126
PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI AGRESI VERBAL PADA SISWA KELAS VIB SLB E BHINA PUTERA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 Skripsi Oleh : Ika Trisno W. NIM K5106022 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

  • Upload
    lamhanh

  • View
    242

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI

UNTUK MENGATASI AGRESI VERBAL PADA SISWA KELAS VIB

SLB E BHINA PUTERA SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2009/2010

Skripsi

Oleh :

Ika Trisno W.

NIM K5106022

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

2

PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI

UNTUK MENGATASI AGRESI VERBAL PADA SISWA KELAS VIB

SLB E BHINA PUTERA SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2009/2010

Oleh :

Ika Trisno W.

NIM K5106022

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Khusus Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

3

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, pada :

Hari :

Tanggal :

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S.

NIP. 19570707 198103 1 006

Pembimbing II

Dra. Emi Dasiemi, M.S.

NIP. 19441026 197208 2 001

Page 4: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

4

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Rabu

Tanggal : 31 Maret 2010

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang

Ketua : Drs. Abdul Salim Choiri, M.Kes ..................

Sekretaris : Drs. Maryadi, M.Ag ..................

Penguji I : Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S ..................

Penguji II : Dra. Emi Dasiemi, M.S ..................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas sebelas maret

Dekan

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

5

ABSTRAK

Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI AGRESI VERBAL PADA SISWA KELAS VIB SLB E BHINA PUTERA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret 2010.

Penelitian ini berkenaan dengan upaya mengatasi agresi verbal pada anak tunalaras menggunakan musikalisasi puisi yang diterapkan melalui pembelajaran Bahasa Indonesia . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan penggunaan musikalisasi puisi untuk mengatasi agresi verbal pada siswa kelas VIB SLB E Bhina Putera surakarta. Musikalisasi puisi merupakan penggunaan perpaduan irama antara permainan musik dan pembacaan puisi yang diharapkan mampu memberi pengaruh positif pada siswa. Sedangkan agresi verbal adalah perilaku kemarahan (agressive) yang tampak dalam bentuk bahasa verbal, baik secara aktif maupun pasif yang biasanya dimiliki secara berlebihan oleh anak tunalaras atau anak gangguan emosi dan perilaku.

Penelitian ini berbentuk classroom action research / Penelitian Tindakan Kelas yaitu suatu penelitian yang berupa kolaborasi atau kerjasama antara peneliti dengan guru, siswa, serta staf sekolah. Sumber data penelitian ini adalah tempat dan peristiwa kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes (experiment), observasi, dan dokumentasi. Untuk menguji validitas data penulis menggunakan face validity dan catalytic validity. Teknis analisis yang digunakan adalah dengan melakukan deskripsi secara kualitatif yaitu dengan analisis kritis, dan kuantitatif statistik deskriptif komparatif untuk menghitung peningkatan prestasi belajar.

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan musik dan puisi melalui Musikalisasi Puisi dapat mengatasi agresi verbal siswa kelas VIB SLB E Bhina Putera Surakarta tahun ajaran 2009/2010. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya ketercapaian indikator-indikator yang ditemukan peneliti sebagai berikut: 1. 100% siswa menampakkan indikasi agresi verbal yang rendah selama kegiatan

pembelajaran; 2. 75% siswa mampu membaca puisi di depan kelas sesuai dengan pemberian

tanda jeda pada puisi; 3. 75% siswa mampu membuat puisi sederhana; dan 4. 75% siswa menunjukkan peningkatan nilai dari pre-test ke post-test I pada

siklus I dan peningkatan dari post-test I ke post-test II pada siklus II.

Page 6: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

6

ABSTRACT

Ika Trisno W. THE USE OF MUSIC AND POEM PASSING POEM MUSICALIZATION TO OVERCOME THE VERBAL AGRESSION AT 6thB Grather SLB E BHINA PUTERA SURAKARTA OF TEACHING YEAR 2009 / 2010. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty . Sebelas Maret University, March 2010.

This research aims to overcome the verbal aggression of child with behaviour and emotional disturbance use the poem musicalization applied by Indonesian study.

The method employed in this research was Classroom Action Research

(CAR). The subject treated were the behaviour and emotional disturbance children’s verbal aggression in the 6thb Grather of SLB E Bhina Putera Surakarta as many as 4 students. This research data source is place and event of activity of Indonesian study. Technique of data collecting used observation, documentation, testing (experiment) applied in first cycle and second cycle. For validity of data, researcher used the face validity and catalytic validity. For analyzing, researcher used qualitative description with the critical analysis, and comparability quantitative descriptive statistic to count the increase of achievement learn.

Pursuant to research result can be pulled conclusion that use of music and

poem passing poem musicalization can overcome the verbal agression of 6thB grather SLB E Bhina Putera Surakarta of teaching Year 2009 / 2010. The mentioned proved with the existence of indicator which found by researcher:

1. 100% student looked the low aggression verbal indication for study activity;

2. 75% student able to read the poem according to gift of interval sign at poem in front of the class;

3. 75% student can make the simple poem; and 4. 75% student show the increase of value from pretest to posttest I at first

cycle and improvement from posttest I to posttest II second cycle.

Page 7: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

7

MOTTO

Sesungguhnya Allah itu indah, dan mencintai keindahan. (Terjemahan Al-Hadits)

Ojo dumeh...! (Pepatah Jawa)

Keberanian bukan hadir tanpa kegagalan. Tetapi keberanian adalah kemampuan

untuk bangkit lagi saat terjatuh dalam kegagalan. (Prince and Me)

...Everything will flow... (Suede)

Page 8: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

8

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan

Kepada:

1. Bunda dan Ayah tercinta;

2. Adikku tersayang;

3. Almamaterku;

4. Teman-temanku mahasiswa PLB

’06 yang baik.

Page 9: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

9

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan untuk

memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan skripsi

ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang

timbul dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan

ucapan terimakasih kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd yang telah

memberikan izin dalam melakukan penelitian;

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Bapak Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd;

3. Ketua Program Studi Pendidikan Khusus Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Bapak Drs.

Abdul Salim Choiri, M.Kes;

4. Sekretaris Program Studi Pendidikan Khusus Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Bapak Drs.

Maryadi, M.Ag;

5. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S yang selalu saya banggakan selaku

Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan selama proses penyusunan

skripsi;

6. Ibu Dra. Emi Dasiemi, M.S yang selalu saya banggakan pula selaku Pembimbing

II yang telah memberikan bimbingan selama proses penyusunan skripsi;

7. Bapak Drs. Rochmad Zaeni, M.M selaku Kepala SLB E Bhina Putera Surakarta

yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut;

8. Ibu Ratnaningsih, S.Pd selaku guru kelas VIB SLB E Bhina Putera Surakarta

sekaligus guru kolaborator yang telah bersedia bekerjasama dalam penelitian ini;

9. Sdr. Edi Djunaidi selaku kolaborator yang membantu dalam arranger dan music

player dalam penelitian ini;

Page 10: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

10

10. Seluruh bapak dan ibu guru SLB E Bhina Putera Surakarta yang selalu ramah dan

telah ikut bekerjasama dengan peneliti selama pelaksanaan penelitian;

11. Siswa kelas SLB E Bhina Putera Surakarta yang telah membantu pelaksanaan

penelitian;

12. Para Pahlawan Tanda Jasaku di TK Trisula Pati, SD Puri 02 Pati, SMPN 5 Pati,

dan di SMAN 1 Pati, serta di Program Studi PLB FKIP UNS;

13. Teman-teman PLB ’06;

14. Penghuni dan mantan penghuni ”Kost-song”;

15. Chikuchi, terima kasih untuk ketulusan dan kasih sayangnya;

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Maret 2010

Penulis

Page 11: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

11

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN………………………………………………….. ii

HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………… . iii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………... iv

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................... v

HALAMAN ABSTRACT................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………. .. viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR / SKEMA ....................................................................... xvi

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6

C. Definisi Operasional ..................................................................... 6

D. Tujuan dan Indikator ..................................................................... 6

E. Manfaat .......................................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 9

A. Kajian teori..................................................................................... 9

1. Teori Tentang Musik................................................................ 9

a. Pengertian Musik ............................................................... 9

b. Berbagai Penelitian Tentang Musik................................... 11

c. Canon in D karya Johann Pachelbel .................................. 14

2. Teori Tentang Puisi .................................................................. 17

a. Pengertian Puisi.................................................................. 17

Page 12: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

12

b. Puisi Dengan Puisi, Aku karya Taufiq Ismail .................... 20

3. Musikalisasi Puisi ................................................................... 22

4. Teori Tentang Anak Gangguan Emosi Perilaku ...................... 23

a. Pengertian Anak Gangguan Emosi dan Perilaku ............... 23

b. Faktor Penyebab Gangguan Emosi dan Perilaku............... 25

c. Karakteristik Anak Gangguan Emosi dan Perilaku ........... 27

d. Agresi Verbal pada Anak Gangguan Emosi dan Perilaku . 30

B. Penelitian yang Relevan................................................................. 36

C. Kerangka Berpikir.......................................................................... 41

D. Hipotesis Tindakan ........................................................................ 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 43

A. Pendekatan Penelitian ................................................................... 43

B. Tempat dan Waktu Peneltian ......................................................... 45

C. Subjek Penelitian............................................................................ 45

D. Pengumpulan Data ......................................................................... 46

E. Analisis Data .................................................................................. 50

F. Validasi Data.................................................................................. 51

G. Indikator Kinerja ............................................................................ 51

H. Prosedur Penelitian ........................................................................ 52

BAB IV HASIL PENELITIAN....................................................................... 55

A. Deskripsi Setting Penelitian ........................................................... 55

B. Deskripsi Hasil Penelitian.............................................................. 55

1. Pra-Siklus ................................................................................ 55

2. Siklus I ................................................................................... 60

a. Perencanaan ....................................................................... 60

b. Pelaksanaan........................................................................ 64

c. Observasi............................................................................ 73

d. Refleksi .............................................................................. 76

3. Siklus II .................................................................................... 77

a. Perencanaan ....................................................................... 77

b. Pelaksanaan........................................................................ 81

Page 13: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

13

c. Observasi............................................................................ 91

d. Refleksi .............................................................................. 93

C. Pembahasan.................................................................................... 95

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .......................................... 103

A. Simpulan ........................................................................................ 103

B. Implikasi......................................................................................... 103

C. Saran............................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………............ 106

LAMPIRAN

Page 14: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

14

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I ..........................................110

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II ........................................117

Lampiran 3 Lembar Observasi Agresi Verbal pada Siswa Kelas VIB SLB E

Bhina Putera Surakarta..................................................................121

Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Agresi Verbal.............................124

Lampiran 5 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Membaca dan Menulis Puisi

Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VI SDLB ..............126

Lampiran 6 Instrumen Rincian Kegiatan Musikalisasi Puisi Dalam

Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Siswa Kelas VIB SLB E

Bhina Putera Surakarta 2009/2010 Siklus I ..................................129

Lampiran 7 Instrumen Rincian Kegiatan Musikalisasi Puisi Dalam

Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Siswa Kelas VIB SLB E

Bhina Putera Surakarta 2009/2010 Siklus II.................................135

Lampiran 8 Lembar Soal Tes Tertulis ............................................................142

Lampiran 9 Lembar Soal Tanya Jawab Lisan.................................................144

Lampiran 10 Lembar Membaca Puisi .............................................................145

Lampiran 11 Lembar Menulis Puisi................................................................146

Lampiran 12 Foto-Foto Penelitian ..................................................................147

Page 15: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

15

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Tabel Deskripsi Siswa kelas VIB SLB E Bhina Putera Surakarta......3

Tabel 3.1 Tabel Rincian Kegiatan dan Waktu Penelitian .................................45

Tabel 3.2 Tabel rincian soal pre-test dan post-test............................................47

Tabel 4.1 Tabel Rincian Kegiatan Pembelajaran Puisi Pra-Siklus ...................56

Tabel 4.2 Tabel Hasil Pengamatan Kemampuan Membaca Puisi Pra-Siklus...58

Tabel 4.3 Tabel Hasil Kemampuan Menulis Puisi Pra-Siklus..........................59

Tabel 4.4 Tabel Hasil Pre-Test .........................................................................59

Tabel 4.5 Tabel Rincian Kegiatan Pelaksanaan Siklus I ..................................67

Tabel 4.6 Tabel Hasil Pengamatan Kemampuan Membaca Puisi Siklus I.......72

Tabel 4.7 Tabel Hasil Kemampuan Menulis Puisi Siklus I ..............................73

Tabel 4.8 Tabel Hasil Post-Test 1.....................................................................73

Tabel 4.9 Tabel Hasil Pengisian Checklist Agresi Verbal Pada Siklus I..........74

Tabel 4.10 Tabel Rincian Kegiatan Pelaksanaan Siklus II ...............................84

Tabel 4.11 Tabel Hasil Pengamatan Kemampuan Membaca Puisi Siklus II....89

Tabel 4.12 Tabel Hasil Kemampuan Menulis Puisi Siklus II...........................90

Tabel 4.13 Tabel Hasil Post-Test II ..................................................................91

Tabel 4.14 Tabel Hasil Pengisian Checklist Agresi Verbal Pada Siklus II ......92

Tabel 4.15 Tabel Hasil Perkembangan Agresi Verbal Aktif dari Siklus I ke Siklus II ...........................................................................................96

Tabel 4.16 Tabel Hasil Perkembangan Agresi Verbal Pasif dari Siklus I ke Siklus II ...........................................................................................96

Tabel 4.17 Tabel Hasil Perkembangan dari Pre-Test, Post-Test I, dan

Post-Test II Pada Siklus I dan Siklus II ..........................................98

Tabel 4.18 Tabel Prosentase Peningkatan Nilai Pre-Test ke Post-Test I..........98

Tabel 4.19 Tabel Prosentase Ketuntasan Nilai Pre-Test ke Post-Test I............99

Tabel 4.20 Tabel Prosentase Peningkatan Nilai Post-Test I Ke Post-Test II ...99

Tabel 4.21 Tabel Prosentase Ketuntasan Nilai Post-Test I Ke Post-Test II ...100

Page 16: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

16

DAFTAR GAMBAR / SKEMA

Halaman

Gambar 2.1 Tablature bass Canon in D ............................................................16

Gambar 2.2 Susunan melodi Canon in D secara utuh ......................................16

Gambar 2.3 Kerangka Pikir ..............................................................................41

Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan menurut Kemmis dan Taggart .........44

Gambar 4.1 Gambar Penataan Ruang Kelas Pada Pelaksanaan Siklus I ..........63

Gambar 4.2 Gambar Pengaturan Tempat Duduk Pada Pelaksanaan Siklus II..81

Page 17: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

17

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4. 1 Grafik Perkembangan Nilai Siswa Dari Pre-Test, Post-Test I,

dan Post-Test II .............................................................................101

Page 18: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangannya, pendidikan menjadi masalah yang sangat

penting bagi setiap orang. Hal tersebut dikarenakan semakin banyak orang yang

menyadari bahwa pendidikan adalah suatu kebutuhan yang mendasar dan bersifat

konstruktif dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, bukan hal yang aneh jika

orangtua menuntut agar putra-putri mereka mendapatkan pelayanan pendidikan

sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak. Hal ini sesuai dengan tujuan

pendidikan nasional seperti yang telah dijelaskan dalam Undang-Undang No.20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 dapat terwujud, yang

berbunyi :

Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dalam membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdiknas, 2003:5).

Tirtarahardja dan La Sulo (2005) menegaskan bahwa pendidikan

merupakan usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia

yang berkepribadian kuat dan utuh serta memiliki moral yang tinggi. Sesuai

dengan pengertian tersebut tujuan citra manusia pendidikan adalah terwujudnya

citra manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang manusiawi.

Dengan kata lain, pengadaan pendidikan memiliki tujuan untuk menghasilkan

manusia yang baik di manapun, kapanpun, dan dengan siapapun (Santoso dalam

Tirtarahardja dan La Sulo: 2005)

Sedangkan Bruner dalam Baharuddin dan Wahyuni (2008:1) memberikan

pernyataan bahwa pendidikan bukan hanya persoalan teknik dan pengolahan

informasi, bahkan bukan pula sekedar penerapan teori belajar di kelas dan

penggunaan hasil ujian prestasi yang berpusat pada mata pelajaran. Oleh Bruner,

1

Page 19: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

19

pendidikan didefinisikan sebagai usaha yang kompleks untuk menyesuaikan

kebudayaan dengan kebutuhan anggotanya, dan menyesuaikan anggotanya

dengan cara mereka mengetahui kebutuhan kebudayaan. Usaha ini merupakan

wujud dari tujuan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebuah bangsa

(Baharuddin dan Wahyuni, 2008:5)

Demi terwujudnya tujuan pendidikan yang telah dicita-citakan, setiap

lembaga pendidikan memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan yang tepat

sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu, mengingat setiap individu

memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda, tidak terkecuali anak

berkebutuhan khusus. Sehubungan dengan itu pemerintah telah mencantumkan

dalam Undang- Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

pasal 32 ayat 1 bahwa pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta

didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran

karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi

kecerdasan dan bakat istimewa (Depdiknas, 2003:15).

Sekolah Luar Biasa bagian E diutamakan bagi anak berkebutuhan khusus

di bidang sosial dan emosional, selain di sekolah inklusi dan di sekolah umum

yang belum terdeteksi keberbutuhan khususnya. Secara sekilas tidak ada

gangguan fisik pada mereka, tetapi setelah di kelas, guru harus bekerja keras

untuk memberikan pelayanan khusus atas gangguan emosi yang mereka miliki.

Dengan tingkah polah yang mereka perbuat biasanya kegiatan belajar terganggu,

sehingga suasana yang kondusif hanya berlaku untuk beberapa menit saja.

Wardani, dkk. memberikan penjelasan tentang Sekolah Luar Biasa bagian E

sebagai berikut:

Sama halnya dengan sekolah luar biasa yang lain, SLB-E memiliki kurikulum dan struktur pelaksanaannya yang disesuaikan dengan keadaan anak tunalaras. Anak yang diterima pada lembaga khusus ini biasanya anak yang memiliki gangguan perilaku yang sedang dan berat; maksudnya perilaku anak telah mengarah pada tindakan kriminal, dan sangat mengganggu lingkungannya (2005: 7.31)

Page 20: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

20

Perilaku agresif merupakan salah satu dari sekian banyak karakteristik

yang dapat ditemukan pada anak gangguan emosi dan perilaku atau anak tunalaras

(Wardani, dkk: 2005). Perilaku agresif atau agresi dalam diri anak tersebut bisa

berupa agresi fisik maupun agresi verbal.

SLB E Bhina Putera merupakan salah satu sekolah khusus di Surakarta

yang diperuntukkan bagi anak-anak tersebut. Sekolah tersebut pula yang ditunjuk

sebagai salah satu sekolah penempatan bagi mahasiswa program studi Pendidikan

Luar Biasa Universitas Sebelas Maret yang sedang menempuh Program

Pengalaman Lapangan (PPL). Berdasarkan kegiatan tersebut penulis menyoroti

kelas VIB yang di dalamnya terdapat empat siswa dengan karakteristik yang

berbeda. Akan tetapi keempat siswa tersebut menampakkan agresi verbal aktif

maupun pasif selama pembelajaran. Selain bentuk perilaku agresif, berikut

merupakan deskripsi singkat masing-masing siswa di kelas VIB:

Tabel 1.1 Tabel Deskripsi Siswa Kelas VIB SLB E Bhina Putera Surakarta No. Nama Siswa Jenis Kelamin Deskripsi Karakteristik Siswa

1. A.W L Senang melihat orang lain kebingungan

karena ulahnya (buang sepatu guru,

buang sepatu teman, dsb), tetapi

akhirnya mau mengambilkan.

Tidak banyak bicara, lambat berpikir.

2. A. M P Tidak bisa diam, emosi tdak terkendali,

usil, susah diatur, pintar mencari alas an

(:ngeles)

Reaksi selalu berlebihan

3. Frm. L Emosi tidak terkendali, ingin menang

sendiri, namun bersedia menolong anak

lain yang jadi korban kemarahannya

4. S. M P Rasa kurang percaya diri yang tinggi

Bila tidak ditanya, anak enggan bertanya.

Page 21: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

21

Dalam rangka mengatasi perilaku agresif, bukan konsep dan teori yang

dibutuhkan oleh siswa. Akan tetapi bagaimana metode atau langkah yang diambil

nanti dapat mempengaruhi emosi siswa agar agresi verbal tidak terjadi. Oleh

karena itu, peneliti menggunakan musik dengan pertimbangan telah banyak

masalah emosi dan perilaku yang bisa diatasi dengan musik melalui terapi. Musik

yang digunakan dalam penelitian dipadukan dengan pembacaan puisi dengan

alasan kedua komponen ini sama-sama memiliki unsur irama. Perpaduan irama

pada kedua komponen tersebut secara tidak langsung menarik siswa dalam

kegiatan pembelajaran yang bukan hanya menekan reaksi emosi berlebihan dalam

bentuk agresi verbal, tetapi juga membantu siswa dalam mencapai kompetensi

dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Musik merupakan hal yang bukan asing lagi untuk didengar dan

diperbincangkan. Penikmat musik bisa berasal dari kalangan anak sampai dewasa,

kalangan bawah, menengah, sampai ke atas. Mereka tidak bisa lepas dari peran

musik dengan jenis yang berbeda sesuai dengan selera maupun rentang usia. Oleh

karena itu, secara langsung ataupun tidak langsung kehidupan manusia tak bisa

dipisahkan dengan irama. Denyut nadi dan degup jantung manusia pun memiliki

irama khusus. Belahan otak kanan, menunjukkan aktivitas kerja ketika

diperdengarkan musik. Seperti apa reaksi yang akan diperlihatkan otak,

tergantung dari jenis musik yang mempengaruhinya.

Irama yang merupakan salah satu komponen dalam musik ternyata juga

dimiliki oleh puisi. Secara etimologi irama berasal dari bahasa Yunani reo yang

berarti riak air, gerakan air, gerakan yang teratur, terus-menerus, dan tidak

terputus-putus. Hal ini sama dengan yang diungkapkan Rachmat Djoko Pradopo

(1993:6) dalam bukunya Pengkajian Puisi bahwa irama dalam puisi merupakan

bunyi-bunyi yang berulang, pergantian yang teratur, dan variasi-variasi bunyi

menimbulkan suatu gerak yang hidup, seperti gercik air yang mengalir turun tak

putus-putus.

Page 22: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

22

Puisi, dengan segala keindahan diksi yang dimiliki menjadi bagian dalam

standar kompetensi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VI SD. Oleh

karena itu, penulis mengaitkan penelitian ini dengan kegiatan pencapaian standar

dan kompetensi yang ada pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dan berdasarkan

informasi yang diperoleh selama PPL dan dari guru kelas seluruh siswa belum

mampu menguasai kompetensi dasar tersebut.

Perpaduan irama yang terkandung dalam musik dan puisi memberikan

pengaruh bagi pendengar dan pembacanya. Keduanya juga tercatat dalam

kurikulum pendidikan. Akan tetapi, pengaplikasiannya belum menampakkan hasil

yang menonjol.

Dalam kegiatan pembelajaran, musik membantu pelajar untuk bekerja

lebih baik dan mengingat lebih banyak. Musik merangsang, meremajakan, dan

memperkuat belajar, baik secara sadar maupun tidak sadar. Musik bisa digunakan

untuk menata suasana hati, mengubah keadaan, mental siswa, dan mendukung

lingkungan belajar. (de Porter, 2005:73). Bobbi de Porter (2005) dalam Quantum

Teaching juga menyarankan tentang pilihan musik tertentu yang digunakan saat

mempelajari, membaca, belajar, dan presentasi. Salah satu musik yang dianjurkan

tersebut adalah Canon in D karya Pachelbel. Pada penelitian ini akan digunakan

musik instrumental “Canon in D” karya Johann Pachelbel dan puisi yang berjudul

“Dengan Puisi, Aku” karya Taufiq Ismail.

Atas dasar latar belakang tersebut, muncul ketertarikan penulis untuk

melakukan penelitian dengan judul PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI

MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI AGRESI

VERBAL PADA SISWA KELAS VIB SLB E BHINA PUTERA

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010.

Page 23: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

23

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

Apakah penggunaan musik dan puisi melalui musikalisasi puisi dapat

mengatasi agresi verbal pada siswa kelas VIB SLB E Bhina Putera tahun

ajaran 2009/2010?

Adapun musik yang digunakan dalam penelitian ini adalah musik instrumental

“Canon in D” karya Johann Pachelbel dan puisi yang dipilih adalah puisi karya

Taufiq Ismail yang berjudul “Dengan Puisi, Aku”.

