106
PENGETAHUAN DARURAT DENGA RSUD “Untuk Mem PR i PERAWAT DALAM PENANGANAN PA AN GANGGUAN SISTEM KARDIOVAS D DR SOEHADI PRIJONEGORO SRAGE SKRIPSI menuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Kepe Oleh : Ahmat Mujiono NIM S11001 ROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015 ASIEN GAWAT SKULER AMI DI EN erawatan”

PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

i

PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN GAWAT

DARURAT DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER AMI DI

RSUD DR SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

SKRIPSI

“Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan”

Oleh :

Ahmat Mujiono

NIM S11001

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

i

PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN GAWAT

DARURAT DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER AMI DI

RSUD DR SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

SKRIPSI

“Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan”

Oleh :

Ahmat Mujiono

NIM S11001

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

i

PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN GAWAT

DARURAT DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER AMI DI

RSUD DR SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

SKRIPSI

“Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan”

Oleh :

Ahmat Mujiono

NIM S11001

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

ii

Page 3: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

iii

Page 4: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Penulis mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas

segala rahmat, karunia, hidayah serta petunjuk yang telah dilimpahkan-Nya.

Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “pengetahuan perawat

dalam penanganan pasien gawat darurat dengan gangguan sistem kardiovaskuler

ami” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan ini dengan

lancar.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini, masih

banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun guna untuk memperbaiki dan

menyempurnakan penulisan skripsi selanjutnya. Ucapan rasa terima kasih yang tidak

terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian

penyusunan skripsi ini, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta,

yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

2. Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku ketua Prodi S-1

Keperawatan.

3. Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku pembimbing utama yang

dengan sabar telah membinbing dan memberikan dukungan dan motivasi

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Page 5: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

v

2. Aria Nurahman Hendra K., S.Kep., Ns. M.Kep selaku pembimbingpendamping yang juga telah memberikan bimbingan dan arahan penulisdengan penuh kesabaran, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan denganbaik.

1. Kepala RSUD Dr Soehadi Pridjonegoro Sragen yang telah memberikan izin

terlaksananyapenelitian ini.

2. Perawat IGD yang telah membantu peneliti dan bersedia menjadi informan

untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti sehingga

terselesaikannya penelitian ini dengan baik.

3. Bapak dan Ibu Dosen STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah

memberikan segenap ilmu dan pengalamannya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Ayah serta Ibunda tercinta, terima kasih atas do’a dan dukungan yang

senantiasa engkau berikan untuk keberhasilanku, serta segala kesabaranmu

dalam mendidik dan membesarkanku selama ini, aku sadar tugas itu

sangatlah berat bagimu, tapi dengan segala rasa kasih sayang dan

kesabaranmu, engkau mengantarkanku pada kelulusan ini.

5. Semua keluarga besar saya, Kekasih saya Nimas Galuh Ajeng Pawilingdan

adikku tersayang Romandhoni dan Feri Setiawan yang selalu mendukung

saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Sahabat-sahabatku Destriana, Sri ayu, Berlianti, Lila, Nandung, Syahrul, Ayu

Wulandari, dan Andria Permata Sari serta teman seperjuangan yang telah

banyak memberikan bantuan, dorongan dan semangat kepadaku.

7. Teman-teman Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Angkatan 2011 yang telah berjuang menempuh skripsi bersamaku.

Page 6: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

vi

8. Semua pihak, yang tanpa mengurangi rasa terima kasih tidak dapat

disebutkansatu per satu.

Akhir kata penulis berharap semoga dengan do’a, motivasi, nasehat, dan

dukungan yang telah diberikan kepada penulis, dapat bermanfaat bagi penulis untuk

menjadi orang yang lebih baik, dan semoga dengan disusunnya karya ilmiah ini,

dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya, dan pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surakarta, 31 Juli 2015Penulis

(Ahmat Mujiono)NIM: S11001

Page 7: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................. iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

DAFTAR ISI................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

ABSTRAK .................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian.................................................................... 5

1.3.1 Tujuan Umum............................................................. 6

1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................ 6

1.4 Manfaat Penelitian.................................................................. 7

1.4.1 Manfaat Teoritis.......................................................... 7

1.4.2 Manfaat Praktis ........................................................... 7

Page 8: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

viii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan............................................................................ 8

2.2.1 Definisi Pengetahuan .................................................... 8

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan .......... 11

2.2.3 Cara Memperoleh pengetahuan... ................................. 14

2.2.4 Manfaat Pengetahuan................................................... 16

2.2 Perawat ................................................................................... 16

2.2.1 Pengertian ................................................................... 16

2.2.2 Peran Perawat ............................................................. 18

2.2.3 Tugas Perawat............................................................. 19

2.2.4 Hak dan Kewajiban Perawat....................................... 21

2.2.5 Fungsi Perawat............................................................ 24

2.3 AMI ........................................................................................ 25

2.3.1 Pengertian AMI .......................................................... 25

2.3.2 Penyebab AMI............................................................ 26

2.3.3 Manifestasi.................................................................. 28

2.3.4 Komplikasi.................................................................. 29

2.3.5 Pengkajian AMI.......................................................... 31

2.3.6 Diagnosa Keperawatan ............................................... 34

2.3.7 Intervensi Keperawatan .............................................. 35

2.3.8 Implementasi Keperawatan ........................................ 44

2.3.9 Evaluasi Keperawatan ................................................ 45

2.4 Kerangka Teori ....................................................................... 46

Page 9: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

ix

2.5 Fokus Penelirtian .................................................................... 47

2.6 Keabsahan Penelitian.............................................................. 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan rancangan Penelitian............................................... 49

3.2 Waktu Penelitian .................................................................... 49

3.3 Populasi dan Sampel............................................................... 50

3.4 Instrumen dan Pengambilan Sampel ...................................... 52

3.4.1 Instrumen Data............................................................ 52

3.4.2 Pengumpulan Data...................................................... 53

3.5 Analisa Data ........................................................................... 55

3.6 Keabsahan Data ...................................................................... 56

3.6.1 Trianggulasi Sumber................................................... 58

3.6.2 Trianggulasi Metode................................................... 58

3.6.3 Trianggulasi Penelitian ............................................... 58

3.6.4 Trianggulasi Teori ...................................................... 59

3.7 Etika Penelitian....................................................................... 60

3.7.1 Informed Consent ( Lembar Perseujuan).................... 60

3.7.2 Anonimity (Tanpa Nama)............................................ 60

3.7.3 Confidentially (Kerahasiaan) ..................................... 60

3.7.4 Justice (Untuk semua partisipan)................................ 60

BAB IV HASIL PENELITIAN

1.1. Gambaran Lokasi Penelitian ................................................ 61

1.2. Gambaran Karakteristik Informan ....................................... 62

Page 10: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

x

1.3. Hasil Penelitian .................................................................... 63

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pengetahuan Perawat dalam Melakukan Pengkajian pada

pasien AMI ............................................................................. 70

5.2. Pengetahuan Perawat dalam Melakukan Perumusan

Diagnosa Keperawatanpada Pasien AMI ............................... 72

5.3. Pengetahuan Perawat dalam Melakukan Perumusan

Intervensi Keperawatanpada Pasien AMI .............................. 73

5.4. Pengetahuan Perawat dalam Melakukan Implementasi

Keperawatan padapasien AMI ............................................... 74

5.5. Pengetahuan Perawat dalam Melakukan Evaluasi

Keperawatan pada Pasien AMI .............................................. 75

BAB VI PENUTUP

6.1.Kesimpulan............................................................................. 78

6.2.Saran ....................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

2.1

2.2

Judul Tabel

Intervensi Keperawatan

Keaslian Penelitian

Halaman

35

47

Page 12: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Gambar Halaman

2.1 Kerangka Teori 46

2.2 Fokus Penelitian 47

Page 13: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : F.01 Usulan Topik Penelitian

Lampiran 2 : F.02 Pengajuan Persutujuan Judul

Lampiran 3 : F.04 Pengajuan Izin Studi Pendahuluan

Lampiran 4 : Surat Jawaban Izin Studi Pendahuluan

Lampiran 5 : Surat Jawaban Izin Studi Pendahuluan KESBANGPOL

Lampiran 6 : Surat Jawaban Izin Studi Pendahuluan BAPEDA

Lampiran 7 : Jadwal Penelitian

Lampiran 8 : Pedoman Wawancara

Lampiran 9 : Lembar Konsultasi

Lampiran 10 : Analisa Tematik

Lampiran 11 : Transkip wawancara

Lampiran 12 : Data Demografi

Lampiran 13 : Penjelasan penelitian

Page 14: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

xiv

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATANSTIKES KUSUMA HUSADA

2015

Ahmat Mujiono

Pengetahuan Perawat Dalam Penanganan Pasien Gawat DaruratDengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler AMI di RSUD Dr

Soehadi Prijonegoro Sragen

ABSTRAK

Akut Miokard Infark (AMI) adalah suatu keadaan dimana suplaidarah pada suatu bagian jantung terhenti sehingga sel otot jantungmengalami kematian. AMI menjadi penyebab kematian utama sehinggapengetahuan perawat tentang penanganan AMI dapat mengurangiangka kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuanperawat dalam penanganan pasien gawat darurat dengan AMI di IGDRSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif denganpendekatan fenomenologi. Sampel penelitian ini perawat IGD RSUDberjumlah 3 orang, diambil dengan teknik purposive sampling,dihentikan saat data tersaturasi. Analisis data dengan metode collaizi.

Hasil penelitian didapatkan 6 tema: 1) tindakan keperawatan padapasien AMI, 2) hasil pengkajian pada pasien AMI, 3) landasan dalamperumusan diagnosa keperawatan, 4) intervensi keperawatan, 5) prinsiptindakan keperawatan, 6) komponen evaluasi pada pasien AMI.

Kesimpulan dalam penelitian bahwa pengetahuan perawat dalampenanganan pasien gawat darurat AMI dengan melakukan pengkajian,melakukan perumusan diagnosa berdasarkan landasan, melakukanintervensi dengan prinsip tindakan keperawatan serta melakukanevaluasi sesuai komponen evaluasi.

Kata Kunci: Pengetahuan, Perawat IGD, Penanganan AMI,Daftar pustaka: 36 (2008-2015)

BACHELOR PROGRAM IN NURSING SCIENCEKUSUMA HUSADA HEALTH SCIENCE COLLEGE OF SURAKARTA

2015

Page 15: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

xv

Ahmat Mujiono

Nurses’ Knowledge in the Treatment of Emergency Patients with AMICardiovascular System Disorder at Dr Soehadi Prijonegoro Local General

Hospital of Sragen

ABSTRACT

Acute Myocardial Infarction (AMI) occurs when blood flow stops to partsof the heart causing damage to the heart muscle. AMI becomes a major cause ofdeath so that nurses’ knowledge of the treatment of AMI may reduce mortality.The objective of this research is to investigate the nurses’ knowledge in thetreatment of emergency patients with AMI at emergency department of Dr.Soehadi Prijonegoro Local General Hospital of Sragen.

This research used the qualitative method with phenomenologicalapproach. The samples of research were 3 nurses of Emergency Department ofDr. Soehadi Prijonegoro Local General Hospital. They were taken by using thepurposive sampling technique. The data of research were analyzed by using theCollaizi method.

The result of this research shows 6 themes, namely: (1) nursing action onAMI patients, (2) study result on the AMI patients, (3) foundation in theformulation of nursing diagnosis, (4) nursing intervention, (5) principle of nursingintervention, and (6) evaluation’s components on the AMI patients.

Thus, the nurses’ knowledge in the treatment of AMI emergency patientscan be done by doing the study, formulating the diagnosis based on thefoundation, intervening with the principle of nursing intervention, and conductingevaluation based on the evaluation’s components.

Keywords: Knowledge, nurses of Emergency Department, AMI Treatment,

References: 36 (2008-2015)

Page 16: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akut miokard infark (AMI) disebabkan oleh penyumbatan yang tiba-tiba

pada salah satu cabang dari arteri koronaria. Penyumbatan ini dapat meluas

dan mengganggu fungsi jantung dan mengakibatkan nekrosis miokardium.

Nekrosis akan meninggalkan parut atau fibrosis pada miokardium.

Penyumbatan arteria koronaria dapat disebabkan oleh trombosis koronaria

(terbentuknya embolus dalam arteri koronaria), atau terjadinya proses

arteroseklerosis pada arteri koronaria (Baradero, 2008).

Akut miokard infark (AMI) atau yang lebih dikenal dengan serangan

jantung adalah suatu keadaan dimana suplai darah pada suatu bagian jantung

terhenti sehingga sel otot jantung mengalami kematian. Akut miokard sangat

mencemaskan karena sering berupa serangan mendadak, umumnya pada pria

usia 35-55 tahun, tanpa ada keluhan sebelumnya (Farissa, 2012).

AMI disebabkan oleh arteri Coronary Artery Desease (CAD). Ketika

seorang menderita AMI yang sering di sebut sebagai serangan jantung, aliran

darah kedalam satu atau lebih pembuluh arteri koronaria akan menurun.

Page 17: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

2

Penurunan aliran darah ini menyebabkan iskemi dan infark yang

mengakibatkan nekrosis otot jantung. Angina dapat terjdi karena penyempitan

satu atau lebih pembuluh arteri koronaria atau karena vasospasme. Pada setiap

keadaan ini, penyempitan mengakibatkan penurunan aliran darah yang bisa

mengakibatkan iskemi, tetapi tidak mengakibatkan infark atau nekrosis

(Oman, 2008)

AMI menempati peringkat pertama sebagai penyebab kematian di

Amerika Serikat. Dilaporkan setiap tahunnya terdapat sekitar 476.124

kematian yang disebabkan oleh serangan jantung. Pada tahun 1999

diperkirakan 1.100.000 warga Amerika mengalami serangan jantung, 650.000

serangan pertama kali dan 450.000 serangan ulangan. Penduduk dengan

pendidikan rendah ternyata lebih besar angka kejadiannya dikarenakan

ketidakpatuhaannya dalam melakukan pengobatan dan rehabilitasi secara

teratur (Muhammad, 2011). Menurut laporan WHO, pada tahun 2004,

penyakit AMI merupakan penyebab kematian utama di dunia (WHO, 2008).

