18
1 A. Pendahuluan Perkembangan Sains telah melaju dengan pesat. Hal ini erat hubungannya dengan perkembangan teknologi. Perkembangan sains tersebut menggugah para pendidik untuk dapat merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih terarah pada penguasaan konsep sains yang dapat menunjang kegiatan sehari-hari dalam masyarakat. Kreatifitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak yang harus ditingkatkan untuk dapat menyesuaikan perkembangan dari ilmu sains tersebut tersebut. Jalur yang tepat untuk meningkatkan sumber daya masyarakat adalah melalui pendidikan. Pembaharuan di bidang pendidikan terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, yang salah satu diantaranya adalah munculnya kurikulum yang mengisyaratkan Guru sebagai fasilitator dan pendorong siswa untuk menggunakan keterampilan proses , bersikap ilmiah, serta menerapkan inovasi model pembelajaran sehingga pembelajaran sains mampu mengembangkan life skill bagi siswa . Menyadari hal tersebut, maka tugas guru adalah menciptakan suatu iklim belajar mengajar yang memberi kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan serta keterampilan fisik maupun mental sesuai dengan taraf kemampuannya. Jadi tugas guru bukan hanya memberikan pengetahuan saja, melainkan menyiapkan situasi yang menggiring siswa untuk bertanya, mengamati, mengadakan eksperimen serta menemukan fakta dan konsep sendiri. Pembelajaran ilmu sains juga perlu disusun sedemikian rupa sehingga siswa terlibat secara aktif. Salah satu komponen penting yang dapat mempengaruhi ikllim belajar yang kondusif dalam sistem pembelajaran adalah tekhnik penilaian atau evaluasi. Oleh karena itu, perangkat penilaian merupakan bagian integral yang dikembangkan berdasarkan tuntutan tujuan pendidikan. Menurut Arikunto (2009), penilaian dalam pendidikan merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan ketercapaian tujuan pendidikan, bahkan aktivitas penilaian dapat pula digunakan untuk mengambil keputusan. Dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan oleh guru untuk mengukur perkembangan hasil belajar siswa sebagaimana yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Selain itu, penilaian juga dilakukan untuk mendiagnosis kesulitan belajar dan memberikan umpan balik kepada siswa. Menyadari hal tersebut, maka penilaian terhadap kemampuan keterampilan proses sains maupun sikap ilmiah siswa, nantinya diharapkan mampu memberikan beberapa infromasi terkait dengan data status pencapaian keterampilan siswa maupun bagaimana perhatian dan minat siswa dalam proses pembelajaran. Hasil tersebut nantinya dapat

Penilaian Ketrampilan Proses Dan Tingkah Laku Assesment

  • Upload
    ekok-ec

  • View
    967

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penilaian Ketrampilan Proses Dan Tingkah Laku Assesment

1

A. Pendahuluan

Perkembangan Sains telah melaju dengan pesat. Hal ini erat hubungannya dengan

perkembangan teknologi. Perkembangan sains tersebut menggugah para pendidik untuk

dapat merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih terarah pada penguasaan

konsep sains yang dapat menunjang kegiatan sehari-hari dalam masyarakat. Kreatifitas

sumber daya manusia merupakan syarat mutlak yang harus ditingkatkan untuk dapat

menyesuaikan perkembangan dari ilmu sains tersebut tersebut. Jalur yang tepat untuk

meningkatkan sumber daya masyarakat adalah melalui pendidikan.

Pembaharuan di bidang pendidikan terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan, yang salah satu diantaranya adalah munculnya kurikulum yang

mengisyaratkan Guru sebagai fasilitator dan pendorong siswa untuk menggunakan

keterampilan proses , bersikap ilmiah, serta menerapkan inovasi model pembelajaran

sehingga pembelajaran sains mampu mengembangkan life skill bagi siswa .

Menyadari hal tersebut, maka tugas guru adalah menciptakan suatu iklim belajar

mengajar yang memberi kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan serta keterampilan fisik maupun mental sesuai dengan taraf

kemampuannya. Jadi tugas guru bukan hanya memberikan pengetahuan saja, melainkan

menyiapkan situasi yang menggiring siswa untuk bertanya, mengamati, mengadakan

eksperimen serta menemukan fakta dan konsep sendiri. Pembelajaran ilmu sains juga perlu

disusun sedemikian rupa sehingga siswa terlibat secara aktif.

Salah satu komponen penting yang dapat mempengaruhi ikllim belajar yang

kondusif dalam sistem pembelajaran adalah tekhnik penilaian atau evaluasi. Oleh karena

itu, perangkat penilaian merupakan bagian integral yang dikembangkan berdasarkan

tuntutan tujuan pendidikan. Menurut Arikunto (2009), penilaian dalam pendidikan

merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan ketercapaian tujuan

pendidikan, bahkan aktivitas penilaian dapat pula digunakan untuk mengambil keputusan.

Dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan oleh guru untuk

mengukur perkembangan hasil belajar siswa sebagaimana yang dirumuskan dalam tujuan

pembelajaran. Selain itu, penilaian juga dilakukan untuk mendiagnosis kesulitan belajar

dan memberikan umpan balik kepada siswa.

