25
2014 MODUL PENGUKURAN DAN ALAT UKUR LISTR

Pengukuran Alat Listrik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengukuran alat ukur (multimeter)

Citation preview

PANDUAN MENGGUNAKAN MODUL

Petunjuk Bagi Guru

Dalam setiap kegiatan belajar guru harus berperan :

Membantu siswa agar siswa dapat mengerti modul ini

Organisasikan siswa agar siswa dapat memahami secara teratur dan sistematis dalam mempelajari modul ini

Membimbing siswa agar dapat mengerti dan memahami isi dari modul ini.

Petunjuk Bagi Siswa

Siswa wajib memahami isi dari modul ini

Lakukan apa yang diperintahkan dalam modul ini sesuai petunjuk

Diskusikan dengan teman atau guru atau kelompok jika mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas dalam modul ini.KOMPETENSI DASARa. Menguasai Dasar-Dasar pengukuran b. Memilih dan menempatkan alat ukur yang baik berdasarkan parameter

c. Mampu menyebutkan macam-macam peraga penunjukkan alat ukurINDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

a. Memahami Karakteristik AVOmeterb. Memahami Konsep Dasar Arus Listrik, Tegangan Listrik, dan Hambatan Listrik

c. Memahami Komponen Rangkaian Listrik seperti Resistor, Kapasitor dan inductor

d. Memahami Karakteristik Rangkaian Seri dan Rangkaian ParalelTUJUAN Melalui kegiatan ceramah, diskusi dan presentasi siswa dapat:

a. Siswa dapat memahami cara pengukuran

b. Siswa mampu memahami Konsep dasar Arus, Tegangan, dan Hambatan listrikc. Siswa mampu memahami komponen rangkaian listrik

d. Siswa mampu memahami konsep dasar Arus Listrik, Tegangan Listrik, dan Hambatan Listrik

e. Siswa mampu memahami Rangkain Seri dan Rangkaian Paralel

Kegiatan Belajar 1

AVOMETERTujuan Khusus Pembelajaran

Peserta harus dapat:

Mendefinisikan sistem satuan besaran listrik

Memilih dan menempatkan alat ukur yang baik berdasarkan parameter

Mampu menyebutkan macam-macam peraga penunjukkan alat ukur

Parameter Alat UkurAlat ukur listrik merupakan peralatan yang diperlukan oleh manusia. Karena besaran listrik seperti tegangan, arus, daya, frekuensi dan sebagainya tidak dapat secara langsung ditanggapi oleh panca indera.

Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan satuannya.

Pemilihan alat ukur yang digunakan harus disesuaikan dengan

besaran yang hendak diukur. Simbol-simbol yang terdapat dalam alat

ukur memiliki arti masing-masing yang menjelaskan penggunaan alat

ukur. Ada bermacam-macam alat ukur yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah AVOmeter.

Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur ohm atau hambatan. Terakhir, yaitu meter atau satuan dari ukuran. AVO Meter sering disebut dengan Multimeter atau Multitester. Secara umum, pengertian dari AVO meter adalah suatu alat untuk mengukur arus, tegangan, baik tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah (DC) dan hambatan listrik. AVO meter sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat, Tetapi sebelum mempergunakannya, para pemakai harus mengenal terlebih dahulu jenis-jenis AVO meter dan bagaimana cara menggunakannya agar tidak terjadi kesalahan dalam pemakaiannya dan akan menyebabkan rusaknya AVO meter tersebut.

Berdasarkan prinsip kerjanya, ada dua jenis AVO meter, yaitu AVO meter analog (menggunakan jarum putar / moving coil) dan AVO meter digital (menggunakan display digital). Kedua jenis ini tentu saja berbeda satu dengan lainnya, tetapi ada beberapa kesamaan dalam hal operasionalnya. Misal sumber tenaga yang dibutuhkan berupa baterai DC dan probe / kabel penyidik warna merah dan hitam.

Pada AVO meter digital, hasil pengukuran dapat terbaca langsung berupa angka-angka (digit), sedangkan AVO meter analog tampilannya menggunakan pergerakan jarum untuk menunjukkan skala. Sehingga untuk memperoleh hasil ukur, harus dibaca berdasarkan range atau divisi. AVO meter analog lebih umum digunakan karena harganya lebih murah dari pada jenis AVO meter digital.

