86
PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana pada prodi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Oleh: HASRULLAH 105331102916 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

  • Upload
    others

  • View
    35

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana pada prodi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

Oleh:

HASRULLAH

105331102916

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL
Page 3: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL
Page 4: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL
Page 5: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL
Page 6: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

viii

MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Hidup adalah do’a yang panjang dan

belajar yang tak pernah usai”

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

Kedua orang tuaku, saudaraku, sahabatku

Terima kasih atas doa, motivasi, kerja keras, dan kasih sayang

Sehingga penulis mewujudkan harapan menjadi kenyataan.

Page 7: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

ABSTRAK

Hasrullah 2020. “Penggunaan Bahasa Gaul dalam Sosial Media

instagram”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Muhammadiyah Makassar. Dibimbing Oleh Johar Amir dan Nurdin.

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penggunaan bahasa

gaul dalam sosial media instagram. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan

penggunaan bahasa gaul dalam sosial media instagram. Data penelitian ini adalah

kata-kata, frasa, klausa, yang menggunakan istilah-istilah bahasa gaul dalam

berinteraksi di media sosial khususnya instagram. Seperti contoh sebagai berikut;

Bosen (bosan), Mabar (main bareng), kuy nongky (ayo nongkrong).

Data di atas diperoleh dari hasil Observasi. Teknik Observasi digunakan

agar peneliti dapat mengamati dengan bebas. Selanjutnya Dokumentasi dengan

memfoto status, komentar, yang menggunakan istilah bahasa gaul melalui layar

Gawai. Kemudian data yang telah dikumpul di klasifikasikan sesuai dengan yang

terjadi terhadap unsur-unsur komunikasi. Penelitian ini merupakan penelitian

Kualitatif, jenis Deskriptif, setelah data diklasifikasi. Data dianalisis dengan

metode padan dan teknik yang digunakan adalah teknik referensial untuk

mendeskripsikan istilah bahasa gaul dalam sosial media khususnya istagram. satu

persatu data yang diperoleh dengan cara mendeskripsikan istilah bahasa gaul yang

telah diperoleh dari hasil observasi dalam sosial media instagram. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kata-kata yang digunakan banyak memakai

jargon kata bahasa asing sehingga sulit dimengerti oleh khalayak tertentu, (2)

bahasa yang yang digunakan penulis berbeda dengan bahas yang digunakan

pembaca, (3) struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya,

sehingga membingungkan pembaca, (4) latar belakang budaya yang

menyebabkan salah presepsi terhadap simbol-simbol yang digunakan.

Kata Kunci; Bahasa gaul, jejaring sosial

Page 8: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

KATA PENGANTAR

Allah Maha Penyayang dan Pengasih, demikian kata untuk mewakili atas

segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan henti bertahmid atas anugerah

pada detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa dan rasio pada-Mu,

Sang Khalik.

Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi

terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. Kesempurnaan

bagaikan fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghilang dari pandangan,

Bagai pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi menghilang jika didekati.

Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan, tetapi

kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis

serahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam

dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampuangan

tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada orang

tua saya. Muh. Nasir dan Syamsinar yang telah berjuang, berdoa, mengasuh,

membesarkan, mendidik, dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu.

Terimakasih saya ucapkan kepada Prof. Dr. Johar Amir, M. Hum

pembimbing I dan Drs. H. Nurdin, M. Pd. pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan, serta motivasi sejak awal penyusunan skripsi.

Page 9: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

Terimakasih kepada Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag. Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan kegiatan penelitian, Erwin Akib, S.Pd,. M.Pd. selaku Dekan FKIP

Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr. Munirah, M,Pd Ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar

yang telah mengesahkan secara resmi judul penelitian sebagai bahan penulisan

skripsi sehingga penulisan skripsi berjalan dengan lancar.

Terimakasih kepada para keluarga serta sahabat dan kekasih saya yang tak

hentinya memberikan motivasi dan menyemangati.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan

tersebut sifatnya membangun karna penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak

akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah mudahan dapat memberi

manfaat bagi para pembaca terutama bagi diri pribadi penulis.

Makassar, November 2020

Penulis

Page 10: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

DAFTAR ISI

SAMPUL ........................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v

KARTU KONTROL I ................................................................................... vi

KARTU KONTROL II .................................................................................. vii

MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... viii

ABSTRAK ...................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka ................................................................................ 11

1. Penelitian yang Relevan ........................................................... 11

2. Sosolinguistik ........................................................................... 12

3. Hakikat Bahasa......................................................................... 13

4. Kesalahan Berbasa ................................................................... 34

Page 11: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

5. Tata Bahasa .............................................................................. 36

6. Instagram .................................................................................. 39

B. Alur Penelitian ............................................................................... 43

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 45

B. Fokus Penelitian ............................................................................. 45

C. Data dan Sumber Data ................................................................... 45

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 46

E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .............................................................................. 48

B. Dampak penggunaan bahasa gaul dalam sosial media instagram . 61

C. Pembahasan ................................................................................... 62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................ 66

B. Saran ............................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

KORPUS DATA

Page 12: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah sesuatu yang hidup, sebagai sesuatu yang hidup ia tentu

mengalami perkembangan atau perubahan mengikuti zaman. Perubahan itu terjadi

karena bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari

segala kegiatan dan gerak manusia sebagai mahluk sosial. Keterikatan dan

ketertarikan bahasa dengan manusia itulah yang mengakibatkan bahasa itu

menjadi tidak statis, atau dengan kata lain bahasa itu bersifat dinamis. Arus global

berimbas pula pada penggunaan dan keberadaan bahasa Indonesia di masyarakat.

Penggunaan bahasa di dunia maya, internet, misalnya facebook, instagram,

whatsApp, dan lain-lain memberi banyak perubahan bagi struktur bahasa

Indonesia yang oleh beberapa pihak disinyalir merusak atau mengubah bahasa itu

sendiri. Menurut Sunaryo (2000:6), bahasa dalam struktur budaya ternyata

memiliki kedudukan, fungsi, serta peran ganda, yakni sebagai akar serta produk

budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung

pertumbuhan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berlandaskan alasan globalisasi dan perkembangan zaman yang sangat

pesat hari ini yang kemudian telah menyentuh mulai dari kalangan orang dewasa,

remaja, khususnya pelajar, masyarakat pada umumnya cenderung lebih aktif

dalam media sosial. Hal ini menyebabkan banyaknya bahasa-bahasa baru yang

bermunculan, seperti bahasa gaul.

Page 13: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

2

Sebagian masyarakat ironisnya mulai kehilangan rasa bangga

menggunakan bahasa nasional. tidak hanya pada rakyat kecil, krisis bahasa juga

ditemukan para mahasiswa masa kini. Sulit dipungkiri bahwa bahasa gaul atau

alay kini telah menjamur penggunaanya, mulai dari judul film, buku, judul lagu,

caption dalam media sosial dan cara berkomunikasi dalam media sosial.

Seseorang juga merasa bangga jika lancar atau mahir dalam menggunakan kata

gaul atau alay. Namun apapun alasannya entah itu menjaga prestise, mengikuti

perkembangan zaman ataupun untuk mengangkat eksistensi mereka dalam

kelompoknya, tanpa kita sadari secara perlahan kita telah ikut andil dalam

mengikis kepribadian dan jati diri bangsa kita sendiri.

Kedudukan bahasa Indonesia juga semakin terdesak dengan pemakain

istilah bahasa gaul di kalangan masyarakat pada umumnya. Bahasa gaul ini sering

kita temukan dalam pesan singkat atau sms, chatting, caption postingan, dalam

media sosial dan sejenisnya. Misalnya dalam kata Lebay, Lol, Hoax, dll.

Fenomena ini mungkin saja merupakan keadaan yang disebut perubahan bahasa

baku menjadi tata bahasa tidak baku.

Berkenaan dengan itu pembelajaran bahasa Indonesia yang baik dan benar

adalah mengajarkan dan menerangkan tentang bahasa Indonesia dalam kehidupan

sehari-hari agar tidak terlalu menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia yang baik

dan benar, serta melestarikannya sebagai warisan bangsa. Bahasa merupakan

unsur yang sangat penting dalam berkomunikasi, yaitu alat komunikasi yang

paling utama. Sehubungan dengan itu, perlu adanya tindakan dari semua pihak

yang peduli terhadap bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa yang baik dan benar

Page 14: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

3

dapat mempermudah dalam berkomunikasi atau bertukar informasi, sehingga

orang lebih terbiasa bekomunikasi secara efektif. Penggunaan bahasa yang baik

dan benar sangat penting dibiasakan oleh kaum remaja. Hal ini agar bahasa

Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa

pengantar dalam dunia Pendidikan bisa tetap ada dan tidak kalah eksis dengan

bahasa gaul atau alay. Hal ini disebabkan, saat ini, penggunaan bahasa gaul atau

alay yang semakin banyak dikalangan remaja membuat eksistensi bahasa baik dan

benar menurun. Oleh karena itu, pengaruh bahasa gaul atau alay terhadap bahasa

baik dan benar di kalangan remaja harus di perhatikan.

Penggunaan bahasa untuk lingkungan yang berpendidikan tinggi dan

berpendidikan rendah tentu tidak dapat disamakan. Kita tidak dapat

menyampaikan pengertian mengenai jembatan, misalnya, dengan bahasa yang

sama kepada seorang anak SD dan kepada orang dewasa. Lebih lanjut lagi, karena

berkaitan dengan aspek komunikasi, maka unsur-unsur komunikasi menjadi

penting, yakni pengirim pesan, isi pesan, media penyampaian pesan, dan penerima

pesan. Bahasa gaul dapat berkembang karena beberapa faktor. Seperti media

sosial, televisi, dan dapat juga karena faktor lingkungan.

Televisi banyak menyajikan program-program yang menampilkan

kealayan menggunakan bahasa gaul. Dan remaja mengekspresikan bahasa gaul

melalui media sosial. Oleh karean itu bahasa gaul berkembang dengan cepat.

Sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mencegah televisi dari

menampilkan acara televisi yang menggunakan bahasa tidak baku, atau bisa

disebut bahasa alay. Dan orang tua harus membimbing anaknya agar menggnakan

Page 15: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

4

bahasa indonesia yang baik dan benar. Dan orang tua juga dapat mengkritik

politisi yang muncul di telivisi jika tidak menggunakan bahasa Indonesia yang

baik dan benar.

Bahasa bukan sekedar alat komunikasi, bahasa itu bersistem. Oleh karena

itu, berbahasa bukan sekedar berkomunikasi, berbahasa perlu menaati kaidah atau

aturan bahasa yang berlaku. Ungkapan “Gunakanlah Bahasa Indonesia yang baik

dan benar.” Tentu sudah sering mendengar dan membaca ungkapan tersebut.

Permasalahannya adalah pengertian apa yang terbentuk dalam benak kita ketika

mendengar ungkapan tersebut? Apakah sebenarnya ungkapan itu? Apakah yang

dijadikan alat ukur (kriteria) bahasa yang baik? Apa pula alat ukur bahasa yang

benar?. Penggunaan bahasa dengan baik menekankan aspek komunikatif bahasa.

Hal itu berarti bahwa kita harus memperhatikan sasaran bahasa kita. Kita harus

memperhatikan kepada siapa akan menyampaikan bahasa. Oleh sebab itu, unsur

umur, pendidikan, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang

khalayak sasaran tidak boleh abaikan. Karena berbahasa kepada anak kecil dengan

cara berbahasa kepada orang dewasa tentu berbeda.

Adapun manfaat media sosial bagi masyarakat diantaranya: Anda dapat

menggunakan sosial media sebagai wadah untuk menambah pengetahuan. Banyak

cara yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan ilmu dalam sosial media. Kita

tidak perlu bertatap muka dengan suatu komunitas atau group belajar untuk

membahas materi pemebelajaran, kita tidak harus bertatap muka jika kita ingin

menanyakan ilmu yang belum kita pahami. Cukup menggunakan sosial media

Page 16: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

5

dengan cerdas anda bisa belajar di rumah dan mendapatkan pengetahuan yang

luas tentang hal-hal yang belum anda ketahui.

Di lain sisi mempermudah kita dalam mendapatkan ilmu pengetahuan juga

mempermudah kita dalam berkomunikasi. Misalkan anda ingin berkomunikasi

dengan saudara anda yang ada di luar negeri tentu anda tidak mesti

mendatanginya secara langsung untuk bertatap muka, cukup anda menggunakan

sosial media sebagai alat komunikasa, apa lagi perkembangan teknologi hari ini

yang sudah sangat maju. Banyak sekali aplikasi soial media yang mampu

membuat anda bisa langsung bertatap muka secara langsung dengan saudara atau

kerabat anda yang jauh tanpa mendatanginya secara langsung. Seperti whatsaap,

Instagram, facebook, dan lain-lain.

Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Kalau

generasi negeri ini kian tenggelam dalam pudarnya bahasa Indonesia yang lebih

dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin sempoyongan dalam memanggul

bebannya sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa. Dalam kondisi demikian,

diperlukan pembinaan dan pemupukan sejak dini kepada generasi muda agar

mereka tidak mengikuti pembusukan itu. Pengaruh arus globalisasi dalam

identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan

bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Saat ini jelas di

masyarakat sudah banyak adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini diperparah

lagi dengan generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa

gaul. Bahkan, generasi muda inilah yang paling banyak menggunakan dan

menciptakan bahasa gaul di masyarakat.

Page 17: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

6

Sehingga bahasa Indonesia semakin pudar bahkan dianggap kuno. di mata

remaja dan juga menyebabkan turunnya derajat bahasa Indonesia. Penggunaan

bahasa gaul dapat mempersulit penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan

benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tidak mungkin jika

pekerjaan rumah, ulangan atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan

bahasa gaul. Karena, bahasa gaul tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis.

Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkenankan menggunakan

bahasa gaul. Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan

menggunakan bahasa gaul sebagai komunikasi. Bahasa gaul dapat mengganggu

siapapun yang membaca dan mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya.

Karena, tidak semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata gaul tersebut.

Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan waktu

yang lebih banyak untuk memahaminya. Penggunaan bahasa gaul yang semakin

marak di kalangan remaja merupakan sinyal ancaman yang sangat serius terhadap

bahasa Indonesia dan pertanda semakin buruknya kemampuan berbahasa generasi

muda zaman sekarang.

Sehingga tidak dapat dipungkiri suatu saat bahasa Indonesia bisa hilang

karena tergeser oleh bahasa gaul dimasa yang akan datang. Mengahadapi derasnya

laju perkembangan zaman saat ini memang harus di sikapi secara bijaksana.

Masyarakat secara sadar atau tidak sadar telah melakukan pergeseran kata-kata

dalam berkomunikasi sehari-hari. Banyak sekali kita jumpai Studi kasus

penggunaan bahasa di media sosial. Bahasa Indonesia sangat rentan terhadap

Page 18: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

7

pengaruh globalisasi, baik itu mendapatkan pengaruh positif ataupun negatif.

Masyarakat Indonesia tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Banyak masyarakat Indonesia yang berkomunikasi via sosial media lebih merasa

bangga dan membangga-banggakan menggunakan bahasa negeri orang lain. Atau

malah mencampur-campur bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Sehingga

banyak memunculkan bahasa serapan dari kata bahasa asing menjadi di- bahasa

Indonesiakan. Berkurangnya minat generasi muda untuk mempelajari Bahasa

Indonesia yang baik dan benar. Generasi muda cenderung untuk lebih menyukai

sesatu yang modern atau maju dalam berkomunikasi. Dengan masuknya budaya-

budaya asing dan bahasanya tentu lebih menarik bagi sebagian besar generasi

muda untuk dipelajari. Oleh karena itu, pun dituntut dalam hal tulis-menulis demi

penyebaran informasi. Namun persoalannya, apakah kita peduli terhadap laras

tulis bahasa kita. Sementara itu, yakinilah, tabiat dan tutur kata seseorang

menunjukkan asal-usulnya, atau dalam penegasan lain, bahasa yang kacau

mencerminkan kekacauan pola pikir pemakainya. Dengan menggunanakan bahasa

baik dan benar agar tulisan Anda bisa tampil baik, benar dan mudah dibaca serta

membuat tulisan anda dapat dipahami oleh para pembaca.

Adapun salah satu upaya untuk memerangi hal tersebut adalah dengan

membuka mata masyarakat luas tentang bagaimana pentingnya dan peran bahasa

Indonesia yang baik dan benar mengingat kembali eksistensi, bahasa Indonesia

sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa persatuan. Sehubungan dengan

permasalahan tersebut maka penelitian ini berfokus untuk menganalisis

penggunaan bahasa gaul dalam media sosial Instagram.

Page 19: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

8

Ketertarikan saya meneliti topik ini karena melihat pesatnya penggunaan

bahasa gaul media sosial dalam berkomunikasi dan sedikit dari banyaknya

pengguna media sosial yang menggunakan bahasa baik dan benar. Hal ini tentu

saja berpotensi menjadi sebuah ancaman besar pada bahasa Indonesia sebagai

bahasa pemersatu. karena semakin kurangnya penggunaan bahasa Indonesia

dalam kehidupan sehari-hari. Muncul dalam benak saya apakah sebagian

masyarakat hari ini sudah mulai kehilagan rasa bangga dalam menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunisi? Bukankah bahasa

Indonesia adalah salah satu ciri khas kita sebagai warga Negara Indonesia! bahasa

Indonesia sebagai pemersatu bangsa. Oleh karena itu bahasa Indonesia tidak boleh

kehilangan eksistensi dan rasa bangga menggunakan bahasa Indoneisa yang baik

dan benar dalam derasnya arus perkembangan zaman.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini

adalah bagaimanakah penggunaan bahasa gaul dalam media sosial Instagram?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai pada

penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa gaul dalam media sosial

Instagram.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat teoretis dan

praktis,yaitu:

Page 20: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

9

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan kajian ilmu

bahasa. Kajian tersebut dapat dimanfaatkan oleh pemerhati kebahasaan

sebagai bahan pendamping dalam kajian yang lebih luas lagi serta dapat

memberikan data atau informasi baik penerapan dalam mengembangkan

istlah-istilah Bahasa Indonesia, khususnya mengenai penggunaan bahasa

disosial media.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis bagi pembaca, khususnya masyarakat luas

dan pengguna sosial media,

a. penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

penggunaan bahasa, sehingga masyarakat lebih peduli terhadap tata

bahasa yang baik dan benar sebagai wujud pertahanan dan

melestarikan bahasa Indonesia.

b. Penelitian ini di harapkan dapat membuka mata masyarakat luas

tentang pentingnya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan

benar dalam kehidupan sehari-hari baik untuk berinteraksi secaraa

formal maupun non formal.

c. Penelitian ini juga diharapkan berguna sebagai pedoman jika ada

peneliti selanjutnya yang ingin membahas permasalahan serupa, yaitu

tentang penggunaan dan pergeseran tata bahasa.

Page 21: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

10

Page 22: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian yang Relevan

Penelitian sebelumnya yang memiliki kemiripan dengan penelitian ini

adalah peneliti yang pernah dilakukan Nurul Sardiyah (2019), dengan judul

skripsi “Pengaruh bahasa gaul terhadap penggunaan bahasa Indonesia” hasil

penelitianya mengungkapkan bahwa, hasil kuesioner yang telah disebarkan

kepada responden sebanyak 30 mahasiswa, diperoleh bahwa sebanyak 94 %

mereka mengetahui tentang bahasa gaul dan hanya 6 % yang tidak mengetahui

bahasa gaul. Namun, walaupun responden mengetahui bahasa gaul, tetapi mereka

jarang menggunakannya dalam berkomunikasi. Hanya 4 % yang sering

menggunakan bahasa gaul. Bahkan 7 % ditemukan tidak pernah menggunakan

bahasa gaul. Mengenai dengan siapa responden berkomunikasi dengan

menggunakan bahasa gaul, ternyata responden biasanya berkomunikasi

menggunakan bahasa gaul dengan teman sepermainan memiliki persentase

tertinggi sebesar 46 %, kemudian dengan teman sebaya sebesar 12 %. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa responden akan berkomunikasi dengan

menggunakan bahasa gaul kepada orang yang terdekat dengan mereka yang

memiliki usia yang hampir sama.

Selanjutnya penelitian yang pernah dilakukan Dewi Rani Gustiasari (2018)

dengan judul skripsi “Penganruh perkembangan zaman terhadap pergeseran tata

Bahasa Indonesia dengan studi kasus pada pengguna instagram” hasil

11

Page 23: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

12

penelitiannya mengungkapkan bahwa mengahadapi derasnya laju perkembangan

zaman saat ini memang harus di sikapi secara bijaksana. Salah satu implikasi yang

di rasakan saat ini yakni pada bahasa nasional Negara Indonesia. Dengan jumlah

penduduk yang banyak yang di dukung oleh teknologi yang semakin mahir,

masyarakat secara sadar atau tidak sadar telah melakukan pergeseran kata-kata

dalam berkomunikasi sehari-hari. Studi kasus yang diambil saat ini pada media

sosial instagram. Bahasa Indonesia sangat rentan terhadap pengaruh globalisasi,

baik itu mendapatkan pengaruh positif ataupun negatif.

2. Sosiolingustik

Sosiolinguistik merupakan kajian tentang bahasa yang dikaitkan dengan

kondisi kemasyarakatan. Sosiolinguistik mengkaji bahasa dengan

memperhitungkan hubungan antara bahasa dengan masyarakat, khususnya

masyarkat penutur bahasa (Kunjana , 2001: 12).

Nababan (1989: 187) menjelaskan sosiolinguistik merupakan pengkajian

bahasa dalam masyarakat. Hal ini dapat dijelaskan bahwa suatu sistem

komunikasi masyarakat yang terdiri atas lambang-lambang bunyi. Secara lebih

lanjut Harimukti Kridalaksana (1984: 201) menjelaskan bahwa sosiolinguistik

adalah cabang linguistk yang saling berpengaruh antara perilaku bahasa dan

perilaku sosial. Abdul Chaer dan Leonie Agustina (1995: 3) menyatakan bahwa

sosiolinguistik adalah bidang ilmu antar disiplin yang mempelajari bahasa dalam

kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat. Sebagai objek

dalam sosiolinguistik, bahasa diperlukan manusia dalam kegiatan kemasyarakatan,

yaitu mulai dari upacara pemberian nama pada bayi yang baru lahir sampai

Page 24: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

13

upacara pemakaman jenazah. Oleh karena itu, sosiolinguistik tidak akan terlepas

dari persoalan hubungan bahasa dengan kegiatan atau aspek-aspek

kemasyarakatan.

3. Hakikat Bahasa

Bahasa adalah sebuah sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh

anggota suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar

sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama

(Djardjowidjojo, 2008: 10). Sejalan dengan pendapat tersebut Chaer dan Leonie

(2010: 15) menyatakan bahwa bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa itu

dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat

dikaidahkan.

Aspek terpenting dalam bahasa adalah sistem, lambang, vokal, dan arbitrer

(Lubis, 1994: 1). Bahasa merupakan sebuah sistem yang bersifat sistematis. Selain

bersifat sistematis, juga bersifat sistemis. Dengan sistematis maksudnya bahasa itu

tersusun menurut pola tertentu, tidak tersusun secara acak atau sembarangan.

Sistemis artinya sistem bahasa itu bukan merupakan suatu sistem tunggal,

melainkan terdiri dari sebuah subsistem, yakni subsistem fonologi, subsistem

morfologi, subsistem sintaksis, dan subsistem leksikon. Menurut sistem bahasa

Indonesia baik bentuk kata maupun urutan kata sama-sama penting, dan

kepentingannya itu berimbang. Bahasa memiliki peran yang penting di dalam

kehidupan manusia. sebagai alat komunikasi yang memudahkan manusia untuk

berinteraksi antara yang satu dengan yang lain. Menurut Parera (2004:11), bahasa

merupakan suatu gejala sosial yang digunakan untuk berkomunikasi antar sesama

Page 25: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

14

manusia. Sebagai suatu gejala sosial, kita harus dapat membedakan penggunaan

bahasa dan tujuan penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi antar

manusia.Sebagai mahkluk sosial, kelompok masyarakat pasti memiliki

kebudayaan masing-masingdalam kehidupanya, hubungan antara bahasa dengan

kebudayaan sangat kompleks. Banyak para ahli yang berbeda pendapat mengenai

hubungan antara bahasa dan budaya. Ada yang megungkapkan bahwa bahasa dan

budaya adalah dua hal yang berbeda namun memiliki hubungan, kemudian ada

juga yang berpendapat bahwa bahasa ada karena dipengaruhi oleh kebudayaan

begitu juga sebaliknya.

Bahasa merupakan lambang bunyi, namun tidak semua bunyi dapat

dikatakan sebagai bahasa. Bunyi berbahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh

penutur terhadap lawan bicara, yang di mana bunyi tersebut memiliki makna serta

dapat dipahami oleh mitra tutur. Ketika bunyi tersebut dapat dipahami dan

mendapat tanggapan dari lawan bicara, maka kegitan tersebut dapat dikatakan

sebagai aktifitas berbahasa. Menurut pendapat Uhlenbeck (1982:9), bunyi bahasa

adalah bunyi yang diutarakan dan didengar dengan kesadaran bahwa bunyi

mengacu kepada sesuatu atau menunjuk kepada sesuatu, baik untuk

membicarakan berbagai hal dengan orang lain, maupun untuk mengekspresikan

sikap terhadap sesuatu tersebut. Bahasa berkembang berdasarkan kesepakatan dari

setiap kelompok masyarakat penggunanya. Ullmann (2007:23), bahasa adalah

jumlah total sistem-sistem bahasa yang disimpan oleh setiap anggota masyarakat

dalam benak (ingatan) masing-masing. Penggunaan bahasa banyak sekali

ragamnya, salah satu ragam penggunaan bahasa yaitu bahasa humor, atau bahasa

Page 26: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

15

yang bermakna jenaka. Berdasarkan uraian pendapat beberapa ahli sebelumnya,

maka dapat disimpulkan bahwa, bahasa merupakan suatu gejala sosial yang

tersusun atas lambang bunyi yang bermakna. Bahasa digunakan manusia sebagai

alat komunikasi dalam kehidupan masyarakat, agar mempermudah masyarakat

berinteraksi serta mengekspresikan sikap terhadap sesama.

a. Penggunaan Bahasa

Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam proses kehidupan

manusia karena bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi

antar sesama manusia. Bahasa menjadi beragam dan bervariasi. Terjadi

keragaman bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh para penuturnya yang tidak

homogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangat

beragam. Chaer (2010:62) membagi variasi bahasa berdasarkan penutur dan

penggunaanya. Berdasarkan penutur berarti, siapa yang menggunakan bahasa itu,

di mana tinggalnya, bagaimana kedudukan sosialnya di dalam masyarakat, apa

jenis kelaminnya, dan kapan bahasa itu digunakannya. Berdasarkan

penggunaanya, berarti bahasa itu digunakan untuk apa, dalam bidang apa, apa

jalur dan alatnya dan bagaimana situasi keformalannya. Chaer (2003:53) Bahasa

adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan

dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu, sebagai makhluk yang

berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai oleh

bahasa. Karena keterikatan dan keterkaitan bahasa itu dengan manusia, sedangkan

dalam kehidupannya di dalam masyarakat kegiatan manusia itu tidak tetap dan

selalu berubah-ubah, maka bahasa itu juga menjadi ikut berubah, tidak tetap,

Page 27: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

16

menjadi tidak statis. Karena itulah bahasa itu disebut dinamis. Perubahan yang

paling jelas, dan yang paling banyak terjadi, adalah pada bidang leksikon dan

semantic. Barangkali, hampir setiap saaat, ada kata-kata baru muncul sebagi

akibat perubahan budaya dan ilmu, atau ada kata-kata lama yang muncul dengan

makna kata baru. Contohnya saja bahasa Indonesia, banyaknya muncul kosakata

baru di masyarakat, dan kosakata tersebut dipakai dalam keseharian di situasi

yang tidak formal. Kosakata-kosakata baru yang tidak formal biasa disebut

dengan Slang, sedangkan kosakata yang ditemukan di lingkungan dan di bidang

tertentu disebut Jargon.

b. Sosial Media

Sosial media adalah sebuah media daring yang digunakan satu sama lain

dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi,

dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual tanpa

dibatasi oleh ruang dan waktu. Blog, jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk

media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial

sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar

ideologi dan teknologi Web 2.0 dan memungkinkan penciptaan dan

pertukaran user-generated content”.