Menyadari hal tersebut, maka penilaian terhadap kemampuan keterampilan proses

sains maupun sikap ilmiah siswa, nantinya diharapkan mampu memberikan beberapa

infromasi terkait dengan data status pencapaian keterampilan siswa maupun bagaimana

perhatian dan minat siswa dalam proses pembelajaran. Hasil tersebut nantinya dapat

Page 2: Penilaian Ketrampilan Proses Dan Tingkah Laku Assesment

2

dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan keterampilan proses selanjutnya serta

instrumen refleksi terhadap perencanaan dan proses pembelajaran.

B. Asesmen Keterampilan Proses dan Sikap

Pentingnya penilaian dalam hasil belajar tidak dapat di remehkan dan dianggap

sepele. Dengan penilaian yang tepat dan baik akan mempermudah guru dalam

merencanakan proses pengajaran selanjutnya yang efektif dan mampu memenuhi apa yang

sebenarnya di butuhkan baik itu individu, kelompok ataupun seluruh kelas.

Penilaian adalah suatu proses dalama mengukur seberapa dalam siswa tahu, bisa

lakukan, mengerti dan mampu mengaplikasikann. Penilaian adalah salah satu esensi

penting dalam rantai perencanaan pengajaran, belajar mengajar, evaluasi, pencatatan dan

pelaporan.

Penilaian adalah jantung dari proses belajar mengajar dalam perencanaan

pengajaran, yang dapat meningkatkan standar pengajaran. Kita melihat melalui penilaian

kita untuk mengetahui seberapa maksimum potensi belajar dari masing-masing individu

anak.

C. Prinsisp dari Assesment

Dalam menilai siswa kita harus memperhatikan dalam situasi dan kondisi siswa,

itu, mengapa sangat penting bagi kita sebagai guru untuk memperhatikan perkembangan

siswa dalam kegiatan sehari-hari. Penilaian dalam satu periode waktu dan mengabaikan

lainnya dapat menyebabkan yang tidak objektif Biasanya kita akan pikir potensi siswa

didasarkan pada ujian akhir mereka. Dalam banyak situasi siswa mungkin memiliki

laporan buruk dalam ujian akhir mereka, ini mungkin terjadi karena berbagai aspek,.Kita

sebagai guru mereka harus peka dan peduli kepada mereka, dan tugas guru untuk mencari

tahu apa masalah siswa dan membantu mereka untuk menyelesaikannya. Kita harus

perhatian dalam kegiatan mereka yang selalu mereka lakukan, misalnya dalam penelitian

mereka di laboratorium kita harus dapat menilai proses dan sikap. Hal ini sangat penting

untuk menilai karena sikap dan proses adalah salah satu dari banyak aspek yang sangat

penting dalam pengembangan siswa.

Page 3: Penilaian Ketrampilan Proses Dan Tingkah Laku Assesment

3

Kita tidak bisa menghakimi siswa berpotensi atau tidak jika hanya ditentukan oleh

penilaian dalam satu periode waktu, dengan menilai kemampuan dan keterampilan proses

pada percobaan kita bisa mendapatkan gambaran keseluruhan tentang keterampilan siswa

dan potensi siswa tersebut. Dan yang lain adalah sikap, sikap juga memiliki peran utama

dalam pengembangan diri dan belajar siswa. Dan dalam menilai ini kita juga bisa

mendapatkan gambaran objektif tentang keterampilan dan kemampuan siswa dalam

pelajaran.

Dalam menilai keterampilan proses dan sikap kita harus lebih mencermati dengan

aspek kinerja yang mewakili sampai batas tertentu dalam kegiatan ilmu pengetahuan yang

banyak, dan mungkin terjadi didalam alam praktis. Ini sering terjadi, aspek yang tidak

harus dinilai dalam kegiatan tertentu dan dapat menyebar selama periode waktu. oleh

karena itu untuk menilai, keterampilan ini haruslah sering dilakukan sehingga kita

mendapatkan gambaran tentang siswa dengan lebih objektif.

Sikap, dengan sifat mereka sebagai bagian dari perilaku semua, harus dinilai di

berbagai kegiatan dan sehingga dapat diperlakukan dengan cara yang sama seperti

keterampilan proses. Jadi mereka adalah banyak kesempatan untuk mengumpulkan bukti

keterampilan dan sikap, kesulitan dalam mengumpulkan informasi secara sistematis

Bagian utama dari bab ini berkaitan dengan bagaimana melakukan ini sebagai bagian dari

pengajarannya. Kita juga dapat menggunakan hasil lembar kegiatan siswa sebagai panduan

dalam menilai mereka.

D. Apa yang sebaiknya di nilai

Untuk menilai mereka dengan lebih objektif, kita tidak dapat menilai kemampuan

mereka hanya dengan melihat hasil ulangan mereka sajaataupun hasil belajar mereka yang

bersifat numeric. Kita membutuhkan waktun yang cukup lama dalam menilai aspek-aspek

yang yang mampu mewakili kemampuan mereka yang sesungguhnya.

Dalam bab sebelumnya kita sudah membahas beberapa hal yang perlu di cermati.

Sikap dan tingkah laku atau apa yang dirasakan siswa berkaitan tentang banyak masalah

yang timbul dan ini mencakup permasalahan dalam proses belajar mengajar mereka di

sekolah, dan dalam menilai sikap dari siswa adalah pekerjaan yang cukup sulit.

