Upload
sang-jp
View
190
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas kelompok 1 jurusan geografi universitas negeri malang by aminul khoir
Citation preview
MENGANALISIS DINAMIKA LITOSFER
DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN
Penyusun:
Kelompok 1/ L 2011
1. Aimmaul Allifah (110721435118)2. Aminul Khoir (110721435029)3. Imam Arifa’illah Syaiful Huda (110721435030)4. Indah Ashlachal Ummah (110721435114)5. Reza Laili Choirilia (110721435031)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN GEOGRAFI
Desember 2013
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
1.4 Menganalisis dinamika litosfer dan pengaruhnya terhadap kehidupan
1. Menjelaskan Maksud KD yang Dibahas
Dalam kompetensi dasar di atas terdapat beberapa kata kunci yaitu:
a. Menganalisis
Menurut Imam dan Anggarini dalam taksonomi bloom-revisi ranah
kognitif: kerangka landasan untuk pembelajaran, pengajaran dan penilaian
kata ”analisis, yaitu Kemampuan, membedakan, mengorganisasikan,
menandai, dan menghubungkan. Kompetensi dasar ”Menganalisis dinamika
litosfer dan pengaruhnya terhadap kehidupan” termasuk dalam ranah kognitif
C4. Dari penjabaran tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kata
menganalisi dalam KD tersebut merupakan kemampuan membedakan,
mengorganisasikan, menandai, dan menghubungkan dinamika litosfer dan
pengaruhnya terhadap kehidupan seperti merinci bagian-bagian litosfer,
membedakan batuan, dan menghubungkan dinamika litosfer dengan
kehidupan.
Sedangkan menurut KBBI (http://kbbi.web.id/analisis), analisis adalah
”(1)Penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya,
dsb). (2) Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan
bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yg
tepat dan pemahaman arti keseluruhan. (3) Penjabaran sesudah dikaji sebaik-
baiknya. (4) pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan
kebenarannya”
Kata ”menganalisis” merupakan kata kerja oprasional dari kompetensi
dasar, sedangkan dinamika litosfer dan pengaruhnya terhadap kehidupan
merupakan materi dari mata pelajaran geografi. Dengan demikian, kompetensi
dasar ”Menganalisis dinamika litosfer dan pengaruhnya terhadap kehidupan”
sudah memenuhi syarat dari perumusan kompetensi dasar yakni memuat KKO
dan materi.
b. Dinamika Litosfer
Arti kata dinamika dalam kamus geografi adalah pergerakan yang
menimbulkan perubahan. Dalam konteks dinamika litosfer, pergerakan lapisan
batuan yang disebabkan tenaga endogen dan eksogen. Untuk itu, siswa
diharapkan mampu menganalisis segala komponen yang ada dalam dinamika
litosfer.
c. Pengaruhnya terhadap kehidupan
Menurut KBBI (http://kbbi.web.id/pengaruh), pengaruh adalah daya yang
ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) baik yang positif atau negatif.
Seangkan arti dari “Pengaruhnya terhadap kehidupan” adalah segala kajian
dalam dinamika litosfer seperti tenaga endogen dan eksogen, macam-macam
batuan, bentuk muka bumi akan berpengaruh terhadap kehidupan. Penggunaan
kata pengaruh mempunyai dua arti, yaitu dalam dimensi positif dan negatif
dalam kehidupan. Untuk itu, siswa diharapkan mampu menganalisis pengaruh
positif dan negatif dalam kehidupan yang disebabkan oleh dinamika litosfer.
Kesimpulan
Dari hasil penjabaran Kompetensi dasar Menganalisis dinamika litosfer
dan pengaruhnya terhadap kehidupan dapat diambil kesimpulan bahwa siswa
di harapkan mampu membedakan, mengorganisasikan, menandai, dan
menghubungkan dinamika litosfer akibat tenaga endogen dan eksogen yang
berpengaruh terhadap kehidupan baik dalam aspek sosial, ekonomi, dan
pendidikan.
