Upload
vannhan
View
232
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Penghematan Energi Pada Bangunanuntuk menunjang Kebijakan Energi
Nasional
Penghematan Energi Pada Bangunanuntuk menunjang Kebijakan Energi
Nasional
Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa
Mengapa kita harus Hemat Energi dalam penggunaanenergi?
1. Cadangan Energi Fosil Terbatas• Dapat mengurangi penggunaan energi fosil (batu bara, minyak
bumi dan gas bumi yang saat ini dominan). Energi fosil, suatusaat akan habis jika terus dieksploitasi. Dengan menghematpenggunaan energi fosil, pemerintah dapat menyimpannyasebagai cadangan dalam rangka menjaga ketahanan energinasional.
2. Mengurangi Kerusakan Lingkungan Hidup• Mengurangi emisi gas rumah kaca dan kerusakan lingkungan
hidup. Saat ini, sebagian besar energi yang digunakan diIndonesia dari pembakaran energi fosil yang menyebabkanpolusi gas rumah kaca dan pemanasan global, perubahan iklimdan kerusakan lingkungan hidup.
1. Cadangan Energi Fosil Terbatas• Dapat mengurangi penggunaan energi fosil (batu bara, minyak
bumi dan gas bumi yang saat ini dominan). Energi fosil, suatusaat akan habis jika terus dieksploitasi. Dengan menghematpenggunaan energi fosil, pemerintah dapat menyimpannyasebagai cadangan dalam rangka menjaga ketahanan energinasional.
2. Mengurangi Kerusakan Lingkungan Hidup• Mengurangi emisi gas rumah kaca dan kerusakan lingkungan
hidup. Saat ini, sebagian besar energi yang digunakan diIndonesia dari pembakaran energi fosil yang menyebabkanpolusi gas rumah kaca dan pemanasan global, perubahan iklimdan kerusakan lingkungan hidup.
3. Mengurangi Subsidi Pemerintah untuk Energi Fosil• Saat ini subsidi pemerintah untuk energi fosil mendekati
Rp 300 triliun untuk BBM dan Rp. 101 T untuk Listrik. Jikakita berhasil menggunakan energi secara efisien, makasubsidi pemerintah untuk energi fosil dapat dikurangi
4. Memberikan Keuntungan bagi Pengguna Energi• Efisiensi berdampak langsung pada pengurangan biaya
oleh pengguna energi. Industri barang dan jasa menjadilebih produktif dan kompetitif jika biaya pemakaianenergi dapat ditekan. Pada sektor rumah tangga,penghematan energi juga mengurangi biaya pemakaianlistrik dan gas suatu rumah tangga.
3. Mengurangi Subsidi Pemerintah untuk Energi Fosil• Saat ini subsidi pemerintah untuk energi fosil mendekati
Rp 300 triliun untuk BBM dan Rp. 101 T untuk Listrik. Jikakita berhasil menggunakan energi secara efisien, makasubsidi pemerintah untuk energi fosil dapat dikurangi
4. Memberikan Keuntungan bagi Pengguna Energi• Efisiensi berdampak langsung pada pengurangan biaya
oleh pengguna energi. Industri barang dan jasa menjadilebih produktif dan kompetitif jika biaya pemakaianenergi dapat ditekan. Pada sektor rumah tangga,penghematan energi juga mengurangi biaya pemakaianlistrik dan gas suatu rumah tangga.
Arah kebijakan utama pemerintah meliputi:• Konservasi Energi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan
dan pemanfaatan energi (Demand Side).• Diversifikasi Energi untuk meningkatkan pangsa energi baru
terbarukan dalam bauran energi nasional (Supply Side).• Definisi konservasi energi pada PP No. 70 Tahun 2009 tentang
Konservasi Energi, adalah upaya sistematis, terencana, danterpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeriserta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya.
Pelaksanaan konservasi energi mencakup : Penyediaan Energi Pengusahaan Energi Pemanfaatan Energi Konservasi Sumber Daya Energi
• Konservasi Energi untuk meningkatkan efisiensi penggunaandan pemanfaatan energi (Demand Side).
• Diversifikasi Energi untuk meningkatkan pangsa energi baruterbarukan dalam bauran energi nasional (Supply Side).
• Definisi konservasi energi pada PP No. 70 Tahun 2009 tentangKonservasi Energi, adalah upaya sistematis, terencana, danterpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeriserta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya.
Pelaksanaan konservasi energi mencakup : Penyediaan Energi Pengusahaan Energi Pemanfaatan Energi Konservasi Sumber Daya Energi
Indikator Energi• Indikator energi dapat dilihat dari elastisitas energi dan intensitas
energi.• Elastisitas energi adalah perbandingan antara laju pertumbuhan
konsumsi energi dengan laju pertumbuhan ekonomi. Semakin kecilangka elastisitas, maka semakin efisien penggunaan energi di suatunegara. Elastisitas energi Indonesia pada tahun 2009 masih cukuptinggi yaitu 2,69. Sebagai perbandingan, menurut penelitianInternational Energy Agency pada tahun 2009, angka elastisitasThailand adalah 1,4, Singapura 1,1 dan negara-negara maju berkisardari 0,1 – 0,6.
