72
1

Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

1

Page 2: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

2

Page 3: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

3

Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)

Penghargaan ini diberikan kepada PKP2A III LAN atas prestasinya sebagai unit kerja dengan

penatausahaan BMN terbaik ketiga di wilayah kerja Kanwil DJKN Kaltim dan Kaltara.

Page 4: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

4

Page 5: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

i

Kata Pengantar

Alhamdulillah, Puji dan syukur

kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan berkah dan

rahmat-Nya sehingga Laporan

Kinerja Pusat Kajian dan

Pendidikan dan Pelatihan

Aparatur III Lembaga

Administrasi Negara (PKP2A III

LAN) Tahun 2018 dapat

diselesaikan sesuai dengan

waktu yang ditentukan. Laporan

ini merupakan salah satu bentuk

pertanggungjawaban PKP2A III

LAN terhadap pelaksanaan

tugas dan fungsi yang

diembannya melalui

pencapaian indikator kinerja

yang telah ditetapkan dalam

dokumen Perjanjian Kinerja

PKP2A III LAN Tahun 2018.

Laporan ini merupakan

portofolio aktivitas dan kinerja organisasi sebagai salah satu mekanisme

akuntabilitas penggunaan sumber daya yang diberikan dan efektivitas

pelaksanaan tugas dan fungsi yang diemban kepada masyarakat, pemerintah

sebagai pemberi amanah, dan stakeholders terkait untuk mengetahui sekaligus

mengevaluasi capaian kinerja pelayanan yang diberikan.

Secara internal, pimpinan dan anggota organisasi dapat mengevaluasi capaian

kinerja dan kendala yang menghambat kinerja organisasi selama setahun untuk

kemudian menjadi bahan perbaikan dan menetapkan strategi pada tahun - tahun

yang akan datang.

Dalam penyusunan laporan ini kami telah berupaya maksimal untuk mewujudkan

target yang telah ditetapkan, namun kami sadari masih terdapat kekurangan,

kelemahan serta kendala baik secara instrumental maupun substansial. Untuk itu

Page 6: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

ii

saran konstruktif kami harapkan agar penyusunan Laporan Kinerja PKP2A III LAN

ini dapat diwujudkan lebih baik lagi, tepat sasaran dan berdaya guna.

Samarinda, Desember 2018

Kepala PKP2A III LAN

Dr. Mariman Darto, M.Si.

NIP. 19720207 200501 1 001

Page 7: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

iii

Executive Summary

Transparansi dan keterbukaan penggunaan sumber daya negara dalam

menyelenggarakan tugas dan fungsi organisasi pemerintah yang diamanahkan

tidak bisa ditawar-tawar. Setiap tahunnya, PKP2A III LAN terus berupaya untuk

meningkatkan performance-nya baik dari sisi pengkajian kebijakan,

pengembangan inovasi administrasi negara, penyelenggaraan dan pembinaan

pelatihan bagi aparatur, maupun dari sisi pencapaian kinerja lainnya. Kinerja

PKP2A III LAN di tahun 2018 ini dapat dilihat melalui capaian Indikator Kinerja (IK)

yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja PKP2A III LAN Tahun 2018.

Melalui laporan ini diharapkan pelaksanaan evaluasi kinerja PKP2A III LAN dapat

terus terpantau dan dapat terus ditingkatkan setiap tahunnya. Adapun capaian

masing-masing sasaran strategis PKP2A III LAN untuk tahun 2018 dapat dilihat

dalam tabel di bawah ini:

SASARAN STRATEGIS (SS)

INDIKATOR KINERJA

(IK)

TARGET REALISASI

Termanfaatkannya rekomendasi kajian kebijakan

Jumlah rekomendasi kebijakan yang menjadi wacana publik

2 2

Jumlah jurnal yang diterbitkan 3 3

Untuk sasaran strategis termanfaatkannya rekomendasi kajian kebijakan capaiannya

digambarkan oleh 2 indikator kinerja, yaitu Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang

Menjadi Wacana Publik dan Jumlah Jurnal yang Diterbitkan. Untuk target indikator

kinerja Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang Menjadi Wacana Publik berhasil

direalisasikan seluruhnya atau 100% dengan dihasilkannya 2 rekomendasi

kebijakan, yaitu Rekomendasi tentang Optimalisasi Pengawasan Netralitas ASN

dan Rekomendasi tentang Pelaksanaan Kebijakan Netralitas ASN. Kedua

rekomendasi tersebut telah didiseminasikan ke beberapa pihak/instansi terkait

dan dipublikasikan di www.academia.edu, dan website PKP2A III LAN

(www.samarinda.lan.go.id).

Sementara itu, untuk indikator kinerja Jumlah Jurnal yang Diterbitkan, PKP2A III LAN

selama tahun 2018 juga telah berhasil menerbitkan Jurnal Borneo Administrator (JBA)

sebanyak 3 kali sesuai dengan yang ditargetkan. Jurnal yang diterbitkan adalah JBA

Page 8: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

iv

Volume 14 Nomor 1, 2, dan 3, dengan masing-masing terbitan berisi 5 artikel yang telah

lolos dari reviu mitra bebestari. Capaian JBA yang lain di tahun ini adalah JBA berhasil

disertifikasi oleh Kemenristekdikti di peringkat 2 (SINTA 2). JBA juga telah berhasil

terindeks di 9 lembaga indexer nasional dan internasional.

SASARAN STRATEGIS (SS)

INDIKATOR KINERJA

(IK)

TARGET REALISASI

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang berkualitas melalui inovasi sektor publik

Jumlah inovasi yang merupakan hasil co-creation

100 219

Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah inovasi yang merupakan hasil co-

creation adalah digunakan untuk mengukur capaian PKP2A III LAN dalam sasaran

strategis terwujudnya tata kelola pemerintahan yang berkualitas melalui inovasi

sektor publik. Dari target 100 inovasi berhasil terealisasi sebesar 219% (219

inovasi). Inovasi yang berhasil didiseminasikan, 58 diantaranya dihasilkan dari

kegiatan Laboratorium Inovasi di Kab. Tanah Bumbu, sedangkan sisanya (161

inovasi) dihasilkan dari kegiatan Laboratorium Inovasi di Kab. Kotawaringin Timur.

Tingginya capaian indikator kinerja ini disebabkan adanya kerjasama yang baik

antara PKP2A III LAN dengan Pemerintah Kab. Tanah Bumbu dan Pemerintah Kab.

Kotawaringin Timur dalam penyelenggaraan kegiatan laboratorium inovasi,

sehingga banyak gagasan inovatif yang muncul dalam kegiatan tersebut.

SASARAN STRATEGIS (SS)

INDIKATOR KINERJA

(IK)

TARGET REALISASI

Terwujudnya penyelenggaraan diklat yang berkualitas

Persentase peserta pelatihan kepemimpinan yang mengalami peningkatan pengetahuan (knowledge improvement) sesuai sasaran pelatihan

100% 97,66%

Persentase peserta pelatihan teknis, fungsional, dan sosial kultural yang mengalami peningkatan pengetahuan (knowledge) sesuai sasaran pelatihan

100% 98,83%

Selanjutnya, pengukuran tercapainya sasaran strategis terwujudnya

penyelenggaraan diklat yang berkualitas dilakukan melalui 2 indikator kinerja,

Page 9: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

v

yaitu persentase peserta pelatihan kepemimpinan yang mengalami peningkatan

pengetahuan (knowledge improvement) sesuai sasaran pelatihan dan persentase

peserta pelatihan teknis, fungsional, dan sosial kultural yang mengalami

peningkatan pengetahuan (knowledge) sesuai sasaran pelatihan.

Capaian untuk indikator kinerja yang pertama sudah cukup baik meskipun masih

dibawah dari target. Dari 100% yang ditargetkan, tercapai 97,66% peserta

pelatihan kepemimpinan yang mengalami peningkatan pengetahuan (knowledge

improvement) sesuai sasaran pelatihan. Begitupula dengan capaian indikator

kinerja yang kedua, sudah cukup baik capaiannya meskipun masih dibawah dari

target. Dari 100% yang ditargetkan, tercapai 98,83% peserta pelatihan teknis,

fungsional, dan sosial kultural yang mengalami peningkatan pengetahuan

(knowledge) sesuai sasaran pelatihan. Tidak tercapainya 2 indikator kinerja ini

disebabkan oleh beberapa hal yang di luar kendali PKP2A III LAN. Dalam pelatihan

kepemimpinan, teknis, fungsional, dan sosial terdapat beberapa peserta yang

tidak lulus dikarenakan sakit, mengundurkan diri dan meninggal dunia.

SASARAN STRATEGIS

(SS)

INDIKATOR KINERJA (IK)

TARGET REALISASI

Terwujudnya tata kelola yang baik berbasis kinerja di PKP2A III LAN

Indeks tata kelola internal PKP2A III LAN

90 88,84

Tata kelola internal PKP2A III LAN sangat signifikan mendukung kesempurnaan

tertinggi pencapaian kinerja organisasi. Oleh karenanya hal itu menjadi sasaran

strategis PKP2A III LAN yang terakhir, yaitu terwujudnya tata kelola yang baik

berbasis kinerja di PKP2A III LAN. Adapun indikator kinerja indeks tata kelola

internal PKP2A III LAN ditentukan oleh akuntabilitas organisasi, melalui penilaian

SAKIP; kinerja anggaran dilihat dari realisasi anggaran sesuai dengan yang

direncanakan; Deviasi rencana penarikan anggaran yang ditetapkan dalam DIPA;

profesionalisme Sumber Daya Manusia melalui pengembangan kapasitas pegawai

sesuai dengan kompetensinya, dan ketepatan waktu pertanggungajwaban UP dan

TUP. Pada tahun 2018, PKP2A III LAN berhasil mendapatkan nilai indeks tata kelola

internal sebesar 88,84, sedikit dibawah yang ditargetkan yaitu 90,00.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214 Tahun 2017 tentang

Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran

Kementerian Negara/Lembaga, kinerja anggaran PKP2A III LAN tahun 2018 masuk

dalam kategori “Baik”. Kondisi terebut didasarkan pada perolehan Nilai Kinerja

Page 10: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

vi

Anggaran atas Aspek Implementasi yang mencapai 88,53%. Komponen yang

berkontribusi cukup besar terhadap capaian kinerja anggaran tersebut adalah

capaian keluaran (output) kegiatan yang mencapai 43,56%, dilanjutkan komponen

Konsistensi Penyerapan Anggaran terhadap Perencanaan yang mencapai 18,12%.

Besarnya kontribusi komponen tersebut disebabkan tingginya capaian kinerjanya

ditambah dengan bobot nilainya yang tinggi pula. Adapun komponen Nilai Efisiensi

kontribusinya cukup kecil karena capaiannya memang kecil, sedangkan komponen

Penyerapan Anggaran kontribusinya cukup kecil dikarenakan bobot nilainya yang

kecil, meskipun capaiannya sangat tinggi.

