32
PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) (Tercatat Di Papan : Utama) No.Peng-ER-00006/BEI.PPJ/01-2012 (dapat dilihat di laman: http://www.idx.co.id ) PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 18 Januari 2012 telah menerima surat melalui email dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan No. 86/PEF-DIR/I/2012 tanggal 18 Januari 2012 mengenai Publikasi Laporan Penilaian Target Harga Referensi Saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. sebagaimana terlampir (31 lembar). Demikian agar maklum. 19 Januari 2012 Umi Kulsum Andre P.J. Toelle Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Jasa Kepala Divisi Perdagangan Saham Tembusan: 1. Yth. Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan LK; 2. Yth. Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam dan LK; 3. Yth. Kepala Biro PKP Sektor Jasa Bapepam dan LK; 4. Yth. Pengurus Pusat Referensi Pasar Modal; 5. Yth. Direksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. psu_ADHI_er_20120117_05

PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

PENGUMUMAN

Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI)

(Tercatat Di Papan : Utama) No.Peng-ER-00006/BEI.PPJ/01-2012

(dapat dilihat di laman: http://www.idx.co.id) PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 18 Januari 2012 telah menerima surat melalui email dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan No. 86/PEF-DIR/I/2012 tanggal 18 Januari 2012 mengenai Publikasi Laporan Penilaian Target Harga Referensi Saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. sebagaimana terlampir (31 lembar). Demikian agar maklum.

19 Januari 2012

Umi Kulsum Andre P.J. Toelle Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Jasa Kepala Divisi Perdagangan Saham Tembusan: 1. Yth. Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan LK; 2. Yth. Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam dan LK; 3. Yth. Kepala Biro PKP Sektor Jasa Bapepam dan LK; 4. Yth. Pengurus Pusat Referensi Pasar Modal; 5. Yth. Direksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

psu_ADHI_er_20120117_05

Page 2: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

PEFINDO CREDIT RATING INDONESIA86/PEF-DIR/I/2012

Jakarta, 18 Januari 2012

Kepada Yth.1. PT Adhi Karya (Persero) Tbk

JI. Raya Pasar Minggu Km. 18Jakarta, 12510

u.p. Bapak Kurnadi Gularso, Corporate SecretaryIbu Indira Indah, Investor Relation

2. PT Bursa Efek IndonesiaGedung Bursa Efek IndonesiaJI. Jend. Sudirman Kav 52-53Jakarta Selatan, 12190

u.p. Bapak Ito Warsito, Direktur UtamaBapak Eddy Sugito, Direktur Penilaian Perusahaan

Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk.

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penugasan yang kami peroleh untuk melakukan Penilaian Target HargaReferensi Saham, dengan ini kami sampaikan hasil penilaian kami atas saham PT Adhi Karya Tbk(ADHI) dalam versi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Apabila masih ada hal-hal yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, mohon agar menghubungi kami.Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Tembusan : Ibu Umi Kulsum, Kepala Divisi Pencatatan Sektor Jasa, PT Bursa Efek Indonesia

/mo

PT.Pemeringkat Efek IndonesiaPanin Tower Senayan City 1ih FloorJI. Asia Afrika Lot. 19, Jakarta 10270, INDONESIAPhone: (62-21) 72782380' Fax: (62-21) 7278 2370

Page 3: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

Halaman 1 dari 15 halaman

Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7278 2380 [email protected] “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

dokumen ini”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk Laporan Utama

Equity Valuation

17 Januari 2012

Target Harga

Terendah Tertinggi 970 1.200

Konstruksi

Property

Kinerja Saham

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

2500

2700

2900

3100

3300

3500

3700

3900

4100

4300

ADHIIHSG

IHSG ADHI

Sumber : Bloomberg

Informasi Saham Rp

Kode Saham ADHI

Harga Saham 16 Januari 2012 650

Harga Tertinggi 52 minggu terakhir 980

Harga Terendah 52 minggu terakhir 445

Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 minggu (miliar)

1.621

Kapitalisasi Pasar Terendah 52 minggu

(miliar) 801

Market Value Added & Market Risk

0

100

200

300

400

500

600

0.95

1

1.05

1.1

1.15

1.2

1.25

1.3

Sep-09 Sep-10 Sep-11

MVAMarket Risk

MVA Market Risk

Sumber : Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Pemegang Saham (%)

Pemerintah Indonesia 52,3

ABN Amro Bank N.V. 5,1

Publik (kepemilikan dibawah 5%) 42,6

Pemain Besar di Industrinya

PT Adhi Karya, Tbk ("ADHI"), adalah perusahaan konstruksi nasional yang berdiri tanggal 11 Maret 1960 dan menjadi perusahaan publik di tahun 2004. Dari hanya memberikan jasa konstruksi, ADHI saat ini menjelma menjadi perusahaan yang juga memberikan jasa Engineering, Procurement and Construction (“EPC”), perdagangan dan jasa pengaspalan, dan pengembang perumahan. Saat ini, ADHI memiliki beberapa anak usaha yang berlokasi di Indonesia, yaitu PT Adhi Realty (“ADRE”), PT Adhicon Persada (“ADPER”), dan PT Duri Indah Raya (“DIR”), serta anak perusahaan yang berlokasi di luar negeri, seperti Adhi Oman LLC (berlokasi di Oman, dan Adhi Multi Power Pte.Ltd (berlokasi di Singapura). Hingga bulan September 2011, ADHI memiliki total aset Rp 5,49 triliun dan dapat diklasifikasikan sebagai salah satu perusahaan besar di industrinya. Sebagai

apresiasi dari kinerja mereka, ADHI memperoleh beberapa penghargaan di tahun 2010, seperti Pemenang Ketiga Penghargaan Good Corporate Governance dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara, dan Indonesia Most Admired Company (“IMAC”) dari Frontier Marketing Group dan Bloomberg Businessweek.

Page 4: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

17 Januari 2012 Halaman 2 dari 15 halaman

Dukungan dari Pemerintah Indonesia Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan infrastruktur akhir-akhir ini,

Pemerintah Indonesia mengalokasikan sekitar 63,2% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara – APBN di tahun 2011, naik dari hanya 27,2% di tahun 2010. Berbagai proyek infrastruktur seperti proyek jalan tol Trans-Java, Jakarta Outer Ring Road, dan Non-Trans Java sudah masuk dalam rencana kerja Departemen Pekerjaan Umum. Selain itu, proyek-proyek Engineering, Procurement and Construction (“EPC”) untuk industri minyak dan gas, dan pembangkit tenaga listrik, tercatat sebagai jumlah

proyek yang terbanyak saat ini. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat bahwa 10 proyek EPC untuk pembangkit tenaga listrik akan dibangun. Dengan dukungan dari Pemerintah Indonesia, kami percaya prospek ADHI sebagai perusahaan milik negara, tetap cerah.

Pendapatan Meningkat Tetapi Laba Bersih Menurun Karena Pajak Selama 9M2011, pendapatan ADHI naik dari Rp 3,070 triliun di 9M2010 menjadi Rp 3,133 triliun, atau tumbuh sebanyak 2% YoY. Tetapi hal ini

tidak diikuti oleh laba bersih ADHI, yang turun dari Rp 75,7 miliar di 9M2010 menjadi Rp 30,19 miliar di 9M2011. Lebih banyaknya jumlah

penjualan tunai yang diterima dari proyek infrastruktur, dimana pendapatan dari jasa ini terkena pajak final sebesar 3%, membuat laba bersih ADHI turun. Biaya pajak ADHI mencapai Rp 74,7 miliar di 9M2011, sementara di 9M2010 biaya pajak ini hanya mencapai Rp 54,6 miliar.

Mendapatkan Lebih Banyak Kontrak di 9M2011 Reputasi ADHI sebagai perusahaan terpercaya di bidang konstruksi terbukti dengan besarnya jumlah kontrak yang diperoleh selama 9M2011. Per September 2011, ADHI telah mendapatkan Rp 9,136 triliun kontrak baru, lebih tinggi dari tahun 2010 yang hanya mencapai Rp 8,1 triliun. Berdasarkan pengalaman historis, kami percaya ADHI akan mampu

memperoleh Rp 13,3 triliun kontrak baru, dengan Rp 0,2 triliun datang dari proyek properti, Rp 4,6 triliun datang dari proyek EPC, Rp 8,4 triliun dari proyek konstruksi, dan Rp 0,1 triliun dari proyek real estate di tahun 2011. Berdasarkan perkembangan terakhir di bulan Desember 2011, ADHI telah mendapatkan EPC kontrak dari Pertamina sebesar US$ 847 juta untuk membuat proyek Residual Fluid Catalytic Cracking di Cilacap – Jawa

Tengah.