• Intensitas energi : jumlah konsumsi energi per Produksi DomestikBruto (PDB). Indonesia pada tahun 2009 = 565 TOE (ton-oil-equivalent) per 1 juta USD. Artinya, untuk meningkatkan PDBsebesar 1 juta USD, Indonesia memerlukan energi sebanyak 565TOE. Malaysia = 439 TOE/juta USD, Rata-rata negara maju dalamOECD (Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan) = 164TOE/juta USD.
• Angka elastisitas dan intensitas energi di atas,menunjukkan bahwapemakaian energi di Indonesia masih belum efisien.
Indikator Energi• Indikator energi dapat dilihat dari elastisitas energi dan intensitas
energi.• Elastisitas energi adalah perbandingan antara laju pertumbuhan
konsumsi energi dengan laju pertumbuhan ekonomi. Semakin kecilangka elastisitas, maka semakin efisien penggunaan energi di suatunegara. Elastisitas energi Indonesia pada tahun 2009 masih cukuptinggi yaitu 2,69. Sebagai perbandingan, menurut penelitianInternational Energy Agency pada tahun 2009, angka elastisitasThailand adalah 1,4, Singapura 1,1 dan negara-negara maju berkisardari 0,1 – 0,6.
• Intensitas energi : jumlah konsumsi energi per Produksi DomestikBruto (PDB). Indonesia pada tahun 2009 = 565 TOE (ton-oil-equivalent) per 1 juta USD. Artinya, untuk meningkatkan PDBsebesar 1 juta USD, Indonesia memerlukan energi sebanyak 565TOE. Malaysia = 439 TOE/juta USD, Rata-rata negara maju dalamOECD (Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan) = 164TOE/juta USD.
• Angka elastisitas dan intensitas energi di atas,menunjukkan bahwapemakaian energi di Indonesia masih belum efisien.
Inpres No 2/2008(PenghematanEnergi & Air)
PP No 70/2009(Konservasi Energi)Mencapai
elastisitasenergi < 1pada 2025
Mencapaielastisitasenergi < 1pada 2025
Instruksi ke kantor pemerintahan agar :• menghemat penggunaan energi dan air•Membuat tim khusus untuk memonitorimplementasi penghematan energi dan air
Instruksi ke kantor pemerintahan agar :• menghemat penggunaan energi dan air•Membuat tim khusus untuk memonitorimplementasi penghematan energi dan air
Aturan untukpengguna energibesar agarmenunjuk manajerenergi danmelakukan auditenergi
Penerapan labelingenergi padaperalatan
Aturan untukpengguna energibesar agarmenunjuk manajerenergi danmelakukan auditenergi
Penerapan labelingenergi padaperalatan
KebijakanTerkait Konservasi Energi
Rencana Induk konservasienergi nasional (RIKEN) 2005
PeraturanPresiden No5/2006 (Kebijakan EnergiNasional)
UU No 30/2007(Energi)
Inpres No 2/2008(PenghematanEnergi & Air)
Mengurangi intensitasenergi sekurangnya 1 %per tahun hingga 2025
Mengurangi intensitasenergi sekurangnya 1 %per tahun hingga 2025
Mencapaielastisitasenergi < 1pada 2025
Mencapaielastisitasenergi < 1pada 2025
• Pemerintah, produsen,dan konsumen memilikitanggung jawab dalamimplementasi konservasienergi.
• Pemerintah akanmemberikan insentif &disinsentif dalamimplementasi konservasienergi
• Pemerintah, produsen,dan konsumen memilikitanggung jawab dalamimplementasi konservasienergi.
• Pemerintah akanmemberikan insentif &disinsentif dalamimplementasi konservasienergi
Aturan untukpengguna energibesar agarmenunjuk manajerenergi danmelakukan auditenergi
Penerapan labelingenergi padaperalatan
Aturan untukpengguna energibesar agarmenunjuk manajerenergi danmelakukan auditenergi
Penerapan labelingenergi padaperalatan
Peraturan perundang-undangan yang terkaitdengan aktivitas penghematan energi
Undang -Undang
• UU No. 8 tahun 1999 (PerlindunganKonsumen)
• UU No. 30 tahun 2007 (Energi)• UU No. 30 tahun 2009
(Ketenagalistrikan)
• PP No. 102 Tahun 2000 (StandardisasiNasional)
• PP No. 3 Tahun 2005 (Penyediaan danPemanfaatan Tenaga Listrik)
• PP No.70 Tahun 2009 (Konservasi Energi)
PeraturanPemerintah
ENERGY STANDARD & LABEL (ES&L)
SNISafety
SNIPerformance
Label HematEnergi
SNISafety
SNIPerformance
Label HematEnergi
• untuk produk pemanfaat listrik• Melindungi konsumen• Diatur oleh Kementerian Perindustrian
Cont’d
Untuk peralatan rumah tangga dansejenisnya
Informasi mengenai konsumsi energi Diatur oleh Kementerian Energi danSumber Daya Mineral
Peraturan Menteri ESDM
Peraturan Menteri SNI Terkait Keterangan
PerMen ESDM No. 0038 Tahun 2005 SNI 04-6292.1-2003Keselamatan Pemanfaat Tenaga Listrik untukrumah tangga dan sejenisnya Bagian 1:Persyaratan Umum
