8
148 J.Indon.Trop.Anim.Agric.29 (3) September 2004 PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPI SEBAGAI SUMBER ENERGI RANSUM BROILER (The Use of Coconut Oil and Tallow as Energy Source in Broiler Ration) J. I. Sanyoto dan J. Riyanto Jurusan Peternakan Politeknik Negeri Jember, Jember ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan minyak kelapa dan lemak sapi (‘tallow’) sebagai sumber energi dalam ransum terhadap performans broiler sebagai upaya penyediaan energi pakan yang ekonomis, tetapi tidak mempunyai efek meningkatkan timbunan lemak abdominal. Penelitian menggunakan broiler umur 21-49 hari, dengan rataan bobot hidup awal 522 ± 20,58 g. Perlakuannya adalah 7 jenis ransum isokalori dan isonitrogen, yang diformulasikan masing-masing mengandung 1, 2, dan 3 % minyak kelapa atau lemak sapi, serta satu ransum kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa taraf minyak kelapa dan lemak sapi berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan, bobot karkas, dan bobot lemak abdominal, perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap konsumsi pakan, dan konversi pakan. Perlakuan tidak berpengaruh terhadap persentase bobot lemak abdominal. Secara umum, performans ayam yang mendapatkan ransum minyak kelapa dan yang mendapatkan ransum lemak sapi, tidak berbeda. Tingkat minyak kelapa dan lemak sapi dalam ransum berpengaruh terhadap performans broiler, tetapi jenis sumber lemak tidak berpengaruh terhadap performans broiler. Penggunaan minyak kelapa dan lemak sapi pada level 3 % dalam ransum menunjukkan performans broiler yang terbaik. Kata kunci : minyak kelapa, lemak sapi, lemak adominal, performans ABSTRACT The influences of coconut oil and tallow supplementation in the diet as energy sources were determined to 21-49 days old broilers with 522 ± 20.58 g of the average initial body weight. The treatments were isocaloric and isonitrogen rations, which were formulated to contain 1, 2, and 3 % coconut oil or tallow supplementation, and control. Results of this research showed that there were significantly (P<0.05) effect of the treatments on body weight gain, carcass weight, and abdominal fat weight. The treatment had a highly significant (P<0,01) effects on feed consumption, feed conversion ratio, and carcass percentage. However, in all groups, 1% fat and oil supplementation has no different effect to that of the control group. Treatment had no significant (P>0.05) effect on abdominal fat weight percentage. Generally, there were no significant performances between birds, when they were fed on found coconut oil and tallow rations. In conclusion, coconut oil and tallow levels in the diet had positive effects on broiler performance. However, there was no different effect between those fat sources on the broiler performance. The level of 3 % coconut oil and tallow supplementations gave the best performance in broilers. Keywords: coconut oil, tallow, abdominal fat pad, performance

PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPI …3)2004p148-155.pdf · 148 J.Indon.Trop.Anim.Agric.29 (3) September 2004 PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPI SEBAGAI SUMBER ENERGI RANSUM

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPI …3)2004p148-155.pdf · 148 J.Indon.Trop.Anim.Agric.29 (3) September 2004 PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPI SEBAGAI SUMBER ENERGI RANSUM

148 J.Indon.Trop.Anim.Agric.29 (3) September 2004

PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPISEBAGAI SUMBER ENERGI RANSUM BROILER

(The Use of Coconut Oil and Tallow as Energy Source in Broiler Ration)

J. I. Sanyoto dan J. RiyantoJurusan Peternakan Politeknik Negeri Jember, Jember

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan minyak kelapa dan lemak sapi (‘tallow’)sebagai sumber energi dalam ransum terhadap performans broiler sebagai upaya penyediaan energi pakanyang ekonomis, tetapi tidak mempunyai efek meningkatkan timbunan lemak abdominal. Penelitian menggunakanbroiler umur 21-49 hari, dengan rataan bobot hidup awal 522 ± 20,58 g. Perlakuannya adalah 7 jenis ransumisokalori dan isonitrogen, yang diformulasikan masing-masing mengandung 1, 2, dan 3 % minyak kelapa ataulemak sapi, serta satu ransum kontrol.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa taraf minyak kelapa dan lemak sapi berpengaruh nyata terhadappertambahan bobot badan, bobot karkas, dan bobot lemak abdominal, perlakuan berpengaruh sangat nyataterhadap konsumsi pakan, dan konversi pakan. Perlakuan tidak berpengaruh terhadap persentase bobotlemak abdominal. Secara umum, performans ayam yang mendapatkan ransum minyak kelapa dan yangmendapatkan ransum lemak sapi, tidak berbeda.

Tingkat minyak kelapa dan lemak sapi dalam ransum berpengaruh terhadap performans broiler, tetapijenis sumber lemak tidak berpengaruh terhadap performans broiler. Penggunaan minyak kelapa dan lemaksapi pada level 3 % dalam ransum menunjukkan performans broiler yang terbaik.