Page 4: Penilaian Ketrampilan Proses Dan Tingkah Laku Assesment

4

Bagaimanapun juga, ada pendekatan-pendekatan yang penting dalam menilai sikap.

Contohnya kita dapat menilai sikap mereka dengan melihat minat dan ketertarikan mereka

terhadap suatu hal, dan selain itu kita dapat menilai sikap mereka dengan menilai

kebiasaan-kebiasaan mereka yang sering mereka lakukan. Contoh paling sederhana adalah

apakah mereka merokok, minum atau sebagainya, namun tetap memperhatikan aspek dan

factor lainnya.

Ketika kita menilai sikap dan proses, penggunaan lebih dari satu metode dalam

mendapatkan nilai akhir yang objektif sangat penting. Tidak hanya penilaian guru itu

sendiri, penilaian yang mereka sendiri lakukan terhadap diri mereka, penilaian dari tugas-

tugas serta penilaian yang diberikan oleh keluarga mereka tidak kalah pentingnya dalam

mendapatkan informasi tentang pola sikap dan tingkah laku mereka dari banyak sumber

yang mungkin didapat.

Berbeda dengan konsep, proses penilaian sikap dan tingkah laku memiliki

perbedaan yang sama dalam kegiatan sains dimana pengalaman yang muncul sering terjadi

antara subject dengan subject (anak dengan anak lain). Contohnya anak yang berumur 5

tahun akan lebih mudah mendapatkan pengalaman baru dan mengembangkan pengalaman

mereka yang nantinya akan membentuk sikap dan tingkah laku mereka dimasa depan, kita

tidak dapat meminta anak berumur 5 tahun untuk menyelesaikan masalh yang komples dan

kejadian yang terkadang muncul yang hanya bisa dimengerti dengan model pikiran, jadi

ketika kemampuan proses dan sikap mereka sedang dinilai, kita harus menilai mereka

dalam kegiatan dimana mereka berusaha mengekplorasi dan menyelidiki subjek materi

yang sedang mereka coba pelajari.

E. Metode yang digunakan

Metode utama yang digunakan dalam menilai kemampuan proses dan sikap sebagai

salah satu bagian dari kegiatan belajar mengajar adalah observasi (pengamatan). Pemberian

tugas singkat dapat pula diberikan sebagai salah satu metode untuk mendapatkan hasil

kemampuan belajar siswa secara keseluruhan dalam waktu yang bersamaan/singkat dan

bersamaan dengan itu kita dapat mengendalikan dan memacu proses belajar mereka. Untuk

membuat ini semua berjalan dengan baik, perencanaan adalah kuncinya. Terdapat dua

aspek penting dalam merencanakan proses penilaian sikap dan proses, yaitu; (1) Memilih

siswa mana yang akan diamati, dan (2) Memilih apa yang akan di amati.

Page 5: Penilaian Ketrampilan Proses Dan Tingkah Laku Assesment

5

1. Pertanyaan efektif dalam kelas

Bertanya adalah salah satu metode yang sangat penting yang dapat dilakukan dan

diterapkan kepada para siswa. 3 dimensi model yang dapat diterapkan adalah memilih

pertanyaan yang tepat, menyajikan masalah, dan merespon masalah tersebut (dilakukan

oleh siswa)

2. Diskusi dengan siswa

Seluruh diskusi kelas digunakan untuk mendapatkan informasi umum tentang

perhatian siswa, motivasi, pemahaman tentang konsep dasar dan fakta yang bermanfaat.

diskusi dengan seluruh kelas memberikan informasi umum tentang semua siswa, Guru juga

penting dalam memfasilitasi proses belajar-mengajar di Tahap Satu. Penelitian ini

menunjukkan bahwa guru dapat melakukan diskusi individual dengan siswa saat mengajar

dikelas primer.

- Pentingnya membangun hubungan yang baik dengan siswa untuk melakukan diskusi

didirikan.

- Kebutuhan untuk memulai diskusi dari tingkat dasar diidentifikasi. Guru harus

memiliki pemahaman yang jelas tentang langkah-langkah yang terlibat dalam

pengajaran konsep yang berbeda dan tingkat tertentu siswa belajar untuk melakukan

diskusi bermakna dengan mahasiswa.

- Penggunaan bahasa yang sederhana akrab dengan anak-anak dianjurkan. Anak-anak

kecil memiliki keterbatasan kemampuan bahasa dan memiliki cara sendiri

mempresentasikan ide-ide. Para guru perlu memahami mereka dan melakukan diskusi

dalam bahasa mereka sendiri.

3. Observasi informal.

Pentingnya pengamatan sebagai alat penilaian informal muncul sebagai penemuan

penting dari penelitian. Pengamatan dapat memberikan data kualitatif dan deskriptif

mengenai kinerja murid. Beberapa hasil pembelajaran dari kelas Satu dan Dua siswa hanya

bisa dinilai melalui pengamatan informal. Selain itu, banyak siswa di Kelas Satu dan Dua

berada pada tahap penting dalam perkembangan keterampilan bahasa mereka. Mereka

mungkin tidak dapat merespon secara lisan kepada pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Observasi Oleh karena itu, menjadi teknik yang berguna untuk mengevaluasi kinerja dari

jenis mahasiswa.