PerMen ESDM No.11 Tahun 2007 SNI 04-6292.2.80-2006Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya-KeselamatanBagian 2.80: Persyaratan khususuntuk Kipas Angin
SNI 04-6959.1-2003 Perlengkapan - Kendali lampu - Bagian 1:Persyaratan umum dan keselamatan
SNI 04-6959.2.3-2003Perlengkapan - Kendali lampu - Bagian 2-3:Persyaratan khusus ballas elektronik disuplaia.b. untuk lampu fluoresen
PerMen ESDM No.06 Tahun 2011 SNI IEC 60969:2009Pembubuhan Label Tanda Hemat EnergiUntuk Lampu Swabalast
PerMen ESDM No.15 Tahun 2009
Peraturan Menteri SNI Terkait Keterangan
PerMen ESDM No. 0038 Tahun 2005 SNI 04-6292.1-2003Keselamatan Pemanfaat Tenaga Listrik untukrumah tangga dan sejenisnya Bagian 1:Persyaratan Umum
PerMen ESDM No.11 Tahun 2007 SNI 04-6292.2.80-2006Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya-KeselamatanBagian 2.80: Persyaratan khususuntuk Kipas Angin
SNI 04-6959.1-2003 Perlengkapan - Kendali lampu - Bagian 1:Persyaratan umum dan keselamatan
SNI 04-6959.2.3-2003Perlengkapan - Kendali lampu - Bagian 2-3:Persyaratan khusus ballas elektronik disuplaia.b. untuk lampu fluoresen
PerMen ESDM No.06 Tahun 2011 SNI IEC 60969:2009Pembubuhan Label Tanda Hemat EnergiUntuk Lampu Swabalast
PerMen ESDM No.15 Tahun 2009
Menteri Perdagangan & Menteri Perindustrian Kepmen No.14/M-DAG/PER/3/2007 tentang
standarisasi jasa bidang perdagangan danpengawasan SNI terhadap barang dan jasa yangdiperdagangkan Kepmen No.19/M-DAG/PER/5/2009 tentang
Pendaftaran petunjuk penggunaan (Manual) dankartu jaminan/garansi purna jual dalam bahasaIndonesia bagi produk telematika dan elektronika Kepmen No.62/M-DAG/PER/12/2009 diubah
menjadi Kepmen No.22/M-DAG/PER/5/2010tentang Kewajiban pencantuman Label pada Barang Kepmen 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar
Nasional Indonesia Bidang Industri
Kepmen No.14/M-DAG/PER/3/2007 tentangstandarisasi jasa bidang perdagangan danpengawasan SNI terhadap barang dan jasa yangdiperdagangkan Kepmen No.19/M-DAG/PER/5/2009 tentang
Pendaftaran petunjuk penggunaan (Manual) dankartu jaminan/garansi purna jual dalam bahasaIndonesia bagi produk telematika dan elektronika Kepmen No.62/M-DAG/PER/12/2009 diubah
menjadi Kepmen No.22/M-DAG/PER/5/2010tentang Kewajiban pencantuman Label pada Barang Kepmen 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar
Nasional Indonesia Bidang Industri
TAHAPAN INSENTIF-DISINSENTIF DALAM PROGRAM ESL
PROGRAM LABELISASI PENENTUAN SPESIFIKASIPRODUK YG MENDAPAT INSENTIF DAN DISINSENTIF
Manajemen Energi
47%
55%
57%
57%
65%
25%
27%
22%
16%
15%
22%
4%
5%
14%
3%
6%
14%
16%
13%
17%
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Office building
Government office
Shopping mall
Hospital
Hotel
Air-conditioner Lighting + Outlet Elevator Others
Konsumsi listrik Bangunan Komersial
16
47%
55%
57%
57%
65%
25%
27%
22%
16%
15%
22%
4%
5%
14%
3%
6%
14%
16%
13%
17%
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Office building
Government office
Shopping mall
Hospital
Hotel
Air-conditioner Lighting + Outlet Elevator Others
Kebanyakan konsumsi energi berasal darisistem tata udara dan pencahayaan.
JICA Study (2008)
Pendekatan Manajemen Energi
Manajemen Energi yang terintegrasi
Tingkatan Program Manajemen Energi
• Management Demand Side• Pemeliharaan Peralatan / perawatan / prosedur
pengoperasian peralatan yang baik• Modifikasi Peralatan untuk mengurangi rugi-rugi
sehingga meningkatkan efisiensi.• Penggantian peralatan / penambahan system
• Management Demand Side• Pemeliharaan Peralatan / perawatan / prosedur
pengoperasian peralatan yang baik• Modifikasi Peralatan untuk mengurangi rugi-rugi
sehingga meningkatkan efisiensi.• Penggantian peralatan / penambahan system
Konsumsi Energi Spesifik (KES)KES merupakan perbandingan antara besar konsumsi energi listrik
dengan jumlah produk yang dihasilkanPola/Trend pemakaian energi dapat diketahui dengan
membandingkan KES perbulan, sehingga dapat dianalisis apabilaterjadi perubahan KES, yang selanjutnya dapat diupayakanpenghematan energi.
• Perhitungan KES dapat dilakukan secara umum, yaitumembandingkan total konsumsi energi listrik dengan totalproduksi yang dihasilkan pada suatu Industri.