Pencapaian kinerja tahun 2018 tidak lepas dari berbagai kendala sehingga ada

beberapa capaian yang tidak dapat direalisasikan sesuai dengan target yang telah

ditetapkan sebelumnya. Kendala yang dihadapi antara lain: peserta pelatihan

tidak dapat menyelesaikan pelatihannya dikarenakan alasan yang di luar

jangkauan PKP2A III LAN, perencanaan dan stategi pencapaian Indikator Kinerja

yang kurang matang, dan kebijakan optimalisasi anggaran.

Beberapa upaya yang dilakukan dalam rangka tindak lanjut kendala tersebut

antara lain: adanya fokus dan target mingguan/bulanan dalam pelaksanaan

kegiatan yang dievaluasi dan dilaporkan secara berkala kepada pimpinan;

konsisten dalam pelaksanaan kegiatan terhadap RPPA; realistik dalam penetapan

target kinerja; menetapkan stategi percepatan pencapaian Indikator Kinerja; dan

mengintegrasikan penilaian kinerja individu dan kinerja lembaga.

Page 11: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

vii

Daftar Isi

i Kata Pengantar

iii Executive Summary

vii Daftar Isi

1 Bab I Pendahuluan

Latar Belakang

Kedudukan, Tugas dan Fungsi PKP2A III LAN

Kebijakan dan Isu-isu Strategis

13 Bab II Perencanaan Kinerja

17 Bab III Akuntabilitas Kinerja

Capaian Kinerja Organisasi

Kinerja Anggaran

35 Bab IV Penutup

Kesimpulan

Saran

39 Lampiran

Page 12: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

viii

Page 13: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

1

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kedudukan, Tugas dan Fungsi PKP2A III LAN

Kebijakan dan Isu-isu Strategis

Page 14: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

2

Latar Belakang

Akuntabilitas menjadi salah satu syarat mutlak bagi terwujudnya good

governance. Akuntabilitas organisasi publik memiiliki makna luas, tidak hanya

sekedar kesadaran mempertanggungjawabkan amanah yang dijalankan, namun

dimulai dari akuntabilitas yang mendasar berupa kejujuran dan hukum dalam

menjalankan birokrasi, penyusunan dan penetapan kebijakan, proses pelaksanaan

kebijakan, dan akuntabilitas program/kegiatan. Laporan Kinerja instansi

pemerintah sendiri merupakan salah satu mekanisme akuntabilitas birokrasi di

Indonesia yang menjabarkan penerapan akuntabilitas dalam makna luas tersebut.

Laporan Kinerja PKP2A III LAN merupakan salah satu media pertanggungjawaban

PKP2A III LAN atas penggunaan sumber daya yang diberikan dalam mewujudkan

visi dan misi organisasi selama satu tahun sekaligus sebagai bentuk keterbukaan

informasi dalam mewujudkan good governance. Good governance sendiri

menurut World Bank adalah “the way state power is used in managing economic

and social resources for development society”. Definisi lain mengenai good

governance diberikan oleh United Nation Development Program (UNDP) yaitu “the

exercise of political, economic, and administrative authority to manage a nation’s

affair at all levels”. Dari 9 (sembilan) prinsip good governance dari UNDP, satunya

adalah akuntabilitas, yaitu perwujudan kewajiban seseorang atau unit organisasi

untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan

kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang

telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban berupa laporan akuntabilitas

kinerja secara periodik sehingga akuntabilitas mengandung dua unsur utama,

yaitu keterbukaan dan kepercayaan. Tanpa adanya dua unsur tersebut, mustahil

akuntabilitas dapat diwujudkan. Keterbukaan ditujukan kepada publik dan

pemberi amanah serta kepercayaan yang diberikan oleh pemberi amanah dan

juga publik kepada organisasi pemerintah.

Setiap instansi pemerintah dibentuk untuk mengemban suatu tugas dan tanggung

jawab tertentu, oleh karena itu kepadanya diberikan kewenangan atau mandat

untuk melaksanakan tugas itu. Untuk melaksanakan mandat dari masyarakat

umum ini perlu adanya akuntabilitas yang memadai, tertib, dan teratur, serta

diwujudkan oleh instansi pemerintah dalam mempertanggungjawabkan

pelaksanaan kewenangan dan mandat tersebut.

PKP2A III LAN merupakan salah satu satuan kerja mandiri di lingkungan LAN

berkewajiban menyampaikan Laporan Kinerja instansinya secara berkala. PKP2A

III LAN terus berupaya untuk meningkatkan performance baik dari sisi pengkajian

Page 15: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

3

kebijakan dan pengembangan inovasi di bidang administrasi negara, pelatihan

bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun dari sisi pencapaian kinerja lainnya.

Melalui laporan ini diharapkan pemerintah sebegai pemberi amanat dan

masyarakat dapat menilai tingkat akuntabilitas PKP2A III LAN serta evaluasi kinerja

dapat terus terpantau dengan baik dan ditingkatkan setiap tahunnya.

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi PKP2A III LAN

Berdasarkan Surat Kepala LAN No. 537/IX/1/10/2002 tertanggal 29 Agustus 2002

Tentang Penyampaian Pokok-Pokok Pikiran dalam Pengembangan Pusat Kajian

dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur di Samarinda, sebagai tindak lanjut dari

pertemuan yang dilaksanakan antara Asisten IV, Kepala BKD, Kepala Badan Diklat

Provinsi Kalimantan Timur dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) di Jakarta

Tanggal 8 Agustus 2002, akhirnya disepakati pendirian PKP2A III yang

berkedudukan di Samarinda, Kalimantan Timur.

Kesepakatan tersebut selanjutnya dilegalkan dengan keluarnya Surat Gubernur

Provinsi Kalimantan Timur Nomor 61/7232/Org, tanggal 27 November 2002

perihal persetujuan pembentukan PKP2A III regional wilayah Kalimantan, yang

kemudian ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor

14/Kep/I/2003 jo. Nomor 173 B/ Kep/ VIII/003 Tanggal 28 Agustus 2003, Perihal

Rancangan Organisasi LAN, dan ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan MENPAN

Nomor B/1021/M.PAN/6/2004 Tentang Pembentukan PKP2A III LAN. Semenjak

berdiri tahun 2005, PKP2A III LAN memiliki peran strategis di daerah khususnya

berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Sesuai dengan

tupoksinya, PKP2A III LAN menyelengarakan fungsi di bidang kediklatan aparatur

dan kelitbangan dalam pengembangan sistem administrasi negara. Wacana

reformasi birokrasi yang semakin kuat berkembang merupakan peluang sekaligus

tantangan bagi PKP2A III LAN untuk berperan aktif dalam rangka mewujudkan

Good Governance di daerah.

Lahirnya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara yang

semakin memperkuat fungsi LAN dalam manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN).

LAN memiliki fungsi dalam pengembangan standar kualitas pendidikan dan

pelatihan ASN; pengkajian terkait dengan kebijakan dan manajemen ASN. Dalam

rangka melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, LAN dibekali kewenangan untuk

mencabut izin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pegawai ASN yang

melangggar ketentuan peraturan perundang-undangan; memberikan

rekomendasi dalam kebijakan dan manajemen ASN; dan mencabut akreditasi

Page 16: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

4

lembaga pendidikan dan pelatihan pegawai ASN yang tidak memenuhi standar

akreditasi.

Berdasarkan Peraturan Kepala LAN Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara, tugas dan fungsi Pusat Kajian dan

pendidikan dan Pelatihan Aparatur (PKP2A) di Lembaga Administrasi Negara

adalah menyelenggarakan kajian kebijakan dan inovasi di bidang administrasi

negara, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan aparatur, serta

melaksanakan pengembangan sistem informasi di bidang tugasnya. Fungsi terkait

dengan inovasi administrasi negara dan pengembangan sistem informasi yang

baru berjalan secara efektif selama setahun memperkuat fungsi-fungsi yang ada

sebelumnya, yaitu penyelenggaraan kajian dan diklat aparatur. Sedangkan fungsi

pembinaan dalam bidang kediklatan menjadi kegiatan yang bersifat administratif,

mendukung dan memperkuat fungsi pembinaan yang dilakukan oleh LAN Pusat.

Fungsi yang diemban oleh PKP2A III LAN sebagaimana disebutkan dalam Peraturan

kepala LAN adalah:

1. Penyusunan rencana kerja program, kegiatan, dan anggaran di bidang kajian

dan pendidikan dan pelatihan aparatur;

2. Pelaksanaan koordinasi kegiatan di lingkungan Pusat;

3. Pengendalian pelaksanaan kegiatan di lingkungan pusat;

4. Penyelenggaraan pengkajian kebijakan dan inovasi administrasi negara;

5. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan, kepemimpinan,

teknis, dan fungsional;

6. Penyelenggaraan administrasi pembinaan diklat, widyaiswara dan analis

kebijakan;

7. Pengembangan sistem informasi di bidang tugasnya;

8. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi

ketatausahaan, kepegawaian, kehumasan, keuangan, kerumahtanggaan,

kearsipan, perpustakaan dan dokumentasi di lingkungan;

9. Pembinaan kelompok jabatan fungsional; dan

10. Pelaksanaan tugas lain terkait yang diberikan oleh kepala.

Kebijakan dan Isu - isu Strategis

Laporan Kinerja PKP2A III LAN Tahun 2018 disusun berdasarkan Perjanjian Kinerja

Tahun 2018. Perjanjian Kinerja tersebut juga disusun dengan berpedoman pada

Rencana Strategis (Renstra) PKP2A III LAN Tahun 2015-2019. Adapun secara

ringkas, Renstra PKP2A III LAN Tahun 2015-2019 dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 17: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

5

Visi

PKP2A III LAN telah merumuskan pernyataan visi organisasi sebagai cita-cita yang

ingin diwujudkan bersama (shared vision) diantara para pegawai. Visi bersama

tersebut adalah:

“ MENJADI RUJUKAN DALAM PEMBAHARUAN ADMINISTRASI NEGARA DI

DAERAH “

Sebagai Visi bersama (shared vision) maka cita-cita tersebut sekaligus menjadi

tekad bagi semua pegawai dalam melaksanakan tugasnya untuk senantiasa

mengarah kepada pencapaian Visi. Pernyataan Visi tersebut mengandung

pengertian sebagai berikut:

a. Pada masa depan PKP2A III LAN diharapkan dapat menjadi sebuah pusat

unggulan yang memiliki kinerja tinggi dan mampu menghasilkan produk-

produk yang berkualitas dalam bidang inovasi dan pengkajian kebijakan

administrasi negara serta pembinaan dan penyelenggaraan diklat aparatur

sehingga dapat menjadi rujukan pemerintah daerah dalam pembaharuan

administrasi negara;

b. Kedudukan institusi PKP2A III LAN sebagai mitra strategis dan terpercaya

yang berada di daerah serta senantiasa hadir di manapun

dibutuhkan oleh para stakeholders baik di tingkat daerah, regional maupun

nasional;

c. Bahwa sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, kehadiran PKP2A III LAN

diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata kepada para stakeholders

dalam membangun dan mengembangkan sistem administrasi negara yang

baik;

d. Untuk mencapai visi tersebut maka PKP2A III LAN harus didukung oleh sumber

daya yang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas.

