9
46 Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018 PENDAHULUAN Permainan merupakan suatu perantara bagi anak usia dini untuk mengenal segala sesuatu yang dilihatnya di sekitar. Dari proses bermain, maka secara tidak langsung anak diarahkan untuk mencoba suatu hal yang baru, menemukan sesuatu, memanfaatkan apa yang ada di lingkungan belajar, dan mengungkapkan tentang segala sesuatu yang dipelajarinya di sekitar. Konsep pembelajaran terpadu melalui tema adalah cara yang dilakukan lembaga untuk menguatkan pemahaman anak dalam belajar. Pembelajaran terpadu yang berbasis tema dalam kajian ini harus disusun sedemikian rupa agar menarik dan dapat membangkitkan minat anak, sehingga dapat bersifat kontekstual. Selain itu, untuk mendukung kesuksesan dalam pembelajaran, maka haruslah didukung dengan menggunakan berbagai media, permainan, dan sumber belajar lainnya. Tentunya media, permainan, dan sumber pembelajaran tersebut bisa didapat dari lingkungan alam sekitar ataupun segala sesuatunya yang memang dipersiapkan oleh guru. Pendidikan seni musik melalui aspek perkembangan seni anak usia dini dapat merangsang PENGGUNAAN MEDIA MARAKAS PINGUIN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN POLA RITMIS ANAK USIA DINI Itot Bian Raharjo 1) , Sholichatun Inaroh 2) 1) PG-PAUD FKIP UN PGRI Kediri Email:[email protected] 2) PAUD SAKA SEKOLAH ALAM KADIRI Email: [email protected] ABSTRACT Based on the observations of researchers, the ability of children’s rhythmic patterns has not developed opti- mally because the media used by teachers in learning in the form of glass bottles filled with water and the absence of writing tone patterns, so that children are less interested in playing and easy to forget the rhythmic patterns played. So researchers use maracas penguins media to improve the ability of rhythmic patterns. This research approach is PTK with three cycles. Subjects were children aged 5-6 years of PAUD SAKA SEKOLAH ALAM KADIRI Jajar Village, Wates District, Kediri Regency. Data collection instruments in the form of teacher observation sheets, children’s assessment sheets and documentation in the form of photo activities. Assess- ment techniques in the form of performance. This study uses quantitative descriptive data analysis. The results showed that after the first cycle action the ability of the child in 30% accuracy, 70% in the second cycle and 90% in the third cycle, while the aspect of the rhythm pattern in the first cycle was 40%, 70% in the second cycle, and 90% in the third cycle. Thus the conclusion of this study is through maracas media penguins can improve the ability of rhythmic patterns in children aged 5-6 years of PAUD SAKA SEKOLAH ALAM KADIRI Kediri Regency, so this research hypothesis is accepted. Keywords: rhythmic patterns, media, maracas penguins kecerdasan anak, untuk itu pendidikan seni musik yang diberikan sejak dini ini sangat diperlukan oleh anak usia dini dalam mengasah kecerdasan anak khususnya kecerdasan musikal. Sesuai dengan perkembangan anak usia dini, maka kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menarik. Suyadi (2011: 220) menyebutkan, permainan musik dapat menjadi penyemangat atas semua aktivitas anak, sehingga ketika bermain mereka selalu bersemangat. Pembelajaran setiap hari misalnya, dapat diidentifikasi bahwa melalui bernyanyi, bertepuk tangan serta membunyikan benda di sekitarnya merupakan sebuah aktivitas yang sangat menyenangkan bagi anak. Bahkan tingkat antusiasme anak akan menjadi meningkat ketika mengetahui bahwa apa yang didengarnya menimbulkan suara-suara yang berbeda. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan, yaitu pada anak kelompok usia 5-6 tahun yang berjumlah 10 anak pada hari Sabtu tanggal 30 September 2017 di PAUD SAKA SEKOLAH ALAM KEDIRI Desa Jajar Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, maka menunjukkan bahwa perkembangan keterampilan bermain alat musik ritmis anak masih kurang. Kenyataan ini menunjukkan, bahwa ketika

PENGGUNAAN MEDIA MARAKAS PINGUIN DALAM …

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGGUNAAN MEDIA MARAKAS PINGUIN DALAM …

 

46

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat III

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

PENDAHULUAN

Permainan merupakan suatu perantara bagianak usia dini untuk mengenal segala sesuatu yangdilihatnya di sekitar. Dari proses bermain, maka secaratidak langsung anak diarahkan untuk mencoba suatuhal yang baru, menemukan sesuatu, memanfaatkanapa yang ada di lingkungan belajar, danmengungkapkan tentang segala sesuatu yangdipelajarinya di sekitar.

