37
PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK (PRODUK INDUSTRI PANGAN DAN JASABOGA) DISUSUN OLEH: Winiati Puji Rahayu M.Arpah DEPARTEMEN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2004

PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK (PRODUK INDUSTRI PANGAN DAN JASABOGA)

DISUSUN OLEH:

Winiati Puji Rahayu M.Arpah

DEPARTEMEN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANINSTITUT PERTANIAN BOGOR

2004

Page 2: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga i

DAFTAR ISI Halaman

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. i

I. PENDAHULUAN………………………………………………….. 1

II. BENTUK-BENTUK KEMASAN PANGAN………………………. 5

A. RESIN PLASTIK ……………………………………………….

1. Kantong plastik (Plastic films)……………………….. 5

2. Berbagai jenis Trays (Nampan)……………………… 9

3. Cups, gelas plastik dan Cutlery............................... 10

4. Botol dan Jar Plastik………………………………… 13

5. Meal Box/Lunch Box (Kotak Makan)....................... 14

6. Pot dengan tutup terpisah dan tutup seal-panas…. 15

B. RAYON SELLULOSA........................................................... 16

III. KARAKTERISTIK UMUM RESIN PLASTIK……………………. 17

1. Polyethylene Terephthalate…………………………. 17

2. High Density Polyethylene………………………….. 18

3. Vinyl (Polyvinyl Chloride atau PVC)………………... 18

4. Low Density Polyethylene (LDPE)…………………. 19

5. Polypropylene (PP)…………………………………... 19

6. Polystyrene (PS)……………………………………… 20

7. Lainnya………………………………………………… 20

IV. TEKNOLOGI RESIN PLASTIK ………………………………… 22

A. ASAL USUL RESIN PLASTIK………………………………... 22

B. TEKNIK PRODUKSI KEMASAN……………………………… 25

Page 3: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga ii

V. SIFAT=SIFAT FISIK UTAMA KEMASAN PLASTIK.................. 29

A. KETEBALAN........................................................................ 29

B. DAYA TAHAN TEMBUS (PERMEABILITAS)...................... 31

C. GAYA TARIK, TUSUK DAN PERSEN PERPANJANGAN.. 32

BAHAN RUJUKAN………………………………………………………... 33

Page 4: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 1

I. PENDAHULUAN

Pengemasan atau pewadahan diperkirakan telah ada sejak beberapa ratus

tahun sebelum masehi. Bahan kemasan yang berasal dari alam seperti

dedaunan, kulit binatang dan tanah liat telah banyak digunakan sebagai wadah

penyimpanan atau pengemasan. Seiring dengan perkembangan peradaban

manusia, teknologi pengemasan juga berkembang dengan pesat. Meskipun

kemasan alami masih digunakan, akhir-akhir ini kemasan yang lebih maju

(modern) telah banyak digunakan secara meluas. Sehari-hari, dijumpai berbagai

produk terutama produk pangan menggunakan kemasan yang beragam baik

bahan, bentuk, warna maupun fungsi dasarnya. Kemasan aseptik, modifikasi

atmosfir dan “tetra pak” adalah jenis kemasan modern yang dalam proses

pembuatannya sebagian menggunakan bahan kemasan dari turunan resin

(polimer) plastik. Selain plastik, bahan kemasan yang banyak digunakan untuk

produk pangan dan hasil pertanian lainnya diantaranya dari bahan turunan rayon

(polimer sellulosa) seperti kertas dan cellopan, aluminium foil, gelas, logam dan

kayu.

Diantara bahan kemasan tersebut, resin plastik merupakan bahan kemasan

yang paling populer dan sangat luas penggunaannya. Bahan kemasan ini

memiliki berbagai keunggulan yakni, fleksibel (dapat mengikuti bentuk produk),

transparan (tembus pandang), tidak mudah pecah, bentuk laminasi (dapat

dikombinasikan dengan bahan kemasan lain), tidak korosif dan harganya relatif

murah. Disamping memiliki berbagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahan

kemasan lainnya, resin plastik juga mempunyai kelemahan yakni, mudah

terbakar (meskipun sebagian dapat dibuat tahan panas), dapat mencemari

produk (migrasi komponen monomer), sehingga mengandung resiko keamanan

dan kesehatan konsumen.

Konsumen menginginkan produk pangan yang senantiasa segar, beraroma dan

bertekstur sebagaimana saat segera setelah diperoduksi, disamping itu juga

Page 5: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 2

diharapkan aman dikonsumsi dan berpenampakan menarik. Kesemua ini dapat

dipertahankan selama penyimpanan dan distribusi jika pengemas yang

digunakan mampu melindungi produk dari kerusakan.

Oleh karena itu, dewasa ini banyak ditemukan kemasan plastik untuk produk

pangan yang didesain khusus agar memiliki beberapa sifat perlindungan yang

lebih baik lagi, utamanya sifat-sifat plastik yang erat hubungannya dengan

keadaan lingkungan yang dapat mempercepat kerusakan pangan, seperti: sifat

transmisi cahaya, permeabilitas (daya tahan tembus) terhadap gas dan udara,

permeabilitas terhadap uap air dan sifat konduktifitas terhadap panas. Ini

misalnya dilakukan dengan membuat plastik pengemas campuran dari berbagai

bahan dasar resin plastik, melalui proses seperti: ektrusi, thermoforming dan

multilayering (pelapisan bersusun/laminat).