Lebih lanjut terungkap dalam penelitian ini bahwa pengamatan dapat digunakan

Page 6: Penilaian Ketrampilan Proses Dan Tingkah Laku Assesment

6

untuk meningkatkan efektivitas metode lain seperti mempertanyakan dan diskusi di kelas.

Dua mode observasi informal yang dapat digunakan di kelas dalam penilaian

kinerja siswa yang diidentifikasi sebagai observasi kelas dan observasi individu secara

keseluruhan.

Studi ini mengidentifikasi tiga aspek yang berguna dalam melakukan pengamatan

informal, Mereka adalah:

- Guru perlu fokus pada seluruh jajaran kebutuhan siswa saat memilih siswa untuk

pengamatan. Mereka cenderung untuk memilih siswa yang berprestasi miskin atau

berprestasi tinggi atau mereka dengan beberapa jenis kesulitan belajar. Bahkan rata-rata

siswa mungkin memiliki beberapa kesulitan dalam konsep tertentu atau daerah di

Matematika. Dalam menggunakan observasi sebagai metode untuk menilai siswa terus

menerus, guru perlu fokus pada semua siswa di kelas.

- Membaca ekspresi non-verbal dari siswa di seluruh pengamatan adalah penting. Hal ini

akan meningkatkan keandalan dan keabsahan informasi yang dikumpulkan.

4. Penilaian akhir Guru

- Penggunaan efektif dari metode informal didalam kelas sepenuhnya bergantung dari

kualitas penilaian guru, mengajar adalah tugas yang sangat kompleks dan intelektual

dan membutuhkan latihan-latihan dari penilaian seorang guru professional yang di

lakukan didalam lingkungan kelas.

- Dalam penelitian ini penilaian guru dianggap sebagai estimasi oleh seorang guru

tingkat pelajar bukti prestasi menggunakan dikumpulkan dari waktu ke waktu dan

dalam berbagai konteks.

5. Gambaran siswa oleh Guru

Banyak guru di kelas primer mempunyai pemahaman yang sangat tepat tentang

perilaku siswa mereka. Mereka tahu tentang kekuatan dan kelemahan siswa mereka, pola

belajar mereka, sikap dan kepentingan dan masalah dan kesulitan. Pemahaman ini akan

mengarah pada pengembangan dari suatu gambar dari setiap siswa dalam pikiran guru

yang pada gilirannya akan berdampak pada semua interaksi antara guru dan anak. Dalam

penelitian ini, gambar guru dianggap sebagai pemahaman sebelumnya dari guru tentang

siswa di kelas.

Page 7: Penilaian Ketrampilan Proses Dan Tingkah Laku Assesment

7

F. Memutuskan Apa yang Harus Amati

Keterampilan-keterampilan proses sains merupakan keterampilan-keterampilan

yang dipelajari siswa saat mereka melakukan inkuiri ilmiah.

Mereka yang menggunakan berbagai macam keterampilan proses, tidak hanya

menggunakan satu metode ilmiah tunggal. Keterampilan-keterampilan proses tersebut

adalah pengamatan, pengklasifikasian, penginferensian, peramalan, pengkomunikasian,

pengukuran, penggunaan bilangan, pengintepretasian data, melakukan eksperimen,

pengontrolan variabel, perumusan hipotesis, pendefinisian secara operasional, dan

perumusan model.

Luasnya cakupan dari tanggapan yang disampaikan oleh sesorang siswa terhadap

materi yang sedang dipelajari, tidak akan mungkin dihasilkan tanpa melakukan suatu

hypothesis , prediksi,dll. Terdapat Indikator untuk setiap proses dan keterampilan dan

sikap yang telah diidentifikasi pada bab sebelumnya. Mereka perlu "diterjemahkan" ke

dalam subyek kegiatan tertentu yang sedang diamati. Sebagai contoh, kami akan kembali

akan menjelaskan beberapa indicator dari keterampilan proses maupun sikap ilmiah dalam

menjelaskan karakteritik balok es.

Untuk memberikan ide dan pengalaman anak-anak, terdapat beberapa pengamatan

seorang ahli, yang dicatat oleh Oven Peter (PSR, No 3, Spring 1987) sebagai berikut.

1. Ada tiga jenis es: bening, bergaris dan warnanya putih, atau 'dibekukan'

2. Garis-garis yang terbentuk di dalam es bentuknya seperti benda tajam, garis-garis

tersebut biasanya memancar keluar dari titik di dekat pusat

3. Es memiliki gelembung udara di dalamnya. Seperti es mencair, gelembung itu

dilepaskan , dan, jika es di air maka gelembung udara akan naik ke permukaan

4. Es terasa dingin, dan kadang-kadang kering dan lengket, ketika sangat dingin,

permukaannya kadang-kadang halus dan licin, terutama pada bagian bening, tapi bisa

terasa kasar pada bagian beku.

5. Ketika es ini baru keluar dari mesin pendingin, maka es tersebut terasa sangat dingin.

Lalu sebuah embun beku putih muncul di permukaan es tersebut.

