PENILAIAN GIZI PERORANGAN

Embed Size (px)

Citation preview

PENILAIAN GIZI PERORANGANdr. A. YASMIN SYAUKI

Pendahuluan

Penentuan status gizi hal yang fundamental Terdiri atas : 1. anamnesis 2. pengukuran antropometrik 3. pemeriksaan klinik 4. data-data laboratorik Setelah itu, menentukan status gizi seorang penderita kemudian mengadakan pengelolaan dietetik dan lainnya.

Metodologi Evaluasi GiziI. Evaluasi permulaan

Penderita yang harus dianggap suspek malnutrisi pada waktu masuk RS atau suspek menjadi malnutrisi selama berada di RS yaitu : - gol. orang tua - keganasan - stroke - dapat kemotherapy - peyakit kronis - trauma akut berat - combustio akut - infeksi berat - kelainan psikiatri - kel gastrointestinal lain - bedah gastrointestinal dengan cairan parenteral

II. Evaluasi lanjut 1. penilaian klinik untuk menentukan frekuensi evaluasi 2. malnutrisi yang terjadi dalam 7-10 hari III. Pencegahan dan koreksi malnutrisi IV.Sistem pelayanan gizi di RS team yang terdiri atas : dokter ahli gizi klinik, ahli diit, perawat dan ahli farmasi.

Anamnesis gizi

Tujuannya untuk mengidentifikasi penderita yang mempunyai resiko tinggi maupun rendah dalam mendapatkan masalah gizi baik defisiensi maupun kelebihan zat gizi.

Untuk defisiensi nutrien , 4 penyebab potensial yaitu : 1. masukan diit yang tak adekuat 2. utilisasi zat gizi yang berkurang 3. kehilangan zat gizi yang meningkat 4. meningkatnya keperluan zat gizi

Mencakup : 1. Anamnesis medik faktor-faktor yang ikut mendukung malnutrisi 2. Riwayat dietetik intake makanan dalam 24 jam terakhir

Pemeriksaan antropometrik

Pengukuran BB dan TB BB salah satu indikator yang sangat baik dan berguna untuk penentuan status gizi misalnya berkurangnya BB bukan karena hilangnya cairan mencerminkan digunakannya protein tubuh sebagai bahan bakar metabolik yang terjadi cepat karena masukan energi kurang atau BB yang tetap dapat mencerminkan adekuat palsu jika cairan akibat edema menggantikan jaringan lemak dan otot.

Pengukuran Tebal Lipatan Kulit (TLK) Indikator yang baik untuk lemak tubuh atau cadangan energi. Diukur dengan alat calipers Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LLA)/MUAC/MAMC mencerminkan kecukupan baik energi maupun massa ototPenghitungan lingkaran otot Pada anak : Pengukuran BB, TB, BB untuk TB, TLK (kalau mungkin), lingkar kepala, lingkar dada, ratio lingkar kepala/dada

wasting rendahnya BB terhadap TB Malnutrisi kronik stunting berkurangnya TB terhadap umur Dalam menentukan status gizi perorangan gunakanlah beberapa indikator antopometrik Malnutrisi akut

Pemeriksaan klinik

Melihat kelainan fisik (gejala klinik) yang disebabkan oleh defisiensi ataupun kelebihan zat gizi Lihat tabel Penilaian Gizi

Pemeriksaan laboratorik

Tes-tes rutin Albumin serum, albuminuri ringan, anemia (normositik, mikrositik, makrositik), calsium serum, caroten serum, creatinin serum, Lymfopedia, phospor serum, waktu protrombin, urea serum. Tes-tes khusus Deteksi defisiensi vitamin yaitu dengan pengukuran langsung, pengukuran tidak langsung, mengukur hasil metabolisme abnormal suatu vitamin

Penelitian reaksi imun Jumlah limfosit T terganggu, kadar komplemen pada skin test Pemeriksaan lainnya Pemeriksaan radiologik : defisiensi vitamin D dan C foto tulang, defisiensi vitamin B1 foto thorax (jantung), fluorosis foto tulang Tes fungsi fisik : tes adaptasi gelapdefisiensi vitamin A Tes sitologik : hapusan mukosa pipi, rambut analisis trace element

Penutup

Penentuan status gizi terdiri atas : 1. anamnesis 2. pengukuran antropometrik 3. pemeriksaan klinik 4. data-data laboratorik Semakin lengkap pemeriksaan semakin akurat diagnosis gizi yang ditegakkan Menentukan apakah malnutrisi akibat primer (intake tak adekuat) atau akibat sekunder (ada penyakitpenyakit/gangguan proses gizi dalam tubuh)