Pendapatan Tunai Mengakibatkan Peningkatan Biaya Pajak Hingga 9M2011, biaya pajak ADHI naik hingga RP 74,6 miliar, lebih tinggi dari periode yang sama di tahun 2010, yang hanya mencapai Rp 54,6 miliar. Peningkatan biaya pajak tersebut diiringi dengan laba sebelum pajak yang menurun, dimana di 9M2011 hanya mencapai Rp 104,95 miliar, lebih

rendah dari 9M2010 yang mencapai Rp 130,25 miliar. Hal ini menghasilkan laba bersih yang menurun hingga Rp 30,1 miliar di 9M2011, turun 60% YoY. Namun peningkatan biaya pajak juga mengindikasikan bahwa ADHI memperoleh pendapatan kas lebih banyak dari aktivitas operasionalnya selama 9M2011, terutama dari jasa konstruksi. Prospek Usaha

Sejalan dengan fokus Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan infrastruktur, yang dibuktikan dengan peningkatan anggaran infrastruktur

pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (“APBN”) menjadi 63,2% di 2011, sektor konstruksi diproyeksikan akan cerah. Dukungan yang besar dari Pemerintah terlihat dari rencana penerbitan obligasi untuk membiayai proyek infrastruktur di tahun 2012. Banyaknya proyek infrastruktur, seperti proyek jalan tol Trans Java, Jakarta Outer Ring Road, dan Non-Trans Java,

dan berbagai proyek EPC, seperti proyek pembangkit listrik 10.000 MW, membuat industri konstruksi tetap sibuk di masa datang. Kondisi tersebut ditambah kemampuan ADHI untuk mendapatkan kontrak, terutama kontrak dari Pemerintah Indonesia, membuat kami percaya pendapatan ADHI akan tumbuh 23,4% YoY di 2011 dan 30% CAGR selama tahun 2010-2015.

PARAMETER INVESTASI

Page 5: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

17 Januari 2012 Halaman 3 dari 15 halaman

Tabel 1 : Ringkasan Kinerja

2008 2009 2010 2011P 2012P

Pendapatan [Rp miliar] 6.640 7.715 5.675 7.001 9.624

Laba sebelum pajak [Rp

miliar] 123 332 321 326 450

Laba bersih [Rp miliar] 81 166 189 186 229

EPS [Rp] 45 92 105 103 127

Pertumbuhan EPS [%] (27) 103 15 (2) 23

P/E [x] 6,0 4,5 8,7 6,3* 7,6*

PBV [x] 0,8 1,0 2,0 1,4* 1,7*

Sumber: PT Adhi Karya Tbk., Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing *) Berdasarkan harga saham ADHI per tanggal 16 Januari 2012– Rp 650/saham

Page 6: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

17 Januari 2012 Halaman 4 dari 15 halaman

Growth-Value Map memberikan gambaran akan ekspektasi pasar untuk perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI. Metrik Current Performance (“CP”),

sumbu horisontal, adalah bagian dari nilai pasar saham saat ini yang dapat dihubungkan dengan nilai perpetuitas dari kinerja profitabilitas perusahaan. Metrik Growth Expectations (“GE”), sumbu vertikal, merupakan perbedaan antara nilai pasar saham saat ini dengan nilai current performance. Kedua metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan.

Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat kluster, yaitu:

Excellent value managers (“Q-1”) Pasar memiliki ekspektasi terhadap perusahaan-perusahaan di Q-1 melebih benchmark mereka dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan.

Expectation builders (“Q-2”) Pasar memiliki ekspektasi yang relatif rendah terhadap profitabilitas

perusahaan-perusahaan di Q-2 dalam jangka pendek, tetapi memiliki ekspektasi pertumbuhan yang melebihi benchmark.

Traditionalists (“Q-3”) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-3, walaupun mereka menunjukkan profitabilitas yang baik dalam jangka pendek.

Asset-loaded value managers (“Q-4”) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap profitabilitas dan

pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-4.

Gambar 1: Growth-Value Map

(ADHI, Sub Industri dan Sektor Properti dan Real Estate)

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

0 1 2 3 4 5 6

Gro

wth

Exp

ecta

tio

ns

Current Performance (CP)

ADHI

PTPP

WIKA

DGIK

JKON

SSIA

TOTL

Q-4 Q-3

Q-2 Q-1

Sumber:Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Saat ini, ADHI berada di kuadran Asset Loaded Value Manager, tetapi tinggal sedikit lagi akan masuk ke kuadran Expectation Builder. Pelaku pasar akan segera menyadari potensi pertumbuhan yang dimiliki ADHI, tetapi masih diperlukan usaha dari hubungan masyarakat agar hal itu dapat lebih tersebar luas. Selain itu, ADHI juga masih harus memperbaiki kinerja mereka saat ini agar masyarakat lebih yakin akan prospek perusahaan tersebut.

GROWTH-VALUE MAP

Page 7: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

Adhi Karya, Tbk

17 Januari 2012 Halaman 5 dari 15 halaman

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Gambaran Ekonomi Indonesia 2012 : Memperkuat Permintaan Domestik

dengan Perbaikan Investasi Untuk tahun 2012, kami melihat fundamental ekonomi Indonesia masih akan kuat walaupun akan terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi menjadi 6,2% karena penurunan ekonomi global. Kami melihat bahwa konsumsi rumah tangga akan menjadi sumber pertumbuhan didorong oleh terus tumbuhnya rasa optimis terhadap kondisi ekonomi di masyarakat, inflasi yang dapat dikendalikan, tingkat suku bunga yang menurun, dan pendapatan per kapita yang meningkat. Lebih

lanjut, permintaan yang kokoh tersebut didukung dengan struktur demografi Indonesia yang didominasi oleh usia produktif, dimana sekitar 60% populasi Indonesia berusia 15 – 54 tahun. Lebih lanjut, rating Indonesia yang ditingkatkan ke level investment grade oleh Fitch akan menurunkan country risk premium, dan akan memicu investasi di Indonesia. Setelah lama ditunggu, akhirnya Undang-Undang Pertanahan telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat,

dimana hal ini dapat mendorong semakin cepatnya eksekusi lahan guna kepentingan infrastruktur. Profil Usaha

PT Adhi Karya Tbk (“ADHI”) didirikan dengan cara nasionalisasi perusahaan Belanda, yaitu Associate N.V. di tahun 1960. Sebagai bukti atas kompetensi dan inovasinya, ADHI telah membuat paten terhadap desain Monorail dan metode

konstruksi jalan menggunakan beton pracetak, yang dikenal dengan nama Adhi Concrete Pavement System (“ACPS”). Sejalan dengan komitmen untuk terus tumbuh “Beyond Construction”, ADHI saat ini tidak hanya menyediakan jasa konstruksi, tetapi juga memasuki jasa Engineering, Procurement dan Construction (“EPC”), properti real estate, dan perdagangan serta jasa pengaspalan jalan. Jasa Konstruksi

Dalam hal jasa konstruksi, pelayanan yang diberikan mencakup: 1. Proyek Infrastruktur

Terdiri dari berbagai proyek infrastruktur, seperti jalan, jembatan, irigasi, pelabuhan laut, dll. Salah satu proyek infrastruktur ADHI yang terkenal adalah Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura, dengan total panjang 5.438 meter.

2. Proyek Gedung

Meliputi jasa konstruksi gedung tinggi, seperti hotel dan kantor, konstruksi berbagai fasilitas umum, rumah sakit dan sekolah.

Gambar 2: Jembatan Suramadu

Sumber: PT Adhi Karya Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

INFORMASI BISNIS

Page 8: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

17 Januari 2012 Halaman 6 dari 15 halaman

Jasa Engineering, Procurement dan Construction (“EPC”) ADHI saat ini telah menjelma menjadi salah satu pemimpin diantara perusahaan konstruksi lainnya yang mendapatkan beberapa proyek EPC, terutama proyek

EPC untuk pembangkit listrik. Seiring dengan dicanangkan program 10.000 MW untuk listrik Indonesia, ADHI telah berhasil memenangkan beberapa kontrak EPC pembangkit listrik, seperti proyek EPC untuk pembangkit tenaga listrik di Lampung tahun 2007 dan Balikpapan tahun 2010. Di tahun 2011, ADHI

memasuki proyek kontrak EPC dengan perusahaan minyak dan gas, yang ditandai dengan dua buah kontrak EPC yang diperoleh yaitu RFCC dan Gundi.

Properti Ditengah perekonomian Indonesia yang terus bertumbuh, kebutuhan akan

gedung tinggi menjadi hal yang sangat diperlukan untuk menunjang pertumbuhan bisnis Indonesia. Melalui anak usahanya, yaitu ADRE dan DIR, ADHI mulai memasuki bisnis ini dengan membangun Salemba Apartment dan Capital Residences.