Konsep pembelajaran terpadu melalui temaadalah cara yang di lakukan lembaga untukmenguatkan pemahaman anak dalam belajar.Pembelajaran terpadu yang berbasis tema dalamkajian ini harus disusun sedemikian rupa agar menarikdan dapat membangkitkan minat anak, sehingga dapatbersifat kontekstual. Selain itu, untuk mendukungkesuksesan dalam pembelajaran, maka haruslahdidukung dengan menggunakan berbagai media,permainan, dan sumber belajar lainnya. Tentunyamedia, permainan, dan sumber pembelajaran tersebutbisa didapat dari lingkungan alam sekitar ataupunsegala sesuatunya yang memang dipersiapkan olehguru.

Pendidikan seni musik melalui aspekperkembangan seni anak usia dini dapat merangsang

PENGGUNAAN MEDIA MARAKAS PINGUIN DALAM MENINGKATKANKETERAMPILAN POLA RITMIS ANAK USIA DINI

Itot Bian Raharjo1), Sholichatun Inaroh2)

1)PG-PAUD FKIP UN PGRI KediriEmail:[email protected]

2) PAUD SAKA SEKOLAH ALAM KADIRIEmail: [email protected]

ABSTRACT

Based on the observations of researchers, the ability of children’s rhythmic patterns has not developed opti-mally because the media used by teachers in learning in the form of glass bottles filled with water and theabsence of writing tone patterns, so that children are less interested in playing and easy to forget the rhythmicpatterns played. So researchers use maracas penguins media to improve the ability of rhythmic patterns. Thisresearch approach is PTK with three cycles. Subjects were children aged 5-6 years of PAUD SAKA SEKOLAHALAM KADIRI Jajar Village, Wates District, Kediri Regency. Data collection instruments in the form of teacherobservation sheets, children’s assessment sheets and documentation in the form of photo activities. Assess-ment techniques in the form of performance. This study uses quantitative descriptive data analysis. Theresults showed that after the first cycle action the ability of the child in 30% accuracy, 70% in the second cycleand 90% in the third cycle, while the aspect of the rhythm pattern in the first cycle was 40%, 70% in the secondcycle, and 90% in the third cycle. Thus the conclusion of this study is through maracas media penguins canimprove the ability of rhythmic patterns in children aged 5-6 years of PAUD SAKA SEKOLAH ALAM KADIRIKediri Regency, so this research hypothesis is accepted.

Keywords: rhythmic patterns, media, maracas penguins

kecerdasan anak, untuk itu pendidikan seni musikyang diberikan sejak dini ini sangat diperlukan olehanak usia dini dalam mengasah kecerdasan anakkhususnya kecerdasan musikal. Sesuai denganperkembangan anak usia dini, maka kegiatanpembelajaran yang dilakukan melalui aktivitas bermainmerupakan suatu kegiatan yang menarik. Suyadi(2011: 220) menyebutkan, permainan musik dapatmenjadi penyemangat atas semua aktivitas anak,sehingga ketika bermain mereka selalu bersemangat.Pembelajaran setiap hari misalnya, dapat diidentifikasibahwa melalui bernyanyi, bertepuk tangan sertamembunyikan benda di sekitarnya merupakan sebuahaktivitas yang sangat menyenangkan bagi anak.Bahkan tingkat antusiasme anak akan menjadimeningkat ketika mengetahui bahwa apa yangdidengarnya menimbulkan suara-suara yang berbeda.

Berdasarkan hasil observasi yang telahdilaksanakan, yaitu pada anak kelompok usia 5-6 tahunyang berjumlah 10 anak pada hari Sabtu tanggal 30September 2017 di PAUD SAKA SEKOLAH ALAMKEDIRI Desa Jajar Kecamatan Wates KabupatenKediri, maka menunjukkan bahwa perkembanganketerampilan bermain alat musik ritmis anak masihkurang. Kenyataan ini menunjukkan, bahwa ketika

Page 2: PENGGUNAAN MEDIA MARAKAS PINGUIN DALAM …

 

47

Penggunaan Media Marakas Pinguin ... - Itot Bian Raharjo, Sholichatun Inaroh

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

memainkan marakas tidak menghiraukan aba-abayang disampaikan oleh guru, sehingga cenderungterlihat bermain dengan pola ritme sesuka hati. Gurutidak menggunkan media untuk mengenalkan polaritme, sehingga anak sulit jika hanya mengingat sajapola ritmenya.

Guru ini perlu mengupayakan penyelesaianpermasalahan yang dihadapi agar tidak berlarut-larut.Guru harus selalu memil iki inovasi dalammenyelesaikan kemumgkinan masalah yang dihadapioleh anak. Namun, jika kegiatan ini dilaksanakandengan latihan yang rutin, maka sangat dimungkinkanketerampilan anak dalam memainkan alat musik ritmisakan meningkat. Selain itu, diperlukan adanya alatmusik yang mudah dimainkan, ringan serta berbentuklucu agar anak tidak merasa kesulitan dan cepatmerasa bosan pada saat proses berlatih.

