191
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN SISWA KELAS V SDN PENEKET SKRIPSI Oleh: RESTU HERI SURYANA NIM X7210112 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Desember 2012

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES

TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN

MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN

SISWA KELAS V SDN PENEKET

SKRIPSI

Oleh:

RESTU HERI SURYANA

NIM X7210112

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Desember 2012

Page 2: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Restu Heri Suryana

NIM : X7210112

Jurusan/Program Studi : Ilmu Pendidikan/PGSD

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul PENGGUNAAN PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG

OPERASI HITUNG PECAHAN SISWA KELAS V SDN PENEKET ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi

yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan tercantum dalam

daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Desember 2012

Yang membuat pernyataan

Restu Heri Suryana

Page 3: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES

TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN

MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN

SISWA KELAS V SDN PENEKET

Oleh:

RESTU HERI SURYANA

NIM X7210112

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Desember 2012

Page 4: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament

dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika tentang Operasi Hitung

Pecahan Siswa Kelas V SDN Peneket

Disusun oleh:

Nama : Restu Heri Suryana

NIM : X7210112

Program Studi : S1 PGSD

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Desember

2012

Pembimbing I

Drs. Suhartono, M. Pd

NIP. 19620520 198803 1 003

Pembimbing II

Drs. Ngatman, M. Pd

NIP. 19590625 198703 1 006

Page 5: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams

Games Tournament dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika tentang

Operasi Hitung Pecahan Siswa Kelas V SDN Peneket yang disusun oleh:

Nama : Restu Heri Suryana

NIM : X7210112

Telah dipertahankan di hadapan Tim Pengiji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi

salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Selasa

Tanggal : 18 Desember 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M. Pd

Sekretaris : Kartika Chrysti S., M. Si

Anggota I : Drs. Suhartono, M. Pd

Anggota II : Drs. Ngatman, M. Pd

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 6: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Restu Heri Suryana. PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN SISWA KELAS V SDN PENEKET. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Desember 2012.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan langkah penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dalam peningkatkan pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas V SD; (2) meningkatkan pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas V SD dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament; dan (3) menemukan kelebihan dan kekurangan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dalam peningkatan pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas V SD.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Peneket yang berjumlah 29 siswa. Sumber data berasal dari guru, siswa, dan teman sejawat. Teknik pengumpulan data adalah dengan tes, observasi, angket, dan wawancara. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik pengumpulan data. Analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif komparatif dan analisis data diskriptif kualitatif. Prosedur penelitian adalah model Kemmis dan Mc. Taggart.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dapat meningkatkan pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas V SD yang dibuktikan dengan adanya peningkatan pada setiap siklus baik dalam langkah pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament maupun pembelajaran Matematika siswa. Hasil belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada siklus I nilai rata-rata kelas 70,1 meningkat menjadi 75,6 pada siklus II, dan kembali meningkat menjadi 81,7 pada siklus III.

Simpulan penelitian ini adalah: (1) Langkah pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament meliputi penyajian materi, belajar kelompok, games tournament, penghargaan kelompok, dan evaluasi. (2) Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dapat meningkatkan pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas V SD. (3) Kelebihan pelaksanaan pembelajaran ini yaitu dapat meningkatkan motivasi, keaktifan, hasil belajar, interaksi belajar siswa menjadi lebih baik dan kondusif, meningkatkan proses pembelajaran dan kinerja guru, melatih siswa bekerjasama, dan membantu siswa mengatasi kesulitan belajar. Kekurangannya yaitu sulit mengelompokkan siswa, mengkondisikan siswa dalam kegiatan kelompok belajar dan games tournaments, mengajak siswa aktif dan termotivasi dalam kegiatan pembelajaran, dan waktu terlalu lama.

Kata kunci: Teams Games Tournament, pembelajaran Matematika

Page 7: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT Restu Heri Suryana. THE USING OF COOPERATIVE LEARNING TYPE OF TEAMS GAMES TOURNAMENT IN INCREASING MATHEMATICS LEARNING OF OPERATIONS FRACTION CALCULATE IN THE FIFTH GRADE STUDENTS STATE ELEMENTARY SCHOOL PENEKET. Skripsi, Faculty of Education and Teacher Training Sebelas Maret University. December 2012.

The purpose of this study were: (1) describe steps the using of cooperative learning type of Teams Games Tournament in increasing mathematics learning of operations fraction calculate in the fifth grade students state elementary school, (2) enhance mathematics learning of operations fraction calculate in the fifth grade students state elementary school using of cooperative learning type of Teams Games Tournament, and (3) find the more and lack of the using of cooperative learning type of Teams Games Tournament in increasing mathematics learning of operations fraction calculate in the fifth grade students state elementary school.

This research is a classroom action research (CAR). The research was conducted in three cycles. Each cycle consists of three meetings which includes planning, action, observation, and reflection. Subjects were the fifth grade students state elementary school peneket totaling 29 students. Data sources are from teachers, students, and colleagues. The technique is to test data collection, observation, questionnaires, and interviews. The validity of the source data using triangulation techniques and triangulation of data collection techniques. Analysis of data using descriptive statistical techniques and data analysis of comparative qualitative descriptive. The procedure is a model study Kemmis and Mc. Taggart.

The results showed that through the using of cooperative learning type of Teams Games Tournament can improve mathematics learning of operations fraction calculate in the fifth grade students state elementary school as evidenced by an increase in each cycle in both steps of cooperative learning type of Teams Games Tournament and students Mathematics learning. The results showed an increase in student learning is first cycle in the class average value 70,1 increased to 75,6 in second cycle, and increased again to 81,7 in third cycle.

The conclusions of this study are: (1) Steps of cooperative learning type of Teams Games Tournament includes presentation of materials, study groups, games tournament, award groups, and evaluation. (2) The using of cooperative learning type of Teams Games Tournament can improve mathematics learning of operations fraction calculate in the fifth grade students state elementary school. (3) The more implementation of learning are can increase motivation, active, learning outcomes, student interaction, improve the learning process and

performance, trains students to cooperate, and help students overcome learning difficulties. The lack are difficult to classify students, conditioned the students in group learning activities and games tournaments, getting students active and motivated in learning activities, and takes too long. Keywords: Teams Games Tournament, Mathematics learning

Page 8: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

Perjuangan adalah sesuatu yang kita butuhkan dalam kehidupan ini.

Terkadang kita membutuhkan kegagalan dan kekecewaan, supaya kita

belajar untuk berjuang mengejar kesuksesan dan kebahagiaan.

Harapan adalah jalan penghubung antara seburuk-buruknya keadaan

menuju seindah-indahnya impian. Selama masih ada harapan, tak ada hal

yang tidak mungkin di dunia ini.

Berusaha, berjuang, dan berdoa. Maka kita akan menjadi seorang

pemenang.

Tuhan selalu ada untuk hamba-hambanya.

Jangan pernah takut untuk bermimpi, karena hidup berawal dari mimpi.

ALL IS WELL

Page 9: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Sebuah karya hasil kerja keras, semangat, dan harapan

kupersembahkan untuk orang-orang tersayang

dan orang-orang penting bagiku:

Ibu dan Ayah yang selalu memberikan kasih sayang,

nasihat, dukungan, dan doa.

Adik-adikku tersayang yang selalu menjadi motivasi

untuk terus maju.

Sahabat-sahabatku, yang tak pernah lelah selalu

memberikan motivasi dan semangat.

Teman-teman seperjuangan di PGSD yang

telah banyak membantuku dalam penyusunan

skripsi ini.

FKIP Universitas Sebelas Maret

Surakarta, almamater tercinta

kampus tempatku menimba aneka ilmu.

Page 10: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang

memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya peneliti dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul PENGGUNAAN PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG OPERASI

HITUNG PECAHAN SISWA KELAS V SDN PENEKET

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini

tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak.

Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Koordinator Pelaksana Program Studi PGSD Kampus VI Kebumen

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Kampus VI Kebumen.

5. Kartika Chrysti S., M. Si. Selaku Sekretaris Pelaksana Program Studi PGSD

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,

Kampus VI Kebumen.

6. Drs. Suhartono, M. Pd., selaku pembimbing I dan Drs. Ngatman, M.Pd.,

selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan dan

dorongan kapada peneliti sehingga skripsi ini dapat peneliti selesaikan dengan

lancar.

7. Drs. Imam Suyanto, M. Pd., selaku pembimbing akademik peneliti, yang telah

memberikan arahan dan bimbingan selama menjadi mahasiswa di Program

Page 11: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta, Kampus VI Kebumen.

8. Kedua Orang Tua tercinta yang senantiasa memberikan dorongan, perhatian,

serta doa dari Allah SWT untuk keberhasilan peneliti dalam menyelesaikan

belajar pada Program Studi PGSD UNS.

9. Jemadi, S. Pd., selaku Kepala SD Negeri Peneket, yang telah membantu

pelaksanaan penelitian.

10. Kosim, S. Pd. selaku Guru kelas V SD Negeri Peneket, yang telah membantu

pelaksanaan penelitian.

11. Bapak dan Ibu dosen Program Studi PGSD Kampus VI Kebumen Universitas

Sebelas Maret yang secara tulus memberikan ilmu dan masukan-masukan

kepada peneliti.

12. Rekan-rekan S1 yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang membantu

dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa dan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

13. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah tulus

ikhlas membantu dan memberi semangat sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan peneliti. Meskipun demikian, peneliti berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Desember 2012

Peneliti

Page 12: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN

A.

B.

C.

D.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.

B.

C.

BAB III METODE PENELITIAN

A.

B.

C.

D.

E.

i

ii

iii

iv

v

vi

viii

ix

x

xii

xiv

xv

xviii

1

1

4

4

5

6

6

40

41

42

42

42

44

44

53

Page 13: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

F.

G.

H. Pros

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

A.

B.

1.

2.

3. De

C.

D.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A.

B.

C.

DAFTAR PUSTAKA ...

LAMPIRAN .....

54

56

56

64

64

68

69

101

129

151

158

168

168

169

170

172

175

Page 14: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian .. 43

3.2 Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas 57

4.1 Diagram Hasil Observasi Guru pada Siklus I, II, dan III 153

4.2 Diagram Hasil Observasi Siswa pada Siklus I, II, dan III ... 154

4.3 Diagram Hasil Observasi Siswa pada Siklus I, II, dan III 155

4.4 Diagram Nilai Rata-Rata Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus 157

4.5 Diagram Persentase Ketuntasan Siswa pada Tiap Siklus 158

Page 15: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1

3.1

3.2

3.3

3.4

3.5

3.6

3.7

3.8

3.9

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

Penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar tentang materi ..

Kategori Hasil Observasi Kisi-kisi Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Kisi-kisi Pedoman Wawancara Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Kisi-kisi Observasi Pembelajaran Matematika Kisi-kisi Pedoman Wawancara Pembelajaran Matematika Kisi-kisi Angket Pembelajaran Matematika Kisi-kisi Evaluasi Hasil Belajar Matematika Siklus I Kisi-kisi Evaluasi Hasil Belajar Matematika Siklus II ....................... Kisi-kisi Evaluasi Hasil Belajar Matematika Siklus III ...................... Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Studi Pendahuluan Hasil Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Siklus I Pertemuan 1 Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Siklus I Pertemuan 1 Hasil Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Siklus I Pertemuan 2 Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Siklus I Pertemuan 2 Hasil Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Siklus I Pertemuan 3

10 48 49 49 50 51 51 52 53 53 67 80 83 84 86 88

Page 16: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

4.7

4.8

4.9

4.10

4.11

4.12

4.13

4.14

4.15

4.16

4.17

4.18

4.19

4.20

4.21

4.22

4.23

4.24

Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Siklus I Pertemuan 3 Hasil Observasi Guru pada Siklus I Hasil Observasi Siswa pada Siklus I Hasil Angket Pembelajaran Matematika Siswa pada Siklus I Rata-Rata Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I Ketuntasan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I Hasil Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Siklus II Pertemuan 1 Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Siklus II Pertemuan 1 Hasil Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Siklus II Pertemuan 2 Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Siklus II Pertemuan 2 Hasil Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Siklus II Pertemuan 3 Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Siklus II Pertemuan 3 Hasil Observasi Guru pada Siklus II Hasil Observasi Siswa pada Siklus II Hasil Angket Pembelajaran Matematika Siswa pada Siklus II Rata-Rata Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II Ketuntasan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II Hasil Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif

90 91 92 93 94 95 112 114 115 117 118 120 121 122 123 124 125

Page 17: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

4.25

4.26

4.27

4.28

4.29

4.30

4.31

4.32

4.33

4.34

4.35

4.36

4.37

4.38

4.39

Tipe Teams Games Tournament Siklus III Pertemuan 1 Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Siklus III Pertemuan 1 Hasil Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Siklus III Pertemuan 2 Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Siklus III Pertemuan 2 Hasil Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Siklus III Pertemuan 3 Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Siklus III Pertemuan 3 Hasil Observasi Guru pada Siklus III Hasil Observasi Siswa pada Siklus III Hasil Angket Pembelajaran Matematika Siswa pada Siklus III Rata-Rata Nilai Tes Hasil Belajar Siklus III Ketuntasan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus III Hasil Observasi Guru pada Siklus I, II, dan III Hasil Observasi Siswa pada Siklus I, II, dan III Hasil Angket Siswa pada Siklus I, II, dan III Nilai Rata-Rata Nilai Tes Hasil Belajar Siswa pada Siklus I, II, dan III Ketuntasan Hasil Evaluasi pada Siklus I, II, dan III

138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 152 154 155 156 157

Page 18: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Silabus Matematika Kelas V SD tentang Operasi Hitung Pecahan ...

...

Rencana

Lembar Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Deskriptor Penilaian Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Pedoman Wawancara Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Lembar Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Deskriptor Penilaian Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Pedoman Wawancara Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Lembar Angket Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Lembar Soal Studi Pendahuluan (Pre Test Daftar Presensi Siswa Kelas V SD Negeri Peneket pada Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I-

176

181

183

185

187

206

225

244

246

252

253

255

258

259

261

262

Page 19: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29 30

31

32

Daftar Nilai Hasil Studi Pendahuluan (Pre Test) Siswa Kelas V SD

Rekap Nilai Hasil Evaluasi Tes Siklus I Siswa Kelas V SD Negeri

Rekap Nilai Hasil Evaluasi Tes Siklus II Siswa Kelas V SD Negeri Peneket Rekap Nilai Hasil Evaluasi Tes Siklus III Siswa Kelas V SD Negeri

Hasil Observasi Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Hasil Observasi Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Hasil Observasi Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Hasil Angket Siswa tentang Pembelajaran Matematika Sik Hasil Angket Siswa tentang Pembelajaran Matematika Siklus II .... Hasil Angket Siswa tentang Pembelajaran Matematika Siklus III .... Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament pada Siswa Kelas V SDN Peneket Tahun

Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ..........................................

263

264

266

268

270

274

278

282

284

286

288

290

292

294

298

299

Page 20: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

33

34

35

36

37

..

300

303

305

307

309

Page 21: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam usaha untuk menciptakan

manusia-manusia yang berkualitas. Pendidikan juga dipandang sebagai sarana

untuk melahirkan insan-insan yang cerdas, kreatif, terampil, bertanggung jawab,

produktif dan berbudi pekerti luhur.

Upaya peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara menyeluruh

meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai. Pengembangan

aspek-aspek tersebut dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan

kecakapan hidup melalui seperangkat kompetensi agar siswa dapat bertahan

hidup, menyesuaikan diri dan berhasil di masa yang akan datang.

Dalam program wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan pemerintah,

sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan formal dasar dalam sistem

pendidikan di Indonesia. Sekolah dasar berfungsi menanamkan kemampuan dan

keterampilan dasar untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat selanjutnya

maupun memberi bekal kemampuan kepada siswa untuk mengembangkan diri

sesuai dengan minat, bakat dan kondisi lingkungan. Keberhasilan pendidikan di

sekolah dasar sangat menentukan keberhasilan pendidikan di tingkat selanjutnya.

Untuk mewujudkan keberhasilan pendidikan tersebut, kegiatan pembelajaran di

sekolah dasar harus dilaksanakan dan diterapkan secara optimal. Hal ini berlaku

untuk semua mata pelajaran yang diberikan di sekolah dasar, termasuk pada mata

pelajaran Matematika.

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

memajukan daya pikir manusia. Oleh karena itu, mata pelajaran Matematika perlu

diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali

peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan

kreatif serta kemampuan bekerja sama.

Page 22: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Matematika adalah salah satu dasar ilmu pengetahuan dari ilmu

pengetahuan yang dewasa ini telah berkembang dengan pesat. Matematika juga

merupakan salah satu bidang studi yang memiliki peranan yang sangat penting

dalam dunia pendidikan. Salah satu karakteristik Matematika adalah mempunyai

objek kajian yang bersifat abstrak. Sifat abstrak ini menyebabkan banyak siswa

mengalami kesulitan dalam menghayati dan memahami konsep-konsep

Matematika.

Matematika diajarkan di SD dengan semua jenis dan program serta

dengan jumlah jam yang relatif lebih banyak bila dibandingkan dengan mata

pelajaran lainnya. Meskipun Matematika mempunyai jam yang relatif paling

banyak, tetapi kenyataan menunjukkan bahwa Matematika di SD masih dianggap

sebagai mata pelajaran yang sulit.

Salah satu materi pada mata pelajaran Matematika yaitu pecahan.

Penyelesaian soal operasi hitung bilangan pecahan membutuhkan pemahaman

konsep yang lebih sulit dibandingkan dengan operasi hitung bilangan bulat, hal ini

menjadi kesulitan tersendiri bagi siswa untuk menyelesaikan soal tentang operasi

hitung pecahan. Berdasarkan hasil pengamatan dan informasi yang diperoleh dari

guru dan siswa kelas V serta hasil studi pendahuluan (pre test) yang telah

dilaksanakan sebelum peneliti melaksanakan tindakan pada siswa kelas V SDN

Peneket, diperoleh informasi bahwa masih banyak siswa yang masih kesulitan

dalam mata pelajaran Matematika khususnya pada pokok bahasan operasi hitung

pecahan. Berdasarkan hasil pre test menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan

dalam mengerjakan soal operasi hitung pecahan khususnya pada materi perkalian

dan pembagian pecahan, hal tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata yang

diperoleh yaitu 49,7 atau masih jauh dari KKM yang ditentukan yaitu 70. Jumlah

siswa yang tuntas atau mencapai KKM hanya 10 siswa, sedangkan jumlah siswa

yang belum tuntas atau belum mencapai KKM yaitu sebanyak 19 siswa.

Kebanyakan siswa masih cenderung kesulitan dalam menghitung operasi pecahan,

khususnya pada operasi hitung perkalian dan pembagian pecahan yang

mempunyai tingkat kesulitan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan operasi

hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan.

Page 23: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Keberhasilan belajar Matematika siswa juga sangat dipengaruhi oleh

peran guru dalam proses pembelajaran. Upaya-upaya untuk menunjang

keberhasilan pembelajaran adalah dengan digunakannya model atau metode

pembelajaran maupun media pembelajaran yang efektif sesuai dengan

karakteristik siswa dan Matematika itu sendiri. Penggunaan metode pembelajaran

konvensional yang masih dominan di SD Negeri Peneket yaitu metode ceramah,

membuat siswa kurang termotivasi untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Siswa akan merasa bosan dan kurang berminat dalam proses pembelajaran karena

dalam metode pembelajaran konvensional pembelajaran hanya terpusat pada guru,

siswa kurang leluasa untuk aktif dan berkreasi dalam pembelajaran yang akhirnya

bisa membuat konsentrasi siswa kurang terfokus pada pembelajaran. Hal tersebut

membuat minat belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran rendah.

Oleh sebab itu, perlu diterapkannya model pembelajaran yang efektif dan

inovatif yang dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa serta membangkitkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat diperoleh keberhasilan

pembelajaran yang diinginkan. Berkaitan dengan hal tersebut model pembelajaran

kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) merupakan suatu model

pembelajaran yang dirasa tepat dan efektif dalam upaya peningkatkan kemampuan

dan pembelajaran matematika siswa kelas V SD, khususnya dalam menyelesaikan

masalah pada operasi hitung pecahan.

Pada pembelajaran kooperatif tipe TGT, siswa memainkan permainan-

permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim

mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran.

Penerapan pernbelajaran kooperatif tipe TGT diharapkan dapat

meningkatkan pembelajaran Matematika siswa tentang operasi hitung pecahan.

Dengan metode ini siswa akan akan lebih berminat dan termotivasi, karena selain

adanya kerjasama dalam kelompok, terdapat pula permainan-permainan yang

menarik dan menyenangkan bagi siswa. Siswa akan lebih leluasa untuk aktif dan

berkreasi dalam pembelajaran karena pada proses pembelajaran tidak hanya

berpusat pada guru saja. Dalam bekerjasama dan permainan tersebut siswa benar-

Page 24: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

benar memperlihatkan keseriusan, ketertarikan dan kesungguhan mereka untuk

melaksanakan tugas dalam kelompok maupun individu, mereka dapat berdiskusi

dan bertukar ilmu untuk menyelesaikan masalah dalam kelompok maupun

individu. Dengan demikian, keberhasilan pembelajaran Matematika diharapkan

dapat tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Berdasarkan kenyataan tersebut di atas maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams

Game Tournament dalam peningkatan pembelajaran Matematika tentang operasi

hitung pecahan siswa kelas V SDN Peneket tahun ajaran 2011/2012.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah uraikan sebelumnya, dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana langkah-langkah penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament dalam peningkatkan pembelajaran Matematika tentang

operasi hitung pecahan siswa kelas V SD Negeri Peneket tahun ajaran

2011/2012?

2. Bagaimana peningkatan pembelajaran Matematika tentang operasi hitung

pecahan siswa kelas V SD Negeri Peneket tahun ajaran 2011/2012 dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament?

3. Apakah kelebihan dan kekurangan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament dalam peningkatan pembelajaran Matematika

tentang operasi hitung pecahan siswa kelas V SD Negeri Peneket tahun ajaran

2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan langkah-langkah penggunaan pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games Tournament dalam peningkatkan pembelajaran Matematika

Page 25: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

tentang operasi hitung pecahan siswa kelas V SD Negeri Peneket tahun ajaran

2011/2012.

2. Untuk meningkatkan pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan

siswa kelas V SD Negeri Peneket tahun ajaran 2011/2012 dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament.

3. Untuk menemukan kelebihan dan kekurangan penggunaan pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament dalam peningkatan pembelajaran

Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas V SD Negeri Peneket

tahun ajaran 2011/2012.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Secara teoretis hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih

luas tentang penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

dalam peningkakan pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan.

Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, dapat menemukan langkah-langkah pembelajaran kooperatif

yang efektif diterapkan di SD, khususnya pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament.

2. Bagi siswa SD, membantu siswa dalam peningkatan keberhasilan pembelajaran

Matematika siswa kelas V SD khususnya pada materi operasi hitung pecahan.

3. Bagi guru, hasil penelitan ini dapat dijadikan sarana pengembangan dan

perbaikan teknik pembelajaran di kelas.

4. Bagi sekolah, penelitian ini akan memberikan sumbangan yang berharga dalam

rangka perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran di sekolah.

Page 26: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Peningkatan Pembelajaran Matematika tentang Operasi Hitung Pecahan

Siswa Kelas V SD

a. Karakteristik Siswa Kelas V SD

Kegiatan belajar siswa tidak terlepas dari karakteristik

perkembangannya. Menurut Piaget, perkembangan kognitif anak

berlangsung secara teratur dan berurutan sesuai umurnya melalui empat

tahap perkembangan, yaitu tahap sensori motor pada usia 0-2 tahun; tahap

praoperasional pada usia 2-7 tahun; tahap operasional konkrit pada usia 7-11

tahun; dan tahap operasional formal pada usia 11-15 tahun (Sumantri &

Syaodih, 2008). Kemudian Piaget, mengungkapkan bahwa meski urutan

tahap-tahap tersebut tetap, tetapi kecepatan perkembangan anak menempuh

tahap-tahap ini ternyata berlainan untuk setiap individu (Wahyudin, 2008b).

Anak kelas V SD berkisar antara 10 sampai 12 tahun, menurut teori

perkembangan Piaget, maka anak kelas V SD termasuk pada tahap atau

stadium operasional konkret. Piaget, menyatakan bahwa karakteristik-

karakteristik dasar dari tahap perkembangan konkret operasional yaitu anak

mengembangkan pikiran logis yang berdasarkan sebagian pada manipulasi

fisik objek-objek. Proses-proses berpikirnya pada tahap ini telah reversible

(Wahyudin, 2008b).

mengisyaratkan bahwa pikiran si anak dapat beroperasi hanya dalam

kehadiran kehadiran tindakan-tindakan terhadap representasi-representasi

konkret dari gagasan-

menegaskan tentang karakteristik anak pada tahap operasional konkret

membalikkan operasi-operasi, dan mengenali cara pandang-cara pandang

6

Page 27: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

orang lain. Dia masih perlu berpikir sehubungan dengan objek-objek

konkret, meskipun ha

umurnya berkisar antara 6 a

Menurut Piaget, mereka berada pada fase operasional konkret. Kemampuan

yang tampak pada fase ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk

mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek

yang bersifat konkret (Heruman, 2008).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik

siswa kelas V Sekolah Dasar adalah anak berada pada usia 10-12 tahun,

berada pada fase operasional konkret, anak mengembangkan pikiran logis

yang berdasarkan sebagian pada manipulasi fisik objek-objek, proses-proses

berpikirnya pada tahap ini telah reversibel, pikiran si anak dapat beroperasi

hanya dalam kehadiran kehadiran tindakan-tindakan terhadap representasi-

representasi konkret dari gagasan-gagasan terkait, mampu mengkonservasi

kuantitas, membalikkan operasi-operasi, dan mengenali cara pandang-cara

pandang orang lain, serta masih perlu berpikir sehubungan dengan objek-

objek konkret meskipun hanya dalam imaginasi.

Berdasarkan hal tersebut, anak pada usia ini mampu untuk

melakukan aktivitas logis tertentu, tetapi hanya dalam situasi yang konkret.

Dengan demikian, karakteristik siswa kelas V Sekolah dasar sesuai dengan

model pembelajaran yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu

Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Torurnament. Pada

Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Torurnament siswa akan

dihadapkan pada situasi-situasi konkret, dimana siswa akan bekerja secara

berkelompok maupun secara individu dalam situasi yang menyenangkan

dengan adanya permainan-permainan tournamen.

b. Matematika

1) Hakikat Matematika

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari

perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam

Page 28: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan

pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi

oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis,

teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta

teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat

sejak dini (Tim Penyusun KTSP, 2008).

Ruseffendi (1992) berpendapat tentang pengertian Matematika

yaitu sebagai berikut:

Matematika adalah terjemahan dari kata mathematics. Namun arti atau definisi yang tepat dari matematik tidak dapat diterapkan secara eksak (pasti) dan singkat. Definisi dari Matematika makin lama makin sukar untuk dibuat, karena cabang-cabang Matematika makin lama makin bertambah dan makin bercampur satu sama lainnya (hlm. 27).

Reys (1984) mengatakan bahwa Matematika adalah telaahan

tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni,

suatu bahasa, dan suatu alat (Ruseffendi, 1992: 28). Kemudian Kline

(1973) menyatakan bahwa Matematika itu bukanlah pengetahuan

menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya

Matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan

menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alam (Ruseffendi, 1992:

28).

salah satu pencapaian kultural dan intelektual umat manusia yang

terbesar, dan manusia seharusnyalah mengembangkan apresiasi dan

pemahaman atas pencapaian itu, termasuk aspek-aspek estetik dan

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa Matematika adalah bahan kajian yang objeknya

abstrak dan terstruktur, tersusun atas konsep-konsep yang saling

berhubungan, memiliki keterkaitan yang kuat dan jelas, dibuat secara

deduktif untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai

Page 29: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

permasalahan sosial, ekonomi dan alam, yang terbagi dalam tiga bidang

yaitu aljabar, analisis dan geometri.

2) Tujuan Matematika

Menurut Tim Penyusun KTSP mata pelajaran Matematika

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

a) Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep

dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, dan

tepat, dalam penyelesaian masalah.

b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan Matematika.

c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model Matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan

solusi yang diperoleh.

d) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau

media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

e) Memiliki sikap menghargai kegunaan Matematika dalam kehidupan,

yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam

mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam

pemecahan masalah (2008).

3) Ruang Lingkup Matematika

Penjabaran ruang lingkup bahan kajian Matematika untuk

sekolah dasar menurut Wardhani, meliputi aspek-aspek berikut:

a) Konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi hitung, dan sifat-sifatnya,

serta aplikasinya dalam kehidupan.

b) Bangun datar dan bangun ruang sederhana, unsur-unsur, dan sifat-

sifatnya, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

c) Konsep ukuran dan pengukuran berat, panjang, luas, volume, sudut,

waktu, kecepatan, dan debit, serta aplikasinya dalam kehidupan.

d) Konsep koordinat untuk menentukan letak benda, dan aplikasinya

dalam kehidupan sehari-hari.

Page 30: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

e) Konsep pengumpulan data, penyajian data dengan tabel, gambar,dan

grafik, mengurutkan data, rentangan data, rerata hitung, modus serta

menggunakannya atau menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

(2009).

Berdasarkan ruang lingkup tentang bahan kajian Matematika di

atas, pada proses belajar mengajar Matematika kelas V SD semester 2

terdapat dua pokok bahasan atau materi, yaitu operasi hitung pecahan dan

bangun datar. Pada penelitian ini, peneliti mengambil aspek atau pokok

pembahasan tentang operasi hitung pecahan yang termasuk dalam ruang

lingkup matematika yaitu konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi

hitung, dan sifat-sifatnya, serta aplikasinya dalam kehidupan.

4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika tentang

Operasi Hitung Pecahan

Berdasarkan aspek-aspek penjabaran ruang lingkup pelajaran

Matematika di sekolah dasar, pada penelitian ini mengambil aspek

penjabaran pada kelas V semester 2, yaitu operasi hitung pecahan.

Penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar tentang materi

operasi hitung pecahan berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) yaitu sebagai berikut.

Tabel 2.1. Penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar tentang materi operasi hitung pecahan

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 5. Menggunakan

pecahan dalam pemecahan masalah

5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya

5.2 Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan

5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan

5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala

Penelitian ini tidak mengambil semua materi pecahan di atas,

namun peneliti hanya mengambil materi tentang perkalian dan

pembagian pecahan. Pemilihan materi ini peneliti sesuaikan berdasarkan

Page 31: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

hasil identifikasi masalah yang menunjukkan bahwa siswa kelas V SD

Negeri peneket sebagian besar masih mengalami kesulitan dalam operasi

hitung perkalian dan pembagian pecahan.

c. Operasi Hitung Pecahan

1) Hakikat Pecahan

Heruman (2008) berpendap

sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Dalam ilustrasi gambar, bagian

yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan, yang biasanya ditandai

dengan arsiran. Adapun bagian yang utuh adalah bagian yang dianggap

sebagai satua

Wahyudi (2008) berpendapat mengenai pengertian pecahan

yaitu sebagai berikut:

Pecahan adalah bagian dari bilangan Rasional. Pecahan adalah suatu bilangan yang dapat ditulis melalui pasangan terurut dari

bilangan cacah b

a, dimana b

pecahan adalah : (ba

I a dan b adalah bilangan cacah, b

Pada pecahan ba

, a disebut pembilang b disebut penyebut

pecahan tersebut (hlm. 2)

Dekdikbud menyatakan bahwa pecahan merupakan salah satu

topik yang sulit untuk diajarkan. Kesulitan itu terlihat dari kurang

bermaknanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dan

sulitnya pengadaan media pembelajaran. Akibatnya guru biasanya

langsung mengajarkan pengenalan angka seperti pada pecahan 21

, 1

disebut pembilang dan 2 disebut penyebut (Heruman, 2008: 43).

Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pecahan adalah

bagian dari bagian dari bilangan rasional yang bukan bilangan bulat dan

dapat dinyatakan dengan bentuk b

a dimana a dan b merupakan pasangan

terurut dari bilangan cacah dengan b , a disebut pembilang dan b

disebut penyebut.

Page 32: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2) Macam-macam Pecahan

Ada berbagai macam jenis pecahan dalam Matematika yaitu

sebagai berikut.

a) Pecahan sederhana, yaitu pecahan yang pembilang dan penyebut

merupakan bilangan-bilangan bulat yang koprim. (FPB dari

pembilang dan penyebut adalah 1)

Contoh: 3

2;

9

4;

5

11

b) Pecahan murni, yaitu pecahan yang pembilangnya lebih kecil dari

nilai mutlak penyebut.

Contoh: 21

; 31

;42

c) Pecahan tidak murni, yaitu pecahan yang pembilangnya lebih besar

dari penyebutnya,

Contoh: 57

; 1012

; 34

d) Pecahan mesir, yaitu pecahan dengan pembilang 1.

Contoh: 2

1;

3

1;

4

1

e) Pecahan campuran, yaitu suatu pecahan yang terbentuk atas bilangan

cacah dan pecahan biasa.

Contoh:431

; 242

; 521

(Wahyudi, 2008).

3) Nama-nama Pecahan

Ada berbagai macam nama-nama pecahan dalam Matematika

yaitu sebagai berikut.

a) Pecahan biasa, yaitu pecahan dengan nama biasa.

Contoh: 21

nama biasa dari seperdua atau setengah.

b) Pecahan campuran, yaitu pecahan yang terdiri dari bilangan cacah dan

pecahan biasa.

Page 33: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Contoh: 2

3 dapat ditulis dengan pecahan campuran 1

2

1.

c) Pecahan desimal, yaitu pecahan yang nama decimal (ditulis dengan

lambing-lambang decimal).

Contoh: 2

1= 0,5

d) Nama persen, yaitu nama pecahan dengan penyebut 100. Nama persen

juga berarti perseratus dan dilambangkan dengan %.

Contoh: 10015

= 5 %

e) Pecahan yang juga bilangan cacah.

Contoh: 2

4= 2 ;

3

6= 2 ;

4

12= 3 (Wahyudi, 2008).

Berdasarkan uraian tentang macam-macam dan nama-nama

pecahan, dalam penelitian ini penulis hanya membahas tentang pecahan

biasa, pecahan campuran, dan pecahan desimal.

4) Deskripsi Materi Operasi Hitung Pecahan

a) Operasi Hitung Perkalian Pecahan

(1) Perkalian Pecahan Biasa dengan Pecahan Biasa

Langkah mengalikan dua pecahan biasa atau lebih, yaitu

jika semua bilangan yang akan dikalikan merupakan bilangan

pecahan biasa. Maka kalikan pembilang dengan pembilang dan

penyebut dengan penyebut.

Contoh: Mengalikan pecahan 31

dengan 75

dapat dilakukan

dengan cara menghitung sebagai berikut.

31

x

75

= 7351

xx

= 215

(2) Perkalian Pecahan Biasa dengan Pecahan Campuran

Langkah-langkah mengalikan pecahan biasa dengan

pecahan campuran yaitu sebagai berikut:

pembilang x pembilang penyebut x penyebut

Page 34: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

(a) Ubahlah pecahan campuran yang akan dikalikan ke bentuk

pecahan biasa.

(b) Kalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan

penyebut.

Contoh: Mengalikan pecahan 43

dengan 132

dapat dilakukan

dengan cara menghitung sebagai berikut.

43

x 1

32

= 43

x

35

= 34

53

x

x

= 1215

= 1123

= 1

41

(3) Perkalian Pecahan Biasa dengan Pecahan Desimal

Langkah-langkah mengalikan pecahan biasa dengan

pecahan desimal yaitu sebagai berikut:

(a) Ubahlah pecahan desimal yang akan dikalikan ke bentuk

pecahan biasa.

(b) Kalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan

penyebut.

Contoh: Mengalikan pecahan 65

dengan 1,2 dapat dilakukan

dengan cara menghitung sebagai berikut.

65

x 1,2 =

65

x

1012

= 106125

xx

= 6060

= 1

(4) Perkalian Berbagai Bentuk Pecahan

Langkah-langkah mengalikan berbagai bentuk pecahan

(pecahan biasa, campuran, dan desimal) yaitu sebagai berikut:

pembilang x pembilang penyebut x penyebut

pembilang x pembilang Penyebut x penyebut

Page 35: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

(a) Ubahlah pecahan campuran dan desimal yang akan dikalikan

ke bentuk pecahan yang sejenis (pecahan biasa).

(b) Kalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan

penyebut.

Contoh: Mengalikan pecahan 42

dengan 242

dan 0,3 dapat

dilakukan dengan cara menghitung sebagai berikut.

42

x 2

42

x 0,3 =

42

x

410

x

103

= 1044

3102xxxx

= 8060

= 86

=

43

b) Operasi Hitung Pembagian Pecahan

(1) Pembagian Pecahan Biasa dengan Pecahan Biasa

Langkah-langkah membagikan dua pecahan biasa atau

lebih adalah sebagai berikut.

(a) Ubahlah bentuk operasi pembagian menjadi bentuk operasi

perkalian pecahan, yaitu dengan cara membalikkan pembilang

dan penyebut pada bilangan yang akan dibagikan.

(b) Kalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan

penyebut.

Contoh: Membagikan pecahan 52

dengan 43

dapat dilakukan

dengan cara menghitung sebagai berikut.

52

:

43

= 52

x

34

(diubah menjadi bentuk perkalian)

= 3542

xx

= 158

(2) Pembagian Pecahan Biasa dengan Pecahan Campuran

Langkah-langkah membagikan pecahan biasa dengan

pecahan campuran adalah sebagai berikut.

pembilang x pembilang Penyebut x penyebut

pembilang x pembilang Penyebut x penyebut

Page 36: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

(a) Ubahlah pecahan campuran yang akan dibagikan ke bentuk

pecahan biasa.

(b) Ubahlah bentuk operasi pembagian menjadi bentuk operasi

perkalian pecahan, yaitu dengan cara membalikkan pembilang

dan penyebut pada bilangan yang akan dibagikan.

(c) Kalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan

penyebut.

Contoh: Membagikan pecahan 63

dengan 132

dapat dilakukan

dengan cara menghitung sebagai berikut.

63

: 1

32

= 63

:

35

= 63

x

53

(diubah menjadi bentuk perkalian)

= 5633

xx

= 309

=

103

(3) Pembagian Pecahan Biasa dengan Pecahan Desimal

Langkah-langkah membagikan pecahan biasa dengan

pecahan desimal adalah sebagai berikut.

(a) Ubahlah pecahan desimal yang akan dibagikan ke bentuk

pecahan biasa.

