8
Nama : Tyas Ardy Rahayu NIM : 125020307111008 Kelas : CB- METPEN Tanggal : Kamis, 26 Maret 2015 PRESENTASI KE 3 - Pengukuran dan penskalaan BAB 8- Pengukuran Variabel : Definisi Operasional dan Skala Pengukuran variable dalam kerangka teoritis merupakan bagian internal dari penelitian dan suatu aspek penting dalam desain penelitian. Kecuali variable diukur dengan cara tertentu, kita tidak akan dapat menguji hipotesis dan menemukan jawaban atas persoalan penelitian yang rumit. DEFINISI PENGUKURAN Pengukuran adalah pengukuran nilai properti dari suatu obyek. Obyek merupakan suatu entitas yang akan diteliti, dapat berupa perusahaan, manusia, karyawan dan lain sebagainya. Property adalah karakteristik dari obyek, dapat berupa properti fisik, properti psikologi dan properti social Beberapa Contoh: Properti fisik manusia: tinggi, berat, warna rambut, umur dan lain-lain Properti fisik perusahaan: ukuran perusahaan, lokasi perusahaan, dan lain-lain Properti psikologi: sikap manusia, IQ, EQ, SQ, motivasi dan lain-lain Properti sosial: Status sosial, persepsi masyarakat, sikap dan lain-lain PENGERTIAN VARIABEL Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai (Moh. Nazir). Suatu objek, atau sifat, atau atribut atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara

Pengukuran Dan Penskalaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sukrisno bab 8

Citation preview

PENGUKURAN DAN PENSKALAAN

Nama:Tyas Ardy RahayuNIM:125020307111008Kelas:CB- METPENTanggal:Kamis, 26 Maret 2015

PRESENTASI KE 3 - Pengukuran dan penskalaan

BAB 8- Pengukuran Variabel : Definisi Operasional dan SkalaPengukuran variable dalam kerangka teoritis merupakan bagian internal dari penelitian dan suatu aspek penting dalam desain penelitian. Kecuali variable diukur dengan cara tertentu, kita tidak akan dapat menguji hipotesis dan menemukan jawaban atas persoalan penelitian yang rumit. DEFINISI PENGUKURAN Pengukuran adalah pengukuran nilai properti dari suatu obyek.Obyek merupakan suatu entitas yang akan diteliti, dapat berupa perusahaan, manusia, karyawan dan lain sebagainya. Property adalah karakteristik dari obyek, dapat berupa properti fisik, properti psikologi dan properti socialBeberapa Contoh: Properti fisik manusia: tinggi, berat, warna rambut, umur dan lain-lain Properti fisik perusahaan: ukuran perusahaan, lokasi perusahaan, dan lain-lain Properti psikologi: sikap manusia, IQ, EQ, SQ, motivasi dan lain-lain Properti sosial: Status sosial, persepsi masyarakat, sikap dan lain-lainPENGERTIAN VARIABEL Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai (Moh. Nazir). Suatu objek, atau sifat, atau atribut atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Variabel harus dapat diukur, karena penelitian pada dasarnya proses mengukur suatu variabel. Untuk kepentingan penelitian, konsep bisa diubah menjadi variabel. Misalnya saja konsep tentang konsumsi, bisa diubah menjadi variabel makanan ringan, makanan berlemak, makanan berserat, dan lain-lain. Teknik Pengukuran Variabel Observeb dan Unobserveb Pengukuran Variabel Observeb Langsung dilakukan pengukuran berdasarkan nilai skala yang ditunjukkan oleh alat ukur tersebut. Pengukuran Variabel Unobserved Dilakukan dengan melaui indikator (indikasi) yang dapat digunakan untuk menggambarkan variabel tersebut.Isu Pengukuran Variabel Pengukuran properti fisik mudah dilakukan karena dapat dilihat dengan mudah. Misal Pengukuran terhadap size perusahaan dapat dinilai dari ukuran aktivanya pada neraca. Pengukuran properti psikologi dan sosial lebih sulit diukur karena tidak mudah diamati karena properti tersebut bersifat abstrak karena masih berupa konsep. Teknik yang dapat digunakan untuk mengukur properti ini adalah dengan memecah konsep kedalam beberapa perilaku yang dapat diamati. Hal ini yang disebut dengan pengoperasionalan konsep (operationalizing concept)DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Penelitian adalah definisi yang dibuat spesifik sesuai dengan kriteria pengujian atau pengukuran, dibentuk dengan cara mencari indikator empiris konsep. Definisi operasional lebih sempit daripada konsep (Simamora, 2004)Penelitian adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu konsep atau konstruk dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konsep atau konstruk tersebut (Nazir, 1988)Operasional Konsep/Variabel Berikut: Pendapatan Konsumen Usia Karyawan Prestasi Belajar Kinerja Dosen Absensi Karyawan Produktivitas Karyawan Efektivitas Iklan Gaya Kepemimpinan Minat Beli Konsumen Motivasi Karyawan