6. Terasa berat saat di pegang .

7. Dalam tangki air, es terlihat mengapung

8. Jika anda membiarkan es mengambang pada air dalam sebuah tanki air. Maka akan

muncul sebuah bentuk bubungan dipermukaan air. Es tersebut cepet meleleh di dalam

Page 8: Penilaian Ketrampilan Proses Dan Tingkah Laku Assesment

8

air dalam air daripada di atas air. Es yang meleleh di dalam air tersebut akan

meningkatkan volume air dalam tangki dan air akan menjadi dingin.

9. es bentuknya sangat keras, dan sulit untuk dipecah. Ketika es tersebut pecah, maka

bentuk es akan berbentuk serpihan

10. Jika Anda menempatkan tinta di atas es, maka tinta tersebut tidak meresap, tapi

mengalir pada sisi luar es.

11. Jika anda membubuhkan garam di atas, maka hal tersebut memicu es untuk cepat

mencair.

12. Biasanya ada bercak kuning pucat dekat bagian tengah dari es.

Menurut Wetzel (2008), keterampilan proses sains merupakan dasar dari pemecahan

masalah dalam sains dan metode ilmiah. Keterampilan proses sains dikelompokkan

menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu. Menyadari pernyataan

tersebut, maka dalam penilaian guru selama explorasi awal dan tidak lanjut investigasi,

terdapat beberapa indikator yang akan menjadi bahan penilaian

1. Observasi

Observasi sebagai indicator penilaian merupakan suatu penilaian yang

menunjukkan bagaimana seorang siswa mampu menggunakan semua inderanya untuk

mencari tahu informasi tentang obyek seperti karakteristik obyek, sifat, persamaan, dan

fitur identifikasi yang sedang dipelajari atau dikaji. Berikut ini merupakan beberapa

indikator yang menunjukkan kemampuan siswa dalam melakukan suatu observasi, dimana

seorang siswa mampu untuk:

- Membuat suatu pengamatan yang rinci dengan menggunakan indra mereka ( misalnya:

seorang anak menggunakan sentuhan tangannya untuk mengetahui bagaimana suhu es

ketika baru saja dikeluarkan dari mesin pendingin)

- Memperhatikan urutan kejadian yang terjadi dalam pengamatan ( dengan bagian saat es

mencair)

- Menggunakan alat sederhana untuk membantunya dalam proses pengamatan

2. Hipotesis

Kemampuan siswa untuk melakukan hypothesis dapat dinilai melalui dugaan

sementara yang diberikan seorang siswa berdasarkan bukti dari observasi yang telah ia

lakukan.dapun beberapa kemampuan siswa dalam berhipotesis adalah sebagai berikut.

Page 9: Penilaian Ketrampilan Proses Dan Tingkah Laku Assesment

9

- Kemampuan siswa untuk menjelaskan mengapa sesuatu terjadi atau alasan untuk

pengamatan (mengapa es tampaknya retak, kenapa tinta lari dan tidak rendam dalam)

- Kemampuan siswa untuk menggunakan pengetahuan sebelumnya (misalnya untuk

menjelaskan apa yang terjadi jika garam dibubuhkan pada es)

- Kemampuan siswa untuk menunjukkan bahwa ada beberapa kemungkian penjelasan

dari beberapa hal yang diamati (contoh beberapa alasan mengapa ada gelembung udara

di dalam es).

3. Memprediksi

Kemampuan memprediksi oleh siswa dapat dinilai dari cara siswa dalam

mengembangkan sebuah asumsi tentang hasil yang diharapkan. Hal ini dilakukan dengan

menggunakan pengalaman yang lalu serta mampu mengatakan apa yang mungkin terjadi

(misalnya bahwa es akan mencair lebih cepat dalam air hangat, atau dalam kondisi lain)

4. Investigasi

Beberapa hal yang dapat dinilai dari kemampuan investigasi yang dilakukan

oleh.siswa adalah.

- Perencanaan yang dilakukan oleh siswa untuk mengubah variabel independen

(misalnya: menempatkan beberapa es di udara dan beberapa di dalam air untuk

menguji adanya perbedaan gagasan).

- Siswa mampu mengontrol variabel untuk uji wajar (misalnya: menjaga massa awal es

dan suhu yang sama dalam penyelidikan tersebut).

- Siswa mampu menentukan ukuran variabel dependen yang sesuai (misalnya: merubah

massa dari potongan-potongan es dan dengan menyediakan waktu yang sama dalam

penyelidikan ini).

5. Temuan interpretasi dan menarik kesimpulan

Temuan interpretasi dan penarikan kesimpulan merupakan hasil analisis yang

ditemukan siswa terhadap hasil penyelidikannya, dari hasil analisis tersebut siswa akan

membentuk suatu ide-ide untuk menjelaskan hasil pengamatannya. Penilaian terhadap

kemampuan interpretasi siswa dan kesimpulan yang dibuat terhadap hasil pengamatannya,

dapat dinilai dari hal berikut ini.

Page 10: Penilaian Ketrampilan Proses Dan Tingkah Laku Assesment

10

- Siswa mampu menghubungkan segala informasi yang didapat (misalnya 'yang lebih

besar peaces slide menuruni lereng es lebih mudah daripada yang lebih kecil')

- Penemuan pola dalam pengamatan yang dilakukan oleh siswa (misalnya potongan

balok es yang dipecah akan menjadi beberapa potongan es yang cepat mencair).

