29
Ponco Siwindarto-TEUB 1

PENGKONDISI-SINYAL-2

Embed Size (px)

Citation preview

  • Ponco Siwindarto-TEUB

  • Kumpulkan tugas yang diberikan pada pertemuan yang lalu

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • TUJUANSetelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu:Menggunakan rumus-rumus dalam rangkaian elektronika untuk menganalisis rangkaian pengkondisi sinyal aktif

    Menggunakan kaidah, hukum, dan rumus dalam rangkaian elektronika untuk merancang rangkaian pengkondisi sinyal aktif

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • POKOK BAHASANOperational Amplifier (Op amp)Panduan Perancangan.

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • OPERATIONAL AMPLIFIER(OP AMP)Rangkaian Penguat Dasar Rangkaian Penguat DiferensialKonverter Tegangan ke Arus.

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • RANGKAIAN PENGUAT DASARPenguat membalikPenguat tak membalikPenguat penyanggaPenguat menjumlah.

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • Penguat Membalik Arus pada resistor Ri: Arus ini sama dengan arus yang mengalir pada resistor Rf, oleh karena itu tegangan keluaran Vo:

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • Penguat Tak MembalikArus yang mengalir pada resistor Ri sama dengan yang mengalir pada resistor Rf, yaitu:Tegangan keluaran Vo:I

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • Penguat Penyangga (Pengikut Tegangan)Vo = Vi

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • Penguat Menjumlah(PR).

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • RANGKAIAN PENGUAT DIFERENSIALRangkaian Penguat Diferensial DasarRangkaian Penguat Instrumentasi.

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • Rangkaian Penguat Diferensial Dasar Tegangan keluaran:Mampu menyingkirkan tegangan masukan mode bersama (common mode), yang dinyatakan sebagai CMRR (Common Mode Rejection Ratio). (PR)

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • CMR = 20 log (CMRR) dB A = penguatan mode diferensial ACM = penguatan mode common Kelemahan:Impedansi masukannya rendahImpedansi masukan pada kedua terminal masukannya tidak samaPengubahan penguatan sulit dilakukan.

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • Rangkaian Penguat Instrumentasi(PR).

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • Contoh 2.8Sebuah sensor menghasilkan tegangan keluaran dalam kisaran 20 sampai dengan 250 mV. Buatlah rangkaian yang mengkondisikan tegangan tersebut menjadi dalam kisaran 0 sampai dengan 5 V (linier), dan rangkaian tersebut harus mempunyai impedansi masukan yang tinggi.Penyelesaian :Karena hubungan antara keluaran dan masukan rangkaian tersebut linier, maka hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan garis lurus : Vout = mVi + Vodengan: m = kemiringan garis, yang menyatakan penguatanVo = tegangan ofset keluaranUntuk nilai keluaran 0 dan 5 volt diperoleh persamaan : 0 = m (0,02) + Vo 5 = m (0,25) + Vo

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • Dari kedua persamaan ini, kalau diselesaikan secara serentak maka akan diperoleh nilai m = 21,7 dan Vo = - 0,434 V sehingga persamaannya menjadi :

    Vout = 21,7 (Vin-0,02)

    yang merupakan persamaan penguat diferensial. Karena disyaratkan impedansi masukannya harus tinggi, maka digunakan penguat instrumentasi. Misalkan dipilih nilai R2 = R3 = 1kW dan R1 = 100 kW, sehingga RG dapat diperoleh sebesar:RG = 9662 W

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • Tegangan 0,02 V dapat diperoleh dari rangkaian pembagi tegangan. Rangkaian yang dimaksudkan diperlihatkan dalam gambar berikut:

    Ponco Siwindarto-TEUB

    R3

    Vout

    R2

    R2

    R3

    +

    -

    0,02 V

    1 K

    1 K

    +

    +

    -

    R1100 K

    R1100 K

    RG= 9662 W

    -

    Vin

    680 W

    6,2V

    30,9 kW

    100 W

    1 K

    1 K

    12V

  • Konverter Tegangan ke ArusDari gambar tersebut bila dipenuhi nilai-nilai : R1(R3+R5) = R2R4 Maka arus beban akan dapat dinyatakan oleh :(PR).