(b) Ubahlah bentuk operasi pembagian menjadi bentuk operasi

perkalian pecahan, yaitu dengan cara membalikkan pembilang

dan penyebut pada bilangan yang akan dibagikan.

(c) Kalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan

penyebut.

Contoh: Membagikan pecahan 54

dengan 0,6

dapat dilakukan

dengan cara menghitung sebagai berikut.

pembilang x pembilang Penyebut x penyebut

Page 37: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

54

: 0,6 =

54

:

106

= 54

x

610

(diubah menjadi bentuk perkalian)

= 65

104xx

= 3040

= 1

3010

= 1

31

(4) Pembagian Berbagai Bentuk Pecahan

Langkah-langkah membagikan berbagai bentuk pecahan

(pecahan biasa, campuran, dan desimal) adalah sebagai berikut.

(a) Ubahlah pecahan campuran dan desimal yang akan dibagikan

ke bentuk pecahan yang sejenis (pecahan biasa).

(b) Ubahlah bentuk operasi pembagian menjadi bentuk operasi

perkalian pecahan, yaitu dengan cara membalikkan pembilang

dan penyebut pada bilangan yang akan dibagikan.

(c) Kalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan

penyebut.

Contoh: Membagikan pecahan 73

dengan 231

dan 0,4

dapat

dilakukan dengan cara menghitung sebagai berikut.

73

: 2

31

: 0,4 =

73

:

37

:

104

= 73

x

73

x

410

(diubah menjadi bentuk perkalian)

= 1037473

xxxx

= 21084

=

10542

c) Perkalian dan Pembagian Berbagai Bentuk Pecahan

Langkah-langkah mengalikan dan membagikan berbagai

bentuk pecahan (pecahan biasa, campuran, dan desimal) adalah

sebagai berikut.

pembilang x pembilang Penyebut x penyebut

pembilang x pembilang Penyebut x penyebut

Page 38: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

(a) Ubahlah pecahan campuran dan desimal yang akan dikalikan dan

dibagikan ke bentuk pecahan yang sejenis (pecahan biasa).

(b) Ubahlah bentuk operasi pembagian menjadi bentuk operasi

perkalian pecahan, yaitu dengan cara membalikkan pembilang

dan penyebut pada bilangan yang akan dibagikan.

(c) Kalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan

penyebut.

Contoh: Mengalikan dan membagikan pecahan 54

dengan 332

dan 0,5

dapat dilakukan dengan cara menghitung sebagai berikut.

54

x 3

32

: 0,5 =

54

x

311

:

105

= 54

x

311

x

510

(diubah menjadi bentuk perkalian)

= 53510114

xxxx

= 75

440

=

1588

= 5

1513

d. Pembelajaran

1) Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku

yang diperoleh malalui pengalaman individu yang bersangkutan. Dalam

proses pembelajaran tidak hanya melibatkan penguasaan fakta atau

konsep sesuatu bidang ilmu saja, tetapi juga melibatkan perasaan-

perasaan yang berkaitan dengan emosi, kasih sayang, benci, hasrat

dengki dan kerohanian. Pembelajaran tidak terbatas pada apa yang kita

rancangkan saja, tetapi juga melibatkan pengalaman yang di luar

kesadaran penuh kita (Asrori, 2009).

Wahyudin (2008c) menyatakan bahwa:

Pembelajaran terdiri atas semua aktifitas bertujuan dari guru yang diarahkan untuk menghasilkan, merangsang, atau mempermudah belajar oleh siswa. Pembelajaran berkenaan dengan bagaimana dan apakah saja metode-metode, materi-

pembilang x pembilang Penyebut x penyebut

Page 39: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

materi, strategi-strategi, tugas-tugas, dan insentif-insentif yang dapat diterapkan untuk mendorong belajar (hlm. 50).

kombinasi yang tersusun, meliputi unsur-unsur manusiawi, materiel,

fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk

1).

Dari beberapa uraian tentang pembelajaran di atas dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses perubahan tingkah

laku yang diperoleh malalui pengalaman individu yang diarahkan oleh

guru untuk menghasilkan, merangsang, atau mempermudah belajar siswa

dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.

2) Prosedur Umum Pembelajaran

Prosedur umum dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut.

a) Kegiatan pendahuluan pembelajaran

Keberhasilan proses pembelajaran diantaranya sangat

dipengaruhi oleh kegiatan pendahuluan pembelajaran. Beberapa

kegiatan pendahuluan yang perlu dilakukan dalam pembelajaran

diantaranya sebagai berikut:

(1) Menciptakan kondisi awal pembelajaran

Untuk mewujudkan kondisi awal pembelajaran yang baik

perlu adanya upaya yang harus dilakukan oleh guru, diantaranya:

(a) Menciptakan semangat dan kesiapan belajar;

(b) Menciptakan suasana demokrasi dalam belajar.

(2) Melaksanakan apersepsi dan/atau penilaian kemampuan awal

siswa

Kegiatan ini lebih menekankan pada untuk mengetahui

sejauh mana kemampuan awal yang telah dimiliki siswa. Seorang

guru perlu menghubungkan materi pelajaran yang telah dimiliki

siswa dengan materi yang akan dipelajari siswa dan tidak

mengenyampingkan pemberian motivasi belajar terhadap siswa.

Page 40: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan rangkaian yang perlu

dikembangkan pada awal pembelajaran.

b) Kegiatan inti dalam pembelajaran

Kegiatan inti dalam pembelajaran memegang peranan

penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

dalam kurikulum. Oleh karena itu, kegiatan inti dalam pembelajaran

merupakan kegiatan yang kompleks dalam proses belajar mengajar

yang mengutamakan pada proses pembentukan pengalaman belajar

siswa. Kegiatan inti dalam pembelajaran harus direncanakan oleh guru

berdasarkan pada kurikulum yang berlaku, yaitu meliputi kegiatan

Ekplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi (EEK). Dengan

memprioritaskan pada aktifitas siswa yang dibimbing secara efektif

oleh guru.

Langkah-langkah kegiatan inti dalam pembelajaran meliputi:

(1) Eksplorasi (penjelajahan), merupakan kegiatan guru mendorong

dan bersama-sama mencari, mengumpulkan berbagai bahan

materi pelajaran sehingga siswa puas mampu menemukan apa

yang akan dipelajari;

(2) Elaborasi (merincikan), merupakan kegiatan pembahasan,

pengolahan, sehingga siswa dirinyalah yang menemukan,

menyusun, dan sebagainya;

(3) Konfirmasi (penyepakatan/kesimpulan), guru mendorong siswa

untuk mampu membuat kesepakatan atau membuat kesimpulan

tentang materi pelajaran.

c) Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran

Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus

merupakan rangkaian kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti

pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dalam

kegiatan akhir dan tindak lanjut pembalajaran adalah: (1)

Melaksanakan penilaian akhir; (2) mengkaji hasil penilaian akhir; (3)

Page 41: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Melaksanakan kegiatan tindak lanjut; (4) Mengemukakan topik

bahasan yang akan datang; (5) Menutup pelajaran (Aqib, 2010).

3) Efektivitas Pembelajaran

Sadiman mengatakan bahwa keefektifan pembelajaran adalah

hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajajar mengajar

(Trianto, 2009: 20).

Pembelajaran efektif menurut Srie (2011) adalah pembelajaran

dimana siswa memperoleh keterampilan-keterampilan yang spesifik,

pengetahuan dan sikap serta merupakan pembelajaran yang disenangi

siswa. Intinya bahwa pembelajaran dikatakan efektif apabila terjadi

perubahan-perubahan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Menurut Soemosasmito, suatu pembelajaran dikatakan efektif

apabila memenuhi persyaratan utama keefektifan pengajaran, yaitu:

a) Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM;

b) Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi di antara siswa;

c) Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa

(orientasi keberhasilan belajar) diutamakan; dan

d) Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif (Trianto,

2009).

Ciri-ciri pembelajaran yang efektif menurut Krisna1 (2009)

terdapat enam ciri pembelajaran yang efektif, yaitu:

a) siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui

mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan

dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi

berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan,

b) guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi

dalam pelajaran,

c) aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian,

d) guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada

siswa dalam menganalisis informasi,

Page 42: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

e) orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan

keterampilan berpikir, serta

f) guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan

tujuan dan gaya mengajar guru.

Ciri-ciri pembelajaran efektif menurut Juhernaidi (2011) yaitu

pembelajaran dikatakan efektif apabila dapat mencapai tujuan

pembelajaran yang diinginkan sesuai dengan indikator pencapaian.

Pembelajaran yang efektif dapat diketahui dengan ciri:

a) Belajar secara aktif baik mental maupun fisik. Aktif secara mental

ditunjukkan dengan mengembangkan kemampuan intelektualnya,

kemampuan berfikir kritis. Dan secara fisik, misalnya menyusun

intisari pelajaran, membuat peta dan lain-lain;

b) Metode yang bervariasi, sehingga mudah menarik perhatian siswa dan

kelas menjadi hidup;

c) Motivasi guru terhadap pembelajaran di kelas. Semakin tinggi

motivasi seorang guru akan mendorong siswa untuk giat dalam

belajar;

d) Suasana demokratis di sekolah, yakni dengan menciptakan lingkungan

yang saling menghormati, dapat mengerti kebutuhan siswa, tenggang

rasa, memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri,

menghargai pendapat orang lain;

e) Pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengan kehidupan nyata;

f) Interaksi belajar yang kondusif, dengan memberikan kebebasan untuk

mencari sendiri, sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab yang

besar pada pekerjaannya dan lebih percaya diri sehingga anak tidak

menggantungkan pada diri orang lain;

g) Pemberian remedial dan diagnosa pada kesulitan belajar yang muncul,

mencari faktor penyebab dan memberikan pengajaran remedial

sebagai perbaikan, jika diperlukan.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat diambil kesimpulan

bahwa pembelajaran yang efektif adalah apabila presentasi waktu belajar

Page 43: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

siswa dicurahkan terhadap KBM, siswa dan guru terlibat aktif dan

mempunyai motivasi tinggi dalam kegiatan pembelajaran, siswa

bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas, orientasi keberhasilan

belajar diutamakan, adanya teknik atau gaya mengajar guru yang

bervariasi, serta suasana belajar akrab, positif, demokratis dan kondusif,

serta terjadi perubahan-perubahan pada aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat

tercapai. Dari kesimpulan tersebut, dalam penelitian ini pembelajaran

dikatakan efektif atau berhasil apabila motivasi belajar siswa dalam

pembelajaran tinggi, siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, interaksi

belajar siswa berjalan dengan baik dan kondusif, serta hasil belajar siswa

baik yaitu mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan.

e. Pembelajaran Matematika

1) Pembelajaran Matematika

Berdasarkan uraian tentang pengertian pembelajaran dan

Matematika di atas, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa

Pembelajaran Matematika adalah suatu proses perubahan tingkah laku

melalui perubahan tingkah laku yang diarahkan oleh guru untuk

menghasilkan, merangsang, atau mempermudah belajar siswa dalam

mata pelajaran matematika yang objeknya abstrak dan terstruktur, dan

terbagi dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri.

Berdasarkan tinjauan tentang pengertian pembelajaran

Matematika dan ciri-ciri pembelajaran yang efektif, dalam penelitian ini

peneliti menyimpulkan bahwa indikator keberhasilan pada penelitian ini

meliputi indikator pembelajaran Matematika dan hasil belajar

matematika, pada indikator pembelajaran Matematika mencakup aspek-

aspek yaitu motivasi belajar siswa, keaktifan belajar siswa, dan interaksi

belajar siswa.

a) Motivasi Belajar Siswa

Purwanto (1990) berpendap

dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks didalam suatu

Page 44: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

organism yang mengarahkan tingkah laku terhadap tujuan (goal) atau

perangsang (incentive

i keadaan internal yang

2000: 289). Selain itu, Aunurrahman (2009) berpendapat bahwa

energy atau kekuatan melakukan sesuatu dengan penuh semangat.

Motivasi sebagai suatu kekuatan yang mampu mengubah energi dalam

diri seseorang dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat diambil sebuah

kesimpulah bahwa motivasi belajar siswa merupakan suatu tenaga

pendorong atau kekuatan yang mampu mengubah energi dalam diri

seorang siswa (menaikkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku)

untuk mencapai tujuan tertentu atau perangsang yang ditandai dengan

timbulnya afektif pada kegiatan belajar siswa.

b) Keaktifan Belajar Siswa

Keaktifan belajar siswa menurut Mayasa (2012) yaitu

partisipasi siswa baik secara jasmani maupun rohani dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar di kelas. Keaktifan belajar sangat

mempengaruhi hasil belajar yang dicapai siswa, sebab siswa yang

aktif akan mampu menangkap materi yang diajarkan dengan lebih

optimal. Pada saat guru mengajar ia harus mengusahakan agar murid-

muridnya aktif, jasmani maupun rohani. Keaktifan jasmani maupun

rohani meliputi :

(1) Keaktifan indera, murid harus dirangsang agar dapat

menggunakan alat inderanya sebaik mungkin.

(2) Keaktifan akal, akal anak-anak aktif atau diaktifkan untuk

memecahkan masalah.

Page 45: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

(3) Kektifan ingatan, pada waktu mengajar anak harus aktif menerima

bahan pengajaran yang disampaikan oleh guru dan menyimpannya

dalam otak.

(4) Keaktifan emosi, anak hendaklah senantiasa mencintai

pelajarannya.

Berdasarkan penjelasan tersebut, keaktifan belajar siswa

merupakan partisipasi siswa yang meliputi keaktifan indera, akal,

ingatan, dan emosi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di

kelas yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

c) Interaksi Belajar Siswa

Interaksi belajar mengajar menurut Faqod (2012) merupakan

suatu hubungan timbal balik antara orang satu dengan orang lainnya.

Di dalam interaksi belajar mengajar, hubungan timbal balik antara

guru yang bersifat edukatif ( mendidik ) hal mana interaksi itu harus

diarahkan pada suatu tujuan tertentu yang bersifat mendidik yaitu

adanya perubahan tingkah laku anak didik ke arah kedewasaan.

Interaksi belajar siswa menurut Susanto (2011) yaitu istilah yang

menggambarkan hubungan aktif dua arah antara pendidik dengan anak

didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan

bahwa yang dimaksud dengan interaksi belajar siswa adalah suatu

hubungan timbal balik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa

yang bersifat edukatif yang berlangsung dalam ikatan tujuan

pendidikan.

2) Hasil belajar Matematika

a) Hasil Belajar

Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses

belajar mengajar. Penilaian hasil belajar dapat memberikan informasi

kepada guru dan orang tua tentang kemajuan siswa dan perkembangan

siswa dalam upaya mencapai tujuan belajar melalui berbagai kegiatan

belajar mengajar yang telah dilakukan. Oleh karena itu, dalam upaya

Page 46: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

peningkatan pembelajaran perlu dilaksanakan penilaian hasil belajar.

Dalam hal ini, alat pengumpulan data atau instrument hasil belajar

dapat berupa soal-soal tes hasil belajar.

Sudjana menyatakan hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa atau mahasiswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya (Padmono, 2002: 37). Sedangkan Ali (2008)

dari adanya kemampuan melakukan sesuatu secara permanen, dapat

(hlm. 14).

Hasil belajar merupakan kulminasi (tahap tertinggi) dari

suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar dan perubahan

perilaku secara menyeluruh bukan hanya satu aspek saja tetapi terpadu

secara utuh baik kognitif, afektif, maupun psikomotor. Kulminasi ini

akan selalu diikuti dengan kegiatan tindak lanjut (Anitah, 2010).

Jadi, dari beberapa pendapat tentang hasil belajar dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dan

dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya, yaitu

berupa perubahan pengetahuan, perilaku dan kepribadian yang bersifat

permanen berdasarkan latihan dan usaha, dan merupakan perubahan

perilaku secara menyeluruh meliputi aspek kognitif, afektif, maupun

psikomotor.

b) Hasil Belajar Matematika

Berdasarkan pengertian hasil belajar dan Matematika yang

sudah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud hasil belajar Matematika adalah sesuatu yang diperoleh dan

dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya, yaitu

berupa perubahan pengetahuan, perilaku dan kepribadian secara

menyeluruh meliputi aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor

dalam mata pelajaran matematika yang objeknya abstrak dan

terstruktur, dan terbagi dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan

geometri.

Page 47: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

f. Peningkatan

Definisi peningkatan menurut Sugono, dkk (2010), peningkatan

uatan

Dari uraian-uraian tentang definisi peningkatan di atas, dapat

disimpulkan bahwa peningkatan adalah suatu proses, cara, usaha, kegiatan

untuk meningkatkan sesuatu. Peningkatan yang diharapkan dengan adanya

penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan pembelajaran Matematika

tentang operasi hitung pecahan siswa Kelas V SD.

g. Peningkatan Pembelajaran Matematika tentang Operasi Hitung

Pecahan Siswa Kelas V SD

Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa peningkatan pembelajaran Matematika tentang operasi hitung

pecahan siswa kelas V SD merupakan suatu upaya untuk meningkatkan

proses kegiatan pembelajaran yang efektif dalam mata pelajaran matematika

tentang operasi hitung pecahan yang melibatkan penjumlahan, pengurangan,

perkalian dan pembagian pecahan pada siswa kelas V SD yang mempunyai

karakteristik belajar secara holistik (menyeluruh), alamiah, tidak ada

paksaan, langsung (konkret), dan sesuai dengan tahap perkembangan anak.

2. Penggunaan Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament

a. Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament

1) Pembelajaran Kooperatif

a) Hakikat Pembelajaran Kooperatif

Mengenai pengertian pembelajaran kooperatif, Isjoni (2011)

menyatakan bahwa:

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktifis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi

Page 48: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran (hlm. 14).

merujuk pada berbagai macam metode pangajaran di mana para siswa

bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu

kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok

kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen,

kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling

memb

Berdasarkan uraian tentang pembelajaran kooperatif di atas,

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah strategi

belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang

terdiri dari 4-6 orang siswa yang tingkat kemampuannya berbeda,

siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling

membantu satu sama lainnnya dalam mempelajari materi pelajaran.

b) Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Johnson & Johnson dalam Trianto (2009: 57) mengatakan

tif adalah memaksimalkan

belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman

Zamroni mengatakan bahwa manfaat penerapan belajar

kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan

khususnya dalam wujud input pada level individual. Disamping itu,

belajar kooperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial di

kalangan siswa. Dengan balajar kooperatif, diharapkan kelak akan

muncul generasi baru yang memiliki prestasi akademik yang

cemerlang dan memiliki solidaritas sosial yang kuat (Trianto, 2009:

57).

Page 49: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas akademik, unggul

dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit, dan

membantu siswa menumbuhkan kemamp

59).

Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan

pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk

peningkatan prestasi akademik dan pemahaman siswa, mengurangi

kesenjangan pendidikan, meningkatkan kinerja siswa dalam

pembelajaran.

c) Unsur Penting dan Prinsip Utama Pembelajaran Kooperatif

Menurut Lungdren, unsur-unsur dalam pembelajaran

kooperatif yaitu sebagai berikut.

(1)

atau berenang

(2) Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau

peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab

terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi;

(3) Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki

tujuan yang sama;

(4) Para siswa membagi tugas dan membagi tanggung jawab diantara

para anggota kelompok;

(5) Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan

ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok;

(6) Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh

keterampilan bekerja sama selama belajar;

(7) Setiap siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara

individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif

(Isjoni, 2011: 16).

Sedangkan menurut Johnson, Johnson, dan Sutton terdapat

lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu:

Page 50: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

(1) Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa;

(2) Interaksi antara siswa yang semakin meningkat;

(3) Tanggung jawab individual;

(4) Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil;

(5) Proses kelompok (Trianto, 2009: 60).

Selain lima unsur penting yang terdapat dalam model

pembelajaran kooperatif, model pembelajaran ini juga mengandung

prinsip-prinsip yang membedakan dengan model pembelajaran

lainnya. Konsep utama dari belajar kooperatif menrut Slavin adalah

sebagai berikut.

(1) Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok

mencapai kriteria yang ditentukan;

(2) Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya

kelompok tergantung pada belajar individual semua anggota

kelompok;

(3) Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa

telah membantu kelompok dengan cara meningkatkan belajar

merka sendiri (Trianto, 2009: 61).

d) Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Ibrahim, dkk. menjelaskan bahwa terdapat enam langkah

utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan

pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut.

(1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua semua tujuan pelajaran yang

ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa

belajar.

(2) Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan

demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

(3) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif

Page 51: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok

agar melakukan transisi secara efisien.

(4) Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat

mereka mengerjakan tugas mereka.

(5) Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah

dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil

kerjanya.

(6) Memberikan penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya

maupun hasil belajar individu dan kelompok (Trianto, 2009: 66).

2) Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament

a) Pengertian Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games

Tournament

Slavin (2005) mengatakan bahwa:

Secara umum TGT sama saja dengan STAD kecuali satu hal: TGT menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan system skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka (hlm. 163).

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT), atau pertandingan permainan tim dikembangkan

secara asli oleh David De Vries dan Keath Edward (1995). Pada

model ini siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim

untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka (Trianto,

2009: 83).

Isjoni (2011) berpendapat bahwa:

TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku atau ras yang berbeda.

Page 52: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing (hlm. 83).

emastikan bahwa

seluruh anggota telah menguasai pelajaran, maka seluruh siswa akan

Dari beberapa uraian di atas, dapat diperoleh kesimpulan

bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa

dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6

orang siswa secara heterogen, yang menggunakan turnamen

akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan

individu dimana siswa memainkan permainan dengan anggota-

anggota tim untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka.

b) Langkah-langkah Pembelajaran Teams Games Tournament

implementasi TGT terdiri dari 4 komponen utama, antara lain: (1)

Presentasi guru (sama dengan STAD); (2) Kelompok Belajar (sama

84).

Komponen utama dalam pelaksanaan pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament adalah sebagai berikut.

(1) Guru menyiapkan:

(a) Kartu soal;

(b) Lembar kerja siswa;

(c) Alat/Bahan.

(2) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya

5 orang).

(3) Guru mengarahkan aturan permainannya.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. Pada TGT

siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang

merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan

Page 53: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

suku. Guru menyiapkan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja ke

dalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah

menguasai tersebut. Akhirnya, seluruh siswa dikenai kuis, pada waktu

kuis ini mereka tidak dapat saling membantu (Trianto, 2009).

Sedangkan deskripsi dari komponen-komponen TGT adalah

sebagai berikut.

(1) Presentasi di Kelas

Materi dalam TGT pertama-tama dikenalkan dalam

presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengejaran langsung

seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang

dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi

audiovisual. Bedanya presentasi kelas dengan pengajaran biasa

hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah benar-benar berfokus

pada TGT. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa

mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama

presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu

mereka mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka menentukan

skor tim mereka.

(2) Tim

Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili

seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis

kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah

memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan

lebih khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya

untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru

menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari

lembar kegiatan atau materi lainnya. Yang paling sering terjadi,

pembelajaran itu melibatkan pembehasan permasalahan bersama,

membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan

pemahaman apabla anggota tim ada yang membuat kesalahan.

Page 54: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Tim adalah fitur yang paling penting dalam TGT. Pada

tiap poinnya, yang ditekankan adalah membuat anggota tim

melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan

yang terbaiknuntuk membantu tiap anggotanya. Tim ini

memberikan dukungan kelompok bagi kinerja akademik penting

dalam pembelajaran, dan itu adalah untuk memberikan perhatian

yang respek yang mutual yang penting untuk akibat yang

dihasilkan seperti hubungan antar kelompok, rasa harga diri,

penerimaan terhadap siswa-siswa mainstream.

(3) Game

Gamenya terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang

kontennya relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan

siswa yang diperolehnya melalui presentasidi kelas dan

pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan diatas meja

dengan tiga orang siswa, yang masing-masing mewakili tim yang

berbeda. Kebanyakan game hanya berupa nomor-nomor

pertanyaan yang ditulis pada lembar yang sama. Seorang siswa

mengambil sebuah katu bernomor dan harus menjawab

pertanyaan sesuai nomor yang tertera pada kartu tersebut. Sebuah

aturan tentang penantang memperbolehkan para pemain salaing

menantang jawaban masing-masing.

(4) Turnamen

Turnamen adalah sebuah struktur di mana game

berlangsung. Biasanya berakhir pada akhir minggu atau akhir

unit. Setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah

melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar kegiatan. Pada

turnamen pertama, guru menunjuk siswa untuk berada pada meja

turnamen, tiga siswa berprestasi tinggi sebelumnya pada meja 1,

tiga berikutnya pada meja 2, dan seterusnya. Kompetisin yang

seimbang ini, memungkinkan para siswa dari semua tingkat

Page 55: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

kinerja sebelumnya berkontribusi secara maksimal terhadap skor

tim mereka jika meereka melakukan yang terbaik.

Setelah turnamen pertama, para siswa akan bertukar meja

tergantung pada kinerja mereka pada tournament terakhir.

lebih tinggi (misalnya, dari meja 6 ke meja 5), skor tertinggi

kedua tetap tinggal pada meja yang sama, dan yang skornya

siswa sudah salah ditempatkan, untuk seterusnya mereka akan

terus dinaikkan atau diturunkan sampai mereka mencapai tingkat

kinerja mereka yang sesungguhnya.

(5) Rekognisi Tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan

yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu.

(6) Materi

Untuk mempersiapkan materi dalam TGT, perlu

menyiapkan kartu-kartu bernomor untuk anak.

(7) Menempatkan Para Siswa ke dalam Tim

Untuk menempatkan para siswa ke dalam tim, dapat

mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

(a) Memfotokopi lembar rangkuman tim

Buatlah satu buah kopian dari lembar rangkuman tim

untuk setiap empat siswa dalam kelas.

(b) Susun peringkat siswa

Pada selembar kertas, buatlah urutan peringkat siswa di

dalam kelas dari peringkat yang tertinggi sampai yang

terendah.

(c) Tentukan berdasar jumlah tim

Tiap tim terdiri dari empat anggota jika

memungkinkan. Untuk menentukan berapa tim yang akan

dibentuk, jumlah siswa yang ada di dalam kelas dibagi, hasil

Page 56: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

tersebut tentunya merupakan jumlah tim yang beranggotakan

empat orang. Selanjutnya mungkin ada beberapa tim yang

mempunyai jumlah anggota lima orang.

(d) Bagikan siswa ke dalam tim

Dalam membagi siswa ke dalam tim, seimbangkan

timnya supaya tiap tim terdiri atas level yang kinerjanya

berkisar dari yang terendah, sedang, dan tinggi. Level kinerja

yang sedang dari semua tim yang ada di kelas hendaknya

setara.

(e) Isilah lembar rangkuman tim

Isilah nama-nama siswa dari tiap tim dalam lembar

rangkuman tim.

(8) Menempatkan para siswa ke dalam meja turnamen pertama

Buatlah lembar penempatan meja turnamen. Pada lembar

tersebut, tuliskan daftar nama siswa dari atas ke bawah sesuai

urutan kinerja mereka sebelumnya, gunakan peringkat yang sama

seperti yang digunakan untuk membentuk tim. Hitunglah jumlah

siswa di dalam kelas. Jika jumlahnya habis dibagi tiga, semua

meja turnamen akan mempunyai tiga peserta, tunjukkan tiga

siswa pertama dari daftar tadi untuk menempati meja 1,

berikutnya ke meja 2, dan seterusnya. Jika ada siswa yang tersisa

setelah dibagi tiga, satu atau dua dari meja turnamen pertama

akan beranggotakan empat peserta.

(9) Menentukan skor tim

Segera setelah turnamen selesai, tentukan skor tim dan

persiapkan sertifikat tim untuk memberi rekognisi kepada tim

peraih skor tertinggi. Untuk melakukan hal ini, periksalah poin-

poin turnamen yang ada pada lembar skor permainan. Lalu,

pindahkan poin-poin turnamen dari tiap siswa tersebut ke lembar

rangkuman dari timnya masing-masing, tambahkan ke seluruh

Page 57: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

anggota tim, dan bagilah dengan jumlah anggota tim yang

bersangkutan.

(10) Bergeser tempat

Bergeser tempat atau menempatkan siswa pada meja

turnamen baru, harus dilakukan persiapan pada turnamen

berikutnya. Akan lebih mudah melakukan penggeseran jika telah

menentukan skor tim. Untuk menggeser tempat para siswa,

gunakan langkah-langkah berikut.

(a) Gunakan lembar skor permainan untuk mengidentifikasikan

skor-skor tertinggi dan terendah pada tiap meja turnamen;

(b) Garis bawahi nomor-nomor meja para siswa yang

mendapatkan skor terendah;

(c) Biarkan pembagiabn meja lainnya tetap seperti semula,

termasuk nomor-nomor untuk siswa yang absen.

(11) Mengubah tim

Setelah lima sampai enam minggu melakukan TGT, atau

pada akhir perriode atau unit yang telah ditentukan, tempatkanlah

para siswa ke dalam tim-tim yang baru (Slavin, 2005).

Berdasarkan beberapa pendapat tentang langkah-langkah

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament di atas, dapat

disimpulkan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament pada penelitian ini meliputi: a) Penyajian materi,

yaitu guru menyajikan dan menyampaikan materi pembelajaran; b)

Belajar kelompok, dalam hal ini guru memberikan lembar kerja siswa

pada setiap siswa dalam kelompok, selain itu guru juga membimbing

dan memotivasi siswa untuk aktif bekerja sama dalam kelompok, dan

selanjutnya guru bersama siswa membahas soal lembar kerja siswa; c)

Pelaksanaan games tournament, peran guru dalam kegiatan ini adalah

memberikan penjelasan tentang aturan serta membimbing siswa dalam

kegiatan games tournament, selain itu guru juga memotivasi siswa

untuk aktif dalam kegiatan games tournament; d) Penghargaan

Page 58: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

kelompok, dalam hal ini guru membimbing siswa dalam menghitung

skor kelompok kemudian guru memberikan penghargaan kepada

kelompok dengan skor nilai rata-rata tertinggi; dan e) Evaluasi,

kegiatan ini dilakukan untuk dapat mengetahui seberapa besar

kemampuan setiap siswa dalam menerima materi pembelajaran.

c) Kelebihan dan Kelemahan

Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games Tournament (TGT) menurut Anatahime (2009),

yang merupakan kelebihan dari pembelajaran TGT antara lain:

(1) Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas;

(2) Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu;

(3) Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa;

(4) Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain;

(5) Motivasi belajar lebih tinggi;

(6) Hasil belajar lebih baik;

(7) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.

Sedangkan kelemahan TGT adalah:

(1) Bagi guru

(a) Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan

heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat

diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali

teliti dalam menentukan pembagian kelompok;

(b) Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup

banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan.

Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas

secara menyeluruh.

(2) Bagi siswa

Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa

dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk

mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan

baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar

Page 59: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang

lain.

b. Penggunaan

penggunaan adalah suatu kegiatan, proses, cara yang dilakukan oleh subjek

pada suatu objek dengan maksud dan tujuan tertentu.

Yang menjadi objek penggunaan pada penelitian tindakan kelas ini

adalah pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament. Pada

penelitian tindakan kelas ini, peneliti berusaha untuk menggunakan atau

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

dengan sebaik-baiknya sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament yang telah diuraikan sebelumnya.

Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament ini, diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran Matematika

khususnya pada materi operasi hitung pecahan.

c. Penggunaan Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament, dengan maksud untuk

meningkatkan pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan

siswa kelas V SD. Pada model pembelajaran ini, dalam kegiatan

pembelajaran siswa ditempatkan pada kelompok-kelompok kecil secara

heterogen, dengan menggunakan turnamen akademik serta permainan-

permainan yang bisa membangkitkan minat siswa untuk aktif dalam

pembelajaran sehingga keberhasilan belajar dapat tercapai secara optimal.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament adalah

suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau pendidik dengan

menggunakan model pembelajaran yang dalam kegiatan belajarnya siswa

ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen, dimana

siswa akan saling membantu dan bekerja sama dengan anggota

Page 60: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

kelompoknya. Model pembelajaran ini menggunakan turnamen-turnamen

akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu

dimana siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim untuk

memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka.

B. Kerangka Berpikir

Dalam kegiatan pembelajaran keahlian guru memberikan petunjuk atau

cara belajar adalah salah satu hal yang sangat penting. Seorang guru hendaknya

selalu mengupayakan agar pelajaran yang disampaikan dapat menarik dan mudah

untuk dipahami oleh siswa yang pada akhirnya pembelajaran dapat dilaksanakan

dengan optimal.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan pembelajaran

matematika siswa yaitu dalam menyampaikan materi pelajaran sebaiknya guru

menggunakan suatu model pembelajaran yang tepat dan efektif, serta efisien agar

siswa tidak merasa tergantung pada ulasan guru dan dapat menyalurkan ilmu atau

kemampuan pribadi secara fakta dan optimal. Untuk mewujudkan hal tersebut,

maka diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat dalam upaya peningkatan

pembelajaran matematika siswa. Penggunaan Model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament ini siswa diharapkan akan semakin mahir dan mengerti

dalam mengerjakan soal, karena siswa diberi tugas-tugas di mana dalam

pengerjaannya dibutuhkan suatu kerja sama antara anggota untuk mendapatkan

hasil yang optimal, selain itu dengan adanya permainan-permainan turnamen

dalam kelompok diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk aktif

dalam kegiatan pembelajaran.

Keberhasilan pembelajaran Matematika sangat tergantung pada

bagaimana guru melaksanakan proses kegiatan pembalajaran. Keberhasilan

pembelajaran Matematika tidak hanya berkaitan dengan hasil belajar siswa pada

pelajaran Matematika saja, akan tetapi juga berkaitan dengan keaktivan siswa,

motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran serta interaksi belajar siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, model pembelajaran yang dapat

membangkitkan motivasi dan keaktifan siswa, serta membuat interaksi belajar

Page 61: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

siswa berjalan dengan baik dan kondusif sangat diperlukan dalam upaya untuk

mewujudkan keberhasilan pembelajaran.

Pembelajaran Matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games Tournament dirasa sangat efektif, hal ini dikarenakan dengan

adanya kerja sama dan saling bertukar ilmu antar anggota kelompok sehingga

siswa dapat memahami materi yang diberikan oleh guru serta hasil yang

didapatkan menjadi lebih baik dan optimal. Dengan demikian, pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament ini diharapkan dapat meningkatkan

pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan pada siswa kelas V SD

Negeri Peneket tahun ajaran 2011/2012.

C. Hipotesis Tindakan

Jika penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

sesuai dengan yang direncanakan, maka pembelajaran Matematika tentang operasi

hitung pecahan siswa kelas V SD Negeri Peneket tahun ajaran 2011/2012 akan

meningkat.

Page 62: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Pembelajaran Kooperatif

Tipe Teams Game Tournament dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika

tentang Operasi Hitung Pecahan Siswa Kelas V SDN Peneket Tahun Ajaran

dilaksanakan di SD Negeri Peneket yang beralamat di dukuh

Bekelan, RT 03 RW 01, Desa Peneket, Kecamatan Ambal, Kabupaten

Kebumen, Jawa Tengah.

Secara geografis sekolah ini mempunyai letak yang strategis dan

mudah dijangkau karena berada di dekat jalan desa di tengah Desa Peneket.

Keadaan disekitar sekolah sangat mendukung terciptanya suasana

pembelajaran yang kondusif karena letaknya yang agak jauh dari jalan raya

sehingga jauh dari kebisingan kendaraan-kendaraan bermotor yang akan

membuat proses kegiatan belajar mengajar menjadi nyaman dan tidak

terganggu. Kondisi lingkungan masyarakat di sekitar SD Negeri Peneket juga

sangat mendukung terciptanya suasana pembelajaran yang kondusif.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November tahun 2011 sampai

bulan Desember tahun 2012. Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini

dilaksanakan pada bulan April sampai bulan juni 2012, selama siswa kelas V

SD Negeri Peneket menempuh pembelajaran semester II tahun ajaran

2011/2012. Adapun jadwal kegiatan penelitiannya dapat dilihat pada gambar

3.1 berikut.

42

Page 63: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

No Kegiatan Penelitian

Waktu Pelaksanaan

2011 2012

Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag Sep Okt Nov Des

1 Identifikasi masalah

2 Pengajuan judul

3 Penyusunan dan konsultasi proposal

4 Penyusunan Instrumen

5 Seminar Proposal

6 Revisi dan pengiriman

7 Perijinan

8 Pretest

9 Siklus I

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

10 Siklus II

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

11 Siklus III

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

12 Analisis data dan pembahasan

13 Penyusunan laporan hasil penelitian

14 Ujian Skripsi

15 Revisi

16 Penggandaan

17 Pengiriman

Gambar 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian

Page 64: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Peneket tahun

ajaran 2011/2012, yang berjumlah 29 siswa, yang terdiri dari 19 siswa laki-laki

dan 10 siswa perempuan.

C. Data dan Sumber Data

peneliti mencari dan mengumpulkan data yang dibutuhkan, yang memang benar-

benar dibutuhkan untuk penelitian ini.

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kuantitatif

dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai hasil belajar Matematika siswa

tentang operasi hitung pecahan, sedangkan data kualitatif berupa informasi

tentang langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament dan proses pembelajaran Matematika siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

a. Siswa Data dari siswa diperoleh dari siswa kelas V SD Negeri Peneket

Tahun Ajaran 2011/2012. Data yang berasal dari siswa berupa data siswa

kelas V SD Negeri Peneket yang mencakup proses belajar siswa selama

mengikuti kegiatan pembelajaran dan hasil belajar siswa tentang operasi

hitung pecahan.

b. Teman Sejawat Penelitian ini juga melibatkan teman sejawat sebagai sumber data.

Data yang berasal dari teman sejawat adalah data tentang observasi kegiatan

selama kegiatan pembelajaran di kelas. Dalam hal ini yang menjadi teman

sejawat yaitu rekan guru yang diberi tugas oleh peneliti untuk menjadi

observer untuk mengamati proses pembelajaran yaitu tentang langkah-

Page 65: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

langkah pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dan proses

pembelajaran Matematika siswa dalam kegiatan pembelajaran.

c. Guru Guru yang dijadikan sumber data pada penelitian ini yaitu guru

kelas V SD Negeri Peneket. Data yang berasal dari guru kelas V yaitu

tentang informasi-informasi yang berkaitan dengan siswa kelas V SD

Negeri Peneket, yang mencakup tentang latar belakang siswa,

perkembangan belajar siswa, serta data-data lain yang diperlukan peneliti

dalam penelitian tindakan kelas ini.

D. Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas

ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Tes Hasil belajar

Peters dan Shertzer mengartikan tes sebagai suatu prosedur yang

sistematis untuk mengobservasi (mengamati) tingkah laku individu, dan

menggambarkan (mendeskripsikan) tingkah laku itu melalui skala angka

atau sistem kategori (Kartadinata, 2002: 24). Hasan dan Zainul (1991)

u alat untuk mengukur kemampuan

(hlm. 21). Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tes

hasil belajar merupakan suatu prosedur sistematis untuk mengobservasi

serta mengukur atau mengetahui kemampuan atau keberhasilan seseorang

dalam kegiatan pembelajaran.

Pada penelitian ini, tes hasil belajar digunakan oleh peneliti untuk

mengukur hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika setelah

dilakukan tindakan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament.

b. Kuesioner atau Angket

Kuesioner (questionair) juga sering dikenal dengan angket. Pada

dasarnya kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh

orang yang akan diukur (responden). Sugiyono (2009) menjelaskan bahwa,

Page 66: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(hlm. 199).

Angket ditujukan pada siswa untuk memperoleh data pengalaman

siswa setelah mengikuti pembelajaran. Pada penelitian ini, angket

digunakan untuk memperoleh data tentang proses pembelajaran matematika

siswa. Alat pengumpulan datanya menggunakan lembar angket.

c. Observasi

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, peneliti juga

menggunakan teknik observasi. Observasi dilakukan dengan pemusatan

perhatian terhadap objek penelitian dengan menggunakan seluruh alat indera

dengan tujuan untuk mengkonfirmasikan antara data yang ada dengan

kenyataan sebenarnya. Observasi dilakukan oleh observer atau teman

sejawat guna memperoleh data tentang hal-hal yang terkait dengan

pelaksanaan pembelajaran. Teknik ini menggunakan alat pengumpulan data

berupa lembar observasi. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan untuk

mengamati guru dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament di kelas.

d. Wawancara

Nazir (2005) menjelaskan bahwa,

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab, sambil

tatap muka antara penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau

(hlm. 193).

Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa dalam kegiatan

wawancara ada pewawancara dan responden. Dalam penelitian ini peneliti

sebagai pewawancara sedangkan responden pada penelitian ini adalah teman

sejawat. Wawancara ini dilaksanakan untuk memperoleh data tentang

pelaksanaan pembelajaran, yaitu tentang langkah pelaksanaan pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament dan proses pembelajaran

Matematika siswa.

Page 67: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

2. Alat Pengumpulan Data atau Instrumen

Pada penelitian ini alat pengumpulan data yang digunakan untuk

mengukur pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament, pembelajaran matematika, dan hasil belajar siswa.

a. Instrumen pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament

1) Definisi Konsep

Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament adalah

suatu model pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam

kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa

secara heterogen, yang menggunakan turnamen akademik, dan

menggunakan kuis-kuis dan system skor kemajuan individu di mana

siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim untuk

memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka.

2) Definisi Operasional

Pelaksanaan yang akan diteliti adalah mengenai bagaimana

pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

yang dilaksanakan oleh peneliti, apakah sudah sesuai dengan langkah-

langkah yang telah direncanakan atau belum. Langkah-langkah

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) guru membagi siswa

dalam kelompok secara heterogen; b) presentasi di kelas; c) belajar

kelompok; d) pelaksanaan games tournament; e) perhitungan skor

kelompok; f) penghargaan kelompok; dan g) evaluasi individu. Langkah-

langkah tersebut dijadikan indikator dalam membuat instrument

pengamatan pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament. Data tentang pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament diperoleh dengan menggunakan teknik

pengumpulan data yaitu melalui observasi atau rating scale, dan

wawancara.

Page 68: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament tercermin dalam jumlah skor yang dicapai dalam merespon

instrumen, untuk mengetahui skor rata-rata nilai observer tentang

pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

yang diamati menggunakan lembar observasi. Skor rata-rata nilai tersebut

kemudian dijadikan indikator pelaksanaan. Selain itu, data juga didapat

dari wawancara mengenai pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament yang telah dilaksanakan.

Observasi dan wawancara ini dilaksanakan untuk mengetahui

langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament yang dilaksanakan, apakah sudah sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran yang sudah direncanakan atau belum. Data dari

observasi dan wawancara berupa data deskriptif, sehingga dapat saling

mendukung kevalidan data yang didapat.

Rincian pencapaian kategori menurut perolehan hasil observasi

guru tentang pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1. Kategori Hasil Observasi

Rentang Skor Kategori Arti 3,51-4,0 A Sangat Baik 3,01-3,5 B Baik 2,51-3,0 C Cukup 2,01-2,5 D Kurang

E Gagal

Berdasarkan definisi operasional di atas, maka dapat dibuat kisi-

kisi instrument pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament yang disajikan pada tabel 3.2 dan 3.3 sebagai berikut.

Page 69: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 3.2. Kisi-kisi Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament

Variabel Indikator No soal Jumlah Soal Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

Penyajian materi 1, 2, 3, 4, 5 5 Belajar kelompok 6, 7, 8, 9, 10 5 Game tournament 11, 12, 13, 14, 15 5 Penghargaan kelompok

16,17, 18, 19, 20 5

Evaluasi 21, 22, 23, 24, 25 5

Jumlah 25

Tabel 3.3. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament

Variabel Indikator No soal Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

Penyajian materi 1 Belajar kelompok 2 Game tournament 3 Penghargaan kelompok 4 Evaluasi 5 Jumlah Soal 5

b. Instrumen Pembelajaran Matematika

1) Definisi Konsep

Pembelajaran Matematika adalah suatu proses perubahan

tingkah laku melalui perubahan tingkah laku yang diarahkan oleh guru

untuk menghasilkan, merangsang, atau mempermudah belajar siswa

dalam mata pelajaran matematika yang objeknya abstrak dan terstruktur,

dan terbagi dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri.

2) Definisi Operasional

Kegiatan yang akan diteliti atau diamati pada instrument

pembelajaran Matematika ini yaitu proses pembelajaran Matematika

siswa. Dalam hal ini mencakup aspek motivasi belajar siswa, keaktifan

siswa, dan interaksi belajar siswa. Aspek-aspek tersebut dijadikan

indikator dalam membuat instrument pengamatan pembelajaran

Matematika siswa. Alat yang digunakan dalam mengamati proses

Page 70: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

pembelajaran Matematika siswa yaitu menggunakan rating scale,

wawancara dan angket siswa.

Pembelajaran Matematika siswa tercermin dalam jumlah skor

yang dicapai dalam merespon instrumen, untuk mengetahui skor rata-rata

nilai observer maupun hasil angket tentang proses pembelajaran

Matematika siswa yang tertuang dalam alat pengumpulan data berupa

rating scale dan angket siswa. Skor rata-rata nilai tersebut kemudian

dijadikan indikator pelaksanaan. Selain itu, data juga didapat dari

wawancara mengenai proses pembelajaran Matematika siswa.

Observasi, wawancara, dan angket ini dilaksanakan untuk

mengetahui bagaimana proses pembelajaran Matematika apakah sudah

berjalan dengan baik atau belum. Data dari observasi, wawancara, dan

angket berupa data deskriptif, sehingga dapat saling mendukung

kevalidan data yang didapat.

Berdasarkan definisi operasional di atas, maka dapat dibuat kisi-

kisi instrument pembelajaran Matematika yang disajikan dalam tabel 3.4,

tabel 3.5, dan tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.4. Kisi-kisi Observasi Pembelajaran Matematika

Variabel Indikator No soal Jumlah Soal Pembelajaran Matematika

Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

7

Keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran

8, 9, 10, 11, 12, 13, 14

7

Interaksi belajar siswa dalam pembelajaran

15, 16, 17, 18, 19, 20

6

Jumlah 20

Page 71: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabel 3.5. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Pembelajaran Matematika

Variabel Indikator No soal Jumlah Soal Pembelajaran matematika

Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran

1, 2 2

Keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran

3 1

Interaksi belajar siswa dalam pembelajaran

4, 5 2

Jumlah 5

Tabel 3.6. Kisi-kisi Angket Pembelajaran Matematika

Variabel Indikator No soal Jumlah

Soal Positif Negatif + -

Pembelajaran matematika

Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran

1, 2, 3, 4

5, 6, 7 4 3 7

Keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran

8, 9, 10

11, 12, 13, 14

3 4 7

Interaksi belajar siswa dalam pembelajaran

15, 16, 17

18, 19, 20

3 3 6

Jumlah 10 10 20

c. Instrumen Hasil Belajar Matematika

1) Definisi Konsep

Hasil belajar Matematika adalah sesuatu yang diperoleh dan

dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya, yaitu

berupa perubahan pengetahuan, perilaku dan kepribadian secara

menyeluruh meliputi aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor dalam

mata pelajaran matematika yang objeknya abstrak dan terstruktur, dan

terbagi dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri.

2) Definisi Operasional

Peningkatan hasil belajar Matematika dapat terlihat dari hasil

nilai atau skor siswa tentang pemahaman dan penguasaan siswa terhadap

materi operasi hitung pecahan yang diperoleh dari tes hasil belajar. Alat

pengumpulan data dari tes berupa lembar soal tes. Sebelum menyusun

Page 72: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

instrumen tes hasil belajar, disusun terlebih dahulu kisi-kisi. Kisi-kisi

memuat jumlah butir yang harus dibuat untuk setiap bentuk soal dan

setiap pokok bahasan serta untuk semua aspek kemampuan yang hendak

diukur.

Berikut kisi-kisi instrument hasil belajar pada siklus I, siklus II,

dan siklus III dapat dilihat pada tabel 3.7, tabel 3.8, dan tabel 3.9.

Tabel 3.7. Kisi-kisi Evaluasi Hasil Belajar Matematika Siklus I

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Nomor Soal

Bentuk Soal

Mengguna-kan pecahan dalam pemecahan masalah

Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan

Menghitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa

1-10 Isian

Menghitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran dan sebaliknya

1-10 Isian

Menghitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal dan sebaliknya

1-10 Isian

Jumlah Soal 30

Page 73: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Tabel 3.8. Kisi-kisi Evaluasi Hasil Belajar Matematika Siklus II

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Nomor Soal

Bentuk Soal

Mengguna-kan pecahan dalam pemecahan masalah

Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan

Menghitung perkalian berbagai bentuk pecahan

1-10 Isian

Menghitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa

1-10 Isian

Menghitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran dan sebaliknya

1-10 Isian

Jumlah Soal 30

Tabel 3.9. Kisi-kisi Evaluasi Hasil Belajar Matematika Siklus III

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Nomor Soal

Bentuk Soal

Mengguna-kan pecahan dalam pemecahan masalah

Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan

Menghitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan desimal dan sebaliknya

1-10 Isian

Menghitung pembagian berbagai bentuk pecahan

1-10 Isian

Menghitung perkalian dan pembagian berbagai bentuk pecahan

1-10 Isian

Jumlah Soal 30

E. Uji Validitas Data

Validasi data sangat dibutuhkan agar diperoleh data yang valid.

Memperoleh validitas data, peneliti menggunakan teknik triangulasi data.

Page 74: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Moleong (2007) menj

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, di luar itu untuk keperluan

(hlm. 330). Sejalan

dengan pendapat tersebut, Wiriaatmadja (2008) men

yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk, atau analisa yang ditimbulkan

dengan membandingkan dengan hasil orang lain, misalnya mitra peneliti lain,

yang hadir dan menyaksikan situasi yang sama (hlm. 168).

Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa triangulasi adalah

teknik pemeriksaan keabsahan data dengan membandingkan data yang diperoleh

dengan mitra lain dalam penelitian tersebut. Triangulasi data yang digunakan

peneliti adalah triangulasi teknik pengumpulan data dan triangulasi sumber.

Penggunaan triangulasi dalam penelitian ini adalah untuk mengukur

validitas data yang bersifat kualitatif yang harus diolah ke dalam bentuk angka-

angka atau persentase, sehingga tampak adanya peningkatan ataupun penurunan

hasil dalam penelitian.

Teknik triangulasi pengumpulan data pada penelitian ini yaitu peneliti

membandingkan data dari alat pengumpul data yang digunakan meliputi data dari

lembar observasi, lembar angket, lembar evaluasi, serta wawancara. Sedangkan

triangulasi sumber data pada penelitian ini yaitu peneliti membandingkan data

yang berasal dari guru, observer, dan siswa.

F. Analisis Data

Analisis data dilakukan agar data yang diperoleh berguna dalam

memecahkan masalah penelitian. is data

adalah proses menyeleksi, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan

data secara sistematik dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan yang

ata mentah

yang dikumpulkan perlu dipecahkan dalam kelompok-kelompok, diadakan

ketegorisasi, manipulasi, serta diperas sedemikian rupa sehingga data yang

diperoleh mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk

menguji hipotesis (Nazir, 2005).

Page 75: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Penelitan tindakan kelas ini meliputi data kuantitatif dan kualitatif. Data

kuantitatif yaitu data yang diambil dari hasil tes belajar siswa dianalisis dengan

teknik statistik deskriptif komparatif. Analisis ini dilakukan dengan

membandingkan hasil hitung dari statistik deskriptif pada nilai tes kondisi awal,

nilai tes siklus I, nilai tes siklus II, dan nilai tes setelah siklus III.

Sedangkan analisis data non tes atau data kualitatif mencakup data hasil

pengamatan (observasi), wawancara, dan angket menggunakan teknik analisis

deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif meliputi tiga alur kegiatan yang

secara bersamaan dan terus menerus selama dan setelah pengumpulan data, yaitu

reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan

kesimpulan/verifikasi (Miles & Huberman, 2007).

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan

membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti melakukan

pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya jika diperlukan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay

data. Melalui penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel, grafik,

pictogram, dan sejenisnya, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola

hubungan, sehingga akan mudah dipahami. Selain itu juga memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasakan

apa yang telah dipahami tersebut.

3. Verification (Verifikasi atau Penarikan Kesimpulan)

Kegiatan analisis ketiga yang penting adalah menarik kesimpulan atau

verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung

pada tahap pengumpulan data berikutnya. Dengan demikian kesimpulan dalam

penelitian ini dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak

awal.

Page 76: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

G. Indikator Kinerja Penelitian

Indikator kinerja atau kriteria keberhasilan adalah merupakan petunjuk

atau sebagai wujud keberhasilan tindakan sehingga dapat dipahami secara pasti,

apakah tindakan yang dilakukan sudah berhasil atau belum setelah menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament di SD Negeri Peneket.

Adapun indikator-indikator yang dicapai sebagai bentuk keberhasilan penelitian

tindakan kelas ini yaitu:

1. Indikator dari guru/peneliti, pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament dapat berjalan dengan baik sesuai

skenario yang telah direncanakan. Dalam hal ini guru minimal mendapat skor

rata-rata 3 pada lembar observasi dalam memenuhi indikator langkah-langkah

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament yang mencakup

aspek-aspek yaitu: a) penyajian materi; b) belajar kelompok; c) permainan

(games tournament); d) penghargaan kelompok; dan e) evaluasi.

2. Indikator dari siswa

a. Pembelajaran matematika siswa khususnya pada materi operasi hitung

pecahan dapat meningkat. Dalam hal ini siswa minimal mendapat skor rata-

rata 3 pada lembar observasi dan angket dalam memenuhi indikator

pembelajaran Matematika siswa yang mencakup aspek motivasi belajar

siswa, keaktifan siswa, dan interaksi belajar siswa.

b. Hasil belajar siswa tentang operasi hitung pecahan Matematika mengalami

peningkatan dan dapat mencapai keberhasilan sesuai dengan kriteria

keberhasilan yang ditentukan yaitu:

1) Nilai rata-rata kelas dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70.

2) Jumlah siswa yang mendapat nilai tuntas atau mencapai KKM yang telah

ditetapkan mencapai 85% dari jumlah keseluruhan siswa.

H. Prosedur Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas

yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart yaitu menggunakan sistem

Page 77: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

spiral refleksi diri yang dimulai dengan perencanaan, tindakan, observasi, refleksi,

dan perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang

pemecahan permasalahan (Kasbolah, 2001). Pelaksanaan tindakan ini dilakukan

dalam tiga siklus, yang masing-masing siklus melalui tiga kali pertemuan. Namun

apabila dalam tiga siklus masih belum memenuhi indikator kinerja maka

dilanjutkan dengan siklus berikutnya. Adapun alur pelaksanaan tindakan yang

dimaksud adalah sebagai berikut seperti yang terlihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas Model Spiral

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan suatu tindakan yang tersusun untuk

memperbaiki situasi, mengubah, atau meningkatkan yang dilaksanakan secara

khas yang mempunyai perspektif dan memandang ke depan. Rencana harus

mengakui semua tindakan dalam batas waktu tertentu diramalkan, sehingga

mengandung resiko. Rencana harus cukup fleksibel untuk dapat disesuaikan

dengan pengaruh muncul tak terduga dan berbagai hambatan yang tak

diperhitungkan dan tak terlihat (Padmono, 1999).

dst.

refleksi

observasi

tindakan

perencanaan

perencanaan

observasi

refleksi

tindakan

Page 78: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tahap perencanaan ini peneliti menyusun rencana yang didasarkan

pada studi pendahuluan yang telah dilakukan. Tahap perencanaan ini

menentukan apa yang digunakan, siapa yang melakukan, kapan waktu

pelaksanaannya, dan bagaimana melaksanakannya.

2. Tindakan

Tindakan merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan

terkendali yang merupakan variasi praktik secara cermat dan bijaksana

(Padmono, 1999). Pada pelaksanaan tindakan, guru berperan sebagai

pemberdaya siswa. Tindakan yang akan dilaksanakan mengacu pada program

yang telah disiapkan dan disepakati bersama dengan teman sejawat. Untuk

mengetahui perubahan yang muncul dan kekurangan atau kelemahan

pelaksanaan tindakan, pengamat menggunakan alat pengumpul data atau

instrumen yang telah dibuat.

3. Observasi

Pada tahap observasi atau pengamatan memiliki fungsi untuk

mendokumentasikan berbagai pengaruh tindakan yang terkait. Pengamatan

berorientasi ke masa yang akan datang, artinya observasi dimaksudkan untuk

memperoleh berbagai keterangan yang digunakan untuk langkah-langkah yang

akan datang. Hasil pengamatan yang cermat akan memberikan masukan yang

digunakan pada langkah refleksi untuk memperbaiki tindakan atau

mempertahankan tindakan (Padmono, 1999).

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan mengingat dan merenungkan kembali

suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat. Refleksi berusaha memahami

proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategis.

Refleksi mempertimbangkan ragam pandangan yang mungkin ada pada situasi

sosial, dan memahami persoalan dan keadaan timbulnya persoalan itu. Refleksi

biasanya dibantu dan atau dilakukan oleh seluruh anggota peneliti melalui

diskusi. Rekonstruksi tindakan akan diungkap kembali, sehingga seluruh

peneliti memiliki pandangan dan persepsi yang sama tentang kendala dan

faktor pendukung. Berdasarkan analisis kasus dan berbagai pertimbangan dapat

Page 79: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

diputuskan berbagai rencana (revisi rencana tindakan). Refleksi ini mempunyai

sifat evaluatif, sebab melalui refleksi seluruh anggota penelitian menentukan

apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai harapan atau belum, apakah

tindakan perlu diadakan perbaikan atau tidak (Padmono, 1999).

Berdasarkan analisis hasil studi pendahuluan, pelaksanaan tindakan

penelitian ini direncanakan tiga siklus yaitu siklus I, siklus II dan siklus III yang

masing-masing terdiri dari tiga pertemuan. Tahapan dalam setiap siklus terdiri

dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sebelum

diadakan siklus I, peneliti melakukan pre-test untuk mengetahui kondisi awal

siswa. Tahapan ini dilakukan secara terus menerus sehingga ditemukan hasil yang

optimal. Adapun pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut.

1. Studi Pendahuluan atau Pre-test

Sebelum diadakan siklus I, peneliti melakukanstudi pendahuluan atau

pre-test untuk mengetahui kondisi awal siswa. Pada studi pendahuluan ini guru

melaksanakan pembelajaran seperti pada kegiatan pembelajaran yang seperti

biasanya dilakukan oleh guru kelas. Guru masih cenderung menggunakan

metode pembelajaran konvensional. Di akhir pembelajaran, guru memberikan

soal evaluasi kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa

terhadap materi operasi hitung pecahan Matematika pada kondisi awal.

2. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyusun rencana tindakan yang didasarkan

pada studi pendahuluan yang telah dilakukan. Adapun perencanaan tindakan

pada siklus ini meliputi: (1) mempelajari kompetensi dasar dan materi yang

terdapat dalam kurikulum atau silabus kelas V semester 2; (2) menentukan

waktu penelitian dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan alokasi

waktu 3 x 2 x 35 menit; (3) menyusun skenario tindakan pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament sesuai langkah-langkah yang

telah ditentukan; (4) menyusun RPP; (5) menyusun instrumen penelitian

berupa lembar tes, lembar observasi, pedoman wawancara, lembar angket;

Page 80: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

(6) menghubungi observer dan (7) menyiapkan media atau alat dan bahan

yang akan digunakan dalam melaksanakan tindakan siklus I.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tindakan penelitian ini merupakan pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru atau peneliti berdasarkan skenario pembelajaran yang

telah direncanakan sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran siklus I ini dilaksanakan dalam tiga kali

pertemuan. Materi pembelajaran pada siklus I pada pertemuan pertama

tentang perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa, pertemuan kedua

tentang perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran, dan pertemuan

ketiga tentang perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal.

Tindakan yang dilaksanakan pada siklus I meliputi langkah-

langkah kegiatan berikut:

1) Perencanaan, perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan meliputi:

a) menentukan fokus pembelajaran melalui pertanyaan fokus tentang apa

yang akan dipelajari;

b) menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai;

c) menentukan materi, media, dan sumber belajar;

d) memilih dan mengurutkan kegiatan pembelajaran;

e) merencanakan evaluasi;

f) menyusun skenario kegiatan pembelajaran atau RPP.

2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat.

3) Melaksanakan kegiatan evaluasi.

c. Tahap Observasi

Kegiatan observasi dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan

oleh peneliti, siswa, dan teman sejawat. Observasi dilakukan terhadap isi

tindakan, pelaksanaan tindakan, maupun akibat yang timbul dari tindakan

tersebut. Observer maupun pelaksana tindakan melaksanakan observasi

terhadap pelaksanaan tindakan sebagai bahan untuk mengadakan refleksi

serta menyusun langkah atau rencana selanjutnya.

Page 81: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Kemudian peneliti menganalisis hasil yang dicapai siswa setelah

pelaksanakan tahap 1 dan 2, yaitu perencanaan dan tindakan. Hal ini

dilakukan sesuai dengan teknik pengumpulan data yang telah ditentukan

sebelumnya. Selain itu, peneliti juga melakukan pengamatan tentang

kelebihan dan kelemahan proses pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament pada setiap siklus.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi guru atau peneliti mengadakan analisis,

pemaknaan, dan penyimpulan terhadap tindakan yang telah dilaksanakan

sehingga menemukan kelebihan maupun kekurangannya selama proses

pembelajaran. Kemudian peneliti mengkaji dan mempertimbangkan hasil

atau dampak dari pembelajaran tersebut. Dari hasil refleksi, peneliti akan

melakukan perbaikan pembelajaran untuk siklus berikutnya.

Tahap refleksi juga merupakan evaluasi tentang tindakan yang

telah dilakukan untuk mengetahui keberhasilan atau pengaruh tindakan.

Pada tahap ini peneliti dapat membandingkan kondisi awal sebelum

diadakan tindakan dan kondisi sesudah diberikan tindakan siklusi I. Peneliti

memaknai data yang diperoleh sehingga didapatkan gambaran yang jelas

tentang tindakan yang dilakukan. Hasil refleksi pada siklus I merupakan

tahap awal yang selanjutnya ditindaklanjuti pada siklus II.

3. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Pada dasarnya perencanaan tindakan pada siklus II sama dengan

perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I. Hanya pada siklus II

lebih ditekankan pada perbaikan dan pemecahan masalah-masalah yang

muncul pada siklus I.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran siklus II ini dilaksanakan dalam tiga kali

pertemuan. Materi pembelajaran pada siklus II pada pertemuan pertama

tentang perkalian berbagai bentuk pecahan, pertemuan kedua tentang

pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa, dan pertemuan ketiga

Page 82: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

tentang pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran. Pelaksanaan

tindakan pada siklus II merupakan perbaikan tindakan yang dilaksanakan

berdasarkan masalah-masalah yang muncul pada siklus I. Melalui perbaikan

yang dilakukan diharapkan kesulitan yang muncul pada siklus I dapat

diatasi sehingga penelitian ini dapat berhasil (memenuhi indikator kinerja

yang telah ditentukan) dan hasil yang diperoleh akan meningkat.

c. Tahap Observasi

Pada tahap observasi, pada dasarnya sama seperti observasi di

siklus I yaitu mengamati proses pelaksanaan pembelajaran dari awal sampai

akhir yang dilakukan oleh guru atau peneliti, siswa maupun teman sejawat

untuk memperoleh data tentang pembelajaran tersebut. Observasi pada

siklus II juga sebagai bahan untuk mengadakan refleksi.

d. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan peneliti untuk mengkaji dan

mempertimbangkan hasil atau dampak dari pembelajaran yang telah

dilaksanakan. Pada tahap ini peneliti dapat membandingkan kondisi awal

sebelum tindakan dengan kondisi setelah tindakan yaitu siklus I dan siklus

II. Berdasar hasil refleksi, peneliti dapat melakukan perbaikan pembelajaran

untuk siklus berikutnya jika perlu atau berhenti sampai siklus II jika

penelitian ini telah dinyatakan berhasil sesuai indikator keberhasilan yang

telah ditentukan.

4. Siklus III

a. Tahap Perencanaan

Pada dasarnya perencanaan tindakan pada siklus III sama dengan

perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II. Hanya pada siklus III

lebih ditekankan pada perbaikan dan pemecahan masalah-masalah yang

muncul pada siklus II.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran siklus III ini dilaksanakan dalam tiga

kali pertemuan. Materi pembelajaran pada siklus III pada pertemuan

pertama tentang pembagian pecahan biasa dengan pecahan desimal,

Page 83: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

pertemuan kedua tentang pembagian berbagai bentuk pecahan, dan

pertemuan ketiga tentang perkalian dan pembagian berbagai bentuk

pecahan. Pelaksanaan tindakan pada siklus III merupakan perbaikan

tindakan yang dilaksanakan berdasarkan masalah-masalah yang muncul

pada siklus II. Melalui perbaikan yang dilakukan diharapkan kesulitan yang

muncul pada siklus II dapat diatasi sehingga penelitian ini dapat berhasil

(memenuhi indikator kinerja yang telah ditentukan) dan hasil yang diperoleh

akan meningkat.

c. Tahap Observasi

Pada tahap observasi, pada dasarnya sama seperti observasi di

siklus I dan II yaitu mengamati proses pelaksanaan pembelajaran dari awal

sampai akhir yang dilakukan oleh guru atau peneliti, siswa maupun teman

sejawat untuk memperoleh data tentang pembelajaran tersebut. Observasi

pada siklus III juga sebagai bahan untuk mengadakan refleksi.

d. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan peneliti untuk mengkaji dan

mempertimbangkan hasil atau dampak dari pembelajaran yang telah

dilaksanakan. Pada tahap ini peneliti dapat membandingkan kondisi awal

sebelum tindakan dengan kondisi setelah tindakan yaitu siklus I, II dan

siklus III. Berdasar hasil refleksi, peneliti dapat melakukan perbaikan

pembelajaran untuk siklus berikutnya jika perlu atau berhenti sampai siklus

III jika penelitian ini telah dinyatakan berhasil sesuai indikator keberhasilan

yang telah ditentukan.

Page 84: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Peneket yang beralamat di

dukuh Bekelan, RT 03 RW 01, Desa Peneket, Kecamatan Ambal, Kabupaten

Kebumen, Jawa Tengah. SD Negeri Peneket merupakan satu-satunya sekolah

dasar yang berada di Desa Peneket. Secara geografis sekolah ini mempunyai letak

yang strategis dan mudah dijangkau karena berada di dekat jalan desa di tengah

Desa Peneket. Keadaan di sekitar sekolah sangat mendukung terciptanya suasana

pembelajaran yang kondusif karena letaknya yang agak jauh dari jalan raya

sehingga jauh dari kebisingan kendaraan-kendaraan bermotor yang akan membuat

proses kegiatan belajar mengajar menjadi nyaman dan tidak terganggu. Kondisi

lingkungan masyarakat di sekitar SD Negeri Peneket juga sangat mendukung

terciptanya suasana pembelajaran yang kondusif.

SD Negeri Peneket pada tahun ajaran 2011/2012 mempunyai siswa

sebanyak 171 siswa yang terdiri dari 101 siswa laki-laki dan 70 siswa perempuan.

Mereka memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Secara umum mereka berasal

dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Jumlah siswa pada masing-masing

kelas berkisar antara 20-30 siswa. Sedangkan guru di sekolah ini sebanyak 13,

terdiri dari kepala sekolah, 6 guru kelas negeri, 2 guru mata pelajaran negeri, 4

guru wiyata bhakti, seorang petugas perpustakaan, dan seorang penjaga

sekolah. Pada saat ini sekolah memiliki 6 ruang kelas, ruang kepala sekolah,

ruang kantor guru, ruang perpustakaan, laboratorium, mushola, dapur dan UKS.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Peneket tahun

ajaran 2011/2012, yang berjumlah 29 siswa, yang terdiri dari 19 siswa laki-laki

dan 10 siswa perempuan. Dengan melihat banyaknya siswa laki-laki,

menyebabkan suasana kelas V selalu ramai dan terlihat aktif pada waktu tidak ada

guru ataupun diwaktu istirahat. Akan tetapi jika ada guru didalam kelas, suasana

kelas berubah menjadi pasif dan tampak sunyi. Ruang kelas V terletak diantara

ruang kantor guru dan ruang kelas IV, hal itu membuat guru-guru resah dan

64

Page 85: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

terganggu apabila terdengar suara keramaian siswa kelas V khususnya jika kelas

tidak ada guru yang berada di dalam kelas karena letak kantor guru yang

berdekatan dengan ruang kelas V.

Setiap siswa kelas V memiliki kemampuan yang berbeda-beda, ada yang

cepat ada pula yang lambat dalam memahami pelajaran. Ada yang mudah dalam

belajar ada pula yang mengalami kesulitan dalam belajar. Sedangkan motivasi,

keaktifan, serta interaksi belajar siswa dalam pembelajaran juga berbeda-beada

antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Untuk mengetahui kemampuan

siswa khususnya pada materi perkalian dan pembagian pecahan sebelum tindakan,

maka dilaksanakan studi pendahuluan (pre test). Selain itu, studi pendahuluan ini

juga digunakan untuk mengetahui apakah pembelajaran tentang materi perkalian

dan pembagian pecahan Matematika sudah berjalan dengan efektif atau belum

pada siswa kelas V SD Negeri Peneket.

Kegiatan studi pendahuluan (pre test) ini dilaksanakan pada hari Rabu,

tanggal 4 April 2012 pada jam pertama pukul 07.20-08.30 WIB. Kegiatan

pembelajaran yang digunakan oleh peneliti pada studi pendahuluan, menggunakan

pendekatan konvensional seperti halnya pada umumnya digunakan setiap hari

oleh guru kelas saat mengajar yaitu masih menekankan pada ceramah, tanya

jawab, membaca LKS yang dimiliki siswa serta mengerjakan LKS yang dimiliki

oleh siswa. Pada kegiatan pembelajaran ini guru atau dalam hal ini peneliti

sendiri, kegiatan ceramah selalu mendominasi dalam pembelajaran Matematika.

Sedangkan kegiatan siswa hanya mendengarkan duduk dengan tenang dan

diusahakan tetap diam saat guru berceramah. Setelah guru melaksanakan ceramah

dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab. Guru berpartisipasi penuh dalam

membuat pertanyaan pada siswa. Siswa yang menjawab pertanyaan selalu

ditunjuk oleh guru. Guru jarang memberi stimulus pada siswa untuk bertanya.

Ditinjau dari kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir tampaknya

memberikan suatu kejenuhan bagi siswa. Hal tersebut disebabkan karena guru

belum mengembangkan strategi dan model pembelajaran yang dapat

menggairahkan siswa. Pada kegiatan awal, guru jarang memberikan tes

penjajagan, acuan dan apersepsi kepada siswa. Guru sangat jarang

Page 86: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

mengkonstruktsi siswa dalam pembelajaran. Hal itu dapat juga dibuktikan dengan

adanya pengalaman-pengalaman siswa dan ide-ide yang dimiliki siswa kurang

mendapat suatu perhatian dari guru. Pada saat berlangsungnya kegiatan awal, guru

h

inti pembelajaran, guru hanya berceramah, bertanya pada siswa, meminta siswa

untuk membaca dan mengerjakan LKS. Pembelajaran dapat dikatakan masih

belum berorientasi pada anak. Pada kegiatan akhir, guru hanya meminta siswa

untuk menuliskan kesimpulan pembelajaran pada masing-masing di buku catatan

siswa dengan didiktekan oleh guru, mengerjakan evaluasi dan menulis PR pada

buku siswa.

Ditinjau dari motivasi belajar siswa, peneliti berpendapat bahwa motivasi

belajar Matematika siswa masih dapat dikatakan rendah. Rendahnya motivasi

siswa dapat dibuktikan dengan adanya banyak siswa yang kurang menyukai

pelajaran Matematika, malas menambah pengetahuan, tugas-tugas yang diberikan

guru jarang diselesaikan dengan baik, dan siswa tampak malas mencari perhatian

dari guru maupun siswa yang lain. Jika ditinjau dari keaktifan siswa dalam

kegiatan pembelajaran, masih banyak siswa yang kurang aktif dan hanya terdapat

beberapa siswa yang aktif. Hal tersebut dikarenakan kurang adanya kesempatan

bagi siswa untuk menggali ide-ide serta kreatifitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran. Sedangkan proses interaksi siswa dalam kegiatan pembelajaran

pada studi pendahuluan ini juga masih belum berlangsung dengan baik dan

efektif, hal itu dapat terlihat dari interaksi guru dengan siswa yang cenderung

hanya satu arah. Selain itu, interaksi belajar antara siswa dengan siswa lain juga

kurang berjalan dengan baik. Hal ini dapat membuat jalanya kegiatan

pembelajaran berlangsung kurang efektif.

Sedangkan ditinjau dari hasil belajar siswa tentang materi perkalian dan

pembagian pecahan siswa kelas V SD Negari peneket, dapat diketahui bahwa

siswa yang belum mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) lebih

banyak daripada siswa yang sudah mencapai KKM. Adapun KKM dalam

penelitian ini adalah 70. Siswa yang mendapat nilai tuntas atau mencapai KKM

yaitu sebanyak 10 siswa atau 34% dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan

Page 87: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

siswa yang mendapat nilai belum mencapai KKM yaitu 19 siswa atau 66% dari

jumlah keseluruhan siswa kelas V SD Negeri Peneket. Sedangkan pada penelitian

ini, pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa dapat mencapai

85% dari keseluruhan siswa mendapat nilai mencapai KKM yang sudah

ditentukan.

Berikut ini merupakan data hasil studi pendahuluan yang dikelompokkan

dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Studi Pendahuluan

Interval Frekuensi Persen (%) 0-10 4 14

11-20 3 10 21-30 2 7 31-40 4 14 41-50 1 3 51-60 5 17 61-70 5 17 71-80 3 10 81-90 2 7

91-100 0 0 Jumlah 20 100

Berdasarkan analisis data hasil kondisi awal siswa kelas V SDN Peneket

tahun ajaran 2011/2012 sebelum dilaksanakan tindakan diperoleh data sebagai

berikut: (1) nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 90 dan nilai terendah 10; (2)

nilai rata-rata kelas (mean) 49,66; (3) modus 60 dan 70; dan (4) median 60.

Berdasarkan paparan dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai hasil

studi pendahuluan siswa kelas V SD Negeri Peneket masih belum menunjukkan

adanya hasil yang maksimal, dengan kata lain pembelajaran Matematika pada

tentang materi perkalian dan pembagian pecahan siswa kelas V SD negeri peneket

belum berhasil dikarenakan belum mencapai kriteria-kriteria yang sudah

ditentukan oleh peneliti sebelumnya. Keberhasilan pembelajaran Matematika

tidak hanya mencakup tentang hasil belajar siswa saja, akan tetapi juga dapat

dilihat dari motivasi belajar guru dan siswa, keaktifan siswa, serta interaksi belajar

siswa dalam kegiatan pembalajaran.

Page 88: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa motivasi guru serta siswa

belum menunjukkan motivasi yang tinggi. Keaktifan siswa juga dinilai masih

kurang selama proses kegiatan pembelajaran pada studi pendahuluan ini

berlangsung. Interaksi siswa masih kurang berjalan dengan baik dan efektif.

Sedangkan hasil belajar siswa juga belum mencapai kriteria yang sudah

ditentukan yaitu nilai rata-rata Matematika kelas dapat mencapai 70,00 atau lebih

dari 70,00, serta jumlah siswa yang mendapat nilai di atas Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70,00 atau lebih dari 70,00

mencapai 85% atau di atas 85% dari jumlah keseluruhan siswa. Nilai rata-rata

hasil belajar siswa pada studi pendahuluan belum mencapai kriteria keberhasilan

yaitu hanya 49,66 atau masih belum mencapai 70,00. Sedangkan persentase siswa

yang mendapat nilai mencapai KKM yaitu 34% dari jumlah keseluruhan siswa,

hal ini belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu 85% dari jumlah keseluruhan

siswa.

Dengan demikian, pembelajaran Matematika tentang operasi hitung

perkalian dan pembagian pecahan siswa kelas V SD Negeri Peneket masih belum

maksimal. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk memperbaiki kondisi tersebut

dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat, yaitu menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament pada pembelajaran

matematika tentang materi perkalian dan pembagian pecahan siswa kelas V SD

Negeri Peneket tahun ajaran 2011/2012. Dengan menerapkan penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament, yang sesuai dengan

langkah-langkahnya diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran Matematika

tentang operasi hitung pecahan siswa kelas V SDN Peneket tahun ajaran

2011/2012.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

Bagian ini menyajikan hasil tindakan tiap siklus mulai dari siklus I, II,

dan III. Tindakan yang dilaksanakan tiap siklus secara rinci dapat diuraikan

sebagai berikut.

