Upload
anggawiyana
View
129
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Contoh - contoh bangunan dengan tema modern dan vernakular
Citation preview
II. Arsitektur Modern
A. Glass Palace, Belanda
Glass Palace adalah sebuah
karya arsitektur modern di belanda
oleh sang arsitek Frits Peutz, dibuat
dengan konsentrasi kaca dan baja
yang selesai dibangun pada tahun
1935 (1 tahun waktu pembuatan).
Bangunan ini dibuat dengan fungsi
awal yaitu sebagai sebuah department
store. Bangunan ini mendapat inspirasi
dari bangunan Les Grands Magasins
Decré, di Prancis dan Van Nelle Factory di Rotterdam.
Orang – orang yang berperan dalam perancangan bangunan ini adalah Peter Schunk (arsitek
dan pengusaha textil), Frits Peutz (arsitek yang kontroversial karena mendukung gaya modern
namun tidak dalam cara dogmatik) dan Marcel van Grunsven (walikota setempat yang mendukung
perubahan gaya arsitektur modern di kotanya).
Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan bangunan dengan konsentrasi kaca
dan baja ini adalah untuk menciptakan atmosfir/suasana suatu supermarket dimana semua
barangnya dapat diperlihatkan di seluruh sudut ruang tanpa ada yang tersembunyi di balik tembok
beton (gudang). Tidak hanya untuk menciptakan suasana ruang yang lebih terbuka, namun juga
untuk memberi kebebasan dalam mengisi ruang dengan barang – barang yang akan diperjual
belikan/dipamerkan. Ide ini merupakan sebuah gebrakan besar pada masa ketika bangunan ini
dibangun.
B. Barcelona Pavilion
Barcelona Pavilion adalah karya arsitektur yang dibangun di Barcelona, Spanyol oleh
sang arsitek Ludwig Mies van der Rohe. Selesai dibangun pada tahun 1929 dengan waktu
pengerjaan 1 tahun, bangunan ini dibangun dengan fungsi awal sebagai tempat
diselenggarakannya International Exposition pada tahun 1929. Pada masanya, bangunan ini
digunakan sebagai gambaran penting bagaimana seharusnya bangunan modern dibuat.
Terkenal dengan bentuknya yang sederhana, minim ornamen, penggunaan bahan – bahan
yang mewah seperti marmer, onyx dan travertine. Kesetaraan konsep minimalis juga
diberlakukan pada furniture kelas atas yang didesain khusus untuk mengisi pavilion ini,
dimana salah
satunya yang
terkenal adalah
Barcelona Chair.
Pavilion ini
tidak hanya
sebagai pelopor
dari bentuk
konstruksi yang lebih unik dan kemampuan dalam penghayatan ruang, namun juga sebagai
contoh bagi perancang dalam aliran free art and architecture.
C. Eames House
Dibangunnya Eames House atau yang juga dikenal sebagai “Case Study House”
adalah salah satu awal penting terhadap perkembangan arsitektur rumah tinggal modern
pada abad 20. Berlokasi di California, bangunan ini dirancang dan dibangun oleh pasangan
suami - istri Charles dan Ray Eames pada tahun 1949.
Jika disejajarkan pada kumpulan desain – desain rumah pelopor arsitektur modern,
desain dari rumah ini terlihat sangat tidak biasa. Walau demikian bangunan ini ternyata
merupakan rumah tinggal yang nyaman dihuni dengan fungsi – fungsi utilitas yang lengkap,
dan tampilan arsitekturnya berubah menjadi nilai estetika yang lebih hingga masa sekarang.
Dengan luas lahan hanya 1,4 are, sang arsitek mampu membuat sebuah karya arsitektur
yang menarik namun tidak terlalu mencolok jika dilihat dari tingkat kontras dengan site,
yaitu di daerah hutan.
Dengan penggunaan bahan yang terkonsentrasi pada struktur baja dan kaca, salah
satu kendala yang dihadapi ketika masa perancangan bangunan ini adalah sulitnya
mengumpulkan bahan yang dikala itu sulit didapat karena sedang dalam masa masa perang
dunia 1.