Meskipun jenis-jenis plastik yang tersedia untuk kemasan pangan sangat

beragam, namun resin plastik yang digunakan sebagai bahan dasar untuk

kemasan produk pangan (sebagai komponen murni ataupun

gabungan/campurannya), hanya terdiri dari beberapa jenis, seperti:

a. Polyethylene (PE) dan turunannya:

Low Density Polyethylene (LDPE)

High Density Polyethylene (HDPE)

Polyethylene Terephthalate (PET, PETE)

Ethylene Vinyl Alcohol Copolymer (EVOH)

b. Polypropylene (PP) dan turunannya:

BOPP (Biaxially Oriented Polypropylene)

c. Polystyrene (PS) dan turunannya:

Styrofoam (Polystyrene Foam)

Page 6: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 3

d. Polyvinyl Chloride (PVC) dan turunannya:

Saran atau polyvinylidene Chloride (PVDC)

e. Polyamide (PA) dan Polycarbonate (PC)

f. Surlyn (Ethylene Methacrlyic Acid Co-Polymer)

g. Poyfluoroethylene (Teflon)

Disamping bahan dari resin plastik tersebut diatas, beberapa material lain yang

sering dikombinasikan penggunaannya melalui pelapisan dengan bahan resin

plastik diantaranya adalah:

a. Cellopan (rayon sellulosa)

b. Alumunium Foil (ALUFO)

c. Parchment Paper (kertas roti)

d. Wax Paper (kertas minyak)

e. Laminat

Laminat adalah nama umum dari bahan kemasan yang terdiri dari lebih dari satu

lapisan, baik itu pelapisan sesama resin plastik maupun pelapisan resin plastik

dengan bahan lain seperti rayon (cellopan dan kertas) dan alumunium foil.

Berdasarkan jumlah penggunaan bahan dasar resin plastik, maka jenis plastik

LDPE menduduki jumlah pemakaian yang terbanyak yaitu mencapai 32.5%,

disusul oleh HDPE sebesar 29.1%, PP dan PS sebesar 10.6%, PET sebanyak

9.3% sedangkan PVC hanya 4.6%. Sisanya sebesar 3.3% adalah jumlah

penggunaan jenis resin plastik lainnya, seperti PA, PVDC, EVOH, PC dan

sebagainya. Gambaran diagram kue dari persentase ini diperlihatkan pada

Gambar 1.

Page 7: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 4

Hal yang juga merupakan issu penting kemasan plastik akhir-akhir ini adalah

anjuran mencantumkan logo. Dalam hal ini indutri plastik dianjurkan untuk

mencantumkan logo berdasarkan jenis resin pada kemasan yang diproduksinya.

Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengenalan terhadap materi resin plastik

dan pendaur-ulangan. Meskipun anjuran ini masih merupakan bersifat anjuran

semata (voluntaire) dan bukan merupakan suatu kewajiban (mandatory) namun

demikian, logo jenis resin plastik telah disepakati oleh para produsen plastik.

Logo tersebut seperti diperlihatkan pada Gambar 2.

Gambar 1. Perbandingan (persentase) penggunaan berbagai jenis

resin plastik.

Gambar 2. Logo berdasarkan jenis resin plastik: (1) PET atau PETE; (2)

HDPE; (3) PVC; (4) LDPE; (5) PP; (6) PS dan (7) lainnya.

Page 8: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 5

II. BENTUK-BENTUK KEMASAN PANGAN

A. RESIN PLASTIK 1. Kantong plastik (Plastic films)

Gambar 3A Gambar 3B

Bahan Kantong plastik transparan yang terutama di Indonesia ada 3 macam

yaitu: Polyethylene (PE), Polyprophylene (PP) dan Polyvinylchlorida (PVC),

namun yang banyak dijual sebagai kemasan pangan hanya PE dan PP

sedangkan PVC umumnya dikenal sebagai plastik sampul buku dan plastik

transparansi untuk bahan mengajar, disamping itu plastik transparan PVC

biasanya lebih tebal dibanding plastik transparan yang digunakan sebagai

kantong produk pangan.

Polyethylene atau PE dapat dibagi 2 yaitu, kantong transparan terbuat dari PE

berberat jenis rendah atau Law Density Polyethylene (LDPE) dan kantong yang

tidak transparan dan dikenal dengan nama pasar kantong kresek, karena

mengeluarkan bunyi kresek apabila digesek. Kantong kresek adalah PE berberat

jenis tinggi sehingga disebut High Density Polyethylene (HDPE).

Page 9: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 6

Perbedaan utama antara kantong plastik transparan LDPE dengan PP adalah

elastisitasnya. LDPE lebih elastis dari pada PP. Kantong plastik LDPE

mempunyai ciri khas yaitu ujungnya dapat ditarik sehingga memanjang sampai

3-4 cm sehingga apabila digunakan untuk mengemas gula dan terigu, dengan

mudah ujungnya dapat ditarik dan disimpul. Hal ini tidak dapat dilakukan pada

kantong PP yang agak sugar ditarik dan disimpul. Dalam istilah teknis sifat ini

disebut persen perpanjangan atau Elongasi. Persen Elongasi dari LDPE dengan

demikian lebih besar dari persen elongasi kantong plastik PP. Kantong LDPE

dan kantong PP tersedia di pasar plastik di Indonesia hampir sama banyak dan

harganya pun hampir sama murah, kedua jenis plastik ini dikenal sebagai plastik

yang relatif murah.

Perbedaan lainnya yang dapat dilihat secara kasat mata adalah kejernihan dan

trasparansinya. PP lebih jernih dari LDPE, disamping itu PP dapat dirasakan

pada sentuhan tangan lebih kaku dari pada LDPE, juga PP terkesan lebih tahan

tusukan dari pada LDPE. Plastik LDPE jika ditusuk dengan benda tumpul dapat

dengan mudah memanjang (melar) dan berubah bentuk, sedangkan PE

umumnya tidak memanjang tetapi akan langsung berlubang apabila diberikan

daya tusukan yang lebih besar.

Kantong plastik PP lebih tahan pada temperatur tinggi, sehingga kadang-kadang

dapat dicelupkan pada air mendidih tanpa mengalami pengerutan, sedangkan

LDPE kurang tahan pada suhu tinggi. Sebaliknya LDPE lebih tahan suhu

pembekuan, sehingga baik digunakan untuk mengemas produk yang akan

didinginkan.