2. Indikator
3.4.1 Mengklasifikasikan jenis batuan yang ada pada litosfer
3.4.2 Memberikan contoh fenomena litosfer berdasarkan proses terjadinya
3.4.3 Menyimpulkan pengaruh dinamika litosfer terhadap bentuk muka bumi
3.4.4 Menyimpulkan pengaruh bentuk muka bumi terhadap kehidupan sehari-hari
3.4.5 Menggunakan pengetahuan mengenai bentuk muka bumi dalam kehidupan
sehari-hari
3. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
3.4.1.1 Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri batuan beku pada litosfer
3.4.1.2 Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri batuan sedimen pada litosfer
3.4.1.3 Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri batuan malihan pada litosfer
3.4.2.1 Siswa mampu mengidentifikasi fenomena litosfer yang termasuk dalam
proses endogen.
3.4.2.2 Siswa mampu mengidentifikasi fenomena litosfer yang termasuk dalam
proses eksogen.
3.4.3.1 Siswa mampu mengidentifikasi pengaruh tenaga endogen terhadap bentuk
muka bumi
3.4.3.2 Siswa mampu mengidentifikasi pengaruh tenaga eksogen terhadap bentuk
muka bumi
3.4.4.1 Siswa mampu mengidentifikasi pengaruh bentuk muka bumi terhadap
kehidupan sehari-hari
3.4.5.1 Siswa mampu menjelaskan pengaruh bentuk muka bumi terhadap
kehidupan sehari-hari
Tabel Rumusan Indikator dan Tujuan Pembelajaran
KI KD INDIKATOR TUJUAN1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
3.4 Menganalisis
dinamika litosfer
dan pengaruhnya
terhadap
kehidupan
3.4.1 Mengklasifikasikan jenis batuan
yang ada pada litosfer
3.4.2 Memberikan contoh fenomena
litosfer berdasarkan proses
terjadinya
3.4.3 Menyimpulkan pengaruh
dinamika litosfer terhadap bentuk
muka bumi
3.4.4 Menyimpulkan pengaruh bentuk
muka bumi terhadap kehidupan
sehari-hari
3.4.5 Mengimplementasikan
pengetahuan mengenai bentuk
muka bumi terhadap kehidupan
sehari-hari
3.4.1.1 Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri
batuan beku pada litosfer
3.4.1.2 Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri
batuan sedimen pada litosfer
3.4.1.3 Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri
batuan malihan pada litosfer
3.4.2.1 Siswa mampu mengidentifikasi fenomena
litosfer yang termasuk dalam proses endogen.
3.4.2.2 Siswa mampu mengidentifikasi fenomena
litosfer yang termasuk dalam proses eksogen.
3.4.3.1 Siswa mampu mengidentifikasi pengaruh
tenaga endogen terhadap bentuk muka bumi
3.4.3.2 Siswa mampu mengidentifikasi pengaruh
tenaga eksogen terhadap bentuk muka bumi
3.4.4.1 Siswa mampu mengidentifikasi pengaruh
bentuk muka bumi terhadap kehidupan
sehari-hari
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
3.4.5.1 Siswa mampu menjelaskan pengaruh bentuk
muka bumi terhadap kehidupan sehari-hari
4. Peta Kompetensi
5. Menyusun Ringkasan Materi Pembelajaran
”DINAMIKA LITOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP
KEHIDUPAN”
Litosfer merupakan lapisan kerak bumi. Litosfer memiliki ketebalan 70
kilometer dari permukaan bumi. Berdasarkan proses pembentukannya, terdiri atas
batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan/metamorf. Masih ingatkah
kalian bahwa salah satu fenomena dalam litosfer adalah gempa bumi. Hal itulah
yang menjadi pertanda bahwa litosfer tidak diam/konstan, melainkan dapat
berubah/bersifat dinamis. Berikut ini merupakan dinamika litosfer dan
pengaruhnya dalam kehidupan.