Misi

Untuk mewujudkan Visi yang telah dirumuskan bersama tersebut maka disusun

Misi yang merupakan langkah-langkah operasional yang harus dilakukan. Misi

yang dirumuskan PKP2A III LAN yaitu:

a. Pengkajian kebijakan;

b. Pengembangan inovasi Administrasi Negara;

Page 18: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

6

c. Pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan aparatur negara;

d. Pengembangan dan penerapan ilmu administrasi negara.

Tujuan

Tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai dari masing-masing rumusan misi

dalam rangka mewujudkan visi bersama. Setelah mengidentifikasi potensi dan

permasalahan yang ada maka dirumuskan tujuan untuk masing-masing misi

sebagai berikut:

MISI TUJUAN

Pengkajian kebijakan Meningkatkan kualitas kebijakan

Pengembangan inovasi Administrasi Negara

Meningkatkan pengembangan dan praktek inovasi di bidang administrasi Negara

Pembinaan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan aparatur Negara

Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme ASN

Pengembangan dan penerapan ilmu Administrasi Negara

Mengembangkan ilmu administrasi negara

Mewujudkan organisasi yang professional dan akuntabel

Sasaran Strategis

Masing-masing tujuan yang telah dirumuskan diatas selanjutnya dituangkan

kedalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai dalam jangka waktu 5 tahun.

Untuk mencapai sasaran-sasaran strategis (SS) tersebut disusunlah Indikator

Kinerja sebagai berikut:

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

Termanfaatkannya rekomendasi kajian kebijakan

• Jumlah rekomendasi kebijakan yang menjadi wacana publik

• Jumlah jurnal yang diterbitkan

Page 19: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

7

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang berkualitas melalui inovasi sektor publik

• Jumlah inovasi yang merupakan hasil co-creation

Terwujudnya penyelenggaraan pelatihan yang berkualitas

• Persentase peserta pelatihan kepemimpinan yang mengalami peningkatan pengetahuan sesuai sasaran pelatihan

• Persentase peserta pelatihan teknis, fungsional, dan sosial kultural yang mengalami peningkatan pengetahuan sesuai sasaran pelatihan

Terwujudnya tata kelola yang baik berbasis kinerja di PKP2A III LAN

• Indeks tata kelola internal PKP2A III LAN

Pembagian peran dan tugas diantara unit-unit kerja (bidang dan bagian) di

lingkungan internal PKP2A III LAN akan mempermudah pelaksanaan dan

pencapaian misi. Untuk misi pertama dan kedua diwujudkan oleh Bidang Kajian

Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (KKIAN). Misi ketiga dilakukan oleh

Bidang Diklat Aparatur, dan Misi keempat diwujudkan oleh Bidang KKIAN. Misi

keempat bersifat terbuka, artinya misi ini diwujudkan oleh semua Bidang dan

Bagian, baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama, yaitu Bidang KKIAN,

Bidang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Aparatur, dan Bagian Administrasi di

bawah koordinasi Bidang KKIAN. Misi yang diemban oleh masing-masing unit kerja

tersebut pada hakekatnya adalah “visi bidang/bagian” yang akan dicapai oleh

masing-masing unit kerja yang bersangkutan. Pencapaian semua misi oleh masing-

masing unit kerja atau “visi bidang/bagian” tersebut pada akhirnya akan

mengerucut dan mengarah kepada pencapaian visi bersama PKP2A III LAN.

Misi, tujuan, sasaran strategis, serta indikator kinerja yang telah dirumuskan

tersebut di atas dimaksudkan sebagai panduan dan arahan bagi organisasi untuk

mencapai visi yang telah ditetapkan, dan diharapkan bisa terwujud dalam jangka

waktu selama 5 tahun, yaitu 2015 hingga 2019. Dengan demikian diharapkan pada

tahun 2019 sudah bisa mencapai visi bersama yang telah ditetapkan dengan kata

lain cita-cita bersama yang dirumuskan bisa terwujud. Untuk bisa mencapai visi

bersama tersebut perlu didukung oleh komitmen dari semua pegawai dan sumber

daya lain yang memadai.

Page 20: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

8

Arah kebijakan serta strategi PKP2A III LAN dalam pencapaian visi secara sistematis

meliputi cara untuk mencapai tujuan dan sasaran. Arah kebijakan dan strategi

tersebut digambarkan dalam sebuah peta strategis yang secara terstruktur

mengilustrasikan suatu proses hubungan sebab-akibat antar sasaran stratejik.

Peta strategis secara mudah akan dapat dilihat terhadap kesesuaian hubungan

antar sasaran stratejik menuju terciptanya visi organisasi. Peta strategis PKP2A III

LAN mempunyai tiga perspektif, yaitu: Perspektif Stakeholders, Perspektif Proses

Kerja Internal, dan Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran. Peta strategis

PKP2A III LAN dapat digambarkan seperti yang terlihat di bawah ini:

Cakupan kerja (working coverage) PKP2A III LAN meliputi seluruh wilayah

Kalimantan, adapun stakeholders (pemangku kepentingan) adalah pemerintah

provinsi di 5 (lima) wilayah pulau Kalimantan yaitu: Kalimantan Utara, Kalimantan

Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat serta

pemerintah kabupaten/kota dan instansi vertikal yang berada di wilayah

Kalimantan. Peran PKP2A III LAN difokuskan pada:

Page 21: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

9

1. Kebutuhan kajian administrasi negara terkait dengan potensi, karakteristik,

dan permasalahan kebijakan daerah.

2. Pengembangan inovasi administrasi negara di daerah.

3. Kebutuhan konsultasi, advokasi, fasilitasi penyelenggaraan kajian, bimbingan

teknis, dan diklat teknis dan fungsional.

4. Pembinaan kediklatan dan widyaiswara.

5. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan diklat.

6. Penyelenggaraan diklat kepemimpinan Tk. IV, III, II dan diklat prajabatan.

7. Supervisi pelaksanaan pengembangan administrasi Negara dan peningkatan

SDM aparatur daerah.

Untuk lebih meningkatkan peran PKP2A III LAN tersebut, serta sejalan dengan arah

kebijakan LAN dan strategi nasional, maka PKP2A III LAN dalam periode tahun

2015-2019 merumuskan kebijakan dan strategi sebagai berikut:

a. Peningkatan kualitas kebijakan dan pembinaan JFAK;

b. Peningkatan kompetensi dan profesionalisme ASN;

c. Pengembangan dan praktek inovasi di bidang administrasi negara;

d. Pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi administrasi;

e. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, tata laksana, dan SDM Aparatur LAN

yang profesional serta akuntabilitas lembaga.

Dalam periode 2015-2019 ini, beberapa isu strategis yang dinilai berpengaruh

terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi PKP2A III LAN antara lain:

1. ASEAN Economic Community (AEC)

Tujuan utama dari AEC 2015 yaitu untuk mendorong efisiensi dan daya saing

ekonomi kawasan ASEAN. PKP2A III LAN mempunyai tantangan yang harus

dilaksanakan dalam menyambut AEC ini dengan memberikan kontribusi agar

dapat dilaksanakan secara optimal. Melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun

2014 tentang Aparatur Sipil Negara, LAN mempunyai peran strategis dalam

konteks manajemen aparatur sipil negara yaitu pembinaan pendidikan dan

pelatihan aparatur sipil negara. Hal ini menegaskan kembali bahwa selain

pelaksanaan kajian dan inovasi di bidang administrasi negara, LAN

mempunyai tugas dalam pengembangan Aparatur Sipil Negara di seluruh

Indonesia.

Lahirnya UU Nomor 5 Tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

memberikan penguatan terhadap kebijakan reformasi birokrasi. Kebijakan ini

diperlukan sebagai upaya melakukan transformasi terhadap manajemen ASN,

yang diharapkan dapat menjadikan sektor publik menjadi lebih kompetitif,

Page 22: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

10

efisien dan efektif. Undang-Undang tentang ASN ini menjadi modalitas utama

untuk mencapai the world-class civil service. UU ini memberikan pengakuan

terhadap ASN sebagai profesi yang memiliki standar kompetensi, standar

pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan profesi, nilai-nilai dasar, kode

etik, dan kode perilaku. Bahkan organisasi profesinya (Komisi Aparatur Sipil

Negara, KASN) dapat menyantuni dan peduli pada pengembangan profesi

ASN. Namun demikian yang lebih penting dari itu adalah bahwa profesi ASN

memiliki standar integritas dan perilaku yang berorientasi pada kepentingan

publik.

2. Profesionalisme Aparatur Sipil Negara

Profesionalisme Aparatur Sipil Negara merupakan salah satu faktor utama

dalam peningkatan kapasitas organisasi pada khususnya dan peningkatan

kapasitas daerah pada umumnya, terutama pada era persaingan global saat

ini dalam menghadapi ASEAN Economic Community. Upaya dalam

menginternalisasi prinsip profesionalisme ASN sesuai dengan Undang-undang

Aparatur Sipil Negara Nomor 5 Tahun 2014 antara lain sebagai berikut: sistem

rekrutmen pegawai yang komprehensif, melaksanakan remunerasi,

menciptakan rancangan kerja, menetapkan indikator kerja, sistem penilaian

kinerja PNS dan memberikan reward, mengembangkan kompetensi ASN,

mempersiapkan ASN menghadapi Revolusi Industri 4.0, meningkatkan disiplin

PNS, serta pola pembinaan karir PNS.

3. Otonomi dan Inovasi Daerah

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah hadir

dalam rangka mewujudkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan

pemerintahan daerah, namun akan lebih baik jika pengaturan mengenai

urusan tersebut memperhatikan aspek-aspek hubungan antara pemerintah

pusat dengan daerah, dan antar daerah, potensi serta keanekaragaman

daerah serta peluang dan tantangan persaingan global dalam kesatuan sistem

penyelenggaraan pemerintahan negara. Dengan keluarnya Undang-undang

Nomor 23 Tahun 2014 ini maka perlu adanya penyesuaian kebijakan tentang

pembagian urusan pemerintahan mengingat Undang-undang tersebut telah

mengatur penarikan beberapa kewenangan Pemerintah Kabupaten/kota

pada level pemerintahan yang lebih tinggi. Dalam UU tersebut terdapat isu

krusial antara lain isu perangkat daerah, isu pelayanan publik serta isu inovasi

daerah. Hal ini menjadi peluang bagi PKP2A III LAN bersama-sama dengan

perangkat daerah tersebut untuk menata perangkat daerah, meningkatkan

pelayanan publik, serta memperbesar arus inovasi di wilayah Kalimantan.

