Upload
betta-ady-gunawan
View
273
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan ini sebagai acuan pembelajaran bagi mahasiswa yang sedang membuat laporan praktikum
Citation preview
5/16/2018 Pengukuran Elektrisitas Jantung - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengukuran-elektrisitas-jantung 1/6
PENGUKURAN ELEKTRISITAS JANTUNG(ELEKTROCARDIOGRAM)
Oleh :
Nama : Betta Ady Gunawan
NIM : B1J009023Rombongan : IKelompok : 4Asisten : Prasetyo Ardiansyah
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN I
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO
2010
5/16/2018 Pengukuran Elektrisitas Jantung - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengukuran-elektrisitas-jantung 2/6
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Perhitungan Denyut Jantung pada ECG :Diketahui :
Jumlah ∑ Gelombang : 10
Jumlah ∑ Kotak kecil : 91
Kecepatan : 25
∑ denyut jantung permenit :
kecil kotak
gelombang
∑∑
x kecepatan x 60
=91
10x 25 x 60
= 164 denyut/menit
Gambar Grafik ECG
Pembahasan
5/16/2018 Pengukuran Elektrisitas Jantung - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengukuran-elektrisitas-jantung 3/6
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil ∑
denyut jantung permenit adalah 164 denyut/menit dengan menggunakan Jumlah
∑ gelombang 10, jumlah ∑ kotak kecil 91, dan kecepatan 25. Menurut Knight
(1995), jumlah denyut jantung normal adalah 60-100 per menit. Denyut jantung
terjadi karena kontraksi dan menghasilkan pemompaan darah keluar jantung.
Orang dewasa normal dalam keadaan istirahat frekuensi denyut jantungnya
adalah 70 per menit. Denyut jantung manusia normal tiap denyutan berasal dari
sampul SA (irama sinus normal, NSR=Normal Sinus Rhytm).
ECG (elektrocardiogram) adalah rekaman fluktuasi potensial aksi serabut
myocardium selama siklus jantung. ECG menggunakan suatu elektroda aktif atau
eksplorasi yang dihubungkan dengan elektroda indiferen (rekaman unipolar)
pada potensial nol atau diantara dua elektroda aktif (Kay, 1998). Sinyal ECG
mempunyai amplitudo A= m.V yang dapat mencapai permukaan tubuh (Evans,
1988).
Elektrocardiogram memperlihatkan gelombang-gelombang P, Q, R, S dan
T. Gelombang ini merupakan tegangan listrik yang ditimbulkan oleh jantung dan
direkam oleh ECG dari permukaan tubuh. Gelombang P adalah suatu defleksi
dalam posisi naik pada kurva yang menginterprestasikan data dari kardiogram
yang mempresentasikan depolarisasi umum. Sekitar 0,16 detik setelah timbul
gelombang P, muncul gelombang Q, R, S sebagai akibat dari depolarisasi pada
ventrikel mulai berelaksasi. Gelombang tanaman terjadi sesaat sebelum akhir
kontraksi ventrikel dan gelombang sering disebut repolarisasi (Hill, 1989). ECG
menggunakan kertas yang bergerak untuk merekam fluktuasi dari denyut
jantung, dimana kertas tersebut bergerak dengan kecepatan yang tetap yaitu 25
mm/detik. Kertas tersebut merupakan kumpulan dari kotak-kotak kecil yang akan
memudahkan pengguna dalam menghitung banyaknya denyut jantung per
menitnya (Ganong, 2002).
Menurut Sylverthorn (2001), Ritme jantung yang tidak reguler (arrythmia)
dapat dideteksi dengan ECG. Arrythmia tidak selalu merupakan indikasi jantung
dalam kondisi abnormal sebab atlet yang sangat terlatih dengan latihan yang
keras dapat mempunyai laju jantung sehat di bawah rata-rata orang normal yaitu
dengan denyut jantung ± 46 denyut/menit yang disebut brachycardia. Saat
istirahat frekuensi melambat (Bradicardia) selama tidur dan dipercepat
(Takicardia) oleh emosi, gerak badan, demam dan banyak rangsangan lain
(Schmidt and Nielson, 1996).