Permeabilitas uap air LDPE lebih tinggi dari pada PP, artinya plastik LDPE akan

melewatkan uap air lebih banyak dari pada PP pada ketebalan yang sama

Demikian juga halnya terhadap gas, permeabilitas gas LDPE lebih besar dari

pada PP, sehingga dengan demikian LDPE lebih baik digunakan sebagai

Page 10: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 7

kemasan sayuran dari pada PP. Perbedaan permebilitas uap air dan gas dari

plastik dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Perbedaan permeabilitas uap air dan gas plastik

Permeabitas (cc.mm/detik.cm2,cmHg)

Jenis Produk

Air (25oC)

O2 (30oC)

CO2 (30oC)

N2 (30oC)

LDPE 800 55 352 19 HDPE 130 10.6 35 2.7 PP 680 23 92 - PVC 1560 1.2 10 0.4

Berdasarkan sifat-sifat itu, maka dapat dikatakan bahwa LDPE lebih baik

digunakan untuk mengemas produk yang akan disimpan dingin, sedangkan PP

lebih baik digunakan untuk produk yang memerlukan pemanasan atau produk

yang harus dimasukkan dalam kantong dalam keadaan panas.

Dari Tabel 1, terlihat bahwa permeabilitas gas LDPE lebih besar dari pada PP,

sehingga dengan demikian PP akan lebih kuat menahan aroma produk dari pada

LDPE sehingga lebih baik digunakan untuk mengemas produk untuk

mempertahankan aromanya seperti kopi bubuk, teh bubuk, bahan-bahan

aromatik dan bumbu-bumbu seperti merica, jahe dan sebagainya.

Page 11: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 8

Tabel 2. Jenis produk dan kantong plastik yang baik digunakan untuk mempertahankan mutunya.

Jenis Kantong Jenis Produk LDPE PP Keduanya

Sayuran dan buah √ Ikan asin √ Gula √ Terigu √ Roti √ Biskuit √ Ikan segar √ Ayam beku √ Bakso √ Bakso kuah panas √ Tahu √ Tahu goreng √ Tempeh √ Kopi ose √ Kopi bubuk √ Teh bubuk √ Teh panas √ Kue bolu √ Krupuk (mentah) √ Krupuk (goreng) √ Jamur merang √ Tepung merica √ Jahe segar √ Tepung jahe √ Tepung cabe √ Asinan √ Garam √ Bawang putih √ Bawang merah √ Bumbu pecel √ Tepung aci (kanji) √ Tepung beras √ Minyak √

Page 12: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 9

2. Berbagai jenis Trays (Nampan)

Gambar 4A Gambar 4B

Bahan nampan seperti pada Gambar 4, terbuat dari plastik Polystyrene (PS)

atau lebih tepatnya adalah busa Polystyrene sehingga disebut Styrofoam, kata

foam berarti busa. Ciri khas dari Styrofoam adalah kekerasannya, Plastik jenis

ini (PS) adalah yang paling keras dari semua jenis plastik yang dikenal, sehingga

pada ketebalan yang sama Polystyrene akan patah jika dilipat, sedangkan plastik

lainnya kemungkinan hanya melengkung. Oleh karena itu dapat dibentuk

meskipun berupa busa polystyrene, sebagai wadah nampan, gelas, kotak dan

sebagainya. Hal in sangat berbeda dengan bahan plastik lain yang jika dibuat

dalam bentuk busa tidak akan dapat dicetak membentuk wadah, tetapi hanya

akan dapat digunakan sebagai bahan bantalan atau penahan benturan karena

sifatnya yang elastis.

Styrofoam biasanya berwarna putih dan kalau ada jenis yang berwarna, hal ini

biasanya oleh karena ditambahkan pewarna. Sebagian besar Styrofoam yang

berwarna bukan ditujukan untuk wadah makanan, meskipun ada juga srtyrofoam

yang berwarna yang dapat digunakan untuk wadah makanan tetapi jenis ini

sangat jarang ditemukan dan biasanya harus dipesan khusus kepada

produsennya.

Page 13: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 10

Styrofoam mempunyai ketahanan yang baik terhadap panas maupun dingin

sehingga gelas dan mangkok styrofoam dapat menahan air panas, bahkan dapat

menahan seduhan air yang mendidih. Hal ini dimanfaatkan sebagai wadah mie

instan, karena dengan demikian mie instan dapat langsung diseduh tanpa harus

mengeluarkannya dari dalam kemasan. Meskipun demikian wadah styrofoan

diragukan ketahanannya terhadap minyak, sehingga tidak dianjurkan untuk

menyimpan minyak di dalam mangkok Styrofoam.

Bahan-bahan kimia pembantu yang digunakan dalam memproduksi plastik dapat

berpindah ke dalam minyak. Disamping itu monomer dari plastik juga dapat

terlepas dan terlarut ke dalam minyak. Oleh karena Styrofoam hanya berbentuk

busa maka minyak akan dengan mudah memasuki celah-celah kemasan

tersebut hal ini akan mepermudah minyak untuk melarutkan komponen

komponen larut minyak termasuk monomer dari polystyrene itu sendiri.

3. Cups, gelas plastik dan Cutlery (Pisau, Sendok teh, Garpu)

Gambar 5A Gambar 5B

Sebagian besar cups dan gelas plastik terbuat dari PP, sebagian lainnya terbuat

dari PS dan HDPE. Akan tetapi hampir semua cutlery (Pisau, Sendok teh,

Garpu) dibuat dari PS. Ciri utama cups yang terbuat dari PP adalah sifatnya

Page 14: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 11

yang transparan, sedangkan cups dari HDPE umumnya tidak transparan akan

tetapi berwarna putih dan licin pada permukaannya sedangkan cups dan gelas

PS umumnya dalam bentuk Styrofoam.

Tabel 3. Beberapa cirri utama bahan plastik cups, gelas dan cutlery

Jenis Plastik Bentuk Kemasan

PP HDPE PS

Cups transparan Tidak

Transparan

(sebagai

wadah

margarin)

Styrofoam

Gelas transparan Tidak

transparan

Styrofoam

Cutlery - - Tidak

transparan,

mudah

dipatahkan

Jika pada kantong plastik, PP mempunyai ketahanan terhadap minyak yang

lebih baik terhadap LDPE, maka hal ini berbeda halnya pada HDPE (densitas

tinggi), karena HDPE memiliki ketahanan terhadap minyak yang lebih baik dari

pada PP, sehingga cups yang terbuat dari HDPE umumnya ditujukan untuk

digunakan sebagai wadah minyak, khususnya margarin, meskipun ada juga

yang diproduksi sebagai gelas. Pencirian sifat-sifat utama jenis plastik

berdasarkan bentuk kemasan diperlihatkan pada Tabel 3.