AVOmeter analog menggunakan kumparan putar untuk menggerakkan jarum penunjuk papan skala. Multimeter ini banyak digunakan karena harganya relative terjangkau. Jika pada multimeter digital hasil pengukuran langsung dapat dibaca dalam bentuk angka yang tampil pada layer display, pada multimeter analaog hasil pengukuran dibaca lewat penunjukan jarum pada papan skala.

Adapun bagian-bagian AVOmeter yang perlu diketahui, yaitu:

Papan Skala : digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala terdapat skala-skala; tahanan/resistan (resistance) dalam satuan Ohm (), tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya.

Saklar Jangkauan Ukur : digunakan untuk menentukan posisi kerja multimeter, dan batas ukur (range). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam W), saklar ditempatkan pada posisi W, demikian juga jika digunakan untuk mengukur tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA-mA). Satu hal yang perlu diingat, dalam mengukur tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV, saklar harus berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian juga jika hendak mengukur DCV.

Sekrup Pengatur Posisi Jarum (preset) : digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol (sebelah kiri papan skala).

Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment) : digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum multimeter digunakan untuk mengukur nilai tahanan/resistan. Dalam praktek, kedua ujung kabel penyidik (probes) dipertemukan, tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.

Lubang Kabel Penyidik : tempat untuk menghubungkan kabel penyidik dengan Multimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common. Pada multimeter yang lebih lengkap terdapat juga lubang untuk mengukur hfe transistor (penguatan arus searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi dan jenisnya), dan lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor.Evaluasi 1. Apakah AVOmeteritu?2. Apakahyangharusdiaturjikamultimeterakandigunakanuntuk mengukurteganganAC?3. Apakah yangharusdiaturjikamultimeterakandigunakanuntuk mengukurteganganDC?4. Apakah yangharusdiaturjikamultimeterakandigunakanuntuk mengukurarusDC?5. Gambarkanlah cara menghubungkan watt meter dengan hubungan paralel !Jawaban1. MultimeteradalahalatuntukmengukurteganganAC,tegangan DC,arus DC,dantahanan.

2. Saklar pemilih harus diatur pada posisi ACV.3. Saklar pemilih harus diatur pada posisi DCV.4. Saklar pemilih harus diletakan pada posisi DcmA.5. Kegiatan Belajar 2PENGUKURAN DENGAN AVOMETERTujuan Khusus Pembelajaran

Peserta harus dapat:

menjelaskan tentang AVO meter / multimeter

menjelaskan tentang jenis jenis AVO meter / multimeter

menjelaskan bagian dari AVO meter / multimeter

menjelaskan menggunakan AVO meter / multimeter

Cara menggunakan AVO meter / Multimeter AnalogMenentukan Posisi Alat Ukur Posisi alat ukur saat mengukur TEGANGAN (Voltage)

Pada saat mengukur tegangan baik itu teggangan AC maupun DC, maka Alat ukur mesti di pasang paralel terhadap rangkaian. Maksud paralel adalah kedua terminal pengukur ( Umumnya berwarna Merah untuk positif (+) dan Hitam untuk Negatif (-) ) harus membentuk suatu titik percabangan dan bukan berjejer (seri) terhadap beban. Pemasangan yang benar dapat dilihat pada gambar berikut:

Posisi alat ukur saat mengukur ARUS (Ampere)

Untuk melakukan pengukuran ARUS yang mesti diperhatikan yaitu posisi terminal harus dalam kondisi berderetan dengan Beban, sehingga untuk melakukan pengukuran arus maka rangkaian mesti di Buka / diputus / Open circuit dan kemudian menghubungkan terminal alat ukur pada titik yang telah terputus tersebut. Pemasangan yang benar dapat dilihat pada gambar:

Posisi alat ukur saat mengukur Hambatan (Ohm)

Yang mesti di ketahui saat pengukuran tahanan ialah jangan pernah mengukur nilai tahanan suatu komponen saat terhubung dengan sumber. Ini akan merusak alat ukur. Pengukurannya sangat mudah yaitu tinggal mengatur saklar pemilih ke posisi Skala OHM dan kemudian menghubungkan terminal ke kedua sisi komponen (Resistor) yang akan di ukur.

