18
II. Arsitektur Modern A. Glass Palace, Belanda Glass Palace adalah sebuah karya arsitektur modern di belanda oleh sang arsitek Frits Peutz, dibuat dengan konsentrasi kaca dan baja yang selesai dibangun pada tahun 1935 (1 tahun waktu pembuatan). Bangunan ini dibuat dengan fungsi awal yaitu sebagai sebuah department store. Bangunan ini mendapat inspirasi dari bangunan Les Grands Magasins Decré, di Prancis dan Van Nelle Factory di Rotterdam. Orang – orang yang berperan dalam perancangan bangunan ini adalah Peter Schunk (arsitek dan pengusaha textil), Frits Peutz (arsitek yang kontroversial karena mendukung gaya modern namun tidak dalam cara dogmatik) dan Marcel van Grunsven (walikota setempat yang mendukung perubahan gaya arsitektur modern di kotanya). Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan bangunan dengan konsentrasi kaca dan baja ini adalah untuk menciptakan atmosfir/suasana suatu supermarket dimana semua barangnya dapat diperlihatkan di seluruh sudut ruang tanpa ada yang tersembunyi di balik tembok beton (gudang). Tidak hanya untuk menciptakan suasana ruang yang lebih terbuka, namun juga untuk

Penggalian Tema

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Contoh - contoh bangunan dengan tema modern dan vernakular

Citation preview

Page 1: Penggalian Tema

II. Arsitektur Modern

A. Glass Palace, Belanda

Glass Palace adalah sebuah

karya arsitektur modern di belanda

oleh sang arsitek Frits Peutz, dibuat

dengan konsentrasi kaca dan baja

yang selesai dibangun pada tahun

1935 (1 tahun waktu pembuatan).

Bangunan ini dibuat dengan fungsi

awal yaitu sebagai sebuah department

store. Bangunan ini mendapat inspirasi

dari bangunan Les Grands Magasins

Decré, di Prancis dan Van Nelle Factory di Rotterdam.

Orang – orang yang berperan dalam perancangan bangunan ini adalah Peter Schunk (arsitek

dan pengusaha textil), Frits Peutz (arsitek yang kontroversial karena mendukung gaya modern

namun tidak dalam cara dogmatik) dan Marcel van Grunsven (walikota setempat yang mendukung

perubahan gaya arsitektur modern di kotanya).

Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan bangunan dengan konsentrasi kaca

dan baja ini adalah untuk menciptakan atmosfir/suasana suatu supermarket dimana semua

barangnya dapat diperlihatkan di seluruh sudut ruang tanpa ada yang tersembunyi di balik tembok

beton (gudang). Tidak hanya untuk menciptakan suasana ruang yang lebih terbuka, namun juga

untuk memberi kebebasan dalam mengisi ruang dengan barang – barang yang akan diperjual

belikan/dipamerkan. Ide ini merupakan sebuah gebrakan besar pada masa ketika bangunan ini

dibangun.

Page 2: Penggalian Tema

B. Barcelona Pavilion

Barcelona Pavilion adalah karya arsitektur yang dibangun di Barcelona, Spanyol oleh

sang arsitek Ludwig Mies van der Rohe. Selesai dibangun pada tahun 1929 dengan waktu

pengerjaan 1 tahun, bangunan ini dibangun dengan fungsi awal sebagai tempat

diselenggarakannya International Exposition pada tahun 1929. Pada masanya, bangunan ini

digunakan sebagai gambaran penting bagaimana seharusnya bangunan modern dibuat.

Terkenal dengan bentuknya yang sederhana, minim ornamen, penggunaan bahan – bahan

yang mewah seperti marmer, onyx dan travertine. Kesetaraan konsep minimalis juga

diberlakukan pada furniture kelas atas yang didesain khusus untuk mengisi pavilion ini,

dimana salah

satunya yang

terkenal adalah

Barcelona Chair.

Pavilion ini

tidak hanya

sebagai pelopor

dari bentuk

Page 3: Penggalian Tema

konstruksi yang lebih unik dan kemampuan dalam penghayatan ruang, namun juga sebagai

contoh bagi perancang dalam aliran free art and architecture.

C. Eames House

Dibangunnya Eames House atau yang juga dikenal sebagai “Case Study House”

adalah salah satu awal penting terhadap perkembangan arsitektur rumah tinggal modern

pada abad 20. Berlokasi di California, bangunan ini dirancang dan dibangun oleh pasangan

suami - istri Charles dan Ray Eames pada tahun 1949.