Pesatnya perkembangan media sosial masa kini disebabkan oleh semua

orang yang merasa seperti bisa "memiliki" media sendiri. Jika untuk memiliki

media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar

Page 28: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

17

dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media sosial digital.

Seorang pengguna bisa mengakses media sosial dengan fasilitas jaringan internet

yang lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal, dan dilakukan sendiri

tanpa memerlukan karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit,

menambahkan, dan memodifikasi (baik tulisan, gambar, video, grafis, dan

berbagai model content lainnya).

Media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa yang saling membagi ide,

bekerja sama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berpikir, berdebat,

menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan

membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan

seseorang sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam

hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan media sosial

berkembang pesat. Tidak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan

kebutuhan menciptakan personal branding. Perkembangan media sosial sungguh

pesat, bisa dilihat dari banyaknya jumlah anggota yang dimiliki masing-

masing situs jejaring sosial. Berikut tabel jumlah anggota dari masing-masing

situs per Agustus 2017.

c. Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan

pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke

berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Satu fitur yang

unik di Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat

Page 29: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

18

seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan Polaroid. Hal ini berbeda dengan rasio

aspek 4:3 yang umum digunakan oleh kamera pada peralatan bergerak.

Instagram dapat digunakan di iPhone, iPad atau iPod Touch versi apapun

dengan sistem operasi iOS 3.1.2 atau yang terbaru dan telepon kamera Android

apapun dengan sistem operasi 2.2 (Froyo) atau yang terbaru. Aplikasi ini

tersebar melalui Apple App Store dan Google Play.

Pada tanggal 9 April 2012, diumumkan bahwa Facebook setuju mengambil alih

Instagram dengan nilai sekitar $1 miliar.

Berdiri pada tahun 2010 perusahaan Burbn, Inc., merupakan sebuah teknologi

startup yang hanya berfokus kepada pengembangan aplikasi untuk telepon

genggam. Pada awalnya Burbn, Inc. sendiri memiliki fokus yang terlalu banyak

di dalam HTML5 mobile, namun kedua CEO, Kevin Systrom dan juga Mike

Krieger, memutuskan untuk lebih fokus pada satu hal saja.

Setelah satu minggu mereka mencoba untuk membuat sebuah ide yang bagus,

pada akhirnya mereka membuat sebuah versi pertama dari Burbn, namun di

dalamnya masih ada beberapa hal yang belum sempurna. Versi Burbn yang

sudah final, adalah aplikasi yang sudah dapat digunakan di dalam iPhone, yang

dimana isinya terlalu banyak dengan fitur-fitur. Sulit bagi Kevin Systrom dan

Mike Kriegeruntuk mengurangi fitur-fitur yang ada, dan memulai lagi dari

awal, namun akhirnya mereka hanya memfokuskan pada bagian foto,

komentar, dan juga kemampuan untuk menyukai sebuah foto. Itulah yang

akhirnya menjadi Instagram.

Sejarah Instagram :

Page 30: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

19

Nama instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi

ini. Kata “insta” berasal dari kata “instan”, seperti kamera polaroid yang pada

masanya lebih dikenal dengan sebutan “foto instan”. Instagram juga dapat

menampilkan foto-foto secara instan, seperti polaroid di dalam tampilannya.

Sedangkan untuk kata “gram” berasal dari kata “telegram”, dimana cara kerja

telegram sendiri adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain

dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto

dengan menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang ingin

disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itulah Instagram berasal

dari instan-telegram.

Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan menjadi mengikuti

akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut Instagram. Dengan demikian

komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan

memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah

oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting,

dimana jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah

foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak. Untuk

menemukan teman-teman yang ada di dalam Instagram. Juga dapat

menggunakan teman-teman mereka yang juga menggunakan Instagram melalui

jejaring sosial seperti Twitter dan juga Facebook.

Kegunaan Utama Instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah

dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Foto yang hendak ingin

Page 31: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

20

diunggah dapat diperoleh melalui kamera iDevice ataupun foto-foto yang ada

di album foto di iDevice tersebut.

Foto yang telah diambil melalui aplikasi Instagram dapat disimpan di dalam

iDevice tersebut. Penggunaan kamera melalui Instagram juga dapat langsung

menggunakan efek-efek yang ada, untuk mengatur pewarnaan dari foto yang

dikehendaki oleh sang pengguna. Ada juga efek kamera tilt-shift yang

fungsinya adalah untuk memfokuskan sebuah foto pada satu titik tertentu.

Setelah foto diambil melalui kamera di dalam Instagram, foto tersebut pun juga

dapat diputar arahnya sesuai dengan keinginan para pengguna. Foto-foto yang

akan diunggah melalui Instagram tidak terbatas atas jumlah tertentu, melainkan

Instagram memiliki keterbatasan ukuran untuk foto. Ukuran yang digunakan di

dalam Instagram adalah dengan rasio 3:2 atau hanya sebatas berbentuk kotak

saja. Para pengguna hanya dapat mengunggah foto dengan format itu saja, atau

harus menyunting foto tersebut dulu untuk menyesuaikan format yang ada.

Setelah para pengguna memilih sebuah foto untuk diunggah di dalam

Instagram, maka pengguna akan dibawa ke halaman selanjutnya untuk

menyunting foto tersebut.

Pada versi awalnya, Instagram memiliki 15 efek-efek yang dapat

digunakan oleh para pengguna pada saat mereka hendak menyunting sebuah

foto. Efek tersebut terdiri dari: X-Pro II, Lomo-fi, Earlybird, Sutro, Toaster,

Brannan, Inkwell, Walden, Hefe, Apollo, Poprockeet, Nashville, Gotham,

1977, dan Lord Kelvin. Namun tepat pada tanggal 20 September yang lalu

Instagam telah menambahkan 4 buah efek terbaru yaitu; Valencia, Amaro,

Page 32: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

21

Rise, Hudson dan telah menghapus 3 efek, Apollo, Poprockeet, dan Gotham

dari dalam fitur tersebut. Di dalam pengaplikasian efek sekalipun para

pengguna juga dapat menghilangkan bingkai-bingkai foto yang sudah termasuk

di dalam efek tersebut. Fitur lainnya yang ada pada bagian penyuntingan adalah

Tilt-Shift. Tilt-shift ini, sama fungsinya dengan efek kamera melalui instagram,

yaitu untuk memfokuskan satu titik pada sebuah foto, dan sekelilingnya

menjadi buram. Dalam penggunaannya aplikasi Tilt-Shift memiliki 2 bentuk,

yaitu persegi panjang dan juga bulat. Kedua bentuk tersebut dapat diatur besar

dan kecilnya, juga titik fokus yang diinginkan. Tilt-shift juga mengatur rupa

foto disekeliling titik fokus tersebut, sehingga para pengguna dapat mengatur

tingkat buram pada sekeliling titik fokus di dalam foto tersebut.

Setelah foto tersebut disunting, maka foto akan dibawa ke halaman

selanjutnya, dimana foto tersebut akan diunggah ke dalam Instagram sendiri

ataupun ke jejaringan sosial lainnya. Dimana di dalamnya tidak hanya ada

pilihan untuk mengunggah pada jejaringan sosial atau tidak, tetapi juga untuk

memasukkan judul foto, dan menambahkan lokasi foto tersebut. Sebelum

mengunggah sebuah foto, para pengguna dapat memasukkan judul untuk

menamai foto tersebut sesuai dengan apa yang ada dipikiran para pengguna.

Judul-judul tersebut, para pengguna dapat menyinggung pengguna Instagram

lainnya dengan mencantumkan akun dari orang tersebut. Para pengguna juga

dapat memberikan label pada judul foto tersebut, sebagai tanda untuk

mengelompokkan foto tersebut di dalam sebuah kategori.

Page 33: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

22

d. Penggunaan Bahasa dalam Media Sosial

Pemakaian bahasa dalam media sosial dewasa ini menjadi perhatian para

bahasawan, baik di Indonesia maupun di negara-negara lain. Hal ini dikarenakan

adanya yang dipandang kurang pantas bagi perkembangan bahasa nasional pada

masing-masing negara karena penerapannya tidak merujuk pada tata bahasa baku

yang telah ditentukan. Ketidakpakeaan penggunaan bahasa dalam disebabkan

oleh teknologi itu sendiri dan dipengaruhi oleh budaya, bahasa daerah, serta

serapan bahasa di media sosial lain dari bahasa asing yang begitu massif

memengaruhi bahasa nasional. Orang-orang yang gemar bermedia sosial, tentu

sudah fasih dengan berbagai kosakata baru atau pun singkatan kata yang tidak

baku atau standar yang sering digunakan saat berinteraksi melalui media sosial

seperti kata gw (dialek Betawi: gue atau gua) yang merujuk pada kata “saya” atau

“aku” atau kata “btw” (bahasa Inggris) yang merupakan singkatan dari “by the

way” yang berarti “ngomong-ngomong”.

Pemakaian bahasa di media sosial lambat laun mengubah cara kita

berbahasa dan berkomunikasi dengan orang lain. Namun, kita juga perlu

memahami bahwa beragam media sosial yang kini menjamur memiliki

keterbatasan karakter untuk pesan teks yang disampaikan atau

memiliki karakteristik tersendiri yang akhirnya berdampak pada bahasa yang

digunakan. Keterbatasan karakter membuat penulisan pesan teks harus disingkat

agar sesuai dengan jumlah karakter pesan teks untuk tiap-tiap media sosial. Hal

Page 34: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

23

inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab ketidaksesuaian terhadap kaidah

tata bahasa yang telah ditentukan.

Diketahui bahwa bahasa yang cenderung digunakan oleh penulis

komentar dalam sosial media cukup bervariasi, meliputi bahasa Indonesia yang

tidak baku (ragam santai), bahasa Indonesia yang bercampur dengan bahasa

daerah dan bahasa asing serta bahasa Indonesia yang banyak mengandung istilah

dan ungkapan sarkastik. Ditinjau dari makna kalimatnya, diketahui pula bahwa

banyak tulisan dalam media sosial yang mengalami penyimpangan makna secara

pragmatis. Penyimpangan tersebut tampak dari munculnya unsur-unsur sarkasme

dalam kalimat. Adapun sarkasme yang paling sering muncul dan digunakan para

penulis pesan dalam media sosial adalah penggunaan kata-kata yang termasuk

dalam kelompok kata bermakna kasar, mengandung umpatan, sindiran, ejekan,

serta penggunaan sebutan atau julukan pada orang lain dengan tidak menghormati

atau bahkan merendahkan atau menghina. Menurut Chaer & Agustina (2015:

159), interferensi adalah salah satu bentuk “pengacauan” dalam praktik berbahasa

akibat adanya bilingualism, atau penguasaan bahasa lebih dari satu macam.

‘Pengacauan’ itu dapat berupa perubahan sistem bahasa sehubungan dengan

adanya persentuhan unsur bahasa dengan bahasa lain.

Media sosial memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia.

Media sosial mampu merubah cara orang mencari informasi. Media sosial pun

mampu merubah cara orang berkomunikasi dengan orang lainnya. Selain itu,

media sosial juga mampu merubah dan memodifikasi bahasa yang digunakan

dalam komunikasi itu. Modifikasi itu bisa kita temui dalam berbagai bentuk.

Page 35: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

24

Dalam media sosial, bahasa Indonesia mampu berkembang melahirkan istilah-

istilah baru. Baik yang diserap langsung dari bahasa Indonesia, maupun campuran

dengan bahasa asing. Tidak hanya itu, suatu kata dalam bahasa Indonesia dapat

memiliki arti baru di media sosial.

Media sosial juga dapat menyebarkan bahasa itu dengan masif. Di

Indonesia, Instagram menjadi media sosial dengan pengguna terbanyak.

Berdasarkan data dari We Are Social and Hootsuite, jumlah pengguna Instagram

dari Indonesia pada tahun 2018 mencapai 130 juta akun. Di awal kemunculannya,

Instagram bahkan menjadi media sosial yang paling populer. Dengan kondisi

seperti ini, penyebaran bahasa Indonesia hasil modifikasi dapat dengan mudah

tersebar melalui Intagram. Contoh nyata dari penyebaran itu saya alami sendiri.

Saat masih aktif menggunakan Instagram, lini masa saya dipenuhi dengan bahasa

modifikasi itu. Bahasa modifikasi yang saat itu populer ialah mengganti huruf-

huruf tertentu menggunakan angka. Misalnya, ada seorang teman yang menulis, “

Aduh lapar” menjadi “hadueh laper”. Bahasa modifikasi itu lebih sering kita

kenal dengan bahasa alay. Sebenarnya, bahasa itu tidak lahir ketika Instagram

populer. Namun, dengan adanya instagram dan aplikasi media sosial lainnya

bahasa itu tersebar secara masif. Modifikasi bahasa yang terjadi dalam media

sosial tidak hanya mengganti huruf dengan angka atau mengganti kata dengan

Bahasa asing yang hanya segelintir orang saja yang tahu. Tapi, muncul pula

istilah-istilah baru yang biasanya hasil plesetan dari bahasa yang sudah ada.

Contohnya, istilah “mimin” yang lahir dari istilah “admin”. Ada juga “momod”

yang lahir dari istilah “moderator”. Selain itu adapula istilah “hengpong jadul”

Page 36: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

25

yang merupakan plesetan dari “handphone jadul (telepon genggam lawas)”. Arti

baru pada kata yang sudah memiliki arti sendiri pada Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) juga dapat muncul di media sosial. Hal ini dapat dengan mudah

kita jumpai dalam komunitas atau forum tertentu di media sosial.

Misalnya pada komunitas Kaskuser dalam forum Kaskus. Dalam forum

Kaskus kita bisa menemukan kata yang sebenarnya ada dalam bahasa Indonesia.