SKALA PENGUKURANDefinisi operasional dan pengukurannya adalah dua hal yang berbeda.. Mendefinisikan secara operasional adalah menjelaskan konsep supaya menjadi elemen atau variabel yang dapat diukur dalam penelitian. Pengukuran adalah pemberian nilai dari elemen atau variabel dengan menggunakan alat skala.JENIS-JENIS SKALA PENGUKURAN Nominal Pada dasarnya bukan untuk mengukur, namun hanya untuk membedakan.. Mungkin saja diberikan angka, namun angka yang diberikan kepada objek hanya berperan sebagai label saja, tidak menunjukkan tingkatan apa-apa dan tidak bisa diberlakukan operasi matematis (+,-, x dan :). Oleh sebab itu pengukuran gejala pusat yang bisa digunakan untuk variabel hanyalah modus dan tidak bisa dihitung nilai dispersi/sebarannya

Contoh Gender :1. Laki-laki2. Perempuan Agama:1. Islam 2. Katolik 3. Protestan 4. Hindu 5. Budha Pekerjaan:1. Pegawai Negeri Sipil/Abri/Polri2. Pegawai BUMN/BUMD3. Pegawai BUMS4. Wirausaha/Profesional Ordinal Digunakan untuk mengukur perbedaan kualitas atau kuantitas yang tidak dapat diketahui besar atau jaraknya dalam satuan.. Angka bisa diberikan hanya digunakan untuk menunjukkan perbedaan tingkat/ranking namun tidak menyatakan nilai absolut. Skala ini lebih tinggi dari skala nominal, karena sudah menunjukkan tinggi atau rendah. Selain modus, Median sudah bisa dipergunakan sebagai pengukuran gejala pusat. Kuartil, Desil dan Persentil bisa dipergunakan sebagai ukuran disperse;/sebaranContoh : Seberapa seringkah Anda terbangun ditengah malam ?1. Sama Sekali Tidak Pernah2. Sangat Jarang3. Kadang-Kadang4. Sering5. Selalu Interval Biasanya dipakai untuk mengukur dimensi fisik dan jelas satuannya (Suhu, Berat, Jarak, Kecepatan, waktu, dll. Angka 0 tidak bersifat mutlak (bukan berarti tidak ada). Rata-Rata sebagai pengukuran gejala pusat dan standar deviasi sudah bias digunakan untuk ukuran dispersi Rasio Skala ini merupakan skala yang paling tinggi, digunakan untuk menghitung kuantitas yang benar-benar ada. Skala ini mencerminkan jumlah-jumlah yang sebenarnya dari suatu variable. Angka 0 memiliki nilai absolut. Seluruh pengukuran gejala pusat maupun ukuran sebaran dan digunakan Contoh: Volume produksi, penjualan, kinerja keuangan, kinerja ekonomi, dll