Jika disejajarkan pada kumpulan desain – desain rumah pelopor arsitektur modern,

desain dari rumah ini terlihat sangat tidak biasa. Walau demikian bangunan ini ternyata

merupakan rumah tinggal yang nyaman dihuni dengan fungsi – fungsi utilitas yang lengkap,

dan tampilan arsitekturnya berubah menjadi nilai estetika yang lebih hingga masa sekarang.

Dengan luas lahan hanya 1,4 are, sang arsitek mampu membuat sebuah karya arsitektur

yang menarik namun tidak terlalu mencolok jika dilihat dari tingkat kontras dengan site,

yaitu di daerah hutan.

Dengan penggunaan bahan yang terkonsentrasi pada struktur baja dan kaca, salah

satu kendala yang dihadapi ketika masa perancangan bangunan ini adalah sulitnya

mengumpulkan bahan yang dikala itu sulit didapat karena sedang dalam masa masa perang

dunia 1.

Page 4: Penggalian Tema

D. S. R. Crown Hall

S.R. Crown Hall merupakan karya arsitekur dari arsitek modernist jerman Ludwig Mies van

der Rohe. S.R. Crown Hall dibangun pada tahun 1950 – 1956 merupakan bangunan yang

difungsikan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar jurusan arsitektur di

Illinois Institute of Technology, Chichago.

Dikenal sebagai maha karya dari Mies van der Rohe, pembangunan S.R. Crown Hall

membawa perubahan yang signifikan pada pergerakan style modernist abad 20, dan juga

sebagai awal dari bangunan style internasional. Desain Mies ini dikatakan memiliki

perbedaan yang signifikan daripada desain – desainnya yang sebelumnya dikarenakan pada

S.R. Crown Hall sudah mulai menggunakan gaya konstruksi serta material baja dan kaca

dengan kualitas yang lebih baik. Salah satu kata favorit Mies adalah “Less is More”,

menggambarkan bangunan ini yang berkesan sederhana dan terbuka.

S.R. Crown Hall dikenal sebagai ikon bangunan dengan penggunaan bahan industri

yang sederhana, namun memiliki tingkat estetika yang tinggi melalui penggunaan konstruksi

baja expose.

Page 5: Penggalian Tema

E. Villa Savoye

Villa Savoye adalah villa modern yang dibangun di daerah perbatasan kota Paris,

Prancis. Didesain oleh arsitek Swiss Le Corbuzier, bangunan ini dibangun pada tahun 1928 –

1931 dengan menggunakan konstruksi bertulang. Bangunan ini adalah hasil karya Le

Corbuzier pertama yang berhasil merepresentasikan “five point of new architecture”, dan

kemudian menjadi contoh hasil karya arsitektur internasional.

Kelima point yang terdapat pada bangunan yang melambangkan arsitektur modern

adalah:

1. Penggunaan pilotis, yaitu pilar atau kolom yang berfungsi menyalurkan beban

bangunan ke tanah tanpa perantara. Sehingga dapat memastikan keberlangsungan

taman yang berada di bawah bangunan.

2. Atap yang fungsional, dapat dijadikan taman atau teras hijau untuk mengembalikan

kesan alami yang telah diambil oleh bangunan

3. Lantai dasar yang terbuka, penambahan dinding hanya diperlukan untuk kesan

estetika

4. Jendel Horizontal yang panjang sebagai jalur masuk cahaya dan penghawaan alami

5. Penggunaan desain fasad yang bebas, hanya berfungsi sebagai unsur estetika tidan

diperuntukan untuk menanggung beban bangunan.

Page 6: Penggalian Tema

I. Arsitektur Vernakular

A. Shotgun House, Amerika

Shotgun House adalah gaya arsitektur yang muncul dan berkembang di Amerika

sebagai hasil akhir dari gaya arsitektur vernakular di daerah tersebut selama berabad – abad.

Bentuk umum dari shotgun house adalah rumah tinggal dengan bentang pendek dan

memanjang ke arah tegak lurus menghadap jalan. Dengan atap model pelana atau limas,

shotgun house biasanya memiliki perpanjangan atap pada bagian teras rumahnya.

Rumah tinggal ini dinamakan shotgun house karena pada awalnya pintu – pintu yang

menghubungkan ruang – ruang pada sisi memanjang berada satu garis lurus, walaupun

sekarang konsep ini sudah mulai ditinggalkan. Koridor dalam rumah merupakan hal yang

jarang ditemukan pada shotgun house, setiap pintu pada suatu ruangan biasanya akan

langsung menghubungkan dengan ruang lainnya. Desain ini tentu dapat menghemat

ruangan mengingat bentuk dari shotgun house adalah memanjang dengan lebar yang

minim.