Gambar 3: Menara MT. Haryono,

Salah Satu Proyek Gedung ADHI

Sumber: PT Adhi Karya Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Gambar 4: Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tarahan, Lampung

Sumber: PT Adhi Karya Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Gambar 5: Capital Residences

Sumber: PT Adhi Karya Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Page 9: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

17 Januari 2012 Halaman 7 dari 15 halaman

Untuk mendukung aktivitasnya, ADHI memiliki beberapa anak perusahaan, yaitu: PT Adhi Realty (“ADRE”), aktif sebagai pengembang dan jasa

manajemen perumahan (kepemilikan saham 97,93%).

PT Adhicon Persada (“ADPER”), merupakah perusahaan spesialis

konstruksi dan merupakan perusahaan pendukung ADHI dalam pengerjaan proyek konstruksi (kepemilikan saham 99,00%).

PT Duri Indah Raya (“DIR”), terlibat di bidang perumahan dan aktivitas bisnis yang terkait dengannya. DIR berlokasi di Pekanbaru, Riau (kepemilikan saham 90%).

PT Adhi Multipower, Pte. Ltd (“ADM”), bergerak dalam bidang perdagangan dan EPC. ADM berdomisili di Singapura (kepemilikan saham

100%). Adhi Oman LLC (“ADO”), aktif sebagai kontraktor umum dan kontraktor

pembangun gedung tinggi. ADO berdomisili di Muscat, Oman (kepemilikan saham 70%).

PT Jakarta Monorail (“JM”), anak perusahaan yang aktif dalam Implementasi monorail di Jakarta (kepemilikan saham 7,65%).

PT Indonesia Transit Central (“ITC”), anak perusahaan (kepemilikan saham 24,57%), aktif dalam bisnis transportasi dan investasi infrastruktur.

Proyek yang Lebih Banyak dari Pemerintah Indonesia Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, pembangunan infrastruktur Indonesia berada paling depan dalam rencana Pemerintah Indonesia. Data dari

Kementerian Pekerjaan Umum menunjukkan bahwa ada tiga proyek tol dalam rencana pembangunan saat ini, yaitu (i) proyek jalan tol Trans-Java, yang terdiri dari proyek konstruksi sembilan jalan tol dengan total panjang 617 km dan total investasi Rp 49,67 triliun, (ii) proyek Jakarta Outer Ring Road, terdiri dari enam proyek jalan total dengan total panjang 111,14 km dan investasi Rp 20,15 triliun (iii) proyek tol Non-Trans-Java, terdiri dari sembilan proyek jalan tol dengan total panjang 225,7 km dan total investasi Rp 41,84 triliun. Industri konstruksi sendiri

tumbuh 6,4% YoY selama 9M2011. Kebutuhan infrastruktur Indonesia masih sangat besar, dengan total biaya sebesar US$ 76 miliar diperlukan untuk mengembangkan infrastruktur hingga tahun 2015, seperti tertuang dalam Master Plan for Acceleration and Expansion of Indonesian Development. Di tahun 2011, alokasi anggaran untuk infrastruktur dan energi di Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (“APBN”) naik hingga 63,2% di tahun 2011, dari hanya 27,2% di

tahun 2010. Dengan kondisi tersebut, sektor konstruksi, terutama yang terkait dengan sektor infrastruktur, tetap kondusif di masa datang.

Gambar 6: Alokasi Anggaran Untuk Infrastruktur

27.2

63.2

0

10

20

30

40

50

60

70

2010 2011

%

Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (“Bappenas”), Pefindo Divisi Valuasi Saham &

Indexing

Didorong Untuk Memasuki Sektor EPC Saat ini, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (“BUMN”) lebih mendorong agar perusahaan-perusahaan BUMN memasuki sektor EPC, terutama yang terkait dengan industri minyak dan gas, pembangkit listrik dan pertambangan. Sektor

EPC sendiri merupakan sektor yang memberikan nilai kontrak pengerjaan

Page 10: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

17 Januari 2012 Halaman 8 dari 15 halaman

terbesar, sehingga memberikan marjin yang lebih tinggi dari kontrak konstruksi. Pasar sektor EPC relatif prospektif karena jumlah kontrak di sektor EPC, terutama di industri minyak dan gas, serta pembangkit listrik, adalah yang tertinggi

dibanding sektor lain.

Masih Menangani Berbagai Macam Proyek Pemerintah Pada 9M2011, sekitar 83% dari pendapatan ADHI masih didominasi oleh pendapatan dari Pemerintah Indonesia. Kontribusi tersebut turun dari periode yang sama tahun 2010, dimana kontribusi proyek Pemerintah berkontribusi 86%. Dari kontribusi sebesar 83% tersebut, sebanyak 42% berasal dari proyek infrastruktur, 28% berasal dari proyek pembangunan gedung, dan 13% berasal

dari proyek EPC. Sementara sisanya sebesar 17% dari pendapatan ADHI berasal dari proyek pembangunan gedung (15%) dan infrastruktur swasta (2%). Keunggulan dari banyaknya pendapatan berasal dari Pemerintah adalah kepastian adanya pembayaran, walaupun keterlambatan pembayarannya juga sering terjadi.

Gambar 7: Rincian Pendapatan ADHI per Proyek, 9M2011 – 9M2010

Proyek infrastruktur pemerintah (%)

42%

Proyek EPC Pemerintah (%)13%

Gedung pemerintahan (%)28%

Gedung swasta (%)15%

Infrastruktur swasta (%)2%

9M2011

Proyek infrastruktur pemerintah (%)

31%

Proyek EPC Pemerintah (%)

21%

Gedung pemerintahan (%)

34%

Gedung swasta (%)12%

Infrastruktur swasta (%)

2%

9M2010

Sumber: PT Adhi Karya Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Mendapatkan Beberapa Kontrak Baru Hingga November 2011, ADHI telah mampu mendapatkan kontrak-kontrak baru

sebanyak Rp 11,0 triliun, dimana sekitar Rp 9,9 triliun merupakan kontrak non Kerjasama Operasi (“KSO”), dan sekitar Rp 1,1 triliun merupakan kontrak KSO. Kontrak yang berhasil diperoleh tersebut lebih tinggi dari total kontrak baru

diperoleh tahun 2010, yang hanya mencapai Rp 8,1 triliun. Dan berdasarkan perkembangan terakhir di Desember 2011, ADHI mampu mendapatkan EPC kontrak senilai US$ 847 juta dari Pertamina untuk membangun Residual Fluid Catalytic Cracking (“RFCC”) di Cilacap – Jawa Tengah. Proyek ini diproyeksikan selesai tahun 2014. Berdasarkan pengalaman historis, dimana banyak kontrak baru diperoleh di kuartal keempat setiap tahunnya, kami percaya bahwa ADHI

mampu memperoleh sekitar Rp 13,3 triliun kontrak baru hingga akhir tahun 2011.

Gambar 8: Kontrak Diperoleh ADHI, 9M2011 – 2011F

(Rp miliar)

1,313 1,522

7,823

11,827

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

9M2011 2011F

Kontrak KSO Non Kontrak KSO

Sumber: PT Adhi Karya Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Page 11: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

17 Januari 2012 Halaman 9 dari 15 halaman

Berdiversifikasi ke Bisnis dengan Margin Lebih Tinggi Untuk mendukung pertumbuhannya di masa datang dan untuk mengurangi

volatilitas di bisnis konstruksi, ADHI berdiversifikasi dengan memasuki bisnis EPC dan real estate. Kami percaya strategi ini tepat karena sektor tersebut memberikan kontribusi margin yang lebih tinggi bagi ADHI. Selama periode 9M2011, sektor konstruksi memberikan pendapatan dan laba operasi sebesar Rp 2,5 triliun dan Rp 141,8 miliar, dengan marjin laba operasional sebesar 5,2%. Sedangkan sektor EPC dan real estate memberikan laba operasional sebesar 8,2% dan 13,8%.

Gambar 9: Marjin Laba Operasional ADHI per Sektor, 9M2011

0.0%

2.0%

4.0%

6.0%

8.0%

10.0%

12.0%

14.0%

Konstruksi EPC Real Estate

5.2%

8.2%

13.8%

Konstruksi EPC Real Estate

Sumber: PT Adhi Karya Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Pendapatan Tunai yang Lebih Tinggi Meningkatkan Beban Pajak Hingga akhir 9M2011, beban pajak ADHI meningkat hingga Rp 74,6 miliar, lebih

tinggi 36,7% YoY dibandingkan periode yang sama tahun 2010. Sementara itu

laba sebelum pajak di 9M2011 hanya mencapai Rp 104,95 miliar, lebih rendah 19,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2010 yang hanya mencapai Rp 130,25 miliar. Beban pajak yang lebih tinggi dengan laba sebelum pajak yang lebih rendah dibandingkan 9M2010, mengindikasikan bahwa ADHI memperoleh pendapatan tunai yang lebih tinggi di 9M2011. Pendapatan tunai dari jasa konstruksi yang lebih tinggi dengan tarif pajak yang lebih tinggi, yaitu tarif pajak

final sebesar 3%, dibandingkan tarif pajak dari jasa lainnya yang hanya sebesar 2%, mengakibatkan kenaikan biaya pajak tersebut.