Terhitung sebanyak 7.200.000 (12,2%) kematian terjadi akibat penyakit ini di

seluruh dunia. Penyakit ini adalah penyebab utama kematian pada orang

dewasa di mana-mana. AMI adalah penyebab kematian nomor dua pada

negara berpenghasilan rendah, dengan angka mortalitas 2.470.000 (9,4%)

(WHO, 2008).

Satu juta orang di Amerika Serikat diperkirakan menderita akut miokard

infark tiap tahunnya dan 300.000 orang meninggal karena akut miokard infark

sebelum sampai ke rumah sakit. Penyakit jantung cenderung meningkat

Page 18: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

3

sebagai penyebab kematian di Indonesia. Data Survey Kesehatan Rumah

Tangga (SKRT) tahun 1996 menunjukkan bahwa proporsi penyakit ini

meningkat dari tahun ke tahun sebagai penyebab kematian. Pada tahun 1975

kematian akibat penyakit jantung hanya 5,9%, tahun 1981 meningkat sampai

dengan 9,1%, tahun 1986 melonjak menjadi 16% dan tahun 1995 meningkat

menjadi 19%. Sensus nasional tahun 2001 menunjukkan bahwa kematian

karena penyakit kardiovaskuler termasuk penyakit jantung koroner adalah

sebesar 26,4% (Farissa, 2012).

Pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2002, terdapat 92 pasien

AMI yang datang ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Pusat Jantung

Nasional Harapan Kita. Data Dinas Kesehatan provinsi Jawa Tengah tahun

2006 didapatkan kasus AMI 7,32 per 1.000 penduduk. Pada tahun 2010.

Laporan Profil Kesehatan Kota Semarang tahun 2010 menunjukkan bahwa

kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah sebanyak 96.957 kasus dan

sebanyak 1.847 (2%) kasus merupakan kasus akut miokard infark. Penyakit

jantung dan pembuluh darah merupakan penyakit tidak menular yang menjadi

penyebab utama kematian dan selama periode tahun 2005 sampai dengan

tahun 2010 telah terjadi kematian sebanyak 2.941 kasus dan sebanyak 414

kasus (14%) diantaranya disebabkan oleh akut miokard infark (Farissa, 2012).

Dengan adanya peningkatan kasus gawat darurat setiap tahunnya

termasuk kegawatdaruratan sistem kardiovaskuler dan tuntutan masyarakat

akan mutu layanan maka pelayanan gawat darurat oleh perawat sebagai

pelaksana pelayanan kesehatan dalam penanganan kegawatdaruratan ini

Page 19: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

4

sangat penting untuk ditingkatkan dimana tujuan utama pada pertolongan

emergency adalah untuk memberikan asuhan yang akan menguntungkan

pasien tersebut sebelum mereka menerima perawatan definitif (Faridah, 2009).

Salah satu tempat praktek keperawatan profesional adalah unit

emergency yang membantu klien dalam memberikan pelayanan

kegawatdaruratan untuk mempertahankan hidup, mencegah kondisi menjadi

lebih buruk dan meningkatkan pemulihan. Bantuan kegawatdaruratan ini

mencakup banyak organ penting tubuh antara lain sistem kardiovaskuler

dimana masih tingginya angka kematian akibat serangan penyakit sistem

kardiovaskuler ini dan dua pertiganya meninggal dalam dua jam setelah

serangan (Faridah, 2009).

Pasien-pasien yang tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD), harus segera

dievaluasi karena kita berpacu dengan waktu dan bila makin cepat tindakan

reperfusi dilakukan hasilnya akan lebih baik. Tujuannya adalah mencegah

terjadinya infark miokard ataupun membatasi luasnya infark dan memper-

tahankan fungsi jantung. Menurut Virgianti Nur Faridah (2009), bahwa ada

hubungan pengetahuan dan peran perawat sebagai pelaksanan kesehatan

dalam penanganan pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler. Hasil

penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan dan peran perawat

sebagai pelaksana dengan nilai rho hitung 0,455 dengan taraf signifikasi

0,033. Menurut penelitian widodo (2010) ada hubungan antara pengetahuan

perawat tentang kegawatdaruratan AMI dengan sikap perawat dalam

penanganan pasien AMI. Berdasarkan hasil perhitungan statistik menunjukkan

Page 20: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

5

bahwa pengetahuan perawat tentang kegawatdaruratan Akut Miokard Infark

mempunyai hubungan yang positif terhadap sikap perawat dalam penanganan

pasien Akut Miokard Infark.

Studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD dr Soehadi Prijonegoro

Sragen, pengetahuan perawat dalam penanganan AMI kurang maksimal,

didapatkan data bahwa terjadi peningkatan yang signifikan pada pasien AMI

setiap tahunnya. Pada tahun 2010 angka kejadian pasien AMI 111 dengan

angka kematian 5,4% dan terjadi peningkatan angka kejadian pasien AMI di

tahun 2011 yaitu 231 dengan angka kematian 1,73%. Pada tahun 2012

mengalami jumlah penurunan angka kejadian pasien AMI 34 dengan angka

kematian 17,6 %, pada tahun 2013 angka kejadian pasien AMI 27 dengan

jumlah kematian 32%, dan pada tahun 2014 jumlah pasien ami menglami

peningkatan kembali, angka kejadian pasien AMI 101 dengan angka kematian

7,9%. Jadi jumlah pasien AMI di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen dari

tahun 2010 sampel dengan 2014 mengalami peningkatan yang cukup

signifikan.

Berdasarkan fenomena yang terjadi di RSUD dr Soehadi Prijonegoro

Sragen

peneliti merasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengetahuan

perawat dalam menangani pasien kegawatdaruratan sistem kardiovaskuler

AMI yang bekerja pada IGD Sragen untuk dapat mewujudkan pelayanan yang

bermutu dan pelayanan keperawatan yang lebih profesional di masa

mendatang.

Page 21: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

6

1.2 Rumusan Masalah

AMI itu jika tidak ditangani dengan segera dapat menyebabkan kematian

secara mendadak karena terdapat penyumbatan pada aliran darah ke otot

jantung. Perawat merupakan lini penting dalam penanganan AMI.

Pengetahuan perawat berhubungan dengan sikap perawat dalam menangani

pasien AMI. Berdasarkan tersebut peneliti merumuskaan masalah penelitian

ini sejauh mana pengetahuan dan penanganan pada pasien dengan gangguan

sistem kardiovaskuler AMI di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr

Soehadi Prijonegoro Sragen.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan perawat

dalam penanganan pasien gawat darurat dengan Akut Miokard Infark

(AMI)

1.3.2 Tujuan khusus

1.3.2.1. Mengidentifikasi pengetahuan perawat dalam melakukan

pengkajian pada pasien AMI.

1.3.2.2. Mengidentifikasi pengetahuan perawat dalam perumusan

diagnosa pada pasien AMI.

1.3.2.3. Mengidentifikasi pengetahuan perawat dalam perumusan

intervensi pada pasien AMI.

1.3.2.4. Mengidentifikasi pengetahuan perawat dalammelakukan

implementasi keperawatan pada pasien AMI.

Page 22: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

7

1.3.2.5. Mengidentifikasi pengetahuan perawat dalam melakukan

evaluasi pada pasien AMI.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan informasi atau pengetahuan

perawat di ruang IGD RSUD Dr Soehadi Prijonegoro Sragen. Informasi ini

diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti

Manfaat penelitian ini untuk menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan khususnya tentang kegawatan sistem kardiovaskuler AMI.

1.4.2 Manfaat Bagi Institusi

Untuk menambah kepustakaan tentang pengetahuan dalam penanganan

pasien kegawatan jantung.

1.4.3 Manfaat Bagi Rumah Sakit.

Manfaat penelitian ini bagi manajemen IGD, sebagai bahan

pertimbangan dalam menyediakan sarana dan fasilitas untuk perawatan

pasien dengan gangguan fungsi jantung, dan bahan pertimbangan perlu

tidaknya diadakan diklat penanganan pasien AMI.

1.4.4 Manfaat Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi ilmiah penelitian

selanjutnya.

Page 23: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah

orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terhadap objek terjadi melalui panca indra manusia yakni

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri.

Pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut

sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhdap objek.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga Notoatmojo (2003, dalam Wawan & Dewi, 2011).

Menurut Mandey (2002), pengetahuan mencakup segala apa yang

kita ketahui tentang suatu objek. Tujuan akhir dari pengetahuan adalah

suatu pemahaman dengan memadukan intuisi dan konsep. Dari

pengertian di atas tentang pengetahuan maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa pengetahuan adalah segala sesuatu tentang suatu objek melalui

penginderaan yang tergantung dari proses belajar. Bloom (1956) dikutip

dari Hoozer, V, et al (1987) mengatakan dalam proses belajar

diperlukan tiga unsur ranah, yaitu:

1. Kognitif, yakni dipelajari melalui fakta, membuat keputusan,

membuat kesimpulan atau berpendapat.

Page 24: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

9

2. Afektif yang dikaitkan dengan emosi atau perasaan.

Pembelajaran afektif mengubah kepercayaan, perilaku atau

nilai-nilai sensitivitas dan suasana emosional mempengaruhi

semua tipe pembelajaran tetapi yang paling penting

berpengaruh pada domain afektif.

3. Psikomotor, berkaitan dengan pergerakan otot yang

dihasilkan dari beberapa pengetahuan yang menjadi dasar

diperolehnya keterampilan baru. Domain psikomotor mudah

diukur karena dapat didemonstrasikan secara fisik.

Menurut Notoatmojo (2003, dalam Wawan & Dewi, 2011).

Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan pengalaman

seseoarang dalam melakukan pengindraan terhadap suatu rangsangan

tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat

dalam membentuk tindakan seeorang. Bloom menjabarkan bahwa ada

enam tingkat pengetahuan yang termasuk dalam domain pengetahuan:

1. Tahu (Know)

Tahu adalah tingkat pengetahuan dengan level yang paling

rendah. Tahu dapat di artikan sebagai diingatnya suatu amteri yang

telah dipelajari sebelumnya hal yang termasuk dalam pengetahuan

tingkat tahu adalah mengingat kembali seluruh hal yang pernah di

pelajari atau rangsangan yang telah diterima. Pengukuran tahu

dapat dilakukan dengan menggunakan kata kerja; menyebutkan,

menguraikan, dan mendefinisikan.

Page 25: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

10

2. Memahami (Comprehension)

Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk

memahami materi yang telah dipelajari dan mampu mempelajari

dan menginterprestasikan secara baik dan benar materi tersebut.

Hasil yang dapat dilihat dari seseorang yang telah memahami

materi yang telah dipelajari sebelumnya adalah ia dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan materi, dan

meramalkan kejadian yang mungkin terjadi.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi yang nyata. Seseorang yang telah

mencapai tahap aplikasi akan mengaplikasikan dan menggunakan

teori-teori, metode, dan prinsip yang telah di pelajarinya kedalam

kehidupan yang sebenarnya.

4. Analisa (Analysis)

Analisis berarti mampu mengaitkan ide yang satu dengan

ide yang lain yang masih saling berhubungan dengan benar.

Kemampuan menganalisis dapat diukur dengan penggunaan kata

kerja, seperti dapat menggambarkan, membedakan, dan

memisahkan.

5. Sintesis (Synthesis)

Page 26: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

11

Sintesis merupakan kemampuan untuk menghubungkan bagian-

bagian materi yang terpisah yang telah dipelajari kedalam bentuk

keseluruhan yang baru atau dapat membuat teori atau rumusan

yang baru dari teori-teori atau rumusan-rumusan yang telah ada

sebelumnya. Kriteria hasil dari kemampuan sintesis seseorang

adalah seseorang mampu meringkas, menyusun, menyesuaikan

sesuatu terhadap teori atau rumusan yang telah ada sebelumnya.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk

melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek yang

dipelajari. Penilaian terhadap materi atau objek tersebut dalam

berdasarkan standar penilaian ataupun yang telah ada sebelumnya.

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan

Erfandi (2009), menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, yaitu:

1. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang

tersebut untuk menerima informasi. Pengetahuan sangat erat

kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang

dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas

Page 27: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

12

pula pengetahuannya. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak

diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh

pada pendidikan non formal.

2. Media masa atau informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal

maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek

(immmediateimpact) sehingga menghasilkan perubahan atau

peningkatan pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai

bentuk media masa, surat kabar, majalah, dan lain-lain

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan

kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas

pokoknya, media masa membawa pula pesan-pesan yang berisi

sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

3. Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

demikian seseorang akan bertambah pengetahuan walaupun tidak

melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan

tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi

pengetahuan seseorang.

4. Lingkungan

Page 28: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

13

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan

ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini

terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang

akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5. Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara

mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam

memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman

belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan

pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman

belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan

mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari

keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari

masalah nyata dalam bidang kerjanya.

6. Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang

pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan

lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta

Page 29: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

14

lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya

menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya

akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.

Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan

verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

2.1.3 Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Mondey’s (2004), untuk memenuhi rasa ingin tahunya

manusia menggunakan berbagai cara untuk memperoleh kebenaran,

yang dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu:

1) Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan

Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya

metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematik dan logis.