Cara Mengoperasikan AVO meter/Multimeter

A. MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK (VOLT / VOLTAGE) DCYang perlu di Siapkan dan Perhatikan:

1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).

2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup.

3. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2 mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada SKALA OHM pada x1 , x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm.

4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Tegangan yang anda ingin ukur, ACV untuk tegangan AC (bolak balik) dan DCV untuk tegangan DC (Searah).

5. Posisikan SKALA PENGUKURAN pada nilai yang paling besar terlebih dahulu seperti 1000 atau 750 jika anda TIDAK TAHU berapa nilai tegangan maksimal yang mengalir pada rangkaian.

6. Pasangkan alat ukur PARALEL terhadap beban/ sumber/komponen yang akan di ukur.

7. Baca Alat ukur.Cara membaca nilai tegangan yang terukur1. Misalkan Nilai tegangan yang akan diukur adalah 15 VOLT DC (Belum kita ketahui sebelumnya, itulah saya katakan Misalnya).

2. Kemudian Kita memposisikan saklar pemilih pada posisi DCV dan memilih skala paling besar yang tertera yaitu 1000. Nilai 1000 artinya Nilai tegangan yang akan diukur bisa mencapai 1000Volt.

3. Saat memperhatikan Alat ukur maka Dalam Layar penunjuk jarum tidak terdapat skala terbesar 1000 yang ada hanya 0-10, 0-50, dan 0-250. Maka Untuk memudahkan membaca perhatikan skala 0-10 saja.

4. Skala penunjukan 0-10 berarti saat jarum penunjuk tepat berada pada angka 10 artinya nilai tegangan yang terukur adalah 1000 Volt, jika yang di tunjuk jarum adalah angka 5 maka nilai tegangan sebenarnya yang terukur adalah 500 Volt, begitu seterusnya.

5. Kembali Pada Kasus no. 1 dimana nilai tegangan yang akan diukur adalah hanya 15 Volt sementara kita menempatkan saklar pemilih pada Posisi 1000, maka jarum pada alat ukur hanya akan bergerak sedikit sekali sehingga sulit bagi kita untuk memperkirakan berapa nilai tegangan sebenarnya yang terukur. Untuk itu Pindahkan Saklar Pemilih ke Nilai Skala yang dapat membuat Jarum bergerak lebih banyak agar nilai pengukuran lebih akurat.

6. Misalkan kita menggeser saklar pemilih ke Posisi 10 pada skala DCV. Yang terjadi adalah, jarum akan bergerak dengan cepat ke paling ujung kanan. Hal ini disebabkan nilai tegangan yang akan di ukur LEBIH BESAR dari nilai Skala maksimal yang dipilih. Jika Hal ini di biarkan terus menerus maka alat ukur DAPAT RUSAK, Jika jarum alat ukur bergerak sangat cepat ke kanan, segera pisahkan alat ukur dari rangkaian dan ganti Skala SAKLAR PEMILIH ke posisi yang lebih Besar. Saat saklar Pemilih diletakkan pada angka 10 maka yang di perhatikan dalam layar penunjukan jarum adalah range skala 0-10, dan BUKAN 0-50 atau 0-250.

7. Telah dijelaskan bahwa saat memilih skala 10 untuk mengukur nilai tegangan yang lebih besar dari 10 maka nilai tegangan sebenarnya tidak akan terukur / diketahui. Solusinya adalah Saklar Pemilih di posisikan pada skala yang lebih besar dari 10 yaitu 50. Saat memilih Skala 50 pada skala tegangan DC (tertera DCV), maka dalam Layar Penunjukan Jarum yang mesti di perhatikan adalah range skala 0-50 dan BUKAN lagi 0-10 ataupun 0-250.

8. Saat Saklar pemilih berada pada posisi 50 maka Jarum Penunjuk akan bergerak Tepat di tengah antara Nilai 10 dan 20 pada range skala 0-50 yang artinya Nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur bernilai 15 Volt.