Gambar 10 : Laba Sebelum Pajak dan Biaya Pajak ADHI, 9M2010 – 9M2011

(Rp miliar)

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

140.00

9M2011 9M2010

Laba Sebelum Pajak Biaya pajak

Sumber :PT Adhi Karya Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

KEUANGAN

Page 12: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

17 Januari 2012 Halaman 10 dari 15 halaman

Pentingnya Penghematan Biaya Kemampuan ADHI untuk melakukan penghematan biaya terbukti sangat bermanfaat. Membandingkan kinerja ADHI selama 9M2011 dan 6M2011, marjin

laba operasi ADHI mampu mencapai 5,84% di 9M2011, sedangkan selama

6M2011 marjin tersebut hanya mencapai 5,62%. Penghematan biaya tetap membuat perbedaan, karena selama 9M2011 marjin laba kotor ADHI tercatat mencapai 10,79%, sementara pada 6M2011 marjin laba kotor ADHI mencapai 10,86%. Efisiensi biaya umum memberikan kontribusi terbesar pada peningkatan marjin laba operasional ADHI, seiring turunnya rasio biaya umum terhadap pendapatan di 9M2011 hingga menjadi 1,69%, sementara di 6M2011 rasio ini mencapai 1,82%.

Gambar 11 : Marjin Laba Kotor dan Operasional ADHI, 9M2011 – 6M2011

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

12.00%

9M2011 6M2011

10.79% 10.86%

5.84% 5.62%

Marjin laba kotor Marjin laba operasional

Sumber :PT Adhi Karya Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Prospek Usaha ADHI Pengembangan infrastruktur Indonesia menjadi yang terdepan dalam rangka akselerasi ekonomi Indonesia. Berdasarkan Master Plan for Acceleration and Expansion of Indonesian Development, pembangunan infrastruktur Indonesia masih memerlukan US$ 76 miliar hingga tahun 2015. Sejalan dengan itu

beberapa proyek seperti proyek tol Trans-Java, Jakarta Outer Ring Road, dan jalan tol Non-Trans Java sudah menjadi portfolio Departemen Pekerjaan Umum. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga mendorong perusahaan BUMN konstruksi memasuki sektor EPC yang tercatat menghasilkan jumlah kontrak terbanyak di pasar konstruksi dan juga memberikan nilai kontrak yang lebih besar, dimana hal ini membuat prospek ADHI sebagai perusahaan konstruksi lebih terang. Ditambah dengan kemampuan ADHI untuk mendapatkan kontrak baru, yang

dibuktikan dengan nilai kontrak diperoleh yang mencapai RP 9,136 triliun di 9M2011, atau lebih tinggi 12,3% YoY dibandingkan periode yang sama tahun 2010, membuat kami percaya bahwa pendapatan ADHI dapat tumbuh 23,4% YoY di 2011 atau 30% CAGR selama 2010 – 2015.

Gambar 12: Pendapatan ADHI

(Rp miliar)

0

5000

10000

15000

20000

25000

2010 2011P 2012P 2013P 2014P 2015P

Pendapatan ADHI

CAGR = 30%

Sumber: PT Adhi Karya Tbk. Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Page 13: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

17 Januari 2012 Halaman 11 dari 15 halaman

Tabel 2: Analisa SWOT

Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)

Salah satu perusahaan terpercaya di

industri konstruksi, karena pengalaman yang panjang.

Kemampuan untuk berinovasi, seperti dibuktikan dengan dipatenkannya Concrete Pavement System.

Mulai mendapatkan lebih banyak kontrak EPC.

Relatif dipengaruhi oleh aktivitas

Pemerintah Indonesia pada proyek infrastruktur dan gedung.

Keterlambatan pembayaran dari Pemerintah, dapat berpengaruh terhadap arus kas ADHI.

Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats)

Infrastruktur menjadi yang terdepan bagi

rencana kerja Pemerintah Indonesia. Berbagai proyek infrastruktur dan EPC

dari Pemerintah Indonesia akan semakin banyak.

Kompetisi yang semakin ketat

antara perusahaan konstruksi. Naiknya harga bahan baku dapat

menekan pendapatan ADHI.

Tabel 3: Perbandingan Industri, 9M2011

ADHI WIKA JKON TOTL DGIK PTPP

Pendapatan [Rp, miliar] 3.134 5.443 1.950 1.587 2.671 290

Laba Kotor [Rp, miliar] 310 427 261 172 97 318

Laba Operasional [Rp, miliar] 155 250 96 98 48 221

Laba Bersih [Rp, miliar] 30 232 61 83 23 61

Total Aset [Rp, miliar] 5.490 7.212 1.972 1.652 1.439 5.867

Total Kewajiban [Rp, miliar] 4.652 5.177 1.185 1.019 464 4.621

Total Ekuitas [Rp, miliar] 838 2.035 786 633 976 1.246

Pertumbuhan YoY

Pendapatan [%] 2,0 37,9 17,1 3,3 (11,5) 30,1

Laba Kotor [%] 4,5 8,3 11,6 32,3 (16,7) 64,5

Laba Operasional [%] 1,5 6,0 15,9 51,3 (38,9) 119,5

Laba Bersih [%] (60,0) 28,6 39,3 56,2 (44,9) 30,8

Profitabilitas

Marjin Laba Kotor [%] 9,9 7,8 13,4 15,6 12,1 10,8

Marjin Laba Operasional [%] 4,9 4,6 4,9 8,8 5,9 7,5

Marjin Laba Bersih [%] 1,0 4,3 3,1 7,5 2,8 2,1

ROA [%] 0,6 3,2 3,1 5,0 1,6 1,0

ROE [%] 3,6 11,4 7,8 13,2 2,3 4,9

Leverage 9M2011

DER [%] 5,6 2,5 1,5 1,6 0,5 3,7

Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

ANALISA SWOT

PERBANDINGAN INDUSTRI

Page 14: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

17 Januari 2012 Halaman 12 dari 15 halaman

PENILAIAN

Metodologi Penilaian

Kami mengaplikasikan pendekatan pendapatan menggunakan Discounted Cash Flows (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) ADHI jika dibandingkan dengan

pertumbuhan aset. Selain itu kami menggunakan metode Guideline company method (GCM) sebagai metode pembanding. Penilaian ini didasarkan pada Nilai 100% saham per tanggal 16 Januari 2012,

menggunakan laporan keuangan ADHI per tanggal 30 September 2011 sebagai dasar dilakukannya analisa fundamental.

Estimasi Nilai

Kami menggunakan Cost of Capital sebesar 12,56% dan Cost of Equity sebesar 17,60% berdasarkan asumsi-asumsi berikut:

Tabel 4 : Asumsi

Risk free rate (%)* 6,12 Risk premium (%)* 8,46 Beta (x)* 1,12 Cost of Equity (%) 17,60 Marginal tax rate (%) 25,00 Interest Bearing Debt to Equity Ratio 1,68 WACC (%) 12,56

Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * Per tanggal 16 Januari 2012

Target harga saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 16 Januari 2012 adalah sebagai berikut:

Dengan menggunakan metode DCF dan asumsi tingkat diskonto 12,56%, adalah sebesar Rp 940 - Rp 1.100 per saham.

Dengan metode GCM (PBV 2,22X and P/E 14,14X) adalah sebesar Rp 1.060 – Rp 1.460 per saham.

Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode

tersebut sebesar 70% untuk DCF dan 30% untuk metode GCM. Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka Target Harga Saham ADHI untuk 12 bulan adalah Rp 970 - Rp 1.200 per saham.