Namun memiliki makna yang berbeda dalam forum tersebut. Misalnya kata

“Sundul”, dalam KBBI berarti menundukkan kepala untuk menumbuk

(menanduk), menangkis bola dengan kepala. Sementara dalam Kaskus, kata

“Sundul” memiliki arti baru yaitu, menaikkan sebuah unggahan agar menjadi

yang teratas dalam forum. Polisi bahasa di Media Sosial Media sosial tidak hanya

menjadi tempat menyebarnya bahasa-bahasa yang jauh dari kaidah bahasa

Indonesia. Media sosial, juga dapat menjadi tempat untuk mengedukasi

masyarakat tentang bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sekarang mulai

bermunculan akun-akun media sosial yang dengan sukarela menjadi “polisi

bahasa”. Seperti saat menulis makalah, atau saat mepresentasikan sesuatu dalam

forum resmi. Kita harus dapat memilah kapan menggunakan bahasa gaul dan

kapan menggunakan bahasa Indonesia yang susuai kaidah.Makin banyak

pengguna media sosial yang bergentayangan di dunia maya semakin meramaikan

khasanah bahasa Indonesia. Tentu saja, segala rupa bahasa, dari mulai yang level

sembrono hingga penuh kesantunan. Mulai dari bahasa yang lembut hingga yang

sarkasme, dari bahasa yang lugas hingga ambigu, bahkan dari bahasa kesenangan

hingga kebencian. Bahasa dunia maya makin menjadi-jadi. Apalagi ditambah

Page 37: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

26

warna bahasanya kaum alay, yang kadang agak lebay. Jika demikan, salahkah

kemunculan bahasa pada dunia maya dan jejaring sosial? Tidak ada yang salah.

Peradaban manusia, budaya, dan lingkungan/demografis adalah faktor-faktor yang

mempengaruhi pola berbahasa seseorang (Meyerhoff, 2006:108). Sikap bangsa

Indonesia terhadap Bahasa Indonesia cenderung ambivalen, sehingga terjadi

dilematis.

Artinya, di satu pihak kita menginginkan bahasa Indonesia menjadi

bahasa modern, dan dapat mengikuti perkembangan zaman sertamenginginkan

pemakaian yang baik dan benar, tetapi di pihak lain,kita telah melunturkan

identitas dan citrabahasa sendiridengan lebih banyak mengapresiasi bahasa asing

sebagai lambang kemodernan (Warsiman, 2006:42-43). Atas dasar itu, tidak heran

jika kalangan muda danremaja masa kini lebih cenderung menggunakan varian

bahasa baru/asing sebagai bagian dari dinamika peradaban manusia. Satu hal yang

harus tetap disepakati adalah penggunaan bahasa Indonesia yang bercampur kode

dengan bahasa gaul, dunia maya, alay, slang, ataupun bahasa daerah selagi tidak

dipakai dalam situasi formal tidaklah perlu dirisaukan. Namun, yang menjadi

kerisauan kalau ragam formal bahasa Indonesia (baku) itu digunakan tidak

sebagaimana mestinya (Nababan, 1993). Jadi, bahasa dunia maya dan jejaring

sosial akan menjadi ancaman apabila penggunaannya yang marak mulai

merambah pada aktivitas berbahasa formal, baik lisan maupun tulisan. Selain itu,

kita juga harus mencermati pergerakan bahasa pada dunia maya dan jejaring sosial

pada akhirnya memiliki “nilai ekonomi” yang semakin tinggi atau tidak? Karena

bahasa yang memiliki “nilai ekonomi tinggi” biasanya langgeng dan tidak bersifat

Page 38: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

27

sesaat sehingga mampu menggeser keberadaan bahasa utama atau formal. Di sisi

lain, fenomena bahasa pada dunia maya dan jejaring sosial dapat memberi

peluang kepada bahasa Indonesia untuk semakin menegaskan posisinya sebagai

bahasa nasional dan bahasa persatuan.

Setiap pemakai Bahasa Indonesia menjadi “hati-hati” terhadap

perkembangan varian bahasa yang berkembang di masyarakat. Kita menjadi

semakin “peduli” terhadap Bahasa Indonesia yang baik dan benar setelah

munculnya fenomena bahasa dunia maya dan jejaring sosial. Inilah momentum

bagi pemakai bahasa Indonesia untuk menerapkan polatutur yang baik dan benar

secara lisan maupun tulisan. Kita harus bersikap bangga terhadap bahasa

Indonesia dan selalu menjunjung tinggi kaidah pemakaiannya agar tidak hilang

akibat dinamika peradaban manusia dan intervensi dari bahasa lain. Kita harus

aktif dan tepat dalam menggunakan bahasa Indonesia dan tidak menjadikan

bahasa Indonesia sebagai bahasa sarkasme terhadap generasi muda dan remaja.

Bahasa adalah keharmonian.“Tidak ada satupun negara di dunia ini yang

monolingual secara murni” (Meyerhoff, 2006:103). Bahasa pada dunia maya dan

jejaring sosial yang semakin marak merupakan realitas akibat dinamika peradaban

manusia. Bahasa dunia maya dan jejaring sosial merupakan pola bahasa peralihan

dari bahasa lisan ke bahasa tulisan. Tidak ada yang salah dalam bahasa dunia

maya karena dinamika peradaban manusia, budaya, dan

lingkungan/demografis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pola berbahasa

seseorang. Dunia maya dan jejaring sosial akan menjadi ancaman apabila

penggunaannya yang marak mulai merambah pada aktivitas berbahasa formal,

Page 39: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

28

baik lisan maupun tulisan. Namun, bahasa dunia maya dan jejaring sosial akan

memberi peluang kepada bahasa Indonesia untuk semakin menegaskan posisinya

sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan.

e. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Berbahasa Indonesia yang baik adalah menggunakan bahasa Indonesia

yang sesuai konteks (pembicaraan atau penulisan). Berbahasa Indonesia yang

benar adalah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah (tata

bahasa) bahasa Indonesia. Menurut Anderson dan Douglas Brown bahwa bahasa

memiliki ciri atau sifat bahasa. Ciri-ciri bahasa itu antara lain bahasa itu adalah

sebuah sistem, berwujud lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, bermakna,

bersifat konvensional, unik, universal, dan produktif, bervariasi,

dinamis,digunakan sebagai alat komunikasi, dan merupakan identitas penuturnya.

Berikut ini adalah pengertian bahasa menurut beberapa ahli: WIBOWO (2001)

Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan

oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat

berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran

SMARAPRADHIPA (2005) Memberikan dua pengertian bahasa yaitu: Pertama,

menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa

simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah

sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran)

yang bersifat arbitrer. MACKEY (1986). Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan

suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem

lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-

Page 40: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

29

sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem.

WALIJA (1996) Mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling

lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan

pendapat kepada orang lain.

SYAMSUDDIN (1986) Memberi dua pengertian bahasa yaitu : Yang

Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan,

keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan

dipengaruhi. Yang Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang

baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang

jelas dari budi kemanusiaan. Adapun Contoh menggunakan bahasa Indonesia yang

baik dan benar

Berbahasa Indonesia yang baik dan benar dapat di artikan pemakaian

ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah

bahasa yang betul. Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar mengacu ke

ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan

kebenaran.Bahasa yang di ucapkan harus baku.

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa

konsekuensi logis terkait dengan pemakaianya sesuai dengan situasi dan kondisi .

Pada kondisi tertentu ,yaitu pada situasi formal pengguanaan bahasa Indonesia

yang benar menjadi pioritas uutama. Penggunaan bahasa seperti ini sering

menggunakan bahasa baku . Kendala yang harus di hindari dalam pemakaian

bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi ,

integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering

Page 41: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

30

digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang

digunakan menjadi tidak baik. Misalnya dalam pertanyaan sehari-sehari dengan

menggunakan bahasa yang baku, contoh:

Apakah kamu ingin menyapu rumah bagian belakang?

· Misalkan ketika dalam dialog antara seorang guru dengan seorang siswa

Pak guru : Rino apakah kamu sudah mengerjakan PR?

Rino : sudah saya kerjakan pak.

Pak guru : Baiklah kalau begitu , segera dikumpulkan.

Rino : terima kasih Pak

f. Bahasa Gaul

Menurut Alatas, Alwi, (2006) bahasa gaul adalah bahasa yang dingunakan

untuk berteman dan bersahabat di tengah masyarakat. Bahasa gaul meupakan

bentuk ragam bahasa yang digunakan oleh penutur remaja. Dalam konteks

moderen, bahasa gaul merupakan dialek bahasa Indonesia nonformal yang

digunakan sebagai bentuk percakapan sehari-hari dalam pergaulan di lungkungan

sosial. Media-media populer seperti televisi, radio, dunia perfileman nasional,

juga merupakan pemakai bahasa gaul.

Menurut Suhertian (1999) awal istilah-istilah dalam bahasa gaul itu

muncul untuk merahasiakan isi obrolan dalam komunitas tertentu. Oleh karena

sering digunakan di luar kemunitasnya, lama-lama istilah tersebut jadi bahasa

sehari-hari.

Menurut Wikipedia dari penelusuran situs google mengatakan bahwa

bahasa gaul atau bahasa prokem adalah ragam bahasa Indonesia non standar yang

Page 42: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

31

lazim digunakan di Jakarta pada tahun 1970-an yang kemudian digantikan oleh

ragam yang disebut sebagai bahasa gaul. Bahasa prokem ditandai oleh kata-kata

Indonesia atau kata dialek Betawi yang dipotong dua fonemnya yang paling akhir

kemudian disisipi bentuk “ok” di depan fonem terakhir yang tersisa. Misalnya,

kata bapak dipotong menjadi bap, kemudian disisipi “ok” menjadi bokap.

Diperkirakan ragam ini berasal dari bahasa khusus yang digunakan oleh para

narapidana.

Seperti bahasa gaul, sintaksis dan morfologi ragam ini memanfaatkan

sintaksis dan morfologi bahasa Indonesia dan dialek Betawi.7 Bahasa gaul atau

argot atau bahasa prokem adalah penggunaan kata-kata dalam bahasa yang tidak

resmi dan ekspresi yang bukan merupakan standar penuturan dialek atau bahasa.

Kata dalam bahasa gaul biasanya kaya dalam domain tertentu, seperti kekerasan,

kejahatan dan narkoba dan seks. Kata prokem sendiri merupakan bahasa

pergaulan dari preman.

Bahasa ini awalnya digunakan oleh kalangan preman untuk berkomunikasi

satu sama lain secara rahasia. Agar kalimat mereka tidak diketahui oleh

kebanyakan orang, mereka merancang kata-kata baru dengan cara antara lain

mengganti kata ke lawan kata, mencari kata sepadan, menentukan angka-angka,

penggantian fonem, distribusi fonem, penambahan awalan, sisipan, atau akhiran.

Masing-masing komunitas (daerah) memiliki rumusan sendiri-sendiri.

Pada dasarnya bahasa ini untuk memberikan kode kepada lawan bicara

(kalangan militer dan kepolisian juga menggunakannya). Bahasa prokem ini

mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia menjadi bahasa gaul. Dalam

Page 43: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

32

konteks kekinian, bahasa gaul merupakan dialek bahasa Indonesia non formal

yang terutama digunakan di suatu daerah atau komunitas tertentu (contohnya,

kalangan homo seksual atau waria). Penggunaan bahasa gaul menjadi lebih

dikenal khalayak ramai setelah Debby Sahertian mengumpulkan kosa-kata yang

digunakan dalam komunitas tersebut dan menerbitkan kamus yang bernama

“Kamus Bahasa Gaul” pada tahun 1999.

Meskipun bahasa gaul sebenarnya merujuk kepada bahasa khas yang

digunakan setiap komunitas atau subkultur apa saja, bahas gaul lebih sering

merujuk pada bahasa rahasia yang digunakan dalam kelompok yang menyimpang,

seperti kelompok preman, kelompok penjual narkotika, kaum homoseksual/

lesbian, pelacur, dsb.

Saat ini bahasa gaul telah banyak terasimilasi dan menjadi umum

digunakan sebagai percakapan sehari-hari dalam pergaulan di 18 lingkungan

sosial bahkan dalam media-media popular seperti TV, radio, dunia perfilman

nasional, dan sering pula digunakan dalam bentuk publikasi-publikasi yang

ditunjukan untuk kalangan remaja oleh majalah-majalah remaja popular. Bahasa

gaul umumnya digunakan di lingkungan perkotaan. Terdapat cukup banyak

variasi dan perbedaan dari bahasa gaul bergantung pada kota tempat seseorang

tinggal, utamanya dipengaruhi oleh bahasa daerah yang berbeda dari etnis-etnis

yang menjadi penduduk mayoritas dalam kota tersebut. Sebagai contoh, di

Bandung, Jawa Barat.

Perbendaharaan kata dalam bahasa gaulnya banyak mengandung kosakata-

kosakata yang berasal dari bahasa sunda. Contoh yang sangat mudah dikenali

Page 44: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

33

adalah dagadu yang artinya matamu. Perubahan kata ini menggunakan rumusan

penggantian fonem, dimana huruf M diganti dengan huruf D, sedangkan huruf T

diubah menjadi G. Sementara huruf vokal sama sekali tidak mengalami

perubahan. Rumusan ini didasarkan pada susunan huruf pada aksara jawa yang

dibalik dengan melompati satu baris untuk masing-masing huruf. Bahasa ini dapat

kita jumpai di daerah Yogyakarta dan sekitarnya.

g. Bahasa Asosiatif

Bahasa merupakan sesuatu yang penting dalam berkomunikasi, karena

melalui bahasa orang dapat menyampaikan perasaanya secara jelas kepada orang

lain. Bahasa asosiatif merupakan penggunaan bahasa baik itu kata maupun

kalimat yang bermakna asosiatif, atau memiliki makna yang lain di luar bahasa.

Pentingnya kalimat dalam bahasa agar pengguna bahasa agar penggunna bahasa

dapat mengeluarkan isis pikiran maupun perasaan secara utuh atau lebih rinci lagi.

