Upload
nguyenhanh
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGUATAN FUNGSI MESJID KAMPUS
GUNA PEMBANGUNAN KARAKTER
MAHASISWA
Disampaikan Oleh :
Drs. Edijan Tandjung, M.Si Tenaga Profesional Bidang Pemdagri dan Sismennas
Lemhannas RI
di DITJEN PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & DIKTI
GERAKAN KADERISASI AKTIVIS MASJID
KAMPUS DALAM UPAYA MENYIAPKAN
KADER PEMIMPIN BANGSA BERKARAKTER
NASIONALIS ISLAMI
NAMA : Drs. H. Edijan Tandjung, M.Si.
JABATAN : TAPROF LEMHANNAS RI, Jl. Merdeka Selatan No. 10 JKT
PANGK GOL : BIN UTAMA MUDA IV c
TMPT TGL LAHIR : Padang, 28 Agustus 1950
AGAMA : ISLAM
Nama Istri
Nama Anak
:
:
Hj. Elisa Mahdalena, S.Sos
1. Dr. Diansyah Gustini Fitriani , S.PM
2. Jimmy Revido, SH. MH.
No. TELPON : 08129325740; 087875603535; [email protected]
SR, SMP, dan SMA SR Tamat Tahun 1964 di Jambi, SMP Tamat Tahun 1967 di Palembang, SMA
Tamat Tahun 1970 di Palembang.
STKIP JAMBI (Sarmud) TAMAT 1979 di Jambi.
SARJANA ADM NEGARA STIA LAN RI Kampus Bandung , Tamat Tahun 1983.
MAGISTER TANNAS S2, UNIVERSITAS INDONESIA JKT, Tamat Tahun 1995
DIKLATPIMP DIKLAT PIMP TINGKAT II. TAHUN 2000
LEMHANNAS RI PPSA XVI Tahun 2009.
RIWAYAT PEKERJAAN KABID Diklat Profesi Badan Diklat Depdagri; KABAG Perencanaan Badan
Diklat Depdagri; Widyaiswara pada Lemhannas RI; Kepala Pusat Pengkajian
Geo SKA Debidjianstrat Lemhannas RI; Direktur Pengkajian Politik
Debidjianstrat Lemhannas RI; Tenaga Profesional Lemhannas RI sejak 2009 s/d
sekarang (2018); Dosen pada STIA-LAN RI JAKARTA, dan Dosen pada Institut
STIAMI Jakarta).
3 3
NKRI LETAK STRATEGIS
NEG KEPULAUAN (17.504 PULAU)
PENDUDUK : 254,9 JUTA (LK 128,1/ PR 126,8 )
SKA : BERAGAM & BERLIMPAH
MULTI ETNIS : SUKU 1340 & BAHASA 546.
34 PROVINSI, 508 KOTA/KAB, 79.075
DESA/KELURAHAN
NEGARA BESAR
MEMILIKI PELUANG
SEJAJAR DGN NEG
BESAR LAIN
DPT WUJUDKAN CITA-
CITA & TUNAS
4 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NEGARA INDONESIA,
YANG MERDEKA, BERSATU,
BERDAULAT, ADIL DAN MAKMUR.
MELINDUNGI SEGENAP BANGSA
INDONESIA DAN SELURUH
TUMPAH DARAH INDONESIA;
MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN
UMUM;
MENCERDASKAN KEHIDUPAN
BANGSA;
IKUT MELAKSANAKAN
KETERTIBAN DUNIA YANG
BERDASARKAN KEMERDEKAAN,
PERDAMAIAN ABADI DAN
KEADILAN SOSIAL.
ALINEA 2 DAN 4
PEMBUKAAN
UUD 1945 TUJUAN NAS
CITA2 NAS
KEAMANAN
NASIONAL KESEJAHTERAAN
NASIONAL
GEO POLITIK
GEO STRATEGI
5 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
KEPENTINGAN
NASIONAL
PEMBANGUNAN
NASIONAL
PANTAI TERINDAH GAS ALAM TERBAIK HUTAN TERBAIK
TAMBANG EMAS
TERBESAR BATU BARA TERBAIK TANAH YANG SUBUR
FAKTA PENTING INDONESIA
6 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
7 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
TERWUJUDNYA
INDONESIA YG BERDAULAT MANDIRI
DAN BERKEPRIBADIAN BERDASARKAN
GOTONG-ROYONG
VISI GEOSTRATEGI BANGSA SAAT INI. IDEOLOGI SBG PENUNTUN, PENGGERAK, PEMERSATU PERJUANGAN DAN BINTANG PENGARAH
KEDAULATAN DLM POLITIK.