• Atau KES dapat dihitung lebih spesifik yaitu KES per peralatan,yaitu membandingkan total konsumsi energi suatu peralatandengan produk yang dihasilkan oleh peralatan tersebut. Data KESini lebih akurat dalam memonitoring performance suatuperalatan tersebut. akan tetapi lebih sulit dan membutuhkanbiaya tinggi apabila ingin dilakukan.
• Perhitungan KES dapat dilakukan secara umum, yaitumembandingkan total konsumsi energi listrik dengan totalproduksi yang dihasilkan pada suatu Industri.
• Atau KES dapat dihitung lebih spesifik yaitu KES per peralatan,yaitu membandingkan total konsumsi energi suatu peralatandengan produk yang dihasilkan oleh peralatan tersebut. Data KESini lebih akurat dalam memonitoring performance suatuperalatan tersebut. akan tetapi lebih sulit dan membutuhkanbiaya tinggi apabila ingin dilakukan.
Kemungkinan Penghematan
OBJEK PENGHEMATAN
AUDIT Energi Listrik Pd Sistem Penerangan• Pendataan jumlah, jenis, spesifikasi dan konsumsi energi Penerangan
listrik pada Bangunan• Ukur tingkat iluminasi dari setiap ruangan bandingkan dengan tingkat
kebutuhan untuk masing masing ruangan tersebut
R. AHU 85 100 di bawah standarR. Panel kontrol 60 150 di bawah standarR. Tidur Asrama 105 100 di atas standarDapur 165 150 di atas standarKantin 90-322 100 di atas standarR. Tamu Hostel 97 100 di bawah standarToilet 68 200 di bawah standarMedical record 200 200 standarResepsionis 326 150 di atas standarKoridor 175 50 di atas standarR. ICU & CVC 128 200 di bawah standarR. Rapat 264 200 di atas standarR. Tunggu 262-700 100 di atas standarR. Kerja 241 200 di atas standarR. Periksa 266 200 di atas standarR. Dokter 312 250 di bawah standarR. Pasien 294 200 di atas standar
Tingkat pencahayaan (Lux)Terukur Dianjurkan KeteranganNama Ruangan
R. AHU 85 100 di bawah standarR. Panel kontrol 60 150 di bawah standarR. Tidur Asrama 105 100 di atas standarDapur 165 150 di atas standarKantin 90-322 100 di atas standarR. Tamu Hostel 97 100 di bawah standarToilet 68 200 di bawah standarMedical record 200 200 standarResepsionis 326 150 di atas standarKoridor 175 50 di atas standarR. ICU & CVC 128 200 di bawah standarR. Rapat 264 200 di atas standarR. Tunggu 262-700 100 di atas standarR. Kerja 241 200 di atas standarR. Periksa 266 200 di atas standarR. Dokter 312 250 di bawah standarR. Pasien 294 200 di atas standar
Tingkat pencahayaan (Lux)Terukur Dianjurkan KeteranganNama Ruangan
Peluang penghematan Energi pada Motor Penggerak
Peluang efisiensi pada Motor Penggerak
Prosentasi losses pada motor penggerak
Peluang 1 : Korektif suply listrik
•Pelihara level tegangan sedekat mungkin dng nameplatemaksimum deviasi 5%, pada teg.kurang 5%, maka rugitembaga naik sebesar 10%
•Minimalkan ketidakseimbangan fasa dng tolerasni 1%(Deviasi 3,5% 1 faa dari rata-rata fasanya menaikkantemperatur motor hingga 14% dan berkurangnya unjukkerja motor)
•Pelihara faktor daya yang tinggi utk mengurangi rugisistem distribusi
•Avoid excessive harmonit content
•Gunakan kabel dengan ukuran lebih untuk mengurangirugi tembaga (menggunakan ukuran kabel lebih besarpayback periodnya +/- 1 tahun)
•Pelihara level tegangan sedekat mungkin dng nameplatemaksimum deviasi 5%, pada teg.kurang 5%, maka rugitembaga naik sebesar 10%
•Minimalkan ketidakseimbangan fasa dng tolerasni 1%(Deviasi 3,5% 1 faa dari rata-rata fasanya menaikkantemperatur motor hingga 14% dan berkurangnya unjukkerja motor)
Peluang ke 2 :Improve EfisiensiMotor
•Lilit ulang motor induksi
•Atur temperatur drive motor
•Gunakan sistem pengaturan on/off,menggunakan timer, PLC dan lainlain untukmotor jika diperlukan (sedrhana tapi seringkaliefektif utk kondisi-kondisi tertentu)
•Pasang pengatur kecepatan jika bebanbervariasi, (penggantian damper, katuppengatur, atau peralatan yg tidak efisien)
•Sesuaikan ukuran motor dengan kebutuhanbeban Seringkali motor bekerja hanyamelayani 65% dari beban penuh(Hampir 50%motor bekerja lebih rendah dari 65% beban)
Peluang ke 3:Penyesuaiansistem yglebih baik
•Gunakan sistem pengaturan on/off,menggunakan timer, PLC dan lainlain untukmotor jika diperlukan (sedrhana tapi seringkaliefektif utk kondisi-kondisi tertentu)
•Pasang pengatur kecepatan jika bebanbervariasi, (penggantian damper, katuppengatur, atau peralatan yg tidak efisien)
•Sesuaikan ukuran motor dengan kebutuhanbeban Seringkali motor bekerja hanyamelayani 65% dari beban penuh(Hampir 50%motor bekerja lebih rendah dari 65% beban)
Peluang ke 4: AturBeban dan OptimisasiProses
•Ubah atau konfigurasi ulangproses atau gunakan sesuaikebutuhan sehingga input powerlebih rendah. Perhatikan ukuranducting dan pipa. Dapatkahproses di improve? Apakahproses ini membutuhkan banyakenergi
•Turunkan ukuran pompa, kipas,kompresor atau beban lainnya
•Pasang susbsistem mekanikalyang lebih efisien. Apakahkopling, gerabox, fan, ataupompa efisien?