Sedangkan makna asosiatif, yaitu untuk memberi pemahaman mengenai setiap

kata ang diucapkan, yang bermakna diluar bahasa atau berhubungan dengan

kepercayaan kelompok masyarakat pengguna bahasa. MenurutKBB (2008) Arti

kata Asosiatif - aso-si- bersifat asosiasi: bagi mereka, hubungan antara peristiwa-

peristiwa yg terjadi itu hanya (bersifat) Misalkan seseorang menyebut kata melati,

melati memiliki makna yaitu sebuahjenis bunga berwarna putih yang beraroma

khas, selain bermakana bunga sebagian masyarakan menganggap melati adalah

benda yang disucikan atau disakralkan. Anggapan lain selain bunga terhadap

bunga, melati itu lah yang dimaksut makna asosiatif (melati). Berdasarkan uraian

Page 45: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

34

mengenai bahasa asosiatif di atas, maka dapat disimpulakan bahwa bahasa

asosiatif merupakan kata atau kalimat yang memiliki makna lain di luar bahasa.

Kata dan makna merupakan bagian terpenting dari bahasa, karena melalui

kata, orang dapat menyusun kalimat sehingga dapat menggunakan bahasa dan

menyampaikan pesan dari makna yang dihasilkan oleh setiap kata yang digunakan.

Berdasarkan penggunaannya makna asosiatif dibagi lagi menjadi beberapa bagian.

Menurut Djajasudarma (2009:21), makna asosiatif dibagi lagi atas makna

konotatif, stilistika, makna kolokatif , dan makna afektif.

1. Makna Konotatif

Djajasudarma (1999: 9) menyatakan bahwa makna konotatif adalah

makna yang muncul dari makna kognitif ke dalam makna kognitif tersebut

ditambahkan komponen makna lain. Makna konotatif sering disebut dengan

istilah makna konotasi. Sebuah kata disebut mempunyai makna konotatif

apabila kata tersebut mempunyai “nilai rasa”, baik yang bersifat positif

maupun negatif. Jika sebuah kata tidak memiliki nilai rasa, maka kata

tersebut tidak memiliki konotasi. Namun, kata tersebut dapat juga disebut

berkonotasi netral. Artinya, kata yang digunakan tidak memihak pada kata

yang lain. Untuk menentukan apakah kalimat tersebut termasuk makna

konotatif atau bukan dapat dilihat dari keharmonian kata yang digunakan.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, makna konotatif

merupakan makna kata yang berbeda dari makna sebenarnya, atau makna

denotatifnya.Pada setiap kelompok masyarakat makna konotatof memiliki

perbedaan makna sesuai dengan kesepakatan kelompok masing-masing.

Page 46: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

35

Makna konotatif juga merupakan makna yang timbul akibat adanya nilai

rasa dari pengguna bahasa.

2. Makna Stilistika

Makna stilistika merupakan gaya penggunaan bahasa oleh penutur,

sehingga menghasilkan efek tertentu dari makna yang dihasilkan. Makna

stilistika yaitu makna yang berhubungan dengan kehidupan sosial, lebih

tepatnya makna yang mebedakan status sosial dalam kehidupan masyarakat.

Pada kata ada yang disebut dengan persamaan kata atau sinonim, dari

persamaan kata tersebut secara umum memiliki kesamaan makna.Sebagai

contoh kata“miskin dan melarat” keduanya memiliki makna tidak

berkecukupan, namun jika dilihat makna stilistikanya maka terdapat

perbedaan sosial atau kedudukan dari kedua kata tersebut. Makna stilistika

merupakan makan yang muncul karena penggunaan pilihan kata

sehubungan dengan adanya perbedaan sosial dalam Masyarakat menurut

Ratna (2009: 167).Secara definisi stilistika adalah ilmu yang berkaitan

dengan gaya dan gaya bahasa. Tetapi pada umumnya lebih mengacu pada

gaya bahasa. Dalam bidang bahasa dan sastra stilistika berarti cara-cara

penggunaan bahasa yang khas sehingga menimbulkan efek tertentu yang

berkaitan dengan aspek-aspek keindahan. Makna stilistika berkaitan dengan

kedudukan sosial dalam kehidupan, artinya setiap penggunaan kata yang

bermakna stilistika itu dapat menggambarkan kedudukan sosial dari objek

yang sedang dibicarakan.

Page 47: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

36

3. Makna Kolokatif

Makna kolokatif adalah makna yang berhubungan dengan

penggunaan beberapa kata di dalam lingkungan yang sama.

Misalnya kata ikan, gurami, sayur, tomat tentunya kata-kata tersebut akan

muncul di lingkungan dapur. Ada tiga keterbatasan kata jika dihubungkan

dengan makna kolokatif, yaitu (a) makna dibatasi oleh unsur yang

membentuk kata atau hubungan kata, (b) makna dibatasi oleh tingkat

kecocokan kata, (c) makna dibatasi oleh kecepatan.

Makna kolokatif yaitu makna kata yang berhubungan dengan kata

yang lain. kedua kata yang berkolokasi tdak memiliki makna yang sama,

namun jika disandingkan maka akan menghasilkan makna yang baru dan

serasi.

4. Makna Afektif

Makna afektif iyalah makna yang berhubungan dengan perasaan

penutur terhadap lawan bicaranya ataupun terhadap apa yang dibicarakan.

Djajasudarma (2009:21), mengatakan makna afektif adalah makna yang

melibatkan perasaan pembicara atau penulis secara pribadi. Makna afektif

akan sangat terlihat ketika dalam komunikasi lisan, karena dapat ditebak

melalui ekspresi dan intonasi penutur ketika berbicara. Contoh: “aku

menyukai apa yang kamu pakai” “tutup mulut kamu” Berdasaran penjelasan

dan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa makna afektif merupakan

makna yang berkaitan dengan perasaan pengguna bahasa secara individu.

Makna afektif merupakan luapan dari perasaan individu pengguna bahasa

Page 48: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

37

baik itu perasaan sedih, senang, hingga perasaan marah. Bahasa asosiatif

juga berfungsi untuk memberikan nilai estetika pada bahasa. Syairi

(2013:177), mengungkapkan bahawa fungsi bahasa sebenarnya bukan saja

sekadar alat komunikasi, akan tetapi lebih dari itu bahasa juga merupakan

cerminan budaya penuturnya yang dapat digunakan sebagai alat penafsir

identitasnya. Dengan demikian, di samping sebagai alat komunikasi antar

warga penuturnya bahasa bisa berfungsi sebagai identitas keperibadian,

sebagai sarana penghubung antara anggota keluarga, sebagai sarana

transformasi pengetahuan. Kemudian terdapat pendapat berbeda mengenai

fungsi bahasa.

Menurut Jakobson (dalam Aslinda & Syafyahya, 2010:90), ada

enam macam fungsi bahasa yaitu fungsi referensial, emotif, metalingual,

fatis, dan terakhir puitis. Fungsi bahasa juga dapat berbeda berdasarkan

baku tidak bakunya bahasa. Berdasarkan pendapat Alwi, dkk (2003:14),

bahwa bahasa baku menduduki empat fungsi, yaitu sebagai pemersatu,

pemberi kekhasan, pemberi kewibawaan, dan pemberi kerangka acuan.

Bahasa sebagai pemersatu, dengan bahasa baku dapat menghubungkan

semua penutur dengan berbagai dialek menjadi satu. Kemudian bahasa

sebagai pemberi kekhasan, bahasa baku dapat membedakan bahasa tersebut

dengan bahasa lain, seperti bahasa Indonesia dengan bahasa melayu di

negara lain. Selain itu orang yang berbicara dengan bahasa yang baku untuk

acara formal menunjukan bahwa seseorang tersebut sedang bersikap sopan.

Bahasa sebagai pembawa kewibawaan, hak ini bersangkutan dengan usaha

Page 49: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

38

seseorang mencapai kesederajatan dengan peradaban lain melalui

penggunaan bahasa. Sebagai kerangka acuan, bahasa baku dapat memberi

acuan kepada pengguna bahasa dengan adanya norma dan kaidah yang jelas

dalam berbahasa. Fungsi bahasa dapat dipahami dari bagaimana bahasa itu

digunakan oleh penutur. Fungsi bahasa dalam lingkungan sosial masyarkat

yaitu sebagai pemersatu, antara manusia dalam berinteraksi, sehingga dapat

menciptakan lingkungan sosial yang damai dan penuh interaksi. Halliday

(dalam Santoso, 2008:2), selalu menegaskan bahwa bahasa adalah produk

proses sosial. Selanjutnya fungsi bahasa diperinci menjadi tujuh fungsi,

yaitu fungsi interaksional, personal, regulatoris, instrumental, reprentasional,

imajinatif, dan heuristik. Lebih lanjut Halliday (dalam Aslinda dan

Syafyahya, 2010:91) menjelaskan tujuh fungsi bahasa antara lain.

Fungsi interaksional merupakan fungsi yang mengacu pada

pembinaan mempertahankan hubungan sosial antara penutur dengan

menjaga kelangsungan komunikasi.Selanjutnya fungsi personal, yaitu untuk

mengungkapkan perasaan, emosi, dan isi hati seseorang penutur.Kemudian

fungsi regulatoris atau regulasi yang berfungsi sebagai pengawas atau

pengatur peristiwa atau pengontrol perilaku sosial.Fungsi instrumental

bertujuan untuk memanipulasi lingkungan sehingga menimbulkan suatu

peristiwa yang terjadi.Fungsirepresentasional, berfungsi sebagai pembuat

pernyataan, penyampai fakta, penjelas atau pemberitahu kejadian

fakta.Selanjutnya fungsi imajinatif, sebagai pencipta system, gagasan atau

kisah imajinatif.Kemudian yang terakhir fungsi heuristik yaitu untuk

Page 50: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

39

memperoleh pengetahuan dari bahasa itu sendiri.Bahasa dapat

menggambarkan perilaku ataupun karakter penggunanya, seseorang tidak

dapat dikatakan baik ketika dia hanya menggunakan bahasa-bahasa yang

bermakna kasar.Adapun fungsi penggunaan bahasa pada memesalah satunya

yaitu untuk menyindir atau menyampaikan pesan melalui sindirin maupun

kritikan. Sindiran merupakan perbuatan atau perkataan yang dilakukan

untuk mengungkapkan perasaan emosi kepada orang lain. menurut Book

(dalam Mulyana,2007:243). Bahasa berperan penting dalam mengenalkan

banyak hal terhadap manusia dalam kehidupan sehari-hari. Agar komunikasi

dalam kehidupan sehari-hari berhasil, bahasa berfungsi untuk untuk

mengenal dunia di sekitar, kemudian untuk berhubungan dengan orang lain,

dan dapat menciptakan koherensi atau keselarasan dalam kehidupan.

Melalui bahasa, manusia dapat mempelajari apa saja yang ada di

sekitarnya, serta dapat mengetahui hal-hal baru dan penamaan-penamaan

terhada sesuatu yang ada di lingkungan masyarakat. Bahasa berfungsi untuk

berhubungan dengan orang lain sebagai manusia tentunya

4. Kesalahan Berbahasa

Kesalahan berbahasa adalah pemakaian bentuk-bentuk tuturan berbagai

unit kebahasaan yang meliputi kata, kalimat, paragraf, yang menyimpang dari

sistem kaidah bahasa Indonesia baku, serta pemakaian ejaan dan tanda baca yang

menyimpang dari sistem ejaan dan tanda baca yang telah ditetapkan sebagaimana

dinyatakan dalam buku Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

Page 51: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

40

Pelanggaran ini disebabkan kurang sempurnanya penguasaan dan pengetahuan

terhadap kode.

Kesalahan berbahasa tidak hanya dibuat oleh siswa yang mempelajari B2

(bahasa yang dipelajari siswa), tetapi juga dibuat siswa yang belajar BI (bahasa

ibu). Sedangkan analisis kesalahan berbahasa adalah suatu cara atau langkah kerja

yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa untuk mengumpulkan data,

mengidentifikasi kesalahan, menjelaskan kesalahan, mengklasifikasikan kesalahan

dan mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan berbahasa. Kesalahan berbahasa

biasanya ditentukan berdasarkan ukuran keberterimaan. Apakah bahasa (ujaran

atau tulisan) si pembelajar bahasa itu berterima atau tidak bagi penutur asli atau

pengajarnya. Jadi, jika pembelajar bahasa Indonesia membuat kesalahan, maka

ukuran yang digunakan adalah apakah kata atau kalimat yang digunakan

pembelajar benar atau salah menurut penutur asli bahasa Indonesia. Jika kata atau

kalimat yang digunakan pembelajar bahasa tadi salah, dikatakan pembelajar

bahasa membuat kesalahan. Ukuran berbahasa yang baik ini adalah ukuran

intrabahasa atau intralingual. Ukuran kesalahan dan ketidaksalahan intrabahasa

adalah ukuran kebahasaan. Ukuran kebahasaan meliputi :

a) fonologi(tata bunyi)

b) morfologi(tata kata)

c) sintaksis(tata kalimat)

d) semantik(tata makna)

Seorang pakar linguistik Noam Comsky membedakan antara kesalahan berbahasa

(error) dengan kekeliruan berbahasa (mistake), keduanya memang sama-sama

Page 52: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

41

pemakaian bentuk tuturan yang menyimpang, akan tetapi kesalahan berbahasa

terjadi secara sistematis karena belum dikuasainya kaidah bahasa yang benar.

Sedangkan kekeliruan berbahasa bukan terjadi secara sistematis, melainkan

dikarenakan gagalnya merealisasikan kaidah bahasa yang sebenarnya sudah

dikuasai.

Kekeliruan dalam berbahasa disebabkan karena faktor performansi,

sedangkan kesalahan berbahasa disebabkan faktor kompetensi. Faktor

performansi meliputi keterbatasan ingatan atau kelupaan sehingga menyebabkan

kekeliruan dalm melafalkan bunyi bahasa, kata, urutan kata, tekanan kata atau

kalimat. Kekeliruan ini bersifat acak, maksudnya dapat terjadi pada berbagai

tataran linguistik. Kekeliruan biasanya dapat diperbaiki sendiri oleh siswa yang

bersangkutan dengan cara lebih mawas diri dan lebih memusatkan perhatian pada

pembelajaran. Sedangkan kesalahan yang di sebabkan faktor kompetensi adalah

kesalahan yang disebabkan siswa belum memahami sistem linguistik bahasa yang

digunakannya. Kesalahan berbahasa akan sering terjadi apabila pemahaman siswa

tentang sistem bahasa kurang. Kesalahan berbahasa dapat berlansung lama apabila

tidak diperbaiki. Guru dapat melakukan perbaikan dengan melalui remedial,

latihan, praktik, dan lain sebagainya

.