A. Material Pembentuk Kerak Bumi
Bahan kerak bumi adalah batuan, kerak bumi disebut juga litosfer. Saat ini
telah dikenal kira-kira 2000 jenis mineral penyusun litosfer. Unsur-unsur
penyusun litosfer yang terbanyak adalah oksigen (46,6%), silikon (27,7%), dan
aluminium (8,1%). Litosfer tersusun atas tiga macam material utama dengan
bahan dasar pembentukannya adalah Magma dengan berbagai proses yang
berbeda-beda. Berikut merupakan material batuan penyusun litosfer,
1) Batuan Beku (Igneous Rock), yaitu Batuan beku adalah batuan yang
terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat. Berdasarkan
tempat terbentuknya magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam,
a) Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik) Batuan beku dalam terjadi dari
pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih
berada jauh di dalam kulit Bumi.
b) Batuan Beku Gang/Korok (hypabisal) Batuan beku korok terjadi dari
magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan
Bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami
proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat.
c) Batuan Beku Luar (vulkanik) Batuan beku luar terjadi dari magma yang
keluar dari dapur magma membeku di permukaan Bumi (seperti magma
hasil letusan gunung berapi).
Manfaat batuan beku, antara lain:
No Nama Batuan Manfaat1. Obsidian Dapat dijadikan sebagai perhiasan
cincin.Dijadikan kerajinan Di Itali, Perancis dan Belanda batu ini dipercayai sebagai jimat pengusir roh jahat yang harus dimiliki di tiap rumah.
2 Diorit batu diorit ini dapat dijadikan sebagai batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan / jalan raya.
3 Andesit Pusat kerajinan dan pemotongan batu Andesit juga terdapat di daerah Cirebon dan Majalengka Jawa Barat. Karena di daerah ini banyak terdapat perbukitan yang merupakan daerah tambang Batu Andesit. Untuk batu Andesit di daerah cirebon umum nya bewarna abu-abu dan terdiri dari 2
4 Basalt Untuk bahan baku tegel, pondasi gedung dan agregat.
2) Batuan Sedimen (Sedimentary Rock) Batuan Sedimen merupakan batuan
mineral yang telah terbentuk dipermukaan Bumi yang mengalami
pelapukan. Jika ditinjau dari tempat terjadinya pengendapan, batuan
sedimen dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, sebagai berikut:
a. Batuan sedimen kontinental, merupakan batuan sedimen yang
pengendapannya terjadi di laut, misalnya, tanah los dan tanah gurun
pasir.
b. Batuan sedimen marine, merupakan batuan sedimen yang
pengendapannya terjadi di laut, misalnya, endapan radiolaria di laut
dalam, lumpur biru di pantai, dan lumpur merah.
c. Batuan sedimen lakustre, merupakan batuan sedimen yang
pengendapannya terjadi di danau, misalnya, tuf danau.
d. Batuan sedimen glasial, merupakan batuan sedimen yang terbentuk
karena lapukan batuan beku yang diangkut oleh es, contohnya: moraine.
e. Batuan sedimen aeris atau aeclis, merupakan batuan sedimen yang
terbentuk karena diangkut oleh angin. Contohnya: tanah pasir di gurun,
tanah tuf, dan tanah los.
Manfaat batuan sedimen, antara lain:
No Nama Batuan Manfaat1 Konglomerat Biasanya batuan tersebut menjadi batuan
penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks).
2 Batu Pasir Batupasir mempunyai banyak kegunaan didalam industri konstruksi sebagai suatu
kumpulan dan batu-tembok. batupasir hasil galian dapat digunakan sebagai material di
dalam pembuatan gelas/kaca.
3 Breksi sebagai Hiasan Bisa, misalnya di ukir hingga halus membentuk vas bunga, meja kecil, atau
asbak.