9. Perhatikan gambar berikut:

10. Untuk mengetahui berapa nilai tegangan yang terukur dapat pula menggunakan RUMUS:

Jadi misalnya, tegangan yang akan di ukur 15 Volt maka:

Tegangan Terukur

= (50 / 50) x 15

Nilai Tegangan Terukur = 15

B. MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK (VOLT / VOLTAGE) AC1. Untuk mengukur Nilai tegangan AC anda hanya perlu memperhatikan Posisi Sakelar Pemilih berada pada SKALA TEGANGAN AC (Tertera ACV) dan kemudian memperhatikan Baris skala yang berwarna Merah pada Layar Penunjuk Jarum.

2. Selebihnya sama dengan melakukan pengukuran Tegangan DC di atas.

C. MENGUKUR ARUS LISTRIK (Ampere) DCYang perlu disiapkan dan diperhatikan:1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak pecah).

2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0)

3. Lakukan Kalibrasi alat ukur

4. Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Arus DCA

5. Pilih SKALA PENGUKURAN yang diinginkan seperti 50 Mikro, 2.5m , 25m , atau 0.25A.

6. Pasangkan alat ukur SERI terhadap beban/ sumber/komponen yang akan di ukur.

7. Baca Alat ukur (Pembacaan Alat ukur sama dengan Pembacaan Tegangan DC diatas)

D. MENGUKUR NILAI TAHANAN / RESISTANSI RESISTOR (OHM)Yang perlu disiapkan dan diperhatikan:1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak pecah).

2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup.

3. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2 mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada SKALA OHM pada x1 , x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm.

4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala OHM yang diinginkan yaitu pada x1 , x10, x100, x1k, atau x10k, Maksud tanda x (kali /perkalian) disini adalah setiap nilai yang terukur atau yang terbaca pada alat ukur nantinya akan di KALI kan dengan nilai Skala OHM yang dipilih oleh saklar Pemilih.

5. Pasangkan alat ukur pada komponen yang akan di Ukur. (INGAT JANGAN PASANG ALAT UKUR OHM SAAT KOMPONEN MASIH BERTEGANGAN)

6. Baca Alat ukur.E. CARA MEMBACA OHM METER1. Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter sangatlah mudah.

2. Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh Jarum Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala yang di pilih dengan sakelar pemilih.

3. Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang anda pilih sebelumnya dengan sakelar pemilih adalah x100, maka nilai tahanan tersebut adalah 2000 ohm atau setara dengan 2 Kohm.

Misalkan pada gambar berikut terbaca nilai tahanan suatu Resistor:

Kemudian saklar pemilih menunjukkan perkalian skala yaitu x 10k maka nilai resistansi tahanan / resistor tersebut adalah:Nilai yang di tunjuk jarum = 26Skala pengali = 10 kMaka nilai resitansinya = 26 x 10 k= 260 k = 260.000 Ohm.

F. MENGUJI KAPASITOR DENGAN MULTIMETER ANALOG1. Berikut ini adalah Cara menguji Kapasitor dengan Multimeter Analog :

2. AturposisiskalaSelektor ke Ohm () dengan skala x1K

3. Hubungkan Probe Merah (Positif ) ke kaki Kapasitor Positif

4. Hubungkan Probe Hitam (Negatif) ke kaki Kapasitor Negatif

5. Periksa Jarum yang ada pada Display Multimeter Analog,Kapasitor yang baik : Jarum bergerak naik dan kemudian kembali lagi.Kapasitor yang rusak : Jarum bergerak naik tetapi tidak kembali lagi.Kapasitor yang rusak : Jarum tidak naik sama sekali.

EvaluasiPertanyaan

1. Apakahyangdimaksuddenganmengukuritu?

2. Sebutkanduamacamkesalahanpengukuran!

3. Sebutkankarakteristikalatukurkumparanputardanthermokopel!

4. Gambarkancarapenyambunganampermeterdanvoltmeter!

5. Gambarkancarapenyambunganwattmeter!

Jawaban

1. Mengukur adalah membandingkan sesuatu besaran yang belum diketahui besarannya dengan besaran lain yang diketahui besarnya.2. Dua macam kekeliruan pengukuran adalah kekeliruan sistematik dan kekeliruan acak.