BERDIKARI DLM EKONOMI.
KEPRIBADIAN DLM KEBUDAYAAN.
8 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
9 A
GEN
DA
PR
IOR
ITAS
9 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
PENGUATAN
FUNGSI MESJID
KAMPUS
10
Sholat
P S
R T
O R
G A
R T
A E
M G
I
S
M
E
S
J
I
D
Tempat Ibadah F
U
N
G
S
I
M
E
S
J
I
D
Dzikir
I’tikaf
Syi’ar
Ukhuwah Islamiyah Shilaturahmi
P H B I
Da’wah & Pendidikan
Muammalah
Pengembangan
Masyarakat
Pelayanan Sosial
• Invasi Ideologi Sekularisme
• Dampak Modernisasi
• Ancaman Moral & Aqidah
• Devide et Impera (Pecah Belah)
• Bencana Alam
TANTANGAN
EKSTERNAL
• Masalah Khilafiyah • Individualistik/
Fanatik Kelompok & Golongan
• Kerusakan/Penyimpangan Aqidah/Sincritisme
• Krisis Kemampuan Intelektual & Keterampilan
• Kemiskinan
TANTANGAN
INTERNAL
FUNGSI MESJID
11
TAQWA
K
E
S
H
A
L
E
H
A
N
I
N
D
I
V
I
D
U
IMTAQ
IPTEK
KESHALEHAN SOSIAL
UKHUWAH ISLAMIYAH
UKHUWAH BASYARIYAH
UKHUWAH WATHANIYAH
12
STRATEGIS
PROGRAM
Pelatihan Kepemimpinan Remaja Mesjid
Pelatihan Keluarga
Pelatihan Kominfo/Jurnalistik
Pelatihan Khatib & Mubaligh/Mubalighah
Pelatihan Manajemen Mesjid
Kongres/Konfrensi Mesjid
Perangkat SDM
Penanggulangan Bencana
Studi Banding
Pusat Informasi Mesjid
Program Penghijauan & Tanaman Produktif
Jaringan Mesjid
Da’wah
Pendidikan
Pelatihan Manajemen
Da’wah
Lembaga Pendidikan
Masjid Teritorial/
Kompleks
Masjid Sektoral
Masjid Kampus
Masjid Kantor &
Perusahaan 13
PEMBANGUNAN
KARAKTER
MAHASISWA
14
Bung Karno:
“Seribu orang tua hanya dapat bermimpi,
Satu orang pemuda dapat mengubah
dunia”
Mahasiswa sbg kader pemimpin masa
depan, Karena itu, Pendidikan Karakter
bagi Mahasiswa & generasi muda menjadi
sangat penting dan harus terus menerus
dilakukan semua pihak demi masa depan
Bangsa Indonesia.
15
PEMBANGUNAN KARAKTER .
Input/kondisi
saat ini:
-murid
-Mahasiswa
-Pejabat
-Akademisi
-Masyakat
-Dll
Output/kea
daan yang
diharapkan -murid
-Mahasiswa
-Pejabat
-Akademisi
-Masyakat
-Dll
1.isi/materi
2. Pendekatan/
metode/cara
3.SDM (murid-guru)
4.sarana/prasarana
5.Peraturan
6.Evaluasi
7.Dll
PROSES
16
PENDAHULUAN (Latar belakang) Karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas SDM karena
turut menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa emas namun kritis bagi pembentukan karakter seseorang.
Thomas Lickona (seorang profesor pendidikan dari Cortland University) mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda jaman yang kini terjadi, tetapi harus diwaspadai karena dapat membawa bangsa menuju jurang kehancuran. 10 tanda jaman itu adalah:
(1) meningkatnya kekerasan di kalangan remaja/masyarakat; (2) penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk/tidak baku; (3) pengaruh peer-group (geng) dalam tindak kekerasan, menguat; (4) meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba; alkohol dan seks bebas;
(5) semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk; (6) menurunnya etos kerja; (7) semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru; (8) rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok; (9) membudayanya kebohongan/ketidakjujuran, dan
(10) adanya rasa saling curiga dan kebencian antar sesama.
17
Hakekat Karakter • Menurut Simon Philips (2008), karakter adalah kumpulan tata nilai yang
menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang
ditampilkan. Sedangkan Doni Koesoema A (2007) memahami bahwa karakter
sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ”ciri, atau karakteristik,
atau gaya, atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-
bentukan yang diterima dari lingkungan,
• Sementara Winnie memahami bahwa istilah karakter memiliki dua pengertian
tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah
laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, tentulah orang
tersebut memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya, apabila seseorang
berperilaku jujur, suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan
karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat kaitannya dengan „personality‟.
