19
TUGAS PKN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA Disusun oleh : Prisma Hilmi Rozandika ( 20 )

Pengingkaran kewajiban warga negara

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengingkaran kewajiban warga negara

TUGAS PKN

PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Disusun oleh :

Prisma Hilmi Rozandika ( 20 )

Page 2: Pengingkaran kewajiban warga negara

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya , penulis dapat menyelesaikan makalah

Kewajiban Warga Negara dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara dengan

baik dan lancar .

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan. Makalah Kewajiban Warga Negara dan

Pengingkaran Kewajiban Warga Negara ini disajikan dalam konsep dan bahasa

yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah

ini . Dengan makalah ini , diharapkan pembaca dapat memahami mengenai hak

dan kewajiban sebagai anggota warga negara .

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Guru mata pelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk berkarya menyusun makalah Kewajiban Warga Negara dan

Pengingkaran Kewajiban Warga Negara . Tidak lupa penulis sampaikan

terimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan berupa konsep

dan pemikiran dalam penyusunan makalah ini .

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca . Saran , kritik dan

masukan sangat penulis harapkan dari seluruh pihak dalam proses membangun

mutu makalah ini .

Nganjuk, 17 Februari 2013

Penulis

Page 3: Pengingkaran kewajiban warga negara

 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG 4

RUMUSAN MASALAH 5

TUJUAN PENULISAN 5

MANFAAT PENULISAN 5

PEMBAHASAN

KEWAJIBAN WARGA NEGARA 6

KEWAJIBAN WARGA NEGARA MENURUT UUD 1945 7

PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

BESERTA PENDAPAT8

PENUTUP

KESIMPULAN 13

SARAN 14

DAFTAR PUSTAKA 14

BAB I

PENDAHULUAN

Page 4: Pengingkaran kewajiban warga negara

1.1              LATAR BELAKANG

Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain ,

sehingga dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang . Hak merupakan segala

sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota

warga negara sejak masih berada dalam kandungan , sedangkan kewajiban

merupakan suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran

sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai

dengan pelaksanaan kewajiban tersebut . Jika hak dan kewajiban tidak berjalan

secara imbang dalam praktik kehidupan , maka akan terjadi suatu ketimpangan

yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan

individu baik dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa , maupun bernegara .

Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak

tanpa diimbangi dengan kewajiban . Disisi lain , masih terdapat pula hak yang kian

tak bersambut dengan kewajiban yang telah dilakukan . 

1.2              RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah pada makalah ditujukan untuk merumuskan permasalahan

yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah . Ada pun rumusan masalah

yang akan dibahas dalam makalah , sebagai berikut :

Page 5: Pengingkaran kewajiban warga negara

1. Apa kewajiban warga negara ?

2. Bagaimana kewajiban warga Negara menurut UUD 1945 ?

3. Apa saja bentuk pengingkaran kewajiban warga Negara dan apa bentuk

pendapat dari permasalahan tersebut ?

1.3              TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari

dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah . Ada pun tujuan

penulisan makalah , sebagai berikut :

1.      Memahami kewajiban warga negara .

2.      Memahami kewajiban – kewajiban warga Negara menurut UUD 1945.

3.   Memahami bentuk – bentuk pengingkaran kewajiban warga Negara dan dapat

memberikan solusi atau pendapat dari permasalahan tersebut.

1.4              MANFAAT PENULISAN

Manfaat Penulisan dalam makalah ditujukan untuk mengetahui kegunaan

nyata yang merupakan hasil dari pembahasan masalah yang terdapat dalam

makalah . Ada pun manfaat penulisan sebagai berikut :

1.      Memahami kewajiban warga negara .

2.      Memahami kewajiban – kewajiban warga Negara menurut UUD 1945.

3.   Memahami bentuk – bentuk pengingkaran kewajiban warga Negara dan dapat

memberikan solusi atau pendapat dari permasalahan tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN

Page 6: Pengingkaran kewajiban warga negara

2.1 KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh

individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan . Hak

pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban

atas kewajiban .

Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan /

kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna

mendapatkan hak yang pantas untuk didapat . Kewajiban pada umumnya mengarah

pada suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai

anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan

pelaksanaan kewajiban tersebut .

Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain ,

sehingga dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang . Jika hak dan

kewajiban tidak berjalan secara imbang dalam praktik kehidupan , maka akan

terjadi suatu ketimpangan dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam

kehidupan bermasyarakat , berbangsa , maupun bernegara .

Ketimpangan akan hak dan kewajiban yang terjadi akan menimbulkan

gejolak dalam kehidupan baik dari kalangan individu maupun kelompok . Gejolak

tersebut merupakan bentuk ketidakpuasan atas tidak berjalannya hak dan

kewajiban secara seimbang . Oleh sebab itu , untuk menghindari adanya gejolak

pada masyarakat mengenai ketimpangan akan hak dan kewajiban tersebut

diperlukan kesadaran secara mendasar pada individu akan kewajiban yang harus

dipenuhi guna mendapatkan hak yang pantas dan sesuai atas pelaksanaan

kewajiban tersebut . 

2.2 KEWAJIBAN WARGA NEGARA MENURUT UUD 1945

Sebagai warga negara yang baik kita wajib membina dan melaksanakan hak dan kewajiban kita dengan tertib. Hak dan kewajiban warga negara diatur dalam UUD 1945 yang meliputi.

Page 7: Pengingkaran kewajiban warga negara

a. Hak dan kewajiban dalam bidang politik

Pasal 27 ayat (1) menyatakan, bahwa “Tiap-tiap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemeritahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Pasal ini menyatakan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu:1. Hak untuk diperlakukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan.2. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan.

Pasal 28 menyatakan, bahwa “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”. Arti pesannya adalah:

1. Hak berserikat dan berkumpul.

2. Hak mengeluarkan pikiran (berpendapat).

3. Kewajiban untuk memiliki kemampuan beroganisasi dan melaksanakan aturan-aturan lainnya, di antaranya: Semua organisasi harus berdasarkan Pancasila sebagai azasnya, semua media pers dalam mengeluarkan pikiran (pembuatannya selain bebas harus pula bertanggung jawab dan sebagainya)

b. Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya

Pasal 31 ayat (1) menyatakan, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”.

Pasal 31 ayat (2) menyatakan bahwa “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistim pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang”.

Pasal 32 menyatakan bahwa “Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia”.Arti pesan yang terkandung adalah:

1. Hak memperoleh kesempatan pendidikan pada segala tingkat, baik umum maupun kejuruan.

2. Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah.

3. Kewajiban mematuhi peraturan-peraturan dalam bidang kependidikan.

4. Kewajiban memelihara alat-alat sekolah, kebersihan dan ketertibannya.

5. Kewajiban ikut menanggung biaya pendidikan.

6. Kewajiban memelihara kebudayaan nasional dan daerah.

Selain dinyatakan oleh pasal 31 dan 32, Hak dan Kewajiban warga negara tertuang pula pada pasal 29 ayat (2) yang menyatakan bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-

Page 8: Pengingkaran kewajiban warga negara

masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”. Arti pesannya adalah:

7. Hak untuk mengembangkan dan menyempurnakan hidup moral keagamaannya, sehingga di samping kehidupan materiil juga kehidupan spiritualnya terpelihara dengan baik.

8. Kewajiban untuk percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

c. Hak dan kewajiban dalam bidang Hankam

Pasal 30 menyatakan, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara”. Arti pesannya:

o bahwa setiap warga negara berhak dan wajib dalam usaha pembelaan negara.

d Hak dan kewajiban dalam bidang Ekonomi

Pasal 33 ayat (1), menyatakan, bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan”.

Pasal 33 ayat (2), menyatakan bahwa “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”.

Pasal 33 ayat (3), menyatakan bahwa “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Pasal 34 menyatakan bahwa “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”.Arti pesannya adalah:

1. Hak memperoleh jaminan kesejahteraan ekonomi, misalnya dengan tersedianya barang dan jasa keperluan hidup yang terjangkau oleh daya beli rakyat.