Tabel 5: Ringkasan Penilaian dengan Metode DCF

Konservatif Moderat Optimis

PV of Free Cash Flows – [Rp, juta] 7.075 7.448 7.820

PV Terminal Value – [Rp miliar] 2.707 2.850 2.992

Non-Operating Assets – [Rp, miliar]

370 370 370

Net Debt – [Rp, miliar] (1.394) (1.394) (1.394) Total Equity Value – [Rp miliar] 1.690 1.833 1.976 Number of Share, juta saham 1.801 1.801 1.801 Fair Value per Share, Rp 940 1.020 1.100

Sumber: Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

TARGET HARGA

Page 15: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

17 Januari 2012 Halaman 13 dari 15 halaman

Tabel 6 : Pembanding GCM

ADHI WIKA JKON TOTL DGIK PTPP Rata-rata

Valuasi, 16 Januari 2012

P/E, [x] 7,93 11,96 37,15 9,15 7,59 11,06 14,14

P/BV, [x] 1,37 1,94 5,77 1,73 0,55 1,90 2,22

Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Tabel 7 : Ringkasan Penilaian dengan Metode GCM

Multiples (x)

Est. EPS (Rp)

Est. BV/Share (Rp)

Value (Rp)

P/BV 2,22 - 480 1.060 P/E 14,14 106 - 1.460

Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Tabel 8: Rekonsiliasi Nilai Wajar

Nilai Wajar per Saham [Rp]

DCF GCM Rata-rata

Batas atas 1.100 1.460 1.200

Batas bawah 940 1.060 970

Bobot 70% 30%

Sumber: Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Page 16: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

17 Januari 2012 Halaman 14 dari 15 halaman

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

8.0

9.0

10.0

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

2008 2009 2010

P/BVP/E

P/E P/BV

Tabel 9: Laporan Laba Rugi

(Rp miliar)

Laporan Laba (Rugi) 2008 2009 2010 2011P 2012P

Pendapatan 6.640 7.715 5.675 7.001 9.624

Biaya Penjualan (6.096) (7.059) (4.964) (6.205) (8.530)

Marjin Laba Kotor 573 752 769 863 1.168

Biaya Operasional (205) (215) (218) (362) (441)

Laba Operasional 368 537 551 501 728

Pendapatan (biaya) lain (245) (205) (230) (175) (277)

Laba sebelum pajak 123 332 321 326 450

Pajak (40) (169) (131) (140) (221)

Hak Minoritas (2) 3 (1) (0,1) (0,1)

Laba bersih 81 166 189 186 229

Sumber: PT Adhi Karya Tbk., Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Tabel 10: Neraca

(Rp miliar)

Neraca 2008 2009 2010 2011P 2012P

Aset

Kas dan setara kas 365 307 242 397 101

Piutang 3.019 3.614 3.050 3.383 4.647

Piutang lainnya 54 82 109 82 112

Aset jk pendek lainnya 1.215 1.201 542 1.329 1.697

Aset tetap 167 128 493 337 442

Aset jk panjang lainnya 306 297 491 339 420

Total Aset 5.125 5.629 4.928 5.867 7.420

Kewajiban

Hutang dagang 259 402 379 553 760

Pinjaman jk pendek 2.543 3.059 2.333 2.794 3.841

Kewajiban jk pendek

lainnya 1.161 891 739 1.034 1.397

Kewajiban jk panjang 562 536 609 618 382

Total Kewajiban 4.525 4.889 4.060 4.999 6.381

Hak Minoritas 16 10 7 7 7

Total Ekuitas 584 731 861 861 1.033

Sumber: PT Adhi Karya Tbk., Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Gambar 13: P/E & P/BV

Gambar 14: ROA, ROE & TAT

1.0

1.1

1.1

1.2

1.2

1.3

1.3

1.4

1.4

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

2008 2009 2010

(x)%

ROA (%) ROE (%) TAT (x)

Tabel 11: Rasio Kunci

Rasio 2008 2009 2010 2011P 2012P

Pertumbuhan [%]

Pendapatan 34 16 (26) 23 38

Laba Usaha 26 46 3 (9) 45

EBITDA (4) 120 (8) 5 39

Laba Bersih (27) 103 15 (2) 23

Profitabilitas [%]

Marjin laba kotor 8 9 13 11 11

Marjin laba operasi 6 7 10 7 8

Marjin EBITDA 3 5 6 5 6

Marjin laba bersih 1 2 3 3 2

Solvabilitas [X]

Debt to Equity 7,7 6,7 4,7 5,8 6,2

Debt to Asset 0,9 0,9 0,8 0,9 0,9

Likuiditas [X]

Rasio lancar 1,2 1,2 1,1 1,2 1,1

Quick ratio 0,9 0,9 1,0 0,9 0,8

Sumber: PT Adhi Karya Tbk. Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Page 17: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Pernyataan disclaimer pada halaman

akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

17 Januari 2012 Halaman 15 dari 15 halaman

DISCLAIMER

Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi,

opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian (cut off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik , namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut, Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO te lah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non-publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp.40.000.000,- dari Perseroan yang dinilai untuk 2

(dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www.pefindo.com Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia.

Page 18: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

Page 1 of 15 pages

Contact: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7278 2380 [email protected] “Disclaimer statement in the last page is an

integral part of this report”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk Primary Report

Equity Valuation

January 17th, 2012

Target Price

Low High 970 1,200

Construction

Property

Historical Chart

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

2500

2700

2900

3100

3300

3500

3700

3900

4100

4300

ADHIIHSG

IHSG ADHI

Source : Bloomberg

Stock Information Rp

Ticker code ADHI

Market price as of January 16th, 2012 650

Market price – 52 week high 980

Market price – 52 week low 445

Market cap – 52 week high (bn) 1,621

Market cap – 52 week low (bn) 801

Market Value Added & Market Risk

0

100

200

300

400

500

600

0.95

1

1.05

1.1

1.15

1.2

1.25

1.3

Sep-09 Sep-10 Sep-11

MVAMarket Risk

MVA Market Risk

Source : Bloomberg, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Shareholders (%)

Indonesian Government 52.3

ABN Amro Bank N.V. 5.1

Public (each below 5%) 42.6

Big Player in Its Industry

PT Adhi Karya, Tbk ("ADHI"), is a national construction company that established on March 11th, 1960, and became public company since 2004. From only providing construction services, ADHI now emerges to a company that also provides Engineering, Procurement and Construction (“EPC”) services, asphalt trade and services, and real estate developer. Currently, ADHI owns several subsidiaries located in Indonesia, which are PT Adhi Realty (“ADRE”), PT Adhicon Persada (“ADPER”), and PT Duri Indah Raya (“DIR”), and also affiliated subsidiaries in overseas, such as Adhi Oman LLC (located in Oman), and Adhi Multi Power Pte.Ltd (located in Singapore). As of September 2011, ADHI has total assets of Rp 5.49 trillion, and can be classified as one of the biggest in its industry. As an appreciation for its performance, ADHI receives several new awards in 2010, such

as Third Winner of Good Corporate Governance Award (“GCG”) from Ministry of Indonesia State Owned Enterprises (Kementerian Badan Usaha Milik Negara), and Indonesia Most Admired Company (“IMAC”) from Frontier Marketing Group and Bloomberg Businessweek.

Page 19: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

January 17th, 2012 Page 2 of 15 pages

Support from Indonesian Government As the awareness on the necessities of infrastructure increased lately, the

Indonesian Government allocated around 63.2% of the National Budget

and Revenue (“Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara – APBN”) in 2011, rise from just 27.2% in 2010. Many infrastructure projects such as the Trans-Java toll road project, Jakarta Outer Ring Road project and Non-Trans-Java toll road project is now in the Ministry of Public Works. Beside that, Engineering, Procurement and Construction (“EPC”) for oil and gas, and power plant, records the highest number of contract in the market. Ministry of Energy and Mineral Resources records that around 10 EPC

contract for power plant are in their pipeline. With such support from Indonesian Government, we believe that ADHI’s prospect as a state-owned construction company remains bullish.

Improving Revenue but Lower in Net Profit Due to Tax During 9M2011, ADHI’s revenue improves from Rp 3.070 trillion in 9M2010 to Rp 3.133 trillion, or grows slightly by 2% YoY. However, it is not

followed by ADHI’s net profit, in which its net profit dropped significantly from Rp 75.7 billion in 9M2010 to just Rp 30.19 billion in 9M2011. More

cash received from infrastructure project, which hit by 3% final tax rate, caused the drop of ADHI’s net income. ADHI’s tax expense amounted to Rp 74.7 billion in 9M2011, while in 9M2010 it only amounted to Rp 54.6 billion.

Capturing More Contracts in 9M2011 ADHI’s reputation as a trusted construction company proved by improving number of contracts captured during 9M2011 period. As of September 2011, ADHI has able to secure new contract as much as Rp 9.1 trillion, higher than the same period in 2010 which only amounted to Rp 8.1 trillion. Based on historical experience, we believe that ADHI will secure around Rp 13.3 trillion of new contract in 2011, with around Rp 0.2 trillion

comes from property project, Rp 4.6 trillion from EPC project, Rp 8.4 trillion from construction project, and around Rp 0.1 trillion comes from real estate project. And based on the recent development in December 2011, ADHI has secured around US$ 847 million of EPC contract from Pertamina to

build Residual Fluid Catalytic Cracking project in Cilacap – Central Java.