Page 23: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

11

4. Desa Mandiri

Lahirnya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (UU Desa)

merupakan upaya peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat

desa selain untuk membentuk Pemerintahan Desa yang profesional, efisien

dan efektif, terbuka, serta bertanggung jawab. Pengaturan desa sebagaimana

yang tertuang dalam UU Desa juga bertujuan untuk meningkatkan pelayanan

publik bagi masyarakat desa guna mempercepat perwujudan kesejahteraan

umum. Berdasarkan Undang-undang ini yang dimaksud dengan

pembangunan kawasan desa meliputi: penggunaan dan pemanfaatan wilayah

desa dalam rangka penetapan kawasan pembangunan sesuai dengan tata

ruang Kabupaten/Kota; pelayanan yang dilakukan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat perdesaan; pembangunan infrastruktur,

peningkatan ekonomi perdesaan, dan pengembangan teknologi tepat guna;

dan pemberdayaan masyarakat desa untuk meningkatkan akses terhadap

pelayanan dan kegiatan ekonomi.

5. Administrasi Pemerintahan

Undang-undang Administrasi Pemerintahan (UU AP) dimaksudkan untuk

menjamin hak-hak dasar dan memberikan pelindungan kepada warga

masyarakat serta menjamin penyelenggaraan tugas-tugas Negara. Undang-

undang ini menjadi dasar hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan

dalam upaya meningkatkan kepemerintahan yang baik (good governance) dan

sebagai upaya untuk mencegah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Dengan demikian, UU AP harus mampu menciptakan birokrasi yang semakin

baik, transparan, dan efisien. UU AP bisa dikatakan menjadi salah satu

“manual book of governance activity”, yaitu buku manual yang menjadi

standarisasi administrasi dalam pelaksanaan tindakan atau aktivitas

pemerintahan, dan dengan adanya manual book tersebut, “bahasa” pejabat

dalam melaksanakan pemerintahan bisa sama sehingga tidak terjadi

kesalahpahaman dalam penyampaian kewenangan, baik itu atribusi, delegasi,

mandat maupun kewenangan diskresi.

6. Perbatasan sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional Berbasis Pembangunan

Ekonomi Maritim

Wilayah perbatasan daratan Indonesia terhampar dari bagian utara pulau

Kalimantan, sebelah barat pulau Papua serta sebelah selatan Nusa Tenggara

Timur dan Timor Leste. Permasalahan yang seringkali timbul berkenaan

dengan perkonomian masyarakat perbatasan adalah masih banyak kegiatan

ekonomi Indonesia yang masih bergantung kepada negara tetangga.

Masyarakat Indonesia di Kalimantan banyak melakukan kegiatan

perekonomian ke Malaysia. Hal ini terjadi dikarenakan di daerah perbatasan

Page 24: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

12

masih belum ditemukannya produk lokal yang mampu kompetitif dengan

produk negara tetangga. Permasalahan lainnya di bidang perekonomian

rakyat adalah produk-produk lokal kurang inovatif sehingga kurang bisa

bersaing bila dibandingkan dengan produk sejenis yang berasal dari negara

tetangga.

Page 25: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

13

BAB II PERENCANAAN

KINERJA

Page 26: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

14

Perencanaan kinerja instansi pemerintah disusun agar kinerja yang telah

direncanakan dapat berjalan maksimal sesuai dengan yang diharapkan, sekaligus

sebagai wujud akuntabilitas dan komitmen instansi. Berdasarkan hal tersebut,

maka dirasa perlu untuk membuat perjanjian kinerja yang ditandatangani oleh

pejabat yang berwenang di instansi tersebut.

Perjanjian Kinerja PKP2A III LAN tahun 2018 ditandatangani oleh Kepala PKP2A III

LAN dan Kepala LAN RI. Perjanjian Kinerja ini dibuat dalam rangka mewujudkan

manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta

berorientasi pada hasil. Perjanjian Kinerja ini sekaligus sebagai bentuk komitmen

PKP2A III LAN untuk mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran

perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang

telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan dengan adanya supervisi dan

evaluasi dari Kepala LAN RI. Perjanjian Kinerja ini dibuat berdasarkan 4 (empat)

Sasaran Strategis yang kemudian dijabarkan dalam Indikator Kinerja dengan target

- target yang telah dirumuskan dalam rangka pencapaian keempat Sasaran

Strategis tersebut. Adapun Perjanjian Kinerja PKP2A III LAN Tahun 2018 dapat

dilihat pada tabel berikut:

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

Termanfaatkannya rekomendasi kajian kebijakan

• Jumlah rekomendasi kebijakan yang menjadi wacana publik

2

• Jumlah jurnal yang diterbitkan 3

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang berkualitas melalui inovasi sektor publik

• Jumlah inovasi yang merupakan hasil co-creation

100

Terwujudnya penyelenggaraan pelatihan yang berkualitas

• Persentase peserta pelatihan kepemimpinan yang mengalami peningkatan pengetahuan sesuai sasaran pelatihan

100%

• Persentase peserta pelatihan teknis, fungsional, dan sosial kultural yang mengalami peningkatan pengetahuan sesuai sasaran pelatihan

100%

Page 27: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

15

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

Terwujudnya tata kelola yang baik berbasis kinerja di PKP2A III LAN

• Indeks tata kelola internal PKP2A III LAN

90

Dalam Perjanjian Kinerja tersebut Kepala PKP2A III LAN berjanji mewujudkan

target kinerja yang disepakati, dalam rangka mencapai target kinerja jangka

menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan strategis.

Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut akan menjadi

tanggung jawab Kepala PKP2A III LAN. Adapun Kepala LAN dalam Perjanjian

Kinerja tersebut menyatakan bersedia melakukan supervisi yang diperlukan serta

akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan

mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan

sanksi.

Page 28: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

16

Page 29: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

17

BAB III AKUNTABILITAS

KINERJA Capaian Kinerja Organisasi

Kinerja Anggaran

Page 30: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

18

Capaian Kinerja Organisasi

Akuntabilitas dapat diartikan sebagai kewajiban-kewajiban dari individu-individu

atau penguasa yang dipercayakan untuk mengelola sumber-sumber daya publik

dan yang bersangkutan dengannya dapat menjawab hal-hal yang menyangkut

pertanggungjawaban penggunaannya. Akuntabilitas terkait erat dengan

instrumen untuk kegiatan kontrol terutama dalam hal pencapaian hasil pada

pelayanan publik dan menyampaikannya secara terbuka kepada masyarakat.

Akuntabilitas sebagai salah satu prinsip good governance berkaitan dengan

pertanggungjawaban pimpinan atas keputusan dan hasil yang dicapai, sesuai

dengan wewenang yang dilimpahkan dalam pelaksanaan tanggung jawab

mengelola organisasi. Akuntabilitas terkait erat dengan instrumen untuk kegiatan

kontrol terutama dalam hal pencapaian hasil pada pelayanan publik dan

melaporkannya secara transparan.

Salah satu elemen kunci untuk mengukur level kinerja organisasi adalah dengan

menetapkan serangkaian Indikator Kinerja yang dianggap relevan dan penting.

Indikator Kinerja merupakan kriteria yang bersifat terukur dan dianggap sebagai

parameter kunci untuk menentukan keberhasilan organisasi. Dengan menetapkan

Indikator Kinerja, maka dapat diukur sejauh mana suatu instansi telah berhasil

mencapai target sasaran strategis yang telah ditetapkan sebelumnya. Indikator

Kinerja PKP2A III LAN Tahun 2018 ditetapkan dalam Peraturan Kepala LAN Nomor

4 Tahun 2018 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Lembaga Administrasi

Negara Tahun 2018-2019.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misinya, PKP2A III LAN pada tahun 2018

menetapkan 4 (empat) sasaran strategis dengan 6 (enam) Indikator Kinerja untuk

mengukur kinerja organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsi yang

diembannya. Adapun capaian Indikator Kinerja tahun 2018 beserta perbandingan

dengan 3 (tiga) tahun sebelumnya, yaitu Tahun 2015, 2016, dan 2017 adalah

sebagai berikut:

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET 2018

REALISASI CAPAIAN 2018 2015 2016 2017 2018

Termanfaatkannya rekomendasi kajian kebijakan

Jumlah rekomendasi kebijakan yang menjadi wacana publik

2 1 2 4 3 100%

Page 31: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

19

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET 2018

REALISASI CAPAIAN 2018 2015 2016 2017 2018

Jumlah jurnal yang diterbitkan

3 3 3 3 3 100%

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang berkualitas melalui inovasi sektor publik

Jumlah inovasi yang merupakan hasil co-creation

100 na 311 9 219 219%

Terwujudnya penyelenggaraan diklat yang berkualitas

Persentase peserta pelatihan kepemimpinan yang mengalami peningkatan pengetahuan (knowledge improvement) sesuai sasaran pelatihan

100% 99,81% 99,73% 100% 97,66% 97,66%

Persentase peserta pelatihan teknis, fungsional, dan sosial kultural yang mengalami peningkatan pengetahuan (knowledge) sesuai sasaran pelatihan

100% 100% 100% 97,92% 98,83% 98,83%

Terwujudnya tata kelola yang baik berbasis kinerja di PKP2A III LAN

Indeks tata kelola internal PKP2A III LAN

90 na na 86,6 88,84 98,71%

Page 32: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

20

Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 2 (dua) Indikator Kinerja dapat direalisasikan

sesuai dengan target yang ditetapkan, 1 (satu) Indikator Kinerja yang capaiannya

melebihi target yang ditetapkan, dan terdapat 3 (tiga) Indikator Kinerja dengan

capaian di bawah target yang ditetapkan. Adapun capaian masing-masing

indikator kinerja dapat diuraikan sebagai berikut:

IK01 Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang menjadi Wacana Publik

Pencapaian Indikator Kinerja ini dibuktikan dengan rekomendasi kebijakan telah

didiseminasikan kepada stakeholders terkait dan dimuat dalam pemberitaan/

publikasi media cetak dan elektronik. Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan

PKP2A III LAN pada tahun 2018, terkait dengan pelaksanaan Kajian Naskah

Akademik: Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Kebijakan dan Pengawasan

Netralitas Aparatur Sipil Negara. Dari kajian tersebut dihasilkan 2 rekomendasi

kebijakan, yaitu Rekomendasi tentang Optimalisasi Pengawasan Netralitas ASN

dan Rekomendasi tentang Pelaksanaan Kebijakan Netralitas ASN. Dengan

demikian capaian indikator kinerja ini di tahun 2018 telah sesuai dengan target

yang ditetapkan atau tercapai 100%.

Sebagai bukti ketercapaian Indikator Kinerja ini, 2 rekomendasi kebijakan yang

telah disusun tersebut telah dipublikasikan melalui media online di

www.academia.edu, dan website PKP2A III LAN (www.samarinda.lan.go.id) serta

didiseminasikan ke beberapa pihak/instansi terkait. Untuk rekomendasi kebijakan

tentang Optimalisasi Pengawasan Netralitas ASN dapat diakses di alamat

http://samarinda.lan.go.id/2018/12/28/policy-brief-optimalisasi-pengawasan-

netralitas-asn/ dan alamat https://www.academia.edu

/38022832/Policy_Brief_Optimalisasi_Pengawasan_Netralitas_ASN. Sedangkan

untuk rekomendasi kebijakan tentang Pelaksanaan Kebijakan Netralitas ASN dapat

diakses di alamat http://samarinda.lan.go.id/2018/12/28/policy-brief-

pelaksanaan-kebijakan-netralitas-asn/ dan alamat https://www.academia.edu/

38022831/Policy_Brief_Pelaksanaan_Kebijakan_Netralitas_ASN.