Kata kunci : minyak kelapa, lemak sapi, lemak adominal, performans

ABSTRACT

The influences of coconut oil and tallow supplementation in the diet as energy sources were determinedto 21-49 days old broilers with 522 ± 20.58 g of the average initial body weight. The treatments were isocaloricand isonitrogen rations, which were formulated to contain 1, 2, and 3 % coconut oil or tallow supplementation,and control.

Results of this research showed that there were significantly (P<0.05) effect of the treatments on bodyweight gain, carcass weight, and abdominal fat weight. The treatment had a highly significant (P<0,01) effectson feed consumption, feed conversion ratio, and carcass percentage. However, in all groups, 1% fat and oilsupplementation has no different effect to that of the control group. Treatment had no significant (P>0.05)effect on abdominal fat weight percentage. Generally, there were no significant performances between birds,when they were fed on found coconut oil and tallow rations.

In conclusion, coconut oil and tallow levels in the diet had positive effects on broiler performance.However, there was no different effect between those fat sources on the broiler performance. The level of 3% coconut oil and tallow supplementations gave the best performance in broilers.

Keywords: coconut oil, tallow, abdominal fat pad, performance

Page 2: PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPI …3)2004p148-155.pdf · 148 J.Indon.Trop.Anim.Agric.29 (3) September 2004 PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPI SEBAGAI SUMBER ENERGI RANSUM

149 The Use of Coconut Oil and Tallow as Energy Source in Broiler Ration (Sanyoto and Irsan)

PENDAHULUAN

Pertumbuhan yang optimal pada broilermembutuhkan ransum dengan kandungan energimetabolis yang tinggi, selain harus diimbangi jugadengan peningkatan kandungan nutrien lainnya,terutama protein. Selama periode dua sampai tigadekade belakangan ini di dunia usaha peternakanbroiler terjadi peningkatan pertumbuhan danperbaikan efisiensi penggunaan pakan yang sangatluar biasa. Namun seiring dengan peningkatantersebut, ter jadi juga suatu kecenderunganterbentuknya timbunan sejumlah besar lemak dirongga abdomen (lemak abdominal) yang tidakdiharapkan (Deaton et al., 1981).

Ransum dengan level lemak yang tinggi akanmeningkatkan waktu retensi pakan dalam usus ataumemperpanjang laju alir, sehingga proses digesti danabsorpsi kontituens non lemak akan lebih sempurna(Sanz et al., 1999). Keuntungan kalori ekstra darilemak umumnya diekspresikan dengan perbaikanpertumbuhan, efisiensi penggunaan pakan, dantingginya kandungan energi metabolis ransum(Nitsan et al., 1997). Zollitsch et al. (1998) dan Sibbaldet al. (1980) melaporkan bahwa performans dankarakteristik lemak karkas broiler dipengaruhi olehsumber lemak dalam ransumnya. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasiminyak kelapa dan lemak sapi dalam ransum terhadapperformans dan karakteristik lemak karkas padabroiler.

MATERI DAN METODE

Penelitian ini menggunakan ayam broilerjantan (strain Lohmann) sebanyak 200 ekor, dimulaidengan penelitian pendahuluan umur 1-21 hari,kemudian dilanjutkan penelitian utama umur 22-49hari, dengan bobot awal rata-rata 522 ± 20,58 gramdan koefisien variasi 4,01 persen. Kandang yangdigunakan adalah kandang sistem lantai, denganmenggunakan litter sekam padi.

Formulasi ransum disusun sesuai standarkebutuhan zat-zat makanan sesuai Scott et al. (1982).Ransum perlakuan disusun dengan kandunganprotein dan energi metabolis yang sama (isonitrogendan isoenergi), dengan kandungan protein kasar

berkisar 20,03-20,29 % dan energi metabolis berkisar3106-3163 kkal/kg..

Penelitian dilaksanakan dengan metodeeksperimen, menggunakan rancangan acak lengkap.Perlakuan dalam penelitian adalah tingkatpenggunaan minyak kelapa (RC) dan lemak sapi (RT)sebagai sumber energi dalam ransum, yaitu 1, 2, dan3 persen, serta satu ransum kontrol yang tidakmenggunakan minyak atau lemak sapi. Oleh karenaitu, terdapat 6 kombinasi perlakuan ransum dan satukontrol, yaitu R0 (kontrol); RC1; RC2; RC3; RT1;RT2, dan RT3. Setiap perlakuan di ulang 5 kali, dansatu unit percobaan terdiri dari 5 ekor broiler.Pengumpulan data dilakukan pada umur 42 dan 49hari, yang meliputi: konsumsi pakan, pertambahanbobot badan, konversi pakan, bobot karkas danpersentase karkas, bobot lemak abdominal danpersentasenya terhadap bobot karkas. Data yangdiperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan uji F,apabila terdapat perbedaan yang nyata diantaraperlakuan kemudian dilakukan analisis lanjutandengan uji beda nyata terkecil (Steel dan Torrie, 1991).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsumsi PakanHasil percobaan menunjukkan bahwa