5. Tata Bahasa

Tata bahasa Indonesia dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, tentu kita

tidak akan terlepas dari tata bahasa. Tata bahasa yang dalam bahasa Inggris

Page 53: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

42

disebut Grammar sangat penting sebagai modal awal yang harus dikuasai oleh

seorang penutur bahasa inggris untuk bisa berkomunikasi dengan baik dan benar.

Di Indonesia kualitas penerapan tata bahasa masih sangat rendah, hal ini terbukti

seperti yang dipraktikan oleh bangsa Indonesia di media massa maupun pada

kehidupan nyata. Tata bahasa adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari

kaidah-kaidah yang mengatur penggunaan bahasa. Menurut Keraf (dalam

Misriyah, 2011: 1), tata bahasa merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan

dalam stuktur bahasa. Stuktur bahasa itu meliputi tata bunyi, tata bentuk, tata kata,

tata kalimat dan tata makna. Dengan kata lain, menurut Keraf (dalam Misriyah,

2011: 1) tata bahasa meliputi bidang-bidang fonologi, morfologi, dan sintaksis.

a. Fonologi

Istilah Fonologi berasal dari kata Yunani yaitu phone yang berarti

bunyi dan logos berarti ilmu, fonologi disebut juga sebagai tata bunyi.Fonologi

merupakan bagian dari tata bahasa atau bidang ilmu bahasa yang menganalisis

bunyi bahasa secara umum.Fonologi merupakan ilmu tentang perbendaharaan

fonem sebuah bahasa serta distribusinya.

1. Fonetik

Fonetik yaitu bagian ilmu linguistik yang mempelajari bunyi yang

diproduksi oleh manusia. Fonetik merupakan ilmu yang mempelajari

bagaimana sekumpulan bunyi fonem sebuah bahasa direalisasikan. Selain

itu fonetik juga berguna untuk mempelajari cara kerja organ tubuh

manusia, terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahasa, terdiri dari

Page 54: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

43

huruf vokal, konsonan, diftong (vokal yang ditulis rangkap), dan kluster

(konsonan yang ditulis rangkap. Fonetik memiliki tiga cabang utama

yaitu:

a) Fonetik auditori yang mempelajari persepsi bunyi dan utamanya

bagaimana otak mengolah data yang masuk sebagai suara.

b) Fonetik akustik yang mempelajari gelombang suara dan bagaimana

mereka didengarkan oleh telinga kita.

c) Fonetik artikulatoris yang mempelajari gerakan dan posisi bibir, lidah

serta organ-organ manusia lainnya yang memproduksi suara atau

bunyi bahasa.

2. fonemik

Fonemik yaitu bagian fonologi yang mempelajari bunyi ujaran menurut

fungsinya sebagai pembeda arti. Fonemik merupakan satuan bunyi ujaran

yang bersifat netral dan masih belum terbukti (tidak membedakan arti).

Sedangkan fonem merupakan satuan bunyi ujaran terkecil yang

membedakan arti. Alofon adalah variasi fonem disebabkan pengaruh

lingkungan yang dimasuki. Lambang fonem dinamakan hirif. Fonem

berbeda dengan huruf. Ada tiga unsur fonem yang penting yaitu udara,

titik artikulasi (bagian alat ucap yang menjadi titik sentuh articulator), dan

artikulator (bagian alat ucap yang bergerak).

b. Morfologi

Morfologi berarti pengetahuan tentang bentuk. Morfologi adalah

bidang linguistik atau tata bahasa yang mengkaji tentang pembentukan kata

Page 55: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

44

atau morfem-morfem dalam suatu bahasa. Morfologi disebut juga sebagai tata

bentuk. Morfem merupakan satuan ujaran yang memiliki makna gramatikal

atau leksikal yang turut serta pada pembentukan kata atau yang menjadi bagian

dari kata. Berdasarkan potensinya morfem dibedakan menjadi dua bagian yaitu

a) Morfem terikat yaitu morfem yang tidak mampu berdiri sendiri, sehingga

harus selalu berikatan dengan morfem bebas melalui proses morfologis,

atau proses pembentukan kata. Contoh morfe terikat yaitu me-, pe-, -an,

ke--an, di-, swa-, trans-, -logi, -isme

b) Morfem bebas yaitu morfem yang dapat berdiri sendiri sebagai kata serta

secara gramatikal menduduki satu fungsi pada kalimat. Morfem bebas

disebut juga sebagai kata dasar. Contoh morfem bebas (kata dasar) yaitu

seperti buku, kantor, pantau, uji, ajar, kali, arsip, dan liput adalah morfem

bebas atau kata dasar.

c. Sintaksis

Sintaksis berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu syn berarti bersama dan

taxis berarti pengaturan. Sintaks yaitu ilmu mengenai prinsip serta peraturan

untuk membuat sebuah kalimat. Selain itu sintaks juga berguna untuk merujuk

langsung pada sebuah peraturan atau prinsip yang mencakup struktur kalimat

pada bahasa apapun. Pakar sintaksis pun berusaha mendapatkan aturan umum

yang diterapkan pada setiap bahasa. Kata sintaksis juga sering digunakan untuk

merujuk pada aturan yang mengatur sistem matematika seperti logika, Bahasa.

Page 56: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

45

B. Alur Penelitian

Objek penelitian ini adalah data instagram yang ada pada status,

postingan, dan komentar pengguna instagram yang mengandung isilah bahasa

gaul. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan penggunaan bahasa gaul.

Sosiolinguistik merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari

hubungan antara bahasa dan masyarakat. Dalam hal ini penggunaan bahasa di

media sosial yang meliputi salah satunya penggunaan bahasa gaul dalam media

sosial khususnya instagram. Penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan

bentuk-bentuk bahasa gaul.

Sosiolinguistik

Penggunaan Bahasa

Page 57: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

46

Bangan 2.1: kerangka pikir.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Temuan

Media Sosial Penyampaian Kritik Tuturan langsung

Instagram

Bahasa Gaul

Analisis

Page 58: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

47

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti berusaha meyajikan

kenyataan−kenyataan secara objektif sesuai dengan kenyataan yang ditemukan di

lapangan tentang penggunaan bahasa gaul dalam media sosial Instagram. Selain

itu peneliti berusaha menguraikan fakta atau fenomena penggunaan istilah bahasa

gaul dalam bentuk kata, klausa, dan kalimat. Jenis penelitian ini tergolong

penelitian lapangan peneliti mengamati pengguna media sosial instagram yang

menggunakan bahasa gaul dalam berinteraksi di jejaring sosial melalui aplikasi

Instagram.

B. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini adalah pengguna media sosial instagram yang

menggunakan Bahasa gaul dalam berinteraksi di jejaring sosial melalui aplikasi

Instagram.

C. Data dan Sumber Data

1. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata, frasa, klausa, yang

menggunakan bahasa gaul dalam berinteraksi di sosial media khususnya

Instagram data diperoleh dari hasil observasi.

2. Sumber data dalam penelitian ini adalah komentar, stories, caption, dan

postingan pada laman media sosial Instagram. Dalam penelitian ini,

peneliti sebagai instrumen kunci dan menggunakan alat bantu berupa

Gawai sebagai sarana penghubung dalam mengamati fenomena istilah

bahasa gaul yang digunakan dalam berinteraksi di media sosial Instagram.

Waktu yang digunakan oleh peneliti dalam perampungan sumber data

Page 59: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

48

dalam penelitian ini yaitu sampai penelitian ini di anggap sudah memenuhi

syarat untuk diujikan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Observasi ini digunakan agar peneliti dapat mengamati dengan bebas,

sehingga diharapkan hasil penelitian ini akan objektif. Pada penelitian ini

menggunakan observasi non partisipan. Observasi non partisipan adalah

dimana observer tidak ikut di dalam kegiatan orang yang akan diobservasi,

dan secara terpisah berkedudukan selaku pengamat.

2. Dokumentasi dengan memfoto status dan komentar informan melalui

layar Gawai. Untuk mendapatkan bahasa tulis yang merupakan fenomena

bahasa dalam media sosial Instagram.

a. Teknik baca yaitu dengan membaca setiap komentar, stories, capion, dan

postingan informan yang diketik dan diunggah ke dalam media sosial

khususnya instagram.

b. Tangkap Layar yaitu dengan mengambil foto setiap setiap komentar,

stories, capion, dan postingan informan yang diketik dan diunggah ke

dalam media sosial instagram

c. Catat yaitu dengan mencatat setiap setiap komentar, stories, capion, dan

postingan informan yang diketik dan diunggah ke dalam media sosial

instagram

E. Teknik Analisis Data

Page 60: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

49

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, jenis Deskriptif, maka setelah

data diklarifikasi, menganalisis data dengan metode padan. Menurut sudaryanto

(1993: 13-14), metode padan merupakan analisis data yang memiliki alat penentu

diluar bahasa, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan.

Teknik yang digunakan adalah teknik referensial. Teknik referensian digunakan

untuk mendeskripsikan bahasa gaul dalam media sosial Instagram.

Page 61: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Bahasa adalah sesuatu yang hidup, sebagai sesuatu yang hidup ia tentu

mengalami perkembangan atau perubahan mengikuti zaman. Perubahan itu terjadi

karena bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari

segala kegiatan dan gerak manusia sebagai mahluk sosial. Adapun yang menjadi

faktor kajian adalah bagaimana penggunaan bahasa gaul dalam media sosial

instagram.

Hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan bentuk

penggunaan bahasa gaul dalam media sosial instgram. Data yang di peroleh akan

di kemukakan, dan sebagai bukti dari hasil penelitian langsung dalam media sosial

instagram.

Dalam penelitian ini akan dibahas hasil penelitian berdasarkan bentuk

penggunan bahasa gaul dalam media sosial instagram yang telah ditemukan.

Peneliti menemukan bentuk penggunaan bahasa gaul dalam media sosial

instagram dengan bentuk kata, singkatan, campuran bahasa asing, di kalangan

pengguna media sosial instagram.

Pemaparan pada bab ini akan diuraikan secara lengkap hasil penelitian

berdasarkan pada rumusan masalah pada bab sebelumnya yaitu bagaimanakah

penggunaan bahasa gaul dalam media sosial Instagram? Adapun hasil yang

dimaksud sebagai berikut:

48

Page 62: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

51

Observasi penelitian ini mengambil beberapa data pada pengguna media

sosial khususnya instagram yang menggunakan bahasa gaul sebagai bukti hasil

penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Berikut ini adalah hasil observasi dari

beberapa pengguna bahasa gaul yang ditemukan dalam media sosial instagram.

1. Pict-001…@Dianctrawrnaa terkejoet akunya ;(

Gambar 1. Sample 1.

TERKEJOET = TERKEJUT

komentar di atas terdapat satu istilah gaul yang ditemukan dari hasil

pengamatan dalam media sosial instagram yaitu kata terkejoet merupakan istilah

gaul dengan penggunaan ejaan lama (ejaan van ophuijsen) yang berarti “terkejut”

dengan menyisipkan fonem /o/ dan fonem /e/ lalu menghilngkan fonem “u”. Kata

tersebut di anggap sebagai istilah gaul saat ini yang lazim digunakan kaum

milenial padahal kata tersebut termasuk ke dalam ejaan tempo dulu di Indonesia.

2. Pict-002…@nobachy25 Gasskeun eerr anjirrrrrr

Gambar 2. Sample 2.

GASSKEUN = BERANGKAT, AYO

EERR = GERAM

ANJIRRRR = WAH, TERKEJUT

Page 63: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

52

Komentar di atas terdapat tiga istilah gaul yang ditemukan dari hasil

pengamatan dalam sosial media instagram. Istilah gasskeun merupakan istilah

gaul dari berangkat, ayo, atau ajakan. Istilah gasskeun biasanya banyak digunakan

di sosial media atau dalam perbincangan sehari-hari dikalangan kaum milenial.

Kata ”gas” adalah istilah gaul artinya kurang lebih sama seperti “ayo” tapi

lebih ke arah menyetujui ajakan, atau juga membujuk. Istilah gas bermaksud

untuk mengungkapkan kondisi berjalan, melaju, atau ajakan.

Kata “keun” berasal dari bahasa Sunda bermakna biarkan, apabila berfungsi

sebagai kata, bukan akhiran –keun memiliki makna sama dengan akhiran –kan

dalam bahasa Indonesia.

Kata Eerr merupakan istilah untuk menunjukkan ekspresi “geram” (marah

sekali atau gemas) kepada sesuatu.

Kata Anjirrrrr merupakan ungkapan atau istilah gaul peralihan dari kata

“anjing” yang mengekspresikan kemarahan atau sesuatu yang membuat sesorang

begitu “luar biasa”. Istilah tersebut termasuk bahasa yang “kasar” bergantung

pada maksud yang menggunakan bahasa tersebut.

3. Pict-003…@melasagita02 Lu olang nyayi apa sich

Gambar 3. Sample 3.

Page 64: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

53

LU = KAMU

OLANG = ORANG

SICH = SIH

Komentar di atas terdapat tiga istilah gaul yang ditemukan dari hasil

pengamatan dalam media sosial instagram yaitu kata lu merupakan istilah gaul

dari “kamu”. kata olang merupakan istilah gaul dengan penggunaan ejaan yang

tidak tepat yaitu “orang” mengganti fonem /r/ menjadi /l/. kata sich merupakan

istilah gaul dengan penggunaan ejaan yang tidak tepat yaitu “sih” yang

menyisipkan fonem /c/ sehingga melafalkannya-pun agak berbeda.

4. Pict-004…@nfitrifarhah wooow capah tuhhh

Gambar 4. Sample 4.