C. Definisi Operasional

Musikalisasi puisi merupakan kolaborasi atau perpaduan antara

instrumental musik yang dimainkan saat pembacaan puisi. Musik dan puisi

memiliki kesamaan dalam komponennya, yaitu sama-sama memiliki irama.

Dengan memadukan kedua elemen tersebut siswa diharapkan dapat terangsang

untuk bisa memenuhi standar kompetensi dalam mengungkapkan pikiran,

perasaan dan informasi secara tertulis dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Sedangkan agresi verbal merupakan salah satu bentuk reaksi kemarahan

impulsif berupa tindakan kekerasan non-fisik yang bertujuan untuk merendahkan

citra atau kepercayaan diri seseorang dan menyakiti psikologis orang lain yang

dilakukan secara aktif maupun pasif.

D. Tujuan dan Indikator

1. Tujuan penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan musik

dan puisi melalui musikalisasi puisi dalam mengatasi agresi verbal pada siswa

Page 24: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

24

kelas VIB SLB E Bhina Putera Surakarta. Dalam penelitian ini musikalisasi puisi

digunakan dengan musik instrumental “Canon in D” karya Johann Pachelbel dan

puisi yang berjudul “Dengan Puisi, Aku” karya Taufiq Ismail.

2. Indikator pencapaian

Pada siklus terakhir penelitian tentang penggunaan musik instrumental

“Canon in D” karya Johann Pachelbel dan puisi yang berjudul “Dengan Puisi,

Aku” karya Taufiq Ismail melalui musikalisasi puisi untuk mengatasi agresi

verbal siswa kelas VIB SLB E Bhina Putera tahun ajaran 2009/2010, sekurang-

kurangnya:

a. 100% siswa menampakkan indikasi agresi verbal yang rendah selama kegiatan

pembelajaran;

b. 75% siswa mampu membaca puisi di depan kelas sesuai dengan pemberian

tanda jeda pada puisi;

c. 75% siswa mampu membuat puisi sederhana;

d. 75% siswa menunjukkan peningkatan nilai dari dari pre-test ke post-test I pada

siklus I dan peningkatan dari post-test I ke post-test II pada siklus II.

E. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini akan menambah

khasanah dalam perkembangan ilmu pengetahuan, di bidang pendidikan pada

umumnya dan dalam Pendidikan Luar Biasa pada khususnya. Sehingga

perkembangan tersebut dapat digunakan dalam meningkatkan pelayanan bagi

anak berkebutuhan khusus di sekolah. Selain itu, penelitian ini bisa dijadikan

sebagai dasar dalam melakukan penelitian selanjutnya dengan kajian yang lebih

kompleks.

Page 25: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

25

2. Manfaat Praktis

Sedangkan manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitian ini terdiri

dari manfaat bagi guru, siswa, dan sekolah yang diuraikan sebagai berikut:

1. Bagi guru

a. Memberikan variasi dalam kegiatan pembelajaran khususnya mata

pelajaran Bahasa Indonesia

b. Memberikan stimulus untuk bisa berkreasi dengan menggunakan

musik dalam pembelajaran

c. Meningkatkan interaksi antara guru dan siswa

2. Bagi siswa

a. Secara langsung

1) Memberikan stimulus untuk berani bicara di depan kelas

2) Memberikan stimulus untuk menggunakan bahasa-bahasa yang

indah dalam puisi

3) Memberikan terapi musik (music therapy)

b. Secara tidak langsung

1) Menekan agresi verbal pada siswa

2) Mendorong siswa untuk dapat menulis puisi

3) Merefresh semangat dan konsentrasi siswa untuk belajar kembali.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam upaya

pengadaan inovasi dan kreasi pembelajaran bagi para guru Bahasa Indonesia

yang lain.

Page 26: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

26

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Teori tentang Musik

a. Pengertian Musik

Hampir semua orang di dunia menyukai musik dengan latar belakang

budaya dan selera yang berbeda-beda. Menurut J. Mosel (1957), musik adalah

seni yang mengekspresikan dan membangkitkan emosi tertentu melalui media

suara dan bunyi. (http://merawat-anak.blogspot.com/search/label/Dunia%20

Music). Aristoteles (http://id.wikipedia.org/wiki/Musik) menyatakan bahwa musik

mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi

rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Don Campbell juga memiliki

pendapat tentang musik, yaitu pola titinada yang berubah-ubah dalam musik dapat

membangkitkan rangsangan pada telinga kemudian merangsang perkembangan

bahasa anak. (2002:5)

Pujian terhadap musik juga dinyatakan oleh Wolfgang Amadeus Mozart

dalam Don Campbell (2002:10) bahwa musik berbicara dalam bahasa yang

dipahami anak secara naluriah, musik menarik pendengar ke dalam orbitnya,

mengajak mereka untuk mengikuti pola titinada, bergoyang mengikuti iramanya,

dan menggali dimensi-dimensi emosi serta harmoninya dalam seluruh keindahan

di dalamnya.

Marsapeli (2009) memiliki pendapat bahwa musik adalah sumber rasa

keindahan. Bila anak terlibat atau berpartisipasi dalam musik, selain dapat

mengembangkan kreativitas mereka, musik juga dapat membantu dalam

perkembangan individu anak, mengembangkan sensitivitas anak, membangun rasa

keindahan anak, membuat anak dapat mengungkapkan ekspresi, memberi

tantangan, melatih disiplin. Berdasarkan sifat anak yang cenderung menyenangi

kegiatan yang aktif, seorang guru yang akan mengajarkan pendidikan musik

9

Page 27: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

27

haruslah bisa merencanakan pembelajaran yang dapat langsung melibatkan anak

dengan kegiatan musik yang aktif dan dapat memberikan sentuhan pribadi pada

anak baik secara emosi maupun secara fisik.

Jamalus (1988:1) dalam Marsapeli (2009) menarik kesimpulan bahwa

musik merupakan suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi

musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-

unsur musik, yaitu irama, bentuk/struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesenian.

Menurut Sloboda (2008), musik mempunyai fungsi untuk memberi indikasi

kondisi-kondisi yang diperlukan untuk flourishing perkembangan individual.

Potensi musikal jutaan orang akan dapat dibukakan pintunya dan diaktualkan jika

kita dapat menciptakan institusi sosial yang lebih menitikberatkan pada musical

enjoyment, personal and communal fulfilment yang menghilangkan penghalang

sosial dalam keterlibatan manusia dengan musik.

Secara umum unsur-unsur yang terkandung dalam musik sebagaimana yang

diungkapkan oleh Pandjaitan (2005) dalam http://www.wartaadvent.org/

Warta/WAO_Artikel _Musik_2005.doc adalah sebagai berikut:

1) Melodi, merupakan serangkaian nada yang naik turun. Dari melodi ini kita

mengenal lagu atau musik apa yang sedang dimainkan. Lagu atau musik yang

baik biasanya mulai dengan melodi pada nada tertentu, kemudian menaik pada

bagian klimaks dan kembali menurun pada nada permulaan, keseimbangan pada

permulaan, tengah dan akhir lagu. Melodi yang terus menurun untuk waktu yang

lama menimbulkan efek depresi pada pendengarnya, sedangkan melodi yang naik

terus untuk waktu yang lama menimbulkan stress dan pengulangannya dengan

konstan secara terus menerus menimbulkan efek hipnotis seperti pada suasana

trance.

2) Harmoni (chord), yaitu struktur dan perkumpulan beberapa nada yang

berbunyi bersamaan, yang akan menghadirkan suasana musik tertentu. Harmoni

menambah kedalaman, perspektif, suasana dan atmosfir serta warna pada melodi.

Page 28: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

28

Susunan harmoni mayor cenderung menggambarkan keadaan positif dan sukacita

sedangkan minor cenderung lebih sedih dan pesimis.

3) Irama, adalah suatu pergerakan teratur dalam musik yang membuat musik

bergerak dan memiliki jiwa. Pengendalian diperlukan agar irama tidak merusak

musik. Terlalu banyak, membuat musik sakit; dan tidak ada irama, membuat

musik itu mati. Hanya diperlukan satu atau dua orang pemain timpani untuk

membentuk irama dalam sebuah orkes simponi berbanding puluhan pemain biola.

Bersama melodi dan harmoni, irama harus di dalam keseimbangan yang terpadu

seperti halnya keseimbangan tubuh, mental dan rohani. Perlu disadari bahwa

irama tidak saja dapat dibentuk melalui penggunaan instrumen drum seperti yang

kebanyakan kita ketahui, tetapi manipulasi penggunaan suara dan harmoni juga

dapat membentuk irama tertentu.

4) Intensitas, berkaitan dengan variasi kekuatan atau penekanan pada bagian

tertentu dalam sebuah lagu atau musik dan pelan-kerasnya (volume) sebuah lagu

atau musik yang diperdengarkan (dinamika termasuk penggunaan amplifier/loud

speaker).

5) Syair/kata-kata, merupakan rangkaian bentuk kalimat yang disusun

sebagai suatu tema yang memiliki pengertian dan tujuan tertentu.

6) Performer, penyanyi, atau instrumentalis, adalah orang yang terlibat

dalam membawakan sebuah lagu atau musik.

7) Instrumen (sound), ialah alat musik yang menghasilkan bunyi tertentu.

Penggunaan alat musik harus mendukung keseimbangan dan keselarasan unsur

melodi, irama (rhytm), harmoni, vokal, dan unsur-unsur lainnya.

b. Berbagai Penelitian tentang Musik1

Seorang peneliti, Donald Hodges, mengemukakan bahwa bagian otak yang

dikenal sebagai Planum Temporale dan Corpus Callosum memiliki ukuran lebih

besar pada otak musisi jika dibandingkan dengan mereka yang bukan musisi.

Kedua bagian ini bahkan lebih besar lagi jika para musisi tersebut telah belajar 1 Pandjaitan, Ronald. 2005. Artikel Musik. http://www.wartaadvent.org/Warta/WAO_Artikel_Musik_2005.doc.

Page 29: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

29

musik sejak usia yang masih sangat muda yakni di bawah usia tujuh tahun.

Gilman dan Newman (1996) mengemukakan bahwa Planum Temporale adalah

bagian otak yang banyak berperan dalam proses verbal dan pendengaran,

sedangkan Corpus Callosum berfungsi sebagai pengirim pesan berita dari otak

kiri ke sebelah kanan dan sebaliknya. Seperti kita ketahui otak manusia memiliki

dua bagian besar, yaitu otak kiri dan otak kanan. Walaupun banyak peneliti

mengatakan bahwa kemampuan musikal seseorang berpusat pada belahan otak

kanan, namun pada proses perkembangannya proporsi kemampuan yang tadinya

terhimpun hanya pada otak kanan akan menyebar melalui Corpus Callosum ke

belahan otak kiri. Akibatnya, kemampuan tersebut berpengaruh pada

perkembangan linguistik seseorang. Dr. Lawrence Parsons dari Universitas Texas

San Antonio menemukan data bahwa harmoni, melodi dan ritme memiliki

perbedaan pola aktivitas pada otak. Melodi menghasilkan gelombang otak yang

sama pada otak kiri maupun kanan, sedangkan harmoni dan ritme lebih terfokus

pada belahan otak kiri saja. Namun secara keseluruhan, musik melibatkan hampir

seluruh bagian otak. Dr. Gottfried Schlaug dari Boston mengemukakan bahwa

otak seorang laki-laki musisi memiliki Cerebellum (otak kecil) 5% lebih besar

dibandingkan yang bukan musisi. Kesemua ini memberikan pengertian bahwa

latihan musik memberikan dampak tertentu pada proses perkembangan otak.

Mary Griffith, seorang ahli fisiologi, mengemukakan bahwa hipotalamus

mengontrol berbagai fungsi saraf otonom, seperti bernapas, denyut jantung,

tekanan darah, pergerakan usus, pengeluaran hormon tiroid, hormon adrenal

cortex, hormon sex, bahkan dapat mengontrol seluruh metabolisme tubuh kita.

Sebuah studi menemukan adanya peningkatan Luteinizing Hormone (LH) pada

saat mendengarkan musik. LH adalah suatu hormon sex yang merangsang

pematangan sel telur.

Penelitian lain oleh Satiadarma (1990) dalam http://www.wartaadvent.org/

Warta/WAO_Artikel_Musik_2005.doc. dilakukan dengan cara mengukur suhu

kulit menggunakan alat Galvanic Skin Response (GSR). Pada saat subyek

penelitian mendengarkan musik hingar-bingar, maka suhu kulit lebih rendah dari

Page 30: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

30

pada suhu basal (suhu normal individu tersebut tanpa musik). Sebaliknya, ketika

musik lembut diperdengarkan, suhu kulit meninggi dari biasanya. Hal ini

menunjukkan adanya suatu hormon stress yang dilepaskan oleh otak, yaitu

Adrenalin, yang dapat mempengaruhi bekerjanya pembuluh darah di kulit untuk

vasokonstriksi (menyempit) atau vasodilatasi (melebar). Pada kondisi stress,

adrenalin banyak dikeluarkan dan pembuluh darah kulit menyempit, sehingga

suhu kulit menurun. Kesimpulannya adalah jenis musik hingar-bingar dapat

menyebabkan kita stress, sedangkan musik lembut memiliki efek menenangkan.

Penelitian oleh Ann Ekeberg menunjukkan pengaruh jenis musik terhadap

denyut jantung. Siswa di sebuah sekolah menjadi subyek penelitian dan mereka

diukur kecepatan denyut nadinya sebelum mendengar musik. Kemudian musik

jenis hard rock diperdengarkan selama lima menit. Semua siswa harus tetap

duduk tenang di kursi mereka. Pada akhir tes, denyut nadi diperiksa kembali dan

dicatat. Hasilnya adalah peningkatan denyut nadi sebesar 7-12 denyut per menit.

Tore Sognefest, seorang Master in Music dari Academy of Music, Bergen,

Norway, melakukan tes yang serupa terhadap siswa di sekolahnya. Musik dari

grup AC/DC, “Hell’s Bells” diperdengarkan dan hasilnya denyut nadi meningkat

10 denyut per menit, sedangkan waktu Air dari Bach dimainkan, denyut nadi

menurun lima denyut per menit.

David Noebel, meneliti bahwa nada bass dengan getaran frekuensi rendah

bersama-sama dengan dentuman drum, mempengaruhi cairan serebrospinal, yang

akan mempengaruhi kelenjar Pituitary di otak. Kelenjar ini memiliki fungsi

sekresi berbagai hormon tubuh.

Peneliti lain di Denver, Colorado, Amerika Serikat membandingkan

berbagai macam efek oleh berbagai jenis musik terhadap tanaman. Tanaman-

tanaman itu ditempatkan di dalam lima buah rumah tanaman yang identik. Tanah,

cahaya, dan kondisi air dibuat persis sama satu sama lain dan jenis tanamannya

pun sama. Selama beberapa bulan peneliti memperdengarkan jenis musik yang

berbeda pada masing-masing rumah tanaman tersebut. Rumah pertama, karya

Page 31: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

31

Bach, yang kedua musik India, yang ketiga hard rock, yang keempat musik

country dan Barat, sedangkan yang kelima tidak diperdengarkan musik apa pun.

Hasilnya, di rumah tanaman yang hanya diperdengarkan musik hard rock, tidak

ada hasil pertumbuhan sama sekali. Pertumbuhan berhenti dan tidak mau

berbunga. Di rumah tanaman yang dengan musik Bach dan India, tanaman

nampak hijau, tumbuh dengan subur, sehat, dan berbunga banyak. Tanaman yang

mendengarkan musik country dan Barat tumbuh sama seperti tanaman yang tidak

diperdengarkan musik, pertumbuhannya biasa saja dengan jumlah bunga normal.

Tentunya tidak ada hubungan emosional pada tanaman, namun pasti terjadi

sesuatu melalui frekuensi gelombang suara yang mempengaruhi laju pertumbuhan

mereka.

Musik juga dikenal sebagai wahana terapi. Sejak zaman dahulu dikenal

penyembuhan fisik dan mental melalui musik. Daud memainkan kecapi sambil

menyanyi untuk menyembuhkan Raja Saul yang sedang gundah. Musik juga

dipakai oleh Raja Philip V dari Spanyol, Raja George II dari Inggris, dan Raja

Ludwig II dari Bavaria untuk penyembuhan. O’Sullivan (1991) mengemukakan

bahwa musik mempengaruhi imaginasi, intelegensi dan memori, di samping juga

mempengaruhi hipofisis di otak untuk melepaskan endorfin. Endorfin kita ketahui

dapat mengurangi rasa nyeri, sehingga dapat mengurangi penggunaan obat

analgetik, juga menurunkan kadar katekolamin dalam darah, sehingga denyut

jantung menurun. Mornhinweg (1992) meneliti 58 subyek sehat untuk menilai

jenis musik mana yang menurunkan stress. Musik klasik ternyata memberikan

efek relaksasi yang dapat dibuktikan secara statistik dibandingkan dengan musik

new age musik yang menenangkan ini juga dipakai dalam pengobatan penderita

serangan jantung, pasien sebelum operasi, bahkan untuk menurunkan stress pasien

yang menunggu di ruang tunggu praktek.

c. Canon in D karya Johann Pachelbel

Zaman barok (1600-1750) merupakan setting waktu diciptakannya Canon

in D. (Dallin,-:230). Dallin memaknai musik-musik di zaman tersebut sebagai

Page 32: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

32

suatu pergerakan yang terjadi juga di bidang kesenirupaan dan arsitektur.

Pergerakan musik tersebut ditandai dengan pengembangan yang lebih kaya,

konsep megah, dan desain yang menarik. Melodi dan harmoni lebih didasarkan

pada skala mayor atau minor, sehingga nada mayor atau minor merupakan faktor

utama dalam pengelolaan musik.

Canon in D ditemukan dan pertama kali dipublikasikan pada tahun 1920,

dan pertama kali direkam pada tahun 1940 oleh Arthur Fiedler merupakan karya

yang terkenal progresi chordnya dan dimainkan saat acara pernikahan serta

termasuk dalam CD kompilasi musik klasik bersama dengan karya zaman barok

yang terkenal lainnya seperti Air on the G String oleh J.S.Bach. Canon in D

menjadi sangat popular di era akhir 1970an melalui suatu perekaman terkenal

Jean-Francois Paillard Chamber Orchestra. Bagian bunyi viola pizzicato

biasanya ditambahkan dalam setting orchestra atau kwartet ketika harpsichord

atau permainan organ tidak digunakan untuk melebihi batas bass.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Pachelbel%27s_Canon)

Canon in D merupakan karya Johann Pachelbel (1653-1706), komponis

kelahiran Nunberg, Jerman yang paling terkenal. (http://www.buzzle.com

/editorials/9-1-2006-107303.asp). Dalam (http://www.hinamagazine.com/index

.php/2007/01/29/canon-in-d- mayor/) Canon in D Major atau yang lebih dikenal

dengan Canon in D oleh Johann Pachelbel dibuka dengan cello atau basso, biola

dan harpa mulai terdengar perlahan secara bersamaan, dengan nada yang lembut

frekwensi harmonisasi mulai meningkat ketika tiga suara biola dan cello

memainkan variasi melodi dimana nada bass tetap memainkan jalur D secara

konsisten. Di situ juga disebutkan bahwa bass pada Canon in D yang mengatur

tempo komposisi menggunakan chord D, A, Bm, F#m, G, D, G, kemudian

kembali ke chord A secara konstan dan berulang sebanyak 30 kali. Bagian paling

menarik pada komposisi, ketika Biola satu memainkan variasi A lalu pindah ke

Bm, biola dua mulai dengan A. Saat biola Satu berada di D biola dua pindah ke

Bm dan biola tiga memulai pada A begitu seterusnya dengan menghasilkan

harmonisasi suara biola satu, dua, tiga, serta Cello.

Page 33: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

33

Canon in D adalah musik yang mendasarkan pada tiga bagian irama yang

tegas secara harmonis dan struktural pada dua landasan bass dasar yang

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Tablature bass Canon in D

Dikutip dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Pachelbel%27s_Canon

Berikut merupakan susunan atau tatanan melodi Canon in D secara keseluruhan

yang juga dikutip dari http://en.wikipedia.org/wiki/Pachelbel%27s_Canon:

Gambar 2.2 Susunan melodi Canon in D secara utuh

Seorang direktur film Amerika Robert Redford menggunakan potongan

lagu sebagai tema utama dalam film Ordinary People yang menang dalam

Academy Award pada tahun 1980. Selain itu, potongan lagu Canon in D juga

digunakan sebagai musik tema dalam film Korea My Sassy Girl.

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian

musik adalah hasil cipta, rasa, dan karsa dalam bentuk lagu atau komposisi musik

dengan pola titinada yang berbeda melalui media suara atau bunyi yang memiliki

sifat merangsang dan reaktif bagi para pendengarnya dan diistilahkan sebagai

salah satu ekspresi seni.

2. Teori tentang Puisi

a. Pengertian puisi

Page 34: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

34

Secara etimologis, puisi berasal dari bahasa Yunani poeima yang berarti

“membuat” atau poeisis yang berarti “pembuatan”. Dalam bahasa Inggris disebut

dengan poem atau poetry. Puisi berarti pembuatan, karena dengan menulis puisi

berarti telah menciptakan sebuah dunia. (Sutedjo dan Kasnadi, 2008:1).

Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:6) mengumpulkan definisi puisi

yang pada umumnya dikemukakan oleh para penyair romantik Inggris sebagai

berikut.

1) Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang

terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang

setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris,

antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat berhubungannya, dan

sebagainya.

2) Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat

musikal. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang

merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga

yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu

dengan mempergunakan orkestra bunyi.

3) Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan

yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun

Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan

perasaan yang bercampur-baur.

4) Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran

manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama.

Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik

(misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya),

dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik (pergantian

bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur).

Page 35: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

35

5) Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang

paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat

mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan,

kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena

kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik

yang paling indah untuk direkam.

Dari definisi-definisi tersebut terlihat adanya perbedaan pemikiran, tetapi

tetap terdapat benang merah. Shahnon Ahmad dalam (Pradopo, 1993:7)

menyimpulkan bahwa pengertian puisi tersebut terdapat garis-garis besar tentang

puisi itu sebenarnya. Unsur-unsur itu berupa emosi, imajinasi, pemikiran, ide,

nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata kiasan, kepadatan, dan

perasaan yang bercampur-baur. Beberapa pendapat tersebut juga mengaitkan

definisi puisi dengan musik.

Waluyo (1995) mendata berbagai pengertian tentang puisi sehingga mampu

menguraikan puisi yang merupakan hasil pengkonsentrasian atau pemadatan

segala unsur kekuatan bahasa. Dalam penyusunan puisi unsur-unsur bahasa

tersebut dirapikan, diperbagus, dan diatur sebaik-baiknya dengan memperhatikan

irama dan bunyi. Bahasa yang dipergunakan bersifat konotatif, ditandai dengan

kata konkret lewat pengimajian, pelambangan, dan pengiasan, atau dengan kata

lain penggunaan kata konkret dan bahasa figuratif. Bentuk fisik dan bentuk batin

puisi merupakan kesatuan yang bulat dan utuh, tidak dapat dipisahkan dan

merupakan kesatuan yang padu. Bentuk fisik dan batin tersebut dapat ditelaah

unsur-unsurnya hanya dalam kaitannya dengan keseluruhan. Keseluruhan puisi

adalah ungkapan pikiran dan perasaan penyair yang berdasarkan mood dan

pengalaman jiwa serta bersifat imajinatif.

Seperti halnya dengan karya-karya sastra yang lain, dalam puisi juga ada

beberapa aliran yang biasanya diikuti oleh penyair. Aliran-aliran (Waluyo, 1995)

tersebut meliputi:

Page 36: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

36

1) Romantik, dalam aliran ini perasaan lebih ditonjolkan, cenderung berlebih-

lebihan, sehingga menggambarkan kenyataan hidup dengan penuh keindahan

tanpa cela. Perimbangan rasio sering dinomorduakan. Karena aliran romantik

sering dikaitkan dengan sifat sentimental atau cengeng, karya-karya puisi

romantik seringkali berusaha membuai perasaan pembacanya.

2) Realisme, berbeda dengan aliran romantik, aliran realisme

menggambarkan segala sesuatu secara realistis dan apa adanya. Dalam realisme,

seorang penyair sebagai pelukis kejadian menggambarkan secara teliti. Segala

sesuatu yang digambarkan tersebut masih dinyatakan secara wajar, tidak

berlebihan, dan tidak dikurang-kurangi tetapi masih memperhatikan batas-batas

kepantasan, tabu, dan hal-hal yang tidak sopan.