penggunaan minyak kelapa dan lemak sapi sebagaisumber energi ransum sangat nyata (P<0,01)menurunkan konsumsi pakan broiler. Tingkat minyakkelapa 1 % (RC1) tidak menunjukan konsumsi pakanyang berbeda nyata dibandingkan dengan R0, hanyapada kelompok perlakuan RC2 dan RC3, konsumsipakannya berbeda sangat nyata dibandingkandengan kelompok R0. Pada pemberian lemak sapi,hanya kelompok yang mendapatkan lemak sapi 3%konsumsi pakannya yang berbeda sangat nyata(P<0,01) dengan kelompok R0, sedangkan kelompok1 dan 2 % tidak berbeda. Hal ini menunjukkan bahwakonsumsi pakan lebih ditentukan oleh tingkatkandungan energi dalam ransum, pengaruhpalatabilitas pakan hanya punya peran yang relatifkecil. Walaupun tingkat konsumsi pakan cenderungmenurun dengan meningkatnya tingkat kandunganenergi dalam ransum, broiler akan mengkonsumsienergi sedikit lebih banyak bila kandungan energi

Page 3: PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPI …3)2004p148-155.pdf · 148 J.Indon.Trop.Anim.Agric.29 (3) September 2004 PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPI SEBAGAI SUMBER ENERGI RANSUM

150 J.Indon.Trop.Anim.Agric.29 (3) September 2004

dalam ransum meningkat. Leclerq et al. (1987)menyatakan bahwa dalam kisaran level energi yangumum (2800-3200 kkal/kg), setiap kenaikan levelenergi 100 kkal/kg pada ayam umur 4 minggu ke atasakan berpengaruh terhadap tingkat konsumsi pakandan pertumbuhan.

Konsumsi pakan kelompok broiler yangmendapatkan ransum minyak kelapa dan kelompokyang mendapatkan lemak sapi tidak berbeda nyata.Hal ini disebabkan oleh kecilnya perbedaankandungan energi ransum dan perbedaan derajatkejenuhan dari asam lemak dalam ransum memangtidak signifikan berpengaruh terhadap konsumsipakan dan konversi pakan, seperti hasil penelitianSanz et al. (2000). Walaupun tidak berbeda nyataterdapat kecenderungan bahwa kelompok ayam yangmendapatkan ransum lemak sapi mengkonsumsipakan lebih banyak dibandingkan dengan kelompokayam yang mendapatkan ransum minyak kelapa. Halini diduga karena perbedaan panjangnya rantai atomC dari asam lemak jenuh yang dikandung dalam lemakransum. Lemak sapi dikenal lebih banyakmengandung asam lemak jenuh rantai panjangpalmitat dan stearat (Bourdon et al.,1987). Brue etal. (1985) melaporkan bahwa ayam signifikanmengkonsumsi pakan lebih banyak bila mendapatkanransum yang banyak mengandung asam palmitatdan stearat.

Pertambahan Bobot BadanPengaruh penggunaan minyak kelapa dan

lemak sapi dalam ransum terhadap pertambahanbobot badan broiler umur 21-42 hari tidak berbedanyata, namun pada umur 42-49 hari penggunaanminyak kelapa dan lemak sapi secara nyata (P<0,05)dapat meningkatkan pertambahan bobot badan.Tetapi pada taraf pemberian 1 %, baik pada perlakuanpemberian minyak kelapa maupun lemak sapi, PBBtidak berbeda nyata dengan kelompok kontrol. Halini disebabkan karena penggunaan minyak kelapadan lemak sapi dalam ransum memberikan pengaruh“extra caloric effect”, yang diekspresikan denganmeningkatnya pemanfaatan energi dalam pakan.Peningkatan konsentrasi energi dalam ransum akibatpenggunaan lemak, akan menyebabkan suatupenurunan konsumsi pakan, tetapi tidak mempunyaiefek negatif terhadap pertambahan bobot badanharian (Laurin et al., 1985; Pinchasow and Nir, 1992;Nitsan et al., 1997). Selain itu, penggunaan minyakdan lemak dalam ransum akan meningkatkanpertumbuhan, karena: menurunnya laju alir(meningkatnya waktu retensi pakan dalam usus),sehingga proses digesti dan absorbsi nutrien lebihlengkap; rendahnya ‘heat increment’ dari ransumyang menggunakan lemak menghasilkanpeningkatan penggunaan energi metabolis (Sibbaldand Kramer, 1980; Brue et al., 1985). Hal ini akan

Tabel 1. Rataan Pertambahan Bobot Badan (PBB), Konsumsi Pakan (KP), dan Konversi Pakan (FCR) Komulatif (21-49 hari) Hasil Penelitian