2. Hak dipelihara oleh negara untuk fakir miskin dan anak-anak terlantar.

3. Kewajiban bekerja keras dan terarah untuk menggali dan mengolah berbagai sumber daya alam.

4. Kewajiban dalam mengembangkan kehidupan ekonomi yang berazaskan kekeluargaan, tidak merugikan kepentingan orang lain.

5. Kewajiban membantu negara dalam pembangunan misalnya membayar pajak tepat waktu.

2.3 Pengingkaran Kewajiban Warga Negara Beserta Pendapat

Pengingkaran terhadap kewajiban warga Negara mencakup kejahatan

melanggar hokum baik pidana maupun perdata seperti pembunuhan, tidak mau

Page 9: Pengingkaran kewajiban warga negara

membayar pajak maupun korupsi. Selain itu, kegiatan mengganggu ibadah agama

lain seperti ancaman kekerasan terhadap pemeluk agama lain merupakan

pengingkaran kewajiban menghormati dan menghargai hak asasi orang lain.

Penyimpangan terhadap kewajiban warga Negara diperlukan kebaikan dan

kesadaran yang dibangun oleh masyarakat seperti kesadaran umum dan moral agar

setiap warga dapat saling menghormati. Demi kondisi Negara yang lebih baik,

maka pengingkaran kewajiban warga Negara merupakan hal yang perlu diperbaiki

oleh pemerintah dan warga Negara.

Berikut contoh – contoh pengingkaran kewajiban warga Negara :

1. Pengingkaran terhadap pembayaran pajak atau retribusi yang telah

ditetapkan oleh pemerintahan atau pemda setempat.

Rabu, 20 November 2013 18:59

MAKASSAR, BKM -- Sebanyak 72 pengusaha Hiburan Makassar  menolak membayar pajak hiburan seiring dengan pemberlakukan Perda Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pajak Hiburan hingga dipenghujung akhir tahun 2013 ini.  Perda yang mulai diterapkan Januari 2013 lalumewajibkan pengusaha karaoke umum di kota Makassar untuk membayar pajak 50 persen dari omset.Mereka menilai kenaikan pajak dari 35 persen menjadi 50 persen sangat membebani pengusaha. 72 usaha hiburan tersebut berjenis, karaoke umum, rumah bernyanyi keluarga, pub dan massage, diskotik serta pijat tradisonal.Menyikapi sikap dari 72 usaha hiburan tersebut, anggota Komisi B DPRD Makassar, Nurmiati, Selasa, (19/11) meminta pihak Dispenda Makassar segera bersikap tegas dengan mengeluarkan peringatan keras kepada usaha hiburan yang menolak membayar pajak.

"Perda dan perwali  sangat jelas mengatur kewajiban para  pengusaha hiburan. Jadi hal yang sangat lucu jika ada pengusaha yang mengaku usahanya merugi dengan adanya regulasi perda dan perwali tersebut," tegas legislator Hanura itu.Sementara itu, anggota Fraksi PKS DPRD Kota Makassar, Asryadi Samad menegaskan akan memanggil seluruh stakeholder yang tergabung dalam Asosiasi Usaha Hiburan Malam (AUHM) dan Dispenda untuk membahas permintaan kebijaksanaan penurunan pajak hiburan sebesar 25 persen dari 50 persen."Pada prinsipnya selaku anggota dewan kami akan memfasilitasi rencana judicial revieuw dari permintaan penurunan pajak hiburan,"ujar Asryadi Samad.Di tempat terpisah, Ketua Asosiasi Usaha Hiburan Makaassar (AUHM), Zulkarnaen Ali Naru mengatakan, pihaknya akan tetap berusaha memperjuangkan aspirasi pengusaha hiburan seperti rumah bernyanyi dan karaoke yang ada di kota Makassar.