Page 89: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

1. Deskripsi Siklus I

Berdasarkan hasil kegiatan yang dilaksanakan pada studi pendahuluan,

menunjukkan bahwa banyak nilai siswa yang belum mencapai KKM yang

telah ditentukan. Selain itu, pembelajaran Matematika tentang operasi hitung

pecahan Matematika juga dirasa belum maksimal. Oleh karena itu, peneliti

berupaya memperbaiki kondisi dengan melaksanakan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament dalam peningkatan pembelajaran Matematika tentang

operasi hitung pecahan siswa kelas V SDN Peneket tahun ajaran 2011/2012.

Penelitian ini akan dilaksanakan secara urut sesuai dengan siklus yang telah

direncanakan. Pelaksanaan siklus ini dilaksanakan sesuai prosedur penelitian,

yaitu meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan

refleksi. Secara rinci kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian ini

dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Perencanaan

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada studi pendahuluan dengan

menggunakan pendekatan konvensional mempunyai banyak sekali

kelemahan yang dapat ditinjau dari pelaksanaannya itu sendiri, motivasi

belajar siswa dan hasil belajar siswa. Siswa tampak bosan dengan kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan. Hal ini disebabkan karena pembelajaran

belum dikemas dalam bentuk yang menarik. Ketidakmenarikan

pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan, membuat siswa merasa

kurang termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu,

siswa cenderung pasif serta interaksi belajar siswa dalam kegiatan

pembelajaran menjadi kurang efektif. Hal itu merupakan pemicu utama

rendahnya tingkat keberhasilan pembelajaran Matematika siswa.

Setelah melihat kenyataan tersebut, peneliti berencana untuk

mengganti pendekatan pembelajaran konvensional dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament.

Pelaksanaan pembelajaran direncanakan dengan menerapkan langkah-

langkah berikut yaitu penyajian materi, belajar kelompok,

Page 90: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

permainan (games tournament), penghargaan kelompok, dan evaluasi.

Pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran tersebut akan dilaksanakan

seoptimal mungkin guna mencapai indikator keberhasilan yang telah

ditetapkan.

Perencanaan yang dilakukan pada siklus I ini difokuskan pada

pelaksanaan kegiatan dalam peningkatan pembelajaran Matematika siswa

tentang materi operasi hitung pecahan, khususnya pada operasi hitung

perkalian dan pembagian pecahan. Pada tahap perencanaan siklus I,

peneliti melaksanakan beberapa tahapan yang meliputi: (1) mempelajari

kompetensi dasar dan materi yang terdapat dalam kurikulum atau silabus

kelas V semester 2; (2) menentukan waktu penelitian dilaksanakan dalam

tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 2 x 35 menit; (3) menyusun

skenario tindakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

sesuai langkah-langkah yang telah ditentukan; (4) menyusun RPP; (5)

menyusun instrumen penelitian berupa lembar tes, lembar observasi,

pedoman wawancara, lembar angket; (6) menghubungi observer yaitu Nur

Azizah, Cahyani Dona Aji, dan Muhammad Rifki; dan (7) menyiapkan

media atau alat dan bahan yang akan digunakan dalam melaksanakan

tindakan siklus I.

Siklus I akan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dan

pelaksanaan setiap pertemuan siklus I ini merupakan implementasi dari

RPP yang telah disusun. Materi pada siklus I pada pertemuan pertama

yaitu perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa, pada pertemuan

kedua yaitu perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran dan

sebaliknya, dan pada pertemuan ketiga yaitu perkalian pecahan biasa

dengan pecahan desimal dan sebaliknya.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

materi operasi hitung pecahan yang telah direncanakan sebelumnya,

dilaksanakan selama tiga kali pertemuan dan setiap pertemuan 2 x 35

Page 91: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

menit (mulai pukul 07.20 sampai pukul 08.30 WIB). Setiap pertemuan

meliputi langkah kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Berikut

uraian tentang pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah pada siklus I.

1) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama

berada di ruang kelas V SDN Peneket pada hari Rabu, tanggal 18 April

2012 menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada jam pertama

yaitu pukul 07.20-07.30 WIB. Materi pada pembelajaran ini adalah

menghitung perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Adapun

kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti,

dan kegiatan akhir.

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan selama ±10

menit. Kegiatan awal berisi tentang kegiatan rutin seperti

pembukaan (salam), berdoa, mengecek kehadiran siswa, tes

penjajagan, acuan, dan apersepsi. Pada kegiatan tes penjajagan,

guru memberikan pertanyaan kepada siswa siapa di antara kalian

yang bisa menyebutkan contoh pecahan biasa, dan ternyata banyak

siswa yang antusias menjawab pertanyaan guru. Kemudian guru

menunjuk beberapa siswa untuk maju ke depan menuliskan di

papan tulis tentang contoh pecahan biasa. Pada acuan, guru

menyampaikan materi yang akan dipelajari pada kegiatan

pembelajaran, serta guru menyampaikan tujuan yang diharapkan

bisa tercapai setelah kegiatan pembelajaran selesai. Selanjutnya

pada kegiatan apersepsi, guru mengingatkan kepada siswa tentang

materi sebelumnya yaitu tentang pecahan dan lambangnya, istilah

pembilang dan penyebut, serta penjumlahan dan pengurangan

pecahan. Setelah itu, guru mengajak siswa untuk menyanyikan

Page 92: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa

terlihat antusias bersemangat menyanyikan lagu tersebut.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dilaksanakan selama ±40 menit. Pada

kegiatan ini, guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament sebagai implementasi

skenario pembelajaran. Langkah pertama yaitu penyajian materi.

Sebelumnya guru membagi siswa dalam kelompok secara

heterogen. Setiap kelompok beranggotakan 5-6 siswa. Pada siswa

kelas V, karena jumlahnya ada 29 siswa maka guru membagi siswa

menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok beranggotakan 6

siswa, akan tetapi ada 1 kelompok yang beranggotakan 5 siswa.

Setelah siswa siap menerima materi pembelajaran, guru kemudian

menyajikan materi yang akan diajarkan. Guru menjelaskan serta

bertanya jawab dengan siswa tentang bilangan pecahan biasa.

Siswa kemudian menunjukkan contoh bilangan pecahan biasa.

Guru kemudian menjelaskan materi perkalian pecahan biasa

dengan pecahan biasa menggunakan media powerpoint agar siswa

lebih mudah menerima materi yang disampaikan guru, selain itu

dengan digunakannya media powerpoint ini diharapkan siswa akan

lebih antusias dalam memperhatikan materi yang diajarkan.

Sedangkan kegiatan siswa adalah memperhatikan penjelasan guru,

serta bertanya jawab dengan guru tentang bilangan pecahan biasa.

Siswa menjelaskan konsep perkalian pecahan biasa dengan

pecahan biasa dengan benar

Langkah kedua adalah belajar kelompok. Pada kegiatan ini,

siswa ditempatkan pada kelompok-kelompok secara heterogen

yang telah ditentukan sebelumnya. Guru memberikan soal-soal

latihan kepada setiap kelompok untuk dijawab oleh setiap anggota

kelompok, selanjutnya guru menunjuk beberapa siswa maju ke

depan mewakili kelompoknya untuk mengerjakan soal-soal yang

Page 93: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

diberikan oleh guru. Setelah itu, guru memberikan Lembar Kerja

Siswa (LKS) kepada setiap kelompok untuk dikerjakan dalam

kegiatan diskusi. Selama siswa mengerjakan LKS, guru selalu

membimbing siswa serta memotivasi siswa untuk bersungguh-

sungguh dalam mengerjakan soal serta mengarahkan siswa untuk

bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam menyelesaikan

soal-soal diskusi. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal

diskusi, guru bersama siswa kemudian mencocokan atau

mengoreksi soal-soal diskusi tersebut bersama-sama.

Langkah ketiga dalam kegiatan pembelajaran ini adalah

kegiatan games tournament. Pada kegiatan ini, guru mengarahkan

dan memotivasi siswa untuk berkompetisi dalam hal akademik

antar kelompok games tornament dalam kelas. Guru

menyampaikan aturan permainan kepada siswa secara jelas, serta

dalam pelaksanaanya guru selalu membimbing siswa agar kegiatan

games tournament berjalan dengan lancar. Sedangkan kegiatan

siswa yaitu melaksanakan games tournament yang pelaksanaanya

secara individu atau tidak boleh bertanya dengan anggota

kelompoknya ataupun kelompok lain. Setiap kelompok masing-

masing mewakilkan satu anggotanya untuk memainkan games

tournament. Kemudian guru memberikan kuis yang harus dijawab

oleh setiap pemain dalam kegiatan games tournament ini. Setelah

siswa selesai menjawab kuis, kemudian guru bersama siswa

mengoreksi apakah jawaban yang dijawab oleh masing-masing

perwakilan kelompok benar atau salah yang nantinya hasil tersebut

akan dimasukan dalam perhitungan skor kelompok. Setelah

semuanya selesai, kemudian pemain-pemain dalam kegiatan games

tournament diganti oleh anggota kelompok yang lain dari masing-

masing kelompok sampai setiap anggota kelompok ikut maju atau

mengikuti games tournament tersebut.

Page 94: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Langkah keempat yaitu penghargaan kelompok. Setelah

kegiatan games tournament selesai, guru mengarahkan setiap ketua

kelompok untuk menghitung skor kelompoknya masing-masing.

Dalam perhitungan skor kelompok ini, setiap ketua kelompok

menghitung skor rata-rata kelompok yang kemudian hasilnya

dilaporkan kepada guru. Perhitungan skor kelompok berdasarkan

pada skor benar atau salah setiap anggota kelompok dalam

mengikuti kegiatan games tournament sebelumnya. Setelah

perhitungan skor kelompok selesai, guru kemudian mengumumkan

kelompok terbaik dalam kegiatan games tournament. Kelompok

dengan rata-rata tertinggi mendapatkan penghargaan dari guru,

penghargaan dari guru ini berbentuk simbolis yaitu guru

memberikan bintang kepada setiap anggota kelompok terbaik. Hal

itu sebagai bentuk rasa bangga guru kepada kelompok terbaik

tersebut, tak lupa guru memberikan semangat dan penguatan agar

kelompok tersebut bisa mempertahankan prestasinya. Selain itu,

guru juga memotivasi untuk kelompok lain untuk terus berusaha

supaya pada pertemuan-pertemuan berikutnya bisa menjadi

kelompok terbaik. Dengan demikian, terciptalah suatu kempetisi

akademik yang sehat antar setiap kelompok yang pada akhirnya

membuat setiap anggota kelompok terpacu untuk mengikuti

kegiatan pembelajaran dengan sebaik-baiknya.

c) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir dilaksanakan selama ±20 menit. Adapun

kegiatan yang dilakukan adalah guru menanyakan hal-hal yang

belum jelas, menyimpulkan materi pembelajaran dan

melaksanakan evaluasi. Pada saat kegiatan evaluasi, siswa diberi

10 soal tentang perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa.

Evaluasi individu ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

tingkat kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games

Page 95: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

tournament yang nantinya dianalisis oleh guru untuk mengetahui

sejauh mana keberhasilan pembelajaran Matematika siswa kelas V

SDN Peneket. Setelah seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan,

guru pun menutup pertemuan pada hari itu dengan mengucap

salam. Berdasarkan uraian kegiatan di atas, maka kegiatan

pembelajaran pada pertemuan pertama sudah selesai.

2) Pertemuan Kedua

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe teams

games tournament pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Sabtu, tanggal 21 April 2012. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan

pada jam pertama yaitu pukul 07.20-07.30 WIB. Materi pada

pembelajaran ini masih tentang perkalian pecahan yaitu menghitung

perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran dan sebaliknya.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari kegiatan awal,

kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan selama ±10

menit. Kegiatan awal berisi beberapa kegiatan rutin seperti

pembukaan (salam), berdoa, dan mengecek kehadiran siswa, tes

penjajagan, acuan dan apersepsi. Kegiatan awal yang dilaksanakan

hampir sama dengan kegiatan awal pada pertemuan pertama. Tes

penjajagan yang dilakukan guru yaitu dengan menanyakan kepada

siswa siapa di antara kalian yang bisa menyebutkan contoh

pecahan campuran. Selanjutnya guru menyampaikan acuan, acuan

pada pertemuan kedua ini adalah setelah pelajaran ini selesai bapak

harapkan kalian dapat mengalikan pecahan biasa dengan pecahan

campuran dan sebaliknya. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan

b) Kegiatan Inti

Secara keseluruhan, proses atau langkah-langkah

pembelajaran pada pertemuan kedua sama seperti langkah-langkah

Page 96: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

yang dilakukan pada pertemuan pertama. Yang membedakan

adalah materi pembelajaran. Materi pembelajaran pada pertemuan

kedua ini yaitu menghitung perkalian pecahan biasa dengan

pecahan campuran dan sebaliknya.

Kegiatan inti dilaksanakan selama ±40 menit. Langkah

pertama yaitu penyajian materi. Guru membagi siswa dalam

kelompok secara heterogen. Kelompok-kelompok ini sama dengan

kelompok-kelompok yang sudah terbentuk sebelumnya pada

pertemuan pertama. Guru menyajikan materi pembelajaran dengan

menggunakan media powerpoint, siswa memperhatikan penjelasan

guru serta bertanya jawab dengan guru tentang materi

pembelajaran.

Langkah kedua yaitu belajar kelompok. Pada kegiatan ini,

siswa ditempatkan pada kelompok-kelompok secara heterogen

yang telah ditentukan sebelumnya. Guru memberikan soal-soal

latihan kepada setiap kelompok untuk dijawab oleh setiap anggota

kelompok. Selanjutnya siswa mengerjakan LKS yang diberikan

oleh guru untuk didiskusikan bersama anggota kelompoknya.

Sebagian besar siswa terlihat sungguh-sungguh dalam bekerja

sama mendiskusikan pekerjaannya.

Langkah ketiga yaitu kegiatan games tournament. Sama

seperti pada pertemuan pertama, pada kegiatan ini guru

mengarahkan dan memotivasi siswa untuk berkompetisi dalam hal

akademik antar kelompok games tornament dalam kelas. Guru

menyampaikan aturan permainan kepada siswa secara jelas, serta

dalam pelaksanaanya guru selalu membimbing siswa agar kegiatan

games tournament berjalan dengan lancar. Siswa terlihat antusias

dalam kegiatan games tournament ini.

Langkah keempat yaitu penghargaan kelompok. Guru

mengarahkan setiap ketua kelompok untuk menghitung skor

kelompoknya masing-masing. Setiap masing-masing ketua

Page 97: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

kelompok bertanggung jawab menghitung skor rata-rata kelompok

yang kemudian hasilnya dilaporkan kepada guru. Guru

mengumumkan kelompok terbaik dalam kegiatan games

tournament. Kelompok dengan rata-rata tertinggi mendapatkan

penghargaan dari guru, penghargaan dari guru ini berbentuk

simbolis yaitu guru memberikan bintang kepada setiap anggota

kelompok terbaik. Guru juga memotivasi untuk kelompok lain

untuk terus berusaha supaya pada pertemuan-pertemuan berikutnya

bisa menjadi kelompok terbaik.

c) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir pada pertemuan kedua ini sama juga dengan

kegiatan akhir pada pertemuan pertama. Pada kegiatan akhir ini,

siswa juga diberi soal evaluasi sebanyak 10 soal untuk dikerjakan.

Setelah seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan, guru pun

menutup pertemuan pada hari itu dengan mengucap salam.

3) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga ini merupakan pertemuan terakhir dari

pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I. Pelaksanaan

pembelajaran pertemuan ketiga pada hari Rabu, tanggal 25 April 2012.

Materi pada pertemuan ketiga yaitu menghitung perkalian pecahan

biasa dengan pecahan desimal dan sebaliknya. Pembelajaran yang

dilaksanakan pada pertemuan terakhir di siklus I ini, tidak jauh berbeda

dengan kegiatan di pertemuan 1 dan 2, yakni terdiri dari kegiatan awal,

inti, dan akhir.

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan selama ±10

menit. Kegiatan awal ini hamper sama dengan kegiatan awal pada

pertemuan sebelumnya. Kegiatan awal berisi beberapa kegiatan

rutin seperti pembukaan (salam), berdoa, dan mengecek kehadiran

siswa, tes penjajagan, acuan dan apersepsi. Tes penjajagan yang

dilakukan guru yaitu dengan menanyakan kepada siswa siapa di

Page 98: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

antara kalian yang bisa menyebutkan contoh pecahan desimal.

Sebagian besar siswa aktif menjawab pertanyaan guru. Selanjutnya

guru menyampaikan acuan, acuan pada pertemuan ketiga ini adalah

setelah pelajaran ini selesai bapak harapkan kalian dapat

mengalikan pecahan biasa dengan pecahan desimal dan sebaliknya.

Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi yaitu dengan

b) Kegiatan Inti

Secara keseluruhan, proses atau langkah-langkah

pembelajaran pada pertemuan ketiga sama seperti langkah-langkah

yang dilakukan pada pertemuan pertama. Kegiatan inti

dilaksanakan selama ±40 menit. Langkah pertama yaitu penyajian

materi. Guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen.

Kelompok-kelompok ini sama dengan kelompok-kelompok yang

sudah terbentuk sebelumnya pada pertemuan pertama dan kedua.

Guru menyajikan materi pembelajaran dengan menggunakan

media powerpoint, siswa memperhatikan penjelasan guru serta

bertanya jawab dengan guru tentang materi pembelajaran.

Langkah kedua adalah belajar kelompok. Guru

menempatkan siswa pada kelompok-kelompok secara heterogen

yang telah ditentukan sebelumnya. Guru memberikan soal-soal

latihan kepada setiap kelompok untuk dijawab oleh setiap anggota

kelompok. Selanjutnya siswa mengerjakan LKS yang diberikan

oleh guru untuk didiskusikan bersama anggota kelompoknya.

Langkah ketiga yaitu kegiatan games tournament. Sama

seperti pada pertemuan sebelumnya, pada kegiatan ini guru

mengarahkan, memotivasi siswa, serta dalam pelaksanaanya guru

membimbing siswa agar kegiatan games tournament berjalan

dengan lancar. Siswa terlihat antusias dan bersemangat dalam

kegiatan games tournament ini.

Page 99: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Langkah keempat yaitu penghargaan kelompok. Masing-

masing ketua kelompok bertanggung jawab menghitung skor rata-

rata kelompok yang kemudian hasilnya dilaporkan kepada guru.

Selanjutnya guru mengumumkan kelompok terbaik dalam kegiatan

games tournament. Guru memberikan penghargaan serta penguatan

pada kelompok terbaik. Guru juga memotivasi untuk kelompok

lain untuk terus berusaha supaya pada pertemuan-pertemuan

berikutnya bisa menjadi kelompok terbaik.

c) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir pada pertemuan ketiga ini sama juga dengan

kegiatan akhir pada pertemuan sebelumnya. Pada kegiatan akhir

ini, siswa juga diberi soal evaluasi sebanyak 10 soal untuk

dikerjakan. Setelah seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan, guru

pun menutup pertemuan pada hari itu dengan mengucap salam.

Setelah pembelajaran pada pertemuan ketiga berakhir, siswa diberi

angket tentang pembelajaran Matematika. Diluar jam pelajaran,

guru melakukan wawancara kepada observer. Wawancara observer

digunakan untuk mendapatkan data tentang proses pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament yang telah dilaksanakan,

apakah sudah sesuai dengan skenario atau belum. Selain itu, juga

untuk mengetahui kekurangan atau kendala serta kelebihan proses

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dalam

meningkatkan pembelajaran Matematika tentang operasi hitung

pecahan. Hasil dari angket siswa serta wawancara observer ini

nantinya akan dianalisis untuk mengetahui apakah pembelajaran

Matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament telah mencapai kriteria keberhasilan

atau belum.

c. Observasi

Observasi dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan oleh

observer. Observer pada penelitian ini sebanyak tiga observer yang

Page 100: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

mengamati pelaksanaan kooperatif tipe Teams Games Tournament

maupun pembelajaran Matematika. Dalam penelitian tindakan kelas ini,

hasil pengamatan digunakan peneliti untuk memantau proses dan hasil

pembelajaran atau dampak perbaikan pembelajaran yang direncanakan,

serta untuk menata kembali langkah-langkah perbaikan selanjutnya.

Observer dalam melaksanakan pengamatan menggunakan lembar

observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Adapun hal-hal yang diamati

mencakup langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament mulai dari presentasi di kelas atau penyajian materi, belajar

kelompok, games tournament, penghargaan kelompok, hingga tahap

evaluasi. Langkah-langkah pembelajaran tersebut disesuaikan dengan

langkah-langkah pembelajaran pada skenario tindakan yang telah disusun.

Observasi juga dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran

Matematika, yaitu mencakup tentang motivasi siswa, keaktifan siswa, serta

interaksi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. Selanjutnya hasil

pengamatan tersebut digunakan peneliti sebagai masukan dan sekaligus

sebagai bahan refleksi untuk evaluasi dan perbaikan pada siklus

berikutnya.

1) Pertemuan Pertama

Hasil dari observasi yang dilakukan oleh observer terhadap guru

pada siklus I pertemuan 1 ini terdapat pada tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2. Tabel Hasil Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Siklus I Pertemuan 1

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Penyajian materi 3,3 Baik 2 Belajar kelompok 2,9 Cukup Baik 3 Game tournament 3,0 Baik 4 Penghargaan kelompok 3,3 Baik 5 Evaluasi 3,2 Baik

Hasil pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran pertemuan

pertama siklus I, menunjukkan bahwa secara umum pembelajaran yang

Page 101: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

diterapkan sudah sesuai dengan langkah-langkah pada skenario

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament. Berdasarkan

tabel 4.2 dapat diketahui bahwa pada langkah presentasi di kelas atau

penyajian materi, guru mendapatkan skor rata-rata dari ketiga observer

yaitu 3,3 atau bisa dikatakan guru telah melaksanakan langkah ini dengan

baik. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi,

menjelaskan materi pembelajaran, menggunakan media, serta memotivasi

siswa dengan baik.

Langkah berikutnya yaitu kegiatan belajar kelompok, pada langkah

ini guru mengorganisasikan siswa untuk belajar kelompok. Guru

menempatkan siswa pada kelompok-kelompok secara heterogen,

membimbing siswa dalam belajar kelompok, memotivasi siswa untuk aktif

bekerja sama dengan kelompok, dan memberikan tugas-tugas kepada

kelompok untuk didiskusikan dengan kelompok. Pada langkah ini, guru

mendapatkan skor rata-rata yaitu 2,9. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan

guru pada tahap ini sudah cukup baik, guru melakukan setiap kegiatan

dengan baik. Akan tetapi, guru masih menemui kesulitan yaitu dalam

kegiatan membimbing siswa dalam kelompok belajar.

Kegiatan selanjutnya yaitu pada langkah Games Tournament. Pada

langkah ini, kegiatan guru yaitu menempatkan siswa ke dalam meja-meja

turnamen, menyampaikan aturan permaianan, membimbing dan

memotivasi siswa, serta menyediakan kuis atau soal-soal kepada siswa

dalam kegiatan Games Tournament. Agar kegiatan pada Games

Tournament ini berjalan dengan baik, guru harus mengkondisikan kelas

dengan baik. Akan tetapi, dalam mengkondisikan kelas guru masih

menemui kesulitan. Siswa masih sulit dikendalikan dalam kegiatan Games

Tournament ini. Namun secara umum kegiatan pada langkah kegiatan

Games Tournament ini sudah bisa dikatakan berjalan dengan baik

meskipun ada beberapa hal yang harus diperbaiki, hal itu dapat dilihat dari

hasil skor rata-rata observer yaitu 3,0.

Page 102: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Langkah berikutnya yaitu penghargaan kelompok. Pada langkah

ini, sebelumnya guru membimbing siswa untuk menghitung skor rata-rata

kelompok, selanjutnya guru menentukan kelompok terbaik sesuai hasil

skor rata-rata tertinggi kelompok. Guru menyiapkan dan memberikan

penghargaan berupa bintang kepada kelompok terbaik, dengan ini

diharapkan dapat membangkitkan motivasi siswa. Guru juga memberikan

motivasi kepada semua kelompok untuk lebih bersemangat dan

bersungguh-sungguh dalam kegiatan pembelajaran supaya mendapatkan

hasil yang lebih baik lagi. Secara umum langkah pembelajaran pada tahap

ini sudah berjalan dengan baik, hal itu dapat dilihat dari hasil skor rata-rata

observer yaitu 3,3.

Langkah terakhir yaitu evaluasi, langkah ini merupakan kegiatan

untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menerima materi pembelajaran

yang diberikan oleh guru. Pada langkah ini, sebelumnya guru menanyakan

kepada siswa tentang hal-hal yang belum jelas sebelum menyimpulkan

materi pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan soal evaluasi kepada

siswa untuk dikerjakan secara individu. Guru memberikan arahan kepada

siswa untuk mengerjakan sendiri tanpa bertanya pada teman ataupun

mencontek. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal, kemudian guru

membahas soal evaluasi tersebut bersama siswa. Pada langkah ini, secara

umum guru sudah melaksanakannya dengan baik. Hal itu dapat dilihat dari

hasil skor rata-rata observer yaitu 3,2.

Selain observasi terhadap guru, observasi juga dilakukan pada

siswa yang bertujuan untuk mengetahui perilaku siswa selama proses

pembelajaran Matematika. Pada observasi pembelajaran Matematika ini,

mencakup motivasi siswa, keaktifan siswa, serta interaksi belajar siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun skor rata-rata hasil

observasi siklus I pertemuan 1 pada siswa terdapat pada tabel 4.3 berikut

ini.

Page 103: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Tabel 4.3. Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Siklus I Pertemuan 1

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Motivasi belajar siswa 2,9 Cukup Baik 2 Keaktifan belajar siswa 3,0 Baik 3 Interaksi belajar siswa 3,1 Baik

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pada indikator

motivasi belajar siswa, menunjukan hasil yang cukup baik yaitu dari hasil

observasi diperoleh skor rata-rata 2,9. Dari pengamatan yang dilakukan

oleh observer selama proses pembelajaran, diperoleh bahwa dalam proses

pembelajaran sebagian besar siswa menyenangi mata pelajaran

Matematika, berusaha menambah pengetahuannya, menyelesaikan tugas

dengan baik, berkompetisi dalam kegiatan pembelajaran, serta berusaha

mendapat perhatian dari guru. Akan tetapi masih ada kelemahan siswa

dalam aspek motivasi belajar ini, yaitu hanya sebagian kecil siswa yang

menyukai situasi pembelajaran, serta sebagian kecil siswa yang berusaha

mendapat perhatian dari siswa lain.

Selanjutnya pada indikator atau aspek keaktifan belajar siswa,

secara umum sudah menunjukkan hasil yang baik yaitu dari hasil

observasi diperoleh skor rata-rata 3,0. Sebagian besar siswa

memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru, aktif menjawab

pertanyaan guru, mengerjakan soal latihan, bekerja sama dalam kelompok,

serta hampir seluruh siswa aktif dalam mengerjakan soal-soal latihan

dalam kelompok. Akan tetapi masih ada kelemahan yaitu hanya sebagian

kecil siswa yang aktif bertanya tentang materi pembelajaran yang

disampaikan oleh guru, serta sebagian kecil siswa yang aktif memberikan

pendapat tentang materi pelajaran.

Selanjutnya pada indikator atau aspek yang terakhir dari obervasi

tentang pembelajaran Matematika yaitu interaksi belajar siswa. Secara

umum pada aspek ini, sudah menunjukkan hasil yang baik yaitu dari hasil

observasi diperoleh skor rata-rata 3,1. Sebagian besar siswa telah

Page 104: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

melaksanakan pembelajaran dengan tertib, siswa menunjukkan keseriusan

dalam kegiatan pembelajaran, terjadi interaksi yang baik antara siswa

dengan guru dan siswa lain, serta menunjukkan suasana yang demokratis

di kelas. Akan tetapi pada aspek ini masih menemui kelemahan yaitu

hanya sebagian kecil siswa yang menciptakan situasi belajar yang

kondusif. Masih ada sebagian siswa yang ramai atau berbicara sendiri

dengan temannya sehingga membuat situasi belajar menjadi kurang

kondusif khususnya pada saat belajar kelompok.

2) Pertemuan Kedua

Hasil dari observasi yang dilakukan oleh observer terhadap guru

pada siklus I pertemuan 2 ini terdapat pada tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4. Tabel Hasil Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Siklus I Pertemuan 2

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Penyajian materi 3,2 Baik 2 Belajar kelompok 3,1 Baik 3 Game tournament 3,1 Baik 4 Penghargaan kelompok 3,0 Baik 5 Evaluasi 3,1 Baik

Hasil pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran pertemuan

kedua siklus I, menunjukkan bahwa secara umum pembelajaran yang

diterapkan sudah sesuai dengan langkah-langkah pada skenario

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament seperti pada

pertemuan pertama. Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pada

langkah presentasi di kelas atau penyajian materi, guru telah melaksanakan

dengan baik. Hal itu dapat dilihat dari skor rata-rata observer yaitu 3,2.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi,

menjelaskan materi pembelajaran, menggunakan media, serta memotivasi

siswa dengan baik.

Langkah berikutnya yaitu kegiatan belajar kelompok. Guru

menempatkan siswa pada kelompok-kelompok secara heterogen,

Page 105: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

membimbing siswa dalam belajar kelompok, memotivasi siswa untuk aktif

bekerja sama dengan kelompok, dan memberikan tugas-tugas kepada

kelompok untuk didiskusikan dengan kelompok. Guru melakukan setiap

kegiatan dengan baik. Akan tetapi, sama seperti pada pertemuan pertama

guru masih menemui kesulitan yaitu dalam kegiatan membimbing siswa

dalam kelompok belajar. Namun secara umum bisa dikatakan pada

langkah pembelajaran ini guru sudah melaksanakannya dengan baik, yaitu

dari hasil observasi diperoleh skor rata-rata 3,1.

Kegiatan selanjutnya yaitu langkah Games Tournament. Pada

langkah ini, guru menempatkan siswa ke dalam meja-meja turnamen,

menyampaikan aturan permaianan, membimbing dan memotivasi siswa,

serta menyediakan kuis atau soal-soal kepada siswa dalam kegiatan Games

Tournament. Akan tetapi, sama seperti pada pertemuan pertama guru

dalam mengkondisikan kelas masih menemui kesulitan. Namun secara

umum kegiatan pada langkah kegiatan Games Tournament ini sudah bisa

dikatakan berjalan dengan baik, yaitu dari hasil observasi diperoleh skor

rata-rata 3,1.

Langkah berikutnya yaitu penghargaan kelompok. Pada langkah

ini, guru membimbing siswa untuk menghitung skor rata-rata kelompok,

selanjutnya guru menentukan kelompok terbaik sesuai hasil skor rata-rata

tertinggi kelompok. Guru menyiapkan dan memberikan penghargaan

berupa bintang kepada kelompok terbaik. Akan tetapi guru kurang

maksimal dalam menyiapkan hadiah tersebut, guru hanya menyiapkan

beberapa bintang yang jumlahnya kurang dari anggota kelompok sehingga

ada beberapa siswa yang tidak menerima bintang tersebut. Guru juga

masih kurang maksimal dalam memberikan motivasi kepada semua

kelompok untuk lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam

kegiatan pembelajaran supaya mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.

Namun secara umum langkah pembelajaran pada tahap ini sudah berjalan

dengan baik, yaitu dari hasil observasi diperoleh skor rata-rata 3,0.

Page 106: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Langkah terakhir yaitu evaluasi. Pada langkah ini, sebelumnya

guru menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang belum jelas sebelum

menyimpulkan materi pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan soal

evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. Guru memberikan

arahan kepada siswa untuk mengerjakan sendiri tanpa bertanya pada teman

ataupun mencontek. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal,

kemudian guru membahas soal evaluasi tersebut bersama siswa. Pada

langkah ini, secara umum guru sudah melaksanakannya dengan baik, yaitu

dari hasil observasi diperoleh skor rata-rata 3,1.

Selain observasi terhadap guru, observasi juga dilakukan pada

siswa yang bertujuan untuk mengetahui perilaku siswa selama proses

pembelajaran Matematika. Pada observasi pembelajaran Matematika ini,

mencakup motivasi siswa, keaktifan siswa, serta interaksi belajar siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun skor rata-rata hasil

observasi siklus I pertemuan 2 pada siswa terdapat pada tabel 4.5 berikut

ini.

Tabel 4.5. Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Siklus I Pertemuan 2

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Motivasi belajar siswa 2,6 Cukup Baik 2 Keaktifan belajar siswa 2,8 Cukup Baik 3 Interaksi belajar siswa 2,9 Cukup Baik

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pada indikator

motivasi belajar siswa, menunjukan hasil yang cukup baik yaitu dari hasil

observasi diperoleh skor rata-rata 2,6. Dari pengamatan yang dilakukan

oleh observer selama proses pembelajaran, diperoleh bahwa dalam proses

pembelajaran sebagian besar siswa berusaha menambah pengetahuannya

dan berkompetisi dalam kegiatan pembelajaran. Akan tetapi pada

pertemuan kedua, terdapat banyak kelemahan dalam aspek motivasi

belajar ini, yaitu hanya sebagian kecil siswa yang senang terhadap

Page 107: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

pembelajaran Matematika, menyelesaikan tugas dengan baik, menyukai

situasi pembelajaran, serta sebagian kecil siswa yang berusaha mendapat

perhatian dari siswa lain.

Selanjutnya pada indikator atau aspek keaktifan belajar siswa,

secara umum menunjukkan hasil yang cukup baik yaitu dari hasil

observasi diperoleh skor rata-rata 2,8. Sebagian besar siswa

memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru, aktif mengerjakan

soal latihan, bekerja sama dalam kelompok, serta aktif dalam mengerjakan

soal-soal latihan dalam kelompok. Akan tetapi masih beberapa kelemahan

yaitu hanya sebagian kecil siswa yang aktif menjawab pertanyaan guru

tentang materi pembelajaran, bertanya tentang materi pembelajaran yang

disampaikan oleh guru, serta sebagian kecil siswa yang aktif memberikan

pendapat tentang materi pelajaran.

Selanjutnya yaitu indikator interaksi belajar siswa. Secara umum

pada aspek ini menunjukkan hasil yang cukup baik yaitu dari hasil

observasi diperoleh skor rata-rata 2,9. Sebagian besar siswa telah

melaksanakan pembelajaran dengan tertib, terjadi interaksi yang baik

antara siswa dengan siswa lain, serta menunjukkan suasana yang

demokratis di kelas. Akan tetapi pada aspek ini masih menemui beberapa

kelemahan yaitu hanya sebagian kecil siswa menunjukkan keseriusan

dalam kegiatan pembelajaran, terjadi interaksi yang baik antara siswa

dengan guru, serta menciptakan situasi belajar yang kondusif.

3) Pertemuan Ketiga

Hasil dari observasi yang dilakukan oleh observer terhadap guru

pada siklus I pertemuan 3 ini terdapat pada tabel 4.6 berikut ini.

Page 108: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Tabel 4.6. Tabel Hasil Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Siklus I Pertemuan 3

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Penyajian materi 3,4 Baik 2 Belajar kelompok 3,3 Baik 3 Game tournament 3,3 Baik 4 Penghargaan kelompok 3,3 Baik 5 Evaluasi 3,1 Baik

Hasil pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran pertemuan

ketiga siklus I, menunjukkan bahwa secara umum pembelajaran yang

diterapkan sudah sesuai dengan langkah-langkah pada skenario

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament seperti pada

pertemuan pertama dan kedua. Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui

bahwa pada langkah presentasi di kelas atau penyajian materi, guru telah

melaksanakan dengan baik. Hal itu dapat dilihat dari skor rata-rata

observer yaitu 3,4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-

pokok materi, menjelaskan materi pembelajaran, menggunakan media,

serta memotivasi siswa dengan baik tanpa adanya kesulitan.

Langkah berikutnya yaitu kegiatan belajar kelompok. Guru

menempatkan siswa pada kelompok-kelompok secara heterogen,

membimbing siswa dalam belajar kelompok, memotivasi siswa untuk aktif

bekerja sama dengan kelompok, dan memberikan tugas-tugas kepada

kelompok untuk didiskusikan dengan kelompok. Guru melakukan setiap

kegiatan dengan baik. Pada pertemuan ketiga, guru sudah melaksanakan

kegiatan ini dengan lebih baik. Guru sudah lebih baik dalam membimbing

siswa dalam kelompok belajar. Secara umum bisa dikatakan pada langkah

pembelajaran ini guru sudah melaksanakannya dengan baik, yaitu dari

hasil observasi diperoleh skor rata-rata 3,3.

Kegiatan selanjutnya yaitu langkah Games Tournament. Pada

langkah ini, guru menempatkan siswa ke dalam meja-meja turnamen,

menyampaikan aturan permaianan, membimbing dan memotivasi siswa,

serta menyediakan kuis atau soal-soal kepada siswa dalam kegiatan Games

Tournament. Pada pertemuan ketiga ini, guru sudah lebih baik dalam

Page 109: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

mengkondisikan kelas dibanding pada pertemuan sebelumnya. Secara

umum kegiatan pada langkah kegiatan Games Tournament ini bisa

dikatakan berjalan dengan baik, yaitu dari hasil observasi diperoleh skor

rata-rata 3,3.

Langkah berikutnya yaitu penghargaan kelompok. Pada langkah

ini, guru membimbing siswa untuk menghitung skor rata-rata kelompok,

selanjutnya guru menentukan kelompok terbaik sesuai hasil skor rata-rata

tertinggi kelompok. Guru menyiapkan dan memberikan penghargaan

berupa bintang kepada kelompok terbaik. Guru juga memberikan motivasi

kepada semua kelompok dengan baik. Secara umum langkah pembelajaran

pada tahap ini sudah berjalan dengan baik, yaitu dari hasil observasi

diperoleh skor rata-rata 3,3.

Langkah terakhir yaitu evaluasi. Pada langkah ini, sebelumnya

guru menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang belum jelas sebelum

menyimpulkan materi pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan soal

evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. Guru memberikan

arahan kepada siswa untuk mengerjakan sendiri tanpa bertanya pada teman

ataupun mencontek. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal,

kemudian guru membahas soal evaluasi tersebut bersama siswa. Pada

langkah ini, terdapat kelemahan guru yaitu dalam menanggapi pertanyaan-

pertanyaan siswa tentang hal-hal yang belum jelas. Guru masih kurang

maksimal dalam menanggapi pertanyaan siswa. Namun secara umum guru

sudah melaksanakan langkah ini dengan baik, yaitu dari hasil observasi

diperoleh skor rata-rata 3,1.