PBB (g) KP (g) FCR Perlakuan

21-42hari 21-49hari 21-42hari 21-49hari 21-42hari 21-49hari

R0 785,6 1167,6 a 1864,8 b 2600,2 c 2,3745 c 2,2349 c

RC1 805,8 1202,0 abc 1823,8 ab 2554,8 bc 2,2670 bc 2,1277 bc

RC2 831,2 1240,8 bc 1799,6 ab 2513,2 ab 2,1718 ab 2,0283 ab

RC3 847,8 1263,0 c 1759,8 a 2470,6 a 2,0764 a 1,9563 a

RT1 809,0 1196,6 ab 1852,0 b 2584,8 c 2,2960 bc 2,1664 bc

RT2 821,8 1238,2 bc 1824,6 ab 2544,4 bc 2,2232 ab 2,0584 ab

RT3 847,8 1263,2 c 1775,2 a 2490,2 ab 2,0946 a 1,9716 a

Anova ns * * ** ** ** ns Berbeda tidak nyata abc Nilai pada kolom yang sama dengan superskrip berbeda, * berbeda nyata (P<0,05) abc Nilai pada kolom yang sama dengan superskrip berbeda, ** berbeda sangat nyata (P<0,01)

Page 4: PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPI …3)2004p148-155.pdf · 148 J.Indon.Trop.Anim.Agric.29 (3) September 2004 PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPI SEBAGAI SUMBER ENERGI RANSUM

151 The Use of Coconut Oil and Tallow as Energy Source in Broiler Ration (Sanyoto and Irsan)

berbeda bila sumber energi dalam pakan semuanyaberasal dari karbohidrat, sehingga broiler akanmenyesuaikan konsumsi pakannya untuk memenuhikebutuhan energinya.

Perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadapPBB pada ayam umur 28, 35, maupun 42 hari. Hal inimenunjukkan bahwa pengaruh penggunaan minyakdan lemak dalam ransum terhadap PBB dipengaruhioleh umur. Nitsan et al. (1997) menyatakan bahwapemberdayaan lemak dipengaruhi faktor umurunggas, pengaruh memperbaiki pertumbuhan darilemak ransum ini akan nampak jelas pada ayam ketikakemampuannya mencerna lemak mendekati tingkatseperti ayam dewasa. Pada ayam yang berumur lebihmuda dan pertumbuhan sangat cepat, tetapi dayacerna masih rendah, suplementasi lemak dalamransum tidak selalu menguntungkan.

Hasil tersebut di atas berbeda dengan hasilpenelitian Sanz et al. (1999) dan Sanz et al. (2000)yang melaporkan bahwa sumber lemak tidakberpengaruh nyata terhadap pertambahan bobotbadan, bobot badan, konsumsi pakan, dan konversipakan broiler. Di lain pihak, derajat kejenuhan lemakdari pakan berpengaruh terhadap penggunaan danakumulasi lemak tubuh broiler, sehingga ayam yangmendapat ransum lemak hewan (lemak sapi dan lemakbabi) menunjukkan penyimpanan lemak tubuh yanglebih tinggi dibanding dengan yang mendapatkanminyak bunga matahari.

Pertambahan bobot badan yang dicapaibroiler dari kelompok yang mendapatkan minyakkelapa dan lemak sapi tidak berbeda nyata. Hal inimenunjukkan bahwa jenis minyak tidakmempengaruhi PBB ayam. Sanz et al. (2000)melaporkan bahwa antara broiler yang diberi ransumdengan derajat kejenuhan asam lemak yang berbeda,tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dalamhal konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dankonversi pakan. Apabila PBB ini diasumsikan sangatditentukan oleh tingkat akumulasi lemak tubuh, makahal ini berbeda dengan hasil penelitian Deaton et al.(1981) yang menyatakan bahwa lemak tubuhmeningkat dengan pemberian ransum yangmengandung lemak sapi dibanding dengan yangmendapatkan ransum minyak nabati.Konversi Pakan