Seseorang baru bisa disebut „orang yang berkarakter‟ (a person of character)
apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral.
• Sedangkan Imam Ghozali menganggap bahwa karakter lebih dekat dengan
akhlaq, yaitu spontanitas manusia dalam bersikap, atau melakukan perbuatan
yang telah menyatu dalam diri manusia sehingga ketika muncul tidak perlu
dipikirkan lagi.
•
18
Hakekat Karakter
• Dari pendapat di atas difahami bahwa karakter itu berkaitan dengan
kekuatan moral, berkonotasi „positif‟, bukan netral. Jadi, „orang
berkarakter‟ adalah orang yang mempunyai kualitas moral (tertentu)
positif. Dengan demikian, pendidikan membangun karakter, secara
implisit mengandung arti membangun sifat atau pola perilaku yang
didasari atau berkaitan dengan dimensi moral yang positif atau baik,
bukan yang negatif atau buruk. Hal ini didukung oleh Peterson dan
Seligman (Gedhe Raka, 2007:5) yang mengaitkan secara langsung
‟character strength‟ dengan kebajikan. Character strength
dipandang sebagai unsur-unsur psikologis yang membangun
kebajikan (virtues). Salah satu kriteria utama dari „character
strength‟ adalah bahwa karakter tersebut berkontribusi besar dalam
mewujudkan sepenuhnya potensi dan cita-cita seseorang dalam
membangun kehidupan yang baik, yang bermanfaat bagi dirinya,
orang lain, dan bangsanya
19
FUNGSI KARAKTER Selain memperkecil resiko kehancuran, karakter juga
menjadi modal yang sangat penting untuk bersaing dan bekerja sama secara tangguh dan terhormat di tengah-tengah bangsa lain.
Karakterlah yang membuat bangsa Jepang cepat bangkit sesudah kekalahannya dalam Perang Dunia II dan meraih kembali martabatnya di dunia internasional.
Karakterlah yang membuat bangsa Vietnam tidak bisa ditaklukkan, bahkan mengalahkan dua bangsa yang secara teknologi dan ekonomi jauh lebih maju, yaitu Perancis dan Amerika.
Pembangunan karakterlah yang membuat Korea Selatan sekarang jauh lebih maju dari Indonesia, walaupun pada tahun 1962 keadaan kedua negara secara ekonomi dan teknologi hampir sama.
Pembangunan karakterlah yang membuat para pejuang kemerdekaan berhasil menghantar bangsa Indonesia ke gerbang kemerdekaannya (Gedhe Raka, 1997 ).
20
9 Indikator Pendidikan Karakter
1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNya (love Allah, trust, reverence, loyalty) 2. Tanggung jawab, Kedisiplinan dan Kemandirian (responsibility, excellence, self reliance, discipline, orderliness) 3. Kejujuran/Amanah dan Arif (trustworthines, honesty, and tactful) 4. Hormat dan Santun (respect, courtesy, obedience) 5. Dermawan, Suka menolong dan Gotong-royong/Kerjasama (love, compassion, caring, empathy, generousity, moderation,
cooperation) 6. Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja keras (confidence, assertiveness, creativity, resourcefulness, courage,
determination, enthusiasm) 7. Kepemimpinan dan Keadilan (justice, fairness, mercy, leadership) 8. Baik dan Rendah Hati (kindness, friendliness, humility, modesty) 9. Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan (tolerance, flexibility, peacefulness, unity)
21
FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBINAAN
KARAKTER DEWASA INI
FAKTOR
BERPENGARUH
DALAM
PEMBINAAN
KARAKTER
(1)
Guru (2)
Selibriti/
Artis
(3)
Pejabat
(4) Tokoh
masyarakat (5) Teman
sejawat
(6) Kedua
orangtua
(7)
Media
cetak
(8)
Media
elektronik
22
PENGEMBANGAN: USIA REMAJA (Lingkungan masyarakat tidak kondusif)
PEMBENTUKAN: USIA DINI (Banyak diserahkan pada pembantu)
PEMANTAPAN: USIA DEWASA (Terbentuknya low trust society)
Pengembangan KARAKTER di INDONESIA
23
Akibat dari the existing situation
AKIBATNYA: DATA TIDAK AKURAT, KEBIJAKAN TIDAK TEPAT, TIDAK
RELEVAN, DLL
24
Dan perumpamaan kalimat (kebijakan) yang buruk
bagaikan pohon yang buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tegak sedikitpun. (Ibrahim:26)
BANGSA INDONESIA MENGALAMI KRISIS
KEPRIBADIAN ?