3) Realisme sosial, merupakan penggambaran kenyataan yang dialami oleh

golongan masyarakat yang menderita. Hal ini dimaksudkan untuk membangkitkan

pertentangan kelas, yakni bangkitnya kaum buruh dan tani untuk melawan kaum

borjuis atau kapitalis. Yang dipentingkan dalam realisme sosial adalah kenyataan

hidup masyarakat golongan revolusioner. Taufiq Ismail melukiskan penderitaan

rakyat pada umumnya selain sebagai akibat penyelewengan para pemimpin di

jaman Orde Lama juga yang disebabkan PKI, sebagai contoh karyanya yang

berjudul Kemis Pagi.

4) Ekspresionisme, pengungkapan kenyataan dalam aliran ini tidak dilakukan

secara objektif melainkan secara subjektif, sesuai dengan gelora kalbunya atau

kehendak batinnya. Terkadang penyair realis juga bisa bersifat ekspresionistis,

yaitu pada saat ekspresi jiwa tidak berlebihan, tetapi tetap adanya. Ekspresi jiwa

Taufiq Ismail dapat ditemukan dalam karyanya Yang Kami Minta Hanyalah yang

dinyatakan saat berhadapan dengan kekuasaan Orde Lama berkaitan dengan

politik mercusuar.

5) Impresionisme, merupakan perkembangan dari aliran realisme. Kenyataan

dalam impresionisme menimbulkan kesan-kesan dalam diri penyair. Apa yang

dikemukakan dalam puisi adalah kesan penyair setelah menghayati kenyataan

Page 37: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

37

hidup itu. Penyair mengolah kenyataan dalam jiwanya, kemudian mengungkapkan

kesan dari kenyataan tersebut. Adapun objek kenyataan tersebut dapat berupa

manusia, peristiwa, benda, dan sebagainya. Salah satu karya Taufiq Ismail yang

impresionistis dapat dinikmati dalam puisi Dengan Puisi, Aku seperti yang akan

digunakan dalam penelitian tentang musikalisasi pada siswa kelas VIB SLB E

Bhina Putera ini.

6) Imajis, aliran ini berpandangan bahwa kenyataan harus dilukiskan dalam

imaji visual yang jernih dan jelas. Kata-kata dipilih secara cermat dan efisien.

Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari dengan ritme (irama) yang tidak

mengikat. Sehingga puisi imajis hampir mirip dengan prosa. Selain

mengungkapkan gagasan penyair, kata-kata tersebut mendukung imaji penyair

yang hendak diungkapkan.

b. Puisi Dengan Puisi, Aku karya Taufiq Ismail

Dalam Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-anak, Suyatno (2003)

mencantumkan puisi karya Taufiq Ismail yang berjudul Dengan Puisi, Aku

sebagai berikut:

Bait ke-I :Dengan puisi aku bernyanyi

Sampai senja umurku nanti

Dengan puisi aku bercinta

Di batas cakrawala

Bait ke-II :Dengan puisi aku mengenang

Keabadian Yang Akan Datang

Dengan puisi aku menangis

Jarum waktu bila kejam mengiris

Bait ke-III :Dengan puisi aku mengutuk

Nafas zaman yang busuk

Dengan puisi aku berdoa

Page 38: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

38

Perkenankanlah kiranya.

Berdasarkan tipografinya, puisi “Dengan Puisi, Aku” terdiri dari tiga bait.

Setiap bait terdiri dari empat baris dan memiliki rima aabb. Baris pertama sampai

ke-3 konstan terdiri dari empat kalimat. Baris pertama dan ke-3 diawali dengan

frase dengan puisi aku…

Puisi tersebut diciptakan Taufiq Ismail, sastrawan dan penyair angkatan

’66, sebagai wujud impresi (kesan)nya terhadap puisi (Kavellania, 2006). Bahkan

di masa periode 1966-1970 tersebut karya-karya Taufiq Ismail mendominasi

dunia sastra, terutama puisi melalui karya-karyanya yang bersifat protes, selain

karya-karya WS. Rendra (Alm.) seperti yang dituliskan Waluyo (1995: 37).

Rendra (Alm.) sendiri yang sudah terkenal dengan kumpulan sajaknya

yang berjudul Blues untuk Bonnie selain menjadi pusat perhatian masyarakat

dalam dunia teater dengan pementasan-pementasan dramanya yang sukses

(Waluyo, 1995:63-64) pernah mengungkapkan bahwa puisi karya Taufiq Ismail

yang berjudul Dengan Puisi, Aku tersebut merupakan puisi yang bisa

merangkumkan kehidupannya. (Wordpress:2009)

Dilihat dari gayanya, Dengan Puisi, Aku memiliki beberapa ciri gaya puisi

tahun ‘50an yang ditulis dengan gaya bercerita, atau yang lebih dikenal dengan

balada. Selain gaya bercerita tersebut, puisi ini juga memiliki gaya repetisi

(pengulangan kata) yang cukup kental. (Waluyo, 1995: 46)

Meskipun Dengan Puisi, Aku bukan merupakan puisi demonstrasi, puisi

tersebut dimuat dalam Tirani dan Benteng, kumpulan sajak karya Taufiq Ismail

yang berisi sajak-sajak demonstrasi.

Berdasarkan uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa puisi

merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa dalam bentuk susunan kata yang bersumber

pada suasana hati dan pengalaman jiwa dengan gaya menulis berbeda antara satu

orang dengan orang yang lain sesuai dengan karakteristik kepribadian maupun

usia si penulis.

3. Musikalisasi Puisi

Page 39: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

39

Dalam Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTS kelas IX dijelaskan bahwa

musikalisasi puisi digolongkan menjadi dua kegiatan, yaitu pembacaan puisi

dengan iringan musik dan pemberian titinada atau tangga nada pada baris-baris

puisi sehingga puisi tersebut dapat dinyanyikan. Kedua jenis kegiatan tersebut

cukup populer di Indonesia. Namun, untuk memberi titi nada pada baris-baris

puisi belum banyak dilakukan orang. Beberapa nama penyanyi seperti Ebiet G.

Ade, Franky Sahilatua, dan Bimbo merupakan penyanyi yang terkenal. Syair

lagunya puitis, dan kental dengan makna. Lagu yang mereka nyanyikan betul-

betul layak disebut puisi. Satu contoh lagu yang merupakan gubahan dari sebuah

puisi adalah Tuhan yang dipopulerkan oleh Sam Bimbo, padahal lagu tersebut

merupakan puisi karaya Taufiq Ismail.

Melalui http://groups.yahoo.com/group/pasarbuku/message/9727 seorang

anggota group yahoo mengatakan bisa merasakan indahnya puisi melalui

musikalisasi puisi. Musik yang mengalun saat puisi dibacakan atau didendangkan

bisa dijadikan media untuk belajar membaca puisi. Karena dalam hal tersebut

musik merupakan puisi itu sendiri. Musik bisa mempengaruhi cara seseorang

dalam membaca puisi.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian

musikalisasi puisi adalah pemberian titinada pada syair puisi yang kemudian

dibawakan secara bersamaan melalui iringan musik yang dimainkan saat

pembacaan puisi. Puisi tersebut bisa dibacakan ataupun dilagukan sesuai dengan

musik yang dimainkan.

4. Teori Tentang Anak Gangguan Emosi dan Perilaku

a. Pengertian Anak Gangguan Emosi dan Perilaku

Page 40: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

40

Menurut William James, seorang pakar psikologis yang terkenal di Harvard

pada akhir tahun 1800-an dalam buku Pengantar Psikologi (Atkinson, et all:1983)

emosi diyakini sebagai umpan balik dari perubahan badani yang terjadi sebagai

respon terhadap situasi yang membingungkan atau menakutkan. Emosi bukan

peristiwa sesaat, melainkan pengalaman yang terjadi beberapa saat. Oleh karena

itu, pengalaman emosional dapat ditimbulkan oleh masukan eksternal pada sistem

sensoris. Dari situlah seseorang melihat atau mendengar stimulus yang

membangkitkan emosi.

Anak gangguan emosi dan perilaku atau yang lebih sering dikenal sebagai

anak tunalaras merupakan anak yang melakukan suatu tindakan atau perbuatan

yang bertentangan dengan ketentuan hukum dan dirasakan serta ditafsirkan

masyarakat sebagai perbuatan tercela (Hatrasy, 1996:21). Kartono (1989:181)

memberikan istilah pada mereka sebagai juvenile delinquency. Juvenile diartikan

muda, delinquent berarti jahat, nakal; dan delinquere merupakan istilah untuk

pelanggar hukum. Jadi, juvenile delinquency dapat diartikan sebagai anak-anak

muda (biasanya di bawah 18 tahun) yang melakukan kenakalan dan menjadi

kejahatan jika dilakukan orang dewasa. Dalam diri anak tersebut ada disharmoni

dan disfungsi dari macam-macam dorongan sehingga pribadinya tidak bisa

diintegrasikan, dan menjurus pada sifat psikotis. Selain itu selalu ada

disequilibrium, yaitu ketidaksimbangan pada diri pribadi anak. Sehingga anak

selalu berlebihan dalam bertingkah laku, dan impulsnya jadi liar tidak bisa

dikemudikan. Perbuatan-perbuatan nakal yang dilakukan anak-anak tersebut akan

disebut sebagai kejahatan jika pelakunya adalah orang dewasa.

Depdikbud (1977:13) dalam Somantri (1996:115) menggariskan bahwa

batasan anak tunalaras merupakan anak yang berumur antara 6 tahun sampai 17

tahun dengan karakteristik bahwa anak tersebut mengalami gangguan atau

hambatan emosi dan tingkah laku sehingga kurang dapat menyesuaikan diri

dengan baik terhadap lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Berdasarkan

batasan tersebut tidak ada salahnya jika anak tunalaras juga diistilahkan sebagai

Page 41: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

41

anak gangguan emosi dan perilaku. Gangguan yang dialami anak ini akan

mengganggu situasi belajarnya.

Public Law 94-242, yaitu Undang-Undang tentang Pendidikan Luar Biasa

di Amerika Serikat menyebutkan pengertian tunalaras dengan istilah gangguan

emosi sebagai berikut:

Gangguan emosi adalah suatu kondisi yang menunjukkan salah satu atau lebih gejala-gejala berikut dalam satu kurun waktu tertentu dengan tingkat yang tinggi yang mempengaruhi prestasi belajar:

1) ketidakmampuan belajar dan tidak dapat dikaitkan dengan faktor kecerdasan, pengindraan, atau kesehatan,

2) ketidakmampuan menjalin hubungan yang menyenangkan dengan teman dan guru,

3) bertingkah laku yang tidak pantas dalam keadaan normal,

4) perasaan tetekan atau tidak bahagia terus menerus,

5) cenderung menunjukkan gejala-gejala fisik seperti takut pada masalah-masalah sekolah. (Wardani, dkk: 2005)

Selain definisi tersebut, Wardani, dkk (2005: 7.21) juga mengumpulkan beberapa

pendapat lain berkaitan dengan ketunalarasan seperti Kauffman (1977) yang

mengemukakan bahwa penyandang tunalaras merupakan anak yang secara kronis

dan mencolok berinteraksi dengan lingkungannya dengan cara yang secara sosial

tidak dapat diterima atau secara pribadi tidak menyenangkan tetapi masih dapat

diajar untuk bersikap yang secara sosial dapat diterima dan secara pribadi

menyenangkan. Sechmid dan Mercer (1981) dalam Wardani, dkk (2005) juga

memberikan definisinya mengenai tunalaras yang menyebutkan bahwa tunalaras

adalah anak yang secara kondisi dan terus menerus menunjukkan penyimpangan

tingkah laku tingkat berat yang mempengaruhi proses belajar, meskipun telah

menerima layanan belajar serta bimbingan seperti anak lain. Dalam konteks ini,

ketidakmampuan menjalin hubungan baik dengan orang lain dan gangguan

belajarnya tidak disebabkan oleh kelainan fisik, syaraf, atau intelegensi.

Nevid, dkk (2005: 164-165) menyebutkan anak tunalaras atau gangguan

emosi dan perilaku sebagai gangguan tingkah laku (Conduct Disorder) dan

Page 42: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

42

gangguan sikap menentang (Oppositional Defiant Disorder). Anak dengan

gangguan tingkah laku secara sengaja bertindak agresif dan kasar, tidak punya

perasaan yang tampak dalam bentuk tidak menyayangi, kasar, dan mudah marah,

dan tampaknya tidak punya rasa bersalah terhadap kelakuan buruk mereka.

Sedangkan anak dengan gangguan sikap menentang dimaknai sebagai anak yang

cenderung bersifat negatif atau menentang. Mereka melawan tokoh otoritas, yang

ditunjukkan dengan kecenderungan mereka untuk berargumentasi dengan

orangtua dan guru serta menolak mengikuti permintaan atau perintah dari orang

dewasa. Mereka secara sengaja mengganggu orang lain, mudah marah, sensitif

atau mudah tersinggung, menyalahkan orang lain sebagai penyebab kesalahan

mereka, atau bahkan benci, dengki, dan dendam kepada orang lain.

b. Faktor Penyebab Gangguan Emosi dan Perilaku

Kartono (1989:178) menjelaskan bahwa hambatan-hambatan pada

perkembangan emosi anak didominasi oleh faktor psikologis seperti, ditinggalkan

ibu, ayah, atau kedua orangtuanya, atau bahkan anak terpaksa harus dirawat dalam

suatu institusi (rumah sakit, panti asuhan, yayasan, dan sebagainya). Hal tersebut

membuat anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang serta kering dari

perasaan-perasaan. Akibat dari masalah itu adalah ketidakmampuan anak dalam

mengadakan hubungan antar kemanusiaan yang normal secara permanen dengan

manusia lain pada usia dewasa. Pada akhirnya mereka juga mengalami moral

defectiveness.

Faktor penyebab anak gangguan emosi dan perilaku juga berkaitan dengan

kondisi fisik, masalah perkembangan, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,

dan lingkungan masyarakat. Faktor yang terjadi bukan hanya dari salah satu faktor

saja, melainkan saling mempengaruhi dan saling berhubungan satu sama lain.

1) Kondisi fisik

Page 43: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

43

Berbagai penelitian menyatakan kelenjar endoktrine merupakan salah satu

penyebab timbulnya kejahatan seperti kesimpulan yang diungkapkan Gunzburg

dalam B. Simanjuntak (1974) dalam Somantri (1996: 118). Nevid, dkk (2005:

207) memberi kemungkinan tentang kaitan antara hormon testosterone dengan

agresi pada laki-laki, kelebihan maupun kekurangan hormon bisa jadi memiliki

peran dalam memunculkan perilaku agresif pada laki-laki.

2) Masalah perkembangan

Berkaitan dengan masalah perkembangan, Singgih D. Gunarsa (1995)

menjelaskan bahwa setiap memasuki masa perkembangan baru, individu

dihadapkan pada berbagai tantangan atau krisis emosi. Somantri (1996:119)

kemudian menegaskan jiwa anak yang masih labil dalam masa perkembangan

banyak mengandung resiko berbahaya jika kurang mendapatkan bimbingan dan

pengarahan dari orang dewasa. Sehingga anak akan terjerumus pada tingkah laku

yang menyimpang dari norma-norma yang sudah ada.

3) Lingkungan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan yang paling pertama dan utama yang

memberikan pengaruh bagi pembentukan kepribadian anak. Beberapa di antara

banyaknya faktor yang muncul di lingkungan keluarga antara lain, kasih sayang

dan perhatian, keharmonisan keluarga, dan kondisi ekonomi. Lingkungan

keluarga yang tidak mampu memberikan dasar perasaan aman dan dasar untuk

perkembangan sosial, dapat menimbulkan gangguan emosi dan tingkah laku pada

anak. (Somantri, 1996:119-120). Nevid, dkk (2005:208) mengutip ucapan

Psikolog David Lykken yang menurutnya ketidakmampuan atau ketidakmauan

orangtua, khususnya orangtua tunggal untuk mensosialisasi anak, untuk mengajari

mereka yang benar dan salah membuat anak menjadi agresif secara berlebihan.

Selain itu agresivitas dari orangtua sendiri dan pemberian reinforcement yang

tidak tepat besar kemungkinan memacu gangguan emosi dan perilaku pada anak.

4) Lingkungan sekolah

Page 44: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

44

Sekolah merupakan tempat di mana anak melakukan kegiatan belajar untuk

mencapai berbagai macam kompetensi dan sikap (Baharudin dan Wahyuni:2008).

Oleh karena itu sikap yang ditimbulkan anak juga beragam dan tidak semuanya

berjalan seperti aturan yang telah ditetapkan. Sofyan Wilis (1978) dalam

(Somantri, 1996:121) telah mengungkapkan bahwa dalam rangka pembinaan anak

didik ke arah kedewasaan, terkadang sekolah juga menjadi penyebab dari

timbulnya kenakalan remaja. Karena di sekolah anak bertemu dengan berbagai

macam karakteristik teman dengan kategori perilaku baik maupun buruk yang

memberikan pengaruh cukup kuat pada perilaku individu anak itu sendiri.

5) Lingkungan masyarakat

Nevid, dkk (2005:210) telah menuliskan dalam buku yang berjudul

Psikologi Abnormal bahwa kurangnya sosialisasi yang tepat merupakan akar dari

masalah kekerasan yang ada dalam masyarakat. Masyarakat sendiri merupakan

tempat berpijak bagi anak-anak sebagai makhluk sosial dalam masyarakat.

Berbagai pengaruh baik positif maupun negatif menjadi dampak dari terjunnya

anak di lingkungan masyarakat. (Somantri: 1996: 121-122).

c. Karakteristik Anak Gangguan Emosi dan Perilaku

Masalah yang biasanya menjadi ciri atau karakteristik anak dengan

gangguan emosi dan perilaku menurut Drifte (2003) yang disampaikan Aditya,

dkk (2009) dalam kuliah Simulasi Dini dan Tumbuh Kembang Anak

Berkebutuhan Khusus meliputi:

1) Agresif secara verbal dan/atau fisik terhadap anak lain atau orang dewasa;

2) Menarik diri;

3) Pencemas;

4) Terlalu cerewet dan terlalu ramah tidak sesuai dengan usianya;

5) Aneh atau kurang diterima secara sosial;

6) Menyakiti diri sendiri;

7) Sulit menyelesaikan tugas, perlu bimbingan dari orang dewasa;

Page 45: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

45

8) Mengacaukan rutinitas;

9) Gagal membuat kemajuan yang diharapkan darinya;

10) Sering membolos atau mempunyai pola absen tertentu;

11) Tidak dapat bekerjasama;

12) Perilaku dan/atau sikap terhadap belajar tak dapat diramalkan;

13) Tampak tidak tertarik terhadap kegiatan atau permainan;

14) Terlalu tergantung pada orang dewasa;

15) Hiperaktif;

16) Tidak dapat bermain bersama anak lain;

17) Tidak dapat berbagi atau bergantian; dan

18) Ketrampilan berbicara atau bercakap-cakap yang buruk.

Gangguan perilaku ini kadangkala muncul karena adanya suatu peristiwa di

rumah, misalnya: orang yang dicintai meninggal atau binatang kesayangannya

hilang, kelahiran adik, dan lain-lain.

Hallahan dan Kauffman (1986) dalam Wardani, dkk (2005) menyampaikan

karakteristik anak tunalaras berdasarkan dimensi tingkah laku. Karakteristik-

karakteristik tersebut antara lain:

1) anak yang mengalami kekacauan tingkah laku, memperlihatkan ciri-ciri:

suka berkelahi, memukul, menyerang, mengamuk, membangkang,

menantang, merusak milik sendiri atau orang lain, kurang ajar, lancing,

melawan, tidak mau bekerja sama, tidak mau memperhatikan, memecah

belah, rebut, tidak bisa diam, menolak arahan,, cepat marah, menganggap

enteng, sok aksi, ingin menguasai orang lain, mengancam, pembohong,

tidak dapat dipercaya, suka berbicara kotor, cemburu, suka bersoal jawab,

taksanggup berdikari, mencuri, mengejek, menyangkal, berbuat salah,

egois, dan mudah terpengaruh untuk berbuat salah.

2) anak yang sering cemas dan menarik diri dengan ciri: khawatir, cemas

ketakutan, kaku, pemalu, segan, menarik diri, terasing, tak berteman, rasa

tertekan, sedih, terganggu, rendah diri, dingin malu, kurang percaya diri,

mudah bimbang, sering menangis, pendiam, suka berahasia.

Page 46: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

46

3) anak yang kurang dewasa memiliki ciri: pelamun, kaku, berangan-angan,

pasif, mudah dipengaruhi, pengantuk, pembosan, dan kotor.

4) anak yang agresif bersosialisasi, memiliki ciri: mempunyai komplotan

jahat, mencuri bersama kelompoknya, loyal terhadap teman nakal,

berkelompok dengan geng, suka di luar rumah sampai larut malam, bolos

sekolah, dan minggat dari rumah.

Wardani, dkk (2005) sendiri memberikan pandangan mengenai anak tunalaras

dari segi akademik, sosial/emosional, dan fisik/kesehatannya.

1) Karakteristik akademik, yang terdiri dari:

a) pencapaian hasil belajar yang jauh di bawah rata-rata;

b) seringkali dikirim ke kepala sekolah atau bimbingan konseling untuk

tindakan disipliner;

c) seringkali tidak naik kelas atau bahkan drop out;

d) seringkali membolos sekolah;

e) lebih sering dikirim ke lembaga kesehatan dengan alasan sakit atau

perlu istirahat;

f) seringkali berurusan dengan polisi;

g) sering melakukan pelanggaran hukum.

2) Karakteristik sosial/emosional, yang terdiri dari:

a) perilaku tidak diterima oleh masyarakat dan biasanya melanggar

norma budaya, dan perilaku melanggar aturan keluarga dan sekolah;

b) perilaku ditandai dengan adanya tindakan agresif;

c) melakukan kejahatan remaja;

d) adanya hal-hal yang menimbulkan penderitaan bagi anak;

e) adanya rasa gelisah.

3) Karakteristik fisik /kesehatan

Pada aspek ini, karakteristik anak ditandai dengan adanya gangguan

makan, gangguan tidur, dan gangguan gerakan. Anak sering merasa

adanya sesuatu yang tidak beres pada jasmaninya, ia mudah mendapat

kecelakaan, merasa cemas dengan kesehatannya, dan merasa seolah-olah

Page 47: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

47

sakit. Kelainan lain yang ada pada fisik juga bisa berupa gagap, buang air

tidak terkendali, sering mengompol, dan jorok.

d. Agresi Verbal pada Anak Gangguan Emosi Perilaku

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Suryaningsih dan Anggraini

(http://psikologi-unissula/2009/hubungan-kekerasan-orangtua-terhadap-anak-

dengan-perilaku-agresif-pada-siswa-smp-negeri-2-ungaran .html) yang berjudul

Hubungan Kekerasan Orang Tua Terhadap Anak Dengan Perilaku Agresif Pada

Siswa Smp Negeri 2 Ungaran, agresi merupakan pengembangan dari kata agresif

(aggressive) dan agresivity (agresifitas). Agresif (aggressive) merupakan bentuk

kata sifat yang memiliki makna sifat suka menyerang dan menyakiti orang lain,

sedangkan agresivity (agresifitas) bentukan kata benda yang didefinisikan

sebagai suatu manifestasi dari keinginan berkuasa atau proyeksi dari individu

yang berupa serangan kepada orang lain yang dapat dianggap sebagai saingan atau

lawan. Hal tersebut sebagaimana hasil penelitian yang dimuat dalam

http://www.pikirdong.org/pendidikan/pend13agresi.php agresivitas juga dapat

diartikan sebagai kecenderungan perilaku yang diniati untuk menyakiti orang lain,

baik secara fisik maupun psikologis (Buss & Perry, 1992; Baron & Byrne, 2004

dalam Nashori dan Diana, 2009). Agresi (Aggression) merupakan bentuk perilaku

dari agresif dan agresifitas. Dalam mitrariset (2009) agresi didefinisikan oleh para

psikolog sebagai setiap bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti atau

merugikan seseorang yang bertentangan dengan kemauan orang itu. Medinnus

dan Johnson (1974) dalam Mitrariset (2009), menjelaskan bahwa tingkah laku

agresi bisa berupa tingkah laku fisik maupun secara verbal.