Hasil analisis ragam penggunaan minyakkelapa dan lemak sapi dalam ransum sangat nyata(P<0,01) dapat memperbaiki konversi pakan. Padakelompok taraf pemberian 1 % (RC1 dan RT1)suplementasi minyak kelapa dan lemak sapi tidakberpengaruh terhadap konversi pakan broiler.Pengaruh perlakuan terhadap konversi pakan iniberkaitan dengan hasil analisis dari konsumsi pakandan pertambahan bobot badan, yang dalampenelitian ini suplementasi minyak kelapa dan lemaksapi berpengaruh nyata terhadap penurunankonsumsi pakan dan peningkatan pertambahanbobot badan, sehingga penggunaan minyak kelapadan lemak sapi cenderung memperbaiki konversipakan. Hal ini disebabkan oleh penggunaan minyakkelapa dan lemak sapi memberikan keuntungan efekkalori ekstra yang diekspresikan dengan adanyatingginya pemanfaatan energi dalam pakan,perbaikan pertumbuhan, efisiensi penggunaanpakan (Keren-Zvi et al., 1990: Nitzan et al., 1997).Brue et al. (1985) menyatakan bahwa bila broiler tidakmenurunkan konsumsi pakannya sebagai responlebih tingginya kandungan energi ransum, berartibroiler mengkonsumsi lebih banyak ME per hari.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasilpenelitian Rosebrough et al. (1999) yang menelitiinteraksi pengaruh level lemak dan protein dalamransum, mendapatkan bahwa penggantian kalorikarbohidrat ransum dengan kalori dari lemak tidakmempengaruhi bobot tubuh, konsumsi pakan, danefisiensi penggunaan pakan. Perbedaan hasil inididuga disebabkan karena perbedaan level proteindalam ransum, yang juga mempunyai pengaruhterhadap metabolisme lemak. Penelitian Zollitsch etal. (1997) menyimpulkan bahwa kelompok broileryang mendapatkan sumber lemak ransum minyaknabati (minyak kedelai dan minyak biji rami)mempunyai konversi pakan yang lebih baikdibandingkan dengan kelompok yang mendapatkan‘animal-vegetable fat blend’ (AVB) dan ‘processedfat product’ (PFP). Hal ini disebabkan asam lemakdari PFP dan AVB dominan dengan asam lemak jenuhrantai panjang yang pada ayam muda (broiler)metabolisitasnya lebih rendah dibandingkan denganminyak nabati.

Page 5: PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPI …3)2004p148-155.pdf · 148 J.Indon.Trop.Anim.Agric.29 (3) September 2004 PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPI SEBAGAI SUMBER ENERGI RANSUM

152 J.Indon.Trop.Anim.Agric.29 (3) September 2004

Angka konversi pakan antara broiler yangmendapatkan ransum minyak kelapa dan ransumlemak sapi tidak berbeda nyata pada semua levelsuplementasi. Hal ini disebabkan minyak kelapa danlemak sapi sama-sama memberikan pengaruh yangnyata terhadap menurunnya konsumsi pakan danmeningkatnya pertambahan bobot badan, sehinggaangka konversi pakannya tidak berbeda. Laurin etal. (1985) melaporkan bahwa broiler yangmendapatkan ransum dengan level lemak tinggimempunyai bobot badan dan konsumsi pakan yangsignifikan dibandingkan dengan yang mendapatkanlevel lemak ransum rendah, tetapi tidak terdapatperbedaan pada konversi pakannya. Demikian jugapenelitian Sanz et al. (2000) yang mendapatkan bahwaantara broiler yang diberi ransum dengan derajatkejenuhan asam lemak yang berbeda, tidakmenunjukkan perbedaan yang signifikan terhadapkonversi pakannya.

Berbeda dengan hasil penelitian Brue et al.(1985), ayam yang mendapat ransum minyak jagungkonsumsi pakan hariannya cenderung lebih rendahdengan peningkatan level lemak dalam ransumdibandingkan dengan kelompok ayam yangmendapatkan ransum lemak unggas dan lemak sapi,sehingga angka konversi pakannya lebih efisien. Halini merupakan pengaruh dari asam lemak tak jenuhpada minyak nabati, sehingga ayam mengkonsumsi

lebih banyak bila mendapatkan ransum yang banyakmengandung asam palmitat dan stearat. Perbedaanhasil ini mungkin disebabkan oleh perbedaan jenissumber lemak yang digunakan. membandingkanantara lemak sapi, lemak babi, dan minyak biji bungamatahari. Minyak biji bunga matahari ternyata lebihbanyak mengandung asam linoleat dibandingkandengan lemak babi atau lemak sapi (Sanz et al., 2000).Karkas

Pengaruh perlakuan terhadap karakteristikkarkas (bobot karkas, persentase karkas, bobot lemakabdominal, persentase lemak abdominal) tertera padaTabel 2. Hasil analisis ragam pengaruh penggunaanminyak kelapa dan lemak sapi dalam ransum terhadapbobot karkas broiler menunjukkan perbedaan yangnyata (P<0,05), semakin tinggi level minyak kelapaatau lemak sapi dalam ransum, angka bobot karkascenderung semakin tinggi. Pengaruh perlakuanterhadap persentase karkas menunjukkan perbedaanyang sangat nyata (P<0,01) Semakin tinggi level baikminyak kelapa maupun lemak sapi, maka persentasekarkas cenderung semakin tinggi. Namun perbedaanyang sangat nyata hanya tampak antara bobot karkasdan persentase karkas broiler yang mendapatkanransum dengan level minyak dan lemak sapi tertinggi(3%) dengan kelompok kontrol, sedangkan level 1dan 2 % tidak berbeda nyata dengan kelompokkontrol.