Selain observasi terhadap guru, observasi juga dilakukan pada

siswa yang bertujuan untuk mengetahui perilaku siswa selama proses

pembelajaran Matematika. Pada observasi pembelajaran Matematika ini,

mencakup motivasi siswa, keaktifan siswa, serta interaksi belajar siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun skor rata-rata hasil

observasi siklus I pertemuan 3 pada siswa terdapat pada tabel 4.7 berikut

ini.

Page 110: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Tabel 4.7. Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Siklus I Pertemuan 3

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Motivasi belajar siswa 3,1 Baik 2 Keaktifan belajar siswa 3,1 Baik 3 Interaksi belajar siswa 3,1 Baik

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa pada indikator

motivasi belajar siswa, sudah menunjukan hasil yang baik yaitu dari hasil

observasi diperoleh skor rata-rata 3,1. Dari pengamatan yang dilakukan

oleh observer selama proses pembelajaran, diperoleh bahwa dalam proses

pembelajaran sebagian besar siswa senang terhadap pembelajaran

Matematika, berusaha menambah pengetahuannya, menyelesaikan tugas

dengan baik, berkompetisi dalam kegiatan pembelajaran, menyukai situasi

pembelajaran, serta berusaha mendapat perhatian dari guru. Akan tetapi

p\ada pertemuan ketiga ini masih ada kelemahan, yaitu hanya sebagian

kecil siswa yang berusaha mendapat perhatian dari siswa lain.

Selanjutnya pada indikator atau aspek keaktifan belajar siswa,

secara umum juga sudah menunjukkan hasil yang baik yaitu dari hasil

observasi diperoleh skor rata-rata 3,1. Semua siswa aktif dalam bekerja

sama dalam kelompok. Hampir semua siswa memperhatikan materi yang

disampaikan oleh guru. Sebagian besar siswa aktif menjawab pertanyaan

guru tentang materi pembelajaran, mengerjakan soal latihan individu

maupun kelompok. Akan tetapi masih beberapa kelemahan yaitu hanya

sebagian kecil siswa yang aktif bertanya tentang materi pembelajaran yang

disampaikan oleh guru dan memberikan pendapat tentang materi pelajaran.

Selanjutnya yaitu indikator interaksi belajar siswa. Secara umum

pada aspek ini juga sudah menunjukkan hasil yang baik yaitu dari hasil

observasi diperoleh skor rata-rata 3,1. Sebagian besar siswa telah

melaksanakan pembelajaran dengan tertib, menunjukkan keseriusan dalam

kegiatan pembelajaran, terjadi interaksi yang baik antara siswa dengan

Page 111: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

guru maupun siswa lain, menciptakan situasi belajar yang kondusif, serta

menunjukkan suasana yang demokratis di kelas.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan observer pada

pertemuan pertama, kedua, dan ketiga menunjukkan bahwa pelaksanaan

pembelajaran kooperatif tipe Games Tournament di kelas V SD Negeri

Peneket telah berjalan baik dan lancar. Hal tersebut dibuktikan dengan

hasil lembar observasi yang telah diisi oleh tiga observer dan setelah

dianalisis guru mendapatkan skor rata-rata lebih dari 3. Walaupun belum

sempurna mendapat skor rata-rata 4, namun dapat dikatakan pelaksanaan

pembelajaran sudah berjalan dengan baik dan sesuai skenario. Berikut ini

merupakan hasil pengamatan observer terhadap guru dalam lembar

observasi yang dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8. Hasil Observasi Guru pada Siklus I

Pertemuan Penilaian Observer Rata-

Rata Kategori I II III

I 3,2 3,2 3,1 3,17 B II 3,1 3,1 3,1 3,10 B III 3,3 3,3 3,2 3,27 B

Rata-rata 3,2 3,2 3,13 3,18 B

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui pada pertemuan pertama

siklus I, guru mendapatkan nilai rata-rata dari tiga observer adalah 3,2

yang termasuk dalam kategori baik. Ketiga observer memberikan penilaian

baik pada pelaksanaan pertemuan pertama siklus I. Pada pertemuan kedua,

guru memperoleh penilaian baik dari ketiga observer. Rata-rata penilaian

dari ketiga observer adalah 3,1. Pada pertemuan kedua ini penilaian

observer terhadap guru mengalami penurunan dibandingkan pada

pertemuan pertama. Pada pertemuan ketiga guru juga memperoleh nilai

baik yaitu 3,3 atau lebih baik dari penilaian observer pada pertemuan

pertama dan kedua. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, dapat

disimpulkan bahwa pada siklus I ini guru telah melaksanakan

Page 112: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dengan baik dan

sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Rata-rata penilaian dari ketiga

observer pada siklus I yang dilaksankan selama tiga pertemuan adalah 3,2

yang termasuk dalam kategori baik.

Selain itu, dari hasil pengamatan pada pertemuan pertama, kedua,

dan ketiga menunjukkan bahwa pembelajaran Matematika tentang operasi

hitung pecahan siswa kelas V telah berjalan dengan cukup baik. Hal

tersebut dibuktikan dengan hasil lembar observasi yang telah diisi oleh

tiga observer. Berikut ini merupakan hasil pengamatan observer terhadap

siswa dalam lembar observasi yang dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9. Hasil Observasi Siswa pada Siklus I

Pertemuan Penilaian Observer Rata-

Rata Kategori I II III

I 3 3 3 3 B II 2,8 2,8 2,8 2.8 C III 3,1 3,2 3,1 3.13 B

Rata-rata 2,97 3 2,97 2.98 C

Berdasarkan tabel 4.9 tentang pembelajaran Matematika siswa

dapat diketahui pada pertemuan pertama siklus I, siswa mendapatkan nilai

rata-rata dari tiga observer adalah 3 yang termasuk dalam kategori baik.

Ketiga observer memberikan penilaian baik pada pelaksanaan pertemuan

pertama. Pada pertemuan kedua, siswa mendapatkan nilai rata-rata dari

tiga observer adalah 2,8 yang termasuk dalam kategori cukup baik.

Sedangkan pada pertemuan ketiga siswa mendapatkan nilai rata-rata dari

tiga observer adalah 3,1 yang termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan

hasil penilaian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

Matematika pada siklus I ini telah berjalan dengan cukup baik. Rata-rata

penilaian dari ketiga observer pada siklus I yang dilaksanakan selama tiga

pertemuan adalah 2,9 yang termasuk dalam kategori cukup baik.

Page 113: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Berdasarkan hasil wawancara dengan observer juga diperoleh hasil

bahwa pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament sudah sesuai skenario dan guru telah melaksanakan sesuai

langkah-langkahnya. Namun persiapan guru masih kurang matang,

sehingga kadang guru gugup dalam menganggapi respon dari siswa. Selain

itu, guru juga kurang mampu mengkondisikan siswa dengan baik

khususnya pada kegiatan belajar kelompok dan Games Tournament.

Kondisi kelas kurang tertib, masih banyak anak yang sulit diatur dan

bermain sendiri. Ketika kerja kelompok tidak semua anggota kelompok

bekerja. Hal tersebut perlu menjadi pertimbangan untuk siklus berikutnya.

Perolehan data pada siklus I tersebut juga di dukung dengan hasil

angket siswa yaitu angket pembelajaran Matematika. Angket tersebut

digunakan untuk mengetahui apakah pembelajaran Matematika pada siklus

I sudah berjalan dengan baik atau belum. Berdasarkan hasil analisis angket

siswa tentang pembelajaran matematika yang mencakup aspek motivasi

belajar, keaktifan, serta interaksi belajar siswa dalam proses pembelajaran

diperoleh hasil angket berikut yang dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10. Hasil Angket Pembelajaran Matematika Siswa pada Siklus I

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Motivasi belajar siswa 3 Baik 2 Keaktifan belajar siswa 3,2 Baik 3 Interaksi belajar siswa 3,2 Baik Rata-rata 3,13 Baik

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukan bahwa hasil angket siswa

tentang pembelajaran Matematika pada aspek motivasi belajar siswa sudah

menunjukkan hasil yang baik. Siswa mendapatkan skor rata-rata 3,0 yang

termasuk dalam kategori baik. Dari hasil angket ini, dapat dikatakan

bahwa motivasi belajar siswa tinggi dalam proses pembelajaran

Matematika. Pada aspek keaktifan belajar siswa juga sudah menunjukkan

hasil yang baik, yaitu siswa mendapat skor rata-rata 3,2 yang termasuk

Page 114: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa selama proses

pembelajaran pada siklus I dapat dikatakan bahwa siswa aktif dalam

kegiatan pembelajaran Matematika. Sedangkan pada aspek interaksi

belajar siswa juga sudah menunjukkan hasil yang baik, yaitu siswa

mendapat skor rata-rata 3,2 yang termasuk dalam kategori baik. Dapat

dikatakan bahwa interaksi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran pada

siklus I berjalan dengan baik. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa

dari hasil angket pembelajaran Matematika siswa menunjukkan bahwa

kegiatan pembelajaran Matematika pada siklus I telah berjalan dengan

baik meskipun belum maksimal. Siswa mendapatkan skor rata-rata yaitu

3,1 yang termasuk dalam kategori baik.

Pada setiap akhir pembelajaran diadakan evaluasi atau tes hasil

belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam

menerima materi yang diajarkan guru dalam kegiatan pembelajaran. Hasil

dari evaluasi ini juga merupakan salah satu dari indicator keberhasilan

yang sudah ditentukan sebelumnya. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa

pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut.

Tabel 4.11. Rata-Rata Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I

Siklus I Nilai Rata-Rata Kelas Keterangan Pertemuan I 71,7 Tuntas Pertemuan II 66,6 Belum Tuntas Pertemuan III 72,1 Tuntas

Rata-rata 70,1 Tuntas

Berdasarkan tabel 4.11, nilai rata-rata kelas sudah bisa dikatakan

tuntas apabila nilai rata-rata kelas dapat mencapai KKM yang telah

ditentukan yaitu 70. Pada pertemuan pertama nilai rata-rata kelas yaitu

71,7 atau sudah mencapai KKM dan bisa dikatakan tuntas. Pada

pertemuan kedua, nilai rata-rata kelas hanya 66,6 atau belum mencapai

KKM. Itu berarti bahwa tes hasil belajar pada pertemuan kedua belum bisa

dikatakan tuntas. Pada pertemuan ketiga, nilai rata-rata kelas yaitu 72,1

Page 115: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

atau sudah mencapai KKM dan bisa dikatakan tuntas. Sedangkan apabila

melihat nilai rata-rata siklus I, secara umum nilai tes hasil belajar siswa

kelas V mendapatkan nilai rata-rata kelas yaitu 70,1 atau bisa dikatakan

sudah tuntas.

Selain melihat nilai rata-rata kelas, tes hasil belajar siswa bisa

dikatakan berhasil apabila persentase ketuntasan dapat mencapai 85% atau

di atas 85% dari jumlah keseluruhan siswa. Ketuntasan nilai tes hasil

belajar siklus I dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut.

Tabel 4.12. Ketuntasan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I

No. Kategori Pert I Pert II Pert III Rata2

Jml % Jml % Jml % Jml % 1 Tuntas 18 62 13 45 21 72 17 59 2 Tidak Tuntas 11 38 16 55 8 28 12 41

Jumlah 29 100 29 100 29 100 29 100

Melihat tabel 4.12 dapat diketahui bahwa persentase ketuntasan

pada pertemuan pertama yaitu 62% atau masih belum memenuhi kriteria

keberhasilan yang telah ditentukan. Persentase ketuntasan pada pertemuan

kedua menurun menjadi 45% atau masih belum memenuhi kriteria

keberhasilan yang telah ditentukan. Pada pertemuan ketiga, persentase

ketuntasan meningkat menjadi 72%, tetapi juga belum bisa dikatakan

tuntas karena belum memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditentukan.

Sedangkan jika melihat rata-rata persentase ketuntasan pada siklus I yaitu

59% atau masih belum memenuhi kriteria keberhasilan yang telah

ditentukan. Dengan demikian tes hasil belajar siswa meskipun nilai rata-

rata kelas sudah mencapai KKM yaitu 70,1 tetapi masih belum bisa

dikatakan berhasil karena persentase ketuntasan masih belum memenuhi

kriteria keberhasilan yang telah ditentukan yaitu hanya memperoleh

persentase sebesar 59% atau belum mencapai 85%.

Page 116: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

d. Refleksi

Tahap refleksi merupakan kelanjutan dari tahap observasi. Tahap

observasi menghasilkan berbagai macam data berupa data hasil

pengamatan oleh observer yang meliputi data tentang guru dan siswa

dalam pelaksanaan tindakan, data hasil wawancara terhadap observer,

serta angket siswa. Data-data yang telah diperoleh tersebut kemudian

dianalisis dan dipahami dalam tahap refleksi ini guna memperoleh

kesimpulan dari tindakan yang telah dilaksanakan. Tahap refleksi adalah

tahap yang dilakukan agar peneliti dapat mengoreksi tindakan yang telah

dilakukan untuk kemudian memperbaiki kekurangan-kekurangannya.

Pelaksanaan penelitian pada siklus I secara umum sudah dapat

berjalan dengan baik dan lancar. Jika dilihat dari hasil belajar yang

diperoleh setelah siklus I juga mengalami peningkatan dibandingkan hasil

studi pendahuluan. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament juga sudah berjalan baik, sedangkan proses

pembelajaran Matematika siswa juga sudah berjalan dengan cukup baik.

Meskipun demikian, penelitian ini belum dinyatakan berhasil. Hal tersebut

dikarenakan masih ada beberapa kelemahan dan kekurangan khususnya

pada proses pembelajaran Matematika siswa yang masih belum optimal.

Pada tahap refleksi peneliti melakukan koreksi diri mengenai tindakan

yang telah dilakukan untuk kemudian memperbaiki kekurangan-

kekurangan tersebut. Berikut adalah hasil refleksi siklus I pada tiap

pertemuan.

1) Pertemuan Pertama

Kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama secara

umum pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament sudah dilaksanakan dengan baik oleh guru. Sedangkan

pembelajaran Matematika siswa juga menunjukkan hasil yang baik.

Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa kekurangan

yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran pada

pertemuan pertama ini. Pada pelaksanaan pembelajaran kooperatif

Page 117: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Teams Games Tournament guru masih menemui kesulitan yaitu pada

kegiatan membimbing siswa dalam kelompok belajar. Dalam

mengkondisikan kelas guru juga masih menemui kesulitan. Siswa

masih sulit dikendalikan dalam kegiatan Games Tournament.

Selain itu dalam proses pembelajaran Matematika pada aspek

motivasi belajar siswa juga masih terdapat beberapa kekurangan yaitu

hanya sebagian kecil siswa yang menyukai situasi pembelajaran, serta

sebagian kecil siswa yang berusaha mendapat perhatian dari siswa lain.

Dalam aspek keaktifan siswa juga terdapat beberapa kekurangan yaitu

hanya sebagian kecil siswa yang aktif bertanya tentang materi

pembelajaran yang disampaikan oleh guru, serta sebagian kecil siswa

yang aktif memberikan pendapat tentang materi pelajaran. Sedangkan

pada aspek interaksi belajar siswa juga masih terdapat beberapa

kelemahan yaitu hanya sebagian kecil siswa yang menciptakan situasi

belajar yang kondusif. Masih ada sebagian siswa yang ramai atau

berbicara sendiri dengan temannya sehingga membuat situasi belajar

menjadi kurang kondusif khususnya pada saat belajar kelompok.

Jika dilihat dari hasil belajar siswa, pertemuan pertama siklus I,

masih ada 11 siswa yang belum tuntas. Persentase ketuntasan pada

pertemuan ketiga ini hanya mencapai 62% dari jumlah keseluruhan

siswa Hal tersebut bisa dikatan belum menunjukkan hasil yang

maksimal dan belum memenuhi kriteria keberhasilan.

2) Pertemuan Kedua

Kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan kedua secara

umum pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament sudah dilaksanakan dengan baik oleh guru. Sedangkan

pembelajaran Matematika siswa juga menunjukkan hasil yang cukup

baik. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa

kekurangan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran

pada pertemuan pertama ini. Pada pelaksanaan pembelajaran

kooperatif Teams Games Tournament sama seperti pada pertemuan

Page 118: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

pertama guru masih menemui kesulitan yaitu dalam kegiatan

membimbing siswa dalam kelompok belajar. Dalam mengkondisikan

kelas guru juga masih menemui kesulitan. Siswa masih sulit

dikendalikan dalam kegiatan Games Tournament. Dalam penghargaan

kelompok, guru kurang maksimal dalam menyiapkan hadiah. Guru

juga masih kurang maksimal dalam memberikan motivasi kepada

semua kelompok untuk lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh

dalam kegiatan pembelajaran supaya mendapatkan hasil yang lebih

baik lagi.

Selain itu dalam proses pembelajaran Matematika pada aspek

motivasi belajar siswa terdapat beberapa kekurangan yaitu hanya

sebagian kecil siswa yang senang terhadap pembelajaran Matematika,

menyelesaikan tugas dengan baik, menyukai situasi pembelajaran,

serta sebagian kecil siswa yang berusaha mendapat perhatian dari

siswa lain. Dalam aspek keaktifan siswa juga terdapat beberapa

kekurangan yaitu hanya sebagian kecil siswa yang aktif menjawab

pertanyaan guru tentang materi pembelajaran, bertanya tentang materi

pembelajaran yang disampaikan oleh guru, serta sebagian kecil siswa

yang aktif memberikan pendapat tentang materi pelajaran. Sedangkan

pada aspek interaksi belajar siswa juga masih terdapat beberapa

kelemahan yaitu hanya sebagian kecil siswa menunjukkan keseriusan

dalam kegiatan pembelajaran, terjadi interaksi yang baik antara siswa

dengan guru, serta menciptakan situasi belajar yang kondusif.

Jika dilihat dari hasil belajar siswa, pertemuan kedua siklus I,

masih ada 16 siswa yang belum tuntas. Persentase ketuntasan pada

pertemuan ketiga ini hanya mencapai 45% dari jumlah keseluruhan

siswa Sedangkan jika dilihat secara keseluruhan, kegiatan

pembelajaran pada pertemuan pertama lebih baik dari pertemuan

kedua ini. Hal tersebut menunjukkan belum maksimalnya guru dalam

melaksanakan pembelajaran sehingga hasilnya belum memenuhi

kriteria keberhasilan.

Page 119: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

3) Pertemuan Ketiga

Kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan ketiga secara

umum pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament sudah dilaksanakan dengan baik oleh guru. Sedangkan

pembelajaran Matematika siswa juga menunjukkan hasil yang baik.

Pelaksanaan kegiatan presentasi di kelas, belajar kelompok, Games

Tournament, dan penghargaan kelompok sudah berjalan dengan baik.

Akan tetapi terdapat kelemahan guru yaitu dalam menanggapi

pertanyaan-pertanyaan siswa tentang hal-hal yang belum jelas. Guru

masih kurang maksimal dalam menanggapi pertanyaan siswa.

Selain itu dalam proses pembelajaran Matematika pada aspek

motivasi belajar siswa juga masih terdapat beberapa kekurangan yaitu

hanya sebagian kecil siswa yang berusaha mendapat perhatian dari

siswa lain. Dalam aspek keaktifan siswa juga terdapat beberapa

kekurangan yaitu hanya sebagian kecil siswa yang aktif bertanya

tentang materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dan

memberikan pendapat tentang materi pelajaran.

Jika dilihat dari hasil belajar siswa, pertemuan ketiga siklus I,

masih ada 8 siswa yang belum tuntas. Persentase ketuntasan pada

pertemuan ketiga ini hanya mencapai 72% dari jumlah keseluruhan

siswa. Hal tersebut bisa dikatan belum menunjukkan hasil yang

maksimal dan belum memenuhi kriteria keberhasilan. Secara

keseluruhan, proses pembelajaran pada pertemuan ketiga lebih baik

dari pertemuan pertama dan kedua.

Berdasarkan kekurangan yang ada pada tiap pertemuan tersebut

dan penilaian observer mengenai pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament maupun pembelajaran Matematika siswa pada

siklus I belum dapat dikatakan berhasil. Kesimpulannya bahwa penelitian

yang dilakukan oleh guru belum mencapai hasil yang optimal seperti yang

diharapkan untuk itu perlu diperbaiki kembali dengan melihat kekurangan-

kekurangan yang terlihat pada siklus I dan berusaha untuk meminimalisir

Page 120: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

kekurangan tersebut untuk kemudian direalisasikan dalam pembelajaran

pada siklus berikutnya.

Berdasarkan hasil refleksi pada pertemuan pertama, kedua dan

ketiga siklus I, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kekurangan-

kekurangan yang muncul pada siklus I adalah sebagai berikut.

1) Siswa masih sulit untuk dikendalikan. Guru belum mampu membuat

siswa antusias mengikuti kegiatan pembelajaran.

2) Masih banyak siswa yang ramai dan bermain sendiri sehingga

membuat kondisi belajar menjadi kurang kondusif.

3) Guru masih kesulitan dalam mengkondisikan kelas dalam kegiatan

belajar kelompok dan Games Tournament.

4) Guru kurang maksimal dalam memberikan motivasi kepada siswa baik

individu maupun kelompok. Hal itu menyebabkan motivasi belajar

siswa kurang maksimal dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

5) Waktu pembelajaran terlalu lama sehingga melebihi alokasi waktu

pada RPP.

6) Hanya sebagian siswa saja yang aktif mengikuti kegiatan

pembelajaran.

7) Siswa kurang terfasilitasi dalam kegiatan pembelajaran dikarenakan

persiapan guru yang kurang maksimal.

8) Masih terdapat siswa yang kesulitan dalam mengerjakan soal latihan

dan evaluasi.

Peneliti ingin meminimalisir kekurangan-kekurangan tersebut dan

memperbaikinya agar mampu mencapai hasil penelitian seperti yang telah

ditentukan. Berikut adalah rencana perbaikan yang akan dilaksanakan di

siklus selanjutnya yaitu siklus II.

1) Guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dilakukan dengan

semenarik mungkin sehingga siswa antusias untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran. Dengan demikian diharapkan siswa lebih mudah untuk

dikendalikan dalam kegiatan pembelajaran.

Page 121: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

2) Guru memberikan kartu (kartu kuning dan karti merah) untuk siswa

yang ramai atau atau bermain sendiri saat kegiatan pembelajaran

berlangsung.

3) Guru lebih berusaha lagi dalam mengkondisikan kelas baik dalam

kegiatan belajar kelompok maupun Games Tournament.

4) Guru lebih bersemangat untuk memotivasi siswa baik dalam individu

maupun kelompok untuk aktif dan berkompetisi dalam kegiatan

pembelajaran. Dengan demikian diharapkan motivasi belajar siswa

akan meningkat.

5) Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru harus lebih

memperhitungkan alokasi waktu pembelajaran. Sehingga dalam

pelaksanaannya tidak akan melebihi alokasi waktu yang telah

ditentukan.

6) Guru lebih memberikan bimbingan-bimbingan dan bantuan kepada

kelompok atau siswa yang mengalami kesulitan. Sehingga tidak ada

siswa yang terabaikan, dengan demikian siswa akan menjadi lebih

aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

7) Guru lebih mempersiapkan secara matang sebelum pelaksanaan

pembelajaran sehingga ketika proses pembelajaran dapat berjalan

dengan lancar dan semua siswa terfasilitasi dalam kegiatannya

8) Guru memberikan peringatan kepada siswa supaya siswa lebih teliti

ketika mengerjakan soal baik soal latihan maupun soal evaluasi. Guru

meminta siswa agar meneliti jawaban evaluasi lebih dari satu kali.

2. Deskripsi Siklus II

Bagian ini menyajikan hasil pelaksanaan tindakan siklus II secara urut

sesuai dengan siklus yang telah direncanakan. Pelaksanaan siklus ini sama

dengan pelaksanaan siklus I yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan,

observasi dan refleksi. Pelaksanaan siklus II ini merupakan perbaikan dari

pelaksanaan siklus I berdasarkan hasil refleksi. Secara rinci kegiatan-kegiatan

yang dilaksanakan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.

Page 122: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

a. Perencanaan

Sebelum melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus II,

guru sebagai peneliti dan pelaksana pembelajaran mengadakan diskusi

dengan observer untuk menentukan langkah-langkah perbaikan

pembelajaran berikutnya. Semua kekurangan yang terjadi pada siklus I

akan diadakan perbaikan oleh guru sebagai peneliti dan pelaksana

pembelajaran pada siklus II.

Perencanaan yang dilakukan pada siklus II ini difokuskan pada

pelaksanaan kegiatan dalam peningkatan pembelajaran Matematika siswa

tentang materi operasi hitung pecahan, khususnya pada operasi hitung

perkalian dan pembagian pecahan. Pada tahap perencanaan siklus II,

peneliti melaksanakan beberapa tahapan yang meliputi: (1) mempelajari

kompetensi dasar dan materi yang terdapat dalam Kurikulum atau silabus

kelas V semester 2; (2) menentukan waktu penelitian dilaksanakan dalam

tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 2 x 35 menit; (3) menyusun

skenario tindakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

sesuai langkah-langkah yang telah ditentukan; (4) menyusun RPP; (5)

menyusun instrumen penelitian berupa lembar tes, lembar observasi,

pedoman wawancara, lembar angket; (6) menghubungi observer yaitu Nur

Azizah, Cahyani Dona Aji, dan Muhammad Rifki; dan (7) menyiapkan

media atau alat dan bahan yang akan digunakan dalam melaksanakan

tindakan siklus II.

Siklus II akan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dan

pelaksanaan setiap pertemuan siklus II ini merupakan implementasi dari

RPP yang telah disusun. Materi pada siklus II pada pertemuan pertama

yaitu perkalian berbagai bentuk pecahan, pada pertemuan kedua yaitu

pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa, dan pada pertemuan

ketiga yaitu pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran dan

sebaliknya.

Page 123: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

b. Pelaksanaan

Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki

kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I. Hasil pembelajaran pada

siklus II diharapkan dapat meningkat. Pelaksanaan tindakan siklus II sama

seperti pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Hanya saja pada

siklus II ini peneliti lebih meningkatkan persiapan pelaksanaan

pembalajaran yang lebih matang supaya dalam pelaksanaannya dapat

berjalan lebih efektif. Dengan demikian, diharapkan pembelajaran

Matematika siswa kelas V SDN Peneket akan mengalami peningkatan

sehingga dapat mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditentukan.

Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

materi operasi hitung pecahan yang telah direncanakan sebelumnya,

dilaksanakan selama tiga kali pertemuan dan setiap pertemuan 2 x 35

menit (mulai pukul 07.20 sampai pukul 08.30 WIB). Setiap pertemuan

meliputi langkah kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Berikut

uraian tentang pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah pada siklus II.

1) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama

berada di ruang kelas V SDN Peneket pada hari Rabu, tanggal 2 Mei

2012 menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada jam pertama

yaitu pukul 07.20-08.30 WIB. Materi pada pembelajaran ini adalah

menghitung perkalian berbagai bentuk pecahan. Adapun kegiatan yang

dilaksanakan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan

akhir.

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan selama ±10

menit. Kegiatan awal berisi tentang kegiatan rutin seperti

pembukaan (salam), berdoa, mengecek kehadiran siswa, tes

penjajagan, acuan, dan apersepsi. Pada kegiatan tes penjajagan,

Page 124: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

guru memberikan pertanyaan kepada siswa siapa di antara kalian

yang bisa menyebutkan contoh operasi hitung berbagai bentuk

pecahan, dan ternyata banyak siswa yang antusias menjawab

pertanyaan guru. Kemudian guru menunjuk beberapa siswa untuk

maju ke depan menuliskan di papan tulis tentang contoh pecahan

biasa. Pada acuan, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari

pada kegiatan pembelajaran, serta guru menyampaikan tujuan yang

diharapkan bisa tercapai setelah kegiatan pembelajaran selesai.

Selanjutnya pada kegiatan apersepsi, guru mengingatkan kepada

siswa tentang materi sebelumnya yaitu tentang perkalian pecahan

biasa, campuran, dan desimal. Setelah itu, guru mengajak siswa

terpacu dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Siswa terlihat antusias bersemangat menyanyikan lagu tersebut.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dilaksanakan selama ±40 menit. Langkah

pertama yaitu penyajian materi. Guru membagi siswa dalam

kelompok secara heterogen. Setiap kelompok beranggotakan 5-6

siswa. Setelah siswa siap menerima materi pembelajaran, guru

kemudian menyajikan materi yang akan diajarkan. Guru

menjelaskan serta bertanya jawab dengan siswa tentang bilangan

berbagai bentuk pecahan. Guru kemudian menjelaskan materi

menggunakan media powerpoint agar siswa lebih mudah menerima

materi yang disampaikan guru, selain itu dengan digunakannya

media powerpoint ini diharapkan siswa akan lebih antusias dalam

memperhatikan materi yang diajarkan. Siswa memperhatikan

penjelasan guru, serta bertanya jawab dengan guru tentang

perkalian berbagai bentuk pecahan. Siswa menjelaskan konsep

perkalian berbagai bentuk pecahan.

Langkah kedua adalah belajar kelompok. Siswa

ditempatkan pada kelompok-kelompok secara heterogen yang telah

Page 125: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

ditentukan sebelumnya. Guru memberikan soal-soal latihan kepada

setiap kelompok untuk dijawab oleh setiap anggota kelompok.

Setelah itu, guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada

setiap kelompok untuk dikerjakan dalam kegiatan diskusi. Guru

membimbing siswa serta memotivasi siswa untuk bersungguh-

sungguh dalam mengerjakan soal serta mengarahkan siswa untuk

bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam menyelesaikan

soal-soal diskusi. Langkah ketiga yaitu kegiatan games

tournament. Guru mengarahkan dan memotivasi siswa untuk

berkompetisi dalam hal akademik antar kelompok games

tornament dalam kelas. Guru menyampaikan aturan permainan

serta membimbing siswa agar kegiatan games tournament berjalan

dengan lancar. Siswa melaksanakan games tournament dengan

antusias sesuai dengan aturan dan arahan guru.

Langkah keempat yaitu penghargaan kelompok. Setelah

kegiatan games tournament selesai, guru mengarahkan setiap ketua

kelompok untuk menghitung skor kelompoknya masing-masing.

Dalam perhitungan skor kelompok ini, setiap ketua kelompok

menghitung skor rata-rata kelompok yang kemudian hasilnya

dilaporkan kepada guru. Perhitungan skor kelompok berdasarkan

pada skor benar atau salah setiap anggota kelompok dalam

mengikuti kegiatan games tournament sebelumnya. Setelah

perhitungan skor kelompok selesai, guru kemudian mengumumkan

kelompok terbaik dalam kegiatan games tournament. Kelompok

dengan rata-rata tertinggi mendapatkan penghargaan dari guru,

penghargaan dari guru ini berbentuk simbolis yaitu guru

memberikan bintang kepada setiap anggota kelompok terbaik. Hal

itu sebagai bentuk rasa bangga guru kepada kelompok terbaik

tersebut, tak lupa guru memberikan semangat dan penguatan agar

kelompok tersebut bisa mempertahankan prestasinya. Selain itu,

guru juga memotivasi untuk kelompok lain untuk terus berusaha

Page 126: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

supaya pada pertemuan-pertemuan berikutnya bisa menjadi

kelompok terbaik.

c) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir dilaksanakan selama ±20 menit. Adapun

kegiatan yang dilakukan adalah guru menanyakan hal-hal yang

belum jelas, menyimpulkan materi pembelajaran dan

melaksanakan evaluasi. Pada saat kegiatan evaluasi, siswa diberi

10 soal tentang perkalian berbagai bentuk pecahan. Setelah seluruh

rangkaian kegiatan dilaksanakan, guru pun menutup pertemuan

pada hari itu dengan mengucap salam. Berdasarkan uraian kegiatan

di atas, maka kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama

sudah selesai.

2) Pertemuan Kedua

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe teams

games tournament pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Sabtu, tanggal 5 Mei 2012. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan

pada jam pertama yaitu pukul 07.20-08.30 WIB. Materi pada

pembelajaran ini yaitu tentang pembagian pecahan biasa dengan

pecahan biasa. Adapun kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari

kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan selama ±10

menit. Kegiatan awal berisi beberapa kegiatan rutin seperti

pembukaan (salam), berdoa, dan mengecek kehadiran siswa, tes

penjajagan, acuan dan apersepsi. Kegiatan awal yang dilaksanakan

hampir sama dengan kegiatan awal pada pertemuan pertama. Tes

penjajagan yang dilakukan guru yaitu dengan menanyakan kepada

siswa siapa di antara kalian yang bisa menyebutkan contoh

pecahan biasa serta siapa yang sudah pernah melakukan operasi

hitung pembagian pecahan biasa. Selanjutnya guru menyampaikan

acuan, acuan pada pertemuan kedua ini adalah setelah pelajaran ini

Page 127: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

selesai bapak harapkan kalian dapat melakuka operasi hitung

pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa. Kemudian

dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi yaitu guru memberikan soal

cerita secara sederhana kepada siswa tentang pembagian pecahan

biasa, setelah itu guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu

b) Kegiatan Inti

Secara keseluruhan, proses atau langkah-langkah

pembelajaran pada pertemuan kedua sama seperti langkah-langkah

yang dilakukan pada pertemuan pertama. Yang membedakan

adalah materi pembelajaran. Materi pembelajaran pada pertemuan

kedua ini yaitu pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa.

Kegiatan inti dilaksanakan selama ±40 menit. Langkah

pertama yaitu penyajian materi. Guru membagi siswa dalam

kelompok secara heterogen. Kelompok-kelompok ini sama dengan

kelompok-kelompok yang sudah terbentuk sebelumnya pada

pertemuan pertama. Guru menyajikan materi pembelajaran dengan

menggunakan media powerpoint, siswa memperhatikan penjelasan

guru serta bertanya jawab dengan guru tentang materi

pembelajaran.

Langkah kedua adalah belajar kelompok. Pada kegiatan ini,

siswa ditempatkan pada kelompok-kelompok secara heterogen

yang telah ditentukan sebelumnya. Guru memberikan soal-soal

latihan kepada setiap kelompok untuk dijawab oleh setiap anggota

kelompok. Selanjutnya siswa mengerjakan LKS yang diberikan

oleh guru untuk didiskusikan bersama anggota kelompoknya.

Sebagian besar siswa terlihat sungguh-sungguh dalam bekerja

sama mendiskusikan pekerjaannya. Langkah ketiga yaitu kegiatan

games tournament. Sama seperti pada pertemuan pertama, pada

kegiatan ini guru mengarahkan dan memotivasi siswa untuk

berkompetisi dalam hal akademik antar kelompok games

Page 128: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

tornament dalam kelas. Guru menyampaikan aturan permainan

kepada siswa, serta membimbing siswa agar kegiatan games

tournament berjalan dengan lancar. Siswa terlihat antusias dalam

kegiatan games tournament ini.

Langkah keempat yaitu penghargaan kelompok. Guru

mengarahkan setiap ketua kelompok untuk menghitung skor

kelompoknya masing-masing. Setiap masing-masing ketua

kelompok bertanggung jawab menghitung skor rata-rata kelompok

yang kemudian hasilnya dilaporkan kepada guru. Guru

mengumumkan kelompok terbaik dalam kegiatan games

tournament. Kelompok dengan rata-rata tertinggi mendapatkan

penghargaan dari guru, penghargaan dari guru ini berbentuk

simbolis yaitu guru memberikan bintang kepada setiap anggota

kelompok terbaik. Guru juga memotivasi untuk kelompok lain

untuk terus berusaha supaya pada pertemuan-pertemuan berikutnya

bisa menjadi kelompok terbaik.

c) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir pada pertemuan kedua ini sama juga dengan

kegiatan akhir pada pertemuan pertama. Pada kegiatan akhir ini,

siswa diberi soal evaluasi sebanyak 10 soal untuk dikerjakan.

Setelah seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan, guru pun

menutup pertemuan pada hari itu dengan mengucap salam.

3) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga ini merupakan pertemuan terakhir dari

pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II. Pelaksanaan

pembelajaran pertemuan ketiga pada hari Rabu, tanggal 9 Mei 2012.

Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada jam pertama yaitu pukul

07.20-08.30 WIB. Materi pada pertemuan ketiga yaitu menghitung

pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran dan sebaliknya.

Pembelajaran yang dilaksanakan pada pertemuan terakhir di siklus II

Page 129: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

ini, tidak jauh berbeda dengan kegiatan di pertemuan 1 dan 2, yakni

terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir.

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan selama ±10

menit. Kegiatan awal ini hamper sama dengan kegiatan awal pada

pertemuan sebelumnya. Kegiatan awal berisi beberapa kegiatan

rutin seperti pembukaan (salam), berdoa, dan mengecek kehadiran

siswa, tes penjajagan, acuan dan apersepsi. Tes penjajagan yang

dilakukan guru yaitu dengan menanyakan kepada siswa siapa di

antara kalian yang bisa menyebutkan contoh operasi hitung

pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran dan

sebaliknya. Sebagian besar siswa aktif menjawab pertanyaan guru.

Selanjutnya guru menyampaikan acuan yaitu setelah pelajaran ini

selesai bapak harapkan kalian dapat melakukan operasi hitung

pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran dan

sebaliknya. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi yaitu

guru memberikan soal cerita secara sederhana kepada siswa

tentang pembagian pecahan campuran. Kemudian guru mengajak

b) Kegiatan Inti

Secara keseluruhan, proses atau langkah-langkah

pembelajaran pada pertemuan ketiga sama seperti langkah-langkah

yang dilakukan pada pertemuan pertamadan kedua. Kegiatan inti

dilaksanakan selama ±40 menit. Langkah pertama yaitu penyajian

materi. Guru membagi siswa dalam kelompok secara heterogen.

Kelompok-kelompok ini sama dengan kelompok-kelompok yang

sudah terbentuk sebelumnya pada pertemuan pertama dan kedua.

Guru menyajikan materi pembelajaran dengan menggunakan

media powerpoint, siswa memperhatikan penjelasan guru serta

bertanya jawab dengan guru tentang materi pembelajaran.

Page 130: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Langkah kedua adalah belajar kelompok. Guru

menempatkan siswa pada kelompok-kelompok secara heterogen

yang telah ditentukan sebelumnya. Guru memberikan soal-soal

latihan kepada setiap kelompok untuk dijawab oleh setiap anggota

kelompok. Selanjutnya siswa mengerjakan LKS yang diberikan

oleh guru untuk didiskusikan bersama anggota kelompoknya.