Berkaitan dengan agresi, Nevid, dkk (2005: 205-210) membagi dalam tiga

perspektif, yaitu perspektif biologis, perspektif sosial-kognitif, dan perspektif

sosiokultural. Perspektif biologis didasarkan pada teori Freud yang meyakini

bahwa agresi merupakan produk insting. Pandangan ini berkembang menjadi

pandangan sosiobiologis yang beranggapan bahwa tiap manusia mempunyai

kecenderungan-kecenderungan atau disposisi-disposisi perilaku, termasuk agresi,

Page 48: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

48

yang meningkatkan kemungkinan pertahanan hidup nenek moyang dan secara

genetis diturunkan pada generasi berikutnya. Teori sosial-kognitif yang diajukan

oleh Albert Bandura (1973, 1986) berasumsi bahwa agresi merupakan perilaku

yang dipelajari, dimunculkan melalui cara yang sama seperti perilaku-perilaku

lain. Anak-anak dapat belajar meniru perilaku agresif yang diamati di rumah, di

halaman sekolah, di televisi, atau di media lain. Bila mereka kemudian dikuatkan

untuk bertindak agresif, kecenderungan untuk melakukan agresi menjadi lebih

kuat sejalan dengan waktu. Sedangkan untuk perspektif sosiokultural menyatakan

bahwa tindak kekerasan berakar pada penyebab-penyebab sosial, yang banyak di

antaranya berjalan beriringan seperti kemiskinan, kurangnya kesempatan,

keretakan keluarga, dan pemaparan terhadap model-model peran yang

menyimpang. Teori ini juga mempertimbangkan bagaimana nilai-nilai budaya dan

metode pengasuhan anak dapat mengembangkan kekerasan. Dalam budaya-

budaya lain seperti di Thailand dan Jamaika, agresi pada anak secara aktif tidak

dikuatkan, dan kesantunan serta kepatuhan ditumbuhkan.

Hurlock dalam Perkembangan Anak memberikan gambaran agresi sebagai

berikut:

Reaksi kemarahan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua golongan besar: impulsif dan ditekan. Reaksi impulsif biasanya disebut agresi. Reaksi ini ditujukan kepada manusia, binatang, atau objek. Reaksi ini dapat berupa fisik atau kata-kata, dan dapat ringan atau kuat. Ledakan kemarahan yang kuat atau “temper tantrums” adalah khas pada anak-anak kecil. (2006: 223)

Reaksi impulsif, menurut Hurlock (2006: 223) muncul lebih awal dan lebih tidak

dapat diterima secara sosial. Bahasa merupakan salah satu yang digunakan anak

sebagai wujud reaksi kemarahan. Bahasa ini dimanifestasikan dalam aktivitas

bicara pada anak. Sehingga Hurlock (2006: 202) menjelaskan lagi tentang jenis-

jenis bicara yang tidak dapat diterima secara sosial, antara lain:

1) anak yang berbicara paling banyak mengenai dirinya sendiri;

2) kritik pedas dan pemberian julukan;

3) sikap yang sinis dan suka berkelahi; dan

4) komentar yang merendahkan.

Page 49: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

49

Meskipun tidak secara keseluruhan, tiga dari empat point tersebut bisa dilakukan

sebagai reaksi impulsif (agresi) dari seorang anak.

Pengelompokan jenis agresi menurut berbagai ahli tetu saja cukup beragam,

salah satunya adalah pendapat Buss. Indikator atau ciri-ciri agresivitas menurut

Buss (Nashori, 2008 dalam Nashori dan Diana, 2009 dalam

http://www.pikirdong.org/pendidikan/pend13agresi.php) meliputi perilaku agresif

secara fisik dan verbal, secara aktif dan pasif, dan secara langsung dan tidak

langsung. Perbedaan antara verbal dan fisik adalah antara menyakiti secara fisik

dan menyerang dengan kata-kata. Agresi aktif atau pasif membedakan antara

tindakan yang terlihat dengan kegagalan dalam bertindak. Dan agresi langsung

berarti melakukan kontak langsung dengan korban yang diserang, sedangkan

perilaku agresi tidak langsung dilakukan tanpa adanya kontak langsung dengan

korban (Whandi, 2009 dalam http://whandi.net/2009/03/dunia-remaja/perilaku-

agresif-pada-anak-yang-memiliki-hobi-bermain-video-game.html). Bentuk sikap

kekerasan oleh Purniati (1999, dalam Suryaningsih dan Aggraini, 2009)

dibedakan menjadi tiga macam, yaitu tindakan kekerasan fisik adalah tindakan

yang bertujuan untuk melukai dan menyiksa, menganiaya orang seperti

mendorong, memukul, menampar, meninju dan membakar. Kedua, tindakan

kekerasan non fisik adalah tindakan yang bertujuan untuk merendahkan citra atau

kepercayaan diri seseorang misalnya berkata kasar, membodohkan atau memaksa

seseorang melakukan perbuatan yang tidak disukai atau dikehendaki. Ketiga,

tindakan kekerasan psikologis adalah tindakan yang bertujuan mengganggu atau

menekan emosi korban secara kejiwaan.

Rachmawati (2006) dalam http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/tmp

/2390.html menjelaskan Penyebab perilaku agresif digolongkan dalam beberapa

faktor, sebagai berikut:

1) Faktor Biologis

a) Sistem Otak

Page 50: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

50

Para peneliti yang menyelidiki kaitan antara cedera kepala dan perilaku

kekerasan mengidentifikasikan betapa kombinasi pencederaan fisikal yang pernah

dialami. Cedera kepala mungkin ikut melandasi perilaku agresif. Sistem otak yang

tidak terlibat dalam agresi ternyata dapat memperkuat atau memperlambat sirkuit

neural yang mengendalikan agresi. Prescott (Davidoff, 1991) menyatakan bahwa

orang yang berorientasi pada kenikmatan akan sedikit melakukan agresi

sedangkan orang yang pernah mengalami kesenangan, kegembiraan cenderung

untuk melakukan kekejaman atau penghancuran.

b) Gen

Merupakan faktor yang tampaknya berpengaruh pada pembentukan sistem

neural otak yang mengatur perilaku agresi.

c) Kimia Darah

Kimia darah (khususnya hormon seks yang sebagian ditemukan pada faktor

keturunan) juga dapat mempengaruhi perilaku agresif (Rita, 2005 : 107 dalam

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/tmp/2390.html).

2) Faktor Lingkungan

a) Kemiskinan

Bila seorang anak dibesarkan dalam lingkungan kemiskinan, maka perilaku

agresif mereka secara alami mengalami perbuatan termasuk juga dalam

pembentukan agresi verbal. Sebagaimana yang telah disampaikan Hurlock (2006:

198) menyatakan bahwa anak yang berasal dari keluarga dengan tingkat sosial

ekonomi rendah seringkali mendengar pola bicara yang tidak benar di rumah akan

cenderung melakukan kesalahan yang lebih banyak dalam perilaku berbahasa

daripada anak yang berasal dari keluarga yang sosial ekonominya baik. Hal ini

dapat dilihat dan dialami dalam kehidupan sehari-hari apalagi di kota-kota besar,

dalam antrian lampu merah, perempatan jalan. Model agresi baik verbal maupun

Page 51: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

51

non verbal seringkali diadopsi anak-anak sebagai model pertahanan diri dan

pertahanan hidup.

b) Anonimitas

Terlalu banyak rangsangan indra kognitif membuat dunia menjadi sangat

impersonal artinya antara satu orang dengan orang yang lain tidak saling

mengenal. Setiap individu menjadi anonim tidak mempunyai identitas. Bila

seorang mempunyai anonim ia cenderung berperilaku menyendiri.

c) Suhu Udara Panas

Pengaruh polusi udara, kebisingan dan kesesakan karena kondisi manusia

yang terlalu berjejal. Kondisi-kondisi itu bisa melandasi perilaku agresif.

3) Faktor Psikologis

a) Perilaku Naluriah

Menurut Sigmund Freud, dalam diri manusia ada naluri kematian yang ia

sebut pula thanatos, yaitu energi yang tertuju untuk perusakan. Agresi terutama

berakar dalam naluri kematian yang diarahkan bukan ke dalam diri sendiri

melainkan diarahkan pada orang lain.

b) Perilaku yang dipelajari.

Menurut Albert Bandura perilaku agresif berakar dalam respons-respons

yang dipelajari manusia lewat pengalaman-pengalaman di masa lampau

(Anantasari, 2006 : 64)

4) Faktor Sosial

a) Reaksi Emosi terhadap Frustasi

Nashori dan Diana (2009) dalam http://www.pikirdong.org/pendidikan/

pend13agresi.php menuliskan bahwa frustrasi merupakan gangguan atau

kegagalan dalam mencapai tujuan. Bila seorang individu hendak pergi ke suatu

tempat, melakukan sesuatu, atau menginginkan sesuatu, dan kemudian merasa

dihalangi, bisa jadi individu tersebut mengalami frustrasi. Salah satu prinsip

Page 52: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

52

dalam psikologi adalah frustrasi cenderung membangkitkan perasaan agresif.

Tidak diragukan lagi pengaruh frustasi dalam munculnya agresi verbal. John

Dollad berpendapat frustasi bisa mengakari agresif. Kendati demikian tidak setiap

anak yang mengalami frustasi akan melakukan agresi.

b) Provokasi Langsung

Pencederaan fiskal dan ejekan verbal dari orang-orang lain bisa memicu

perilaku agresif. Perilaku ini biasanya dilakukan karena anak kurang mendapatkan

perhatian dari orang-orang di sekelilingnya dan anak akan terus akan mencari

perhatian. Orangtua anak yang agresif biasanya mempunyai gejolak emosi yang

buruk dan situasi emosional perkawinan sebagai reaksi dari penolakan. Akibatnya

anak melakukan agresi sebagai reaksi dari penolakan oleh orang tua.

c) Peniruan (Modelling)

Semua perilaku tidak terkecuali agresif lingkungan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Peniruan tidak dilakukan pada semua orang tetapi

terhadap figur tertentu seperti ayah, ibu, kakak, atau teman bermainnya yang

memiliki perilaku agresif. Orang tua sering bertengkar menyebabkan anak juga

akan sering bertengkar. Terdapat kaitan antara agresi dan paparan tontonan

kekerasan lewat televisi. Semakin banyak anak menonton kekerasan lewat

televisi, maka tingkata agresi anak terhadap orang lain bisa meningkat pula.

Ternyata pengaruh tontonan kekerasan lewat televisi bersifat komulatif artinya

makin panjang paparan tontonan kekerasan semakin meningkat pula perilaku

agresinya.

5) Faktor Situasional

Termasuk dalam faktor ini antara lain adalah rasa sakit atau terluka yang

dialami anak. Perasaan anak yang terluka bisa berupa rasa kesal, marah, kecewa,

sedih dan ia tidak tahu bagaimana cara semestinya untuk mengungkapkan

perasaan-perasaan itu, maka ia melampiaskan dengan perilaku agresif. Hal ini

mudah dipahami dalam teori atribusi (Mitrariset, 2009). Teori tersebut

berpandangan bahwa bila korban menghubungkan frustrasi dengan keadaan yang

Page 53: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

53

tidak dapat dihindarkan, tidak akan timbul amarah yang lebih besar. Tetapi, bila

tidak ada pembenaran faktor eksternal semacam itu dan bila dibuat pertalian

internal, amarah yang timbul akan lebih besar.

Nashori dan Diana (2009) membedakan agresi verbal menjadi dua

kelompok, yaitu:

1) Agresi verbal aktif, yang dilakukan anak dalam bentuk memaki-maki

orang, mengumpat, mengucapkan kata-kata kasar (:misuh, dalam bahasa

Jawa), dan sebagainya.

2) Agresi verbal pasif, yang berupa penolakan berbicara dengan orang lain,

penolakan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan, atau penolakan

untuk memberikan perhatian pada suatu pembicaraan dimana seharusnya

anak terlibat di dalamnya.

Berdasarkan uraian dan wacana tersebut dapat disimpulkan bahwa

pengertian anak gangguan emosi dan perilaku adalah anak dengan usia di atas usia

balita dan di bawah usia dewasa (batas usia ini sesuai dengan ketetapan tiap

negara, untuk di Indonesia antara enam sampai 17 tahun) yang memiliki

ketidakstabilan emosi dan penyimpangan berperilaku, salah satunya agresi verbal,

dimana penyimpangan perilaku tersebut jika dilakukan oleh orang dewasa

merupakan tindak kejahatan sehingga mereka perlu pelayanan pendidikan secara

khusus agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

B. Penelitian Yang Relevan

1. Does Rap or Rock Music Provoke Violent Behaviour?

Peneliti : Eliana Tropeano; Western Connecticut State University; 2006

Rangkuman :

This study examined whether or not watching a violent music video would provoke individuals to answer questions with violent responses. Eleven participants watched a violent music video, 11 participants watched a non-violent music video, and 11 participants were in the control group and did not watch any

Page 54: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

54

videos. It was found that watching the violent music video containing violent lyrics, aggressive behavior, and degrading behaviors toward women did make an individual feel and react more violently with regards to responses to questions about fictitious scenarios. The conclusion was that watching violent music videos does negatively affect behavior.

Penelitian tersebut memberi gambaran bahwa video musik kekerasan yang

ditonton sebelas individu memberi pengaruh buruk pada perilaku individu. Ada 33

partisipan yang dibagi menjadi tiga kelompok, 11 partisipan pertama diperlihatkan

video musik kekerasan, 11 partisipan berikutnya diperlihatkan video musik tanpa

kekerasan, dan 11 partisipan terakhir tidak diperlihatkan video musik apapun.

Setelah itu semua partisipan tersebut diminta menjawab 12 soal pada kuesioner

dalam waktu 15 menit. Pada akhir penelitian diperoleh partisipan yang melihat

video musik kekerasan dan partisipan yang tidak melihat video musik apapun

menunjukkan agresi yang tinggi, sedangkan partisipan yang melihat video musik

tanpa kekerasan tidak menunjukkan adanya agresi.

2. Music Therapy and Aggression in 50 Children with Mild Mental

Handicap: A Clinical Trial

Peneliti : Masoud Nematian, Reza Khanmohammad, dan Nzanin

Hajigholamrezaei; Tehran University of Medical Sciences, Tehran,

Iran; 2006

Rangkuman :

Background Aggression behavior is one of the most common reasons for psychiatric

referral of persons with mental retardation. The works by Montello and Coons showed that music therapy investigations produce a lowering of scores in the aggression-hostility scale. In the present study we have investigated the effect of active music therapy on the aggression behavior of children with mental handicap. Method

This single blind randomized clinical trial study was performed in a school for mentally handicapped boys in Tehran, Iran. Fifty pupils (all boys, age range: 9-11 years) were randomly selected from 100 pupils with sever aggressive behavior. Raven’s Intelligence Quotient Test and Rosenzweig’s Picture Frustration Study (PFS) were performed for all the cases. They had mild mental retardation (IQ: 50-70) with symptom of aggression confirmed with PFS. They were randomly assigned in a case and control group of 25 each. The case group pupils performed twice a week one-hour session of active music therapy for a

Page 55: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

55

period of three months (24 sessions totally). The treatment procedure consisted of improvisation of Persian rhythm based music therapy including music appreciation, improvisation, coral songs, rhythmic movements and relaxation. They were all evaluated for aggressiveness at the end of the three months period using the same method (PFS). Men scores of the PFS were calculated by Student’s T-test. Results

The results of the tests were significantly (p<0.05) different before and after the active music therapy intervention. Conclusions

Our results are in agree with similar studies and strongly suggest music therapy as an effective way in controlling the behavioral problems in children with mental handicap. However, more investigation is warranted to better understand the role of music therapy in psychiatric problems of children with mental handicap. Key words: Music therapy, mental retardation, Aggression

Dalam penelitian ini, para peneliti 50 siswa retardasi mental laki-laki

secara acak dari 100 siswa di sekolah khusus dengan usia antara 9-11 tahun.

Rosenzweig’s Picture Frustration Study yang telah dilakukan sebelumnya

menunjukkan 100 siswa tersebut memiliki tingkat agresif yang tinggi. Sedangkan

dengan Raven’s Intelligence Quotient Test menunjukkan bahwa tingkat IQ mereka

50-70 (retardasi mental tingkat rendah). Secara acak pula 50 siswa yang telah

dipilih dibagi menjadi dua kelompok, 25 siswa pertama yang akan diberikan

terapi musik dan 25 siswa lainnya tanpa diberikan musik. Kelompok siswa

pertama akan diberikan terapi musik aktif dua kali seminggu dan satu jam setiap

pertemuan yang berjalan selama tiga bulan. Prosedur pelaksanaanya

menggunakan improvisasi irama musik Persia yang kegiatannya terdiri dari

apresiasi musik, improvisasi, mengarang lagu, bergerak sesuai irama, dan

relaksasi. Evaluasi dilaksanakan setelah tiga bulan dengan menggunakan

Rosenzweig’s Picture Frustration Study yang dihitung menggunakan t-tes.

Hasilnya adalah signifikan (p<0.05). Sesuai dengan penelitian-penelitian

sebelumnya, penelitian ini disimpulkan penggunaan terapi musik sebagai salah

satu cara yang efektif untuk mengendalikan masalah perilaku pada siswa retardasi

mental.

Page 56: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

56

3. Emotional and Neurohumoral Responses to Dancing Tango Argentino:

The Effects of Music and Partner

Peneliti : Cynthia Quiroga Murcia, M.sc; Stephan Bongard, P.Hd and

Gunter Kreutz, P.Hd; Goethe University Frankfurt am Main and

Carl von Ossietzky University Oldenburg, Germany; 2009

Rangkuman :

The present study examines the emotional and hormonal responses to tango dancing and the specific influences of the presence of music and partner on these responses. Twenty-two tango dancers were assessed within four conditions, in which the presence of music and a dance partner while dancing were varied in a 2x2 design. Before each condition and 5 minutes thereafter, participants provided salivary samples for analysis of cortisol and testosterone concentrations and completed the Positive and Negative Affect Schedule. The data suggest that motion with a partner to music has more positive effects on emotionalstate than motion without music or without a partner. Moreover, decreases of cortisol concentrations were found with the presence of music, whereas increases of testosterone levels were associated with the presence of a partner. The authors’ work gives evidence of short-term positive psychobiological reactions after tango dancing and contributes to understanding the differential influence of music and partner.

Keywords: dance; music; emotional state; cortisol; testosterone

4. Pengaruh Musik Terhadap Performance Fisik

Peneliti : Dedik S. Santoso, 2002

Rangkuman :

Tujuan utama dari paper ini adalah untuk menentukan apakah ada pengaruh dari musik terhadap performance dari seseorang saat melaksanakan pekerjaan fisik. Tiga jenis musik digunakan dalam studi ini: musik ringan, hard rock, dan musik favorit masing-masing subjek. Pekerjaan fisik yang sama tanpa musik juga dilaksanakan sebagai kontrol. Sebagai pekerjaan fisik, setiap subjek berjalan di atas treadmill dengan kecepatan konstan (4.8 km/jam) dan kemiringan konstan (4º) selama 6 menit. Setiap subjek diberikan istirahat yang cukup setiap kali selesai melaksanakan satu eksperimen. Sepuluh mahasiswa, tiga wanita dan tujuh pria berpartisipasi secara sukarela dalam studi ini. Program statistik digunakan untuk menganalisa hasil studi. Dari hasil perhitungan, tampak bahwa musik ringan dan favorit secara signifikan mempengaruhi performance fisik. Detak jantung per menit lebih rendah saat subyek mendengarkan musik ringan atau musik favorit mereka sambil melaksanakan pekerjaan fisik, dibandingkan tanpa mendengarkan musik. Pada saat mendengarkan musik hard rock, detak jantung

Page 57: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

57

menurun tetapi tidak signifikan. Di lain pihak, konsumsi oksigen tidak menurun secara signifikan bila tanpa musik dibandingkan dengan mendengarkan musik. Karena itu, akan lebih menguntungkan bila pada saat melakukan suatu pekerjaan fisik, pekerja mendengarkan musik ringan atau musik favorit mereka.

Kata kunci: musik, performance fisik, detak jantung, konsumsi Oksigen

5. Musikalisasi Puisi Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Apresiasi

Puisi Pada Siswa Kelas V-B SD Negeri Mojosongo 3 Surakarta

Peneliti : Ainul Qoyim, Surakarta, 2009

Rangkuman :

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan teknik musikalisasi puisi dalam pembelajaran apresiasi puisi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran apresiasi puisi pada siswa kelas V-B SD Negeri Mojosongo 3 Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Objek penelitian ini adalah siswa kelas V-B SD Negeri Mojosongo 3 Surakarta yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan tes. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) persiapan, (2) pengenalan masalah, (3) penyusunan rencana tindakan, (4) implementasi tindakan, (5) pengamatan, dan (6) penyusunan laporan. Proses penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kualitas pembelajaran (baik proses maupun hasil) apresiasi puisi pada siswa kelas V-B SD Negeri Mojosongo 3 Surakarta dengan menerapkan teknik musikalisasi puisi. Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut: (1) siswa terlihat tertarik dan lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran apresiasi puisi, (2) siswa terlihat aktif dalam memberikan jawaban maupun membaca puisi di depan kelas, (3) siswa tidak malu lagi saat ditunjuk oleh guru maupun secara sukarela untuk membaca puisi di depan kelas, (4) siswa mau membaca puisi di depan kelas secara sukarela, dan (5) kemampuan siswa dalam memahami isi puisi meningkat dari siklus I, II, dan III.

C. Kerangka Pikir

Kemarahan merupakan salah satu emosi wajar yang dimiliki manusia. Akan

tetapi kemarahan menjadi hal yang tidak wajar apabila diekspresikan sebagai hal

yang merugikan orang lain, lebih-lebih apabila kemarahan tersebut tidak bisa

diterima dalam tata krama dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Perilaku

Page 58: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

58

Agresi Verbal pada siswa Kelas VIB SLB E Bhina Putera rendah

Musikalisasi Puisi

SKKD tercapai

kemarahan yang juga disebut sebagai agresi bisa berupa perbuatan maupun kata-

kata atau yang lebih dikenal sebagai agresi verbal.

Sebagian besar siswa SLB E Bhina Putera tidak terkecuali kelas VIB

mengalami perilaku yang disebut sebagai agresi verbal tersebut. Jika dibiasakan

hal ini akan menghambat siswa untuk terjun di lingkungan yang baru, baik itu di

lingkungan jenjang pendidikan selanjutnya maupun di lingkungan kerja.

Oleh karena itu peneliti berusaha memberikan musikalisasi puisi sebagai

salah satu alternatif untuk mengatasi perilaku tersebut. Dengan musikalisasi

diharapkan agresi verbal pada siswa kelas VIB SLB E Bhina Putera pada

khususnya akan berkurang. Kegiatan ini akan diterapkan melalui mata pelajaran

Bahasa Indonesia. Selain agresi verbal dapat berkurang, siswa juga dapat

memenuhi standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berhubungan dengan

puisi. Secara sederhana, kerangka pikir peneliti digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.3 Kerangka Pikir

Gambar kerangka pikir tersebut menyiratkan bahwa agresi verbal yang

dimiliki anak dengan gangguan emosi dan perilaku ditekan intensitasnya dengan

kegiatan musikalisasi puisi. Musikalisasi puisi ini dimasukkan dalam kegiatan

pembelajaran bahasa Indonesia. Dari kegiatan musikalisasi tersebut, agresi verbal

pada anak gangguan emosi dan perilaku dapat berkurang. Berkurangnya perilaku

agresi verbal diutamakan selama pembelajaran berlangsung.

Agresi Verbal pada siswa Kelas VIB SLB E Bhina Putera tinggi

Page 59: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

59

Kondisi awal siswa sebelum adanya perlakuan adalah adanya agresi verbal

yang tinggi. Perilaku tersebut sering dimunculkan selama pembelajaran di kelas

dan saling berpengaruh satu sama lainnya. Berdasarkan kondisi tersebut peneliti

memberikan perlakuan musikalisasi puisi pada siswa yang dimasukkan dalam

kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia. Musikalisasi puisi yang digunakan

adalah kolaborasi antara pembacaan puisi Dengan Puisi, Aku karya Taufiq Ismail

dengan iringan musik instrumen Canon in D karya Johann Pachelbel yang telah

diarrangement ulang menggunakan gitar akustik. Setelah adanya kegiatan ini

diharapkan indikasi agresi verbal pada siswa menjadi rendah.