Timbulkan Akibat Buruk: - Karakter Bangsa Luntur - Bencana Meluas Di Bidang: - Krisis Politik - Ekonomi - Moneter - Kepercayaan – Hukum - Dll
25
TAPLAI KBS LEMHANNAS RI
Konsep
Bhinneka
Tunggal Ika
Konsep
Kebangsaan Konsep
Persatuan
dan
Kesatuan
Konsep
Tanah Air
(Geopolitik)
Konsep
Negara
Kepulauan
Konsep
Negara
Kebangsaan
ABAD
Ke-XIV
BOEDI OETOMO 1908
SUMPAH PEMUDA 1928
PROKLAMASI KEMERDEKAAN
17-8-1945
DEKLARASI
JUANDA 1957
1 JUNI
1945
26
Adl nilai-nilai yg melekat pd diri setiap warga negara Ind, berupa norma-norma kebaikan yg terkandung & menjadi ciri kepribadian bgs Indonesia bersumber dr nilai-nilai Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI & Bhinneka Tunggal Ika.
Dicerminkan dr sikap & perilaku setiap warga neg sbg bgs Ind, yg senantiasa mengutamakan persatuan & kesatuan bgs serta kesatuan wil dlm kehidupan bermasy, berbgs & berneg tanpa mengesampingkan tggjwb utk menghargai bgs & neg lain.
Nasionalisme adlh gejala psikologis berupa rasa kesamaan dari sekelompok manusia yng hidup dalam suatu wil tertentu yng menimbulkan kesadaran sbg bangsa.
TAPLAI KBS LEMHANNAS
RI 27 TAPLAI KBS LEMHANNAS RI 27
NILAI-NILAI KEBANGSAAN
BERDASARKAN 4 KONSENSUS DASAR BANGSA
PANCASILA
UUD NRI’ 1945
NKRI
BHINNEKA TUNGGAL IKA
1. Nilai Religius
2. Nilai Kekeluargaan
3. Nilai Keselarasan
4. Nilai Kerakyatan
5. Nilai Keadilan (Individual)
6. Nilai Kebebasan (Demokrasi)
7. Nilai Kesemaan Derajat
8. Nilai Ketaatan Hukum
9. Nilai Kesatuan Wilayah
10. Nilai Persatuan Bangsa
11. Nilai Kemandirian
12. Nilai Kepedulian (Toleransi)
13. Nilai Keadilan
14. Nilai Gotong Royong
28 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
WAWASAN KEBANGSAAN DAN
PATRIOTISME
• Dalam sejarah kebangsaan Indonesia, pemuda Indonesia merupakan aset bangsa yang sangat mahal dan tak ternilai harganya.
• Pada tahun 1928 pemuda Indonesia mengguncang dunia dengan manifesto heroik dengan mendeklarasikan Sumpah Pemuda.
• Pemuda Indonesia menjadi pioneer dalam proses bangkitnya bangsa Indonesia untuk melakukan perlawanan sistematis terhadap imperialisme (penjajahan) waktu itu.
29
• Th 1998 Mahasiawa & Pemuda Indonesia melakukan gerakan reformasi, menuju pemerintahan reformasi. Namun hingga skrng perjalanan reformasi, yang telah diwarnai kepemimpinan nasional dengan tujuh presiden, ternyata masih tertatih-tatih keluar dari krisis.
• Pengangguran masih belum signifikan penurunannya, ancaman dis-integrasi bangsa masih terasa, korupsi belum teratasi dengan sempurna, dan moral bangsa yang harus diperbaiki terus menerus.
• Oleh karena itu pemahaman wawasan kebangsaan bagi para pemuda menjadi sangat penting.
30
Konsep Wawasan Kebangsaan:
• Wawasan kebangsaan : cara pandang sebuah bangsa terhadap eksistensi dirinya yang bersifat dinamis, senantiasa mengikuti perkembangan zaman dan selalu berinteraksi dengan seluruh dimensi kehidupan masyarakat.
• Wawasan kebangsaan Indonesia adalah cara pandang yang harus dimiliki oleh setiap pribadi warga Negara Indonesia yang berjiwa pancasila
31
Pribadi yang berwawasan kebangsaan
dan patriotisme memiliki :
1. Prinsip keteladanan
2. Prinsip keyakinan
3. Prinsip keseimbangan
4. Prinsip kedaulatan rakyat
5. Prinsip keadilan social dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa/bernegara
32
Jabaran Wawasan Kebangsaan
& Patriotisme : • Prinsip keteladanan merupakan sikap dan tingkah
laku yang mengutamakan keteladanan, kejujuran (satu kata dengan perbuatan) dan obyektif dalam kehidupan sehari-hari.