Receiving More Cash Caused Higher Tax Expense Until 9M2011, ADHI’s tax expense soar to Rp 74.6 billion, higher than the same period in 2010, which only amounted to Rp 54.6 billion. This soaring tax expense is accompanied with lower earnings before tax, in which during 9M2011 it only amounted to Rp 104.95 billion, lower than 9M2010 of Rp 130.25 billion. This condition results a lower net profit to just Rp 30.1 billion in 9M2011, down by 60% YoY. However, a higher tax expense also

indicates that ADHI receives more cash from its operational activity during 9M2011, especially from construction services. Business Prospects As Indonesian Government more focus on the development of infrastructure, as proved by increasing budget for infrastructure in the National Budget Revenue and Expenditure (“APBN”) to 63.2% in 2011, the

construction sectors will also expected to be smiling. Strong Indonesian

Government supports also appear on its plans to finance the infrastructure business by plan of issuing infrastructure bonds in 2012. More infrastructure projects pipeline, such as Trans-Java, Jakarta Outer Ring Road, and Non-Trans Java toll road projects, along with EPC projects such as 10,000 MW power plant projects, keeps the construction industry busy

in the future. Those conditions, plus ADHI’s ability to secure more contract, especially the contracts from Indonesian Government, makes us believe that ADHI’s revenue will grow by 23.4% YoY in 2011 and 30% CAGR during 2010-2015 periods.

INVESTMENT PARAMETER

Page 20: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

January 17th, 2012 Page 3 of 15 pages

Table 1 : Performance Summary

2008 2009 2010 2011P 2012P

Revenue [Rp bn] 6,640 7,715 5,675 7,001 9,624

Pre-tax Profit [Rp bn] 123 332 321 326 450

Net Profit [Rp bn] 81 166 189 186 229

EPS [Rp] 45 92 105 103 127

EPS Growth [%] (27) 103 15 (2) 23

P/E [x] 6.0 4.5 8.7 6.3* 7.6*

PBV [x] 0.8 1.0 2.0 1.4* 1.7*

Source: PT Adhi Karya Tbk., Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates *) Based on ADHI’s share price as of January 16

th, 2012 – Rp 650/share

Page 21: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

January 17th, 2012 Page 4 of 15 pages

Growth-Value Map provides overview of market expectations for the companies listed on IDX. Current Performance (“CP”) metric, running along the horizontal axis, is a portion of current stock market value that can be linked to the perpetuity of current company’s performance in profitability. Growth Expectations (“GE”) metric, plotted on

the vertical axis, is the difference between current stock market value and the value of current performance. Both metrics are normalized by the company’s book value. Growth-Value Map divides companies into four clusters, they are:

Excellent value managers (“Q-1”) Market expects companies in Q-1 to surpass their benchmark in profitability and growth.

Expectation builders (“Q-2”) Market has relatively low expectations of profitability from companies in Q-2 in the short term, but has growth expectations exceed the benchmark.

Traditionalists (“Q-3”)

Market has low growth expectations of companies in the Q-3, although they showed a good profitability in the short term.

Asset-loaded value managers (“Q-4”)

Market has low expectations in terms of profitability and growth for companies in Q-4.

Figure 1: Growth-Value Map

(ADHI, Property and Real Estate Sub Industry and Sector)

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

0 1 2 3 4 5 6

Gro

wth

Exp

ecta

tio

ns

Current Performance (CP)

ADHI

PTPP

WIKA

DGIK

JKON

SSIA

TOTL

Q-4 Q-3

Q-2 Q-1

Source:Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimation

Currently, ADHI is lying in the Asset Loaded Value Manager, but nearly goes to Expectation Builder cluster. Market soon will realize the potential growth that ADHI has, but still needs investor relation efforts to have it acknowledge. However, ADHI

also needs to improve its current performance to ensure market confidence on the company.

GROWTH-VALUE MAP

Page 22: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

Adhi Karya, Tbk

January 17th, 2012 Page 5 of 15 pages

Indonesia’s Economic Outlook 2012 : Strengthening Domestic Demand

with Improving Investment Expenditures For 2012, we see that Indonesia’s fundamental conditions will still be solid although we predict the economic growth will slightly fall to 6.2% due to global economic downturn. We see that private consumption will remain as the main growth engine next year backed by continued optimism among consumers, manageable inflation, lower interest rates, and increasing per-capita income. Moreover, robust demand is also supported by the fact that our demographic

structure is now dominated by productive age or of which 60% of the populations are between 15 – 54 years old. Moreover, Indonesian sovereign ratings upgrade to investment-grade level by Fitch recently will help lower country risk premium, thus will boost investment spending. The recent passage of the long-awaited land law bill by the house of representative will jump start the execution of the infrastructure projects.

Business Profile PT Adhi Karya Tbk (“ADHI”) was established by nationalizing a former Dutch company called Associate N.V. in 1960. As proved for its competence and

innovation, ADHI has patented the Monorail Design and road construction method using precast concrete, known as Adhi Concrete Pavement System (“ACPS”). In line with its commitment to go “Beyond Construction”, ADHI now not only

provides construction services, but also entering Engineering, Procurement and Construction (“EPC”) services, real estate property, and asphalt trade and services. Construction Services In construction services, ADHI’s construction projects can be classified into : 1. Infrastructure Projects

Consist of infrastructure projects, such as roads, bridges, irrigation, sea

ports, etc. One of ADHI’s most well-known infrastructure projects is Suramadu Bridge that connects island of Java and Madura, with total length of around 5,438 meters.

2. Building Projects

Consist of construction of high rise buildings, such as hotels and offices, construction of public facilities, hospitals, and schools.

Figure 2: Suramadu Bridge

Source: PT Adhi Karya Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

BUSINESS INFORMATION

Page 23: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

January 17th, 2012 Page 6 of 15 pages

Engineering, Procurement and Construction (“EPC”) Services ADHI becomes one of the leaders among other construction companies that

pocket numerous EPC projects, mainly in EPC for power plants. As Indonesian Government announce a 10,000 MW programs for Indonesian electricity, ADHI has won several EPC power plant contracts, such as EPC project for power plant in Lampung in 2007 and in Balikpapan in 2010. In 2011, ADHI enters EPC

contracts for oil and gas companies, marked by two EPC contracts which are RFCC and Gundi.

Property

Amid growing Indonesian economic condition, the requirement for high rise building becomes necessity to support the Indonesian business growth. Through its subsidiaries, which are ADRE and DIR, ADHI enters this business with its landmark of Salemba Apartment and Capital Residences.

Figure 3: MT. Haryono Tower, One of

ADHI’s Building Projects

Source: PT Adhi Karya Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Figure 4: Tarahan Coal Fired Steam Power Plant, Lampung

Source: PT Adhi Karya Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Figure 5: Capital Residences

Source: PT Adhi Karya Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Page 24: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

January 17th, 2012 Page 7 of 15 pages

To support its activities, ADHI sets up several subsidiaries, namely: PT Adhi Realty (“ADRE”), actives as a developer and property

management services (share ownership 97.93%).

PT Adhicon Persada (“ADPER”), specialist Contractor Company and

works to support ADHI in buildings construction projects (share ownership 99.00%).

PT Duri Indah Raya (“DIR”), engages in property and its related activity business. DIR located in Pekanbaru, Riau (share ownership 90%).

PT Adhi Multipower, Pte. Ltd (“ADM”), engages in general trading and EPC. ADM domiciled in Singapore (share ownership 100%).

Adhi Oman LLC (“ADO”), actives as general contractor and high rise

building contractor. ADO domiciled in Muscat, Oman (share ownership 70%).

PT Jakarta Monorail (“JM”), a subsidiary that actives in the implementation of monorail in Jakarta (share ownership 7.65%).

PT Indonesia Transit Central (“ITC”), a subsidiary (share ownership 24.57%), engages in transportation and infrastructure investment.

More Projects from The Indonesian Government To support the Indonesian economic growth, development of Indonesian

infrastructure comes afore in The Indonesian Government’s plans. Data from Ministry of Public Works shows that there are three toll road projects in their pipeline, which are (i) Trans-Java toll road project, which includes nine toll road construction projects with total length of 617 km and investment of Rp 49.67

trillion (ii) Jakarta Outer Ring Road project, which includes six projects with total length of 111.14 km and investment project of Rp 20.15 trillion (iii) Non-Trans-Java project, which includes nine toll road projects with total length of 225.7 km and total investment of Rp 41.84 trillion. Construction itself grew by 6.4% YoY during 9M2011 period. The requirement for Indonesian infrastructure still huge with around US$ 76 billion needed for its development until 2015, as stated in Master Plan For Acceleration and Expansion of Indonesian Development. In

2011, the allocated budget for infrastructure and energy in the National Budget Revenue and Expenditure (“APBN”) rise to 63.2% in 2011, from just 27.2% in 2010. With such condition, we believe that the construction sector, which closely related to infrastructure sector, remains conducive in the future.

Figure 6: Allocated Budget for Infrastructure

27.2

63.2

0

10

20

30

40

50

60

70

2010 2011

%

Source: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (“Bappenas”), Pefindo Equity & Index Valuation Division

Pushed to Enter EPC Sectors

Currently, Ministry of State-Owned Enterprises Indonesia is intense to push the state-owned construction companies to enter the EPC sectors that related to oil and gas industry, power plant, and mining. The EPC sectors commonly provides higher value of contract, thus provide higher margin than construction contract. The market for EPC sectors is relatively prospective since the number of contract in EPC sectors, particularly in oil and gas, and power plant, records the highest number of contract among others.