Apalagi besaran dari pajak tersebut memang terlalu tinggi dan tidak dilandasi aturan yang ada sebelumnya."semua pengusaha TMH

yang ada di Makassar merasa keberatan dengan kenaikan pajak itu. Memang sangat tinggi dan memberatkan, jadi wajar ada penolakan," katanya.

Zul menambahkan,pihaknya mendapat isyarat positif dari Komisi B terkait rencana revisi penetapan nilai pajak hiburan. Atau

Page 10: Pengingkaran kewajiban warga negara

permintaan peninjauan ulang nilai pajak hiburan hingga 25 persen."Kami mengajukan permintaan legislatif review dalam perda/perwali itu agar

walikota Makassar mencabut atau membatalkan pemberlakuan peraturan walikota nomor 12 tahun 2012 tentang pajak daerah. Kami minta jangan

memeras pengusaha," tutupnya. (ril/war/b)

Pendapat saya :

Dari kutipan wacana di atas, telah kita ketahui bahwa sebanyak 72 pengusaha

hiburan yang berada di Makassar enggan untuk membayar pajak atau retribusi

yang telah ditentukan oleh pemda setempat. Padahal telah ada peraturan yang

dikeluarkan oleh pemda setempat untuk membayar pajak sebesar 50% dari omset

mereka. Tetapi menurut saya memang benar, peraturan pembayaran pajak yang

ditentukan oleh pemda setempat terlalu besar sehingga dapat merugikan para

pengusaha hiburan tersebut. Sebaiknya pemerintah setempat mereview kembali

peraturan tersebut dan untuk para pengusaha hiburan tersebut tetap wajib

membayar pajak sesuai dengan UUD 1945 dalam bidang ekonomi yang

mewajibkan warga Negara membantu negara dalam pembangunan misalnya

membayar pajak tepat waktu.

2. Pengingkaran kewajiban warga Negara dalam menjaga keutuhan Negara

MANOKWARI (voa-islam.com) – Obama Datang

Papua Senang. Kedatangan Presiden Amerika

Serikat Barack Obama ke Indonesia dimanfaatkan

oleh separatis Papua Barat untuk memisahkan diri

dari NKRI. Mereka berharap pada Obama agar

mendukung kemerdekaan  Papua Barat dengan

mengintervensi Pemerintah RI.

Bersamaan dengan kedatangan Presiden Amerika

Serikat Barack Obama ke Indonesia, ribuan orang

yang tergabung dalam Komite Nasional Papua Barat

(KNPB) dan Dewan Rakyat Papua menggelar unjuk

rasa besar-besaran di Manokwari, Papua Barat, hari

Kamis (17/11).

Para pengunjuk rasa yang mengarah ke kantor DPRD

Papua Barat itu menyerukan pemisahan Papua dari

Indonesia dan membawa petisi berisi pernyataan

rakyat.

Tokoh masyarakat dan gereja Papua Barat, ML

Wanma, mengatakan isi petisi itu antara lain

mempertegas pernyataan kemerdekaan Papua.

"Papua sudah merdeka sejak Kongres Rakyat Papua

III di Jayapura sekaligus telah terbentuk

pemerintahan transisi," kata Wanma.

"Kedua, karena kami sudah merdeka maka kami

menolak semua jenis tawaran pemerintah Jakarta,"

tambah dia.

Selain itu, lanjut Wanma, dengan pernyataan

kemerdekaan ini maka mereka tidak lagi memikirkan

opsi referendum.

Petisi itu kemudian diserahkan kepada DPRD Papua

Barat yang diharapkan meneruskannya ke

pemerintah pusat di Jakarta.

Selain menyampaikan petisi untuk pemerintah

Indonesia, para pengunjuk rasa juga meminta Obama

memberikan dukungan penuh untuk kemerdekaan

Papua.

"Saya sudah menyurati kedutaan besar Amerika

Serikat di Jakarta dan pihak kedutaan merasa senang

karena kami mempercayai Presiden Obama," ujar

Page 11: Pengingkaran kewajiban warga negara

Wanma. "Rakyat Papua meminta Obama

menggunakan pengaruhnya untuk mendesak Jakarta

mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan

masalah di sini," tambahnya.