KAJIAN LITERATUR

Menurut Gordon dalam Achmad Nurullohdikatakan bahwa, keterampilan merupakankemampuan untuk mengoprasikan pekerjaan secaramudah dan cermat. Pada pengertian ini, biasanyacenderung pada aktivitas psikomotorik. Selain itu,keterampilan merupakan kegiatan yangmemerlukan praktik dan dapat diartikan sebagaiimplikasi dari aktivitas (2013: 8).

Menurut Robbins dalam Achmad Nurulloh(2013: 8) keterampilan dapat dikategorikan menjadiempat bagian,yaitu:

a. Basic literacy skill

Keahlian dasar merupakan keahlian sesorangyang pasti dan wajib dimiliki oleh kebanyakan orang,seperti membaca, menulis dan mendengar.

b. Technical skill

Keahlian teknik merupakan keahlianseseorang dalam pengembangan teknik yang dimiliki,seperti menghitung secara tepat, mengoperasikankomputer.

c. Interpersonal skill

Keahlian interpersonal merupakankemampuan seseorang secara efektif untukberinteraksi dengan oranglain maupun dengan rekankerjanya, seperti pendengar yang baik,menyampaikan pendapat dengan jelas dan bekerjadalam satu tim.

d. Problem skill.

Menyelesaikan masalah adalah prosesaktivitas untuk menajamkan logika, berargumen danpenyelesaian masalah serta kemampuan untukmengetahui penyebab, mengembangkan alternatifdan menganalisa serta memilih penyelesaian yangbaik.

Sejalan dengan pemikiran tersebut, makadapat disimpulkan bahwa keterampilan/skill adalahkegiatan praktik yang dilakukan untuk mendapatkanhasil yang mudah dan cermat dari hasil latihan danpengalaman yang didapat. Bila bermusik dikaitkandengan keterampilan, pada prinsipnya adalah musikmemerlukan keterampilan agar mendapatkan hasilyang maksimal dan sesuai hasil yang diinginkan. Disamping itu, keterampilan anak dalam bermain musiktidak diperoleh secara mudah, melainkan diperolehdengan latihan dan kebiasaan, sehingga jelas dalamketerampilan bermusik tidak datang dengansendirinya.

Musik dapat terwujud dengan adanya bunyi.Media musik atau bahan untuk terwujudnya musikadalah bunyi dan diam. Ketika angin bert iupmenggerakkan batang-batang pohon bambu,terdengarlah bunyi batang serta daun yang salingbersentuhan. Sentuhan dan gesekan itu menimbulkanbunyi, tetapi di sela pula dengan tanpa bunyi ataudiam. Musik dibangun oleh unsur-unsur ritme, melodi,harmoni, tekstur, dan bentuk yang dibungkus olehkualitas musik, yaitu unsur warna bunyi atau warnanada dan kekuatan (volume atau intensitas) ataudinamika bunyi. Sehingga dapat disimpulkan bahwamusik merupakan sebuah karya cipta manusia yangberasal dari bunyi suatu alat tertentu atau suaramanusia yang telah disusun sedemikian rupa sehinggamengandung irama dan keharmonisan yang mampumempengaruhi emosi dan kognisi.

Menurut Khasanah dalam Agus Dermawantobelajar musik melalui pengalaman musikmemerlukan alat musik aktif. Alat musik aktif berupaalat-alat musik yang dapat dimainkan, sedangkanalat musik pasif, misalnya: tape recorder, VCD. Alatmusik pasif efektif untuk pengembangan rasa tetapikurang tepat untuk pengembangan keterampilan,maka praktek langsung berbagai kegiatanpengalaman musik sangat mutlak, misalnya:bergerak sesuai gerak musik, bernyanyi, menulis,membaca, bermain musik, improvisasi, dankreativitas(2012: 17) .

Pada Kurikulum Tahun 2013 mengacu padaPermendikbud No. 137 tahun 2014 pasal 10 ayat 1,

Page 3: PENGGUNAAN MEDIA MARAKAS PINGUIN DALAM …

 

48

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat III

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

lingkup perkembangan sesuai tingkat usia anakmeliputi aspek nilai agama dan moral, fisik motorik,kogniti f, bahasa, sosial emosional, dan senisebagaimana terdapat pada lampiran 1 Pasal 10 ayat7 berisi tentang seni sebagaimana dimaksud pada ayat1 meliputi kemampuan mengeksplorasi danmengekspresikan diri, berimajinasi dengan gerakan,musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (senilukis, seni rupa, keraj inan), serta mampumengapresiasi karya seni, gerak dan tari, serta drama.