Page 25: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

January 17th, 2012 Page 8 of 15 pages

Still Handling Many Government Projects In 9M2011, around 83% of ADHI’s revenue still comes from Indonesian Government. It decreased from the same period in 2010, in which Government

projects contribute around 86% of ADHI’s revenue. From that 83% contribution

of Government projects, around 42% are in the form of related infrastructure project, 28% from related building project, and 13% from EPC related project. Meanwhile the remaining 17% of ADHI’s revenue comes from private building projects (15%), and private infrastructure projects (2%). The advantage of having much of its revenue come from Government sector is the certainty of payment, although the delay of the payment is also assured.

Figure 7: ADHI’s Revenue Breakdown by Project, 9M2011 – 9M2010

Government related

infrastructure (%)42%

Government related EPC (%)

13%

Government related building (%)

28%

Private building (%)15%

Private infrastructure (%)

2%

9M2011 Government related

infrastructure (%)31%

Government related EPC (%)

21%

Government related building

(%)34%

Private building (%)12%

Private infrastructure

(%)2%

9M2010

Source: PT Adhi Karya Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Securing More New Contracts As of November 2011, ADHI has able to secure new contracts as much as Rp 11.0 trillion, in which around Rp 9.9 trillion is a non-Joint Operation (JO) contract, and around Rp 1.1 trillion is JO contract. Those secured new contracts are higher than total new contract obtained during 2010 period which only amounted to Rp 8.1 trillion. And based on recent development in December

2011, ADHI has able to secure around US$ 847 million of EPC contract from

Pertamina to build Residual Fluid Catalytic Cracking (“RFCC”) project in Cilacap – Central Java. This project is expected to be completed in 2014. Based on the historical experience, in which many of new contracts happened in fourth quarter of the year, we believe that ADHI will be able to secure around Rp 13.3 trillion of total new contract by the end of the year.

Figure 8: ADHI’s Contract 9M2011 – 2011F

(in Rp bn)

1,313 1,522

7,823

11,827

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

9M2011 2011F

JO Contract Non-JO Contract

Source: PT Adhi Karya Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Page 26: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

January 17th, 2012 Page 9 of 15 pages

Diversifying into Higher Margin Businesses To sustain its growth in the future and to reduce the volatility in the construction

businesses, ADHI has diversified its business by entering into EPC and real estate business. We believe that the strategy is correct since those sectors provide higher margin for ADHI. During 9M2011 period, the construction sector provide revenue and operating profit of Rp 2.5 trillion and Rp 141.8 billion, respectively, or around 5.2% operating profit margin. While the EPC and real estate sector provide operating profit margin of 8.2% and 13.8%, respectively.

Figure 9: ADHI’s Operating Profit Margin by Sector, 9M2011

0.0%

2.0%

4.0%

6.0%

8.0%

10.0%

12.0%

14.0%

Construction EPC Real Estate

5.2%

8.2%

13.8%

Construction EPC Real Estate

Source: PT Adhi Karya Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Higher Cash Basis Revenue Caused Higher Tax Expense

Until the end of 9M2011, ADHI’s tax expense soar to Rp 74.6 billion, higher by 36.7% YoY compare to the same period in 2010. Meanwhile ADHI’s earning before tax in 9M2011 period only amounted to Rp 104.95 billion, lower by 19.4% compare to the same period in 2010 which reached Rp 130.25 billion. Higher tax expense while its earning before tax is lower to the 9M2010 period, indicates that

ADHI receives higher cash basis revenue during 9M2011 period. Higher cash basis revenue from construction services plus higher tax rate, which is 3% final tax rate, than other services which only have 2% of final tax rate, pushed this condition.

Figure 10 : ADHI’s Earning Before Tax and

Tax Expenses, 9M2010 – 9M2011 (in Rp bn)

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

140.00

9M2011 9M2010

Earning Before Tax Tax

Source :PT Adhi Karya Tbk., Pefindo Equity & Index Valuation Division

FINANCE

Page 27: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

January 17th, 2012 Page 10 of 15 pages

Essential Cost Efficiencies ADHI’s ability to perform cost efficiencies proved to be essential. Comparing its performance during 9M2011 period to 6M2011 period, its operating profit margin

reached 5.84% during 9M2011 period, while in 6M2011 period it only reached

5.62%. Fixed cost efficiencies makes different, since during 9M2011 ADHI’s gross profit margin only reached 10.79%, while in 6M2011 period it amounted to 10.86%. Efficiencies on General Expenses gives highest contributor of ADHI’s increasing operating profit margin, as the ratio of general expenses to sales of ADHI during 9M2011 only amounted to 1.69%, while in 6M2011 it soared to 1.82%.

Figure 11 : ADHI’s Gross and Operating Profit Margin, 9M2011 – 6M2011

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

12.00%

9M2011 6M2011

10.79% 10.86%

5.84% 5.62%

Gross Profit Margin Operating Profit Margin

Source :PT Adhi Karya Tbk., Pefindo Equity & Index Valuation Division

ADHI’s Business Prospects Enhancement of Indonesian infrastructure comes afore in accelerating Indonesian economy. As referred to the Master Plan for Acceleration and Expansion of Indonesian Development, the Indonesian infrastructure development still requires around US$ 76 billion until 2015. In line with that, the Trans-Java toll road

project, Jakarta Outer Ring Road project and Non-Trans-Java project are in the

Ministry of Public Works project. Beside that, Indonesian Government also pushed the state-owned construction companies to enter the EPC sector that records highest number of contract in the construction market and also provides higher value of contract, which made ADHI’s prospect as a constructor company clearer. Augmented with ADHI’s ability to secured more new contract, as proved

with Rp 9.1 trillion of new contract during 9M2011, or higher by 12.3% YoY compared to the same period in 2010, we believe that ADHI’s revenue could grow by 23.4% YoY in 2011 or 30% CAGR during 2010-2015 periods.

Figure 12: ADHI’s Revenue

(In Rp bn)

0

5000

10000

15000

20000

25000

2010 2011P 2012P 2013P 2014P 2015P

ADHI's Revenue

CAGR = 30%

Source: PT Adhi Karya Tbk. Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

Page 28: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

January 17th, 2012 Page 11 of 15 pages

Table 2: SWOT Analysis

Strengths Weaknesses One of the trusted company in

construction business, due to its long experiences.

Ability to innovate, as proved by its patented Concrete Pavement System.

Start to obtain more EPC contracts.

Relatively influenced by the activity

of Indonesian Government on infrastructure and building projects.

Delayed payment from Indonesian Government, might influence ADHI’s cash flow.

Opportunities Threats Infrastructure comes afore on the

Indonesian Government’s development plans.

Many infrastructure and EPC projects from Indonesian Government to come.

Intense competition among other

construction companies. Increasing material price might

depressed ADHI’s revenue

Table 3: Industry Comparison

ADHI WIKA JKON TOTL DGIK PTPP

Sales 9M2011 [Rp, bn] 3,134 5,443 1,950 1,587 2,671 290

Gross Profit 9M2011 [Rp, bn] 310 427 261 172 97 318

Operating Profit 9M2011 [Rp,

bn] 155 250 96 98 48 221

Net Profit 9M2011 [Rp, bn] 30 232 61 83 23 61

Total Asset 9M2011 [Rp, bn] 5,490 7,212 1,972 1,652 1,439 5,867

Total Liabilities 9M2011 [Rp,

bn] 4,652 5,177 1,185 1,019 464 4,621

Total Equity 9M2011 [Rp, bn] 838 2,035 786 633 976 1,246

Growth 9M2011 YoY

Sales [%] 2.0 37.9 17.1 3.3 (11.5) 30.1

Growth Profit [%] 4.5 8.3 11.6 32.3 (16.7) 64.5

Operating Profit [%] 1.5 6.0 15.9 51.3 (38.9) 119.5

Net Profit [%] (60.0) 28.6 39.3 56.2 (44.9) 30.8

Profitability 9M2011

Gross Margin [%] 9.9 7.8 13.4 15.6 12.1 10.8

Operating Margin [%] 4.9 4.6 4.9 8.8 5.9 7.5

Net Margin [%] 1.0 4.3 3.1 7.5 2.8 2.1

ROA [%] 0.6 3.2 3.1 5.0 1.6 1.0

ROE [%] 3.6 11.4 7.8 13.2 2.3 4.9

Leverage 9M2011

DER [%] 5.6 2.5 1.5 1.6 0.5 3.7

Source: Bloomberg, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

SWOT ANALYSIS

INDUSTRY COMPARISON

Page 29: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

January 17th, 2012 Page 12 of 15 pages

VALUATION

Methodology

We apply income approach using Discounted Cash Flows (DCF) as the main valuation approach considering the income growth is a value driver of ADHI instead of asset growth.