D. S. R. Crown Hall
S.R. Crown Hall merupakan karya arsitekur dari arsitek modernist jerman Ludwig Mies van
der Rohe. S.R. Crown Hall dibangun pada tahun 1950 – 1956 merupakan bangunan yang
difungsikan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar jurusan arsitektur di
Illinois Institute of Technology, Chichago.
Dikenal sebagai maha karya dari Mies van der Rohe, pembangunan S.R. Crown Hall
membawa perubahan yang signifikan pada pergerakan style modernist abad 20, dan juga
sebagai awal dari bangunan style internasional. Desain Mies ini dikatakan memiliki
perbedaan yang signifikan daripada desain – desainnya yang sebelumnya dikarenakan pada
S.R. Crown Hall sudah mulai menggunakan gaya konstruksi serta material baja dan kaca
dengan kualitas yang lebih baik. Salah satu kata favorit Mies adalah “Less is More”,
menggambarkan bangunan ini yang berkesan sederhana dan terbuka.
S.R. Crown Hall dikenal sebagai ikon bangunan dengan penggunaan bahan industri
yang sederhana, namun memiliki tingkat estetika yang tinggi melalui penggunaan konstruksi
baja expose.
E. Villa Savoye
Villa Savoye adalah villa modern yang dibangun di daerah perbatasan kota Paris,
Prancis. Didesain oleh arsitek Swiss Le Corbuzier, bangunan ini dibangun pada tahun 1928 –
1931 dengan menggunakan konstruksi bertulang. Bangunan ini adalah hasil karya Le
Corbuzier pertama yang berhasil merepresentasikan “five point of new architecture”, dan
kemudian menjadi contoh hasil karya arsitektur internasional.
Kelima point yang terdapat pada bangunan yang melambangkan arsitektur modern
adalah:
1. Penggunaan pilotis, yaitu pilar atau kolom yang berfungsi menyalurkan beban
bangunan ke tanah tanpa perantara. Sehingga dapat memastikan keberlangsungan
taman yang berada di bawah bangunan.
2. Atap yang fungsional, dapat dijadikan taman atau teras hijau untuk mengembalikan
kesan alami yang telah diambil oleh bangunan
3. Lantai dasar yang terbuka, penambahan dinding hanya diperlukan untuk kesan
estetika
4. Jendel Horizontal yang panjang sebagai jalur masuk cahaya dan penghawaan alami
5. Penggunaan desain fasad yang bebas, hanya berfungsi sebagai unsur estetika tidan
diperuntukan untuk menanggung beban bangunan.
I. Arsitektur Vernakular
A. Shotgun House, Amerika
Shotgun House adalah gaya arsitektur yang muncul dan berkembang di Amerika
sebagai hasil akhir dari gaya arsitektur vernakular di daerah tersebut selama berabad – abad.
Bentuk umum dari shotgun house adalah rumah tinggal dengan bentang pendek dan
memanjang ke arah tegak lurus menghadap jalan. Dengan atap model pelana atau limas,
shotgun house biasanya memiliki perpanjangan atap pada bagian teras rumahnya.
Rumah tinggal ini dinamakan shotgun house karena pada awalnya pintu – pintu yang
menghubungkan ruang – ruang pada sisi memanjang berada satu garis lurus, walaupun
sekarang konsep ini sudah mulai ditinggalkan. Koridor dalam rumah merupakan hal yang
jarang ditemukan pada shotgun house, setiap pintu pada suatu ruangan biasanya akan
langsung menghubungkan dengan ruang lainnya. Desain ini tentu dapat menghemat
ruangan mengingat bentuk dari shotgun house adalah memanjang dengan lebar yang
minim.
Shotgun house ini mulai berkembang karena pada awalnya konsep rumah tinggal
sebelumnya dengan 1 kamar luas yang kemudian dibagi sesuai kebutuhan ruang, dengan
perbandingan panjang : lebar yang hampir mendekati dianggap tidak efektif dalam
menghemat lahan dimana pada saat itu tingkat perpindahan penduduk sudah mulai tinggi.