Dengan berkurangnya perilaku agresi verbal secara tidak langsung dapat

membantu anak untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar pada

mata pelajaran bahasa indonesia, karena di dalamnya tertuang standar kemampuan

untuk siswa dalam mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi secara tertulis

serta kemampuan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dengan

berpidato, melaporkan isi buku, dan baca puisi.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teoritis yang telah disebutkan, hipotesis tindakan yang

akan digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut:

Penggunaan musik dan puisi melalui musikalisasi puisi dapat mengatasi

agresi verbal pada siswa kelas VIB SLB E Bhina Putera Surakarta tahun ajaran

2009/2010.

Page 60: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

60

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang akan dipilih untuk mengetahui keberhasilan

punggunaan musik instrumental “Canon in D” karya Johann Pachelbel dan puisi

yang berjudul “Dengan Puisi, Aku” karya Taufiq Ismail melalui musikalisasi puisi

untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia siswa kelas VIB SLB E

Bhina Putera tahun ajaran 2009/2010 adalah penelitian tindakan kelas (PTK).

Aqib menggambarkan hakikat penelitian tindakan kelas dengan menjabarkan

definisi kata penelitian, tindakan, dan kelas sebagai berikut:

Penelitian merupakan kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Sedangkan kelas yaitu sekelompok peserta didik yang sedang belajar. (2007:12)

Berdasarkan definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian tindakan

merupakan kegiatan reflektif dalam berpikir dan bertindak dari guru (Dewey

dalam Thornton dalam Wiriaatmadja, 2006:12) untuk membantu atau mengatasi

masalah peserta didik dalam belajar.

Definisi tersebut didukung oleh Kemmis dan Carr dalam Kasbolah

(2001:63) yang menyebutkan penelitian tindakan sebagai suatu bentuk penelitian

yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan

bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan ini serta situasi

dimana pekerjaan ini dilakukan yang prosesnya terdiri dari empat aspek, yaitu

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Dalam Kasbolah (2001:10) Kurt Lewin, seorang ahli psikologi sosial,

sebagai orang yang mempopulerkan penelitian tindakan berpendapat bahwa cara

terbaik untuk memajukan orang adalah dengan melibatkan mereka dalam

43

Page 61: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

61

penelitian yang ada dalam kehidupan mereka. Lewin juga menekankan

pentingnya kolaborasi dan partisipasi yang bersifat demokratis. Selanjutnya,

Lewin memberikan definisi tentang penelitian tindakan sebagai suatu lingkaran

atau rangkaian langkah-langkah yang satu dengan yang lain saling berhubungan.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan model atau desain spiral

oleh Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja: 2006) yang melakukan penelitian

tindakan melalui dua siklus yang bisa digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan menurut Kemmis dan Taggart

Fokus permasalahan pada rencana penelitian ini adalah adanya agresi

verbal yang dimiliki oleh siswa kelas VIB SLB E Bhina Putera Surakarta yang

berakibat pada rendahnya kemampuan berbahasa Indonesia yang dimiliki siswa

tersebut. Oleh karena itu penelitian difokuskan pada upaya untuk meningkatkan

kualitas kemampuan berbahasa Indonesia pada siswa. Dalam rangka

merencanakan penelitian ini, peneliti akan memilih tiga variabel yang terdiri dari

dua variabel terikat (x) dan satu variabel bebas (y). Variabel bebas terdiri dari

penggunaan musik instrumental “Canon in D” karya Johann Pachelbel dan puisi

yang berjudul “Dengan Puisi, Aku” karya Taufiq Ismail yang dirangkai dalam

bentuk musikalisasi puisi. Variabel bebas yang akan diteliti adalah agresi verbal

pada siswa kelas VIB SLB E Bhina Putera Surakarta.

Acting

Plannin Observin

Reflecting

Revised Plannin

Reflecting

Observing Acting

Page 62: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

62

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk melakukan penelitian ini tempat yang akan dipilih adalah SLB E

Bhina Putera yang beralamatkan di Jl. Bibis baru no. 3, Cengklik, Surakarta.

Alasan memilih tempat yang berbentuk bangunan sekolah menghadap ke utara

dan berhadapan dengan gereja dan SD Negeri Bibis Luhur ini selain karena masih

di wilayah Surakarta juga karena Penulis melakukan Program Pengalaman

Lapangan di tempat tersebut.

Adapun waktu pelaksanaan penelitian adalah bulan Januari 2009 di mana

sebelumnya pada bulan November sampai dengan Desember 2009 adalah tahap

persiapan melakukan penelitian yang dilakukan untuk pengajuan judul dan

penyusunan proposal. Berikut tabel keseluruhan waktu dan kegiatan penelitian:

Tabel 3.1 Tabel Rincian Kegiatan dan Waktu Penelitian

Bulan No. Kegiatan

Nov. Des. Jan. Feb. Mar.

1. Judul dan Proposal x - - x

2 Perijinan - - x x x - - -

3. Penyusunan instrumen - x x x - x - -

4. Pengumpulan data - - - x x x x -

5. Analisis data x x x x

6. Penyusunan laporan x x - -

C. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIB yang berjumlah 4 (empat)

orang siswa dan terdiri dari 2 (dua) laki-laki dan 2 (dua) perempuan. Siswa di

kelas ini memiliki karakteristik yang berbeda sehingga seringkali kegiatan

pembelajaran tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan kompetensi dasar yang

Page 63: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

63

tertuang di dalam kurikulum pembelajaran. Di kelas yang berukuran kira-kira 3x3

meter siswa melakukan kegiatan belajar tiap harinya.

Keempat siswa yang ada dalam kelas VIB SLB E Bhina Putera tersebut

memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Siswa I (A.W), memiliki karakteristik senang melihat orang lain kebingungan

karena ulahnya (buang sepatu guru, buang sepatu teman, dsb), tetapi akhirnya

mau mengambilkan, tidak banyak bicara, dan lambat berpikir.

b. Siswa II (A.M), memiliki karakteristik agresif, tidak bisa diam, emosi tdak

terkendali, usil, susah diatur, pintar mencari alasan (:ngeles), reaksi selalu

berlebihan.

c. Siswa III (Frm.), memiliki karakteristik agresif, emosi tidak terkendali, ingin

menang sendiri, namun bersedia menolong anak lain yang jadi korban

kemarahannya.

d. Siswa IV (S.M), memiliki karakteristik rasa kurang percaya diri yang tinggi,

bila tidak ditanya anak enggan bertanya.

D. Pengumpulan Data

1. Eksperimen (Tes)

Sebagaimana yang telah dituliskan dalam tujuan bahwa penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui apakah agresi verbal pada siswa kelas VIB SLB E

Bhina Putera dapat diatasi melalui penggunaan musik dan puisi dalam

musikalisasi puisi dengan musik instrumental “Canon in D” karya Johann

Pachelbel dan puisi yang berjudul “Dengan Puisi, Aku” karya Taufiq Ismail,

maka metode pengumpulan data yang akan digunakan adalah eksperimen.

Eksperimen berasal dari kata bahasa Inggris experiment yang artinya percobaan

(Echols dan Shadily, 1996:225). Secara tidak langsung eksperimen ini berkaitan

dengan pelaksanaan tes. Echols dan Shadily (1996) sendiri juga memberikan

makna pengujian dan percobaan dalam kata testing.

Page 64: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

64

Sebagai instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data, tes

dapat dibedakan menjadi dua (Arikunto, 1996), yaitu:

a. Tes Buatan, merupakan tes yang dibuat dengan prosedur tertentu, tetapi belum

mengalami uji coba berkali-kali.

b. Tes terstandar, adalah tes yang sudah mengalami uji coba berkali-kali, direvisi

berkali-kali, dan sudah tersedia di lembaga testing.

Dalam penelitian tentang penggunaan musikalisasi puisi ini akan digunakan tes

buatan yang disesuaikan indikator dalam standar kompetensi dan kompetensi

dasar mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas VI SD serta sesuai dengan

definisi operasional dan teori pada masing-masing variabel. Tes dilaksanakan

sebelum dan sesudah pemberian perilaku.

Tes dilakukan untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa setelah

diadakan pembelajaran dengan menggunakan musikalisasi puisi. Langkah-

langkah yang ditempuh peneliti dalam pengambilan data menggunakan tes adalah

dengan menyiapkan instrumen tes, menilainya, dan mengolah data yang

diperoleh. Tes dilakukan dua kali yaitu, pre-test yang dilakukan sebelum

pemberian tindakan dan post-test yang dilaksanakan setelah pemberian tindakan.

Pre-test dilaksanakan pada akhir bulan Januari tentang kemampuan siswa

dalam menggunakan kata bersinonim yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda, soal

pemahaman puisi yang terdiri dari lima soal yang sesuai dengan isi puisi dan

disampaikan secara lisan, serta soal yang berkaitan dengan kemampuan

mengartikan kata-kata sulit yang terdiri dari lima soal dan disampaikan secara

lisan pula. Berikut merupakan rincian dari keseluruhan soal pre-test yang

diberikan kepada siswa:

Tabel 3.2 Tabel rincian soal pre-test dan post-test

Aspek Kemampuan Bentuk Tes Jumlah Soal

Jumlah Skor

Menggunakan kata bersinonim Tertulis 10 10

Pemahaman puisi Lisan 5 10

Mengartikan kata-kata sulit Lisan 5 10

Page 65: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

65

Nilai =

Dengan soal dan sistem penilaian yang sama, post-test dilaksanakan dua kali,

yaitu pada siklus pertama dan siklus kedua.

2. Observasi

Menurut Hamdani dan Hermana (2008:67) observasi atau pengamatan

dapat diklasifikasi atas pegamatan melalui cara berperan serta dan tidak berperan

serta. Pada pengamatan tanpa peran serta, pengamatan hanya melakukan suatu

fungsi yaitu sekedar pengamatan. Sedangkan untuk pengamatan yang berperan

serta, peneliti melakukan dua peranan sekaligus yaitu sebagai pengamat dan

sekaligus menjadi anggota resmi dan kelompok yang diamati.

Wiriaatmadja (2006) membagi observasi menjadi tiga jenis yaitu, observasi

terfokus, observasi terstruktur, dan observasi sistematik. Observasi terfokus

digunakan apabila seorang peneliti ingin memfokuskan penelitian pada suatu

permasalahan. Misalnya penelitian ingin memfokuskan permasalahan kepada

usaha-usaha guru dalam membangkitkan semangat belajar siswa dengan

memberikan respon kepada pertanyaan guru, sehingga penelitian difokuskan pada

peningkatan kualitas bertanya siswa. Observasi terstruktur dilakukan setelah

menentukan krtiteria yang akan diamati. Sedangkan observasi sistematik

merupakan observasi yang menggunakan berbagai macam skala yang dapat

dimanfaatkan dalam situasi-situasi tertentu.

Dalam penelitian ini, observasi yang digunakan adalah jenis observasi

pengamat penuh dan observasi terfokus. Observasi dilaksanakan selama

pembelajaran seperti biasa tanpa musikalisasi puisi dan pada saat pemberian

musikalisasi puisi. Observasi dilakukan terhadap siswa dalam rangka mengamat

tingkat agresi verbal pada siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru dengan dua cara yaitu,

dengan peneliti mengambil tempat duduk paling belakang selama guru

memberikan penjelasan tanpa musikalisasi puisi dan guru mengamati secara

Page 66: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

66

langsung selama proses musikalisasi puisi berlangsung. Skala yang dipakai

unntuk lembar observasi ini adalah skala penilaian. Skala penilaian merupakan

alat untuk mengukur penampilan atau perilaku orang lain oleh seesorang melalui

pernyataan perilaku individu pada suatu titik kontinum atau suatu kategori yang

bermakna nilai. Skala penilaian lebih tepat digunakan untuk mengukur proses

mengajar guru, proses belajar siswa, atau hasil belajar dalam bentuk perilaku

seperti keterampilan, hubungan sosial siswa, dan cara memecahkan masalah.

(Nana Sudjana: 2008)

Penilaian observasi pada penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung

hasil penilaian observasi yang terdiri dari aspek agresi verbal aktif dan agresi

verbal pasif. Agresi verbal aktif terdiri dari 11 item soal dan agresi verbal pasif

terdiri dari 5 item soal dengan keterangan skorsing sebagai berikut:

1 : TP (Tidak Pernah)

2 : P (Pernah, intensitas kejadian 1-2 kali)

3 : J (Jarang, ntensitas kejadian lebih dari 2 kali dengan jangka waktu yang

tidak selalu)

4 : S (Sering)

Sedangkan untuk rincian hasil penilaiannya adalah sebagai berikut:

a. Penilaian Agresi Verbal Aktif

11-21 : Indikasi Agresi Verbal Aktif pada anak rendah

22-32 : Indikasi Agresi Verbal Aktif pada anak sedang

33-44 : Indikasi Agresi Verbal Aktif pada anak tinggi

b. Penilaian Agesi Verbal Pasif

5-9 : Indikasi Agresi Verbal Pasif pada anak rendah

10-14 : Indikasi Agresi Verbal Pasif pada anak sedang

15-20 : Indikasi Agresi Verbal Pasif pada anak tinggi

3. Dokumentasi

Arikunto (1996: 234) dalam Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis

menjelaskan bahwa dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang bermakna

Page 67: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

67

barang-barang tertulis. Barang-barang tertulis tersebut dapat berupa buku-buku,

majalah, peraturan, notulen rapat, dan sebagainya.

Hamdani dan Hermana (2008) mengungkapkan dokumentasi dapat berupa

dokumen-dokumen baik berupa dokumen primer maupun skunder yang

menunjang proses pembelajaran di kelas. Elliot dalam Wiriaatmadja (2006:121)

yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian, antara lain:

a. Silabi dan rencana pelajaran, yang dalam penelitian ini dilaksanakan melalui

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran sebelum dilakukannya

penelitian;

b. Laporan diskusi-diskusi tentang kurikulum, diskusi dilaksanakan antara guru

dan peneliti untuk membahas kegiatan penelitian yang telah berlangsung dan

strategi atau langkah selanjutnya;

c. Berbagai macam ujian dan tes, tes dilaksanakan tiga kali, yaitu tes sebelum

perlakuan (pre-test), tes saat siklus I (post-test 1), dan tes saat siklus II (post-

test 2);

d. Laporan rapat, tidak ada kegiatan rapat dalam penelitian ini;

e. Laporan tugas siswa, tidak ada pemberian tugas dalam penelitian ini;

f. Bagian-bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran, buku teks

yang relevan dalam pelajaran digunakan untuk menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran kemudian dikaitkan dengan pelaksanaan musikalisasi puisi; dan

g. Contoh essay yang ditulis siswa, dalam penelitian ini siswa menulis puisi yang

tiap siklus menghasilkan tulisan yang berbeda.

Selain dokumen yang telah disebutkan, kegiatan dokumentasi juga dilakukan

melalui kegiatan memotret beberapa kegiatan selama penelitian.

Dalam penelitian ini dokumentasi dilaksanakan untuk mendapatkan nilai

kompetensi pada siswa dan mengetahui perkembangan siswa tiap siklus.

E. Analisis Data

Berdasarkan pendapat Hamdani dan Hermana (2008:78) data yang

diperoleh dalam penelitian ini dianalisis melalui deskriptif kualitatif. Analisis data

Page 68: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

68

dilakukan pada tiap data yang dikumpulkan, baik data kuantitatif maupun data

kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan cara kuantitatif sederhana yaitu

dengan menggunakan prosentase (%), dan data kualitatif dianalisis dengan

membuat penilaian kualitatif (kategori).

Secara khusus teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data

kritis, yang merupakan kegiatan membandingkan hasil tindakan dari tiap siklus

dengan indikator ketercapaian yang telah ditetapkan sebelumnya.

F. Validasi Data

Bentuk validasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Face

Validity (validitas muka), yaitu pengecekan, penilaian, dan pengambilan

keputusan validitas suatu instrumen berdasarkan kegiatan setiap anggota

kelompok peneliti tindakan, dimana dalam penelitian ini guru merupakan salah

satu di antaranya. Selain itu, digunakan pula Catalytic Validity (Validitas

pengetahuan) yang dihasilkan oleh peneliti tindakan bergantung pada kemampuan

peneliti sendiri dalam mendorong adanya perubahan (improvement). (Lather

Connole, 1994 dalam Suharsimi Arikunto, dkk, 2009)

Dalam penelitian ini, face validity dilakukan melalui diskusi antara guru

dan peneliti setelah penelitian mulai dari awal pembahasan masalah, perencanaan

tindakan, penggunaan instrumen sampai dengan pengambilan keputusan hasil

penelitian. Sedangkan catalytic validity dapat dilihat melalui refleksi dan

perencanaan tindakan untuk siklus berikutnya dalam rangka mengatasi masalah

atau indikator yang belum tercapai pada siklus sebelumnya.

G. Indikator Kinerja

Untuk mengetahui bahwa penggunaan musik instrumental “Canon in D”

karya Johann Pachelbel dan puisi yang berjudul “Dengan Puisi, Aku” karya

Taufiq Ismail melalui musikalisasi puisi dapat mengurangi agresi verbal siswa

Page 69: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

69

kelas VIB SLB E Bhina Putera tahun ajaran 2009/2010 maka indikator-indikator

yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. 100% siswa menampakkan indikasi agresi verbal yang rendah selama kegiatan

pembelajaran;

b. 75% siswa mampu membaca puisi di depan kelas sesuai dengan pemberian

tanda jeda pada puisi;

c. 75% siswa mampu membuat puisi sederhana, hal ini sebagaimana yang telah

diungkapkan Armstrong (2004:32) bahwa musik bisa digunakan sebagai

pemicu untuk menulis. Anak bisa menuliskan apa yang dipikirkan melalui

mesik yang didengarkan tersebut;

d. 75% siswa menunjukkan peningkatan nilai dari pre-test ke post-test I pada

siklus I dan peningkatan dari post-test I ke post-test II pada siklus II.

H. Prosedur Penelitian

1. Perencanaan Tindakan (Planning)

Dalam penelitian ini masalah yang diselesaikan adalah agresi verbal pada

siswa kelas VIB SLB E Bhina Putera Surakarta. Sehingga perlu ada indikator-

indikator yang menjadi tolok ukur keberhasilan penelitian.

Jenis tindakan yang digunakan adalah kegiatan musikalisasi puisi. Seperti

halnya penelitian yang telah dilakukan Santoso (2002 dalam http://puslit2.

petra.ac.id/ejournal/index.php/ind/article/viewArticle/16005) tentang penggunaan

musik yang mampu meningkatkan performance seseorang yang sedang

melakukan aktivitas fisik, musik yang akan digunakan dalam penelitian ini

diharapkan mampu memberikan stimulus kepada siswa dalam hal berbahasa

Indonesia. Praktek penggunaan musik dalam pembelajaran juga telah dilakukan

SMA Negeri 1 Citeureup saat mengadakan kegiatan simulasi ujian praktek yang

Page 70: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

70

menurut beberapa siswa meskipun suasana terkesan santai mereka menjadi lebih

cepat paham. (El’Arsya, 2009 dalam http://www.jurnalbogor.com/?p= 22730).

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Rangkaian kegiatan yang digunakan dalam rangka mengurangi agresi

verbal pada siswa kelas VIB SLB E Bhina Putera meliputi dua kegiatan pokok

yaitu pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

telah dibuat dan observasi terhadap pelaksaanaan tindakan tersebut.

Sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Sukarno (2009: 89) bahwa

tindakan pembelajaran dilaksanakan dalam dua siklus hingga diperoleh hasil yang

maksimal dan setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Akan tetapi

dalam penelitian ini tiap siklus dilaksanakan dalam empat kali pertemuan dengan

pertimbangan kegiatan ini ditujukan untuk anak berkebutuhan khusus.

Pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada 5 Februari 2010,

pertemuan kedua pada 6 Februari 2010, pertemuan ketiga pada 8 Februari 2010,

dan pertemuan keempat pada 9 februari 2010. Sedangkan untuk siklus II

pertemuan dilaksanakan pada 15 Februari 2010, pertemuan kedua pada 16

Februari 2010, pertemuan ketiga pada 19 Februari 2010, dan pertemuan keempat

pada 20 Februari 2010.

3. Pengamatan (Observing)

Jenis pengamatan atau observasi yang digunakan adalah observasi terfokus

mengingat fokus dari penelitian ini adalah masalah agresi verbal pada siswa kelas

VIB SLB E Bhina Putera. Dalam Kasbolah (2001:53) pelaksanaan observasi

terfokus harus ada persiapan tentang alat-alat yang akan digunakan.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, observasi dilaksanakan untuk

mengamati agresi verbal yang dimunculkan tiap siswa. Kegiatan pengamatan

disertai dengan pengisisan lembar checklist mengenai agresi verbal oleh guru.

Page 71: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

71

4. Refleksi (Reflection)

Kasbolah (2001:55) menjelaskan bahwa refleksi merupakan kegiatan

analisis sintesis, interpretasi, dan eksplanasi terhadap semua informasi yang

diperoleh dari penelitian tindakan kelas, tercakup di dalamnya adalah kegiatan

evaluasi. Refleksi dari penelitian yang akan dilaksanakan adalah pencermatan

yang akan dilakukan peneliti selama dan sesudah tindakan tersebut dilakukan.

“Refleksi dalam penelitian tindakan kelas adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah dan/atau tidak terjadi, apa yang terjadi dihasilkan atau yang belum berhasil dituntaskan oleh tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Hasil refleksi itu digunakan untuk menetapkan langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan penelitian. Dengan kata lain, refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan sementara dan untuk menentukan tindak lanjut dalam rangka mencapai tujuan akhir yang mungkin ditetapkan dalam rangka pencapaian berbagai tujuan sementara lainnya”. (Sukarno, 2009:98)

Page 72: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

72

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Setting Penelitian

Penelitian dilakukan di SLB E Bhina Putera Surakarta, khususnya di kelas

VIB dengan subjek penelitian empat siswa, yang terdiri dari dua siswa putra dan

dua siswa putri. Selama penelitian siswa duduk dengan dua variasi penataan

tempat duduk, yaitu duduk secara berhadapan dan duduk dengan membentuk

setengah lingkaran. Peralatan dan perlengkapan yang digunakan antara lain:

rekaman musikalisasi puisi yang berjudul Dengan Puisi, Aku karya Taufiq Ismail

yang dikemas dalam bentuk softfile, laptop, speaker, dan rol kabel.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Kegiatan diawali dengan pengajuan proposal dan surat ijin penelitian pada

hari Rabu, 13 Januari 2010 di kantor Kepala SLB E Bhina Putera Surakarta yang

telah menyatakan setuju untuk diadakan penelitian. Persetujuan tersebut

ditindaklanjuti penulis dengan menemui guru kelas VIB, Ibu Ratnaningsih untuk

identifikasi masalah dan menyamakan persepsi tentang materi yang akan

digunakan. Berdasarkan pertemuan pada hari itu telah disepakati untuk melakukan

kegiatan pra-siklus karena sebelumnya materi puisi tidak diberikan kepada siswa

mengingat semua siswa kelas VIB memiliki kemampuan di bawah rata-rata.

1. Pra-Siklus

Kegiatan pra-siklus ini meliputi kegiatan pembelajaran puisi tanpa

musikalisasi puisi yang dilaksanakan untuk mendapatkan penilaian awal sebagai

pembanding nilai yang akan dihasilkan setelah pelaksanaan tindakan. Kegiatan

55

Page 73: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

73

pra-siklus ini dilaksanakan pada hari Jumat, 29 Januari 2010 dan Sabtu, 30 Januari

2010 setelah istirahat.

Kegiatan pembelajaran mengenai puisi yang dilaksanakan selama pra-

siklus ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Tabel Rincian Kegiatan Pembelajaran Puisi Pra-Siklus

Tanggal Bentuk Kegiatan Keterangan

29 Jan 2010 1. Apersepsi

2. Guru mengenalkan puisi kepada

para siswa.

3. Guru dan peneliti membagikan

lembaran puisi yang berjudul

Dengan Puisi, Aku karya Taufiq

Ismail.

4. Guru menjelaskan tentang bait dan

baris pada puisi.

5. Siswa membacakan puisi satu

persatu maju ke depan kelas.

6. Guru menjelaskan isi puisi per bait

Bait I : menceritakan bahwa sampai

usianya tua penulis akan

mengungkapkan rasa gembiranya

2.1 Semua siswa mengaku

belum pernah mengetahui

apa dan bagaimana bentuk

puisi.

3.1 Siswa tampak

bersemangat mendapatkan

materi puisi karena

sebelumnya materi ini

belum pernah diberikan

4.1 Tiga dari empat siswa

masih belum bisa

membedakan antara bait

dengan puisi.