•Ubah atau konfigurasi ulangproses atau gunakan sesuaikebutuhan sehingga input powerlebih rendah. Perhatikan ukuranducting dan pipa. Dapatkahproses di improve? Apakahproses ini membutuhkan banyakenergi
•Turunkan ukuran pompa, kipas,kompresor atau beban lainnya
•Pasang susbsistem mekanikalyang lebih efisien. Apakahkopling, gerabox, fan, ataupompa efisien?
Rugi-rugi Karena Harmonik
‘Sinusoidal’ tegangansuplai
Beban non-liniear
Semua beban non-linear menciptakan harmonik
Harmonik = gelombang terdistorsi – bagian 50Hz/60Hz dalam gelombang
Dari mana harmonik berasal?
• Power electronics, converters, drives...
– Rectifiers– Inverters– ...
• Uninterruptible power supplies (UPS)• Sistem Lampu Fluorescent
© UNIVERSITAS INDONESIADecember 11, 2014 | Slide 36
• Power electronics, converters, drives...
– Rectifiers– Inverters– ...
• Uninterruptible power supplies (UPS)• Sistem Lampu Fluorescent
Gelombang segi tiga Penyearah
Flat top Voltage Notched Voltage
1. Dua Faktor Daya
•• PerpindahanPerpindahan / Displacement Power/ Displacement Power FaktorFaktor
– Sama dengan perpindahan sudut antara fundamental tegangan danfundamental arus
– Sama dengan kW / kVA hanya untuk sinusoidal V, I•• Total PowerTotal Power FaktorFaktor
– Ukuran dari kW / kVA– Termasuk efek harmonik– Kapasitor yang benar hanya perpindahan PF.
Total PF < DPF
Masalah yang dihasilkan harmonik
•• PerpindahanPerpindahan / Displacement Power/ Displacement Power FaktorFaktor
– Sama dengan perpindahan sudut antara fundamental tegangan danfundamental arus
– Sama dengan kW / kVA hanya untuk sinusoidal V, I•• Total PowerTotal Power FaktorFaktor
– Ukuran dari kW / kVA– Termasuk efek harmonik– Kapasitor yang benar hanya perpindahan PF.
Total PF < DPF
Peak 100% 133% 168% 204%
RMS 100% 105% 108% 110%
0% 33% 39% 44%
2. Total harmonik Distorsi
3. Gangguan di pemutus sirkuit3. Meningkatkan Termal RMSMeningkatkan Magnitude Puncak
4. Sekering putus
• Pemanasan yang berlebih pada perangkat pemanas
Distorsi Peningkatan RMS
Rugi-rugi # R . I2RMS = R . I1
2 + R . Ih2
5. Rugi-rugi
6. Kabel Daya- Kabel yang termasuk dalam sistem resonansi dapat
terkena tegangan stres dan korona, yang dapatmengakibatkan kerusan isolasi
- Penyebab kabel derating, arus nonsinusoidal dalamkonduktor menyebabkan pemanasan tambahan,
menguatkan rugi-rugi I2 Rac.
6. Kabel Daya- Kabel yang termasuk dalam sistem resonansi dapat
terkena tegangan stres dan korona, yang dapatmengakibatkan kerusan isolasi
- Penyebab kabel derating, arus nonsinusoidal dalamkonduktor menyebabkan pemanasan tambahan,
menguatkan rugi-rugi I2 Rac.
7. Motor dan Generator- Peningkatan pemanasan akibat rugi-rugi inti dantembaga pada frekuensi harmonik- Berdenyut dan mengurangi torsi (penolakan startingatau peningkatan slip)
© UNIVERSITAS INDONESIADecember 11, 2014 | Slide 42
8. Pemanasan Transformer- Tranformer memberikan rata-rata tegangan dan aruspenuh (hanya) dengan sinusoidal, tegangan seimbang danarus THD kurang dari 5 %
Pengukur Harmonik
© UNIVERSITAS INDONESIADecember 11, 2014 | Slide 43
CONTOH PELUANG PENGHEMATANENERGI
Matriks Manajemen EnergiTINGKAT KEBIJAKAN DAN SISTEM ORGANISASI SISTEM KOMUNIKASI PENGAWASAN DAN
PELAPORAN KESADARAN INVESTASI
4
Komitmen perusahaan ataukorporat terhadap Sistem
Manajemen Energi mencakup :Kebijakan, Sistem kerja dan
rencana Kerja.
Organisasipenanggungjawab
penggunaan energi sudahterintegrasi dalam struktur
manajemen.