Tabel 2. Rataan Bobot Karkas (BK), Persentase Karkas (PK), Bobot Lemak Abdominal (BLA), Persentase Lemak Abdominal (PBLA)

ns Berbeda tidak nyata abc Nilai pada kolom yang sama dengan superskrip berbeda, * berbeda nyata (P<0,05) abc Nilai pada kolom yang sama dengan superskrip berbeda, ** berbeda sangat nyata (P<0,01)

BK PK BLA PBLA Perlakuan

(g) (%) (g) (%)

R0 1164,8 a 70,187 a 27,0 a 2,3295

RC1 1213,0 bc 70,710 ab 32,6 ab 2,6878

RC2 1222,2 bc 70,642 ab 40,4 b 3,3039

RC3 1247,4 c 71,214 b 41,8 b 3,3624

RT1 1192,2 ab 70,237 a 36,6 ab 3,0607

RT2 1227,4 bc 70,748 ab 39,4 b 3,2093

RT3 1230,4 bc 71,032 b 42,4 b 3,4458

Anova * ** * ns

Page 6: PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPI …3)2004p148-155.pdf · 148 J.Indon.Trop.Anim.Agric.29 (3) September 2004 PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPI SEBAGAI SUMBER ENERGI RANSUM

153 The Use of Coconut Oil and Tallow as Energy Source in Broiler Ration (Sanyoto and Irsan)

Pengaruh perlakuan terhadap bobot karkasdan persentase karkas ini disebabkan oleh adanyapeningkatan pertumbuhan (Donaldson, 1985; Nitzanet al., 1997) yang signifikan akibat penggunaanminyak kelapa dan lemak sapi dalam ransum. Laurinet al. (1985) melaporkan bahwa bila suplementasilemak dalam ransum ditentukan sebagai suatusumber energi metabolis untuk mencapai nilaikebutuhan biologis bagi ternak, hal ini tidakberpengaruh nyata terhadap komposisi karkas.Menurut Peebles et al. (1997), penggunaan lemakdalam ransum starter mempengaruhi pertambahanbobot badan dan karakteristik karkas. Penambahan3 dan 7 % lemak babi dalam ransum starter dapatmeningkatkan pertambahan bobot badan broilerjantan dan betina, tetapi tidak berpengaruh padakarakteristik karkas broiler betina.

Bobot karkas dan persentase karkas antarakelompok broiler yang mendapatkan ransum minyakkelapa dan yang mendapatkan ransum lemak sapijuga tidak berbeda nyata (P>0,05), sehingga jenissumber lemak tidak berpengaruh terhadap persentasekarkas, padahal rasio tingkat kejenuhan asam lemakantara minyak kelapa dan lemak sapi berbeda cukupbanyak. Hal ini diduga karena perbedaan derajatkejenuhan minyak kelapa dan lemak sapi berbeda,minyak kelapa yang mengandung hampir 90 persenasam lemak jenuh, tetapi mempunyai proporsi asamlemak rantai pendek yang tinggi, dan lemak sapidominan dengan asam lemak rantai panjang yangdaya metabolisitasnya lebih rendah dibandingminyak kelapa (Lawson, 1996; Zollitsch, 1997).Meskipun lemak sapi jauh lebih banyak mengandungasam tak jenuh oleat dan linoleat, tetapi karenadominan dengan asam lemak jenuh rantai panjang,maka memberikan pengaruh yang sama denganminyak kelapa.

Hasil penelitian Sanz et al. (2000) yangmembandingkan penggunaan lemak sapi, lemak babidan minyak biji bunga matahari sebagai sumberenergi ransum, mendapatkan bahwa ketiga sumberminyak tersebut tidak berpengaruh terhadapkonsumsi pakan, bobot badan, pertambahan bobotbadan, dan konversi pakan. Namun ayam yangmendapat ransum lemak hewan (lemak sapi dan lemakbabi) menunjukkan tingkat penyimpanan lemaktubuh yang lebih tinggi dibanding dengan kelompok

ayam yang mendapatkan minyak nabati (minyak bijibunga matahari). Hal ini disebabkan karena pengaruhperbedaan derajat kejenuhan asam lemak dari lemaksapi dan lemak babi dengan minyak biji bungamatahari Semakin tinggi kandungan asam lemakjenuh dalam lemak pakan, tingkat penyimpanan lemaktubuh cenderung semakin tinggi.Lemak Abdominal