Selain ketiga bahan utama tersebut diatas, sebagian kecil cups (dan juga

kantong plastik) untuk kemasan pangan menggunakan saran atau polyvinylidine

Chlorida (PVdC)(Gambar 6), namun hal in jarang ditemukan di pasar plastik

(kecuali dipesan khusus pada produsen plastik). Meskipun demikian dapat

Page 15: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 12

ditemukan sebagai kemasan produk pangan yang diimpor. Plastik saran lebih

mahal dari pada PE, PP dan PS.

Kelebihan plastik saran adalah permeabilitas uap air maupun gasnya lebih baik

dibanding plastik lainnya, seperti diperlhatkan pada Tabel 4.

Tabel 4. Sifat-sifat permeabilitas plastik saran

Permeabitas (cc.mm/detik.cm2,cmHg)

Jenis Produk

Air (25oC)

O2 (30oC)

CO2 (30oC)

N2 (30oC)

Saran (PVdC) 14 0.053 0.29 0.0094

Gambar 6. Cups dari plastik saran

Kelebihan pada sifat permebilitasnya ini menyebabkan saran adalah satu-

satunya jenis plastik tipis transparan yang dapat dibuat menjadi casing sosis.

Saran digunakan untuk menggantikan penggunaan casing sosis alami yang

terbuat dari usus sapi dan babi. Casing sosis plastik dapat ditemukan di pasar

maupun toko yang menjual bahan-bahan tambahan pangan.

Page 16: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 13

4. Botol dan Jar Plastik

Gambar 7A Gambar 7B

Sama halnya seperti pada kantong plastik, maka botol dan Jar plastik yang

paling banyak digunakan sebagai pengemas pangan adalah dari jenis PE dan

PP. Polyethylene (PE) dapat dikatakan sebagai satu-satunya bahan untuk jenis

botol pencet (botol yang mudah ditekan), meskipun demikian oleh karena sifat

transparansinya kurang bagus maka penggunaan botol PP sebagai botol pencet

mulai dilakukan. Botol PP tidak seelastis botol PE namun memberikan

keuntungan lain yaitu sifat tembus pandangnya yang lebih baik, sehingga

memberikan kesan tidak mudah kusam.

Dewasa ini ditemukan botol PET atau PETE yang dapat dikatakan sebagai satu-

satunya bahan botol untuk minuman yang megandung gas, seperti minuman

ringan berkarbonasi. PET disamping mempunyai ketahanan terhadap gas yang

sangat baik juga ringan dan kuat sehingga dapat dibentuk menjadi botol yang

besar. Permeabilitas gas dan uap air plastik PET diperlihatkan pada Tabel 5.

Page 17: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 14

Tabel 5. Sifat-sifat permeabilitas plastik saran

Permeabitas

(cc.mm/detik.cm2,cmHg)

Jenis Produk

Air

(25oC)

O2

(30oC)

CO2

(30oC)

N2

(30oC)

PET atau PETE 1300 0.22 1.53 0.05

Selain bahan tersebut diatas khusus untuk botol dan jar kemasan pangan dapat

ditemukan botol yang terbuat dari Polyamide (PA) dan Polycarbonate (PC).

Kelebihan utama polyamide (PA) adalah tahan temperatur dalam kisaran antara

(-50° - +170°C), sedangkan Polycarbonate (PC) umumnya (dalam bentuk botol)

tahan suhu panas bahkan hingga suhu sterlisasi.

5. Meal Box/Lunch Box (Kotak Makan)

Gambar 8A Gambar 8B

Sebagian besar kotak makan tipe bertutup terbuat dari plastik PP. Penggunaan

PP sebagai kotak makan karena memiliki beberapa kelebihan antara lain

mempunyai sifat transparansi dan tembus pandang yang sangat baik,

mempunyai kekerasan yang cukup (kekerasannya lebih rendah dari PS) dan

Page 18: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 15

memiliki elastisitas yang cukup (elastisitasnya lebih rendah dari PE), disamping

itu mempunyai daya tahan terhadap panas yang cukup baik. Jika ketebalannya

ditambah maka dapat disimpan pada suhu dingin.

Gambar 8C

Kotak makan yang terbuat dari Styrofoam juga banyak ditemukan dimanfaatkan

oleh produsen makanan, keuntungan kotak makan yang terbuat dari Styrofoam

adalah karena materinya yang sangat ringan, disamping itu warnanya yang putih

bersih lebih cocok untuk beberapa jenis makanan tertentu yang mempunyai

konsistensi semi padat dan pasta.

e. Pot dengan tutup terpisah dan tutup seal-panas

Gambar 9A Gambar 9B Gambar 9C

Page 19: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 16

Bentuk kemasan yang berupa pot dapat dibuat dari bahan untuk cups dan gelas

maupun dari bahan untuk botol dan jar. Meskipun demikian untuk pasar plastik

pada umumnya yang banyak ditemukan adalah pot dari bahan PE dan PVC.

Meskipun demikian pot yang ditujukan untuk pemanasan hingga tahan oven

microwave dewasa ini banyak diiklankan sebagai pengganti wadah gelas. Bahan

seperti ini biasanya terdiri dari campuran berbagai jenis bahan dimana komposisi

masing-masing bahan plastik yang digunakan kadang-kadang bersifat rahasia.

B. RAYON SELLULOSA (KERTAS ROTI) dan ALUFO

Gambar 10A Gambar 10B

Page 20: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 17

III. KARAKTERISTIK UMUM RESIN PLASTIK

SIMBOL NAMA PLASTIK

Polyethylene

Terephthalate

PENGGUNAAN UTAMA:

Penggunaannya yang terutama adalah sebagai botol dan jar plastik yang dapat

menahan gas, seperti: botol minuman ringan berkarbonasi, air dalam kemasan.

sports drink, beer, obat kumur, salad dressing dan beberapa jenis saos.

Demikian juga jar plastik untuk peanut butter, pickle, jelly and jam. Juga

diterapkan untuk kantong plastik dan tray tahan panas.