4 Batu Lempung Dapat dijadikan kerajinan, seperti asbak, patung, celengan, dll.
3) Batuan Malihan (Metamorf) Batuan Malihan terbentuk karena terjadinya
penambahan suhu atau penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara
bersamaan pada batuan sedimen.
Manfaat batuan malihan/metamorf, antara lain;
No Nama Batuan Manfaat
1
Gneiss Kegunaan dan manfaat batuan Gneiss Batu Gneiss atau genes banyak digunakan dan manfaatkan untuk membuat barang kerajinan seperti asbak, jambangan bunga dan patung.
2
Sekis Kegunaan dan manfaat batu Sekis – Schist antara lain adalah sebagai sumber mika yang utama. Mika ini merupakan salah satu komponen penting dalam pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri elektronika.
3
Marmer Batu marmer biasanya digunakan untuk membuat meja, papan nama, batu nisa, pelapis dinding bangungan dan lantai. Harga batu marmer lebih mahal dari jenis batu lainnya dan biasanya harga berbanding lurus dengan kualitas marmer itu sendiri.
5
Filit Keguanaan dan manfaat batu filit antara lain adalah sebagai bahan isolator/isolasi elektrik dan bahan bangunan. Batu filit merupakan bahan isolator yang baik dan tahan terhadap api. Sebagai bahan bangunan, biasanya batu filitik di gunakan sebagau bahan interior dan exterior untuk lantai dan dinding serta untuk bahan atap.
B. Manfaat Bentuk Muka Bumi Bagi Kehidupan
Pemanfaatan bentang alam tersebut dibagi atas pemanfaatan bentang alam
daratan dan pantai.
1. Pemanfaatan bentang alam daratan
Daratan merupakan sumber aktivitas manusia yang paling banyak dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berbagai bentuk mata pencaharian,
baik mata pencaharian pokok maupun tambahan.
a. Dataran rendah
Dataran rendah merupakan hasil sedimentasi aliran sungai yang
mengangkut bahan sedimen dari daerah yang lebih tinggi.
1) Dataran rendah pantai utara Jawa, yang memanjang dari Rangkasbitung,
Serang, Jakarta, Cirebon sampai semarang merupakan kawasan yang
sangat potensial dengan berbagai aktivitas kehidupan manusia dalam
bentuk pertanian, perdagangan, pertambangan, dan jasa.
2) Dataran rendah pantai timur Sumatra, yang merupakan kawasan
pertanian potensial dan wilayah pertambangan mineral sekunder, seperti
timah di Bangka Belitung dan Singkep, pertambangan minyak bumi
Prabumulih dan Dumai.
3) Daratan rendah sungai Eufrat dan Tigris (Irak ), yang merupakan pusat
peradapan kerajaan Babilonia.
4) Dataran rendah daerah aliran sungai Gangga dan Brahmaputra (India),
yang merupakan lahan pertanian subur dan pusat konsentrasi penduduk.
b. Dataran tinggi
Dataran tinggi merupakan daerah datar yang berada pada ketinggian >200
meter diatas permukaan laut. Dataran tinggi terbentuk akibat pengungkatan
lapisan litosfer oleh tenaga endogen. Kondisi geografi didaerah ini sangat
baik, antara lain iklim sejuk, hutannya tanaman holtikultura, lahan subur,
mata air yang jernih, dan lain-lain. Beberapa dataran tinggi diantaranya:
1) Datran tinggi di Jawa, yang antara lain dimanfaatkan sebagai daerah
pertanian, permukiman, dan pariwisata.
2) Dataran tinggi Nepal di kaki pegunungan Himalaya, yang merupakan
daerah wisata dan pintu masuk naik ke gunung Everest.
c. Gunung dan Pegunungan
Merupakan daerah yang menjulang keatas, terbentuk dari hasil erupsi dan
pendangkalan gunung api, dan dibatasi oleh lembah-lembah pegunungan.