NAMA : I KADEK ANGGA WIYANA
NIM : 1204205038
KELAS : A
Penggunaan atap tipe pelana dengan tingkat kemiringan yang tinggi efektif puntuk
menghindari menumpuknya salju di bagian atap pada saat musim dingin.
B. Queenslander, Australia
Queenslander (arsitektur) adalah istilah modern untuk arsitektur vernakular dari
Queensland , Australia. Tipe yang dikembangkan di tahun 1840-an dan masih dibangun hari
ini, menampilkan evolusi gaya lokal. Istilah ini terutama digunakan untuk konstruksi
perumahan, meskipun beberapa jenis bangunan komersial dan konstruksi lainnya
diidentifikasi sebagai Queenslander. "Queenslander" adalah bagian penting dari warisan
budaya Australia. Banyak dari rumah-rumah ini dibangun selama paruh abad ke 19 dan awal
abad 20 tetapi mereka tampaknya telah bertahan sangat baik.
Pada 1950-an dan 60-an rumah 'pasca perang‘ lahir. Ada juga rumah kayu tetapi
tidak memiliki beranda dan bagian-bagian rumah seperti Queenslander yang mempunyai
kelas dan gaya kebutuhan besar. Pada 1970-an orang-orang mulai meninggalkan model
bangunan tersebut dan memikirkan untuk meminimalkan biaya yang di keluarkan. Sedikit
pemikiran bahwa untuk melestarikan bangunan tersebut agar generasi mendatang
mempunyai pengetahuan sejarah tentang bangunan tersebut
ada tahun 1970-an dan awal 80-an, setelah adanya pengakuan oleh Pemerintah
terkait signifikansi arsitektur mereka melalui legislasi, orang-orang mulai menjaga
kelestarian dari bangunan tersebut seperti pada periode emasnya. Bangunan ini dibuat
dengan menggunakan kostruksi kayu dengan kualitas baik dan biasanya Queenslander ini
hanya terdiri dari satu sampai dua lantai saja. Banyak bangunan Queenslander lama, baik
perumahan dan komersial, telah diratakan untuk membuat jalan untuk bangunan yang lebih
modern. Namun, kesadaran masyarakat akan warisan kota yang tinggi, pemerintah daerah
menerapkan langkah-langkah konservasi untuk melindungi karakter lingkungan yang unik
dan kota yang didominasi oleh bangunan Queenslander.
Pada zaman sekarang banyak di bangun rumah-rumah bergaya Queenslander yang
lebih modern. Sebagai contoh, rumah-rumah yang di bangun untuk liburan yang berada di
daerah-daerah pesisir.
Underfloor berguna untuk mendinginkan bangunan melalui ventilasi agar ruangan
di dalam bangunan tersebut tidak terlalu panas selain itu underfloor tersebut juga berfungsi
untuk melindungi struktur utama dari serangan rayap atau hama lainnya. Stumps juga
berfungsi untuk mengatasi kontur tanah pada saat pengerjaan bangunan, yang biasanya di
butuhkan penggalian pondasi dan juga memudahkan aliran air agar mengalir dengan baik
walaupun dalam jumlah besar.
Living room utama rumah, adalah serangkaian kamar di lantai platform. Secara
tradisional, perencanaan dan penghawaan alami memakai ventilasi silang untuk pendinginan
pasif dalam berbagai metode inovatif. Beranda adalah ciri khas dari bangunan tersebut dan
dalam perencanaannya beranda ini di desain agar dapat di gunakan siang dan malam
sebagai living room external.
Untuk bahan penutup atap bahan yang biasa di pakai cukup bervariasi mulai dari
atap keramik, batu, tapi bahan khas yang sering di pakai adalah lembaran logam
bergelombang (seng).