Cara-cara pengetahuan pada periode ini antara lain

meliputi:

a. Cara coba salah (Trial & Error)

Cara ini merupakan cara yang paling tradisional, yaitu upaya

pemecahannya dilakukan dengan cara coba-coba, nila satu

cara tidak berhasil maka dicoba cara lain.

b. Cara kekuasaan (otoritas)

Page 30: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

15

Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas

/kekuasaan, baik tradisi otoritas pemrintah, otoritas

pembimbing agama, maupun ahli pengetahuan.

c. Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan, hal ini diakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh.

d. Melalui jalan pikiran

Kebenaran pengetahuan dapat diperoleh manusia dengan

mengguanakan jalan pikirannya, baik melalui indikasi

maupun deduksi yang merupakan cara melahirkan pemikiran

secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang

dikemukakan dan dicari hubungannya sehingga dapat dibuat

suatu kesimpulan Notoatmojo (2003, dalam Wawan &

Dewi, 2011).

2) Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan

yang sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode

penelitian ilmiah atau metode penelitian (Notoatmodjo, 2005).

2.1.4 Manfaat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2005) manfaat dari pengetahuan:

Page 31: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

16

1. Meningkatkan tingkat pendidikan seseorang

2. Meningkatkan drajat seseorang

3. Menjadi pegangan bagi orang yang mempunyainya

4. Menjadi kebanggaan tersendiri

5. Bisa menciptakan kepuasan tersendiri.

2.2 Konsep Perawat

2.2.1 Definisi perawat

Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan

professional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan

yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk

layanan bio-psiko-sosio-spiritual komprehensif yang di tujukan bagi

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun sakit

yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Lokakarya

Kesehatan Nasional, 1983). Berdasarkan konsep keperawatan diatas,

dapat ditarik beberapa hal yang merupakan hakekat/prinsip dari

keperawatan, fungsi utama perawat adalah membantu klien (dari level

individu hingga masyarakat), baik dalam kondisi sakit maupun sehat,

guna mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui layanan

keperawatan. Layanan keperawatan di berikan karena adanya kelemahan

fisik, mental, dan keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan

untuk dapat melaksanakan kegiatan kehidupan sehari-hari secara mandiri

(Asmadi, 2008).

Page 32: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

17

Professionalisme keperawatan di Indonesia sudah disepakati

terutama saat di selenggarakannya lokakarya nasional bulan Januari

1983 saat ditetapkan penegertian keperawatan, falsafah keperawatan dan

peran/fungsi perawat. Pernyataan falsafah keperawatan berdasarkan

lokakarya tersebut adalah:

1. Perawat merupakan bantuan, diberikan karena adanya

kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta

kurangnya kemauan mencapai kemampuan melasanakan

kegiatan sehari-hari.

2. Kegiatan dilakukan dalam upaya penyembuhan, pemulihan,

serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan kepada upaya

pelayanan utama (PHC) sesuai dengan wewenang, tamggumg

jawab dan etika keperawatan.

Sebelum membahas praktik keperawatan profesional, terlebih

dahulu kita perlu memahami pengertian perawat dan keperawatan.

Definisi perawat adalah orang yang mengasuh, merawat,dan melindungi,

yang merawat orang sakit, luka dan usia lanjut, (Elis & Hartley, 1980).

Florence Nightingale dalam bukunya What It Is, and What Is Not,

menyatakan bahwa peran perawat adalah menjaga pasien

mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap masalah kesehatan yang

menimpa dirinya (Priharjo, 2008).

2.2.2 Peran Perawat

Page 33: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

18

Peran dapat diartikan sebagai seperangkat perilaku yang

diharapkan oleh individu sesuai dengan setatus sosialnya. Jika seorang

perawat, peran yang harus dijalankan harus sesuai dengan lingkup

kewenangan perawat. Peran menggambarkan otoritas seseorang yang

diatur dalam sebuah aturan yang jelas. Tidak menutup kemungkinan ada

dua atau lebih propfesi yang memiliki peran yang sama. Kesamaan peran

bukan berarti sama dalam segala hal. Peran boleh sama, tetapi ruang

lingkup atau kewenangan masing-masing profesi tentu berbeda. Tidak

mungkin ada satu profesi kesehatan yang menyerobot kewenangan

profesi kesehatan lain. Oleh karena itu, diperlukan suatu setandar dari

masing-masing profesi kesehatan. Sebagai tenaga kesehatan, perawat

memiliki sejumlah peran didalam menjalankan tugasnya sesuai dengan

hak dan kewenangan yang ada. Peran perawat yang utama adalah

sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti (Asmadi, 2008).

Menurut Doheny, (1982 dalam Kusnanto, 2004), Peran perawat

merupakan seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain

terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran

perawat dipengaruhi oleh keadaan social baik dari dalam maupun dari

luar profesi keperawatan dan bersifat konstan. dari mengidentifikasi

elemen peran perawat meliputi:

1. Care giver, sebagai pemberi asuhan keperawatan

2. Client advocate, sebagai pembela untuk melindungi klien

3. Counsellor, sebagai pemberi bimbingan/konseling klien

Page 34: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

19

4. Educator, sebagai pendidik klien

5. Collaborator, sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut

untuk dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain

6. Coordinator, sebagai koordinator agar dapat memanfaatkan

sumber-sumber dan potensi klien

7. Change agent, sebagai pembaru yang selalu dituntut untuk

mengadakan perubahan-perubahan

8. Consultant, sebagai sumber informasi yang dapat membantu

memecahkan masalah klien.

2.2.3 Tugas perawat

Tugas perawat dalam menjalankan perannya sebagai pemberi

asuhan keperawatan dilaksanakan sesuai dengan tahapan dalam proses

keperawatan. Tugas perawat ini yang disepakati dalam lokakarya tahun

1983 berdasarkan fungsi perawat dalam memberikan asuhan

keperawatan adalah sebagai berikut:

1. Mengkaji kebutuhan pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat

serta sumber yang tersedia dan potensi untuk memenuhi kebutuhan

tersebut. Mengumpulkan data, menganalisis dan menginter-

prestasikan data.

2. Merencanakan tindakan keperawatan kepada individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat berdasarkan diagnosis keperawatan.

Mengembangkan rencana tindakan keperawatan.

Page 35: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

20

3. Melaksanakan rencana keperawatan yang meliputi upaya

peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan,

pemenuhan dan pemeliharaan kesehatan termasuk pelayanan klien

dan keadaan terminal. Menggunakan dan menerapkan konsep-

konsep dan prinsip-prinsip ilmu perilaku, sosial budaya, ilmu

biomedik dalam melaksanakan asuhan keperawatan dalam rangka

memenuhi kebutuhan dasar manusia.

4. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan. Menentukan kriterian yang

dapat diukur dalam menilai rencana keperawatan. Menilai tingkat

pencapaian tujuan. Mengidentifikasi perubahan-perubahan yang

diperlukan.

5. Mendokumentasikan proses keperawatan. Mengevaluasi data

permasalahan keperawatan. Mencatat data dalam proses

keperawatan. Menggunakan catatan klien untuk memonitor asuhan

keperawatan.

6. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti atau dipelajari serta

merencanakan studi kasus guna meningkatkan pengetahuan dan

mengembangkan keterampilan dalam praktek keperawatan.

Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian dalam bidang

keperawatan. Membuat usulan rencana penelitian keperawatan.

Menerapkan hasil penelitian dalam praktek keperawatan.

7. Berperan serta dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada

klien, keluarga, kelompok, serta masyarakat. Mengidentifikasi

Page 36: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

21

kebutuhan pendidikan kesehatan. Membuat rencana penyuluhan

kesehatan. Melaksanakan penyuluhan kesehatan. Mengevaluasi hasil

penyuluhan kesehatan.

8. Bekerja sama dengan disiplin ilmu terkait dalam memberikan

pelayanan kesehatan kepada klien, keluarga, kelompok, dan

masyarakat. Berperan serta dalam pelayanan kesehatan kepada

individu, keluarga kelompok dan masyarakat. Menciptakan

komunikasi yang efektif baik dengan tim keperawatan maupun tim

kesehatan lain.

9. Mengelola perawatan klien dan berperan sebagai ketua tim dalam

melaksanakan kegiatan keperawatan. Menerapkan keterampilan

manajemen dalam keperawatan klien secara menyeluruh (Hasyim, et

al, 2014).

2.2.4 Hak dan Kewajiban perawat

Menurut Hasyim, et al (2014) mengungkapkan hak dan kewajiban

perawat sebagai berikut:

1. Hak Perawat

a. Perawat berhak mendapatkan perlindungan hukum dan profesi

sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar profesi dan standar

Operasional Prosedur (SOP). Ini merupakan salah satu hak

Page 37: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

22

perawat dibidang hokum serta menyangkut aspek legal atas dasar

peraturan perundang-undangan dari pusat maupun daerah.

b. Perawat berhak untuk memperoleh informasi yang lengkap dan

jujur dari klien dan atau keluarganya agar mencapai tujuan

keperawatan yang maksimal. Jadi perawat berhak mengakses

segala informasi mengenai kesehatan klien, karena yang

berhadapan langsung dengan klien tidak lain adalah perawat itu

sendiri.

c. Perawat berhak melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi

dan otonomi profesi. Ini dimaksudkan agar perawat dapat

melaksanakan tugasnya hanya yang sesuai dengan ilmu

pengetuhuan yang didapat berdasarkan jenjang pendidikan

dimana profesi lain tidak dapat melakukan jenis kompetensi ini.

d. Perawat berhak mendapatkan penghargaan sesaui dengan

prestasi, dedikasi yang luar biasa dan atau bertugas di daerah

terpencil dan rawan.

e. Perawat berhak memperoleh jaminan perlindungan terhadap

resiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya. Di Indonesia

biasanya kita kenal dengan Asuransi kesehatan (ASKES). Bagi

pegawai negeri sipil (PNS) berhak memiliki ASKES tersebut tak

terkecuali perawat yang bertugas PNS, sebagai jaminan

kesehatan selama menjalani masa tugas hingga masa pensiun

nantinya.

Page 38: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

23

f. Perawat berhak menerima imbalan jasa profesi yang proporsional

sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku.

2. Kewajiban Perawat

a. Dalam melaksanakan praktik keperawatan, perawat berkewajiban

untuk memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan standar

profesi, standar praktek keperawatan, kode etik, dan SOP serta

kebutuhan klien atau pasien dimana standar profesi, standar

praktek dan kode etik tersebut ditetapkan oleh organisasi profesi

dan merupakan pedoman yang harus diikuti oleh setiap tenaga

keperawatan.

b. Perawat yang melaksanakan tugasnya diwajibkan untuk

menunjukan klien dan atau pasien ke fasilitas pelayanan

kesehatan yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih

baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau

tindakan.

c. Perawat wajib untuk merahasiakan segala sesuatu yang

diketahuinya tentang klien dan atau pasien, kecuali untuk

kepentingan hukum. Hal ini menyangkut privasi klien yang

berada dalam asuhan keperawatan karena di sisi lain perawat

juga wajib menghormati hak-hak klien dan atau pasien dan

profesi lain sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

d. Perawat wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar

prikemanusiaan.

Page 39: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

24

e. Perawat berkewajiban menambah ilmu pengetahuan dan

mengikuti perkembangan ilmu keperawatan dalam meningkatkan

profesionalisme.

2.2.5 Fungsi perawat

1. Fungsi Independen

Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang

lain, dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan

secara mandiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan

untuk memenuhi KDM.

2. Fungsi Dependen

Merupakan fungi perawat dalam melaksanakan kegiatannya

atas pesan atau instruksi dari perawat lain sebagai tindakan

pelimpahan tugas yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh perawat

spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke

perawat pelaksana.

3. Fungsi interdependen

Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling

ketergantungan diantara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini

dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim

dalam pemberian pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan

tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya

(Widyawati, 2012).

2.3 Konsep Akut Miokard Infark

Page 40: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

25

2.3.1 Pengertian AMI

Akut Miokard Infark adalah kematian jaringan miokard akibat

aliran darah ke otot jantung terganggu (Kasron, 2012).Akut miokard

infark (AMI) disebabkan oleh penyumbatan yang tiba-tiba pada salah

satu cabang dari arteri koronaria. Penyumbatan ini dapat meluas dan

mengganggu fungsi jantung dan mengakibatkan nekrosis miokardium.

Nekrosis akan meninggalkan parut atau fibrosis pada miokardium.

Penyumbatan arteria koronaria dapat disebabkan oleh trombosis

koronaria (terbentuknya embolus dalam arteri koronaria), atau

terjadinya proses arteroseklerosis pada arteri koronaria (Baradero,

2008).

Infark tidak langsung menjadi total. Trauma iskemik berlangsung

beberapa jam, kemudian baru terjadi infark atau timbul nekrosis. Pada

saat proses iskemia berlangsung, lapisan subendokardium (karena

sangat peka terhadap kekurangan oksigen) mengalami hipoksia,

kemudian baru seluruh lapisan miokardium. Iskemia mengganggu

permeabelitas sel-sel miokardium terhadap elektrolit-elektrolit yang

menyebabkan menurunnya kontraktilitas miokardium. Proses iskemia

yang berlangsung lebih dari 35-45 menit akan menyebabkan kerusakan

sel-sel yang ireversibel dan nekrosis miokardium. Fungsi kontraktilitas

pada bagian dengan nekrosis berhenti total dan permanen.

Manifestasi klinik dari AMI ditentukan oleh lokasi dan luasnya

infark:

Page 41: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

26

1. Rasa nyeri adalah keluhan utama dari pasien AMI. Rasa nyeri adalah

subternal, tiba-tiba, sangat, seperti diperas. Rasa nyeri dapat

menyebar ke lengan kanan sampai leher.

2. Infark pada dinding anterior miokardium diakibatkan oleh lesi dari

cabang arteri koronaria kiri cabang anterior descending branch (ADB)

karena ventrikel kiri mendapat suplai darah dari cabang arteria

koronaria ini. Gangguan pada bagian ini akan menimbulkan gangguan

hemodinamik yang berat.

3. Infark pada dinding inferior miokardium sering disebabkan oleh

penyumbatan arteria koronaria kanan karena arteri ini letaknya dekat

dengan arteria AV dan nodus SA sehingga timbul gangguan konduksi

impuls dan aritmia (Baradero, 2008).