Disamping publikasi melalui website, publikasi sekaligus desiminasi rekomendasi

kebijakan ke berbagai stakeholder juga dilakukan dengan mendistribusikan hasil

kajian yang berbentuk Policy Brief dan Buku melalui pos. Beberapa stakeholders

yang mendapatkan hasil kajian ini diantaranya adalah instansi Pemerintah Pusat

(Kementerian/Lembaga Pemerintah Non-Kementerian) yang terkati dengan tema

kajian, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Perguruan Tinggi Negeri

(PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota,

Page 33: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

21

DPD, perpustakaan Nasional dan Daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat dan lain

sebagainya. Diharapkan hasil kajian ini dapat menjadi bahan referensi bagi pihak

yang berkepentingan mengingat di tahun 2019 akan diadakan pemilu serentak di

Indonesia yang tentunya sangat rawan dengan isu netralitas ASN.

Capaian Indikator Kinerja ini pun telah sesuai dengan perencanaan di jangka

menengah atau Renstra PKP2A III LAN 2015-2019. Keterbatasan anggaran menjadi

kendala dalam pencapain indikator kinerja ini, dimana hanya satu kajian yang bisa

diselenggarakan di tahun 2018. Untuk mengatasi kondisi tersebut Bidang Kajian

Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara PKP2A III LAN melakukan beberapa

inovasi agar anggaran yang tersedia dapat dimanfaatkan se-efesien mungkin,

diantaranya menggunakan media telepon untuk berdiskusi dengan narasumber

ahli (Expert on Call). Selain itu dilakukan pula pemecahan tema kajian menjadi 2

sub tema sehingga dapat dihasilkan 2 rekomendasi kebijakan yang lebih

mendalam.

Desiminasi Rekomendasi Kebijakan kepada Stakeholders dan Publikasi di Media Online Internal dan Eksternal

Page 34: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

22

IK02 Jumlah Jurnal yang Diterbitkan

Untuk indikator kinerja jumlah jurnal yang diterbitkan, PKP2A III LAN selama tahun

2018 juga telah berhasil menerbitkan Jurnal Borneo Administrator (JBA) sebanyak

3 kali sesuai dengan yang ditargetkan. Jurnal yang diterbitkan adalah JBA Volume

14 Nomor 1, 2, dan 3, dengan masing-masing terbitan berisi 5 artikel yang telah

lolos dari reviu mitra bebestari. Semenjak diterbitkan di tahun 2005, JBA hingga

kini masih secara konsisten terbit 3 kali dalam satu tahun yakni di bulan April,

Agustus, dan Desember dengan menghadirkan 5 artikel khusus yang berisi analisa,

hasil penelitian, ataupun pemikiran-pemikiran baru yang dapat membuka

cakrawala berpikir terkait administrasi negara. Kondisi ini menggambarkan bahwa

capaian indikator kinerja ini di tahun 2018 telah sesuai dengan target yang

ditetapkan atau tercapai 100%.

Tidak hanya jumlah terbitan, capaian penting JBA lainnya di tahun ini adalah JBA

memasuki babak baru dengan berhasil memperoleh pengakuan kembali sebagai

jurnal ilmiah terakreditasi nasional dengan peringkat 2 (SINTA 2) dari Kemenristek-

Dikti dengan No.21/E/KPT/2018 tertanggal 9 Juli 2018. Berdasarkan Permenristek-

Dikti No. 9 Tahun 2018 Tentang Akreditasi Jurnal Ilmiah. Selain itu capaian terbaik

lainnya adalah terindeksnya JBA di Directory of Open Access Journals (DOAJ)

setelah melalui proses penilaian selama 1 tahun secara intensif. DOAJ merupakan

direktori online yang secara independen mengindeks dan menyediakan akses ke

jurnal berkualitas tinggi, akses terbuka, dan peer-reviewed. DOAJ juga merupakan

salah satu pengindeks internasional bereputasi menengah yang selama ini

digunakan oleh Kemenristek-Dikti sebagai acuan penting bagi penilaian jurnal

berkualitas. Dengan demikian saat ini JBA telah berhasil terdaftar di 19 lembaga

pengindeks bereputasi baik nasional maupun internasional.

Tidak berhenti disitu saja, tahun ini JBA kembali menyelenggarakan Bedah Jurnal

Ilmiah sebanyak 2 kali yang terbuka untuk umum dan fokus pada peneliti,

widyaswara maupun dosen. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan menulis pada jurnal ilmiah khusunya untuk aparatur pemerintah

serta mengajak publik untuk memberikan kontribusi dalam penulisan jurnal

ilmiah. Untuk materi pembahasan dalam Bedah Jurnal, pengelola mengundang

seorang pakar dibidangnya untuk membedah sebuah artikel serta memberikan

materi terkait penulisan karya tulis ilmiah. Selain itu JBA juga telah melakukan

promosi yang lebih intens dengan Goes to Campus ke universitas-universitas yang

ada di Samarinda sehingga jumlah artikel yang diterima semakin meningkat.

Page 35: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

23

Capaian indikator kinerja ini dalam kerangka perencanaan jangka menengah pun

telah sesuai, yaitu 3 kali terbitan, yang tentunya akan sangat mendukung

ketercapaian target akhir dari renstra 2015-2019. Pengelolaan sebuah jurnal

memang bukan pekerjaan yang mudah apalagi untuk menjaga kesinambungan

sebuah produk agar terus eksis dan bisa mencapai peringkat tertinggi di masa

mendatang. Untuk sampai pada titik tersebut ada kendala yang dihadapi terutama

policy, pendanaan, dan penunjang. Terlebih lagi dengan digunakannya Open

Journal System dalam pengelolaan jurnal sehingga dibutuhkan sumberdaya

manusia yang ahli di bidang tersebut serta anggaran untuk pemeliharaanya.

Meskipun demikian dengan capaiaan saat ini semoga JBA dapat

terus mempertahankan eksistensinya di dunia jurnal dan

menginspirasi setiap orang

untuk terus menulis di

jurnal ilmiah.

Sertifikat Akreditasi JBA dari Kemenristekdikti

dan Lembaga Indexer JBA

Page 36: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

24

IK03 Jumlah Inovasi yang Merupakan Hasil Co-Creation

Dalam mengembangkan inovasi administrasi negara, PKP2A III LAN memiliki dua

peran sekaligus, sebagai aktor dan sebagai fasilitator. Sebagai aktor, PKP2A III LAN

berupaya secara berkelanjutan menciptakan inovasi dalam mempermudah dan

meningkatkan kualitas pelayanan, baik internal maupun eksternal serta

membangun budaya inovasi. Sebagai fasilitator, PKP2A III LAN menyelenggarakan

kegiatan laboratorium inovasi untuk membudayakan inovasi di daerah. Adapun

indikator kinerja jumlah inovasi yang merupakan hasil co-creation terkait dengan

peran PKP2A III LAN yang kedua, yaitu fasilitator kegiatan laboratorium inovasi.

Capaian indikator ini di tahun 2018 ditentukan oleh kegiatan Laboratorium Inovasi

yang diselenggarakan di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotawaringin

Timur. Kegiatan Laboratorium Inovasi di Kabupaten Tanah Bumbu pada tahap

Design berhasil mendapatkan 239 gagasan inovasi dari 52 OPD di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu. Namun setelah dilakukan verifikasi jumlah

gagasan inovasi menyusut menjadi 198, dan kembali berkurang menjadi 196

gagasan inovasi saat launching. Dari sekian banyak gagasan inovasi yang telah

disusun ternyata setelah dilakukan monitoring, hanya sekitar seperempatnya yang

dapat diimplementasikan, yaitu 58 inovasi.

Sedangkan kegiatan Laboratorium Inovasi di Kabupaten Kotawaringin Timur pada

tahapan Design berhasil mendapatkan 314 gagasan inovasi. Jumlah gagasan

inovasi tersebut berkurang di saat launching, yakni menjadi 218, dan kembali

berkurang saat monitoring menjadi 161 inovasi yang diimplementasikan di 55 OPD

di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur. Dengan demikian

diperoleh 219 inovasi yang merupakan hasil co-creation melalui kegiatan

Laboratorium Inovasi di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotawaringin

Timur. Capaian tersebut jauh di atas target yang ditetapkan, yakni 100 inovasi.

Tingginya capaian indikator kinerja ini, yang mencapai 219%, disebabkan adanya

kerjasama yang baik antara PKP2A III LAN dengan Pemerintah Kab. Tanah Bumbu

dan Pemerintah Kab. Kotawaringin Timur dalam penyelenggaraan kegiatan

laboratorium inovasi, sehingga banyak gagasan inovatif yang muncul dalam

kegiatan tersebut.

Terkait penumbuhkembangan inovasi di daerah, selain kegiatan Laboratorium

Inovasi, PKP2A III LAN di tahun ini juga menyelenggarakan Workshop Champions

Innovation. Workshop Champions Innovation merupakan kegiatan yang bertujuan

untuk mencetak champion-champion innovation di daerah, dimana peserta

Page 37: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

25

diajarkan materi mengenai 5D, yaitu Drum up, Diagnose, Design, Deliver, dan

Display. Dari kegitan ini, peserta yang berjumlah 38 orang dan berasal dari

Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan ini diharapkan

dapat memiliki kompetensi lunak maupun teknis terkait penumbuhkembangan

inovasi di daerah dan dapat menginspirasi rekan kerja di unitnya untuk berinovasi

sehingga akan tercipta budaya kerja yang lebih baik.

Jika dikaitkan dengan perencanaan jangka menengah, capaian indikator jumlah

inovasi yang merupakan hasil co-creation juga diatas dari yang ditargetkan. Cukup

sulit membuat target indikator kinerja ini, mengingat banyak faktor yang berada

di luar kendali PKP2A III LAN dan memiliki peran yang cukup besar, seperti

komitmen pemerintah daerah. Komitmen Pemerintah Kab. Tanah Bumbu dan Kab.

Kotawaringin Timur yang cukup tinggi untuk menindaklanjuti gagasan inovasi yang

dibuat oleh aparaturnya menjadi salah satu penyebab tingginya capaian indikator

kinerja ini.

Kegiatan Laboratorium Inovasi di Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotawaringin Timur

Page 38: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

26

IK04 Persentase Peserta Pelatihan Kepemimpinan yang Mengalami Peningkatan Pengetahuan (Knowledge Improvement) sesuai Sasaran Pelatihan

Indikator Kineja ini digunakan untuk mengukur kinerja PKP2A III LAN yang

ditujukan pada pencapaian sasaran strategis terwujudnya penyelenggaraan diklat

yang berkualitas, khususnya untuk pelatihan kepemimpinan dan pelatihan dasar

CPNS. Indikator Kinerja ini digunakan karena pada dasarnya pelatihan

diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan peserta. Adapun pendekatan

untuk mengukur indikator persentase peserta pelatihan kepemimpinan yang

mengalami peningkatan pengetahuan (knowledge improvement) sesuai sasaran

pelatihan adalah standar kelulusan pelatihan, sesuai dengan Peraturan Kepala LAN

Nomor 4 Tahun 2018.