5.1. Tiga dari empat siswa

mengalami kesulitan

membaca kata-kata yang

baru saja dibaca dalam

puisi.

6.1 Semua siswa tidak

antusias mendengarkan

dan mengeluh

kebingungan.

Page 74: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

74

dengan puisi, dan mengungkapkan

perasaan cintanya di bawah kaki

langit.

Bait II : menyiratkan bahwa penulis

mengingat kematian dengan kata-

kata melalui puisi dan

mengungkapkan rasa sedihnya

melalui puisi ketika ia menyadari

bahwa ia telah kehilangan waktu.

Bait III : mengisyaratkan bahwa

penulis menggunakan puisi untuk

menyumpahi hal-hal yang tidak

disukainya dengan zaman ini.

Penulis juga berharap dengan puisi

doanya akan didengar.

30 Jan 2010 1. Apersepsi

2. Guru mengulang kembali materi

yang disampaikan pada hari

sebelumnya

3. Pelaksanaan Pre-test oleh peneliti

dibantu guru.

2.1 Tiga dari siswa

mengaku sudah lupa

dan ternyata keempat

siswa tidak dapat

mengikuti penjelasan

guru.

3.1 Bentuk pre-test tertulis

untuk kemampuan

menggunakan kata

bersinonim

dilaksanakan secara

serentak dengan

suasana tenang.

3.2 Bentuk pre-test lisan

Page 75: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

75

4. Guru, peneliti, dan siswa bersama-

sama kembali membaca puisi.

5. Siswa diminta menulis puisi

sederhana, minimal siswa disuruh

menuliskan apa yang ingin ditulis

tentang hal yang sedang dipikirkan

dan dirasakan.

untuk kemampuan

memahami isi puisi

dan mengartikan kata-

kata sulit dilakukan

secara bergantian.

4.1 Tiga dari empat siswa

membaca masih tidak

beraturan dan sering

salah ucap.

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa indikator yang telah ditentukan

peneliti belum mampu dicapai oleh empat siswa. Suasana selama pra-siklus juga

kurang kondusif karena pada hari kedua ada dua orang anak yang bertengkar dan

berpengaruh pada semua siswa. Apapun cara yang telah dilakukan peneliti tidak

dapat mengembalikan secara total keadaan emosi anak semula.

Untuk memudahkan penjelasan tentang hasil dari pra-siklus tentang

kemampuan membaca puisi, kemampuan menulis puisi, dan hasil tes yang

berkaitan dengan kemampuan menggunakan kata bersinonim, kemampuan

memahami puisi, dan kemampuan mengartikan kata-kata sulit berikut merupakan

hasilnya yang dirangkum dalam bentuk tabel.

Tabel 4.2 Tabel Hasil Pengamatan Kemampuan Membaca Puisi Pra-Siklus

No. Nama Siswa Kemampuan Membaca Puisi

1. A.W Tempo pelan dan tidak banyak pembacaan kata

yang tidak tepat, suara pelan

2. A.M Membaca tersendat-sendat, banyak pembacaan kata

Page 76: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

76

yang tidak tepat.

3. Frm. Tempo membaca cepat, banyak pembacaan kata

yang tidak tepat, suara lantang

4. S.M Hampir tidak mau membaca karena kurang percaya

diri, tempo membaca cepat, dan banyak pembacaan

kata yang tidak tepat.

Tabel 4.3 Tabel Hasil Kemampuan Menulis Puisi Pra-Siklus

No. Nama Siswa Puisi Sederhana (kata/frase/kalimat/paragraf)

yang Ditulis Siswa

1. A.W Arum mati.

2. A.M -

3. Frm. Ibu terima kasih ya bu.

4. S.M -

Tabel 4.4 Tabel Hasil Pre-Test

Skor No. Nama Siswa

Soal I Soal II Soal III Nilai Pre-

Test

1. A.W 3 0 0 1

2. A.M 5 4 2 3.33

3. Frm. 5 2 0 2.33

4. S.M 4 0 0 1.33

Keterangan:

Soal I : Soal kemampuan menggunakan kata bersinonim

Soal II : Soal kemampuan memahami puisi

Soal III : Soal kemampuan mengartikan kata-kata sulit

Page 77: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

77

2. Siklus I

a. Perencanaan

Berdasarkan data yang dihasilkan selama pra-siklus dan identifikasi

masalah yang telah dilaksanakan pada hari-hari sebelumnya guru kelas, Ibu

Ratnaningsih menyepakati kegiatan musikalisasi puisi sebagai salah satu alternatif

untuk mengatasi agresi verbal pada hampir semua siswa SLB E Bhina Putera pada

umumnya dan sebagian siswa SLB E Bhina Putera kelas VIB pada khususnya,

sekaligus sebagai sarana untuk mengajarkan materi puisi yang ada pada

kompetensi dasar siswa kelas VI mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Rincian kegiatan dalam tahap perencanaan di siklus ini adalah sebagai

berikut:

1) Peneliti dan guru mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

dengan materi puisi yang berjudul Dengan Puisi, Aku karya Taufiq Ismail

yang telah disusun sebelumnya.

2) Peneliti dan guru mendiskusikan desain pembelajaran dengan menggunakan

musik dan puisi melalui musikalisasi puisi dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

a) Langkah-langkah pada pertemuan pertama:

(1) Peneliti memberi salam pada siswa, menanyakan kabar, dan

menyiapkan siswa.

(2) Peneliti menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan

standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia yang berkaitan dengan puisi.

(3) Peneliti menanyakan tentang kegiatan membaca puisi yang telah

dilakukan sebelumnya tentang judul, pengarang, bait, dan baris pada

puisi.

Page 78: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

78

(4) Peneliti memutarkan rekaman musikalisasi puisi, semua siswa

menyimak.

(5) Peneliti menanyakan perbedaan antara puisi yang dibacakan tanpa

musik dengan puisi yang dibacakan diiringi musik.

(6) Peneliti memutarkan rekaman musikalisasi puisi sekali lagi.

(7) Peneliti meminta siswa untuk membacakan puisi kembali.

(8) Peneliti dan siswa membacakan puisi secara bersama-sama.

b) Langkah-langkah pada pertemuan kedua:

(1) Peneliti memberi salam pada siswa, menanyakan kabar, dan

menyiapkan siswa.

(2) Peneliti memberikan tanda jeda pada puisi.

(3) Peneliti dan siswa membaca bersama-sama sesuai jeda.

(4) Peneliti memberi kesempatan pada siswa untuk membacakan puisi

lagi.

(5) Peneliti memberikan reward berupa tepuk tangan setelah siswa selesai

membaca puisi.

(6) Peneliti membuat perjanjian dengan siswa, kalau ada yang

mengucapkan kata kasar (:misuh), memaki, mengumpat, dan mengejek

temannya harus maju membacakan puisi sampai benar pengucapannya.

(7) Peneliti memutarkan rekaman musikalisasi puisi sambil menjelaskan

isi puisi per bait.

(8) Peneliti mengadakan tes lisan tentang kemampuan memahami puisi.

Page 79: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

79

c) Langkah-langkah pada pertemuan ketiga:

(1) Peneliti memberi salam pada siswa, menanyakan kabar, dan

menyiapkan siswa.

(2) Peneliti memutarkan rekaman musikalisasi puisi sambil menjelaskan

kata-kata sulit per bait dan per baris.

(3) Peneliti mengadakan tes lisan tentang kemampuan mengartikan kata-

kata sulit.

(4) Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa yang belum maju

membacakan puisi pada hari sebelumnya.

(5) Peneliti memberikan reward berupa tepuk tangan setelah siswa selesai

membaca puisi.

(6) Peneliti kembali memutarkan rekaman musikalisasi puisi sambil

menjelaskan persamaan kata-kata dalam puisi.

(7) Peneliti mengadakan tes tertulis tentang kemampuan menggunakan

kata-kata bersinonim dalam puisi dengan diiringi musik instrumental.

d) Langkah-langkah pada pertemuan keempat:

(1) Peneliti memberi salam pada siswa, menanyakan kabar, dan

menyiapkan siswa.

(2) Peneliti mengadakan tanya jawab seputar musikalisasi puisi yang telah

dilaksanakan pada hari-hari sebelumnya.

(3) Peneliti memancing siswa untuk menulis puisi sendiri.

(4) Peneliti memutar rekaman musikalisasi puisi.

Page 80: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

80

(5) Peneliti meminta siswa menulis puisi sederhana tentang apapun yang

mereka pikirkan, mereka rasakan, dan mereka alami dengan diiringi

musik instrumental.

3) Guru dan peneliti mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang akan

digunakan selama pelaksanaan tindakan yang meliputi:

a) Rekaman musikalisasi puisi yang berjudul Dengan Puisi, Aku karya

Taufiq Ismail yang dibacakan dengan iringan musik instrumental yang

berjudul Canon in D karya Johann Pachelbel menggunakan gitar akustik.

b) File musik instrumental yang berjudul Canon in D karya Johann Pachelbel

versi piano arrangement George Winston.

c) Laptop.

d) Speaker.

e) Roll kabel.

Persiapan lain yang dilaksanakan antara lain penataan ruang kelas dan tempat

duduk yang digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.1 Gambar Penataan Ruang Kelas

Pada Pelaksanaan Siklus I

Page 81: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

81

Keterangan:

= Tempat duduk siswa

= Tempat pemutaran musikalisasi puisi

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini peneliti menyampaikan materi puisi dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia yang berjudul Dengan Puisi, Aku karya Taufiq Ismail

melalui musikalisasi puisi dengan iringan musik instrumental yang berjudul canon

in D karya Johann Pachelbel menggunakan gitar akustik.

Proses pelaksanaan ini adalah dengan pemutaran rekaman musikalisasi

puisi yang isinya sebagai berikut:

Intro: D A Bm F#m G D G A

D A

Dengan puisi aku bernyanyi

Bm F#m

Sampai senja umurku nanti

G D

Dengan puisi aku bercinta

G A

Di batas cakrawala

D A

Dengan puisi aku mengenang

Page 82: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

82

Bm F#m

Keabadian Yang akan Datang

G D

Dengan puisi aku menangis

G A

Jarum waktu bila kejam mengiris

D A

Dengan puisi aku mengutuk

Bm F#m

Nafas zaman yang busuk

G D

Dengan puisi aku berdoa

G A

Perkenankanlah kiranya

Interlude: D G A Bm F#m G D G A

D A

Reff.1: Dengan puisi aku bernyanyi

Bm F#m

Sampai senja umurku nanti

G D

Dengan puisi aku bercinta

Page 83: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

83

G A

Di batas cakrawala

D A

Dengan puisi aku mengenang

Bm F#m

Keabadian Yang akan Datang

G D

Dengan puisi aku menangis

G A

Jarum waktu bila kejam mengiris

Interlude: D G A Bm F#m G D G A

D A

Reff.2: Dengan puisi aku mengutuk

Bm F#m

Nafas zaman yang busuk

G D

Dengan puisi aku berdoa

G A

Perkenankanlah kiranya

Kembali ke: Reff 2

Interlude: D G A Bm F#m G D G A

Page 84: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

84

Kembali ke: Bait I, bait II, dan bait III

Penutup: D G A Bm F#m G D G A

Sehingga dapat disebutkan bahwa puisi dibacakan tiga kali dengan total

permainan chord D G A Bm F#m G D G A adalah 14 dengan 13 variasi

permainan.

Sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan pada tahap

perencanaan, maka hasil pelaksanaan tindakan I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Tabel Rincian Kegiatan Pelaksanaan Siklus I

Pertemuan ke-

Bentuk Kegiatan Keterangan

1

5 Feb ‘10

1. Peneliti memberi salam pada

siswa, menanyakan kabar, dan

menyiapkan siswa.

2. Peneliti menjelaskan kegiatan

yang akan dilaksanakan

berdasarkan standar

kompetensi, kompetensi dasar,

dan indikator pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia

yang berkaitan dengan puisi.

3. Peneliti menanyakan tentang

kegiatan membaca puisi yang

telah dilakukan sebelumnya

tentang judul, pengarang, bait,

dan baris pada puisi.

4. Peneliti memutarkan rekaman

musikalisasi puisi, semua siswa

1.1 Siswa masih tampak

bersemangat meskipun

seusai istirahat.

2.1 Siswa memperhatikan

dan mendengarkan, salah

seorang menyamakan

dengan kegiatan pra-

siklus sebelumnya.

3.1 Tiga dari empat siswa

menyatakan lupa, dan

satu lagi hanya diam saja.

3.2 Peneliti mengulangi lagi,

kemudian meminta siswa

mengulanginya.

4.1 Siswa tampak menikmati

dan berusaha mengikuti

Page 85: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

85

menyimak.

5. Peneliti menanyakan perbedaan

antara puisi yang dibacakan

tanpa musik dengan puisi yang

dibacakan diiringi musik.

6. Peneliti memutarkan rekaman

musikalisasi puisi sekali lagi.

7. Peneliti dan siswa membacakan

puisi secara bersama-sama.

puisi yang dibacakan

melalui musikalisasi

puisi.

5.1 Siswa menyatakan bahwa

lebih “asyik” pembacaan

puisi yang diiringi musik

dan lebih enak didengar

sehingga siswa terlihat

menikmati alunan

musikalisasi puisi.

6.1 Dua dari empat siswa

mulai mengikuti rekaman

musikalisasi puisi.

7.1 Siswa tampak lebih

bersemangat dan antusias

membacakan puisi.

2

6 Feb ‘10

1. Peneliti memberi salam pada

siswa, menanyakan kabar, dan

menyiapkan siswa.

2. Peneliti memberikan tanda jeda

pada puisi sebagai berikut:

Dengan puisi / aku bernyanyi

Sampai senja / umurku nanti

Dengan puisi / aku bercinta

Di batas / cakrawala

Dengan puisi / aku mengenang

Keabadian / Yang akan datang

Dengan puisi / aku menangis

Jarum waktu / bila kejam mengiris

Page 86: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

86

Dengan puisi / aku mengutuk

Nafas zaman / yang busuk

Dengan puisi / aku berdoa

Perkenankanlah / kiranya //

3. Peneliti dan siswa membaca

bersama-sama sesuai jeda.

4. Peneliti memberi kesempatan

pada siswa untuk membacakan

puisi lagi yang telah diberi

tanda jeda.

5. Peneliti memberikan reward

berupa tepuk tangan setelah

siswa selesai membaca puisi

6. Peneliti membuat perjanjian

dengan siswa, kalau ada yang

mengucapkan kata kasar

(:misuh), memaki, mengumpat,

dan mengejek temannya harus

4.1 Dua dari empat siswa

secara sukarela maju ke

depan, satu siswa

membacakan sesuai tanda

jeda dan satu siswa lagi

membaca dengan cepat

dan tergesa-gesa, tetapi

menirukan bagian reff

pada musikalisasi puisi.

5.1 Siswa lain mengikuti

memberikan tepuk tangan

kepada teman yang

bersedia maju

membacakan puisi.

6.1 Semua siswa menyetujui.

Page 87: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

87

maju membacakan puisi sampai

benar pengucapannya.

7. Peneliti memutarkan rekaman

musikalisasi puisi sambil

menjelaskan isi puisi per bait.

8. Peneliti mengadakan tes lisan

tentang kemampuan memahami

puisi.

7.1 Siswa konsentrasi

menyimak sambil sesekali

mengikuti suara dalam

rekaman dan apa yang

diucapkan peneliti.

8.1 Meskipun tidak secara

drastis, keempat siswa

mengalami peningkatan

skor dari kegiatan pra-

siklus ke siklus I ini.

3

8 Feb’10

1. Peneliti memberi salam pada

siswa, menanyakan kabar, dan

menyiapkan siswa.

2. Peneliti memutarkan rekaman

musikalisasi puisi sambil

menjelaskan kata-kata sulit per

bait dan per baris.

3. Peneliti mengadakan tes lisan

tentang kemampuan

mengartikan kata-kata sulit.

2.1 Siswa menyimak dengan

baik apa yang diutarakan

peneliti.

2.2 Salah satu siswa sempat

membuat masalah dengan

menyinggung perasaan

temannya, kemudian

siswa tersebut dihukum

membaca puisi.

3.1 Dua siswa mengalami

kenaikan perolehan skor

dari kegiatan pra-siklus

ke siklus I, dua siswa

Page 88: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

88

4. Peneliti memberikan

kesempatan kepada siswa yang

belum maju membacakan puisi

yang telah diberi tanda jeda

pada hari sebelumnya.

5. Peneliti memberikan reward

berupa tepuk tangan setelah

siswa selesai membaca puisi.

6. Peneliti kembali memutarkan

rekaman musikalisasi puisi

sambil menjelaskan persamaan

kata-kata dalam puisi.

7. Peneliti mengadakan tes tertulis

tentang kemampuan

menggunakan kata-kata

bersinonim dalam puisi dengan

diiringi musik instrumental.

yang lain belum

mengalami kenaikan.

4.1 Dua siswa yang lain

bersedia maju, satu siswa

membaca dengan

perlahan dan siswa yang

lain membaca cepat dan

tersendat-sendat.

5.1 Siswa lain mengikuti

memberikan tepuk tangan

kepada teman yang

bersedia maju

membacakan puisi.

6.1 Siswa konsentrasi

menyimak sambil sesekali

mengikuti suara dalam

rekaman dan apa yang

diucapkan peneliti.

7.1 Tiga dari empat siswa

mengalami kenaikan skor

dan satu siswa

mendapatkan skor tetap

seperti pada pra-siklus.

4

9 Feb ‘10

1. Peneliti memberi salam pada

siswa, menanyakan kabar, dan

menyiapkan siswa.

2. Peneliti mengadakan tanya

jawab seputar musikalisasi puisi

yang telah dilaksanakan pada

hari-hari sebelumnya.

Page 89: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

89

3. Peneliti memancing siswa untuk

menulis puisi sendiri.

4. Peneliti memutar rekaman

musikalisasi puisi.

5. Peneliti meminta siswa menulis

puisi sederhana tentang apapun

yang mereka pikirkan, mereka

rasakan, dan mereka alami

dengan diiringi musik

instrumental.

Hasil dari kegiatan sebelum tindakan pada pra-siklus dan setelah pemberian

tindakan pada siklus I sudah tentu membawa perubahan pada kompetensi dan

perilaku siswa. Sebagai bahan perbandingan hasil dari kegiatan pelaksanaan

tindakan I untuk kemampuan membaca puisi sesuai pemberian tanda jeda,

kemampuan menulis puisi, dan kemampuan mengerjakan soal tes yang terdiri dari

kemampuan menggunakan kata bersinonim, kemampuan memahami isi puisi, dan

kemampuan mengartikan kata-kata sulit disajikan dalam tabel-tabel berikut ini:

Tabel 4.6 Tabel Hasil Pengamatan Kemampuan Membaca Puisi Siklus I

No. Nama Siswa Kemampuan Membaca Puisi

1. A.W Membaca dengan suara dan tempo perlahan-lahan,

semua pembacaan kata benar.

2. A.M Membaca masih dengan tempo cepat, tergesa-gesa

dan tersendat-sendat.

3. Frm. Tempo membaca cepat dan tergesa-gesa, seperti

membaca cerita, kemudian mengikuti reff pada

musikalisasi puisi.

4. S.M Membaca sesuai dengan tanda jeda yang telah

diberikan.

Page 90: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

90

Tabel 4.7 Tabel Hasil Kemampuan Menulis Puisi Siklus I

No. Nama Siswa Puisi Sederhana (kata/frase/kalimat/paragraf)

yang Ditulis Siswa

1. A.W Aku ingin pergi dari rumah

Aku ingin minggat saja.

2. A.M -

3. Frm. Terima kasih ya Bu.

Terima kasih ya Yahh.

Terima kasih ya ibu Bapak Guru

Terima kasih pada teman-temanku.

4. S.M Saya mencintai kakak.

Saya senang olah raga adik senang pasar-pasaran.

Tabel 4.8 Tabel Hasil Post-Test 1

Skor No. Nama Siswa

Soal I Soal II Soal III Nilai Post-

Test 1

1. A.W 3 2 3 2.67

2. A.M 6 5 4 3.75

3. Frm. 6 5 0 3.67

4. S.M 6 4 0 3.33

Keterangan:

Soal I : Soal kemampuan menggunakan kata bersinonim

Soal II : Soal kemampuan memahami puisi

Soal III : Soal kemampuan mengartikan kata-kata sulit

c. Observasi

Pada saat kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia materi puisi peneliti

sebagai partisipan aktif secara langsung mengamati dan mempelajari kemampuan

Page 91: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

91

dan perkembangan siswa, sedangkan guru sebagai pengamat kegiatan yang

memberikan masukan dan penilaian demi lancarnya kegiatan pada pertemuan

selanjutnya. Pertemuan pertama dilaksanakan pada Jumat, 5 Februari 2010 dan

dilaksanakan selama 2x30 menit pada pukul 09.30 WIB seusai istirahat.

Kegiatan observasi selama pertemuan pertama sampai dengan pertemuan

keempat difokuskan pada agresi verbal yang ditunjukkan siswa selama kegiatan

pembelajaran dengan musikalisasi puisi dan kemampuan membaca siswa. Untuk

kemampuan membaca puisi pada siswa, guru dan peneliti membuat catatan

sebagai berikut:

1. Siswa yang mampu membaca puisi sesuai dengan tanda jeda sebanyak satu

dari empat orang siswa;

2. Satu siswa membaca pelan tetapi tidak sesuai dengan tanda jeda;

3. Satu siswa membaca cepat dan tersendat-sendat;

4. Satu siswa membaca cepat seperti bercerita, tetapi diselingi dengan reff pada

musikalisasi puisi.

Sedangkan untuk hasil observasi melalui pengisian checklist oleh guru adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.9 Tabel Hasil Pengisian Checklist Agresi Verbal Pada Siklus I

Nama Siswa No. Aspek yang diamati

A.W A.M Frm S.M

A. Agresi Verbal Aktif

1. Anak berkata kasar selama kegiatan

pembelajaran 1 4 4 2

2. Anak membodohkan teman selama kegiatan

pembelajaran 2 4 4 1

3. Anak melakukan pemaksaan pada teman

selama kegiatan pembelajaran 1 2 2 1

4. Anak membuat gaduh selama kegiatan 1 4 3 1

Page 92: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

92

pembelajaran di kelas

5. Anak mengolok-olok teman selama kegiatan

pembelajaran 1 4 2 2

6. Anak memaki teman selama kegiatan

pembelajaran 1 3 2 1

7. Anak menyebarkan gosip (kebohongan atau

memfitnah) teman lain selama kegiatan

pembelajaran.

1 2 1 1

8. Anak suka berbicara tentang dirinya sendiri

selama kegiatan pembelajaran 1 4 1 2

9. Anak memberi kritik pedas pada teman atau

memberi julukan pada teman 1 3 2 2

10. Anak suka berkelahi atau perang mulut dengan

teman 1 4 4 2

11. Anak memberi komentar yang merendahkan 1 4 2 1

Total Skor 12 38 27 16

B. Agresi Verbal Pasif

1. Anak menolak berbicara dengan guru atau

teman selama kegiatan pembelajaran 4 3 1 1

2. Anak menolak menjawab pertanyaan saat

ditanya. 4 4 1 1

3. Anak tidak memperhatikan pada penjelasan

guru atau tidak memperhatikan teman yang

sedang maju ke depan kelas (dalam rangka

melaksanakan tugas)

4 4 1 1

4. Anak memboikot pendapat teman saat kegiatan

pembelajaran 1 1 1 1

5. Anak bersikap sinis pada teman. 1 4 1 1

Total Skor 14 16 5 5

Page 93: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

93

Keterangan:

1) 1 : TP (Tidak Pernah)

2 : P (Pernah, intensitas kejadian 1-2 kali)

3 : J (Jarang, ntensitas kejadian lebih dari 2 kali dengan jangka waktu yang

tidak selalu)

4 : S (Sering)

2) Penilaian Agresi Verbal Aktif:

11-21 : Indikasi Agresi Verbal Aktif pada anak rendah

22-32 : Indikasi Agresi Verbal Aktif pada anak sedang

33-44 : Indikasi Agresi Verbal Aktif pada anak tinggi

3) Penilaian Agesi Verbal Pasif

5-9 : Indikasi Agresi Verbal Pasif pada anak rendah

10-14 : Indikasi Agresi Verbal Pasif pada anak sedang

15-20 : Indikasi Agresi Verbal Pasif pada anak tinggi

Berdasarkan data hasil observasi tersebut bisa dinyatakan bahwa ada satu dari

empat siswa yang memiliki indikasi agresi verbal yang rendah, dua siswa yang

memiliki indikasi agresi verbal yang sedang, dan satu siswa yang memiliki

indikasi agresi verbal yang tinggi.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pada siklus satu, peneliti dan guru

kolaborator mengadakan refleksi sebagai berikut:

1) Penekanan tingkat indikasi agresi verbal pada siswa masih belum tuntas,

karena ada dua siswa yang masih memiliki tingkat agresi verbal yang tinggi

dan sedang;

2) Pembacaan puisi sesuai dengan tanda jeda juga belum sepenuhnya dilakukan

siswa, kemungkinan masih terpengaruh dengan pembacaan pada musikalisasi

puisi;

Page 94: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

94

3) Kekayaan kosa kata pada siswa masih terlalu sedikit sehingga dalam

menuliskan puisi, bahasa dan kata yang mereka gunakan masih terbatas;

4) Pada saat pelaksanaan musikalisasi puisi, para siswa tidak beraturan mengarah

ke sumber suara.