2.3.2 Penyebab AMI

Faktor penyebab menurut (Nurarif dan Kusuma, 2013)

1. Suplai oksigen ke miokard berkurang yang disebabkan oleh 3

faktor:

a. Faktor pembuluh darah: Aterosklerosis, Spasme, Arteritis

b. Faktor sirkulasi: Hipotensi, Stenosis Aorta, Insufisiensi

c. Faktor darah: Anemia, Hipoksemia, Polisitema

2. Curah jantung yang meningkat:

a. Aktifitas berlebihan

b. Emosi

Page 42: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

27

c. Makan terlalu banyak

d. Hypertiroidisme

3. Kebutuhan oksigen miocard meningkat pada:

a. Kerusakan miocard

b. Hypertropimiocard

c. Hypertensi diastolic

Faktor predisposisi:

1. Faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah:

a. Usia lebih dari 40 tahun.

b. Jenis kelamin: insiden pada pria tinggi, sedangkan pada wanita

meningkat setelah menopause.

c. Hereditas.

d. Ras : lebih tinggi insiden pada kulit hitam.

2. Faktor resiko yang dapat diubah:

a. Mayor :Hiperlipidemia, hipertensi, merokok, diabetes, obesitas,

diet tinggi lemak jenuh, kalori.

b. Minor :Inaktifitas fisik, pola kepribadian tipe A (emosional,

agresif, ambisius, kompetitif), stress psikologis berlebihan.

2.3.3 Manifestasi klinik

1. Lokasi substernal, rerosternal, dan precordial.

2. Sifat nyeri : rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, rasa tertindih

benda berat, seperti ditusuk, rasa diperas, dan diplintir.

Page 43: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

28

3. Nyeri hebat pada dada kiri menyebar ke bahu kiri, leher kiri dan

lengan atas kiri.

4. Nyeri membaik dengan istirahat atau dengan obat nitrat.

5. Faktor pencetus: latihan fisik, stress emosi, udara dingin, dan

sesudah makan.

6. Gejala yang menyertai: keringat dingin, mual, muntah, sulit

bernapas, cemas dan lemas.

7. Dispnea.

8. Pada pemeriksaan EKG

a. Fase hiperakut (beberapa jam permulaan serangan)

1) Elevasi yang curam dan segmen ST.

2) Gelombang T yang tinggi dan lebar.

3) VAT memanjang.

4) Gelombang Q tampak.

b. Fase perkembangan penuh (1-2 hari kemudian)

1) Gelombang Q patologis.

2) Eleven segmen ST yang cembung ke atas.

3) Gelombang T yang terbalik (arrowhead)

c. Fase resolusi (beberapa minggu/ bulan kemudian)

1) Gelombang Q patologis tetap ada

2) Segmen ST mungkin sudah kembali iseolektris

3) Gelombang T mungkin sudah menjadi normal

9. Pada pemeriksaan darah (enzim jantung: CK & LDH)

Page 44: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

29

a. Creatinine kinase (CK) meningkat pada 6-8 jam setelah awitan

infark dan memuncak antara 24 & 28 jam pertama. Pada 2-4

jam pertama setelah awitan AMI normal.

b. Dehidrogenase laktat (LDH) mulai tampak melihat pada

serum setelah 24 jam pertama setelah awitan dan akan tinggal

selama 7-10 hari (Nurarif dan Kusuma, 2013).

2.3.4 Komplikasi

Perluasan infark dan iskemia paska infark, aritmia, (sinus

bradikardia, supraventrikular takiaritmia, aritmia ventrikular, gangguan

konduksi), disfungsi otot jantung (gagal jantung kiri, hipotensi, dan

syok), infark ventrikel kanan, defek mekanik, ruptur miokard,

aneurisma ventrikel kiri, pericarditis, dan thrombus mural (Nurarif dan

Kusuma, 2013).

Komplikasi yang terjadi pada pasien AMI menurut (Kasron, 2012).

1. Aritmia

Karena aritmia lazim ditemukan pada fase akut AMI, Hal

ini dapat pula dipandang sebagai bagian perjalanan penyakit

ami. Aritmia perlu diobati menyebabkan gangguan

hemodinamik, meningkatkan kebutuhan oksigena miokard

dengan akibat mudahnya perluasan infarck atau bila merupakan

predisposisi untuk terjadinya aritmia yang lebih gawat seperti

takikardia ventrikel, fibrilasi ventrikel atau asistol.

2. Bradikardia sinus

Page 45: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

30

Umunya disebabkan oleh vagotonia dan sering menyertai

AMI inferior atau posterior. Bila hal ini menyebabkan keluhan

hipotensi, gagal jantung atau bila disertai peningkatan

intabilitas ventrikel diberi pengobatan dengan sulfas atropine

intravena.

3. Irama nodal

Irama nodal umunya timbul karena protective escape

mechanism dan tak perlu diobati, kecuali bila amat lambat serta

menyebabkan gangguan hemodinamik. Dalam hal terakhir ini

dapat diberi atropin atau dipasang pacu jantung temporer.

4. Asistolik

Pada keadaan asistolik harus segera dilakukan resusitasi

kardiopulmonal serebral dan dipasang pacu jantung

transtorakal. Harus dibedakan dengan febrilasi ventrikel halus

karena pada belakangan ini defibrilasi dapat menolong.

Pemberian adrenalin dan kalsium klorida atau kalsium

glukonas harus dicoba.

5. Takikardia sinus

Takikardia sinus ditemukan pada sepertiga kasus amid an

umumnya sekunder akibat paeningkatan tonus saraf simpatis,

gagal jantung, nyeri dada, perikarditis dan lain-lain.

Page 46: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

31

6. Kontraksi Atrium Prematur

Bila kontraksi atrium premature jarang, pengobatan tidak

perlu. Kontraksi atrium premature dapat sekunder akibat gagal

jantung atau dalam hal ini pengobatan gagal jantung akan ikut

menghilangkan kontraksi tersebut.

7. Ruptur miokardial

Otot jantung yang mengalami kerusakan akan menjadi

lemah, sehingga kadang mengalami robekan karena tekanan

dari aksi pompa jantung. 2jantung yang sering mengalami

robekan selama atau setelah suatu serangan jantung adalah

dinding otot jantung dan otot yang mengendalikan pembukaan

dan penutupan salah satu katup jantung (katup mitralis). Jika

ototnya robek, maka katup tidak dapat berfungsi sehingga

secara tiba-tiba terjadi gagal jantung yang berat.

2.3.5 Pengkajian pada pasien AMI

1. Aktivitas/istirahat

a. Gejala:

1) Kelemahan, kelelahan

2) Tidak dapat tidur

3) Pola hidup menetap, olah raga tidak teratur.

b. Tanda: takikardia, dipnea pada istirahat/aktivitas.

2. Sirkulasi

Page 47: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

32

a. Gejala: Riwayat AMI sebelumnya, penyakit arteri coroner, gagal

jantung kongestif, masalah tekanan darah dan diabetes militus.

b. Tanda:

1) Tekanan darah dapat normal atau naik turun; perubahan dicatat

dari posisi tidur hingga duduk atau berdiri.

2) Nadi: dapat normal; penuh/ tidak kuat, atau

lemah/kuatkualitasnya dengan kapiler lambat; tidak tiratur

(disritmia) mungkin terjadi.

3) Bunyi jantung: S3/S4 mungkin menunjukkan gagal jantung

atau penurunan kontraktivitas atau keluhan ventrikel.

4) Murmur: bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot

papilaris.

5) Edema: distensi vena jugularis, edema dependen/perifer, edema

umum, crackles mungkin ada dengahn gagal jantung atau

ventrikel.

6) Warna: pucat atau sianosis atau kulit abu-abu, kuku datar, pada

membrane mukosa atau bibir.

7) Irama jantung: dapat teratur atau tidak teratur.

3. Integritas ego

a. Gejala: Menyangkal, takut mati, marah pada penyakit atau

perawatan yang “tak perlu”, khawatir tentang keluarga, karier,

dan kekurangan.

Page 48: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

33

b. Tanda: Menolak, menyangkal, cemas, kurang kontak mata,

gelisah, marah, perilaku menyerang, focus pada diri

sendiri/nyeri.

4. Eliminasi

Tanda: Normal atau bunyi usus menurun.

5. Makanan/cairan

a. Gejala: Mual, kehilangan nafsu makan nyeri ulu hati,

bersedawa.

b. Tanda: Penurunan turgor kulit; kulit kering/berkeringat,

muntah, perubahan berat badan.

6. Hygiene

Gejala/Tanda: Kesulitan melakukan tugas perawatan.

7. Neurosensory

a. Gejala: Pusing

b. Tanda: Perubahan mental dan kelemahan.

8. Nyeri/ketidaknyamanan

a. Gejala:

1) Nyeri dada yang timbulnya mendadak, tidak hilang dengan

istirahat atau nitrogliserin

2) Lokasi tipikal pada dada anterior, substernal, dapat

menyebar ketangan, rahang, wajah, lokasi tidak selalu

terjadi di epigastrium, siku, rahang, abdomen, punggung,

dan leher.

Page 49: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

34

3) Kualitas: menyempit, berat, menetap, tertekan, seperti

dapat terlihat.

4) Intensitas: nilai nyeri biasanya 10 pada skala 1-10;

mungkin pengalaman nyeri paling buruk yang pernah

dialami.

b. Tanda:

1) Wajah meringis

2) Perubahan postur tubuh

3) Menangis, merintih, meregang, menggeliat, menarik diri,

kehilangan kontak mata.

9. Pernapasan

a. Gejala: Dispnea, dispnea nocturnal, batuk dengan/tanpa riwayat

merokok, penyakit pernapasan kronis.

b. Tanda: peningkatan frekuensi pernapasan, napas sesak, bunyi

napas bersih atau crackle atau mengi, sputum bersih, merah

muda kental (Aspiani, 2013)

2.3.6 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan dirumuskan dengan data obyektif dan data

subyektif pasien. Diagnosa keperawatan yang bisa muncul

diantaranya:

1. Ketidakefektifan pola nafas b.d Kecemasan, Hiperventilasi

Page 50: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

35

2. Penurunan cardiac out put b.d Gangguan stroke volume (preload,

afterload, kontraktilitas)

3. Nyeri akut b.d Agen injuri (fisik)

4. Intoleransi aktivitas b.d fatigue

5. Kurang pengetahuan tentang penyakit b.d kurangnya

informasi(Herdman, 2012).

2.3.7 Intervensi Keperawatan

Tabel. 2.1 Intervensi

Sumber (Nurarif &Kusuma, 2013).

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil

(NOC)

Intervensi

(NIC)

1. Pola nafas

tidak

efektif b/d

hiperventilasi,

kecemasan

Setelah dilakukan askep selama

3x24 jam pola nafas klien

menjadi efektif, dengan kriteria :

1. Mendemonstrasikan

batuk efektif dan suara

nafas yang bersih, tidak

ada sianosis dan dyspneu

(mampu mengeluarkan

sputum, mampu bernafas

dengan mudah, tidak ada

pursed lips)

2. Menunjukkan jalan nafas

NIC

Airway Management :

1. Buka jalan nafas,

gunakan teknik chin

lift atau jaw thrust

bila perlu.

2. Posisikan pasien

untuk

memaksimalkan

ventilasi

3. Identifikasi pasien

perlunya

Page 51: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

36

yang paten (klien tidak

merasa tercekik, irama

nafas, frekuensi

pernafasan dalam rentang

normal, tidak ada suara

nafas abnormal)

3. Tanda–tanda vital dalam

rentang normal

pemasangan alat

jalan nafas buatan

4. Pasang mayo bila

perlu

5. Lakukan fisioterapi

dada

6. Keluarkan secret

dengan batuk atau

suction

7. Auskultasi suara

nafas, catat adanya

suara tambahan

8. Lakukan suction

pada mayo

9. Berikan

bronkodilator bila

perlu

10. 10.Berikan pelembab

udara

11. 11.Atur intake untuk

cairan

mengoptimalkan

keseimbangan

Page 52: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

37

12. Monitor espirasi dan

status O2

Respiratory Monitoring

1. Monitor rata-rata

kedalaman, irama

dan usaha espirasi

2. Catat pergerakan

dada, amati

kesimetrisan,

penggunaan otot

tambahan, retraksi

otot supraclavicular

dan intercostal

3. Monitor suara nafas

seperti dengkur

4. Monitor pola nafas :

bradipnea, takipnea,

kusmaul,

hiperventilasi,

cheyne stokes, biot

5. Catat lokasi trakea

6. Monitor kelelahan

otot diafragma

Page 53: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

38

(gerakan paradoksis)

7. Auskultasi suara

nafas, catat area

penurunan / tidak

adanya ventilasi atau

suara tambahan

8. Tentukan kebutuhan

suction dengan

mengauskultasi

crakles dan ronkhi

pada jalan nafas

utama

9. Auskultasi suara

paru setelah

tindakan untuk

mengetahui hasil

2 Penurunan

cardiac output

b/d gangguan

stroke volume

(preload,

afterload,

kontraktilitas)

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 3x 24 jam

klien tidak mengalami

penurunan cardiac output,

dengan kriteria :

1. Tanda vital dalam

rentang normal (TD,

NIC

Cardiac Care

1. Evaluasi adanya

nyeri dada

(intensitas, lokasi,

durasi)

2. Catat adanya

Page 54: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

39

Nadi, RR)

2. Dapat mentoleransi

aktivitas, tidak ada

kelelahan

3. Tidak ada edema paru,

perifer, dan tidak ada

asites

4. Tidak ada penurunan

kesadaran.

disritmia jantung

3. Catat adanya

tanda dan gejala

penurunan

cardiac output

4. Monitor status

kardiovaskuler

5. Monitor status

pernafasan yang

menandakan

gagal jantung

6. Monitor

abdomen sebagai

indikator

penurunan

perfusi

7. Monitor balance

cairan

8. Monitor adanya

perubahan

tekanan darah

9. Monitor respon

klien terhadap

Page 55: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

40

efek pengobatan

anti aritmia

10. Atur periode

latihan dan

istirahat untuk

menghindari

kelelahan

11. Monitor toleransi

aktivitas pasien

12. Monitor adanya

dispneu, fatigue,

takipneu, dan

ortopneu

13. Anjurkan pasien

untuk

menurunkan

stress

Vital Sign Monitoring

1. Monitor TD, Nadi,

Suhu, dan RR

2. Catat adanya

fluktuasi tekanan

darah

Page 56: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

41

3. Monitor vital sign

saat pasien

berbaring, duduk

dan berdiri

4. Auskultasi TD pada

kedua lengan dan

bandingkan

5. Monitor TD, Nadi,

RR, sebelum,

selama, dan setelah

aktivitas

6. Monitor kualitas

dari nadi

7. Monitor adanya

pulsus paradoksus

8. Monotor adanya

pulsus alterans

9. Monitor jumlah dan

irama jantung

10. Monitor bunyi

jantung

11. Monitor frekuensi

dan irama

Page 57: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

42

pernafasan

12. Monitor suara paru

13. Monitor pola

pernafasan abnormal

14. Monitor suhu, warna

dan kelembaban

kulit

15. Monitor sianosis

perifer

16. Monitor adanya

cushing triad

(tekanan nadi yang

melebar, bradikardi,

peningkatan sistolik)

17. Identifikasi

penyebab dan

perubahan vital sign.

