43
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA ( SPEECH THERAPY) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA DI KELAS DII SLB/B NEGERI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2009 DISUSUN OLEH : ANJAR LESTARI X5107506 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

  • Upload
    dokien

  • View
    219

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA (SPEECH

THERAPY) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA

DI KELAS DII SLB/B NEGERI WONOGIRI

TAHUN AJARAN 2009

DISUSUN OLEH :

ANJAR LESTARI

X5107506

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

ii

HALAMAN PENGAJUAN

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA (SPEECH

TERAPY) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA

DI KELAS DII SLB/B NEGERI WONOGIRI

TAHUN AJARAN 2009

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan guna mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Biasa Jurusan Ilmu

Pendidikan

OLEH :

ANJAR LESTARI

X5107506

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 3: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan penguji skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. R. Indianto, M.Pd Dra. B. Sunarti, M.Pd

NIP. 19510115 198003 1 001 NIP. 19450913 197403 2 001

Page 4: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan

Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta diterima untuk memenuhi

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama terang

Ketua : Drs. A. Salim Choiri, M.Kes . ...........................

Sekretaris : Drs. Maryadi, M.Ag .................................

Pembimbing I : Drs. R. Indianto, M.Pd ............................

Pembimbing II : Dra. B. Sunarti, M.Pd .................................

Disahkan oleh

Fakulas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

v

ABSTRAK

ANJAR LESTARI. NIM : Y5107506. Penggunaan Media Gambar Dalam Bina

Wicara (Speech Therapy) untuk meningkatkan Kemampuan Berbahasa di

Kelas DII SLB/B Negeri Wonogiri Tahun Ajaran 2009.

Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berbahasa di

kelas DII SLB/B Negeri Wonogiri tahun ajaran 2009 dalam proses belajar mengajar.

Metode yang digunakan adalah peragaan. Adapun subyek dalam penelitian

ini adalah siswa kelas DII SLB/B Negeri Wonogiri sebanyak 4 anak. Tehnik

pengumpulan data yang digunakan adalah tes kemampuan bicara, pretes digunakan

untuk mengetahui kemampuan bicara setelah perlakuan. Adapun tehnik analisis data

dalam penelitian ini deskriptif komparatif.

Hasil penelitian ini adalah ada peningkatan penggunaan media gambar

dalam bina wicara dalam kemampuan berbahasa terhadap anak tuna rungu kelas DII

SLB/B Negeri Wonogiri. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes pada siklus I dan siklus

II. Nilai rata-rata sebelum menggunakan media gambar adalah 57,5, setelah

dilakukan tindakan nilai rata-rata pada siklus I adalah 65 dan pada siklus II adalah

77,5 sehingga penggunaan media gambar dalam bina wicara untuk meningkatkan

kemampuan Berbahasa di kelas DII adalah signifikan.

Page 6: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

vi

MOTTO

“ ...... Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya

sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

(Terjemahan Q.S Alam Nasyroh : 5 – 6)

Page 7: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

vii

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan

Kepada :

Ibu dan Ayah tercinta

Suami dan anakku tersayang

dan Almamater

Page 8: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan, untuk memenuhi

sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian skripsi

ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang ada dapat

teratasi. Untuk itu atas bentuk segala bantuan, peneliti sampaikan terimakasih

kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Bapak Prof. Dr. H.M Furqon Hidayatullah, M.Pd.

2. Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta, Bapak Prof. Dr. Rer Nat Sajidan, M.Psi yang telah memberikan

ijin untuk penelitian.

3. Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta, Bapak Drs. Amir Fuady, M. Hum yang telah memberikan ijin

untuk penelitian.

4. Ketua jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Bapak Drs. R. Indianto, M.Pd. dan

pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Drs. A. Salim Choiri, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Luar Biasa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Sekretaris Program Studi Pendidikan Luar Biasa jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,

Bapak Drs. Maryadi, M.Ag.

7. Ibu Dra. B. Sunarti, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dalam penyusunan skripsi.

8. Ibu Erna Muslicatun, M.F, selaku Kepala Sekolah SLB/B Negeri Wonogiri yang

telah berkenan memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di SLB yang ibu

pimpin.

Page 9: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

ix

9. Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya

dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, 2009

Peneliti

Page 10: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... v

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 7

A. Kajian Teori ............................................................................... 7

1. Anak Tunarungu .................................................................. 7

a. Pengertian Anak Tunarungu .......................................... 7

b. Klasifikasi Anak Tunarungu ......................................... 8

c. Karakteristik Anak Tunarungu ...................................... 11

d. Penyebab Ketunarunguan .............................................. 13

e. Screening / Deteksi Pendengaran .................................. 14

2. Media Gambar ..................................................................... 16

a. Pengertian Media .......................................................... 16

b. Pengertian Media Gambar ............................................ 17

c. Fungsi Media Gambar ................................................... 17

Page 11: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xi

3. Berbahasa ............................................................................ 18

a. Pengertian Bahasa ......................................................... 18

b. Fungsi Bahasa ............................................................... 19

c. Jenis-jenis Bahasa ......................................................... 20

d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan

Bahasa ........................................................................... 20

e. Kemampuan Berbahasa ................................................. 21

f. Pengaruh Kemampuan Berbahasa Dalam Kehidupan

Anak Tuna Rungu ......................................................... 25

4. Bina Wicara (Speech Therapy) ........................................... 26

a. Pengertian Bina Wicara ................................................. 26

b. Tujuan Bina Wicara ...................................................... 27

c. Prosedur Bina Wicara .................................................... 28

d. Metode Bina Wicara ...................................................... 29

e. Alat-alat dalam Bina Wicara ......................................... 31

B. Kerangka Pemikiran .................................................................. 33

C. Rumusan Hipotesis .................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 35

A. Setting Penelitian ....................................................................... 35

B. Subyek Penelitian ...................................................................... 35

C. Data dan Sumber Data ............................................................... 35

D. Tehnik Pengumpulan Data ....................................................... 35

E. Validasi Data ............................................................................. 37

F. Analisa Data .............................................................................. 37

G. Indikator Kerja .......................................................................... 37

H. Prosedur Penelitian .................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 41

A. Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 41

1. Deskripsi Data Kemampuan Awal ...................................... 41

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ............................................ 42

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II .......................................... 44

Page 12: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xii

B. Pembahasan Penelitian .............................................................. 46

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 49

A. Simpulan .................................................................................... 49

B. Saran .......................................................................................... 49

Daftar Pustaka ................................................................................................... 50

Lampiran .......................................................................................................... 52

Page 13: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Pedoman Penilaian Lembar “Judges” ...................................... 52

Lampiran 2 : Lembar Validasi “Judges” ........................................................ 53

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................ 54

Lampiran 4 : Lembar Hasil Tes Bina Wicara pada Siklus I .......................... 59

Lampiran 5 : Lembar Hasil Tes Bina Wicara pada Siklus II ......................... 60

Lampiran 6 : Gambar Pelaksanaan Penelitian ............................................... 61

Page 14: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Hasil Kemampuan Wicara ................................................................. 41

Tabel 2. Hasil Siklus I ..................................................................................... 44

Tabel 3. Hasil Siklus I dan Siklus II ................................................................ 46

Tabel 4. Hasil Prestasi Bina Wicara ................................................................ 48

Page 15: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan bekal yang sangat penting terutama dalam

menghadapi ketatnya kompetensi di dalam dunia pekerjaan yang menuntut

kemampuan lebih dari setiap sumber daya manusia. Pendidikan merupakan prases

budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pendidikan berlangsung

seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat

serta pemerintah.