Kelebihannya terutama disebabkan oleh beberapa hal seperti daya tembus

(permeabilitas) terhadap gas dan uap air yang sangat rendah, ringan (cocok

untuk kapasitas yang besar) dan relatif murah jika dibanding dengan plastik yang

didesain khusus karakteristiknya dari campuran beberapa resin.

Dibedakan atas 3 jenis, yaitu:

1. APET (Amorphous Polyethylene Terephthalate): Adalah botol transparan

yang sangat baik untuk menahan gas, dapat menahan tekanan dari dalam

sehingga banyak diaplikasikan juga sebagai botol untuk kemasan parfum.

2. CPET (Crystallised Polyethylene Terephthalate): Mempunyai karakteristik

yang sama dengan APET dalam hal permeabilitas gas, bedanya hanya

terletak pada sifat transparansinya, CPET tidak transparan.

3. PETG (Polyethylene Glycol Terephthalate): Amorphus, sehingga

mempunyai karakteristik yang sama dengan APET dan thermoforming

sehingga dapat diproduksi dalam bentuk film plastik.

Page 21: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 18

SIMBOL NAMA PLASTIK

High Density

Polyethylene

PENGGUNAAN UTAMA

Botol untuk produk makanan yang waktu kadaluwarsanya tidak terlalu panjang

dan tidak mengandung gas seperti: botol susu pasteurisasi, juice buah, yogurt

dan cereal box Juga karena daya tahannya terhadap reaksi kimia yang baik

maka banyak digunakan sebagai wadah margarine.

Disamping itu sangat popular sebagai kantong “kresek”, karena mempumyai

kekuatan mekanis yang baik.

SIMBOL NAMA PLASTIK

Vinyl (Polyvinyl

Chloride atau PVC)

PENGGUNAAN UTAMA

Vinyl (Polyvinyl Chloride atau PVC) memiliki ketahanan terhadap bahan kimia

yang sangat baik dan ketahanan fisik yang tinggi. Ditemukan pada hampir

semua aplikasi dalam kehidupan se hari-hari mulai dari pembungkus kabel, pipa

air, botol, peralatan masak (baskom dan ember) dan sebagainya. Penggunaan

utamanya dalam hubungannya dengan produk pangan adalah dalam pembuatan

Pot dengan tutup terpisah. Juga diterapkan dalam pembuatan film plastik

transparan.

Page 22: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 19

SIMBOL NAMA PLASTIK

Low Density

Polyethylene

(LDPE)

PENGGUNAAN UTAMA

Penggunaan yang paling popular adalah sebagai kantong plastik (film plastik)

transparan. Hal ini disebabkan karena kemudahannya untuk di seal dengan

panas. Walaupun hanya dengan menggunakan lilin, penutupan dengan panas

hampir selalu dapat dilakukan dengan baik, sehingga sangat populer

penggunaannya di dalam masyarakat. Sebagian besar kantong plastik

transparan yang digunakan se hari-hari adalah LDPE, seperti plastik gula pasir,

tepung terigu dan sebagainya.

Kekurangan utama kantong plastik LDPE adalah tidak tahan panas, sedangkan

kelebihannya adalah tahan suhu dingin dan pembekuan (sifat ini adalah

kebalikan dari kantong plastik PP, yang juga banyak ditemukan sehari-hari,

dimana PP mempunyai ketahanan panas yang sangat baik) Selain itu, LDPE

juga diterapkan untuk produksi botol yang elastis karena mudah

ditekan/dipencet, seperti botol saos dan mustard.

SIMBOL NAMA PLASTIK

Polypropylene

(PP)

PENGGUNAAN UTAMA

Polypropylene (PP) memiliki ketahanan kimia yang baik sehingga banyak

diterapkan sebagai botol untuk minyak. Disamping itu kekuatan mekanis dan

titik didih yang tinggi sehingga banyak dgunakan sebagai wadah tahan panas

Page 23: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 20

baik dalam bentuk kantong maupun botol plastik. Kantong plastik PP lebih kuat

dibanding LDPE sehingga tidak mudah ditarik seperti halnya pada kantong

LDPE. Dalam masyarakat dikenal sebagai plastik gula yang ditandai dengan

sifat sedikit lebih kaku dibanding kantong LDPE.

SIMBOL NAMA PLASTIK

Polypropylene

(PP)

PENGGUNAAN UTAMA

Polystyrene (PS) memiliki sifat yang khas yaitu kaku dan mudah patah,

sehingga aplikasi utamanya adalah dalam bentuk busa yang dikenal dengan

sebutan Styrofoam. Bahan ini utamanya diterapkan pada meal/lunch box, gelas

dan tray. Disamping itu, sifatnya yang sangat kaku dan mudah patah

dimanfaatkan untuk pembuatan sendok, garpu dan pisau plastik, termasuk juga

untuk pembuatan gelas, piring plastik dan kotak telur.

SIMBOL NAMA PLASTIK

Lainnya

PENGGUNAAN UTAMA

Dikelompok ini termasuk semua jenis laminat, yaitu kombinasi beberapa resin

plastik sekaligus. Kombinasi ini banyak ditemukan dewasa ini baik dengan cara

pelapisan maupun ekstrusi secara bersama-sama dari bahan-bahan utama

seperti: LDPE, PP, PS dan sebagainya. Dalam jumlah yang sangat terbatas,

dapat ditemukan juga kemasan pangan dari bahan-bahan seperti:

Page 24: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 21

a. Polyamide (PA): kelebihan utamanya adalah tahan temperatur

dalam kisaran antara (-50° - +170°C), umumnya dalam bentuk

botol.

b. Polycarbonate (PC) tahan suhu panas bahkan hingga suhu

sterilisasi.

c. Saran (PVDC) penggunaan utamanya adalah sebagai casing

produk sosis.

d. Surlyn sebagai pelapis dalam pembentukan laminat untuk

kemasan snack guna memperbaiki sifat-sifat permeabilitas

pengemas.