Saat ditanya apakah muncul kekhawatiran

pemerintah akan menanggapi dengan keras

pernyataan kemerdekaan ini, Wanma mengatakan

dirinya hanya berharap masyarakat sudah siap

dengan konsekuensinya.

"Saya tidak tahu apakah kami siap menghadapi

militer Indonesia. Kami dengan TNI sudah menambah

dua batalion di Papua Barat," ujar rohaniwan ini.

"Tapi saya kira menyelesaikan masalah Papua

dengan menggunakan kekuatan militer bukan solusi

yang tepat," tegas Wanma.

Situasi politik Papua memanas setelah aparat

keamanan membubarkan Kongres Rakyat Papua III

di Jayapura, pertengahan Oktober lalu.

Pemerintah sejauh ini berupaya mengedepankan

dialog untuk menyelesaikan masalah di provinsi

paling timur itu.

Selain itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah

membentuk Unit Percepatan Pembangunan Papua

dan Papua Barat (UP4B) yang diharap bisa

mempercepat penyelesaian masalah Papua. [taz,

up/bbc]

Pendapat saya :

Dari kutipan wacana di atas dapat diketaui bahwa para separatis Papua Barat dan

rakyat – rakyat Papua Barat yang menghendaki untuk memisahkan diri dari NKRI

telah mengingkari kewajiban warga Negara dalah hal menjaga keutuhan bangsa

dan Negara. Menurut saya mereka seharusnya sadar diri dan bercermin kepada

para pendahulunya bagaimana berat dan usahanya untuk menjaga keutuhan bangsa

pada zaman dahulu. Bagaimana merebut tanah air ini dari para penjajah.

Bagaimana susahnya mencapai kemerdekaan ini, malah sekarang mereka ingin

memisahkan diri dari NKRI. Sebaiknya jika ada masalah diselesaikan baik – baik.

Jangan dengan membentuk kelompok seperti itu. Kita harus sadar kita ini bangsa

Indonesia dan kita memiliki kewajiban yang sangat besar untuk menjaga dan

membangun keutuhan NKRI tercinta ini. Belum tentu juga setelah mereka berpisah

dengan Indonesia mereka dapat hidup dengan nyaman dan damai, mungkin bias

sebaliknya. Maka dari itu, kita rakyat Indonesia berjanji dan berjuang bersama –

sama untuk menjaga keutuhan NKRI ini dan memajukan bangsa ini menjadi

bangsa yang lebih maju.

3. Pengingkaran kewajiban warga Negara tentang pertahanan dan keamanan

Negara.

SURABAYA — Densus 88 Anti Teror menangkap 2 orang terduga pelaku teroris, di kawasan Kedung Cowek Surabaya, Senin (20/1) malam. Terduga teroris ditangkap di sebuah SPBU tanpa perlawanan,

Page 12: Pengingkaran kewajiban warga negara

meski sempat melarikan diri dari sergapan polisi.

Kepala Kepolisian Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono mengatakan, sejumlah tempat hiburan dan pos-pos polisi, diduga akan menjadi sasaran aksi terorisme dari kedua orang yang ditangkap.

Unggung Cahyono mengatakan, “Sasarannya dia pos-pos, pos-pos kita, pos polisi, sasarannya pos dia. Sempat malarikan diri, sudah kita ikuti mulai tadi (Minggu) malam, jadi ransel ini sudah dibawa mulai tadi malam sebetulnya, kita ikuti terus mulai tadi malam, maka tadi (Senin) pagi kita laksanakan evaluasi dengan Densus di Polda, baru tadi kita laksanakan penangkapan malam hari.”

Unggung Cahyono mengatakan, hasil penggeledahan di rumah terduga pelaku teroris di jalan Tanah Merah Sayur 1 Nomor 14, polisi menemukan 2 bom rakitan, bendera jihad warna hitam bertuliskan huruf Arab, tas punggung, tiga buah HP, charger, baterai, timer dari jam digital, rangkaian elektronik berupa saklar dan transistor, lampu LED 5 buah, sumbu api 1 plastik, paku panjang 5 cm dan sejumlah barang bukti lainnya.