Menyadari begitu pentingnya masalah pendidikan ini, maka para pakar

pendidikan di Indonesia telah memberikan dasar hukum yang kuat yang dapat

menjamin setiap warga negara Indonesia layak mendapatkan pendidikan. Dalam

Undang-undang Dasar Negara 1945 ayat ( 1 ) mengamanatkan bahwa warga Negara

Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan.

Untuk mencapai keberhasilan suatu pendidikan bukanlah persoalan yang

mudah. Banyak masalah dan kendala yang harus dihadapi dan diatasi untuk

mencapai tujuan pendidikan yaitu keberhasilan suatu proses belajar mengajar hingga

tercapai prestasi belajar siswa yang maksimal.

Pendidikan juga diperuntukkan anak-anak berkebutuhan khusus. Seperti

tertuang dalam : Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, pasal 32 berbunyi :

Peserta didik yang mengalami kesulitan dalam proses belajar, karena

kelainan fisik, emosional, mental sosial dan atau memiliki potensi kecerdasan dan

bakat istimewa akan memperoleh pendidikan khusus. Anak yang berkebutuhan

khusus tersebut memperoleh pendidikan melalui Pendidikan Selolah Luar Biasa

(SLB) yaitu TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB serta melalui Sekolah Regular

sistem terpadu yang disebut pendidikan Inklusi.

Anak tuna rungu tergolong anak berkebutuhan khusus, sehingga berhak

memperoleh layanan pendidikan khusus. Anak tuna rungu adalah anak yang

kehilangan pendengaran, baik sebagian (hard of hearing) maupun seluruhnya (deaf)

Page 16: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xvi

yang menyebabkan pendengarannya tidak mempunyai nilai fungsional di dalam

kehidupan sehari-hari.

Bambang Setyono ( 2000 : 1 ) mengungkapkan bahwa :

Bahasa merupakan alat untuk menginterpretasikan dan mengekspresikan

pikiran, perasaan dan kemauan dari seseorang kepada orang lain baik secara

langsung maupun tidak langgsung, dengan mempergunakan sistem simbol yang telah

disepakati dan menjadi milik anggota masyarakat bahasa sehingga fungsi dari bahasa

yaitu :

1. Bahasa dipergunakan untuk memahami atau menginterpretasikan berbagai

rangsangan ( simbul ) yang diterima sehingga berbentuk suatu konsep pengertian

atau disebut sebagai fungsi reseptif.

2. Bahasa digunakan untuk mengekspresikan pikiran, perasaan dan kemauannya

melalui simbol-simbol yang dapat dimengerti oleh orang lain atau disebut fungsi

ekspresif.

Dari berbagai kegiatan manusia wicara ternyata paling bermakna. Dengan

wicara akan banyak sekali manfaatnya bagi anak tuna rungu. Sebagai makhluk sosial

anak tuna rungu juga perlu mengkomunikasikan diri pada lingkungan sekitarnya.

Dalam dunia pendidikan anak tuna rungu bisa berkomunikasi dengan teman-teman

serta para guru dan karyawan yang berada di lingkup sekolahnya. Kemampuan

bicara merupakan ciri khas yang mendominasi bentuk sosialisasi tersebut. Anak tuna

rungu karena indera pendengarannya tidak dapat dimanfaatkan secara penuh, sulit

mengembangkan kemampuan berbicaranya sehingga merupakan kendala dalam

berkomunikasi. Hal ini sangat menghambat perkembangan kepribadiannya,

kecerdasan dan penampilannya sebagai makhluk sosial. Dalam dunia pendidikan

tentang anak tuna rungu bahwa penguasaan bahasa lisan dan pemahaman ucapan

kata-kata harus diutamakan.

Masalah utama dari ketunarunguan adalah kemampuan sisa pendengaran dan

kemampuan bicara. Walaupun kemampuan intelegensi potensial yang dimiliki cukup

baik bahkan ada diatas rata-rata, mereka kurang dapat mengembangkan fungsi

intelegensinya karena keterbatasan fungsi auditorinya. Anak tuna rungu karena

ketunarunguannya perkembangan bicaranya terganggu, sulit memahami konsep,

banyak kita jumpai anak tuna rungu dengan pola penguasaan bahasa menyimpang

dari kaidah bahasa Indonesia.

Page 17: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xvii

Gangguan bicara harus di deteksi sejak dini dan ditangani sejak dini dan

dengan metode yang tepat. Bicara merupakan media utama seseorang untuk

mengekspresikan diri agar maksud hati bisa dimengerti oleh orang lain, orang tua,

guru dan teman-temannya.

Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5

tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang waktu tersebut anak

mengalami gangguan bicara karena asosiasi dan persepsi datang ke telinga yang

terganggu (Djoko S Sindhusakti, 1977 : 20).

Penulis mengadakan penelitian terhadap siswa tuna rungu kelas DII di SLB

Negeri Wonogori menemukan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Gangguan Perseptual

Dimana anak tuna rungu tidak dapat mengidentifikasi suara-suara yang berasal

dari benda-benda di sekitarnya s4bagai sumber bunyi.

2. Gangguan Bicara

Anak tuna rungu biasanya juga mengalami gangguan bicara. Mereka tidak dapat

mempelajari hubungan mekanisme bicara dengan suara-suara yang dihasilkan.

Anak tidak dapat mengucapkan kata dengan lafal dan intonasi yang tepat.

3. Gangguan Komunikasi

Dalam berkomunikasi sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah anak tuna

rungu terbiasa menggunakan isyarat tidak baku. Anak tuna rungu tidak dapat

mempelajari bahasa dengan baik, mereka tidak dapat memadukan ucapan dengan

pengertian ucapan. Mereka tidak dapat mengerti apa yang diucapkan orang lain

dan tidak dapat berpartisipasi dalam percakapan.

4. Gangguan Kognitif

Anak mengalami gangguan kognitif, artinya tanpa bahasa mereka harus

mempelajari dunia mereka hanya melalui hal-hal yang kongkrit, mereka sulit

mengerti hal-hal yang terlalu abstrak.

5. Masalah Kepribadian

Anak tuna rungu sangat minim bahasa, sehingga pengalaman-pengalaman

pendidikan kurang bermanfaat dalam perkembangan kepribadiannya, karena

minimnya perbendaharaan kata.