Apabila terjadi aktivitas erupsi yang bersifat memanjang, maka akan
membentuk rangkaian pegunungan. Gunung dan pegunungan mempunyai
beberapa fungsi, antara lain sebagai penjernih udara yang kotor, cadangan
air tanah, penghasil hasil sumber daya mineral dan bahan galian, kawasan
konservasi tanah dan air, areal perkebunan, peternakan, obyek wisata, dan
lain-lain. Aktivitas manusia dalam memanfaatkan alam pegunungan harus
lebih berhati-hati sebab lereng yang curam dapat menyababkan terjadinya
erosi dan longsor terutama pada waktu musim penghujan. Oleh karena itu,
konservasi alam pegunungan sangat penting, yang dapat dilakukan melalui
system terasering, reboisasi, dan hutan suaka.
2. Pemanfaatan bentang alam pantai
Wilayah Indonesia memiliki perairan lebih luas daripada daratannya, garis
pantai yang panjang, serta potensi sumber daya laut dan pantai untuk
dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh penduduk melalui berbagai kegiatan mata
pencaharian, antara lain sebagai berikut.
a. Laut yang kaya akan ikan merupakan sumber daya nelayan. Nelayan kita
mayoritas adalah nelayan tradisional sehingga pendapatannya tidak
memuaskan karena factor pendidikan, modal, pengetahuan, dan lain-lain.
Perlu adanya upaya bersama agar potensi sumber daya laut tidak banyak
diambil nelayan asing yang menagkap ikan diwilayah perairan kita.
b. Daerah pantai merupakan wilayah yang sangat cocok untuk tambak
bandeng, udang, budidaya rmput laut dan kerang mutiara, penambangan
garam, dan lain-lain. Pantai landau berpasir, pantai curam, pohon nyiur yang
rindang, gelombang laut yang indah sangat cocok untuk wisata pantai.
c. Sumber daya mineral dalam bentuk sedimen marine seperti minyak bumi,
gamping, karang, dan mutiara perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
d. Kawasan laut yang jernih, gelombang yang tenang, terunbu karang yang
alami, sangat baik untuk wisata air.
C. Mendeskripsikan ciri dan bentuk muka bumi yang ada di lingkungan
sekitar, serta mengidentifikasi proses pembentukannya
1. Bentuk muka bumi
Bentuk muka bumi sangat beraneka ragam. Ada yang berupa gunung,
pegunungan, dan bukit. Adapula yang berupa lembah, daratan tinggi dan
daratan rendah. Keadaan itu tidak hanya di daratan. Di dasar laut pun terdapat
lembah yang dalam (trog atau palung laut), lubuk laut,gunung laut, punggung
laut, dan semacamnya. Perbedaan tinggi rendah permukaan bumi disebut relief.
a. Bentuk Muka Bumi (Relief) Daratan
Relief daratan tidak rata, dapat berupa gunung, pegunungan, bukit, daratan
rendah, lembah dan lain-lain. Indonesia berelief kasar karena berupa gunung
berapi, gunung, pegunungan, bukit, lembah dan dataran rendah. Bentuk
permukaan bumi Indonesia yang tidak rata disebabkan oleh tenaga dari
dalam bumi yang disebut tenaga endogen dan oleh tenaga dari luar yang
disebut tenaga eksogen.
b. Bentuk Muka bumi (Relief) Lautan
Relief yang terdapat di permukaan dasar laut sangat beraneka ragam, antara
lain: Dangkalan (shelf), Palung Laut atau trog, Lubuk laut atau bekken,
ambang laut, pesisir, pantai, dan kedalaman laut.
2. Proses Pembentukannya
a. Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga pengubah muka bumi dari dalam bumi.
Tenaga endogen bersumber dari magma yang bersifat membangun
(konstruktif). Tenaga ini meliputi tektonisme, vulkanisme dan gempa bumi.