Dari hasil refleksi tersebut, langkah yang sepakat diambil peneliti dan guru

kolaborator adalah:

1) Intensitas pemutaran rekaman musikalisasi ditambah pada setiap kegiatan

(selama pelaksanaan penelitian), kecuali sewaktu kegiatan menulis puisi;

2) Peneliti menempelkan lembaran puisi berukuran A3 yang telah diberi tanda

jeda sewaktu kegiatan membaca;

3) Pada saat pelaksanaan musikalisasi puisi siswa diminta duduk semua di lantai

mengelilingi peneliti yang juga duduk dekat dengan sumber suara.

4) Peneliti dan guru harus lebih waspada dan mengadakan pencegahan atau

pencairan suasana jika ada perubahan emosi dan suasana hati pada siswa.

3. Siklus II

a. Perencanaan

Setelah mempelajari berbagai hasil kegiatan dan data yang diperoleh pada

siklus I, hal-hal yang dijadikan solusi oleh guru dan peneliti dalam menunjang

pelaksanaan tindakan kedua adalah:

1) Intensitas pemutaran rekaman musikalisasi ditambah pada setiap kegiatan

(selama pelaksanaan penelitian), kecuali sewaktu kegiatan menulis puisi;

2) Pemberian hukuman bagi siswa yang menampakkan agresi verbal (terutama

secara aktif) harus lebih tegas;

3) Peneliti menempelkan lembaran puisi berukuran A3 yang telah diberi tanda

jeda sewaktu kegiatan membaca.

4) Peneliti memberi kesempatan pada siswa untuk memberi tanda jeda.

Page 95: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

95

5) Pada saat pelaksanaan musikalisasi puisi siswa diminta duduk semua di lantai

mengelilingi peneliti yang juga duduk dekat dengan sumber suara.

6) Peneliti dan guru harus lebih waspada dan mengadakan pencegahan atau

pencairan suasana jika ada perubahan emosi dan suasana hati pada siswa.

Secara keseluruhan perencanaan untuk pelaksanaan tindakan pada siklus II

adalah sebagai berikut:

1) Peneliti dan guru kolaborator secara bersama-sama mendiskusikan langkah-

langkah kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia materi

puisi melalui musikalisasi puisi dengan rincian sebagai berikut:

a) Langkah-langkah pada pertemuan pertama

(1) Peneliti memberi salam pada siswa, menanyakan kabar, dan

menyiapkan siswa.

(2) Peneliti menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan

standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia yang berkaitan dengan puisi.

(3) Peneliti menanyakan tentang kegiatan membaca puisi yang telah

dilakukan sebelumnya tentang judul, pengarang, bait, dan baris pada

puisi.

(4) Peneliti memutarkan rekaman musikalisasi puisi, semua siswa

menyimak.

(5) Peneliti menempelkan puisi pada lembar kertas berukuran A3.

(6) Peneliti memberi tanda jeda kemudian memberi contoh membaca bait

pertama yang telah diberi tanda jeda.

(7) Siswa membacakan bait pertama yang telah diberi tanda jeda.

(8) Siswa diberi kesempatan untuk memberikan tanda jeda secara

bergantian.

Page 96: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

96

(9) Peneliti, guru, dan siswa bersama-sama membaca puisi yang telah

diberi tanda jeda.

(10) Peneliti memutarkan rekaman musikalisasi puisi.

b) Langkah-langkah pada pertemuan kedua

(1) Peneliti memberi salam pada siswa, menanyakan kabar, dan

menyiapkan siswa.

(2) Peneliti memutarkan rekaman musikalisasi puisi.

(3) Siswa diminta membaca puisi secara bergiliran, lembar puisi yang

digunakan adalah lembar puisi A3 yang ditempel di tembok kelas dan

telah diberi tanda jeda.

(4) Peneliti memberikan reward berupa tepuk tangan setelah siswa selesai

membaca puisi.

(5) Peneliti membuat perjanjian dengan siswa, kalau ada yang

mengucapkan kata kasar (:misuh), memaki, mengumpat, dan mengejek

teman (serta agresi verbal secara aktif lainnya) akan membacakan puisi

di depan gedung sekolah dan minta maaf pada temannya.

(6) Peneliti memutarkan rekaman musikalisasi puisi sambil menjelaskan

isi puisi per bait.

(7) Peneliti mengadakan tes lisan tentang kemampuan memahami puisi

sambil diputarkan rekaman musikalisasi puisi.

c) Langkah-langkah pada pertemuan ketiga

(1) Peneliti memberi salam pada siswa, menanyakan kabar, dan

menyiapkan siswa.

(2) Peneliti memutarkan rekaman musikalisasi puisi sambil menjelaskan

kata-kata sulit per bait dan per baris.

Page 97: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

97

(3) Peneliti mengadakan tes lisan tentang kemampuan mengartikan kata-

kata sulit sambil memutarkan rekaman musikalisasi puisi.

(4) Peneliti kembali memutarkan rekaman musikalisasi puisi sambil

menjelaskan persamaan kata-kata dalam puisi.

(5) Peneliti mengadakan tes tertulis tentang kemampuan menggunakan

kata-kata bersinonim dalam puisi dengan diiringi rekaman musikalisasi

puisi.

d) Langkah-langkah pada pertemuan keempat

(1) Peneliti memberi salam pada siswa, menanyakan kabar, dan

menyiapkan siswa.

(2) Peneliti mengadakan tanya jawab seputar musikalisasi puisi yang telah

dilaksanakan pada hari-hari sebelumnya.

(3) Peneliti memancing siswa untuk menulis puisi sendiri.

(4) Peneliti memutar rekaman musikalisasi puisi.

(5) Peneliti meminta siswa menulis puisi sederhana tentang apapun yang

mereka pikirkan, mereka rasakan, dan mereka alami dengan diiringi

musik instrumental.

2) Peneliti dan guru menyusun RPP yang berkenaan dengan pembelajaran puisi

melalui musikalisasi puisi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VI.

3) Guru dan peneliti mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang akan

digunakan selama pelaksanaan tindakan yang meliputi:

a) Rekaman musikalisasi puisi yang berjudul Dengan Puisi, Aku karya

Taufiq Ismail yang dibacakan dengan iringan musik instrumental yang

berjudul Canon in D karya Johann Pachelbel menggunakan gitar akustik.

Page 98: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

98

b) File musik instrumental yang berjudul Canon in D karya Johann Pachelbel

versi piano arrangement George Winston.

c) Laptop.

d) Speaker.

e) Roll kabel.

Persiapan lain yang dilaksanakan antara lain adalah pengaturan ruang kelas dan

tempat duduk yang digambarkan sebagai berikut:

Keterangan:

= tempat penempelan lembar puisi dan pemutaran rekaman

musikalisasi puisi

= tempat duduk siswa

Gambar 4.2 Gambar Pengaturan Tempat Duduk

Pada Pelaksanaan Siklus II

b. Pelaksanaan

Seperti apa yang telah tertera pada pelaksanaan tindakan siklus I, dalam

siklus II peneliti juga menyampaikan materi puisi dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia yang berjudul Dengan Puisi, Aku karya Taufiq Ismail melalui

musikalisasi puisi dengan iringan musik instrumental yang berjudul canon in D

Page 99: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

99

karya Johann Pachelbel menggunakan gitar akustik, yang isi rekamannya adalah

sebagai berikut:

Intro: D A Bm F#m G D G A

D A

Dengan puisi aku bernyanyi

Bm F#m

Sampai senja umurku nanti

G D

Dengan puisi aku bercinta

G A

Di batas cakrawala

D A

Dengan puisi aku mengenang

Bm F#m

Keabadian Yang akan Datang

G D

Dengan puisi aku menangis

G A

Jarum waktu bila kejam mengiris

D A

Dengan puisi aku mengutuk

Page 100: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

100

Bm F#m

Nafas zaman yang busuk

G D

Dengan puisi aku berdoa

G A

Perkenankanlah kiranya

Interlude: D G A Bm F#m G D G A

D A

Reff.1: Dengan puisi aku bernyanyi

Bm F#m

Sampai senja umurku nanti

G D

Dengan puisi aku bercinta

G A

Di batas cakrawala

D A

Dengan puisi aku mengenang

Bm F#m

Keabadian Yang akan Datang

G D

Dengan puisi aku menangis

Page 101: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

101

G A

Jarum waktu bila kejam mengiris

Interlude: D G A Bm F#m G D G A

D A

Reff.2: Dengan puisi aku mengutuk

Bm F#m

Nafas zaman yang busuk

G D

Dengan puisi aku berdoa

G A

Perkenankanlah kiranya

Kembali ke: Reff 2

Interlude: D G A Bm F#m G D G A

Kembali ke: Bait I, bait II, dan bait III

Penutup: D G A Bm F#m G D G A

Selain kegiatan yang ada pada siklus I, peneliti juga menambahkan

beberapa perlakuan dan kegiatan sebagai bahan pencarian solusi terhadap masalah

atau hasil pada siklus I. Hasil pelaksanaan tindakan II adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10 Tabel Rincian Kegiatan Pelaksanaan Siklus II

Pertemuan ke-

Bentuk Kegiatan Keterangan

1

15 Feb ‘10

1. Peneliti memberi salam pada

siswa, menanyakan kabar, dan

Page 102: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

102

menyiapkan siswa.

2. Peneliti menjelaskan kegiatan

yang akan dilaksanakan

berdasarkan standar kompetensi,

kompetensi dasar, dan indikator

pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia yang berkaitan dengan

puisi.

3. Peneliti menanyakan tentang

kegiatan membaca puisi yang

telah dilakukan sebelumnya

tentang judul, pengarang, bait,

dan baris pada puisi.

4. Peneliti memutarkan rekaman

musikalisasi puisi, semua siswa

menyimak.

5. Peneliti menempelkan puisi pada

lembar kertas berukuran A3.

6. Peneliti memberi tanda jeda

kemudian memberi contoh

membaca bait pertama yang

telah diberi tanda jeda.

7. Siswa mengikuti membaca bait

pertama yang telah diberi tanda

jeda.

8. Siswa diberi kesempatan untuk

2.1 Peneliti menjelaskan

bahwa pada kegiatan

sebelumnya indikator

dan tujuan pembelajaran

belum tercapai, agar

siswa mengerti.

3.1 Tiga dari empat siswa

mau menjawab, satu

siswa diam saja, tetapi

setelah didekati dan

ditanya ternyata

sebenarnya bisa

menjawab juga.

4.1 Siswa dan peneliti

membarengi suara

pembacaan puisi dalam

rekaman

6.1 Siswa tampak lebih

mudah menerima

penjelasan yang

diberikan.

7.1 Satu siswa membacanya

sering tertinggal.

8.1 Keempat siswa berhasil

Page 103: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

103

memberikan tanda jeda secara

bergantian, dan sampai

menghasilkan seperti berikut:

Dengan puisi / aku bernyanyi

Sampai senja / umurku nanti

Dengan puisi / aku bercinta

Di batas / cakrawala

Dengan puisi / aku mengenang

Keabadian / Yang akan datang

Dengan puisi / aku menangis

Jarum waktu / bila kejam mengiris

Dengan puisi / aku mengutuk

Nafas zaman / yang busuk

Dengan puisi / aku berdoa

Perkenankanlah / kiranya //

9. Peneliti, guru, dan siswa

bersama-sama membaca puisi

yang telah diberi tanda jeda.

10. Peneliti memutarkan rekaman

musikalisasi puisi

mengikuti kegiatan

peneliti.

2

16 Feb ‘10

1. Peneliti memberi salam pada

siswa, menanyakan kabar, dan

menyiapkan siswa.

2. Peneliti memutarkan rekaman

musikalisasi puisi.

3. Siswa diminta membaca puisi

secara bergiliran, lembar puisi

yang digunakan adalah lembar

puisi A3 yang ditempel di

3.1 Tiga dari empat siswa

berhasil membaca puisi

sesuai dengan penjedaan.

Page 104: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

104

tembok kelas dan telah diberi

tanda jeda.

4. Peneliti memberikan reward

berupa tepuk tangan setelah

siswa selesai membaca puisi.

5. Peneliti membuat perjanjian

dengan siswa, kalau ada yang

mengucapkan kata kasar

(:misuh), memaki, mengumpat,

dan mengejek teman (serta agresi

verbal secara aktif lainnya) akan

membacakan puisi di depan

gedung sekolah dan minta maaf

pada temannya.

6. Peneliti memutarkan rekaman

musikalisasi puisi sambil

menjelaskan isi puisi per bait.

7. Peneliti mengadakan tes lisan

tentang kemampuan memahami

puisi sambil diputarkan rekaman

musikalisasi puisi.

4.1 Tepuk tangan membuat

siswa semakin percaya

diri, sehingga ada

sukarela dari siswa untuk

membacakan puisi lagi

setelah semuanya selesai

maju.

5.1 Para siswa agak jera,

sehingga selama

pelaksanaan

pembelajaran semua

siswa berhati-hati

menjaga kata dan

sikapnya terhadap teman.

6.1 Kegiatan diselingi

dengan tanya jawab pada

siswa untuk menambah

daya ingat siswa.

7.1 Tiga dari empat siswa

berhasil mengalami

peningkatan skor, dan

satu siswa mendapat skor

yang sama seperti pada

siklus I

3

19 Feb ‘10

1. Peneliti memberi salam pada

siswa, menanyakan kabar, dan

Page 105: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

105

menyiapkan siswa.

2. Peneliti memutarkan rekaman

musikalisasi puisi sambil

menjelaskan kata-kata sulit per

bait dan per baris.

3. Peneliti mengadakan tes lisan

tentang kemampuan mengartikan

kata-kata sulit sambil

memutarkan rekaman

musikalisasi puisi.

4. Peneliti kembali memutarkan

rekaman musikalisasi puisi

sambil menjelaskan persamaan

kata-kata dalam puisi.

5. Peneliti mengadakan tes tertulis

tentang kemampuan

menggunakan kata-kata

bersinonim dalam puisi dengan

diiringi rekaman musikalisasi

puisi.

2.1 Kegiatan diselingi

dengan tanya jawab pada

siswa untuk menambah

daya ingat siswa.

3.1 Keempat siswa

mengalami peningkatan

skor dari siklus I.

4.1 Kegiatan diselingi

dengan tanya jawab pada

siswa untuk menambah

daya ingat siswa.

5.1 Tiga dari empat siswa

mengalami peningkatan

skor dari siklus I ke

siklus II, satu siswa

mendapatkan skor tetap

seperti pada hasil tes

pelaksanaan siklus I.

4

20 Feb ‘10

1. Peneliti memberi salam pada

siswa, menanyakan kabar, dan

menyiapkan siswa.

2. Peneliti mengadakan tanya jawab

seputar musikalisasi puisi yang

telah dilaksanakan pada hari-hari

sebelumnya.

2.1 Siswa tampak lebih aktif

menjawab pertanyaan-

pertanyaan peneiti.

2.2 Peneliti memberikan

reward berupa ucapan

pintar dan mengelus

Page 106: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

106

3. Peneliti memancing siswa untuk

menulis puisi sendiri.

4. Peneliti memutar rekaman

musikalisasi puisi.

5. Peneliti meminta siswa menulis

puisi sederhana tentang apapun

yang mereka pikirkan, mereka

rasakan, dan mereka alami

dengan diiringi musik

instrumental.

kepala siswa yang bisa

menjawab.

3.1 Peneliti mengutarakan

tentang tulisan yang

telah dibuat pada

pelaksanaan tindakan

sebelumnya sudah bagus,

tetapi akan lebih bagus

jika siswa lebih bebas

mengekspresikan

perasaan melalui tulisan

lagi.

4.1 Siswa membarengi

pembacaan puisi dalam

rekaman.

Tabel 4.11 Tabel Hasil Pengamatan Kemampuan Membaca Puisi Siklus II

No. Nama Siswa Kemampuan Membaca Puisi

1. A.W Membaca dengan suara dan tempo perlahan-lahan,

tetapi mengikuti tanda jeda.

2. A.M Membaca masih dengan tempo cepat, tergesa-gesa

dan tersendat-sendat, tanda jeda diikuti semuanya.

3. Frm. Suara mantap dan pembacaan sesuai dengan tanda

jeda.

Page 107: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

107

4. S.M Membaca sesuai dengan tanda jeda yang telah

diberikan.

Tabel 4.12 Tabel Hasil Kemampuan Menulis Puisi Siklus II

No. Nama Siswa Puisi Sederhana (kata/frase/kalimat/paragraf) yang Ditulis Siswa

1. A.W Aku jatuh. sepeda

Aku disuruh masuk kelas.

Saya luka banyak.

Nanti diobati rumahku sendiri.

Aku keceh.

2. A.M Hai kamu, itu jalan pake mata

Bukan pake dengkul

Bukannya minta maaf

Malah tinggal pergi tidak

sopan

3. Frm. Ibu Aku minta maaf kepada ibu, ayah

dulu aku nakal kepada ibu dan ayah

juga aku bohong kepadamu ibu

Ibu Aku minta maaf

Karena aku sudah menjahati ibu dan ayah

dan teman-temanku. Aku minta maaf dulu

Aku menjahati kamu. minta maaf ya ibu bapak guru

dulu aku menjahati ibu dan Bapak guru

dan aku terima kasih kepada ibu bapak guru dan

teman-temanku.

4. S.M Saya bisa marah.

Saya marah teman.

Saya sedih.

Saya senang, gembira, Saya bernyanyi.

Page 108: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

108

Tabel 4.13 Tabel Hasil Post-Test II

Skor No. Nama Siswa

Soal I Soal II Soal III Nilai Post-

Test 2

1. A.W 4 2 6 4.67

2. A.M 8 7 6 7

3. Frm. 7 8 3 6

4. S.M 6 6 7 6.33

Keterangan:

Soal I : Soal kemampuan menggunakan kata bersinonim

Soal II : Soal kemampuan memahami puisi

Soal III: Soal kemampuan mengartikan kata-kata sulit

c. Observasi

Sebagaimana yang telah dibahas pada observasi atau pengamatan pada

siklus I bahwa dalam kegiatan observasi peneliti sebagai partisipan aktif secara

langsung mengamati dan mempelajari kemampuan dan perkembangan siswa,

sedangkan guru sebagai pengamat kegiatan yang memberikan masukan dan

penilaian demi lancarnya kegiatan pada pertemuan selanjutnya. Selain itu tahap

ini merupakan tahap dimana penelitian difokuskan pada agresi verbal yang

ditampakkan siswa dan perilaku atau kemampuan membaca siswa.

Pertemuan dengan siswa pada siklus ini diawali pada hari Selasa, 16

Februari 2010. Selama pelaksanaan tindakan II, penilaian agresi verbal

berdasarkan pengamatan guru adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14 Tabel Hasil Pengisian Checklist Agresi Verbal Pada Siklus II

No. Aspek yang diamati Nama Siswa

Page 109: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

109

A.W A.M Frm S.M

A. Agresi Verbal Aktif

1. Anak berkata kasar selama kegiatan

pembelajaran 1 1 1 1

2. Anak membodohkan teman selama kegiatan

pembelajaran 1 2 1 1

3. Anak melakukan pemaksaan pada teman

selama kegiatan pembelajaran 1 1 2 1

4. Anak membuat gaduh selama kegiatan

pembelajaran di kelas 1 1 1 1

5. Anak mengolok-olok teman selama kegiatan

pembelajaran 1 2 1 1

6. Anak memaki teman selama kegiatan

pembelajaran 1 2 1 1

7. Anak menyebarkan gosip (kebohongan atau

memfitnah) teman lain selama kegiatan

pembelajaran.

1 1 1 1

8. Anak suka berbicara tentang dirinya sendiri

selama kegiatan pembelajaran 1 1 1 2

9. Anak memberi kritik pedas pada teman atau

memberi julukan pada teman 1 1 1 1

10. Anak suka berkelahi atau perang mulut dengan

teman 1 2 1 2

11. Anak memberi komentar yang merendahkan 1 2 1 1

Total Skor 11 16 12 13

B. Agresi Verbal Pasif

1. Anak menolak berbicara dengan guru atau

teman selama kegiatan pembelajaran 2 1 1 1

2. Anak menolak menjawab pertanyaan saat 1 2 1 1

Page 110: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

110

ditanya.

3. Anak tidak memperhatikan pada penjelasan

guru atau tidak memperhatikan teman yang

sedang maju ke depan kelas (dalam rangka

melaksanakan tugas)

3 1 1 2

4. Anak memboikot pendapat teman saat kegiatan

pembelajaran 1 1 1 1

5. Anak bersikap sinis pada teman. 1 2 1 1

Total Skor 8 7 5 6

Keterangan:

1) 1 : TP (Tidak Pernah)

2 : P (Pernah, intensitas kejadian 1-2 kali)

3 : J (Jarang, ntensitas kejadian lebih dari 2 kali dengan jangka waktu yang

tidak selalu)

4 : S (Sering)

2) Penilaian Agresi Verbal Aktif:

11-21 : Indikasi Agresi Verbal Aktif pada anak rendah

22-32 : Indikasi Agresi Verbal Aktif pada anak sedang

33-44 : Indikasi Agresi Verbal Aktif pada anak tinggi

3) Penilaian Agesi Verbal Pasif

5-9 : Indikasi Agresi Verbal Pasif pada anak rendah

10-14 : Indikasi Agresi Verbal Pasif pada anak sedang

15-20 : Indikasi Agresi Verbal Pasif pada anak tinggi

Sedangkan hasil pengamatan kemampuan membaca puisi guru dan peneliti

membuat catatan berikut:

1) Tiga dari empat siswa sudah mampu membaca puisi yang berjudul Dengan

Puisi, Aku karya Taufiq Ismail sesuai dengan tanda jeda.

2) Satu siswa lain sebenarnya sudah bisa, tetapi kadang kembali kepada cara

membacanya semula yang tergesa-gesa dan tersendat-sendat.

Page 111: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

111

d. Refleksi

Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran menggunakan musikalisasi puisi

dapat berjalan dengan baik. Kekurangan pada pelaksanaan sebelumnya sudah

dapat diatasi. Siswa dapat menekan agresi verbalnya dan lebih antusias terhadap

pembelajaran puisi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan

musikalisasi puisi.

Penekanan tingkat indikasi agresi verbal pada siswa yang masih belum

tuntas pada siklus sebelumnya diatasi dengan penambahan jumlah pemutaran

musikalisasi puisi dan penegasan pada siswa yang menampakkan agresi verbal,

sehingga pada siklus ini indikasi agresi verbal pada semua siswa masuk dalam

kategori rendah.

Pembacaan puisi sesuai dengan tanda jeda yang belum sepenuhnya

dilakukan siswa diatasi dengan melibatkan siswa secara aktif dalam memberikan

tanda jeda pada puisi sehingga pada akhir pelaksanaan siklus ketiga siswa sudah

dapat membawakan puisi sesuai dengan tanda jeda.

Pada siklus sebelumnya, siswa secara tidak beraturan mengarah ke sumber

suara selama pelaksanaan musikalisasi puisi. Oleh karena itu, pada siklus ini

peneliti sengaja mendekatkan siswa dengan sumber suara dengan catatan siswa

duduk secara teratur menglilingi peneliti. Melalui kegiatan ini siswa tidak perlu

lagi berhamburan mengarah pada sumber suara.

Dalam penelitian ini belum ada tindakan secara khusus untuk mengatasi

kekayaan kosa kata pada siswa yang masih sangat terbatas. Akan tetapi, puisi

yang ditulis siswa lebih banyak daripada siklus sebelumnya.

C. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas yang berjudul Penggunaan Musik dan Puisi

Melalui Musikalisasi Puisi untuk Mengatasi Agresi Verbal Pada Siswa Kelas VIB

SLB E Bhina Putera Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010 ini dilakukan dalam dua

Page 112: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

112

siklus yang pada setiap siklusnya terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu tahap

perencanaan, kedua adalah tahap pelaksanaan, yang ketiga tahap observasi, dan

terakhir adalah tahap refleksi. Sebelum tahap-tahap kegiatan dalam siklus I dan

siklus II dimulai, peneliti mengadakan kegiatan pra-siklus untuk mendapatkan

data empiris yang akan digunakan sebagai bahan penguat perbandingan

perkembangan kemampuan siswa pada siklus I dan siklus II, selain berdasarkan

hasil pengamatan peneliti selama Program Pengalaman Lapangan.

Pada siklus I peneliti berperan sebagai guru dan guru kolaborator berperan

sebagai pengamat. Selama pelaksanaan tindakan, ternyata ada masalah yang perlu

dibenahi. Masalah-masalah tersebut dijadikan bahan perbaikan ke siklus II.

Siklus II merupakan wadah untuk memberikan solusi atas masalah-masalah

yang muncul pada siklus I. Keberhasilan penggunaan musik dan puisi melalui

musikalisasi puisi dalam mengatasi agresi verbal dapat diamati berdasarkan

indikator-indikator yang telah ditentukan berikut ini:

1. 100% siswa menampakkan indikasi agresi verbal yang rendah selama kegiatan

pembelajaran.

Sebelum pelaksanaan tindakan, berdasarkan pengamatan peneliti selama

Program Pengalaman Lapangan dan didukung oleh informasi dari guru kelas

sekaligus guru kolaborator sebagian siswa memiliki tingkat agresi verbal yang

tergolong tinggi, terutama untuk agresi verbal aktif. Akan tetapi penggunaan

musikalisasi puisi membuat siswa menampakkan indikasi agresi verbal yang

sedang hingga rendah yang bisa dilihat dari hasil pengamatan agresi verbal siswa

melalui lembar observasi dari siklus I ke siklus II. Sesuai dengan hasil pengisian

lembar observasi yang berupa checklist tersebut semua siswa menunjukkan

penurunan angka agresi verbal. Secara tidak langsung hal tersebut memiliki

makna bahwa siswa mengalami perkembangan yang berarti dalam menekan agresi

verbalnya, terutama di kelas saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.

Berikut merupakan hasil dari penilaian tersebut:

Tabel 4.15 Tabel Hasil Perkembangan Agresi Verbal Aktif dari Siklus I ke

Page 113: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

113

Sedangkan untuk hasil penilaian agresi verbal pasif adalah sebagai berikut:

Setelah membaca tabel 4.15 dan 4.16 dapat dinyatakan bahwa empat dari empat

siswa mampu menampakkan indikasi agresi verbal yang rendah selama kegiatan

pembelajaran menggunakan musikalisasi puisi. Dari keempat siswa yang berhasil

tersebut jika diprosentasekan menjadi: 4/4 x 100% = 100%. Jadi, 100% siswa

kelas VIB SLB E Bhina Putera menampakkan indikasi agresi verbal yang rendah

selama kegiatan pembelajaran menggunakan musikalisasi puisi. Secara khusus,

dari hasil tersebut dapat dinyatakan musikalisasi puisi lebih efektif untuk

mengatasi agresi verbal aktif daripada agresi verbal pasif.

2. 75% siswa mampu membaca puisi di depan kelas sesuai dengan pemberian

tanda jeda pada puisi

Siklus II

No. Nama Siswa

Siklus I Siklus II Keterangan Prosentase

1. A.W 12 11 rendah ke rendah 2.27%

2. A.M 38 16 tinggi ke rendah 50%

3. Frm. 27 12 sedang ke rendah 34.09%

4. S.M 16 13 rendah ke rendah 6.82%

Rata-rata 23.25 13 sedang ke rendah 23.3%

Tabel 4.16 Tabel Hasil Perkembangan Agresi Verbal Pasif dari Siklus I ke Siklus II

No. Nama Siswa

Siklus I Siklus II Keterangan Prosentase

1. A.W 14 8 sedang ke rendah 30%

2. A.M 16 7 tinggi ke rendah 45%

3. Frm. 5 5 rendah ke rendah 0%

4. S.M 5 6 rendah ke rendah -5%

Rata-rata 10 6.5 sedang ke rendah 17.5%

Page 114: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

114

Meskipun dengan tempo membaca yang berbeda-beda, tiga dari empat

siswa mampu membaca puisi sesuai dengan tanda jeda pada puisi. Hal itu berarti

siswa dapat membedakan antara membaca bacaan cerita dengan puisi.

Prosentase keberhasilan: 3/4 x 100% = 75%

Jadi, 75% siswa kelas VIB SLB E Bhina Putera telah mampu membaca puisi

sesuai dengan jeda.

3. 75% siswa mampu membuat puisi sederhana

Secara umum, semua siswa sudah mampu menulis puisi sederhana. Dengan

keterbatasan kosa kata dan gaya bahasa yang mereka miliki, mereka sudah

berhasil mengungkapkan apa yang mereka rasakan, apa yang mereka alami, apa

yang mereka pikirkan, dan apa yang mereka inginkan dalam bentuk tulisan. Di

kemudian hari, hal itu bisa menjadi stimulus bagi siswa sebagai wadah dari agresi

verbal yang kemudian diungkapkan ke dalam bentuk bahasa tertulis. Sehingga

makna agresi verbal itu berubah makna dan bentuknya menjadi puisi.

Selain itu, kemampuan menulis puisi sederhana ini tampak sekali

perkembangannya. Pada kegiatan pra-siklus ada dua dari empat siswa yang mau

menulis, meskipun hanya berupa frase saja. Kemudian pada siklus I, tiga dari

empat siswa bisa menulis dan bukan sekedar frase saja. Selanjutnya pada siklus II

semua siswa menulis puisi sederhana dengan pilihan kata dan gaya bahasa mereka

sendiri.

Prosentase keberhasilan: 4/4 x 100% = 100%

Jadi, 100% siswa kelas VIB SLB E Bhina Putera mampu membuat puisi

sederhana.

4. 75% siswa menunjukkan peningkatan nilai dari pre-test ke post-test.

Dalam pelaksanaan pre-test, post-test I, dan post-test II yang dirangkum

dari kegiatan pra-siklus, siklus I, sampai dengan siklus II semua siswa mengalami

peningkatan capaian nilai kemampuan menggunakan kata-kata bersinonim,

kemampuan memahami puisi, dan kemampuan mengartikan kata-kata sulit yang

dirangkum dalam tabel 4.17 berikut ini:

Page 115: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

115

Tabel 4.17 Tabel Hasil Perkembangan dari Pre-Test, Post-Test I, dan Post-Test II Pada Siklus I dan Siklus II

No. Nama Siswa Pre-Test Post-Test I

Post-Test II

Keterangan

1. A.W 1.0 2.67 4.67 Meningkat

2. A.M 3.33 3.75 7.0 Meningkat

3. Frm. 2.33 3.67 6.0 Meningkat

4. S.M 1.33 3.33 6.33 Meningkat

Rata-rata 1.99 3.36 6.0 Meningkat

a. Pre-Test ke Post-Test I

Meskipun pada post-test I siswa mengalami peningkatan nilai dari

kegiatan pre-test sebelumnya, siswa belum mencapai standar nilai yang

ditentukan.

Tabel 4.18 Tabel Prosentase Peningkatan Nilai Pre-Test ke Post-Test I

No. Nama Siswa Pre-Test Post-Test I

Prosentase Peningkatan

1. A.W 1.0 2.67 16.7%

2. A.M 3.33 3.75 4.2%

3. Frm. 2.33 3.67 13.4%

4. S.M 1.33 3.33 20%

Rata-rata 1.99 3.36 13.7%

Keterangan : Prosentase peningkatan diperoleh dari hasil post-test I dikurangi

hasil pre-test dibagi 10 sebagai nilai maksimum kemudian

dikalikan dengan 100%.

Pada tabel tersebut prosentase paling tinggi diperoleh S.M yaitu 20% sedangkan

prosentasr yang paling rendah diperoleh A.M. Keempat siswa tersebut belum

mampu mencapai standar nilai kelulusan minimum yang ditetapkan oleh guru dan

peneliti. Dengan peningkatan nilai pada table 4.18 ketuntasan nilai yang dicapai

siswa pada siklus I adalah sebagai berikut:

Page 116: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

116

Tabel 4.19 Tabel Prosentase Ketuntasan Nilai Pre-Test ke Post-Test I

No. Nama Siswa Pre-Test Post-Test I

Prosentase Ketuntasan

1. A.W 1.0 2.67 30.36%

2. A.M 3.33 3.75 7.63%

3. Frm. 2.33 3.67 24.36%

4. S.M 1.33 3.33 36.36%

Rata-rata 1.99 3.36 24.91%

Keterangan : Prosentase ketuntasan diperoleh dari hasil post-test I dikurangi

hasil pre-test dibagi 5.5 sebagai standar nilai ketuntasan minimum

yang ditentukan, kemudian dikalikan dengan 100%.

Setelah mengamati hasil post-test I, keempat siswa memang telah mengalami

peningkatan nilai. Akan tetapi, keempat siswa tersebut belum mampu mencapai

standar nilai ketuntasan minimum yang ditentukan, yaitu 5.5. Dengan

pertimbangan tersebut, peneliti merasa perlu diadakannya siklus II untuk

meningkatkan hasil post-test siswa.

b. Post-Test I ke Post-Test II

Tabel 4.20 Tabel Prosentase Peningkatan Nilai Post-Test I Ke Post-Test II

No. Nama Siswa Post-Test I

Post-Test II

Prosentase Peningkatan

1. A.W 2.67 4.67 20%

2. A.M 3.75 7.0 32.5%

3. Frm. 3.67 6.0 23.3%

4. S.M 3.33 6.33 30%

Rata-rata 3.36 6.0 26.4%

Page 117: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

117

Keterangan : Prosentase peningkatan diperoleh dari hasil post-test II dikurangi

hasil post-test I dibagi 10 sebagai nilai maksimum kemudian

dikalikan dengan 100%.

Tabel 4.21 Tabel Prosentase Ketuntasan Nilai Post-Test I Ke Post-Test II

No. Nama Siswa Post-Test I

Post-Test II

Prosentase Ketuntasan

1. A.W 2.67 4.67 36.36%

2. A.M 3.75 7.0 63.64%

3. Frm. 3.67 6.0 42.36%

4. S.M 3.33 6.33 54.55%

Rata-rata 3.36 6.0 48%

Keterangan : Prosentase ketuntasan diperoleh dari hasil post-test II dikurangi

hasil post-test I dibagi 5.5 sebagai standar nilai ketuntasan

minimum yang ditentukan, kemudian dikalikan dengan 100%.

Hasil pada post-test II kembali menunjukkan peningkatan nilai dari kegiatan-

kegiatan sebelumnya. Pada kegiatan ini tiga dari empat siswa telah dapat

mencapai standar nilai ketuntasan yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil ini,

dapat diperoleh kesimpulan empat dari empat siswa mengalami peningkatan nilai,

tetapi hanya tiga dari empat siswa yang dapat mencapai standar nilai ketuntasan

yang telah ditetapkan.

Page 118: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

118

0

2

4

6

8

A. W A. M Frm. S. M Rata-rata

Nama siswa

Nila

i

Pre-Test

Post-Test I

Post-Test II

Secara keseluruhan hasil pre-test, post-test I dan post-test II dapat diamati

pada grafik berikut:

Grafik 4. 1 Grafik Perkembangan Nilai Siswa Dari Pre-Test, Post-Test I dan Post-Test II

Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa selisih antara nilai pre-test ke

post-test I tidak begitu menonjol. Sedangkan pada post-test II perubahan nilai jauh

lebih besar daripada tes sebelumnya. Dengan kata lain, selisih antara nilai pre-test

dengan post-test I dan selisih antara nilai post-test I dengan post-test II berbeda

jauh. Hal ini dikarenakan pada siklus I, tepatnya pada pelaksanaan post-test untuk

test lisan terjadi ledakan emosi pada beberapa siswa yang mempengaruhi siswa

lainnya. Sehingga meskipun mengalami peningkatan nilai, hasil tes bisa dikatakan

belum menginterpretasikan kemampuan siswa secara optimal. Oleh karena itu,

pada siklus II peneliti berusaha menciptakan lingkungan belajar yang lebih

kondusif sehingga tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan

emosi secara berlebihan yang diwujudkan dalam bentuk agresi verbal dan akan

berpengaruh pada hasil tes, baik tes tertulis maupun tes lisan.

Siswa AW mengalami peningkatan nilai sebesar 1.67 dari pre-test ke post-

test I, AM sebesar 0.42, Frm sebesar 1.34, dan SM sebesar 2.00, sehingga

peningkatan nilai terbesar terjadi pada SM dan terendah pada AM. Sebagaimana

yang telah diungkapkan pada paragraf sebelumnya bahwa selama pelaksanaan

Page 119: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

119

siklus I sempat terjadi ledakan emosi, maka tidak diherankan jika hal tersebut

berpengaruh pada hasil tes yang diperoleh siswa.

Pada post-test kedua ternyata para siswa mengalami peningkatan nilai yang

lebih dari peningkatan nilai pada post-test pertama. Dari post-test I ke post-test II

selisih nilai AW adalah 2.00 lebih besar dari nilai sebelumnya. Selisih tertinggi

memang dialami AM yaitu 4.75 dimana sebelumnya siswa ini mendapatkan

selisih nilai yang paling rendah. Sedangkan untuk siswa Frm 2.33 dan SM 3.00.

Akan tetapi untuk rata-rata kelas, bisa dikatakan peningkatan nilai hampir

terjadi secara konstan. Pada pre-test rata-rata nilai menunjukkan 1.99 kemudian

naik menjadi 3.36 pada post-test pertama. Selisih angka sebanyak 1.37.

Selanjutnya pada post-test kedua rata-rata nilai para siswa naik lagi menjadi 6.0,

sehingga didapatkan angka 2.64 untuk selisih nilai berikutnya antara post-test

pertama dengan post-test kedua.

Meskipun ada ketidakstabilan peningkatan nilai pada tiap-tiap siswa, secara

keseluruhan semua siswa mengalami peningkatan nilai. Ibu Ratnaningsih selaku

guru kelas juga menyatakan bahwa, perilaku satu anak berpengaruh pada perilaku

anak lain selanjutnya. Hal itu memberi dampak pada hasil belajarnya pula.

Jadi, 100% siswa kelas VIB SLB E Bhina Putera menunjukkan

peningkatan nilai dari pre-test ke post-test I kemudian ke post-test II dengan

prosentase keberhasilan: 4/4 x 100% = 100%.

Page 120: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

120

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan data penelitian, dapat disimpulkan

bahwa penggunaan musik dan puisi melalui musikalisasi puisi dapat mengatasi

agresi verbal pada siswa kelas VIB SLB E Bhina Putera Surakarta tahun ajaran

2009/2010. Dalam penelitian ini ternyata musikalisasi puisi lebih efektif

digunakan untuk mengatasi agresi verbal aktif.

Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya ketercapaian indikator sebagai

berikut:

5. 100% (4 dari 4) siswa menampakkan indikasi agresi verbal yang rendah

selama kegiatan pembelajaran;

6. 75% (3 dari 4) siswa mampu membaca puisi di depan kelas sesuai dengan

pemberian tanda jeda pada puisi;

7. 75% (3 dari 4) siswa mampu membuat puisi sederhana; dan

8. 75% (3 dari 4) siswa menunjukkan peningkatan nilai dari dari pre-test ke post-

test I pada siklus I dan peningkatan dari post-test I ke post-test II pada siklus

II.

B. IMPLIKASI

Karena penggunaan musik dan puisi melalui musikalisasi puisi dapat

mengatasi agresi verbal pada siswa kelas VIB SLB E Bhina Putera Surakarta

tahun ajaran 2009/2010, musikalisasi puisi perlu diterapkan pada kegiatan belajar

mengajar khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi puisi.

Selain menghadirkan suasana yang ramah, riang, dan nyaman, musikalisasi puisi

103

Page 121: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

121

menarik minat dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran,

serta memberi pengaruh positif pada perilaku siswa di kelas.

C. SARAN

Dari hasil simpulan yang telah disampaikan, saran-saran yang bisa

diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Saran untuk Kepala Sekolah

a. Sebaiknya Kepala Sekolah menyediakan tenaga khusus untuk memberikan

sosialisasi dan bimbingan kepada para guru agar dapat mengenal dan

memahami musikalisasi puisi hingga dapat menerapkan di kelas.

b. Sebaiknya Kepala Sekolah lebih mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan

prasarana yang telah ada agar dapat digunakan di kelas sebagai media

pengadaan musikalisasi puisi sebagai wahana terapi bagi siswa-siswa

beragresi verbal lainnya dan sebagai bentuk metode dalam menyampaikan

materi puisi.

2. Saran untuk Guru

a. Guru sebaiknya sesekali menghidupkan suasana kelas melalui musikalisasi

puisi.

b. Ada baiknya guru menggunakan musikalisasi puisi untuk pembelajaran

Bahasa Indonesia dengan materi puisi.

3. Saran untuk Peneliti Selanjutnya

Setelah penelitian selesai, ditemukan adanya kekurangan oleh peneliti

sebagai berikut:

a. Ketiadaan rumus statistik yang digunakan sehingga reliabilitasnya lemah;

b. Penelitian ini dilakukakan pada siswa dengan kemampuan intelegensi di

bawah rata-rata sehingga penggunaan kata dalam membuat puisi sangat

terbatas;

c. Pemberian hukuman bagi siswa seharusnya tidak perlu dilakukan;

d. Tidak difokuskan pada agresi verbal aktif.

Page 122: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

122

Oleh karena itu disarankan kepada peneliti selanjutnya supaya dapat

mengkaji lebih lanjut agar hasil penelitian yang dilakukan bisa digeneralisasikan

pada SLB E yang lain.

Page 123: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

123

DAFTAR PUSTAKA

Anantasari. 2006. Menyikapi Perilaku Agresif Anak. Yogyakarta: Kanisus

Ainul Qoyim. 2009. Musikalisasi Puisi Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Apresiasi Puisi Pada Siswa Kelas V-B SD Negeri Mojosongo 3 Surakarta. Vol. 1

Anynomous. 2006. Johann Pachelbel. http://www.buzzle.com/editorials/9-1-2006-107303.asp

Armstrong, Thomas. 2004. Kamu Itu Lebih Cerdas Daripada yang Kamu Duga. Batam: Interaksara

Atkinson, Rita L.,et all.1983. Pengantar Psikologi Jilid 2 (Introduction To Psychology Eighth Edition). Jakarta: Erlangga

Campbell, Don. 2002. Efek Mozart Bagi Anak-Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustakan Utama

Cynthia Quiroga Murcia, Stephan Bongard and Gunter Kreutz. 2009. Emotional and Neurohumoral Responses to Dancing Tango Argentino: The Effects of Music and Partner. Vol. 1, 14. Music and Medicine

Dallin, Leon. Listeners Guide to Musical Understanding. WCB: Brown and Benchmark Publisher

De Porter, Bobby, et all. 2005. Quantum Teaching: Mempraktikan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifa

Dedik S. Santoso. 2002. Pengaruh Musik Terhadap Performance Fisik. http://puslit2.petra.ac.id/ ejournal/index.php/ind/article/viewArticle/16005

Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

Dian Marsapeli oleh Desyandri. 2009. Penerapan PAIKEM dalam Pembelajarn Musik Ensembel Pianica di Kelas V Sekolah Dasar. http//:Penerapan PAIKEM dalam Pembelajaran Musik Ensambel Pianica di Kelas V Sekolah Dasar « Desyandri’s Weblog.html

Drajat Aditya, dkk. 2009. Kuliah Simulasi Dini dan Tumbuh Kembang ABK: Masalah-Masalah yang Dihadapi Anak Pra-Sekolah. Surakarta: PLB FKIP UNS

Dyah Kusuma. 2008. Cerdas Musik Usia Dini. http://merawat-anak.blogspot.com/search/label/ Dunia%20 Music

Page 124: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

124

Echols, John M. dan Hassan Shadily.1996. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia

Edi Warsidi dan Farika. 2008. Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas 6 untuk Kelas VI SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas

Fadlya El’Arsya. 2009. Musik Iringi Simulasi Ujian Praktek. http://www.jurnalbogor.com/?p= 22730

Fuad Nashori dan Rachmy Diana. 2009. Agresivitas dalam Pendidikan: Masalah dan Solusinya. http://www.pikirdong.org/pendidikan/pend13agresi.php

Gojan 36. 2007. Canon in D Mayor. http://www.hinamagazine.com/index .php/2007/01/29/ canon-in-d-mayor/

H. Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Herman J. Waluyo. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga

Hurlock, Elizabeth B. 2006. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

I.G.A.K. Wardhani, dkk. 2005. Pengantar Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Universitas Terbuka Depdiknas

Kasihani Kasbolah. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang

Karsidi dan Nafron Hasjim. 2006. Gemar Berbahasa Indonesia 6 untuk Kelas VI SD dan MI. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Kartini Kartono.1989. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. Bandung: Mandar Maju

Maryati. 2009. Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTS Kelas IX. http://pendidikan-tuban.org/bse/BSE%20SMP-MTs/43.%20Bahasa%20dan %20Satra%20Indonesia-3%20IX%20MARYATI%20SUTOPO/05-Bab %204.pdf.

Masoud Nematian, Reza Khanmohammad, dan Nzanin Hajigholamrezaei. 2006. Music Therapy and Aggression in 50 Children with Mild Mental Handicap: A Clinical Trial.

Mitrariset. 2009. Agresivitas. http://www.mitrariset.com/2009/04/agresivitas.html

Nevid, Jeffrey S. dkk.2005. Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga

Page 125: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

125

Nizar Alam Hamdani dan Dody Hermana. 2008. Classroom Action Research. Jakarta: Rahayasa

Rachmat Djoko Pradopo. 1993. Pengkajian Puisi: Analisis Strata dan Analisis Struktural dan Semiotik.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Ronald Pandjaitan. 2005. Artikel Musik. http://www.wartaadvent.org/ Warta/WAO_Artikel _Musik_2005.doc

Rochiati Wiriaatmadja. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya

Salcha Hatrasy. 1996. Tuna Laras. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press

Sari Rachmawati. 2006. Penanganan Tingkah Laku Agresif di Taman Kanak-Kanak. http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/tmp/2390.html

Singgih D. Gunarsa. 1995. Psikologi Anak Bermasalah. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Sloboda, John. 2005. Exploting the Musical Mind: Cognition, Emotion, Ability, Function. Oxford: Oxford University Press

Suharsimi Arikunto, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara

. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta

Sukarno. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (Prinsip-Prinsip Dasar dan Implementasinya). Surakarta: Media Perkasa

Sutedjo dan Kasnadi. 2008. Menulis Kreatif, Kiat Cepat Menulis Puisi dan Cerpen. Yogyakarta: Nadi Pustaka

Sutjihati Somantri. 1996. Psikologi Anak Luar Biasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Suyono Suyatno, dkk. 2003. Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-anak. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Tropeano, Eliana.2006. Does Rap or Rock Music Provoke Violent Behaviour?. Vol. 1, Journal of Undergraduate Psychological Research.

Umar Tirtarahardja dan S. L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Wahyuni Suryaningsih dan Retno Anggraini. 2009. Hubungan Kekerasan Orang Tua Terhadap Anak Dengan Perilaku Agresif Pada Siswa Smp Negeri 2

Page 126: PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI …... · NIP. 19600727 198702 1 001 . 5 ABSTRAK Ika Trisno W. PENGGUNAAN MUSIK DAN PUISI MELALUI MUSIKALISASI PUISI UNTUK MENGATASI

126

Ungaran. http://psikologi-unissula/2009/hubungan-kekerasan-orangtua-terhadap-anak-dengan-perilaku-agresif-pada-siswa-smp-negeri-2-ungaran .html

Whandi. 2009. Perilaku Agresif pada Anak yang Memiliki Hobi Bermain Video Game. http://whandi.net/2009/03/dunia-remaja/perilaku-agresif-pada-anak-yang-memiliki-hobi-bermain-video-game.html

Wikipedia. Musik. http://id.wikipedia.org/wiki/Musik

. 2006. Pachelbel’s Canon. http://en.wikipedia.org/wiki/Pachelbel %27s_Canon

Yahoo. 2009. Apresiasi Puisi Lewat Musikalisasi Puisi. http://groups.yahoo.com/ group/pasarbuku/message/9727