Standar Tingkat Pencapaian PerkembanganAnak yang terdapat dalam lampiran I Peraturan MenteriPendidikan dan Kebudayaan tentang Standar NasionalPendidikan Anak Usia Dini Nomor 137 Tahun2014halaman 20 aspek perkembangan seni anakkelompok usia 5-6 tahun meliputi:

Tabel. 2.1.Standar Isi Tingkat Pencapaian Perkembangan

Anak(Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014)

Berdasar penjelasan di atas, pembelajaranseni musik sangat penting dikembangkan untukmemaksimalkan capaian perkembangan anak.Pembelajaran seni musik pada anak usia dini tentunyaharus dengan kegiatan bermain yang menyenangkan,menggunakan alat musik yang sederhana danmenarik sehingga mampu menambah semangat anakuntuk mempelajari seni musik. Bermain alat musikperlu dikembangkan secara berkelompok. Sebabinteraksi sosial dengan orang yang lebih dewasaseperti guru dan teman sebaya menjadi kuncisuksesnya pembelajaran musik pada anak.

Alat musik adalah suatu instrumen yang dibuatatau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik(Rangga S. Hilal, 2007: 2). Bidang ilmu yangmempelajar i alat musik disebut organologi.

Berdasarkan fungsinya, alat musik dibedakan menjadidua yaitu alat musik ritmis dan alat musik melodis.Menurut Agus Dermawanto (2012: 26) alat musikritmis merupakan alat musik yang dalampermainannya memberikan irama (ritme) tertentudalam pergelaran musik. Hal ini juga berhubungandengan ketukan (pulsa) dan birama. Alat musik ritmismerupakan alat musik yang tidak memiliki nada ataunada yang dihasilkannya bukanlah nada tetap.Seperti; gong, drum, tifa, rebana, marakas, tamborin.

Uraian di atas dapat dijelaskan bahwa alatmusik ritmis merupakan alat musik yang dapat dibuatdari berbagai alat yang dimodifikasi sehinggamenghasilkan suara musik namun tidak memiliki nadatetap. Alat musik ini dapat digunakan untukmemberikan irama tertentu pada pertunjukan musikatau bahkan dapat dimainkan sendiri atauberkelompok karena memiliki suara yang khas.

Ritmis menurut Kamien dalam AchmadNurulloh adalah ruhnya lagu yang dapat diartikan jugasebagai irama sangat menentukan tingkatkesempurnaan dalam memaknai dan menginterpretasilagu. Adapun unsur- unsur irama adalah (1)Beat, (2)Meter, (3) Accent, (4) Syncopation, (5) Tempo. Beatmerupakan unsur utama irama adalah ketukan yangkonstan, meter adalah birama atau satuan hitungan,sedangkan accent adalah ketukan berat dalam satuanhitungan, syncopation adalah ketukan berat yangtidak pada hitungan 1 dan 3. Sedangkan tempoadalah cepat lambatnya lagu dimainkan (2013: 11).

Menurut NN (Primary School Curriculum OfIreland: 153) dalam Achmad Nurulloh Rhythmis differ-ent durations ofs ounds, longand short. Untuk anakusia dini, materi ritmis yang diajarkan adalah ritmissederhana, yang mana ritmis tersebut terdiri atasnotpenuh, 1/2, 1/4, 1/8, dan 1/16 (2013: 12).

Tabel 2.2.Harga Notasi

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwaritmis dapat disebut dengan irama yang terdiri dariunsur-unsur beat, aksen, birama, syncopation dan

Usia Lingkup Perkembangan

Tingkat Pencapaian

Perkembangan 5-6

tahun SeniAnak mampu menikmati berbagai alunan lagu atau suara

Anak bersenandung atau bernyanyi sambil mengerjakan sesuatu. Memainkan alat musik/ instrumen/benda bersama teman.

Page 4: PENGGUNAAN MEDIA MARAKAS PINGUIN DALAM …

 

49

Penggunaan Media Marakas Pinguin ... - Itot Bian Raharjo, Sholichatun Inaroh

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

tempo yang teratur dan digambarkan melalui simbolnot.

Cara memainkan marakas seringkali dengancara diguncangkan, hingga material di dalamnyamembentur dinding bagian dalam dari material luarnyadan menghasilkan bunyi karakteristik yang khas atausuara yang tajam.

Pada penelitian ini dipilih media marakasberbentuk pinguin sebagai media pembelajaranbermain musik ritmis karena pembuatannya cukupmudah. Bahan yang digunakan bisa didapat darilingkungan sekitar anak yaitu botol bekas minumansoftdrink. Bentuknya yang lucu akan menambahsemangat anak untuk memainkan alat musik ini.Perawatan yang mudah juga akan memudahkan guruserta anak untuk menyimpannya.

Gambar 1. Marakas Pinguin

Pola ritme yang digunakan pada kegiatanbermain marakas pinguin ditulis menggunakan bentukpenulisan notasi balok. Pola ini menggunakan 2 fungsiparanada, yaitu:1) Garis paranada atas untuk pola ritme marakas 1.2) Garis paranada bawah untuk pola ritme marakas

2.