Terkait indikator kinerja ini, PKP2A III LAN di tahun 2018 menyelenggarakan

Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II, III, dan IV. Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II

diselenggarakan sebanyak 1 kelas, Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III

diselenggarakan sebanyak 2 kelas, serta Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV

diselenggarakan sebanyak 2 kelas. Total peserta Pelatihan Kepemimpinan

berjumlah 214 orang yang berasal dari berbagai instansi pemerintah, baik pusat

maupun daerah, serta dari berbagai daerah di Indonesia. Jika dirinci, peserta

Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II sebanyak 58 orang, peserta Pelatihan

Kepemimpinan Tingkat III sebanyak 78 orang, dan peserta Pelatihan

Kepemimpinan Tingkat IV sebanyak 78 orang.

Hasil evaluasi peserta menyatakan bahwa dari total peserta tersebut, 97,66%

peserta atau sejumlah 219 peserta dinyatakan lulus, sedangkan sisanya (5 peserta)

dinyatakan tidak lulus atau tidak memenuhi standar kelulusan. Kondisi tersebut

menunjukkan bahwa capaian kinerja untuk indikator ini masih di bawah target

yang ditentukan, yakni 100%. Peserta yang tidak lulus paling banyak di Pelatihan

Kepemimpinan Tingkat III yang mencapai 3 orang, sedangkan di Pelatihan

Kepemimpinan Tingkat II dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV masing-masing

1 peserta yang tidak lulus. Ketidaklulusan peserta tersebut disebabkan oleh

beberapa hal diantaranya kondisi kesehatan, mengundurkan diri, dan meninggal

dunia. Adapun peserta yang lulus sebagian besar lulus dengan predikat

Memuaskan, kemudian Sangat Memuaskan, dan Cukup Memuaskan.

Dalam kerangka perencanaan jangka menengah, capaian indikator kinerja

persentase peserta pelatihan kepemimpinan yang mengalami peningkatan

pengetahuan (knowledge improvement) sesuai sasaran pelatihan di tahun ini lebih

Page 39: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

27

rendah dari yang ditargetkan. Bahkan selama periode perencanaan strategis (5

tahunan) yang akan berakhir tahun depan, capaian ini merupakan capaian yang

terendah dibandingkan capaian 3 tahun sebelumnya. Kondisi ini tentunya akan

menjadi pembelajaran bagi PKP2A III LAN di tahun-tahun mendatang. Sebenarnya

peserta pelatihan tidak harus lulus seluruhnya, namun upaya untuk mendorong

peserta memenuhi standar kelulusan telah dilakukan melalui kegiatan bimbingan

dan lain-lain. Jika pun ada peserta yang tetap tidak memenuhi standar kelulusan

setelah melalui seluruh proses yang ada, maka hal tersebut sudah di luar kendali

PKP2A III LAN.

Status Kelulusan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II, III, dan IV Tahun 2018

Kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II, III, dan IV Tahun 2018

Page 40: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

28

IK05 Persentase Peserta Pelatihan Teknis, Fungsional, dan Sosial Kultural yang Mengalami Peningkatan Pengetahuan (Knowledge) sesuai Sasaran Pelatihan

Sama halnya dengan indikator kinerja sebelumnya, Indikator Kinerja ini digunakan

untuk mengukur kinerja PKP2A III LAN yang ditujukan pada pencapaian sasaran

strategis terwujudnya penyelenggaraan diklat yang berkualitas, bedanya indikator

kinerja ini khususnya untuk pelatihan teknis, fungsional, dan sosial kultural.

Adapun pendekatan untuk mengukur indikator persentase peserta pelatihan

teknis, fungsional, dan sosial kultural yang mengalami peningkatan pengetahuan

(knowledge) sesuai sasaran pelatihan adalah standar kelulusan pelatihan atau

adanya peningkatan pengetahun peserta (yang dapat diketahui melalui Pre test

dan Post test), sesuai dengan Peraturan Kepala LAN Nomor 4 Tahun 2018.

Terkait indikator kinerja ini, PKP2A III LAN di tahun 2018 hanya menyelenggarakan

pelatihan yang masuk dalam kategori pelatihan teknis, yaitu Pelatihan Reform

Leader Academy (RLA), Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik,

Pelatihan Teknis Penyusunan Analisi Jabatan, dan Training of Facilitator (TOF)

Penerapan Kebijakan Pelatihan Dasar CPNS. Total peserta pelatihan teknis

berjumlah 256 orang yang berasal dari berbagai instansi pemerintah, baik pusat

maupun daerah, serta dari berbagai daerah di Indonesia. Jika dirinci, peserta

Pelatihan RLA sebanyak 25 orang, peserta Pelatihan Revolusi Mental untuk

Pelayanan Publik sebanyak 125 orang, peserta Pelatihan Teknis Penyusunan

Analisi Jabatan sebanyak 18 orang, dan peserta Training of Facilitator (TOF)

Penerapan Kebijakan Pelatihan Dasar CPNS sebanyak 88 orang.

Hasil evaluasi peserta menyatakan bahwa dari total peserta tersebut, 98,83%

peserta atau sejumlah 253 peserta dinyatakan lulus, sedangkan sisanya (3 peserta)

dinyatakan tidak lulus atau tidak memenuhi standar kelulusan. Kondisi tersebut

menunjukkan bahwa capaian kinerja untuk indikator ini masih di bawah target

yang ditentukan, yakni 100%. Peserta yang tidak lulus seluruhnya merupakan

peserta dari Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik, dimana 2 orang

dinyatakan tidak lulus dikarenakan alasan kesehatan, dan 1 orang lainnya

mengundurkan diri dari pelatihan. Adapun peserta yang lulus sebagian besar lulus

dengan predikat Memuaskan, kemudian Cukup Memuaskan, dan Sangat

Memuaskan.

Dalam kerangka perencanaan jangka menengah, capaian indikator kinerja

persentase peserta teknis, fungsional, dan sosial kultural yang mengalami

peningkatan pengetahuan (knowledge) sesuai sasaran pelatihan di tahun ini juga

Page 41: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

29

lebih rendah dari yang ditargetkan. Namun demikian capaian tahun ini lebih baik

jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yaitu 97,92%. Sama halnya

dengan tahun ini, sebagian besar peserta yang tidak lulus pelatihan teknis di tahun

2017 adalah peserta Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik. Pelatihan

yang masuk dalam Program Prioritas Nasional ini memang relatif baru (dimulai

tahun 2017) dengan kompleksitas tugas yang cukup tinggi sehingga diperlukan

waktu untuk penyesuaian. Ditambah dengan faktor komitmen peserta dan

instansinya dalam mengimplementasikan rencana aksi revolusi cara pandang, cara

pikir, serta cara kerja pelayanan publik yang relatif rendah. Kondisi ini tentunya

akan menjadi pembelajaran bagi PKP2A III LAN di tahun-tahun mendatang,

khususnya terkait komitmen peserta pelatihan dan instansi pengirimnya.

Status Kelulusan Peserta Pelatihan Teknis Tahun 2018

Kegiatan Peserta Pelatihan Teknis Tahun 2018

Page 42: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

30

IK06 Indeks Tata Kelola Internal PKP2A III LAN

Tata kelola internal PKP2A III LAN sangat signifikan mendukung kesempurnaan

tertinggi pencapaian kinerja organisasi. Oleh karenanya hal itu menjadi sasaran

strategis PKP2A III LAN yang terakhir, yaitu terwujudnya tata kelola yang baik

berbasis kinerja di PKP2A III LAN. Sasaran strategis tersebut merupakan

tanggungjawab dan wewenang dari Bagian Administrasi, sebagai unit pendukung

di PKP2A III LAN yang mengelola urusan internal. Untuk mengukur capaian sasaran

strategis tersebut telah disusun Indeks Tata Kelola Internal PKP2A III LAN yang

mengkombinasikan beberapa indikator kinerja di Bagian Administrasi. Indeks Tata

Kelola Internal PKP2A III LAN dengan nilai bobot tertentu ditentukan oleh

akuntabilitas organisasi yang dilihat melalui nilai evaluasi internal AKIP; kinerja

anggaran yang dilihat dari persentase realisasi anggaran pada tahun berjalan;

deviasi perencanaan dengan pelaksanaan kegiatan yang dilihat dari rata-rata

konsistensi realisasi anggaran dengan rencana penarikan anggaran;

profesionalisme sumberdaya manusia yang dilihat melalui persentase pegawai

yang menerima pengembangan kompetensi minimal 20 JP/tahun; serta ketepatan

waktu pertanggungjawaban anggaran yang dilihat melalui persentase GUP yang

tepat waktu.

Pada tahun 2018, PKP2A III LAN berhasil mendapatkan nilai indeks tata kelola

internal sebesar 88,84, sedikit dibawah yang ditargetkan yaitu 90,00. Capaian

tersebut merupakan kontribusi dari nilai evaluasi internal AKIP (20,48), persentase

realisasi anggaran pada tahun berjalan (19,09), rata-rata konsistensi realisasi

anggaran dengan rencana penarikan anggaran (9,95), persentase pegawai yang

menerima pengembangan kompetensi minimal 20 JP/tahun (30,00), dan

persentase GUP yang tepat waktu (9,32). Relatif rendahnya pencapaian indikator

kinerja ini dikarenakan rendahnya pencapaian komponen evaluasi internal AKIP

yang hanya memperoleh nilai 68,25, sedangkan pencapaian komponen lainnya

relatif cukup tinggi yaitu di atas 93, bahkan komponen persentase pegawai yang

menerima pengembangan kompetensi minimal 20 JP/tahun mencapai nilai 100.

Bersamaan dengan komponen persentase pegawai yang menerima

pengembangan kompetensi minimal 20 JP/tahun yang nilai bobotnya 30%,

capaian nilai evaluasi internal AKIP tentunya berpengaruh sangat signifikan pada

capaian indeks tata kelola internal PKP2A III LAN dibandingkan dengan komponen

lainnya.

Namun demikian capaian indikator kinerja ini di tahun 2018 bukanlah capaian

yang buruk karena lebih baik dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya

Page 43: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

31

yaitu 86,60. Dalam kerangka perencanaan jangka menengah pun, capaian tahun

ini masih realistis untuk mendukung target akhir indikator kinerja ini di tahun 2019

yaitu, 92. Ditambah dengan beberapa upaya yang telah dilakukan untuk

memperbaiki tata kelola internal di PKP2A III LAN seperti reviu terhadap arsitektur

kinerja di lingkungan LAN RI yang tentunya akan berdampak positif terhadap nilai

evaluasi internal AKIP dan juga nilai indeks tata kelola internal PKP2A III LAN.