• Prinsip keteladanan tercermin pada perilaku yang didasarkan pada nilai-nilai luhur yang bersumber dari pancasila, yaitu jiwa religius berketuhanan, memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, semangat persatuan dan kesatuan, karya sosial berdasarkan nilai gotong royong dan terus menerus meningkatkan kesejahteraan sosial bagi seluruh masyarakat.
33
• Suri tauladan (tepa selira) merupakan nilai semangat yang luhur yaitu “jika tidak mau diperlakukan sewenang-wenang oleh orang lain, maka jangan sewenang-wenang dengan orang lain”.
• Hal ini merupakan nilai moral yang terkandung dalam pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia.
• Oleh karena itu, pendidikan kepemimpinan bagi mahasiswa dan pemuda Indonesia melalui ilmu pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan harus dibangun di atas fondasi moral dan budi pekerti luhur.
34
Wujud Prinsip Keyakinan Bagi Mahasiswa dan
Generasi Muda, adalah:
1. Mensyukuri kekayaan alam sebagai rahmat
Tuhan,
2. Mengelola kekayaan alam tersebut untuk kemakmuran seluruh masyarakat secara adil,
3. Melestarikan kekayaan alam dengan eksplorasi secara ramah lingkungan,
4. Membela tanah air dan negara dari gangguan dan ancaman Merasa sederajat dengan bangsa-bangsa lain di dunia,
5. Merdeka dan bebas menentukan nasib sendiri tanpa tergantung pada bangsa lain,
6. Mandiri dalam pelaksanaan ekonomi.
35
Pendidikan kepemimpinan bagi Mahasiswa
haruslah mempertimbangkan keseimbangan
antara:
• Cipta (kekauatan penalaran),
• Rasa (sikap mental, moral dan budi luhur)
• Karsa (perbuatan yang didasarkan pada
nilai moral kemanusiaan yang adil dan
beradab).
36
Penjabaran Cipta, Rasa dan
Karsa : • Selain itu juga perlu keseimbangan antara
individualitas dan integralitas, yaitu berlatih menjadi pribadi yang memiliki kesadaran tinggi, disiplin yang kuat, dan tanggung jawab yang besar baik terhadap kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial kemasayarakatan, berbangsa dan bernegara.
• Prinsip kedaulatan rakyat merupakan sikap mental dan moral kejuangan yang didasarkan asas demokrasi dalam kehidupan masyarakat. Dalam praktik kehidupan berpolitik, pengambilan keputusan didasarkan atas musyawarah, dan mayoritas tidak meniadakan minoritas, sedangkan minoritas tidak memaksakan kehendak pada mayoritas.
37
Lanjutan : • Pendidikan kepemimpinan mahasiswa & pemuda
dikembangkan saling asih, asah dan asuh serta menghindarkan sikap kesombongan kecongkakan dengan mengedepankan saling tenggang rasa.Pada praktik kehidupan ekonomi didasarkan pada asas kekeluargaan atau koperasi.
• Prinsip keadilan sosial berarti bahwa perjuangan selalu bertujuan agar masyarakat memiliki kehidupan yang tenteram lahir dan batin, tanpa ada penindasan serta bebas dari kebatilan. Pada konteks ini, pendidikan kepemimpinan pemuda harus diarahkan agar mereka memiliki kesadaran untuk menguasai kemampuan membangun ekonomi kerakyatan yang merata, kemakmuran yang sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia.
38
Beberapa nilai-nilai luhur yang perlu dimiliki
oleh Mahasiswa antara lain :
• Kejujuran
• Loyalitas dan dapat diandalkan
• Hormat
• Cinta
• Ketidak egoisan dan sensitifitas
• Baik hati dan pertemanan
• Keberanian
• Kedamaian
• Mandiri dan Potensial
• Disiplin diri dan Moderasi
• Kesetiaan dan kemurnian
• Keadilan dan kasih sayang.
39
Tantangan Mahasiswa Masa Global:
1. Nasionalisme dan Pluralisme
2. Krisis Global
3. Primodialisme
4. Krisis Moral
5. Krisis Ketauladanan
6. Krisis Sosial Budaya
7. Tingkat Kompetisi Tinggi
8. Karakter Bangsa Semakin Samar-samar
40
41
42
43
44
45
SELAMAT PAGI
INDONESIA
TERIMA KASIH
untuk negeriku
INDONESIA RAYA
46