Page 25: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 22

IV. TEKNOLOGI RESIN PLASTIK

A. ASAL USUL RESIN PLASTIK Resin plastik pertama kali dicoba untuk disintesis untuk meniru karet alam. Hal

ini kira-kira berlangsung pada akhir abad 17, yaitu saat diketahui bahwa karet

alam adalah suatu senyawa organik yang berupa polimer. Akan tetapi dalam

perkembangannya kemudian, plastik yang ditemukan lebih sesuai diaplikasikan

untuk memproduksi tekstil atau pengganti serat kapas (rayon) dan serat sutra

alam. Perkembangan tersebut sebenarnya tidak terlalu mengherankan jika

diingat bahwa kapas dan sutra adalah suatu polimer, sehingga sifat-sifat polimer

plastik yang ditemukan menyerupai sifat-sifat rayon.

Plastik pertama yang memasuki pasar dunia adalah acrylic, atau lebih dikenal

dengan nama polymethyl methacrylate. Hal ini berlangsung pada tahun 1936,

dewasa ini acrylic lebih berkembang untuk tujuan pelapisan khususnya sebagai

bahan baku cat.

Polyethylene sebagai plastik yang paling banyak diterapkan untuk pengemasan

saat ini, ditemukan pada tahun 1933 oleh Reginald Gibson and Eric Fawcett di

perusahaan Inggris raksasa Imperial Chemical Industries (ICI). Polyethylene

dapat dianggap sebagai resin plastik yang terpenting karena penggunaan bahan

dasar ini secara keseluruhan mencapai 70% dari semua jenis plastik untuk

kemasan (LDPE = 32.5%; HDPE = 29.1%; PET = 9.3%).

Polyethylene adalah bahan resin yang murah, memiliki fleksibilitas yang tinggi

dan ketahanan kimia yang cukup baik. Pada awal-awal ditemukannya, telah

dikembangkan menjadi LDPE dan HDPE, dewasa ini berbagai jenis

pengembangan resin plastik ini dapat ditemukan pada katalog-katalog industri

pengemas, seperti misalnya Polyethylene Terephthalate (PET atau PETE) dan

Ethylene Vinyl Alcohol Copolymer (EVOH). Sebelum perang dunia kedua, PET

digunakan sebagai bahan baku tekstil yang dikenal dengan nama polyester.

Page 26: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 23

Polyethylene juga merupakan bahan baku tupperware, suatu peralatan untuk

menyimpan bahan pangan dalam berbagai bentuk yang sangat popular.

Meskipun demikian, turunan polyethylene yang paling spaktakuler kemungkinan

adalah Teflon yaitu polyfluoroethylene suatu senyawaan antara polyethylene

dengan gas fluor. Meskipun Teflon tidak diproduksi sebagai bahan pengemas,

namun sekarang ini digunakan untuk melapisi hampir semua peralatan masak-

memasak.

Polypropylene, dengan persentase penggunaan sekitar 10.6% terhadap total

resin plastik, dtemukan pada tahun 1950 oleh Paul Hogan and Robert Banks

dari perusahaan Phillips Petroleum di Belanda. Resin ini juga mengalami

banyak usaha modifikasi yang dianggap dapat memperbaiki sifat-sifatnya,

diantaranya dikenal BOPP (Biaxially Oriented Polypropylene) yaitu perubahan

orientasi polimernya secara biaxial.

Polystyrene (dan Styrofoam) adalah resin plastik yang mempunyai sifat fisik

keras dan kaku dan dapat dipatahkan bahkan dalam bentuk lembaran yang tipis

sekalipun. Styrofoam yang merupakan busa polystyrene sangat popular

penggunaannya sebagai gelas dan kotak panganan. Polystyrene ditemukan

oleh Hermann Staudinger pada tahun 1922, perusahaan terkenal Amerika

Serikat yang bernama Dow Chemical kemudian memperkenalkan dan

memasarkan produk-produk plastik polystyrene pada tahun 1937 dan pada

tahun 1953 Hermann Staudinger memenangkan hadiah Nobel kimia karena

penemuan-penemuannya terhadap sifat-sifat polimer resin plastik.

Styrofoam ditemukan oleh Ray McIntire pada tahun 1954 secara tidak sengaja.

Pada saat itu Ray McIntire mencoba menggunakan polystyrene sebagai bahan

isolasi listrik, namun plastik tersebut terlalu keras dan mudah patah. Dia

kemudian mereaksikannya dengan isobutylene dalam kondisi bertekanan

sehingga dihasilkan busa polystyrene yang 30 kali lebih ringan dari polystyrene.

Page 27: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 24

Saran atau PVDC sangat terkenal penggunaannya di luar negeri sebagai casing

sosis, juga sebagai plastik tipis transparan pembungkus biskuit maupun cups

(Gambar 4A) untuk wadah yogurt dan (Gambar 11), akan tetapi agak jarang

digunakan untuk produk dalam negeri karena harganya yang relatif lebih mahal

dibanding plastik yang sangat murah seperti LDPE, PP dan PS. Saran

ditemukan pada tahun 1933 oleh Ralph Wiley, seorang kariawan di perusahaan

Dow Chemical.

Gambar 11. Kantong plastik Saran (PVDC).

Saran diproduksi dengan mereaksikan monomer vinylide chloride dengan

monomer acrylic esters dan carboxyl groups tak jenuh sehingga membentuk

polimer vinylide chloride. Saran tahan terhadap asam, basa maupun pelarut

organik disamping itu juga mampu menahan uap air dan gas lainnya.

Beberapa bahan kemasan lainnya yang meskipun bukan resin pastik, namun

akan diperkenalkan berikut ini karena produk ini sangat sering digunakan secara

bersama-sama dengan plastik yaitu: ALUFO, cellophane dan kertas

Page 28: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 25

Aluminum foil atau ALUFO terdiri dari 98.5% aluminum dan 1.5% adalah besi

dan silika, sedangkan parchment paper atau kertas roti adalah sejenis kertas

tahan panas yang digunakan untuk melapisi pan pada waktu pemanggangan

cake (bolu), roti, kukis dan sebagainya. Kertas jenis ini tidak boleh berbau dan

berasa dan terbuat dari serat kapas (atau sellulosa lainnya seperti serat kayu)

ada yang dilapisi minyak dan ada yang tidak dilapisi minyak.