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • Nilai maksimum resistansi beban diberikan oleh :

    dengan: Rml = resistansi beban maksimum Vsat = tegangan saturasi opamp Im = arus maksimum (PR)

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • PANDUAN PERANCANGANDefinisikan tujuan pengukuranParameter. Apa jenis variabel yang diukur (tekanan, suhu, aliran, level, tegangan, arus, resistansi, dsb)Kisaran. Bagaimanakah kisaran pengukurannya (10 sampai 200 oC, 45 sampai 85 psi, 2 sampai 4 V, dsb)Akurasi. Seberapa besarkah akurasi yang diinginkan (5% FS, 3% dari pembacaan, dsb)Linieritas. Haruskah keluaran pengukurannya linierNoise. Bagaimana level dan spektrum frekuensi noise di lingkungan pengukuran.

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • Pilih sensor yang digunakan (bila dimungkinkan)Parameter. Apa jenis keluaran sensor (resistansi, tegangan, dsb.)Fungsi alih. Bagaimana hubungan antara keluaran sensor dan variabel yang diukur (linier, grafik, persamaan, akurasi, dsb.)Tanggapan waktu. Bagaimana tanggapan waktu sensor (konstanta waktu order- pertama, order-kedua, frekuensi)Kisaran. Bagaimana kisaran keluaran parameter sensor untuk kisaran pengukuran yang diberikanDaya. Bagaimana spesifikasi daya sensor (maksimum disipasi resistif, penarikan arus, dsb).

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • Rancang Pengkondisi Sinyal Analog (P/S)Parameter. Apa jenis keluaran yang diinginkan (tegangan, arus, frekuensi)Kisaran. Bagaimana kisaran parameter keluaran yang diinginkan (0 sampai 5 volt, 4 sampai 20 mA, 5 sampai 10 kHz, dsb.)Impedansi masukan. Berapa impedansi P/S yang harus diberikan kepada sumber sinyal masukanImpedansi keluaran. Berapa impedansi keluaran P/S yang harus ditawarkan kepada rangkaian beban keluaran.

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • Beberapa catatan yang perlu diperhatikanBila masukannya berupa suatu perubahan resistansi dan harus digunakan rangkaian jembatan atau pembagi tegangan, maka pertimbangkanlah pengaruh ketidaklinieran tegangan keluaran terhadap resistansi, dan pengaruh arus yang mengaliri sensor resistifUntuk perancangan dengan opamp, pendekatan perancangan yang paling mudah adalah dengan membuat persamaan keluaran-masukan. Dari persamaan ini akan terlihat dengan jelas, jenis rangkaian yang dapat digunakan. Persamaan ini menyatakan fungsi alih statik P/SPerhatikan selalu kemungkinan pembebanan sumber tegangan oleh P/S karena dapat menimbulkan kesalahan.

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • Contoh 2.11 Sebuah sensor mengeluarkan tegangan yang berkisar antara 2,4 V sampai -1,1 V. Untuk interface ke ADC, diperlukan untuk mengubah tegangan tersebut menjadi dalam kisaran 0 sampai 2,5 V. Rancanglah sebuah rangkaian pengkondisi sinyal untuk keperluan tersebut.

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • PenyelesaianDalam soal ini tidak ada informasi tentang variabel yang diukur, lingkungan pengukuran, ataupun sensornyaPermasalahannya hanyalah pengkonversian kisaran teganganImpedansi sumbernya juga tidak diketahui, maka akan lebih baik kalau dianggap bahwa nilainya tinggi, dan kemudian dirancang sistem yang berimpedansi masukan tinggi.

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • Rangkaian yang diperlukan dapat diperoleh dari persamaan yang menyatakan hubungan keluaran-masukan sebagai berikut :Vout = mVin + VoDari spesifikasi yang diketahui, maka dapat diperoleh : 0 = m (-2,4) + Vo 2,5 = m (-1,1) + Vo Jika kedua persamaan ini kita selesaikan secara serentak, maka akan diperoleh m = 1,923 dan Vo = 4,6152 V, sehingga diperoleh persamaan fungsi alihnya :Vout = 1,923 Vin + 4,6152.

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • - 15V- 4,6152 V

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • TUGAS 3Buktikan / turunkan persamaan-persamaan yang diberi tandaKerjakan dengan ditulis tangan, dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.(PR)

    Ponco Siwindarto-TEUB

  • Ponco Siwindarto-TEUB