3. Karakteristik alat ukur kumparan putar dan thermokopel:

A. Alat ukur kumparan putar

Penggunaan daya kecil

Dipakai untuk DC saja, kalau untuk AC harus dipasang penyearah

Kemampuan ukur arus 1,5 x 10-6 ~102 A

Kemampuan ukur tegangan 10-2 ~103 V

Digunakan dalam alat ukur voltmeter, ampermeter, ohmmeter, thermometer

B. Alat ukur thermokopel

Penggunaan daya kecil

Dipakai untuk AC dan DC

Kemampuan ukur arus 10-3 ~5 A

Kemampuan ukur tegangan 5 x 10-1 ~1,5 x 102 V

Digunakan dalam alat ukur voltmeter, ampermeter, wattmeter

4. Gambarpemasanganampermeterdanvoltmeter

5. Carapenyambunganwattmeter

GlosaryMacam-macam besaran listrik

1. Tegangan Listrik

Tegangan listik yaitu perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.2. Arus Listrik

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan couloumb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltabese dan resistansi sesuai dengan hukum ohm.3. Hambatan Listrik

Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor ) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik yang mempunyai satuan Ohm. yang dapat dirumuskan dengan

R adalah hambatan (Ohm)V adalah tegangan (Volt)I adalah arus (ampere)4. Gaya Gerak Listrik ( GGL )

Gaya gerak listrik (GGL) adalah besarnya energi listrik yang berubah menjadi energi bukan listrik atau sebaliknya, jika satu satuan muatan melalui sumber itu, atau kerja yang dilakukan sumber arus persatuan muatan. dinyatakan dalam Volt.

5. Muatan Listrik

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol Q sering digunakan untuk menggambarkan muatan. sistem satuan internasional dari satuan Q adalah coloumb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan).6. Kapasitansi

Kapasitans adalah ukuran jumlah muatan listrik yang disimpan (atau dipisahkan) untuk sebuah potensial listrik yang telah ditentukan. Bentuk paling umum dari piranti penyimpanan muatan adalah sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Jika muatan di lempeng/pelat/keping adalah +Q dan Q, dan V adalah tegangan listrik antar lempeng/pelat/keping, maka rumus kapasitans adalah:

C adalah kapasitansi yang diukur dalam faradQ adalah muatan yang diukur dalam coloumbV adalah voltase yang diukur dalam volt7. Induktansi

Induktansi adalah sifat dari rangkaian elektronika yang menyebabkan timbulnya potensial listrik secara proporsional terhadap arus yang mengalir pada rangkaian tersebut, sifat ini disebut sebagai induktasi sendiri. Sedang apabila potensial listrik dalam suatu rangkaian ditimbulkan oleh perubahan arus dari rangkaian lain disebut sebagai induktansi bersama. Satuan induktansi dalam satuan internasional adalah weber per ampere atau dikenal pula sebagai henry (H). Induktansi muncul karena adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik (dijelaskan oleh hukum ampere). Supaya suatu rangkaian elektronika mempunyai nilai induktansi, sebuah komponen bernama induktor digunakan di dalam rangkaian tersebut, induktor umumnya berupa kumparan kabel/tembaga untuk memusatkan medan magnet dan memanfaatkan GGL yang dihasilkannya.8. Kuat Medan Listrik

Medan lisrtik adalah ruang di sekitar benda bermuatan listrik dimana benda-benda bermuatan listrik lainnya dalam ruang ini akan merasakan atau mengalami gaya listriArah Medan Listrik. Kuat medan listrik adalah besaran yang menyatakan gaya coloumb per satuan muatan di suatu titik.9. Fluks MagnetFluk magnetik adalah ukuran total medan magnetik yang menembus bidang. secara matematis fluk maknetik didefinisikan sebagi perkalian skalar antara induksi magnetik (B) dengan luas bidang yang tegak lurus pada induksi magnetik tersebut.

ntara arah garis normal bidang A dan arah BMODUL PENGUKURAN DAN ALAT UKUR LISTRIK

2014