6
LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI TEKSTIL III Bagian KIMIA PENGUJIAN KETAHANAN LUNTUR WARNA TERHADAP GOSOKAN Disusun Oleh : Nama : Jakariya Nugraha 10020067 Dosen : Kurniawan S.Si Asisten : Yolanda S.ST Maman

Pengujian Ketahanan Luntur Warna Terhadap Gosokan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengujian Ketahanan Luntur Warna Terhadap Gosokan

LAPORAN

PRAKTIKUM EVALUASI TEKSTIL III

Bagian KIMIA

PENGUJIAN KETAHANAN LUNTUR WARNA TERHADAP GOSOKAN

Disusun Oleh :

Nama : Jakariya Nugraha 10020067

Dosen : Kurniawan S.Si

Asisten : Yolanda S.ST

Maman

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL

BANDUNG

2013

Page 2: Pengujian Ketahanan Luntur Warna Terhadap Gosokan

PENGUJIAN KETAHANAN LUNTUR WARNA TERHADAP GOSOKAN

I. MAKSUD DAN TUJUAN

1.1 Maksud

Menguji ketahanan luntur warna pada bahan baik dicelup atau dicap dengan cara

pengosokkan.

1.2 Tujuan

Menentukan seberapa banyak lunturan warna terhadap kain kapas putih dengan cara

penggosokkan kemudian analisa berapa besar nilainya dengan staining scale dan grey

scale.

II. TEORI DASAR

Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji penodaan dari bahan berwarna pada kain, yang

disebabkan oleh gosokan dari segala macam serat, baik dalam bentuk benang maupun kain.

Pengaruh gosokan tersebut diamati dalam keadaan kering maupun basah. Prinsip

pengerjaannya yaitu dengan menggosokkan kain putih kering maupun basah yang telah

dipasang pada Crockmeter bersama contoh uji dengan ukuran tertentu. Penodaan pada kain

putih dinilai dengan menggunakan Staining scale.

Kain putih yang dipakai adalah kain kapas dengan konstruksi 100 x 96 helai/inci dengan

berat 135,3 gram/m2, telah diputihkan, tidak dikanji dan tidak disempurnakan, yang kemudian

dipotong dengan ukuran 5 x 5 cm. Crockmeter ini memiliki jari dengan diameter 1,5 cm yang

bergerak 1 kali maju mundur sejauh 10 cm setiap kali putaran, dengan gaya tekanan pada kain

seberat 900 gram. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan penodaan warna terhadap kain

putih menggunakan standar staining scale.

III. PERCOBAAN

3.1 Prinsip Pengerjaan

Contoh uji dipasang pada crocmeter, kemudian padanya digosokan kain putih kering

dengan kondisi tertentu. Penggosokan ini diulang dengan kain putih basah. Penodaan

Page 3: Pengujian Ketahanan Luntur Warna Terhadap Gosokan

pada kain putih dinilai dengan mempergunakan staining scale dan kain contoh uji dinilai

dengan grey scale.

3.2 Alat dan Bahan

a. Alat-alat yang digunakan:

Crockmeter

Staining scale

Grey scale

Kertas saring

b. Bahan yang digunakan:

Kain kapas putih

Air suling

Kain tenun

3.3 Cara kerja

Persiapan Contoh Uji

1. Empat contoh uji diambil, dua untuk pengujian gosok kering dan dua lagi pengujian

gosok basah.

2. Bila bahan yang diuji berupa kain maka contoh uji dipotong dengan ukuran 5 x 15 cm

dengan panjangnya miring terhadap lusi dan pakan.

Uji Gosokan Kering

1. Contoh uji diletakkan rata di atas alat penguji dengan sisi yang panjang searah dengan

arah gosokan. Jari crockmeter dibungkus dengan kain putih kering dengan

anyamannya miring terhadap arah gosokan. Kemudian digosokkan sepuluh kali maju

mundur dengan kecepatan satu putaran per menit. Kain putih diambil dan dievaluasi.

Page 4: Pengujian Ketahanan Luntur Warna Terhadap Gosokan

Uji Gosokan Basah

1. Kain putih dibasahi dengan air suling, kemudian peras di antara kertas saring

sehingga kadar air dalam kain menjadi 65 5 % terhadap berat kain pada kondisi

standar kelembaban relative 65 2 % dan suhu 27 20C. kemudian kerjakan seperti

uji gosok kering. Kain putih dikeringkan dan evaluasi.

2. Pengujian kering dan basah dilakukan dua kali dan hasilnya dirata-ratakan.

3.4 Data Pengamatan

No Uji PenggosokanGosok Kering Gosok Basah

Penodaan Warna Penodaan Warna

1 5 4-52 5 4

IV. PEMBAHASAN

Pengujian ini dimaksudakan untuk mencari nilai dari ketahanan luntur warna kain sampel

terhadap gososkan. Dimana kain tersebut digosok pada dengan media kapas (basah dan kerik)

bertekanan dari alat crok meter. Dan selanjutnya disesuaikan penodaan warna pada kain kapas

dengan grey scale. Hingga didapatkan untuk kain kapas kering bernilai 5, sedangkan kapas basah

4-5 dan 4.

Dilihat dari jenis kain dan coraknya, praktikan memperkirakan bahwa sampel kain end use nya

sebagai sapu tangan. Maka setelah pengujian dilakukan pencocokan dengan standar mutu dari

SNI. Dan SNI yang dipakai adalah SNI 7272:2008 tentang standar mutu sapu tangan. Dan dari

SNI tersebut bahwa yang memenuhi standar untuk tahan luntur warna terhadap gosokan adalah

untuk basah minimum 3-4 sedangkan untuk kering minimum 4. Maka sampel kain yang diuji

memenuhi syarat.

V. KESIMPULAN

Sampel memenuhi syarat TLW terhadap gosokan SNI 7272:2008 tentang standar mutu sapu tangan.

Page 5: Pengujian Ketahanan Luntur Warna Terhadap Gosokan