Page 18: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xviii

6. Guru mengalami kesulitan mengajar materi pelajaran yang lainnya jika siswa

kurang meamahami kata beanda, kata bilangan, kata keterangan dan lain-lain.

7. Dalam pembelajaran bina wicara tanpa media gambar anak tuna rungu kurang

dapat memahami ucapan dengan pengertian ucapan.

Penelitian ini tidak akan memecahkan semua permasalahan yang ada

melainkan dibatasi. Adapun masalah yang ada dan yang Penulis ambil dalam

penelitian adalah nomor 6 dan 7, yaitu :

6. Guru mengalami kesulitan mengajar materi pelajaran yang lainnya jika

siswa kurang memahami kata benda, kata bilangan, kata keterangan dan lain-lain.

7. Dalam pembelajaran tanpa media gambar anak tuna rungu kurang dapat

memahami ucapan dengan pengertian ucapan. Ketidakmampuan atau

kekurangmampuan dalam mendengar akan menimbulkan berbagai masalah terutama

anak-anak dalam mengikuti mata pelajaran yang diajarkan guru. Bicara adalah proses

yang dilakukan serta diperlukan oleh pembicara untuk menyampaikan pesan yang

hendak dituturkan (dipikirkan) oleh pembicara melalui organ bicara. Bicara

melibatkan menyandian (econding) yang mencakup mengubahan fonem menjadi

bunyi bermakna.

Pengajaran bina wicara akan mudah dipahami maksud apa yang diucapkan

jika menggunakan media gambar. Bina wicara merupakan pangkal dari pembelajaran

mata pelajaran yang lainnya. Melihat gambar dan mengucap kata pada gambar, anak

tuna rungu akan mudah menangkap makna ucapan. Pengucapan kata yang baik dan

betul bagi anak tuna rungu akan menunjang pengajaran berbahasa Indonesia di kelas

Dasar. Pengajaran bina wicara mendapat penekanan dan baiknya diberikan sejak

dini.

Dari uraian di atas Penulis terdorong melakukan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dengan judul : “Penggunaan Media Gambar Dalam Bina Wicara (Speech

Therapy) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Di Kelas DII SLB/B Negeri

Wonogiri Tahun Ajaran 2009 “.

B. Rumusan Masalah

Di SLB Negeri Wonogiri kebiasaan siswa tuna rungu dalam berkomunikasi

baik dengan teman satu sekolahan maupun dengan gurunya menggunakan isyarat

Page 19: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xix

yang tidak baku. Walaupun kadang sudah diajarkan kadang anak tuna rungu mencari

mudahnya berkomunikasi tetapi tidak menggunakan alat ucap yang tepat, sehingga

berkomunikasi dengan anak-anak normal terhambat. Dalam pengucapan kata-kata

sering salah akibatnya menimbulkan salah asosiasi dan salah persepsi.

Permasalahan di atas sangat komplek, sehingga Peneliti hanya mengambil

permasalahan pada nomor 6 dan 7.

Berdasarkan permasalahan di atas maka Peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut : “Apakah Media Dalam Bina Wicara (Speech Therapy) dapat

meningkatkan kemampuan Berbahasa di Kelas DII SLB/B Negeri Wonogiri Tahun

Ajaran 2009 ?”

C. Tujuan Penelitian

Dalam pembelajaran bina wicara bagi anak tuna rungu kelas DII SLB/B

Negeri Wonogiri akan mengalami hambatan tanpa menggunakan suatu media. Media

yang Penulis pergunakan adalah media gambar. Tanpa menggunakan dalam

pembelajaran bina wicara, anak tuna rungu kurang memahami pengertian ucapan

dengan maksud kata kata yang diucapkan. Gambar bisa memudahkan penerimaan

maksud ucapan. Anak tuna rungu akan cepat menangkap maksud bahasa melalui

gambar dari pada ucapan saja. Dalam pembelajaran bina wicara diharapkan anak

tuna rungu dapat mengucapkan kata dengan betul untuk meningkatkan pembelajaran

mata pelajaran yang lainnya.

Jadi tujuan penelitian ini adalah penggunaan media gambar dalam bina

wicara (Speech Therapy) untuk meningkatkan kemampuan berbahasa di kelas DII

SLB/B Negeri Wonogiri tahun ajaran 2009 dalam proses belajar mengajar.

D. Manfaat Penelitian

Dalam Penelitian Tindakan Kelas di kelas DII SLB/B Negeri Wonogiri ini,

Peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi guru/calon guru dan

pembaca agar bina wicara dapat meningkatkan kemampuan anak tuna rungu untuk

berkomunikasi dengan baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya serta

menambah perbendaharaan bahasa sebagai pangkal pembelajaran yang lainnya.

Page 20: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xx

2. Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis

sebagai berikut :

a. Bagi Siswa

1) Siswa dapat mengucapkan kata-kata dengan benar

2) Menambah perbendaharaan bahasa

3) Dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain

4) Dapat memahami kata-kata dengan betul

5) Dapat bersosialisasi di lingkungan masyarakatnya

b. Bagi Guru

1) Sebagai pedoman untuk pembelajaran yang lebih baik

2) Menambah wawasan mengenai masalah yang berkaitan dengan anak tuna

rungu.

Page 21: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xxi

BAB I

PENDAHULUAN

E. Latar Belakang

Pendidikan merupakan bekal yang sangat penting terutama dalam

menghadapi ketatnya kompetensi di dalam dunia pekerjaan yang menuntut

kemampuan lebih dari setiap sumber daya manusia. Pendidikan merupakan prases

budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pendidikan berlangsung

seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat

serta pemerintah.

Menyadari begitu pentingnya masalah pendidikan ini, maka para pakar

pendidikan di Indonesia telah memberikan dasar hukum yang kuat yang dapat

menjamin setiap warga negara Indonesia layak mendapatkan pendidikan. Dalam

Undang-undang Dasar Negara 1945 ayat ( 1 ) mengamanatkan bahwa warga Negara

Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan.

Untuk mencapai keberhasilan suatu pendidikan bukanlah persoalan yang

mudah. Banyak masalah dan kendala yang harus dihadapi dan diatasi untuk

mencapai tujuan pendidikan yaitu keberhasilan suatu proses belajar mengajar hingga

tercapai prestasi belajar siswa yang maksimal.

Pendidikan juga diperuntukkan anak-anak berkebutuhan khusus. Seperti

tertuang dalam : Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, pasal 32 berbunyi :

Peserta didik yang mengalami kesulitan dalam proses belajar, karena

kelainan fisik, emosional, mental sosial dan atau memiliki potensi kecerdasan dan

bakat istimewa akan memperoleh pendidikan khusus. Anak yang berkebutuhan

khusus tersebut memperoleh pendidikan melalui Pendidikan Selolah Luar Biasa

(SLB) yaitu TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB serta melalui Sekolah Regular

sistem terpadu yang disebut pendidikan Inklusi.