Langkah ketiga yaitu kegiatan games tournament. Sama seperti

pada pertemuan sebelumnya, pada kegiatan ini guru mengarahkan,

memotivasi siswa, serta dalam pelaksanaanya guru membimbing

siswa agar kegiatan games tournament berjalan dengan lancar.

Siswa terlihat antusias dan bersemangat dalam kegiatan games

tournament ini.

Langkah keempat yaitu penghargaan kelompok. Setiap

masing-masing ketua kelompok bertanggung jawab menghitung

skor rata-rata kelompok yang kemudian hasilnya dilaporkan

kepada guru. Guru mengumumkan kelompok terbaik dalam

kegiatan games tournament. Guru memberikan penghargaan serta

penguatan pada kelompok terbaik. Guru juga memotivasi untuk

kelompok lain untuk terus berusaha supaya pada pertemuan-

pertemuan berikutnya bisa menjadi kelompok terbaik.

c) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir pada pertemuan ketiga ini sama juga dengan

kegiatan akhir pada pertemuan sebelumnya. Pada kegiatan akhir

ini, siswa juga diberi soal evaluasi sebanyak 10 soal untuk

dikerjakan. Setelah seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan, guru

menutup pertemuan dengan mengucap salam. Setelah

pembelajaran pada pertemuan ketiga berakhir, siswa diberi angket

tentang pembelajaran Matematika. Diluar jam pelajaran, guru

melakukan wawancara kepada observer. Wawancara observer

digunakan untuk mendapatkan data tentang proses pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament yang telah dilaksanakan,

Page 131: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

apakah sudah sesuai dengan skenario atau belum. Selain itu, juga

untuk mengetahui kekurangan atau kendala serta kelebihan proses

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dalam

meningkatkan pembelajaran Matematika tentang operasi hitung

pecahan. Hasil dari angket siswa serta wawancara observer ini

nantinya akan dianalisis untuk mengetahui apakah pembelajaran

Matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament telah mencapai kriteria keberhasilan

atau belum.

c. Observasi

Observasi yang dilaksanakan pada siklus II tidak jauh berbeda

dengan pelaksanaan observasi pada siklus I. Observasi dilaksanakan

selama pelaksanaan tindakan oleh observer. Observer pada penelitian ini

sebanyak tiga observer yang mengamati pelaksanaan kooperatif tipe

Teams Games Tournament maupun pembelajaran Matematika. Dalam

penelitian tindakan kelas ini, hasil pengamatan digunakan peneliti untuk

memantau proses dan hasil pembelajaran atau dampak perbaikan

pembelajaran yang direncanakan, serta untuk menata kembali langkah-

langkah perbaikan selanjutnya. Observer dalam melaksanakan pengamatan

menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Adapun

hal-hal yang diamati mencakup langkah-langkah pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games Tournament mulai dari presentasi di kelas atau

penyajian materi, belajar kelompok, games tournament, penghargaan

kelompok, hingga tahap evaluasi. Langkah-langkah pembelajaran tersebut

disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran pada skenario tindakan

yang telah disusun. Observasi juga dilakukan untuk mengamati proses

pembelajaran Matematika, yaitu mencakup tentang motivasi siswa,

keaktifan siswa, serta interaksi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Selanjutnya hasil pengamatan tersebut digunakan peneliti sebagai masukan

dan sekaligus sebagai bahan refleksi untuk evaluasi dan perbaikan pada

siklus berikutnya.

Page 132: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

1) Pertemuan Pertama

Hasil dari observasi yang dilakukan oleh observer terhadap guru

pada siklus II pertemuan 1 ini terdapat pada tabel 4.13 berikut ini.

Tabel 4.13. Tabel Hasil Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Siklus II Pertemuan 1

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Penyajian materi 3,5 Sangat Baik 2 Belajar kelompok 3,4 Baik 3 Games tournament 3,5 Sangat Baik 4 Penghargaan kelompok 3,6 Sangat Baik 5 Evaluasi 3,3 Baik

Hasil pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran pertemuan

pertama siklus II, menunjukkan bahwa secara umum pembelajaran yang

diterapkan sudah sesuai dengan langkah-langkah pada skenario

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament. Berdasarkan

tabel 4.13 dapat diketahui bahwa pada langkah presentasi di kelas atau

penyajian materi, guru mendapatkan skor rata-rata dari ketiga observer

yaitu 3,5 atau bisa dikatakan guru telah melaksanakan kegiatan-kegiatan

pada langkah ini dengan sangat baik. Guru melaksanakan menyampaikan

tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi, menjelaskan materi

pembelajaran, menggunakan media, serta memotivasi siswa dengan baik

tanpa a\da kesulitan.

Langkah berikutnya yaitu kegiatan belajar kelompok, pada langkah

ini guru mengorganisasikan siswa untuk belajar kelompok. Guru

menempatkan siswa pada kelompok-kelompok secara heterogen,

membimbing siswa dalam belajar kelompok, memotivasi siswa untuk aktif

bekerja sama dengan kelompok, dan memberikan tugas-tugas kepada

kelompok untuk didiskusikan dengan kelompok. Pada langkah ini, guru

mendapatkan skor rata-rata yaitu 3,4. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan

guru pada tahap ini sudah baik, guru melakukan setiap kegiatan dengan

baik.

Page 133: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Kegiatan selanjutnya yaitu pada langkah Games Tournament. Pada

langkah ini, kegiatan guru yaitu menempatkan siswa ke dalam meja-meja

turnamen, menyampaikan aturan permaianan, membimbing dan

memotivasi siswa, menyediakan kuis atau soal-soal kepada siswa, serta

mengkondisikan kelas dalam kegiatan Games Tournament. Guru

mendapatkan skor rata-rata dari ketiga observer yaitu 3,5 atau bisa

dikatakan guru telah melaksanakan kegiatan-kegiatan pada langkah ini

dengan sangat baik.

Langkah berikutnya yaitu penghargaan kelompok. Pada langkah

ini, sebelumnya guru membimbing siswa untuk menghitung skor rata-rata

kelompok, selanjutnya guru menentukan kelompok terbaik sesuai hasil

skor rata-rata tertinggi kelompok. Guru menyiapkan dan memberikan

penghargaan berupa bintang kepada kelompok terbaik. Guru juga

memberikan motivasi kepada semua kelompok. Pada langkah ini guru

mendapatkan skor rata-rata dari ketiga observer yaitu 3,6 atau bisa

dikatakan guru telah melaksanakan kegiatan-kegiatan pada langkah ini

dengan sangat baik.

Langkah terakhir yaitu evaluasi. Pada langkah ini, guru

menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang belum jelas sebelum

menyimpulkan materi pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan soal

evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. Guru memberikan

arahan kepada siswa untuk mengerjakan sendiri tanpa bertanya pada teman

ataupun mencontek. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal,

kemudian guru membahas soal evaluasi tersebut bersama siswa. Pada

langkah ini, secara umum guru sudah melaksanakannya dengan baik. Hal

itu dapat dilihat dari hasil skor rata-rata observer yaitu 3,3.

Selain observasi terhadap guru, observasi juga dilakukan pada

siswa yang bertujuan untuk mengetahui perilaku siswa selama proses

pembelajaran Matematika. Pada observasi pembelajaran Matematika ini,

mencakup motivasi siswa, keaktifan siswa, serta interaksi belajar siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun skor rata-rata hasil

Page 134: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

observasi siswa siklus II pertemuan 1 pada siswa terdapat pada tabel 4.14

berikut ini.

Tabel 4.14. Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Siklus II Pertemuan 1

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Motivasi belajar siswa 3,4 Baik 2 Keaktifan belajar siswa 3,3 Baik 3 Interaksi belajar siswa 3,3 Baik

Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa pada indikator

motivasi belajar siswa, menunjukan hasil yang baik yaitu dari hasil

observasi diperoleh skor rata-rata 3,4. Dari pengamatan yang dilakukan

oleh observer selama proses pembelajaran, diperoleh bahwa dalam proses

pembelajaran hampir seluruh siswa berusaha menambah pengetahuannya,

menyelesaikan tugas dengan baik, dan berkompetisi dalam kegiatan

pembejaran. Sebagian besar siswa senang terhadap pembelajaran

Matematika, menyukai situasi pembelajaran, berusaha mendapat perhatian

dari guru dan siswa lain.

Selanjutnya pada indikator keaktifan belajar siswa, secara umum

sudah menunjukkan hasil yang baik yaitu dari hasil observasi diperoleh

skor rata-rata 3,3. Hampir semua siswa memperhatikan materi

pembelajaran, dan bekerja sama dalam kelompok. Sebagian besar siswa

aktif menjawab pertanyaan guru, mengerjakan soal latihan, aktif bertanya

tentang materi pembelajaran, serta aktif memberikan pendapat tentang

materi pelajaran.

Selanjutnya pada indikator interaksi belajar siswa. Secara umum

pada aspek ini, sudah menunjukkan hasil yang baik yaitu dari hasil

observasi diperoleh skor rata-rata 3,3. Sebagian besar siswa telah

melaksanakan pembelajaran dengan tertib, menunjukkan keseriusan,

terjadi interaksi yang baik antara siswa dengan guru dan siswa lain,

Page 135: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

menciptakan situasi belajar yang kondusif, serta menunjukkan suasana

yang demokratis di kelas.

2) Pertemuan Kedua

Hasil dari observasi yang dilakukan oleh observer terhadap guru

pada siklus II pertemuan 2 ini terdapat pada tabel 4.15 berikut ini.

Tabel 4.15. Tabel Hasil Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Siklus II Pertemuan 2

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Penyajian materi 3,6 Sangat Baik 2 Belajar kelompok 3,6 Sangat Baik 3 Games tournament 3,6 Sangat Baik 4 Penghargaan kelompok 3,7 Sangat Baik 5 Evaluasi 3,5 Sangat Baik

Hasil pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran pertemuan

kedua siklus II, menunjukkan bahwa secara umum pembelajaran yang

diterapkan sudah sesuai dengan langkah-langkah pada skenario

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament seperti pada

pertemuan pertama. Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa pada

langkah presentasi di kelas atau penyajian materi, guru telah melaksanakan

dengan sangat baik. Hal itu dapat dilihat dari skor rata-rata observer yaitu

3,6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi,

menjelaskan materi pembelajaran, menggunakan media, serta memotivasi

siswa dengan baik.

Langkah berikutnya yaitu kegiatan belajar kelompok. Guru

menempatkan siswa pada kelompok-kelompok secara heterogen,

membimbing siswa dalam belajar kelompok, memotivasi siswa untuk aktif

bekerja sama dengan kelompok, dan memberikan tugas-tugas kepada

kelompok untuk didiskusikan dengan kelompok. Guru melakukan setiap

kegiatan dengan baik. Pada langkah ini, guru mendapatkan skor rata-rata

Page 136: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

yaitu 3,6. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada tahap ini sudah

baik, guru melakukan setiap kegiatan dengan sangat baik.

Kegiatan selanjutnya yaitu pada langkah Games Tournament. Pada

langkah ini, kegiatan guru yaitu menempatkan siswa ke dalam meja-meja

turnamen, menyampaikan aturan permaianan, membimbing dan

memotivasi siswa, menyediakan kuis atau soal-soal kepada siswa, serta

mengkondisikan kelas dalam kegiatan Games Tournament. Guru

mendapatkan skor rata-rata dari ketiga observer yaitu 3,5 atau bisa

dikatakan guru telah melaksanakan kegiatan-kegiatan pada langkah ini

dengan sangat baik.

Langkah berikutnya yaitu penghargaan kelompok. Pada langkah

ini, sebelumnya guru membimbing siswa untuk menghitung skor rata-rata

kelompok, selanjutnya guru menentukan kelompok terbaik sesuai hasil

skor rata-rata tertinggi kelompok. Guru menyiapkan dan memberikan

penghargaan berupa bintang kepada kelompok terbaik. Guru juga

memberikan motivasi kepada semua kelompok. Pada langkah ini guru

mendapatkan skor rata-rata dari ketiga observer yaitu 3,7 atau bisa

dikatakan guru telah melaksanakan kegiatan-kegiatan pada langkah ini

dengan sangat baik.

Langkah terakhir yaitu evaluasi. Pada langkah ini, guru

menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang belum jelas sebelum

menyimpulkan materi pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan soal

evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. Guru memberikan

arahan kepada siswa untuk mengerjakan sendiri tanpa bertanya pada teman

ataupun mencontek. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal,

kemudian guru membahas soal evaluasi tersebut bersama siswa. Pada

langkah ini, secara umum guru sudah melaksanakannya dengan sangat

baik. Hal itu dapat dilihat dari hasil skor rata-rata observer yaitu 3,5.

Selain observasi terhadap guru, observasi juga dilakukan pada

siswa yang bertujuan untuk mengetahui perilaku siswa selama proses

Page 137: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

pembelajaran Matematika. Adapun skor rata-rata hasil observasi siklus II

pertemuan 2 pada siswa terdapat pada tabel 4.16 berikut ini.

Tabel 4.16. Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika

dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Siklus II Pertemuan 2

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Motivasi belajar siswa 3,5 Sangat Baik 2 Keaktifan belajar siswa 3,5 Sangat Baik 3 Interaksi belajar siswa 3,4 Baik

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa pada indikator

motivasi belajar siswa, menunjukan hasil yang sangat baik yaitu dari hasil

observasi diperoleh skor rata-rata 3,5. Dari pengamatan yang dilakukan

oleh observer selama proses pembelajaran, diperoleh bahwa dalam proses

pembelajaran hampir seluruh siswa senang terhadap pembelajaran

Matematika, berusaha menambah pengetahuannya, menyelesaikan tugas

dengan baik, berkompetisi, dan menyukai situasi pembelajaran. Sebagian

besar siswa berusaha mendapat perhatian dari guru dan siswa lain.

Selanjutnya pada indikator keaktifan belajar siswa, secara umum

sudah menunjukkan hasil yang sangat baik yaitu dari hasil observasi

diperoleh skor rata-rata 3,5. Semua siswa memperhatikan materi

pembelajaran dan aktif bekerja sama dengan kelompok. Hampir semua

siswa mengerjakan soal latihan dalam kelompok. Sebagian besar siswa

aktif menjawab pertanyaan guru, aktif bertanya tentang materi

pembelajaran, serta aktif memberikan pendapat tentang materi pelajaran.

Selanjutnya pada indikator interaksi belajar siswa. Secara umum

pada aspek ini, sudah menunjukkan hasil yang baik yaitu dari hasil

observasi diperoleh skor rata-rata 3,4. Hampir seluruh siswa melaksanakan

pembelajaran dengan tertib, dan menunjukkan keseriusan dalam kegiatan

pembelajaran. Sebagian besar siswa berinteraksi dengan baik antara siswa

dengan guru dan siswa lain, menciptakan situasi belajar yang kondusif,

serta menunjukkan suasana yang demokratis di kelas.

Page 138: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

3) Pertemuan Ketiga

Hasil dari observasi yang dilakukan oleh observer terhadap guru

pada siklus II pertemuan 3 ini terdapat pada tabel 4.17 berikut ini.

Tabel 4.17. Tabel Hasil Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Siklus II Pertemuan 3

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Penyajian materi 3,6 Sangat Baik 2 Belajar kelompok 3,6 Sangat Baik 3 Games tournament 3,5 Sangat Baik 4 Penghargaan kelompok 3,6 Sangat Baik 5 Evaluasi 3,5 Sangat Baik

Hasil pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran pertemuan

ketiga siklus II, menunjukkan bahwa secara umum pembelajaran yang

diterapkan sudah sesuai dengan langkah-langkah pada skenario

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament seperti pada

pertemuan pertama dan kedua. Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui

bahwa pada langkah presentasi di kelas atau penyajian materi, guru telah

melaksanakan dengan sangat baik. Hal itu dapat dilihat dari skor rata-rata

observer yaitu 3,6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-

pokok materi, menjelaskan materi pembelajaran, menggunakan media,

serta memotivasi siswa dengan baik.

Langkah berikutnya yaitu kegiatan belajar kelompok. Guru

menempatkan siswa pada kelompok-kelompok secara heterogen,

membimbing siswa dalam belajar kelompok, memotivasi siswa untuk aktif

bekerja sama dengan kelompok, dan memberikan tugas-tugas kepada

kelompok untuk didiskusikan dengan kelompok. Guru melakukan setiap

kegiatan dengan baik. Pada langkah ini, guru mendapatkan skor rata-rata

yaitu 3,6. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada tahap ini sudah

baik, guru melakukan setiap kegiatan dengan sangat baik.

Page 139: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Kegiatan selanjutnya yaitu pada langkah Games Tournament. Pada

langkah ini, kegiatan guru yaitu menempatkan siswa ke dalam meja-meja

turnamen, menyampaikan aturan permaianan, membimbing dan

memotivasi siswa, menyediakan kuis atau soal-soal kepada siswa, serta

mengkondisikan kelas dalam kegiatan Games Tournament. Guru

mendapatkan skor rata-rata dari ketiga observer yaitu 3,5 atau bisa

dikatakan guru telah melaksanakan kegiatan-kegiatan pada langkah ini

dengan sangat baik.

Langkah berikutnya yaitu penghargaan kelompok. Pada langkah

ini, sebelumnya guru membimbing siswa untuk menghitung skor rata-rata

kelompok, selanjutnya guru menentukan kelompok terbaik sesuai hasil

skor rata-rata tertinggi kelompok. Guru menyiapkan dan memberikan

penghargaan berupa bintang kepada kelompok terbaik. Guru juga

memberikan motivasi kepada semua kelompok. Pada langkah ini guru

mendapatkan skor rata-rata dari ketiga observer yaitu 3,6 atau bisa

dikatakan guru telah melaksanakan kegiatan-kegiatan pada langkah ini

dengan sangat baik.

Langkah terakhir yaitu evaluasi. Pada langkah ini, guru

menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang belum jelas sebelum

menyimpulkan materi pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan soal

evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. Guru memberikan

arahan kepada siswa untuk mengerjakan sendiri tanpa bertanya pada teman

ataupun mencontek. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal,

kemudian guru membahas soal evaluasi tersebut bersama siswa. Pada

langkah ini, secara umum guru sudah melaksanakannya dengan sangat

baik. Hal itu dapat dilihat dari hasil skor rata-rata observer yaitu 3,5.

Selain observasi terhadap guru, observasi juga dilakukan pada

siswa yang bertujuan untuk mengetahui perilaku siswa selama proses

pembelajaran Matematika. Adapun skor rata-rata hasil observasi siklus II

pertemuan 2 pada siswa terdapat pada tabel 4.18 berikut ini.

Page 140: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Tabel 4.18. Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Siklus II Pertemuan 3

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Motivasi belajar siswa 3,4 Baik 2 Keaktifan belajar siswa 3,4 Baik 3 Interaksi belajar siswa 3,4 Baik

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa pada indikator

motivasi belajar siswa, menunjukan hasil yang baik yaitu dari hasil

observasi diperoleh skor rata-rata 3,4. Dari pengamatan yang dilakukan

oleh observer selama proses pembelajaran, diperoleh bahwa dalam proses

pembelajaran hampir seluruh siswa berusaha menambah pengetahuannya,

menyelesaikan tugas dengan baik, dan berkompetisi dalam kegiatan

pembejaran. Sebagian besar siswa senang terhadap pembelajaran

Matematika, menyukai situasi pembelajaran, berusaha mendapat perhatian

dari guru dan siswa lain.

Selanjutnya pada indikator keaktifan belajar siswa, secara umum

sudah menunjukkan hasil yang baik yaitu dari hasil observasi diperoleh

skor rata-rata 3,4. Hampir semua siswa memperhatikan materi

pembelajaran , mengerjakan soal latihan dalam kelompok, dan bekerja

sama dengan kelompok. Sebagian besar siswa aktif menjawab pertanyaan

guru, aktif bertanya tentang materi pembelajaran, serta aktif memberikan

pendapat tentang materi pelajaran.

Selanjutnya pada indikator interaksi belajar siswa. Secara umum

pada aspek ini, sudah menunjukkan hasil yang baik yaitu dari hasil

observasi diperoleh skor rata-rata 3,4. Hampir seluruh siswa melaksanakan

pembelajaran dengan tertib, serta menunjukkan suasana yang demokratis

di kelas. Sebagian besar siswa menunjukkan keseriusan, berinteraksi

dengan baik antara siswa dengan guru dan siswa lain, serta menciptakan

situasi belajar yang kondusif.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan observer pada

pertemuan pertama, kedua, dan ketiga menunjukkan bahwa guru sudah

Page 141: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament di

kelas V SD Negeri Peneket dengan sangat baik dan sesuai dengan skenario

pembelajaran. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil lembar observasi yang

telah diisi oleh tiga observer. Hasil pengamatan observer terhadap guru

dalam lembar observasi dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut.

Tabel 4.19. Hasil Observasi Guru pada Siklus II

Pertemuan Penilaian Observer Rata-

Rata Kategori I II III

I 3,5 3,4 3,4 3,43 B II 3,6 3,6 3,6 3,6 A III 3,6 3,6 3,5 3,57 A

Rata-rata 3,57 3,53 3,5 3,53 A

Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui pada pertemuan pertama

siklus II, guru mendapatkan nilai rata-rata dari tiga observer adalah 3,47

yang termasuk dalam kategori baik. Ketiga observer memberikan penilaian

baik pada pelaksanaan pertemuan pertama siklus II. Pada pertemuan

kedua, guru memperoleh penilaian sangat baik dari ketiga observer. Rata-

rata penilaian dari ketiga observer adalah 3,59. Pada pertemuan kedua ini

penilaian observer terhadap guru mengalami peningkatan dibandingkan

pada pertemuan pertama. Pada pertemuan ketiga guru juga memperoleh

nilai sangat baik yaitu 3,57. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, dapat

disimpulkan bahwa pada siklus II ini guru telah melaksanakan

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dengan sangat

baik dan sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Rata-rata penilaian dari

ketiga observer pada siklus II yang dilaksankan selama tiga pertemuan

adalah 3,54 yang termasuk dalam kategori sangat baik.

Selain itu, dari hasil pengamatan pada pertemuan pertama, kedua,

dan ketiga menunjukkan bahwa pembelajaran Matematika tentang operasi

hitung pecahan siswa kelas V telah berjalan dengan baik. Hal tersebut

dibuktikan dengan hasil lembar observasi yang telah diisi oleh tiga

Page 142: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

observer. Hasil pengamatan observer terhadap siswa dalam lembar

observasi dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut.

Tabel 4.20. Hasil Observasi Siswa pada Siklus II

Pertemuan Penilaian Observer Rata-

Rata Kategori I II III I 3,4 3,4 3,3 3,37 B II 3,6 3,5 3,5 3,53 A III 3,4 3,5 3,5 3,47 B

Rata-rata 3,47 3,47 3,43 3,46 B

Berdasarkan tabel 4.20 tentang pembelajaran Matematika siswa

dapat diketahui pada pertemuan pertama siklus II, siswa mendapatkan nilai

rata-rata dari tiga observer adalah 3,33 yang termasuk dalam kategori baik.

Ketiga observer memberikan penilaian baik pada pelaksanaan pertemuan

pertama. Pada pertemuan kedua, siswa mendapatkan nilai rata-rata dari

tiga observer adalah 3,5 yang termasuk dalam kategori sangat baik.

Sedangkan pada pertemuan ketiga siswa mendapatkan nilai rata-rata dari

tiga observer adalah 3,43 yang termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan

hasil penilaian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

Matematika pada siklus II ini telah berjalan dengan baik. Rata-rata

penilaian dari ketiga observer pada siklus II yang dilaksanakan selama tiga

pertemuan adalah 3,42 yang termasuk dalam kategori baik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan observer juga diperoleh hasil

bahwa pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament sudah sesuai skenario dan guru telah melaksanakan sesuai

langkah-langkahnya. Pada siklus II ini guru sudah melaksanakan

pembelajaran dengan lebih baik dibandingkan pada siklus I, guru lebih

matang dalam persiapan pembelajaran, sehingga dalam pelaksanaanya

guru mampu melaksanakan dengan baik dan lancar. Guru juga sudah lebih

bisa mengkondisikan siswa dengan lebih baik meskipun terkadang masih

ada beberapa siswa yang masih sulit untuk dikendalikan.

Page 143: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Perolehan data pada siklus II tersebut juga di dukung dengan hasil

angket siswa yaitu angket pembelajaran Matematika. Angket tersebut

digunakan untuk mengetahui apakah pembelajaran Matematika pada siklus

II sudah berjalan dengan baik atau belum. Hasil analisis angket siswa

tentang pembelajaran matematika yang mencakup aspek motivasi belajar,

keaktifan, serta interaksi belajar siswa dalam proses pembelajaran dapat

dilihat pada tabel 4.21 berikut.

Tabel 4.21. Hasil Angket Pembelajaran Matematika Siswa pada Siklus II

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Motivasi belajar siswa 3,2 Baik 2 Keaktifan belajar siswa 3,4 Baik 3 Interaksi belajar siswa 3,3 Baik Rata-rata 3,3 Baik

Berdasarkan tabel 4.21 menunjukan bahwa hasil angket siswa

tentang pembelajaran Matematika pada aspek motivasi belajar siswa sudah

menunjukkan hasil yang baik. Siswa mendapatkan skor rata-rata 3,2 yang

termasuk dalam kategori baik. Dari hasil angket ini, dapat dikatakan

bahwa motivasi belajar siswa tinggi dalam proses pembelajaran

Matematika. Pada aspek keaktifan belajar siswa juga sudah menunjukkan

hasil yang baik, yaitu siswa mendapat skor rata-rata 3,4 yang termasuk

dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa selama proses

pembelajaran pada siklus II dapat dikatakan bahwa siswa aktif dalam

kegiatan pembelajaran Matematika. Sedangkan pada aspek interaksi

belajar siswa juga sudah menunjukkan hasil yang baik, yaitu siswa

mendapat skor rata-rata 3,3 yang termasuk dalam kategori baik. Dapat

dikatakan bahwa interaksi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran pada

siklus II berjalan dengan baik. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan

bahwa dari hasil angket pembelajaran Matematika siswa menunjukkan

bahwa kegiatan pembelajaran Matematika pada siklus II telah berjalan

Page 144: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

dengan baik meskipun belum maksimal. Siswa mendapatkan skor rata-rata

yaitu 3,3 yang termasuk dalam kategori baik.

Pada setiap akhir pembelajaran diadakan evaluasi atau tes hasil

belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam

menerima materi yang diajarkan guru dalam kegiatan pembelajaran. Hasil

dari evaluasi ini juga merupakan salah satu dari indikator keberhasilan

yang sudah ditentukan sebelumnya. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa

pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut.

Tabel 4.22. Rata-Rata Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II

Siklus I Nilai Rata-Rata Kelas Keterangan Pertemuan I 72,4 Tuntas Pertemuan II 80,3 Tuntas Pertemuan III 74,1 Tuntas

Rata-rata 75,6 Tuntas

Berdasarkan tabel 4.22, nilai rata-rata kelas sudah bisa dikatakan

tuntas apabila nilai rata-rata kelas dapat mencapai KKM yang telah

ditentukan yaitu 70. Pada pertemuan pertama nilai rata-rata kelas yaitu

72,4 atau sudah mencapai KKM dan bisa dikatakan tuntas. Pada

pertemuan kedua, nilai rata-rata kelas mencapai 80,3 atau sudah mencapai

KKM dan bisa dikatakan tuntas. Pada pertemuan ketiga, nilai rata-rata

kelas yaitu 74,1 atau sudah mencapai KKM dan bisa dikatakan tuntas.

Sedangkan apabila melihat nilai rata-rata siklus II, dari pertemuan

pertama, kedua, dan ketiga nilai tes hasil belajar siswa kelas V

mendapatkan nilai rata-rata kelas yaitu 75,6 atau bisa dikatakan sudah

tuntas.

Selain melihat nilai rata-rata kelas, tes hasil belajar siswa bisa

dikatakan berhasil apabila persentase ketuntasan dapat mencapai 85% atau

di atas 85% dari jumlah keseluruhan siswa. Ketuntasan nilai tes hasil

belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.23 berikut.

Page 145: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Tabel 4.23. Ketuntasan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II

No. Kategori Pert I Pert II Pert III Rata2

Jml % Jml % Jml % Jml % 1 Tuntas 18 62 25 86 23 72 17 79 2 Tidak Tuntas 11 38 4 14 6 28 12 21

Jumlah 29 100 29 100 29 100 29 100

Melihat tabel 4.23 dapat diketahui bahwa persentase ketuntasan

pada pertemuan pertama yaitu 66% atau masih belum memenuhi kriteria

keberhasilan yang telah ditentukan. Persentase ketuntasan pada pertemuan

kedua meningkat menjadi 86% atau sudah memenuhi kriteria keberhasilan

yang telah ditentukan. Pada pertemuan ketiga, persentase ketuntasan

menurun menjadi 72%, dan belum bisa dikatakan tuntas karena belum

memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Sedangkan jika

melihat rata-rata persentase ketuntasan pada siklus II yaitu 79% atau masih

belum memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Dengan

demikian tes hasil belajar siswa meskipun nilai rata-rata kelas sudah

mencapai KKM yaitu 75,6 tetapi masih belum bisa dikatakan berhasil

karena persentase ketuntasan masih belum memenuhi kriteria keberhasilan

yang telah ditentukan yaitu hanya memperoleh persentase sebesar 79%

atau belum mencapai 85%.

d. Refleksi

Pelaksanaan penelitian pada siklus II secara umum sudah dapat

berjalan dengan baik dan lancar. Jika dilihat dari hasil pembelajaran yang

diperoleh setelah siklus II juga mengalami peningkatan dibandingkan pada

siklus I. Kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I telah

diperbaiki pada pelaksanaan siklus II. Pelaksanaan pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament sudah berjalan sangat baik,

sedangkan proses pembelajaran Matematika siswa juga sudah berjalan

dengan baik. Walaupun demikian, pada pelaksanaan siklus II masih

terdapat kekurangan yang muncul pada tiap pertemuan. Berdasarkan hasil

Page 146: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

observasi yang dilakukan oleh observer dan guru, kekurangan-kekurangan

yang muncul pada tiap pertemuan adalah sebagai berikut.

1) Pertemuan Pertama

Kekurangan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament pada

pertemuan pertama yaitu guru masih kurang optimal membimbing

siswa dalam kelompok belajar dan mengkondisikan kelas. Akan tetapi

jika dibandingkan dengan pelaksanaan siklus I, pada siklus II ini sudah

mengalami peningkatan. Hanya saja guru dalam melaksanakannya

masih belum maksimal, meskipun sudah dikatakan baik. Masih ada

sebagian siswa yang sulit dikendalikan dalam kegiatan pembelajaran.

Selain itu dalam proses pembelajaran Matematika juga masih

terdapat kekurangan yaitu masih ada beberapa siswa yang kurang

menyukai situasi pembelajaran, motivasi siswa masih kurang

maksimal dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. selain itu, masih

terdapat sebagian siswa yang kurang aktif dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Jika dilihat dari hasil belajar siswa, pertemuan pertama siklus

II, masih ada 10 siswa yang belum tuntas. Persentase ketuntasan pada

pertemuan ketiga ini hanya mencapai 66% dari jumlah keseluruhan

siswa. Hal tersebut bisa dikatakan belum menunjukkan hasil yang

maksimal dan belum memenuhi kriteria keberhasilan.

2) Pertemuan Kedua

Kekurangan yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament pada pertemuan kedua yaitu

waktu pelaksanaan pembelajaran yang terlalu lama melebihi alokasi

waktu 2 x 35 menit. Kegiatan yang terlalu lama adalah pada saat

pembahasan soal latihan siswa serta dalam kegiatan Games

Tournament.

Selain itu dalam proses pembelajaran Matematika juga masih

terdapat kekurangan yaitu masih ada beberapa siswa yang kurang aktif

Page 147: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa masih kurang aktif

bertanya dan memberi pendapat tentang materi pembelajaran.

Jika dilihat dari hasil belajar siswa, pertemuan kedua siklus II

sudah menunjukkan peningkatan dari pertemuan sebelumnya, yaitu

hanya 4 siswa yang belum tuntas. Persentase ketuntasan pada

pertemuan ketiga ini mencapai 86% dari jumlah keseluruhan siswa.

Hal tersebut bisa dikatakan sudah memenuhi kriteria keberhasilan.

3) Pertemuan Ketiga

Kekurangan yang muncul pada pertemuan kedua muncul juga

pada pertemuan ketiga dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games Tournament yaitu masalah waktu. Waktu

pelaksanaan pembelajaran yang terlalu lama melebihi alokasi waktu 2

x 35 menit. Kegiatan yang terlalu lama juga masih seperti pada

pertemuan kedua yaitu pada saat pembahasan soal latihan siswa serta

dalam kegiatan Games Tournament.

Selain itu dalam proses pembelajaran Matematika juga masih

terdapat kekurangan yaitu ada sebagian siswa yang merasa bosan

dengan kegiatan yang dilaksanakan. Tampaknya ada beberapa siswa

yang jenuh dengan penataan kelas yang dari awal tidak ada perubahan.

Hal tersebut bisa mempengaruhi motivasi siswa dalam pembelajaran.

Masih ada juga beberapa siswa yang kurang aktif dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran. Siswa masih kurang aktif bertanya dan

memberi pendapat tentang materi pembelajaran.

Jika dilihat dari hasil belajar siswa, pertemuan ketiga siklus II,

masih ada 6 siswa yang belum tuntas. Persentase ketuntasan pada

pertemuan ketiga ini yaitu 72% dari jumlah keseluruhan siswa. Hal

tersebut bisa dikatakan belum menunjukkan hasil yang maksimal dan

belum memenuhi kriteria keberhasilan. Hasil ini menurun jika

dibandingkan pada pertemuan kedua.

Berdasarkan kekurangan yang ada pada tiap pertemuan tersebut

dan penilaian observer mengenai pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe

Page 148: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Teams Games Tournament maupun pembelajaran Matematika siswa pada

siklus II belum dapat dikatakan berhasil meskipun sudah mengalami

peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I. Kesimpulannya bahwa

penelitian yang dilakukan oleh guru belum mencapai hasil yang optimal

seperti yang diharapkan untuk itu perlu diperbaiki kembali dengan melihat

kekurangan-kekurangan yang terlihat pada siklus II dan berusaha untuk

meminimalisir kekurangan tersebut untuk kemudian direalisasikan dalam

pembelajaran pada siklus berikutnya.

Berdasarkan hasil refleksi pada pertemuan pertama, kedua dan

ketiga siklus II, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kekurangan-

kekurangan yang muncul pada siklus II adalah sebagai berikut.

1) Guru masih kurang maksimal dalam membimbing siswa dalam

kelompok belajar.

2) Guru masih kurang maksimal dalam mengkondisikan kelas dalam

kegiatan belajar kelompok dan Games Tournament.

3) Waktu pembelajaran yang melebihi alokasi waktu yang ditentukan

yaitu 2 x 35 menit untuk tiap pertemuan.

4) Terdapat beberapa siswa yang tampak bosan terhadap situasi

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.

5) Masih terdapat beberapa siswa yang kurang aktif mengikuti kegiatan

pembelajaran.

6) Masih terdapat beberapa siswa yang kesulitan dalam mengerjakan soal

latihan dan evaluasi.

Peneliti ingin meminimalisir kekurangan-kekurangan tersebut dan

memperbaikinya agar mampu mencapai hasil penelitian seperti yang telah

ditentukan. Berikut adalah rencana perbaikan yang akan dilaksanakan di

siklus selanjutnya yaitu siklus II.

1) Guru lebih berusaha lagi dalam membimbing serta mengkondisikan

kelas baik dalam kegiatan belajar kelompok maupun Games

Tournament.

Page 149: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

2) Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru harus lebih

memperhitungkan alokasi waktu pembelajaran. Sehingga dalam

pelaksanaannya tidak akan melebihi alokasi waktu yang telah

ditentukan. Guru juga harus lebih memperhatikan alokasi waktu pada

saat pembelajaran berlangsung khususnya dalam kegiatan pembahasan

soal latihan maupun evaluasi, serta pada kegiatan Games Tournament.

3) Guru merubah penataan kelas atau meja-meja kelompok diatur supaya

situasi pembelajaran menjadi lebih menarik, dengan hal itu diharapkan

siswa tidak merasa bosan lagi terhadap situasi pembelajaran dan lebih

termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

4) Guru lebih memberikan bimbingan-bimbingan dan bantuan kepada

kelompok atau siswa yang mengalami kesulitan. Sehingga tidak ada

siswa yang terabaikan, dengan demikian siswa akan menjadi lebih

aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

5) Guru lebih memberikan peringatan kepada siswa supaya siswa lebih

teliti ketika mengerjakan soal baik soal latihan maupun soal evaluasi.

Guru meminta siswa agar meneliti jawaban evaluasi lebih dari satu

kali.

3. Deskripsi Siklus III

Bagian ini menyajikan hasil pelaksanaan tindakan siklus III secara urut

sesuai dengan siklus yang telah direncanakan. Pelaksanaan siklus ini sama

dengan pelaksanaan siklus I dan siklus II yang meliputi tahap perencanaan,

pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pelaksanaan siklus III ini merupakan

perbaikan dari pelaksanaan siklus II berdasarkan hasil refleksi. Secara rinci

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian ini dapat diuraikan

sebagai berikut.

a. Perencanaan

Sebelum melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus III,

guru sebagai peneliti dan pelaksana pembelajaran mengadakan diskusi

dengan observer untuk menentukan langkah-langkah perbaikan

pembelajaran berikutnya. Semua kekurangan yang terjadi pada siklus II

Page 150: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

akan diadakan perbaikan oleh guru sebagai peneliti dan pelaksana

pembelajaran pada siklus III.

Pada tahap perencanaan siklus III, peneliti melaksanakan beberapa

tahapan yang meliputi: (1) mempelajari kompetensi dasar dan materi yang

terdapat dalam Kurikulum atau silabus kelas V semester 2; (2)

menentukan waktu penelitian dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan

dengan alokasi waktu 3 x 2 x 35 menit; (3) menyusun skenario tindakan

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament sesuai langkah-

langkah yang telah ditentukan; (4) menyusun RPP; (5) menyusun

instrumen penelitian berupa lembar tes, lembar observasi, pedoman

wawancara, lembar angket; (6) menghubungi observer yaitu Nur Azizah,

Cahyani Dona Aji, dan Muhammad Rifki; dan (7) menyiapkan media atau

alat dan bahan yang akan digunakan dalam melaksanakan tindakan siklus

III.