Penggunaan minyak kelapa dan lemak sapidalam ransum secara nyata (P<0,05) dapatmeningkatkan bobot lemak abdominal . Namun bobotlemak abdominal kelompok suplementasi minyakkelapa dan lemak sapi 1 % (RC1 dan RT1) tidakberbeda nyata dengan kelompok kontrol (R0). Hasilanalisis ragam pengaruh penggunaan minyak kelapadan lemak sapi dalam ransum terhadap persentasebobot lemak abdominal tidak menunjukkanperbedaan yang nyata (P>0,05). Hal ini disebabkankarena sebagian besar (95 %) lemak atau trigliseridayang dideposisi dalam tubuh ayam berasal daripakan, sehingga bila level lemak dalam pakanmeningkat, maka pertumbuhan, adipositas, danjumlah lemak abdominal broiler, akan meningkat(Peebles et al., 1997). Menurut Laurin et al. (1985),suplementasi lemak dalam pakan untuk menggantisumber energi karbohidrat dan bila rasio kalori :protein tidak berubah, maka tidak mempengaruhilemak karkas. Di lain pihak Keren-Zvi et al. (1990)dan Shimomura et al. (1990) menyatakan bahwasuplementasi minyak nabati (minyak kedelai) dalampakan akan diikuti dengan pengurangan aktifitasenzim lipogenik hati dan menghambat lipogenesis,sehingga akan menurunkan deposisi lemak tubuh.Perbedaan ini disebabkan oleh jenis minyak nabatiyang digunakan para peneliti tersebut adalah minyakyang mempunyai kandungan asam lemak tak jenuh(PUFA) tinggi, seperti minyak kedelai dan minyakbiji bunga matahari. Pinchasov dan Nir (1992)menyatakan bahwa tingginya level PUFA dalampakan akan menurunkan deposisi lemak tubuh.Dalam penelitian ini, minyak kelapa justru lebihbanyak mengandung asam lemak jenuh (asam laurat)dibanding dengan lemak sapi.

Bobot lemak abdominal dari kelompok broileryang mendapatkan ransum minyak kelapa dankelompok lemak sapi tidak berbeda nyata (P>0,05),tetapi terdapat kecenderungan bobot lemak

Page 7: PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPI …3)2004p148-155.pdf · 148 J.Indon.Trop.Anim.Agric.29 (3) September 2004 PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPI SEBAGAI SUMBER ENERGI RANSUM

154 J.Indon.Trop.Anim.Agric.29 (3) September 2004

abdominal dari kelompok ayam yang mendapatkanransum lemak sapi lebih tinggi dibandingkan dengankelompok yang mendapatkan minyak kelapa. Hal inikarena komposisi asam lemak dari minyak kelapa danlemak sapi. Meskipun lemak sapi lebih banyakmengandung asam lemak tak jenuh (49%), tetapiasam lemak jenuhnya dominan dengan asam lemakjenuh rantai panjang yang metabolismenya lebihrendah, sedangkan minyak kelapa dominan (93%)dengan asam lemak jenuh rantai pendek (Zollitsch,1997). Di lain pihak menurut Sanz et al. (2000), ayamyang mendapat ransum lemak hewan (lemak sapi danlemak babi) menunjukkan penyimpanan lemak tubuhyang lebih tinggi dibanding dengan yangmendapatkan minyak nabati (minyak bungamatahari). Oleh karena itu, derajat kejenuhan lemakdari pakan berpengaruh terhadap penggunaan danakumulasi lemak tubuh broiler.

Penggunaan minyak kelapa dan lemak sapi,serta level suplementasinya tidak berpengaruhterhadap persentase bobot lemak abdominal karenatidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05).Hal ini menunjukkan bahwa sebagian deposisi lemakterakumulasi dibagian-bagian karkas yang lain,seperti pada bagian pangkal leher atau di bawah kulitbagian ekor. Zubair dan Leeson (1996) melaporkanbahwa perbedaan sumber lemak dalam pakanberpengaruh terhadap bobot lemak abdominal, tetapitidak berpengaruh nyata terhadap jumlah lemakabdominal bila diekspresikan sebagai persentaseterhadap bobot badan.

KESIMPULAN

Penggunaan minyak kelapa pada tingkat 2 dan3 % menurunkan konsumsi pakan broiler, sedangkanpada kelompok yang diberikan lemak sapi, hanyapada tingkat 3% yang dapat menurunkan konsumsipakan. Konsumsi pakan kelompok broiler yangmendapatkan ransum minyak kelapa dan kelompokyang mendapatkan lemak sapi tidak berbeda nyata,

Pertambahan bobot badan broiler umur 21-42hari tidak dipengaruhi oleh level dan jenis minyak,namun pada umur 42-49 hari penggunaan minyakkelapa dan lemak sapi secara nyata meningkatkanpertambahan bobot badan. Penggunaan minyak

kelapa dan lemak sapi dalam ransum sangat nyata(P<0,01) dapat memperbaiki konversi ransum.

Suplementasi minyak kelapa dan lemak sapidalam ransum secara nyata meningkatkan bobotkarkas broiler, dan sangat nyata dapat meningkatkanpersentase karkas. Namun pengaruh ini tidakberpengaruh pada taraf 1 dan 2 %. Penggunaanminyak kelapa dan lemak sapi dalam ransum secaranyata dapat meningkatkan bobot lemak abdominal ,sedangkan pengaruh perlakuan terhadap persentasebobot lemak abdomina tidak menunjukkan perbedaanyang nyata.

Bobot lemak abdominal dari kelompok broileryang mendapatkan ransum minyak kelapa dankelompok lemak sapi tidak berbeda nyata (P>0,05),tetapi terdapat kecenderungan bobot lemakabdominal dari kelompok ayam yang mendapatkanransum lemak sapi lebih tinggi dibandingkan dengankelompok yang mendapatkan minyak kelapa.