WOOOW = WOW

CAPAH = SIAPA

TUHHH = ITU

Komentar di atas terdapat tiga istilah gaul yang ditemukan dari hasil

pengamatan dalam media sosial instagram yaitu kata wooow dengan disisipkan

tiga fonem /o/. merupakan istilah gaul dengan penggunaan ejaan yang tidak tepat

seharusnya “wow”. Istilah “wow” bermakna kata seru yang menyatakan

keheranan dan kegembiraan.

Page 65: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

54

Kata capah merupakan istilah gaul dengan menggunakan ejaan yang tidak

tepat seharusnya “siapa” yang seharusnya fonem /S/ diubah menjadi fonem /c/

dan tidak menghilangkan fonem /i/. kata siapa bermakna pertanyaan untuk

menanyakan nomina insan atau menanyakan nama orang.

Kata tuhhh merupakan istilah gaul dari ”itu” yang menambahkan beberapa

fonem ”h”. Kata “itu” bermakna kata penunjuk tempat.

5. Pict-005…@masriahsulistina Kiyutttt

Gambar 5. Sample 5.

KIYUTTT = IMUT

Komentar di atas terdapat istilah gaul yaitu kata kiyuttt berasal dari bahasa

asing yang berarti “imut”. Istilah kiyutt jarang atau tidak sama sekali digunakan

dalam komunikasi sehari-hari, istilah tersebut biasanya digunakan kaum remaja

dalam berinteraksi di media sosial.

6. Pict-006…@lambeturah_offical syapaaah tuchhhh

Page 66: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

55

Gambar 6. Sample 6.

SYAPAHHH = SIAPA

TUCHHH = ITU

Caption di atas terdapat dua istilah gaul yaitu kata syapahhh merupakam

istilah gaul yang artinya “siapa” dengan menyisipkan fonem /y/ dan menambah

tiga fonem /h/. kata “siapa” untuk menanyakan nomina insan atau menanyakan

nama orang.

Kata tuchhh merupakan istilah gaul yang artinya “itu” dengan

menghilangkan fonem /i/ pada awal kalimat dan menambahkan empat fonem pada

akhir kata yaitu fonem /c/, /h/, /h/, /h/.

7. Pict-007…@jakarta.keras Tarik sis dimana pun

Gambar 7. Sample 7.

SIS = SISTER, SAUDARA

Caption di atas terdapat istilah gaul yaitu kata sis yang artinya “sister” dalam

bahasa Indonesia artinya “saudara”. Kata “sis” di ambil dari kata “sister” lalu

dihilangkan suku kata yang kedua yaitu /ter/.

8. Pict-008…@jakarta.keras Sama sama bund

Page 67: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

56

Gambar 8. Sample 8.

BUND = BUNDA

Caption di atas terdapat istilah gaul yaitu kata bund yang seharusnya

“bunda” yang belakangan ini mulai populer digunakan oleh pengguna media

sosial untuk memberi komentar pada sebuah postingan. Kata bund di ambil dari

kata “bunda” dengan menghilangkan fonem /a/.

9. Pict-009…@iccafz_ malam ini bikin mager, kuy nongky biar ntaps nih.

Gambar 9. Sample 9.

MAGER = MALAS GERAK

KUY = AYO

NONGKY = NONGKRONG

Page 68: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

57

NTAPS = MANTAP

Stories di atas terdapat empat istilah gaul yaitu kata mager merupakan

akronim yang terbentuk dari gabungan dua suku kata pertama sehingga menjadi

sebuah kata. Masing-masing suku kata pertama dari kata “malas dan gerak”

digabungkan sehingga membentuk kata mager.

Kata kuy berasal dari kata “yuk” lalu di balik dengan memindahkan fonem

/k/ pada awal kata menjadi kuy.

Kata nongky merupakan istilah gaul atau plesetan dari kata “nongkrong”

sering digunakan remaja masa kini untuk menyebutkan kegiatan berkumpul

mereka bersama teman-teman atau satu group mereka pada suatu tempat.

Kata ntaps berarti “mantap” apa bila digunakan dalam istilah gaul. suku kata

pertama dihilangkan kemudian ditembahkan fonem /s/ pada akhir kata .

10. Pict-0010…@waroeng_imaji Selamat harie sumpah pemuda guys.

Gambar 10. Sample 10.

HARIE = HARI

GUYS = TEMAN

Page 69: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

58

Stories di atas terdapat dua istilah gaul yaitu kata harie dengan penggunaan

ejaan lama (ejaan van ophuijsen) yang berarti “hari” dengan menambahkan fonem

/e/ pada akhir kata. Kata Guys berasal dari bahasa Inggris yaitu “guy atau guys”

yang artinya “teman atau kawan”.

11. Pict-0011…hasbiinur Kawan gercep lah jgn boring terus.

Gambar 11. Sample 11.

GERCEP = GERAK CEPAT

BORING = BOSAN ATAU MALAS

Stories di atas terdapat dua istilah gaul yaitu kata gercep yang artinya

“gerak cepat” merupakan akronim yang terbentuk dari gabungan dua suku kata

pertama sehingga menjadi sebuah kata. Masing-masing suku kata pertama dari

kata “gerak dan cepat” digabungkan sehingga membentuk kata gercep.

Kata Boring yang artinya” bosan atau malas” kata tersebut berasal dari

bahasa Inggris. Istilah tersebut pun sangat lazim digunakan oleh kaum remaja saat

Page 70: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

59

ini dalam menyatakan suasana yang membuat mereka bosan atau ketika sedang

malas.

12. Pict-0012…@celotehanfak Bgst, aku ga punya keuwuan yang bias di ss.

Gambar 12. Sample 12.

BGST = BAHAGIA SESAAT

GA = TIDAK

UWU = UNHAPPY WITHOUT U

SS = SCREEN SHOT

Postingan di atas terdapat empat istilah gaul yaitu “bgst” kepanjagan dari

“bahagia sesaat” merupakan singkatan dari fonem /b/ dan /g/ yang

dipanjangankan menjadi “bahagia”, selanjutnya fonem /s/ dan /t/ dipanjangkan

menjadi “sesaat” sehingga membentuk sebuah kata bgst.

Kata ga berasal dari istilah “gak” yang artinya “tidak” dengan

menghilangkan fonem /k/ pada akhir kata. istilah tersebut sering di jumpai pada

percakapan remaja zaman sekarang dalam media sosial ataupun pada kehidupan

sehari-hari.

Page 71: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

60

Kata uwu berupa singkatan yang berasal dari bahasa Inggris “unhappy

without u” jika di artikan ke dalam bahasa Indonesia “ tidak bahagia tanpamu”

istilah gaul tersebut sering dijumpai pada percakapan remaja jaman sekarang

dalam media sosial.

Kata ss merupakan singkatan yang berasal dari bahasa Inggris “screen shot”

jika di artikan ke dalam bahasa Indonesia artinya “tangkapan layar”. Kata screen

shoot disingkat menjadi “ss”.

Pict-0013…@bantalkusam Kalo gua salah , ya ngomong ke gua, jangan ke orang

lain.

Gambar 13. Sample 13.

GUA = SAYA ATAU AKU

Postingan di atas terdapat bahasa gaul yaitu kata gua merupakan istilah gaul

atau plesetan dari kata ”aku atau saya” yang sering di jumpai pada percakapan

remaja zaman sekarang.

Page 72: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

61

13. Pict-0014…@fiersabesari.quotes Jangankan kamu, saya aja bosen sama diri

sendiri.

Gambar 14. Sample 14.

AJA = SAJA

BOSEN = BOSAN

Postingan di atas terdapat dua istilah gaul yaitu kata aja merupakan istilah

gaul dengan penggunaan ejaan yang tidak sesuai kaidah bahasa Indonesia yang

harusnya “saja” dengan menghilangkan fonem /s/ pada awalan kata.

Kata bosen merupakan istilah gaul dengan penggunaan ejaan yang tidak

tepat yang artinya “pantas” dengan mengganti fonem /a/ menjadi fonem /e /.

14. Pict-0015…@kisahcintamuslimah Pantes rajin main ml, rupnya ada user gs

ganteng yang nemenin mabar.

Page 73: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

62

Gambar 15. Sample 15.

PANTES = PANTAS

NEMENIN = MENEMANI

MABAR = MAIN BARENG

Postingan di atas terdapat tiga istilah gaul yaitu pantes merupakan istilah

gaul dengan penggunaan ejaan yang tidak sesuai kaidah bahasa Indonesia yang

seharusnya “pantas” karena fonem /a/ diganti menjadi fonem /e/.

Kata Nemenin merupakan istilah gaul dengan penggunaan ejaan yang tidak

tepat yang artinya “menemani” karena suku kata pertama pada awal kata diganti

menjadi fonem /n/ seharusnya fonem /m/, mengganti fonem /m/ menjadi fonem

/n/, dan menambahkan fonem /n/ pada akhir kata.

Kata mabar adalah istilah gaul yang yaitu “main bareng” merupakan

akronim yang terbentuk dari gabungan dua suku kata pertama sehingga menjadi

sebuah kata. Masing-masing suku kata pertama dari kata “main dan bareng”

digabungkan sehingga membentuk kata mabar.

Berdasarkan data yang telah dikemukakan, dapat di lihat banyaknya

penyimpangan bahasa Indonesia atau penggunaan ejaan yang tidak sesuai dengan

kaidah bahasa Indonesia pada umumnya, penyingkatan tersebut berupa

penyingkatan dan penggunaan bahasa asing. Bahasa Indonesia digantikan dengan

singkatan-singkatan yang dirasa sudah cukup mewakili sebuah kata. Tidak hanya

disingkat dari bahasa Indonesia, tetapi juga digantikan dengan bahasa Inggris

yang dirasa lebih singkat dalam penulisannya. Bahkan, bahasa serapan tersebut

pun disingkat kembali sampai dirasa satu atau dua huruf saja sudah dapat

Page 74: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

63

mewakili suatu kata secara keseluruhan, seperti kata “gercep” yang sebenarnya

adalah “gerak cepat” dan kata “sis” yang sebenarnya adalah (sister) yang berasal

dari bahasa inggris yang artinya “saudara”. Tanpa kita sadari, kita terus

menggunakan istilah tersebut dan akhirnya lupa akan bentuk sebenarnya dari

bahasa Indonesia yang baik dan benar. Semakin cepatnya teknologi informasi

mendorong manusia untuk semakin cepat dalam berkomunikasi yang ditandai

dengan penggunaan berbagai singkatan dan kosa kata baru. Akhirnya, semakin

lupa akan tanggung jawab kita untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

Hal tersebut dapat menyebabkan tergesernya kepopuleran bahasa Indonesia

dengan bahasa asing pada tingkat pemakaiannya. Jika hal ini terus di biarkan, di

masa depan tidak ada lagi bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahkan

mungkin akan tercipta suatu bahasa baru yang akan digunakan secara global oleh

masyarakat di era globalisasi sehingga tidak ada lagi perbedaan antar bahasa yang

digunakan.

B. Dampak penggunaan bahasa gaul dalam media sosial instagram

1. Dampak Positif.

Dampak positif dengan penggunaan bahasa gaul dalam sosial media

instagram, terlepas dari mengganggu atau tidaknya bahasa gaul ini, tidak ada

salahnya segelintir manusia menikmati tiap perubahan atau inovasi bahasa

yang muncul dan juga merupakan kreasi dalam berbahasa. Asalkan dipakai

pada situasi yang tepat, media yang tepat dan komunikasi yang tepat juga.

Bahasa (alay atau gaul) Indonesia mulai dikenal oleh dunia

internasional. Terlepas dari itu bahasa alay atau gaul yang konotasinya negatif,

Page 75: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

64

terbukti bahwa kemampuan berbahasa masyarakat Indonesia khusunya di

media sosial berhasil mengundang rasa ketertarikan . Salah satu contohnya

seperti Indonesia is wkwk land. Wkwk Land adalah bahasa Alay atau gaul

yang viral di dunia Internasional

2. Dampak Negatif

Penggunaan bahasa gaul dapat menghambat pengguna Bahasa

Indonesia yang baik dan benar. Padahal di sekolah diharuskan dan diajarkan

untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Sebagian masyarakat Indonesia tidak menggunakan bahasa Indonesia

yang baik dan benar, dan berkomunikasi via instagram lebih merasa bangga

dan membangga-banggakan menggunakan bahasa negeri orang lain. Atau

malah mencampur-campur bahasa Indonesia dengan bahasa asing, Sehingga

banyak memunculkan istilah serapan dari kata bahasa asing menjadi bahasa

Indonesia.

Adapun beberapa dampak dari penggunaan istilah gaul sebagai berikut :

a. Berkurangnya minat generasi muda untuk mempelajari bahasa

Indonesia yang baik dan benar, karena istilah gaul dianggap lebih

popular. generasi muda cenderung lebih menyukai sesuatu yang

modern atau maju dalam berkomunikasi. Dengan masuknya budaya-

budaya asing dan bahasanya tentu lebih menarik bagi sebagian besar

generasi muda untuk digunakan.

b. Memberi efek rancu akan kosakata bahasa Indonesia yang baik dan

benar. Karena sebagian pengguna media sosial, lebih cenderung

Page 76: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

65

menggunakan istilah gaul dan mencapur campur bahasa Indonesia

dengan bahasa asing dalam berkomunikasi.

c. Dapat mengancam kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

Lama kelamaan bahasa Indonesia akan terkikis karena pesatnya

penggunaan istilah gaul oleh sebagian besar generasi muda dalam

berkomunikasi.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti dalam media sosial

instagram, diketahui bahwa penggunaan bahasa gaul oleh pengguna media sosial

khususnya instagram cukup tinggi. Kebanyakan pengguna media sosial

khususnya instagram, menggunakan istilah gaul disetiap komentar, stories,

caption, postingan, atau dalam berkomunikasi dengan sesama pengguna media

sosial instagram, penggunaan bahasa gaul kurang terkendali dizaman sekarang

ini. Setelah melihat dari beberapa data yang telah dikemukakan sebelumnya.

