi tersebut merupakan pembelian secara kredit, harga faktur harus dibayar dan tidak diberi potongan (sebesar harga faktur Rp30.000.000,00) batas terakhir pembayaran sampai 31 Oktober 2006.

C.O.D (Cash On Delivery) artinya harga barang yang dibeli harus dibayar sebesar harga faktur pada saat barang dikirim dan diterima pembeli.Contoh: Pada tanggal 1 Oktober 2006 Toko Saranglaba membeli barang dagangan dari Toko Sejahtera senilai Rp30.000.000,00, dengan syarat C.O.D (Cash On Delivery)Atas transaksi tersebut dapat dilakukan analisis sebagai berikut. Bagi Toko Saranglaba transaksi tersebut bukan pembelian secara kredit, harga faktur harus dibayar dan tidak diberi potongan (sebesar harga faktur Rp30.000.000,00) pada saat barang diterima pembeli.