Anak tuna rungu tergolong anak berkebutuhan khusus, sehingga berhak

memperoleh layanan pendidikan khusus. Anak tuna rungu adalah anak yang

kehilangan pendengaran, baik sebagian (hard of hearing) maupun seluruhnya (deaf)

Page 22: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xxii

yang menyebabkan pendengarannya tidak mempunyai nilai fungsional di dalam

kehidupan sehari-hari.

Bambang Setyono ( 2000 : 1 ) mengungkapkan bahwa :

Bahasa merupakan alat untuk menginterpretasikan dan mengekspresikan

pikiran, perasaan dan kemauan dari seseorang kepada orang lain baik secara

langsung maupun tidak langgsung, dengan mempergunakan sistem simbol yang telah

disepakati dan menjadi milik anggota masyarakat bahasa sehingga fungsi dari bahasa

yaitu :

3. Bahasa dipergunakan untuk memahami atau menginterpretasikan berbagai

rangsangan ( simbul ) yang diterima sehingga berbentuk suatu konsep pengertian

atau disebut sebagai fungsi reseptif.

4. Bahasa digunakan untuk mengekspresikan pikiran, perasaan dan kemauannya

melalui simbol-simbol yang dapat dimengerti oleh orang lain atau disebut fungsi

ekspresif.

Dari berbagai kegiatan manusia wicara ternyata paling bermakna. Dengan

wicara akan banyak sekali manfaatnya bagi anak tuna rungu. Sebagai makhluk sosial

anak tuna rungu juga perlu mengkomunikasikan diri pada lingkungan sekitarnya.

Dalam dunia pendidikan anak tuna rungu bisa berkomunikasi dengan teman-teman

serta para guru dan karyawan yang berada di lingkup sekolahnya. Kemampuan

bicara merupakan ciri khas yang mendominasi bentuk sosialisasi tersebut. Anak tuna

rungu karena indera pendengarannya tidak dapat dimanfaatkan secara penuh, sulit

mengembangkan kemampuan berbicaranya sehingga merupakan kendala dalam

berkomunikasi. Hal ini sangat menghambat perkembangan kepribadiannya,

kecerdasan dan penampilannya sebagai makhluk sosial. Dalam dunia pendidikan

tentang anak tuna rungu bahwa penguasaan bahasa lisan dan pemahaman ucapan

kata-kata harus diutamakan.

Masalah utama dari ketunarunguan adalah kemampuan sisa pendengaran dan

kemampuan bicara. Walaupun kemampuan intelegensi potensial yang dimiliki cukup

baik bahkan ada diatas rata-rata, mereka kurang dapat mengembangkan fungsi

intelegensinya karena keterbatasan fungsi auditorinya. Anak tuna rungu karena

ketunarunguannya perkembangan bicaranya terganggu, sulit memahami konsep,

banyak kita jumpai anak tuna rungu dengan pola penguasaan bahasa menyimpang

dari kaidah bahasa Indonesia.

Page 23: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xxiii

Gangguan bicara harus di deteksi sejak dini dan ditangani sejak dini dan

dengan metode yang tepat. Bicara merupakan media utama seseorang untuk

mengekspresikan diri agar maksud hati bisa dimengerti oleh orang lain, orang tua,

guru dan teman-temannya.

Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5

tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang waktu tersebut anak

mengalami gangguan bicara karena asosiasi dan persepsi datang ke telinga yang

terganggu (Djoko S Sindhusakti, 1977 : 20).

Penulis mengadakan penelitian terhadap siswa tuna rungu kelas DII di SLB

Negeri Wonogori menemukan beberapa permasalahan sebagai berikut :

8. Gangguan Perseptual

Dimana anak tuna rungu tidak dapat mengidentifikasi suara-suara yang berasal

dari benda-benda di sekitarnya s4bagai sumber bunyi.

9. Gangguan Bicara

Anak tuna rungu biasanya juga mengalami gangguan bicara. Mereka tidak dapat

mempelajari hubungan mekanisme bicara dengan suara-suara yang dihasilkan.

Anak tidak dapat mengucapkan kata dengan lafal dan intonasi yang tepat.

10. Gangguan Komunikasi

Dalam berkomunikasi sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah anak tuna

rungu terbiasa menggunakan isyarat tidak baku. Anak tuna rungu tidak dapat

mempelajari bahasa dengan baik, mereka tidak dapat memadukan ucapan dengan

pengertian ucapan. Mereka tidak dapat mengerti apa yang diucapkan orang lain

dan tidak dapat berpartisipasi dalam percakapan.

11. Gangguan Kognitif

Anak mengalami gangguan kognitif, artinya tanpa bahasa mereka harus

mempelajari dunia mereka hanya melalui hal-hal yang kongkrit, mereka sulit

mengerti hal-hal yang terlalu abstrak.

12. Masalah Kepribadian

Anak tuna rungu sangat minim bahasa, sehingga pengalaman-pengalaman

pendidikan kurang bermanfaat dalam perkembangan kepribadiannya, karena

minimnya perbendaharaan kata.

Page 24: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xxiv

13. Guru mengalami kesulitan mengajar materi pelajaran yang lainnya jika siswa

kurang meamahami kata beanda, kata bilangan, kata keterangan dan lain-lain.

14. Dalam pembelajaran bina wicara tanpa media gambar anak tuna rungu kurang

dapat memahami ucapan dengan pengertian ucapan.

Penelitian ini tidak akan memecahkan semua permasalahan yang ada

melainkan dibatasi. Adapun masalah yang ada dan yang Penulis ambil dalam

penelitian adalah nomor 6 dan 7, yaitu :

6. Guru mengalami kesulitan mengajar materi pelajaran yang lainnya jika

siswa kurang memahami kata benda, kata bilangan, kata keterangan dan lain-lain.

7. Dalam pembelajaran tanpa media gambar anak tuna rungu kurang dapat

memahami ucapan dengan pengertian ucapan. Ketidakmampuan atau

kekurangmampuan dalam mendengar akan menimbulkan berbagai masalah terutama

anak-anak dalam mengikuti mata pelajaran yang diajarkan guru. Bicara adalah proses

yang dilakukan serta diperlukan oleh pembicara untuk menyampaikan pesan yang

hendak dituturkan (dipikirkan) oleh pembicara melalui organ bicara. Bicara

melibatkan menyandian (econding) yang mencakup mengubahan fonem menjadi

bunyi bermakna.

Pengajaran bina wicara akan mudah dipahami maksud apa yang diucapkan

jika menggunakan media gambar. Bina wicara merupakan pangkal dari pembelajaran

mata pelajaran yang lainnya. Melihat gambar dan mengucap kata pada gambar, anak

tuna rungu akan mudah menangkap makna ucapan. Pengucapan kata yang baik dan

betul bagi anak tuna rungu akan menunjang pengajaran berbahasa Indonesia di kelas

Dasar. Pengajaran bina wicara mendapat penekanan dan baiknya diberikan sejak

dini.