Selain itu untuk menjamin tata kelola internal dapat berjalan dengan baik sesuai

standar, pada tahun ini PKP2A III LAN telah melakukan sertifikasi ISO 9001:2015

dan ISO 37001:2016. Khusus untuk ISO 9001:2015 tentang sistem manajemen

mutu diharapkan dapat mengarahkan PKP2A III LAN untuk memiliki sistem

manajemen mutu yang dapat menjamin organisasi untuk menghasilkan produk

yang dapat memenuhi kualifikasi stakeholders serta mendorong tumbuhnya

perbaikan yang berkelanjutan. Termasuk di dalamnya akan mendorong PKP2A III

LAN untuk terus melakukan upaya perbaikan tata kelola internal di lingkungan

PKP2A III LAN menjadi lebih baik.

Beberapa Kegiatan Terkait Perbaikan Tata Kelola Internal di Lingkungan PKP2A III LAN Tahun 2018

Page 44: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

32

Kinerja Anggaran

Proses penganggaran bagi instansi pemerintah merupakan sebuah siklus yang

tidak berhenti pada satu titik, anggaran negara adalah suatu pernyataan tentang

perkiraan pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi dalam suatu

periode di masa depan, serta data dari pengeluaran dan penerimaan yang

sungguh-sungguh terjadi di masa yang lalu.

Anggaran ini disusun untuk dapat digunakan sebagai alat bagi PKP2A III LAN dalam

rangka mencapai tujuan organisasi dengan sasaran kinerja yang telah ditentukan.

Setelah melalui proses pembahasan dengan Kementerian Keuangan, kemudian

ditetapkanlah anggaran PKP2A III LAN pada tahun 2018 dengan beberapa sasaran

kinerja yang telah ditentukan. Namun dalam perjalanannya, anggaran PKP2A III

LAN pada tahun 2018 yang telah ditetapkan tersebut mengalami beberapa kali

perubahan atau revisi. Revisi dilakukan agar penggunaan anggaran menjadi lebih

optimal sekaligus sebagai respon terhadap perubahan kebutuhan dan kebijakan

yang ditetapkan.

Berdasarkan hasil reviu pelaksanaan anggaran tahun 2018, tercatat 5 kali

anggaran (DIPA) PKP2A III LAN mengalami perubahan. Secara detil

perubahan/revisi DIPA pada tahun anggaran 2018 dapat dilihat pada tabel berikut.

REVISI DIPA KEWENANGAN

REVISI KETERANGAN

Pertama DJA Pengalihan anggaran untuk biaya Latsar CPNS; dan Penambahan kegiatan bedah jurnal

Kedua DJA Optimalisasi/Pemotongan anggaran; dan Penambahan sub kegiatan diklat untuk JIK dan SINOPADIK

Ketiga DJA Penambahan belanja pegawai

Keempat DJA Optimalisasi penggunaan anggaran dengan mengalihkan ke belanja modal

Kelima Kanwil DJPB Pengalihan anggaran untuk menutup pagu minus

Dari 5 revisi DIPA PKP2A III LAN tahun 2018, 4 kali revisi diajukan ke Ditjen

Anggaran (DJA) bersamaan dengan revisi anggaran di lingkungan LAN RI,

sedangkan 1 kali revisi diajukan ke Kanwil DJPB Kalimantan Timur.

Page 45: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

33

Total alokasi anggaran PKP2A III LAN setelah revisi untuk tahun 2018 adalah

sebesar Rp.14.085.473.000, sedikit lebih rendah dari pagu awal yang ditetapkan

yaitu sebesar Rp.14.596.068.000. Adapun realisasi penyerapan anggaran secara

total pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp.13.444.514.651 atau

95,45% dari total pagu anggaran. Adapun pagu dan realisasi anggaran berdasarkan

program/ kegiatan yang dilaksanakan oleh PKP2A III LAN pada tahun 2018 dapat

dilihat dalam tabel di bawah ini.

PROGRAM/ KEGIATAN PAGU REALISASI %

Peningkatan Koordinasi Perencanaan, Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Pelayanan Penunjang Pelaksanaan Tugas PKP2A III LAN

7.115.529.000 6.815.159.898 95,78

Pengkajian Kebijakan Dan Inovasi Administrasi Negara, Pembinaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Aparatur PKP2A III LAN

6.969.944.000 6.629.354.753 95,11

Total Anggaran 14.085.473.000 13.444.514.651 95,45

Adapun penyerapan anggaran per bulan tahun 2018 jika dibandingkan dengan

tahun 2017 relatif sama yang cenderung konsisten setiap bulannya sebagaimana

dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Realisasi Anggaran Per Bulan Tahun 2017 dan 2018

1.29 6.69

11.07 17.19

22.21

36.71

49.35

58.89

69.12 74.91

82.07

91.40

1.38 5.27 11.62

20.52 26.63

38.61 45.90

52.46

66.01 70.41

79.13

95.45

-

20

40

60

80

100

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des

2017 2018

Page 46: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

34

Adapun capaian kinerja anggaran PKP2A III LAN berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 214 Tahun 2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja

Anggaran atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian

Negara/Lembaga, kinerja anggaran PKP2A III LAN tahun 2018 masuk dalam

kategori “Baik”. Kondisi terebut didasarkan pada perolehan Nilai Kinerja Anggaran

atas Aspek Implementasi yang mencapai 88,53%. Bahkan jika diukur hingga aspek

manfaat atau ketercapaian sasaran strategis diperoleh Nilai Kinerja Anggaran atas

Aspek Manfaat dan Implementasi yang mencapai 110,00%.

Komponen yang berkontribusi cukup besar terhadap capaian kinerja anggaran

atas aspek implementasi tersebut adalah capaian keluaran (output) kegiatan yang

mencapai 43,56%, dilanjutkan komponen Konsistensi Penyerapan Anggaran

terhadap Perencanaan yang mencapai 18,12%. Besarnya kontribusi komponen

tersebut disebabkan tingginya capaian kinerjanya ditambah dengan bobot nilainya

yang tinggi pula. Adapun komponen Nilai Efisiensi kontribusinya cukup kecil

karena capaiannya memang kecil, sedangkan komponen Penyerapan Anggaran

kontribusinya cukup kecil dikarenakan bobot nilainya yang kecil, meskipun

capaiannya sangat tinggi.

Adapun tingginya perolehan Nilai Kinerja Anggaran atas Aspek Manfaat dan

Implementasi disebabkan oleh tingginya capaian Nilai Kinerja Anggaran atas Aspek

Manfaat yang mencapai 120,72% karena tingginya capaian indikator kinerja

jumlah inovasi yang merupakan hasil co-creation, ditambah lagi nilai bobot yang

tinggi pula, yakni 66,70%. Namun demikian berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 214 Tahun 2017, penilaian kinerja untuk tingkat satuan kerja

seperti PKP2A III LAN cukup pada Nilai Kinerja Anggaran atas Aspek Implementasi.

ASPEK KOMPONEN NILAI BOBOT NILAI KINERJA

Aspek Implementasi (33,3%)

Penyerapan Anggaran 95,45% 9,70% 9,26%

Konsistensi Penyerapan Anggaran terhadap Perencanaan

99,54% 18,20% 18,12%

Capaian Keluaran (output) Kegiatan

100,14% 43,50% 43,56%

Nilai Efisiensi 61,53% 28,60% 17,60%

Aspek Implementasi 88,53% 29,48%

Aspek Manfaat (66,7%) 120,72% 80,52%

Aspek Manfaat dan Implementasi 110,00%

Page 47: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

35

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Page 48: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

36

Kesimpulan

Transparansi dan keterbukaan penggunaan sumber daya negara dalam

menyelenggarakan tugas dan fungsi organisasi pemerintah yang diamanahkan

tidak bisa ditawar-tawar. Setiap tahunnya, PKP2A III LAN terus berupaya untuk

meningkatkan performance-nya baik dari sisi pengkajian kebijakan,

pengembangan inovasi administrasi negara, penyelenggaraan dan pembinaan

pelatihan bagi aparatur, maupun dari sisi pencapaian kinerja lainnya. Kinerja

PKP2A III LAN di tahun 2018 ini dapat dilihat melalui capaian Indikator Kinerja yang

telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja PKP2A III LAN Tahun 2018.

Akhir tahun 2018, PKP2A III LAN dapat merealisasikan 2 Indikator Kinerja sesuai

dengan target yang ditetapkan, yaitu jumlah rekomendasi kebijakan yang menjadi

wacana publik dan jumlah jurnal yang diterbitkan. Satu Indikator Kinerja yang

capaiannya melebihi target yang ditetapkan, yaitu Jumlah inovasi yang merupakan

hasil co-creation, serta terdapat 3 Indikator Kinerja dengan capaiannya di bawah

target yang ditetapkan, yaitu persentase peserta pelatihan kepemimpinan yang

mengalami peningkatan pengetahuan (knowledge improvement) sesuai sasaran

pelatihan, persentase peserta pelatihan teknis, fungsional, dan sosial kultural yang

mengalami peningkatan pengetahuan (knowledge) sesuai sasaran pelatihan, dan

indeks tata kelola internal PKP2A III LAN.

Sementara itu, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214 Tahun 2017

tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian Negara/Lembaga, kinerja anggaran PKP2A III LAN tahun

2018 masuk dalam kategori “Baik”. Komponen yang berkontribusi cukup besar

terhadap capaian kinerja anggaran tersebut adalah capaian keluaran (output)

kegiatan yang mencapai 43,56%, dilanjutkan komponen Konsistensi Penyerapan

Anggaran terhadap Perencanaan yang mencapai 18,12%. Besarnya kontribusi

komponen tersebut disebabkan tingginya capaian kinerjanya ditambah dengan

bobot nilainya yang tinggi pula. Adapun komponen Nilai Efisiensi kontribusinya

cukup kecil karena capaiannya memang kecil, sedangkan komponen Penyerapan

Anggaran kontribusinya cukup kecil dikarenakan bobot nilainya yang kecil,

meskipun capaiannya sangat tinggi.

Pencapaian kinerja PKP2A III LAN tersebut tentu tidak lepas dari berbagai kendala

sehingga ada beberapa capaian yang tidak sesuai dengan target yang telah

ditetapkan sebelumnya. Kendala dalam pelaksanaan pencapaian kinerja Tahun

2018 antara lain peserta pelatihan tidak dapat menyelesaikan pelatihannya

dikarenakan alasan yang di luar jangkauan PKP2A III LAN, perencanaan dan stategi

Page 49: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

37

pencapaian Indikator Kinerja yang kurang matang, dan kebijakan optimalisasi

anggaran.

Beberapa upaya yang dilakukan dalam rangka tindak lanjut kendala tersebut

antara lain: adanya fokus dan target mingguan/bulanan dalam pelaksanaan

kegiatan yang dievaluasi dan dilaporkan secara berkala kepada pimpinan;

konsisten dalam pelaksanaan kegiatan terhadap RPPA; realistik dalam penetapan

target kinerja; menetapkan stategi percepatan pencapaian Indikator Kinerja; dan

mengintegrasikan penilaian kinerja individu dan kinerja lembaga.