Shotgun house ini mulai berkembang karena pada awalnya konsep rumah tinggal

sebelumnya dengan 1 kamar luas yang kemudian dibagi sesuai kebutuhan ruang, dengan

perbandingan panjang : lebar yang hampir mendekati dianggap tidak efektif dalam

menghemat lahan dimana pada saat itu tingkat perpindahan penduduk sudah mulai tinggi.

NAMA : I KADEK ANGGA WIYANA

NIM : 1204205038

KELAS : A

Page 7: Penggalian Tema

Penggunaan atap tipe pelana dengan tingkat kemiringan yang tinggi efektif puntuk

menghindari menumpuknya salju di bagian atap pada saat musim dingin.

B. Queenslander, Australia

Queenslander (arsitektur) adalah istilah modern untuk arsitektur vernakular dari

Queensland , Australia. Tipe yang dikembangkan di tahun 1840-an dan masih dibangun hari

ini, menampilkan evolusi gaya lokal. Istilah ini terutama digunakan untuk konstruksi

perumahan, meskipun beberapa jenis bangunan komersial dan konstruksi lainnya

diidentifikasi sebagai Queenslander. "Queenslander" adalah bagian penting dari warisan

budaya Australia. Banyak dari rumah-rumah ini dibangun selama paruh abad ke 19 dan awal

abad 20 tetapi mereka tampaknya telah bertahan sangat baik.

Pada 1950-an dan 60-an rumah 'pasca perang‘ lahir. Ada juga rumah kayu tetapi

tidak memiliki beranda dan bagian-bagian rumah seperti Queenslander yang mempunyai

Page 8: Penggalian Tema

kelas dan gaya kebutuhan besar. Pada 1970-an orang-orang mulai meninggalkan model

bangunan tersebut dan memikirkan untuk meminimalkan biaya yang di keluarkan. Sedikit

pemikiran bahwa untuk melestarikan bangunan tersebut agar generasi mendatang

mempunyai pengetahuan sejarah tentang bangunan tersebut

ada tahun 1970-an dan awal 80-an, setelah adanya pengakuan oleh Pemerintah

terkait signifikansi arsitektur mereka melalui legislasi, orang-orang mulai menjaga

kelestarian dari bangunan tersebut seperti pada periode emasnya. Bangunan ini dibuat

dengan menggunakan kostruksi kayu dengan kualitas baik dan biasanya Queenslander ini

hanya terdiri dari satu sampai dua lantai saja. Banyak bangunan Queenslander lama, baik

perumahan dan komersial, telah diratakan untuk membuat jalan untuk bangunan yang lebih

modern. Namun, kesadaran masyarakat akan warisan kota yang tinggi, pemerintah daerah

menerapkan langkah-langkah konservasi untuk melindungi karakter lingkungan yang unik

dan kota yang didominasi oleh bangunan Queenslander.

Pada zaman sekarang banyak di bangun rumah-rumah bergaya Queenslander yang

lebih modern. Sebagai contoh, rumah-rumah yang di bangun untuk liburan yang berada di

daerah-daerah pesisir.

Underfloor berguna untuk mendinginkan bangunan melalui ventilasi agar ruangan

di dalam bangunan tersebut tidak terlalu panas selain itu underfloor tersebut juga berfungsi

untuk melindungi struktur utama dari serangan rayap atau hama lainnya. Stumps juga

berfungsi untuk mengatasi kontur tanah pada saat pengerjaan bangunan, yang biasanya di

butuhkan penggalian pondasi dan juga memudahkan aliran air agar mengalir dengan baik

walaupun dalam jumlah besar.

Living room utama rumah, adalah serangkaian kamar di lantai platform. Secara

tradisional, perencanaan dan penghawaan alami memakai ventilasi silang untuk pendinginan

pasif dalam berbagai metode inovatif. Beranda adalah ciri khas dari bangunan tersebut dan

dalam perencanaannya beranda ini di desain agar dapat di gunakan siang dan malam

sebagai living room external.

Untuk bahan penutup atap bahan yang biasa di pakai cukup bervariasi mulai dari

atap keramik, batu, tapi bahan khas yang sering di pakai adalah lembaran logam

bergelombang (seng).