Kertas minyak (Wax paper) digunakan sebagai pelapis antar lapisan kue bolu

agar tidak lengket, akan tetapi jenis kertas ini tidak terlalu tahan panas seperti

halnya parchment paper. Kertas minyak dibuat dari sejenis kertas tissu yang

diberi lapisan paraffin.

Cellophane dibuat dari bahan kertas namun memiliki penampakan seperti plastik

tipis transparan. Cellophane dikenal di Indonesia sebagai pelapis kemasan

bagian luar rokok kretek. Ciri khas Cellophane yang membedakannya dengan

plastik adalah sangat mudah disobek. Cellophane ditemukan oleh Jacques E.

Brandenberger pada 1908, kemudian dikembangkan oleh perusahaan Amerika

DuPont.

B. TEKNIK PRODUKSI KEMASAN Sebagai ilustrasi akan diuraikan proses pembuatan plastik transparan LDPE.

Resin plastik ini diproduksi dari gas ethylene yang dipolimerisasi dengan

menggunakan radikal bebas oksigen atau hidroperoksida pada suhu 250oC

dibawah tekanan yang sangat tinggi, sekitar 3000 atmosfir. Mekanisme reaksi

polimerisasi dengan inisiasi oleh radikal bebas adalah sebagai berikut (Gambar

12):

Polimer yang diperoleh kemudian dibuat menjadi lapisan tipis dengan proses

ekstrsusi yang disusul dengan perenggangan sehingga membentuk lembaran

yang siap dibentuk menjadi kantong ataupun kemasan lainnya seperti laminat.

Page 29: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 26

Gambar 12. Polimerisasi ethylene

Gambar 13. Ekstrusi dan peregangan plastik membentuk lapisan tipis

Page 30: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 27

Gambar 14, Proses pelapisan pada plastik LDPE

Gambar 15. Produk multiplayer yang terdiri dari lapisan: Surlyn/BOPP/LDPE/Metallized BOPP.

Polyethylene kemungkinan adalah bahan plastik termurah sehingga

penggunaannya sangat luas dan sering menjadi bahan pelapis utama kemasan

laminat. Pelapisan atau laminating sering diterapkan pada LDPE untuk

memperbaiki sifat-sifat fisik kimianya. Proses ini dilakukan menggunakan rol

panas seperti diperlihatkan pada Gambar 14. Dengan metoda ini beberapa jenis

Page 31: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 28

plastik lapisan tipis dilapis bersusun dan membentuk bahan kemasan yang

disebut laminat. Proses ini disebut juga multilayering, contoh kemasan multilayer

diperlihatkan pada Gambar 15.

Bentuk kemasan lainnya, selain yang berbentuk lembaran, diproduksi dengan

berbagai cara, diantaranya yang paling umum disarikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Proses produksi berbagai bentuk kemasan.

PROSES PRODUK APLIKASI

Extrusi Films/ Sheets Film plastik, kantong plastik ukuran besar maupun kecil, - Thermoforming sheets sebagai bahan pembuatan tray dan Tubes

Extrusi dan blow-moulding Hollow bodies Botol, jar dan drum

Injection blow-moulding Hollow bodies Botol, jar dan Pot

Calandering Films/ Sheets Thermoforming sheets sebagai bahan baku tray

Rotational moulding

Hollow bodies (large volume) Pallets

Thermoforming

Menggunakan Sheet (lembaran) Hasil ekstrusi dan calandering

Tray containers, Kotak makan – tutp botol dan jar, Cups dan Pots

Injection Moulded units Tray containers, kotak makan, tutup botol dan jar, Pots – dan Tubs

Expanding foam Moulded units dan sheets. Tray containers dan Food transport pallets

Page 32: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 29

V. SIFAT-SIFAT FISIK UTAMA KEMASAN PLASTIK

A. KETEBALAN Ketebalan plastik pengemas berpengaruh langsung terhadap berat, harga,

kekuatan mekanis dan daya tahannya terhadap penetrasi gas dan uap air,

sehingga menjadi faktor penting yang harus diperhitungkan dalam pemilihan

pengemas. Ketebalan plastik dinyatakan dalam ukuran yang disebut mil, yaitu 1

mil = 25 µm. Oleh karena 1 µ = 0.025 mm, sehingga film plastik yang

mempunyai ketebalan 4 mil berarti sama dengan: 4 x (0.025 mm) = 0.1 mm.

Ketebalan film plastik yang paling tipis, misalnya tipe wrapping film yang

berbentuk gulungan dan banyak digunakan untuk menutupi berbagai panganan

mulai dari ayam, buah-buahan dan sebagainya yang biasanya disimpan diatas

tray styrofoam adalah sekitar 2 mil atau 0.05 mm. Untuk kotak salad transparan

seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8B mempunyai ketebalan sekitar 150

mil, sedangkan kotak makan dari bahan styroform (Gambar 8C) dapat mencapai

ketebalan hingga 1000 mil. Cups, gelas plastik dan pot yang ada dipasaran di

Indonesia sebagian besar dari bahan LDPE, PP dan PS. Ketiga jenis bahan ini

termasuk jenis plastik yang relatif murah. Aturan umum untuk membedakannya

bisanya adalah, untuk ketebalan yang sama bahan dari LDPE jauh lebih lentur

dibanding PP dan PS, PS biasanya sama sekali tidak dapat dilenturkan dan

akan cenderung patah, sedangkan kekerasan PP berada diantaranya.

Kemasan snack dewasa ini sebagian besar berupa laminating, yaitu plastik

LDPE yang diberi lapisan Alumunium. Kemasan type metallysed film adalah

kemasan plastik yang diberi lapisan alumunium yang sangat tipis, hanya sekitar

400 hingga 500 Angstrom (1 Angstrom = 0.0001 µ = 0.00025 mil) atau sekitar 0.1

mil. Meskipun lapisan alumuniumnya sangat tipis, namun hal ini akan dapat

meningkatkan sifat daya tahan tembusnya (permeabilitas) dan dapat menahan

masuknya oksigen hingga beberapa kali lipat dibanding plastik non-metallysed.