Langkah-langkah dalam memainkan marakaspinguin adalah sebagai berikut:1) Dalam pelaksanaannya dimainkan dengan

kelompok besar yang terdiri dari 5 anak yangmemainkan marakas 1, dan 5 anak yangmemainkan marakas 2.

2) Untuk menanamkan pemahaman tentang polaritme digunakan pola sederhana terlebih dahulu.Pada saat pengenalan awal menggunakan suaramulut terlebih dahulu yaitu dengan suara cik dandum, setelah anak memahami pola cik dan dum,

maka dilanjutkan dengan menggunakan alat musikmarakas pinguin.

3) Setelah anak mampu memahami pola ritmesederhana baru di-treatment-kan menggunakan duapola ritme yang berbeda namun dimainkan secarabersama-sama.

4) Pola ritme yang digunakan terdiri dari tiga motifyaitu: motif 1, motif 2 dan motif 3. Pola ritmemenggunakan birama 4/4. Dalam satu ruas biramaterdapat empat ketukan yang dimainkanberdasarkan harga notasinya. Pola ritme yangdigunakan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2. Pola Ritme Motif Satu

Gambar 2.3. Pola Ritme Motif Dua

Gambar 2.4. Pola Ritme Motif Tiga

Keterangan:

5) Pola ritme pada marakas 1 (garis paranada atas)dan marakas 2 (garis paranada bawah), dimainkansecara bersama-sama sesuai intruksi guru. Motifsatu dimainkan pada pra tindakan, motif duadimainkan pada saat siklus I dan II, sedangkanmotif tiga dimainkan pada saat siklus III. Dalam

Tanda diam satu ketuk diilustrasikan dengan suara dum

Tanda diam empat ketuk diilustrasikan dengan suara dum

Tanda bunyi marakas satu ketukan diilustrasikan dengan suara cik

Page 5: PENGGUNAAN MEDIA MARAKAS PINGUIN DALAM …

 

50

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat III

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

siklus nantinya, proses pembelajaran pola ritmisini dipraktikkan anak secara berulang-ulang (metodedrill).

Anak-anak dengan kemampuan awal rendahdiberi tindakan (treatment) menggunakan metode drillyaitu metode latihan. Selanjutnya anak melaksanakaninstruksi dari guru dan menirukan caramenggoncangkan marakas yang dicontohkan olehguru. Peran guru sebagai fasilitator, inspirator danmotivator. Pada akhirnya kemampuan anak yangsebelumnya masih rendah akan dapat meningkat.

METODE PENELITIAN

Subjek penelitian dengan pendekatan ClassAction Research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK)ini adalah anak kelompok usia 5-6 tahun di PAUDSAKA SEKOLAH ALAM KADIRI yang beralamat diJalan Mawar Nomor 312 Desa Jajar Kecamatan WatesKabupaten Kediri dengan jumlah peserta didik 10 anakdalam satu kelas yang terdiri dari 2 anak perempuandan 8 anak laki-laki. Penelitian Tindakan Kelas inidilakukan selama 7 bulan, yaitu pada bulan Oktober2017 sampai Mei 2018. Penentuan waktu penelitianmengacu pada hari efektif masuk sekolah. PenelitianTindakan Kelas dalam penelitian ini menggunakanmodel penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang setiapsiklus terdiri dari empat komponen tindakan yaituperencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dalamsuatu spiral yang terkait.

Instrumen yang digunakan dalampengumpulan data adalah dokumentasi, wawancara,dan observasi. Kemudian, Alat ukur yang digunakandalam penilaian proses pembelajaran berupa lembarpengamatan yang mencakup 2 (dua) aspekketerampilan, antara lain: ketepatan tempo ataukekompakan dan ketepatan pola rhythm. Formatlembar pengamatan dan pedoman penilaian tespengamatan proses pembelajaran adalah sebagaiberikut:

Tabel 3.1. Instrumen Lembar Penilaian Unjuk Kerja

Bermain Musik Ritmis melalui Media MarakasPinguin dengan Metode Drill pada Siklus ...

Keterangan:1 = Belum Berkembang (BB)2 = Mulai Berkembang (MB)3 = Berkembang Sesuai Harapan (BSH)4 = Berkembang Sangat Baik (BSB)

Tabel 3.2.Kriteria Penilaian

No Nama Anak

Aspek yang Dinilai

Ketepatan Tempo

Kriteria Ketuntasan Minimal 75

%

Ketepatan Pola Rhythm

Kriteria Ketuntasan Minimal 75

%

1 2 3 4Belum Tuntas

Tuntas 1 2 3 4

Belum Tuntas

Tuntas

1. .........

2. .........

3. .........