- Siswa mampu menampilkan sesuatu hal yang ditekankan dalam penarikan kesimpulan

( misalnya: suatu kesimpulan yag menyatakan bahwa belum tentu semua benda lebih

cepat meleleh di dalam air daripada di udara).

6. Kemampuan Berkomunikasi

Kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu bentuk yang dimiliki oleh siswa

dalam menyampaikan beberapa gagasan yang ia punya baik itu dengan menggunakan

multimedia, tulisan, grafik, gambar, atau cara lain dalam rangka berbagi hasil temuan

yang telah didapatkan. Seorang guru mampu menilai dengan memperhatikan hal-hal

sebagai berikut.

- Kemampuan siswa untuk berbicara dan mendengarkan yang nantinya dapat membantu

siswa untuk memilah-milah ide (misalnya ide tentang mengapa benda logam akan

membuat tanda di es tapi satu kayu tidak).

- Catatan yang dibuat oleh siswa selama penyelidikan (misalnya mencatat massa awal

dimasukkan es batu mencair dalam kondisi yang berbeda)

- Kemampuan siswa untuk memilih cara yang tepat untuk berkomunikasi dengan orang

lain (misalnya ,menggambar yang potongan es yang tersisa dan bentuknya yang

semakin berkurang untuk menunjukkan berapa es yang meleleh dengan variasi waktu

yang diberikan.

7. Rasa Ingin Tahu

Rasa ingin tahu merupakan suatu dasar bagi siswa untuk dapat memacu minat

belajar siswa. Rasa ingin tahu yang dimiliki oleh siswa dapat dinilai dari hal-hal sebagai

berikut ini.

- Minat yang ditampilkan (hal ini dapat dilihat dari pembuatan pengamatan yang

dilakukan)

- Pertanyaan yang diajukan (misalnya 'mengapa es mengapung dalam air? "Apakah es

mengapung pada semua cairan 'mengapa garam membuat es mencair?'?)

- Menggunakan sumber informasi dengan spontanitas (misalnya untuk mengetahui

bagaimana terbentuknya gunung es berada di bawah air)

Page 11: Penilaian Ketrampilan Proses Dan Tingkah Laku Assesment

11

8. Menghargai fakta dari data yang didapat

Penilaian terhadap cara siswa menghargai fakta, dapat ditinjau dari beberapa hal

berikut ini.

- Laporan yang diajukan oleh siswa mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Meskipun

hal tersebut mungkin menimbulkan pertentangan terhadap konsep awal (misalnya :

dari hasil pengamatan, saya mengamati bahwa terdapat embun yang timbul di

permukaan dinding tanki, ternyata dari hasil pengamatan embun yang ada pada

permukaan tanki tidaklah berasal dari cairan es yang ada didalam tanki tersebut.

Padahal konsep awal yang ada dalam benak siswa menyatakan bahwa embun yang

muncul itu berasal dari lelehan es yang ada di dalam tanki tersebut.

- Penarikan suatu kesimpulan bila ada cukup bukti (misalnya : „menurut kami

gelembung udara itu muncul begitu saja)

9. Kesediaan untuk merubah ide

Kesediaan merubah ide dari seorang siswa dapat terjadi ketika seorang siswa

tesebut telah mampu menerima fakta dari hasil pengamatan yang didukung oleh kebenaran

dari teori yang dikaji. Hal ini dapat dinilai dari kemampuan siswa dalam mempersiapkan

perubahan ide yang akan terjadi berdasarkan fakta yang didapat dari hasil pengamatan

(misalnya: Saya pikir embun pada dinding tangki itu berasal dari es, tetapi hal tersebut

tidak terjadi ketika tangki ditutup. Ketika dihubungkan dengan teori tentang perubahan

wujud zat cair. Maka saya menadapatkan bahwa embun yang muncul tersebut tidak lain

adalah berasal dari proses pengembunan (perubahan dari wujud gas menjadi cair).

10. Refleksi kritis

Kemampuan dalam berpikir kritis akan memberikan arahan yang tepat bagi siswa

dalam berpikir dan bekerja, serta dapat membantu siswa dalam menentukan keterkaitan

sesuatu dengan yang lainnya dengan lebih akurat. Oleh sebab itu kemampuan berpikir

kritis sangat dibutuhkan dalam pemecahan masalah / pencarian solusi. Penilaian terhadap

kemampuan siswa untuk berefleksi kritis dapat dinilai dari dari hal berikut ini.

- Kesediaan untuk mempertimbangkan bagaimana prosedur pengamatan dapat diperbaki

sekaligus ditingkatkan.

- Mempertimbangkan prosedur alternatif.

Page 12: Penilaian Ketrampilan Proses Dan Tingkah Laku Assesment

12

Keterampian proses sebagaimana disebutkan di atas merupakan keterampilan

proses sains yang diaplikasikan pada proses pembelajaran. Pembentukan keterampilan

dalam memperoleh pengetahuan merupakan salah satu penekanan dalam pembelajaran

sains. Oleh karena itu, penilaian terhadap keterampilan proses siswa harus dilakukan

terhadap semua keterampilan proses sains baik secara parsial maupun secara utuh.

11. Menggunakan Karya Tulis Siswa

Tidak semua bukti keterampilan proses perlu dikumpulkan melalui pengamatan.