BAB 9 : PENGUKURAN : PENSKALAAN, KEANDALAN, VALIDITASKini setelah kita mengetahui empat tipe skala yang dapat dipakai untuk mengukur dimensi dan elemen variable (variable) yang didefinisikan secara operasional adalah perlu untuk menelaah metode penskalaan (yaitu, menentukan nomor dan simbol) untuk memperoleh respons sikap subjek terhadap objek, peristiwa atau orang.Terdapat dua kategori utama skala sikap (jangan dikacaukan dengan empattipe skala) skala peringkat dan skala ranking. Skala peringkat (rating scale) memiliki beberapa kategori respons dan digunakan untuk mendapatkan respons yang terkait dengan objek, peristiwa, atau orang yang dipelajari. Skala ranking (rating scale), di sisi lain, membuat perbandingan antara objek, peristiwa, atau orang, dan mengungkap pilihan yang lebih disukai dan merangkingnya. Kedua skala tersebt dibahas di bawah ini.SKALA PERINGKATSkala peringkat berikut ini sering dipakai dalam penelitian organisasional : Skala dikotomi Skala kategori Skala likert Skala numerikal Skala diferensial semantik Skala peringkat terperinci Skala peringkat jumlah konstan atau tetap Skala stapel Skala peringkat grafik Skala consensusSkala DikotomiSkala dikotomi (dichotomous scale) digunakan untuk memperoleh jawaban Ya atau Tidak, seperti dalam contoh di bawah ini. Perhatikan bahwa skala nominal (nominal scale) dipakai untuk mengungkap respons.Skala KategoriSkala kategori (categori scale) menggunakan banyak item untuk mendapatkan respons tunggal seperti dalam contoh berikut. Contoh ini juga menggunakan skala nominal.Skala LikertSkala Likert (Likert scale) didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik dengan susunan berikut :Skala Diferensial SemantikBeberapa atribut berkutub dua (bipolar) diidentifikasi pada skala ekstrem, dan responden diminta untuk menunjukkan sikap mereka pada hal yang bisa disebut sebagai jarak semantik (semantic space) terhadap individu, objek atau kejadian tertentu pada masing-masing atribut. Kata sifat berkutub dua yang digunakan misalnya akan berupa istilah tertentu, seperti Baik-Buruk; Kua-Lemah; Panas-Dingin. Skala diferensial semantik (semantic differential scale) dipakai untuk menilai sikap responden terhadap merek, iklan, objek atau orang tertentu.Skala NumerikalSkala numerikal (numerical scale) mirip dengan skala diferensial semantik, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik atau 7 titik disediakan dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya. Ini juga merupakan skala interval.Skala Peringkat TerperinciPada skala peringkat terperinci (itemized rating scale), skala 5 titik atau 7 titik dengan titik panduan atau jangkar (anchor), sesuai keperluan, disediakan untuk tiapitemdan responden menyatakan nomor yang tepat di sebelah masing-masingitem, atau melingkari nomor yang relevan untuk tiapitem, seperti dalam contoh berikut ini. Respons terhadapitemkemudian disajikan. Hal ini menggunakan skala interval.Skala Jumlah Konstan atau TetapDisin responden diminta untuk mendistribusikan sejumlah poin yang diberikan ke berbagaiitemseperti dalam contoh di bawah. Skala jumlah konstan atau tetap (fixed or constan sum scale) lebih bersifat skala ordinal (ordinal scale).Skala StapelSkala staple (staple scale) secara simultan mengukur arah dan intensitas sikap terhadapitemyang dipelajari. Karakteristik minat terhadap studi ditempatkan di bagian tengah dengan jarak skala numerik, katakanlah, dari +3 ke -3, pada tiap sisiitemseperti diilustraikan di bawah. Skala ini memberikan ide mengenai seberap dekat atau jauh respons individu terhadap stimulus, sebagaimana ditunjukkan dalam contoh berikut. Karena skala ini tidak memiliki titik nol absolut, skala ini adalah skala interval.Skala Peringkat GrafikGambaran grafis membantu responden untuk menunjukkan pada skala peringkat grafik (graphic rating scale) jawaban mereka untuk pertanyaan tertentu dengan menempatkan tanda pada titik yang tepat pada garis, seperti dalam contoh berikut. Ini merupakan skala ordinal, meskipun contohb erikut mungkin membuatnya terlihat seperti skala interval.Skala KonsensusSkala juga dibuat berdasarkan konsensus, di mana panel juri memilihitemtertentu, mengukur konsep yang menurut mereka releva.Itemdipilih terutama berdasarkan ketepatan atau relevansinya dengan konsep. Skala konsensus (consensus scale) tersebut dibuat setelahitemterpilih diperiksa dan diuji validitas dan keandalannya.Skala LainnyaAda juga beberapa metode penskalaan yang sudah sangat maju atau rumit (advance) sepertipenskalaan multidimensional(multidimensional scaling), di mana objek, orang, atau kedua-duanya, diskalakan secara visual, dan dilakukan analisis gabungan (conjoint). Hal tersebut memberikan gambar visual mengenai hubungan yang ada dianara dimensi sebuahkonsep(construct).Perbandingan BerpasanganSkala Perbandingan Berpsangan (paired comparison) digunakan ketika diantara sejumlah kecil objek, responden diminta untuk memilih antara dua objek pada satu waktu. Hal ini membantu untuk menilai preferensi.Skala KomparatifSkala komparatif (comparative scalei) memberikan standar (benchmark) atau poin referensi untuk menilai sikap terhadap objek, kejadian, atau situasi saat ini yang diteliti.Validitas KonsepValiditas konsep (construct validity) menunjukkan seberapa baikhasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran cocok dengan teori yang mendasari desain tes. Hal tersebut dinilai melaluivaliditas konvergen(convergent validity) dan diskriminan (discriminant validity).