Tenaga yang sangat besar dari dalam bumi dapat berpengaruh dalam
membentuk keragaman bentuk muka bumi. Tenaga endogen merupakan
kekuatan yang mendorong terjadinya pergerakan kerak bumi dan
menjadikan terbentuk cembung, seperti pegunungan atau gunung-gunung
berapi, serta berbentuk cekung seperti laut dan danau.
1) Gempa Bumi di Indonesia
Kepulauan Indonesia merupakan daerah seismic yang penting karena
1/10 dari gejala gempa bumi di dunia terdapat diwilayah Indonesia.
Pergerakan lempeng besar yang berpengaruh terhadap struktur geologi
Indonesia adalah sebagai berikut
a) Lempeng samudra hindia yang bergerak kearah utara berkonvergensi
dengan lempeng benua Erasia yang bergerak ke arah selatan serta
lempeng Australia yang semakin mendekat ke wilayah Indonesia
timur.
b) Lempeng samudra Pasifik bergerak kearah barat sehingga
berkonvergensi dengan lempeng benua Erasia.
c) Apabila lempeng benua berkonvergensi dengan lempeng samudra
maka akan terjadi subduction (tunjam). Lempeng samudra akan
berada dibawah lempeng benua yang mengakibatkan struktur litosfer
terlipat sehingga membentuk garis patahan (sesar). Garis itulah yang
merupakan hiposentrum terjadinya gempa bumi.
Wilayah kaki benua berada pada kedalaman 200 meter di dalam laut
dan merupakan garis sesar yang cukup besar. Sehingga hiposentrum gempa
laut di Indonesia berada di Samudra Hindia (sebelah barat Sumatra, selatan
Jawa Bali, Nusa tenggara Timur, laut sekeliling Sulawesi, laut Kalimantan
timur, sekeliling laut Banda, dan lereng utara pegunungan Papua).
Gempa bumi di lepas pantai barat Sumatra dengan kekuatan 8,9 pada
skala Richter yang mengakibatkan gelombang tsunami di Aceh, gempa di
kepulauan Mentawai (gunung Sitoli) pada 8 skala ritcher merupakan data
yang memperkuat bukti terjadinya pergerakan lempeng di Indonesia.
Adapun gempa daratan terjadi di sepanjang patahan Semangko, Bukit
Barisan Sumatra (misalnya gempa bumi di Tapanuli, Bukittinggi dan
Padang).
b. Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen merupakan tenaga yang bersifat merusak kulit-kulit bumi.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tenaga eksogen ini meliputi cair,
angin, makhluk hidup, sinar matahari dan gletser. Kedua tenaga ini
menghasilkan rupa muka bumi beraneka ragam bentuknya baik daratan
maupun dasar laut.
D. Memahami perubahan muka bumi dengan mengamati fenomena dan gejala
alam yang berlangsung di litosfer
1. Bentuk muka bumi akibat tenaga endogen
a) Tektonisme dan pengaruhya
Tektonisme berarti pergerakan lempeng. Akibat adanya pergerakan lempeng
ini dapat dilihat dengan terbentuknya pegunungan, gunung api, bukit, dan
pulau-pulau.
b) Vulkanisme dan pengaruhnya
Proses alam yang berhubungan dengan kegiatan kegunungapian, mulai dari
asal-usul pembentukan magma di dalam bumi hingga kemunculannya
dipermukaan bumi dalam berbagai bentuk dan kegiatannya. Terjadinya
proses vulkanisme yang mengeluarkan material berupa kerikil, debu vulkan,
lapilli, dan bom yang mengandung unsur hara menyebabkan tanah menjadi
subur. Kondisi tanah yang subur akan menunjang tanaman untuk tumbuh
subur. Material-material yang di keluarkan oleh gunung api merupakan
bahan bangunan, material ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Karena
dapat diperjual belikan untuk membangun rumah, jalan, dan lain
sebagainya. Selain itu, terdapat sumber air panas yang bisa dimanfaatkan
sebagai daerah wisata. Erupsi gunung api dapat memberikan pengaruh
yang menguntungkan maupun merugikan bagi kehidupan manusia.