Karya tertulis yang dibuat oleh siswa juga merupakan wujud ketrampilan proses, karena

karya tertulis dapat dinilai sering memberikan informasi yang berguna, terutama tugas

tersebut memang dirancang untuk mengarahkan siswa untuk menggambarkan hasil

observasi, prediksi, rencana maupun bagaimana mereka dapat menyimpulkan semua yang

didapat.

G. Metode Untuk Memeriksa Keterampilan Proses

Tugas praktis khusus dirancang untuk mengakumulasikan semua keterampilan

proses yang digunakan, sejauh anak-anak mampu untuk mengikuti dan melaksanakannya.

Siswa yang dinilai oleh guru adalah dalam ide-ide dan petunjuk yang mereka berikan

tentang jenis-jenis tugas, cara menyajikan tugas tersebut dan pertanyaan siswa yang dapat

diadaptasi dan diterapkan dalam perencanaan kerja praktik anak-anak. Hal ini juga

bermanfaat bagi guru yang ingin memeriksa keterampilan proses tertentu beberapa anak

sekaligus.

Semua pertanyaan yang dirancang berdiri sendiri, masing-masing tidak terhubung

satu dengan yang lain. Masing-masing soal dibuat dalam konteks yang berbeda dari yang

digunakan untuk sampel survei yang berbeda pula. Pertanyaan yang disajikan adalah dalam

suatu tema yang menarik bagi anak-anak dengan sedikit jumlah pembacaan untuk

membentuk konteks baru dalam pikiran anak untuk setiap item.

Pertanyaan tertulis keterampilan proses dirancang pada tema “Walled Garden”,

dimana guru bisa memperkenalkannya sebagai suatu topik atau cerita. Pertanyaan

dikelompokkan ke dalam tujuh bagian tentang berpikir berbeda di kebun, yaitu air ,

dinding, binatang kecil, daun, sinar matahari, kulit kayu dan kayu. Untuk setiap bagian

Page 13: Penilaian Ketrampilan Proses Dan Tingkah Laku Assesment

13

terdapat gambar untuk memberikan informasi tambahan. Anak-anak bekerja pada tugas-

tugas selama jangka waktu tertentu, mereka akan menikmati pekerjaan yang mereka lihat

sebagai novel dan menarik, anak sama sekali tidak merasa bahwa mereka sedang diuji

(Schilling, dalam Harlen 1992).

Di bawah ini ada beberapa contoh pertanyaan yang dapat digunakan untuk

memeriksa keterampilan proses anak.

1. Tom memotong jeruk menjadi banyak

Dia makan beberapa potongan dan akan menyimpan sisanya untuk kemudian.

Ibunya berkata: “tutupi potongan jeruk itu dengan beberapa plastik sehingga tidak kering”.

Tom memutuskan untuk melihat apakah ada perbedaan jika beberapa potongan jeruk itu

ditutupi. Dia memutuskan untuk menutupi sebagian dari potongan-potongan jeruk dan

sisanya tidak ditutupi. Dia akan melihat mana yang paling kering dengan menimbang

potongan jeruk tersebut. Untuk membuat tes ini menjadi baik, ia harus membuat beberapa

hal yang sama, seperti halnya dalam kasus mereka membuat perbedaan dalam hasilnya.

Tuliskan tiga yang harus sama.

a. .............................

b. ...............................

c. ..............................

2. Hary Mick dan bekerja pada sebuah gambar menjahit bersama.

Mick memijakkan jarum yang lebih baik dari Mary. Mereka memutuskan untuk

melakukan tes untuk mengetahui apakah anak laki-laki lain lebih cepat dibandingkan anak

perempuan dalam memijakkan jarum.

Ini adalah apa yang mereka lakukan:

Page 14: Penilaian Ketrampilan Proses Dan Tingkah Laku Assesment

14

a. Tanya 10 gadis dan 10 anak laki-laki untuk membantu mereka

b. Meminta masing-masing untuk memijakkan 5 jarum

c. Jangka waktu berapa lama yang dibutuhkan masing-masing orang untuk

memijakkan 5 jarum.

Bagaimana Mick dan Mary menggunakan hasil ini untuk mengetahui apakah anak

laki-laki itu lebih cepat daripada anak perempuan?

3. Lingkaran pertumbuhan pada batang pohon

Ketika kita memotong batang pohon, kita melihat lingkaran pertumbuhan. Pohon

ini berusia 3 tahun. Ia memiliki 3 lingkaran pertumbuhan.

Pohon-pohon di bawah ditanam dalam waktu yang berbeda dan dalam hutan yang

sama. Gambar ini memperlihatkan lingkaran pertumbuhan ketika pohon itu ditebang.

Pola apa yang kamu lihat yang menghubungkan antara tinggi pohon dengan lingkaran pada

batang?...................................................................

2. Binatang-binatang kecil dalam “Walled Garden”

Dan & Tammy mencatat semua semua binatang kecil yang mereka temukan di

“Walled Garden”. Mereka menggambar binatang-binatang kecil sebaik mereka bisa.

Page 15: Penilaian Ketrampilan Proses Dan Tingkah Laku Assesment

15

Setelah pulang sekolah, mereka menggunakan beberapa buku untuk memperoleh

informasi tentang binatang-binatang kecil. Mereka membuat peta spesial, yang disebut

tabel, yang menggambarkan informasi tentang binatang-binatang kecil.