Page 9: Penggalian Tema

C. Machiya, Kyoto (Jepang)

Page 10: Penggalian Tema

Machiya adalah sejenis townhouse, yaiyurumah rakyat di tengah kota, memiliki

konsep asli sebagai tempat tinggal dan tempat usaha. Fisik bangunan mewadahi aktivitas

usaha sekaligus aktivitas hidup sehari-hari (domestic activity). Machiya (townhouse) dan

noka (rumah pertanian) merupakan dua kategori arsitektur vernakular Jepang dikenal

sebagai minka (rumah rakyat). Machiya di Kyoto, kadang-kadang disebut kyomachiya yang

mendefinisikan suasanan pusat kota Kyoto selama berabad abad dan merupakan bentuk

yang menentukan standar Machiya di seluruh negeri

Machiya memiliki bentuk denah yang

memanjang ke belakang. Dinding dan atap

tersusun menjadi satu kesatuan. Bagian

depan bangunan digunakan sebagai toko

kemudian bagian belakang terdapat kamar

berlantai kayu dan bertikar tatami kemudian

juga terdapat dapur dan gudang. Desain dari

Machiya ini memperhatikan iklim di

lingkungan Kyoto yang bisa sangat dingin di

musim dingin, dan sangat panas dan lembab

di musim panas. Beberapa lapisan pintu

geser (fusuma dan Shoji) digunakan untuk

mengatur suhu; menutup semua layar di

Page 11: Penggalian Tema

musim dingin sehingga mampu digunakan sebagai perlindungan dari dingin, ketika

membuka mereka semua di musim panas mampu menahan panas dan kelembaban.

D. Conch House, Amerika Selatan

Page 12: Penggalian Tema

Conch House adalah gaya arsitektur yang muncul di Key West, Florida pada abad 19

dan juga digunakan di daerah Miami dan sekitarnya. Conch House ini pertama kali

diperkenalkan oleh imigran dari kepulauan Bahama. Conch House dibangun dengan material

dasar kayu dan ditopang oleh tiang – tiang penyangga menyerupai rumah panggung

sehingga dapat terjadi sirkulasi udara pada bagian bawah lantai. Conch House pada

umumnya berbentuk dasar persegi empat dengan 1 – 2 lantai, dan memiliki beranda yang

terletak sepanjang sisi depan rumah tersebut (terdapat 2 beranda apabila memiliki 2 lantai).

Ciri lainnya adalah

terdapat

weatherboarding/clapboarding yang dipasang horizontal, menggunakan atap limas atau

pelana, dan bukaan dengan jenis jendela dua daun. Dengan material atap yang

menggunakan bahan metal atau sirap. Design Conch House dipengaruhi oleh perkembangan

arsitektur pada masa neo klasik sehingga penggunaan ornamen sangat minim, terkecuali

pada area beranda. Design Conch House ini memberikan pengaruh besar pada desain -

desain rumah tinggal di daerah beriklim tropis.

E. Rumah Batak

Page 13: Penggalian Tema

Rumah tradisional masyarakat Batak yang mendiami pedalaman pegunungan di

sekitar Danau Toba dan di Pulau Samosir di Provinsi Sumatra Utara merupakan bentuk

umum dan fitur tradisi arsitektur kuno di Indonesia. Masyarakat Batak terbagi atas enam

keluarga besar, yang membangun rumah tradisional dan pengaturan rumah mereka dengan

cara yang berbeda-beda tergantung pada pertanian yang mereka garap. Disamping itu,

tradisi arsitektur vernakular Batak juga terdapat pada bangunan komunal (bale), lumbung

padi (soro), serta bangunan untuk menggiling beras dan rumah untuk orang menyimpan

jenazah (joro).

Karakter dan fitur rumah yang menampilkan perpaduan antara tradisi vernakular

kuno dan tradisi arsitektural asing sudah lebih sulit dkenali. Karakter umum rumah-rumah

tersebut adalah perpaduan antara bentuk dasar dan fitur tradisional dan langgam

Austronesia berpadu kedalam tradisi dan langgam bangunan yang datang sesudahnya yaitu,

Hindu-Buddha, Islam, China, dan kolonial Belanda yang mana menghasilkan berbagai bentuk

percampuran dengan karakter yang berbeda-beda dan sering disebut dengan nama yang

khusus, seperti tipe “rumah tradisional melayu”. Beberapa dari rumah tersebut sangat

serupa dengan bangunan yang dibangun dengan tradisi arsitektural dan langgam bangunan

kuno Austronesia, tetapi beberapa diantaranya telah sulit dipahami akarnya, salah satu

contoh yaitu rumah Aceh dan Gayo.

TEKNIK DAN METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR 3

Page 14: Penggalian Tema

TUGAS PENGGALIAN TEMA

Mahasiswa :I Kadek Angga Wiyana

1204205038Kelas A

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

BUKIT JIMBARAN BALI

2013 – 2014