Furthermore, we also apply Guideline Company Method (GCM) as comparison method. This valuation is based on 100% shares price as of January 16th, 2012, using ADHI’s financial report as of September 30th, 2011, for our fundamental analysis.

Value Estimation

We use Weighted Average Cost of Capital of 12.56% and Cost of Equity of 17.60% based on the following assumptions: Table 4 : Assumption

Risk free rate (%)* 6.12 Risk premium (%)* 8.46 Beta (x)* 1.12 Cost of Equity (%) 17.60 Marginal tax rate (%) 25.00 Interest Bearing Debt to Equity Ratio 1.68 WACC (%) 12.56

Source: Bloomberg, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates Notes: * As of January 16

th, 2012

Target price for 12 months based on valuation as per January 16th, 2012 is as follows:

Using DCF method with discount rate assumption 12.56%, is Rp 940 -

Rp 1,100 per share.

Using GCM method (PBV 2.22X and P/E 14.14X) is Rp 1,060 – Rp 1,460 per share.

In order to obtain a value which represents both value indications, we have weighted both DCF and GCM methods by 70%:30%. Based on the above calculation, target price of ADHI for 12 months is Rp 970

- Rp 1,200 per share.

Table 5: Summary of DCF Method Valuation

Conservative Moderate Aggressive

PV of Free Cash Flows – [Rp, mn] 7,075 7,448 7,820

PV Terminal Value – [Rp bn] 2,707 2,850 2,992

Non-Operating Assets – [Rp, bn] 370 370 370 Net Debt – [Rp, bn] (1,394) (1,394) (1,394) Total Equity Value – [Rp bn] 1,690 1,833 1,976 Number of Share, mn shares 1,801 1,801 1,801 Fair Value per Share, Rp 940 1,020 1,100

Source: Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

TARGET PRICE

Page 30: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

January 17th, 2012 Page 13 of 15 pages

Table 6 : GCM Comparison

ADHI WIKA JKON TOTL DGIK PTPP Average

Valuation, January 16th, 2012

P/E, [x] 7.93 11.96 37.15 9.15 7.59 11.06 14.14

P/BV, [x] 1.37 1.94 5.77 1.73 0.55 1.90 2.22

Source: Bloomberg, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

Table 7 : Summary of GCM Method Valuation

Multiples (x)

Est. EPS (Rp)

Est. BV/Share (Rp)

Value (Rp)

P/BV 2.22 - 480 1,060 P/E 14.14 106 - 1,460

Source: Bloomberg, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

Table 8: Fair Value Reconciliation

Fair Value per Share [Rp]

DCF GCM Average

Upper limit 1,100 1,460 1,200

Bottom limit 940 1,060 970

Weight 70% 30%

Source: Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

Page 31: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

January 17th, 2012 Page 14 of 15 pages

Table 9: Income Statement

(Rp bn)

Income Statement 2008 2009 2010 2011P 2012P

Sales 6,640 7,715 5,675 7,001 9,624

Cost of Sales (6,096) (7,059) (4,964) (6,205) (8,530)

Gross Profit 573 752 769 863 1,168

Operating Expenses (205) (215) (218) (362) (441)

Income from

Operations 368 537 551 501 728

Other Income (Charges) (245) (205) (230) (175) (277)

Pre-tax Profit 123 332 321 326 450

Tax (40) (169) (131) (140) (221)

Minority Interest (2) 3 (1) (0.1) (0.1)

Net Profit 81 166 189 186 229

Source: PT Adhi Karya Tbk., Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

Table 10: Balance Sheet

(Rp bn)

Balance Sheet 2008 2009 2010 2011P 2012P

Assets

Cash and cash

equivalents 365 307 242 397 101

Receivables 3,019 3,614 3,050 3,383 4,647

Other receivables 54 82 109 82 112

Other short term assets 1,215 1,201 542 1,329 1,697

Fixed assets 167 128 493 337 442

Other non-current assets 306 297 491 339 420

Total Assets 5,125 5,629 4,928 5,867 7,420

Liabilities

Trade payables 259 402 379 553 760

Short-term loan 2,543 3,059 2,333 2,794 3,841

Other short-term

liabilities 1,161 891 739 1,034 1,397

Long-term liabilities 562 536 609 618 382

Total Liabilities 4,525 4,889 4,060 4,999 6,381

Minority Interest 16 10 7 7 7

Total Equity 584 731 861 861 1,033

Source: PT Adhi Karya Tbk., Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

Figure 13: P/E & P/BV

Figure 14: ROA, ROE & TAT

1.0

1.1

1.1

1.2

1.2

1.3

1.3

1.4

1.4

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

2008 2009 2010

(x)%

ROA (%) ROE (%) TAT (x)

Table 11: Key Ratios

Ratio 2008 2009 2010 2011P 2012P

Growth [%]

Sales 34 16 (26) 23 38

Operating Profit 26 46 3 (9) 45

EBITDA (4) 120 (8) 5 39

Net Profit (27) 103 15 (2) 23

Profitability [%]

Gross Margin 8 9 13 11 11

Operating Margin 6 7 10 7 8

EBITDA Margin 3 5 6 5 6

Net Margin 1 2 3 3 2

Solvability [X]

Debt to Equity 7.7 6.7 4.7 5.8 6.2

Debt to Asset 0.9 0.9 0.8 0.9 0.9

Liquidity [X]

Current ratio 1.2 1.2 1.1 1.2 1.1

Quick ratio 0.9 0.9 1.0 0.9 0.8

Source: PT Adhi Karya Tbk. Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

8.0

9.0

10.0

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

2008 2009 2010

P/BVP/E

P/E P/BV

Page 32: PENGUMUMAN Equity Research PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... · Perihal: Publikasi Laporan Penilaian Target HarqaReterensi Saham PT Adhi Karya Tbk. Dengan hormat, Sehubungan dengan

“Disclaimer statement in the last page

is an integral part of this report”

www.pefindo.com

Adhi Karya, Tbk

January 17th, 2012 Page 15 of 15 pages

DISCLAIMER

This report was prepared based on the trusted and reliable sources. Nevertheless, we do not guarantee its completeness, accuracy and adequacy. Therefore we do not responsible of any investment decision making based on this report. As for any assumptions, opinions and predictions were solely our internal judgments

as per reporting date, and those judgments are subject to change without further notice. We do not responsible for mistake and negligence occurred by using this report. Last performance could not always be used as reference for future outcome. This report is not an offering recommendation, purchase or holds particular shares. This report might not be suitable for some investors. All opinion in this report has been presented fairly as per issuing date with good intentions; however it could be change at any time without further notice. The price, value or income from each share of the Company stated in this report might lower than the investor expectation and investor might obtain lower return than the invested amount. Investment is defined as the probable income that will be received in the future; nonetheless such return may possibly fluctuate. As for the Company which its share is denominated other than Rupiah, the foreign exchange fluctuation may reduce the value, price or investor investment return. This report does not contain any information for tax consideration in investment decision making. The share price target in this report is a fundamental value, not a fair market value nor a transaction price reference required by the regulations. The share price target issued by Pefindo Equity & Index Valuation Division is not a recommendation to buy, sell or hold particular shares and it could not be considered as an investment advice from Pefindo Equity & Index Valuation Division as its scope of service to, or in relation to some parties, including listed companies, financial advisor, broker, investment bank, financial institution and intermediary, in correlation with receiving rewards or any other benefits from that parties. This report is not intended for particular investor and cannot be used as part of investment objective on particular shares and neither an investment recommendation on particular shares or an investment strategy. We strongly recommended investor to consider the suitable situation and condition at first before making decision in relation with the figure in this report. If it is necessary, kindly contact your financial advisor. PEFINDO keeps the activities of Equity Valuation separate from Ratings to preserve independence and objectivity of its analytical processes and products. PEFINDO has established policies and procedures to maintain the confidentiality of certain non-public information received in connection with each analytical process. The entire process, methodology and the database used in the preparation of the Reference Share Price Target Report as a whole is different from the processes, methodologies and databases used PEFINDO in doing the rating. This report was prepared and composed by Pefindo Equity & Index Valuation Division with the objective to enhance shares price transparency of listed companies in Indonesia Stock Exchange (IDX). This report is also free of other party’s influence, pressure or force either from IDX or the listed company which reviewed by Pefindo Equity & Index Valuation Division. Pefindo Equity & Index Valuation Division will earn reward amounting to Rp 40 mn from the reviewed company for issuing report twice per year. For further information, please visit our website at http://www.pefindo.com This report is prepared and composed by Pefindo Equity & Index Valuation Division. In Indonesia, this report is published in our website and in IDX website.