Bahasa gaul dapat menyulitkan orang awam yang kurang memahami arti atau

membaca tulisan gaya bahasa gaul. Hal ini menyebabkan pesan yang disampaikan

tidak di mengerti oleh penerima. Membuat dan menerjemahkan tulisan gaya

bahasa gaul sesungguhnya telah banyak membuang waktu. Tujuan berkomunikasi

melalui media sosial yang semua di anggap cepat, murah, dan praktis jadi

melenceng. Jika telah terbiasa menuliskan kata-kata dengan bahasa gaul, tentu

saja membuat seseorang lupa bahkan tidak biasa sama sekali menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EBI yang telah di tetapkan.

Page 77: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

66

Bahasa gaul bagi kaum remaja bukan banya sebagai alat komunikasi,

melainkan sebagai alat mengaktualisasikan diri. selain itu, penggunaan bahasa

gaul di kalangan remajaa menurut mereka bisa menunjukkan eksistensi diri.

Mereka menganggap ini adalah sebuah kreativitas, sehingga memunculkan ragam

bahasa dari istilah gaul. Para remaja menggunakan bahasa ini sebagai bahasa

sandi dikelompok mereka agar terdengar aneh, menarik, dan unik, yang

memahami makna istilah gaul tentu saja anggota kelompok itu sendiri.

Pemakaian bahasa gaul kian hari kian menjamur. Tidak hanya di kalangan

remaja, orang dewasa dan anak-anak pun kerap terdengar menggunakan bahasa

ini. Bentuknya yang unik, lucu, dan menarik membuat orang penasaran dan

akhirnya mengikuti penggunaan bahasa tersebut.

Bahasa gaul ini berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Bahasa

tersebut berkembang pesat diberbagai jejaring sosial media termasuk instagram,

di meida instagram, bahasa gaul terlihat dinding media melalui berbagai status

dan komentar, serta obrolan pada postingan yang di komentari.

Masalah yang mucul dengan pesatnya penggunaan bahasa gaul adalah tidak

tersampaikannya pesan secara sempurna dari sumber ke penerima dalam

berkomunikasi, hal ini di sebabkan oleh tidak semua masyarakat pada umumnya

mengetahui bahasa gaul dan arti dari bahasa gaul, apa lagi masyarakat awam yang

kurang aktif dalam jejaring sosial. Tentu saja telah menjadi gangguan dalam

proses komunikasi tersebut. Salah satu gangguan yang terjadi adalah pada makna

kata dan kalimat. Artinya akibat penggunaan bahasa gaul ini dalam

berkomunikasi telah terjadi pergeseran makna, penciutan makna, menimbulkan

Page 78: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

67

abiguitas atau multi tafsir, dan bahkan penerima tidak memahami sama sekali

makna pesan yang disampaikan sumber kepadanya. Khususnya instagram dimana

sebagian penggunanya rata-rata memakai istilah gaul dalam stiap pebaruan sratus,

stories, pstingan, dan komentar telah menyebabkan gangguan dalam komunikasi

atau pembaca yang kurang paham terhadap istilah gaul tersebut. Hal ini

disebabkan oleh banyaknya kesalahan berbahasa penyingkatan, penambahan

huruf, penggunaan jargon asing, dan lain-lain.

Menurut piaget “dalam Yusuf, 2012; 6”, remaja termasuk dalam periode

operasi formal ”kognitif atau proses-proses mental” yang merupakan operasi

mental tingkat tinggi. Berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi oleh

remaja atau kaum milenial, salah satunya dalam bahasa. Penggunaan berbagai

macam ragam bahasa remaja dimaksud juga untuk menciptakan identitas

kelompok yang terpisah dari kelompok lainnya. Tujuan penelitian ini menjelaskan

ragam bahasa remaja di sosial meda instagram.

Peneliti memilih di jejaring sosial karena jejaring sosial banyak macamnya

seperti facebook, twetter, path, instagram, dan lain-lain. Jejaring sosial inilah

yang banyak diminati oleh kaum remaja. Remaja biasanya selalu memperbarui

dalam menggunakan ragam bahasa gaul karena ingin terlihat eksis dikalangan

pengguna media sosial. Dalam jejaring media sosial, penggunaan bahasa tidak

terikat pada suatu peraturan, itulah yang membuat para remaja banyak berkreasi

dengan bahasa sehingga muncul berbagai macam ragam bahasa.

Page 79: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

68

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data yang telah ada, pemakaian bahasa gaul kian hari kian

menjamur. Tidak hanya di kalangan remaja, orang dewasa dan anak-anak pun

kerap terdengar menggunakan bahasa ini. Bentuknya yang unik, lucu, dan

menarik membuat orang penasaran dan akhirnya mengikuti penggunaan bahasa

tersebut diperoleh data sebagai berikut.

Bahasa gaul ini berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Bahasa

tersebut berkembang pesat di berbagai jejaring media sosial termasuk instagram,

di meida instagram, bahasa gaul terlihat dinding media melalui berbagai status

dan komentar, serta obrolan pada postingan yang di komentari.

Masalah yang mucul dengan pesatnya penggunaan bahasa gaul adalah tidak

tersampaikannya pesan secara sempurna dari sumber ke penerima dalam

berkomunikasi, hal ini disebabkan oleh tidak semua masyarakat pada umumnya

mengetahui bahasa gaul dan arti dari bahasa gaul, apa lagi masyarakat awam yang

kurang aktif dalam jejaring media sosial. Tentu saja telah menjadi gangguan

dalam proses komunikasi tersebut. Salah satu gangguan yang terjadi adalah pada

makna kata dan kalimat. Artinya akibat penggunaan bahasa gaul ini dalam

berkomunikasi telah terjadi pergeseran makna, penciutan makna, menimbulkan

Page 80: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

69

mabiguitas atau multi tafsir, dan bahkan penerima atau pembaca tidak memahami

sama sekali makna pesan yang disampaikan sumber kepadanya.

Karena makna kosakata yang menggunakan istilah gaul yang terdapat dalam

media sosial instagram memiliki arti atau makna tertentu yang dikaji berdasarkan

analisis sosiolinguistik.

B. Saran

Bahasa gaul selalu berkembang dari waktu ke waktu, itu berarti bahwa setiap

tahun akan ada beberapa istilah gaul baru yang dikembangkan dan digunakan oleh

orang-orang. Tingkat pengguna media sosial yang semakin tinggi dari waktu ke

waktu. Membuat cara berkomunikasi menjadi semakin, sederhana, cepat, dalam

mengakses komunikasi yang dibutuhkan. Penggunaan bahasa gaul yang

disisipkan dalam komunikasi mengunakan bahasa Indonesia adalah salah satu

cara untuk membuat komunikasi yang cepat dan sederhana. Dalam penelitian ini,

kata-kata gaul dalam bahasa Indonesia yang dikumpulkan hanya dari sosial media

instagram, dan bagian-bagian yang dianalisis adalah jenis slang dan makna slang

dalam penggunaannya di media sosial instagram. Ada beberapa aspek di balik

penggunaan kata-kata slang; seperti penggunakan bahasa gaul tertentu dalam

kelompok khusus yang tidak hanya terjadi dalam sosial media instagram. Karena

alasan ini, peneliti ingin menyarankan beberapa bagian mengenai bahasa gaul

yang layak diselidiki, oleh peneliti beritkunya yang ingin menggarap penelitian

mengenai bahasa gaul adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis penggunaan kata-kata bahasa gaul dalam komunitas tertentu.

Page 81: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

70

2. Menyelidiki faktor-faktor yang menyebabkan seseorang untuk menggunakan

kata-kata gaul.

3. Menganalisis kata-kata gaul dalam sastra atau film

KORPUS DATA

Kosa Kata Arti Sumber

Terkejoet Terkejut @Dianctrawrnaa

Gasskuen

Eerr

Anjirrrr

Berangkat/Ayo

Geram

Wah/Terkejut

@nobachy25

Lu

Olang

Sich

Kamu

Orang

Sih

@melasagita02

Wooow

Capah

Tuhhh

Wow

Siapa

Itu

@nfitrifarhah

Kiyutt Imut @ masriahsulistina

Syapah

Tuchhh

Siapa

Itu

@lambeturah_offical

Sis Saudara @jakarta.keras

Bund Bunda @jakarta.keras

Mager

Kuy

Nongky

Malas gerak

Ayo

Nongkrong

@iccafz_

Page 82: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

71

Ntaps Mantap

Harie

Guys

Hari

Teman

@waroeng_imaji

Sis Saudara @jakarta.keras

Gua Saya @bantalkusam

Aja

Bosen

Saja

Bosan

@fiersabesari.quotes

Pantes

Nemenin

Mabar

Bareng

Pantas

Menemani

Main Bareng

@kisahcintamuslimah

Gercep

Boring

Gerak Cepat

Bosan/Membosankan

@hasbiinur

Page 83: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

72

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasa, 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Antoso, Anang (2008). Jejak Halliday dalam Linguistik Krisis dan Analisis

Wacana Kritis.Bahasa dan Seni. Tahun 36, nomor 1.

Aslinda, Syafyahya (2010). Pengantar sosiolinguistik. Bandung: Rafika Aditama.

Alatas, Alwi. 2006. Bikin Gaul Mu Makin Gaul. Bandung: Hikmah

Andres Kaplan & Michael HaenLein, 2010.User Of The World, Unite! The

Challenges and Opportunities Of Social Media, Business Horizons.

Chaesar dan leonie (2010).Sosiolinguistik perkenalan awal. Jaakarta: PT Rineka

Cipta.

Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. 1995. Sosiolinguistik : Suatu Pengantar.

Jakarta : Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta

Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Chaer, Abdul dan Agustina, Leonie. (2015). Sosiolinguistik perkenalan awal.

Jakarta: Rineka Cipta.

Dardjowidjojo, Soejono (2008). Psikolinguistik (Pengantar pemahaman bahasa

manusia). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Djajasudarma.F. (2009).Semantik 1. Bandung: PT Reflika Aditama.

Gustiasari, Rani, Dewi. 2018. Pengaruh perkembangan zaman terhadap

pergeseran tata bahasa Indonesia; studi kasus pada pengguna

instagram.Universitas Pemulang 2018.

Kunjana, Rahardi. 2001. Sosiolinguistik, Kode dan Alih Kode. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Kridalaksana, Harimurti. 1984 ; 201. Kamus linguistik. Jakarta: Gramedia

Departemen Pendidikan Nasional ( 2014 ) Kamus Besar Bahasa

Indonesia Cetakan ke delapan Belas Edisi IV. Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama

Mayerhoff, Miryam (2006guistics) introducing sociolin.

Page 84: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

73

Misriyah, Anis (2011). Tata bahasa. Diakses tanggal 11 feb 2020.

Mackey, W.F. (1986). Analisis Bahasa. Surabaya: Usaha Nasional.

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komumikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nababan. 1989. “Sosiolinguistik dan Pengajaran Bahasa“dalam PELLBA 2.

Jakarta: Lembaga Bahasa Unika Atma Jaya.

Nababan. 1993. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama

Oksinata, Hastina (2010). Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Aku Ingin Jadi

Peluru. Kajian Resepsi Sastra. Skripsi UNS

Parera, Daniel (2004). Teori Semantik, edisi kedua. Jakarta: Erlangga.

Ratna, Nyoman Kutha (2009). Stilistika Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan

Budaya.Semantik 2: pemahaman ilmu makna. Djajasudarma -

Bandung: PT Refika Aditama, 1999

Sahertian, Debby. 1999. Kamus Bahasa Gaul. Jakarta, Pustaka Sinar Harapan.

Sardiyah, Nurul (2019). Pengaruh bahasa Gaul Terhadap pengguna bahasa

Indonesia.UNS 2019.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (Pengantar

Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis). Yogyakarta: Duta

Wacana University Press.

Sugiyono (2015).Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung Afabeta

Sugiwardana, Ridwan. (2014). Pemaknaan Realitas Serta Bentuk Kritik Sosial

dalam Lirik Lagu Slank.Jurnal Skiptorum ISSN 2302-8858 Vol. 2 / No.

2, Februari 2014.http://scholar.google.co.id/) diakses 11 Februari 2020

Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung: Penerbit: ITB.

Syairi, K. A. 2013. Pembelajaran Bahasa Pendekatan Budaya. Dinamika Ilmu.

13. No. 2, 175

Syamsuddin, A.R. 1986. Sanggar Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka

Jakarta.

Page 85: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

74

Smaradhipa, Galih. (2005) situs online. Bertutur dengan Tulisan diposting dari

tersedia di: situshttp://www.rayakultura.com. [18 oktober 2020]

Uhlenbeck, E. M. (1982). Kajian Morfologi Bahasa Jawa. Jakarta: Djambatan.

Ulman, Stephen (2007). Pengantar Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Warsiman (2006).Kajian-kajian sosiolinguistik. Surabaya: Jauhar.

Walija. 1996. Bahasa Indonesia dalam Perbincangan. Jakarta: IKIP

Muhammadiyah Jakarta Press.

Wijana, I Putu dan Muhammad Rohmadi, 2009.Anlisis Wacana Pragmatik Kajian

Teori dan Analisis.Surakarta: Yuma Pustaka.

Wibowo, Wahyu. 2001. Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

http://edukasi.kompasiana.com/2012/09/12/antara-bahasa-gaul-prokem-dan-

bahasa-alay486171.html. Diakses pada 20 Juli 2016 8 Ponco Dewi,

Modul Ilmu Komunikasi (2013), h.144

Yusuf, Syamsu. (2012). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Page 86: PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SOSIAL

RIWAYAT HIDUP

HASRULLAH. Dilahirkan di Ompoa pada tanggal 25 mei

1996. Dari pasangan Ayahanda Muh Nasir dan Ibunda

Syamsinar Penulis memulai jenjang Pendidikan pada tahun 2003

di SD Inpres Ompoa dan tamat pada tahun 2009. Pada tahun

yang sama, penulis melanjutkan Pendidikan di Madrasah

Tsanawiyah dan tamat pada tahun 2012. Selanjutnya penulis

melanjutkan Pendidikan ke Yaspib Bontolempangan, Kab. Gowa dan tamat pada

tahun 2015. Kemudian pada tahun 2016 penulis tercatat sebagai Mahasiswa di

Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

dan diterima di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Strata Satu (S1).