Ketepatan Tempo

BSB

Anak dapat menggoncangkan marakas pinguin sesuai tempo dengan benar secara berkelompok dan tanpa bantuan guru serta dapat membantu atau mengingatkan temannya.

BSH

Anak dapat menggoncangkan marakas pinguin sesuai tempo dengan benar secara berkelompok tanpa bantuan guru.

MB

Anak dapat dapat menggoncangkan marakas pinguin sesuai tempo namun masih belum benar atau masih dibantu guru.

BB Anak belum dapat dapat menggoncangkan marakas pinguin sesuai tempo.

Ketepatan Pola Rhythm

BSB

Anak dapat memainkan pola rhythm dengan baik dan dapat membantu/mengingatkan temannya.

BSH

Anak dapat memainkan pola rhythm secara berkelompok dengan baik.

MB Anak dapat memainkan pola rhythm secara berkelompok dengan bantuan.

BB Anak belum dapat memainkan pola rhythmsecara berkelompok.

No Aspek yang

dinilai Kriteria

Jumlah/

Anak

Persentase

1 Ketepat

an Tempo*

BSB

BSH

MB

BB

Jumlah

Page 6: PENGGUNAAN MEDIA MARAKAS PINGUIN DALAM …

 

51

Penggunaan Media Marakas Pinguin ... - Itot Bian Raharjo, Sholichatun Inaroh

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

Tabel 3.3.Hasil Analisis Data ObservasiBermainMusik Ritmis melalui Media MarakasPinguindengan Metode Drill Siklus ...

Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis padasiklus…pada:a. Aspek ketepatan tempo

Terdapat ……anak (…..%) yang mendapatkan skor4 atau kriteria BSB (Berkembang Sangat Baik),…… anak (……%) yang mendapatkan skor 3 ataukriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan), ……anak (……%) yang mendapatkan skor 2 ataukriteria MB (Mulai Berkembang), …… anak (……%)yang mendapatkan skor 1 atau kriteria BB (BelumBerkembang).

b. Aspek ketepatan pola rhythmTerdapat ……anak (…..%) yang mendapatkan skor4 atau kriteria BSB (Berkembang Sangat Baik),…… anak (……%) yang mendapatkan skor 3 ataukriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan), ……anak (……%) yang mendapatkan skor 2 ataukriteria MB (Mulai Berkembang), …… anak (……%)yang mendapatkan skor 1 atau kriteria BB ( BelumBerkembang).

Tinggi rendahnya keterampilan dalam prosespembelajaran diketahui dari nilai hasil pengamatanyang dilakukan. Metode drill diharapkan dapatmengefektifkan proses peningkatan keterampilanbermain musik ritmis. Semakin lama intensitas belajar/latihan, maka semakin tinggi pula keterampilan yangdimiliki oleh anak.

Analisis data untuk menghitung prosentasekeberhasilan penggunaan metode drill padapeningkatan keterampilan bermain musik ritmis melaluimarakas pinguin, adalah sebagai berikut:

Keterangan:P = Prosentase yang mendapatkan skorf = Nilai yang diperoleh subjekN = Jumlah keseluruhan subjek

Kriteria penilaian dalam penelitian dikelompokusia 5-6 tahun PAUD SAKA SEKOLAH ALAM KADIRIKabupaten Kediri dikatakan sudah mencapaikeberhasilan dalam penelitian ini apabila diperlihatkan85% anak mampu memainkan marakas sesuai polaritme dan ketepatan tempo.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran SiklusISiklus I dilaksanakan selama satu pertemuan

yaitu pada tanggal 03 Maret 2018 sebanyak 10 anak.Pada siklus I, proses pembelajaran berlangsung sesuairencana pembelajaran yang telah ditetapkan denganpraktik memainkan marakas pinguin dengan aspekyang dinilai adalah pola ritme dan ketepatan tempo.Data hasil pengamatan terhadap proses pembelajaranpada siklus ini adalah sebagai berikut:

2

Ketepatan Pola Rhythm

#

BSB

BSH

MB

BB

Jumlah

Persentase Keberhasilan berdasarkan 2

aspek penilaian

No Aspek yang

dinilai

Kriteria

Jumlah/

Anak %

1 Ketepa

tan Tempo

4 - 0% 3 3 30% 2 6 60% 1 1 10%

Jumlah 10 100%

2 Pola Ritme

4 - 0% 3 4 40% 2 5 50% 1 1 10%

Jumlah 10 100%

Persentase Keberhasilan berdasarkan

2 aspek penilaian

1. Terdapat 3 anak (30%) Sudah Tercapai pada ketepatan temponya.

2. Terdapat 4anak (40%) Sudah Tercapai dalam melakukan pola ritmenya.

Tabel 1. Hasil Analisis Data Observasi tentangBermain Musik Ritmis melalui Media Marakas

Pinguin dengan Metode Drill Siklus I

Page 7: PENGGUNAAN MEDIA MARAKAS PINGUIN DALAM …

 

52

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat III

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis padasiklus I pada:1. Aspek ketepatan tempo

Terdapat 0 anak (0%) yang mendapat kriteriaperolehan skor 4, 3 anak (30%) yang mendapatkriteria perolehan skor 3, 6 anak (60%) yangmendapat kriteria perolehan skor 2, 1 anak (10%)yang mendapat kriteria perolehan skor 1.