Dari evaluasi pelaksanaan kinerja selama tahun 2018, beberapa hal yang perlu

dicatat dari Kinerja PKP2A III LAN antara lain:

1. Dokumen Laporan Kinerja PKP2A III LAN Tahun 2018 merupakan laporan

pertanggungjawaban lembaga atas kegiatan yang telah dilaksanakan pada

tahun tersebut beserta capaiannya, sekaligus wujud akuntabilitas lembaga

dalam rangka menerapkan good governance;

2. Keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan oleh PKP2A III LAN pada tahun 2018

telah sejalan dengan sasaran yang ada dalam Rencana Stratejik;

3. Berdasarkan indikator yang ditetapkan, sebanyak 2 Indikator Kinerja dapat

direalisasikan sesuai dengan target yang ditetapkan, 1 Indikator Kinerja yang

capaiannya melebihi target yang ditetapkan, dan terdapat 3 Indikator Kinerja

dengan capaian di bawah target yang ditetapkan;

4. Kinerja anggaran PKP2A III LAN tahun 2018 sebesar 88,53%, yaitu masuk dalam

kategori “Baik”. Komponen yang berkontribusi cukup besar terhadap capaian

kinerja tersebut adalah Capaian Keluaran (output) kegiatan dan Konsistensi

Penyerapan Anggaran terhadap Perencanaan. Adapun komponen Nilai

Efisiensi dan Penyerapan Anggaran berkontribusi relatif cukup kecil.

Saran

Dari evaluasi pelaksanaan kinerja selama tahun 2018, beberapa saran untuk dapat

meningkatkan capaian kinerja PKP2A III LAN di masa yang akan datang antara lain:

1. Instrumen dan strategi pengukuran indikator kinerja disiapkan secara matang

dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

2. Pencapaian Indikator Kinerja agar direncanakan dengan matang sehingga

tidak sekedar menggugurkan kewajiban, namun benar-benar dapat

diupayakan mewujudkan hasil optimal.

Page 50: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

38

3. Setiap unit kerja secara berkala mengontrol kinerja kegiatan dan anggaran

untuk dievaluasi secara berkala oleh pimpinan dalam rangka pengambilan

kebijakan tindak lanjut.

4. Komitmen yang tinggi dari semua pihak dalam melaksanakan agenda program

dan kegiatan PKP2A III LAN sangat diharapkan dan perbaikan-perbaikan di

masa yang akan datang sangat menentukan capaian kinerja agar lebih

maksimal.

Page 51: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

39

LAMPIRAN

Page 52: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

40

Page 53: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

41

Page 54: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

42

Page 55: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

43

Page 56: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

44

Page 57: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

45

Page 58: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

46

Page 59: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

47

Page 60: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

48

Page 61: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

49

Page 62: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

50

Page 63: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

51

Page 64: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

52

Page 65: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

53

Page 66: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

54

PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 214 TAHUN 2017

Penyerapan Anggaran 95,45%

Target Realisasi

1 Januari 194.908.000 194.909.339

2 Februari 547.989.000 546.735.650

3 Maret 894.950.000 894.918.546

4 April 1.254.252.000 1.254.006.984

5 Mei 860.423.000 860.167.712

6 Juni 1.687.019.000 1.687.020.006

7 Juli 1.026.958.000 1.026.957.831

8 Agustus 925.201.000 925.198.734

9 September 1.908.483.000 1.908.481.767

10 Oktober 619.360.000 619.359.475

11 November 1.167.196.000 1.227.588.727

12 Desember 2.998.734.000 2.299.169.880

14.085.473.000 13.444.514.651

Konsistensi Penyerapan Anggaran terhadap Perencanaan 99,54%

Target (akum) Realisasi (akum)

1 Januari 194.908.000 194.909.339 100,00%

2 Februari 742.897.000 741.644.989 99,83%

3 Maret 1.637.847.000 1.636.563.535 99,92%

4 April 2.892.099.000 2.890.570.519 99,95%

5 Mei 3.752.522.000 3.750.738.231 99,95%

6 Juni 5.439.541.000 5.437.758.237 99,97%

7 Juli 6.466.499.000 6.464.716.068 99,97%

8 Agustus 7.391.700.000 7.389.914.802 99,98%

9 September 9.300.183.000 9.298.396.569 99,98%

10 Oktober 9.919.543.000 9.917.756.044 99,98%

11 November 11.086.739.000 11.145.344.771 99,47%

12 Desember 14.085.473.000 13.444.514.651 95,45%

1194,45%

Page 67: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

55

Capaian Keluaran (output) Kegiatan 100,14%

RVK/TVK π(RIKP/TIKP)^(1/n)

1 951 Layanan Internal (Overhead) 1,00 1,00 1,00

2 952 Layanan Perencanaan 1,00 1,00 1,00

3 953 Layanan Pemantauan dan Evaluasi

1,00 1,00 1,00

4 954 Layanan Manajemen SDM 1,00 1,00 1,00

5 955 Layanan Manajemen Keuangan

1,00 1,00 1,00

6 956 Layanan Manajemen BMN 1,00 1,00 1,00

7 958 Layanan Hubungan Masyarakat dan Komunikasi

1,00 1,00 1,00

8 960 Layanan Manajemen Organisasi

1,00 1,00 1,00

9 962 Layanan Umum 1,00 1,00 1,00

10 994 Layanan Perkantoran 1,00 1,00 1,00

11 001 Layanan Diklat Kepemimpinan dan Pelatihan Dasar CPNS

1,00 1,00 1,00

12 002 Layanan Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik

1,00 1,02 1,02

13 003 Layanan Pelatihan Reform Leader Academy (RLA)

1,00 1,00 1,00

14 004 Layanan Pelatihan Teknis dan Fungsional

1,00 1,00 1,00

15 005 Layanan Pembinaan Pelatihan dan Kewidyaiswaraan

1,00 1,00 1,00

16 007 Rekomendasi Hasil Kebijakan Administrasi Negara di PKP2A III LAN

1,00 1,00 1,00

17 008 Jurnal/Majalah di Bidang Kajian Administrasi Negara di PKP2A III LAN

1,00 1,00 1,00

18 010 Akselerasi Inovasi Tata Kelola Pemerintahan Dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah

1,00 1,00 1,00

Page 68: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

56

Efisiensi 4,61%

Capaian Keluaran

Pagu (PAK) Realisasi (RAK)

PAKi*CKi (PAKi*Cki)-RAKi

1 951 Layanan Internal (Overhead)

1,00 433.112.000 418.257.500 433.112.000 14.854.500

2 952 Layanan Perencanaan

1,00 46.645.000 46.590.988 46.645.000 54.012

3 953 Layanan Pemantauan dan Evaluasi

1,00 29.044.000 29.040.500 29.044.000 3.500

4 954 Layanan Manajemen SDM

1,00 323.541.000 298.543.440 323.541.000 24.997.560

5 955 Layanan Manajemen Keuangan

1,00 76.252.000 76.206.700 76.252.000 45.300

6 956 Layanan Manajemen BMN

1,00 33.198.000 32.934.000 33.198.000 264.000

7 958 Layanan Hubungan Masyarakat dan Komunikasi

1,00 45.200.000 44.328.800 45.200.000 871.200

8 960 Layanan Manajemen Organisasi

1,00 46.765.000 21.557.300 46.765.000 25.207.700

9 962 Layanan Umum 1,00 22.565.000 22.180.600 22.565.000 384.400

10 994 Layanan Perkantoran

1,00 6.059.207.000 5.825.520.070 6.059.207.000 233.686.930

11 001 Layanan Diklat Kepemimpinan dan Pelatihan Dasar CPNS

1,00 4.423.451.000 4.177.471.140 4.423.451.000 245.979.860

12 002 Layanan Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik

1,02 364.709.000 361.509.400 373.805.468 12.296.068

13 003 Layanan Pelati-han Reform Leader Academy (RLA)

1,00 1.137.061.000 1.069.188.000 1.137.061.000 67.873.000

14 004 Layanan Pelatihan Teknis dan Fungsional

1,00 311.100.000 294.077.400 311.100.000 17.022.600

15 005 Layanan Pembi-naan Pelatihan dan Kewidyaiswaraan

1,00 126.940.000 125.955.600 126.940.000 984.400

16 007 Rekomendasi Hasil Kebijakan Administrasi Negara di PKP2A III LAN

1,00 61.337.000 60.253.752 61.337.000 1.083.248

17 008 Jurnal/Majalah di Bidang Kajian Administrasi Negara di PKP2A III LAN

1,00 131.767.000 129.006.598 131.767.000 2.760.402

Page 69: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

57

Efisiensi 4,61%

Capaian Keluaran

Pagu (PAK) Realisasi (RAK)

PAKi*CKi (PAKi*Cki)-RAKi

18 010 Akselerasi Inovasi Tata Kelola Pemerintahan Dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah

1,00 413.579.000 411.892.863 413.579.000 1.686.137

14.094.569.468 650.054.817

Nilai Efisiensi 0,61530235

Capaian Sasaran Kegiatan 120,72%

Sasaran Kegiatan Indikator sasaran Kegiatan Target Realisasi

1 Termanfaatkannya rekomendasi kajian kebijakan

Jumlah rekomendasi kebijakan yang menjadi wacana publik

2 2 1,00

Jumlah jurnal yang diterbitkan

3 3 1,00

2 Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang berkualitas melalui inovasi sektor publik

Jumlah inovasi yang merupakan hasil co-creation

100 219 1,00

3 Terwujudnya penyelenggaraan diklat yang berkualitas

Persentase peserta pelatihan kepemimpinan yang mengalami peningkatan pengetahuan (knowledge improvement) sesuai sasaran pelatihan

100 97,66 1,00

Persentase peserta pelatihan teknis, fungsional, dan sosial kultural yang mengalami peningkatan pengetahuan (knowledge) sesuai sasaran pelatihan

100 98,83 1,00

4 Terwujudnya tata kelola yang baik berbasis kinerja di PKP2A III LAN

Indeks tata kelola internal PKP2A III LAN

90 88,84 1,00

Page 70: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

58

Nilai Kinerja Anggaran Aspek Manfaat dan Implementasi 110,00%

Aspek Implementasi Capaian Bobot Nilai Kinerja

1 Penyerapan Anggaran 95,45% 9,70% 9,26%

2 Konsistensi Penyerapan Anggaran terhadap Perencanaan

99,54% 18,20% 18,12%

3 Capaian Keluaran (output) Kegiatan 100,14% 43,50% 43,56%

4 Nilai Efisiensi 61,53% 28,60% 17,60%

Nilai Kinerja atas Aspek Implementasi 33,30% 88,53% 29,48%

Nilai Kinerja atas Aspek Manfaat 66,70% 120,72% 80,52%

Page 71: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

59

Page 72: Penghargaan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2019/05/LKIP-PKP2A-III-LAN-2018.pdf · Kriteria pengukuran dari indikator kinerja jumlah

60

PUSAT KAJIAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR III

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Jl. HM. Ardhan (Ring Road III) Samarinda Kalimantan Timur Telp: +62 541 7040853 Fax: +62 541 737983

Call Center: +62 851 0504 0854 Email: [email protected]