Manajer energi beserta stafsudah menggunakan sistemkomunikasi terpadu dalampengaturan penggunaan
energi
Menentukan target,mengawasi konsumsi energi,
menangani permasalahandan mengevaluasi
penggunaan energi dalamhubungannya dengan
produksi
Sosialisasi pentingnyakonservasi dan efisiensienergi kepada seluruh
karyawan dan pihak yangberkepentingan
Perusahaan dalammelakukan investasi,sudah beriorentasi
efisiensi energi
3
Sudah ada kebijakanmanajemen energi, tetapibelum nformal konservasi
energi dan belum adakomitmen dari PimpinanPersahaan atau Korporat
Manajer energi yangaccountable pada komiteenergi yang diketuai oleh
anggota dari salahseorang manajemen
puncak
Tim pelaksana mengaturkomunikasi untuk pengaturandan pengawasan konsumsi
energi
Laporan pengawasan danpencapaian belum seluruhnya
berdasarkan pengukuran,tanpa ada feed back dari
pengguna
Program pelatihan untukstaf, peningkatankesadaran dan
kampanye reguler
Kriteria pay back untuksemua investasi. Kajian
singkat untukmembangun baru danpeluang peningkatanefisiensi penggunaan
energi.
Sudah ada kebijakan energiinformal yang dibuat olehkepala devisi, atau kepala
departemen, akan tetapi belummenjadi kebijakan Perusahaan
Manajer energi sudahada, namun dukungandan penugasan belum
jelas.
Ada komunikasi denganpengguna energi utama,dikoordinir oleh seorang
manajer
Laporan monitoring dansasaran untuk masing-masingindividu berdasar pada sub-metering/ monitoring tetapi
penghematan tidak dilaporkanpada pengguna secara efektif
Sudah ada alokasi danauntuk manajemen energi,
serta beberapa stafdiikutkan dalam pelatihan
Investasi menggunakankriteria short term pay
back criteria2
Sudah ada kebijakan energiinformal yang dibuat olehkepala devisi, atau kepala
departemen, akan tetapi belummenjadi kebijakan Perusahaan
Manajer energi sudahada, namun dukungandan penugasan belum
jelas.
Ada komunikasi denganpengguna energi utama,dikoordinir oleh seorang
manajer
Laporan monitoring dansasaran untuk masing-masingindividu berdasar pada sub-metering/ monitoring tetapi
penghematan tidak dilaporkanpada pengguna secara efektif
Sudah ada alokasi danauntuk manajemen energi,
serta beberapa stafdiikutkan dalam pelatihan
Investasi menggunakankriteria short term pay
back criteria
1
Ada ketertarikan tentangmanajemen energi, tetapi
belum dibuat suatu kebijakantertulis, karena dianggap
sesuatu yang tidak terlalumenentukan.
Manajer energi dilakukanoleh seseorang bersifat
paruh waktu denganpengaruh dan otoritas
terbatas
Komunikasi antara penggunaenergi dengan jajaran
pimpinan hanya melaluiinvoice penggunaan dan
biaya energi
Laporan biaya berdasar padadata tagihan. Engineer
mengkompilasi laporan untukpenggunaan internal
berkaitan dengan departementeknis
Ada komunikasi informaldan tidak sistimatis untukmeningkatkan kesadaran
tentang efisiensi dankonservasi energi
Hanya langkah berbiayarendah atau tanpa biaya
dalam dalam usahakonservasi energi yang
dilakukan
0 Tidak ada sama sekalikebijakan manajemen,
Tidak ada manajer energiatau formal organisasi
yang bertanggung jawabterhadap penggunaan
energi
Tak ada komunikasi antarapimpinan dengan pengguna
energi
Tidak ada sistem informasi.Tidak ada akuntansi konsumsi
bahan bakar dan energi
Tidak ada sosialisasitentang efisiensi dan
konservasi energi
Tidak ada investasi padapeningkatan efisiensi
energi
Rekomendasi Non TeknisNo. Rekomendasi non-teknis Tujuan / Manfaat
1. Pembentukan Komite Energi
melaksanakan usaha konservasi energi secara lebih serius mengelola penggunaan energi baik energi listrik maupun energi termal memberi masukan kepada pihak manajemen mengenai program-program
penghematan yang mungkin dilakukan di lingkungan perusahaan
2. Kampanye ”Hemat Energi” melaluihimbauan, pengumuman atau aturan
mensosialisasikan budaya ”Hemat Energi” mengefisienkan biaya energi
Terus menugaskan staf dan karyawanuntuk mengikuti pelatihan di bidangkonservasi energi
membekali staf dan karyawan dengan wawasan, pengetahuan dan teknikmelakukan usaha konservasi energi sesuai bidang tugasnya masing-masing.Pelatihan dapat diperoleh dari berbagai institusi yang berkaitan dengankonservasi energi.
3.Terus menugaskan staf dan karyawanuntuk mengikuti pelatihan di bidangkonservasi energi
membekali staf dan karyawan dengan wawasan, pengetahuan dan teknikmelakukan usaha konservasi energi sesuai bidang tugasnya masing-masing.Pelatihan dapat diperoleh dari berbagai institusi yang berkaitan dengankonservasi energi.