1) Pengaruh yang menguntungkan
a. Sebagai sumber bahan galian dan mineral, Bahan yang dikeluarkan
dari letusan gung api dan yang membentuk intrusi dapat berupa batuan
dan mineral-mineral yang sangat berguna untuk kepentingan manusia.
Seperti batuan untuk kepentingan bahan bangunan, mineral belerang
untuk obat-obatan, emas dan perak untuk perhiasan, dan besi, timah,
juga nikel untuk kepentingan alat rumah tangga sampai pesawat
terbang.
b. Sebagai daerah pertanian yang subur, Erupsi gunung api yang
mengeluarkan debu vulkanik sangat baik untuk merehabilitasi tingkat
hara tanah dalam meningkatkan kesuburan tanaman. Sehingga
pegunungan merupakan kawasan pertanian holtikultura, yang subur,
seperti tanaman wortel, kubis, dan kacang-kacangan, tomat dan
sebagainya.
c. Sebagai sumber energy, Tenaga geothermal digunakan untuk
membangun Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal (PLTG), seperti
yang telah beroperasi di Gunung Dieng Jawa Tengah dan kawasan
Kamojangdi Jawa Barat.
d. Sebagai fungsi hidrologis, Ketinggian puncak gunung memengaruhi
uap air yang naik ke atas pegunungan untuk mempercepat
pengembunan (kondensasi) sehingga membentuk hujan orografis. Air
hujan yang jatuh dipegunungan akan masuk kedalam badan gunung
menjadi cadangan air yang keluar sebagai mata air pegunungan.
e. Sebagai obyek wisata, Ditunjang oleh iklim yang sejuk, pohon yang
rindang, lembah hijau, panorama yang indah, sumber air panas, air
sungai yang bebas polusi, dan sebagainya.
2) Pengaruh yang merugikan
Pengaruh yang merugikan dari erupsi gunung api adalah sebagai berikut
a. Bahan-bahan padat yang dikeluarkan pada saat erupsi gunung api
mengakibatkan hujan batu dan pasir, sehingga dapat menimbun daerah
disekitarnya.
b. Bila terjadi awan panas akan berakibat kematian bagi manusia, hewan,
dan tanaman yang ada disekitarnya
c. Bila terjadi pengeluaran gas beracun yang terhirup oleh manusia dapat
mengakibatkan kematian
d. Guguran lava panas yang bercampur dengan air dapart mengakibatkan
banjir lahar panas, yang sangat berbahaya bagi manusia, hewan, dan
tumbuhan.
e. Lava yang telah dingin yang bercampur dengan air dapat
mengakibatkan banjir lahar dingin yang dapat menimbun daerah yang
dilaluinya
c) Seisme dan pengaruhnya
Perambatan gelombang dalam kerak bumi dari suatu tempat di mana terjadi
pelepasan energi. Terjadinya gempa bumi menimbulkan jatuhnya korban
jiwa, serta menghancurkan permukiman penduduk, lahan pertanian, dan
putusnya jalur transportasi.
2. Bentuk muka bumi akibat tenaga eksogen
a) Erosi dan pengaruhnya, akibat terjadinya erosi, tanah yang subur menjadi
tandus dan gersang. Kondisi ini akan menghambat para petani dalam
bercocok tanam
b) Pelapukan dan pengaruhnya, proses pelapukan menghasilkan tanah yang
bermanfaat untuk bahan baku industri gerabah.
c) Sedimentasi/pengendapan dan pengaruhnya, endapan debu dan lumpur
menghasilkan tanah yang subur untuk pertanian
E. Pengaruh bentuk muka bumi terhadap kehidupan masyarakat (kehidupan
social, sehari-hari).