3 Nyeri akut

b/d agen

injuri fisik

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 3x 24 janm

nyeriklien berkurang, dengan

kriteria :

1. Mampu mengontrol nyeri

(tahu penyebab nyeri, mampu

NIC

Pain Management

1. Lakukan pengkajian

nyeri secara

komprehensif (

lokasi, karakteristik,

Page 58: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

43

menggunakan teknik

nonfarmakologi untuk

mengurangi nyeri)

2. Melaporkan bahwa nyeri

berkurang dengan

menggunakan managemen

nyeri

3. Mampu mengenali nyeri

(skala, intensitas, frekuensi,

dan tanda nyeri

4. Menyatakan rasa nyaman

setelah nyeri berkurang

5. Tanda vital dalam rentang

normal

durasi,

frekuensi,kualitas

dan faktor

pesipitasi)

2. Observasi reaksi non

verbal dari

ketidaknyaman

3. Ginakan teknik

komunikasi

teraipetik untuk

mengetahui

pengalaman nyeri

klien

4. evaluasi pengalaman

nyeri masa lalu

5. Kontrol lingkungan

yang dapat

mempengaruhi nyeri

seperti suhu

ruangan,

pencahayaan,

kebisingan

6. Ajarkan tentang

Page 59: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

44

teknik pernafasan /

relaksasi

7. Berikan analgetik

untuk menguranggi

nyeri

8. Evaluasi keefektifan

kontrol nyeri

9. Anjurkan klien

untuk beristirahat

10. Kolaborasi dengan

dokter jika keluhan

dan tindakan nyeri

tidak berhasil

Analgetic

Administration

1. Cek instruksi dokter

tentang jenis obat,

dosis dan

frekuensiCek

riwayat alegi

2. Monitor vital sign

sebelumdan sesudah

pemberian analgetik

Page 60: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

45

pertama kali

3. Berikan analgetik

tepat waktu terutama

saat nyeri hebat

4. Evaluasi efektifitas

analgetik, tanda dan

gejala (efak

samping)

4 Intoleransi

aktivitas b/d

fatigue

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 3x 24 jam

klien tidak mengalami

intoleransi aktivitas, dengan

kriteria :

1. Berpartisipasi dalam

aktivitas fisik tanpa

disertai peningkatan

tekanan darah, Nadi, dan

RR

2. Mampu melakukan

aktivitas sehari – hari

secara mandiri

NIC

Energy Management

1. Observasi adanya

pembatasan klien

dalam melakukan

aktivitas

2. Dorong pasiem

untuk

mengungkapkan

perasaan terhadap

keterbatasan

3. Kaji adanya factor

yang menyebabkan

kelelahan

4. Monitor nutrisi dan

Page 61: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

46

sumber energi yang

adekuat

5. Monitor pasien akan

adanya kelelahan

fisik dan emosi

secara berlebihan

6. Monitor respon

kardiovaskuler

terhadap aktivitas

7. Monitor pola tidur

dan lamanya tidur /

istirahat pasien

Activity Therapy

1. Kolaborasi dengan

tenaga rehabilitasi

medik dalam

merencanakan

program terapi yang

tepat.

2. Bantu pasienuntuk

mengidentivikasi

aktivitas yang

mampu dilakukan

Page 62: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

47

3. Bantu untuk

memilih aktivitas

konsisten yang

sesuai dengan

kemampuan fisik,

psikologi dan sosial

4. Bantu untuk

mengidentifikasi

dan mendapatkan

sumber yang

diperlukan untuk

aktivitas yang

diinginkan

5. 5.Bantu untuk

mendapatkan alat

bantuan aktivitas

seperti kursi roda,

krek

6. Bantu untuk

mengidentivikasi

aktivitas yang

disukai

7. Bantu pasien/

Page 63: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

48

keluarga untuk

mengidentivikasi

kekurangan dalam

beraktivitas

5 Kurang

pengetahuan

tentang

penyakit b/d

kurangnya

informasi

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 3 x 24 jam

pengetahuan klien bertambah

tentang penyakit, dengan

kriteria :

1.Pasien dan keluarga

menyatakan pemahamannya

tentang penyakit, kondisi,

prognosis dan program

pengobatan

2.Pasien dan keluarga mampu

melaksanakan prosedur yang

dijelaskan secara benar

3.Pasien dan keluarga

menjelaskan kembali apa yang

dijelaskan perawat

NIC

Teaching : disease

Process

1. Berikan penilaian

tentang tingkat

pengetahuan

pasien tentang

proses penyakit

yang spesifik

2. Jelaskan

patofisiologi dari

penyakit, dengan

cara yang tepat

3. Gambarkan tanda

dan gejala yang

biasa muncul pada

penyakit

4. Gambarkan proses

penyakit

Page 64: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

49

5. Identivikasi

kemungkinan

penyebab

6. Sediakan informasi

pada pasien

tentang kondisi,

dengan cara yang

tepat

7. Hindari harapan

kosong

8. Sediakan bagi

keluarga informasi

tentang kemajuan

pasien

9. Diskusikan

perubahan gaya

hidup yang

mungkin

diperlukan untuk

mencegah

komplikasi dimasa

yang akan datang

atau pengontrolan

Page 65: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

50

penyakit

10. Diskusikan pilihan

terapi dan

penanganan

11. Dukung pasien

untuk

mengeksplorasi

atau mendapatkan

second opinion

12. Instruksikan pasien

mengenali tanda

dan gejala untuk

melap[orkan pada

pemberiperawatan

kesehatan, dengan

cara yang tepat

2.3.8 Implementasi keperawatan

Selama tahap implementasi perawat melaksanakan rencana asuhan

kperawatan. Intruksi keperawatan diimplentasikan untuk membantu

klien memenuhi kriteria hasil.

Komponen tahap implementasi meliputi:

Page 66: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

51

1. Tindakan keperawatan mandiri

Tindakan keperawatan mandiri dilakukan tanpa pesanan

dokter. Tindakan keperawatan mandiri ini ditetapkan dengan

standar praktik American Nurses Association (1970); undang –

undang praktik perawat Negara bagian; dan kebijakan institusi

perawatan kesehatan (Allen, 2009).

2. Tindakan keperawatan kolaboratif

Tindakan keperawatan kolaboratif diimplementasikan bila

perawat bekerja dengan anggota tim perawat kesehatan yang

lain dalam membuat keputusan bersama yang bertujuan untuk

mengatasi masalah – masalah klien.

3. Dokumentasi tindakan keperawatan dan respon klien terhadap

asuhan keperawatan.

Dokumentasi merupakan pernyataan dari kejadian atau

aktivitas yang otentik dengan mempertahankan catatan – catatan

yang ditulis (Allen, 2009).

2.3.9 Evaluasi keperawatan

Tahap evaluasi adalah perbandingan hasil – hasil yang diamati

dengan kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. Klien keluar

dari siklus proses keperawatan apabila kriteria hasil telah di capai.

Klien akan masuk kembali ke dalam siklus pengkajian, diagnosa,

Page 67: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

52

perencanaan, implementasi, evaluasi sampai pasien keluar atau masuk

kembali ke pengkajian (Allen, 2009).

2.4 Kerangka Teori

Faktor resiko

Faktor resiko yang dapatdiubah:

Mayor :

Hyperlipidemia Hipertensi Merokok Diabetes Obesitas Diet tinggi lemak

jenuh kalori.

Minor :

Faktor penyebab

1. Suplai oksigen kemiokard berkurang.

2. Curah jantung yangmeningkat:

a. Aktifitas berlebihanb. Emosic. Makan terlalu banyakd. Hipertiroidisme

3. Kebutuhan oksigenmiokard meningkatpada:

a. Kerusakan miokardb. Hypertropimiokardc. Hypertensi diastolik

Page 68: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

53

Keterangan:

: Tidak diteliti

Gambar. 2.1 Kerangka Teori

Sumber (Nurarif dan Kusuma, 2013), (Aspiani, 2013).

2.5 Fokus penelittian

Gambar. 2.2 Fokus penelitian

2.6 Keaslian Penelitian

Tabel. 2.2 Keaslian penelitian

: Di teliti

PengetahuanPerawat

Tentang penangananpada pasien AMI

Proses Keperawatan padapasien AMI

Pengkajian Penegakkan diagnosa Intervensi

Implementasi Evaluasi

Page 69: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

54

Nama Peneliti Judul PenelitianMetode yang

DigunakanHasil Penelitian

Virgianti Nur

Faridah, 2009

Hubungan

pengetahuan

perawat dan peran

perawat sebagai

Pelaksana dalam

penanganan pasien

gawat darurat

Dengan gangguan

sistem

kardiovaskuler

Penelitian

kuantitatif

dengan desain

penelitian

observasional

dengan

menggunakan

rancangan, cross

sectional

Hasil uji statistik

diperoleh hubungan

pengetahuan dan

perawat sebagai

pelaksana

dengan nilai rho

hitung 0,455 dengan

taraf signifikasi

0,033

Widodo, 2010

Hubungan

pengetahuan

perawat tent-ang

kegawatdarurat

infark miokar dakut

dengan sikap pera-

wat dalam penang-

anan pasien infark

miokard akut

Metode

penelitian yang

akan digunakan

adalah penelitian

kuantitatif

korelasi, dan

menggunakan uji

statistik Rank

Spearman

Hasil penelitian

membuktikan

jika nilai

signifikansi > nilai

probabilitas dengan

derajat signifikansi

95%, maka Ho

ditolak dan Ha

diterima yang

artinya ada

hubungan antara

Page 70: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

55

pengetahuan

perawat tentang

kegawatdaruratan

Infark Miokard

Akut dengan sikap

perawat dalam

penanganan pasien

Infark Miokard

Akut

Page 71: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

56

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kualitatif dengan

pendekatan fenomenologi. Metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah

sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

triangulasi (gabungan), analisa data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekan makna dari pada generalisasi

(Sugiyono, 2005).

Fenomenologi memandang perilaku manusia, apa yang mereka

katakan, dan apa yang mereka lakukan, adalah sebagai suatu produk dari

bagaimana orang melakukan tafsir terhadap dunia mereka sendiri.

Penelitian dengan pendekatan fenomenologis berusaha untuk memahami

makna dari berbagai peristiwa dan interaksi manusia di dalam situasinya

yang khusus (Sutopo, 2006).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di IGD RSUD Dr Soehadi Prijonegoro

Sragen. Peneliti lebih memilih tempat penelitian di RSUD Dr Soehadi

Prijonegoro Sragen karena merupakan salah satu Rumah Sakit yang

merupakan Rumah Sakit Utama dalam menangani pasien kegawatan

Page 72: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

57

kardiovaskuler. Hal ini mempermudah peneliti untuk memperoleh

Informan perawat IGD dan data pasien. Penelitian ini dilaksanakan pada

bulan 22 Desember sampai dengan bulan 22 januari 2015.

3.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan objek yang akan diteliti dan merupakan

keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut masalah yang diteliti

(Faridah, 2009). Populasi yang diambil adalah perawat yang bekerja

pada Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr Soehadi Prijonegoro Sragen.

Pada penelitian kualitatif sumber data dari narasumber sangat

penting perannya sebagai bahan informasi dalam penyusunan laporan.

Dalam penelitian ini peneliti memilih informan yaitu perawat, karena

seorang perawat tentunya lebih mengetahui kondisi yang pasien

rasakan yang dapat menjadi informasi yang dibutuhkan peneliti.

Sutopo menuliskan bahwa informan bukan sekedar memberikan

tanggapan pada apa yang ditanyakan peneliti, tetapi informan bisa

lebih memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia

miliki (Sutopo 2006).

2. Sampel

Menurut Morse, 2000 di dalam (Afianti dan Rachmawati, 2014)

Sampel dalam penelitian kualitatif adalah unit sampel yang dapat

berupa orang, suatu konsep atau program, suatu perilaku atau budaya,

atau suatu kasus kasus yang dibatasi waktu atau sistem. Peneliti wajib

Page 73: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

58

menentukan ketersediaan unit sampel dan cara mengakses unit sampel

tersebut dengan adekuat dan tepat (sesuai dengan tujuan penelitian)

pada saat membuat usulan penelitiannya.

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki populasi (Hidayat,

2007). Sampel dalam penelitian ini adalah informan yang dipilih

dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik

penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi

sesuai dengan yang dikehendaki peneliti, sehingga sampel tersebut

dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya.