4.Pemeliharaan yang baik, pada semuaperalatan yang akan mempengaruhifungsi dan keandalan dapur agar tetapterjaga
Kontinuitas dan keandalan dapur agar tetap terjaga Down time dapur yang tidak terjadwal dapat dihindari Perbaikan tap to tap time
5. Pengadaan peralatan keselamatan danpengukuran listrik
Untuk memonitor penggunaan/ konsumsi energi listrik Untuk menjaga keselamatan pegawai dalam bekerja
Peluang Penghematan Energi
• Perbaikan Temperatur Motor PM-0201A• Perbaikan Faktor Daya pada Incoming 11 kV
dari 0,78 menjadi 0,85• Perbaikan Faktor Daya pada Motor
PM0301A dari 0,3 menjadi 0,85• Penyesuaian Sistem Pencahayaan dan Tata
Udara• Optimasi Sistem Suplai dan Demand Daya
Listrik
• Perbaikan Temperatur Motor PM-0201A• Perbaikan Faktor Daya pada Incoming 11 kV
dari 0,78 menjadi 0,85• Perbaikan Faktor Daya pada Motor
PM0301A dari 0,3 menjadi 0,85• Penyesuaian Sistem Pencahayaan dan Tata
Udara• Optimasi Sistem Suplai dan Demand Daya
Listrik
Ringkasan Rekomendasi Teknis
No Peluang Implementasi Konservasi EnergiPenghematan Energi
(kWh/bulan)
TotalPenghematn(Rp/bulan)
1 Perbaikan Temperatur Lilitan Motor PM-0201A 20.160 24.321.830
2 Penambahan Kapasitor Bank pada Incoming 11 kV 14.853 17.919.2532 Penambahan Kapasitor Bank pada Incoming 11 kV 14.853 17.919.253
3 Penambahan Kapasitor Bank pada Motor PM 0301A 5.155 6.219.198
4 Penggantian Trafo 7500 kVA menjadi 2500 kVA 297.540 358.964.158
5 Penggantian Trafo 7500 kVA menjadi 4000 kVA 123.984 149.579.257
TOTAL PENGHEMATAN PERBULAN (1+2+3+4) 407.424.440
TOTAL PENGHEMATAN PERBULAN (1+2+3+5) 198.039.539
INSTALASI PENGOLAHAN AIR 1
Qtotal = QP1 + QP2 + QP3 + QP4 + QP5 + Qstasiun kebayoran
PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI LISTRIK
KeteranganNon MV-
VSDMV-VSD (kW) Saving (%)
( kW ) Manual PLC Manual PLC
Total konsumsi energli listrik / hari 16,704.88 7,269.61 7,969.51 56% 52%
Rata-rata konsumsi listrik @ 2400 LPS 889.66 489.93 516.54 45% 42%
Rata-rata konsumsi listrik @ 1800 LPS 777.05 285.93 302.22 63% 61%
Rata-rata konsumsi listrik @ 1700 LPS 702.45 240.70 295.00 66% 58%
Rata-rata konsumsi listrik @ 1100 LPS 477.37 214.48 228.05 55% 52%Rata-rata konsumsi listrik @ 1100 LPS 477.37 214.48 228.05 55% 52%
0.00200.00400.00600.00800.00
1000.00
kWh
Time
Perbandingan pemakaian energi listrik
Non-MV-VSD
MV-VSD (manual)
MV-VSD (PLC)
PERBANDINGAN KONSUMSI DAN BIAYA ENERGI LISTRIK
Time Non MV-VSD MV-VSD ( manual operation ) MV-VSD ( PLC operation )kWh LWBP (Rp.803) WBP (Rp.1204.5) kWh LWBP (Rp.803) WBP (Rp.1204.5) kWh LWBP (Rp.803) WBP (Rp.1204.5)
8:00 998.37 801,693.06 489.93 393,415.92 516.54 414,780.649:00 995.88 799,693.71 285.93 229,605.26 302.22 242,685.70
10:00 712.10 571,815.87 285.93 229,605.26 302.22 242,685.7011:00 711.92 571,669.57 240.70 193,285.25 295.00 236,886.7012:00 705.36 566,402.97 240.70 193,285.25 295.00 236,886.7013:00 695.03 558,112.96 240.70 193,285.25 295.00 236,886.7014:00 697.71 560,258.61 240.70 193,285.25 295.00 236,886.7015:00 698.07 560,551.20 285.93 229,605.26 302.22 242,685.7016:00 702.14 563,818.44 285.93 229,605.26 302.22 242,685.7017:00 701.90 563,623.38 489.93 393,415.92 516.54 414,780.6418:00 975.30 1,174,743.66 489.93 590,123.89 516.54 622,170.9619:00 975.23 1,174,670.52 240.70 289,927.87 295.00 355,330.0520:00 693.88 835,779.65 240.70 289,927.87 295.00 355,330.0521:00 690.36 831,537.11 214.48 258,338.62 228.05 274,689.1622:00 442.41 532,877.19 214.48 258,338.62 228.05 274,689.1622:00 442.41 532,877.19 214.48 258,338.62 228.05 274,689.1623:00 442.59 355,397.75 214.48 172,225.75 228.05 183,126.110:00 442.71 355,495.28 214.48 172,225.75 228.05 183,126.111:00 442.10 355,007.63 214.48 172,225.75 228.05 183,126.112:00 440.70 353,886.04 214.48 172,225.75 228.05 183,126.113:00 440.70 353,886.04 214.48 172,225.75 228.05 183,126.114:00 438.03 351,740.39 240.70 193,285.25 295.00 236,886.705:00 687.44 552,017.36 489.93 393,415.92 516.54 414,780.646:00 983.31 789,599.39 489.93 393,415.92 516.54 414,780.647:00 991.63 796,280.17 489.93 393,415.92 516.54 414,780.64