5/16/2018 Pengukuran Elektrisitas Jantung - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengukuran-elektrisitas-jantung 4/6
Individu muda sehat yang bernafas pada frekuensi normal maka frekuensi
jantung bervariasi sesuai fase pernafasan dimana ia dipercepat selama inspirasi
dan melambat selama ekspirasi terutama jika kedalam pernafasan meningkat.
Aritnia sinus merupakan fanomena normal, proses inspirasi, impuls dalam vagus
tonik menjaga frekuensi jantung lambat menurun dan frekuensi jantung
meningkat (Hurkat and arthur, 1976). Menurut Ganong (1995), Denyut jantung
rata-rata manusia normal antara 60 – 100 denyut/menit, tetapi ada juga beberapa
kelainan yang terjadi pada denyut jantung yaitu tachycardia dan bradycardia.
Tachycardia yaitu kerja denyut jantung yang melebihi normal atau diatas normal.
Sedangkan bradycardia kerja denyut jantung di bawah normal. Jenis arrythmia
yang lain yaitu tachycardia, istilah ini berarti denyut jantung yang cepat denyut
jantungnya lebih dari 100 denyut/menit. Tachycardia biasanya terjadi pada
kegagalan jantung dan dalam keadaan patalogi yang disebabkan kerusakan
jaringan jantung.
Menurut Hill dan Wyse (1989) denyut jantung seseorang dapat
dipengaruhi beberapa faktor ada faktor kimia, ion-ion seperti Ca, Na dan K. Ada
Pengaruh temperatur, Berat badan; semakin berat tubuh semakin lambat denyut
jantungnya, Aktivitas, Jenis kelamin, Kondisi fisiologis, Usia dan digesti. Menurut
Ganong (2002), Aktivitas, Ukuran dan umur, Temperatur, Obat-obatan,
penggunaan eter/alkohol dan Jenis Kelamin semuanya mempengaruhi kerja
denyut jantung.
5/16/2018 Pengukuran Elektrisitas Jantung - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengukuran-elektrisitas-jantung 5/6
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Jumlah denyut jantung permenit adalah 164 denyut/menit.
2. ECG (elektrocardiogram) adalah rekaman fluktuasi potensial aksi serabut
myocardium selama siklus jantung.
3. Kelainan yang terjadi pada denyut jantung yaitu tachycardia dan bradycardia.
Tachycardia yaitu kerja denyut jantung yang melebihi normal atau diatas
normal. Sedangkan bradycardia kerja denyut jantung di bawah normal.
4. Faktor kimia, berat badan, digesti, aktivitas, ukuran, umur, temperatur, obat-
obatan, penggunaan eter/alkohol dan jenis kelamin semuanyamempengaruhi kerja denyut jantung.
5/16/2018 Pengukuran Elektrisitas Jantung - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengukuran-elektrisitas-jantung 6/6
DAFTAR REFERENSI
Evans, D.H. 1998. The Physiology of Fishes Second Edition CRC-Press. LLC.Florida.
Ganong , W. F. 1995. Fisiologi Kedokteran ECG. Penerbit Buku Kedokteran,Jakarta.
Ganong, William F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran ECG. Jakarta.
Hill, R. Wyse, G. 1989. Animal Physiology. Harper Collins Publisher Inc. NewYork.
Hurkat and Marthur. 1976. A Text Book Animal Physiology. Chand and Co (P)Ltd. New Delhi.
Kay, I. 1998. Introduction to Animal Physiology. Bios Scientific Publisher Limited.USA.
Knight, J. F. 1995. Jantung Kuat Bernafas Lega. Indonesia Publishing House,Bandung.
Schmidt and Nielson. 1996. Animal Physiology Adaption of Environment, 4th
Edition. Cambridge University Press. Cambridge.
Sylverthon, D. U. 2001. Human Physiolgy and Integrated Approach. PrenticeHall, New Jersey.