Mengacu pada prinsip tersebut, maka kriteria informan dalam

penelitian ini adalah:

a. Perawat di Ruang IGD RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.

b. Pendidikan D3 keperawatan.

c. Pengalaman Kerja perawat minimal 3 tahun

d. Perawat yang berpengalaman dalam menangani pasien kegawatan

AMI.

e. Perawat yang bersedia menjadi informan.

f. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 3 sampel informan, peneliti

menghentikan pengambilan sampel sampai titik data jenuh.

3.4 Instrumen dan Pengambilan Data

Page 74: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

59

3.4.1 Instrumen Data

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau

alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai

human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian,

memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan

data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya. Rancangan penelitaian masih bersifat sementara dan

akan berkembang setelah peneliti memasuki obyek penelitian. Alat

bantu dalam pengumpulan data yang digunakan yaitu:

1. Buku catatan berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan

sumber data.

2. Tape recorder berfungsi untuk merekam semua percakapan atau

pembicaraan. Penggunaan tape recorder dalam wawancara perlu

memberi tahu kepada informan apakah diperbolehkan atau tidak.

3. Camera untuk memotret kalau peneliti sedang melakukan

pembicaraan dengan informan/sumber data. Dengan adanya foto

ini, maka dapat meningkatkan keabsahan penelitian akan lebih

terjamin, karena peneliti betul-betul melakukan pengumpulan data

(Sugiyono, 2012).

4. Pedoman wawancara menjelaskan prosedur wawancara/

pengambilan data.

3.4.2 Pengumpulan Data

Page 75: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

60

Pengumpulan data dilaksananakan pada tanggal 22

Desember sampai 22 Januari 2015. Pengumpulan data dilakukan

oleh peneliti sendiri dengan metode wawancara mendalam dan

observasi. Wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman

wawancara.

Tahap pengumpulan data:

1. Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono,

2012). Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang

paling sering digunakan pada banyak penelitian kualitatif.

Wawancara pada penelitian kualitatif merupakan pembicaraan

yang mempunyai tujuan dan didahului beberapa pertanyaan

informal (Afiyanti & Rachmawati, 2014).

Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif

adalah berupa manusia yang dalam posisi sebagai narasumber

atau informan. Para peneliti/ pewawancara memiliki peran

yang penting yang wajib dilakukan agar wawancara berhasil

dengan baik. Peran peneliti diantaranya: mempertahankan

kesadaran dirinya untuk berusaha bagaimana wawancara yang

sedang dilakukan berlangsung, memerhatikan bagaimana orang

yang diwawancarai bereaksi terhadap pertanyaan, dan seperti

Page 76: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

61

apa umpan balik yang tepat untuk mempertahankan berjalannya

komunikasi dua arah yang terjadi saat wawancara. Hal yang

paling penting dan perlu disadari oleh pewawancara adalah

melakukan reflexivity, yaitu bertanggung jawab untuk

mengidentifikasi pengaruh dirinya (self-reflection) dalam

segala aspek hasil wawancaranya (Afiyanti & Rachmawati,

2014).

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini

adalah wawancara dengan percakapan informal (Informal

Conversations). Pada jenis wawancara ini peneliti

mengasumsikan memiliki peran yang lebih aktif dari pada

peran interaktifnya (Afiyanti & Rachmawati, 2014).

2. Analisis dokumen

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan

mempelajari catatan-catatan mengenai suatu data

(Fathoni,2006). Peneliti menggunakan pengumpulan data

dengan metode studi dokumen karena dokumen dapat memberi

informasi tentang situasi yang tidak dapat diperoleh langsung

melalui observasi langsung atau wawancara (Hammersley &

Atkinson, 2007 di dalam Rachmawati & Afiyanti, 2014). Pada

penelitian ini sumber data dokumen diperoleh dari rekam

medik yang berisi angka kejadian pasien kegawatan

kardiovaskuler AMI.

Page 77: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

62

3.5 Analisa Data

Penelitian kualitatif proses analisis dilakukan sejak awal

bersamaan dengan proses pengumpulan data. Teknik analisis dalam

penelitian kualitatif yaitu terkait Analisa data merupakan proses

pengumpulan data, mengajukan pertanyaan-pertanyaan dari peneliti dan

menulis catatan singkat sepanjang penelitian (Kolit & Beck, 2013).

Teknik analisis yang dapat digunakan pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode collaizi (Kolit & Beck, 2013). Adapun langkah-

langkah analisa sebagai berikut:

1. Membuat deskripsi informan tentang fenomena dari informan dalam

bentuk narasi yang bersumber dari wawancara.

2. Membaca kembali secara keseluruhan deskripsi informan dari

informan untuk memperoleh perasaan yang sama seperti

pengalaman informan dalam menangani pasien gawat darurat sistem

kardiovaskuler AMI.

3. Mengidentifikasi kata kunci melalui penyaringan pernyataan

informan yang signifikan dengan fenomena yang diteliti.

Pernyataan-pernyataan yang merupakan pengulangan dan

mengandung makna yang sama atau mirip maka pernyataan ini

diabaikan.

4. Memformulasikan arti dari kata kunci dengan mengelompokkan

kata kunci yang sesuai pernyataan penelitian, selanjutnya

mengelompokkan lagi kata kunci yang sejenis. Peneliti sangat

Page 78: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

63

berhati-hati agar tidak membuat penyimpangan arti dari pernyataan

informan dengan merujuk kembali pada pernyataan informan yang

signifikan. Cara yang perlu dilakukan adalah menelaah kalimat satu

dengan yang lain.

5. Mengorganisasikan arti-arti yang telah teridentifikasi dalam

beberapa kelompok tema. Setelah tema-tema terorganisir, peneliti

memvalidasi kembali kelompok tema tersebut.

6. Mengintegrasikan semua hasil penelitian ke dalam suatu narasi yang

menarik dan mendalam sesuai dengan topik penelitian.

7. Mengembalikan semua hasil penelitian pada masing-masing

informan lalu diikutsertakan pada diskripsi hasil akhir penelitian

dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan perawat dalam

penanganan pasien gawat darurat dengan Akut Miokard Infark.

3.6 Keabsahan Data

Keabsahan data pada penelitian kualitatif (Rachmawati & Afiyanti,

2014):

1. Kredibilitas Data(Keterpercayaan)

Kredibilitas data atau ketepatan dan keakurasian suatu data yang

dihasilkan dari studi kualitatif menjelaskan derajat atau nilai kebenaran

dari data yang dihasilkan termasuk proses analisis data tersebut dari

penelitian yang dilakukan.

2. Transferabilitas atau Keteralihan Data (Applicability, Fittingness)

Page 79: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

64

Seberapa mampu suatu hasil penelitian kualitatif dapat

diaplikasikan dan dialihkan pada keadaan atau konteks lain atau

kelompok atau partisipan lainnya merupakan pertanyaan untuk menilai

kualitas tingkat keteralihan atau transferabilitas.

3. Dependabilitas (Ketergantungan)

Pertanyaan dasar untuk memperoleh nilai dependabilitas atau

reliabilitas dari studi kualitatif adalah bagaimana studi yang sama dapat

diulang atau direplikasi pada saat saat yang berbeda dengan

menggunakan metode yang sama, partisipan yang sama, dan dalam

konteks yang sama.

4. Konfirmabilitas

Konfirmabilitas yaitu kesediaaan peneliti untuk mengungkap

secara terbuka proses dan elemen-elemen penelitiannya.

Konfirmabilitas akan diperoleh peneliti ketika terdapat hubungan data

yang dihasilkan dengan sumbernya akurat, yaitu pembaca dapat

menentukan bahwa kesimpulan dan penafsiran dituliskan peneliti

muncul secara langsung dari sumber-sumber data tersebut

Data yang telah berhasil digali di lapangan studi, dikumpulkan dan

dicatat dalam kegiatan penelitian, harus diusahakan bukan hanya untuk

kedalam dan kemantapanya tetapi juga bagi kemantapan dan

kebenaranya. Oleh karena itu setiap peneliti harus bisa memilih dan

menentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data

yang diperolehnya. Dalam penilitian kualitatif terdapat beberapa cara

Page 80: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

65

yang bisa dipilih untuk pengembangan validitas data penelitian. Cara-

cara tersebut antara lain bisa berupa beberapa tehnik trianggulasi

(triangulation) yaitu :

1. Triangulasi Sumber

Tekni triangulasi data yang peneliti gunakan pada penelitian ini

ialah informan yang bekerja di ruang IGD RSUD Dr Soehadi

Prijonegoro Sragen. Teknik ini mengarakan peneliti agar di dalam

mengumpulkan data, peneliti wajib menggunakan beragam sumber

data yang berbeda-beda yang tersedia. Artinya, data yang sama atau

sejenis akan lebih mantap kebenaranya bila digali dari beberapa

sumber data yang berbeda. Dengan demikian apa yang diperoleh dari

sumber yang satu, bisa lebih teruji kebenaranya bilamana

dibandingkan dengan data sejenis yang diperoleh dari sumber lain

yang berbeda, baik sumber sejenis atau sumber yang berbeda

jenisnya.

2. Triangualsi Metode

Teknik triangulasi ini dilakukan oleh seorang peneliti dengan

cara mengumpulkan data sejenis tetapi degan menggunakan teknik

atau metode pengumpulan data yang berbeda dan bahkan lebih jelas

untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk

menguji kemantapan informasinya. Peneliti menggunakan metode

wawancara dan observasi untuk mendapatkan informasi secara jelas

Page 81: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

66

dan rinci untuk memperkuat hasil dari wawancara yang telah penelti

lakukan.

3. Triangulasi Penelitian

Triangulasi penelitian adalah hasil penelitian baik data ataupun

simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya yang bisa

diuji validitasnya dari beberapa peneliti yang lain. Pada penelitian ini

peneliti menggunakan jurnal penelitian yang membahas masalah

yang sama dengan penelitian yang peneliti lakukan, hasil skripsi dan

tesis dari universitas lainnya. Pandangan dan tafsir yang dilakukan

oleh beberapa peneliti terhadap semua informasi yang berhasil digali

dan dikumpulkan yang berupa catatan dan bahkan sampai dengan

simpulan-simpulan sementara, diharapkan bisa terjadipertemuan

pendapat yang pada akhirnya bisa lebih memantapkan hasil akhir

penelitian.

4. Triangulasi Teori

Triangulasi ini dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan

perspektif lebih dari suatu teori dalam membahas permasalahan yang

dikaji. Peneliti menggunakan beragam teori yang membahas

mengenai pengetahuan perawat dalam menangani pasien AMI.

Dalam melakukan triangulasi ini, peneliti wajib memahami teori-

teori yang digunakan dan keterikatanya dengan permasalahan yang

diteliti sehingga mampu menghasilkan simpulan yang mantap,bisa

dipertanggung jawabkan, dan benar-benar memiliki makna yang

Page 82: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

67

mendalam serta bersifat multiperspektif. Meski demikian, dalam hal

ini peneliti bisa menggunakan suatu teori khusus yang di gunakan

sebagai fokus utama dari kajianya secara lebih mendalam dari pada

teori yang lain juga yang digunakan (Sutopo,2006).

3.7 Etika Penelitian

3.7.1 Informed Consent ( Lembar Perseujuan)

Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan

informan dengan memberikan lembar persetujuan menjadi

informan. Tujuan agar informan mengetahui maksud dan tujuan

peneliti serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika

informan setuju, maka diminta untuk menandatangani lembar

persetujuan.

3.7.2 Anonimity (Tanpa Nama)

Merupakan masalah etika dengan tidak memberikan nama

informan pada alat bantu penelitian, cukup dengan kode yang

hanya dimengerti oleh peneliti.

3.7.3 Confidentially (Kerahasiaan)

Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan

informan. Peneliti hanya melaporkan kelompok data tertentu saja.

3.7.4 Justice (Untuk semua partisipan)

Prinsip keterbatasan dan adil perlu dijaga oleh peneliti

dengan kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk itu,

Page 83: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

68

lingkungan penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi

prinsip keterbukaan, yakni dengan menjelaskan prosedur penelitian

(Notoatmodjo, 2010).

Page 84: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

69

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini mengurai hasil penelitian tentang pengetahuan perawat dalam

penanganan pasien gawat darurat dengan gangguan sistem kardiovaskuler AMI di

ruang IGD RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen yang dilaksanakan pada bulan

Februari sampai dengan bulan Maret 2015. Hasil penelitian diuraikan menjadi tiga

bagian. Pertama menjelaskan tentang gambaran lokasi penelitian. Kedua

menjelaskan tentang karakteristik informan yang terlibat secara langsung dalam

penelitian dengan singkat dan ketiga mengurai hasil tematik tentang pengetahuan

informan.

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro merupakan rumah sakit negeri

yang berlokasi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Didirikan pada tahun

1958 dengan klasifikasi tipe D kemudian Pada tahun 1995 RSUD Dr.

Soehadi Prijonegoro Kab.Sragen berkembang menjadi type C yang

tertuang dalam SK Bupati Sragen Nomor: 445/461/1995 dan pada tahun

1999 RSU menjadi C swadana yang tertuang dalam Perda Nomor 7 Tahun

1999. Dan kini RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen telah menjadi

rumah sakit Type B. Hingga kini RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen

menjadi rumah sakit pilihan dan telah memiliki pasien dari berbagai

Page 85: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

70

daerah di sekitar Kabupaten Sragen seperti Kabupaten Ngawi Jawa Timur,

Grobogan, Karanganyar, dan masyarakat Sragen sendiri pada umumnya.

RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro terletak di jalan Raya Sukowati No 534

Sragen.

Instalasi Gawat Darurat terletak di lantai 1. Jenis pelayanan yang

disediakan di ruang IGD ialah pelayanan pasien kelas III yang terdiri dari

pasien askes, umum, jamkesmas, jamkesda dan PKMS. Kapasitas ruang

IGD terdiri dari 4 ruang: 1) ruang VK dengan kapasitas 1 tempat tidur, 2)

ruang operasi dengan kapasitas 4 tempat tidur, 3) ruang pertemuan, 4)

ruang umum dengan tempat tidur yaitu 20 tempat tidur untuk pasien yang

keadaannya sudah stabil dan siap transfer ke Ruang Rawat Inap.