C. Machiya, Kyoto (Jepang)
Machiya adalah sejenis townhouse, yaiyurumah rakyat di tengah kota, memiliki
konsep asli sebagai tempat tinggal dan tempat usaha. Fisik bangunan mewadahi aktivitas
usaha sekaligus aktivitas hidup sehari-hari (domestic activity). Machiya (townhouse) dan
noka (rumah pertanian) merupakan dua kategori arsitektur vernakular Jepang dikenal
sebagai minka (rumah rakyat). Machiya di Kyoto, kadang-kadang disebut kyomachiya yang
mendefinisikan suasanan pusat kota Kyoto selama berabad abad dan merupakan bentuk
yang menentukan standar Machiya di seluruh negeri
Machiya memiliki bentuk denah yang
memanjang ke belakang. Dinding dan atap
tersusun menjadi satu kesatuan. Bagian
depan bangunan digunakan sebagai toko
kemudian bagian belakang terdapat kamar
berlantai kayu dan bertikar tatami kemudian
juga terdapat dapur dan gudang. Desain dari
Machiya ini memperhatikan iklim di
lingkungan Kyoto yang bisa sangat dingin di
musim dingin, dan sangat panas dan lembab
di musim panas. Beberapa lapisan pintu
geser (fusuma dan Shoji) digunakan untuk
mengatur suhu; menutup semua layar di
musim dingin sehingga mampu digunakan sebagai perlindungan dari dingin, ketika
membuka mereka semua di musim panas mampu menahan panas dan kelembaban.
D. Conch House, Amerika Selatan
Conch House adalah gaya arsitektur yang muncul di Key West, Florida pada abad 19
dan juga digunakan di daerah Miami dan sekitarnya. Conch House ini pertama kali
diperkenalkan oleh imigran dari kepulauan Bahama. Conch House dibangun dengan material
dasar kayu dan ditopang oleh tiang – tiang penyangga menyerupai rumah panggung
sehingga dapat terjadi sirkulasi udara pada bagian bawah lantai. Conch House pada
umumnya berbentuk dasar persegi empat dengan 1 – 2 lantai, dan memiliki beranda yang
terletak sepanjang sisi depan rumah tersebut (terdapat 2 beranda apabila memiliki 2 lantai).
Ciri lainnya adalah
terdapat
weatherboarding/clapboarding yang dipasang horizontal, menggunakan atap limas atau
pelana, dan bukaan dengan jenis jendela dua daun. Dengan material atap yang
menggunakan bahan metal atau sirap. Design Conch House dipengaruhi oleh perkembangan
arsitektur pada masa neo klasik sehingga penggunaan ornamen sangat minim, terkecuali
pada area beranda. Design Conch House ini memberikan pengaruh besar pada desain -
desain rumah tinggal di daerah beriklim tropis.
E. Rumah Batak
Rumah tradisional masyarakat Batak yang mendiami pedalaman pegunungan di
sekitar Danau Toba dan di Pulau Samosir di Provinsi Sumatra Utara merupakan bentuk
umum dan fitur tradisi arsitektur kuno di Indonesia. Masyarakat Batak terbagi atas enam
keluarga besar, yang membangun rumah tradisional dan pengaturan rumah mereka dengan
cara yang berbeda-beda tergantung pada pertanian yang mereka garap. Disamping itu,
tradisi arsitektur vernakular Batak juga terdapat pada bangunan komunal (bale), lumbung
padi (soro), serta bangunan untuk menggiling beras dan rumah untuk orang menyimpan
jenazah (joro).
Karakter dan fitur rumah yang menampilkan perpaduan antara tradisi vernakular
kuno dan tradisi arsitektural asing sudah lebih sulit dkenali. Karakter umum rumah-rumah
tersebut adalah perpaduan antara bentuk dasar dan fitur tradisional dan langgam
Austronesia berpadu kedalam tradisi dan langgam bangunan yang datang sesudahnya yaitu,
Hindu-Buddha, Islam, China, dan kolonial Belanda yang mana menghasilkan berbagai bentuk
percampuran dengan karakter yang berbeda-beda dan sering disebut dengan nama yang
khusus, seperti tipe “rumah tradisional melayu”. Beberapa dari rumah tersebut sangat
serupa dengan bangunan yang dibangun dengan tradisi arsitektural dan langgam bangunan
kuno Austronesia, tetapi beberapa diantaranya telah sulit dipahami akarnya, salah satu
contoh yaitu rumah Aceh dan Gayo.
TEKNIK DAN METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR 3
TUGAS PENGGALIAN TEMA
Mahasiswa :I Kadek Angga Wiyana
1204205038Kelas A
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN BALI
2013 – 2014