Sama seperti siklus I dan siklus II, siklus III akan dilaksanakan

dalam tiga kali pertemuan dan pelaksanaan setiap pertemuan siklus III ini

merupakan implementasi dari RPP yang telah disusun. Langkah-langkah

kegiatan pembelajaran dalam RPP masih sama seperti siklus II akan tetapi

dalam pelaksanaanya guru lebih memperhatikan alokasi waktu, oleh

karena itu guru harus melakukan persiapan lebih matang lagi sehingga

kekurangan yang ada pada siklus II dapat diperbaiki.

Materi pada siklus III pada pertemuan pertama yaitu pembagian

pecahan biasa dengan pecahan desimal dan sebaliknya, pada pertemuan

kedua yaitu pembagian berbagai bentuk pecahan, dan pada pertemuan

ketiga yaitu perkalian dan pembagian berbagai bentuk pecahan.

b. Pelaksanaan

Pembelajaran pada siklus III dilaksanakan untuk memperbaiki

kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus II. Hasil pembelajaran pada

siklus III diharapkan dapat meningkat dan dapat mencapai kriteria

keberhasilan yang telah ditentukan. Pelaksanaan tindakan siklus II sama

seperti pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Hanya saja pada

Page 151: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

siklus III ini peneliti lebih meningkatkan persiapan pelaksanaan

pembalajaran yang lebih matang supaya dalam pelaksanaannya dapat

berjalan lebih efektif. Dengan demikian, diharapkan pembelajaran

Matematika siswa kelas V SDN Peneket akan mengalami peningkatan

sehingga dapat mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditentukan.

Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

materi operasi hitung pecahan yang telah direncanakan sebelumnya,

dilaksanakan selama tiga kali pertemuan dan setiap pertemuan 2 x 35

menit (mulai pukul 07.20 sampai pukul 08.30 WIB). Setiap pertemuan

meliputi langkah kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Berikut

uraian tentang pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah pada siklus III.

1) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama

berada di ruang kelas V SDN Peneket pada hari Rabu, tanggal 16 Mei

2012 menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada jam pertama

yaitu pukul 07.20-08.30 WIB. Materi pada pembelajaran ini adalah

menghitung pembagian pecahan biasa dengan pecahan desimal dan

sebaliknya. Adapun kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari kegiatan

awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan selama ±10

menit. Kegiatan awal berisi beberapa kegiatan rutin seperti

pembukaan (salam), berdoa, dan mengecek kehadiran siswa, tes

penjajagan, acuan dan apersepsi. Tes penjajagan yang dilakukan

guru yaitu dengan menanyakan kepada siswa siapa di antara kalian

yang bisa menyebutkan contoh operasi hitung pembagian pecahan

biasa dengan pecahan desimal. Selanjutnya guru menyampaikan

acuan, acuan pada pertemuan pertama ini adalah setelah pelajaran

ini selesai bapak harapkan kalian dapat melakukan operasi hitung

Page 152: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

pembagian pecahan biasa dengan pecahan desimal dan sebaliknya.

Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi yaitu guru

memberikan soal cerita secara sederhana kepada siswa tentang

pembagian pecahan biasa dengan pecahan desimal, setelah itu guru

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dilaksanakan selama ±40 menit. Langkah

pertama yaitu penyajian materi. Guru membagi siswa dalam

kelompok secara heterogen. Kelompok-kelompok ini sama dengan

kelompok-kelompok yang sudah terbentuk sebelumnya. Guru

menyajikan materi pembelajaran dengan menggunakan media

powerpoint, siswa memperhatikan penjelasan guru serta bertanya

jawab dengan guru tentang materi pembelajaran.

Langkah kedua adalah belajar kelompok. Pada kegiatan ini,

siswa ditempatkan pada kelompok-kelompok secara heterogen

yang telah ditentukan sebelumnya. Guru memberikan soal-soal

latihan kepada setiap kelompok untuk dijawab oleh setiap anggota

kelompok. Selanjutnya siswa mengerjakan LKS yang diberikan

oleh guru untuk didiskusikan bersama anggota kelompoknya.

Langkah ketiga yaitu kegiatan games tournament. Pada kegiatan

ini guru mengarahkan dan memotivasi siswa untuk berkompetisi

antar kelompok games tornament dalam kelas. Guru

menyampaikan aturan permainan kepada siswa, serta membimbing

siswa agar kegiatan games tournament berjalan dengan lancar.

Langkah keempat yaitu penghargaan kelompok. Guru

mengarahkan setiap ketua kelompok untuk menghitung skor

kelompoknya masing-masing. Setiap masing-masing ketua

kelompok bertanggung jawab menghitung skor rata-rata kelompok

yang kemudian hasilnya dilaporkan kepada guru. Guru

mengumumkan kelompok terbaik dalam kegiatan games

tournament. Kelompok dengan rata-rata tertinggi mendapatkan

Page 153: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

penghargaan dari guru, penghargaan dari guru ini berbentuk

simbolis yaitu guru memberikan bintang kepada setiap anggota

kelompok terbaik. Guru juga memotivasi untuk kelompok lain

untuk terus berusaha supaya pada pertemuan-pertemuan berikutnya

bisa menjadi kelompok terbaik.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir ini, siswa diberi soal evaluasi sebanyak

10 soal untuk dikerjakan. Setelah seluruh rangkaian kegiatan

dilaksanakan, guru pun menutup pertemuan pada hari itu dengan

mengucap salam.

2) Pertemuan Kedua

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua

berada di ruang kelas V SDN Peneket pada hari Sabtu, tanggal 19 Mei

2012 menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament. Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada jam pertama

yaitu pukul 07.20-08.30 WIB. Materi pada pembelajaran ini adalah

menghitung pembagian berbagai bentuk pecahan. Adapun kegiatan

yang dilaksanakan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan

kegiatan akhir.

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan selama ±10

menit. Kegiatan awal berisi beberapa kegiatan rutin seperti

pembukaan (salam), berdoa, dan mengecek kehadiran siswa, tes

penjajagan, acuan dan apersepsi. Kegiatan awal yang dilaksanakan

hampir sama dengan kegiatan awal pada pertemuan pertama. Tes

penjajagan yang dilakukan guru yaitu dengan menanyakan kepada

siswa siapa di antara kalian yang bisa menyebutkan contoh operasi

hitung pembagian berbagai bentuk pecahan. Selanjutnya guru

menyampaikan acuan, acuan pada pertemuan kedua ini adalah

setelah pelajaran ini selesai bapak harapkan kalian dapat

melakukan operasi hitung pembagian berbagai bentuk pecahan.

Page 154: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi yaitu guru

memberikan soal cerita secara sederhana kepada siswa tentang

pembagian berbagai bentuk pecahan, setelah itu guru mengajak

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dilaksanakan selama ±40 menit. Langkah

pertama yaitu penyajian materi. Guru membagi siswa dalam

kelompok secara heterogen sesuai kelompok yang telah ditentukan

sebelumnya. Guru menyajikan materi pembelajaran dengan

menggunakan media powerpoint, siswa memperhatikan penjelasan

guru serta bertanya jawab dengan guru tentang materi

pembelajaran.

Langkah kedua adalah belajar kelompok. Siswa

ditempatkan pada kelompok-kelompok. Guru memberikan soal-

soal latihan dan LKS untuk dikerjakan dan didiskusikan bersama

anggota kelompoknya. Langkah ketiga yaitu kegiatan games

tournament. Guru mengarahkan dan memotivasi siswa untuk

berkompetisi antar kelompok games tornament dalam kelas. Guru

menyampaikan aturan permainan kepada siswa, serta membimbing

siswa agar kegiatan games tournament berjalan dengan lancar.

Langkah keempat yaitu penghargaan kelompok. Guru

mengarahkan setiap ketua kelompok untuk menghitung skor

kelompoknya masing-masing. Setiap masing-masing ketua

kelompok bertanggung jawab menghitung skor rata-rata kelompok

yang kemudian hasilnya dilaporkan kepada guru. Guru

mengumumkan kelompok terbaik dalam kegiatan games

tournament. Kelompok dengan rata-rata tertinggi mendapatkan

penghargaan dari guru, penghargaan dari guru ini berbentuk

simbolis yaitu guru memberikan bintang kepada setiap anggota

kelompok terbaik. Guru juga memotivasi untuk kelompok lain

Page 155: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

untuk terus berusaha supaya pada pertemuan-pertemuan berikutnya

bisa menjadi kelompok terbaik.

c) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir pada pertemuan kedua ini sama juga dengan

kegiatan akhir pada pertemuan pertama. Pada kegiatan akhir ini,

siswa diberi soal evaluasi sebanyak 10 soal untuk dikerjakan.

Setelah seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan, guru pun

menutup pertemuan pada hari itu dengan mengucap salam.

3) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga ini merupakan pertemuan terakhir dari

pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus III. Pelaksanaan

kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga berada di ruang kelas V

SDN Peneket pada hari Rabu, tanggal 23 Mei 2012 menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament. Pelaksanaan

kegiatan ini dilaksanakan pada jam pertama yaitu pukul 07.20-08.30

WIB. Materi pada pembelajaran ini adalah menghitung perkalian dan

pembagian berbagai bentuk pecahan. Adapun kegiatan yang

dilaksanakan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan

akhir.

a) Kegiatan Awal

Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan selama ±10

menit. Kegiatan awal berisi beberapa kegiatan rutin seperti

pembukaan (salam), berdoa, dan mengecek kehadiran siswa, tes

penjajagan, acuan dan apersepsi. Kegiatan awal yang dilaksanakan

hampir sama dengan kegiatan awal pada pertemuan pertama dan

kedua. Tes penjajagan yang dilakukan guru yaitu dengan

menanyakan kepada siswa siapa di antara kalian yang bisa

menyebutkan contoh operasi hitung perkalian dan pembagian

berbagai bentuk pecahan. Selanjutnya guru menyampaikan acuan,

acuan pada pertemuan ketiga ini adalah setelah pelajaran ini selesai

bapak harapkan kalian dapat melakukan operasi hitung perkalian

Page 156: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

dan pembagian berbagai bentuk pecahan. Kemudian dilanjutkan

dengan kegiatan apersepsi guru mengingatkan siswa tentang materi

pembelajaran sebelumnya tentang perkalian dan pembagian

pecahan, setelah itu guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu

b) Kegiatan Inti

Langkah pembelajaran pada pertemuan ketiga ini sama

dengan pertemuan pertama dan kedua, hanya saja materi

pembelajarannya yang berbeda. Kegiatan inti dilaksanakan selama

±40 menit. Langkah pertama yaitu penyajian materi. Guru

membagi siswa dalam kelompok secara heterogen sesuai kelompok

yang telah ditentukan sebelumnya. Guru menyajikan materi

pembelajaran dengan menggunakan media powerpoint, siswa

memperhatikan penjelasan guru serta bertanya jawab dengan guru

tentang materi pembelajaran.

Langkah kedua adalah belajar kelompok. Siswa

ditempatkan pada kelompok-kelompok. Guru memberikan soal-

soal latihan dan LKS untuk dikerjakan dan didiskusikan bersama

anggota kelompoknya. Langkah ketiga yaitu kegiatan games

tournament. Guru mengarahkan dan memotivasi siswa untuk

berkompetisi antar kelompok games tornament dalam kelas. Guru

menyampaikan aturan permainan kepada siswa, serta membimbing

siswa agar kegiatan games tournament berjalan dengan lancar.

Langkah keempat yaitu penghargaan kelompok. Guru

mengarahkan setiap ketua kelompok untuk menghitung skor

kelompoknya masing-masing. Setiap masing-masing ketua

kelompok bertanggung jawab menghitung skor rata-rata kelompok

yang kemudian hasilnya dilaporkan kepada guru. Guru

mengumumkan kelompok terbaik dalam kegiatan games

tournament. Kelompok dengan rata-rata tertinggi mendapatkan

penghargaan dari guru, penghargaan dari guru ini berbentuk

Page 157: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

simbolis yaitu guru memberikan bintang kepada setiap anggota

kelompok terbaik. Guru juga memotivasi untuk kelompok lain

untuk terus berusaha supaya pada pertemuan-pertemuan berikutnya

bisa menjadi kelompok terbaik.

c) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir pada pertemuan ketiga ini sama juga dengan

kegiatan akhir pada pertemuan pertama dan kedua. Pada kegiatan

akhir ini, siswa diberi soal evaluasi sebanyak 10 soal untuk

dikerjakan. Setelah seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan, guru

pun menutup pertemuan pada hari itu dengan mengucap salam.

Seperti pada siklus sebelumnya, setelah pembelajaran pada

pertemuan ketiga berakhir, siswa diberi angket tentang

pembelajaran Matematika. Diluar jam pelajaran, guru melakukan

wawancara kepada observer. Wawancara observer digunakan

untuk mendapatkan data tentang proses pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games Tournament yang telah dilaksanakan, apakah

sudah sesuai dengan skenario atau belum. Selain itu, juga untuk

mengetahui kekurangan atau kendala serta kelebihan proses

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dalam

meningkatkan pembelajaran Matematika tentang operasi hitung

pecahan. Hasil dari angket siswa serta wawancara observer ini

nantinya akan dianalisis untuk mengetahui apakah pembelajaran

Matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament telah mencapai kriteria keberhasilan

atau belum.

c. Observasi

Observasi yang dilaksanakan pada siklus III tidak jauh berbeda

dengan pelaksanaan observasi pada siklus I dan II. Observasi dilaksanakan

selama pelaksanaan tindakan oleh observer. Observer pada penelitian ini

sebanyak tiga observer yang mengamati pelaksanaan kooperatif tipe

Teams Games Tournament maupun pembelajaran Matematika. Hasil

Page 158: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

pengamatan ini digunakan peneliti untuk memantau proses dan hasil

pembelajaran atau dampak dari perbaikan pembelajaran yang telah

dilaksanakan. Observer dalam melaksanakan pengamatan menggunakan

lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Adapun hal-hal yang

diamati mencakup langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament mulai dari presentasi di kelas atau penyajian materi,

belajar kelompok, games tournament, penghargaan kelompok, hingga

tahap evaluasi. Observasi juga dilakukan untuk mengamati proses

pembelajaran Matematika, yaitu mencakup tentang motivasi siswa,

keaktifan siswa, serta interaksi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Selanjutnya hasil pengamatan tersebut digunakan peneliti sebagai masukan

dan sekaligus sebagai bahan refleksi dan evaluasi.

1) Pertemuan Pertama

Hasil dari observasi yang dilakukan oleh observer terhadap guru

pada siklus III pertemuan 1 ini terdapat pada tabel 4.24 berikut ini.

Tabel 4.24. Tabel Hasil Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Siklus III Pertemuan 1

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Penyajian materi 3,8 Sangat Baik 2 Belajar kelompok 3,8 Sangat Baik 3 Games tournament 3,7 Sangat Baik 4 Penghargaan kelompok 3,7 Sangat Baik 5 Evaluasi 3,7 Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.24 dapat diketahui bahwa pada langkah

presentasi di kelas atau penyajian materi, guru mendapatkan skor rata-rata

dari ketiga observer yaitu 3,8 atau bisa dikatakan guru telah melaksanakan

kegiatan-kegiatan pada langkah ini dengan sangat baik. Langkah

berikutnya yaitu kegiatan belajar kelompok, pada langkah ini guru

mendapatkan skor rata-rata yaitu 3,8 atau bisa dikatakan guru telah

melaksanakan kegiatan-kegiatan pada langkah ini dengan sangat baik.

Kegiatan selanjutnya yaitu pada langkah Games Tournament. Guru

Page 159: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

mendapatkan skor rata-rata dari ketiga observer yaitu 3,7 atau bisa

dikatakan guru telah melaksanakan kegiatan-kegiatan pada langkah ini

dengan sangat baik. Langkah berikutnya yaitu penghargaan kelompok.

Pada langkah ini guru mendapatkan skor rata-rata dari ketiga observer

yaitu 3,7 atau bisa dikatakan guru telah melaksanakan kegiatan-kegiatan

pada langkah ini dengan sangat baik. Langkah terakhir yaitu evaluasi.

Pada langkah ini guru sudah melaksanakannya dengan sangat baik. Hal itu

dapat dilihat dari hasil skor rata-rata observer yaitu 3,7.

Berdasarkan hasil observasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama siklus III, menunjukkan

bahwa secara umum pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sudah

sangat baik dan sesuai dengan langkah-langkah pada skenario

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament.

Selain observasi terhadap guru, observasi juga dilakukan pada

siswa yang bertujuan untuk mengetahui perilaku siswa selama proses

pembelajaran Matematika. Adapun skor rata-rata hasil observasi siswa

siklus III pertemuan 1 pada siswa terdapat pada tabel 4.25 berikut ini.

Tabel 4.25. Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika

dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Siklus III Pertemuan 1

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Motivasi belajar siswa 3,7 Sangat Baik 2 Keaktifan belajar siswa 3,6 Sangat Baik 3 Interaksi belajar siswa 3,7 Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.25 dapat diketahui bahwa pada indikator

motivasi belajar siswa, menunjukan hasil yang sangat baik yaitu dari hasil

observasi diperoleh skor rata-rata 3,7. Motivasi belajar siswa sangat tinggi

pada pertemuan pertama siklus III ini. Selanjutnya pada indikator

keaktifan belajar siswa, secara umum sudah menunjukkan hasil yang

sangat baik yaitu dari hasil observasi diperoleh skor rata-rata 3,6. Siswa

sangat aktif dalam mengikuti pembelajaran. Selanjutnya pada indikator

interaksi belajar siswa. Secara umum pada aspek ini, sudah menunjukkan

Page 160: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

hasil yang sangat baik juga yaitu dari hasil observasi diperoleh skor rata-

rata 3,7.

Berdasarkan hasil observasi siswa tersebut, dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran Matematika pertemuan pertama siklus III sudah

menunjukkan hasil yang sangat baik serta mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan pertemuan pada siklus sebelumnya.

2) Pertemuan Kedua

Hasil dari observasi yang dilakukan oleh observer terhadap guru

pada siklus III pertemuan 2 ini terdapat pada tabel 4.26 berikut ini.

Tabel 4.26. Tabel Hasil Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Siklus III Pertemuan 2

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Penyajian materi 3,8 Sangat Baik 2 Belajar kelompok 3,7 Sangat Baik 3 Games tournament 3,7 Sangat Baik 4 Penghargaan kelompok 3,7 Sangat Baik 5 Evaluasi 3,7 Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.26 dapat diketahui bahwa pada langkah

presentasi di kelas, guru mendapatkan skor rata-rata dari ketiga observer

yaitu 3,8 atau bisa dikatakan guru telah melaksanakan kegiatan-kegiatan

pada langkah ini dengan sangat baik. Langkah berikutnya yaitu kegiatan

belajar kelompok, pada langkah ini guru mendapatkan skor rata-rata yaitu

3,7 atau bisa dikatakan guru telah melaksanakan kegiatan-kegiatan pada

langkah ini dengan sangat baik. Kegiatan selanjutnya yaitu pada langkah

Games Tournament. Guru mendapatkan skor rata-rata dari ketiga observer

yaitu 3,7 atau bisa dikatakan guru telah melaksanakan kegiatan-kegiatan

pada langkah ini dengan sangat baik. Langkah berikutnya yaitu

penghargaan kelompok. Pada langkah ini guru mendapatkan skor rata-rata

dari ketiga observer yaitu 3,7 atau bisa dikatakan guru telah melaksanakan

kegiatan-kegiatan pada langkah ini dengan sangat baik. Langkah terakhir

yaitu evaluasi. Pada langkah ini guru sudah melaksanakannya dengan

Page 161: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

sangat baik. Hal itu dapat dilihat dari hasil skor rata-rata observer yaitu

3,7.

Berdasarkan hasil observasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan pembelajaran pertemuan kedua siklus III, menunjukkan

bahwa secara umum pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sudah

sangat baik dan sesuai dengan langkah-langkah pada skenario

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament.

Selain observasi terhadap guru, observasi juga dilakukan pada

siswa yang bertujuan untuk mengetahui perilaku siswa selama proses

pembelajaran Matematika. Adapun skor rata-rata hasil observasi siswa

siklus III pertemuan 2 pada siswa terdapat pada tabel 4.27 berikut ini.

Tabel 4.27. Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika

dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Siklus III Pertemuan 2

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Motivasi belajar siswa 3,6 Sangat Baik 2 Keaktifan belajar siswa 3,6 Sangat Baik 3 Interaksi belajar siswa 3,6 Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.27 dapat diketahui bahwa pada indikator

motivasi belajar siswa, menunjukan hasil yang sangat baik yaitu dari hasil

observasi diperoleh skor rata-rata 3,6. Motivasi belajar siswa sangat tinggi

pada pertemuan kedua siklus III ini. Selanjutnya pada indikator keaktifan

belajar siswa, secara umum sudah menunjukkan hasil yang sangat baik

yaitu dari hasil observasi diperoleh skor rata-rata 3,6. Siswa sangat aktif

dalam mengikuti pembelajaran. Selanjutnya pada indikator interaksi

belajar siswa. Secara umum pada aspek ini, sudah menunjukkan hasil yang

sangat baik juga yaitu dari hasil observasi diperoleh skor rata-rata 3,7.

Berdasarkan hasil observasi siswa tersebut, dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran Matematika pertemuan kedua siklus III sudah

menunjukkan hasil yang sangat baik.

Page 162: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

3) Pertemuan Ketiga

Hasil dari observasi yang dilakukan oleh observer terhadap guru

pada siklus III pertemuan 3 ini terdapat pada tabel 4.28 berikut ini.

Tabel 4.28. Tabel Hasil Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Siklus III Pertemuan 3

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Penyajian materi 3,8 Sangat Baik 2 Belajar kelompok 3,9 Sangat Baik 3 Games tournament 3,9 Sangat Baik 4 Penghargaan kelompok 3,9 Sangat Baik 5 Evaluasi 3,8 Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.28 dapat diketahui bahwa pada langkah

presentasi di kelas, guru mendapatkan skor rata-rata dari ketiga observer

yaitu 3,8 atau bisa dikatakan guru telah melaksanakan kegiatan-kegiatan

pada langkah ini dengan sangat baik. Langkah berikutnya yaitu kegiatan

belajar kelompok, pada langkah ini guru mendapatkan skor rata-rata yaitu

3,9 atau bisa dikatakan guru telah melaksanakan kegiatan-kegiatan pada

langkah ini dengan sangat baik. Kegiatan selanjutnya yaitu pada langkah

Games Tournament. Guru mendapatkan skor rata-rata dari ketiga observer

yaitu 3,9 atau bisa dikatakan guru telah melaksanakan kegiatan-kegiatan

pada langkah ini dengan sangat baik. Langkah berikutnya yaitu

penghargaan kelompok. Pada langkah ini guru mendapatkan skor rata-rata

dari ketiga observer yaitu 3,9 atau bisa dikatakan guru telah melaksanakan

kegiatan-kegiatan pada langkah ini dengan sangat baik. Langkah terakhir

yaitu evaluasi. Pada langkah ini guru sudah melaksanakannya dengan

sangat baik. Hal itu dapat dilihat dari hasil skor rata-rata observer yaitu

3,8.

Berdasarkan hasil observasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan pembelajaran pertemuan ketiga siklus III, menunjukkan

bahwa secara umum pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sudah

Page 163: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

sangat baik dan sesuai dengan langkah-langkah pada skenario

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament.

Selain observasi terhadap guru, observasi juga dilakukan pada

siswa yang bertujuan untuk mengetahui perilaku siswa selama proses

pembelajaran Matematika. Adapun skor rata-rata hasil observasi siswa

siklus III pertemuan 3 pada siswa terdapat pada tabel 4.29 berikut ini.

Tabel 4.29. Hasil Observasi Siswa tentang Pembelajaran Matematika

dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Siklus III Pertemuan 3

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Motivasi belajar siswa 3,8 Sangat Baik 2 Keaktifan belajar siswa 3,7 Sangat Baik 3 Interaksi belajar siswa 3,8 Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.29 dapat diketahui bahwa pada indikator

motivasi belajar siswa, menunjukan hasil yang sangat baik yaitu dari hasil

observasi diperoleh skor rata-rata 3,8. Motivasi belajar siswa sangat tinggi

pada pertemuan kedua siklus III ini. Selanjutnya pada indikator keaktifan

belajar siswa, secara umum sudah menunjukkan hasil yang sangat baik

yaitu dari hasil observasi diperoleh skor rata-rata 3,7. Siswa sangat aktif

dalam mengikuti pembelajaran. Selanjutnya pada indikator interaksi

belajar siswa. Secara umum pada aspek ini, sudah menunjukkan hasil yang

sangat baik juga yaitu dari hasil observasi diperoleh skor rata-rata 3,8.

Berdasarkan hasil observasi siswa tersebut, dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran Matematika pertemuan ketiga siklus III sudah

menunjukkan hasil yang sangat baik.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan observer pada

pertemuan pertama, kedua, dan ketiga menunjukkan bahwa guru sudah

melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament di

kelas V SD Negeri Peneket dengan sangat baik dan sesuai dengan skenario

pembelajaran. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil lembar observasi yang

telah diisi oleh tiga observer. Hasil pengamatan observer terhadap guru

dalam lembar observasi dapat dilihat pada tabel 4.30 berikut.

Page 164: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

Tabel 4.30. Hasil Observasi Guru pada Siklus III

Pertemuan Penilaian Observer Rata-

Rata Kategori I II III

I 3,8 3,8 3,6 3,73 A II 3,8 3,8 3,6 3,73 A III 3,9 3,9 3,8 3,87 A

Rata-rata 3,83 3,83 3,67 3,78 A

Berdasarkan tabel 4.30 dapat diketahui pada pertemuan pertama

siklus III, guru mendapatkan nilai rata-rata dari tiga observer adalah 3,73

yang termasuk dalam kategori sangat baik. Ketiga observer memberikan

penilaian sangat baik pada pelaksanaan pertemuan pertama siklus I. Pada

pertemuan kedua, guru juga memperoleh penilaian sangat baik dari ketiga

observer. Rata-rata penilaian dari ketiga observer adalah 3,73. Pada

pertemuan ketiga guru juga memperoleh nilai sangat baik dari ketiga

observer yaitu dengan rata-rata 3,87. Berdasarkan hasil penilaian tersebut,

dapat disimpulkan bahwa pada siklus III ini guru telah melaksanakan

langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

dengan sangat baik dan sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Rata-

rata penilaian dari ketiga observer pada siklus III yang dilaksanakan

selama tiga pertemuan adalah 3,78 yang termasuk dalam kategori sangat

baik.

Selain itu, dari hasil pengamatan pada pertemuan pertama, kedua,

dan ketiga menunjukkan bahwa pembelajaran Matematika tentang operasi

hitung pecahan siswa kelas V juga telah berjalan dengan sangat baik. Hal

tersebut dibuktikan dengan hasil lembar observasi yang telah diisi oleh

tiga observer. Hasil pengamatan observer terhadap siswa dalam lembar

observasi dapat dilihat pada tabel 4.31 berikut.

Page 165: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

Tabel 4.31. Hasil Observasi Siswa pada Siklus III

Pertemuan Penilaian Observer Rata-

Rata Kategori I II III

I 3,7 3,7 3,7 3,70 A II 3,6 3,6 3,7 3,63 A III 3,8 3,9 3,8 3,83 A

Rata-rata 3,70 3,73 3,73 3,72 A

Berdasarkan tabel 4.31 tentang pembelajaran Matematika siswa

dapat diketahui pada pertemuan pertama siklus III, siswa mendapatkan

nilai rata-rata dari tiga observer adalah 3,70 yang termasuk dalam kategori

sangat baik. Ketiga observer memberikan penilaian sangat baik pada

pelaksanaan pertemuan pertama. Pada pertemuan kedua, siswa

mendapatkan nilai sangat baik dari ketiga observer dengan rata-rata nilai

yaitu 3,63 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Sedangkan pada

pertemuan ketiga siswa juga mendapatkan nilai sangat baik dari ketiga

observer dengan rata-rata nilai yaitu 3,83 yang termasuk dalam kategori

sangat baik. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran Matematika pada siklus III ini telah berjalan dengan

sangat baik. Rata-rata penilaian dari ketiga observer pada siklus III yang

dilaksanakan selama tiga pertemuan adalah 3,72 yang termasuk dalam

kategori sangat baik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan observer juga diperoleh hasil

bahwa pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament sudah dilaksanakan dengan sangat baik dan sesuai scenario

pembelajaran. Pada siklus III ini guru sudah melaksanakan pembelajaran

dengan lebih baik dibandingkan pada siklus I dan siklus II. Guru sudah

lebih mahir dalam melaksanakan setiap langkah-langkah pembelajaran.

selain itu, siswa juga lebih termotivasi dan aktif dalam mengikuti

pembelajaran. Sedangkan interaksi belajar siswa juga berjalan dengan baik

dan lancar.

Page 166: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

Perolehan data pada siklus III tersebut juga di dukung dengan hasil

angket siswa yaitu angket pembelajaran Matematika. Angket yang diisi

oleh siswa tersebut digunakan untuk mengetahui apakah pembelajaran

Matematika pada siklus III sudah berjalan dengan baik atau belum. Hasil

analisis angket siswa tentang pembelajaran matematika yang mencakup

aspek motivasi belajar, keaktifan, serta interaksi belajar siswa dalam

proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.32 berikut.

Tabel 4.32. Hasil Angket Pembelajaran Matematika Siswa pada Siklus III

No. Indikator Rata-rata Keterangan 1 Motivasi belajar siswa 3,5 Sangat Baik 2 Keaktifan belajar siswa 3,6 Sangat Baik 3 Interaksi belajar siswa 3,5 Sangat Baik Rata-rata 3,53 Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.32 menunjukan bahwa hasil angket siswa

tentang pembelajaran Matematika pada aspek motivasi belajar siswa

mendapatkan skor rata-rata 3,5 yang termasuk dalam kategori sangat baik.

Dari hasil angket ini, dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa sangat

tinggi dalam proses pembelajaran Matematika. Pada aspek keaktifan

belajar siswa mendapat skor rata-rata 3,6 yang termasuk dalam kategori

sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran pada

siklus III dapat dikatakan bahwa siswa sangat aktif dalam kegiatan

pembelajaran Matematika. Sedangkan pada aspek interaksi belajar siswa

mendapat skor rata-rata 3,5 yang termasuk dalam kategori sangat baik.

Dapat dikatakan bahwa interaksi belajar siswa dalam kegiatan

pembelajaran pada siklus III berjalan dengan sangat baik. Dari hasil

tersebut, dapat disimpulkan bahwa dari hasil angket pembelajaran

Matematika siswa menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran

Matematika pada siklus III telah berjalan dengan sangat baik dan lancar.

Siswa mendapatkan skor rata-rata yaitu 3,53 yang termasuk dalam

kategori sangat baik.

Page 167: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

Pada setiap akhir pembelajaran diadakan evaluasi atau tes hasil

belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam

menerima materi yang diajarkan guru dalam kegiatan pembelajaran. Hasil

dari evaluasi ini juga merupakan salah satu dari indikator keberhasilan

yang sudah ditentukan sebelumnya. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa

pada siklus III dapat dilihat pada tabel 4.33 berikut.

Tabel 4.33. Rata-Rata Nilai Tes Hasil Belajar Siklus III

Siklus I Nilai Rata-Rata Kelas Keterangan Pertemuan I 82,1 Tuntas Pertemuan II 79,7 Tuntas Pertemuan III 83,4 Tuntas

Rata-rata 81,7 Tuntas

Berdasarkan tabel 4.33, nilai rata-rata kelas sudah bisa dikatakan

tuntas apabila nilai rata-rata kelas dapat mencapai KKM yang telah

ditentukan yaitu 70. Pada pertemuan pertama nilai rata-rata kelas yaitu

82,1 atau sudah mencapai KKM dan bisa dikatakan tuntas. Pada

pertemuan kedua, nilai rata-rata kelas 79,7 atau sudah mencapai KKM

dan bisa dikatakan tuntas. Pada pertemuan ketiga, nilai rata-rata kelas

mencapai 83,4 atau sudah mencapai KKM dan bisa dikatakan tuntas.

Sedangkan apabila melihat nilai rata-rata siklus III, dari pertemuan

pertama, kedua, dan ketiga nilai tes hasil belajar siswa kelas V

mendapatkan nilai rata-rata kelas yaitu 81,7 atau bisa dikatakan sudah

tuntas.

Selain melihat nilai rata-rata kelas, tes hasil belajar siswa bisa

dikatakan berhasil apabila persentase ketuntasan dapat mencapai 85% atau

di atas 85% dari jumlah keseluruhan siswa. Ketuntasan nilai tes hasil

belajar siswa pada siklus III dapat dilihat pada tabel 4.34 berikut.

Page 168: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

Tabel 4.34. Ketuntasan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus III

No. Kategori Pert I Pert II Pert III Rata2

Jml % Jml % Jml % Jml % 1 Tuntas 26 90 26 90 27 93 26 90 2 Tidak Tuntas 3 10 3 10 2 7 3 10

Jumlah 29 100 29 100 29 100 29 100

Melihat tabel 4.34 dapat diketahui bahwa persentase ketuntasan

pada pertemuan pertama yaitu mencapai 90% atau sudah memenuhi

kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Persentase ketuntasan pada

pertemuan kedua juga mencapai 90% atau sudah memenuhi kriteria

keberhasilan yang telah ditentukan. Pada pertemuan ketiga, persentase

ketuntasan meningkat menjadi 93%, dan bisa dikatakan tuntas karena

sudah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Sedangkan

jika melihat rata-rata persentase ketuntasan pada siklus III yaitu 90% atau

bisa dikatakan sudah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah

ditentukan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar

siswa kelas V pada siklus III sudah dikatakan berhasil karena persentase

kelulusan sudah mencapai kriteria yang telah ditentukan.

d. Refleksi

Pelaksanaan siklus III telah berjalan dengan baik dan lancar.

Kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus II telah diperbaiki pada

pelaksanaan siklus III. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament sudah berjalan sangat baik, sedangkan proses

pembelajaran Matematika siswa juga sudah berjalan dengan sangat baik.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer dan guru,

kekurangan-kekurangan yang muncul pada tiap pertemuan adalah sebagai

berikut.

1) Pertemuan Pertama

Secara keseluruhan siklus III pertemuan pertama sudah baik.

Guru sudah melaksanakan setiap langkah pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament sudah berjalan sangat baik. Pembelajaran

Page 169: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

Matematika siswa juga sudah menunjukkan peningkatan. Sebagian

besar siswa mempunyai motivasi yang tinggi dan aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Siswa juga terlihat antusias dan senang mengikuti

kegiatan pembelajaran. Tiap kelompok saling berkompetisi untuk

menjadi kelompok terbaik. Interaksi belajar siswa juga sudah berjalan

dengan baik. Hampir semua siswa telah mampu menguasai materi

operasi hitung pecahan. Hal itu dapat dilihat dari persentase ketuntasan

yaitu mencapai 90% dari jumlah keseluruhan siswa. Hal tersebut bisa

dikatakan sudah memenuhi kriteria keberhasilan.

2) Pertemuan Kedua

Sama seperti pada pertemuan pertama, secara keseluruhan

siklus III pertemuan kedua sudah baik. Guru sudah melaksanakan

setiap langkah pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

sudah berjalan sangat baik. Pembelajaran Matematika siswa juga sudah

menunjukkan peningkatan. Sebagian besar siswa mempunyai motivasi

yang tinggi dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Interaksi belajar

siswa juga sudah berjalan dengan baik. Hampir semua siswa juga telah

mampu menguasai materi operasi hitung pecahan. Hal itu dapat dilihat

dari persentase ketuntasan yaitu mencapai 90% dari jumlah

keseluruhan siswa. Hal tersebut bisa dikatakan sudah memenuhi

kriteria keberhasilan.

3) Pertemuan Ketiga

Sama seperti pada pertemuan pertama dan kedua, secara

keseluruhan siklus III pertemuan ketiga sudah baik. Guru sudah

melaksanakan setiap langkah pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament sudah berjalan sangat baik. Pembelajaran

Matematika siswa juga sudah menunjukkan peningkatan. Sebagian

besar siswa mempunyai motivasi yang tinggi dan aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Interaksi belajar siswa juga sudah berjalan dengan baik.

Hampir semua siswa juga telah mampu menguasai materi operasi

hitung pecahan. Hal itu dapat dilihat dari persentase ketuntasan yaitu

Page 170: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

mencapai 93% dari jumlah keseluruhan siswa. Hal tersebut bisa

dikatakan sudah memenuhi kriteria keberhasilan.

Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament pada siklus III, dapat diambil

beberapa kesimpulan. Pertama, pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament pada siklus III sudah sesuai dengan skenario

pembelajaran yang telah dibuat. Kedua, pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament dapat meningkatkan pembelajaran Matematika

siswa tentang operasi hitung pecahan siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan

dengan hasil pengamatan observer yang menunjukkan hasil yang sangat

baik. Selain itu hasil belajar siswa juga telah mencapai kriteria

keberhasilan yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil tersebut dari siklus

I, II, dan III selalu mengalami peningkatan.

Pelaksanaan siklus III telah berjalan dengan baik dan lancar.

Kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus II telah diperbaiki pada

pelaksanaan siklus III. Berdasarkan hasil evaluasi dan observasi

pelaksanaan tindakan siklus III ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dapat

meningkatkan pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan

siswa kelas V SD Negeri tahun ajaran 2011/2012. Oleh karena itu, dapat

dinyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus III ini sudah

berhasil. Pelaksanaan pembelajaran dalam siklus III ini telah memenuhi

kriteria atau indikator kinerja keberhasilan yang direncanakan peneliti

sebelumnya dan semua langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games Tournament telah dilaksanakan dengan baik dan lancar.

Melihat fakta-fakta yang terjadi dilapangan, maka peneliti

bersama observer sepakat untuk mencukupkan dan mengakhiri

pelaksanaan pembelajaran pada siklus III. Secara keseluruhan

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament pada siswa kelas

V SD Negeri Peneket telah mencapai titik keberhasilan. Hal ini

ditunjukkan dengan tercapainya indikator keberhasilan dalam pelaksanaan

Page 171: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dalam

peningkatan pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan

siswa kelas V SD Negeri tahun ajaran 2011/2012.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Hasil tindakan ini mencakup analisis mengenai proses dan hasil

pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Games Teams Tournament yang

diterapkan pada siswa kelas V SD Negeri Peneket tahun ajaran 2011/2012.

Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus yaitu siklus I, dilanjutkan dengan siklus II

sebagai perbaikan dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, dan siklus III

sebagai perbaikan dari siklus II. Sebelum melaksanakan tindakan siklus I,

sebelumnya peneliti mengadakan tes awal (pre test) yang dilaksanakan pada hari

Rabu, tanggal 4 April 2012 pukul 07.20-08.30 WIB.