DAFTAR PUSTAKA

Bourdon, D., C. Fevrier, B. Leclercq, M. Lessire, andJ.M. Perez. 1987. Comments on raw materials.In : Feeding of Non-Ruminant Livestock. (J.Wiseman, Ed.). Butterworth & Co. Ltd.,London. pp 123-129.

Deaton, J.W., J.C. McNaughton, F. Reecho, and B.D.Lott. 1981. Abdominal fat of broilers asinfluenced by dietary level of animal fat. J.Poultry Sci. 60 : 1250-1253.

Donaldson. E. 1985. Lipogenesis and body fat inchicks: Effect of calori-protein ratio and dietaryfat. J. Poultry Sci. 64:1199-1264

Holsheimer, J.P. and C. Veerkamp. 1991. Effect ofdietary energy, protein, and lysine content onperformance and yields of two strains of malebroiler chicks. J. Poultry Sci. 71:872-879.

Keren-Zvi, S., Nir, I., Nitsan. Z., and A. Cahaner. 1990.Effect of dietary concentration of fat andenergy on fat deposition in broilers

Page 8: PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPI …3)2004p148-155.pdf · 148 J.Indon.Trop.Anim.Agric.29 (3) September 2004 PENGGUNAAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK SAPI SEBAGAI SUMBER ENERGI RANSUM

155 The Use of Coconut Oil and Tallow as Energy Source in Broiler Ration (Sanyoto and Irsan)

divergently selected for high or low abdominaladipose tissue. Br. Poultry Sci. 31: 507-516.

Latour, M.A., E.D. Peebles, C.R. Boyle, and J.D.Brake. 1994. The effects of dietary fat ongrowth performance, carcass composition,and feed efficiency in the broiler chick. J.Poultry Sci. 73(9):1362-1369.

Laurin, D.E., S.P. Touchburn, E.R. Chavez, and C.W.Chan. 1985. Eeffect of dietary fatsupplementation on the carcass compositianof three genetic lines of broilers. J. PoultrySci. 64:2131-2135.

Lawson, H. 1996. Food Oils and Fats. Technology,Utilization, and Nutrition. Chapman & HallPubl. Co., New York.

Leclerq, B., J.C. Blum, B. Sauveur, and P. Stevens.1987. Nutrition of rapidly growing broilers. In: Feeding of Non-ruminants Livestock. (J.Wiseman, Eds.). Butterworth & Co. Ltd.,London. pp 70-77.

Marks, H.L. 1990. Genotype by Diet Interaction inBody and Abdominal Fat Weight in Broilers.J. Poultry Sci. 69:879-886.

Nitsan, Z., A. Dvorin, Z. Zoref, and S. Mokady .1997.Effect of added soyabean oil and dietaryenergy on metabolizable and net energy ofbroiler diets. Br. Poultry Sci. 38 : 101-106.

Peebles, E.D., J.D. Brake, and M.A. Latour. 1997.Broiler performance, yield, and bonecharacteristics as affected by starter diets fatlevel. J. Appl. Poultry Res. 6 : 325-330.

Pinchasov, Y and I. Nir. 1992. Effect of dietarypolyunsaturated fatty acid concentration onperformance, fat deposition, and carcass fattyacid composition in broiler chickens. J. PoultrySci. 71 : 1504-1512.

Rosebrough, R.W., J.P. McMurtry, and R. Vasilatos-Younken. 1999. Dietary fat and proteininteraction in the broiler. J. Poultry Sci. 78:992-996.

Sanz, M., A.Flores, P.P. De Ayala, and C.J Lopez-Bote. 1999. Hihger lipid accumulation inbroilers fed on saturated fats than in thosefed on unsaturated fats. Br. Poultry Sci. 40(1):95-101.

Sanz, M., A. Flores, and C.J Lopez-Bote. 2000. TheMetabolic use of energy from dietary fat inbroiler is affected by fatty acid saturation. Br.Poultry Sci. 41 (1):61-68.

Scott, M.L., M.C. Neshiem, and R.J. Young. 1982.Nutrition of the Chicken. 3rd Edition. M.L.Scott & Associates, Ithaca.

Sibbald, I.R and J.K. Kramer. 1980. The effect of thebasal diet on the utilization of fat as a sourceof true metabolizable energy, lipid, and fattyacids. J. Poultry Sci. 59(2):316-24.

Wiseman, J and F. Salvador. 1989. Influence of age,chemical composition and rate of inclusionon the apparent metabolisable energy of fatsfed to broiler chicks. Br. Poultry Sci. 30:663-652.

Zollitsch, W., W. Knaus, F. Aichinger, and F. Lettner.1998. Effects of different dietary fat sourceson performance and carcass characteristicsof broilers. Anim. Feed Sci. Technol. 66 (1-4):63-73.