“Jadi tadi tepatnya jam tujuh (19.00 WIB), itu di pom bensin Kedung Cowek, dia ditangkap 2 orang, inisialnya R dengan M. Jadi yang kita laksanakan penggeledahan di rumah, kita laksanakan sterilisasi, ditemukan ada bom di situ,” tambah Cahyo

Saat ini, kedua terduga pelaku teroris dibawa ke Mapolda Jawa Timur untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Unggung menegaskan proses penangkapan berjalan tanpa adanya baku tembak atau perlawanan, sehingga terduga teroris ditangkap dalam keadaan hidup.

“Tidak ada, tidak ada. Kita tangkap (mereka) dalam keadaan hidup-hidup,” demikian menurut Unggung Cahyono.

Pendapat saya :

Dari kutipan wacana diatas dapat kita ketauhi bahwa sekarang ini banyak muncul

teroris – teroris yang ingin menghancurkan Negara ini. Mereka telah ingkar akan

kewajibannya sebagai warga Negara menurut UUD 1945 Pasal 30 ayat 1 yang

berbunyi “Tiap – tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha

pertahanan dan keamanan negara”. Mengapa hal ini terjadi ? hal ini terjadi

dikarenakan kurangnya rasa patriotism mereka, kurangnya rasa cinta tanah air

mereka. Maka kita sebagai warga Negara hendaknya meningkatkan rasa cinta

tanah air kita, budaya kita dan jauhi orang – orang yang mengajak kita berbuat

yang tidak bercerminkan nilai – nilai Pancasila. Maka perangilah para teroris

dengan cara meningkatkan rasa iman dan ketakwaan kita kepada Allah,

mengingkatkan rasa kepedulian kita terhadap Negara dan teruslah menuntut ilmu

dan membanggakan Negara.

BAB III

PENUTUP

Page 13: Pengingkaran kewajiban warga negara

3.1              KESIMPULAN

Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan

oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada didalam

kandungan , sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan / kewajiban bagi

individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat

pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut . Hak dan

kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain , sehingga dalam

praktik harus dijalankan dengan seimbang .

Selain kita mendapatkan hak sebagai warga Negara, kita juga tetap harus

melaksanakan apa yang seharusnya atau apa kewajiban kita sebagai warga Negara

yang baik. Jika kita satu sama lain mendapatkan hak dengan baik dan

melaksanakan kewajiban dengan baik, maka tidak akan ada sesuatu hal yang tidak

kita inginkan. Hidup menjadi aman, damai. Negara kita menjadi aman, damai

tentram dan sejahtera. Maka kita sebagai warga Negara yang baik harus sadar diri

akan hal tersebut.

3.2              SARAN

Kita sebagai warga Negara yang baik hendaknya menyeimbangkan mana

yang merupakan hak kita sebagai warga Negara dan mana yang merupakan

kewajiban kita sebagai warga Negara untuk tetap menjaga keutuhan dan persatuan

NKRI. Peran tersebut yaitu :

o Ikut berpartisipasi untuk mempengaruhi setiap proses pembuatan dan pelaksanaan kebijaksanaan publik oleh para pejabat atau lembaga–lembaga negara

o Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahano Berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasionalo Memberikan bantuan sosial, memberikan rehabilitasi sosial, mela- kukan

pembinaan kepada fakir miskinMenjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar

o Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwao Menciptakan kerukunan umat beragamao Ikut serta memajukan pendidikan nasionalMerubah budaya negatif yang

dapat menghambat kemajuan bangsao Memelihara nilai–nilai positif (hidup rukun, gotong royong, dll)

Mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara

Page 14: Pengingkaran kewajiban warga negara

o Menjaga keselamatan bangsa dari segala macam ancaman.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Hak

http://id.wikipedia.org/wiki/Kewajiban

http://indonesia.ahrchk.net/news/mainfile.php/Constitution/22/