2. Aspek pola ritmeTerdapat 0 anak (0%) yang mendapat kriteriaperolehan skor 4, 4 anak (40%) yang mendapatkriteria perolehan skor 3, 5 anak (50%) yangmendapat kriteria perolehan skor 2, 1 anak (10%)yang mendapat kriteria perolehan skor 1.

Tahap Refleksi

Setelah dilakukan tindakan dan pengamatantentang aktivitas dan hasil belajar pada siklus I,peneliti melakukan refleksi. Hasil refleksi berdasarkanobservasi dan pemberian tes praktik pada siklus Iadalah anak-anak masih banyak yang mengalamikesulitan pada ketepatan tempo dan pola ritme secarabenar. Terdapat 7 anak yang belum mengalamiketuntasan pada ketepatan temponya, anak tersebutadalah Nabil, Aydin, Zidni, Daffa, Rayhan, Raffa, Arya.Penyebabnya adalah ke 7 anak tersebut masih bermainsecara individu (main sesuka hati). Sedangkan padapola ritme, terdapat 6 anak yang belum mengalamiketuntasan. Anak tersebut adalah Aydin, Zidni, Daffa,Rayhan, Raffa, dan arya. Penyebabnya juga samayaitu main sesuka hatinya. Media marakas penguinsangat menarik, j ika tidak dikontrol dalammemainkannya maka tujuan pembelajaran tidaktercapai.

Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus IISiklus II dilaksanakan selama satu pertemuan

yaitu pada tanggal 17 Maret 2018 sebanyak 10 anak.Pada siklus II, proses pembelajaran berlangsungsesuai rencana pembelajaran yang telah ditetapkandengan praktik memainkan marakas pinguin denganaspek yang dinilai adalah pola ritme dan ketepatantempo. Data hasil pengamatan terhadap prosespembelajaran pada siklus ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Analisis Data Observasi tentangBermain Musik Ritmis melalui Media Marakas

Pinguin dengan Metode Drill Siklus II

Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis padasiklus I pada:1. Aspek ketepatan tempo

Terdapat 0 anak (0%) yang mendapat kriteriaperolehan skor 4, 7 anak (70%) yang mendapat kriteriaperolehan skor 3, 3 anak (30%) yang mendapat kriteriaperolehan skor 2, 0anak (0%) yang mendapat kriteriaperolehan skor 1.

2. Aspek pola ritmeTerdapat 0 anak (0%) yang mendapat kriteria

perolehan skor 4, 7 anak (70%) yang mendapat kriteriaperolehan skor 3, 3 anak (30%) yang mendapat kriteriaperolehan skor 2, 0 anak (0%) yang mendapat kriteriaperolehan skor 1.

Tahap Refleksi

Setelah dilakukan tindakan dan pengamatantentang aktivitas dan hasil belajar pada siklus II,peneliti melakukan refleksi. Hasil refleksi berdasarkanobservasi dan pemberian tes praktik pada siklus IIadalah anak-anak masih banyak yang mengalamiperubahan dalam memainkan sesuai tempo dan polaritmenya yaitu mulai stabil. Masih terdapat 3 anakyang belum mengalami ketuntasan pada ketepatantemponya, anak tersebut adalah Aydin, Rayhan, Raffa.

No Aspek yang

dinilai Kriteria Jumlah/

Anak %

1 Ketepatan Tempo

4 - 0%3 7 70%2 3 30%1 - 0%

Jumlah 10 100%

2 Pola Ritme

4 - 0%3 7 70%2 3 30%1 - 0%

Jumlah 10 100%

Persentase Keberhasilan berdasarkan 2

aspek penilaian

1. Terdapat 7anak (70%) Sudah Tercapai pada ketepatan temponya.

2. Terdapat7anak (70%) Sudah Tercapai dalam melakukan pola ritmenya.

Page 8: PENGGUNAAN MEDIA MARAKAS PINGUIN DALAM …

 

53

Penggunaan Media Marakas Pinguin ... - Itot Bian Raharjo, Sholichatun Inaroh

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

Penyebabnya adalah ke 3 anak tersebut masih bermainsecara individu (main sesuka hati). Sedangkan padapola ritme, terdapat 3 anak yang belum mengalamiketuntasan. Anak tersebut adalah Aydin, Rayhan,Raffa. Penyebabnya juga sama yaitu main sesukahatinya.

Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus III

Siklus III dilaksanakan selama satu pertemuanyaitu pada tanggal 14 April 2018 sebanyak 10 anak.Pada siklus III, proses pembelajaran berlangsungsesuai rencana pembelajaran yang telah ditetapkandengan praktik memainkan marakas pinguin denganaspek yang dinilai adalah pola ritme dan ketepatantempo. Data hasil pengamatan terhadap prosespembelajaran pada siklus ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Analisis Data Observasi tentangBermain Musik Ritmis melalui Media Marakas

Pinguin dengan Metode Drill Siklus III

Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis padasiklus I pada:1. Aspek ketepatan tempo

Terdapat 3 anak (30%) yang mendapat kriteriaperolehan skor 4, 6anak (60%) yang mendapat kriteriaperolehan skor 3, 1 anak (10%) yang mendapat kriteriaperolehan skor 2, 0 anak (0%) yang mendapat kriteriaperolehan skor 1.

2. Aspek pola ritmeTerdapat 3 anak (30%) yang mendapat kriteria

perolehan skor 4, 6 anak (60%) yang mendapat kriteriaperolehan skor 3, 1 anak (10%) yang mendapat kriteriaperolehan skor 2, 0 anak (0%) yang mendapat kriteriaperolehan skor 1.Tahap Refleksi

Setelah dilakukan tindakan dan pengamatantentang aktivitas dan hasil

belajar pada siklus III, peneliti melakukanrefleksi. Hasil refleksi berdasarkan observasi danpemberian tes praktik pada siklus III adalah anak-anakmasih banyak yang mengalami perubahan dalammemainkan sesuai tempo dan pola ritmenya yaitumulai stabil. Hanya saja ada 1 anak yang belummengalami ketuntasan yaitu Rayhan. Secarapsikologis, dia tidak mau melakukan kegiatan sesuaiperintah guru.

Berdasarkan hasil penelitian yang telahdilaksanakan, dapat diketahui bahwa terjadipeningkatan ketuntasan belajar pada aspek penilaianketepatan tempo sebanyak 3 orang (30%) di siklus I,sebanyak 7 orang (70%) di siklus II, dan 9 anakdengan prosentase ketuntasan belajar mencapai 90%pada siklus III. Dan pola ritme sebanyak 4 orang (40%)di siklus I, sebanyak 7 anak (70%), dan 9 anak denganprosentase ketuntasan belajar mencapai 90% padapelaksanaan di siklus II. Dengan demikian, dapatdisimpulkan bahwa melalui praktik memainkanmarakas pinguin dengan aspek yang dinilai adalahpola ritme dan ketepatan tempo, maka hipotesistindakan dalam penelitian ini dapat diterima.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukanyang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwamelalui pelaksanaan praktik pembelajaran dalamrangka meningkatkan keterampilan pola ritmis melaluimedia marakas pinguin, maka hipotesis tindakan padapenelitian ini dinyatakan berhasil sehingga kegiatanpembelajaran ini menjadi tuntas.

DAFTAR PUSTAKA

Dermawanto, Agus. 2012. Penggunaan Media AlatMusik Ritmis dan Melo-disMateri MengenalAlat Musik Rit-mis dan MelodisUntukMening-katkan Aktivitas dan Hasil BelajarSiswa Kelas V SD Negeri 01 WiyorowetanUlujami Pemalang. Skripsi. Tidakdipublikasikan. Semarang: UNNES

No Aspek yang

dinilai Kriteria Jumlah/

Anak Persent

ase

1 Ketepat

an Tempo*

BSB

BSH

MB

BB

Jumlah

2

Ketepatan Pola Rhythm

#

BSB

BSH

MB

BB

Jumlah Persentase

Keberhasilan berdasarkan 2

aspek penilaian

Page 9: PENGGUNAAN MEDIA MARAKAS PINGUIN DALAM …

 

54

Seminar Nasional: Seni, Teknologi, dan Masyarakat III

Institut Seni Indonesia Surakarta, 25 Oktober 2018

Hilal, Rangga S. 2007. Alat-Alat Musik. Jakarta Barat:PT. Mapan.

Nedler, Mac. 1986. Reading Skill and Media.NewYork: Wesk Publishing Company.

Nurulloh, Achmad. 2013. Upaya PeningkatanKeterampilan Siswa dalam Bermain Ritmismelalui Metode Latihan dan Media Audio diSD IT Luqman Al-Hakim Internasional KotaGede, Yogyakarta. Skripsi. Tidak

dipublikasikan. Yogyakarta: UniversitasNegeri Yogyakarta.

Robbin. 2000. The National Curriculum. London:Departement for Education and Employ-ment.

Sukohardi, Al. 2009. Teori Musik Umum. Yogyakarta:Pusat Musik Liturgi.

Suyadi. 2011. Psikologi Belajar Pendidikan Anak UsiaDini. Yogyakarta: PT. Pustaka Intan Madani.