Total 16,704.88 10,380,949.85 4,549,608.12 7,269.61 4,713,055.63 1,686,656.87 7,969.51 5,144,710.03 1,882,209.39
Total cost/day (Rp) 14,930,557.97 6,399,712.50 7,026,919.43
Total cost/month (Rp) 447,916,739.12 191,991,375.08 210,807,582.81
saving 255,925,364.05 237,109,156.3257% 53%
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
Item Pekerjaan Biaya
Pekerjaan Sipil Rp. 572.000.000,-
Pekerjaan Electrical Rp. 3.576.100.000,-
Jumlah Investasi Rp. 4.148.100.000,-
NILAI INVESTASI MV-VSD STASIUN POMPA JAKARTA, IPA I
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
Metode ParameterMode
KeteranganManual PLC
PP PP < 5 tahun 1.35 tahun 1.46 tahun Layak
NPV NPV harus bernilai positif Rp. 8,277,234,797.30 Rp.7,363,696,267.96 Layak
IRR IRR > 7.5 % 24.50% 22.50% Layak
PI PI > 1 2 1.78 Layak
Hasil Pengukuran IluminasiWaktu Lokasi
Iluminasi (lux) KondisiCuaca Keterangan
Meja Kerja 1 Titik Lampu 2 Titik Lampu 4 Titik Lampu Tepi10.45 R.Rapat 620 690 612 734 400 cerah tirai terbuka
10.48 LK3 650 760 820 280 cerah tirai terbuka
10.51 Poliklinik 210 240 290 194 cerah tirai terbuka
10.54 Kom. Sekuriti 210 390 340 90 cerah tirai terbuka
10.57 ISO. Integritas 150 124 66 cerah tirai terbuka
11 R. Keuangan 144 188 276 106 cerah tirai terbuka
11.03 R. Kasir 400 376 432 100 cerah tirai terbuka
11.06 Patra Niaga 1000 560 660 140 cerah tirai terbuka
11.09 R. Penjualan 160 190 200 126 cerah tirai terbuka
Gedung Kantor
11.12 Komlek 210 660 510 320 cerah tirai terbuka
11.15 QQ 520 250 480 560 106 cerah tirai terbuka
11.18 SDM 273 280 338 380 120 cerah tirai tetutup
11.21 ADM P3 400 410 420 200 cerah tirai terbuka
11.24 TAS 733 1200 600 480 cerah tirai terbuka
11.27 P. Teknik 960 800 350 cerah tirai terbuka
11.3 Sekretaris 690 770 590 230 cerah tirai terbuka
11.33 Per.Adm. Teknik 560 680 950 152 cerah tirai terbuka
11.36 Per.Adm. Teknik-Pengawas 580 670 930 148 cerah tirai terbuka
11.39 TTU 850 1060 840 990 550 cerah tirai terbuka
11.42 Pengawas Utama 766 570 440 586 304 cerah tirai terbuka
Hasil Pengukuran PencahayaanRuangan Standar Iluminasi (SNI) Iluminasi (LUX) Keterangan
Ruang rapat 300 620 Di atas standarLK3 350 650 Di atas standarPoliklinik 350 210 Di bawah standarKom. Sekuriti 350 210 Di bawah standarISO Integritas 350 150 Di bawah standarR. Keuangan 350 144 Di bawah standarR. Kasir 350 400 Di atas standarPatra Niaga 350 1000 Di atas standarR. Penjualan 350 160 Di bawah standarKomlek 350 210 Di bawah standarKomlek 350 210 Di bawah standarQQ 350 520 Di atas standarSDM 350 273 Di bawah standarADM P3 350 400 Di atas standarTAS 350 733 Di atas standarP. Teknik 350 960 Di atas standarSekretaris 350 690 Di atas standarPer.Adm.Teknik 350 560 Di atas standarPer.Adm.Teknik-Pengawas 350 580 Di atas standar
OH (Operational Head) 350 850 Di atas standar
Pws. Utama PPP 350 766 Di atas standar
Hasil Pengukuran Temperatur dan Tata UdaraRuangan Temperatur
(°C)
RH %
R.Rapat 28.3 60.3
LK3 26.2 56.8
Poliklinik 24.3 55.7
Kom. Sekuriti 27 63.6
ISO. Integritas 25.8 64.6
Ruangan Temperatur
(°C)
RH %
QQ 27.8 73.2
SDM 27.4 61.4
ADM P3 28.3 65.7
TAS 28.8 63.3
P. Teknik 28.3 62.5ISO. Integritas 25.8 64.6
R. Keuangan 25 60.3
R. Kasir 25.2 60.7
Patra Niaga 24.5 58.9
R. Penjualan 22.5 60.4
Komlek 25.4 69.4
P. Teknik 28.3 62.5
Sekretaris 28.9 66.4
Per.Adm. Teknik 28.2 64
Per.Adm. Teknik-
Pengawas
27.3 63.3
TTU 27.7 62.1
Pengawas Utama 27.4 61.4
Ket Tabel: Ruangan sesuai standar SNI03-6390-2000