Terdapat beberapa pengaruh bentuk muka bumi terhadap kehidupan
masyarakat yaitu:
1. Bentuk muka bumi yang tidak sama antara satu daerah dengan daerah yang
lain, akan mempengaruhi pola adaptasi masyarakat. Salah satu contoh yakni
pola pemukiman masyarakat di pegunungan akan cenderung menggelompok,
berbeda dengan masyarakat yang tinggal disekitar bantaran sungai pola
pemukiman akan cenderung memanjang mengikuti sungai.
2. Kondisi daerah yang tidak rata (pegunungan dan perbukitan) mempersulit
hubungan dan komunikasi antardaerah secara langsung.
3. Bentuk muka bumi yang unik, seperti pantai menggantung bisa dijadikan
sebagai wisata alam.
F. Pengaruh Tenaga Eksogen Terhadap Kehidupan Sehari-Hari
1. Pelapukan
Aktivitas pelapukan dapat menghasilkan bentuk muka bumi yang unik dan
indah, sehingga dapat dijadikan objek wisata, contohnya : Grand Canyon
(Amerika Serikat), Ayers Rock (Australia)
2. Pengikisan (Erosi)
Erosi yang terjadi secara besar-besaran dapat menyebabkan hilangnya
kesuburan tanah. Erosi pada daerah pantai menyebabkan berkurangnya luas
lahan pantai.
3. Pengendapan (sedimentasi)
Proses Sedimentasi menghasilkan daratan yang subur. contoh: Sungai Chao
Phraya melalui dataran rendah alluvial di Bagian Tengah Thailand
6. Mengkaji Buku Teks Yang Membahas KD Tersebut
Judul : Geografi untuk SMA Kelas X
Pengarang : Yoga Aribowo, S.T.
Tahun : 2007
Penerbit : Ganesa Exact
Kota Penerbit : Jakarta
Kelebihan:
1. Terdapat tujuan pembelajaran.
2. Terdapat peta konsep.
3. Terdapat pengantar sebelum memasuki materi.
4. Terdapat pengetahuan tambahan yang sesuai dengan materi.
5. Terdapat aktifitas latihan sendiri yang dapat melatih kemampuan siswa.
Kekurangan:
1. Gambar tidak berwarna sehingga kurang jelas dilihat.
2. Gambar kurang aktual.
3. Layout kurang baik.
4. Rangkuman yang diberikan belum mencakup seluruh materi.
5. Terdapat bagian yang bernama ”Kontribusi Berdua” yang isinya berupa
pertanyaan. Sebaiknya barupa pernyataan terlebih dahulu, baru pertanyaan
agar lebih mudah dipahami oleh siswa.
Judul : Pengetahuan Sosial Geografi 1 SMA/MA
Pengarang : Pabundu Tika, Hermanto, Amin, Anik Arofah
Tahun : 2007
Penerbit : Bumi Aksara
Kota Penerbit : Jakarta
Kelebihan
1. Materi yang disajikan relevan
2. Terdapat
Kekurangan
1. Gambar yang digunakan tidak berwarna
Judul : Geografi SMA Kelas X
Pengarang : K. Wardiyatmoko
Tahun : 2007
Penerbit : Erlangga
Kota Penerbit : Jakarta
Kelebihan :
1. Buku ini dapat memenuhi semua indikator yang telah dirumuskan
2. Didalam buku ini terdapat latihan soal berupa kolom tugas di setiap akhir sub
bab, sehingga bisa membantu guru mengevaluasi tingkat kepahaman siswa
3. Gambar yang dilampirkan cukup memahamkan siswa saat membaca buku
ajar ini
Kekurangan :
1. Contoh yang digunakan dalam buku ini banyak yang dari luar negeri sehingga
membuat siswa bingung atau tidak dapat memaknai contoh. Hendaknya buku
ini lebih banyak memberikan contoh yang di Indonesia agar siswa lebih
mengerti lokasi dari contoh tersebut.
2. Gambar yang dijadikan sebagai contoh kurang mendukung, sebaiknya
gambarnnya berwarna agar lebih dapat dipahami siswa