Peneliti menggunakan RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen

karena berdasarkan data awal, jumlah pasien AMI di RSUD Dr. Soehadi

Prijonegoro mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun

2010 sampai dengan 2014, dengan angka kematian pada tahun 2014

sebesar 7,9 %.

4.2 Gambaran Karakteristik Informan

1. Informan 1 (I1)

Informan 1 adalah Tn. W dengan usia 40 tahun. Pengalaman

kerja di ruang IGD RSUD Sragen selama 7 tahun, tingkat pendidikan

terakhir yaitu D3 Keperawatan.

Page 86: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

71

2. Informan 2 (I2)

Informan 2 adalah Ny. V dengan usia 30 tahun. Pengalaman

kerja di IGD Sragen selama 6 tahun. Pendidikan terakhir yaitu D3

Keperawatan.

3. Informan 3 (I3)

Informan 3 adalah Tn. D perawat dengan usia 32 tahun.

Pengalaman kerja 3 tahun. Pendidikan terakhir yaitu S1 Keperawatan.

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1. Pengetahuan perawat dalam melakukan pengkajian keperawatan pada

pasien AMI.

Hasil penelitian untuk mengetahui pengetahuan perawat dalam

melakukan pengkajian keperawatan didapatkan 2 tema yaitu: 1) Tindakan

perawat dalam melakukan pengkajian pada pasien AMI. 2) Hasil

pengkajian pada pasien AMI. Berikut ungkapan dari informan:

1. Tindakan perawat dalam melakukan pengkajian pada pasien AMI.

Tema tindakan perawat dalam melakukan pengkajian didapatkan

kategori 1) Menanyakan keluhan pasien 2) Menanyakan riwayat penyakit

dahulu pasien 3) Melakukan rekam irama jantung 4) Mengkaji TTV, dapat

ditemukan dalam ungkapan informan:

“Kita menanyakan keluhan kepada pasien..” (I3)

“Kita lakukan wawancara trus kita baru tau kalau dia AMI..” (I1)

Page 87: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

72

Informan 1, dan 3 dalam melakukan pengkajian pada pasien AMI adalah

menanyakan keluhan pasien. Berikut ungkapan informan dalam

melakukan pengkajian pada pasien AMI dengan menanyakan riwayat

penyakit dahulu pasien.

“..Sebelumnya pernah menderita sakit itu ndak”… penyakitriwayat penyakit sebelumnya....” (I2)

“.. Lalu sudah lamakah dia menderita AMI..” (I3)

Informan 1, 2, dan 3 dalam melakukan pengkajian pada pasien AMI

dengan melakukan rekam irama jantung, berikut ungkapannya:

“..Dari rekam jantung itu kita tahu ohh ini AMI..” (I1)

“..dari rekam jantungnya..” (I2)

“..ya kita lakukan EKG dengan segera dek..” (I3)

Informan 2 dan 3 dalam melakukan pengkajian pada pasien AMI dengan

mengkaji TTV, berikut ungkapannya:

“..Dari tanda vitalnya…pada pasien itu sendiri…” (I2)

“..Dari grafik EKGnya lalu tanda – tanda vital..” (I3)

2. Hasil pengkajian pada pasien AMI

Tema hasil pengkajian ini didapatkan 3 kategori 1) Nyeri dada

menjalar 2) Kelainan gelombang EKG 3) Sesak nafas. Dapat ditemukan

dalam ungkapan informan:

Berikut ungkapan dari informan mengenai hasil pengkajian dengan nyeri

dada menjalar

“...Nyeri dadanya menjalar sampai ketangan…sebelah kiri..”(I2)

Page 88: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

73

“nyeri dadanya itu pasien di rasakan sampai... menjalarsampai punggung… sampai dia sangat – sangat kesakitan..”(I 1)

“.Kebanyakan di bagian kiri dada dan menjalar sampaipunggung..” (I 3).

Berikut ungkapan dari informan mengenai hasil pengkajian dengan

kelainan gelombang EKG:

“... Biasanya kalau di grafik EKG muncul ST elevasi dekatau depresi..”(I3)

“…IMAkan karena adanya ST elevasi.. di setiap lead” (I1)

Berikut ungkapan dari informan mengenai hasil pengkajian dengan sesak

nafas:

“..(yang sering muncul) pasiene biasanya bilang merasaampek dek di dada..” (I3)

“..Biasanya nyeri dada panas .. sampai ampek..” (I2)

“..adanya keluhan sesak nafas..” (I1)

4.3.2. Pengetahuan perawat dalam perumusan diagnosa keperawatan pada pasien

AMI.

Hasil penelitian untuk mengetahui perumusan diagnosa

keperawatan pada pasien AMI didapatkan tema: Landasan dalam

perumusan diagnosa keperawatan pada pasien AMI. Berikut ungkapan dari

informan:

1. Landasan dalam perumusan diagnosa keperawatan pada pasien AMI

Tema landasan dalam perumusan diagnosa keperawatan pada pasien

AMI didapatkan 2 kategori 1) berdasarkan data obyektif 2)

berdasarkan data obyektif ditemukan dalam ungkapan informan:

Page 89: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

74

Berikut ungkapan dari informan mengenai berdasarkan data obyektif:

“..kita cari data obyektifnya… missal pasien meringiskesakitan..” (I3)

“..dari data obyektifnya… Lihat dulu pasien kesakitanndak..” (I1)

Berikut ungkapan dari informan mengenai data subyektif:

“…dan data data subyektifnya..pasien mengeluh…” (I3)

“..data subyektifya pasien mengeluh adanya keluhan..” (I1)

4.3.3. Pengetahuan perawat dalam perumusan intervensi keperawatan pada

pasien AMI.

Hasil penelitian untuk mengetahui pengetahuan perawat dalam

perumusan intervensi keperawatan pada pasien AMI didapatkan tema:

Intervensi keperawatan pada pasien AMI. Berikut ungkapan informan:

Intervensi keperawatan pada pasien AMI.

Tema intervensi keperawatan pada pasien AMI didapatkan 3

kategori: 1) Pemberian terapi cairan 2) Pengkolaborasian pemberian

obat 3) pemberian terapi oksigen ditemukan dalam ungkapan

informan:

“…jangan lupa untuk melakukan terapi cairan..” (I3)

“…pemasangan cairan dengan tetesan mikro trus kitalakukan kita berikan untuk pengurang rasa sakitnya dulu kitaberikan isdn…..”(I1)

Informan 1 dan 3 mengungkapkan bahwa intervensi keperawatan pada

pasien AMI yaitu dengan melakukan terapi cairan.

Page 90: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

75

Berikut ungkapan dari informan dalam mengenai intervensi

keperawatan pada pasien AMI dengan pengkolaborasian terapi obat

yang diberikan pada pasien AMI:

“…Kita berikan saja kolaborasi ISDN..” (I3)

“…Pengurang rasa sakitnya dulu kita berikan ISDN..” (I1)

“…obatnya oral itu biasanya clopidrugell..” (I2)

Berikut ungkapan dari informan mengenai intervensi keperawatan

pada pasien AMI dengan pemberian terapi oksigen.

“…yang penting kita di IGD… pemberian oksigen..ituwajib..” (I1)

“..Jangan lupa pasang oksigennya dek.. ” (I3)

4.3.4. Pengetahuan perawat dalam melakukan implementasi keperawatan pada

pasien AMI.

Hasil penelitian untuk mengetahui pengetahuan perawat dalam

melakukan implementasi keperawatan pada pasien AMI didapatkan tema:

Prinsip tindakan keperawatan pada pasien AMI. Berikut ungkapan dari

informan:

Tema prinsip tindakan keperawatan pada pasien AMI didapatkan 3

kategori: 1) Mengurangi nyeri 2) Monitor kondisi 3) Penanganan secara

cepat ditemukan dalam ungkapan informan:

Berikut ungkapan dari informan mengenai prinsip tindakan pada

pasien AMI dengan cara mengurangi nyeri:

“.. mengurangi nyeri..” (I1)

Page 91: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

76

“..menurun..( rasa nyeri )..” setelah dilakukan.. (tindakan diIGD)…” (I2)

Berikut ungkapan dari informan mengenai prinsip tindakan

keperawatan pada pasien AMI dengan memonitor kondisi pasien AMI:

“..monitor kondisi pasien..” (I3)

“..memantau…(rasa nyeri)...” (I1)

Berikut ungkapan informan mengenai prinsip tindakan keperawatan

pada pasien AMI dengan penanganan secara cepat pada pasien AMI:

“…tidak boleh lama – lama di IGD..” (I1)

“…kejar – kejaran sama waktunya..” (I2)

4.3.5. Pengetahuan perawat dalam melakukan evaluasi keperawatan pada pasien

AMI.

Hasil penelitian untuk mengetahui pengetahuan perawatan dalam

melakukan evaluasi keperawatan pada pasien AMI didapatkan tema:

Komponen evaluasi pada pasien AMI. Berikut ungkapan informan:

Tema komponen evaluasi pada pasien AMI didapatkan 2 kategori: 1)

Rencana tindak lanjut secara intensive 2) Hasil evaluasi ditemukan dalam

ungkapan informan:

Berikut ungkapan dari informan mengenai komponen evaluasi

keperawatan pada pasien AMI dengan rencana tindak lanjut secara

intensive:

“..langsung kita kirim aja ke ICU..(untuk di lakukanevaluasi)..” (I1)

“..langsung ke ICU..( untuk tindak lanjutnya)..” (I2)

Page 92: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

77

“..kalau perkembanan kondisi semakin menurun ya kitasegera transfer ke ICU..” (I3)

Berikut ungkapan dari informan mengenai komponen evaluasi dengan

hasil evaluasi pada pasien AMI:

“..setelah itu ( Rasa nyeri ) mereda baru kita langsung….”

(I1)

“..Biasanya penurunnya ( nyeri ) bertahap… jarang kalaulangsung berkurang… selanjutnya penangannya…” (I2)

“..Kalau masih nyeri hebat dan tidak ada penurunan makasegera telp. ICU..” (I3)

Page 93: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

78

BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Pengetahuan Perawat Dalam Melakukan Pengkajian Pada Pasien AMI.

5.1.1.Tindakan perawat dalam perumusan diagnosa keperawatan pada pasien

AMI.

Tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat yaitu

menanyakan keluhan pada pasien sehingga didapatkan hasil tentang riwayat

penyakit dahulu. Setelah mengetahui tanda tanda AMI maka perawat

melakukan rekam irama jantung, dan mengkaji TTV untuk mengetahui

kondisi pasien.

Pengkajian keperawatan pasien dengan kemungkinan AMI harus di

organisasikan dan menyeluruh. Yang terbaik adalah memulai dengan

pengkajian riwayat karena hal ini membina hubungan dan memberi data

yang berharga. Pengkajian riwayat dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik

dan evaluasi pemeriksaan diagnostik. Berdasarkan data, rencana

penatalaksanaan dikembangkan pada awalnya untuk fase akut. Setelah

pasien stabil, riwayat yang lebih komprehensif diperoleh. Informasi tentang

faktor resiko, penyakit jantung dan pembedahan sebelumnya, dan riwayat

penyakit penting untuk didapatkan. Informasi ini akan bermanfaat dalam

memandu penyuluhan pasien, rehabilitasi jantung, dan perawatan di rumah.

Merekam EKG 12-sadapan adalah inti dalam alur keputusan untuk

diagnosis dan terapi pasien. Monitor jantung kontinu dipasang pada pasien

Page 94: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

79

setelah EKG 12-sadapan direkam untuk mendeteksi disritmia dan memantau

perubahan segmen ST (Patricia, et all. 2011).

Pernyataan partisipan tentang tindakan keperawatan dalam

menangani pasien AMI sesuai dengan teori Patricia (2011) yaitu

menanyakan keluhan pasien dan menanyakan riwayat penyakit pasien serta

melakukan rekam irama jantung.

5.1.2.Hasil pengkajian pada pasien AMI

Hasil wawancara dari informan 1, 2, dan 3 dapat disimpulkan

bahwa hasil pengakajian pada pasien AMI yaitu keluhan nyeri dada yang

menjalar. Informan 1 dan 3 mengungkapkan bahwa hasil pengkajian

terdapat kelainan gelombang EKG. Informan 1, 2, dan 3 juga

mengungkapkan bahwa hasil pengkajian pada pasien AMI yaitu pasien

mengalami sesak nafas.

Setiap pasien yang datang dengan keluhan nyeri dadamemerlukan

diagnosis yang cepat dan akurat. Konfirmasi dan identifikasi adanya infark

miokard akut (IMA) adalah hal yang mendasar, karena berkaitan dengan

penempatan dan perawatan pasien secara tepat ( Sargowo, 2007).

Hal yang paling sering dikeluhkan pada pasien AMI adalah adanya

ketidaknyamanan atau nyeri dada. Pasien sering menggambarkan sensasi

tersebut seperti “seseorang duduk di atas saya”. Nyeri subternal dapat

menyebar ke leher, lengan kiri, punggung, atau rahang. Tidak seperti nyeri

angina, nyeri AMI sering lebih lama dan tidak berkurang dengan istirahat

atau nitrogliserin sublingual. Pada pemeriksaan fisik, biasanya tampak

Page 95: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

80

gelisah dan distress. Mereka sering mengambil suatu posisi untuk

meningkatkan pernapasan dan mengurangi nyeri. Kulit hangat dan lembab.

Pernapasan mungkin sulit dan cepat. Frekuensi jantung dapat bervariasi dari

bradikardia sampai takikardia. Depresi segmen ST dari 1 sampai 2 mm atau

lebih selama durasi 0,08 detik dapat mengindikasikan iskemia miokardium.

Pada EKG, tanda utama cedera akut miokard infark adalah adanya elevasi

segmen ST (Patricia et all, 2011).