Page 33: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 30

Selain metallysed film, juga banyak dikembangkan akhir-akhir ini plastik

multilayer diantaranya (selain yang telah disinggung diatas) adalah:

A. Foamed PP/EVOH/PP (tebal: 500-1400 mil)

B. PP/EVOH/PP (tebal : 300-2000 mil)

C. PS/EVOH/PE (tebal :300-2000 mil)

D. PVC/EVOH/PE (tebal : 250-650 mil)

E. APET/EVOH/PE (tebal :150-600 mil)

F. APET/EVOH/PE (tebal : 50-150 mil)

Pengaruh pelapisan ini (multiplayer) terhadap daya tahan terhadap pengolahan

diperlihatkan pada Tabel 6.

Tabel 6. Pengaruh multilayer terhadap daya tahan terhadap pengolahan

Daya Tahan Terhadap Pengolahan Tipe Multi Layer Pastuerisasi Sterilisasi Microwave Oven Freezer

(-20)

Aplikasi

A Sangat baik (Excellent)

Sangat baik (Excellent)

Sangat baik (Excellent)

Tidakbaik (bad)

-

Fresh meat, poultry, seafood

B Sangat baik (Excellent)

Sangat baik (Excellent)

Sangat baik (Excellent)

Tidakbaik (bad)

-

Map, Hot Fill High acid, retort

C Biasa (Ok)

Tidak baik (bad)

Tidak baik (bad)

Tidakbaik (bad)

Excellent Hot Fill, MAP

D Tidak baik (bad)

Tidak baik (bad)

Tidak baik (bad)

Tidakbaik (bad)

Good Pasta, MAP*

E Tidak baik (bad)

Tidak baik (bad)

Tidak baik (bad)

Tidakbaik (bad)

Excellent Pasta, MAP

F Biasa (Ok)

Biasa (Ok)

Biasa (Ok)

Tidakbaik (bad)

Biasa (Ok) Lamination

*MAP= modified atmosfer packaging.

Page 34: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 31

B. DAYA TAHAN TEMBUS (PERMEABILITAS) Daya tahan tembus yang penting terhadap bahan kemasan adalah:

a. daya tahan tembus terhadap uap air

b. data tahan tembus oksigen

c. daya tahan tembus terhadap komponen aromatik (volatile)

d. data tahan tembus terhadap minyak

Daya tahan tembus terhadap uap air disebut WVTR (Water vapor transmission

rate) dan dinyatakan dalam gram air yang dapat menembus plastik per meter

bujur-sangkar dalam 24 jam. Daya tahan tembus terhadap oksigen dan gas

disebut juga permeabilitas oksigen. Masing-masing jenis plastik memiliki

kemampuan menahan tembusan dari air, oksigen dan gas lainnya. Plastik

multilayer sangat meningkat ketahanannya terhadap tembusan karena masing-

masing lapisan dapat memerankan peranannya dalam menahan gas dan air.

Ilustrasi daya tahan tembus dari plastik multilayer diperlihatkan pada Tabel 7.

Tabel 7. Daya tahan tembus dan permeabitas.

Daya Tahan Tembus Tipe Multi Layer Oksigen Air Aroma Minyak

A Sangat baik (Excellent)

Baik (Good)

Sangat baik (Excellent)

Baik (Good)

B Sangat baik (Excellent)

Baik (Good)

Sangat baik (Excellent)

Baik (Good)

C Sangat baik (Excellent)

Biasa (Ok)

Sangat baik (Excellent)

Tidak baik (bad)

D Sangat baik (Excellent)

Baik (Good)

Baik (Good)

Tidak baik (bad)

E Sangat baik (Excellent)

Baik (Good)

Baik (Good)

Baik (Good)

F Sangat baik (Excellent)

Baik (Good)

Baik (Good)

Tidak baik (bad)

Page 35: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 32

C. GAYA TARIK, TUSUK DAN PERSEN PERPANJANGAN Sifat lain yang penting pada plastik adalah gaya tarik (Tensile Strength), gaya

tusuk (Puncture) dan persen perpanjangan (Elongation). Disamping itu juga

penampakan (haze dan gloss). Data sifat-sifat fisik yang seharusnya menyertai

plastik sebagai data teknis dalam perdagangan mencakup antara lain seperti

yang diperlihatkan pada contoh data suatu jenis plastik berikut ini (Tabel 8).

Tabel 8. Data teknis yang umum dijumpai dalam perdagangan plastik.

Sifat Fisik StandarASTM

Satuan Metrik

Satuan British

Ketebalan _ 45µ 1.8mil

Tensile Strength D-882 43N/mm2 _

Elongation D-882 100% _

Haze D-1003 6 _

Gloss _ 80 _

Puncture Plasotpil _ _

Oxygen 23°C, dry

D-3985 3.0cc/m2/day 0.2cc/100in2/day

Carbon Dioxide 23°C, dry

D-1434 _

_ 12cc/m2/day

_ 0.8cc/100in2/day

WVTR 38°C, 90% E-96 1g/m2/day 0.1g/100in2/day

Page 36: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

Pengetahuan Kemasan Plastik

Untuk Industri Pangan dan Jasa Boga 33

BAHAN RUJUKAN Krochta, J.M.. E.A. Baldwin., M.O. Nisperos-Carriedo. 1994. Edible Coatings

and Films to Improve Food Quality. Technomic Publishing. Co. Switzerland. Man, C.M.D. dan A.A. Jones. Shelf-Life Evaluation of Foods. Blackie Academic

and Professional. Chapman and Hall. Madras. Mathlouthi. M., B. Jasse. A.M. Seuvre. Permeability and structure in polymeric

packaging materials. Blackie Academic and Professional. Chapman and Hall. Madras.

http://www.cptplastics.com/. Diakses pada tanggal 26 Januari 2004. http://www.americanplasticscouncil.org/benefits/about_plastics/resin_codes/resin

.html. Diakses pada tanggal 26 Januari 2004. http://inventors.about.com/library/inventors/blplastic.htm. Diakses pada tanggal

26 Januari 2004. Syarief, R., S, Santausa., St. B. Isyana. 1989. Buku dan Monograf: Teknologi

Pengemasan Pangan. PAU Pangan dan Gizi. IPB.

Page 37: PENGETAHUAN KEMASAN PLASTIK - IPB University

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2004