Dari uraian di atas Penulis terdorong melakukan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dengan judul : “Penggunaan Media Gambar Dalam Bina Wicara (Speech

Therapy) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Di Kelas DII SLB/B Negeri

Wonogiri Tahun Ajaran 2009 “.

F. Rumusan Masalah

Di SLB Negeri Wonogiri kebiasaan siswa tuna rungu dalam berkomunikasi

baik dengan teman satu sekolahan maupun dengan gurunya menggunakan isyarat

Page 25: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xxv

yang tidak baku. Walaupun kadang sudah diajarkan kadang anak tuna rungu mencari

mudahnya berkomunikasi tetapi tidak menggunakan alat ucap yang tepat, sehingga

berkomunikasi dengan anak-anak normal terhambat. Dalam pengucapan kata-kata

sering salah akibatnya menimbulkan salah asosiasi dan salah persepsi.

Permasalahan di atas sangat komplek, sehingga Peneliti hanya mengambil

permasalahan pada nomor 6 dan 7.

Berdasarkan permasalahan di atas maka Peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut : “Apakah Media Dalam Bina Wicara (Speech Therapy) dapat

meningkatkan kemampuan Berbahasa di Kelas DII SLB/B Negeri Wonogiri Tahun

Ajaran 2009 ?”

G. Tujuan Penelitian

Dalam pembelajaran bina wicara bagi anak tuna rungu kelas DII SLB/B

Negeri Wonogiri akan mengalami hambatan tanpa menggunakan suatu media. Media

yang Penulis pergunakan adalah media gambar. Tanpa menggunakan dalam

pembelajaran bina wicara, anak tuna rungu kurang memahami pengertian ucapan

dengan maksud kata kata yang diucapkan. Gambar bisa memudahkan penerimaan

maksud ucapan. Anak tuna rungu akan cepat menangkap maksud bahasa melalui

gambar dari pada ucapan saja. Dalam pembelajaran bina wicara diharapkan anak

tuna rungu dapat mengucapkan kata dengan betul untuk meningkatkan pembelajaran

mata pelajaran yang lainnya.

Jadi tujuan penelitian ini adalah penggunaan media gambar dalam bina

wicara (Speech Therapy) untuk meningkatkan kemampuan berbahasa di kelas DII

SLB/B Negeri Wonogiri tahun ajaran 2009 dalam proses belajar mengajar.

H. Manfaat Penelitian

Dalam Penelitian Tindakan Kelas di kelas DII SLB/B Negeri Wonogiri ini,

Peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :

3. Manfaat Teoritis

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi guru/calon guru dan

pembaca agar bina wicara dapat meningkatkan kemampuan anak tuna rungu untuk

berkomunikasi dengan baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya serta

menambah perbendaharaan bahasa sebagai pangkal pembelajaran yang lainnya.

Page 26: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xxvi

4. Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis

sebagai berikut :

c. Bagi Siswa

6) Siswa dapat mengucapkan kata-kata dengan benar

7) Menambah perbendaharaan bahasa

8) Dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain

9) Dapat memahami kata-kata dengan betul

10) Dapat bersosialisasi di lingkungan masyarakatnya

d. Bagi Guru

3) Sebagai pedoman untuk pembelajaran yang lebih baik

4) Menambah wawasan mengenai masalah yang berkaitan dengan anak tuna

rungu.

Page 27: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xxvii

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada semester dua tahun ajaran 2008/2009.

Direncanakan penelitian ini akan berlangsung di SLB Negeri Wonogiri. SLB ini

terletak di Joho Lor RT. 02 RW. V Giriwono Wonogiri.

B. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Kelas D II SLB/B Negeri

Wonogiri yang berjumlah 4 orang terdiri dari 2 laki-laki dan 2 perempuan. Penelitian

ini dilakukan oleh peneliti dan seorang kolaborator. Adapun kolaborator penelitian

ini adalah teman sejawat yakni seorang guru dan nara sumber dalam penelitian ini

adalah dosen pembimbing.

C. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini prestasi belajar Bahasa Indonesia, data hasil

observasi saat pelaksanaan tindakan.

Sumber data penelitian antara lain :

1. Siswa Kelas D II SLB Negeri Wonogiri

2. Kegiatan informan (Kepala Sekolah)

3. Kolabor (teman sejawat)

4. Arsip nilai raport

5. Hasil tugas yang diperoleh siswa saat penelitian berlangsung.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

2. Wawancara

3. Tes

4. Dokumentasi.

Page 28: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xxviii

1. Observasi

Menurut Sukardi (2003 : 183) “Observasi adalah suatu tindakan untuk

melihat dan mencatat fenomena apa yang muncul yang memungkinkan terjadinya

perbedaan diantara dua kelompok”.

Pengamatan ditujukan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan

kemampuan siswa dalam pengucapan kata-kata dan memahami arti ucapan.

2. Tes

a. Pengertian Tes

“Tes adalah alat prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan

penilaian” (Anas Sudijono 2005 : 53). Jadi tes merupakan serentetan pertanyaan atau

latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengatur ketrampilan, pengetahuan

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud tes adalah suatu

tehnik atau cara dalam rangka pengukuran atau penilaian yang di dalamnya terdapat

sejumlah pertanyaan/latihan diberikan kepada seorang testee untuk mengetahui atau

mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki individu atau kelompok dengan cara yang sudah ditentukan.

b. Bentuk-bentuk Tes

Menurut Anas Sudijono (2005 : 75), penggolongan tes dilihat dari segi cara

mengajukan dan cara memberikan jawaban adalah sebagai berikut :

1) Tes tertulis yaitu tes dimana testee dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau

soalnya dilakukan secara tertulis dan testee memberikan jawabannya juga secara

tertulis.

2) Tes lisan yaitu tes dimana testee dalam mengajukan pertanyaan atau soalnya

dilakukan secara lisan dan testee memberikan jawabannya secara lisan.

3) Tes perbuatan yaitu tes yang digunakan untuk mengukur taraf kompetensi yang

bersifat ketrampilan (psikomotorik), dimana penilaiannya dilakukan terhadap

proses penyelesaian tugas dan hasil akhir yang dicapai oleh testee setelah

melaksanakan tugas tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka bentuk tes yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah tes perbuatan.

Page 29: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xxix

E. Validasi Data

Untuk memperoleh data yang benar-benar valid sesuai dengan tujuan

penelitian ini maka validasi data yang digunakan adalah dengan trianggulasi data.

Trianggulasi data di lakukan dengan mengumpulkan dari berbagai sumber data yang

kemudian di lakukan verifikasi terhadap data tersebut.

F. Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam PTK ini adalah teknik analisis

deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis

data-data yang berupa proses pembelajaran. Sedangkan teknis analisis kualitatif

digunakan untuk menganalisis prestasi belajar kemampuan mengucapkan siswa

antara sebelum dan sesudah implementasi tindakan dilakukan.