Pernyataan informan tentang hasil pengkajian dalam menangani

pasien AMI sesuai dengan teori Patricia (2011) yaitu keluhan nyeri dada

yang menjalar kepunggung, terdapat kelainan gelombang EKG, serta pasien

mengalami sesak nafas.

5.2. Pengetahuan perawat dalam perumusan diagnosa keperawata pada pasien

AMI.

5.2.1.Landasan dalam perumusan diagnosa keperawatan

Hasil wawancara dari informan 1 dan 3 dapat disimpulkan bahwa

perumusan diagnosa keperawatan adalah berdasarkan data obyektif dan data

subyektif.

Diagnosa keperawatan merupakan pernyataan yang

menggambarkan perubahan status kesehatan klien. Perubahan – perubahan

menyebabkan masalah dan perubahan yang tidak menguntungkan pada

kemampuan klien untuk berfungsi. Diagnosa keperawatan adalah frase atau

pernyataan yang ringkas. Diagnosa keperawatan menunjukkan kelompok

batasan karakteristik yang gagal memenuhi nilai normal yang diharapkan.

Page 96: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

81

Perawat mengidentifikasi diagnosa keperawatan pada daftar NANDA yang

mencerminkan perubahan pada status klien. Diagnosa keperawatan

memberikan dasar untuk membuat kriteria hasil asuhan keperawatan dan

menentukan intervensi – intervensi yang diperlukan untuk mencapai kriteria

hasil. Jika perawat menemui kesulitan memilih diagnosa keperawatan,

mungkin terdapat kesenjangan informasi. Perawat perlu melakukan

pengkajian ulang untuk mengumpulkan data obyektif dan data subyektif

(Allen. 2009).

Pernyataan informan dalam menentukan diagnosa keperawatan

dalam menangani pasien AMI sesuai dengan teori Allen (2009) yaitu

mengumpulkan data obyektif dan data subyektif. Dalam mendiagnosis AMI

didasarkan atas didapatkannya dua atau lebih dari 3 kriteria yaitu: adanya

nyeri dada, perubahan elektrokardiografi (EKG) dan peningkatan petanda

biokimia (Sargowo, 2007).

5.3. Pengetahuan perawat dalam perumusan intervensi keperawatan pada pasien

AMI

5.3.1. Intervensi keperawatan pada pasien AMI

Perencanaan keperawatan yang harus dilakukan sesuai dengan

kebutuhan pasien meliputi pemberian terapi cairan yang dibutuhkan pasien

AMI, pengkolaborasian pemberian obat sesuai advis dokter, pemberian

terapi oksigen untuk mengurasi sesak nafas.

Pemberian terapi cairan dan pengkolaborasian pemberian obat

seperti aspirin digunakan karena mengurangi agregasi trombosit. Efek ini

Page 97: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

82

penting karena trombosit merupakan salah satu komponen utama dalam

pembentukan thrombus ketika plak koroner terganggu. Aspirin terbukti

menurunkan angka mortallitas secara bebas pada pasien dengan akut

miokard infark. Pasien yang didiagnosis mengalami miokard infark harus

terus mendapatkan aspirin dalam waktu yang tidak terbatas.Memberikan

terapi oksigen kanul nasal karena hipoksemia sering terjadi pada pasien

yang mengalami miokard infark karena edema paru. Jika edema paru berat

terjadi dan pasien mengalami distress pernapasan, intubasi mungkin

diperlukan. Oksimeter nadi sering kali digunakan dan jika memungkinkan,

gas darah arteri dapat diambil. Berikan nitrogliserin untuk membantu

meningkatkan vasodilatasi, tetapi relatife tidak efektif dalam meredakan

nyeri pada tahap awal miokard infark. Nitrogliserin intravena

direkomendasikan untuk 24 sampai 48 jam pertama untuk pasien dengan

akut miokard infark dan gagal jantung, infark dinding anterior yang besar,

iskemia menetap, atau hipertensi (Patricia, et all. 2011).

Menurut Luman (2007), menyebutkan bahwa terapi insulin

menurunkan angka kejadian Akut Miokard Infark sebesar 33%. Hal ini

menunjukkan bahwa insulin berpengaruh dalam mengurangi kejadian

penyakit Akut Miokard Infark.

Pernyataan informan dalam perencanaan keperawatan dalam

menangani pasien AMI sesuai dengan teori Patricia (2011) yaitu pemberian

terapi cairan yang dibutuhkan pasien AMI, pengkolaborasian pemberian

obat, pemberian terapi oksigen untuk mengurangi sesak nafas.

Page 98: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

83

5.4. Pengetahuan perawat dalam melakukan implementasi keperawatan pada

pasien AMI

5.4.1.Prinsip tindakan keperawatan pada pasien AMI

Hasil wawancara dari informan 1 dan 2 dapat di simpulkan bahwa

prinsip tindakan keperawatan pada pasien AMI yaitu mengurangi nyeri dan

penanganan secara cepat. Sedangkan hasil wawancara informan 3 dapat

disimpulkan bahwa prinsip tindakan keperawatan pada pasien AMI yaitu

dengan memonitor kondisi.

Paula (2009) mengatakan tindakan keperawatan dalam penata-

laksanaan AMI yaitu mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri serta

memonitor dan mencatat karakteristik nyeri. Hematologi dan kimia serum di

pantau.Ketika pasien dengan kemungkinan AMI tiba di unit kedaruratan,

diagnosis dan penatalaksanaan awal pasien harus cepat karena manfaat

terapi reperfusi paling besar jika terapi dimulai dengan cepat (Ptricia et all.

2011).

Pernyataan informan dalam tindakan keperawatan dalam

menangani pasien AMI sesuai dengan teori Patricia (2011) dan Paula (2009)

yaitu mengurangi nyeri, memonitor kondisi, penanganan secara cepat

untuk menimalkan kejadian yang tidak memungkinkan.

Page 99: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

84

5.5. Pengetahuan perawat dalam melakukan evaluasi keperawatan pada pasien

AMI

5.5.1.Komponen Evaluasi

Hasil wawancara dari informan 1, 2, dan 3 dapat disimpulkan

bahwa komponen evaluasi yaitu dengan melakukan rencana tindak lanjut.

Informan 1, 2, dan 3 juga mengungkapkan bahwa komponen evaluasi yaitu

hasil evaluasi.

Allen (2009), mengatakan dalam komponen tahap evaluasi meliputi

pencapaian kriteria hasil, keefektifan tahap – tahap proses keperawatan, dan

revisi atau terminasi rencana asuhan keperawatan. Dalam pencapaian

kriteria hasil catatan rencana asuhan keperawatan dilihat kembali untuk

menentukan pencapaian kriteria hasil. Catatan perawat mencerminkan

respon klien terhadap tindakan – tindakan keperawatan selanjutnya dan

memberikan bukti untuk mendukung pencapaian kriteria hasil.

Tujuan penatalaksanaan pada pasien di unit perawatan intensif dan

unit perawatan intermediate untuk terus memaksimalkan curah jantung

sambal meminimalkan kerja jantung secara cermat. Untuk tujuan ini, tanda

– tanda vital pasien akan diperiksa dengan sering dan monitor jantung untuk

pemantauan segmen ST terus dipasang pada pasien. Sadapan yang dipilih

untuk pemantauan harus berdasarkan pada lokasi infark dan irama yang

Page 100: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

85

mendasarinya. EKG serial dan evaluasi serial penanda jantung serum untuk

memantau infark dicatat (Patricia et all, 2011).

Pernyataan informan dalam komponen evaluasi dalam menangani

pasien AMI sesuai dengan teori Allen (2009) yaitu hasil evaluasi yang

sudah dilakukan mendokumentasi tindakan dan mengetahui perkembangan.

Dan selanjutnya melakukan rencana tindak lanjut untuk menangani

penangan AMI secara maksimal, dan mendapat perawatan yang intensif.

Page 101: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

86

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan perawat dalam

penanganan pasien gawat darurat AMI dengan melakukan tindakan

keperawatan dalam melakukan pengkajian, untuk memberikan hasil

pengkajian pada pasien AMI. Mengidentifikasi pengetahuan perawat dalam

melakukan perumusan diagnosa berdasarkan landasan dalam perumusan

diagnosa keperawatan, serta melakukan intervensi keperawatan dengan

prinsip tindakan keperawatan berdasarkan komponen evaluasi pada pasien

AMI.

6.2 Saran

1. Bagi Perawat IGD

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan perawat sebagai motivasi

untuk lebih baik lagi dalam menjalankan tugasnya sebagai perawat

khususnya perawat yang bekerja di IGD

2. Bagi Rumah Sakit

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan

bagi perawat terhadap pengetahuan perawat dalam penanganan pada

pasien AMI di ruang IGD.

Page 102: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

87

3. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, dan

wawasan mengenai pengetahuan perawat dalam penanganan pasien

AMI di ruang IGD.

4. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi

atau titik tolak tambahan bila diadakan penelitian lebih lanjut

khususnya bagi pihak lain yang ingin mempelajari mengenai

pengetahuan perawat dalam penanganan pasien AMI di ruang IGD.

5. Bagi Peneliti

Menambah pengalaman dan wawasan peneliti dalam keperawatan

tentang pengetahuan perawat dalam penanganan pasien AMI di ruang

IGD

Page 103: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti, Y. & Rachmawati, I.N. (2014). Metodelogi Penelitian Kualitatif Dalam

Riset Keperawatan. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Allen, Carol Vestal. 2009. Memahami Proses Keperawatan. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC

Asmadi. (2008).Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Suliha, 2002. Pendidikan Kesehatan dalam keperawatan, Jakarta: EGC

Baradero,M., Dayrit mary Wilfrid., Siswadi,Yakobus. (2008).Klien Gangguan

Kardiovaskular: seri asuhan keperawatan. Jakarta: EGC

Eliastam,M., Bresler, Michael.J, Strenbach,G,.J, (1998) Buku SakuPenuntun

Kedaruratan Medis. Jakarta; EGC

Dinas Kesehatan Kota Semarang. Profil Kesehatan Kota Semarang tahun 2010

[Internet]. 2010 [updated Juli 2010; cited 2012 Januari 27]. Available

from: http://dinkes-kotasemarang.go.id/

Nur, S & Djanggan Sargowo. Sensitivitas dan Spesifisitas Troponin T dan Ipada Diagnosis Infark Miokard Akut. Vol. 57, No. 10, Oktober 2007

(diunduh 26 Agustus 2015)

Erfandi, F & Makhfudli 2009, Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan

Praktek dalam Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.

Faridah VN. Hubungan pengetahuan perawat dan peran perawat sebagai

Pelaksana dalam penanganan pasien gawat darurat Dengan gangguan

sistem kardiovaskuler.Vol. 2,No.IV,Des 2009 (diunduh 9 Januari 2015).

http://stikesmuhla.ac.id/v2/wp-content/uploads/jurnalsurya/noIV/2.pdf

Farissa IP. Komplikasi pada pasien infark miokard akut ST-elevasi (STEMI) yang

mendapatkan maupun tidak mendapat terapi reperfusi. 2012 (diunduh 4

Desember 2014). Tersediadari: URL: HYPERLINK

Page 104: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

http://eprints.undip.ac.id/37555/1/Inne_pratiwi_F.G2A008097.KTI.pdf

Ferry, E & Makhfudli. (2009). Keperawatan kesehatan Komunitas Teori dan

Praktek dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Hasyim, M. Joko Prasetyo et all. (2014). Buku Pedoman Keperawatan.

Yogyakarta: Indoleterasi.

Hidayat,A. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta :

Salemba Medika. 2007

Heather, Herdman, T. (2012) Diagnosis Keperawatan; Definisi dan Klasifikasi.

Jakarta; EGC.

Kasron. (2012), Kelainan dan Penyakit Jantung. Yogyakarta: Nuha Medika

Kusnanto. (2004).Profesi and Praktik keperawatan professional. Jakarta; EGC

Krisanty, Paula. (2009). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta: Trans InfoMedia

Luman, Adi. (2010). Diabetes dan Penyakit Kardiovaskuler. Medan: FK USUMedan. http//www.ikappda.com Diakses 15 September 2015

Notoadmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : RinekaCipta.

Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nurarif, A.H dan kusuma, K. 2013. Aplikasi Nanda Nic-Noc. Jilid 1. Mediaction

Publishing.

Moleong, L.J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya

Offset. 2002

Muhammad. 2011. Deteksi Dini dan Pencegahan 7 Penyakit Penyebab Mati

Muda. Yogyakarta: MedPress

Morton, Patricia Gonce, et all. (2011). Keperawatan Kritis. Jakarta: EGC

Page 105: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat

Oman, K.S, Jane, K et all. (2008). Panduan Belajar Keperawatan Emergensi.

Jakarta: EGC

Priharjo, Robert. (2008). Konsep dan Perspektif Praktik Keperawatan

Profesional. Edisi 2. Jakarta: EGC

Rahman A. Faktor-faktor risiko mayor aterosklerosis pada berbagai penyakit

aterosklerosis di RSUP DR. Kariadi Semarang. 2012 (diunduh 5

Desember 2014).Tersediadari:URL:HYPERLINK

http://eprints.undip.ac.id/37389/1/ARIF_G2A008030_LAP.KTI.pdf

Sutopo, HB (2006), Metodologi Penelitian Kualitatif (Dasar Teori dan

Terapannya dalam Penelitian), UNS Press, Surakarta.

Sutopo, (2006). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas

Maret.

Sugiyono, (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, (2012). Metode penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Wawan, A & Dewi, M. (2011). Teori & Pengukuran Pengetahuan Sikap dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Widyawati,S.N (2012). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: PT. Prestasi

Pusatakaraya.

World Health Organization. Reduction of Cardiovascular Burden Through Cost

Effective Inegrated Management Of Comprehensive Cardiovascular Risk.

Geneva, 2008.

Page 106: PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/31/01-gdl-ahmatmujio... · 2.2.2 Peran Perawat ... Akut Miokard Infark (A MI) ... perawat