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Games Teams Tournament

yang dilaksanakan di kelas V SD Negeri Peneket tahun ajaran 2011/2012

didasarkan pada rendahnya tingkat keberhasilan pembelajaran Matematika yang

diperoleh siswa. Hal tersebut terlihat dari motivasi dan keaktifan belajar siswa

yang masih rendah, serta interaksi belajar siswa yang kurang berjalan dengan

baik. Selain itu hasil belajar siswa yang masih rendah sebelum diadakannya

pelaksanaan pembelajaran pada penelitian ini. Dengan diterapkannya

pembelajaran kooperatif tipe Games Teams Tournament dalam pembelajaran

Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas V SD, diharapkan

keberhasilan pembelajaran Matematika siswa dapat tercapai. Oleh karena itu,

peneliti berupaya untuk meningkatkan pembelajaran Matematika khususnya pada

materi operasi hitung pecahan siswa kelas V SD Negeri Peneket dengan

melaksanakan tindakan guna memperbaiki proses pembelajaran sehingga mampu

meningkatkan kualitas pembelajaran.

Pelaksanaan tindakan dari satu pertemuan ke pertemuan selanjutnya

mulai dari pelaksanaan tindakan siklus I, siklus II hingga siklus III telah semakin

mengalami peningkatan atau semakin baik. Pada pelaksanaan tindakan siklus I

nampak semua siswa masih beradaptasi dengan situasi pembelajaran yang

Page 172: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

dilakukan oleh peneliti, hal tersebut dikarenakan siswa masih asing terhadap

pembelajaran yang berbeda dari biasanya siswa laksanakan sehari-hari. Melalui

adanya perbaikan pada proses pembelajaran dalam setiap siklus tentu akan

berimbas positif pada beberapa aspek kualitas belajar siswa. Dengan adanya

perbaikan setiap siklus tersebut, pembelajaran Matematika siswa semakin

meningkat sehingga dapat mencapai keberhasilan pembelajaran. Siswa semakin

termotivasi dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Interaksis belajar siswa

berjalan dengan baik, serta siswa mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.

Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan guru setiap siklusnya selalu

diamati oleh observer guna mengetahui data tentang pelaksanaan pembelajaran

kooperatif tipe Games Teams Tournament. Adapun yang diamati adalah langkah-

langkah pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Games Teams Tournament

yang meliputi beberapa aspek yaitu presentasi di kelas, belajar kelompok, games

tournament, penghargaan kelompok, dan evaluasi. Pelaksanaan langkah-langkah

pembelajaran kooperatif tipe Games Teams Tournament yang dilaksanakan oleh

guru ini juga termasuk dalam salah satu kriteria keberhasilan dalam indikator

kinerja yang telah ditentukan. Berikut adalah tabel perbandingan hasil

pengamatan observer terhadap guru dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif

tipe Games Teams Tournament pada siklus I, II, dan III.

Tabel 4.35. Hasil Observasi Guru pada Siklus I, II, dan III

Pelaksanaan Rata-rata hasil observasi

Siklus I 3,18

Siklus II 3,53

Siklus III 3,78

Tabel 4.35 dapat disajikan pula dalam bentuk diagram seperti pada

gambar di berikut ini.

Page 173: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

Gambar 4.1. Diagram Hasil Observasi Guru pada Siklus I, II, dan III

Tabel 4.35 dan gambar 4.1 di atas menunjukkan adanya peningkatan

dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Games Teams Tournament. Pada

siklus I, guru mendapatkan penilaian dari observer yaitu 3,18 atau termasuk dalam

kategori baik. Guru telah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan

baik. Penilaian tersebut meningkat pada siklus yang kedua. Hasil siklus II, guru

mendapat nilai 3,53 dari observer atau termasuk dalam kategori sangat baik. Itu

artinya pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Games Teams Tournament yang

dilakukan guru pada siklus II lebih baik daripada pada siklus I. Pada siklus II guru

telah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan sangat baik. Pada

siklus III, pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Games Teams Tournament

juga lebih baik dari pelaksanaan siklus II. Hal itu terlihat dari penilaian observer

pada siklus III, guru mendapat nilai 3,78 yang termasuk dalam kategori sangat

baik. Hal itu menunjukkan guru dalam melaksanakan pembelajaran kooperatif

tipe Games Teams Tournament sudah melaksanakannya dengan sangat baik.

Tabel hasil observasi guru di atas dapat juga disajikan dalam bentuk gambar yaitu

diagram sehingga dapat terlihat peningkatan untuk setiap siklusnya mulai dari

siklus I, II, dan III.

Selain observasi terhadap guru, observasi juga dilakukan terhadap siswa

yang bertujuan untuk mengetahui perilaku siswa selama proses pembelajaran

Matematika. Observasi pembelajaran Matematika ini mencakup motivasi siswa,

keaktifan siswa, dan interaksi belajar siswa selama proses pembelajaran

Page 174: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

berlangsung. Hasil pembelajaran Matematika siswa ini juga termasuk dalam salah

satu kriteria keberhasilan dalam indikator kinerja yang telah ditentukan. Berikut

adalah tabel perbandingan hasil pengamatan observer terhadap siswa dalam

kegiatan pembelajaran pada siklus I, II, dan III.

Tabel 4.36. Hasil Observasi Siswa pada Siklus I, II, dan III

Pelaksanaan Rata-rata hasil observasi

Siklus I 2,97

Siklus II 3,46

Siklus III 3,73

Tabel 4.36 dapat disajikan pula dalam bentuk diagram seperti pada

gambar di bawah ini.

Gambar 4.2. Diagram Hasil Observasi Siswa pada Siklus I, II, dan III

Tabel 4.36 dan gambar 4.2 di atas menunjukkan adanya peningkatan

dalam pembelajaran Matematika siswa. Pada siklus I, siswa mendapatkan

penilaian yang masih kurang maksimal dari observer yaitu 2,97 atau termasuk

dalam kategori cukup baik. Pembelajaran Matematika siswa menunjukkan hasil

yang cukup baik, akan tetapi masih belum optimal. Penilaian tersebut meningkat

pada siklus II yaitu siswa mendapatkan nilai 3,46 dari observer atau termasuk

dalam kategori baik. Pada siklus II ini pembelajaran Matematika siswa meningkat

Page 175: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

yaitu dapat dikatakan sudah baik. Itu artinya pembelajaran Matematika siswa pada

siklus II lebih baik daripada pada siklus I. Pada siklus III, pembelajaran

Matematika siswa juga lebih baik dari pembelajaran Matematika siswa siklus II.

Hal itu terlihat dari penilaian observer pada siklus III, siswa mendapat nilai 3,73

yang termasuk dalam kategori sangat baik. Hal itu menunjukkan pembelajaran

Matematika siswa pada siklus III sudah sangat baik. Tabel hasil observasi siswa di

atas dapat juga disajikan dalam bentuk gambar yaitu diagram sehingga dapat

terlihat peningkatan untuk setiap siklusnya mulai dari siklus I, II, dan III.

Perolehan data pada setiap siklus tersebut juga di dukung dengan hasil

angket siswa yaitu angket pembelajaran Matematika. Angket tersebut diisi oleh

siswa yang digunakan untuk mengetahui apakah pembelajaran Matematika pada

setiap siklus sudah berjalan dengan baik atau belum. Hasil analisis angket siswa

tentang pembelajaran matematika yang mencakup aspek motivasi belajar,

keaktifan, serta interaksi belajar siswa dalam proses pembelajaran pada siklus I,

II, dan III diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 4.37. Hasil Angket Siswa pada Siklus I, II, dan III

Pelaksanaan Rata-rata hasil observasi

Siklus I 3,13

Siklus II 3,3

Siklus III 3,53

Tabel 4.37 dapat disajikan pula dalam bentuk diagram seperti pada

gambar di bawah ini.

Page 176: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

Gambar 4.3. Diagram Hasil Observasi Siswa pada Siklus I, II, dan III

Tabel 4.37 dan gambar 4.3 di atas menunjukkan adanya peningkatan

dalam pembelajaran Matematika siswa. Berdasarkan hasil angket siswa pada

siklus I, siswa mendapatkan nilai rata-rata yaitu 3,13 yang termasuk dalam

kategori baik. Pembelajaran Matematika siswa menunjukkan hasil yang baik.

Hasil angket tersebut meningkat pada siklus II yaitu siswa mendapatkan nilai 3,3

atau termasuk dalam kategori baik. Pada siklus II ini pembelajaran Matematika

siswa meningkat yaitu dapat dikatakan sudah baik. Pada siklus III, pembelajaran

Matematika siswa juga lebih baik dari pembelajaran Matematika siswa siklus II.

Hasil angket siswa pada siklus III mencapai 3,53 yang termasuk dalam kategori

sangat baik. Hal itu menunjukkan pembelajaran Matematika siswa pada siklus III

sudah sangat baik. Tabel hasil angket siswa di atas dapat juga disajikan dalam

bentuk gambar yaitu diagram sehingga dapat terlihat peningkatan untuk setiap

siklusnya mulai dari siklus I, II, dan III.

Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menerima

materi yang diajarkan guru dalam kegiatan pembelajaran, pada setiap akhir

pembelajaran diadakan evaluasi atau tes hasil belajar siswa. Evaluasi ini

dilaksanakan pada setiap pertemuan. Hasil dari evaluasi ini juga merupakan salah

satu dari kriteria keberhasilan pada indikator kinerja yang telah ditentukan. Rata-

rata nilai tes hasil belajar siswa pada siklus I, II, dan III diperoleh hasil sebagai

berikut.

Tabel 4.38. Nilai Rata-Rata Tes Hasil Belajar Siswa pada Siklus I, II, dan III

No. Siklus Nilai Rata-Rata Kelas Keterangan

Page 177: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

1 I 70,1 Tuntas 2 II 75,6 Tuntas 3 III 81,7 Tuntas

Nilai rata-rata kelas di atas dapat disajikan pula dalam bentuk diagram di

berikut ini.

Gambar 4.4. Diagram Nilai Rata-Rata Nilai Tes Hasil Belajar Siswa pada Siklus I,

II, dan III

Berdasarkan tabel 4.38 dan gambar 4.4 dapat diketahui nilai rata-rata

kelas dari hasil evaluasi siswa kelas V SD Negeri Peneket selalu meningkat dari

setiap siklus. Pada siklus I nilai rata-rata kelas 70,1, siklus II meningkat menjadi

75,6 dan pada siklus III mampu mencapai 81,7.

Berikut ini juga disajikan ketuntasan siswa dari hasil evaluasi tes dari

siklus I, siklus II, dan siklus III.

Tabel 4.39. Ketuntasan Hasil Evaluasi pada Siklus I, II, dan III

No. Kategori Siklus I Siklus II Siklus III

Jml % Jml % Jml % 1 Tuntas (nilai 17 59 22 76 26 90

Page 178: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

2 Tidak Tuntas (nilai <70) 12 41 7 24 3 10 Jumlah 29 100 29 100 29 100

Persentase ketuntasan siswa di atas dapat pula dilihat pada gambar di

berikut ini.

Gambar 4.5. Diagram Persentase Ketuntasan Siswa pada Siklus I, II, dan III

Berdasarkan deskripsi data pada tabel 4.39 dan gambar 4.5, maka dapat

diketahui tes hasil belajar siswa di setiap siklus mengalami peningkatan karena

selalu ada perbaikan di setiap siklusnya. Pada siklus pertama, ketuntasan siswa

hanya 59%, pada siklus kedua meningkat menjadi 76% dan pada siklus ketiga

meningkat mencapai 90%. Sesuai dengan kriteria keberhasilan yang terdapat pada

indikator kinerja, persentase kelulusan dikatakan berhasil apabila mampu

mencapai 85%. Itu berarti pada penelitian ini, jika dilihat dari persentase

kelulusan sudah bisa dikatakan berhasil sesuai dengan yang diharapkan.

D. Pembahasan

Pelaksanaan pembelajaran sebelum dilaksanakan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) masih menggunakan pembelajaran konvensional, yaitu hanya

mengggunakan ceramah, tanya jawab, tanpa adanya variasi gaya mengajar guru,

Page 179: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

sehingga siswa cenderung tidak aktif dan bosan serta kurang memahami pelajaran.

Hal itu menyebabkan keberhasilan pembelajaran belum tercapai secara maksimal.

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil studi pendahuluan (pre test). Pada studi

pendahuluan ini, guru menerapkan pembelajaran seperti pada pembelajaran

sehari-hari yang dilaksanakan oleh guru kelas yaitu guru cenderung menggunakan

metode ceramah dan tanya jawab. Berdasarkan hasil pre test menunjukkan

sebagian besar siswa kelas V SD Negeri Peneket masih kesulitan dalam operasi

hitung pecahan khususnya pada materi perkalian dan pembagian pecahan.

Motivasi belajar dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran masih rendah,

selain itu interaksi belajar siswa juga belum berjalan dengan baik. Jika melihat

hasil belajar pada pre test ini, juga belum menunjukkan hasil yang memuaskan

yaitu hanya mendapatkan nilai rata-rata kelas 49,7. Hal itu masih jauh dari KKM

yang telah ditentukan yaitu 70. Sedangkan jika dilihat dari persentase kelulusan

juga masih belum menunjukkan tercapainya keberhasilan pembelajaran. Pada pre

test ini, persentase kelulusan hanya 31% dan masih jauh dari kriteria keberhasilan

yang telah ditentukan yaitu 85%.

Berdasarkan masalah tersebut maka peneliti melakukan penelitian ini

untuk membantu siswa dalam peningkatan pembelajaran Matematika khususnya

pada materi operasi hitung pecahan siswa kelas V, yaitu dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament yang sesuai dengan

karakteristik siswa kelas V yang berada pada tahap operasional konkret. Menurut

Wahyudin (2008b) karakteristik anak pada tahap operasional konkret bahwa anak

pada tahap ini mampu mengkonservasi kuantitas, membalikkan operasi-operasi,

dan mengenali cara pandang orang lain. Dia masih perlu berpikir sehubungan

dengan objek-objek konkret, meskipun hanya dalam imaginasi. Berdasarkan

pernyataan tersebut, guru hendaknya menempatkan siswa dalam situasi belajar

yang menyenangkan sehingga bakat-bakat siswa dapat tergali serta siswa merasa

lebih termotivasi dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pada pembelajaran

Kooperatif tipe Teams Games Torurnament siswa akan dihadapkan pada situasi-

situasi konkret, dimana siswa akan bekerja secara berkelompok maupun secara

Page 180: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

individu dalam situasi yang menyenangkan dengan adanya permainan-permainan

turnamen.

Peneliti melaksanakan penelitian dengan menggunakan pembelajaran

Kooperatif tipe Teams Games Torurnament dengan langkah-langkah yang telah

direncanakan berdasarkan pendapat-pendapat para ahli yang telah dikaji oleh

peneliti, antara lain pendapat Trianto (2009), Slavin (2005), dan pendapat Isjoni

(2011). Kesimpulan dari beberapa pendapat tersebut menghasilkan langkah

penggunaan pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Torurnament yang

direncanakan oleh peneliti yang terdiri dari 5 langkah yang meliputi: 1) penyajian

materi, yaitu guru menyajikan dan menyampaikan materi pembelajaran; 2) belajar

kelompok, dalam hal ini guru memberikan lembar kerja siswa pada setiap siswa

dalam kelompok, selain itu guru juga membimbing dan memotivasi siswa untuk

aktif bekerja sama dalam kelompok, dan selanjutnya guru bersama siswa

membahas soal lembar kerja siswa; 3) games tournament, peran guru dalam

kegiatan ini adalah memberikan penjelasan tentang aturan serta membimbing

siswa dalam kegiatan games tournament, selain itu guru juga memotivasi siswa

untuk aktif dalam kegiatan games tournament; 4) penghargaan kelompok, dalam

hal ini guru membimbing siswa dalam menghitung skor kelompok kemudian guru

memberikan penghargaan kepada kelompok dengan skor nilai rata-rata tertinggi;

dan 5) evaluasi, kegiatan ini dilakukan untuk dapat mengetahui seberapa besar

kemampuan setiap siswa dalam menerima materi pembelajaran.

Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus dan

masing-masing siklus terdiri dari 3 pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan

indikator kinerja yang telah ditentukan. Pada siklus I, guru sudah melaksanakan

langkah pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Torurnament dengan baik.

Hal itu dapat dibuktikan dengan penilaian observer pada siklus I yang

mendapatkan nilai rata-rata 3,18 yang termasuk dalam kategori baik. Akan tetapi

guru dalam melaksanakan langkah pembelajaran ini masih terdapat beberapa

kekurangan yaitu guru masih belum mampu membimbing siswa dalam kelompok

belajar dan mengkondisikan siswa dalam kegiatan games tournament dengan

Page 181: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

baik, hal itu menyebabkan siswa sulit dikendalikan dalam kegiatan pembelajaran.

Selain itu, hal tersebut juga menyebabkan waktu pembelajaran melebihi alokasi

waktu yang terdapat dalam RPP. Persiapan guru bisa dikatakan belum maksimal

pada siklus I ini. Sedangkan jika dilihat dari sudut pandang siswa yaitu tentang

pembelajaran Matematika siswa, dapat diperoleh hasil penilaian dari observer

serta dari hasil angket siswa. Jika dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan

oleh observer, siswa mendapatkan nilai rata-rata yaitu 2,98 yang termasuk dalam

kategori cukup baik. Sedangkan dari hasil angket siswa diperoleh nilai rata-rata

siswa pada siklus I yaitu 3,13 yang termasuk dalam kategori baik. Selain data dari

observer dan hasil angket, keberhasilan pembelajaran Matematika siswa juga

ditentukan oleh hasil evaluasi atau tes hasil belajar siswa, pada siklus I ini siswa

mendapatkan nilai rata-rata kelas yaitu 70,1 atau bisa dikatakan tuntas karena

sudah mampu mencapai KKM yang ditentukan yaitu 70. Keberhasilan

pembelajaran Matematika siswa juga dilihat dari persentase ketuntasan belajar

siswa, pada siklus I ini ketuntasan belajar siswa yaitu hanya 59% atau belum bisa

dikatakan berhasil karena belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan

yaitu ketuntasan belajar siswa harus bisa mencapai 85% dari keseluruhan siswa.

Berdasarkan data-data tersebut, peneliti dan observer menyimpulkan bahwa

pelaksanaan pembelajaran pada siklus I masih belum berhasil. Untuk itu peneliti

dan observer melaksanakan tindakan pada siklus berikutnya dengan melakukan

refleksi, kekurangan-kekurangan yang muncul pada siklus I akan diperbaiki pada

siklus berikutnya yaitu siklus II.

Pada siklus II, guru sudah melaksanakan langkah pembelajaran

Kooperatif tipe Teams Games Torurnament dengan sangat baik. Hal itu dapat

dibuktikan dengan penilaian observer pada siklus II yang mengalami peningkatan

yaitu mencapai 3,53 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Kekurangan-

kekurangan yang ada pada siklus I sudah diperbaiki oleh guru meskipun masih

ada beberapa kekurangan yang muncul pada siklus II ini. Persiapan guru sudah

lebih matang pada siklus II ini, guru membimbing siswa dalam kelompok serta

mengkonsdisikan siswa dalam kegiatan games tournament dengan lebih baik dari

siklus I meskipun masih belum maksimal. Guru juga lebih baik dalam

Page 182: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

memperhatikan alokasi waktu pembelajaran, akan tetapi dalam kegiatan

pembelajaran terkadang guru masih melebihi alokasi waktu. Sedangkan dari hasil

pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap pembelajaran Matematika

siswa pada siklus II, siswa mendapatkan nilai rata-rata yaitu 3,46 yang termasuk

dalam kategori baik. Hasil ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada

siklus I. Sedangkan dari hasil angket siswa diperoleh nilai rata-rata siswa pada

siklus II yaitu 3,3 yang termasuk dalam kategori baik. Hasil ini juga mengalami

peningkatan jika dibandingkan pada siklus sebelumnya. Selain data dari observer

dan hasil angket, keberhasilan pembelajaran Matematika siswa juga ditentukan

oleh hasil evaluasi atau tes hasil belajar siswa, pada siklus II ini nilai rata-rata

kelas mengalami peningkatan yaitu menjadi 75,6 atau bisa dikatakan tuntas karena

sudah mampu mencapai KKM yang ditentukan yaitu 70. Keberhasilan

pembelajaran Matematika siswa juga dilihat dari persentase ketuntasan belajar

siswa, pada siklus II ini ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan yaitu

menjadi 79%. Akan tetapi hasil ini masih belum bisa dikatakan berhasil meskipun

sudah mengalami peningkatan karena belum mencapai kriteria keberhasilan yang

ditentukan yaitu ketuntasan belajar siswa harus bisa mencapai 85% dari

keseluruhan siswa. Berdasarkan data-data tersebut, peneliti dan observer

menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus II masih belum

dikatakan berhasil meskipun sudah mengalami peningkatan dari siklus

sebelumnya. Hal itu disebabkan karena masih terdapat indikator kinerja yang

belum mampu tercapai yaitu pada indikator persentase ketuntasan belajar. Untuk

itu peneliti dan observer melaksanakan tindakan pada siklus berikutnya dengan

melakukan refleksi, kekurangan-kekurangan yang muncul pada siklus II akan

diperbaiki pada siklus berikutnya yaitu siklus III.

Pada siklus III, guru sudah melaksanakan langkah pembelajaran

Kooperatif tipe Teams Games Torurnament dengan sangat baik. Penilaian

observer pada siklus III mengalami peningkatan yaitu mencapai 3,78 dan

termasuk dalam kategori sangat baik. Kekurangan-kekurangan yang ada pada

siklus II sudah diperbaiki oleh guru. Pembelajaran berlangsung dengan baik,

tertip, dan lancar. Hal itu dikarenakan persiapan guru yang matang dan guru sudah

Page 183: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

melaksanakan pembelajaran dengan sangat baik. Sedangkan dari hasil

pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap pembelajaran Matematika

siswa pada siklus III, siswa mendapatkan nilai rata-rata yaitu 3,72 dan termasuk

dalam kategori sangat baik. Hasil ini juga mengalami peningkatan jika

dibandingkan pada siklus II dan I. Sedangkan dari hasil angket siswa diperoleh

nilai rata-rata siswa pada siklus III yaitu 3,53 dan termasuk dalam kategori sangat

baik. Hasil ini juga mengalami peningkatan jika dibandingkan pada siklus

sebelumnya. Selain data dari observer dan hasil angket, keberhasilan

pembelajaran Matematika siswa juga ditentukan oleh hasil evaluasi atau tes hasil

belajar siswa, pada siklus III ini nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan yaitu

mencapai 81,7 atau bisa dikatakan tuntas karena sudah mampu mencapai KKM

yang ditentukan yaitu 70. Persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus III ini

juga mengalami peningkatan yaitu mencapai 90%. Dengan hasil ini, ketuntasan

belajar siswa bisa dikatakan berhasil karena sudah mencapai kriteria keberhasilan

yang ditentukan yaitu ketuntasan belajar siswa harus bisa mencapai 85% dari

keseluruhan siswa. Berdasarkan data-data tersebut, peneliti dan observer

menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus III sudah dikatakan

berhasil. Semua indikator kinerja sudah tercapai baik tentang pelaksanaan

pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Torurnament maupun pembelajaran

Matematika siswa. Oleh karena itu peneliti dan observer sepakat untuk menyudahi

pelaksanaan tindakan hanya sampai pada siklus III. Secara keseluruhan

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dalam peningkatan

pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas V SD

Negeri Peneket telah mencapai titik keberhasilan.

Keberhasilan pembelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri

peneket ditandai dengan adanya peningkatan dan perubahan pada setiap siklus,

menurut Asrori (2009), pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah

laku yang diperoleh melalui pengalaman individu yang bersangkutan. Dengan

adanya pelaksanaan pembelajaran yang diberikan oleh guru, artinya guru telah

memberikan pengalaman belajar langsung kepada setiap siswa. Dalam proses

pembelajaran, siswa mengalami perubahan dalam hal kognitif, afektif, maupun

Page 184: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

psikomotornya. Siswa menjadi lebih termotivasi, aktif, dan terampil dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pembelajaran sehingga

pembelajaran menjadi lebih baik dan efektif. Hal tersebut sejalan dengan pendapat

Srie (2011) bahwa pembelajaran efektif adalah pembelajaran dimana siswa

memperoleh keterampilan-keterampilan yang spesifik, pengetahuan dan sikap

serta merupakan pembelajaran yang disenangi siswa. Intinya bahwa pembelajaran

dikatakan efektif apabila terjadi perubahan-perubahan pada aspek kognitif, afektif,

dan psikomotor.

Berdasarkan teori tentang langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament serta berdasarkan hasil tindakan yang telah

dilaksanakan pada setiap siklus, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah

penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament yang tepat

digunakan dalam peningkatkan pembelajaran Matematika tentang operasi hitung

pecahan siswa kelas V SD Negeri Peneket tahun ajaran 2011/2012 meliputi: (1)

penyajian materi, pada kegiatan ini guru berupaya untuk menyampaikan materi

melalui penjelasan, tanya jawab, dan menggunakan media pembelajaran yang

menarik; (2) belajar kelompok, pada kegiatan ini guru menempatkan serta

membimbing siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, guru memberikan soal-

soal latihan dan LKS untuk dikerjakan oleh setiap kelompok; (3) games

tournament, pada kegiatan ini guru menjelaskan aturan permainan dengan jelas

kepada siswa, dalam pelaksanaan kegiatan guru mengawasi dan membimbing

siswa serta memotivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan games tournament; (4)

penghargaan kelompok, pada kegiatan ini guru membimbing siswa untuk

menghitung skor rata-rata kelompok, setelah itu guru memberikan penghargaan

pada kelompok yang mempunyai skor rata-rata tertinggi; dan (5) evaluasi, pada

kegiatan ini guru memberikan soal evaluasi kepada siswa untuk mengukur sejauh

mana siswa mampu menguasai materi pembelajaran, selama pelaksanaan evaluasi

guru mengawasi siswa serta memotivasi untuk percaya diri mengerjakan soal

evaluasi tanpa meminta bantuan kepada siswa lain.

Berdasarkan analisis hasil observasi dan refleksi pada setiap siklus

penelitian ini serta perbaikan yang dilakukan pada siklus III diperoleh bahwa

Page 185: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament pada siswa

kelas V SD Negeri Peneket dinyatakan berhasil dalam meningkatkan

pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan. Hal itu ditunjukkan

dengan adanya peningkatan pembelajaran dari setiap siklusnya, serta tercapainya

semua indikator kinerja yang telah ditentukan oleh peneliti sebelum pelaksanaan

tindakan. Pada indikator pelaksanaan pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games

Torurnament sudah dilaksanakan dengan baik dan mengalami peningkatan yaitu

guru mendapatkan penilaian dari observer yaitu 3,18 pada siklus I, meningkat

menjadi 3,53 pada siklus II, dan kembali meningkat menjadi 3,78 pada siklus III.

Pada indikator pembelajaran Matematika siswa juga sudah mendapatkan hasil

yang baik dan mengalami peningkatan di setiap siklusnya. Dari hasil observasi

siswa mendapatkan penilaian dari observer yaitu 2,97 pada siklus I, meningkat

menjadi 3,46 pada siklus II, dan kembali meningkat menjadi 3,73 pada siklus III.

Dari hasil angket pembelajaran Matematika siswa mendapatkan nilai rata-rata

3,13 pada siklus I, meningkat menjadi 3,3 pada siklus II, dan kembali meningkat

menjadi 3,53 pada siklus III. Selain itu, dari hasil evaluasi atau tes hasil belajar

siswa diperoleh nilai rata-rata kelas yaitu 70,1 pada siklus I, meningkat menjadi

75,6 pada siklus II, dan kembali meningkat menjadi 81,7 pada siklus III.

Sedangkan persentase kelulusan siswa pada setiap siklus yaitu 59% pada siklus I,

meningkat menjadi 76% pada siklus II, dan kembali meningkat menjadi 90% pada

siklus III. Hasil evaluasi tersebut terus meningkat setiap siklusnya dan bisa

dikatakan berhasil karena mampu mencapai KKM yang ditentukan yaitu 70 dan

persentase kelulusan mampu mencapai lebih dari 85%. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament yang dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yaitu

penyampaian materi, belajar kelompok, games tournament, penghargaan

kelompok, dan evaluasi, dapat meningkatkan pembelajaran Matematika tentang

operasi hitung pecahan siswa kelas V SD Negeri Peneket tahun ajaran 2011/2012.

Keberhasilan pembelajaran tersebut sesuai dengan pendapat Trianto

(2009), bahwa pembelajarn kooperatif dapat meningkatkan kinerja siswa dalam

tugas akademik, unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang

Page 186: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

sulit, dan membantu siswa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Dengan

dilaksanakannya pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament ini,

terlihat adanya peningkatan dari kinerja siswa baik dalam individu maupun

kelompok. Dengan diterapkannya pembelajaran ini, kesulitan-kesulitan belajar

siswa khususnya dalam materi operasi hitung pecahan dapat diatasi. Hal itu dapat

dibuktikan dari nilai rata-rata kelas yang selalu meningkat setiap siklus serta

persentase ketuntasan belajar siswa yang selalu meningkat di setiap siklus.

Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi di setiap siklus, secara garis

besar kelebihan dari implementasi pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament di kelas V SD Negeri Peneket memunculkan kelebihan (1) dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa, (2) dapat meningkatkan keaktifan belajar

siswa, (3) dapat meningkatkan hasil belajar siswa, (4) interaksi belajar siswa

menjadi lebih baik dan kondusif, (5) dapat meningkatkan proses pembelajaran dan

kinerja guru, (6) melatih siswa untuk bekerjasama dalam kelompok atau tim, dan

(7) dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar. Adapun kekurangan

dari implementasi pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament pada

siswa kelas V SD Negeri Peneket tahun ajaran 2011/2012 adalah (1) sulit dalam

pengelompokan siswa secara heterogen, (2) sulit mengkondisikan siswa dalam

kegiatan kelompok belajar dan games tournaments, (3) waktu yang dihabiskan

dalam kegiatan kelompok belajar dan games tournament cukup banyak sehingga

melewati waktu yang sudah ditetapkan jika guru kurang mampu menguasai kelas

secara menyeluruh, (4) sulit untuk mengajak semua siswa aktif dan termotifasi

dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kelebihan penggunaan

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dalam peningkatan

pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas V SD

Negeri Peneket tahun ajaran 2011/2012 sesuai dengan pendapat Anatahime

(2009), yang menyatakan bahwa kelebihan dari pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament yaitu: (1) lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk

tugas; (2) mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu; (3) proses

belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa; (4) mendidik siswa

Page 187: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain; (5) motivasi belajar lebih tinggi;

dan (6) hasil belajar lebih baik; dan (7) meningkatkan kebaikan budi, kepekaan

dan toleransi.

Akan tetapi, pada penelitian ini peneliti menemukan kelebihan lain yaitu

penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dapat

menciptakan interaksi belajar siswa menjadi lebih baik dan kondusif. Interaksi

belajar siswa ini merupakan salah satu aspek yang diamati dalam instrument

pembelajaran Matematika. Berdasakan hasil pengamatan menunjukkan bahwa

dari setiap siklus pembelajaran, menunjukkan bahwa pada aspek interaksi belajar

siswa selalu menunjukkan peningkatan. Dengan diterapkannya model

pembelajaran ini, interaksi guru dan siswa serta interaksi siswa dengan siswa lain

berjalan dengan baik dan kondusif dengan adanya kegiatan-kegiatan yang

melibatkan kerja sama siswa dalam kelompok serta adanya permainan-permainan

turnamen yang membuat siswa aktif dan termotivasi untuk berinteraksi dengan

guru maupun siswa lain, dengan demikian terciptalah suatu kondisi kelas yang

kondusif dan efektif.

Page 188: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan penggunaan

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dalam peningkatan

pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas V SD

Negeri Peneket tahun ajaran 2011/2012 yang telah dilaksanakan, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut.

1. Langkah-langkah penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament yang tepat digunakan dalam peningkatkan pembelajaran

Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas V SD Negeri Peneket

tahun ajaran 2011/2012 meliputi: (1) penyajian materi; (2) belajar kelompok;

(3) games tournament; (4) penghargaan kelompok; dan (5) evaluasi.

2. Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament yang

dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah di atas dapat meningkatkan

pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas V SD

Negeri Peneket tahun ajaran 2011/2012. Hal tersebut dibuktikan dengan

adanya peningkatan pembelajaran di setiap siklus, serta tercapainya semua

indikator kinerja pada penelitian ini. Pada indikator dari guru, guru

mendapatkan nilai rata-rata dari observer yaitu 3,18 pada siklus I, 3,53 pada

siklus II, dan 3,78 pada siklus III. Pada indikator dari siswa tentang

pembelajaran Matematika siswa, dari hasil observasi siswa mendapatkan nilai

rata-rata dari observer yaitu 2,97 pada siklus I, 3,46 pada siklus II, dan 3,73

pada siklus III. Dari hasil angket pembelajaran Matematika siswa

mendapatkan nilai rata-rata 3,13 pada siklus I, 3,3 pada siklus II, dan 3,53

pada siklus III. Dari hasil evaluasi atau tes hasil belajar siswa diperoleh nilai

rata-rata kelas yaitu 70,1 pada siklus I, 75,6 pada siklus II, dan 81,7 pada

siklus III. Persentase kelulusan siswa pada setiap siklus yaitu 59% pada siklus

I, 76% pada siklus II, dan 90% pada siklus III.

168

Page 189: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

3. Pelaksanaan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament dalam peningkatan pembelajaran Matematika tentang operasi

hitung pecahan siswa kelas V SD Negeri Peneket tahun ajaran 2011/2012

terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dari

pelaksanaan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament di kelas V SD Negeri Peneket yaitu (1) meningkatkan motivasi

belajar siswa; (2) meningkatkan keaktifan belajar siswa; (3) meningkatkan

hasil belajar siswa; (4) interaksi belajar siswa menjadi lebih baik dan

kondusif; (5) meningkatkan proses pembelajaran dan kinerja guru; (6) melatih

siswa untuk bekerjasama dalam kelompok atau tim; dan (7) membantu siswa

dalam mengatasi kesulitan belajar. Adapun kekurangan dari pelaksanaan

penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament di kelas

V SD Negeri Peneket yaitu (1) sulit dalam pengelompokan siswa secara

heterogen; (2) sulit mengkondisikan siswa dalam kegiatan kelompok belajar

dan games tournaments; (3) waktu yang dihabiskan dalam kegiatan kelompok

belajar dan games tournament cukup banyak sehingga melewati waktu yang

sudah ditetapkan jika guru kurang mampu menguasai kelas secara

menyeluruh; (4) sulit untuk mengajak semua siswa aktif dan termotivasi

dalam kegiatan pembelajaran.

B. Implikasi

Berdasarkan kajian teori serta mengacu pada hasil analisis pada

penelitian ini maka implikasi baik yang bersifat teoretis maupun praktis dalam

upaya peningkatan pembelajaran Matematika adalah sebagai berikut:

1. Implikasi Teoretis

Siswa kelas V SD berada pada tahap perkembangan, di mana mereka

belajar dari hal-hal yang konkret untuk membangun pengetahuan yang akan

mereka dapatkan. Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

merupakan model pembelajaran yang tepat digunakan karena sesuai dengan

karakteristik siswa tersebut. Oleh karena itu, penggunaan pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament ini hendaknya tidak hanya

Page 190: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

dijadikan sebagai wawasan pengetahuan saja. Akan tetapi juga dapat dijadikan

sebagai penentu kebijakan bagi para guru dalam rangka upaya meningkatkan

kualitas pembelajaran Matematika siswa khususnya pada materi operasi

hitung pecahan.

2. Implikasi praktis

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi guru untuk

dapat memilih model pembelajaran yang tepat dalam upaya meningkatkan

kualitas pembelajaran Matematika siswa.

b. Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dapat digunakan

sebagai salah satu alternatif dalam upaya peningkatan kualitas

pembelajaran Matematika siswa khusunya pada materi operasi hitung

pecahan.

c. Pembelajarn kooperatif tipe Teams Games Tournament dapat

ditindaklanjuti dan disosialisasikan dalam pertemuan Kelompok Kerja

Guru (KKG), sebagai salah satu upaya mengatasi kesulitan belajar siswa

serta dalam upaya peningkatan keberhasilan pembelajaran.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah diuraikan, perlu

disampaikan saran sebagai berikut.

1. Bagi Guru

a. Seorang guru SD hendaknya menerapkan model pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik belajar dan kondisi siswa, salah satunya adalah

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

sehingga kegiatan belajar menjadi lebih bermakna dan keberhasilan

pembelajaran dapat tercapai

b. Guru hendaknya mempunyai kompetensi untuk melaksanakan variasi

mengajar dengan menggunakan pembelajaran-pembelajaran yang inovatif

seperti pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament sehingga

keberhasilan pembelajaran dapat tercapai pada target yang telah

ditentukan.

Page 191: PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS …... · Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ... Matematika tentang operasi hitung pecahan siswa kelas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

c. Sebelum pelaksanaan pembelajaan kooperatif tipe Teams Games

Tournament hendaknya guru mempersiapkan segala kebutuhan baik alat

atau bahan yang digunakan selama proses pembelajaran sehingga

pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

2. Bagi Siswa

Keberhasilan pembelajaran akan tercapai jika ada kerja sama yang baik

antara guru dan siswa dalam pembelajaran. Siswa hendaknya mengikuti

kegiatan pembelajaran dengan baik supaya keberhasilan pembelajaran dapat

tercapai dengan baik. Selain itu, siswa juga hendaknya mempunyai motivasi

yang tinggi dan aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai hasil

belajar yang maksimal, khususnya dalam kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament.

3. Bagi Lembaga Pendidikan

a. Pihak-pihak yang berkompeten atau penentu kebijakan hendaknya

melaksanakan monitoring atau pembinaan pelaksanaan pembelajaran-

pembelajaran yang inovatif seperti pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament pada guru-guru SD.

b. Hendaknya memberikan atau menyediakan fasilitas yang memadai kepada

guru-guru SD untuk melaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament.

4. Bagi Peneliti Lain

a. Peneliti lain hendaknya lebih kritis dalam menghadapi masalah yang

muncul dalam dunia pendidikan, khususnya dalam masalah pembelajaran

sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam

memberikan informasi tentang pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi

peneliti lain untuk menggunakan metode atau model pembelajaran yang

tepat dalam pembelajaran Matematika.