G. Indikator Kerja

Indikator dalam keberhasilan pembelajaran ini adalah terjadi peningkatan skor

dalam bina wicara setelah dilakukan tindakan ini kurang lebih 60 %.

H. Prosedur Penelitian

Model penelitian adalah prosedur yang menggambarkan bagaimana penelitian

akan dilaksanakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini menggunakan tindakan

yang dikembangkan Kemmis dan MC. Taggart (1998 : 63).

Penelitian disini meliputi 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan,

tahap observasi dan evaluasi. Adapun masing-masing tahap dalam penelitian ini

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Siklus I

1. Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini peneliti menyiapkan RPP lengkap denganinstrumen yang

diperlukan. Adapun lembar instrumen adalah :

No Gambar Tulisan

1

Mata

Page 30: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xxx

No Gambar Tulisan

2

Meja

3

Bola

4

Roda

Lembar penilaian

No Skor Keterangan

1

2

3

4

Baik sekali

Baik

Cukup

Kurang

Dapat mengucapkan dengan benar

Dapat mengucapkan dengan sedikit

kesalahan

Dapat mengucapkan dengan banyak

kesalahan

Tidak dapat mengucapkan

2. Pelaksanaan Tindakan/Action

Pada tindakan I pelaksanaan tindakan yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

a. Guru memberikan mataeri pada awal kegiatan seputar gambar-gambar di

sekitarnya (meja, bola, mata, roda dan lain-lain)

b. Guru mengajarkan pada siswa untuk mengucapkan tulisan pada gambar dan

menyuruh siswa menirukan ucapan guru.

3. Pengamatan/Observasi

Page 31: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xxxi

a. Bila ada kesalahan ucapan siswa dibantu oleh guru

b. Guru melakukan pengamatan dan melakukan analisis tentang kelebihan dan

kekurangan pada tindakan I tersebut

c. Hasil pengamatan di tulis sebagai bahan pembuatan refleksi

d. Pengamatan terhadap proses pembelajaran dilakukan secara terus menerus

sampai proses evaluasi.

4. Refleksi (Reflecting)

a. Peneliti dengan bantuan teman melakukan diskusi untuk merefleksi dalam

ruang dan waktu yang tak terbatas

b. Pada tindakan I telah memantau siswa dalam berbicara mengucapkan kata-

kata, namun masih perlu peningkatan yang lebih efektif mengingat masih

banyak kekurangan dalam pemahaman kata-kata pada gambar

c. Untuk meningkatkan minat belajar siswa, diupayakan pelatihan dan

pembimbingan yang intensif dalam cara pengucapan kata

d. Peneliti mencari hambatan-hambatan untuk diperbaiki pada siklus ke II

Siklus II

1. Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini peneliti memperbaiki hambatan-hambatan yang ada pada

siklus I. Jika hambatan pada siklus I sudah dapat diatasi, peneliti melanjutkan

menggunakan RPD II dengan materi gambar lain dan kata-kata yang lebih

panjang.

No Gambar Kata

1

Sepeda

2

Almari

Page 32: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xxxii

No Gambar Kata

3

Telinga

4

Sepatu

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Guru memberikan materi kata-kata pada gambar yang lebih panjang

b. Guru mengajarkan pada siswa untuk mengucapkan tulisan pada gambar dan

menyuruh siswa menirukan ucapan guru.

3. Pengamatan (Observasi)

a. Guru melakukan pengamatan pada siswa jika ada kesalahan, guru membantu

siswa membetulkan ucapan tersebut

b. Guru melakukan pengamatan pada siswa bagaimana reaksi siswa terhadap

gambar-gambar yang diperlihatkan guru dan mencari hambatan-hambatan

pengucapan apa yang ada pada siswa

4. Refleksi/Reflection

a. Peneliti melakukan refleksi untuk menilai sejauh mana keberhasilan media

gambar dalam bina wicara itu dalam upaya meningkatkan kemampuan

berbahasa Indonesia

b. Peneliti mencari hambatan-hambatan yang muncul untuk diperbaiki pada

siklus berikutnya.

Page 33: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xxxiii

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Deskripsi Data Kemampuan Awal

Sebelum pelaksanaan bina wicara dengan menggunakan media gambar

terlebih dahulu diadakan tes kemampuan berbicara pada siswa kelas D II SLB / B

Negeri Wonogiri.

Adapun pre tes yang dilakukan oleh penelitia berupa tes sederhana

mengucapkan suku kata dan kata. Hasil dari pre tes yang telah diadakan adalah

seperti dalam tabel berikut.

Tabel 1. Hasil Kemampuan Wicara

No Nama Hasil

1

2

3

4

AN

FN

W

PY

60

60

50

60

Dilihat dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kemampuan awal bicara belum

memperoleh nilai yang maksimal, dari 4 siswa yang memperoleh nilai 60 ada 3 dan

yang memperoleh nilai 50 ada satu.

Selanjutnya berdasarkan hasil pre test tersebut terdapat nilai yang terendah

diperoleh W. kegiatan observasi proses pengajaran bina wicara sebelum diberi

perlakuan siswa belum dapat bicara lancar dan masih susah berbicara.

Pemberian perlakukan pengajaran bina wicara dengan menggunakan media

gambar dilakukan oleh guru Bahasa Indonesia dan guru Bina Wicara untuk

meningkatkan kemampuan berbicara anak tuna rungu kelas D II. Oleh karena itu

peneliti mencoba memberikan perlakukan pengajaran bina wicara bagi anak tuna

rungu kelas D II dengan menggunakan media gambar dengan tujuan untuk

meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia bagi anak tuna rungu.

Page 34: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xxxiv

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Deskripsi pelaksanaan tindakan I

a. Perencanaan / Planning

Sebelum guru memberikan tindakan, terlebih dahulu guru mempersiapkan segala

sesuatu yang akan digunakan dalam pembelajaran bina wicara yang

menggunakan media gambar untuk memperoleh perencanaan yang matang, maka

peneliti mengadakan diskusi dengan teman tim, tentang tindakan yang akan

dilaksanakan. Adapun persiapan yang dilakukan sebagai berikut :

1) Menyusun silabus

Penyusunan silabus dilakukan lebih awal sebagai pedoman untuk

pelaksanaan pembelajaran. Silabus dibuat berdasarkan pada standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang ada. Penyusunan silabus mengacu

pada pembuatan silabus yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan.

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

Setelah menyusun silabus maka kegiatan berikutnya adalah menyusun RPP.

RPP adalah merupakan strategi belajar mengajar yang akan diterapkan pada

setiap kali pertemuan dengan bahasan materi dari silabus yang telah dibuat.

3) Menyusun jadwal pertemuan dan kegiatan setiap siklus

Rencana pelaksanaan tindakan adalah dua siklus dengan setiap kali siklus 2

kali pertemuan.