Binatang

kecil

kaki Tempat

bertelur

Telur

menetas

menjadi

Pergantian

kulit

Makanan

dewasa

Kutu kayu Ya Di bawah

kayu

Kutu kayu

muda

ya Binatang

mati dan

tanaman

Siput tidak Tanah Siput muda tidak Tanaman

hidup atau

mati

Kepik Ya Tanaman ya Serangga

terbang

Siput tanpa

cangkang

tidak Tanah Siput tanpa

cangkang

muda

tidak Tanaman

hidup atau

mati

Cacing

tanah

tidak Tanah Cacing

muda

tidak Benda mati

di tanah

Page 16: Penilaian Ketrampilan Proses Dan Tingkah Laku Assesment

16

Kupu-kupu

kubis

Ya Daun Larva ulat ya Tanaman

Laba-laba Ya Kepompong

di daun

Laba-laba

muda

ya Serangga

Nyamuk Ya Di air ya

1. Gunakan informasi dalam tabel untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

a) Apa yang dimakan oleh kepik?..................................................................

b) Dalam tabel semua binatang kecil yang berkaki mempunyai sesuatu yang lain yang

sama tentang mereka. Dapatkah kamu melihat apa itu?.................

2. Ketika mereka membuat tabel, mereka tidak dapat menemukan semua informasi tentang

kepik dan nyamuk.

Tolong isi dalam informasi ini tentang mereka dalam tabel:

a) Telur kepik menetas menjadi larva

b) Nyamuk dewasa makan binatang dan tumbuhan

3. Tabel Dan & Tammy memperlihatkan bahwa siput makan tumbuhan hidup dan mati,

tetapi tidak bisa dikatakan mereka lebih suka makan beberapa tumbuhan lebih banyak

dari yang lain.

Anggap kamu memiliki makanan ini yang akan dimakan siput

Stroberi, bubur gandum, daun selada, wortel

Dan sebanyak siput yang kamu inginkan. Pikirkan tentang apa yang akan kamu lakukan

untuk menemukan makanan mana yang paling disukai oleh siput.

a) Katakan apa yang akan kamu lakukan untuk memulainya? (gambarkan sebuah

lukisan jika itu akan membantu)................................................................

b) Katakan bagaimana kamu akan yakin bahwa setiap makanan memiliki kesempatan

yang baik untuk dipilih:...........................................................

c) Apa yang akan kamu cari untuk memutuskan makanan mana yang paling disukai?

..........................................................................................................................

4. Apa saja hal lain yang dapat kamu temukan tentang siput dengan melakukan investigasi

terhadap mereka?

Tuliskan sesuatu sebanyak yang kamu bisa pikirkan untuk melakukan investigasi.

..............................................................................................................................

Page 17: Penilaian Ketrampilan Proses Dan Tingkah Laku Assesment

17

5. Dan & Tammy pergi untuk mengunjungi bibi mereka dan mencari binatang-binatang

kecil di kebunnya. Mereka menemukan semuanya kecuali untuk siput walaupun mereka

mencarinya dengan hati-hati dalam waktu yang lama.

a) Tuliskan beberapa alasan yang dapat kamu pikirkan untuk menjelaskan mengapa di

kebun bibi mereka tidak terdapat siput...............................................................

b) Bibi mereka berpikir hal itu bisa terjadi karena jenis tanah dimana dia tinggal; di

sana tidak ada kapur atau batu gamping.

Apa perbedaan utama antara siput dengan binatang kecil lainnya yang ditemukan

Dan & Tommy?..............................................................

c) Mengapa kamu berpikir siput hanya hidup di tanah yang mengandung kapur atau

batu gamping?............................................................................

H. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang dituangkan dalam makalah ini, maka adapun beberapa

kesimpulan yang dapat ditarik, yakni:

1. Asesmen merupakan jantung dari proses pembelajaran yang efektif ketika terimplikas

terhadap perencanaan, menginformasikan mengajar dan jadi menaikkan standar.

2. Keterampilan proses yang perlu diamati dalam asesmen ini adalah kemampuan

observasi, hipotesa, memprediksi, menyelidiki, menafsirkan temuan-temuan dan

mengambil kesimpulan, dan berkomunikasi.

3. Sikap yang perlu diamati dalam asesmen adalah rasa ingin tahu, menghargai bukti

empirik, keinginan untuk mengubah ide-ide, dan refleksi kritis.

Page 18: Penilaian Ketrampilan Proses Dan Tingkah Laku Assesment

18

DAFTAR PUSTAKA

Anonim . 2000. Critical reflection. Diakses pada 12 Oktober 2010 dari

http://www.une.edu.au/tlc/alo/critical1.htm

Harlen, W . 1992. The teaching of science. London: David Fulton Publisher Ltd

Peter, O . 1987. Giving ideas and children’s experiences. Diakses pada 12 Oktober

2010 dari http://www.linkedin.com/in/peteroven

Schilling, M.1990 . Assessing Science in the Primary Classroom : Written Task. London:

PCP Ltd

Wetzel, D . 2008. Science discrepant event and critical thinking. Diakses pada 12

Oktober 2010 dari http://www.suite101.com/writer_articles.cfm/drwetzel/6