4) Membuat pedoman pengamatan

Peneliti menyusun peodman pengamatan. Hal ini dilakukan agar dalam

pengamatan di kelas nanti dapat terfokus pada hal-hal apa saja yang dapat

memberikan data pada kegiatan penelitian ini.

5) Menyiapkan alat dokumentasi (foto)

Pada kegiatan peneliti dan tim menyiapakan kebutuhan pendokumentasian.

Hal ini dilakukan untuk mengadakan analisis yang lebih cermat. Alat

dokumentasi sangat diperlukan agar pemgamatan dapat dilakukan secara

berulang-ulang.

Page 35: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xxxv

b. Tahap Pelaksanaan / Action

1) Pertemuan pertama

Setelah persiapan dilakukan dan dipandang cukup maka dilanjutkan

penerapan di kelas. Kegiatan pembelajaran sebagai berikut :

a) Siswa berdoa dipimpin salah satu orang.

b) Siswa mengucapakan kata-kata yang ditulis guru.

c) Siswa memperhatikan kemudian disuruh guru menirukan ucapakan kata-

kata. Hal itu dilakukan untuk menjajaki kemampuan pemahaman terhadap

kata-kata.

2) Pertemuan kedua

a) Kegiatan berikutnya guru mengadakan apersepsi tentang materi yang

akan disampaikan pada saat itu.

b) Guru memberikan latihan tes mengucapkan kata-kata sederhana untuk

mengetahui kemampuan masing-masing siswa dengan materi yang akan

disampaikan.

c) Agar siswa lebih jelas dan tidak mengalami kesukaran dalam pemahaman

maka dalam memberikan contoh dan latihan dilakukan secara berulang-

ulang.

d) Siswa melakukan latihan.

c. Pengamatan (Observing)

Observasi dan pemantauan dilakukan oleh teman sejawat. Observasi dilakukan

untuk mengamati kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan guru dan juga

mengamati aktivitas siswa serta kemampuan dalam menangkap materi yang

disampaikan.

Dalam setiap siklus peneliti mencatat kejadian-kejadian yang terjadi selama

proses pembelajaran. Ada beberapa temuan yang dapat direkam antara lain :

1) Temuan positif

a) Siswa bergairah dalam belajar

b) Siswa disiplin dalam mengikuti pembelajaran

c) Siswa terbantu untuk memahami materi ajar.

Page 36: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xxxvi

2) Temuan negatif

a) Ada siswa yang malas

b) Ada siswa yang masih banyak kesalahannya dalam mengucapkan kata-

kata

c) Siswa tidak memahami kata-kata.

d. Hasil Evaluasi

Evaluasi tindakan dalam pembelajaran bina wicara menggunakan tes

menunjukkan seperti terlihat dalam tabel berikut.

Tabel 2. Hasil Siklus I

No Subyek Nilai

1

2

3

4

AN

FN

W

PY

70

70

60

60

Jumlah 260

e. Refleksi (Reflecting)

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran bina wicara dengan menggunakan media

gambar pada siklus I berjalan dengan baik.

Pelaksanaan pengajaran bina wicara belum memperoleh hasil yang maksimal,

karena ada berbagai kendala yang harus dihadapi, yaitu :

1) Keragaman kemampuan siswa yang heterogen

2) Kegiatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan perencanaan

3) Perlu penjelasan tentang bagaimana cara mengucapkan kata-kata dengan baik

dan betul

4) Dilakukan tukar-menukar informasi.

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

a. Perencanaan / Planning

Berdasarkan hasil refleksi pada tindakan I maka kegiatan selanjutnya adalah

membuat rencana tindakan II. Pada tindakan II ini pada dasarnya adalah sama

dengan proses pada tindakan I. pada tindakan II ini ada beberapa perubahan atau

Page 37: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xxxvii

perlakuan yang ditingkatkan. Perubahan dilakukan agar subyek dalam mengikuti

pembelajaran akan memiliki semangat dan motivasi yang meningkat dalam

proses pembelajaran bina wicara dengan menggunakan media gambar.

b. Tahap Pelaksanaan / Action

Pada tindakan siklus II dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan.

1) Pertemuan pertama

a) Apersepsi

b) Siswa diminta mengucapkan kata-kata pada gambar

c) Siswa diminta memperhatikan guru cara mengucapkan yang benar kata-

kata pada gambar

d) Siswa diminta memperbaiki ucapan yang salah.

2) Pertemuan kedua

a) Guru mengatur ketertiban siswa

b) Guru menjelaskan tentang kata-kata pada gambar dan memberi contoh

cara mengucapkan kata yang benar

c) Siswa memperhatikan dan menirukan

d) Guru menyuruh siswa mengucapkan kata sendiri tanpa bantuan guru.

c. Pengamatan / Observing

Dalam kegiatan pengamatan, kolaborator mencatat bahwa peneliti menyusun

lembar kerja untuk meningkatkan kemampuan siswa observasi dilakukan untuk

mengamati kemajuan proses belajar mengajar yang dilakukan guru setelah

diadakan masukan dan perubahan dalam perencanaan pembelajaran hasil refleksi

tindakan siklus I. disamping itu juga mengamati aktivitas siswa serta

kemampuan dalam menangkap materi yang disampaikan.

Ada beberapa temuan yang dapat dicatat antara lain :

1) Temuan positif

a) Siswa terlihat bersemangat mengikuti pembelajaran

b) Siswa lebih memahami kata-kata yang diucapkan maupun diucapkan

guru

c) Siswa mengucapkan kata-kata dengan sedikit bantuan guru

d) Perhatian siswa meningkat

Page 38: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xxxviii

e) Siswa dapat mengeluarkan suara lebih sempurna.

2) Temuan negatif

a) Dalam mengikuti pembelajaran semuanya masih memerlukan bantuan

guru

b) Ada kata-kata yang dalam mengucapkan belum sempurna.

d. Hasil Evaluasi

Evaluasi terhadap hasil belajar pada siklus II dalam pembelajaran bina wicara

dengan menggunakan media gambar menunjukkan hasil seperti terlihat dalam

tabel berikut :

Tabel 3. Hasil Siklus I dan Siklus II

No Subyek Nilai Siklus I Nilai Siklus II

1

2

3

4

AN

FN

W

PY

70

70

60

60

80

80

70

80

Jumlah 310

e. Refleksi

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran bina wicara dengan menggunakan media

gambar telah sesuai dengan perencanaan yang disusun berdasarkan hasil refleksi

tindakan I.

Hasil pembelajaran di tindakan siklus II dapat meningkat kemampuan

mengucapkan kata-kata pada gambar, siswa menjadi penuh perhatian dan cukup

konsentrasi.

Hasil peningkatan kemampuan berbahasa pelaksanaan pembelajaran bina wicara

dengan media gambar pada siklus II dapat dikatakan ada peningkatan hasil

belajar siswa.

B. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian tentang media dalam bina wicara untuk

meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia bagi anak tuna rungu. Pembahasan

hasil penelitian pada penelitian di atas dapat dikaji sebagai berikut :

Page 39: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xxxix

Dari pelaksanaan siklus I dalam persiapan pembelajaran yang telah dilakukan

guru sudah tepat, yaitu dari penyusunan silabus, pembuatan perencanaan dan juga

media gambar sudah disesuaikan dengan kondisi anak.

Dalam pelaksanaan pembelajaran bina wicara dengan menggunakan media

gambar menambah semangat dan keaktifan siswa.

Adapun pembahasan yang ada pada anak tuna rungu yaitu kondisi anak dalam

penggunaan Bahasa Indonesia, dan bina wicara dalam kaitannya dengan berbahasa

Indonesia tidak hanya anak normal, anak tuna rungu sangatlah penting dalam

berbicara. Guru bisa melatih bina wicara, hal ini bisa dilakukan melalui percakapan,

tanya jawab, menceritakan gambar, sehingga penguasaan kata-kata sebagai

perbendaharaan kata dan bahasa akan semakin kaya.

Salah satu usaha untuk mengatasi hambatan belajar bina wicara adalah dengan

media pembelajaran yang tepat. Media pembelajaran dalam penelitian ini adalah

suatu media dalam pembelajaran yang digunakan untukmemudahkan peserta didik

dalam proses belajar mengajar. Dalam penelitian ini media gambar sebagia alat bantu

menyampaikan materi belajar bina wicara bagi anak tuna rungu. Anak tuna rungu

akan lebih dapat memahami arti suatu kata dengan melihat gambar penerimaan

penjelasan pelajaran dengan media gambar akan mempengaruhi kemampuan anak

tuna rungu menyerap pelajaran sehingga akan mempengaruhi prestais belajar Bahasa

Indoesia.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa keberhasilan pembelajaran

untukmeningkatkan kemampuan berbahasa dengan media gambar efektif dan

peningkatan sangat signifikan.

Meninjau dari hasil penelitian yang memperoleh peningkatan dari sebelum

menerapkan media gambar dan sesudah menerapkan media gambar. Hasil tersebut

belum menjadi pedoman bahwa bina wicara menggunakan media gambar

menjadisalah satu metode dalam pembelajaran bina wicara. Karena itu keberhasilan

dari suatu kegiatan khususnya prestasi belajar siswa.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal.

Page 40: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xl

Faktor internal antara lain perhatian, konsentrasi, tingkat ketunarunguan dan

kondisi kesehatan siswa. Adapun faktor luar yang mempengaruhi prestasi belajar

antara lain sarana dan prasarana, guru bina wicara dan media pembelajaran.

Tabel 4. Hasil Prestasi Bina Wicara

No Nama Kondis

Awal

Siklus Kondisi

Akhir I II

1

2

3

4

AN

FN

W

PY

60

60

50

60

70

70

60

60

80

80

70

80

75

75

65

70

Keterangan nilai dengan angka

SB : Sangat Berhasil

B : Berhasil

C : Kurang Berhasil

D : Sangat Kurang Berhasil

Grafik Hasil Prestasi Bina Wicara Kelas DII

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

AN FN W PY

Awal

Siklus I

Siklus II

Akhir

Page 41: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xli

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Sesuai permasalahan yang ada dan dari penelitian yang telah peneliti lakukan

mengenai penggunaan media gambar dalam bina wicara (Speech Therapy) di SLB/B

Negeri Wonogiri dapat disimpulkan bahwa bina wicara (Speech Therapy)

mempunyai peranan dan dapat meningkatkan bicara bagi anak tuna rungu. Melalui

latihan yang rutin yang disesuaikan dengan masing-masing kondisi anak maka bina

wicara akan memperlancar anak dalam mengucapkan kata-kata dalam berbahasa.

Bina wicara ternyata dapat meningkatkan kemampuan bicara anak tuna rungu

sehingga dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia semakin baik dan benar.

B. Saran

Dari simpulan di atas maka disarankan pada siswa tuna rungu hendaknya

dalam berkomunikasi menggunakan percakapan dan bahasa lisan, sehingga anak

lebih memahami apa yang diucapkan. Anak dibiasakan menggunakan bahasa

percakapan dan berkomunikasi dengan anak lain, anak perlu di latih membaca bibir,

latihan artikulasi dan latihan mimik/ekspresi.

Page 42: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xlii

DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono, 2005, Evaluasi Pendidikan Jakarta, Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada

Andreas Dwidjo Sumarto, 1990, Bimbingan Tehnis Artikulasi dan BPBI,

Bambang Setyono, 2000, Terapi Wicara, Jakarta Buku Kedokteran.

Basuki Wibowo & Farida Mukti, 2001, Media Pendidikan, Bandung Maulana

Curtis E Weiss, 1987, Management of Articulatory and Phonologic, Disorder

Depdikbud, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka

Djoko S Sindhusakti, 1997, Deteksi Dini Gangguan Pendengaran, Surakarta

Universtias Sebelas Maret.

Edjaa Saadjah, Dardjo Sukarja, 1995, Bina Bicara, Persepsi Bunyi dan Irama.

Bandung : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

HB Sutopo, 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Surakarta, UNS Press

Jacinta F Rini, 4 September 2001, Keterlambatan Bicara. http://www.e-

psikologi.com/anak/bicara-3.htm.

Kartini Kartono, 1990, Pengantar Metodologi Research, Bandung, Alumni

L. Nicolosi, 1989, Of Communication Disarder

Matthew B Miller, Michael Hubberman, 1992, Analisis Data Kualitatif, Jakarta,

Universitas Indonesia Press.

Moleong. J. Lexy, 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja

Rosda Karya.

Mulyono Abdurrahman, 2003, Pendidikan Anak Luar Biasa Umum, Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta.

Permanarian Somad dan Tuti Hernawati, 1996, Ortopedagogiek Anak Tuna Rungu,

Bandung, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sardjono, 1989, Artikulasi, Surakarta, Sebelas Maret University Press.

______, 1990, Pembinaan Kemampuan Bicara (Speech Therapy), Surakarta

Depdikbud, Universitas Sebelas Maret.

Page 43: PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM BINA WICARA …... · Periode perkembangan bicara anak dimulai sejak usia 9 bulan sampai 3,5 tahun. Masa itu penting bagi anak, apabila pada rentang

xliii

______, 1998, Ortopedagogik Anak Tunarungu, Surakarta, Universitas Sebelas

Maret Press.

Sri Hartati, 1997, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, Jakarta, Depdikbud

Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penetapan Guru

SLTP setara SD

Suharsimi Arikunto, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta,

Rineka Karya.

Sukardi, 2003, Dasar-dasar Penilaian Pendidikan, Surakarta, CV Massa Baru

Tarmansyah, 1995, Gangguan Komunikasi, Jakarta, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan

Tjutju Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, 1995, Jakarta, Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Widi Nurosa, Bina Persepsi Bunyi dan Irama, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Propinsi Jawa Tengah.